Bab iv kkn hasil kegiatan
-
Upload
deden-wiguna -
Category
Automotive
-
view
288 -
download
1
Transcript of Bab iv kkn hasil kegiatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan
1) Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar dilakukan setelah melihat kurangnya tenaga
pengajar di sekolah dasar negeri kampung Babakan, desa Bulakan, kecamatan
Cinangka, kabupaten Serang, provinsi Banten. Terbatasnya pengajar di SDN Bulakan
membuat peserta didik terkadang tidak mendapat ilmu pengetahuan yang seharusnya
diajarkan pada hari itu. Kondisi ini sangat memprihatikan ketika mengetahui peserta
didik telah datang kesekolah untuk menuntut ilmu namun pengajar yang seharusnya
ada tidak kunjung datang. Setelah dilakukan penyelidikan keadaan seperti ini bukan
hal yang mengagetkan bagi peserta didik SDN Bulakan, mereka mengatakan bahwa
hal ini sudah biasa. Apabila pengajar tidak datang sebagian peserta didik akan pulang,
namun adapula peserta didik yang tetap menunggu pengajar hingga sekolah berakhir.
Semangat peserta didik yang tetap menunggu pengajar sangat menyentuh,
sehingga diputuskan bahwa kami akan mengisi jam pengajar yang kosong di kelas 3,
5, dan 6 SDN Bulakan, pelajaran yang diisi antara lain :
o Bahasa Indonesia
o Pendidikan Kewarganegaraan
o Matematika
o Agama Islam
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SDN Bulakan terlebih
dahulu kami menemui kepala sekolah dan guru SDN Bulakan untuk meminta izin
mengajar. Setalah bermusyawarah beliau mendukung dan menyetujui kegiatan
mengajar yang akan kami lakukan di SDN Bulakan. Setelah mendapat perizinan, kami
menentukan akan mengajar dalam kelas berapa dan pelajaran apa yang akan diisi.
Setelah semua telah direncanakan kami mulai mengajar di SDN sesuai jadwal yang
tersedia dan mata pelajaran yang diberikan. Kegiatan belajar mengajar di SDN
Bulakan berlangsung hingga 4 Februari 2016.
Pada saat mengajar di SDN Bulakan kendala yang dialami yakni kurangnya
sarana dan prasaran, kurangnya minat belajar, siswa yang lebih senang bermain dari
32
pada belajar didalam kelas, serta kurangnya tenaga pengajar dari pihak sekolah
sehingga siswa tidak begitu paham mengenai materi pembelajaran.
Kehadiran siswa dan siswi juga merupakan salah satu kendala, terkadang
ketika musim hujan tiba hanya beberapa siswa yang datang menghadiri kelas.
Keterabatasan kelaspun menjadi sebuah kendala, karena di SDN Bulakan
hanya menyediakan 6 ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar, 1 ruang guru
beserta staf. Untuk kelas 2 terdapat kelas 2A dan 2B. Sehingga waktu pembelajaran
kelas 2 dalam satu hari hanya ........................
Pada saat mengajar di SDN Bulakan juga terkendala saran dan prasarana
dalam belajar-mengajar. Siswa yang tidak memilki buku pegangan membuat jalannya
pelajaran terkadang menjadi susah dimengerti, namun hal ini dapat diatasi dengan
menggunakan media lain yaitu mendiktekan atau mencatat dipapan tulis. SDN
Bulakan hanya memiliki 1 buah infocus, media ini bisa dimanfaatkan dalam
penyamapain materi pelajaran, dengan memutar video agar mereka lebih mengerti
pelajaran yang diajarkan.
Penerangan dan kondisi kelas yang kurang mendukung saat berlangsungnya
belajar mengajar. Pada saat cuaca sedang hujan ada beberapa kelas yang mengalami
kebocor dan harus memindahkan posisi kursi dan meje mereka agar tidak terkena air
hujan. Ketia cuaca sedang mendung beberapa kela juga menjadi gelap, hal ini karena
tidak adanya penerangan yang diberikan didalam kelas. Penerangan yang kurang
dalam belajar selain merusak konsentrasi siswa dapat juga merusak mata siswa.
Suasana kelas yang redup cahaya membuat mereka tidak bersemangat dalam belajar,
mereka tidak dapat melihat dengan baik apa yang dituliskan pengajar dipapan tulis,
sehingga mereka tidak akan memperhatikan kedepan kelas, dan memilih untuk
berbicara atau bermain dengan teman sebangkungnya.
2) Membantu Pelaksanaan Lomba Menyanyi Solo Se-Kecamatan
Bertepatan dengan acara lomba tahunan di Kecamatan Cinangka Kabupaten
Serang yang diperuntukkan bagi seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Cinangka.
Perlombaan dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2016. Lomba yang
diselenggarakan yaitu lomba pidato, pantomim, seni lukis, menganyam, menyanyi
solo, tari kreasi, mendongeng, dan sebagainya. Kami membantu siswi kelas 5 yaitu
Eva yang akan mengikuti lomba menyanyi solo. Bimbingan dilaksanakan di home
stay, Kp. Cikiara setiap hari senin-kamis pukul 16.30 – 15.30 WIB.
33
1) Membenahi Sarana Olahraga Lapangan Sepakbola Cikiara.
Melihat kondisi lapangan SDN Bulakan dan MTS Al-Khairiyah yang kurang
memadai untuk pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani, dan
minat siswa terhadap olahraga khususnya sepakbola yang begitu besar, tetapi mereka
tidak pernah menang apabila mengikuti sebuah kejuaraan. Atas dasar itu kami
memutuskan untuk membenahi dan merapikan sebuah lapangan yang ada di kampung
Cikiara, untuk ke depannya dapat digunakan baik oleh siswa SD, MTS maupun warga
sekitar yang ingin mempergunakannya.
Program pembenahan lapangan ini berlangsung selama 4 hari terhitung dari
tanggal 7 sampai tanggal 10 agustus 2015. Lapangan ini tidak terawat, Rumput dan
ilalang liarnya sudah setinggi lutut orang dewasa, dalam pelaksanaannya sebagian
banyak waktu kita habiskan untuk membersihkan atau memotongi rumput tersebut.
Selain itu kami tidak hanya bekerja sendiri, ada beberapa warga sekitar yang turut
membantu walaupun tidak terlalu banyak. Kami sangat terbantu dengan warga yang
meminjamkan tenaga dan mesin pemotong rumputnya kepada kami, sehingga
lapangan dapat selesai lebih cepat dari perkiraan.
Dengan adanya lapangan Cikiara ini kami harapkan dapat membantu guru
Pendidikan Jasmani di SDN Bulakan dan MTS Al-Khairiyah untuk menjalankan
Kegiatan Belajar Mengajar dengan sebagaimana mestinya. Selain itu diharapkan juga
dengan adanya lapangan Cikiara ini, warga sekitar juga semakin bersemangat untuk
berolahraga, dan juga lapangan ini dapat dipergunakan untuk mengadakan kejuaraan
sepakbola antar-kampung, karena selama ini hanya bola voli atup (plastik), turnamen
olahraga yang diselenggarakan disana, dikarenakan tidak adanya lapangan. Begitulah
sekiranya kami berharap lapangan Cikiara ini dapat dipergunakan oleh warga sekitar
dengan sebaik-baiknya.
2) Pemberian Motivasi dengan Pohon Harapan untuk SDN Bulakan & SDN
Cikondang.
Melihat anak-anak SD disana yang minat belajarnya sangat rendah dan lebih
senang untuk bermain, kami mencoba bertanya tentang cita-cita mereka ke sebagian
anak yang ada di sana. Tidak mengejutkan setelah kami bertanya ternyata memang
cita-cita mereka sangatlah rendah, ada yang bercita-cita sebagai tukang ojek, satpam
dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan anak-anak usia SD di sana sudah disuruh
34
untuk membantu orang tuanya bekerja dikala waktu senggang atupun waktu libur. Ini
yang membuat anak-anak di sana sejak usia dini telah mengenal uang dan
menyebabkan mereka tidak bersemangat di bidang pendidikan dan tidak memiliki
cita-cita ataupun impian yang tinggi, hanya sebagian kecil anak saja yang memiliki
cita-cita tinggi itu juga dikarenakan orangtuanya memiliki latar belakang pendidikan
yang bagus.
Melihat situasi ini kami memutuskan untuk memberikan motivasi terhadap
anak-anak dan menanamkan pemahaman akan pentingnya pendidikan, impian dan
cita-cita. Dan setelah itu kita suruh mereka untuk menuliskan cita-cita mereka
disebuah kertas kecil yang nantinya akan digantungkan di sebuah pohon yang akan di
letakkan di sekolah dan dapat mereka lihat sewaktu-waktu. Kami mengkreasikan
pohon atau ranting yang kami cari dan meletakkannya dalam sebuah pot. Setelah itu
pohon di cat putih, dan siap untuk digantungkan harapan dan cita-cita dari anak-anak
tersebut. Dalam pengerjaannya kami membagi tugas, ada yang membagikan kertas
untuk anak-anak, ada yang mekreasikan pohon dan mengecatnya.
Setelah kami lihat cita-cita mereka sebagian besar ingin menjadi guru, ustadz,
dokter dan juga bahkan ada yang menuliskan ingin sekolah di UNJ. Seorang anak
yang tadinya bercita-cita ingin menjadi satpam kini ia bercita-cita menjadi pengusaha
dan ingin pergi ke Jerman. Kegiatan ini juga memberikan inspirasi kepada guru di SD
Cikondang yang berbicara ingin membuat pohon yang sama untuk kelas 1,2 dan 3,
mengingat kami hanya membuat untuk kelas 4,5 dan 6. Dengan cita-cita tinggi yang
mereka tuliskan, dan tergantung di pohon harapan yang dapat mereka lihat sehari-
harinya, kami harapkan dapat meningkatkan semangat belajar siswa SDN Bulakan
dan SDN Cikondang agar dapat meraih apa yang mereka cita-citakan di kemudian
harinya.
3) Membuat Rak Sepatu/Buku untuk Majelis Kp. Babakan Desa Bulakan.
Kebetulan karena majelis Ta’lim merupakan tempat tinggal bagi laki-lakinya,
kami melihat bahwa dalam majelis tersebut lemari buku yang ada di sana sudah tidak
layak pakai, mungkin karena sudah terlalu lama. Majelis tersebut selalu digunakan
untuk pengajian dan keperluan lainnya, rutinitasnya pengajian dilaksanakan setiap
hari Jum’at dari pukul 07.30 – 10.30 WIB, pengajian ini hanya diperuntukan untuk
kaum hawa.
35
Setelah kami lihat bahwa perlunya adanya lemari atau rak untuk menaruh
buku-buku ataupun kitab-kitab yang ada di majelis, dan juga belum adanya rak sepatu
atau sandal untuk majelis, kami memutuskan untuk membuat rak sepatu sederhana
yang juga dapat digunakan bagian atasnya untuk menaruh buku-buku. Rak yang kami
buat sangat sederhana, kami hanya menggunakan bahan dasar bambu yang diikat
dengan tali sumbu atau biasa kita kenal dengan tali pramuka. Kami mengerjakan rak
ini selama dua hari pada tanggal 15-16 Agustus, mengingat rak ini juga diperlukan
dalam keberlangsungan lomba agustusan yang diadakan di Majelis, dan juga sebagai
hiasan panggung saat pentas seni dan penyerahan hadiah lomba agustusan.
Kami harapkan dengan adanya rak ini dapat memperindah, mempermudah dan
membantu kelangsungan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Majelis Ta’lim ini
ke depannya.
4) Penyuluhan Bahaya Merokok dan Narkoba di MTs Al-Khairiyah Bulakan
Tema : Bahaya Merokok
Pada pertemuan tanggal 13 Agustus 2015, kami melakukan bimbingan
kelompok pada siswa/i MTs Al-Khairiyah dengan tema mengenai “bahaya
merokok”. Peserta dalam bimbingan kelompok terlihat antusias dengan materi dan
media yang diperlihatkan oleh pemimpin kelompok. Media yang digunakan yaitu
berupa gambar visual berisi kandungan yang terdapat dalam rokok, akibat dari
rokok, dan penayangan video tentang dampak orang yang mengkonsumsi rokok
jangka panjang. Tujuan program ini adalah untuk membuat peserta didik menjauh
dari rokok karena sebagian besar warga dari desa Bulakan merokok bahkan hingga
yang telah lanjut usia. Disini peserta kelompok berdiskusi mengenai bahaya
merokok baik disaat ini hingga masa depannya kelak.
Tema : Bahaya Narkoba
Pada pertemuan kedua yaitu tanggal 14 Agustus 2015, kami memberikan
bimbingan kelompok pada siswa/i MTs Al-Khairiyah dengan tema berbeda yaitu
“Bahaya Narkoba”. Peserta dalam bimbingan kelompok terlihat antusias
memperhatikan materi dan media yang diperlihatkan oleh pemimpin kelompok.
Media yang digunakan yaitu berupa gambar visual berisi kandungan yang terdapat
dalam narkoba, jenis-jenis narkoba, dan akibat dari memakai narkoba serta adanya
video tentang dampak pemakaian narkoba di kalangan remaja khususnya pelajar.
36
Tujuan program ini adalah untuk membuat peserta didik mengetahui jenis-jenis
narkoba dan dapat mengantisipasi penggunaan narkoba, mengerti akan dampak
negatif dari narkoba, dan sebagai pengetahuan yang dapat disampaikan kepada sanak
saudara tentang bahayanya narkoba. Disini peserta kelompok berdiskusi mengenai
bahaya narkoba saat ini dan di masa yang akan datang.
5) Kids Fitness Club
Kegiatan ini diadakan karena dirasa sangat kurangnya jam pelajaran
pendidikan jasmani yang didapat siswa di sekolah, selain itu tidak adanya kegiatan
esktrakulikuler yang terorganisir dengan baik di sekolah. Oleh karena itu kids fitness
club dibentuk sebagai sarana untuk meningkatkan kebugaran siswa melalui kegiatan
permainan kecil yang aktif, melatih kerjasama, dan menyenangkan. Selain itu,
kegiatan ini juga melatih koordinasi gerak siswa yang dilihat masih sangat kurang,
latihan koordinasi gerak dilakukan dengan media sederhana dan menggunakan model
agar siswa dapat mengikuti. Kegiatan fitness club dilakukan setiap hari Minggu sore,
melibatkan anak-anak Desa Bulakan, setelah latihan selesai biasanya kami
melanjutkan dengan permainan sepak bola mini di lapangan SDN Bulakan. Antusias
dan rasa ingin tahu siswa sangat terlihat dalam program ini. Diharapkan tingkat
kebugaran dan koordinasi gerak mereka akan tercukupi di luar jam pelajaran
pendidikan jasmani di sekolah.
3) Membantu Pelaksanaan Lomba Menyanyi Solo Se-Kecamatan
Bertepatan dengan acara lomba tahunan di Kecamatan Cinangka Kabupaten
Serang yang diperuntukkan bagi seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Cinangka.
Perlombaan dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2016. Lomba yang
diselenggarakan yaitu lomba pidato, pantomim, seni lukis, menganyam, menyanyi
solo, tari kreasi, mendongeng, dan sebagainya. Kami membantu siswi kelas 5 yaitu
Eva yang akan mengikuti lomba menyanyi solo. Bimbingan dilaksanakan di home
stay, Kp. Cikiara setiap hari senin-kamis pukul 16.30 – 15.30 WIB.
6) Perlombaan sebagai Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang Ke-70
Kegiatan program KKN UNJ pada kesempatan kali ini berada di waktu yang
tepat dengan semangat perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-70, kami
37
mengadakan berbagai macam lomba bagi anak-anak, pemuda, dan orang dewasa di
Desa Bulakan. Lomba yang diselenggarakan untuk anak-anak seperti adzan, membaca
Al-Quran, ranking 1, makan kerupuk, estafet kelereng, sepak bola mini. Sedangkan
untuk para pemuda diadakan lomba bola voli dan bagi kaum dewasa diadakannya
lomba tarik tambang. Semua perlombaan dibagi dalam tiga hari, yaitu sejak tanggal
16 sampai dengan 18 Agustus 2015. Euforia perlombaan sangatlah terasa karena
sebelumnya tidak pernah diadakan lomba dalam rangka menyambut hari
kemerdekaan yang melibatkan warga antar kampung, tujuannya diadakannya
perlombaan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar warga kampung dan
turut serta dalam menyemarakkan momen kemerdekaan Indonesia yang ke-70.
7) Pemberian Pelajaran Tambahan Luar Sekolah (BIMBEL)
Dengan adanya program Bimbingan Belajar yang diadakan di luar sekolah,
anak-anak di desa Bulakan yang bertempat tinggal di sekitar kampung Cikiara
khususnya anak-anak usia PAUD dan siswa SDN Bulakan, dapat memperdalam dan
mengerti materi pelajaran yang belum dipahami atau kurang dipahami serta dapat
mengerjakan soal-soal latihan sesuai dengan tingkat usia dan jenjang kelas masing-
masing melalui bimbingan kami. Selain itu kami juga memberi tambahan
pembelajaran Bahasa Inggris yang bertujuan agar mereka mengenal Bahasa Inggris,
seperti mengucapkan abjad, mengenal angka, mengetahui beberapa kosakata dalam
Bahasa Ingggris, mengenal berbagai binatang melalui lagu anak-anak .
Siswa yang ikut dalam program bimbingan belajar ini terlihat antusias selama
bimbingan belajar berlangsung. Siswa yang hadir juga selalu bertambah setiap
pengadaan bimbel ini. Selain itu mereka juga aktif untuk bertanya bila ada materi
yang kurang dipahami. Program Bimbel memberikan manfaat bagi mahasiswa
terutama untuk melatih kemampuan mahasiswa sebagai pengajar diluar sekolah dan
harus berhadapan langsung dengan siswa ketika mereka berada diluar sekolah.
8) Pengajaran Seni Budaya dan Keterampilan Membuat Kreasi Burung dari
Kertas Origami
Dengan pengajaran membuat kreasi burung dari kertas origami, siswa kelas 4
SDN Bulakan dapat membuat suatu karya keterampilan baru dan dapat memanfaat
kertas origami dengan lebih baik. Siswa kelas 4 yang belajar membuat kreasi ini
terlihat antusias selama pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat aktif untuk bertanya
38
bila terdapat bagian dari cara pembuatan yang kurang dipahami. Pengajaran
keterampilan ini juga memberikan manfaat bagi mahasiswa, karena mahasiswa
menjadi belajar secara langsung bagaimana menghadapi siswa di kelas saat pemberian
pembelajaran keterampilan.
9) Pengajaran Seni Budaya dan Keterampilan Membuat Kreasi Lampion dari
Kertas Buffalo
Melalui pengajaran seni budaya dan keterampilan membuat kreasi lampion
dari kertas buffalo, siswa kelas 4 SDN Bulakan dapat membuat suatu karya
keterampilan yang belum pernah dilihat dan dibuat sebelumnya. Siswa kelas 4 terlihat
antusias dan bersemangat selama pembelajaran berlangsung. Siswa aktif untuk
bertanya bila terdapat bagian dari cara pembuatan yang kurang dipahami. Hasil karya
yang dibuat siswa juga baik dan rapih, sesuai dengan harapan kami sebagai pengajar.
Siswa pun terlihat sangat senang saat mellihat hasil karya lampion yang telah dibuat
dan membawa karya tersebut pulang ke rumah. Pengajaran keterampilan ini juga
memberikan manfaat bagi mahasiswa, karena mahasiswa menjadi belajar secara
langsung bagaimana menghadapi siswa di kelas saat pemberian pembelajaran
keterampilan dan dapat menyalurkan secara langsung hasil belajar membuat kreasi
lampion dari kertas buffalo yang dilakukan di bangku perkuliahan.
10) Pengajaran Mengaji pada Malam Hari
Melalui program mengaji pada malam hari ini, anak-anak yang mengikuti
pengajian menjadi mengenal huruf hijaiyah, memperlancar bacaan dan mengetahui
beberapa hukum-hukum bacaan (tajwid), memperlancar hafalan surat-surat pendek,
serta mengetahui malaikat-malaikat dan tugas para malaikat. Program ini juga
bermanfaat bagi mahasiswa, karena mahasiswa menjadi belajar bagaimana
mengajarkan anak-anak mengaji dan merasakan secara langsung menghadapi tingkah
laku anak dalam melakukan pengajaran.
11) Membantu menyekolahkan anak yang putus sekolah melalui SKTM (Surat
keterangan Tidak Mampu)
Program ini merupakan program sosial untuk membantu anak yang putus
sekolah. Salah satu anak yang kami bantu yaitu Rika Salamah yang merupakan warga
Kampung Cikiara, Desa Bulakan, Kabupaten Serang. Rika Salamah berasal dari
39
keluarga yang memiliki penghasilan dibawah rata-rata sehingga rika hanya bisa
menyelesaikan sekolah sampai jenjang Madrasah Sanawiyah. Dalam program ini
kami membantu anak mendaftarkan sekolah melalui prosedur SKTM (Surat
Keterangan Tidak Mampu). SKTM adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa
seseorang tersebeut berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Prosedur pertama yang kami lakukan yaitu:
1. Membuat SKTM ke Kantor Kepala Desa
Syarat untuk membuat SKTM adalah dengan membawa KK (Kartu Keluarga),
KTP (Kartu Tanda Penduduk) kedua orangtua, SKL (Surat Keterangan Lulus).
Setelah persyaratan lengkap, maka membuat pengajuan ke Kantor Kepala Desa
untuk mendapatkan pernyataan bahwa Rika Salamah merupakan warga Kampung
Cikiara, Desa Bulakan yang berasal dari keluarga tidak mampu. Kemudian surat
dibuat oleh Sekretaris Desa dan ditandatangani oleh Kepala Desa beserta Cap
legalisir.
2. Melapor ke Ketua RT untuk mendapatkan tandatangan dan Cap Legalisir
Setelah SKTM dibuat dan ditandatangani oleh kepala desa, prosedur selanjutnya
yaitu melapor ke ketua RT Kampung setempat dan meminta tandatangan kepada
ketua RT beserta Cap legalisir.
3. Meminta bantuan kepada Kepala Sekolah Madrasah Sanawiyah untuk dipermudah
bertemu dengan Ketua Yayasan Pesantren Aliyah.
Program ini tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dibantu dengan kepala
sekolah Madrasah Sanawiyah. Kami meminta bantuan kepada Ibu Hj. Jami’ah
untuk menghubungi Ketua Yayasan Pesantren Aliyah. Tujuannya adalah kami
meminta bantuan untuk dipertemukan atau dibuatkan janji dengan Ketua Yayasan
Aliyah.
4. Mengunjungi Yayasan Pesantren Aliyah dan Mengajukan Permohonan Bantuan
Biaya Sekolah melalui SKTM
Setelah mendapatkan izin untuk bertemu dengan Ketua Yayasan Pesantren Aliyah
yaitu Ibu Hj. Ade, kami beserta rika dan orangtuanya segera mengunjungi
pesantren tersebut dengan jadwal yang telah dijanjikan. Kemudian, kedatangan
kami sangat diterima dengan baik oleh ibu Hj. Ade. Pada saat itu, kami
mengajukan permohonan bantuan biaya sekolah untuk Rika Salamah, Setelah
kami mengajukan permohonan lalu Ibu Hj.Ade memberitahu kriteria siswa yang
40
mendapatkan bantuan biaya sekolah dan Rika Salamah termasuk kedalam kriteria
tersebut. Kriteria yang dimaksud diantaranya:
1. Merupakan warga desa bulakan.
2. Siswa berprestasi.
3. Warga yang tidak mampu hingga memiliki KPS (Kartu Pelindungan Sosial).
4. Membawa surat-surat yang berkaitan dengan pernyataan bahwa berasal dari
keluarga yang memiliki penghasilan dibawah rata-rata.
Dengan berjalannya prosedur diatas maka Rika Salamah dapat melanjutkan sekolah di
Pesantren Aliyah (Business School) dengan biaya 0% sampai lulus dengan syarat rajin
sekolah, meningkatkan prestasi, dan berperilaku baik.
12) Pentas Seni Dan Perpisahan Mahasiswa KKN UNJ
Program ini merupakan serangkaian acara penutup yang kami lakukan setelah
progam lain telah kami selesaikan. Pengadaan acara pentas seni ini didukung dan
dimeriahkan oleh para warga desa bulakan yang memiliki keahlian dalam menyanyi,
menari, dan membaca puisi. Tujuan dari pentas seni ini adalah memberikan hiburan
untuk para warga desa bulakan dan memberikan peluang menunjukan keahlian para
warga dalam bidang menyanyi, menari, dan membaca puisi. Pentas seni dan
perpisahan Mahasiswa KKN UNJ diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus 2015
mulai pukul 20.00 s/d 22.00 WIB.
Rangkaian acara yang kami selenggarakan diantaranya:
1. Pembukaan oleh MC.
2. Penampilan tari saman oleh siswa Madrasah Tsanawiyah, Desa Bulakan.
3. Penampilan video berupa foto-foto kegiatan kami selama di Desa Bulakan.
4. Penampilan dari pemuda desa bulakan yaitu menyanyi dan membaca puisi.
5. Penampilan dari anak-anak dan remaja desa bulakan yaitu menyanyi.
6. Penampilan dari Mahasiswa KKN UNJ 2015.
7. Penerbangan lampion diiringi dengan lagu sebagai tanda perpisahan dan penutup
acara.
Acara pentas seni ini tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung oleh
warga desa bulakan. Sehingga, acara ini menjadi berkesan karena antusias dari warga
41
Desa Bulakan yang turut ikut berpartisipasi dalam mengisi rangkaian acara pentas
seni yang kami selenggarakan.
13) Lomba Puisi Siswa MTS Al-Khairiyah
Program lomba puisi untuk siswa MTS Al-Khairiyah kami adakan dengan
tujuan memupuk kecintaan para siswa terhadap karya sastra. Kegiatan ini melartih
siswa dalam merangkai kata.
Pemenang lomba puisi hanya satu orang dalam satu kelas. Pemenang kami
pilih dengan alasan puisi yang mereka buat menarik, unik, dan pemilihan kata yang
bagus. Kelas 7 dimenangan oleh Rano, dengan puisi “Somay kusen” puisi ini
memiliki diksi yang menarik dan judul yang unik. Kelas 8 dimenangkan oleh Faisal
Gufron, dengan judul puisi “awan bagaikan kertas” puisi ini memiliki rangakaian kata
yang padu. Kelas 9 dimenangkan oleh Ida, dengan puisi “Indonesiaku”.
14) Pengajaran pembuatan aksesoris “Bros” dengan menggunakan kain perca ( kain
sisa dari pembuatan busana )
Dalam melakukan kegiatan ini kita harus terlebih dahulu bersosialisasi kepada
masyarakat khususnya ibu – ibu yang berada di desa bulakan. Sosialisasi bermula
dengan mengunjungi rumah Bu RT, disana kami banyak berbincang seputar kegiatan
yang akan kami lalukan selama berada di desa bulakan, khususnya dengan kegiatan
ini yaitu memberikan pelatihan sumber daya masyarakat atau pengajaran dalam
pembuatan aksesoris bros yang di khususkan kepada ibu – ibu. Setelah kami memberi
tahu kegiatan tersebut bu RT memberikan informasinya kepada warga. Kegiatan ini
berlangsung pada tanggal 19 Agustus 2015 pukul 10.00 pagi, bertempat disalah satu
rumah warga desa bulakan, disini kami berkumpul bersama ibu – ibu, ibu – ibu juga
membawa anak – anaknya yang masih balita sehingga menambah suasana keceriaan
pada hari itu.
Kegiatan dalam membuat aksesoris ini dimulai dengan membagikan bahan
bahan yang dibutuhkan, saya sebagai penanggung jawab kegiatan telah
mempersiapkan alat dan bahannya seperti : kain perca yang telah diukur dan
dipotong, kancing sebagai hiasan, lem tembak, benang dan jarum jahit, peniti bros.
Ibu – ibu diberikan masing – masing satu alat dan bahan untuk membuat, kemudian
pembuatan di mulai dengan memasukan benang kedalam jarum, lalu kemudian
melipat kain perca menjadi dua bagian, kemudian di jahit jelujur dengan jarum dan
42
benang jahit, setelah selesai tarik jahitan sehingga kain mengerut dan membentuk
bunga, setelah itu bunga dihiasi dengan kancing dan di beri peniti bros dengan di lem
menggunakan lem tembak.
Ibu-ibu sangat termotivasi dalam membuat aksesoris, mereka sangat
bersemangat dan bergembira dalam membuatnya, suasana canda tawa pun terdapat
dalam kegiatan ini. Mereka sangat senang dapat mempelajari membuat aksesoris bros
ini serta membawa pulang hasil karya yang sudah mereka buat masing masing.
15) Membersihkan Masjid yang ada di Desa Bulakan ( Kampung Cikiara )
Membersihkan masjid bersama sama kami lakukan pada hari tanggal, kami
melakukannya di pagi hari. Bersama sama kami berangkat ke masjid dengan
membawa alat pembersih yang seadanya yang kami miliki, sesampai disana kami
bertemu dengan warga sekitar masjid, mereka sangat senang melihat kami yang
bersama sama ingin membersihkan masjid, mereka juga meminjamkan beberapa alat
untuk membersihkan masjid.
Hal pertama yang kami lakukan dalam membersihkan masjid tersebut yaitu
membersihkan karpet masjid dengan membawanya keluar dan di pukul pukul dengan
sapu lidi sehingga semua debunya keluar lalu di jemur di bawah sinar matahari pagi.
Kemudian kami membagi bagi tugas membersihkan yaitu menyapu, mengepel,
membersihkan kaca seluruh ruangan. Kami juga berusaha membersihkan langit –
langit masjid dengan menggunakan sapu. Seluruh ruangan dibersihkan dan berikan
pengarum agar nyaman nantinya untuk beribadah. Setelah semua ruangan telah di
bersihkan karpet masjid yang telah di jemur di masukan kembali kedalam masjid dan
di rapihkan penempatannya.
Warga sekitar sangat antusias melihat kegiatan kami, kami diberi sarapan
berupa pisang goreng, air minum yang masih hangat, dan kue – kue ringan. Kami
sangat bersyukur mendapatkannya dan bersyukur pula dapat membersihkan masjid
bersama sama, karena masjid adalah tempat ibadah yang sebagai mana mestinya harus
kita rawat dan jaga bersama sama khusunya untuk yang beragama islam. Kebersihan
juga adalah sebagian dari iman. Dengan membersihkan masjid ini insyaallah kita juga
akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
16) Penerbangan Puisi dengan Menggunakan Lampion pada Acara perpisahan
43
Dengan adanya acara penerbangan puisi dengan menggunakan lampion pada
acara perpisahan ini, anak-anak di Desa Bulakan khususnya di MTS Al-Khairiah
dapat memahami arti penulisan kreatif khususnya puisi dalam arti sebenarnya.
Pengumpulan puisi dilakukan di kelas ketika pembelajaran bahasa Indonesia. Tidak
hanya dijelaskan arti puisi yang sebenarnya, mereka juga diperkenalkan pada
sastrawan-sastrawati yang ada di Indonesia ini, sehingga menambah pengetahuan
mereka tentang sastra Indonesia. Acara yang diselenggarakan pada acara perpisahan
ini menjadi daya tarik dan semangat tersendiri untuk mereka dalam membuat puisi
yang benar-benar karya mereka sendiri. Karena puisi-puisi mereka akan diterbangkan
bersama lampion-lampion pada acara perpisahan. Hal itu akan menjadi kebanggaan
mereka sendiri karena karyanya akan di terbangkan pada acara perpisahan. Ini
dibuktikan ketika di kelas mereka aktif bertanya tentang tema, diksi, bait, serta rima
dan keseriusan mereka dalam membuat puisi. Walaupun ditembukan sedikit anak
yang asal saja membuat puisi dan mencontek karya yang telah dicontohkan.
Penerbangan puisi ini bermanfaat dalam membangun minat dan cinta mereka pada
sastra Indonesia. Acara ini berlangsung sangat baik dan mendapat antusias yang
banyak saat diterbangkan puisi-puisi itu bersama lampion.
17) Mengadakan Senam Pagi di Kampung Babakan
Dengan adanya kegiatan senam yang dilakukan pada minggu pagi. Kegiatan
Senam dipilih karena kegiatan senam sudah jarang dilakukan. Antusias warga dalam
mengikuti kegiatan senam pagi ini sangat besar dimana warga dengan serius mampu
mengikuti setiap gerakannya dengan sangat baik. Warga kampung Babakan lebih
berantusias lagi saat pemutaran lagu “Pusing Pala Barbie” karena lagu tersebut sudah
tak asing lagi di telinga para warga. Manfaat dari kegiatan ini, warga bisa menjaga
kesehatan dengan melakukan senam pagi sebelum melakukan aktifitas. Selain itu
tubuh menjadi bugar untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Kegiatan ini terlaksana
dengan sangat baik walaupun dengan sarana dan fasilitas terbatas namun dengan
pengkondisian yang sangat baik kegiatan senam mampu berjalan sebagaimana
mestinya.
18) Pengajaran di SDN Bulakan, SDN Cikondang, dan MTs Al-Khairiyah
Dalam kegiatan KKN tahun 2015 yang dilaksanakan di Desa Bulakan
Kecamatan Cinangka ini lebih cenderung melakukan pengabdian pada bidang
44
pendidikan. Kami dari kelompok yang bertugas di Desa Bulakan membantu kegiatan
belajar mengajar di SDN Bulakan, SDN Cikondang, dan MTs Al-Khairiyah. Tiga
orang dari kami bertugas di SDN Bulakan, Satu orang bertugas mengajar di SDN
Cikondang, dan lima orang lainnya bertugas mengajar di MTs Al-Khairiyah untuk
membantu guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sesuai dengan latar
belakang jurusan yang kami tempuh ataupun kemampuan masing-masing, ada dari
kami yang mengajar mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia,
Penjaskes, SBK, Bahasa Inggris, dll.
Pada hari senin tanggal 3 Agustus 2015, kami mulai mengajar di SDN
Bulakan, SDN Cikondang, dan MTs Al-Khairiyah. Kami berkenalan dengan para
guru, siswa, dan juga kepala sekolah. Kami mulai mengajar secara efektif di sekolah-
sekolah tersebut selama kurang lebih 2 minggu. Sambutan yang di berikan pihak
sekolah, khususnya kepala sekolah, guru, dan siswa sangatlah baik. Dari hasil
observasi dan perkenalan tersebut, dapat kami simpulkan bahwa kondisi sekolah-
sekolah tersebut pada umumnya belum dapat dikatakan sepenuhnya layak untuk
menjadi tempat belajar formal. Minimnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah-
sekolah tersebut membuat sulit para guru untuk mengoptimalkan kegiatan pendidikan.
Pada saat melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah tersebut, sekolah mereka tidak
memilki ruang perpustakaan yang bisa dijadikan sebagai tempat belajar siswa. Selain
itu ketersediaan proyektor di Sekolah Dasar juga belum terpenuhi.
Para peserta KKN mulai membantu kegiatan belajar mengajar pada hari senin,
3 Agustus 2015. Ada yang mengajar di kelas 1,2,3,4,5,6 untuk Sekolah Dasar, dan
kelas 1,2,3 untuk tingkat MTs . Kami menggantikan guru yang tidak dapat mengajar
di kelas tersebut karena beberapa bapak guru sedang melakukan pelatihan, dan
mendampingi kegiatan camping, gerak jalan dalam rangka memperingati hari
pramuka dan hari kemerdekaan. Anak-anak pun terlihat senang menyambut kehadiran
kami dikelas. Kami mengajar dengan metode yang menyenangkan dengan
menggunakan media sederhana, agar materi bisa diterima oleh para siswa dengan baik
dan agar kami bisa berinteraksi lebih dekat dengan para siswa.
19) Pelatihan menghias bandana dari pita kain
Pada kegiatan pelatihan ini persiapan yang dimiliki oleh kami sangatlah
terbatas dan sederhana tetapi teknik dan metode yang digunakan pada pelatihan
45
menghias bandana ini tetap dapat diterapkan oleh masyarakat khususnya kaum ibu-
ibu.
Acara berlangsung di yayasan PKBM Cikondang yang mana tempat ini
memang cukup memadai baik dari sarana dan prasarananya. Peralatan yang
digunakan adalah berupa lilin, korek, gunting, pita kain berbagai warna, lem tembak,
dan bandana plastik.
Selama berlangsungnya acara ini, ibu-ibu sangat antusisas mencoba serta
mengajukan berbagai macam pertanyaan yang bersangkutan dengan pelatihan ini.
Setelah pelatihan menghias bandana ini selesai, kami bersama masyarakat yang hadir
memakai bandana yang telah dibuat tersebut bersama-sama, dan berfoto bersama
sehingga lebih mengakrabkan kami dengan masyarakat.
Semoga dalam pelatihan ini dapat memberikan inspirasi terhadap masyarakat
untuk lebih mengembangkan bahan-bahan yang sekiranya dapat dikembangkan.
20) Pengajaran siswa sekolah dasar negeri bulakan dengan menggunakan metode
pembelajaran “Cooperative Learning” tipe “talking stick”.
Dalam praktik pembelajaran di Sekolah Dasar Bulakan, yang terjadi adalah
siswa tidak memilki buku pegangan untuk belajar, kurangnya media pembelajaran
yang digunakan oleh guru, kurangnya sarana dan prasarana sekolah, dan kurangnya
pendekatan, strategi, metode, model pembelajaran yang diterapkan oleh guru di dalam
kelas.
Dari segi siswa, biasanya para siswa menampakkan berbagai macam keluhan
seperti malas belajar, jenuh, kurang bergairah, tidak menarik, sehingga mempengaruhi
proses dan tujuan belajar siswa tidak dapat tercapai dengan baik.
Kemampuan siswa SDN Bulakan dalam hal membaca, menulis, dan berhitung
masih tergolong rendah. Pembelajaran yang selama ini dilakukan kebanyakan masih
bersifat hafalan semata, tanpa adanya media yang konkret. Bukan tidak mungkin hal
tersebut mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa.
Pembelajaran seharusnya menggunakan metode yang sesuai dengan kebutuhan
siswa dan mempermudah pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran. Suatu
metode yang baik dapat membuat kegiatan pembelajaran menjadi menarik. Sehingga
siswa dapat dengan mudah memahami mata pelajaran yang disampaikan.
Salah satu metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pengajaran di
SDN Bulakan adalah metode pembelajaran “Cooperative Learning” tipe “Talking
46
stick” dimana siswa belajar secara berkelompok dan ditambah sedikit dengan
permainan agar suasana tidak terlalu kaku. Metode ini menuntut siswa untuk
memperhatikan pembelajaran, karena pada saat permainan berlangsung, siswa yang
mendapat “talking stick” harus menjawab pertanyaan yang saya ajukan dengan benar.
Selain itu, metode ini juga dapat melatih siswa untuk mengembangkan diri dalam
bersosialisasi dengan sesama, karena metode ini saya lakukan secara berkelompok.
Metode pembelajaran ini diharapkan dapat menarik minat siswa untuk dapat
memahami pelajaran dengan mudah, serta meningkatkan pemahaman dalam mata
pelajaran yang diajarkan.
21) Pelatihan Kepada Ibu Rumah Tangga Untuk Membuat Jepitan Dari Kain Flanel
dengan Teknik “Gulung”
Salah satu program kerja dari KKN 2015 di Desa Bukalan Kecamatan
Cinangka adalah memberdayakan ibu rumah tangga agar menjadi ibu yang produktif
dan dapat menambah penghasilan ekonomi keluarga melalui pelatihan membuat
aksesoris yaitu salah satunya jepitan. Di mana pelatihan ini agar ibu rumah tangga
lebih terpacu untuk memanfaatkan waktu luang agar lebih produktif dan mengisinya
dengan membuat aksesoris. Dengan harapan bahwa pelatihan ini dapat diterapkan,
sehingga hasilnya bisa dijual ke daerah wisata. Karena Desa Bulakan sendiri dekat
dengan lokasi wisata yang dikunjungi banyak wisatawan setiap akhir pekan.
Pembuatan jepitan dari kain flanel ini tergolong mudah, dan alat yang
digunakan dapat dicari di pasar. Yang dilakukan adalah menggunting kain flanel
dengan lebar kurang lebih 0,5 cm dengan panjangn sesuai kebutuhan. Lalu gunting,
lem uhu, penjepit rambut dan lem tembak. Pembuatannya sangat mudah, lem ujung
sisi flanel agar tidak lepas, lalu digulung sesuai besar gulungan yang diinginkan,
buatlah beberapa gulungan, lalu satukan beberapa gulungan tersebut sehingga
membentuk bunga atau bentuk lainnya, rekatkan dengan lem uhu. Setelah bentuknya
sesuai dengan apa yang diinginkan makan tempelah penjepit rambut dengan
menggunakan lem tembak ke sisi bawah gulungan flanel yang sudah dibuat. Maka
jadilah aksesoris penjepit rambut.
Pembuatan jepit rambut ini tergolong sangan mudah, karena tidak memerlukan
banyak alat dan bahan, dan juga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar, sehingga
masih terjangkau untuk modal berjualan. Setelah mendapat pelatihan, diharapkan ibu
47
ruma tangga terbuka pikirannya untuk membuat aksesoris dan menjualnya sebagai
buah tangan di kawasan wisata, sehingga dapat menambahn penghasilan.
22) Bakti Sosial (Pemberian Baju dan Buku Layak Pakai Kepada Warga Desa
Bulakan dari Hasil Pengumpulan Mahasiswa KKN Desa Bulakan)
Sebelum keberangkatan KKN UNJ 2015 pada saat pertemuan kelompok, kami
sudah menyusun atau merencanakan beberapa program kerja yang dapat dilakukan di
Desa yang dituju yaitu Desa Bulakan, salah satunya adalah bakti sosial. Di mana
tujuan dari bakti sosial ini adalah untuk membantu dan membahagiakan warga yang
lebih membutuhkan atau bisa dikatan kurang berntung.
Salah satu yang kami lakukan sebelum pemberangkatan adalah memilah
pakaian dan buku layak pakai di rumah masing-masing. Di mana pakaian dan buku
tersebut bisa dibawa pada saat hari keberangkatan. Keterbatasan barang bawaan kami
pun membuat barang untuk bakti sosial ini tidak bisa terlalu banyak dibawa,
dikarenakan barang kebutuhan kami untuk hidup satu bulan sudah lumayan banyak.
Sesampainya di lapangan, ternyata dugaan atau rencana kami untuk
melakukan bakti sosial sangat tepat. Selama kurang lebih dua minggu kami mencari
warga khususnya anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, untuk
menerima bantuan dari kami berupa pakaian dan buku yang masih layak pakai.
Pemberian tersebut atau bakti sosial tersebut dilakukan kurang lebih di pekan
ketiga saat kami melakukan KKN di Desa Bulakan. Beberapa warga yang menerima
bantuan dari kami diantaranya warga dari Kp. Cikiara, Kp. Babakan dan Kp.
Kadukawali.
Diharapkan dengan adanya program kelompok bakti sosial ini dapat
membantu dan memberi sedikit kebahagian kepada orang yang lebih membutuhkan.
23) Pelatihan Ekonomi Kreatif Untuk Ibu-ibu di Kampung Cikiara
Program pelatihan Ekonomi Kreatif merupakan salah satu program yang
dibuat untuk menambahkan penghasilan para ibu-ibu Rumah Tangga di Desa
Bulakan, khususnya di kampung Cikiara. Kegiatan Ekonomi Kreatif yang kami
lakukan yaitu memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga tentang cara
membuat kue donat dan memberikan pelatihan dasar cara penghitungan Harga Pokok
Penjualan.
48
Kami memilih pembuatan kue donat untuk kegiatan Ekonomi Kreatif karena
kue donat merukapan kue yang mudah dibuat dan tidak menggunakan banyak bahan
baku, selain pembuatan kue donat kami juga memberikan pengajaran dasar
penghitungan Harga Pokok Penjualan, agar ibu-ibu bisa menilai seberapa banyak
bahan baku yang digunakan dan seberapa banyak keuntungan yang akan mereka
dapatkan dalam sekali produksi. Letak Desa Bulakan yang dekat dengan Pantai
Wisata Marina Jambu menjadi potensi besar bagi ibu-ibu untuk mengembangkan
program Ekonomi Kreatif ini.
24) Pemberian Motivasi “Cita-citaku Menjadi” terhadap Siswa/i MTs Al-Khairiyah
Bulakan
Pemberian motivasi “Cita-citaku Menjadi” merupakan salah satu program
kerja yang kami lakukan di desa Bulakan, peserta dari program ini merupakan siswa
dan siswi dari MTs Al-Khairiyah desa Bulakan. Pada program ini kami mengenalkan
macam-macam cita-cita dengan menggunakan media visual yang berupa gambar dan
juga video motivasi. Selain menampilkan macam-macam cita-cita kami juga
menjelaskan tahap-tahap apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai cita-cita
tersebut. Setelah itu semua peserta didik ditanyakan mengenai cita-cita yang mereka
inginkan. Tugas yang diberikan kepada setiap peserta didik yaitu menggambarkan dan
menuliskan cita-cita yang mereka inginkan sesuai dengan kreativitas masing-masing
pada selembar kertas. Tujuan program ini adalah untuk membuat peserta didik
memiliki motivasi yang tinggi dalam meraih cita-cita melalui karton yang
ditempelkan di depan kelas sehingga selalu teringat dan lebih semangat dalam belajar,
berusaha dan berdo’a dalam mencapai cita-cita di masa depan.
B. Pembahasan
1) Faktor Pendukung dan Penghambat
Program-program yang kami jalankan selama di Desa Bulakan tentu tidak bisa
berjalan dengan baik ataupun lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak. Adapun
faktor pendukung untuk menjalankan program-program yang telah kami susun
adalah sebagai berikut:
49
Banyak aparat desa yang ikut andil dalam mensukseskan program kami,
dengan berbagai macam bantuan, seperti pemberian data-data yang kami
butuhkan dari Desa Bulakan, terbuka mengenai masalah Desa Bulakan dan
aparat desa juga sangat loyal dan menjaga kami serta mensuport segara
kegiatan yang kami lakukan selama kami di Desa Bulakan.
Warga di Desa Bulakan merupakan salah satu faktor pendukung terlaksananya
program-program kami selama KKN. Warga Desa Bulakan banyak sekali
yang antusias menyambut kami dan ikut membantu mensukseskan program-
progam kami. Mereka sangat hangat menyambut kami dan sangat terbuka.
Warga Desa Bulakan yang ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan sebagai
sasaran program kami. Seperti siswa-siswi PAUD, TK, SD, SMP dalam
kegiatan pembelajaran. Serta kaum ibu yang mengikuti pelatihan kreativitas.
Pihak Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) adalah salah satu faktor
pendukung terlaksananya program-program KKN kami. Banyak bantuan yang
kami dapat dari pihak LPM dari segi materi maupun non materi.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Dosen pembimbing yang membimbing kami dalam melaksanakan kegiatan
KKN.
Dukungan dan kerjasama dari peserta KKN Kec. Cinangka dan teman satu
kelompok. Kekompakan kami sebagai peserta KKN baik diranah Kecamatan
dan kelompok satu Desa sangat mempengaruhi kinerja dan berjalannya
program kerja kami.
Sarana dan prasarana yang mendukung jalannya program kami di Desa
Bulakan.
Dalam melaksanakan program-program KKN ini, selain ada faktor pendukung
banyak juga faktor penghambatnya, antara lain sebagai berikut:
Hambatan program Pembenahan Lapangan Cikiara adalah kurangnya
dukungan warga sekitar dalam membantu merapikan lapangan, karena hanya
sedikit warga yang membantu kami dalam pelaksanaan program ini.
Hambatan program Motivasi dengan Pohon Harapan adalah anak-anak yang
dengan rasa ingin tahu yang besar sedikit mengganggu kami dalam proses
pembuatan pohon, seperti mematah-matahkan rantingnya, memegangnya saat
50
catnya masih basah dan lain sebagainya, sehingga proses pembuatan menjadi
lebih lama.
Hambatan program Pembuatan Rak Buku/Sepatu adalah sulitnya mencari tali
pramuka sebagai pengikat bambunya, karena di sana tidak ada yang
menjualnya, dan kami harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk dapat
membelinya.
Hambatan untuk kegiatan Penyuluhan Bahaya Merokok dan Narkoba di MTs
Al-Khairiyah Bulakan, adalah tidak adanya media yang mendukung dalam
terlaksana metode yang menarik
Hambatan untuk kegiatan Perlombaan sebagai Peringatan Hari Kemerdekaan
Indonesia yang Ke-70, adalah kerumunan peserta dan penonton lomba yang
membuat situasi menjadi sulit dikendalikan, tidak adanya walkie talkie sebagai
alat untuk berkoordinasi.
Hambatan untuk kegiatan Kids Fitness Club, adalah media yang digunakan
masih sangat sederhana, lapangan untuk berlatih masih terbatas.
Hambatan untuk kegiatan Membantu Pelaksanaan Lomba Gerak Jalan dalam
Rangka Peringatan Hari Pramuka, adalah kurangnya alat transportasi dari Desa
Bulakan menuju ke tempat acara perlombaan.
Terbatasnya waktu adalah hal yang menjadi faktor penghambat program
bimbingan belajar. Hal ini dikarenakan anak-anak SD bersekolah dari pukul
07.30 sampai dengan 11.30, setelah itu siswa SD diwajibkan mengikuti
Diniyah (belajar mengaji) mulai pukul 13.00 sampai dengan 15.30 dan
terkadang sampai dengan pukul 16.00, sehingga bimbingan belajar ini baru
dapat diadakan pukul 16.00 sampai dengan 17.00.
Hambatan yang kami temui saat mengajarkan membuat kreasi burung dari
kertas origami adalah jumlah siswa dalam kelas 4 yang sangat banyak, yakni
54 orang siswa. Banyaknya siswa membuat kelas sulit kondusif, sehingga
pengajaran yang disampaikan tidak tersampai langsung ke setiap siswa di
kelas. Siswa menjadi tidak fokus dengan apa yang sedang mereka kerjakan.
Terbatasnya waktu pelajaran dikarenakan akan datang tamu pengajar dari
Dinas keesokan harinya, sehingga siswa harus lebih cepat dipulangkan. Hal ini
membuat kreasi ini menjadi tertunda untuk diselesaikan, dan harus dilanjutkan
di hari pelajaran seni budaya dua hari setelahnya.
51
Hambatan yang kami temui saat mengajarkan kreasi lampion dari kertas
buffalo ini adalah beberapa siswa tidak membawa gunting, sebagai alat utama
dalam pembuatan kreasi ini. Hal ini membuat terhambatnya proses pembuatan
lampion, dikarenakan siswa harus bergantian menggunakan gunting.
Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pengajaran mengaji adalah suasana
belajar yang kurang mendukung, karena dilaksanakan di malam hari dan di
teras rumah dengan penerangan lampu yang terbatas. Hal ini membuat
beberapa anak menjadi kesulitan untuk membaca huruf Al-Qura’an dengan
jelas.
Hal yang menjadi penghambat selama menjalankan program ini adalah
sulitnya mendapatkan informasi. Karena, kami belum mengetahui letak rumah
Ketua RT, Lokasi Pesantren Aliyah, siapa Ketua Yayasan Pesantren,
Bagaimana cara mengajukan surat permohonan SKTM tersebut sehingga kami
mencari informasi terlebih dahulu dengan cara bertanya kepada penduduk
setempat dan perangkat desa.
Persiapan untuk acara perpisahan dan pentas seni ini sangat singkat sehingga
kami tidak merencanakan rangkaian acara. Jadi, dalam acara ini kami
membuka pendaftaran langsung saat itu bagi warga desa bulakan yang ingin
menunjukan keahlian di atas panggung terkecuali untuk penampilan tari
saman, penerbangan lampion dan penampilan dari Mahasiswa KKN UNJ.
Setalah pendaftaran selesai, kami menyerahkan kepada MC untuk mengawali
dan memegang acara. Artinya, acara ini berjalan sesuai kondisi. Karena acara
ini bersifat informal, menghibur dan santai maka acara ini mengalir dengan
apa adanya.
Hambatan untuk program lomba puisi siswa MTS Al-Khairiyah adalah siswa
masih sulit diarahkan, masih banyak siswa yang cenderung bermain-main.
Hambatan untuk program membuat bros dari sisa kain adalah ibu-ibu merasa
kekurangan waktu luang karena harus mengurus rumah tangga.
Hambatan untuk program membersihkan masjid adalah kurangnya alat yang
menunjang kegiatan. Seperti sapu, kemoceng, kain lap, dll.
Hambatan dalam penerbangan puisi dengan menggunakan lampion saat acara
perpisahan adalah waktu bertemu dan konsultasi perihal karya mereka hanya
sebatas pelajaran bahasa Indonesia yang hanya berlangsung selama dua jam
52
setiap rabu dan kamis dalam waktu dua minggu saja. Karena pengajaran
bahasa Indonesia tidak terfokus pada penulisan kreatif saja.
Hambatan dalam mengadakan senam pagi di kampung Babakan adalah sarana
dan fasilitas yang terbatas.
Hambatan untuk kegiatan pengajaran di SDN Bulakan, SDN Cikondang, dan
MTs Al-Khairiyah, adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti
tidak tersediannya proyektor di tingkat sekolah dasar, dan modul pembelajaran
bagi siswa. Selain itu media pembelajaran yang ada di dalam kantor jarang
digunakan oleh guru untuk mengajar, sehingga yang terjadi ketika kami
mengajar menggunakan media pembelajaran yang ada, siswa sulit
dikendalikan karena terlalu antusias dalam menggunakan media pembelajaran.
Hambatan untuk kegiatan pelatihan menghias bandana dari pita kain, adalah
kurangnya bahan baku yang ada seperti bandana plastik, pita kain, dan lem
tembak. Karena kami hanya menyediakan beberapa buah bandana dan
beberapa gulung pita, serta 2 buah lem tembak yang kami bawa dari Jakarta.
Mengingat jika kita membeli di sekitar desa, harganya jauh lebih mahal serta
barangnya juga belum tentu tersedia.
Hambatan untuk kegiatan pengajaran di SDN Bulakan menggunakan metode
pembelajaran “Cooperative Learning” tipe “Talking Stick”, adalah jumlah
murid yang terlalu banyak dalam satu kelas, serta antusias siswa yang tinggi
ketika diajar dengan menggunakan media dan metode baru membuat suasana
kelas sulit untuk dikendalikan.
Hambatan untuk program pembuatan jepitan dari kain flanel dengan teknik
“gulung” adalah kurangnya ketelatenan ibu-ibu dalam membuat kerajinan ini.
Selain itu ketersediaan alat penunjang seperti lem, gunting, masih kurang.
Hambatan program pelatihan Ekonomi Kreatif ini adalah masih kurangnya
partisipasi ibu-ibu untuk mengikuti pelatiha ini.
Hambatan program motivasi ini adalah adanya beberapa anak-anak yang tidak
fokus mengikuti kegiatan ini sehingga suasana dikelas menjadi kurang tenang.
2) Tindak Lanjut / Kelanjutan Program
Beberapa program yang telah kami rencanakan dan kami jalankan dapat
dilakukan secara jangka panjang. Program tersebut antara lain :
Kids Fitness Club
53
Kegiatan ini dapat dilakukan dalam jangka panjang sebagai sarana
meningkatkan kebugaran jasmani anak menggunakan permainan kecil yang
aktif dan latihan koordinasi gerak untuk membentuk gerak motorik yang lebih
baik lagi. Kegiatan ini daapat dilakuakan seminggu sekali dan hanya
membutuhkan lapangan yang tidak begitu luas.
Pengajaran kesenian membuat kreasi burung dengan menggunakan
kertas origami
Dengan adanya pengajaran membuat kreasi burung dari kertas origami ini,
siswa menjadi lebih terlatih membuat kreasi dari kertas origami, sehingga
siswa dapat melanjutkan membuat kreasi ini di rumah.
Pengajaran membuat kesenian lampion dengan menggunakan kertas
buffalo
Dengan adanya pengajaran membuat membuat kreasi lampion dari kertas
buffalo, siswa menjadi lebih terlatih membuat kreasi baru dari kertas buffalo,
sehingga siswa dapat melanjutkan membuat kreasi ini di rumah.
Lomba Puisi Siswa MTS Al-Khairiyah
Program ini merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan
kecintaan siswa terhadap karya sastra. Lomba ini perlu diadakan agar siswa
terlatih membuat karya sastra. Selain itu program ini baru pertaa diadakan di
MTS Al-Khairiyah.
Penerbangan Puisi dengan Menggunakan Lampion pada Acara
perpisahan
Kegiatan penulisan kreatif ini dapat dilakukan dalam jangka panjang, misalnya
sebagai hobi mereka dan mempertajam imajinasi serta rasa cinta mereka
terhadap sastra Indonesia melalui pengenalan sejak dini.
Mengadakan Senam Pagi di Kampung Babakan
Kegiatan senam pagi di kampung Babakan ini dapat dilakukan dalam jangka
panjang sebagai pola hidup sehat khususnya para ibu-ibu kampung Babakan
yang terlihat sangat semangat mengikuti acara senam di minggu pagi saat itu.
Mereka bisa mencontoh atau belajar dari gerakan-gerakan yang sudah
diajarkan, sehingga mereka bisa mengadakan sendiri senam pagi di kampung
Babakan.
Pelatihan Menghias Bandana dari Pita Kain
54
Kegiatan ini dapat dilakukan dalam jangka panjang sebagai sarana untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat dengan melakukan variasi pada bahan
yang sederhana. Selain itu, sasaran kegiatan ini juga bisa diperluas tidak hanya
untuk kaum ibu-ibu saja, melainkan juga bisa diterapkan untuk siswa tingkat
sekolah. Sehingga diharapkan kedepannya kegiatan ini dapat meningkatkan
kreativitas siswa.
Kami berharap dari program di atas dapat terus berlanjut dan memiliki
manfaat jangka panjang.
55