BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
56
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan
mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang
bersifat empiris, rasional dan sistematis. Metode penelitian yang tepat dalam sebuah
penelitian ditentukan guna menjawab pertanyaan penelitan, oleh karena itu
hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang
diteliti dengan masalah. Metode penelitian berhubungan dengan cara-cara yang
dilakukan dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian mempertimbangkan
metode penelitian, sampling, metode pengumpulan data, instrumenasi, dan teknik
analisis data yang akan membantu penulis dalam melakukan penelitian. Penelitian
diharapkan mempunyai tujuan dan kegunaan yang bersifat penemuan, pembuktian,
dan pengembangan.
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
asosiatif, karena peneliti akan mengetahui hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya. Hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien
korelasi. Penelitian ini terdiri atas variabel Kesejahteraan (X1), variabel persepsi
kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2), dan variabel kinerja mengajar guru
PNS (Y).
57
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, dan SMK Negeri 3
Salatiga.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru PNS SMK Negeri Kota
Salatiga yang berjumlah kurang lebih 229 orang guru PNS, terdiri dari tiga SMK
Negeri Kota Salatiga.
Tabel 3.1
Data Jumlah Guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga
Nomor Nama Sekolah Jumlah Guru PNS
1 SMK Negeri 1 Salatiga 84
2 SMK Negeri 2 Salatiga 106
3 SMK Negeri 3 Salatiga 39
Jumlah 229
Sumber: masing-masing SMK Negeri Kota Salatiga
2. Sampel
Penentuan besarnya sampel berpegang pada pendapat Arikunto yang
menyatakan bahwa bila subyeknya lebih 100, sampel yang dapat diambil antara 10-
15% atau 20-25%, tergantung pada: (1) kemampuan peneliti dilihat dari waktu,
tenaga, dan dana, (2) sempit luasnya wilayah pengamatan setiap subyek, dan (3)
besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil sampel sebesar 25% dari populasi masing-masing sekolah. Teknik
58
pengambilan sampel yang dipakai adalah proportionate random sampling. Hal ini
dikarenakan pengambilan sampel dan responden yang diambil dari tiga sekolah
dilakukan secara proporsional sesuai dengan jumlah populasi guru PNS di masing-
masing SMK Negeri Kota Salatiga. Teknik pengambilan sampel ini digunakan
dengan tujuan untuk lebih memenuhi keterwakilan sampel yang diambil terhadap
populasi. Dalam penelitian ini ditentukan taraf kesalahan 5% atau taraf kepercayaan
atau (signifikansi) sebesar 95%. Mengenai populasi dan sampel pada masing-masing
SMK Negeri Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini:
Tabel 3.2
Data Jumlah Populasi dan Sampel Guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga
Nomor Nama Sekolah Populasi Sampel
1 SMK Negeri 1 Salatiga 84 21
2 SMK Negeri 2 Salatiga 106 27
3 SMK Negeri 3 Salatiga 39 10
Jumlah 229 58
Sumber: masing-masing SMK Negeri Kota Salatiga
C. Data dan Teknik Pengumpulannya
Sugiyono (2012:308) mengatakan teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang akan ditetapkan.
Sutamaji (www:stmj-sutamaji.blogspot.com:2011) menambahkan teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena
59
tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan.
Dalam penelitian ini sebagai sumber datanya adalah jawaban kuisioner tertulis
yang diberikan secara langsung oleh para guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga
selaku responden melalui pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penelitian yang
digunakan. Karena jenis penelitian ini data dari masing-masing variabel penelitian
yang diinginkan, diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Dalam
penelitian ini terdapat tiga instrumen pengumpulan data yaitu kuisioner
Kesejahteraan, kuisioner persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah, dan
kuisioner kinerja mengajar guru PNS.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent
variable) dan satu variabel terikat (dependent variable) sebagai berikut:
1. Variabel bebas (independent variable) yang terdiri dari dua yaitu:
Kesejahteraan dan persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah
2. Variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja mengajar guru PNS
E. Definisi Operasional
W.Gulo (2010:44), Definisi operasional dirumuskan sedemikian rupa
sehingga ia bisa berfungsi sebagai penunjuk untuk menemukan data yang tepat dalam
dunia empiris. Variabel yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah :
60
1. Kesejahteraan, yaitu suatu kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan berdasarkan
tingkat Kesejahteraan SMK Negeri Kota Salatiga dengan sub indikator :
Terpenuhi tingkat Kesejahteraan SMK Negeri Kota Salatiga
a. Penghasilan setiap bulan mencukupi kebutuhan pokok keluarga sehari-hari
b. Memiliki kemampuan mengembangkan pendidikan berkelanjutan
c. Memiliki kemampuan mengembangkan diri secara profesional
d. Memiliki pekerjaan tambahan lain diluar tugas sebagai guru
e. Menggunakan fasilitas kesehatan berdasarkan kebutuhan
2. Persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah, yaitu pendapat yang
diungkapkan guru SMK Negeri Kota Salatiga dalam memberikan perhatian dan
intelektual untuk mempengaruhi guru dalam mencapai tujuan dengan sub
indikator :
Pendapat terhadap guru PNS di SMK Negeri Kota Salatiga
a. Memberikan pengarahan kepada para guru terhadap sebuah tugas
b. Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas
c. Memberikan penghargaan terhadap ide-ide yang guru sampaikan
d. Memberikan perhatian tentang kebutuhan berprestasi guru
e. Tidak memberikan penjelasan mengenai kebijakan yang ada di sekolah
sehingga membingungkan guru
f. Dalam memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada guru kurang
konsisten (berubah-ubah)
61
g. Memberikan kebijakan khusus pada guru bila ada kebijakan baru dari dinas
pendidikan
h. Jika terjadi kelalaian guru dalam pelaksanaan tugas, kepala sekolah
membiarkan saja
i. Sering mengingatkan guru untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan
j. Baik guru yang kreatif atau yang biasa saja sering diberikan tugas yang
sama
k. Secara teratur kepala sekolah memeriksa daftar kehadiran guru setiap hari
dalam tugas
l. Kepala sekolah tidak terlalu memperdulikan tingkat ketercapaian target
kurikulum
m. Guru menyimpulkan bahwa kepala sekolah memiliki perhatian yang lebih
terhadap kelengkapan persiapan guru
n. Kepala sekolah sering mengemukakan berbagai kekurangan dan
kelemahan guru dalam melaksanakan tugas pada saat rapat dewan guru
3. Kinerja mengajar guru PNS adalah tugas guru dalam kegiatan pembelajaran
yang dicapai seorang guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga dalam melakukan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian kegiatan pembelajaran dengan
sub indikator :
a. Kegiatan perencanaan dalam pembelajaran SMK Negeri Kota Salatiga :
1) Guru merencanakan pembelajaran sesuai materi dalam kurikulum
62
2) Guru memilih dengan tepat bahan pelajaran sesuai dengan
karakteristik siswa
3) Guru menyusun bahan pembelajaran dengan memperhatikan berbagai
jenjang kemampuan siswa
4) Guru selalu menyusun tujuan pembelajaran khusus
5) Guru akan menentukan metode pembelajaran
6) Guru akan menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
materi
7) Guru akan menentukan alokasi penggunaan waktu
8) Guru akan menentukan media pembelajaran yang tepat
9) Guru menentukan sumber pembelajaran
10) Guru membuat alat penilaian hasil belajar
b. Kegiatan pelaksanaan dalam pembelajaran SMK Negeri Kota Salatiga :
1) Guru menyampaikan bahan apersepsi dalam pembelajaran
2) Guru menggunakan alat/media dalam pembelajaran dengan tepat
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran
4) Guru mengatur penggunaan waktu secara efektif
5) Guru memanfaatkan fasilitas secara memadai
6) Guru melaksanakan penilaian pembelajaran
7) Guru mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang direncanakan
c. Kegiatan penilaian dalam pembelajaran SMK Negeri Kota Salatiga :
63
1) Guru melakukan penilaian selama proses pembelajaran
2) Guru menerapkan evaluasi secara lisan dan tertulis
3) Guru menggunakan evaluasi terhadap produk siswa
4) Guru selalu mengadakan pembuatan materi yang diteskan
5) Guru selalu menyusun kisi-kisi penyusunan soal tes hasil belajar
6) Guru selalu membuat butir soal tes sesuai dengan kurikulum
pembelajaran
7) Guru akan menyusun soal tes sesuai dengan materi pelajaran yang
disampaikan
8) Dalam penyusunan evaluasi saya memperhatikan aspek: kognitif,
afektif, dan psikomotorik
9) Guru melakukan analisis hasil evaluasi Belajar
10) Guru mengembalikan hasil evaluasi pada sebagai umpan balik
11) Guru menggunakan hasil evaluasi sebagai bahan masukan untuk
merevisi pembelajaran
F. Instrumen Penelitian
Data yang dikumpulkan berhubungan dengan variabel-variabel yang akan
diteliti dibutuhkan instrumen. Instrumen untuk mengumpulkan data tentang variabel
kinerja mengajar guru PNS dan Kesejahteraan diadaptasi dari instrumen yang disusun
oleh Guterres (2011) dan Muhamad (2010). Kemudian instrumen untuk variabel
persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah diadaptasi dari instrumen Yuliati
Eko Atmojo (2009).
64
G. Teknik Pengukuran Instrumen Penelitian
Peneliti melakukan penelitian menggunakan instrumen penelitian untuk
mengukur nilai variabel yang diteliti. Penelitian ini, skala pengukuran instrumen yang
digunakan adalah model skala sikap. Berdasarkan tipe/model skala pengkuran, maka
dalam pembahasan ini hanya dikemukakan skala pengukuran sikap. Riduwan
(2009:19-20) mengatakan model skala sikap memiliki bentuk skala yang dinamakan
skala likert, untuk itu peneliti memakai Skala Likert yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen variabel X1 (Kesejahteraan),
variabel X2 (persepsi kepemimpinan kepala sekolah), dan varibel Y (kinerja
mengajar guru PNS) yang menggunakan skala Likert dengan pengukuran yang
mempunyai skor tertinggi 5 untuk jawaban yang Sangat Setuju (SS), 4 untuk jawaban
Setuju (ST), 3 untuk jawaban Ragu-Ragu (RG), 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS),
1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).
Penelitian ini menggunakan tiga konsep atau variabel yakni Kesejahteraan
(X1), persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2) dan kinerja mengajar
guru PNS (Y). Variabel yang diukur dijabarkan kedalam indikator, dari indikator
dijabarkan kedalam item soal berupa pertanyaan-pertanyaan atau pertanyaan-
pertanyaan beserta kategori jawaban, kemudian kategori jawaban diukur dengan
menggunakan angka-angka untuk mengetahui isi dan makna konsep.
Variabel, indikator, item soal dan nomor item dari setiap variabel dijabarkan
dalam tabel-tabel berikut:
65
Tabel 3.3
Variabel, Indikator, Item Soal dan Nomor Item Kesejahteraan (X1)
Variabel Indikator Item Soal No.
Item
Kesejahteraan
adalah suatu
kondisi dimana
terpenuhinya
kebutuhan
berdasarkan
tingkat
Kesejahteraan di
SMK kota
Salatiga
a. Terpenuhi
tingkat
kesejahteraan
1. Penghasilan setiap bulan
mencukupi kebutuhan pokok
keluarga sehari-hari
2. Memiliki kemampuan
mengembangkan pendidikan
berkelanjutan
3. Memiliki kemampuan
mengembangkan diri secara
professional
4. Memiliki pekerjaan tambahan
lain diluar tugas sebagai guru
5. Menggunakan fasilitas
kesehatan berdasarkan
kebutuhan
1
2
3
4
5
Item soal Kesejahteraan dilengkapi dengan lima alternative jawaban,
selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel Kesejahteraan yang
dilakukan peneliti kepada responden.
Tabel 3.4
Variabel, Indikator, Item Soal, dan Nomor Item Persepsi
Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah (X2)
Variabel Indikator Item Soal No.
item
Persepsi
Kepemimpinan
Demokratis
Persepsi
kepemimpinan
demokratis
1. Memberikan pengarahan
kepada para guru terhadap
sebuah tugas
1
66
adalah
pendapat/argum
en yang
diungkapkan
kepala sekolah
dalam
menggerakkan
dan
mempengaruhi
guru untuk
mencapai tujuan
di SMK kota
Salatiga
terhadap
anggota/bawahan
2. Mendorong guru untuk
mengembangkan kreativitas
3. Memberikan penghargaan
terhadap ide-ide yang guru
sampaikan
4. Memberikan perhatian
tentang kebutuhan
berprestasi guru
5. Tidak memberikan
penjelasan mengenai
kebijakan yang ada di
sekolah sehingga
membingungkan guru
6. Dalam memberikan petunjuk
pelaksanaan tugas kepada
guru kurang konsisten
(berubah-ubah)
7. Memberikan kebijakan
khusus pada guru bila ada
kebijakan baru dari dinas
pendidikan
8. Jika terjadi kelalaian guru
dalam pelaksanaan tugas,
kepala sekolah membiarkan
saja
9. Sering mengingatkan guru
untuk mencegah terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan
10. Baik guru yang kreatif
atau yang biasa saja sering
diberikan tugas yang sama
11. Secara teratur kepala
sekolah memeriksa daftar
kehadiran guru setiap hari
dalam tugas
12. Kepala sekolah tidak
terlalu memperdulikan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
67
tingkat ketercapaian target
kurikulum
13. Guru menyimpulkan
bahwa kepala sekolah
memiliki perhatian yang
lebih terhadap kelengkapan
persiapan guru
14. Kepala sekolah sering
mengemukakan berbagai
kekurangan dan kelemahan
guru dalam melaksanakan
tugas pada saat rapat dewan
guru
14
Item soal persepsi kepemimpinan demokratis, setelah setiap item soal
dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat
penelitian untuk variabel keikutsertaan dalam kinerja mengajar guru PNS yang
dilakukan peneliti kepada responden.
Tabel 3.5
Variabel, Indikator, Item Soal, dan Nomor Item Kinerja Mengajar Guru (Y)
Variabel Indikator Item Soal No.
item
Kinerja
mengajar guru
adalah prestasi
atau
keberhasilan
yang dicapai
seorang guru
dalam
a. Kegiatan
perencanaan
dalam
pembelajaran
1. Guru merencanakan
pembelajaran sesuai materi
dalam kurikulum
2. Guru memilih dengan tepat
bahan pelajaran sesuai dengan
karakteristik siswa
3. Guru menyusun bahan
pembelajaran dengan
1
2
3
68
melakukan
perencanaan,
pelaksanaan dan
pengevaluasian
kegiatan
pembelajaran di
SMK kota
Salatiga
b. Kegiatan
pelaksanaan
dalam
pembelajaran
memperhatikan berbagai
jenjang kemampuan siswa
4. Guru selalu menyusun tujuan
pembelajaran khusus
5. Guru akan menentukan metode
pembelajaran
6. Guru akan menentukan strategi
pembelajaran yang sesuai
dengan materi
7. Guru akan menentukan alokasi
penggunaan waktu
8. Guru akan menentukan media
pembelajaran yang tepat
9. Guru menentukan sumber
pembelajaran
10. Guru membuat alat penilaian
hasil belajar
11. Guru menyampaikan bahan
apersepsi dalam pembelajaran
12. Guru menggunakan alat/media
dalam pembelajaran dengan
tepat
13. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran
14. Guru mengatur penggunaan
waktu secara efektif
15. Guru memanfaatkan fasilitas
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
69
c. Kegiatan
penilaian dalam
pembelajaran
secara memadai
16. Guru melaksanakan penilaian
pembelajaran
17. Guru mengakhiri pembelajaran
sesuai waktu yang direncanakan
18. Guru melakukan penilaian
selama proses pembelajaran
19. Guru menerapkan evaluasi
secara lisan dan tertulis
20. Guru menggunakan evaluasi
terhadap produk siswa
21. Guru selalu mengadakan
pembuatan materi yang diteskan
22. Guru selalu menyusun kisi-kisi
penyusunan soal tes hasil
belajar
23. Guru selalu membuat butir soal
tes sesuai dengan kurikulum
pembelajaran
24. Guru akan menyusun soal tes
sesuai dengan materi pelajaran
yang disampaikan
25. Dalam penyusunan evaluasi
saya memperhatikan aspek:
kognitif, afektif, dan
psikomotorik
26. Guru melakukan analisis hasil
evaluasi Belajar
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
70
27. Guru mengembalikan hasil
evaluasi pada sebagai umpan
balik
28. Guru menggunakan hasil
evaluasi sebagai bahan masukan
untuk merevisi pembelajaran
27
28
Item soal kinerja mengajar guru PNS, setelah setiap item soal dilengkapi
dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk
variabel keikutsertaan dalam kinerja mengajar guru PNS yang dilakukan peneliti
kepada responden.
H. Teknik Analisis Data
Alat data terdiri dari analisis reliabilitas dan validitas instrumen, analisis
deskriptif, hasil pengukuran variabel penelitian dan juga pengujian korelasi antar
variabel bebas (independent variable) dan terikat (dependent Variable).
1. Analisis Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen
a. Uji Validitas
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid
berarti istrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal.
Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada
dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur.
71
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor
tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.
Analisis item menurut Masrun dalam Sugiyono (2011:188) menyatakan
bahwa “teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang
merupakan teknik yang banyak digunakan”. Intepretasi terhadap koefisien korelasi,
Masrun menyatakan “item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor
total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai
validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi
syarat adalah kalau r = 0,30. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang
dari 0,30 maka butir dalam instrumen tersebut dikatakan tidak valid. Pengujian
validitas instrumen pada penelitian ini digunakan korelasi pearson product moment
dengan rumus sebagai berikut :
𝑟xy = 𝑛∑𝑥𝑦 – ∑𝑥 .(∑𝑦)
{𝑛 .∑𝑥2−(∑𝑥)2}.{𝑛 .∑𝑦2−(∑𝑦)2}
Keterangan :
𝑟xy = koefisien korelasi
𝑛 = jumlah responden
𝑥 = skor item tertentu
𝑦 = skor total (seluruh item)
Instrumen penelitian diolah melalui komputer dengan program SPSS 16.0 for
windows untuk menguji validitasnya.
72
Tabel 3.6 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kesejahteraan
Item – Total Statistics
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013
Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa dari 5 item Instrumen variabel Kesejahteraan
dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas diatas, instrumen dapat dinyatakan
valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30, sedangkan item
instrumen yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,30, maka item Instrumen
dinyatakan tidak valid.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Persepsi Kepemimpinan
Demokratis Kepala Sekolah
Item – Total Statistics
Item Corrected Item-Total
Correlation Keputusan
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
.744
.744
.854
.644
.valid
.valid
.valid
.valid
Item
Corrected Item-Total
Correlation
Keputusan
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
.755
.517
.633
.722
.785
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
73
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR000010
VAR000011
VAR000012
VAR000013
VAR000014
.854
-.118
.541
.700
.516
.528
.633
.462
.659
.649
.valid
.tidak valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013
Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa 13 item dari 14 item Instrumen variabel
persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah dinyatakan valid. Sesuai
ketentuan uji validitas diatas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen
memiliki koefisien korelasi diatas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki
koefisien korelasi dibawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid.
Tabel 3.8 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kinerja Mengajar Guru PNS
Item – Total Statistics
Item Corrected Item-Total
Correlation Keputusan
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
.898
.909
.891
.897
.917
.910
.916
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
74
VAR00008
VAR00009
VAR000010
VAR000011
VAR000012
VAR000013
VAR000014
VAR000015
VAR000016
VAR000017
VAR000018
VAR000019
VAR000020
VAR000021
VAR000022
VAR000023
VAR000024
VAR000025
VAR000026
VAR000027
VAR000028
.913
.895
.944
.922
.885
.893
.921
.834
.939
.888
.942
.918
.906
.847
.930
.878
.871
.825
.906
.861
.883
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
.valid
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013
Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa dari 28 item Instrumen variabel kinerja
mengajar guru PNS dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas diatas, instrumen
dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30,
sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,30, maka item
Instrumen dinyatakan tidak valid.
75
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya,
yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Secara garis besar
ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Jika
ukuran berada di luar instrumen maka dari hasil pengujian ini diperoleh reliabilitas
eksternal. Sebaliknya jika perhitungan dilakukan berdasarkan data dari instrumen
tersebut saja, akan menghasilkan reliabilitas internal (Arikunto, 2002:154). Instrumen
yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:173).
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.
Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent,
dan gabungan keduanya. Teknik pengujian reliabilitas instrumen menggunakan
rumus alpha (α) yaitu :
𝑟11 = [𝑘
𝑘−1 ][ 1-
∑𝑆𝑖
𝑆𝑡]
Keterangan :
76
𝑟11 = Reliabilitas instrumen ∑𝑆𝑖 = Jumlah varians butir
𝑘 = Jumlah item dalam instrumen 𝑆𝑡 = Varians total
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Intrumen Kesejahteraan
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
.861 .862 5
Tabel 3.9 Diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 5 instrumen
variabel Kesejahteraan (X1) sebesar 0,861. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas,
dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel Kesejahteraan adalah reliabel. Hasil uji
reliabilitas instrumen Kesejahteraan (X1) akan diukur tingkat reliabilitasnya
berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.9 dan diperoleh
informasi bahwa koefisien korelasi 5 instrumen dari variabel kinerja mengajar
termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi
sebesar 0,861 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat
dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi
Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
77
.899 .902 14
Tabel 3.10 Diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 14 instrumen
variabel persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2) sebesar 0,899.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel
persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah adalah reliabel. Hasil uji
reliabilitas instrumen persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2) akan
diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada
tabel 3.10 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 14 instrumen dari
variabel kinerja mengajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat
dari koefisien korelasi sebesar 0,899 berada pada interval koefisien antara 0,80 –
1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Kinerja Mengajar
Guru PNS
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
.992 .992 28
Tabel 3.11 Diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 28 instrumen
variabel kinerja mengajar guru PNS (Y) sebesar 0,992. Berdasarkan hasil uji
reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel kinerja mengajar guru
PNS adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen kinerja mengajar guru PNS (Y)
78
akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan
pada tabel 3.11 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 28 instrumen dari
variabel kinerja mengajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat
dari koefisien korelasi sebesar 0,992 berada pada interval koefisien antara 0,80 –
1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, dengan
menggunakan statistik deskriptif. Variabel yang dideskripsikan menggunakan
statistik deskriptif meliputi Kesejahteraan (X1), persepsi kepemimpinan demokratis
kepala sekolah (X2), dan kinerja mengajar guru PNS (Y). Ukuran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perhitungan tendensi sentral meliputi mean dan ukuran
variasi skor yang meliputi standar deviasi dan variance.
3. Analisis Korelasi
Riduwan (2012:60) mengatakan teknik analisis korelasi yang digunakan
untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y.
selain itu, korelasi ini juga digunakan untuk menyatakan besarnya sumbangan
variabel satu dengan variabel yang lainnya yang dinyatakan dalam persen. Asumsi
yang digunakan pada teknik korelasi ini adalah data berdistribusi normal. Untuk
menentukan korelasi antar variabel menggunakan analisis korelasi sederhana dengan
79
menggunakan alat analisis korelasi Product Moment (sederhana) yang diolah dengan
bantuan SPSS 16.0 for windows.
Koefisien Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r terbesar
adalah 1. r=1 menunjukkan hubungan positif sempurna, r=0 artinya tidak ada
korelasi, sedangkan r=-1 menunjukkan hubungan negative sempurna. Akan
dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai sebagai berikut:
Tabel 3.12
Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Korelasi Tingkat Hubungan
0,80-1,000
0,60-0,799
0,40-0,599
0,20-0,399
0,00-0,199
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Lemah
Sangat Lemah
Sumber: Riduwan (2005:136)
4. Analisis Korelasi Ganda
Teknik analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan
dua variabel bebas (X) atau secara simultan (bersama-sama) dengan varibel terikat
(Y). dalam penelitian ini untuk menganalisis sejauh mana hubungan variabel
Kesejahteraan dan persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah dengan kinerja
mengajar guru PNS menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation)
dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.
5. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis yang
digunakan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel X1
80
(kesejahteraan) terhadap Y (kinerja mengajar guru) dan X2 ( persepsi kepemimpinan
demokratis kepala sekolah) terhadap Y (kinerja mengajar guru). Penghitungan harga
thitung kemudian di konsultasikan dengan ttabel dalam taraf signifikansi 5%.
Pengukuran hasil hipotesis dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.
Pedoman pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
Jika ρ hitung > dari ρ tabel, berarti H0 ditolak dan H1 diterima
ρ hitung < dari ρ tabel, berarti H0 diterima dan H1 ditolak
Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Hipotesis Empirik :
1. H0 : tidak ada hubungan Kesejahteraan dengan kinerja mengajar guru PNS di
kalangan SMK Negeri Kota Salatiga
H1 : ada hubungan Kesejahteraan dengan kinerja mengajar guru PNS di
kalangan SMK Negeri Kota Salatiga
2. H0 : tidak ada hubungan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Demokratis
Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di kalangan SMK
Negeri Kota Salatiga
H1 : ada hubungan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Demokratis
Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di kalangan SMK
Negeri Kota Salatiga
3. H0 : tidak ada hubungan Kesejahteraan dan Persepsi Guru terhadap
Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar
Guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga
81
H1 : ada hubungan Kesejahteraan dan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan
Demokratis Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di
kalangan SMK Negeri Kota Salatiga
Hipotesis Statistik :
1. H0 : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0
2. H0 : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0
3. H0 : R = 0
H1 : R ≠ 0