Beban+Sumbu

2
(2). Beban Sumbu Standar (Equivalent Standard Axle ) Beban perkerasan jalan diasurnsikan hanya akibat beban hidup yaitu beban lalulintas saja,sedangkan beban rnati,relatif kecill dan diabaikan. Beban rencana lalulintas,rnerupakan sejumlah repetisi beban surnbu standar. Beban surnbu standar dalarn perancangan perkerasan adalah berupa beban sumbu/ as tunggal, roda ganda seberat 18 kips atau 18.000 Ibs atau 8,16 ton. Angka Ekivalen (AE) atau Equivalent Axle Load (EAL ) suatu beban surnbu standar,adalah jumlah lintasan kendaraan as tunggal sebesar 18 kips yang rnernpunyai derajat kerusakan (DF = damage factor),yang sarna bila jenis as tersebut lewat satu kali. Dapat diartikan pula bila suatu as kendaraan lewat satu kali == as 18 kips lewat AE kali. Beban surnbu standar rnernpunyai DF = 1. Angka Ekivalen (AE) rnasing-rnasing golongan beban sumbu tiap kendaraan, ditentukan dengan rurnus berikut ini: i) AE sumbu tunggal = ( bebansatu sumbutunggal dalam kg 8160 ) 4 ii) AE sumbu tandem = 0,086 ( bebansatu sumbutunggal dalamkg 8160 ) 4 iii) AE sumbu tridem = 0,053 ( bebansatu sumbutunggal dalamkg 8160 ) 4 Dari rumus diatas dapat dilihat bahwa penggunaan as tandem atau tridem sangat menguntungkan karena AE atau DF masing-masing hanya 8,6% dan 5,3%

Transcript of Beban+Sumbu

Page 1: Beban+Sumbu

(2). Beban Sumbu Standar (Equivalent Standard Axle )

Beban perkerasan jalan diasurnsikan hanya akibat beban hidup yaitu beban lalulintas saja,sedangkan beban rnati,relatif kecill dan diabaikan. Beban rencana lalulintas,rnerupakan sejumlah repetisi beban surnbu standar.

Beban surnbu standar dalarn perancangan perkerasan adalah berupa beban sumbu/ as tunggal, roda ganda seberat 18 kips atau 18.000 Ibs atau 8,16 ton.

Angka Ekivalen (AE) atau Equivalent Axle Load (EAL ) suatu beban surnbu standar,adalah jumlah lintasan kendaraan as tunggal sebesar 18 kips yang rnernpunyai derajat kerusakan (DF = damage factor),yang sarna bila jenis as tersebut lewat satu kali. Dapat diartikan pula bila suatu as kendaraan lewat satu kali == as 18 kips lewat AE kali.

Beban surnbu standar rnernpunyai DF = 1.

Angka Ekivalen (AE) rnasing-rnasing golongan beban sumbu tiap kendaraan, ditentukan dengan rurnus berikut ini:

i) AE sumbu tunggal = ( bebansatu sumbutunggal dalam kg8160 )

4

ii) AE sumbu tandem = 0,086 ( bebansatu sumbu tunggal dalam kg8160 )

4

iii) AE sumbu tridem = 0,053( beban satu sumbu tunggal dalam kg8160 )

4

Dari rumus diatas dapat dilihat bahwa penggunaan as tandem atau tridem sangat menguntungkan karena AE atau DF masing-masing hanya 8,6% dan 5,3%

(3). Konftgurasi Sumbu dan Pembebanan.

Kendaraan secara nyata dilapangan mempunyai beban total yang berbeda,tergantung pada berat sendiri kendaraan dan muatan yang diangkutnya. Beban ini terdistnbusi ke perkerasan jalan melalui sumbu kendaraan,selanjutnya roda kendaraan baru ke perkerasan jalan. Makin berat muatan akan memerlukan jumlah sumbu kendaraan yang makin banyak,agar muatan sumbu tldak melarnpaui muatan sumbu yang disyaratkan. Pembebanan setiap sumbu ditentukan oleh muatan dan konfigurasi

Page 2: Beban+Sumbu

sumbu kendaraan.

Ada beberapa konflgurasi sumbu kendaraan,yaitu:

1. STRT - Sumbu Tunggal Roda Tunggal 2. STRG - Sumbu Tunggal Roda Ganda 3. STdRG - Sumbu Tandem Roda Ganda 4. STrRG - Sumbu Tddem Roda Ganda.

(4). Muatan Sumbu Terberat (MST).

Masing-masing kelas jalan dibatasi untuk menerima muatan sumbu terberat agar jalan tidak cepat rusak akibat beban berlebih. Ada 5 ( lima ) kategori MST, yaitu : MST = 10 ton, MST = 8 ton, MST = 5 ton, MST = 3,5 ton

Dalam hal ini,

MSTsumbu tunggal = 8,16 ton

MSTsumbu tandem = 15 ton

MSTsumbu tridem = 20 ton