BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Syariah … · Fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Syariah … · Fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah...
34
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. Bank Syariah Bukopin
Perjalanan PT. Bank Syariah Bukopin dimulai dari sebuah bank
umum , PT. Bank Persyarikatan Indonesia yang diakuisisi oleh PT. Bank
Bukopin Tbk. Untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Bank Syariah
Bukopin mulai beroperasi dengan melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah setelah memperoleh izin operasi syariah dari
Bank Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2008, pada tanggal 9
Desember 2008 mulai beroperasi daan pada tanggal 11 Desember 2008
telah diresmikan oleh wakil presiden Republik Indonesia.
Komitmen penuh dari PT. Bank Bukopin Tbk. sebagai pemegang
saham mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam
rangka untuk menjadikan PT. Bank Syariah Bukopin sebagai syariah
dengan pelayanan terbaik. Pada tanggal 10 Juli 2009 melalui surat
persetujuan Bank Indonesia. PT. Bank Bukopin Tbk. telah mengalihkan
hak dan kewajiban usaha syariahnya ke dalam PT. Bank Syariah
Bukopin.
34
35
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Menjadi bank syariah pilihan dengan pelayanan terbaik
2. Misi
Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah, membentuk sumber
daya insani yang profesional, memfokuskan pengembangan usaha
pada sektor UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ), serta
meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder.
C. Produk-Produk Bank Syariah Bukopin
PT. Bank Syariah Bukopin memiliki 3 produk yaitu Pendanaan,
Pembiayaan, dan Jasa Produk-produk tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan nasabah.
1. Produk pendanaan :
a. Tabungan IB Siaga
Simpanan yang dikelola dengan prinsip wadi’ah, dengan
beragam fasilitas dan manfaat untuk kemudahan transaksi
keuangan anda.
b. TabungankKu IB
Simpanan yang dikelola dengan prinsip wadi’ah, dengan
persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama-
sama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya
menabung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
36
c. Tabungan IB Siaga Bisnis
Simpanan untuk perorangan atau badan usaha, yang dikelola
dengan prinsip bagi hasil, dengan beragam fasilitas dan manfaat
untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis anda.
d. Tabungan IB Rencana
Simpanan berjangka yang dikelola dengan prinsip bagi-hasil,
untuk memenuhi perencanaan pendidikan dan multiguna di masa
yang akan datang. Sekaligus memberikan manfaat proteksi
asuransi jiwa secara cuma-cuma.
e. Tabungan IB Haji
Simpanan yang dikelola dengan prinsip wadi’ah, dengan
beragam fasilitas dan manfaat untuk persiapan ibadah haji ke
tanah suci.
f. Deposito IB
Simpanan yang dikelola dengan prinsip bagi hasil sesuai nisbah
yang disepakati, yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dan bank.
g. Giro IB
Simpanan dengan prinsip wadi’ah, yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan mengggunakan cek/bilyet giro,
sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindah
bukuan.
37
2. Produk pembiayaan
a. Pembiayaan IB jual-beli ( Murabahah )
Fasilitas pembiayaan jual-beli dengan harga perolehan ditambah
dengan margin yang telah disepakati, untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi maupun modal kerja investasi.
b. Pembiayaan IB kepemilikan mobil
Fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil dengan prinsip jual-beli
murabahah, yaitu jual-beli dengan harga perolehan ditambah
dengan margin yang disepakati kedua belah pihak.
c. Pembiayaan IB kepemilikan Rumah
Fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah tinggal, ruko,
apartemen atau rumah peristirahatan baik kondisi baru maupun
lama dengan prinsip jual-beli murabahah, yaitu jual beli dengan
harga perolehan ditambah dengan margin yang desepakati kedua
belah pihak.
d. Pembiayaan IB Bagi Hasil ( mudharabah )
Fasilitas pembiayaan dari bank untuk memenuhi kebutuhan
usaha nasabah dengan prinsip bagi hasil usaha sesuai nisbah
yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
e. Pembiayaan IB Bagi Hasil ( Musyarakah )
38
Kerjasama penanaman dana atau keahlian oleh dua pihak untuk
menjalankan usaha tertentu dengann prinsip bagi hasil usaha
sesuai nisbah yang telah disepakati.
f. Pembiayaan IB K3A
Fasilitas pembiayaan kepada koperasi karyawan ( Kopkar ),
koperasi pegawai, koperasi pegawai negeri ( KPN ) atau koperasi
sejenis lainnya yang diteruskan kepada anggotanya untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Produk Jasa
a. Cash Management
Layanan perbankan elektronik yang memudahkan nasabah dalam
melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara Real Time
On-Line melalui terminal komputer dari lokasi usaha masing-
masing sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif,
efisien dan tersentralisasi.
b. Wakaf Uang
Layanan jasa ini merupakan layanan perbankan dimana
perseroan menerima wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok
orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang yang
dapat dikelola secara produktif dan hasilnya dimanfaatkan untuk
kesejahteraan ekonomi umat.
39
c. Save Deposit Box
Layanan jasa bagi nasabah untuk menyimpan barang-barang
berharga dan dokumen pribadi yang rahasia dengan system
pengamanan berteknologi modern.
d. ATM iB SiAga
Layanan jasa kepada nasabah untuk melakukan transaksi
perbankan dengan perangkat mesin ATM (Automated Teller
Mechine) yang dimiliki atau ditunjuk oleh perseroan.
e. Kliring
Layanan jasa yang disediakan untuk menjebatani tukar menukar
surat berharga (cek, bilyet giro, warkat) yang diterbitkan
perbankan antara bank-bank yang menjadi anggota kliring yang
ditentukan oleh BI.
f. Transfer
Layanan jasa yang disediakan perseroan untuk memindahkan
sejumlah dana atas perintah si pemberi amanat dari kantor
cabang perseroan kepada penerima.
g. BI-RTGS
Layanan jasa dengan sistem transfer dana dalam mata uang
rupiah yang penyelesaiaannya dilakukan secara online
antarpeserta per transaksi secara individual. Sistem BI-RTGS
diselenggara oleh BI.
40
h. Payment Point
Layanan jasa perbankan bagi nasabah fasilitas jasa perbankan
bagi nasabah untuk melakukan pembayaran (melalui teller
counter dan ATM) atas tagihan-tagihan yang bersifat rutin.
41
D. Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Bukopin Cabang
Surakarta
Bagan Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Bukopin
Cabang Surakarta
( Sumber : PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta )
42
1. Job Description
a. Pimpinan Cabang
PT. Bank Syariah Bukopin cabang Surakarta dalam
melaksanakan operasionalnya dipimpin oleh seorang pimpnan
cabang. Pimpinan cabang dalam menjalankan tugasdan
fungsinya mempunyai tanggung jawab yang vital kepada direksi.
Adapun tugas pimpnan cabang yaitu membantu direksi dalam
menyusun perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, dan
pengawasan.
b. Legal Staff
Di dalam lalu lintas perbankan, seorang legal staff memiliki
tugas dan fungsi yang dimulai dari melakukan proses analisis
terhadap keabsahan (legalitas) dokumen para calon nasabah yang
akan menjalin hubungan perdata dengan pihak bank. Dalam
proses analisa ini, seorang legal staff dituntut untuk teliti dan
telaten dalam menjalankan tugasnya. Apabila setelah analisa
selesai, tetapi terdapat kekuranglengkapan atau
ketidakberlakuan salah satu atau lebih didalam dokumen itu,
maka dipastikan bahwa syarat kelengkapan administrasi belum
terpenuhi. Dalam hal ditemukan peristiwa seperti ini, legal staff
harus memberitahukan kekurang-lengkapan itu kepada Account
Officer (Marketing) yang telah menyerahkan dokumen itu
43
kepada legal. Dengan kata lain dokumen itu dikembalikan oleh
bagian legal kepada bagian marketing dengan laporan hasil
analisa hukum tertulis, tentunya kepada marketing yang
bersangkutan. Pasca pengembalian dokumen kepada marketing,
marketing yang bersangkutan akan segera memberitahukan
kepada calon nasabah bahwa syarat administrasi belum
lengkap.Kemudian setelahnya, dalam hal pengajuan dokumen
tersebut ditujukan untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan,
maka legal staff harus menggandakan (copy) dokumen itu
sebagai syarat administrasi bagi pihak Notaris/PPAT untuk
melakukan pengikatan jaminan
c. Investigasi Staff
Terkait dengan bagian Investigasi Staff, tugas dan fungsinya
menilai jaminan yang diajukan oleh calon nasabah terkait,
mendapatkan fasilitas pembiayaan dari pihak bank. Penilaian
terdiri dari dua proses, pertama mencocokkan kebenaran data
antara dokumen jaminan yang diajukan dengan keadaan fisik
jaminan dilapangan. Dalam hal ini, Investigasi staff harus
melakukan survei lapangan untuk mendata jaminan tersebut.
Setelah data didapatkan. Kemudian data mentah dituangkan ke
dalam laporan hasil survei yang biasa disebut dengan laporan
taksasi. Lazimnya, investigasi staff akan menghargai jaminan
44
berupa tak bergerak yang diajukan oleh nasabah sebesar 80%
dari harga jual yang berlaku dipasaran. Taksiran dengan nominal
ini akan diberikan oleh investigasi staff apabila jaminan yang
diajukan berbentuk tanah dan/atau bangunan sertifikat hak milik.
Sedangkan untuk jaminan yang sama, tapi hanya dengan
sertifikat hak guna jaminan maka nominalnya sebesar 70%.
Sementara untuk jaminan yang berupa benda bergerak seperti
kendaraan bermotor, PC, dll maka variasi harga yang diberikan
mulai dari kisaran 50%-80%. Tugas seorang investigasi staff
tidak hanya melakukan penilaian harga jaminan atas pengajuan
pembiayaan atau kredit dari nasabah. Tuntutan lainnya adalah
melakukan penilaian ulang terhadap jaminan dari pembiayaan
atau kredit macet untuk melakukan AYDA (Agunan Yang
Diambil Alih). Tindakan ini dilakukan dan mengambil dan
menjadikan jaminan itu sebagai kepunyaan pihak bank untuk
sementara, sebelum dilakukan pelelangan.
d. Sumber Daya Insani (SDI)
Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber
daya insani. Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan sumber daya insane serta pengembangan
kualitas sumber daya insani tersebut,membuat sistem Human
Ressources (HR) yang efektif dan efisien, misalnya dengan
45
membuat SOP, job description, training, and development
sistem, dll, bertanggungjawab penuh dalam proses rekrutmen,
mulai dar mencari calom karyawan, wawancara, hingga seleksi,
melakukan seleksi, promosi, transferring, demosi pada karyawan
yang di anggap perlu, melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan,
dan kegiatan-kegiatan yang \berhubungan pengembangan
kemampuan, potensi, mental, keterampilan, dan pengetahuan
karyawan yang sesuai standar perusahaan, bertanggungjawab
pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, hitungan
gaji, bonus, dan tunjangan, membuat kontrak kerja karyawan
serta memperbarui masa berlakunya kontrak kerja, melakukan
tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan
atau kebijakan perusahaan.
e. Administrasi Legal (ADML)
Tugas dari ADML dropping kredit, perpanjangan kredit,
penurunan fasilitas, penurunan plafond & O/S (fix loan),
penurunan plafond sajapenurunan O/S saja tanpa penurunan
plafond, pembiayaan angsuran, Installment Non KPRS/KPRM,
installment KPRS dan KPRM, penurunan O/S regular, cetak dan
kirim kwitansi, pelunasan kredit – installment, pelunasan sesuai
jangka waktu, pelunasan tidak sesuai jangka waktu, pelunasan
pinjaman regular, pelunasan pinjaman PRK.
46
f. Informatica Technology
Mengawasi pengelolaan IT Kantor Cabang, memastikan
jalannya operasional IT Kantor cabang, memastikan jalannya
seluruh Hardware IT kantor cabang, memastikan jalannya
seluruh sotware IT kantor cabang, memastikan kelancaran
sistem otomasi kantor cabang, memastikan jalannya data server
kantor cabang, menerima dan menindaklanjuti aduan user
terhadap gangguan IT kantor cabang, melaporkan kebagian IT
Kantor Pusat bila mengalami gangguan IT yang tidak bias
diselesaikan, menangani pemeliharaan rutin sistem IT kantor
cabang, menyusun laporan pengelolaan IT kantor cabang.
g. Customer Service (CS)
Tugas dari Custumer Service diantaranya, memberikan
informasi produk bank, melayani pembukaan dan penutupan
rekening nasabah, headling Complaint, melayani segela bentuk
Komplain dari nasabah, melayani nasabah dalam hal pelayanan
jasa-jasa produk bank seperti transfer, inkaso,
pemindahanbukuan antar rekening nasabah, melaksanakan tugas
lain yang ditunjuk atasan, memberikan saran produk yang tepat
kepada nasabah.
47
h. Teller
Tugas dari Teller diantaranya, menyelesaikan transaksi
penerimaan dan pembayaran uang tunai untuk dan dari rekening
nasabah, meliputi tabungan, pengiriman atau transfer, pencairan
dana/giro/cek, melakukan rekap termasuk diantaranya setoran
kliring, inkaso, pemidahbukuan, melayani penjualan dan
pembelian valuta asing dari dan oleh nasabah, memastikan
pencapaian target bulanan teller, menjaga hubungan baik dengan
nasabah termasuk perilaku baik terhadap semua nasabah,
mendapatkan atau mengakuisisi nasabah baru.
i. Account Officer
Tugas dari AO diantaranya, mencari nasabah, analisa nasabah,
meliputi 5C ( caracter, capacity, capital, collateral, condition of
economic ).
j. Relationship Officer
Tugas dari RO diantaranya, untuk mencari nasabah (pihak
ketiga) yang mempunyai dana lebih agar mau untuk
menyimpannya ke dalam bank dalam bentuk produk yang
ditawarkan oleh bank itu sendiri. Produk bank yang dimaksud
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dalam bentuk simpanan
tabungan, simpanan deposito, dan simpanan giro, dan
48
memperkenalkan, mepromosikan, memasarkan produk
perbankan.
E. Pembahasan
1. Strategi Pengembangan Kualitas Kerja pada Karyawan oleh
PT. Bank Syariah Bukopin cabang Surakarta.
Upaya meningkatkan atau mengembangkan kualitas kerja
karyawan pada Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta dilakukan
beberapa strategi. Strategi yang sering digunakan di Bank Syariah
Bukopin Cabang Surakarta adalah dengan dilakukannya beberapa
pelatihan yang diikuti oleh semua karyawan. Pelatihan tersebut
dilakukan sesuai dengan kebutuhan karyawan dimana setiap posisi
dari karyawan memerlukan pelatihan yang berbeda-beda. Adapun
pelatihan yang sering dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin adalah
sebagai berikut :
a. On the job training
Pelatihan dimana para peserta dilatih langsung di
tempatnya bekerja. Bekerjasama atau belajar dengan orang yang
ahli. Karyawan belajar dengan memperhatikan seniornya dan
mengikuti bagaimana cara kerjanya, sehingga dapat mengetahui
sistem yang ada pada Bank Syaiah Bukopin Cabang Surakarta.
Sasaran dalam pelatihan ini setiap karyawan baru pindah
ke bagian lain yang berganti tugas dan tanggung jawabnya, serta
karyawan yang menunjukan prestasi kurang baik dalam
49
pekerjaannya. Yang diharapkan dalam pelatihan ini adalah
mendapatkan karyawan yang profesional, meningkatkan karier
karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta semakin
besar, karena keahlian, keterampilan dan prestasi kerja lebih
baik. Sehingga dapat meningkatkan jenjang karier yang lebih
tinggi, biasanya didasarkan kepada keahlian dan presentasi kerja
seseorang dan dapat membawa Bank Syariah Bukopin menuju
kemajuan dan perkembangan yang pesat sehingga mampu
bersaing dengan Bank Syariah yang lain.
Pelatihan on the job training memiliki kelebihan dan
kelemahan sebagai berikut :
1. Kelebihan on the job training
a) Pelatihan yang dilakukan relatif tidak mahal karena orang
yang dilatih belajar sambil bekerja.
b) Tidak membutuhkan fasilitas di luar kantor yang mahal,
seperti ruang kelas atau peralatan belajar tertentu.
c) Metode pelatihan ini juga memberikan pembelajaran
karena orang yang dilatih belajar sambil melakukannya
dan mendapat timbal balik yang cepat atas prestasi
mereka.
50
2. Kelemahan on the job training
Karyawan senior yang memberikan pelatihan mungkin
tidak dapat sepenuhnya membimbing, karena terbentur
pada pekerjaan dan apabila seniornya tersebut tidak
mempunyai motivasi tinggi dalam membimbing maka
hasil yang didapatkan tidak maksimal.
b. Pelatihan Pusat
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat Bank Syariah
Bukopin yang berada di Jalan Salemba Raya No. 55 Jakarta
Pusat. Pelatihan berupa pengarahan secara langsung sesuai
dengan bidang kayawan masing-masing. Karyawan yang
melakukan pelatihan pusat tersebut adalah karyawan yang tetap
dan karyawan senior Bank Syariah Bukopin dari seluruh cabang
di Indonesia yang dikumpulkan menjadi satu dengan bidang
masing-masing. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan pusat
dapat mengimplementasikan dalam kegiatan operasionalnya dan
dapat mengajarkan kepada karyawan baru atau karyawan yang
belum mengikuti pelatihan serta mampu meningkatan
produktivitas. Karyawan tidak hanya akan mampu berbuat lebih
banyak dan lebih memahami, tetapi mereka akan memperoleh
kepercayaan diri dalam pekerjaan mereka karena kemampuan
mereka telah dikembangkan.
51
Pelatihan pusat memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai
berikut:
1. Kelebihan pelatihan pusat
a) Pelatihan pusat lebih mendetail karena dilakukan secara
langsung oleh ahli yang telah ditentukan dari pusat dan
sesuai dengan bidang karyawan masing-masing.
b) Bergabungnya dari seluruh cabang Bank Syariah
Bukopin menjadikan semakin bertambahnya wawasan
dalam dunia kerja.
2. Kelemahan pelatihan pusat
Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pelatihan
sehingga menghabiskan waktu yang harusnya di pakai
oleh pegawai untuk melaksanakan pekerjaan yang ada di
dalam perusahaan.
c. Pelatihan karyawan baru
Pelatihan ini diadakan untuk karyawan baru yang statusnya
masih karyawan kontrak. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan
dan mempersiapkan para karyawan baru sebelum mereka terjun
langsung di lingkungan kerja Bank Syariah Bukopin cabang
Surakarta. Pengenalan dimulai dengan memperkenalkan visi dan
misi perusahaan serta kegiatan operasionalnya seperti sistem,
prosedur, dan peraturan yang berlaku di Bank Syariah Bukopin
52
cabang Surakarta. Yang diharapkan setelah melakukan pelatihan
untuk karyawan baru adalah dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungan kerja baru, dapat lebih mudah memahami sistem,
prosedur, budaya yang ada di Bank Syariah Bukopin, lebih
cepat tanggap dalam melakukan pekerjaannya serta untuk
meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada
nasabah, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya
penarik yang sangat penting.
Pelatihan karyawan baru memiliki kelebihan dan
kelemahan sebagai berikut :
1. Kelebihan pelatihan karyawan baru
Pengetahuan karyawan baru lebih detail atau mendalam
mengenai Bank Syariah Bukopin, sehingga karyawan
mampu menjalankan visi misi perusahaan.
2. Kelemahan pelatihan karyawan baru
Khusus bagi karyawan baru yangg latar belakangnya
sudah pernah bekerja dalam proses penyesuaian terhadap
lingkungan kerja baru, karyawan tersebut biasanya masih
terbawa prinsip kerja perusahaan yang lama. Menjadikan
perusahaan baru sebagai perbandingan
53
2. Kendala dan langkah pemecahannya dalam pelaksanaan
pengembangan kualitas kerja karyawan pada Bank Syariah
Bukopin cabang Surakarta.
Proses pelaksanaan pengembangan kualitas kerja karyawan pasti
akan menemui beberapa kendala. Hal ini terjadi juga pada PT. Bank
Syariah Bukopin cabang Surakarta dalam mengembangkan kualitas
kerja karyawannya. Kendala yang dihadapi antara lain :
a. Karakter masing-masing individu atau karyawan
Peserta pengembangan mempunyai latar belakang yang
tidak sama atau heterogen, seperti pendidikan dasarnya,
pengalaman kerjanya, usia, dan kepentingan masing-masing
individu. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran
dan pelaksanaan latihan dan pendidikan karena daya tangkap,
persepsi, dan daya nalar mereka terhadap pelajaran yang
diberikan berbeda. Pelatihan yang akan dilakukan dan jika
karyawan pernah mengikuti pelatihan tersebut, maka cenderung
menyuruh karyawan lain untuk mengikuti latihan.
Pihak manajemen harus berusaha keras untuk menyatukan
pendapat dan membentuk karakter karyawan yang baik. Langkah
pemecahan yang dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin untuk
mengatasi kendala tersebut adalah dengan memberikan motivasi
dan pengarahan secara jelas sehingga karyawan memahami apa
yang disampaikan dalam pelatihan merupakan langkah awal
54
yang diambil untuk mengatasi kendala tersebut. Pendekatan
individu kepada karyawan untuk mengetahui alasan jika tidak
mengikuti program pengembangan karyawan jika alasan tersebut
tidak dapat diterima maka tetap harus mengikuti program
pengembangan karyawan, memberikan pengertian secara
mendetail tentang adanya pengembangan karyawan serta dalam
penerimaan karyawan baru seharusnya dapat sesuai dengan
kebutuhan Bank Syariah bukopin sehingga jika diberi pelatihan
lebih cepat tanggap.
Contoh :
Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta memiliki
karyawan baru di bidang Account officer lulusan dari UNS
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik jurusan Administrasi Negara.
Tidak sinkronnya antara background pendidikan dengan
pekerjaan yang dijalani sehingga menyulitkan untuk menerima
pelatihan yang ada di Bank Syariah Bukopin.
b. Karyawan Bank Syariah Bukopin yang sudah terlalu lama
dijabatannya jika dipindah di tempat kerja yang baru atau
naik ke jabatan yang lebih tinggi sulit untuk melakukan
adaptasi dengan lingkungan baru dan sulit beradaptasi dengan
jabatan yang baru. .Langkah pemecahan yang dilakukan oleh
Bank Syariah Bukopin untuk mengatasi kendala tersebut
55
adalah sering melakukan mutasi atau mutasi antar Bank
Syariah Bukopin cabang lain untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas kerja dalam perusahaan.
Contoh :
Karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta sudah
bekerja selama 3 tahun di bagian Teller tidak ada kenaikan
jabatan atau mutasi ke cabang Bank Syariah Bukopin yang
lain hanya mendapatkan kenaikan gaji. Kenaikan gaji sesuai
dengan penilaian yang ada di Bank Syariah Bukopin Cabang
Surakarta.