BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian -...

33
49 BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Rumah sakit Gereja Protestan Maluku merupakan satu-satunya rumah sakit Kristen di kota Ambon, Rumah Sakit Gereja Protestan Maluku di dirikan pada tanggal 6 juni 1946, dengan maksud sebagai sarana pelayanan yang mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan motto dari rumah sakit yaitu tiada hari tampa kasih. Sesuai dengan hasil sidang sinode gereja protestan Maluku maka Rumah Sakit Gereja Protestan Maluku dialikan status dengan nama Rumah sakit sumber Hidup Ambon. Adapun falsafah dan volue yang di jalankan oleh rumah sakit sumber hidup adalah Apapun juga yang kamu berbuat, berbuatlah dengan segenap hatimu seperti unuk Tuhan dan bukan untuk manusia ( Kolose 3 :23) Kita tidak mungkin melakukan hal-hal yang besar namun dapat melakukan hal kecil dengan kasih sayang yang besar. 1.2. Karakteristik responden Analisis ini bertujuan untuk memperoleh data karakteristik demografik responden penelitian, yang meliputi jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja. Adapun gambaran yang diperoleh mengenai karakteristik demografik responden penelitian disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut

Transcript of BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian -...

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

49

BAB IV

PEMBAHASAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Rumah sakit Gereja Protestan Maluku merupakan satu-satunya rumah

sakit Kristen di kota Ambon, Rumah Sakit Gereja Protestan Maluku di

dirikan pada tanggal 6 juni 1946, dengan maksud sebagai sarana pelayanan

yang mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai

dengan motto dari rumah sakit yaitu tiada hari tampa kasih. Sesuai dengan

hasil sidang sinode gereja protestan Maluku maka Rumah Sakit Gereja

Protestan Maluku dialikan status dengan nama Rumah sakit sumber Hidup

Ambon.

Adapun falsafah dan volue yang di jalankan oleh rumah sakit sumber

hidup adalah

Apapun juga yang kamu berbuat, berbuatlah dengan segenap hatimu seperti

unuk Tuhan dan bukan untuk manusia ( Kolose 3 :23)

Kita tidak mungkin melakukan hal-hal yang besar namun dapat melakukan

hal kecil dengan kasih sayang yang besar.

1.2. Karakteristik responden

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh data karakteristik demografik

responden penelitian, yang meliputi jenis kelamin, pendidikan dan masa

kerja. Adapun gambaran yang diperoleh mengenai karakteristik demografik

responden penelitian disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

50

Tabel 4.1.

Data demografik responden

No Uraian Frekuensi Presentase

1 Jenis kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

Total

21

79

100

20,8

79,2

100

2 Umur

a. SMU

b. D3

c. S1

d. S2

Total

14

50

30

6

100

14

60,0

30,0

6,0

100

100

3 Masa Kerja responden

a. 0 – 5 tahun

b. 6 – 10 tahun

c. 11 – 15 tahun

d. 16 – 20 tahun

e. 21 – 25 tahun

Total

11

5

9

71

4

100

10,9

5,0

9,0

71,3

4,0

100

Sumber : data primer yang diolah, 2014

Dari data yang disajikan dalam tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar

responden adalah wanita (79%). Hal ini disebabkan karena profesi yang

ditekuni lebih membutuhkan kesabaran untuk merawat pasien dinama sifat

ini lebih banyak dimiliki oleh wanita. Data kerja masa responden

menunjukan bahwa (71%) telah memiliki masa kerja 16-20 tahun hal ini

dapat memberikan indilasi yang besar bagi responden karena telah memiliki

pengalaman yang cukup terhadap pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh

responden. Tingkat pendidikan responden terbanyak adalah D3 (akademi)

keperawatan yaitu sebesar (50%) yang sesuai dengan latar belakang

pekerjaan yang merupakkan organisasi yang bergerak dibidang pelayanan

kesehatan.

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

51

1.3. Analisis Data

Analisis ini bertujuan untuk mendapatkan gambar mengenai jawaban

respondenmengenai variabel-variabel yang diteliti yang dilakukan dengan

menggunakan teknik analisis Indeks yang menggambarkan presepsi

responden atas item-item pertanyaan yang diajukan.

Teknik scoring yang dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum

angka 1 dan maksimumm angka 5, maka perhitungan indeks jawaban

responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut (Ferdinan, 2006) :

Nilai Indeks = (%F1x1)+(%F2x2)+(%F3x3)+(%F4x4)+(%F5x5)

Dimana =

F1= frekuensi responden yang menjawab 1

F2= frekuensi responden yang menjawab 2

F3= frekuensi responden yang menjawab 3

F4= frekuensi responden yang menjawab 4

F5=frekuensi responden yang menjawab 5

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

52

1. Variabel budaya organisasi

Kajian mengenai budaya organisais mempunyai empat indikator yaitu

Misi (X1), konsistensi (X2), adaptabilitas (X3), dan pelibatan (X4).

Perhitungan angka indiks budaya organisais dapat dilihat dalam tabel berikut

ini.

Tabel 4.2

Indeks variabel budaya organisasi

Frekuensi jawaban responden

Terhadap budaya organisasi

Indeks

1 2 3 4 5

Misi (X1) 0 0 2 176 322 64,4

Konsistensi (X2) 0 0 18 254 228 50,8

Adaptabilitas (X3) 0 0 18 312 170 62,4

Pelibatan (X4) 0 8 22 356 124 71,2

Rata –Rata 62,2

Sumber : data primer yang diolah tahun 2014

Dari tabel 4.2 terlihat bahwa hasil perhitungan nilai indeks terhadap

variabel budaya organisasi, menunjukan bahwa variabel budaya organisasi

memiliki indeks presepsi (62,2) sehingga dapat diisimpulkan bahwa variabel

budaya organisasi berada dalam katagori sedang, hal ini menunjukan bahwa

tingkat pelibatan karyawan, konsistensi pemimpin dalam menjalankan

pekerjaan, tingkat adaptabilitas terhadap kemajuan teknologi informasi, serta

penetapan dan pelaksanaan misi yang ada ditempat penelitian responden

dinilai belum dilaksanakan dengan baik.

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

53

2. Variabel Gaya Kepemimpinan

Kajian mengenai variabel gaya kepemimpinan memiliki lima indikator

yaitu masing-masing mengenai (X5 otoriter), (X6 pengasuh), (X7 direktif),

(X8 partisipatif) dan (X9 suportif)

Perhitungan angka indeks untuk variabel gaya kepemimpinan disajikan

dalam tabel 4.3berikut ini.

Tabel 4.3

Indeks variable Gaya Kepemimpinan

Frekuensi jawaban responden

Terhadap Gaya Kepemimpinan

Indeks

1 2 3 4 5

Otoriter (X1) 0 4 12 182 102 60.67

Pengasuh (X2) 4 6 28 170 92 56.67

Direktif (X3) 2 0 30 166 102 55.33

Partisipatif (X4) 0 0 14 184 102 61.33

Suportif (X5) 2 6 40 198 54 66,00

Rata-rata 58,5

Sumber : data primer yang diolah tahun 2014

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa hasil perhitungan nilai indeks untuk

variabel gaya kepemimpinan, menunjukan bahwa variabel gaya

kepemimpinan memiliki indeks presepsi (58, 5) sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel gaya kepemimpinan berada dalam katagori sedang. Hal ini

menunjukan bahwa gaya kepemimpinan yang mendorog partisipasi

karyawan, membimbing, mengarahkan, member bantuan dan penghargaan

masih jarang dilakukan, dan informasi-informasi penting tidak disampaikan

sehingga tidak terjadi pembelajaran organisasi.

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

54

3. Variabel Kepuasan Kerja

Untuk mengukur variabel kepuasan kerja menggunakan 4 indikator,

yang meliputi (kepuasan dengan gaji (X10), kepuasan dengan promosi

(X11), kepuasan dengan rekan kerja (X12), kepuasan dengan penyelia (X13),

kepuasan dengan penyelia (X14) dan kepuasan dengan pekerjaan (X15)

Tabel 4.4

Indeks variable Kepuasan Kerja

Frekuensi jawaban responden

Terhadap Kepuasan Kerja

Indeks

1 2 3 4 5

Gaji (X1) 6 28 40 320 106 64

Promosi (X2) 18 46 114 250 72 50

Rekan sekerja (X3) 0 0 2 288 210 57.6

Penyelia (X4) 0 32 36 324 98 64.8

Pekerjaan (X5) 2 28 26 306 138 61.2

Rata-rata 59,52

Sumber : data primer diolah tahun 2014

Dari tabel 4.4 terlihat bahwa hasil perhitungan nilai indeks untuk

kepuasan kerja, menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja memiliki indeks

presepsi (59,52) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan kerja

berada dalam katagori sedang. Hal ini menunjukan bahwa kepuasan

responden terhadap gaji, promosi, rekan kerja, penyelia dan kepuasan dengan

pekerjaan yang ada ditempat kerja belum dikatakan optimal.

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

55

4. Variabel Kinerja

Untuk mengukur variabel kinerja karyawan digunakan empat indikator

yaitu masing-masing mengenai kualitas kerja (X16), standar professional

(X17), kuantitas kerja (X18) dan kreativitas karyawan (X19) sebagai berikut

Tabel 4.5

Indeks Variabel Kinerja Karyawan

Frekuensi jawaban responden

Terhadap Kinerja Karyawan

Indeks

1 2 3 4 5

Kualitas Kerja (X1) 1 2 5 262 145 52.4

Standar Profesi (X2) 7 34 55 176 143 35.2

Kuantitas Kerja (X3) 3 14 75 198 125 39.6

Kreativitas Karyawan (X4) 1 8 75 256 75 51.2

Rata -Rata 44.6

Sumber : data primer diolah tahun 2014

Dari tabel 4.5 terlihat bahwa hasil perhitungan nilai indeks untuk

variabel kinerja karyawan memiliki indeks presepsi 44,6 sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel kinerja karyawan ada dalam katagori rendah.

Hal ini menunjukan bahwa kualitas kerja, standar profesi, kualitas kerja dan

kreativitas karyawant idak terlalu diperhatikan oleh responden dengan kata

lain pekerja yang dilakukan dipandang oleh responden sebagai aktivitas

sehari-hari yang tidak menuntut suatu hasil yang optimal.

1.4. Proses Analisis Data dan Pengujian Model Penelitian

Model yang telah dinyatakan dalam diagram alur tersebut dinyatakan

dalam persamaan struktural (Structural Equations) dan persamaan-persamaan

spesifikasi model pengukuran (Measurement Model).

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

56

1.4.1. Matriks Input dan Teknik Estimasi

Pemilihan matriks input yang akan digunakan di sini adalah matriks

kovarians sebagai input untuk operasi SEM karena penelitian ini akan

menguji hubungan kausalitas (Ferdinand, 2005, p.27). Dari pengolahan data

statistik deskriptif, kovarians data yang akan digunakan adalah sebagaimana

tersaji dalam Tabel 4.1.

Sampel yang digunakan adalah 100 karyawan di RS Sumber Hidup

Ambon di Kota Ambon.Teknik estimasi yang akan digunakan adalah

maximum likehood estimation model yang akan dilakukan secara bertahap

yakni estimasi measurement model dengan teknik confirmatory factor

analysis dan structural equation model melalui analisis full model untuk

melihat kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam

model yang diuji.

1.4.2. Evaluasi Model Pengukuran

4.4.3 Confirmatory Factor Analysis Konstruk Eksogen

Hasil dari Confirmatory Factor Analysis untuk konstruk eksogen

disajikan seperti pada Gambar 4.1, Tabel 4.1, dan Tabel 4.2 sebagai berikut:

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

57

Gambar 4.1 CFA Konstruk Variabel Eksogen Budaya Organisasi

Tabel 4.1 Indeks Pengujian Kelayakan Confirmatory Factor Analysis

Konstruk Eksogen Budaya Organisasi

Estimate

BO19 <--- BO ,536

BO18 <--- BO ,622

BO17 <--- BO ,336

BO16 <--- BO ,477

BO15 <--- BO ,600

BO14 <--- BO ,381

BO13 <--- BO ,517

BO12 <--- BO ,681

BO11 <--- BO ,690

BO10 <--- BO ,826

BO9 <--- BO ,732

BO8 <--- BO ,611

BO7 <--- BO ,443

BO6 <--- BO ,681

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

58

Estimate

BO5 <--- BO ,526

BO4 <--- BO ,706

BO3 <--- BO ,725

BO2 <--- BO ,732

BO1 <--- BO ,429

BO20 <--- BO ,746

BO20 <--- e20 ,666

Analisis =

Tabel Standardized Regression Weight menunjukkan nilai estimasi

validitas dari masing-masing item kuesioner. NIlai estimasi validitas yang

kurang dari 0,5 maka dikeluarkan dari model. Pada tabel pengujian validitas

variable Budaya Organisasi (BO) di atas terlihat item BO1, BO7, BO14,

BO16, dan BO17 mempunyai nilai validitas kurang dari 0,5. Maka kelima

item dikeluarkan dari pengujian model.

4.4.4. Uji Realibilitas Dan Variance Extract

4.4.4.1 Uji Reabilitas

Pada dasarnya uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

yang dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan

pengukuran kembali pada subyek yang sama. Uji reliabilitas dalam SEM

dapat diperoleh melalui rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2005, p.60).

Standard loading diperoleh dari standardized loading untuk tiap

indikator yang didapat dari hasil perhitungan computer. - ΣEj adalah

measurement error dari tiap indikator. Measurement error dapat diperoleh

dari 1 – reliabilitas indikator. Tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah

0.70, walaupun angka itu bukanlah sebuah ukuran “mati” (Ferdinand, 2005,

p.60).

Reliabilitas konstruk diperoleh dari nilai Average Variance Extracted

(AVE) atau rata-rata item indikator dari setiap konstruk. Pengukuran

variance extract menunjukkan jumlah varians dari indikator yang diekstrasi

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

59

oleh konstruk/variabel laten yang dikembangkan. Nilai variance extract yang

dapat diterima adalah ≥ 0.50.

Jadi AVE untuk variable budaya organisasi adalah sebagai berikut:

Konstuk BO = 0,536 +0,622+0,336+0,477+0,600+0,381+0,517+0,681+0,690+

0,826+0,732+0,611+0,443+ 0,681+0,526+0,706+0,725+0,732+

0,429+0,746+ 0,666 / 20

= 0,603

Karena AVE konstruk sudah mempunyai AVE di atas 0,5 maka

konstruk Budaya Organisasi reliable.

Tabel 4.2 Regression Weight Confirmatory Factor Analysis Konstruk

Eksogen BO

Estimate S.E. C.R. P Label

BO19 <--- BO 1,000

BO18 <--- BO 1,456 ,314 4,638 *** par_1

BO17 <--- BO 1,070 ,363 2,945 ,003 par_2

BO16 <--- BO ,780 ,196 3,991 *** par_3

BO15 <--- BO 1,392 ,307 4,532 *** par_4

BO14 <--- BO ,917 ,276 3,325 *** par_5

BO13 <--- BO 1,060 ,254 4,181 *** par_6

BO12 <--- BO 1,534 ,306 5,009 *** par_7

BO11 <--- BO 1,439 ,289 4,978 *** par_8

BO10 <--- BO 1,736 ,312 5,567 *** par_9

BO9 <--- BO 1,557 ,304 5,127 *** par_10

BO8 <--- BO 1,626 ,353 4,601 *** par_11

BO7 <--- BO 1,015 ,274 3,700 *** par_12

BO6 <--- BO 1,782 ,363 4,905 *** par_13

BO5 <--- BO 1,111 ,265 4,189 *** par_14

BO4 <--- BO 1,443 ,297 4,860 *** par_15

BO3 <--- BO 1,439 ,291 4,937 *** par_16

BO2 <--- BO 1,428 ,286 4,993 *** par_17

BO1 <--- BO ,880 ,244 3,610 *** par_18

BO20 <--- BO 1,481 ,283 5,227 *** par_19

BO20 <--- e20 ,279 par_20

Tabel 4.6 memperlihatkan hasil dari Confirmatory Factor Analysis untuk

konstruk eksogen yang digunakan untuk menguji unidimensionalitas

dimensi-dimensi yang membentuk variabel-variabel laten di atas

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

60

menunjukkan bahwa nilai hasil model sesuai dengan kriteria Goodness of fit,

sehingga model dapat diterima. Tingkat signifikansi sebesar 0.000

menunjukkan bahwa hipotesa nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat

perbedaan antara matriks kovarians sampel dan matriks kovarians populasi

yang diestimasi tidak dapat ditolak dan karena itu konstruk eksogen ini dapat

diterima.

Gambar 4.3 CFA Konstruk Variabel Eksogen Gaya Kepemimpinan

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

61

Tabel 4.3. Estimasi Validitas Konstruk Eksogen Gaya Kepemimpinan

Estimate

GK16 <--- GK ,499

GK15 <--- GK ,498

GK14 <--- GK ,199

GK13 <--- GK ,139

GK12 <--- GK ,455

GK11 <--- GK ,585

GK10 <--- GK ,555

GK9 <--- GK ,760

GK8 <--- GK ,859

GK7 <--- GK ,703

GK6 <--- GK ,618

GK5 <--- GK ,868

GK4 <--- GK ,578

GK3 <--- GK ,869

GK2 <--- GK ,746

GK1 <--- GK ,852

Analisis =

Tabel Standardized Regression Weight menunjukkan nilai estimasi

validitas dari masing-masing item kuesioner. Nilai estimasi validitas yang

kurang dari 0,5 maka dikeluarkan dari model. Pada tabel pengujian validitas

konstruk Gaya Kepemimpinan (GK) di atas terlihat item GK12, GK13,

GK14, GK15, dan GK16 mempunyai nilai validitas kurang dari 0,5. Maka

kelima item dikeluarkan dari pengujian model.

Uji Reliabilitas dan Variance Extract

Pada dasarnya uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

yang dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan

pengukuran kembali pada subyek yang sama. Uji reliabilitas dalam SEM

dapat diperoleh melalui rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2005, p.60).

Reliabilitas konstruk diperoleh dari nilai Average Variance Extracted

(AVE) atau rata-rata item indicator dari setiap konstruk. Pengukuran

variance extract menunjukkan jumlah varians dari indikator yang diekstrasi

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

62

oleh konstruk/variabel laten yang dikembangkan. Nilai variance extract yang

dapat diterima adalah ≥ 0.50.

Jadi AVE untuk variable gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut:

Konstruk GK = 0,499 +0,498+0,199+0,139+0,455+0,585+0,555+0,760+0,859+

0,703+0,618+0,868+0,578+ 0,869+0,746+0,852 / 16

= 0,611

Karena AVE konstruk sudah mempunyai AVE di atas 0,5 maka konstruk

Gaya Kepemimpnan reliable.

Tabel 4.4 Regression Weight Confirmatory Factor Analysis Konstruk

Eksogen GK

Estimate S.E. C.R. P Label

GK16 <--- GK 1,000

GK15 <--- GK ,927 ,235 3,937 *** par_1

GK14 <--- GK ,844 ,455 1,857 ,063 par_2

GK13 <--- GK ,340 ,257 1,325 ,185 par_3

GK12 <--- GK 1,058 ,286 3,701 *** par_4

GK11 <--- GK 1,769 ,406 4,354 *** par_5

GK10 <--- GK 2,181 ,517 4,217 *** par_6

GK9 <--- GK 2,101 ,421 4,994 *** par_7

GK8 <--- GK 2,129 ,405 5,264 *** par_8

GK7 <--- GK 2,357 ,490 4,811 *** par_9

GK6 <--- GK 2,882 ,642 4,492 *** par_10

GK5 <--- GK 2,101 ,397 5,286 *** par_11

GK4 <--- GK 1,389 ,321 4,323 *** par_12

GK3 <--- GK 2,265 ,428 5,288 *** par_13

GK2 <--- GK 2,558 ,517 4,951 *** par_14

GK1 <--- GK 2,188 ,417 5,246 *** par_15

Tabel 4.7 memperlihatkan hasil dari Confirmatory Factor Analysis

untuk konstruk eksogen yang digunakan untuk menguji unidimensionalitas

dimensi-dimensi yang membentuk variabel-variabel laten di atas

menunjukkan bahwa nilai hasil model sesuai dengan kriteria Goodness of fit,

sehingga model dapat diterima. Tingkat signifikansi sebesar 0.000

menunjukkan bahwa hipotesa nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat

perbedaan antara matriks kovarians sampel dan matriks kovarians populasi

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

63

yang diestimasi tidak dapat ditolak dan karena itu konstruk eksogen Gaya

Kepemimpinan ini dapat diterima.

Gambar 4.3. Diagram Path Konstruk Eksogen Kepuasan Kerja

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

64

Tabel 4.5 Estimasi Validitas Konstruk Kepuasan Kerja

Estimate

KK25 <--- KK ,007

KK24 <--- KK ,907

KK23 <--- KK ,715

KK22 <--- KK ,761

KK21 <--- KK ,812

KK20 <--- KK ,452

KK19 <--- KK -,272

KK18 <--- KK ,683

KK17 <--- KK ,876

KK16 <--- KK ,332

KK15 <--- KK ,800

KK14 <--- KK ,829

KK13 <--- KK ,880

KK12 <--- KK ,900

KK11 <--- KK ,607

KK10 <--- KK -,032

KK9 <--- KK ,189

KK8 <--- KK -,202

KK7 <--- KK ,226

KK6 <--- KK ,065

KK5 <--- KK ,170

KK4 <--- KK ,013

KK3 <--- KK ,452

KK2 <--- KK ,094

KK1 <--- KK ,435

Analisis =

Tabel Standardized Regression Weight menunjukkan nilai estimasi

validitas dari masing-masing item kuesioner. Nilai estimasi validitas yang

kurang dari 0,5 maka dikeluarkan dari model. Pada tabel pengujian validitas

konstruk Kepuasan Kerja (KK) di atas terlihat item KK25, KK20, KK19,

KK16, KK – KK10 mempunyai nilai validitas kurang dari 0,5. Maka ke-14

item dikeluarkan dari pengujian model.

Uji Reliabilitas dan Variance Extract

Pada dasarnya uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

yang dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan

pengukuran kembali pada subyek yang sama. Uji reliabilitas dalam SEM

dapat diperoleh melalui rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2005, p.60).

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

65

Reliabilitas konstruk diperoleh dari nilai Average Variance Extracted

(AVE) atau rata-rata item indicator dari setiap konstruk. Pengukuran

variance extract menunjukkan jumlah varians dari indikator yang diekstrasi

oleh konstruk/variabel laten yang dikembangkan. Nilai rata-rata variance

extract yang dapat diterima adalah ≥ 0.50.

Jadi AVE untuk variable kepuasan kinerja adalah sebagai berikut:

Konstruk KK = 0,007 +0,907+0,715+0,761+0,812+0,452-0,272+0,683+0,876+0,332

0,800+0,829+0,880+0,900+ 0,607-0,032+0,189 0,202+0,226+

0,065+0,170 + 0,013 + 0,452 + 0,094 + 0,435 / 25

= 0,428

Karena AVE konstruk sudah mempunyai AVE di bawah 0,5 maka

konstruk Kepuasan Kerja tidak reliable.

Confirmatory Factor Analysis Konstruk Endogen

Hasil dari Confirmatory Factor Analysis untuk konstruk endogen

disajikan seperti pada Gambar 4.4, dan Tabel 4.6 sebagai berikut:

Gambar 4.4 Diagram Path Konstruk Endogen Kinerja

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

66

Tabel 4.6 CFA Estimasi Validitas Konstruk Kinerja

Estimasi

K16 <--- K ,006

K15 <--- K ,556

K14 <--- K -,346

K13 <--- K ,309

K12 <--- K ,515

K11 <--- K -,023

K10 <--- K ,598

K9 <--- K ,742

K8 <--- K ,675

K7 <--- K ,182

K6 <--- K ,295

K5 <--- K -,040

K4 <--- K ,530

K3 <--- K ,589

K2 <--- K ,528

K1 <--- K ,631

Analisis =

Tabel Standardized Regression Weight menunjukkan nilai estimasi

validitas dari masing-masing item kuesioner. Nilai estimasi validitas yang

kurang dari 0,5 maka dikeluarkan dari model. Pada tabel pengujian validitas

konstruk Kinerja (K) di atas terlihat item K16, K14, K13, K11, K7, K6, dan

K5 mempunyai nilai validitas kurang dari 0,5. Maka ketujuh item

dikeluarkan dari pengujian model.

Uji Reliabilitas dan Variance Extract

Reliabilitas konstruk diperoleh dari nilai Average Variance Extracted

(AVE) atau rata-rata item indicator dari setiap konstruk. Pengukuran

variance extract menunjukkan jumlah varians dari indikator yang diekstrasi

oleh konstruk/variabel laten yang dikembangkan. Nilai variance extract yang

dapat diterima adalah ≥ 0.50.

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

67

Jadi AVE untuk variable kinerja adalah sebagai berikut:

Konsrtuk K = 0,006 +0,556-0,346+0,309+0,515-0,023+0,598+0,742+0,675+0,182+

0,295-0,040+0,530+0,589+ 0,528+0,631 / 16

= 0,410

Karena AVE konstruk sudah mempunyai AVE di bawah 0,5 maka

konstruk Kinerja tidak reliable.

4.4.4.2. Analisis Structural Equation Model (SEM)

Sebelum melakukan evaluasi terhadap model secara structural dari data

yang diolah maka dilakukan pengujian asumsi-asumsi SEM seperti berikut.

4.4.4.3. Asumsi-Asumsi SEM

1. Ukuran Sampel

Ukuran sampel yang harus dipenuhi adalah sebesar 100 dan selanjutnya

menggunakan perbandingan observasi untuk setiap estimated parameter.

Oleh karena model dalam penelitian ini mempunyai 46 parameter, minimum

sampel yang digunakan adalah 230. Karena jumlah karyawan di RS Sumber

Hidup Ambon sebanyak 155 maka dilakukan bootstrap agar dapat dilakukan

perhitungan dengan AMOS. Sehingga data yang diolah menggunakan 250

baris data/ sampel.

1. Outlier

Outlier adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik

secara univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi

karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari

observasi-observasi lainnya.

Pada dasarnya outlier dapat muncul dalam empat kategori. Pertama,

outlier muncul karena kesalahan prosedur seperti salah dalam memasukkan

data atau kesalahan dalam mengkoding data. Kedua, outlier dapat saja

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

68

muncul karena keadaan yang benar-benar khusus yang memungkinkan profil

datanya lain daripada yang lain, tetapi peneliti mempunyai penjelasan

mengenai apa penyebab munculnya nilai ekstrim ini. Ketiga, outlier dapat

muncul karena adanya sesuatu alasan tetapi peneliti tidak dapat mengetahui

apa penyebabnya atau tidak ada penjelasan mengenai sebab-sebab

munculnya nilai ekstrim ini. Keempat, outlier dapat muncul dalam range

nilai yang ada, tetapi bila dikombinasi dengan variabel lainnya,

kombinasinya menjadi tidak lazim atau sangat ekstrim (Ferdinand, 2005,

p.49-51).

2. Outlier Univariate

Deteksi terhadap adanya outlier univariat dapat dilakukan dengan

menentukan nilai ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outliers

dengan cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam standard score atau

yang biasa disebut Z-score, yang mempunyai rata-rata nol dengan standar

deviasi sebesar satu. Bila nilai-nilai itu telah dinyatakan dalam format yang

standard (Z-score), perbandingan antar besaran nilai dngan mudah dapat

dilakukan. Untuk sampel besar (di atas 80 observasi), pedoman evaluasi

adalah bahwa nilai ambang batas dari Z-score itu berada pada rentang 3

sampai dengan 4. Oleh karena itu kasus-kasus atau observasi yang

mempunyai Z-score ≥ 3.00 akan dikategorikan sebagai outliers (Ferdinand,

2000, p.94).

Deteksi terhadap data penelitian dapat dilihat dalam Tabel 4.7

sebagai berikut:

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

69

Tabel 4.7 Uji Data Outlier

Descriptive Statistics

Skewness Kurtosis

Statistic Std. Error Statistic Std. Error

BO1 -.886 .241 -1.240 .478

BO2 -.784 .241 -1.415 .478

BO3 -.592 .241 -1.683 .478

BO4 .245 .241 -1.980 .478

BO5 -.329 .241 -.630 .478

BO6 -.451 .241 -.639 .478

BO7 .081 .241 -2.034 .478

BO8 .329 .241 -1.931 .478

BO9 .414 .241 -1.866 .478

BO10 .000 .241 -1.140 .478

BO11 .554 .241 -.414 .478

BO12 .010 .241 -.662 .478

BO13 .052 .241 -.286 .478

BO14 1.111 .241 -.782 .478

BO15 .784 .241 -1.415 .478

GK1 .146 .241 -.476 .478

GK2 -1.071 .241 2.006 .478

GK3 .078 .241 -.580 .478

GK4 .245 .241 -1.980 .478

GK5 .390 .241 -.749 .478

GK6 -.747 .241 .288 .478

GK7 -1.759 .241 7.426 .478

GK8 .281 .241 -.187 .478

GK9 -.414 .241 -.751 .478

GK10 -.873 .241 1.891 .478

GK11 -.451 .241 -.639 .478

KK1 -.077 .241 -1.159 .478

KK2 .414 .241 -1.866 .478

KK3 .245 .241 -1.980 .478

KK4 .000 .241 -2.041 .478

KK5 .784 .241 -1.415 .478

KK6 .886 .241 -1.240 .478

KK7 -.054 .241 -.308 .478

KK8 .995 .241 -1.031 .478

KK9 .592 .241 -1.683 .478

KK10 .995 .241 -1.031 .478

KK11 .502 .241 -1.784 .478

K1 .163 .241 -2.014 .478

Page 22: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

70

K2 .245 .241 -1.980 .478

K3 .886 .241 -1.240 .478

K4 .910 .241 .793 .478

K5 -.245 .241 -1.980 .478

K6 -.129 .241 -.764 .478

K7 -.358 .241 -.333 .478

K8 .154 .241 -1.047 .478

K9 .886 .241 -1.240 .478

Dari Tabel 4.7 tersebut di atas jelas terlihat bahwa tidak ada nilai

Skewness dan kurtosis yang lebih dari 3.00. Dengan demikian tidak ada

outlier univariat.

3. Outlier Multivariate

Evaluasi terhadap multivariate outliers perlu dilakukan sebab kendati

data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outlier pada tingkat univariat,

observasiobservasi tersebut dapat menjadi outliers bila sudah saling

dikombinasikan (Ferdinand, 2000, p.99).

Uji outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak

mahalanobis pada tingkat p < 0.001 dengan 4 variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah χ2 (4, 0.001) = 18,467. Jarak mahalanobis ini dievaluasi

dengan menggunakan χ2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang

digunakan dalam penelitian ini. Data yang memiliki Mahalanobis Distance

yang lebih besar dari 18,467 merupakan multivariate outliers. Dari analisis

AMOS tidak diketemukan data yang mempunyai nilai lebih dari 18,467.

Dengan demikian, tidak terdapat outlier multivariate.

4. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variable terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal (Ghozali, 2011, p.83). SEM mensyaratkan

Page 23: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

71

dipenuhinya asumsi normalitas. Untuk menguji normalitas distribusi data

dapat digunakan uji-uji statistik. Uji yang paling mudah adalah dengan

mengamati skewness value dari data yang digunakan. Nilai statistic untuk

menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai Z lebih besar dari nilai

kritis dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai teoritis

dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi yang dikehendaki.

Normalitas data dapat ditunjukkan dengan adanya Critical Ratio (CR)

dengan nilai ambang batas sebesar ± 2.58 pada tingkat signifikansi 0.01 (1%)

(Ferdinand, 2000, p.91).

Uji normalitas terhadap data yang digunakan dalam penelitian ini

disajikan dalam Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 Pengujian Normalitas Data

Skewness Kurtosis

Statistic Std. Error Statistic Std. Error

BO1 -.886 .241 -1.240 .478

BO2 -.784 .241 -1.415 .478

BO3 -.592 .241 -1.683 .478

BO4 .245 .241 -1.980 .478

BO5 -.329 .241 -.630 .478

BO6 -.451 .241 -.639 .478

BO7 .081 .241 -2.034 .478

BO8 .329 .241 -1.931 .478

BO9 .414 .241 -1.866 .478

BO10 .000 .241 -1.140 .478

BO11 .554 .241 -.414 .478

BO12 .010 .241 -.662 .478

BO13 .052 .241 -.286 .478

BO14 1.111 .241 -.782 .478

BO15 .784 .241 -1.415 .478

GK1 .146 .241 -.476 .478

GK2 -1.071 .241 2.006 .478

GK3 .078 .241 -.580 .478

GK4 .245 .241 -1.980 .478

GK5 .390 .241 -.749 .478

GK6 -.747 .241 .288 .478

GK7 -1.759 .241 7.426 .478

Page 24: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

72

GK8 .281 .241 -.187 .478

GK9 -.414 .241 -.751 .478

GK10 -.873 .241 1.891 .478

GK11 -.451 .241 -.639 .478

KK1 -.077 .241 -1.159 .478

KK2 .414 .241 -1.866 .478

KK3 .245 .241 -1.980 .478

KK4 .000 .241 -2.041 .478

KK5 .784 .241 -1.415 .478

KK6 .886 .241 -1.240 .478

KK7 -.054 .241 -.308 .478

KK8 .995 .241 -1.031 .478

KK9 .592 .241 -1.683 .478

KK10 .995 .241 -1.031 .478

KK11 .502 .241 -1.784 .478

K1 .163 .241 -2.014 .478

K2 .245 .241 -1.980 .478

K3 .886 .241 -1.240 .478

K4 .910 .241 .793 .478

K5 -.245 .241 -1.980 .478

K6 -.129 .241 -.764 .478

K7 -.358 .241 -.333 .478

K8 .154 .241 -1.047 .478

K9 .886 .241 -1.240 .478

Dari tabel 4.8 tersebut terlihat bahwa data tersebut ada nilai yang

lebih besar dari ± 2.58. Dengan demikian data tersebut berdistribusi normal.

4. Evaluasi atas Multikolinearitas dan Singularitas

Untuk melihat apakah terdapat multikolineritas dan singularitas

dalam sebuah kombinasi variabel, perlu dilihat determinan matriks

kovarians. Determinan yang benar-benar kecil mengindikasikan adanya

multikolinearitas atau singularitas sehingga data tidak dapat digunakan untuk

analisis yang sedang dilakukan (Ferdinand, 2000, p.105). Dari Text Output

yang dihasilkan oleh AMOS untuk data penelitian ini didapat hasil angka

tersebut sangat besar karena jauh dari nol. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat multikolineritas atau singularitas dalam data penelitian

ini. Dengan demikian asumsi SEM sudah dapat dipenuhi

Page 25: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

73

4.4.4.4. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik

Pengujian model ini menggunakan beberapa fit indeks untuk mengukur

seberapa kesesuaian dari model penelitian yang sedang dikembangkan. Dari

analisis AMOS diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9 Evaluasi Model Struktural Kriteria Goodness of Fit Index. Goodness of Fit

Index Cut-off Value Hasil Analisis Evaluasi Model

Chi-square Diharapkan kecil -9444,726 Tidak Fit

Significance

Probability ≥ 0,05 - Tidak Fit

RMSEA ≤ 0,08 - Tidak Fit

GFI ≥ 0,90 - Tidak Fit

AGFI ≥ 0,90 - Tidak Fit

TLI ≥ 0,95 - Tidak Fit

CFI ≥ 0,95 - Tidak Fit

Tabel 4.10 tersebut menunjukkan bahwa dari 7 kriteria, ketujuh kriteria

belum mempunyai nilai yang baik. Dengan demikian kesesuaian model ini

belum dapat diterima.

1.5. Interpretasi dan Modifikasi Model

Model yang baik mempunyai Standardized Residual Covariances yang

kecil. Angka 2.58 merupakan batas nilai Standardized Residual yang

diperkenankan. Nilai residual values yang lebih besar atau sama dengan ±

2.58 diinterpretasikan sebagai signifikan secara statistik pada tingkat 5%

(Ferdinand, 2005, p.62). Pengujian terhadap nilai residual sebagaimana dapat

dilihat pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa model tersebut sudah signifikan

karena tidak ada angka yang lebih besar dari 2.58. Dengan demikian, model

ini tidak perlu dimodifikasi.

Page 26: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

74

Gambar 4.5 Diagram Path Evaluasi Model Struktural

Page 27: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

75

4.6 Pengujian Hipotesi

Hasil analisis SEM dengan AMOS diperoleh Confirmatory Factor

Analysis sebagai berikut:

Tabel 4.9 CFA pada Regression Weight

Estimate S.E. C.R. P Label

KK <--- BO ,296 ,075 3,963 ,000 par_43

KK <--- GK ,583 ,090 6,449 ,000 par_44

K <--- KK ,403 ,117 3,444 ,000 par_45

K <--- BO ,895 ,132 6,802 ,000 par_46

K <--- GK -,202 ,099 -2,039 ,041 par_47

Data diolah 2014

Hipotesis 1 : Budaya Organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Dari tabel 4.9 di atas terlihat bahwa hubungan antara Budaya

Organisasi dengan Kepuasan Kerja ditunjukkan dengan CR sebesar 3,963

yang memenuhi syarat yaitu > 2.00 dan nilai p sebesar 0,000 yang memenuhi

syarat yaitu < 0.05. Dengan demikian H1 pada penelitian ini dapat

dibuktikan/ di terima. Dengan demikian penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Nurhajaty Ma’num dan Bisma Dewabrata (1995), hasil

penelitian membuktikan bahwa adanya pengaruh positif antara budaya

organisasi dengan kepuasan kerja. Lebih lanjut penelitian yang dilakukan

oleh Wallace serta J.N. Hood (1992) bahwa terdapat hubungan yang positif

antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja. Hal ini sesuai dengan

penelitian Wallace (1983) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja seseorang

dan hasil kerja tergantung kesesuaian antara karakteristik orang tersebut

dengan budaya organisasi.

Hasil pengujian ini dapat diketahui bahwa indikator adanya misi

sebagai pedoman bagi pegawai dalam bekerja (X10). Merupakan indikator

yang paling dominan dari budaya organisasi. Hal tersebut bermakna bahwa

pegawai memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam menjalankan

Page 28: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

76

pelayanan yang baik pada Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon merupakan

penentu dari budaya organisasi dalam menentukan tinggi atau rendahnya

kinerja karyawan.

Hipotesis 2 : Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan

kerja.

Tabel 4.9 di atas memperlihatkan bahwa hubungan antara Gaya

Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja ditunjukkan dengan CR sebesar

6,449 yang memenuhi syarat yaitu > 2.00 dan nilai p sebesar 0,000 yang

memenuhi syarat yaitu < 0.05. Dengan demikian H2 pada penelitian ini

dapat dibuktikan/ di terima. Dengan demikian penelitian ini mendukung

penelitian terdahulu, seperti riset Walumbma, (2005), Kabul (2005, serta

Suhana (2007). Bahwa Gaya kepemimpinan dalam penelitian ini dibentuk

oleh gaya kepemimpinan partisipatif, gaya kepemimpinan pengasuh, gaya

kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan suportif dan gaya

kepemimpinan berioriientasi pada prestasi. Indikator pemimpin sering

berkonsultasi dengan anak buah (X10) merupakan salah satu indikator dari

gaya kepemimpinan partisipatif yang paling dominan dari gaya

kepemimpinan. Semakin baik pemimpin membangun hubungan dengan

pegawai maka akan menciptakan kepuasan kerja yang baik dalam diri

pegawai

Hipotesis 3 : Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja.

Tabel 4.9 di atas memperlihatkan bahwa hubungan antara Kepuasan

Kerja dengan Kinerja ditunjukkan dengan CR sebesar 3,444 yang memenuhi

syarat yaitu > 2.00 dan nilai p sebesar 0,000 yang memenuhi syarat yaitu <

0.05. Dengan demikian H3 pada penelitian ini dapat dibuktikan/ di terima.

Hipotesis yang dirumuskan pada penelitian ini menunjukan hasil

yang relatif sama dan mendukung beberapa penelitian terdahulu seperti

Page 29: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

77

Ostroff (1992), Blau (1967) dan (Morrison 1997). Hasil dari analisi ini

diketahui bahwa indikator yang paling dominan saya menyukai pekerjaan

saya sendiri (X24) indikator dari variabel ini merupakan indikator yang

paling kuat. Hal ini memberikan pemahaman bahwa pegawai tidak lagi

melihat pekerjaan sebagai salah satu beban yang dikerjakan, akan tetapi

merupakan kecintaan dalam melakukan pekerjaan tersebut. Dengan demikian

akan berdampak pada kinerja pegawai pada Rumah Sakit Sumber Hidup

Ambon.

Hipotesis 4 : Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja.

Tabel 4.9 di atas memperlihatkan bahwa hubungan antara Budaya

Organisasi dengan Kinerja ditunjukkan dengan CR sebesar 6,802 yang

memenuhi syarat yaitu > 2.00 dan nilai p sebesar 0,000 yang memenuhi

syarat yaitu < 0.05. Dengan demikian H4 pada penelitian ini dapat

dibuktikan/ di terima. Dengan demikian penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Waridin dan Masrukhin (2006. Hasil pengujian ini

dapat diketahui bahwa indikator penerapan nilai-nilai dalam pekerjaan

seperti kedisiplinan, kekompakan, kekompokan, dll sebagai budaya

dilingkungan rumah sakit (X20). Merupakan indikator yang paling dominan

dari budaya organisasi. Hal ini dapat memberikan makna bahwa pegawai

lebih meningkatkan kedisiplinan dan kekompakan dalam melaksanakan

pekerjaan.

Hipotesis 5 : Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja.

Tabel 4.9 di atas memperlihatkan bahwa hubungan antara Gaya

Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja ditunjukkan dengan CR sebesar

2,039 yang memenuhi syarat yaitu > 2.00 dan nilai p sebesar 0,041 yang

memenuhi syarat yaitu < 0.05. Pembuktian hipotesis yang dibangun dalam

penelitian ini memiliki kesamaan dan merupakan justifikasi penelitian

Page 30: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

78

terdahulu, seperti riset Fiedler (1996), Orbonna dan Haris (2000) dan

Armanu Thoyib (2005).

Hasil pengujian melalui alat analis SEM dapat diketahui bahwa

indikator keputusan besar ditangan atasan (X10) merupakan indkator yang

paling dominan dari gaya kepemimpinan. Hal tersebut bermakna bahwa gaya

kepemimpinan yang berani mengambil keputusan besar merupakan bagian

terbesar dalam menuntukan kinerja pegawai. Semakin tinggi keberanian

atasan untuk mengambil keputusan-keputusan besar, maka akan menciptakan

kinerja pegawai yang lebih meningkat.

Maka dapat dibuat model persamaan regresinya adalah sebagai

berikut:

Y = 0,296X1 + 0,583X2 + 0,403 X3 + 0,895X4 = 0,202X5

4.7. Analisis Pengaruh

1. Pengaruh Langsung

Analisis pengaruh dilakukan untuk menganalisis kekuatan pengaruh

antara konstruk baik pengaruh yang langsung, tidak langsung maupun

pengaruh totalnya. Efek langsung (direct effect) tidak lain adalah koefisien

tidak lain adalah koefisien dari semua garis koefisien dengan anak panah

satu ujung. Efek tidak langsung (indirect effect) adalah efek yang muncul

melalui sebuah variabel antara. Efek total (total effect) adalah efek dari

berbagai hubungan. Ferdinand, 2006)

Page 31: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

79

Gambar 4.6

Pengaruh antara variabel dalam diagram alur

Standardized Direct Effect

Tabel 4.10

Estimate BO GK KK

BO 0,000 0,000 0,000

GK 0,000 0,000 0,000

KK 0,274 0,690 0,000

K 0,680 -0,197 0,332

Analisis:

1. Besarnya pengaruh langsung BO → KK = 0,274

2. Besarnya pengaruh langsung BO ---> K = 0,608

3. Besarnya pengaruh langsung GK ---> KK = 0,690

4. Besarnya pengaruh langsung GK ---> K = - 0,197

5. Besarnya pengaruh langsung KK ---> K = 0,332

Budaya

Organisais

Gaya

Kepemim

pinan

Kepuasan

Kerja

Kinerja

Karyawa

n

Page 32: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

80

Pengaruh Tidak Langsung

Standardized Indirect Effect

Tabel 4.11

Estimate BO GK

K 0,091 0,229

Analisis:

1. Besarnya pengaruh tidak langsung BO ---> K melalui KK = 0,091

2. Besarnya pengaruh tidak langsung GK ---> K melalui KK = 0,229

Pengaruh Total

Standardized Total Effect

Tabel 4.12

Pengaruh variabel Langsung Tidak langsung

(melalui KK)

Total

BO → K 0,274 0,091 0,365

GK → K -0,197 0,229 0,032

KK → K 0,332 0,000 0,332

Dari informasi yang disajikan dalam tabel 4.10, 4.11 dan 4.12

diketahui bahwa pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan masing-masing memilikipengaruh total yang

lebih besar langsung, artinya kepuasan karyawan memiliki peran yang

penting dalam memediasi pengaruh budaya organisasi dan gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Rumah Sakit Sumber Hidup

Ambon

Page 33: BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6099/4/T2_912012038_BAB IV.pdf · budaya organisasi berada dalam katagori sedang,

81

4.8. Kesimpulan Bab

Bab IV ini, telah disampaikan mengenai proses analisis data dan

pengujian terhadap kelima hipotesis yang diajukan sesuai dengan jastifikasi

teoritis yang telah diuraikan pada bab II. Dimana model yang diajukan telah

dilakukan uji kesesuaian model dengan menggunakan kriteria goodness of fit

dan didapatkan hasil yang baik.

Tabel 4.13

Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

H1 Budaya organisasi berpengaruh positif

terhadap kepuasan kerja

diterima

H2 Gaya kepemimpinan berpengaruh

positif terhadap kepuasan

diterima

H3 Kepuasan berpengaruh positif terhadap

Kinerja

diterima

H4 Budaya organisasi positif terhadap

kinerja karyawan

diterima

H5 Gaya kepemimpinan berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan

diterima

Sumber : Data primer yang diolah 2014

Berdasarkan tabel 4.13 menunjukan bahwa dari kelima hipotesis

yang diuji dalam penelitian ini semua hipotesis dapat dibuktikan dan

diterima secara statistik.