BMR.docx

10
BMR (Basal Metabolic Rate) I. Pembahasan Tingkat pengkonsumsian energi atau yang biasa disebut dengan BMR ( basal metabolic rate) adalah jumlah energi yang diperlukan utuk melakukan fungsi tubuh minimal misalnya bernapas, memompadarah ke arteri dan pengaturan suhu tubuh. Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum pengukuran BMR, diantaranya adalah : 1. Klien berpuasa setidaknya 8 jam sebelum pengukuran dilakukan 2. Klien harus menghindari kondisi yang dapat menimbulkan kecemasan dan rasa stress 3. Klien harus tidur paling tidak selama 8 jam sebelum pemeriksaan dilakukan 4. Klien tidak boleh mengkonsumsi obat-obatab analgetik dan sedatif 5. Perawat harus memberitahukan tujuan dan tatacara pengukuran BMR kepada klien agar klien dapat berkooperatif 6. Klien tidak boleh bangun dari tempat tidur di pagi hari di hari pengukuran sampai pemeriksaan BMR dilakukan, hal ini dikarenakan hormon tiroid biasanya berada pada rentang normal saat bangun tidur pagi hari Setelah itu, segera setelah bangun, dilakukan pengukuran tekanan darah. Pengukuran BMR ini dapat berbeda-beda bergantung pada beberapa faktor, diantaranya yaitu : 1. Status tiroid

description

Basal Metabolic Rate pada pasien Hyper Thyroid

Transcript of BMR.docx

Page 1: BMR.docx

BMR (Basal Metabolic Rate)

I. Pembahasan

Tingkat pengkonsumsian energi atau yang biasa disebut dengan BMR ( basal

metabolic rate) adalah jumlah energi yang diperlukan utuk melakukan fungsi tubuh

minimal misalnya bernapas, memompadarah ke arteri dan pengaturan suhu tubuh.

Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum pengukuran BMR,

diantaranya adalah :

1. Klien berpuasa setidaknya 8 jam sebelum pengukuran dilakukan

2. Klien harus menghindari kondisi yang dapat menimbulkan kecemasan dan

rasa stress

3. Klien harus tidur paling tidak selama 8 jam sebelum pemeriksaan dilakukan

4. Klien tidak boleh mengkonsumsi obat-obatab analgetik dan sedatif

5. Perawat harus memberitahukan tujuan dan tatacara pengukuran BMR

kepada klien agar klien dapat berkooperatif

6. Klien tidak boleh bangun dari tempat tidur di pagi hari di hari pengukuran

sampai pemeriksaan BMR dilakukan, hal ini dikarenakan hormon tiroid

biasanya berada pada rentang normal saat bangun tidur pagi hari

Setelah itu, segera setelah bangun, dilakukan pengukuran tekanan darah.

Pengukuran BMR ini dapat berbeda-beda bergantung pada beberapa faktor,

diantaranya yaitu :

1. Status tiroid

Kelenjar tiroid mengsekresi hormon tiroid yaitu T4 (tiroksin atau

tetraiodotiroin) dan T3 (triiodotiroin), yang merupakan hormon tiroid utama

yang terdapat dalam darah. Pada penderita hipertiroid, sekresi hormon tiroid

ini akan berlebihan. Hormon-hormon ini mempercepat metabolisme oksidatif

dan meningkatkan BMR melalui mekanisme yang belum dipahami

sepenuhnya. Salah satu efeknya adalah peningkatan kecepatan penggunaan

ATP yang menyebabkan akselerasi metabolisme oksidatif dan kecepatan

pembentukan panas yang jauh lebih banyak. Oleh karena itu penderita

hipertiroid memiliki BMR yang lebih dari orang normal

2. Genetik

Page 2: BMR.docx

BMR dapat dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan, hal ini adalah

fisiologis karena ada beberapa orang yang terlahir dengan laju metabolisme

yang lebih tinggi dan sebagian lagi terlahir dengan laju metabolisme yang

rendah dibandingkan dengan rata-rata orang normal

3. Jenis kelamin

Pria memiliki BMR yang lebih tinggi dibandingkan dari wanita, hal ini

dikarenakan pria memiliki massa otot yang lebih banyak sehingga kebutuhan

basal pria memiliki kebutuhan yang lebih tinggi pula.

4. Usia

Pada usia anak-anak BMR akan meningkat dan mencapai puncaknya pada

usia 5 tahun, hal ini dikarenakan tingkat aktifitas yang masih berkembang dan

lebih aktif dibandingkan orang dewasa. BMR ini akan semakin menuruh pada

tingkat dewasa dan manula, yang akan menurun sebanyak 2% setiap

tahunnya setelah usia 20 tahun.

5. Luas permukaan tubuh

Luas permukaan tubuh berkorelasi antara tinggi badan dan berat badan, yang

mana semakin luas tubuh seseorang maka akan semakin tinggi pula nilai

BMR yang diperlukan.

6. Persentase lemak tubuh

Semakin rendah lemak tubuh, BMR akan semakin tinggi. Pada pria yang

presentase lemaknya lebih rendah dibandingkan wanita, mempunyai BMR

10-15 % lebih besar dari pada wanita. Hal ini dikarenakan jaringan yang tidak

berlemak memerlukan energi yang lebih tinggi dibandingkan jaringan lemak.

7. Diet atau pola makan

Dalam kondisi lapar atau kehilangan kalori secara tiba-tiba dapat menurunkan

BMR sampai dengan 30%, sementara diet dengan tinggi protein akan lebih

meningkatkan BMR dibandingkan dengan pengkonsumsian kadar lemak atau

lipid yang tinggi.

8. Suhu tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh, maka BMR juga akan meningkat. Setiap

penambahan suhu tubuh sebesar 0,5 0C, BMR akan meningkat sekitar 7%.

Hal ini disebabkan oleh reaksi kimia didalam tubuh yang berlangsung lebih

cepat pada suhu yang lebih tinggi. Pada kondisi infeksi yang terjadi

peningkatan suhu tubuh, peningkatan BMR dapat mencapai 13%.

Page 3: BMR.docx

9. Aktivitas tubuh

Aktivitas tubuh akan meningkatkan BMR dengan membangun jaringan ekstra

yang tidak berlemak. Jaringan ini lebih banyak memerlukan energi

dibandingkan jaringan yang berlemak, oleh karena itu BMR akan meningkat.

10.Suhu lingkungan

Suhu lingkungan yang terlalu rendah akan meningkatkan BMR. Hal ini

dikarenakan dibutuhkannya energi ekstra untuk mengatur keseimbangan

suhu tubuh internal. Pemaparan terhadap panas yang tidak terlalu tinggi

hanya sedikit mempengaruhi BMR karena pada kondisi tersebut panas dapat

dikompensasikan dengan peningkatan pengeluaran pana dari tubuh yang

salah satunya dilakukan dengan pengeluaran keringat. Akan tetapi jika

terpapar panas yang berkepanjangan maka BMR akan meningkat.

Cara perhitungan BMR dapat dilakukan menggunakan metode metode sebagai

berikut :

Rumus Harris Benedict yang dikenal dengan sebutan rumus REE ( Resting

Energy Expenditure )

Laki-laki :

BMR : 66,5 + {13,5 X BB} + {5 X TB} – {6,8 X U}

Perempuan :

BMR : 655 + {9,6 X BB} + {1,8 X TB} – {4,7 X U}

Keterangan :

BB : Berat badan dalam kilogram (Kg)

TB : Tinggi badan dalam centimeter (cm)

U : Umur dalam tahun (th)

Sementara pengukuran BMR pada klien dengan hipertiroid dapat menggunakan

metode sebagai berikut :

BMR : 0,75 {0,74 (S-D) + N} -72

Keterangan :

S : Sistole

D : Diastole

N : Nadi

Page 4: BMR.docx

Penghitungan BMR ini dikerjakan pada pagi hari saat klien bangun tidur pagi

sebelum melakukan aktivitas, penghitungan BMR dilakukan 3 hari berturut-

turut dan diambil nilai rata-rata dari ketiga pengukuran tersebut

II. Aplikasi kasus

Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke puskesmas (28 November 2012)

dengan keluhan dada berdebar-debar, selama 1 bulan terakhir berat badan

berkurang 8kg meskipun nafsu makan tidak menurun, mudah lelah, selalu merasa

kepanasan dan ada benjolan di leher. Data fisik klien setelah di periksa oleh perawat

di dapatkan pembesaran kelenjar tiroid multinodul, nyeri (-), tremor, ada proptosis,

TD 110/80 mmHg N 98X/mnt T 36,9 0C RR 22X/mnt, pemeriksaan penunjang free

t4: 5,8 nd/dl T3 : >2000 pg/dl TSH: 0,03 mIu/L. Klien direncanakan pengukuran BMR

setiap pagi 3 hari berturut-turut sebagai berikut :

Tanggal Jam 6 pagi

29-11-2012 TD 100/70mmHgN 96X/mntT 370CRR 22X/mnt

30-11-2012 TD 110/80mmHgN 98X/mntT 36,50CRR 20X/mnt

01-12-2012 TD 110/80mmHgN 100X/mntT 36,80CRR 22X/mnt

BMR :

1. Tgl 29 Nov 2012

= 0,75 {0,74 (S-D) + N} – 72

= 0,75 {0,74 (100-70) + 96 } – 72

= 0,75 {0,74 (30) + 96} – 72

= 16,65

=16,65 %

2. Tgl 30 Nov 2012

= 0,75 {0,74 (S-D) + N} – 72

Page 5: BMR.docx

= 0,75 {0,74 (110-80) + 98} – 72

= 0,75 {0,74 (30) + 98} – 72

= 18,15

= 18,15 %

3. Tgl 1 Des 2012

= 0,75 {0,74 (S-D) + N} -72

= 0,75 {0,74 (110-80) + 98} – 72

= 0,75 {0,74 (30) + 98} – 72

= 18,15

= 18,15 %

BMR Rata−rata=BMR1+BMR2+BMR33

BMR Rata−rata=16,65+18,15+18,153

BMR Rata−rata=52,953

BMR Rata−rata=17,65%

Page 6: BMR.docx

Daftar Pustaka

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar

Klien. Jakarta: Salemba Medika

Isselbacher et all. 1999. Horisson Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakart: EGC

Prijosaksono, Aribowo dan Peter C. Kurniali. 2005. Five Powerful Intelligence: Mengaktifkan

Kekuatan Kecerdasan Ragawi Untuk Membangun Kehidupan Yang Sehat.

Jakarta: Elex Media Komputindo

Page 7: BMR.docx

BASAL METABOLIC RATE

(BMR)

Oleh :

Aliyah Adek Rahmah

(105070200111024)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012