BMR.docx
-
Upload
aliyah-adek-rahmah -
Category
Documents
-
view
288 -
download
6
description
Transcript of BMR.docx
BMR (Basal Metabolic Rate)
I. Pembahasan
Tingkat pengkonsumsian energi atau yang biasa disebut dengan BMR ( basal
metabolic rate) adalah jumlah energi yang diperlukan utuk melakukan fungsi tubuh
minimal misalnya bernapas, memompadarah ke arteri dan pengaturan suhu tubuh.
Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum pengukuran BMR,
diantaranya adalah :
1. Klien berpuasa setidaknya 8 jam sebelum pengukuran dilakukan
2. Klien harus menghindari kondisi yang dapat menimbulkan kecemasan dan
rasa stress
3. Klien harus tidur paling tidak selama 8 jam sebelum pemeriksaan dilakukan
4. Klien tidak boleh mengkonsumsi obat-obatab analgetik dan sedatif
5. Perawat harus memberitahukan tujuan dan tatacara pengukuran BMR
kepada klien agar klien dapat berkooperatif
6. Klien tidak boleh bangun dari tempat tidur di pagi hari di hari pengukuran
sampai pemeriksaan BMR dilakukan, hal ini dikarenakan hormon tiroid
biasanya berada pada rentang normal saat bangun tidur pagi hari
Setelah itu, segera setelah bangun, dilakukan pengukuran tekanan darah.
Pengukuran BMR ini dapat berbeda-beda bergantung pada beberapa faktor,
diantaranya yaitu :
1. Status tiroid
Kelenjar tiroid mengsekresi hormon tiroid yaitu T4 (tiroksin atau
tetraiodotiroin) dan T3 (triiodotiroin), yang merupakan hormon tiroid utama
yang terdapat dalam darah. Pada penderita hipertiroid, sekresi hormon tiroid
ini akan berlebihan. Hormon-hormon ini mempercepat metabolisme oksidatif
dan meningkatkan BMR melalui mekanisme yang belum dipahami
sepenuhnya. Salah satu efeknya adalah peningkatan kecepatan penggunaan
ATP yang menyebabkan akselerasi metabolisme oksidatif dan kecepatan
pembentukan panas yang jauh lebih banyak. Oleh karena itu penderita
hipertiroid memiliki BMR yang lebih dari orang normal
2. Genetik
BMR dapat dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan, hal ini adalah
fisiologis karena ada beberapa orang yang terlahir dengan laju metabolisme
yang lebih tinggi dan sebagian lagi terlahir dengan laju metabolisme yang
rendah dibandingkan dengan rata-rata orang normal
3. Jenis kelamin
Pria memiliki BMR yang lebih tinggi dibandingkan dari wanita, hal ini
dikarenakan pria memiliki massa otot yang lebih banyak sehingga kebutuhan
basal pria memiliki kebutuhan yang lebih tinggi pula.
4. Usia
Pada usia anak-anak BMR akan meningkat dan mencapai puncaknya pada
usia 5 tahun, hal ini dikarenakan tingkat aktifitas yang masih berkembang dan
lebih aktif dibandingkan orang dewasa. BMR ini akan semakin menuruh pada
tingkat dewasa dan manula, yang akan menurun sebanyak 2% setiap
tahunnya setelah usia 20 tahun.
5. Luas permukaan tubuh
Luas permukaan tubuh berkorelasi antara tinggi badan dan berat badan, yang
mana semakin luas tubuh seseorang maka akan semakin tinggi pula nilai
BMR yang diperlukan.
6. Persentase lemak tubuh
Semakin rendah lemak tubuh, BMR akan semakin tinggi. Pada pria yang
presentase lemaknya lebih rendah dibandingkan wanita, mempunyai BMR
10-15 % lebih besar dari pada wanita. Hal ini dikarenakan jaringan yang tidak
berlemak memerlukan energi yang lebih tinggi dibandingkan jaringan lemak.
7. Diet atau pola makan
Dalam kondisi lapar atau kehilangan kalori secara tiba-tiba dapat menurunkan
BMR sampai dengan 30%, sementara diet dengan tinggi protein akan lebih
meningkatkan BMR dibandingkan dengan pengkonsumsian kadar lemak atau
lipid yang tinggi.
8. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, maka BMR juga akan meningkat. Setiap
penambahan suhu tubuh sebesar 0,5 0C, BMR akan meningkat sekitar 7%.
Hal ini disebabkan oleh reaksi kimia didalam tubuh yang berlangsung lebih
cepat pada suhu yang lebih tinggi. Pada kondisi infeksi yang terjadi
peningkatan suhu tubuh, peningkatan BMR dapat mencapai 13%.
9. Aktivitas tubuh
Aktivitas tubuh akan meningkatkan BMR dengan membangun jaringan ekstra
yang tidak berlemak. Jaringan ini lebih banyak memerlukan energi
dibandingkan jaringan yang berlemak, oleh karena itu BMR akan meningkat.
10.Suhu lingkungan
Suhu lingkungan yang terlalu rendah akan meningkatkan BMR. Hal ini
dikarenakan dibutuhkannya energi ekstra untuk mengatur keseimbangan
suhu tubuh internal. Pemaparan terhadap panas yang tidak terlalu tinggi
hanya sedikit mempengaruhi BMR karena pada kondisi tersebut panas dapat
dikompensasikan dengan peningkatan pengeluaran pana dari tubuh yang
salah satunya dilakukan dengan pengeluaran keringat. Akan tetapi jika
terpapar panas yang berkepanjangan maka BMR akan meningkat.
Cara perhitungan BMR dapat dilakukan menggunakan metode metode sebagai
berikut :
Rumus Harris Benedict yang dikenal dengan sebutan rumus REE ( Resting
Energy Expenditure )
Laki-laki :
BMR : 66,5 + {13,5 X BB} + {5 X TB} – {6,8 X U}
Perempuan :
BMR : 655 + {9,6 X BB} + {1,8 X TB} – {4,7 X U}
Keterangan :
BB : Berat badan dalam kilogram (Kg)
TB : Tinggi badan dalam centimeter (cm)
U : Umur dalam tahun (th)
Sementara pengukuran BMR pada klien dengan hipertiroid dapat menggunakan
metode sebagai berikut :
BMR : 0,75 {0,74 (S-D) + N} -72
Keterangan :
S : Sistole
D : Diastole
N : Nadi
Penghitungan BMR ini dikerjakan pada pagi hari saat klien bangun tidur pagi
sebelum melakukan aktivitas, penghitungan BMR dilakukan 3 hari berturut-
turut dan diambil nilai rata-rata dari ketiga pengukuran tersebut
II. Aplikasi kasus
Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke puskesmas (28 November 2012)
dengan keluhan dada berdebar-debar, selama 1 bulan terakhir berat badan
berkurang 8kg meskipun nafsu makan tidak menurun, mudah lelah, selalu merasa
kepanasan dan ada benjolan di leher. Data fisik klien setelah di periksa oleh perawat
di dapatkan pembesaran kelenjar tiroid multinodul, nyeri (-), tremor, ada proptosis,
TD 110/80 mmHg N 98X/mnt T 36,9 0C RR 22X/mnt, pemeriksaan penunjang free
t4: 5,8 nd/dl T3 : >2000 pg/dl TSH: 0,03 mIu/L. Klien direncanakan pengukuran BMR
setiap pagi 3 hari berturut-turut sebagai berikut :
Tanggal Jam 6 pagi
29-11-2012 TD 100/70mmHgN 96X/mntT 370CRR 22X/mnt
30-11-2012 TD 110/80mmHgN 98X/mntT 36,50CRR 20X/mnt
01-12-2012 TD 110/80mmHgN 100X/mntT 36,80CRR 22X/mnt
BMR :
1. Tgl 29 Nov 2012
= 0,75 {0,74 (S-D) + N} – 72
= 0,75 {0,74 (100-70) + 96 } – 72
= 0,75 {0,74 (30) + 96} – 72
= 16,65
=16,65 %
2. Tgl 30 Nov 2012
= 0,75 {0,74 (S-D) + N} – 72
= 0,75 {0,74 (110-80) + 98} – 72
= 0,75 {0,74 (30) + 98} – 72
= 18,15
= 18,15 %
3. Tgl 1 Des 2012
= 0,75 {0,74 (S-D) + N} -72
= 0,75 {0,74 (110-80) + 98} – 72
= 0,75 {0,74 (30) + 98} – 72
= 18,15
= 18,15 %
BMR Rata−rata=BMR1+BMR2+BMR33
BMR Rata−rata=16,65+18,15+18,153
BMR Rata−rata=52,953
BMR Rata−rata=17,65%
Daftar Pustaka
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba Medika
Isselbacher et all. 1999. Horisson Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakart: EGC
Prijosaksono, Aribowo dan Peter C. Kurniali. 2005. Five Powerful Intelligence: Mengaktifkan
Kekuatan Kecerdasan Ragawi Untuk Membangun Kehidupan Yang Sehat.
Jakarta: Elex Media Komputindo
BASAL METABOLIC RATE
(BMR)
Oleh :
Aliyah Adek Rahmah
(105070200111024)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012