buku panduan acara aptekindo

125

Transcript of buku panduan acara aptekindo

Page 1: buku panduan acara aptekindo
Page 2: buku panduan acara aptekindo
Page 3: buku panduan acara aptekindo
Page 4: buku panduan acara aptekindo
Page 5: buku panduan acara aptekindo

Prakata

Sejalan dengan pelaksanaan Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke-VIII dan Temu Karya ke-XIX FPTK/FT-

JPTK Se- Indonesia, Seminar Nasional dan Seminar Internasional juga diadakan

setiap dua tahun sekali sebagai upaya menjembatani kebutuhan Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan akan informasi pengembangan keilmuan masyarakat

ilmiah di Perguruan Tinggi.

Seminar ini dimaksudkan sebagai wadah bagi hasil-hasil penelitian yang

berkaitan dengan bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan yang disampaikan

dalam Seminar Nasional dan Seminar Internasional. Jumlah artikel yang

disampaikan dalam seminar ini sebanyak 439 artikel yang terdiri dari 248 artikel

pada Seminar Nasional dan 191 artikel pada Seminar Internasional. Semua

artikel yang disampaikan telah melalui proses review. Artikel yang disampaikan

pada Seminar Nasional diterbitkan di Prosiding ber-ISBN dengan Nomor ISBN

978-602-74864-0-9 dan artikel yang disampaikan pada Seminar Internasional

juga diterbitkan di Prosiding ber-ISBN dengan Nomor ISBN 978-602-74864-1-6.

Buku panduan ini memuat penjelasan teknis pelaksanaan seminar yang

meliputi susunan acara dan jadwal presentasi peserta seminar. Ucapan

terimakasih diucapkan kepada semua pihak yang telah membantu

terselenggaranya acara seminar ini. Semoga penyelenggaraan seminar ini dapat

bermanfaat sebagai upaya pengembangan keilmuan di bidang Pendidikan.

Medan, 3-6 Agustus 2016

Ketua Pelaksana,

Dr. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc.

i

Page 6: buku panduan acara aptekindo

Tata Tertib Presentasi Oral

Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia.

Waktu presentasi pada sesi paralel adalah 15 menit termasuk tanya

jawab.

Moderator akan memberikan peringatan jika waktu sudah mendekati

batas maksimumnya.

Setiap ruang sesi paralel akan dilengkapi dengan komputer, sehingga

pemakalah cukup membawa softcopy filenya.

Untuk efisiensi waktu, sebaiknya sebelum pelaksanaan presentasi, para

presenter sudah memberikan bahan presentasi kepada panitia

sebelum pelaksanaan presentase.

Pemakalah dapat membuat file presentasi dalam format ppt, pptx atau

pdf.

Para pemakalah diharapkan dapat hadi di ruangan sesi paralel 5 menit

sebelum acara dimulai.

Setiap ruang paralel telah disediakan projector.

Moderator dan petugas persidangan selalu siap membantu pemakalah

jika diperlukan.

Pemakalah yang tidak dapat hadir sesuai jadwal yang telah di tentukan

akan dianggap mengundurkan diri sebagai presenter dan hanya

mendapatkan sertifikat sebagai peserta konferensi (bukan sebagai

pemakalah).

Panitia akan memberikan penghargaan presenter terbaik 1, 2, dan 3

dalam bentuk piagam penghargaan (diumumkan pada saat acara

penutupan).

ii

Page 7: buku panduan acara aptekindo

Tata Tertib Presentasi Poster

Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia.

Isi poster harus mengandung informasi : Latar Belakang, Metode dan

Hasil Penelitian.

Presenter mempersiapkan secara mandiri poster yang akan

ditempelkan pada panel yang sudah disediakan sesuai dengan kode

makalahnya.

Pada panel dapat terlihat kode makalah untuk setiap poster.

Presentasi poster dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan

dan dilaksanakan di gedung Pasca Sarjana Unimed.

Ukuran kertas untuk poster adalah A2 (420 mm x 594 mm) dengan

orientasi portrait.

Template poster dapat didownload pada website resmi konvensi APTEKINDO.

Poster ditempelkan menggunakan double tip yang sudah disediakan panitia.

Pada saat presentasi poster berlangsung, para presenter diwajibkan

berdiri di samping posternya masing-masing untuk melayani

pertanyaan peserta konferensi.

Presenter poster yang tidak dapat hadir pada presentasi poster hanya

akan mendapatkan sertifikat sebagai peserta saja.

Poster sudah dapat ditempel pada panel yang sudah disediakan mulai

hari Kamis 04 Agustus 2016 pukul 07:30 dan dapat dicabut kembali

oleh masing-masing peserta pada hari Kamis 04 Agustus 2016 pukul

18:00.

Panitia akan memberikan penghargaan poster terbaik 1, 2, dan 3

dalam bentuk piagam penghargaan dan cindera mata (diumumkan

pada saat acara penutupan).

iii

Page 8: buku panduan acara aptekindo
Page 9: buku panduan acara aptekindo

SUSUNAN ACARA KEGIATAN KONVENSI NASIONAL APTEKINDO VIII DAN TEMU KARYA XIX TAHUN 2016

DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

HARI PERTAMA TANGGAL 3 AGUSTUS 2016

NO. WAKTU ACARA PENANGGUNG JAWAB/TEMPAT

1. 12.00 – 18.00 Peserta Checkin di masing –masing Hotel (Registrasi)

Panitia/ Hotel

2. 18.30 – 20.00 Welcome Party – Gala Diner- Ramah Tamah

Panitia/ Gedung Auditorium Unimed

3. 20.00 – 20.15 Tari Persembahan dan Lagu Indonesia Raya

Panitia

4. 20-15 – 20.30 Sambutan Ketua Umum Panitia Prof. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd.

Seksi Acara/Gedung Auditorium

5. 20.30 – 20.45 Sambutan Ketua Aptekindo Dr. Eng. Agus Setiawan,m.Si.

Seksi Acara/Gedung Auditorium

6. 20.45 – 21.00 Sambutan Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.

Seksi Acara/Gedung Auditorium

7. 21.00 - 21.20 Sambutan Gubernur Sumatera Utara sekaligus membuka acara Ir. H. T. Erry Nuradi, M.Si

Seksi Acara/Gedung Auditorium

8. 21.20 – 21.30 Pembacaan Doa Panitia

9. 21.30 – 22.30 Hiburan Budaya Sumatera Utara Foto Bersama masing-masing kontingen

Panitia/Gedung Auditorium Unimed

10. 22.30 – 06.00 Istirahat, kembali ke hotel Masing-Masing

Panitia/ Hotel

v

Page 10: buku panduan acara aptekindo

HARI KEDUA TANGGAL 04 AGUSTUS 2016

NO. WAKTU ACARA PENANGGUNG JAWAB/TEMPAT

1. 06.00 – 07.00 Persiapan, perjalanan menuju Ruang Seminar dan Presensi Peserta

Seksi Transportasi/ Hotel masing-masing

2. 07.00 – 08.00 Registrasi Peserta lanjutan Seksi Acara/Gedung Auditorium Unimed

3. 08.00 – 08.20 Keynote Speeches Dirjen Belmawa Prof. Intan Ahmad, Ph.D Strategi Pembelajaran Berbasis KeunggulanPersaingan Tenaga Kerja pada MEA

Seksi Acara/ Gedung Auditorium Unimed Moderator: Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd. Notulen: Dr. Darwin, M.Pd.

4. 08.20 – 08.40 Direktur Pembinaan SMK Drs. M. Mustaghfirin, MBA. Penyiapan Tenaga Kerja melalui Pendidikan Kejuruan dalam Menghadapi MEA

08.40 – 09.10 Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. MEA dan Pendidikan Tinggi: Perspektif Perubahan Budaya Belajar dan Pembelajaran

09.10 – 10.00 Diskusi

10.00 – 10.15 Pemberian Cenderamata kepada Keynote Speeches

Seksi Acara/ Gedung Auditorium Unimed

10.15– 10.30 Break Seksi Acara/ Gedung Auditorium Unimed

vi

Page 11: buku panduan acara aptekindo

10.30– 10.50 Keynote Speeches: Prof. Dr. Jailani Bin Md. Yunos Vice President of RAVTE Faculty of Technical and Vocational Education, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia Globalization of Human Resource Management: The Challenges of Reforming Vocational Educational and Training

Seksi Acara/ Gedung Auditorium

Unimed

Moderator: Prof. Dr. Sumarno,

M.Pd.

Notulen: Drs. Sahala

Sialagan, M.Pd.

Lisa Maria wait Kangan Institute, Australia The Role of Vocational Education and Training in Technological Innovation, Entrepreneurship and Productivity Improvement through Technology Transfer and Know-How Development

4. 10.00 – 10.15 Diskusi

5. 10.15 – 12.30 Pemberian cendera mata kepada Keynote Speeches.

Seksi Acara/ Gedung Auditorium Unimed

6. 12.30 – 13.30 Lunch Break

Seksi Konsumsi/ Gedung Auditorium Unimed

7. 13.30-15.00

Paralel Session For International Conference

Seksi Makalah/Seksi Sarana dan Prasarana/Gedung Pascasarjana

Sesi Paralel Seminar Nasional

Sesi Poster

vii

Page 12: buku panduan acara aptekindo

8. 15.00-15.15 Break

Panitia/Gedung Pascasarjana

9. 15.15-17.00 Paralel Session For International Conference

Seksi Makalah/Seksi Sarana dan Prasarana/Gedung Pascasarjana

Sesi Paralel Seminar Nasional

Sesi Poster

10.

18.00-19.00 Dinner

Seksi Konsumsi/Gedung Auditorium Unimed

11.

19.00-21.00 Forum Dekan/Forum Guru Besar dan Forum pascasarjana/Forum WD1dan Pengelola Jurnal/Forum Jurusan dan Prodi

Scientifik Commite/Seksi Sarana dan Prasarana/Gedung Pascasarjana

HARI KETIGA JUMAT TANGGAL 05 AGUSTUS 2016

NO. WAKTU ACARA PENANGGUNG JAWAB/TEMPAT

1. 04.30 – 10.30 Makan Pagi dan Persiapan Seksi Konsumsi/Seksi transportasi

2. 10.30 – 10.45 Break Seksi Konsumsi

3. 10.45 – 12.00 Perumusan Forum Dekan

Scintifiec Commite/Hotel Niagara Parapat

4. 12.00 – 13.30 Sholat Jumat dan makan Siang Parapat

5. 13.30 – 16.00 Kunjungan Lapangan Seksi Tranportasi/ Tomok

6. 16.00 – 16.30 Break Panitia/Parapat

7. 16.30 – 18.00 Perumusan Hasil Konvensi Nasional Ke VIII Aptekindo

Scientifik Commite/Seksi Sarana dan Prasarana / Hotel Niagara Parapat

viii

Page 13: buku panduan acara aptekindo

8. 18.00 – 19.30

Dinner

Seksi Konsumsi /Niagara HotelNiagara Parapat

9. 19.30 – 21.30 Pembacaan Konvensi Nasional Ke VIII Aptekindo

Scientifik Commite / Hotel Niagara Parapat

10.

21-30-22.00 Acara Penutupan dan Hiburan Seksi Acara/ Niagara Hotel Parapat

HARI KEEMPAT SABTU TANGGAL 06 AGUSTUS 2016

NO. WAKTU ACARA PENANGGUNG JAWAB/TEMPAT

1. 06.00 – 07.00 Makan Pagi Seksi konsumsi/Masing-Masing Hotel

2. 07.00 – 10.00 Keliling Parapat dan belanja souvenir tradisonal

Panitia/Parapat

3. 10.00-selesai Checkout dari hotel dan kembali menuju kualanamu

Seksi transportasi/ perjalanan menuju Airport Kualanamu

Medan, Agustus 2016 Ketua Pelaksana

Dr. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc.

ix

Page 14: buku panduan acara aptekindo

DAFTAR ISI

Prakata ............................................................................................................. i

Tata Tertib Presentasi Oral .............................................................................. ii

Tata Tertib Presentasi Poster ........................................................................... iii

Denah Lokasi Seminar ...................................................................................... iv

Susunan Acara .................................................................................................. v

Daftar Isi ........................................................................................................... x

Sub Tema1 : Pengembangan Kapasitas Guru Teknik dan Kejuruan

Moderator : Dr. Hendra Jaya, S.Pd, MT

A-01-002 PENINGKATAN KUALITAS SOFTSKILL MAHASISWA PROGRAM

STUDIPENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNNES DALAM

MENCETAK CALON GURU PROFESIONAL (KAJIAN TERHADAP

PELAKSANAAN KURIKULUM 2015)

Eko Nugroho Julianto, Universitas Negeri Semarang

A-01-003 IDENTIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN COMPETENCE BASED

TRAINING (CBT) BERBASIS KOMPETENSI KERJA DI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Riana T.Mangesa, Dyah D. Andayani, Universitas Negeri

Makassar

A-01-033 PELAKSANAAN TEACHING FACTORY MELALUI PEMBELAJARAN

MANAJEMEN USAHA MODISTE PADA PROGRAM STUDI TATA

BUSANA

Esin Sintawati, Universitas Negeri Malang

Page 15: buku panduan acara aptekindo

A-01-009 Rancang Bangun Pengembangan Model Program

Pengalaman Lapangan (PPL) Dalam Upaya Pemenuhan Guru

Sekolah Menengah Kejuruan Di Daerah Terpencil

Dedi Supriawan, Wowo K Sunaryo

A-01-005 OPTIMALISASI PERAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI (DUDI)

DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK

SECARA BERKELANJUTAN

Putu Agus Mayuni, Ni Wayan Sukerti, Universitas Pendidikan

Ganesha

A-01-012 MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF DI SMK PARIWISATA

Rizkie Julian, Sri Subekti, Ellis Endang Nikmawati

A-01-022 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL

TERHADAP KINERJA GURU SMKN KOTA MANADO

Henny Mokoginta, Universitas Negeri Manado

A-01-024 USULAN MODEL PENDIDIKAN PROFESI GURU KEJURUAN DI

INDONESIA

Bernardus Sentot Wijanarka, Universitas Negeri Yogyakarta

A-01-031 IDENTIFIKASI KESULITAN GURU DALAM IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN SIENTIFIC LEARNING DALAM KURIKULUM

2013 PADA GURU-GURU PROGRAM KEAHLIAN TKR SMK

NEGERI SE DIY

Herminarto Sofyan, Zainal Arifin, Kir Haryana, Moch. Solikin,

Univeristas Negeri Yogyakarta

Sub Thema1 : Capacity Development of Technical and Vocational Teachers

Moderator : Dr. Dewa Gede Hendra Divayana

EI-01-010 Usefulness Of Drill And Practice Strategy For Education Of

Pre-Service Vocational Teacher

Lutfiyah Hidayati, State University of Surabaya

Page 16: buku panduan acara aptekindo

EI -01-004 Application Of Analytical Hierarchy Process (Ahp) Method For

Teachers Performance Evaluation Vocational High School

(SMK)

Yenny Desnelita, Irwan, State University of Padang

EI -01-017 The Role Of Cosmetology Laboratory In Preparing Competent

graduates

Dewi Lutfiati, State University of Surabaya

EI -01-015 PRODUCTIVE PERFORMANCE OF TEACHERS OF VOCATIONAL

SECONDARY SCHOOL’S MECHANICAL ENGINEERING MAJOR :

Survey on Vocational School Teacher’s Performance at the

Regency and City of Mojokerto

Soeryanto, Johan Nurfauzan

EI -01-014 An Impact of VHS Teacher Certification on Teacher

Performances

Sutopo, Yogyakarta State University

EI -01-016 Paradigm Of Innovation And Management Of Technological

And Vocational Education In Indonesia

Yoto, State University of Malang

EI -01-018 STUDIES ON THE IMPLEMENTATION OF ELECTRONIC BASED LEARNING TO IMPROVE THE QUALITY OF VOCATIONAL TECHNICAL EDUCATION Nurmi Frida Dorintan B. Pakpahan, State University of

Surabaya

Sub Tema 2 : Strategi dan Pendekatan untuk Meningkatkan Kualitas Lulusan

di Era Masyarakat Ekonomi Asean

Moderator : Dr. Waskito, MT

A-02-098 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA

KOMPETENSI SISTEM REM TERHADAP PENINGKATAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS XII TKR DI SMK NEGERI 6 BANDUNG

Nana Sumarna, Tatang Permana, Sona Setiawan, Universitas

Pendidikan Indonesia

Page 17: buku panduan acara aptekindo

A-02-069 MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN

PENDEKATAN DUNIA KERJA PADA PROGRAM D3 TATA BOGA

Rina Febriana, Universitas Negeri Jakarta

A-02-033 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR

KRITIS PESERTA DIDIK

Yayat, Universitas Pendidikan Indonesia

A-02-019 MULTIMEDIA LEARNING : INOVASI DAN PENINGKATAN

MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

Sriadhi, Universitas Negeri Medan

A-02-006 PEMBELAJARAN VOKASI TEKNIK BERBASIS LOCAL WISDOM

UNTUK MENINGKATKAN LIFE SKILL BAGI SISWA SMK DI

DAERAH TERPENCIL

Sumarto, Wahid Munawar, Enang Suma Arifiyanto,

Universitas Pendidikan Indonesia

A-02-010 PENINGKATAN KETERAMPILAN PEKERJA BANGUNAN

MENGHADAPI MEA MELALUI POLA BELAJAR DALAM

PEKERJAAN

Nanang Dalil Herman, Universitas Pendidikan Indonesia

A-02- 008 PENGGUNAAN BUKU TEKS BERBAHASA INGGRIS UNTUK

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA JURUSAN

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

DALAM RANGKA MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI

ASEAN (MEA)

Mochamad Arif Irfa’i, Universitas Negeri Surabaya

A-02-029 IMPLEMENTASI COMPUTER SECURITY LEARNING

(CSLEARNING) BERBASIS ANDROID SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PADA MATAKULIAH KEAMANAN SISTEM KOMPUTER DI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UM

Wahyu Sakti Gunawan Irianto, Universitas Negeri Malang

Page 18: buku panduan acara aptekindo

Sub Thema 2 : Strategies and Approaches to Improve The Quality of

Graduates in The Era of AEC

Moderator : Dr. Ing. Parabelem Rompas

EI-02-016 IMPLEMENTATION OF MULTIMEDIA ANIMATION IN

IMPROVING CONCEPT MASTERY ON THE MATERIAL ABOUT

METAL REINFORCEMENT IN ENGINEERING MATERIALS

COURSE

Ariyano, Amay Suherman, Indonesia University of Education

EI-02-040 THE EVALUATION OF LEARNING DEVICE IN THE EFFORT OF

IMPROVING LEARNING QUALITY OF MATHEMATICS IN

UNDERGRADUATE EDUCATION OF BUILDING ENGINEERING

DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING FACULTY OF

ENGINERING STATE UNIVERSITY OF SURABAYA

Ninik Wahju Hidajati, State University of Surabaya

EI-02-047 PRACTICALITIES OF INTERACTIVE MEDIA BASED LEARNING

SUBJECTS ANIMATION TECHNIQUES 2 DIMENSIONS

VOCATIONAL HIGH SCHOOL (SMK)

Eril Syahmaidi, Ricky Pratama, State University of Padang

EI-02-081 SCHOOL BULDING CONDITION AND PREVENTIVE

MANTENANCE OF VOCATIONAL SCHOOLS AS A MEANS OF

ENHANCING COMPETENCE MILE STONE IN THE FIELD OF

VOCATIONAL STUDENTS IN ORDER TO ENHANCING

COMPETITIVENESS OF GRADUATES TO FACE MEA

H.A. Syafrudie, State University of Malang

EI-02-062 DEVELOPMENT ON PRODUCTION BASED TRAINING ON AGRO

INDUSTRY EXPERTISE COURSE TO IMPROVE STUDENTS’

COMPETENCIES IN FOOD DIVERSIFICATION BASED ON LOCAL

RESOURCES

Sri Handayani, Mustika N. Handayani, Dewi Cakrawati,

Indonesia University of Education

Page 19: buku panduan acara aptekindo

EI-02-099 Ergonomic Web : Design Layout Using Concept Tri Angga As A

Balinese Local Wisdom In The Context Interaction Of Human

And Computer

Agus Aan Jiwa Permana, Luh Joni Erawati Dewi, Ganesha

University of Education

EI-02-007 BETWEEN EXPECTATION AND REALITY, PROCESS OF LEARNING

AND TRAINING IN VOCATIONAL HIGH SCHOOLS WEST

SUMATERA

Nizwardi Jalinus, Muhibbudin, Aznil Mardin, State University of

Padang

Sub Tema 3 : Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan pada Pendidikan

Kejuruan

Moderator : Dr.Meini Sondang, M.Pd

A-03-003 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BIDANG

PRODUKTIF YANG RELEVAN DENGAN PERKEMBANGAN

INDUSTRI UNTUK MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

SISWA SMK PAKET KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU

BETON

V. Lilik Hariyanto, Universitas Negeri Yogyakarta

A-03-007 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF PADA

SUBSEKTOR FESYEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KOTA

YOGYAKARTA

Siti Mariah, Sri Wahyu Andayani, Endang Wani Karyangsih,

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

A-03-002 STANDARISASI KOMPETENSI PENGRAJIN RAJUTAN (CROCHET)

MELALUI PELATIHAN TERPADU

Endang Prahastuti, Universitas Negeri Malang

A-03- 005 PERAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN UNIT PRODUKSI

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Marniati, Universitas Negeri Surabaya

Page 20: buku panduan acara aptekindo

A-03-008 PENERAPAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA PADA

MATA KULIAH TEKNIK PELAPISAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

TEKNIK MESIN FT-UNESA

Arya M.S, Universitas Negeri Surabaya

A-03-018 PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PADA

PENDIDIKAN KEJURUAN (TATA BOGA)

Rina Rifqie Mariana, Universitas Negeri Malang

A-03-019 MAKANAN ADAT PADA UPACARA MANJALANG RUMAH

MINTUO DI KANAGARIAN BATIPUAH ATEH KECAMATAN

BATIPUAH KABUPATEN TANAH DATAR

Sofnitati, Universitas Negeri Padang

A-03-004 INOVASI PENGOLAHAN TERONG PIRUS

Wiwik Gusnita, Universitas Negeri Padang

A-03-006 DODOL TALAS MENTAWAI

Wirnelis Syarif, Universitas Negeri Padang

A-03-016 PENINGKATAN KUALITAS MAKANAN ADAT DALAM UPACARA

PERKAWINAN TUJUH KOTO TALAGO KABUPATEN 50 KOTA

Silfeni, Universitas Negeri Padang

A-03-015 TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN BECAK WISATA KOTA YOGYAKARTA

Heru Pramudia, Djoko Wijono, Tri Kuntoro Priyambodo,

Universitas Negeri Padang

Sub Thema 3 : Developing Entrepreunership Pedagogy in Vocational

Education

Moderator : Dr. Eng. Usep Surakhman, MT

EI-03-008 Entrepreneurship Education At Senior Education School And

Challenges Entrepreneur Need In Indonesia

Didik Nopianto Agung Nugradi, State University of Semarang

Page 21: buku panduan acara aptekindo

EI-03-001 Contribution Of Learning Management Clothing Business Of

Readiness Planting Business Textile Craft

Marlina, Indonesia University of Education

EI-03-004 IMPORTANCE OF ENTREPRENEURSHIP EDUCATION FOR THE

YOUNG GENERATION IN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

(AEC)

Budihardjo Achmadi Hashim, Wahyu Dwi Kurniawan

EI-03-009 THE CORRELATION OF THE IMPLEMENTATION OF UNIT AND

ENTREPRENEURSHIP MOTIVATION WITH WORKING

READINESS OF XII GRADERS MAJORING ELECTRICAL POWER

INSTALLATION ENGINEERING AT SMK RADEN PATAH

MOJOKERTO

Yuni Rahmawati, Suci Trisna Wati, State University of Malang

EI-03-015 THE EFFECTIVENESS OF PROJECT-BASED LEARNING ON

ENTREPRENEUR SUBJECT AT FASHION EDUCATION STUDY

PROGRAM

Sicilia Sawitri, Ade Novi Nurul Ichsani, Siti Nurrohmah, State

University of Semarang

EI-03-011 ANALYSIS OF PROGRAM DEVELOPMENT OF

ENTREPRENEURSHIP IN SOUTH KOREA

Alvia Wesnita, State University of Padang

EI-03-014 STRENGTHENING PARTNERSHIPS WITH INDUSTRIES FOR

VOCATIONAL EDUCATION EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY

Nurhening Yuniarti, Yogyakarta State University

Sub Tema 4 : Pemantapan Pendidikan Kejuruan melalui Pendekatan

Revolusi Mental

Moderator : Dr. Tuti Iriani

A-04-001 IDENTIFIKASI DAN VERIFIKASI ATRIBUT SOFT SKILLS BERBASIS

BUDAYA LOKAL UNTUK PENDIDIKAN CALON GURU SMK DI

SUMATERA UTARA

Muhammad Amin, Universitas Negeri Medan

Page 22: buku panduan acara aptekindo

A-04-002 EVALUASI PRAKTIK INDUSTRI MENGGUNAKAN ASESMEN

PORTOFOLIO

Tri Rijanto, Universitas Negeri Surabaya

A-04-003 KEMITRAAN SMK JURUSAN TEKNIK BANGUNAN DI DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN DUNIA INDUSTRI

Sunar Rochmadi, Universitas Negeri Yogyakarta

A-04-008 MANAJEMEN KINERJA KOMPONEN INPUT SEKOLAH BERBASIS

KEMITRAAN SMK-DU/DI DALAM PENINGKATAN KOMPETENS

KERJA CALON LULUSAN

Hadromi, Universitas Negeri Semarang

A-04-005 IMPLEMENTASI PERILAKU HIGIENE DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN DI SMK TATA BOGA

SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN LULUSAN BERDAYA SAING

GLOBAL

Teti Setiawati, Universitas Negeri Malang

A-04-010 Pembangunan Karakter Bangsa melalui Pendidikan Budi

Pekerti Berbasis Budaya Daerah Sumatera Utara

Efendi Napitupulu, Mursid, Hamonangan Tambunan,

Universitas Negeri Medan

A-04-007 PENGEMBANGAN ALAT PEMANTAU PENCEMARAN UDARA

(KADAR GAS OZON, HIDROGEN, DAN KARBON MONOKSIDA)

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENSOR DAN TRANSDUSER

Herlambang Sigit Pramono, Universitas Negeri Yogyakarta

A-04-009 STRATEGI KOLABORASI REVOLUSI MENTAL LEMBAGA

PENDIDIKAN DAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN

VOKASIONAL

Uswatun Hasanah, Universitas Negeri Jakarta

Sub Thema 4 : Establishment of Vocational Education Through Mental

Revolution Approach

Moderator : Abdul Aziz Bouty, M.Kom

Page 23: buku panduan acara aptekindo

EI-04-013 IMPLEMENTATION OF META ROUTER MIKROTIK ON COURSE

PRACTICUM LEARNING COMPUTER NETWORK

Raimon Efendi, Tri Monarita Johan, State University of Padang

EI-04-014 IMPLEMENTATION OF MACHANICAL ENGINEERING

CURRICULUM FOR 3 AND 4 YEARS VOCATIONAL HIGH SCHOOL

WITHIN THE LEARNING PROCESS IN SCHOOL AND INDUSTRY

TO INCREASE GRADUATES QUALITY IN ASEAN ECONOMIC

COMMUNITY ERA

Amiruddin Djoko Kustono, Syamsul Hadi, Djuanda, State

University of Makassar

EI-04-006 THE PLACEMENT MODEL AND THE SELECTION OF INDUSTRIAL

WORKING PRACTICE PLACE THAT RELEVANT AS AN EFFORT

TO PREPARE STUDENTS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL

PROGRAM FASHION EX PERTISE TO FACING ASEAN

ECONOMIC COMMUNITY

Agus Hery Supadmi Irianti, State University of Malang

EI-04-012 STUDY ON MARINE CURRENT WITH APPROACH OF A

NUMERICAL MODEL FOR MARINE CURRENT POWER PLANT IN

THE BANGKA STRAIT NORTH SULAWESI

Parabelem Tinno Dolf Rompas, Heindrich Taunaumang, Ferry

Jhony Sangari, State University of Manado

EI-04-002 Dual System Education Program Review With Stake's

Countenance Model At Vocational High School (SMK) Public

School 2 Kupang

I Made Parsa, Nusa Cendana University

EI-04-004 WORK BASED LEARNING TO IMPROVE THE QUALITY OF

GRADUATES IN ERA OF ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)

FROM INDUSTRY PERSPECTIVE THE CASE OF MEDAN

TOURISM ACADEMY

Windra Aini, Djoko Kustono, Ahmad Dardiri, Waras Kamdi,

State University of Malang

Page 24: buku panduan acara aptekindo

Sub Tema 5 : Inovasi dalam Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Moderator : Dr. Edy Suprapto, MP

A-05-001 PEMANFAATAN APLIKASI XIBO SEBAGAI SARANA

PENYAMPAIAN INFORMASI SECARA DIGITAL DI LINGKUNGAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Ketut Udy Ariawan, Universitas Pendidikan Ganesha

A-05-002 MODIFIKASI BUSANA BILI’U DAN PALUWALA SEBAGAI

PAKAIAN PERKAWINAN MASYARAKAT GORONTALO (ASPEK

SOSIOLOGIS DAN TEKNOLOGIS)

Hariana1,2

, G.R. Lono Lastoro Simatupang3, Timbul Haryono

4,

SP. Gustami5, Universitas Negeri Gorontalo

1, Universitas

Gadjah Mada2,3,4,5

A-05-003 PENGEMBANGAN SOLAR POWER TRAINER MENGGUNAKAN

KONVERTER BUCK PADA KONVERSI ENERGI SURYA MENJADI

ENERGI LISTRIK

Mahendra Widyartono, Universitas Negeri Surabaya

A-05-004 REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN GURU KEJURUAN UNTUK

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SMK DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN PEMBELAJARAN ABAD 21

Lisyanto, Universitas Negeri Medan

A-05-005 PEMETAAN POTENSI DAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE

SISTEM INFORMASI PARIWISATA BAWAH LAUT DI KOTA

GORONTALO

Abd Azis Bouty, Moh Yusuf Tuloli, Rochmad Mohammad

Thohir Yassin, Universitas Negeri Gorontalo

A-05-006 PENINGKATAN IMMUNITAS DAN PENURUNAN MORBIDITAS

ANAK GIZI KURANG USIA 3–5 TAHUN DENGAN PEMBERIAN

BISKUIT BERBASIS BLONDO, IKAN GABUS DAN BERAS MERAH

Slamet Widodo, Universitas Negeri Makassar

Page 25: buku panduan acara aptekindo

A-05-007 PENGEMBANGAN MAKANAN BERBAHAN BAKU TEPUNG

PISANG DAN KURMA UNTUK MEMPERTAHANKAN

KEBUGARAN BAGI ANAK SEKOLAH

Mazarina Devi, Universitas Negeri Malang

A-05-008 PENATAAN LINGKUNGAN DI TPA SAMPAH AIR DINGIN KOTA

PADANG DENGAN MENGIDENTIFIKASI AKUMULASI LINDI

MENGGUNAKAN GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER

Heri Prabowo, Dedi Yulhendra, Adree Oktova, Universitas

Negeri Padang

A-05-010 IDENTIFIKASI POTENSI PENCEMARAN UDARA FASILITAS

BENGKEL PRAKTIK SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF

DI KOTA YOGYAKARTA

Zainal Arifin, Universitas Negeri Yogyakarta

A-05-011 Pembelajaran Struktur dan Konstruksi Bangunan Berbasis

Kearifan Lokal Bangunan Tradisional Sunda

Johar Maknun, Irawan Surasetja, Tjahyani Busono, Universitas

Pendidikan Indonesia

Sub Thema 5 : Innovation in Technology and Vocational Education

Moderator : Yuni Rahmawati

EI-05-012 THE OVERBURDEN BLAST PLANNING STUDY OF BANKO BARAT

PIT I MINE PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK, TANJUNG ENIM,

SOUTH SUMATERA

Raimon Kopa, Dedi Yulhendra, Elsa Agustira, State University

of Padang

EI-05-013 CLOUD COMPUTING BASED ONLINE LEARNING FOR

STUDENTS VOCATIONAL EDUCATION (D-3) ELECTRONIC

ENGINEERING DEPARTMENT

Sapto Haryoko, Hendra Jaya, State University of Makassar

Page 26: buku panduan acara aptekindo

EI-05-014 EFFECTIVENESS OF CD INTERACTIVE LEARNING GRAPHIC

DESIGN BASED MULTIMEDIA FOR VOCATIONAL SCHOOL

STUDENT IN DHARMASRAYA

Kasman Rukun, Asrul Huda, Yeka Hendriyani, State University

of Padang

EI-05-015 THE EFFECT OF ADDITIONAL ORGANIC MATERIAL AT

TEMPERATURE ON ENVIRONMENT ROAD

Budi Siswanto, Sebelas Maret University

EI-05-016 THE VOCATIONALISATION OF EDUCATION: SKILLS PROGRAM

REVITALIZATION IN PRIMARY AND SECONDARY EDUCATION

FOR BUILDING OF EARNING GENERATION

Ivan Hanafi, Purwanto Gendroyono, Jakarta State University

EI-05-018 SOFT SKILL AND ENTREPRENEURIAL CAREER GUIDANCE

MODEL FOR ENHANCING TECHNICAL VOCATIONAL

EDUCATION AND TRAINING’S GRADUATES COMPETITIVENESS

Ahmad Dardiri, State University of Malang

EI-05-017 ADVANTAGE WASTE THE CEIBA PENTANDRA SEEDS TO

ALTERNATIVE FUEL DIESEL ENGGINES

Muhaji, State University of Surabaya

Page 27: buku panduan acara aptekindo

Sub Tema 1 :

Pengembangan Kapasitas Guru Teknik dan Kejuruan

A-01-002 PENINGKATAN KUALITAS SOFTSKILL MAHASISWA

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

UNNES DALAM MENCETAK CALON GURU PROFESIONAL

(KAJIAN TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM 2015)

Eko Nugroho Julianto, Universitas Negeri Semarang

A-01-003 IDENTIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN COMPETENCE

BASED TRAINING (CBT) BERBASIS KOMPETENSI KERJA DI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Riana T.Mangesa, Dyah D. Andayani, Universitas Negeri

Makassar

A-01-033 PELAKSANAAN TEACHING FACTORY MELALUI

PEMBELAJARAN MANAJEMEN USAHA MODISTE PADA

PROGRAM STUDI TATA BUSANA

Esin Sintawati, Universitas Negeri Malang

A-01-009 Rancang Bangun Pengembangan Model Program

Pengalaman Lapangan (PPL) Dalam Upaya Pemenuhan

Guru Sekolah Menengah Kejuruan Di Daerah Terpencil

Dedi Supriawan, Wowo K Sunaryo

A-01-005 OPTIMALISASI PERAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

(DUDI) DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

GURU SMK SECARA BERKELANJUTAN

Putu Agus Mayuni, Ni Wayan Sukerti, Universitas

Pendidikan Ganesha

Page 28: buku panduan acara aptekindo

A-01-012 MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

(PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF DI SMK

PARIWISATA

Rizkie Julian, Sri Subekti, Ellis Endang Nikmawati

A-01-022 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL

TERHADAP KINERJA GURU SMKN KOTA MANADO

Henny Mokoginta, Universitas Negeri Manado

A-01-024 USULAN MODEL PENDIDIKAN PROFESI GURU KEJURUAN

DI INDONESIA

Bernardus Sentot Wijanarka, Universitas Negeri

Yogyakarta

A-01-031 IDENTIFIKASI KESULITAN GURU DALAM IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN SIENTIFIC LEARNING DALAM

KURIKULUM 2013 PADA GURU-GURU PROGRAM

KEAHLIAN TKR SMK NEGERI SE DIY

Herminarto Sofyan, Zainal Arifin, Kir Haryana, Moch.

Solikin, Univeristas Negeri Yogyakarta

Page 29: buku panduan acara aptekindo

A-01-002 PENINGKATAN KUALITAS SOFTSKILL MAHASISWA PROGRAM STUDIPENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNNES DALAM MENCETAK CALON GURU PROFESIONAL (KAJIAN TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM 2015)

Eko Nugroho Julianto Universitas Negeri Semarang [email protected]

Abstrak

Pada tahun 2015 kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai berlaku.

Kesepakatan ini tak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tapi juga sektor-sektor

lainnya. Tak terkecuali pendidikan sebagai lokomotif pembangunan manusia. Era

perdagangan bebas ASEAN, harus disambut oleh dunia pendidikan dengan cepat,

agar sumber daya manusia Indonesia siap menghadapi persaingan yang semakin

ketat dengan negara-negara lain. MEA merupakan tantangan sekaligus peluang

yang harus dihadapi dengan berani oleh para lulusan perguruan tinggi. Program

Studi Pendidikan Teknik Bangunan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan TenagaK

ependidikan (LPTK) yang goal-nya mencetak calon guru, juga selalu berupaya untuk

meningkatkan kualitas lulusannya agar dapat bersaing dalam era MEA. Salah satu

upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan review terhadap kurikulum yang

digunakan dalam kegiatan embelajaran. Sistem Pendidikan Nasional mengatakan,

bahwa kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan

memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan

lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing

satuan pendidikan. Sebagai salah satu upaya agar agar lulusannya dapat bersaing

pada era global, Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri

Semarang, dalam hasil review kurikulum, lebih meningkatkan pencapaian kualitas

softskill dengan tidak meninggalkan kemampuan hardskill dalam mendidik

mahasiswa calon guru agar memiliki kemampuan profesional yang baik.

Kata kunci: penerapankurikulum, calon guru, professional

Page 30: buku panduan acara aptekindo

A-01-003 IDENTIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN COMPETENCE BASED

TRAINING (CBT) BERBASIS KOMPETENSI KERJA DI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Riana T.Mangesa1, Dyah D. Andayani

2.

Universitas Negeri Makassar

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan model pembelajaran CBT

berbasis kebutuhan dunia kerja, bidang keahlian Teknologi Komputer dan Jaringan

(TKJ) di SMK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research &

Development. menurut Borg & Gall, melalui tahapan penelitian dan pengembangan

yang dimodifikasi menjadi lima tahapan yaitu: (1) tahap analisis kebutuhan; (2)

perancangan dan pengembangan; (3) validasi; (4) ujicoba dan (5) evaluasi. Pada

tahap pengembangan, model dikembangkan mengacu pada model Systematic

Curriculum & Instructional Development (SCID). Hasil penelitian pada tahap

analisis kebutuhan adalah, ditemukan (1) profil kompetensi pembelajaran CBT

dan (2) model konseptual pengembangan pembelajaran CBT berbasis dunia kerja.

Kata Kunci: SMK, Competence Based Training, Model Pembelajaran.

Page 31: buku panduan acara aptekindo

A-01-033 PELAKSANAAN TEACHING FACTORY MELALUI PEMBELAJARAN

MANAJEMEN USAHA MODISTE PADA PROGRAM STUDI TATA

BUSANA

Esin Sintawati

Universitas Negeri Malang

[email protected]

Abstrak

Teaching factory adalah konsep belajar dalam suasana yang nyata, sehingga dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan lembaga pendidikan kejuruan. Teknologi pembelajaran inovatif dan praktek produktif merupakan konsep metode pendidikan berorientasi pengelolaan belajar mahasiswa untuk menyelaraskan dengan kebutuhan dunia industri. Produksi dalam pembelajaran MUB Modiste berbasis keterampilan, proses belajar dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur standar dan pekerjaan yang sebenarnya untuk memproduksi barang atau jasa sesuai dengan permintaan konsumen. Sehingga produk yang dihasilkan dapat digunakan masyarakat sebagai konsumen. Program Pengajaran Factory melalui MUB Modiste adalah aplikasi dari pembelajaran yang sudah kuliah tiori manajemen usaha busana dan produksi, dan pelaksan. Proses keahlian atau keterampilan (kecakapan hidup) yang dirancangannya sesuai standar prosedur dan pekerjaan yang sebenarnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/konsumen; Proses belajar mengajar berorientasi usaha produksi. Proses pelaksanaan program pengajaran konsep Factory adalah untuk menggabungkan bisnis dan pendidikan kejuruan untuk kompetensi pengelola usaha busana yang relevan, bagi mahasiswa program studi tata busana.

Kata kunci : teaching factory, manajemen usaha busana modiste.

Page 32: buku panduan acara aptekindo

A-01-009 Rancang Bangun Pengembangan Model Program

Pengalaman Lapangan (PPL) Dalam Upaya Pemenuhan Guru

Sekolah Menengah Kejuruan Di Daerah Terpencil

Dedi Supriawan1, Wowo K Sunaryo

2.

[email protected]

Abstrak

Tuntutan masyarakat pada bidang pendidikan, khususnya SMK yang bersinggungan

langsung dengan lapangan kerja menginginkan segera menampikan kinerjanya

lebih professional dan memberikan layanan pendidikan memuaskan. Dalam

operasionalnya, SMK yang dikembangkan di daerah-daerah terpencil, tidak terlepas

dari permasalahan yang harus hadapi, khususnya dalam pengelolaan pembelajaran.

Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya terkait dengan masih

digunakannya guru-guru program produktif dari SMK induk yang jumlahnya

terbatas. Permasalahan itu, berimbas pada kurang efektif dan efisiennya

pelaksanaan proses pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai, dihasilkan suatu

Pengembangan Model Program Pengalaman Lapangan dalam Upaya Pemenuhan

Guru SMK. Rancang Bangun Pengembangan Model PPL yang didesain dan

dikembangkan menitik beratkan pada 2 kegiatan utama, yaitu : pertama,

mengidentifikasi kebutuhan masukan pengembangan model dan kedua, rancang

bangun pengembangan model PPL (meliputi: perencana, pelaksanaan, dan

evaluasi).

Kata Kunci : PPL; Pemenuhan Guru: SMK Terpencil.

Page 33: buku panduan acara aptekindo

A-01-005 OPTIMALISASI PERAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI (DUDI) DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK SECARA BERKELANJUTAN

Putu Agus Mayuni1, Ni Wayan Sukerti

2.

Universitas Pendidikan Ganesha [email protected]

Abstrak

Upaya peningkatan kompetensi guru SMK dapat dilakukan dengan

memperhatikan perencanaan pengembangan keprofesionalan guru yang sesuai

dengan karakteristik sekolah kejuruan. Hal ini berarti pengembangan

keprofesionalan guru bagi SMK merupakan usaha belajar seorang guru untuk

meningkatan kompetensi dan kinerja guru agar terus berkembang dan adaptif

terhadap perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dampaknya untuk

peningkatan mutu sekolah dan pembelajaran di kelas. Bahwasannya pembelajarn

di SMK tidak boleh ketinggalan dengan dunia usaha dan industri (dudi). Di satu sisi

guru tidak mendapatkan apa perkembangan /tidak meng-up grade kemampuan

dan pengetahuannya secara nyata melalui dudi ( garmen, butik dan usaha busana

lainnya yg akan menampung tenaga kerja lulusan SMK tata busana ). Demikian juga

dalam pembelajaran guru kurang percaya diri karena bisa jadi pengetahuan dan

keterampilannya hanya diperoleh semasa PKL di bangku kuliah. Idenya guru juga

harus di up grade dengan optimalisasi peran dudi misalnya secara berkala

memberikan pelatihan kesempatan kepada guru untuk terjun langsung ke dudi

secara berkala. Guru perlu di up grade pengetahuan dan keterampilannya tentang

pengetahuan dan keterampilan dimana anak didik setelah tamat akan bekerja.

Dengan demikian dalam pembelajaran guru akan serta merta dapat menyesuaikan

materinya dengan dudi. Atau dalam setiap pembelajarannya membawa dunia

belajarnya ke dunia usaha dan industry.

Kata kunci: Pengembangan profesionalisme guru SMK, Peran Dudi.

Page 34: buku panduan acara aptekindo

A-01-012 MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF DI SMK PARIWISATA

Rizkie Julian1, Sri Subekti

2, Ellis Endang Nikmawati

3.

Abstrak

Latar belakang masalah penelitian ini ingin mengetahui hasil Program Pengalaman

Lapangan (PPL) sebagai kesiapan guru produktif di SMK Pariwisata. Penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana manfaat hasil Program

Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai kesiapan guru produktif di SMK Pariwisata,

berkaitan dengan tahap perencanaan penyusunan perangkat pembelajaran dan

tahap peaksanaan kegiatan mengajar di kelas. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode deskriptif dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul

data. Populasi dan sampel adalah mahasiswa program studi Pendidikan Tata Boga

angkatan 2011 UPI Bandung dengan menggunakan sampel total atau jenuh

sebanyak 33 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil PPL berkaitan

perencanaan penyusunan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan

mengajar di kelas berada pada kriteria bermanfaat. Saran ditujukan kepada

mahasiswa agar senantiasa menambah pengetahuan pada tahap perencanaan

penyusunan perangkat pembelajaran dan tahap pelaksanaan mengajar di kelas,

sehingga mahasiswa siap menjadi seorang guru produktif di SMK Pariwisata.

Kata kunci : Program Pengalaman Lapangan (PPL), guru produktif SMK Pariwisata.

Page 35: buku panduan acara aptekindo

A-01-022 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU SMKN KOTA MANADO

Henny Mokoginta

Universitas Negeri Manado

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskrepsikan dan menganalisis kontribusi

kesungguhan guru dalam meningkatkan profesionalan guru pada satuan

pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta klasifikasi pengembangan

dalam kinerja kerjanya. Pengembangan guru profesional pada setiap satuan

pendidikan kejuruan menunjukkan dari suatu kegiatan yang merupakan perpaduan

antara pelatihan guru-guru SMK dengan kebutuhan bidang keahlian guru di

sekolah, dalam penerapan hasil pelatihan dengan pola pembinaan berbasis MGMP

kejuruan yang dilakukan secara terus-menerus atau berkelanjutan sehingga

mengalami peningkatan kemampuan professional, kepribadian, sosial dan

pedagogik yang dimiliki oleh guru. Metode penelitian survey dengan sampel 40

Orang. Pengujian hipotesis penelitian yang diajukan terbukti bahwa koefisien

korelasi antara pengembangan guru di sekolah dengan kinerja guru adalah sebesar

0,447. Hal ini menunjukan bahwa pengembangan guru profesional juga memiliki

kontribusi yang cukup untuk meningkat kinerja guru yaitu 20%. Artinya, sumbangan

variabel pengembangan guru profesional terhadap kinerja guru SMK adalah

sebesar 20%.

Kata Kunci: Pengembangan Guru Profesional, kinerja guru.

Page 36: buku panduan acara aptekindo

A-01-024 USULAN MODEL PENDIDIKAN PROFESI GURU KEJURUAN DI

INDONESIA

Bernardus Sentot Wijanarka

Universitas Negeri Yogyakarta

[email protected]

Abstrak

Beberapa model pendidikan guru kejuruan pada saat ini dilaksanakan di Indonesia.

Model yang sudah dilaksanakan adalah model pendidikan guru jenjang S1, Model

PPG SM3T, Model PPGT, dan Model PPG reguler. Artikel ini akan membahas

mengenai usulan model pendidikan kejuruan berdasarkan model yang sudah ada

dengan disesuaikan tuntukan sertifikasi kompetensi keahlian tingkat nasional/

ASEAN. Model pendidikan terdiri dari komponen calon guru, program studi jenjang

S1, program studi pendidikan profesi, dan badan nasional sertifikasi profesi (BNSP).

Model yang diusulkan diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan lembaga

pendidikan, calon guru, badan sertifikasi, dan pemerintah dalam rangka

Masyarakat Ekonomi Asia.

Kata kunci : Kata kunci: pendidikan, profesi, guru, kejuruan.

Page 37: buku panduan acara aptekindo

A-01-031 IDENTIFIKASI KESULITAN GURU DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SIENTIFIC LEARNING DALAM KURIKULUM 2013 PADA GURU-GURU PROGRAM KEAHLIAN TKR SMK NEGERI SE DIY

Herminarto Sofyan1, Zainal Arifin

2, Kir Haryana

3, Moch. Solikin

4.

Univeristas Negeri Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam

implementasi pembelajaran ilmiah (scientific learning) dalam kurikulum 2013. Pendekatan

penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif, serta tehnik penelitian

menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. subyek penelitian adalah SMK

Negeri penyelenggara kurikulum 2013 di Propinsi DIY yang telah mengimplementasikan

kurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan teknik

survei terhadap guru sekolah menengah kejuruan (SMK) pada program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan (TKR) di Propinsi di Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi SMKN 2 dan

SMKN 3 Yogyakarta, SMKN 2 Depok dan SMKN Seyegan Sleman, SMKN Sedayu bantul, SMKN

2 Wonosari Gunung Kidul dan SMKN 2 Pengasih Kulon Progo. Waktu penelitian dimulai pada

April 2015 sampai dengan Juli 2015. Pengumpulan data penelitian survei ini dilakukan

dengan dokumentasi, angket, dan wawancara. Untuk menganalisis data dilakukan dengan

menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan juga analisis deskriptif kuantitatif dengan

persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa kesulitan guru dalam

implementasi pembelajaran ilmiah (scientific learning) pada kurikulum 2013 khususnya

dalam mengadakan variasi model pembelajaran; mengelola kelas sehingga siswa terangsang

untuk mengeksplore pengetahuan; menggunakan media, membimbing diskusi; teknik

bertanya yang lebih atraktif sehingga siswa lebih aktif dalam mengeksplore. Penyiapan

perangkat pembelajaran, karena guru dituntut untuk mampu menyiapkan segala hal yang

berkaitan dalam pembelajaran khususnya perangkat adminsitrasi pembelajaran baik

penjabaran KD, SK dalam RPP dan perangkat pembelajaran lainnya. Sebagian besar guru

mengalami kesulitan dalam mengembangkan alat evaluasi dalam proses pembelajaran

ilmiah (siencetific learning), hal ini disebabkan oleh banyaknya aspek yang perlu diamati dan

dicermati oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Kata kunci : kesulitan guru, scientific learning, SMK Keahlian TKR.

Page 38: buku panduan acara aptekindo

Sub Thema 1 :

Capacity Development of Technical and Vocational Teachers

EI-01-010 Usefulness Of Drill And Practice Strategy For Education

Of Pre-Service Vocational Teacher

Lutfiyah Hidayati, State University of Surabaya

EI -01-004 Application Of Analytical Hierarchy Process (Ahp)

Method For Teachers Performance Evaluation

Vocational High School (SMK)

Yenny Desnelita, Irwan, State University of Padang

EI -01-017 The Role Of Cosmetology Laboratory In Preparing

Competent graduates

Dewi Lutfiati, State University of Surabaya

EI -01-015 PRODUCTIVE PERFORMANCE OF TEACHERS OF

VOCATIONAL SECONDARY SCHOOL’S MECHANICAL

ENGINEERING MAJOR : Survey on Vocational School

Teacher’s Performance at the Regency and City of

Mojokerto

Soeryanto, Johan Nurfauzan

EI -01-014 An Impact of VHS Teacher Certification on Teacher

Performances

Sutopo, Yogyakarta State University

EI -01-016 Paradigm Of Innovation And Management Of

Technological And Vocational Education In Indonesia

Yoto, State University of Malang

EI -01-018 STUDIES ON THE IMPLEMENTATION OF ELECTRONIC BASED LEARNING TO IMPROVE THE QUALITY OF VOCATIONAL TECHNICAL EDUCATION Nurmi Frida Dorintan B. Pakpahan, State University of

Surabaya

Page 39: buku panduan acara aptekindo

EI-01-010 Usefulness Of Drill And Practice Strategy For Education Of

Pre-Service Vocational Teacher

Lutfiyah Hidayati

State University of Surabaya

[email protected]

Abstract

This article aims to: 1) explain the rule of drill and practice implemented in apparel

study program of pre-service vocational teacher education, 2) describe the

enhancement of students’ learning achievement in ability of women’s flat pattern

making through drill and practice strategy, and 3) find out advantages and

disadvantages of drill and practice strategy in this setting context. This is

aclassroom action research held in the Apparel Pre-service TeacherEducation

Programs, State University of Surabaya in2015. The research subject 55

students.Data collected by test, observation , and questionnaire, and analyzed by

descriptive analysis. The result state: 1) preceded first by apre-testto find out

students’ initial ability and time duration taken tomake women’s flat pattern, and

then drill and practice strategy implementedrepeatedlywith time reduction at each

stage thereby achievingmasterybothability, accuracy and time spent,2) Drill and

Practice strategy succeed to improve student learning achievement of the woman

flat pattern making, and 3) advantages of drill and practice, it is veryappropriate to

be appliedtothe mastery women’s flat pattern making ability, to train student’s

psychomotor skillsina relatively short time, the studentsknow the development

oftheirabilities, cultivate the spiritof learningand work. whileitsdisadvantages, it is

requiredgreatercontrolofthe lecturer and greater dependenceon therole oflecturer.

Students may just be memorizing the material and that can cause problems for

them later on when trying to accomplish more complex tasks and learn more

advance lessons.

Keywords: Drill and Practice strategy, Education of Pre-service vocational

Teacher, Apparel Education Study Program.

Page 40: buku panduan acara aptekindo

EI-01-004 Application Of Analytical Hierarchy Process (Ahp) Method For Teachers Performance Evaluation Vocational High School (SMK)

Yenny Desnelita1, Irwan

2

State University of Padang [email protected]

Abstract

A system that can evaluated performances of teacher in each teaching period is not

available yet, so there is have not a benchmark for assessing the performance of

teachers SMK Pekanbaru who deficient performance on teaching abilities. The

designed system in this study is use to ease school side to evaluate the

performance of teachers and use to be determine the best teachers in teaching

process. This study applying Analytical Hierarchy Process Method for Decision

Support System and System Development Life Cycle (SDLC) for research method.

On implementation phase used Object Oriented Programming (OOP), Database

Management System, Unified Modeling Language (UML) used to be modeling

program module. In the manner of applying Decision Support System using

Analytical Hierarchy Process (AHP) able to accelerates school side in making

decision determining of best teachers. And by existence of computerized

information system, processing data of evaluations teacher performance in

generating the information will be more accurately on time, as well the design of

database system capable to store the data which used to evaluate the performance

of teachers, will be ease in accessing the data.

Keywords: Decision Support Systems, Analytical Hierarchy Process Method,

Teacher Performance Evaluation, Object Oriented Program, Database

Manajemen System

Page 41: buku panduan acara aptekindo

EI-01-017 The Role Of Cosmetology Laboratory In Preparing Competent

graduates

Dewi Lutfiati

State University of Surabaya

[email protected]

Abstract

A cosmetology laboratory is a facility equipped with specialized equipment to

conduct experiments as a means of supporting the development of science and

education. The role of cosmetology laboratory was evaluated in terms of: 1) the

number of existing labs standardized against the subjects within the curricular

structure of the department; 2) laboratory floor area compared to the number

of students; 3) facilities and infrastructure; 4) performance of practicum

subject lecturers and technician. The present study was descriptive of the

conditions of the cosmetology lab. Data were collected by means of

observation and questionnaires. Data were analyzed using descriptive statistics.

The collected data were compared with existing laboratory standards. Results

showed that the number of labs was adequate, but those labs were underused.

The lab area remained inadequate, so that the practicum had to be done in

several shifts to meet the target competence of graduates. Lab facilities and

infrastructure were adequate but less than optimal (76%). Lecturers’

performance showed a mean score of 3.95, categorized as good. Technician’s

performance showed a mean score of 3.125, categorized as adequately good. In

conclusion, there is a need for improvement of lab operations by utilizing the

existing labs and taking the existing curriculum into account. This is because the

ratio of the number of labs, lab floor area, facilities and infrastructure, and

technician’s performance were adequate but less than optimal. Practicum

lecturers’ performance was adequate but it required improvements.

Keywords: Laboratory, lab standardization.

Page 42: buku panduan acara aptekindo

EI-01-015 PRODUCTIVE PERFORMANCE OF TEACHERS OF VOCATIONAL SECONDARY SCHOOL’S MECHANICAL ENGINEERING MAJOR : Survey on Vocational School Teacher’s Performance at the Regency and City of Mojokerto

Soeryanto1, Johan Nurfauzan

2

[email protected]

Abstract

This research is intended to identify performance profile of teachers of Vocational School’s Mechanical Engineering major in Mojokerto and teacher’s performance based on age and certification status. Teacher’s performance is perceived from four aspects of teaching competence, namely pedagogic competence, personal competence, social competence and professional competence. The research employs survey ex-post facto method on productive teachers with the vocational school’s mechanical engineering major in Mojokerto. By means of stratified proportional random sampling, 222 teachers are respondents for sampling. The respondents are stratified into three age groups, namely young (22-34 years old), middle (35-37 years old), and elderly (48-60 years old). Certified teachers are those with teacher’s certification, while and non-certified teachers are those not without certification. Teacher’s performance is measured by means of an instrument with tested validity and reliability. The research data show that (1) teachers generally perform well (average of 80.42), some perform very well (score of 91.35) and some perform fairly well (score 66.35); (2) certified teachers perform better (average of 80.97) compared with non-certified teachers (average of 79.31); (3) teachers in all age strata perform well (younger teachers with an average of 84.58), middle aged teachers with an average of 79.17; and elderly teachers with an average of 79.17); (4) certified teachers in all age category perform well (younger teachers with an average of 79.17, middle-aged teachers with an average of 84.58, and elderly teachers with a n average of 79.17); non-certified teachers in all age categories perform well (younger teachers with an average of 77,08, middle-aged teachers with an average of 81.41, and elderly teachers with an average of 79.43). The anova 2-line statistics test proves that (1) there is significant difference between performance of younger, middle-aged and elderly teachers (Fh = 27,372 > Ft = 3,038; p < 0,05); (2) there is significant difference between certified and non-certified teachers (Fh = 12,452 > Ft = 3,888; p < 0,05); (3) and there is significant interaction between teacher’s age factor and certification towards the teacher’s performance (Fh = 3,746 > Ft = 3,038; p < 0,05). The research concludes that (1) teachers at the vocational school’s mechanical engineering major in Mojokerto perform well; (2) teachers in middle aged category perform better that those of younger and elderly categories (3) certified teachers perform better that non-certified teachers; (4) there is an interaction of age and certification with the teaching performance. Despite different teaching performance in terms of ages and certification, no contrasting difference is found. This suggests that certification status has not improved teacher’s performance in an optimum way for slight difference found in the research. Essential performance is attributed to competence and work motivation. This implies to the necessity for improvement of competence enhancement training and work motivation within the certification process in order to elevate teacher’s performance in an optimum way.

Key words: Teacher’s Performance, certification, and ages

Page 43: buku panduan acara aptekindo

EI-01-014 An Impact of VHS Teacher Certification on Teacher Performances

Sutopo Yogyakarta State University [email protected]

Abstract

This study aims to find out in-depth information on teacher certification impacts (X1), work capabilities (X2), work motivation (X3), and work commitment (X4) on teacher performances (X5) after teachers are certified. The study gives benefits to all educational stakeholders to evaluate the effectiveness of teacher certification in teacher performances and vocational high school (VHS) performances after the teacher certification program is implemented. The study employed the mixed methods with a sequential explanatory design by sequentially combining quantitative and qualitative research methods. In the preliminary stage, the research sample consisted of 300 productive teachers holding educator certificates at VHSs; they were selected by means of Krejcie-Morgan formula and the proportional random sampling technique. The data were analyzed statistically to answer the research questions and hypotheses. The results of the quantitative study were then strengthened, deepened, and widened by the qualitative method through in-depth interviews. In the final stage, the analysis was simultaneously done by combining the results of the quantitative and qualitative data analysis so that the conclusions and recommendations were more complete. The results of the study are as follows. (1) Impacts of VHS teacher certification bring about better changes in the aspects of pride, professionalism, and teacher welfare. (2) Teachers’ work capabilities become better in the aspects of pedagogical, professional, personal, and social competencies. (3) Teachers’ work motivation becomes higher in the aspects of needs for achievement, existence, affiliation, actualization and autonomy, and growth expectation. (4) Teachers’ work commitment becomes higher in the aspects of affective commitment, continuity, and being normative. (5) VHS teachers’ performances under study in the aspects of main duty implementation and professional development also become better. (6) As an aggregate, teacher certification, work capabilities, work motivation, and work commitment have strong impacts on teacher performances after the certification.

Keywords: Impacts, teacher certification, teacher performances, school performances

Page 44: buku panduan acara aptekindo

EI-01-016 Paradigm Of Innovation And Management Of Technological

And Vocational Education In Indonesia

Yoto State University of Malang [email protected]

Abstract

In the globalization era, people face a heavy competition in every field, especially in employment. Improving educational field should became the highest priority to prepare qualified human resources who will be able to overcome various problems in the global competition. Developing education through democratization and decentralization in Technological and Vocational Education Management is the right choice to meet the challenges and competitions and as an effort to prepare professional workforce. Management of technological and vocational education is conducted through democratization of education by providing the widest opportunity for people to participate in education. The concept of democratization of education provide sufficient public space so that people can take an active role to participate in the implementation of education by determining the direction and policies, formulating strategies, goals, and objectives of education and are actively involved in the implementation education.

Keywords: Paradigm, innovation, management, technological and vocational education.

Page 45: buku panduan acara aptekindo

EI-01-018 STUDIES ON THE IMPLEMENTATION OF ELECTRONIC BASED LEARNING TO IMPROVE THE QUALITY OF VOCATIONAL TECHNICAL EDUCATION

Nurmi Frida Dorintan B. Pakpahan

State University of Surabaya

[email protected]

Abstract

Vocational education is formal education which aims to prepare students to enter

the world of work and unable to cope with the changes. By implication, the

implementation of learning vocational education can not be separated from the

advances in technology and information-based or electronic. Advances in

technology needs to respond carefully and precisely by the teacher so that it can be

implemented electronically based learning in vocational education in engineering.

The use of technology in learning in vocational education can contribute positively

to the achievement of learning objectives, both learners and for teachers

themselves . In order to improve the quality of technical vocational education,

learning should be supported by efforts utilization of learning resources including

electronic-based technologies. While reality shows that learning resources and

learning tools that have been standardized, supplied and distributed by the

government have not been optimally utilized by teachers, coaches and instructors.

Various studies on electronic-based learning has been carried out and implemented

in such learning instructional media application (application macromedia flash,

adobe flash program, building knowledge advanture game), blended learning, e-

book, and others. The results showed that the electronic-based learning can

improve learning outcomes of students. The implication is able to improve the

quality of vocational education in engineering.

Keyword: Electronic-based learning, quality, vocational education

Page 46: buku panduan acara aptekindo

Sub Tema 2 :

Strategi dan Pendekatan untuk Meningkatkan Kualitas Lulusan di

Era Masyarakat Ekonomi Asean

A-02-098 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA

KOMPETENSI SISTEM REM TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII TKR DI SMK NEGERI 6

BANDUNG

Nana Sumarna, Tatang Permana, Sona Setiawan,

Universitas Pendidikan Indonesia

A-02-069 MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

DENGAN PENDEKATAN DUNIA KERJA PADA PROGRAM

D3 TATA BOGA

Rina Febriana, Universitas Negeri Jakarta

A-02-033 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS PESERTA DIDIK

Yayat, Universitas Pendidikan Indonesia

A-02-019 MULTIMEDIA LEARNING : INOVASI DAN PENINGKATAN

MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

Sriadhi, Universitas Negeri Medan

A-02-006 PEMBELAJARAN VOKASI TEKNIK BERBASIS LOCAL

WISDOM UNTUK MENINGKATKAN LIFE SKILL BAGI

SISWA SMK DI DAERAH TERPENCIL

Sumarto, Wahid Munawar, Enang Suma Arifiyanto,

Universitas Pendidikan Indonesia

Page 47: buku panduan acara aptekindo

A-02-010 PENINGKATAN KETERAMPILAN PEKERJA BANGUNAN

MENGHADAPI MEA MELALUI POLA BELAJAR DALAM

PEKERJAAN

Nanang Dalil Herman, Universitas Pendidikan Indonesia

A-02- 008 PENGGUNAAN BUKU TEKS BERBAHASA INGGRIS UNTUK

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA JURUSAN

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI

SURABAYA DALAM RANGKA MENYONGSONG

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

Mochamad Arif Irfa’i, Universitas Negeri Surabaya

A-02-029 IMPLEMENTASI COMPUTER SECURITY LEARNING

(CSLEARNING) BERBASIS ANDROID SEBAGAI SUMBER

BELAJAR PADA MATAKULIAH KEAMANAN SISTEM

KOMPUTER DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UM

Wahyu Sakti Gunawan Irianto, Universitas Negeri

Malang

Page 48: buku panduan acara aptekindo

A-02-098 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA

KOMPETENSI SISTEM REM TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII TKR DI SMK NEGERI 6 BANDUNG

Nana Sumarna1, Tatang Permana

2, Sona Setiawan

3

Universitas Pendidikan Indonesia [email protected]

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang bervariasinya penggunaan media

pembelajaran, guru-guru hanya menggunakan metode klasikal dengan papan tulis

sebagai medianya dalam proses pembelajaran pada kompetensi sistem rem. Nilai yang

dicapai siswa masih banyak yang belum memenuhi Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM).

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

perbedaan hasil belajar dalam penggunaan media animasi setelah melakukan proses

pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen

dengan desain penelitian nonequivalent control grup design. Populasi dalam penelitian

ini adalah siswa kelas XII SMK Negeri 6 Bandung kompetensi keahlian teknik kendaraan

ringan sedangkan untuk sampel berjumlah 48 siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen yang menggunakan media animasi dan kelompok kontrol yang

menggunakan media wall chart. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa

soal pre test yang diberikan kepada siswa sebelum mendapatkan perlakuan dan soal

post test diberikan setelah siswa diberikan perlakuan, soal tersebut diberikan untuk

melihat peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan peningkatan hasil

belajar siswa menggunakan media animasi dengan N-Gain 0,76 termasuk dalam

kategori “tinggi” dibandingkan dengan penggunaan media wall chart dengan N-Gain

0,49 yang termasuk dalam kategori “sedang”, sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kompetensi sistem rem. Berdasarkan hasil

analisis uji hipotesis didapat thitung> ttabelatau 2,45>1,67 dengan

ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh penggunaan media animasi pada

kompetensi sistem rem terhadap peningkatan hasil belajar siswa di SMK Negeri 6

Bandung.

Kata Kunci: Media Animasi, Kompetensi Sistem Rem, Hasil Belajar.

Page 49: buku panduan acara aptekindo

A-02-069 MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN

PENDEKATAN DUNIA KERJA PADA PROGRAM D3 TATA BOGA

Rina Febriana

Universitas Negeri Jakarta

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan model pembelajaran berbasis

kompetensi dengan pendekatan dunia kerja; (2) menghasilkan rumusan

kompetensi mahasiswa D3 Tata Boga; dan (3) menghasilkan rubrik penilaian

pencapaian kompetensi. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan

yang mengadopsi model prosedural Borg & Gall.Prosedur yang dilakukan dibagi ke

dalam dua kelompok, yaitu kegiatan penelitian dan kegiatan pengembangan.

Kegiatan penelitian dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pembelajaran

berbasis kompetensi saat inidan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.

Kegiatan pengembangan dilakukan berdasarkan hasil penelitian dengan menyusun

produk konseptual dan menganalisis produk yang dikembangkan melalui FGD,

ujicoba terbatas dan ujicoba diperluas. Subjek penelitian adalah praktisi industri

perhotelan, lulusan D3 Tata Boga dan mahasiswa pada semester IV serta dosen

matakuliah praktek.

Kata Kunci: Model, pembelajaran berbasis kompetensi, dunia kerja, D3 Tata

Boga.

Page 50: buku panduan acara aptekindo

A-02-033 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERFIKIR KRITIS PESERTA DIDIK

Yayat

Universitas Pendidikan Indonesia [email protected]

Abstrak

Mahasiswa DPTM FPTK UPI disiapkan untuk menjadi tenaga pendidik. Seorang tenaga

pendidik pada saat melaksanakan tugasnya akan dihadapkan pada masalah-masalah yang

kompleks. Pada saat tersebut di dituntut untuk mampu berfikir cerdas yang dapat

dikembangkan melalui kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, pada saat proses

pembelajaran mereka harus dilatih agar memiliki kemampuan tersebut dengan cara

memberikan materi-materi perkuliahan yang menuntut pemahaman lebih, yaitumateri yang

bersifat konseptual. Materi tersebut pada umumnya memiliki karakterstik yang bersifat

abstrak, kompleks dan dinamis. Materi bidang geser pada material teknik merupakan salah

satu materi bahasan dengan karakteristik yang abstrak, kompleks dan dinamis. Dengan

karakteristik tersebut, tidak sedikit peserta didik yang masih kesulitan dalam

memahaminya.Data terakhir dari dosen pengampu mata kuliah tersebut menunjukkan

sekitar 60% peserta didiknya masih kesulitan untuk memahami materi bidang

geser.Penyebabnya diduga akibat kemampuan berpikir kirtis peserta didik yang kurang baik

dan kurangnya media pembelajaran yang dapat membantu mereka dalam menguasai

materi tersebut. Oleh karena itu, sangatlah diperlukan media pembelajaran yang dapat

membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan menguasai materi

perkuliahan. Media pembelajaran berbasis teknologi informasi merupakan salah satu media

pembelajaran yang dapat membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam menguasai

materi yang abstrak, kompleks, dan dinamis. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian dengan

menggunakan metode quasi experiment dengan bentuk nonequivalent control group design,

yang menunjukkan bahwa kemampuan berfikir kritis peserta didik yang menggunakan media

pembelajaran berbasis teknologi informasi lebih baik dibanding dengan yang tidak

menggunakan media berbasis teknologi informasi.

Kata Kunci: Media pembelajaran, Teknologi Informasi, Berfikir kritis.

Page 51: buku panduan acara aptekindo

A-02-019 MULTIMEDIA LEARNING : INOVASI DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

Sriadhi

Universitas Negeri Medan

[email protected]

Abstrak

Studi ini melakukan kajian tentang inovasi dalam Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan melalui multimedia pembelajaran sebagai upaya meningkatkan

kompetensi lulusan, yaitu (1) Mengetahui media pembelajaran yang digunakan

guru; (2) Menganalisis kelayakan media pembelajaran; (3) Menganalisis motivasi

belajar siswa; dan (4) Membandingkan hasil belajar siswa berdasarkan media

pembelajaran yang digunakan. Studi dilakukan di SMK Bidang Keahlian Teknologi

dan Rekayasa di Kota Medan, Binjai dan Deli Serdang. Sampel penelitian 132 orang

guru yang diambil secara proporsional random. Pengumpulan data menggunakan

angket dan studi dokumen, analisis data secara deskriptif dan analisis komparatif

anova. Hasil penelitian menemukan hanya 14,39% guru menggunakan multimedia

animasi (MVA), media power point (MPP) 51,51% dan media fisik (MF) 34,09%.

Tingkat kelayakan media yang digunakan untuk MF 3,02 (kurang layak); MPP 3,50

(layak) dan MVA 3,21 (kurang layak).Motivasi belajar siswa kelompok MF 3,45

(tinggi), kelompok MPP 3,41 (tinggi) dan kelompok MVA 4,29 (sangat tinggi).

Capaian belajar siswa (rerata) berbeda secara signifikan, kelompok MVA lebih tinggi

daripda kelompok lainnya, yaitu MVA 80,21. MPP 73,73 dan MF 72,83. Hasil

penelitian membuktikan MVA mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa dibandingkan MPP dan MF.

Kata kunci : inovasi, multimedia, hasil belajar.

Page 52: buku panduan acara aptekindo

A-02-006 PEMBELAJARAN VOKASI TEKNIK BERBASIS LOCAL WISDOM

UNTUK MENINGKATKAN LIFE SKILL BAGI SISWA SMK DI

DAERAH TERPENCIL

Sumarto1, Wahid Munawar

2, Enang Suma Arifiyanto

3

Universitas Pendidikan Indonesia [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini mengembangkan model pembelajaran vokasi teknik bagi

siswa SMK di daerah terpencil. Penelitian ini menggunakan developmental research

(penelitian pengembangan). Model yang dipakai adalah penelitian pengembangan

Borg & Gall dengan 5 langkah utama: (1) Melakukan analisis produk; (2)

Mengembangkan produk awal; (3) Validasi ahli dan revisi; (4) Ujicoba lapangan

skala kecil; dan (5) Revisi produk dan ujicoba skala besar dan produk akhir.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan FGD. Subjek

penelitian adalah siswa SMK daerah terpencil di Jawa Barat. Waktu penelitian April-

Agustus 2016. Hasil penelitian adalah kalibrasi model pembelajaran vokasi teknik di

SMK daerah terpencil melalui judgement ahli, reliabilitas instrumen = 0,64. Sintak

pembelajaran vokasi teknik di SMK daerah terpencil sebagai berikut: (1) Siswa

melakukan pembelajaran vokasi teknik melalui praktek terbimbing; (2) Siswa

belajar vokasi teknik sesuai lembaran kerja pembuatan produk keterampilan

teknik; (3) Guru memonitor pembelajaran vokasi teknik pada proses persiapan,

prosedur dan produk kerja.

Kata-kata kunci : vokasi teknik, daerah terpencil.

Page 53: buku panduan acara aptekindo

A-02-010 PENINGKATAN KETERAMPILAN PEKERJA BANGUNAN

MENGHADAPI MEA MELALUI POLA BELAJAR DALAM

PEKERJAAN

Nanang Dalil Herman

Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak

Menghadapi Masyarakat Ekonmi Asia Tenggara (MEA) khususnya di Indonesia, berarti

harus siap menghadapi sejumlah gejala sosial negatif, seperti konflik sosial, kekerasan,

kerusuhan sosial, vandalisme, alienasi, apatisme sosial, dan kriminalitas. Intinya, modal

sosial masyarakat semakin menipis. Dalam konteks persaingan global, kegagalan yang

dimungkinkan terjadi akibat tidak siapnya bangsa Indonesia bersaing dengan bangsa

lain baik di Asia maupun dunia internasional pada umumnya. Penyebab semakin

miskinnya modal sosial, diduga disebabkan antara lain oleh kegagalan bangsa Indonesia

dalam mempersiapkan tenaga kerja secara keseluruhan. Terutama bagi tenaga kejuruan

termasuk diantaranya yang berkaitan tenaga kerja bidang bangunan. Kajian ini

bertujuan untuk mengkaji salah satu usaha apakah tenaga kerja bidang bangunan sudah

siap bersaing dengan bangsa lain? Apakah pola-pola belajar dalam pekerjaan sudah

optimal dilaksanakan dalam kegitan pelaksanaan projek? Analisis isi dikaji dengan

melihat pola belajar dari pekerjaan segmentasi kerja dan keterampilan tenaga kerja

bangunan sebagai dampak belajar dari pekerjaan. Pendekatan pembelajaran dalam

pekerjaan dilaksanakan berdasarkan pada pembelajaran orang dewasa dan

menggunakan metode pelatihan partisipatif. Pembelajaran yang dilaksanakan sambil

bekerja telah memberikan dampak positif pada peningkatan pengetahuan dan

pemahaman pekerja bangunan mengenai konstruksi bangunan. Secara berurutan

dampak belajar dari pekerjaan telah memberikan peningkatan pengetahuan dan

pemahaman pekerja bangunan mengenai istilah konstruksi bangunan, konsep dasar

konstruksi bangunan, dan pelaksanaan pekerjaan untuk menghasilkan bangunanan

yang sesuai kaidah konstruksi.

Kata kunci: keterampilan pekerja bangunan, belajar dari pekerjaan.

Page 54: buku panduan acara aptekindo

A-02-008 PENGGUNAAN BUKU TEKS BERBAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DALAM RANGKA MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

Mochamad Arif Irfa’i

Universitas Negeri Surabaya

[email protected]

Abstrak

Sejak diberlakukannya pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) memberikan

dampak perubahan yang luar biasa bagi beberapa jenis perkerjaan. Kompetisi

untuk mendapatkan posisi tertentu dalam suatu perkerjaan tidak dapat dielakkan

lagi. Kompetensi yang sesuai dengan jenis perkerjaan merupakan jawaban untuk

memenangkan kompetisi tersebut. Untuk menyiapkan kompetisi, maka perlu

menyiapkan mahasiswa dengan kompetensi yang sesuai dengan keilmuan yang

ditekuni dan kemampuan bahasa yang baik. Untuk mensinergikan keilmuan yang

ditekuni dan kemampuan bahasa maka strategi pembelajaran yang dapat dilakukan

yaitu dengan penggunaan buku teks berbahasa inggris. Subjek pada penelitian ini

adalah Mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang memprogram mata

kuliah Teknik Pengecoran semester genap 2015/2016 yang berjumlah 23

mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

reseach) yang menggunakan model pengembangan Peter Fenrich. Instrumen

penelitian berupa evaluasi hasil belajar, lembar angket respon mahasiswa. Analisis

data dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

hasil belajar mahasiswa pada siklus 1 mencapai 86,95% meningkat menjadi 100%

pada siklus 2 sedangkan respon mahasiswa dalam mengikuti kuliah teknik

pengecoran menunjukkan trend positif yaitu pada siklus 1 mencapai 82,6%

kemudian pada siklus 2 mencapai 100%.

Kata kunci : buku teks, hasil belajar, teknik pengecoran dan respon mahasiswa

Page 55: buku panduan acara aptekindo

A-02-029 IMPLEMENTASI COMPUTER SECURITY LEARNING

(CSLEARNING) BERBASIS ANDROID SEBAGAI SUMBER

BELAJAR PADA MATAKULIAH KEAMANAN SISTEM KOMPUTER

DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UM

Wahyu Sakti Gunawan Irianto

Universitas Negeri Malang

[email protected]

Abstrak

Guna meningkatkan produktivitas pembelajaran dalam mata kuliah Keamanan

Sistem Komputer, diperlukan sumber belajar yang fleksibel, mudah diakses, serta

memiiki efektivitas yang tinggi dalam pemanfaatannya. Dengan semakin murahnya

perangkat mobile berbasis Android, tulisan ini memaparkan im-plementasi

CSLearning Ber¬basis Android yang dapat digunakan untuk pembelajaran individual

maupun kelompok pada matakuliah Keamanan Sistem Komputer.Model

pengembangan yang digunakan adalah ADDIE (Analysis, Design, Development,

Implementation, dan Evaluation). Aplikasi yang dikembangkan berjalan pada

smartphone berbasis Android versi 4.2.1. Untuk menjamin validitas terhadap

produk pengembangan yang dihasilkan, dilakukan serangkaian validasi melalui ahli

media dan ahli materi, serta ujicoba terhadap pengguna (mahasiswa), baik

kelompok kecil maupun kelompok besar.Validasi maupun ujicoba yang dilakukan

menunjukkan, bahwa CSLearning yang dikembangkan, dinyatakan layak dan dapat

digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kata kunci: CSLearning, Keamanan Sistem Komputer, Android, ADDIE.

Page 56: buku panduan acara aptekindo

Sub Thema 2 :

Strategies and Approaches to Improve The Quality of Graduates

in The Era of AEC

EI-02-016 IMPLEMENTATION OF MULTIMEDIA ANIMATION IN

IMPROVING CONCEPT MASTERY ON THE MATERIAL

ABOUT METAL REINFORCEMENT IN ENGINEERING

MATERIALS COURSE

Ariyano, Amay Suherman, Indonesia University of

Education

EI-02-040 THE EVALUATION OF LEARNING DEVICE IN THE EFFORT

OF IMPROVING LEARNING QUALITY OF MATHEMATICS

IN UNDERGRADUATE EDUCATION OF BUILDING

ENGINEERING DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING

FACULTY OF ENGINERING STATE UNIVERSITY OF

SURABAYA

Ninik Wahju Hidajati, State University of Surabaya

EI-02-047 PRACTICALITIES OF INTERACTIVE MEDIA BASED

LEARNING SUBJECTS ANIMATION TECHNIQUES 2

DIMENSIONS VOCATIONAL HIGH SCHOOL (SMK)

Eril Syahmaidi, Ricky Pratama, State University of

Padang

EI-02-081 SCHOOL BULDING CONDITION AND PREVENTIVE

MANTENANCE OF VOCATIONAL SCHOOLS AS A MEANS

OF ENHANCING COMPETENCE MILE STONE IN THE FIELD

OF VOCATIONAL STUDENTS IN ORDER TO ENHANCING

COMPETITIVENESS OF GRADUATES TO FACE MEA

H.A. Syafrudie, State University of Malang

Page 57: buku panduan acara aptekindo

EI-02-062 DEVELOPMENT ON PRODUCTION BASED TRAINING ON

AGRO INDUSTRY EXPERTISE COURSE TO IMPROVE

STUDENTS’ COMPETENCIES IN FOOD DIVERSIFICATION

BASED ON LOCAL RESOURCES

Sri Handayani, Mustika N. Handayani, Dewi Cakrawati,

Indonesia University of Education

EI-02-099 Ergonomic Web : Design Layout Using Concept Tri

Angga As A Balinese Local Wisdom In The Context

Interaction Of Human And Computer

Agus Aan Jiwa Permana, Luh Joni Erawati Dewi, Ganesha

University of Education

EI-02-007 BETWEEN EXPECTATION AND REALITY, PROCESS OF

LEARNING AND TRAINING IN VOCATIONAL HIGH

SCHOOLS WEST SUMATERA

Nizwardi Jalinus, Muhibbudin, Aznil Mardin, State

University of Padang

Page 58: buku panduan acara aptekindo

EI-02-016 IMPLEMENTATION OF MULTIMEDIA ANIMATION IN IMPROVING CONCEPT MASTERY ON THE MATERIAL ABOUT METAL REINFORCEMENT IN ENGINEERING MATERIALS COURSE

Ariyano1, Amay Suherman

2

Indonesia University of Education [email protected]

Abstract

Based on research results conducted by the lecturers at Engineering Materials

course, there are 20% of the students who have difficulty in mastering the subject

of Metal Reinforcement. Difficulty on the subject of metal reinforcement is caused

by this material’s characteristics, which are abstract, dynamic and complex. This

research aims to determine the effect of the use of multimedia animation in

improving students’ concept mastery in the learning of Metal Reinforcement

material in DPTM UPI by implementing multimedia animation compared with the

implementation of diktat media. The method used is quantitative method, using

Nonequivalent Control Group Design pattern. The data was collected using

different multiple choice tests, consisting of tests carried out before and after the

students were given treatment. The average value of N-Gain from each group

indicates the effect of the implementation of multimedia animation in improving

concept mastery. The class that used multimedia animation is on medium category,

while the class that used diktat media is on low category, so there is effect of the

implementation of multimedia animation in improving concept mastery in the

learning of Metal Reinforcement material.

Keywords: Multimedia Animation, Concept Mastery, Metal Reinforcement, N-

Gain.

Page 59: buku panduan acara aptekindo

EI-02-40 THE EVALUATION OF LEARNING DEVICE IN THE EFFORT OF

IMPROVING LEARNING QUALITY OF MATHEMATICS IN UNDERGRADUATE EDUCATION OF BUILDING ENGINEERING DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING FACULTY OF ENGINERING STATE UNIVERSITY OF SURABAYA

Ninik Wahju Hidajati

State University of Surabaya

[email protected]

Abstract

The quality of learning can be defined operationally as the intensity of systemic linkages and

synergy of teachers, undergraduate students, curriculum and teaching materials, media,

facilities, and learning system in the producing process and optimal learning results in

accordance with curricular demands. The quality or the quality of an education must be

improved in the human resources, material resources, the quality of teaching, the quality of

graduates and so on. In associated with improving the quality of learning, an evaluation is

needed for evaluating the availability and quality of the learning device of Mathematics

Subjects at the Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, State University of

Surabaya. The evaluation was done through document analysis and observation in the

course of learning by two colleagues who are expert in their field. The analysis conducted on

Syllabus documents, SAP and Teaching Materials. The teaching materials were in the

Textbook. While the observation was made during the learning media assessment, which is

done during the lectures take place in the classroom. The results of the evaluation were

assessed using a Likert scale (1-4), then was presented in the form of a percentage. The

results showed the availability category and quality of the learning device Mathematics

Subjects classed as 'high', with the explanation that the availability of Applied Learning

Device only reached 66.9%, with details of: (1) Syllabus 77.27%, (2) SAP 71.30 %, (3)

Textbook 67.5%, and (4) Learning Media 52.8%. The Availability Device of learning is still far

from 100%, so that in each of the learning device needs to be enhanced by using

Mathematics Course. The quality of the learning device Mathematics course only reached

67.67%, with details: Syllabus 78.41% (1), (2) SAP 72.69%, (3) Textbook 67.5%, and (4)

Learning Media 52.08%. The quality of learning devices, despite being more than 50%, but

still needs improvements in these devices in order to improve the learning objectives.

Keywords: Analysis of documents, observation, evaluation, learning devices, Mathematics

Page 60: buku panduan acara aptekindo

EI-02-047 PRACTICALITIES OF INTERACTIVE MEDIA BASED LEARNING

SUBJECTS ANIMATION TECHNIQUES 2 DIMENSIONS

VOCATIONAL HIGH SCHOOL (SMK)

1Eril Syahmaidi,

2Ricky Pratama

State University of Padang [email protected]

[email protected]

Abstract

This research is motivated by the lack of media use by teachers during the

interactive learning process that is still not shaped print modules. This study aims

to produce draft media-based interactive learning valid and practical subjects 2D

Animation. This study develops interactive multimedia-based learning media using

Adobe Director software. This type of research is a research & development

(Research and Development). To see whether the Media E-Learning-Based Video is

valid and practical, expert test. The results showed that the aspect of Student

Interests (92.33), aspects of the Learning Process (92.88), the aspect Improved

Student Activity (91.73), the aspect of Time Available (93.33), and aspects of

evaluation (91.66). The practicalities of the students are very practical (92.38%).

Based on the above data it can be concluded that the Interactive Media Based

Learning have a valid and practical.

Keywords: Learning Media, Animation Techniques, Practical

Page 61: buku panduan acara aptekindo

EI-02-081 SCHOOL BULDING CONDITION AND PREVENTIVE

MANTENANCE OF VOCATIONAL SCHOOLS AS A MEANS OF

ENHANCING COMPETENCE MILE STONE IN THE FIELD OF

VOCATIONAL STUDENTS IN ORDER TO ENHANCING

COMPETITIVENESS OF GRADUATES TO FACE MEA

H.A. Syafrudie

State University of Malang

Abstract

Standard facilities and infrastructure of vocational schools include the minimal

requirements of the land, classrooms, libraries, laboratories, workshops, needed to

support the learning process (MONE, 2004). Educational facilities is one of the

instrumental factors in supporting the mastery of competencies in the fields of

vocational school students. The research objective is to get actual condition of

school facilities, infrastructure of building / utility at 22 vocational school in

Malang, 24 vocational schools in Malang district and 6 vocational schools in Batu

cit. Data collected by observation guide and direct observations to school. From

the data collected all schools do not have the document building treatment, the

rate of destruction and repairment data. Damaged buildings data are not recorded.

There were no treatment plan of school facilities. based on data findings , schools

pay less attention to the important role infrastructure conditions in the form of

student competency.

Key Words: Building Maintenance, building condition

Page 62: buku panduan acara aptekindo

EI-02-062 DEVELOPMENT ON PRODUCTION BASED TRAINING ON AGRO

INDUSTRY EXPERTISE COURSE TO IMPROVE STUDENTS’

COMPETENCIES IN FOOD DIVERSIFICATION BASED ON LOCAL

RESOURCES

Sri Handayani1, Mustika N. Handayani

2, Dewi Cakrawati

3

Indonesia University of Education [email protected]

Abstract

The research approach was developmental research for improving, implementing

and evaluating a production based learning (PBL on subject of Technology

Processing of Animal Product at Study Program of Education on Agroindustry

Technology, Universitas Pendidikan Indonesia. Syntax of Production based learning

are (1) Explanation of the objectives and competencies to be achieved; (2)

Explanation of course material; (3) the making of group where each member of the

group is divided according to the division in the company; (4) Preparation of

company profile by each group; (5) SOP for each part by each group; (6) Practical

manufacture of processed products by each group - syntax 1 to 6 can be repeated

according to the number of products produced by each group, each group member

should play different role in every different , so that every group member

possesed the skill in every work part of producing a product; (7) Naming the

product and work report by each student. The result showed that there was

improvement in students’ knowledge seen from student’s test score. The result

also showed that there was improvement in student’s skill seen by performance

assessment.

Keywords: Technology of Animal product, Production based learning, design

based research

Page 63: buku panduan acara aptekindo

EI-02-099 Ergonomic Web : Design Layout Using Concept Tri Angga As

A Balinese Local Wisdom In The Context Interaction Of

Human And Computer

Agus Aan Jiwa Permana1, Luh Joni Erawati Dewi

2

Ganesha University of Education [email protected]

[email protected]

Abstract

Website accessed today many people to obtain and share information. In the

development of the site is the primary requirement in the digital society. The

Internet offers a lot of convenience with a network spread all over the world

greatly facilitate communication between users. Information about the company

profile, products, services shown on the website in various forms such as

advertising to steal the user's attention. Ergonomic factors should really be

understood in the design of the website to improve the efficiency, effectiveness

and productivity as well as to create a site convenient for the user. In developing

the web, the programmers greatly facilitated by the presence of many free

templates that can be used as Bootstrap. Content Management System (CMS) also

provide many free templates that can be used in making the web such as

Wordpress, Blogger, Drupal and Joomla. With the support of free templates, web

developers are expected to choose a design layout that is convenient and easy for

you to access the web visit. Of course not easy to choose a good layout design,

because the relatively different level of art. However, in the design of the web

layout in general has a section head, content, and footer. Based on that, the

concept of Tri Angga applied in the web layout to the specific positions to create an

impression of web ergonomics. Based on the results of questionnaires from 33

respondents obtained a mean score of 143.9 (87%) so that, development is seen

very decent layout.

Keywords: Ergonomic Web, Tri Angga, Balinese Local Wisdom

Page 64: buku panduan acara aptekindo

EI-02-007 BETWEEN EXPECTATION AND REALITY, PROCESS OF LEARNING AND TRAINING IN VOCATIONAL HIGH SCHOOLS WEST SUMATERA

Nizwardi Jalinus

1, Muhibbudin

2, Aznil Mardin

3

State University of Padang [email protected]

Abstract

The aim of this research is to find out the descrapancy of learning and training

process in vocational high schools, the gap between productive competencies

expected and the current state achievement of vocational high school’s students.

This study focused on machine production program in vocational High Schools

(SMK) in West Sumatera. Survey was conducted in 7 SMKs spread out on several

main cities in West Sumatera. Representative samples were taken based on

purposive random sampling, 161 teachers and 209 students were participated as

respondents of this research. Instruments were developed based on dual response

questionaires. The result revealed that student’s productive competencies were

categorised mostly at the level of adequate, while students and teachers

expectation were highly competent categorised. Meanwhile, the current state of

learning process still tend to be teacher centered in the classroom, and practical

work by jobsheet assignment in workshops and commonly at the level of fairly

good. Most students feel confidence to operate machines but they do not able to

overcome machines troubles. Students and teachers expected the process of

learning to be more actual, auhentic, and realities as a real job in the workplace.

This reaseach recomended that project based learning model is one alternative to

be developed as training and learning model in vocational and technical schools.

Keywords : Expectation, current state, process of training and learning

Page 65: buku panduan acara aptekindo

Sub Tema 3 :

Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan pada Pendidikan

Kejuruan

A-03-003 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BIDANG

PRODUKTIF YANG RELEVAN DENGAN PERKEMBANGAN

INDUSTRI UNTUK MENUMBUHKAN JIWA

KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK PAKET KEAHLIAN TEKNIK

KONSTRUKSI BATU BETON

V. Lilik Hariyanto, Universitas Negeri Yogyakarta

A-03-007 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF PADA

SUBSEKTOR FESYEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KOTA

YOGYAKARTA

Siti Mariah, Sri Wahyu Andayani, Endang Wani

Karyangsih, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

A-03-002 STANDARISASI KOMPETENSI PENGRAJIN RAJUTAN

(CROCHET) MELALUI PELATIHAN TERPADU

Endang Prahastuti, Universitas Negeri Malang

A-03- 005 PERAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN UNIT

PRODUKSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Marniati, Universitas Negeri Surabaya

A-03-008 PENERAPAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA PADA

MATA KULIAH TEKNIK PELAPISAN DI JURUSAN

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT-UNESA

Arya M.S, Universitas Negeri Surabaya

A-03-018 PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PADA

PENDIDIKAN KEJURUAN (TATA BOGA)

Rina Rifqie Mariana, Universitas Negeri Malang

Page 66: buku panduan acara aptekindo

A-03-019 MAKANAN ADAT PADA UPACARA MANJALANG RUMAH

MINTUO DI KANAGARIAN BATIPUAH ATEH

KECAMATAN BATIPUAH KABUPATEN TANAH DATAR

Sofnitati, Universitas Negeri Padang

A-03-004 INOVASI PENGOLAHAN TERONG PIRUS

Wiwik Gusnita, Universitas Negeri Padang

A-03-006 DODOL TALAS MENTAWAI

Wirnelis Syarif, Universitas Negeri Padang

A-03-016 PENINGKATAN KUALITAS MAKANAN ADAT DALAM

UPACARA PERKAWINAN TUJUH KOTO TALAGO

KABUPATEN 50 KOTA

Silfeni, Universitas Negeri Padang

A-03-015 TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN BECAK WISATA KOTA YOGYAKARTA

Heru Pramudia, Djoko Wijono, Tri Kuntoro Priyambodo,

Universitas Negeri Padang

Page 67: buku panduan acara aptekindo

A-03-003 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BIDANG PRODUKTIF YANG RELEVAN DENGAN PERKEMBANGAN INDUSTRI UNTUK MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK PAKET KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON

V. Lilik Hariyanto Universitas Negeri Yogyakarta [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menghasilkan model pembelajaran bidang produktif yang

relevan dengan perkembangan industri untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa

SMK, (2) menghasilkan perangkat pembelajaran untuk implementasi model berupa: (a)

jobshet dan (b) modul, (3) mengukur implementasi model pembelajaran dari aspek: (a)

ketepatan, (b) keefektifan, dan (c) kepraktisan, (4) mengukur tingkat pertumbuhan jiwa

kewirausahaan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model ini. Metode penelitian,

digunakan research and development model Borg & Gall, terdiri dua prosedur yaitu: (1)

kegiatan penelitian dan (2) kegiatan pengembangan. Pengumpulan data industri dan

produknya dikemas dalam kegiatan penelitian, sedangkan analisis produk, kegiatan focus

grop discusion (FGD), uji coba model beserta perangkatnya dilakukan pada kegiatan

pengembangan. Lokasi penelitian di SMKN 2 Pengasih Kulonprogo, Yogyakarta. Subyek

penelitian adalah siswa kelas XI, Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton. FGD

melibatkan: (1) 3 guru bidang produktif, (2) 3 guru kewirausahaan, (3) 1 kepala sekolah, (4) 2

ahli pendidikan kejuruan, dan (5) 2 praktisi bidang bangunan. Untuk mengukur tingkat

kesepahaman antar penilai terhadap hasil penilaian oleh para ahli dianalisis dengan statistik

Coeffisient Cohen’s Kappa dan Percentage of agreements. Analisis data: (1) relevansi antara

bidang produktif dengan perkembangan industri dianalisis dengan statistic non parametric

wilcoxson, (2) tingkat ketepatan, keefektifan, kepraktisan dan pertumbuhan jiwa

kewirausahaan siswa dianalisis dengan statistik diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian: (1)

terdapat relevansi antara bidang produktif Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton

dengan dunia industri, (2) dihasilkan perangkat pembelajaran berupa: (a) modul, (b)

jobsheet, (3) model pembelajaran termasuk dalam kriteria: (a) tepat, (b) efektif dan, (c)

praktis, (4) jiwa kewirausahaan siswa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran ini.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Bidang Produktif, Jiwa Kewirausahaan.

Page 68: buku panduan acara aptekindo

A-03-007 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF PADA SUBSEKTOR FESYEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KOTA YOGYAKARTA

Siti Mariah1, Sri Wahyu Andayani

2, Endang Wani Karyangsih

3

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta [email protected]

[email protected]

[email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan profil industri kreatif subsektor fesyen di

Kota Yogyakarta, dan 2) merumuskan strategi pengembangannya dengan mengoptimalkan

peran budaya, pendidikan, dan pariwisata. Penelitian ini didasarkan pada Industri kreatif di

Kota Yogyakarta sangat potensial dan mampu menyumbang pendapatan daerah, namun

belum optimal dikembangkan. Metode Penelitian menggunakan survey, melalui: 1)

Observasi, kuesioner, dan wawancara terstruktur tentang: produk, pengelolaan usaha,

pemasaran, permodalan; 2) Informasi yang diperoleh berkaitan dengan faktor internal yaitu

kekuatan dan kelemahan, faktor eksternal yaitu peluang dan tantangannya. Wawancara

dilakukan pada key informan pelaku industri kreatif dan instansi pemerintah terkait; serta 3)

penyebaran kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Analisis SWOT

Model EXCEL. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Industri kreatif memiliki kualitas produk yang

baik, unik, variatif diantaranya: a) busana bridal paduan batik yang mewah, b) produk lukis

kaos dengan motif unik dan pewarnaan yang tahan lama, c) aksesoris dan millinieris dari

kulit ikan pari, d) kain jumputan dengan motif beraneka ragam. Semua produk dibuat “hand

made” dan “limited edition”. 2) Hasil analisis SWOT, strategi yang dapat dilakukan untuk

mengembangkan industry kreatif diantaranya: Strategi Comparative Advantages:

mempertahankan “Brand Image” produk, keikutsertaan dalam pameran berskala

internasional, mengoptimalkan pengelolaan usaha dengan menambah modal, promosi

produk kreatif yang original, unik, variatif, inovatif; Strategi Mobilization: mempertahankan

ciri khas produk dengan mempertajam kearifan local, mengoptimalkan tenaga kerja,

perlindungan “HAK PATEN” Strategi Divestment/Investment: Meningkatkan perhatian

Pemerintah melalui bantuan promosi, perkuatan modal, dan pelatihan manajemen usaha;

Strategi mengendalikan kerugian; menciptakan inovasi dalam pengembangan desain produk

dan membangun wahana komunitas dengan produk sejenis.

Key Word: Industri, kreatif, fesyen

Page 69: buku panduan acara aptekindo

A-03-002 STANDARISASI KOMPETENSI PENGRAJIN RAJUTAN (CROCHET)

MELALUI PELATIHAN TERPADU

Endang Prahastuti

Universitas Negeri Malang

[email protected]

Abstrak

Industri rajutan (crochet) adalah salah satu bagian dari industri kreatif yang

diprediksi dapat bersaing dipasar global. Saat ini, Indonesia sudah mempunyai

beberapa brand yang sudah mengekspor produknya ke mancanegara, dengan

demikian menjadi penting untuk mengembangkan industri crochet yang terstandar

agar mempunyai peluang pasar yang lebih luas. Industri crochet adalah industri

high fashion yang padat karya dan dapat menyerap ribuan pengrajin untuk setiap

brand. Dengan demikian, Indonesia dengan karakteristik penduduknya yang cukup

besar mempunyai peluang untuk mengembangkan tenaga kerja yang berlimpah

menuju persaingan kerja di era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Kelemahan

pengrajin masyarakat kita adalah ketidakstandaran kompetensi yang dimiliki

sehingga menyebabkan ketidakstandaran pada mutu produk crochet yang

dihasilkan. Sementara pada sisi yang lain, standarisasi mutu produk merupakan

prasyarat mutlak yang harus dipenuhi pada perdagangan global, termasuk di

dalamnya industri crochet. Sebagai bagian dari Masyarakat Ekonomi Asia (MEA)

perlu kiranya masyarakat kita peningkatan upaya mengembangkan diri melaui

pelatihan yang relevan. Pelatihan keterampilan yang bermanfaat adalah pelatihan

yang menghasilkan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga

perlu digalang kerjasama yang saling terkait antara dinas perdagangan, dinas

pendidikan luar sekolah dengan industri sejenis pada proses penyelenggaraan

pelatihan.

Kata kunci: Pengrajin rajutan, pelatihan terpadu, kompetensi terstandar

Page 70: buku panduan acara aptekindo

A-03-005 PERAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN UNIT PRODUKSI

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Marniati

Universitas Negeri Surabaya

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektifitas pelaksanaan pembelajaran di

sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dijinjau dari variabel pendidikan kewirausahaan,

dan kegiatan praktik pada Unit Produksi Sekolah/Kelas Wirausaha. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif, subjek penelitian adalah guru SMK yang

mengampuh mata diklat produktif pada program studi Busana Butik di wilayah

Gerbangkertasusila (Gresik, surabaya, dan sidoarjo) Jawa Timur. Pengambilan

sampel sebanyak 80 guru ditentukan dengan menggunakan teknik proportional

random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan angket dengan model

skala likert lima alternatif jawaban dan dokumentasi. Teknik analisis data yang

digunakan adalah Uji T dan Explanatory Factor Analysis. Uji validitas instrumen

menggunakan koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, sedangkan untuk

uji realiabilitas instrumen menggunakan nilai Alpha Cronbacch’s. Temuan

penelitian adalah (1) kegiatan praktik pada Unit Usaha Konfeksi (menerima

pesanan seragam: siswa, guru, dan karyawan) lebih efektif, bila dibandingkan

dengan Unit Usaha Atelier (menerima pesanan jahitan perseorangan), (2)

UPS/Kelas wirausaha memiliki efektifitas yang sangat tinggi, terbukti dapat

menjadikan guru mempunyai orientasi yang tinggi dalam melakukan persiapan

pembelajaran, guru menjadi lebih kreatif, (3) guru lebih berani dalam bekerja

(bertindak) menyampaikan materi pembelajaran produktif, (4) guru lebih tegas

dalam bimbingan praktik pada kelas wirausaha/Unit Produksi Sekolah (mengambil

resiko), (5) Sekolah, guru, siswa, dan karyawan mendapat manfaat dari kegiatan

Unit produksi yang efektif.

Kata Kunci : unit produksi sekolah, kelas wirausaha, pendidikan kewirausahaan,

sekolah menengah kejuruan, program keahlian busana butik

Page 71: buku panduan acara aptekindo

A-03-008 PENERAPAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEKNIK PELAPISAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT-UNESA

Arya M.S

Universitas Negeri Surabaya

[email protected]

Abstrak

Perguruan tinggi haruslah mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas dan mampu bersaing dalam mengantisipasi segala tantangan.

Pembelajaran secara langsung di lapangan melalui praktek sangat diperlukan oleh

sebagian besar mahasiswa, akan tetapi hal itu belum lengkap apabila tidak disertai

dengan aplikasi kewirausahaan di lapangan. Perlunya model pembelajaran di

Jurusan Teknik Mesin Unesa dengan menekankan pada pemberian pengalaman

langsung melalui kewirausahaan adalah sangat tepat untuk mengembangkan

kompetensi mahasiswa dalam berwirausaha di dunia nyata dalam bermasyarakat

dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Oleh karena itu pendekatan yang

diterapkan dalam pembelajaran di jurusan teknik mesin pada mata kuliah teknik

pelapisan adalah dalam bentuk pengalaman langsung di lapangan melalui

berwirausaha. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran berdasarkan

masalah, dimana mahasiswa dibentuk kelompok kecil untuk praktek berwirausaha

di lapangan, agar dapat berinteraksi di lapangan dengan UKM untuk memecahkan

masalah yang efektif di dalam masing-masing kelompok mereka. Subyek penelitian

adalah mahasiswa S1 2012 Manufaktur Jurusan Teknik Mesin FT-Unesa yang

memprogram mata kuliah Teknik Pelapisan yang berjumlah 22 mahasiswa. Dari

hasil penelitian ditunjukkan bahwa : 1) Pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan kewirausahaan membuat mahasiswa lebih antusias dan kreatif. 2)

Penggunaan pembelajaran dengan pendekatan kewirausahaan dapat

meningkatkan 90% motivasi mahasiswa. 3) Pembelajaran dengan metode

kewirausahaan lebih disukai mahasiswa karena banyak pengalaman lapangan.

Kata kunci : Teknik Pelapisan, Jiwa kewirausahaan, Pengalaman Lapangan

Page 72: buku panduan acara aptekindo

A-03-018 PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PADA

PENDIDIKAN KEJURUAN (TATA BOGA)

Rina Rifqie Mariana

Universitas Negeri Malang

[email protected]

Abstrak

Setiap pendidikan tinggi tentu saja berekspektasi agar lulusannya dapat terserap di

dunia kerja ; running well, mandiri, tidak terfokus menjadi pencari kerja tetapi

mencari tenaga kerja disertai dengan pendapatan yang layak dan pantas. Tujuan

penulisan ini untuk memberikan gagasan terkait dengan penyelenggaraan

pendidikan kewirausahaan di Perguruan Tinggi khususnya Bidang S1 Pendidikan

Tata Boga. Profil lulusan S1 Pendidikan Tata Boga selain menyiapkan calon pendidik

(guru) bidang tata boga pada jalur pendidikan formal dan non formal, juga

menyiapkan lulusannya sebagai pelaku dalam industry bidang boga (wirausaha,

supervisor, dan instruktur). Untuk memenuhi standart kualifikasi lulusan, tentu saja

program kewirausahaan harus didesain dan dirancang sedemikian rupa

berdasarkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan stakeholders. Peranan

perguruan tinggi dalam memotivasi para mahasiswanya menjadi young

entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan

kewirausahaan. Kelas kewirausahaan yang dibentuk berdasarkan tes minat dan

bakat dari peserta didik harus menerapkan kurikulum yang terintegrasi dengan

mata kuliah produktif. Pendidikan kewirausahaan juga tidak terbatas pada mata

kuliah tertentu saja. Setiap mata mata kuliah khususnya mata kuliah produktif

pada dasarnya dapat diintegrasikan dan dikombinasikan dengan program

kewirausahaan, sehingga setiap keterampilan yang diperoleh dari mata kuliah

produktif selalu diorientasikan kewirausahaan.

Kata Kunci : Pelaksanaan Pendidikan, Kewirausahaan, Pendidikan Kejuruan.

Page 73: buku panduan acara aptekindo

A-03-019 MAKANAN ADAT PADA UPACARA MANJALANG RUMAH

MINTUO DI KANAGARIAN BATIPUAH ATEH KECAMATAN

BATIPUAH KABUPATEN TANAH DATAR

Sofnitati

Universitas Negeri Padang

[email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan rangkaian pelaksanaan upacara adat ,jenis

makanan adat yang dibawa, peralatan yang digunakan, dan fungsi dan makna

makanan adat yang dibawa pada pelaksanaan upacara adat manjalang rumah mintuo di

Kanagarian Batipuah Ateh. Jenis penelitian adalah kualitatif. Data penelitian ini

dikumpulkan dari sejumlah informasi yang terdiri dari bundo kanduang, pemuka adat,

pemuka masyarakat, ibu-ibu atau masyarakat yang mengetahui tentang makanan adat

dari teknik pengolahannya dan orang ahli yang mengolah. Pengumpulan data dilakukan

dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisi data dengan cara

reduksi, penyajian data, penarikan kesimpulan. Temuan penelitian menemukan bahwa

upacara manjalang rumah mintuo di Batipuah Ateh merupakan bahagian dari rangkaian

proses dalam upacara perkawinan yang dilaksanakan 1 hari setelah acara pesta

perkawinan. Rangkaian acara manjalang ini, terdiri dari 2 tahap yaitu persiapan dan

pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan, rombongan anak daro datang kerumah orang

tua marapulai dengan membawa makanan berupa lauk pauk dan kue-kue. Filosofi dari

upacara manjalang rumah mintuo adalah silaturahmi, kekeluargaan saling mengenal

atau keluarga anak daro dengan keluarga marapulai saling mengenal. Makanan yang

dibawa adalah sebagai buah tangan dan rasa hormat serta untuk menjalin hubungan

kekeluargaan, makna makanan adat yang dibawa merupakan nasehat yang

mencerminkan tingkah-tingkah laku yang harus di jalani dalam kehidupan berumah

tangga. Tradisi manjalang rumah mintuo ini masih dilaksanakan dan dilestarikan oleh

masyarakat Kanagarian Batipuah Ateh dan tidak pernah ditinggalkan.

Kata kunci: Makanan adat, Upacara, manjalang mintuo.

Page 74: buku panduan acara aptekindo

A-03-004 INOVASI PENGOLAHAN TERONG PIRUS

Wiwik Gusnita

Universitas Negeri Padang

[email protected]

Abstrak

Terong pirus merupakan salah satu buah yang banyak mengandung gizi, vitamin

terutama vitamin C dan antioksidan. Buah ini jarang dikonsumsi dalam keadaan

mentah, sehingga mengurangi minat masyarakat untuk mengkonsumsinya.

Kandungan gizi dan antioksidan yang tinggi pada terong pirus perlu dipertahankan,

salah satu caranya adalah dengan menginovasi cara pengolahannya. Pada saat

panen raya harga terong pirus rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai

jualnya adalah membuat produk baru. Hasil olahan terong pirus yang baru, selain

dikonsumsi sendiri juga dapat dipasarkan pada masyarakat luas (sebagai buah

tangan). Inovasi pengolahan produk baru terong pirus telah dilakukan mahasiswa

program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan

perhotelan Universitas Negeri Padang. Produk yang telah dihasilkan adalah permen

jelly terong pirus, es krim terong pirus, selai terong pirus, pudding terong pirus,

permen terong pirus. Penulis ingin menjelaskan teknik pengolahan galamai/dodol

terong pirus.

Kata kunci: Terong pirus, gelamai, Inovasi

Page 75: buku panduan acara aptekindo

A-03-006 DODOL TALAS MENTAWAI

Wirnelis Syarif

Universitas Negeri Padang

[email protected]

Abstrak

Talas adalah salah satu hasil pertanian kepulauan Mentawai, yang sering

dikonsumsi sebagai makanan pokok selain sagu. Penduduk Mentawai selama ini

mengolah talas secara sederhana yaitu dengan cara direbus, ditumbuk dan siap

untuk dimakan dengan lauk pauk seadanya. Hal ini membuat harga talas tidak

dapat ditingkatkan. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan

Perhotelan Universitas Negeri Padang, khususnya prodi tata boga telah banyak

melakukan penelitian terhadap talas. Selain menemukan produk baru dari talas,

juga dapat meningkatkan nilai jual talas dengan cara menjual hasil produk baru

tersebut dan dapat dijadikan buah tangan dari Mentawai. Produk yang telah

dihasilkan mahasiswa antara lain cookies talas, brownies talas, pie talas. Selain

produk yang dihasilkan mahasiswa, dosen Ilmu kesejahteraan Keluarga telah

melakukan pengabdian dikepulauan Mentawai dengan membuat dodol dari talas.

Dodol dari talas dikemas dengan tampilan yang berbeda yaitu yang terbuat dari

daun kelapa berbentuk ketupat segi enam.

Kata kunci : Talas, Dodol, Mentawai

Page 76: buku panduan acara aptekindo

A-03-016 PENINGKATAN KUALITAS MAKANAN ADAT DALAM UPACARA

PERKAWINAN TUJUH KOTO TALAGO KABUPATEN 50 KOTA

Silfeni

Universitas Negeri Padang

Abstrak

Kegiatan ini di latar belakangi oleh semakin pudarnya tradisi dalam

penyelenggaraan upacara adat khususnya dalam upacara adat perkawinan.

Disamping itu berbagai jenis makanan adat yang harus tersedia saat upacara

perkawinan tidak dapat diolah sendiri oleh masyarakat setempat.

Berangkat dari hal tersebut kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan

kepada masyarakat setempat agar mampu membuat sendiri makanan-makanan

yang harus tersedia saat upacara perkawinan berlangsung. Kegiatan ini

dilaksanakan di Kanagarian Tujuh Koto Talago Kabupaten 50 Kota. Dengan

melibatkan ninik mamak dan pemuka masyarakat setempat serta warga

masyarakat di Tujuh Koto Talago. Pelatihan yang diberikan berupa pengolahan

aneka lauk pauk, aneka puding, menghias tart dan aneka kue kering. Semua jenis

makanan tersebut merupakan jenis hidangan yang harus ada dalam upacara adat

perkawunan di Tujuh Koto Talago. Setelah kegiatan ini dilaksanakan ini diketahui

makan yang tersedia dalam rangkaian upacar tersebut telah dapat diolah sendiri

oleh masyarakat setempat dan dapat dijadikan sebagai wirausaha guna

meningkatkan perekonomian keluarga.

Key word: Makanan adat

Page 77: buku panduan acara aptekindo

A-03-015 TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BECAK WISATA KOTA YOGYAKARTA

Heru Pramudia, Djoko Wijono, Tri Kuntoro Priyambodo Universitas Negeri Padang

Abstrak

Becak memberikan daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Sarana ini adalah salah

satu atraksi dan alat transportasi wisata yang dapat digunakan oleh wisatawan. Becak dengan

segala daya tarik wisatanya menuai sejumlah persepsi tingkat kepuasan baik positif maupun

persepsi negatif. Layanan becak wisata yang baik tentunya akan memberikan pengalaman positif

bagi wisatawan. Namun akhir-akhir ini banyak keluhan yang muncul dibeberapa media sosial

seperti blog dan twitter. Beberapa diantaranya wisatawan mengeluhkan tentang pengemudi

becak yang meninggalkan penumpang dengan berbagai alasan, masalah ketidakpastian ongkos

yang harus dibayarkan, masalah rute perjalanan, serta masalah kenyamanan dan kesopanan

pengemudi becak wisata. Berdasarkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pengemudi becak

wisata Jogja terhadap wisatawan, maka perlu diidentifikasi seberapa besar tingkat kepuasan

wisatawan terhadap layanan pengemudi becak wisata Jogja ini. Oleh karena itu diadakan

penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna becak wisata dengan metode kuantitatif

menggunakan beberapa pertanyaan tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas layanan

pengemudi becak Jogja. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, dengan menggunakan indek

kepuasan skala Likert 5 butir terhadap setiap item pertanyaan kualitas pelayanan yaitu 1 “Tidak

Puas”, 2 “Kurang Puas”, 3 “Cukup Puas”, 4 “Puas” dan 5 “Sangat Puas”, maka diperoleh rata-rata

tingkat kepuasan wisatawan pengguna becak wisata Jogja yaitu sebesar 3,13. Selanjutnya

pengeolahan data dengan mengabaikan pilihan jawaban 3, dengan maksud mengabaikan pilihan

jawaban ragu-ragu atau netral dari responden, diperoleh rata-rata tingkat kepuasan sebesar 3,17.

Kedua nilai rata-rata tingkat kepuasan ini berada antara kategori cukup puas dan puas, namun

cenderung mendekati cukup puas saja. Kepuasan ini menunjukkan pada posisi tengah, dimana

kesesuaian antara kepuasan dan ketidakpuasan terhadap layanan becak wisata dikatakan sedang.

Artinya pelayanan yang diberikan pengemudi becak wisata Jogja memberikan kepuasan yang

biasa saja. Hal ini sejalan dengan kualitas pelayanan becak yang terlihat dilapangan. Observasi

penelitian ini menemukan kekurangan dan ketidaksesuaian layanan yang semestinya harus

disediakan oleh becak wisata. Pelayanan becak wisata Jogja dirasakan belum maksimal sehingga

perlu perhatian dari dinas terkait demi tercapainya pelayanan yang baik pada khususnya, dan

demi citra positif pariwisata Jogja pada umumnya.

Kata kunci; Kualitas Pelayanan, Kepuasan, Jasa, Becak Wisata.

Page 78: buku panduan acara aptekindo

Sub Thema 3 :

Developing Entrepreunership Pedagogy in Vocational Education

EI-03-008 Entrepreneurship Education At Senior Education School

And Challenges Entrepreneur Need In Indonesia

Didik Nopianto Agung Nugradi, State University of

Semarang

EI-03-001 Contribution Of Learning Management Clothing Business

Of Readiness Planting Business Textile Craft

Marlina, Indonesia University of Education

EI-03-004 IMPORTANCE OF ENTREPRENEURSHIP EDUCATION FOR

THE YOUNG GENERATION IN ASEAN ECONOMIC

COMMUNITY (AEC)

Budihardjo Achmadi Hashim, Wahyu Dwi Kurniawan

EI-03-009 THE CORRELATION OF THE IMPLEMENTATION OF UNIT

AND ENTREPRENEURSHIP MOTIVATION WITH WORKING

READINESS OF XII GRADERS MAJORING ELECTRICAL

POWER INSTALLATION ENGINEERING AT SMK RADEN

PATAH MOJOKERTO

Yuni Rahmawati, Suci Trisna Wati, State University of

Malang

EI-03-015 THE EFFECTIVENESS OF PROJECT-BASED LEARNING ON

ENTREPRENEUR SUBJECT AT FASHION EDUCATION

STUDY PROGRAM

Sicilia Sawitri, Ade Novi Nurul Ichsani, Siti Nurrohmah,

State University of Semarang

EI-03-011 ANALYSIS OF PROGRAM DEVELOPMENT OF

ENTREPRENEURSHIP IN SOUTH KOREA

Alvia Wesnita, State University of Padang

Page 79: buku panduan acara aptekindo

EI-03-014 STRENGTHENING PARTNERSHIPS WITH INDUSTRIES FOR

VOCATIONAL EDUCATION EFFECTIVENESS AND

EFFICIENCY

Nurhening Yuniarti, Yogyakarta State University

Page 80: buku panduan acara aptekindo

EI-03-008 Entrepreneurship Education At Senior Education School And

Challenges Entrepreneur Need In Indonesia

Didik Nopianto Agung Nugradi State University of Semarang

[email protected] Abstract

The objective of this article is to contribution ides on the implementation of entrepreneurship at Senior VocationalEducation. The problems formulated are: 1) there aren’t many students who are interested to become entrepreneurs; 2) has not been a lot of graduateswho go directly into self-employment; 3) Schools have limitations in organizing entrepreneurship education. The result of analysis show that: 1)need special strategies to overcome the lack of graduates who become entrepreneurs; 2) the need for strong alumni network and the need for school to empower the alumni through activities related to Entrepreneurship Education.

Keywords: Entrepreneurship education, senior vocational school, the alumni network, empowerment of alumni.

Page 81: buku panduan acara aptekindo

EI-03-001 Contribution Of Learning Management Clothing Business Of Readiness Planting Business Textile Craft

Marlina Indonesia University of Education

[email protected] Abstract

This study examines the contribution of learning outcomes with the readiness

Clothing Business Management pioneering textile craft business. The aim of

research to obtain the data, how the contribution of learning outcomes with the

readiness Clothing Business Management pioneering textile craft business. The

study population is students of Education Studies Program dressmaking class of

2013, using a random sample numbered 30 people. The research method using

descriptive methods, with techniques of data collection in the form of tests and

questionnaires. The findings show that the learning outcomes of Business

Management Clothing and readiness pioneering textile craft businesses that are in

sufficient criteria. Conclusion The study shows that the learning outcomes of

business management outfit with indicators of the concept of business

management, elements of business management, business management, and

business concepts textile craft contribute to a positive and significant but included

in the criteria of small on the readiness of the pioneering business textile craft in

terms of the index coefficient of determination. Suggestions This research aimed to

learners should further enhance the knowledge of Business Management Clothing

that can be the foundation for a pioneering business venture textile craft and to

future researchers in order to examine internal and external factors that cause

little influence learning outcomes Management of Clothing on the readiness of the

pioneering business kriya textiles.

Keywords: Fashion business management, pioneering, textile craft business.

Page 82: buku panduan acara aptekindo

EI-03-004 IMPORTANCE OF ENTREPRENEURSHIP EDUCATION FOR THE YOUNG GENERATION IN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)

Budihardjo Achmadi Hashim1, Wahyu Dwi Kurniawan

2

Abstract

In a free trade ASEAN Economic Community (AEC), the role of Indonesia as a

potential market is unquestionable. Therefore, Indonesia must be ready to

compete with all ASEAN countries. Things that need to be addressed immediately is

the reform efforts in a number of areas and sectors related to the performance of

the national economy. If you look at the past few years, growth in the number of

entrepreneurs in Indonesia is improving. Starting many youths are choosing to be

an entrepreneur than having to work in the formal sector such as government and

private. However, it is still far from enough. One effort to empower the youth of

Indonesia is the planting and development of entrepreneurship (entrepreneurial

skills), especially in vocational education. It is expected to planting entrepreneurial

skills from an early age, the young generation of Indonesia is able to boost the

economy of Indonesia in the future, especially in the face of the MEA. Faced with

these various challenges, we had great expectations of young people as the future

heir. Appropriate policy interventions for the youth of today will have an impact

not just 20 or 30 years into the future, but it can give effect to the next generation.

The entrepreneurship education can be provided by formal institutions such as

vocational or university that is designed to focus on it, or by a non-formal

institutions that promote berwirasuaha for the students.

Keywords: Education, entrepreneurship, youth, AEC

Page 83: buku panduan acara aptekindo

EI-03-009 THE CORRELATION OF THE IMPLEMENTATION OF UNIT AND ENTREPRENEURSHIP MOTIVATION WITH WORKING READINESS OF XII GRADERS MAJORING ELECTRICAL POWER INSTALLATION ENGINEERING AT SMK RADEN PATAH MOJOKERTO

Yuni Rahmawati1, Suci Trisna Wati2

State University of Malang [email protected] [email protected]

Abstract

The purpose of this research was to (1) determine the qualification for the implementation

of production unit at SMK RadenPatahMojokerto, (2) determine the qualification for the

motivation of entrepreneurship at SMK RadenPatahMojokerto(3) determine the

qualifica;tion for the working readiness of students at SMK RadenPatahMojokerto (4)

determine the correlation between the implementation of the production unit and the

motivation of entrepreneurship along with the readiness of working of the students; (5)

determine the correlation between the implementation of the production unit and the

student’s working readiness and (6) determine the correlation between the motivation of

entrepreneurship with the student’s working readiness. This research was implemented at

SMK RadenPatahMojokerto and the design of this research was quantitative study with

descriptive correlation as the type of the research. Based on the data analysis, four

conclusions were obtained. First, the implementation of the production unit was qualified in

the the range of high to very high (44,9% to 46,9%) the motivation of entrepreneurship in

students was qualified in the very high range (36,7%), and the readiness of working of the

students is qualified in the medium range (38,8%). Second, there was a positive significant

correlation at the same time between the implementation of the production unit and the

motivation of entrepreneurship with the student’s working readiness (Fcount 17,812 and sig.

0,000). Third, there was a positive significant correlation of the production unit with the

working readiness of the students (partial correlation coefficient 0,557 and sig. 0,000).

Fourth, there was a positive significant correlation of the motivation of entrepreneurship

with the working readiness of the students (partial correlation coefficient 0,321 and sig.

0,026), as well as the coefficient of determination (R2) of 0,436 (43,6%).

Key Words: Production unit, Motivation of entrepreneurship, Working readiness,

Vocational high school

Page 84: buku panduan acara aptekindo

EI-03-015 THE EFFECTIVENESS OF PROJECT-BASED LEARNING ON ENTREPRENEUR SUBJECT AT FASHION EDUCATION STUDY PROGRAM

Sicilia Sawitri1, Ade Novi Nurul Ichsani

2, Siti Nurrohmah

3

State University of Semarang [email protected]

Abstract

There are some components in instructional process such as: students, teachers,

goal, instructional material, learning resources, media, teaching model and

method, evaluation, school management and instructional development. One of

those component, model of teaching, is believed, can increased the students’

motivations in entrepreneurship. The lecturer have to choose the active, creative,

innovative, and joyful instructional model. This model can developed the skill of

students to create new product, self-confidence, and build a new enterprise in

fashion, it was project-based leaning. The research aim to know the effectiveness

of Project-based Learning in increasing students’ achievement in Entrepreneur

Subject. By using experimental method the research was conducted, and applied

pre-test post-test design. Data was collected by using test, observation and

questioner and analyzed by using gain-score. The research result, there was

effectiveness of PBL in increasing students achievement in Entrepreneur Subject

Matter, and the high of the effectiveness was 0.5, medium category. It means, that

there were another aspects influence the students’ achievement in Entrepreneur

Subject, such as instructional media, student creativity, and learning facility.

Key words: Project-Based Learning, Entrepreneurship, Fashion Education

Page 85: buku panduan acara aptekindo

EI-03-011 ANALYSIS OF PROGRAM DEVELOPMENT OF ENTREPRENEURSHIP IN SOUTH KOREA

Alvia Wesnita

State University of Padang

[email protected]

Abstract

Entrepreneurships activity in South Korea State caused the growth of South Korea’s

economy. South Korea became one of the countries with the greatest economic

power in the world. The South Korean governments include the concept

entrepreneurship early age through education to the younger generation so that

South Korea has a number of entrepreneurs 4 percent of the total population. The

South Korean government gave full support to the business community by

providing infrastructure, capital, low taxes, and quality of human resources.

Entrepreneurship incubator optimal was given the guidance by the government.

Besides that, the Government also gave attention and strong support to education,

research, and human resource development to entrepreneurship. Orientation

export of market for grand strategy over the world market has been prepared since

the beginning. South Korea's success can’t be separated from the development of

powerful national character, highly trained labor force, a relatively clean

government, solid macroeconomic and socio-political conditions that are free from

conflict, and the love of the society on domestic products. Incentives for innovation

ease of creating and dissolving the SME, the perception of risk and reward makes

South Korea is able to bring successful entrepreneurs, which resulted in the

country's economic progress.

Keywords: Analysis of Development, Entrepreneurship.

Page 86: buku panduan acara aptekindo

EI-03-014 STRENGTHENING PARTNERSHIPS WITH INDUSTRIES FOR VOCATIONAL EDUCATION EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY

Nurhening Yuniarti

Yogyakarta State University

[email protected]

Abstract

The existence of vocational education in Indonesia had an impact on improving

labor productivity. In the ASEAN Economic Community (AEC), the industry is

looking for labor who has skill expertise. Vocational education challenges are how

vocational education can produce skillful creative graduates who have social and

adaptability to the working environment. Based on these conditions, the vocational

education needs to strengthen cooperation with the industry to improve alignment

between the competences of vocational education graduates with the

competencies required by the industry. Thus, the educational process is organized

in vocational education more effective and efficient. Effectiveness refers to how

the vocational education had achieved its objectives, while efficiency refers to

minimize the use of all the resources that exist in vocational education.

Keywords: Partnership, vocational education, effectiveness and efficiency

Page 87: buku panduan acara aptekindo

Sub Tema 4 :

Pemantapan Pendidikan Kejuruan melalui Pendekatan Revolusi

Mental

A-04-001 IDENTIFIKASI DAN VERIFIKASI ATRIBUT SOFT SKILLS

BERBASIS BUDAYA LOKAL UNTUK PENDIDIKAN CALON

GURU SMK DI SUMATERA UTARA

Muhammad Amin, Universitas Negeri Medan

A-04-002 EVALUASI PRAKTIK INDUSTRI MENGGUNAKAN ASESMEN

PORTOFOLIO

Tri Rijanto, Universitas Negeri Surabaya

A-04-003 KEMITRAAN SMK JURUSAN TEKNIK BANGUNAN DI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN DUNIA

INDUSTRI

Sunar Rochmadi, Universitas Negeri Yogyakarta

A-04-008 MANAJEMEN KINERJA KOMPONEN INPUT SEKOLAH

BERBASIS KEMITRAAN SMK-DU/DI DALAM

PENINGKATAN KOMPETENS KERJA CALON LULUSAN

Hadromi, Universitas Negeri Semarang

A-04-005 IMPLEMENTASI PERILAKU HIGIENE DALAM

PEMBELAJARAN PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN DI

SMK TATA BOGA SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN

LULUSAN BERDAYA SAING GLOBAL

Teti Setiawati, Universitas Negeri Malang

A-04-010 Pembangunan Karakter Bangsa melalui Pendidikan Budi

Pekerti Berbasis Budaya Daerah Sumatera Utara

Efendi Napitupulu, Mursid, Hamonangan Tambunan,

Universitas Negeri Medan

Page 88: buku panduan acara aptekindo

A-04-007 PENGEMBANGAN ALAT PEMANTAU PENCEMARAN

UDARA (KADAR GAS OZON, HIDROGEN, DAN KARBON

MONOKSIDA) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENSOR

DAN TRANSDUSER

Herlambang Sigit Pramono, Universitas Negeri

Yogyakarta

A-04-009 STRATEGI KOLABORASI REVOLUSI MENTAL LEMBAGA

PENDIDIKAN DAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN

VOKASIONAL

Uswatun Hasanah, Universitas Negeri Jakarta

Page 89: buku panduan acara aptekindo

A-04-001 IDENTIFIKASI DAN VERIFIKASI ATRIBUT SOFT SKILLS BERBASIS

BUDAYA LOKAL UNTUK PENDIDIKAN CALON GURU SMK DI

SUMATERA UTARA

Muhammad Amin

Universitas Negeri Medan

[email protected]

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk menemukan atribut soft skills berbasis budaya lokal

yang dapat digunakan sebagai suplemen pada kegiatan pembelajaran calon guru

SMK di Sumatera Utara, dan untuk mengetahui tingkat relevansi masing-masing

atribut soft skills pada beberapa lokasi di Sumatera Utara. Penelitian ini

menggunakan dua tahapan pelaksanaan yaitu tahapan eksplorasi atribut soft skills

dan tahapan verifikasi atribut soft skills. Tahap eksplorasi untuk menemukan

atribut soft skills berdasarkan kelompok etnis yang dianggap dominan dan berada

di wilayah Sumatera Utara yang meliputi: etnis batak, melayu, dan jawa. Pada

kegiatan verifikasi dilibatkan 126 guru yang tersebar pada 12 SMK di wilayah

Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 15 atribut soft skills

berbasis budaya lokal Sumatera Utara yang relevan digunakan sebagai suplemen

pada pembelajaran calon guru SMK. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa

keseluruhan atribut soft skills tersebut berada pada kategori sangat relevan. Hasil

uji perbedaan tingkat relevansi antara wilayah/lokasi, menunjukkan bahwa seluruh

atribut soft skills memiliki tingkat relevansi yang sama pada masing-masing wilayah,

sehingga seluruh atribut soft skills dapat diintegrasikan pada pembelajaran tanpa

harus mempertimbangkan lokasi secara spesifik.

Kata Kunci : Atribut soft skills, kultur lokal, calon guru SMK.

Page 90: buku panduan acara aptekindo

A-04-002 EVALUASI PRAKTIK INDUSTRI MENGGUNAKAN ASESMEN PORTOFOLIO

Tri Rijanto

Universitas Negeri Surabaya

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi (1) cakupan kompetensi

pengalaman industri dan (2) memperbaiki pelaksanaan praktik industri. Penelitian

dilakukan di tiga lokasi, yaitu PT. Ispat Indo Sidoarjo (produksi baja), PT. PLN

Surabaya Utara (layanan energi listrik), dan CV. Surya Elektrical Gresik (pembuatan

panel). Subjek penelitian sebanyak delapan mahasiswa Program Studi D-3 Teknik

Listrik yang dipilih sesuai dengan penunjukan koordinator praktik industri (PI).

Penelitian dilakukan selama 30 hari efektif pada semester ganjil 2015-2016.

Pengumpulan data kompetensi pengalaman industri dilakukan menggunakan

format portofolio. Hasil penelitian penunjukkan bahwa mahasiswa yang melakukan

PI di PT. Ispat Indo memperoleh kompetensi pengalaman industri sebanyak 20

catatan portofolio, di PT. PLN Surabaya Utara sebanyak 6 catatan portofolio, dan di

CV. Surya Elektrical sebanyak 2 catatan portofolio. Dengan demikian cakupan

pengalaman kompetensi industri yang paling banyak didapat dari industri produksi

baja. Selanjutnya kompetensi pengalaman industri digunakan untuk memperbaiki

isi mata kuliah Praktik Instalasi Listrik II, Praktik Mesin Arus Searah, Distribusi

Tenaga Listrik, Praktik Pengendalian Mesin-Mesin Listrik, dan Praktik Proteksi dan

Pentanahan Sistem Tenaga Listrik.

Kata kunci: asesmen portofolio, praktik insdustri, Program Studi D3 Teknik Listrik.

Page 91: buku panduan acara aptekindo

A-04-003 KEMITRAAN SMK JURUSAN TEKNIK BANGUNAN DI DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN DUNIA INDUSTRI

Sunar Rochmadi

Universitas Negeri Yogyakarta

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi kegiatan kemitraan SMK

Jurusan Teknik Bangunan dengan dunia industri, (2) mengidentifikasi kendala-

kendala kegiatan kemitraan dan cara mengatasinya, dan (3) mengajukan alternatif

pengembangan kegiatan kemitraan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan

kualitatif. Subjek penelitian adalah guru dan siswa SMK Jurusan Teknik Bangunan,

serta praktisi industri yang berperan dalam kegiatan kemitraan dengan SMK

tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) kegiatan kemitraan yang selama ini

dilaksanakan yaitu praktik kerja industri (prakerin), ujian praktik kejuruan,

kunjungan ke industri, guru tamu, pembekalan prakerin, pelatihan teknologi

mutakhir, magang dan rekrutmen karyawan, (2) kendala prakerin dan magang yaitu

kurang siapnya siswa dan industri dalam pelaksanaannya, (3) cara mengatasi

kendala pelaksanaan prakerin dan magang yaitu dengan pembekalan prakerin yang

lebih memadai dan pemilihan industri secara lebih selektif, dan (4) kegiatan

kemitraan dapat dikembangkan dengan meningkatkan kualitas kegiatan yang

sudah berjalan, yaitu: lebih mengintensifkan prakerin dan magang, serta

mengoptimalkan kunjungan ke industri, atau menambah kegiatan yang belum

berjalan, yaitu: pembekalan prakerin dengan selalu mengundang nara sumber dari

industri, guru tamu dan pelatihan teknologi mutakhir secara rutin.

Kata kunci: Sekolah Menengah Kejuruan, kemitraan sekolah-industri, Jurusan

Teknik Bangunan.

Page 92: buku panduan acara aptekindo

A-04-008 MANAJEMEN KINERJA KOMPONEN INPUT SEKOLAH BERBASIS

KEMITRAAN SMK-DU/DI DALAM PENINGKATAN KOMPETENS

KERJA CALON LULUSAN

Hadromi

Universitas Negeri Semarang

[email protected]

Abstrak

Secara idela Sekolah Menengah kejuruan (SMK) harus mampu mencetak lulusan

dengan kompetensi yang adaptif dengan kebutuhan Dunia usaha atau Dunia

industry (Du/Di). Pada kenyataannya SMK masih fokus menyelenggarakan fungsi

tunggal yaitu menyiapkan siswa untuk bekerja, untuk menjadi karyawan, dan

kurang menyiapkan untuk menjadi wirausahawan, atau SMK kurang cepat tanggap

terhadap tuntutan-tuntutan pembangunan ekonomi. Untuk memaksimalkan

tujuannya maka, SMK harus meningkatkan manajemen kinerja pada komponen

input, proses dan output. Kinerja akan menjadi optimal jika memperhatikan

kemitraan dengan Du/Di sebagai pengguna lulusan. Dalam tulisan ini akan

membahas tentang manajemen kinerja komponen input: tenaga kependidikan,

siswa, sarana sekolah berbasis kemitraan SMK-Du/Di dalam peningkatan

kompetensi kerja calon lulusan.

Kata kunci : manajemen kinerja, komponen input, kemitraan SMK-Du/Di,

komptensi, calon lususan SMK.

Page 93: buku panduan acara aptekindo

A-04-005 IMPLEMENTASI PERILAKU HIGIENE DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN DI SMK TATA BOGA

SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN LULUSAN BERDAYA SAING

GLOBAL

Teti Setiawati

Universitas Negeri Malang

[email protected]

Abstrak

Referring to National Education Law Number 20 Year 2003 on National Education System,

the objectives of Cookery Vocational Skills Program prepare mid-level personnel in the field

of cookery as food handler, or as culinary entrepreneurs. Along with the implementation of

the AEC (Asean Economic Community) containing a commitment to open trade between

ASEAN countries, so as food handler, or as culinary entrepreneurs, should have competencies

these are able to compete globally. This means the competencies of food processing are not

only be able to process and has good appearance also tasty, but the food must be safe to

consump. Under Goverment Regulation No. 28/2004, the food is safe to eat if biological

contamination free, chemical, and other objects that are disturbing, harmful and endanger

human health. The rise of food poisoning that occurs especially in Indonesia, indicates that

the food consumed is not safe because it has been contaminated. The contamination shows

that the hygiene behavior of personnel processor (food handler) is still low. Hygiene

behaviors are all conditions and actions taken by food handler at all stages in the food chain

for ensuring the safety and feasibility of food (FAO and WHO:2011)2). So, hygiene behavior is

individual character, to make it common it needs to be done continuously and sustainably so

that becomes a habit (entrenched). Realizing hygiene behavior is not enough by just be given

on Sanitation, Hygiene and Safety subjects as contained in the structure of the curriculum,

but it needs to be implemented in every practical studies of food processing. Therefore, this

paper discusses the behavior of hygiene and its implementation in practical studies of food

processing, by then graduates of vocational cookery have the ability and global

competitiveness in AEC era, as food handler as well as culinary entrepreneurs.

Keyword: Hygiene behavior, food processing practice, Cookery Vocational High School

Page 94: buku panduan acara aptekindo

A-04-010 Pembangunan Karakter Bangsa melalui Pendidikan Budi

Pekerti Berbasis Budaya Daerah Sumatera Utara

Efendi Napitupulu1, Mursid

2, Hamonangan Tambunan

3

Universitas Negeri Medan [email protected]

Abstrak

Pembangunan karakter bangsa berperan untuk meningkatkan perilaku positip bagi

peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pendidikan budi pekerti

harus mampu untuk membentuk jati diri peserta didik melalui pengembangan

multiaspek potensi-potensi keunggulan bangsa dan bersifat multidimensional

karena mencakup dimensi-dimensi kebangsaan dan budaya daerah yang hingga

saat ini sedang dalam proses untuk menemukan atribut budaya daerah yang dapat

dikembangkan menjadi model pembelajaran budi pekerti berbasis budaya daerah

Sumatera Utara. Bagaimana penyelesaian permasalahan akhlak dan moral peserta

didik sebagai bentuk revolusi mental adalah yang sangat penting untuk

dikembangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan

pada tahap awal dengan kajian refrensi dan rancangan studi lapangan dengan

kasus budaya dan adat istiadat. Teknik pengumpulan data yang digunakan,

meliputi: observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data

menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Hasil temuan lapangan

menujukkan bahwa atribut budaya daerah relevan dengan pembangunan karakter

bangsa.

Kata kunci: Pembangunan karakter bangsa, Pendidikan Budi pekerti, Budaya

daerah.

Page 95: buku panduan acara aptekindo

A-04-007 PENGEMBANGAN ALAT PEMANTAU PENCEMARAN UDARA

(KADAR GAS OZON, HIDROGEN, DAN KARBON MONOKSIDA)

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENSOR DAN TRANSDUSER

Herlambang Sigit Pramono

Universitas Negeri Yogyakarta

[email protected]

Abstrak

Pencemaran udara merupakan permasalahan yang cukup berat di Indonesia,

terutama di kota-kota besar. Pencemaran udara bisa terjadi karena oleh beberapa

sebab, antara lain hasil pembakaran bahan fosil di industri, asap kendaraan

bermotor, dan sebagainya. Dari beberapa penyebab tersebut ternyata asap

kendaraan bermotor menyumbang lebih dari 50 % pencemaran udara di atas bumi

ini (Rusdian Lubis dan Widodo Sambodo,1994). Metode penelitian ini adalah

eksperimen rancang bangun, dengan melakukan pembuatan modul alat pemantau

tingkat pencemaran udara yaitu dengan mengukur kadar Ozon, Gas Hidrogen, dan

gas Karbon Monoksida. Data hasil penelitian diambil dengan observasi dan

pengukuran.Observasi dilakukan dengan mengamati fungsi setiap bagian

alat,sedangkan pengukuran dilakuan dengan mengukur hasil pembacaan kadar gas

ozon, hidrogen, dan karbon monoksida, untuk mengetahui tingkat polusi udara.

Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk fungsi alat, sedangkan data hasil

pengukuran kandungan gas dibandingkan dengan perhitungan secara teori,

kemudian dihitung tingkat kesalahan pengukuran alat.Hasil penelitian

menunjukkan bahwa alat pencatat kadar gas ozon,hydrogen, dan karbon

monoksida bisa dibuat dengan bagian-bagian mikrokontroler, sensor gas, dan

ditampilkan pada layar lcd. Hasil pengukuran kadar gas menunjukkan adanya

kesalahan sebesar sebesar 14,6 % untuk gas ozon, 16,6 % untuk gas hydrogen,

sedangkan untuk hasil pengujian kadar gas karbon monoksida didapatkan nilai rata-

rata kesalahan sebesar 8,6 %.

Kata kunci: sensor gas ozon, sensor gas hydrogen, sensor gas karbonmonoksida.

Page 96: buku panduan acara aptekindo

A-04-009 STRATEGI KOLABORASI REVOLUSI MENTAL LEMBAGA

PENDIDIKAN DAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN

VOKASIONAL

Uswatun Hasanah

Universitas Negeri Jakarta

Abstrak

Revolusi mental dalam pendidikan vokasional merupakan tanggung jawab semua

lapisan masyarakat agar dapat menghasilkan generasi yang berkualitas dan

berkarakter. Keluarga sebagai stakeholder sekaligus mitra lembaga pendidikan

vokasional, harus dilibatkan secara aktif dalam penyelenggaraan pendidikan

melalui berbagai program dan strategi yang saling bersinergi sehingga nilai-nilai

dalam revolusi mental dapat terwujud. Strategi pendidikan yang dapat dilakukan

adalah teaching, modeling, reinforcing dan habitating antara keluarga dan lembaga

pendidikan.

Kata Kunci: Revolusi Mental, Pendidikan Karakter, Pendidikan Vokasional

Page 97: buku panduan acara aptekindo

Sub Thema 4 :

Establishment of Vocational Education Through Mental

Revolution Approach

EI-04-013 IMPLEMENTATION OF META ROUTER MIKROTIK ON

COURSE PRACTICUM LEARNING COMPUTER NETWORK

Raimon Efendi, Tri Monarita Johan, State University of

Padang

EI-04-014 IMPLEMENTATION OF MACHANICAL ENGINEERING

CURRICULUM FOR 3 AND 4 YEARS VOCATIONAL HIGH

SCHOOL WITHIN THE LEARNING PROCESS IN SCHOOL

AND INDUSTRY TO INCREASE GRADUATES QUALITY IN

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY ERA

Amiruddin Djoko Kustono, Syamsul Hadi, Djuanda, State

University of Makassar

EI-04-006 THE PLACEMENT MODEL AND THE SELECTION OF

INDUSTRIAL WORKING PRACTICE PLACE THAT

RELEVANT AS AN EFFORT TO PREPARE STUDENTS OF

VOCATIONAL HIGH SCHOOL PROGRAM FASHION EX

PERTISE TO FACING ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Agus Hery Supadmi Irianti, State University of Malang

EI-04-012 STUDY ON MARINE CURRENT WITH APPROACH OF A

NUMERICAL MODEL FOR MARINE CURRENT POWER

PLANT IN THE BANGKA STRAIT NORTH SULAWESI

Parabelem Tinno Dolf Rompas, Heindrich Taunaumang,

Ferry Jhony Sangari, State University of Manado

Page 98: buku panduan acara aptekindo

EI-04-002 Dual System Education Program Review With Stake's

Countenance Model At Vocational High School (SMK)

Public School 2 Kupang

I Made Parsa, Nusa Cendana University

EI-04-004 WORK BASED LEARNING TO IMPROVE THE QUALITY OF

GRADUATES IN ERA OF ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

(AEC) FROM INDUSTRY PERSPECTIVE THE CASE OF

MEDAN TOURISM ACADEMY

Windra Aini, Djoko Kustono, Ahmad Dardiri, Waras

Kamdi, State University of Malang

Page 99: buku panduan acara aptekindo

EI-04-013 IMPLEMENTATION OF META ROUTER MIKROTIK ON COURSE

PRACTICUM LEARNING COMPUTER NETWORK

Raimon Efendi1, Tri Monarita Johan

2

State University of Padang [email protected]

[email protected]

Abstract

Practical Computer network is one of the main subjects at the Department of

Informatics, This course provides the basic concepts of how a computer network

can be built and developed as an efficient and effective system. Practical Learning

Computer Network will give students the knowledge and specific to the skills of the

introduction of computer networks, Media Transmission, topology, subneting,

routing, network management and security. Process Practice often constrained by

the availability of the number of physical router that is not proportional to the

number of students, so that the material is not possessed and output learning is

not achieved well, this research aims to improve students' ability in mastering the

learning material Computer Networks that require a lot of routers, such as routing

at which time practicum required the incorporation of a number of routers in

implementing the appropriate configuration scenario learning materials. Mikrotik

Router with virtual features Metarouter expected to facilitate students in learning

networks, Implementation of metarouter mikrotik expected to increase increase

student competence in terms of cognitive, psychomotor, and character of students

in studying computer networks, computer networks so that learning outcomes are

expected to be achieved with the maximum.

Keywords: Meta Router, routing, learning, computer network

Page 100: buku panduan acara aptekindo

EI-04-014 IMPLEMENTATION OF MACHANICAL ENGINEERING

CURRICULUM FOR 3 AND 4 YEARS VOCATIONAL HIGH

SCHOOL WITHIN THE LEARNING PROCESS IN SCHOOL AND

INDUSTRY TO INCREASE GRADUATES QUALITY IN ASEAN

ECONOMIC COMMUNITY ERA

Amiruddin Djoko Kustono1, Syamsul Hadi2, Djuanda3

State University of Makassar

Abstract

There are many models of Vocational High School (VHS), varying in period of study,

educational design (in school and industry), and the competence design such as 3-

year VHS, 4-year VHS and community college. Vocational education in Indonesia is

facing the ASEAN Economic Community (AEC) challenge. Proper curriculum for the

3-year VHS, 4-year VHS is “outcomes-based curriculum”. Regulation of the Minister

of Education and Culture Republic Of Indonesia number 70 year of 2013 about the

Basic Framework and Curriculum Structure for VHS showing 3 and 4 years

programs. This research is a descriptive research, comparing two independent

samples as a mean to know the comparison of the implementation of Machanical

Engineering curriculum for 3 and 4 years VHS at the study process in school and

industry to increase the graduate’s quality at VHS Negeri in Makassar. The result

shows that most of the graduates of 3 and 4 years VHS has not been able to adapt

to the program demands and the development of science and technologyand also

there are difference in the implementation of curriculum at school and the

industry. So that there are also difference in response from the student of 3 and 4

years of VHS. It can be concluded that the graduates from 4-year VHS more ready

to overcome the challenge of the AEC era.

Keyword: Curriculum, VHS 3 years, VHS 4 years, graduate, AEC

Page 101: buku panduan acara aptekindo

EI-04-006 THE PLACEMENT MODEL AND THE SELECTION OF INDUSTRIAL

WORKING PRACTICE PLACE THAT RELEVANT AS AN EFFORT

TO PREPARE STUDENTS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL

PROGRAM FASHION EX PERTISE TO FACING ASEAN

ECONOMIC COMMUNITY

Agus Hery Supadmi Irianti

State University of Malang

[email protected]

Abstract

The competition skilled labor that recognized into Indonesian capital, especially

Vocational High School to facing ASEAN Economic Community (AEC). This research

aims to describe the placement model and the selection of industrial working

practices place students of Vocational High School Program Fashion Expertise in

Malang Raya. Descriptive research with a population of 10 schools, 329 students,

with a total samples and percentage descriptive analysis techniques. The result

showed 2 placement model: a) placement model through an the selection of the

school as 70 % and b ) school with students combined model as 30 %. The

relevance of the selection of industrial working practice place: 83 students

(25,23%) in couturier, relevant categories 30 students (36,15%), 95 students

(28,87%) in boutique, less relevant categories as 40 students (42,10%), 52 students

(15,80%) in taylor, quite relevant categories as 26 students (50,00%), 85 students

(25,83%) in garments, quite relevant categories as 45 students (52,94%), 9 students

(2,73%) in handy craft with relevant categories as 7 students (77,77%), 3 students

(0,91%) in production unit, quite relevant categories as 3 students (100%) .

Conclusions are 2 placement model of industrial working practice students, and

there are 6 types of industrial working practice place: 2 relevant couturier and

handy craft,3 quite relevant taylor, garments and production unit while 1 less

relevant is boutique.

Key word: Placement model, selection industrial working practice place, AEC .

Page 102: buku panduan acara aptekindo

EI-04-012 STUDY ON MARINE CURRENT WITH APPROACH OF A NUMERICAL MODEL FOR MARINE CURRENT POWER PLANT IN THE BANGKA STRAIT NORTH SULAWESI

Parabelem Tinno Dolf Rompas1, Heindrich Taunaumang

2, Ferry Jhony Sangari

3

State University of Manado [email protected]

Abstract

Study on marine current with approach of a numerical model or marine current

power plant (PLTAL) in the Bangka strait North Sulawesi has been investigated.

Construction of power plant is needed to overcome the shortage of electricity in

North Sulawesi. Before building the electrical energy it would require a feasibility

study which aim to ensure the certainty of the construction of power plant. One of

them is through the study of marine currents in the design of a numerical model.

The objective of this investigates for long-term is to get a profile of marine current

turbines as one component in the construction of marine current power plant in

the Bangka strait. Specific targets to achieve are to get the first; data such as tide,

sea water and air temperature on the surface, the wind speed above sea level, a

map of the Bangka Strait and bathymetry, the second; a design of numerical model.

The method used was initially literature study, survey in the research location,

measurements of data such as tide, temperatures of sea water and the air above

the surface, wind speed above sea level, bathymetry of the Bangka strait, finally are

the analysis of data measurements and design of a numerical model in the form of

numerical program. The results showed that the numerical program will be a

product in analyzing potential kinetic energy as the prime mover of turbines for

marine current power plant in the Bangka strait. These analyzes could be used in

developing entrepreneurship pedagogy in the business of electrical energy

production on vocational education and partnerships between the state electricity

company and educational institution of educators in technological and vocational

education for the development of vocational education.

Keywords: Ocean current, numerical model, marine current turbine, PLTAL

Page 103: buku panduan acara aptekindo

EI-04-002 Dual System Education Program Review With Stake's Countenance Model At Vocational High School (SMK) Public School 2 Kupang

I Made Parsa Nusa Cendana University [email protected]

Abstract

The purpose of this study was to examine to find the impact of policy implementation is

a dual system of education about the quality level of the planning, implementation and

the quality level of the quality of the Dual System of Education program (PSG) in

Vocational High School (SMK). also known by the name Prakerin (Industrial Work

Practices) in the Industry partner (Dudi). Quality is concerned: the level of curriculum

development, quality level of regulation practices in the industry concerned, the quality

level of financing, the quality level of national exam results, exam and exam EBTA

competence and inter-relationship between the level of implementation quality in

vocational theory and practice in the industry. The assessment will be referred to the

concept of PSG is expected there is a link and match between the world of education

with the world of work / industry, in which the orientation of vocational education for

students training of human resources, which is geared to meet the needs of the

working world. It is necessary for the application of the concept of relevance and

suitability (link and match) in a variety of policies and educational programs

implemented by PSG, where theory lessons held at the school, while the practical

training carried out in the industrialized world partner.

The results of this study were (1). Can be designed models of rekruetmen learners,

productive teacher requirements, the cooperation model with industry partner, the

availability of curriculum by involving industry, the financing of the dual system at the

input stage (antecedents) at SMK Public School 2 Kupang City, and (2). Plans can be

made concerning the vocational learning activities: preparation, implementation and

evaluation of learning outcomes in schools, the implementation of the student

practices in industry (with industrial partners) in the implementation of the dual system

of education at this stage of the process (transactions) at SMK Public School 2 Kupang.

Keywords: Implementation of Dual System in Vocational Education Kupang

Page 104: buku panduan acara aptekindo

EI-04-004 WORK BASED LEARNING TO IMPROVE THE QUALITY OF

GRADUATES IN ERA OF ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

(AEC) FROM INDUSTRY PERSPECTIVE THE CASE OF MEDAN

TOURISM ACADEMY

Windra Aini1, Djoko Kustono

2, Ahmad Dardiri

3, Waras Kamdi

4

State University of Malang [email protected]

Abstract

Work-Based Learning / WBL (workplace-based learning) is considered as one of the

solutions to solve the problem of disparities between graduates of vocational

colleges with industry. Almost all vocational education claim WBL approaches in

the learning program. This study aims to explore the industry perspective on the

implementation of the WBL program that occurred in Medan Tourism Academy,

especially on a course of Business Travel to the benefits, the contents of the

cooperation contract, student involvement, relationships with universities and

assessment of learning outcomes. The survey was conducted for 16 companies

Travel Agency where students do Real Work Practices (PKN). Research indicates

that from the perspective of industrial organization of WBL program with the

Academy of Tourism Medan far has been ideal and runs well, but in the context of

the implementation of an authentic WBL has not been reached. The size of the

company's operations also affect the implementation of WBL program itself. The

study recommends the need for standardization of industrial placement students

to the process of learning experiences in accordance with their competencies.

Keywords : Work-Based Learning, Business Travel; Perspective of industrial

Page 105: buku panduan acara aptekindo

Sub Tema 5 :

Inovasi dalam Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

A-05-001 PEMANFAATAN APLIKASI XIBO SEBAGAI SARANA

PENYAMPAIAN INFORMASI SECARA DIGITAL DI

LINGKUNGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Ketut Udy Ariawan, Universitas Pendidikan Ganesha

A-05-002 MODIFIKASI BUSANA BILI’U DAN PALUWALA SEBAGAI

PAKAIAN PERKAWINAN MASYARAKAT GORONTALO

(ASPEK SOSIOLOGIS DAN TEKNOLOGIS)

Hariana1,2, G.R. Lono Lastoro Simatupang3, Timbul

Haryono4, SP. Gustami5, Universitas Negeri Gorontalo1,

Universitas Gadjah Mada2,3,4,5

A-05-003 PENGEMBANGAN SOLAR POWER TRAINER

MENGGUNAKAN KONVERTER BUCK PADA KONVERSI

ENERGI SURYA MENJADI ENERGI LISTRIK

Mahendra Widyartono, Universitas Negeri Surabaya

A-05-004 REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN GURU KEJURUAN

UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SMK

DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PEMBELAJARAN

ABAD 21

Lisyanto, Universitas Negeri Medan

A-05-005 PEMETAAN POTENSI DAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE

SISTEM INFORMASI PARIWISATA BAWAH LAUT DI KOTA

GORONTALO

Abd Azis Bouty, Moh Yusuf Tuloli, Rochmad Mohammad

Thohir Yassin, Universitas Negeri Gorontalo

Page 106: buku panduan acara aptekindo

A-05-006 PENINGKATAN IMMUNITAS DAN PENURUNAN

MORBIDITAS ANAK GIZI KURANG USIA 3–5 TAHUN

DENGAN PEMBERIAN BISKUIT BERBASIS BLONDO, IKAN

GABUS DAN BERAS MERAH

Slamet Widodo, Universitas Negeri Makassar

A-05-007 PENGEMBANGAN MAKANAN BERBAHAN BAKU TEPUNG

PISANG DAN KURMA UNTUK MEMPERTAHANKAN

KEBUGARAN BAGI ANAK SEKOLAH

Mazarina Devi, Universitas Negeri Malang

A-05-008 PENATAAN LINGKUNGAN DI TPA SAMPAH AIR DINGIN

KOTA PADANG DENGAN MENGIDENTIFIKASI AKUMULASI

LINDI MENGGUNAKAN GEOLISTRIK KONFIGURASI

WENNER

Heri Prabowo, Dedi Yulhendra, Adree Oktova, Universitas

Negeri Padang

A-05-010 IDENTIFIKASI POTENSI PENCEMARAN UDARA FASILITAS

BENGKEL PRAKTIK SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNIK

OTOMOTIF DI KOTA YOGYAKARTA

Zainal Arifin, Universitas Negeri Yogyakarta

A-05-011 Pembelajaran Struktur dan Konstruksi Bangunan

Berbasis Kearifan Lokal Bangunan Tradisional Sunda

Johar Maknun, Irawan Surasetja, Tjahyani Busono,

Universitas Pendidikan Indonesia

Page 107: buku panduan acara aptekindo

A-05-001 PEMANFAATAN APLIKASI XIBO SEBAGAI SARANA

PENYAMPAIAN INFORMASI SECARA DIGITAL DI LINGKUNGAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Ketut Udy Ariawan

Universitas Pendidikan Ganesha

[email protected]

Abstrak

Selama ini, di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan

Ganesha telah memanfaatkan media website sebagai sarana penyampaian informasi. Namun

dalam lingkungan internal jurusan masih juga menggunakan cara konvensional, yaitu dengan

menempel lembar pengumuman pada papan informasi yang tersedia. Di era digital, papan

pengumuman bermigrasi dari bentuk konvensional ke bentuk digital, sehingga dikenal istilah

digital signage. Bentuk digital signage yang sering diterapkan saat ini adalah menggunakan

seperangkat komputer yang dihubungkan ke satu atau beberapa buah TV Plasma untuk

menampilkan informasi. Salah satu aplikasi digital signage yang mendukung proses pembuatan

papan pengumuman digital dan berbasis Web adalah XIBO yang bersifat open source. Pada

penelitian ini, proses pembuatan papan pengumuman digital dilakukan dengan cara membuat

sebuah sistem yang terdiri dari komposisi software (XIBO, Web Hosting, dan Internet) dan

hardware (PC Server, PC Client, dan TV Plasma). Aplikasi XIBO yang digunakan terdiri dari XIBO

CMS untuk diinstallkan pada web hosting melalui PC Server, XIBO CLIENT FOR WINDOWS untuk

diinstallkan pada PC Client agar bisa terhubung dengan PC Server, dan TV Plasma digunakan untuk

menampilkan display hasil desain konten papan pengumuman digital yang telah dibuat agar

terlihat lebih tajam, cerah, dan besar jika dibandingkan menggunakan monitor komputer biasa.

Penerapan XIBO pada web hosting dimaksudkan agar proses pembuatan desain konten papan

pengumuman digital dan jadwal tayangnya dapat dilakukan secara online, dimana saja, dan kapan

saja oleh admin, sehingga hal ini akan menjadikan digital signage lebih efektif dan efisien dari segi

waktu, tenaga, dan biaya serta mudah dalam hal pengoperasiannya. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan konstribusi pada sarana penyampaian informasi secara digital di

lingkungan Jurusan Teknik Elektro sehingga kualitas pelayanan akademik dan non akademik

semakin meningkat, serta dapat juga memberikan kontribusi keilmuan terutama dalam bidang

periklanan/advertising.

Kata kunci: Digital Signage, Web Hosting, XIBO.

Page 108: buku panduan acara aptekindo

A-05-002 MODIFIKASI BUSANA BILI’U DAN PALUWALA SEBAGAI

PAKAIAN PERKAWINAN MASYARAKAT GORONTALO (ASPEK

SOSIOLOGIS DAN TEKNOLOGIS)

Hariana1,2

, G.R. Lono Lastoro Simatupang3, Timbul Haryono

4, SP. Gustami

5

Universitas Negeri Gorontalo1, Universitas Gadjah Mada

2,3,4,5

[email protected]

Abstrak

Busana adat bili’u dan paluwala merupakan busana perkawinan Gorontalo yang

dikenakan pada acara adat resepsi pernikahan. Perkembangan mode busana

sekarang ini semakin beragam visualisasi dan makna yang diberikan terhadapnya.

Modifikasi busana perkawinan Gorontalo diantaranya dapat dilihat dari jenis

bahan, bentuk, warna, dan jumlah. Perkembanganaspek bahan dijumpai pada jenis

bahan yang digunakan, dalam membuat baju, rok, penutup dada, penutup tangan,

dan celana panjang. Selain itu juga terdapat perkembangan pada jenis bahan

aksesoris, dan bahan lekapan yang digunakan pada busana. Perkembangan aspek

bentuk dapat dilihat dari siluet busana dan pola aksesoris atau lekapan.

Perkembangan aspek warna ditemuai pada ragam modifikasi warna baju, rok,

celana, dan warna aksesoris busana. Perkembangan aspek ukuran umumnya

ditemukan pada aksesoris busana yang digunakan. Analisis data penelitian dalam

bentuk deskriptif berdasarkan temuan di lapangan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi modifikasi busana perkawinan Gorontalo adalah faktor sosiologi

dan teknologi. Tujuan penelitian menemukan keterkaitan antara estetika busana

perkawinan bili’u dan paluwala yang sudah modifikasi dengan faktor sosiologis dan

teknologis yang mempengaruhinya. Manfaat penelitian untuk memahami pesan

atau nilai yang tercermin melalui modifikasi busana perkawinan bili’u dan paluwala

sebagai busana perkawinan masyarakat Gorontalo.

Kata kunci: Modifikasi, Busana, Perkawinan.

Page 109: buku panduan acara aptekindo

A-05-003 PENGEMBANGAN SOLAR POWER TRAINER MENGGUNAKAN

KONVERTER BUCK PADA KONVERSI ENERGI SURYA MENJADI

ENERGI LISTRIK

Mahendra Widyartono

Universitas Negeri Surabaya

[email protected]

Abstrak

Solar Power Trainer ini merupakan mediapembelajaran yang digunakan untuk

mempelajari teknologi energi hijau khususnya konversi energi surya menjadi energi

listrik. Pengajar dapat menunjukkan secara langsung langkah-langkah yang dapat

memudahkan mahasiswa dalam menggunakan atau mengaplikasikan konversi

tenaga surya menjadi tenaga listrik. Tujuan pengembangan Solar Power Trainer ini

adalah untuk membantu dalam proses belajar mengajar di kelas serta memperkaya

pengetahuan mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi dibidang konversi

energi terbarukan terutama konversi energi surya menjadi energi listrik. Sistem

kontrol elektronik yang terdapat pada Trainer dirancang menggunakan Konverter

Buckagar dapat mengubah tegangan masukan DC yang bervariasi menjadi

tegangan keluaran DC yang terkontrol pada level tegangan yang diinginkan. Solar

Power Trainer ini juga dapat digunakan untuk mempelajari kurva arus-tegangan

dari panel surya agar dapat diketahui besarnya daya keluaran maksimum,

menghitung besarnya efisiensi panel surya dan dapat digunakan untuk aplikasi

beban DC seperti lampu DC LED dan kipas DC.

Kata kunci: Solar Power Trainer, Konverter Buck, Konversi Energi.

Page 110: buku panduan acara aptekindo

A-05-004 REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN GURU KEJURUAN

UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SMK

DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PEMBELAJARAN ABAD 21

Lisyanto

Universitas Negeri Medan

[email protected]

Abstrak

Guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, yakni sebagai sutradara

sekaligus aktor dalam skenario pembelajaran. Dalam mengemban tugasnya, guru tidak

hanya menjalankan fungsi alih ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) tetapi juga

berfungsi untuk menanamkan nilai (value), menjadi fasilitator, inspirator, serta

pembangun skill dan karakter peserta didik secara berkelanjutan. Guru pendidikan

kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan guru pendidikan non kejuruan.

Secara khusus guru kejuruan dituntut untuk memiliki kemampuan teoritik dan praktik

kejuruan serta pengalaman kerja di dunia kerja atau industri. Tuntutan kompetensi guru

Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) semakin meningkat seiring dengan tuntutan

terhadap tingginya kualitas lulusan SMK. Di abad 21 ini pendidikan menjadi semakin

penting untuk menjamin peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi,

keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja dan

bertahan dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (life skills). Keterampilan

abad 21 tersebut tentunya telah menjadi orientasi pembelajaran di SMK sehingga

pengimplementasiannya membutuhkan ketersediaan guru yang profesional. Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai penghasil guru termasuk guru kejuruan

harus membekali lulusannya dengan berbagai kompetensi yang dibutuhkan oleh SMK

terutama terkait implementasi model-model pembelajaran abad 21. Dalam

kenyataannya para calon guru SMK yang dibina oleh LPTK masih memiliki banyak

kekurangan terkait dengan kompetensi keprofesionalan. Oleh karena itu, perlu

dilakukan revitalisasi lembaga pendidikan guru kejuruan guna menjawab tantangan

kekinian yang dihadapi oleh SMK.

Kata Kunci: Revitalisasi, kejuruan, pembelajaran, skill, SMK.

Page 111: buku panduan acara aptekindo

A-05-005 PEMETAAN POTENSI DAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE

SISTEM INFORMASI PARIWISATA BAWAH LAUT DI KOTA

GORONTALO

Abd Azis Bouty1, Moh Yusuf Tuloli

2, Rochmad Mohammad Thohir Yassin

3

Universitas Negeri Gorontalo 1 [email protected]

2 [email protected]

3 [email protected]

Abstrak

Potensi wisata yang ada di Kota Gorontalo sangat beragam diantaranya : bangunan

peninggalan sejarah, religi, budaya, pantai, laut dan masih banyak lagi. Diantara

sekian banyak potensi wisata yang terdapat di Kota Gorontalo yang banyak dan

patut menjadi perhatian salah satunya adalah wisata laut khususnya wisata bawah

laut. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah menghasilkan peta potensi dan

sistem informasi pariwisata bawah laut di Kota Gorontalo sebagai media informasi

pariwisata bawah laut yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat umum.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratif dengan variabel

yang diteliti adalah letak geografis, spesies ikan, spesies biota laut, spesies terumbu

karang dan spesies tumbuhan laut objek wisata, sedangkan metode yang

digunakan untuk mengembangkan sistem informasi yaitu menggunakan extreme

programming. Hasil penelitian yang diharapkan adalah pemetaan potensi dan

objek wisata bawah laut serta prototipe sistem informasi yang telah dihosting di

internet sehingga dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja dan telah teruji

menggunakan metode blackbox testing.

Kata Kunci : Pemetaan, Pariwisata Bawah Laut, Sistem Informasi.

Page 112: buku panduan acara aptekindo

A-05-006 PENINGKATAN IMMUNITAS DAN PENURUNAN MORBIDITAS

ANAK GIZI KURANG USIA 3–5 TAHUN DENGAN PEMBERIAN

BISKUIT BERBASIS BLONDO, IKAN GABUS DAN BERAS MERAH

Slamet Widodo Universitas Negeri Makassar [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian: menganalisis pengaruh biskuit berbasis blondo, gabus, dan beras

merah terhadap serum IgG, diare dan ISPA anak gizi kurang usia 3-5 tahun. Desain

penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) Single Blind Pre-post Study. Jumlah

responden 50 terbagi 2 kelompok, diberikan biskuit selama 90 hari. Sebelum dan

setelah intervensi dilakukan pengukuran serum IgG, kejadian diare dan ISPA.

Metode analisis paired t test. Hasil: menunjukkan pemberian biskuit berbasis

blondo, ikan gabus dan beras merah selama 90 hari menurunkan kejadian diare,

ISPA (batuk dan pilek), meningkatkan IgG anak, berturut-turut reratanya; diare

menurun 0.6+0.8 kali/bulan, ISPA batuk 1+1.8 kali/bulan, pilek 2.1+4 kali/bulan,

meningkatkan IgG 1.6+0.4 mg/mL, kelompok kontrol kejadian diare meningkat

0.3+1 kali/bulan, ISPA batuk meningkat 0.2+1 kali/bulan, pilek meningkat 0.7+2.8

kali/bulan, peningkatan IgG 1+1 mg/mL.

Kata Kunci: biskuit, diare, blondo, IgG, ISPA.

Page 113: buku panduan acara aptekindo

A-05-007 PENGEMBANGAN MAKANAN BERBAHAN BAKU TEPUNG

PISANG DAN KURMA UNTUK MEMPERTAHANKAN

KEBUGARAN BAGI ANAK SEKOLAH

Mazarina Devi

Universitas Negeri Malang

[email protected]

Abstrak

Tingginya Penganekaragaman sumber pangan kaya karbohidrat perlu diperdayakan

sebagai makanan yang dapat memberikan asupan tambahan energi bagi anak

sekolah. Maka perlu penelitian tentang karakterisasi dan potensi makanan dari

bahan dasar pisang dan kurma. Anak sekolah perlu mempertahankan simpanan

glikogen otot untuk menjaga kebugaran. Setiap hari seorang anak sekolah perlu

mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah cukup besar yaitu 8-10 gram untuk setiap

kilogram berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengolahan produk

makanan sereal berbahan baku kurma dan tepung pisang dan mengetahui

sumbangan sereal pisang kurma terhadap gula darah, Hb darah dan kebugaran

anak sekolah. Sereal berbahan baku tepung pisang dan kurma mengandung

glukosa relatif tinggi. Penelitian ini adalah penelitian experimental randomized

control trial. Pada penelitian ini dilakukan treatmen sereal tepung pisang kurma

pada anak sekolah. Secara deskriptif terlihat bahwa gula darah dan Hb pada

kelompok perlakuan sebelum dan sesudah pelatihan tetap stabil sehingga dapat

disimpulkan bahwa sereal tepung pisang kurma dapat mempertahankan

kebugaran anak sekolah.

Kata Kunci : sereal, pisang kurma, kebugaran, anak sekolah.

Page 114: buku panduan acara aptekindo

A-05-008 PENATAAN LINGKUNGAN DI TPA SAMPAH AIR DINGIN KOTA

PADANG DENGAN MENGIDENTIFIKASI AKUMULASI LINDI

MENGGUNAKAN GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER

Heri Prabowo1, Dedi Yulhendra

2, Adree Oktova

3.

Universitas Negeri Padang [email protected]

Abstrak

Aktivitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggap sudah

tidak berguna lagi sehingga diperlakukan sebagai barang buangan, yaitu sampah dan limbah

(Widyatmoko dan Sintorini, 2002). Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Air Dingin Kota

Padang yang beroperasi sejak tahun 1989 pada awalnya menggunakan sistem open

dumping. Sistem open dumping adalah suatu sistem pengelolaan sampah tanpa

memperhatikan aspek kesehatan lingkungan dimana sampah dibiarkan terbuka dan

menumpuk pada suatu lokasi pembuangan akhir (Damanhuri, 1995). Berkaitan dengan hal

tersebut, untuk mengetahui gambaran struktur bawah permukaan dilakukan penelitian

dengan metoda geolistrik tahanan jenis. Metoda ini secara tidak langsung dapat

memperkirakan susunan lapisan batuan di bawah permuakaan bumi. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui zona pelindian akibat air sampah yang mengalir di dalam lapisan

batuan. Metodologi yang dilakukan adalah melakukan pemetaan dengan menggunakan alat

geolistrik. Pengambilan data dilakukan di beberapa lokasi yang berbeda, dengan cara

membuat lintasan dan penampang. Penyelidikan berupa injeksi arus kedalam bumi dari

permukaan. Dengan metoda elektrik (salah satunya tahanan jenis) mempunyai prinsip dasar

mengirimkan arus ke bawah permukaan, dan mengukur kembali potensial yang diterima di

permukaan. Berdasarkan pengukuran dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis

dengan dua buah lintasan didapatkan lindi masih terakumulasi pada daerah di sekitar kolam

pengendapan. Pada penampang yang didapatkan dapat terlihat jelas adanya lapisan

membran sebagai penahan lindi pada kedalaman 6 sampai dengan 8 meter. Lapisan

membran memiliki dimensi panjang 50 meter, lebar 30 meter dan tinggi 2 meter. Lapisan

membran hanya terdapat di sekitar kolam pengendapan.

Kata Kunci: Geolistrik, TPA, lindi

Page 115: buku panduan acara aptekindo

A-05-010 IDENTIFIKASI POTENSI PENCEMARAN UDARA FASILITAS

BENGKEL PRAKTIK SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNIK

OTOMOTIF DI KOTA YOGYAKARTA

Zainal Arifin

Universitas Negeri Yogyakarta

[email protected]

Abstrak

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan tidak hanya merupakan pengaturan belajar,

fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar

tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh karena itu, sekolah dan kelas

perlu dikelola secara baik, dan menciptakan iklim belajar yang menunjang. Salah satu

permasalahan dalam pengelolaan fasilitas praktik adalah pengelolaan emisi yang dihasilkan

oleh gas buang fasilitas praktik. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi beban emisi

yang dihasilkan oleh fasilitas praktik SMK di Kota Yogyakarta Pendekatan penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif, dengan metode deskriptif, serta teknik penelitian

menggunakan survey. populasi penelitian adalah fasilitas praktek pada Bengkel Program

Keahlian Teknik Otomotif pada SMK di Kota Yogyakarta sebanyak 9 (sembilan) SMK yaitu :

(1) SMK Negeri 2 Yogyakarta, (2) SMK Negeri 3 Yogyakarta, (3) SMK Muhammadiyah 3, (4)

SMK Marsudi Luhur 1, (5) SMK Bopkri 4, (6) SMK Piri 1, (7) SMK Perindustrian, (8) SMK Panca

Sakti, dan (9) SMK Taman Siswa Jetis. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi fasilitas

praktik SMK Program Keahlian Teknik Otomotif di Kota Yogyakarta, berdasarkan data yang

dikumpulkan melalui survey dapat dihitung estimasi konsumsi bahan bakar yang digunakan

per tahun dan besarnya emisi dari beberapa faktor emisi sesuai standar yang berlaku.

Besarnya emisi : NOx 0.08134 (Ton/tahun), SOx 0.00077 (Ton/tahun), NMVOC 0.06539

(Ton/tahun), PM10 0.00349 (Ton/tahun), CO 2.73184 (Ton/tahun), dan CO2 48.32946

(Ton/tahun). Meskipun sumber emisi gas buang fasilitas praktik bengkel SMK Keahlian

Teknik Otomotif di Kota Yogyakarta memiliki nilai emisi kecil ketika dalam situasi/kondisi

tunggal, namun dapat memberi potensi signifikan ketika terakumulasi atau meng-area,

sehingga menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan baik siswa, guru maupun

karyawan yang berada disekitarnya.

Kata kunci : Potensi pencemaran udara, fasilitas praktek, SMK Keahlian Teknik Otomotif.

Page 116: buku panduan acara aptekindo

A-05-011 Pembelajaran Struktur dan Konstruksi Bangunan Berbasis

Kearifan Lokal Bangunan Tradisional Sunda

Johar Maknun1, Irawan Surasetja

2, Tjahyani Busono

3.

Universitas Pendidikan Indonesia [email protected]

Abstrak

Gambaran kearifan lokal struktur dan konstruksi bangunan tradisional sunda dapat

diamati dari rumah panggung. Sistem kekuatan pada rumah panggung

menggunakan ikatan, sambungan pupurus, dan paseuk (pasak). Pada rangka lantai,

dinding, dan kuda-kuda, balok-balok yang dipasang dan disambung, baik secara

vertikal maupun horisontal menggunakan sambungan pupurus (pen dan lubang),

sedangkan hubungannya menggunakan ikatan dengan tali ijuk atau rotan serta

pasak kayu. Sistem kekuatan menggunakan ikatan, sambungan pupurus, dan

paseuk (pasak). Sambungan pasak memiliki tingkat efisiensi 60% dan lebih baik

dibandingkan dengan sambungan baut dengan tingkat efisiensi 30%, maupun

sambungan paku dengan tingkat efisiensi 50%. Pengembangan materi

pembelajaran didasarkan pada materi perkuliahan yang dikembangkan oleh dosen

mata kuliah Struktur dan Konstruksi Bangunan. Peneliti menyisipkan konsep

struktur dan konstruksi berbasis kearifan lokal. Konsep struktur dan konstruksi

bangunan tradisional sunda dapat diimplementasikan pada beberapa materi

konsep seperti konstruksi sambungan kayu balok; konstruksi sambungan kayu

papan; konstruksi kusen, pintu dan jendela; konstruksi tangga dan lantai kayu; dan

konstruksi atap rangka kayu. Media pembelajaran yang dikembangkan adalah

animasi dan mock-up.

Kata kunci: Pembelajaran SKB, kearifan lokal bangunan tradisional sunda

Page 117: buku panduan acara aptekindo

Sub Thema 5 :

Innovation in Technology and Vocational Education

EI-05-012 THE OVERBURDEN BLAST PLANNING STUDY OF BANKO

BARAT PIT I MINE PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK,

TANJUNG ENIM, SOUTH SUMATERA

Raimon Kopa, Dedi Yulhendra, Elsa Agustira, State

University of Padang

EI-05-013 CLOUD COMPUTING BASED ONLINE LEARNING FOR

STUDENTS VOCATIONAL EDUCATION (D-3) ELECTRONIC

ENGINEERING DEPARTMENT

Sapto Haryoko, Hendra Jaya, State University of

Makassar

EI-05-014 EFFECTIVENESS OF CD INTERACTIVE LEARNING GRAPHIC

DESIGN BASED MULTIMEDIA FOR VOCATIONAL SCHOOL

STUDENT IN DHARMASRAYA

Kasman Rukun, Asrul Huda, Yeka Hendriyani, State

University of Padang

EI-05-015 THE EFFECT OF ADDITIONAL ORGANIC MATERIAL AT

TEMPERATURE ON ENVIRONMENT ROAD

Budi Siswanto, Sebelas Maret University

EI-05-016 THE VOCATIONALISATION OF EDUCATION: SKILLS

PROGRAM REVITALIZATION IN PRIMARY AND

SECONDARY EDUCATION FOR BUILDING OF EARNING

GENERATION

Ivan Hanafi, Purwanto Gendroyono, Jakarta State

University

Page 118: buku panduan acara aptekindo

EI-05-018 SOFT SKILL AND ENTREPRENEURIAL CAREER GUIDANCE

MODEL FOR ENHANCING TECHNICAL VOCATIONAL

EDUCATION AND TRAINING’S GRADUATES

COMPETITIVENESS

Ahmad Dardiri, State University of Malang

EI-05-017 ADVANTAGE WASTE THE CEIBA PENTANDRA SEEDS TO

ALTERNATIVE FUEL DIESEL ENGGINES

Muhaji, State University of Surabaya

Page 119: buku panduan acara aptekindo

EI-05-012 THE OVERBURDEN BLAST PLANNING STUDY OF BANKO

BARAT PIT I MINE PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK,

TANJUNG ENIM, SOUTH SUMATERA

Raimon Kopa1, Dedi Yulhendra

2 , Elsa Agustira

3

State University of Padang

Abstract

PT Bukit Asam (Persero) Tbk Coal mining activity is conducted an open pit system.

Its activities include the exploration, land clearing, soil removal, overburden

removal, coal mining, hauling, processing and coal marketting. The overburden

blast planning was examined by applying ripping method. The ripping method

wasn’t efficient and economicly advantage because it would spend high cost and

take a long time, so it will be planned a blasting activity in order to make

overburden blast more efficient and quickly. The overburden blast technical of

Banko Barat Pit I Mine was used ripping-dozing method and will be planning the

blasting method. Banko Barat Pit I Mine B2-C layer is in the Rock Mass Class II with

62 total RMR (Rock Mass Rating), 61% RQD (Rock Quality Designation), 46,16 Kpa

maximum compression strength , 5,14 Mpa for maximum UCS, and the density of

the area is 2,45 ton/m3, thus the B2-C layer can be stated with good rock conditions

and its blast can be conducted by using ripping or even blasting method. The blast

cost with ripping method is Rp. 3.519,-/BCM where as for blasting method is Rp.

2.218,-/BCM. The ripping is more efficient and economicly advantage to apply at

overburden blast volume below 91.000 BCM where as the more of 91.000 BCM its

volume the more efective the overburden blast with blasting method.

Keyword : The overburden blast, Ripping, Blasting, Cost

Page 120: buku panduan acara aptekindo

EI-05-013 CLOUD COMPUTING BASED ONLINE LEARNING FOR STUDENTS

VOCATIONAL EDUCATION (D-3) ELECTRONIC ENGINEERING

DEPARTMENT

Sapto Haryoko1, Hendra Jaya

2

State University of Makassar [email protected],

[email protected]

Abstract

The last few years the concept of Cloud Computing is already a lot of interest of industry and

education. Cloud-based solution seems to be the key for IT organizations who have a problem of

budget constraints. Cloud Computing is a new paradigm in distributed computing presents many

ideas, concepts, technologies, and the type of architecture that served as a service-oriented.

According to Foster Cloud Computing is a "paradigm of distributed computing on a large scale are

motivated by economic factors, which contains a set of virtualization abstract, dynamic scalability,

setting the computing power, storage, platforms and services that can be accessed in accordance

with the requirements by external customers through the Internet "(Foster et al., 2008). Objectives

to be achieved in this research are: 1) To know how to develop online learning model based on

cloud computing (cloud computing) for vocational education students (D-3) FT UNM's department

of electronics engineering; 2) To know how to design online learning model based on cloud

computing (cloud computing) for vocational education students (D-3) FT UNM's department of

electronics engineering; 3) To know the result of the development of online learning based on

cloud computing (cloud computing) for vocational education students (D-3) department of

electronics engineering FT UNM may meet the criteria for a valid, practical, and effective. The

method used in this research is the development of research methods (Research & Development),

which focuses on online learning based on cloud computing (cloud computing). Students today can

not live away from the Internet. Through programs such as facebook, twitter, instagram, and

gmail, students are accustomed to using cloud-based technology services (Ercan, 2010). Therefore,

the students hope to be able to access digital technology services on campus anywhere and

anytime, including cloud services that support social media. Likewise pendiidkan vocational

students who are currently in the industry are already using advanced technology. So should

students have to understand the process and the system. Besides, in the learning process also

greatly contribute to improving student achievement, especially in the learning lab. Thus

researchers are interested in developing research to develop an existing model into a new model

in online learning based on cloud computing (cloud computing).

Keywords: Cloud Computing, vocational education

Page 121: buku panduan acara aptekindo

EI-05-014 EFFECTIVENESS OF CD INTERACTIVE LEARNING GRAPHIC

DESIGN BASED MULTIMEDIA FOR VOCATIONAL SCHOOL

STUDENT IN DHARMASRAYA

Kasman Rukun1, Asrul Huda

2, Yeka Hendriyani

3

State University of Padang [email protected]

[email protected]

[email protected]

Abstract

Graphic Design is a duty subject for vocation school students skill package in Multimedia Department Dharmasraya which still has not optimal. Graphic Design learning more directed at practical activities based on competency in providing strong skills provision is accompanied by a realistic theoretical basis to students. This research design by Needs Analysis Graphic Design Learning, continued designing interactive CD- multimedia based graphic design learning, and then followed up with a test that includes validity, efficiency, and effectiveness. Graphic Design learning materials based multimedia includes the concept introduction graphic design in video form tutorials, lab-based competency test in objective form. This type of research is classified as Research and Development (R & D), with a four-D models approach (4D) and testing the CD Interactive Graphic Design. The results showed that CD Interactive learning Graphic Design has validity criteria (Content, Instructional Design, Display Visual Communication, and Exploiting Software), Practicality (effective, creative, efficient, interactive, and interesting) and effectiveness to support the learning process Graphic Design vocational student courses Multimedia department in Dharmasraya. Graphic Design Interactive CD's learning can also be used more widely if the requirements are met.

Keywords: Research and Development, Graphic Design, Multimedia.

Page 122: buku panduan acara aptekindo

EI-05-015 THE EFFECT OF ADDITIONAL ORGANIC MATERIAL AT

TEMPERATURE ON ENVIRONMENT ROAD

Budi Siswanto

Sebelas Maret University

[email protected]

Abstract

Once Cement boanded board, as material leading to organic composite material (cements

and timber raffle sengon). Which is one of alternative of lessen level of radiation of the sun.

Whereas radiation of the sun is different climate primary factor, amount received by

equiamplitude surface of ground depend on the sun radiant energy, in the end forms is so-

called radiation balance. To lessen level of radiation of the sun hence an equiamplitude

surface is expected to has relevant reflectivity value and emmisivity, this thing can be done

at damp tropical climate. And based on assaying of quality of value conductivity and

conductance, material result of organic raffle processing of this timber expected able to

increase comfort is mall. With quantitative method and observation-experimental in doing

retrieval of data at this research. Then is done treatment at environmental passage way wall

by adding cement boanded board. From treatment of cement boanded board wall,

measured reduction of temperature outside yielded. After calculated temperature sol-air at

cement boanded board wall and wall existing. Hereinafter, cement boanded board wall

compared to result of reduction of its the temperature and sol-air temperature with passage

way using wall existing. While as a means of assists applied in observation of research is

computer simulation ecotect, test device hot-wire, and pyranometer weather station. Result

got, outdoor temperature (TO) wall existing and outdoor temperature (TO) cement boanded

board wall there is difference 1.906oC, (temperature outdoor lower cement boanded board

wall). Its the consequence is at usage of cement boanded board, balmy temperature (23-

29oC) longer stayed 1 hour compared to wall existing. At temperature data sol-air lower

cement boanded board wall, with the range of difference between 1.9-9.19oC. Difference

which this fluktuatif caused receiving of different radiation and wind velocity every its(the

hour(clock. This thing will reduce electrical usage for cooling equal to 50% from cupola

yielded by brick material so that happened thrift that is supporting mitigasi climate change.

Keyword: Cement bonded board, conductivity, conductance, climate change, sol-air

Page 123: buku panduan acara aptekindo

EI-05-016 THE VOCATIONALISATION OF EDUCATION: SKILLS

PROGRAM REVITALIZATION IN PRIMARY AND SECONDARY

EDUCATION FOR BUILDING OF EARNING GENERATION

Ivan Hanafi1, Purwanto Gendroyono

2

Jakarta State University [email protected]

[email protected]

Abstract

The purpose of this paper is to identify the skills reinforcement program, for

Indonesian workers as an alternative solution in the face of global competition. The

method used is the study of literature related to employment and vocational

education.According to the Central Statistics Agency (BPS), a low dependency ratio

would occur in 2030 which amounted to 46.8% with the proportion of people who

are not productive and are considered productive population reached the lowest

number or the productive age population is abundant. So it can be used as capital

basis for an increase in the labor capacity and productivity to support economic

growth in Indonesia. The fact showed that the age profile of productive labor in

Indonesia is currently dominated by graduates of primary and junior secondary

education (64.6%) and senior high school graduates (16.0%) or a total of 80.6%. In

general, they are very little given the knowledge, attitudes and skills to work, but

they were forced to deal with the world of work that may be incompatible with the

provision of skills acquired during formal schooling. They will be faced with many

risks among others, a mismatch of work, low productivity, lack of competitiveness,

lack of opportunities for development, and the low wages received. These issues

will become increasingly critical as the Indonesian nation is bound by the various

free trade agreements including the Asean Economic Community (AEC). Therefore,

is needed an efforts breakthrough against employment issues through various

alternative solutions, among others through the vocationalisation of education as a

form of re-actualization of skills programs in primary and secondary education.

Keywords: Employment, vocational education, vocationalisation of education

Page 124: buku panduan acara aptekindo

EI-05-018 SOFT SKILL AND ENTREPRENEURIAL CAREER GUIDANCE

MODEL FOR ENHANCING TECHNICAL VOCATIONAL

EDUCATION AND TRAINING’S GRADUATES

COMPETITIVENESS

Ahmad Dardiri

State University of Malang

[email protected]

Abstract

The globalization and free trade era have implications for the high competition for

vocational institutions. Problems faced by vocational education are (1) lack of

relevance of the graduates competence with the industrial need, (2) low absorption

of the graduates by industry, (3) discrepancy of skill competencies program that

developed with the needs of industry, (4) there is lack understanding of the vision

mission and objectives of vocational education among practitioners in the industry,

(5) learning infrastructure gaps with industrial need, (6) absence of career

standardization structure development on industry, and (7) unfavorable the

academic climate in vocational education. Facing these challenges is necessary

required soft skills and entrepreneurial career guidance model as solutions to

enhance the graduate competitiveness.

Keywords: Career guidance, competitiveness, vocational education.

Page 125: buku panduan acara aptekindo

EI-05-017 ADVANTAGE WASTE THE CEIBA PENTANDRA SEEDS TO

ALTERNATIVE FUEL DIESEL ENGGINES

Muhaji

State University of Surabaya

[email protected]

Abstract

The purpose of this research to know influence to use the mixture of fuel biodiesel

from the ceiba pentandra seed oil of were performance and opacity on a diesel

engine. Testing were engine performance with the methods full open trottle valve

with a standard SAE J1349 yaitu “Engine Power Test Code-Spark Ignition and

Compression Ignition-Net Power Rating”. While testing opacity with a standard SAE-

J1167 (Snap Acceleration Test Procedure). By the use of fuel mix with biodiesel (B0,

B10, B20, B30, B40, B50 and B60 ) there was an increase in were engine

performance maximum with fuel B50 (torque up 18,15 % in 2000 rpm, power up

18,92 % in 3500 rpm, mean effective pressure 17,96 % in 1750 rpm ), a decline in sfc

of 23,443% in 2750 rpm and decrease in opacity 48,12 % in 2000 rpm.

Keywords : Biodoiesel, ceiba pentandra seed oil, performance and Sopacity