Benda Asing Dalam Mata

3
BENDA ASING DALAM MATA 1. Macam-macam benda asing yang dapat masuk mata Benda asing yang dapat masuk mata dapat dibagi dalam beberapa kelompok yaitu benda logam dan bukan logam. Contoh: emas, perak, platina, timah hitam, seng, nikel, alumunium, tembaga, besi. Benda logam ini terbagi lagi menjadi: benda logam magnit dan benda logam bukan magnit. Benda bukan logam contohnya: batu, kaca, porselen, karbon, tumbuh-tumbuhan, bahan pakaian dan bulu mata. Benda inert yaitu benda yang terdiri dari bahan-bahan yang tidak menimbulkan reaksi jaringan mata ataupun kalau ada reaksinya sangat ringan dan tidak mengganggu funsi mata. Contoh: emas, perak, platina, batu kaca, porselen, macam-macam plastik tertentu. Kadang-kadang benda inert memberikan reaksi mekanik yang mungkin dapat mengganggu fungsi mata. Sebagai contoh: pecahan kaca di dalam sudut bilik mata depan akan menimbulkan kerusakan pada endotel korneasehingga mengakibatkan edema kornea yang akan mengganggu fungsi penglihatan. Benda reaktif yaitu bendayang menimbulkan reaksi jaringan mata sehingga mengganggu fungsi mata. Contoh: timah hitam, seng, nikel, alumunium, tembaga, kuningan, besi, tumbuh- tumbuhan, bahan pakaian dan bulu ulat. 2. Cara pemeriksaan dan penentuan lokalisasi Untuk dapat menentukan ada tidaknya suatu benda asing serta lokalisasi di dalam mata diperlukan: Riwayat terjadinya trauma Pemeriksaan keadaan mata akibat trauma Pemeriksaan oftalmoskop Pemeriksaan radiologi

description

mata

Transcript of Benda Asing Dalam Mata

BENDA ASING DALAM MATA1. Macam-macam benda asing yang dapat masuk mataBenda asing yang dapat masuk mata dapat dibagi dalam beberapa kelompok yaitu benda logam dan bukan logam. Contoh: emas, perak, platina, timah hitam, seng, nikel, alumunium, tembaga, besi. Benda logam ini terbagi lagi menjadi: benda logam magnit dan benda logam bukan magnit.Benda bukan logam contohnya: batu, kaca, porselen, karbon, tumbuh-tumbuhan, bahan pakaian dan bulu mata. Benda inert yaitu benda yang terdiri dari bahan-bahan yang tidak menimbulkan reaksi jaringan mata ataupun kalau ada reaksinya sangat ringan dan tidak mengganggu funsi mata. Contoh: emas, perak, platina, batu kaca, porselen, macam-macam plastik tertentu. Kadang-kadang benda inert memberikan reaksi mekanik yang mungkin dapat mengganggu fungsi mata. Sebagai contoh: pecahan kaca di dalam sudut bilik mata depan akan menimbulkan kerusakan pada endotel korneasehingga mengakibatkan edema kornea yang akan mengganggu fungsi penglihatan.Benda reaktif yaitu bendayang menimbulkan reaksi jaringan mata sehingga mengganggu fungsi mata. Contoh: timah hitam, seng, nikel, alumunium, tembaga, kuningan, besi, tumbuh-tumbuhan, bahan pakaian dan bulu ulat.2. Cara pemeriksaan dan penentuan lokalisasiUntuk dapat menentukan ada tidaknya suatu benda asing serta lokalisasi di dalam mata diperlukan: Riwayat terjadinya trauma Pemeriksaan keadaan mata akibat trauma Pemeriksaan oftalmoskop Pemeriksaan radiologiRiwayat Terjadinya TraumaHal ini diperlukan untuk dapat membantu mengetahui kemungkinan seta letak daripada benda asing tersebaut/Trauma karena suatu ledakan, akan menimbulkan suatu perforasi karena benda tersebut masuk dengan kecepatan yang sangat tinggi dan biasanya benda tersebut dapat mencapai segmen posterior. Trauma waktu sedang menggunakan palu dan pahat selalu harus dipikirkan kemungkinan benda-benda di dalam segmen posterior. Trauma karena pecahan kaca waktu kecelakaan mobil atau pecahnya kaca mata waktu jatuh, bila pecahan kaca dapat masuk biasanya akan berada di segmen anterior, yang mempunyai kemungkinan jatuh di sudut bilik mata depanPemeriksaan Keadaan Mata Akibat TraumaUntuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik diperlukan suatu lampu dengan penerangan yang baik (sentelop) dan kaca pembesar (loupe), lebih baik lagi kalau ada slit-lamp. Hal ini sangat penting karena pada trauma perforasi yang sangat kecil bila tanpa penerangan lampu yang baik serta loupe mungkin luka kecil akan luput dari pengamatan.Haruslah diingat bahwa pada setiap luka perforasi sebagaimanapun kecilnya, kemungkinan suatu benda asing di dalam bola mata tidak dapat disingkirkan.Benda asing yang tidak sampai menembus masuk bola mata, sudah dapat langsung dilihat.Bila pada konjungtiva bulbi, kornea, sclera tidak tampak benda asing atau luka perforasi, selalu harus dicari kemungkinan adanya benda asing pada forniks atau konjungtiva palpebra.Untuk hal ini haruslah kelopak mata dibuka dan dilipat keluar.Pemeriksaan Dengan OftalmoskopDengan oftalmoskop dapat diperiksa keadaan badan kaca dan retina sehingga dapat juga dilihat bila ada benda asing di badan kaca dan retina.Benda asing tersebut dapat dilihat dengan oftalmoskop, bila tidak ada kekeruhan badan kaca.Dengan oftalmoskop kita dapat meramalkan prognosis fungsi penglihatan. Misalnya: bila dengan oftalmoskop tampak kekeruhan badan kaca atau perdarahan retina atau ablasio retina, maka prognosis penglihatan kurang baik.Pemeriksaan RadiologiPada setiap luka perforasi, selalu harus dilakukan pemeriksaan radiologi.Pemeriksaan radiologi ini penting untuk mengetahui ada tidaknya suatu benda asing yang radioopak serta letaknya benda asing tersebut dalam mata.Pemeriksaan yang paling sederhana untuk mengetahui ada tidaknya benda yang radioopaque adalah melakukakn Plane X-Rays daripada orbita dengan posisi postero anterior (PA) dan lateral.Apabila dengan cara ini dapat dipastikan ada benda asing radioopaque di dalam orbita maka tahap selanjutnya adalah menentukan apakah benda asing tersebut intraocular atau ekstraokular. Untuk hal ini dibutuhkan teknik-teknik khusus, seperti metode Sweet, metode Comberg dengan menggunakan lensa kontak.Bila benda asing tersebut adalah non-radioopaque dibutuhkan pemeriksaan ultrasonografi untuk dapat menentukan letaknya.Pemeriksaan yang teliti tetapi mahal adalah C.T scan-orbita. Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui benda tersebut apakah pada bilik mata depan, lensa, segmen posterior, retina, retrobulbar, ekstra okuler atau ekstraorbital.