BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain...
84
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif
yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia. (Bogdan dan Taylor
dalam Moleong, 2007) mengemukakan bahwa metodologi
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif. Menurut (Whitney dalam
Prastowo, 2011), metode deskriptif merupakan pencarian fakta
dengan interpretasi yang tepat. Penelitian ini mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat dan tata cara yang
berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu,
termasuk hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dalam suatu fenomena.
Penelitian deskriptif juga merupakan data yang terkumpul
berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka. Kalaupun
85
ada angka-angka, sifatnya hanya sebagai penunjang. Data
yang diperoleh meliputi transkip interview, catatan lapangan,
foto, dokumen pribadi dan lain-lain (Danim, 2002).
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011 -
Januari 2012. Penelitian dilakukan bertempat di Desa Pondok,
Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba
Tengah. Alasan utama pemilihan lokasi ini karena data angka
kesakitan terjadinya penyakit malaria sangat tinggi. Selain itu
dari hasil pengamatan awal bahwa lokasi ini sangat rentan
terhadap malaria karena kondisi lingkungan yang sangat
mendukung terjadinya perkembangbiakan nyamuk malaria
serta sikap dan perilaku masyarakat yang kurang peduli
dengan kesehatan pribadi maupun lingkungan, sarana
transportasi dan akses pelayanan kesehatan yang hanya terdiri
dari satu polindes. Aspek lain yang menjadi alasan memilih
lokasi ini karena lokasi penelitian ini merupakan wilayah asal
penulis, sehingga mempermudah dalam proses pengambilan
data dan menghemat biaya penulis selama melakukan
penelitian.
86
3.3 Karakteristik riset partisipan
Karakteristik riset partisipan dalam penelitian ini adalah
warga di Desa Pondok yang pernah menderita penyakit
malaria, kepala adat, kepala desa, mampu berbahasa
Indonesia dan berbahasa daerah dengan baik dan benar serta
bersedia menjadi partisipan dibuktikan dengan penanda
tanganan pada informed consent.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu dengan in depth
interview (wawancara mendalam) dan dokumentasi (dalam
bentuk tulisan maupun gambar), observasi (pengamatan) yang
bersifat partisipatif pasif yaitu dalam hal ini peneliti hanya
mengamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut
(Sugiyono, 2011). Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk memudahkan dalam pengumpulan data menurut
(Bungin, 2007) adalah:
3.4.1 Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam (in depth interview) adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
87
pewawancara dengan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama
(Bungin, 2007).
Adapun hal-hal yang akan diwawancarai juga
berhubungan dengan perilaku kesehatan yaitu perilaku
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health
promotion behavior), perilaku pencegahan penyakit
(health prevention behavior), perilaku pencarian
pengobatan (health seeking behavior), perilaku
pemulihan kesehatan (health rehabilitation behavior).
3.4.2 Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil
observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek,
perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan.
Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk
menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian,
untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti
perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan
pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan
balik terhadap pengukuran tersebut. (Bungin, 2007).
Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan
88
tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas.
Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan
observasi berlangsung. Observasi tidak terstruktur adalah
observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis
tentang apa yang akan diobservasi (Sugiyono, 2010).
Hal-hal yang di observasi adalah faktor-faktor
yang berhubungan dengan perilaku kesehatan yaitu
perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
(health promotion behavior), perilaku pencegahan
penyakit (health prevention behavior), perilaku pencarian
pengobatan (health seeking behavior) dan perilaku
pemulihan kesehatan (health rehabilitation behavior).
3.4.3 Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam
bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar
data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan
harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan
sebagainya. Secara detail bahan dokumenter terbagi
beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi,
buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen
pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk,
data tersimpan di website, dan lain-lain (Bungin, 2007)
89
Dokumen-dokumen yang akan diambil berupa
gambar, buku, laporan atau profil desa pondok yang
berhubungan dengan perilaku kesehatan yaitu perilaku
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health
promotion behavior), perilaku pencegahan penyakit
(health prevention behavior), perilaku pencarian
pengobatan kesehatan (health seeking behavior),
perilaku pemulihan kesehatan (health rehabilitation
behavior).
3.5 Teknik Analisa Data
Pada hakikatnya analisis data adalah sebuah kegiatan
untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi
kode atau tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh
suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin
dijawab. Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai
saat peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah
mana data yang sesungguhnya penting atau tidak. Ukuran
penting dan tidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut
pada upaya menjawab fokus penelitian (Rahardjo, 2011).
Analisa data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada
saat pengumpulan data berlangsung dan selesai pengumpulan
data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti
90
sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di
wawancarai. Bila jawaban yang di wawancarai setelah di
analisis terasa belum memuaskan maka peneliti akan
melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu, diperoleh
data yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman (1984)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus-menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh (Sugiyono,
2011).
Dalam analisa data peneliti menggunakan pendekatan 3
komponen analisa data (Sugiyono, 2010) yaitu:
3.5.1 Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema
dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
3.5.2 Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya
adalah mendisplaykan data. Penyajian data bisa
dilakukan dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering
91
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.
3.5.3 Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles
and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel.
3.6 Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data akan dilakukan membercheck yaitu
proses pengetikan data yang diperoleh peneliti dari pemberi
data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa
jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan
oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati
oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga
semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan
92
peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh
pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan
pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam maka peneliti
harus merubah temuannya dan harus menyesuaikan dengan
apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan
membercheck adalah agar informasi yang diperoleh dan akan
digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang
dimaksud sumber data atau informan (Sugiyono, 2011).
3.7 Etika Penelitian
Menurut Sonjaya (2008), etika penelitian memiliki berbagai
macam prinsip, namun terdapat empat prinsip utama yang
perlu dipahami oleh pembaca, yaitu:
a. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for
human dignity).
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk
mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan
jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan
pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan penelitian (autonomy). Beberapa tindakan yang
terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat
manusia, adalah peneliti mempersiapkan formulir
persetujuan subyek (informed consent) yang terdiri dari:
93
1) Penjelasan manfaat penelitian
2) Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan
yang dapat ditimbulkan
3) Penjelasan manfaat yang akan didapatkan
4) Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan
yang diajukan subyek berkaitan dengan prosedur
penelitian.
5) Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan
saja
6) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan.
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian
(respect for privacy and confidentiality)
Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu
termasuk privasi dan kebebasan individu. Pada dasarnya
penelitian akan memberikan akibat terbukanya informasi
individu termasuk informasi yang bersifat pribadi.
Sedangkan, tidak semua orang menginginkan informasinya
diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu
memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut. Dalam
aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi
mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek
dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga
anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat
94
menggunakan koding (inisial atau identification number)
sebagai pengganti identitas responden.
c. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and
inclusiveness)
Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil.
Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan
secara jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan
memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan,
kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius
subyek penelitian. Lingkungan penelitian dikondisikan agar
memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasan prosedur
penelitian. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana
kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban
secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan,
kontribusi dan pilihan bebas masyarakat. Sebagai contoh
dalam prosedur penelitian, peneliti mempertimbangkan
aspek keadilan gender dan hak subyek untuk mendapatkan
perlakuan yang sama baik sebelum, selama, maupun
sesudah berpartisipasi dalam penelitian.
d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan (balancing harms and benefits) (Milton, 1999;
Loiselle, Profetto-McGrath, Polit & Beck, 2004).
95
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan
prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang
bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan
dapat dijeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence).
Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi
subyek (nonmaleficence). Apabila intervensi penelitian
berpotensi mengakibatkan cedera atau stres tambahan
maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk
mencegah terjadinya cedera, kesakitan, stres, maupun
kematian subyek penelitian.