Budidaya Jamur Merang Di Lee Guna
description
Transcript of Budidaya Jamur Merang Di Lee Guna
Budidaya Jamur Merang di Lee Guna
Hafidz FadillohAudia Andarini
Cut Putri MaghfirahRizki Ramadhani
Pendahuluan
• Mushroom diketahui sebgai jamur yang menarik perhatian para saintis, Chang dan Miles sebelum ditemukannya mikroskop. Mushroom didefinisikan sebagai jamur berukuran besar yang memiliki tubuh buah dengan ukuran besar yang dapat dilihat dengan mata telanjang.• Mushroom seperti Volvariella volvacea telah dijadikan jamur
budidaya yang dikonsumsi sebagai sumber bahan makanan. Jamur ini tumbuh secara sellulostik, membutuhkan bahan bahan seperti beras kering dan daun pisang• Di Indonesia umumnya dibudidayakan jamur merang dan jamur tiram
Tujuan
• Kunjungan lapangan ini dilaksanakan untuk menambah wawasan mahasiswa biologi mengenai tehnik budidaya jamur.• Kunjungan budidaya jamur dilakukan pada hari kamis, 21 Mei 2015-
05 yang berlokasi di Kecamatan Darussalam, Desa Limphok.
Alat dan Bahan
Alat• Alat tulis• Pulpen • Buku catatan Alat dokumentasi (kamera/handycam/dll• Kamera Alat tambahan • Hygrometer• Luxmeter • Termometer
Langkah Kerja
• Mengamati dan mengumpulkan informasi mengenai (a) tehnik penyiapan sarana produksi meliputi: pemilihan lokasi, pembangunan rumah jamur (kumbung), dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya jamur; (b) tahapan utama produksi jamur, meliputi: pembuatan kompos/media, sterilisasi, penanaman bibit, penumbuhan tubuh buah, pemanenan dan analisa usaha.
Pemilihan Lokasi
Dalam mempersiapkan tempat yang akan dijadikan sarana produksi budidaya jamur, tidak berdasarkan syarat apapun desa limphok dijadikan tempat untuk membudidayakan jamur.
Kumbung
Pada bagian atap kumbung terbuat dari daun rumbia. Ini dibuat untuk mempertahankan kestabilan suhu dalam kumbung, sehingga bibit jamur yang akan ditumbuhkan tidak terkena cahaya matahari langsung. Untuk ukuran, kumbung memiliki panjang 5 meter dengan lebar 6 meter dan tinggi 4 meter.
Peralatan
Untuk membudidayakan jamur diperlukan alat alat dan bahan. Alat alat yang dibutuhkan berupa gerobak sorong, rak, plastik, drum minyak yang berisi air, selang besi. Sedangkan bahan bahan yang dibutuhkan diantaranya adalah sagu, sawit, dan jerami.
Tahap Produksi
• Pengomposan Bahan utama berupa sagu, sawit, dan jerami. Khusus untuk sawit dan jerami harus dilakukan perendaman selama 3 hari, kemudian ditaburi kapur pada bagian permukaannya
• Tahap selanjutnya, ketiga bahan bahan tersebut dicampur dengan air sebanyak 3 ember. Untuk menambahkan air, diperlukan alat penyiraman. Setelah selesai, barulah kemudian dicampurkan dengan bibit jamur• Tahap ketiga adalah mengatur suhu hingga 70 derajat celcius. Pada
bagian luar kumbung terdapat tiga drum minyak yang masing masing telah diisi air dan disambungkan dengan pipa besi.
Sterilisasi
• Dalam proses pembudidayaan jamur merang, tidak ada perlakuan sterilisasi ketika melakukan pembuatan media, maupun pemanenan. Semua dilakukan secara alami dengan tangan para pekerja. Menurut salah satu pekerja, tidak perlu dilakukan sterilisasi dalam pembudidayaan jamur, karena media yang dipersiapkan telah disesuaikan dengan nutrisi dan kebutuhan jamur tertentu untuk tumbuh
Penanaman Bibit
• Penananman bibit dilakukan langsung setelah pembuatan media selesai, dengan cara menaburkan bibit jamur dan menyisipkan dalam media dengan perbandingan 1:1. Bibit jamur didapatkan dari jawa. Bibit tersebut biasanya dikirim setiap 20 hari sebanyak 150 kantung. Untuk satu raknya menghabiskan sekitar 5 kantung bibit.
Masa Tumbuh dan Panen
• Setelah bibit ditanam, maka tubuh buah jamur akan tumbuh pada kisaran waktu 15 hari. Media yang telah dibuat tidak bisa digunakan kembali, kecuali sawit yang bisa digunakan sebanyak 6 kali pakai. • Pemanenan biasanya dilakukan sekitar pukul 7 pagi, tergantung
permintaan distributor. Dalam waktu sehari, bisa dilakukan pemanenan sebanyak 20 kilo jamur, atau paling kurang sebanyak 15 kilo jamur.
Analisa Usaha
• Harga per kilonya adalah Rp. 50.000• Jumlah pekerja 3 orang
Bibit
• Bibit jamur didapatkan dari jawa, bibit tersebut biasanya dikirim setiap 20 hari sebanyak 150 kantung• 1 ruangan terdiri atas 2 rak,
masing-masing 5 tingkat• Untuk satu raknya
menghabiskan sekitar 5 kantung bibit• Masa tumbuh hingga 15 hari
Distribusi
• Tidak ada pengepakan khusus dan olahan jamur merang pada kumbung Lee Guna• Jamur dijual ke pemasok di pasar Peunayong, warung makan di
limpok dan dijual eceran di kumbung pada pagi hari
Data Lingkungan
• Suhu Kumbung 35 oC• Intensitas Cahaya 349 cd• Kelembaban Udara 33%
Galeri Gambar
Galeri Gambar
Galeri Gambar
Galeri Gambar
Galeri Gambar
Galeri Gambar