BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Jenis...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Jenis...
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.1. Jenis Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif.
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah.
Definisi tenatng metode kualitatif dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor dalam
Lexy yang menyatakan bahwa : “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati”.1
Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakan dengan
peneliti jenis lainya.
“Ciri-ciri penelitian kualitatif dibagi dalam sebelas karakteristik yaitu : 1.)
Latar alamiah yaitu peneliti kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah
atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity). 2.) Manusia sebagai alat
(instrumen) adalah dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. 3. )Metode kualititif
yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaah dokumen. 4.) Analisis data secara
induktif adalah analisis data secara induktif ini digunakan karena; Pertama,
proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang
terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan
peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel. Ketiga, analisis
demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat
keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan pada suatu latar lainya.
Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang
mempertajam hubungan-hubungann. Kelima, analisis demikian dapat
memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai dari struktur analitik”.2
Penelitian ini merupakan penelitian berjenis kualitatif.
“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
1 Lexy J. Moleong, 2013, Op.cit, hal. 4.
2 Lexy J. Moleong, 2013, Ibid, hal.8-11.
34
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah”.3
Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, data yang didapat akan
lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna. Metode ini dipilih sebagai
metode yang dipandang labih sesuai untuk mengungkapkan dan mencari tahu
penyebab anak tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi di desa Lanjan
kecamatan Sumowono kabupaten Semarang.
1.2. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian
Lokasi atau objek yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah anak
lulusan SMA yang berada di desa Lanjan kecamatan Sumowono kabupaten
Semarang.
Pemilihan ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Anak lulus SMA di desa Lanjan kecamatan Sumowono banyak yang
belum mengetahui akan manfaat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Maksudnya bila anak mengetahui akan manfaat melanjutkan pasti akan
mempunyai gereget untuk melanjutkan.
2. Anak lulusan SMA ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi tetapi ada
yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
3. Beberapa anak yang tidak lanjut studi ke perguruan tinggi mempunyai
alasan faktor ekonomi keluarga rata-rata penghasilan orang tua di desa
Lanjan Rp.300.000- <Rp.1.000.000 per bulan.
3 Lexy J. Moleong, 2013, Ibid, hal. 6.
35
4. Ada pula lulusan dari SMA yang langsung bekerja membantu orang tua
dalam mencari nafkah.
5. Beberapa anak memilih untuk mencari pekerjaan dan langsung bekerja.
6. Ada pula yang kurang mendapat dukungan dari orang tua untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi
7. Ada yang merasa cukup lulusan SMA saja dan tidak perlu melanjutkan ke
perguruan tinggi alasanya karena bila menlanjutkan akan membebani
orang tua.
1.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utamanya adalah mendapatkan data. Dalam penelitian
kualitatif data dikumpulkan oleh peneliti sendiri tidak menggunakan angket atau
alat tes tertentu yang disusun terlebih dahulu. Dalam penelitian ini peneliti
menjadi instrumen utama dan berusaha sendiri menggumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya melalui observasi dan wawancara.
1.3.1. Observasi (Pengamatan)
Metode pengamatan atau observasi yaitu sebuah teknik pengumpulan data
yang mengharuskan peneliti turun lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan
dengan pelaku, tempat, kegiatan dan waktu.
“Pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi
motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan
sebagainya, pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat
dunia sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat
itu, menangkap arti fenomena dari segi pengertian subjek,
menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan anutan
para subjek pada keadaan waktu itu, pengamatan memungkinkan
peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek
36
sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi sumber data,
pengamat memungkinkan pembentukan pengetahuan yang
diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak
subjek”.4
Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur,
karena fokus penelitianya belum jelas. “Observasi tidak terstruktur dimaksud,
dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini pengamat
harus mampu secara pribadi mengembangkan daya pengamatanya dalam
mengamati suatu objek”.5
Dengan pengamatan diharapkan dapat memperoleh data mengenai jumlah
anak yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Setelah melakukan pengamatan
peneliti bermaksud mencari tahu penyebab anak tidak melanjutkan ke perguruan
tinggi di desa Lanjan kecamatan Sumowono kabupaten Semarang.
1.3.2. Wawancara
Menurut Esterberg yang dikutip oleh Sugiyono mendenfinisikan sebagai
berikut,”Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna
dalam suatu topik tertentu”.6 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti mengetahui hal-hal
dari responden yang lebih mendalam.
4 Lexy J. Moleong, 2013, Op.cit, hal. 175.
5 Burhan, Bungin, 2007, Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
hal.120. 6 Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung,
Hal. 231.
37
Wawancara kualitatif dilakukan nilai peneliti bermaksud untuk
memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu
berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi topik
yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut. Dalam
penelitian ini wawancara digunakan dalah wawancara dengan pedoman umum
yaitu :
“Wawancara Semistruktur termasuk dalam kategori in-depth
interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur”. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan
secara lebih terbuka, dimana fihak yang diajak wawancara
diminta pendapat dan ide-idenya”.7
1.3.3. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan untuk mempelajari dokumen yang ada.
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena
dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan, bahkab untuk meramal. Menurut Guba dan Lincoln dalam Lexy
alasan menggunakan dokumen dan record adalah :
1. “Dokumen dan record, digunakan karena merupakan sumber yang stabil,
kaya, dan mendorong.
2. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian.
3. Keduanya berguna dan sesuia dengan penelitian kualitatif karenasifatnya
yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks.
4. Record relatif murah dan tidak sukar di peroleh, tetapi dokumen harus
dicari dan ditemukan.
5. Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian isi.
6. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas
tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.”8
7 Sugiyono, 2010, Op.cit. hal. 320.
8 Lexy J. Moleong, 2013, Op.cit, hal. 217.
38
1.3.4. Triangulasi
“Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada”. 9 Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka
sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data,
yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data.
Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-
perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu
mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai
pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat men-
rescheck temuanya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber,
metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan alan :
a. Mangajukan berbagai macam variasi pertanyaan
b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data
c. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat
dilakukan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi teknik. “Triangulasi
teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-
beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama”.10
Sumber data dalam
penelitian ini adalah anak-anak lulusan SMA didesa Lanjan kecamatan
Sumowono kabupaten Semarang dan teknik pengumpulan datanya adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi.
9 Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, hal. 330.
10 Sugiyono, 2010, Loc.cit, hal. 330.
39
1.4. Satuan Analisis dan Satuan Pengamatan
“Satuan analisis ini mengandung perilaku atau karakteristik yang diteliti”.11
Satuan analisis dalam penelitian ini adalah 23 Anak Lulusan SMA Di Desa
Lanjan Kecamatan Sumowono.
“Satuan pengamatan adalah satuan tempat informasi diperoleh tentang
satian analisis”. 12
Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah Seluruh
Lulusan SMA Di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono.
1.5. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biken dalam Lexy adalah
“Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskanya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.13
Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai di lapangan. Informasi yang
terkumpul meliputi catatan lapangan, komentar subyek penelitian, gambar,
laporan, foto, dan lain-lain. Data yang terkumpul demikian banyak dan kompleks
serta masih campur aduk, maka peneliti memilih yang relevan serta layak untuk
disajikan. Proses itu harus terfokus dan mengarah pada pemecahan masalah,
penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data dalam
penelitian ini akan dianalisis dengan teknik Miles dan Huberman. Miles dan
Huberman dalam Sugiyono mengatakan :
11
W. Gulo, 2000, Metodologi Penelitian, Grasindo, Jakarta, hal. 77. 12
W. Gulo, 2000, Loc.cit, hal. 77. 13
Lexy J. Moleong, 2013, Op.cit, hal. 248.
40
“Bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
iteraktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu
data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification”.14
Aktivitas dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data,
maka peneliti perlu melakukan anticipatory sebelum melakukan reduksi data.
Setelah data reduksi, langkah selanjutnya adalah display data. Penyajian akan
disajikan oleh peneliti dalam bentuk uraian singkat. Langkah terakhir dalam
teknik ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Gambar 3.1. Komponen dalam Analisis Data (interactive model)
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti sehubungan dengan gambar tersebut di
atas dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data (Data collection)
Data yang akan dikoleksi meliputi beberapa data yaitu data mengenai
penyebab ketidaklanjutan anak lulusan SMA tidak melanjutkan studi ke perguruan
14
Sugiyono, 2010, Op.cit, hal.337.
Data Collection Data Display
Data Reduction
Conclusions
41
tinggi. Data-data tersebut akan diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan sumber data diperoleh dari anak lulusan SMA.
Tabel 3.1. Teknik Pengumpulan Data Penelitian “Faktor Penyebab
Ketidaklanjutan Studi Ke Perguruan Tinggi Dikalangan Siswa Lulusan
SMA Di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Kabupaten semarang
Teknik
Pengumpulan
Data
Anak Tidak Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi
Wawancara 1. Pemahaman tentang melanjutkan ke perguruan
tinggi.
2. Penyebab tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
Observasi Mencari jumlah anak lulusan SMA yang tidak
melanjutkan ke perguruan tinggi.
Dokumentasi Jumlah anak lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi.
2. Reduksi Data ( Data Reduction)
Data reduction dilakukan dalam rangka menyeleksi data yang telah
terkumpul. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
melalui reduksi data. “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu”.15
Terkait dengan reduksi data, setiap peneliti akan dipandu dengan tujuan
yang akan dicapai. Dengan demikian mereduksi data dilakukan untuk membuang
data-data yang tidak berhubungan dengan tujuan-tujuan penelitian tersebut. Data
yang akan direduksi dalam penelitian ini misalnya hasil-hasil wawancara yang
tidak berhubungan dengan konteks tujuan penelitian. Sebagai contoh adalah
15
Sugiyono, 2010, Op.cit, hal. 338.
42
rekaman pembukaan wawancara dengan anak-anak lulusan SMA yang tidak
melanjutkan ke perguruan tinggi. Seperti misalnya dalam pembukaan wawancara
biasanya dilakukan melalui pendekatan persuasif oleh peneliti terhadap
responden. Dengan adanya pendekatan ini diharapkan responden mau
memberikan keterangan atau data sebenarnya dan selengkapnya yang dibutuhkan
peneliti. Hasil wawancara yang tidak berhubungan dengan penelitian (seperti
contoh tersebut di atas) akan direduksi atau dibuang.
3. Menyajikan Data ( Data Display )
Selanjutnya setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplay data. Penelitian kualitatif panyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Miles
dan Huberman dalam Sugiyono menyatakan “the most frequent form of display
data for qualitative research data in the past has been narrative tex”.16
Yang
paling sering digunakan utuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
teks yang bersifat naratif.
Mendisplay data memudahkan memahami apa yang terjadi, merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. “Mendisplay data
selain dengan teks naratif, juga dapat berupa, grafik, matrik, network (jejaring
kerja) dan chart”.17
Peneliti akan menyajikan data dengan bentuk teks naratif dan grafik. Penyajian
dalam bentuk grafik akan digunakan untuk menyajikan data-data berikut :
16
Sugiyono, 2010, Op.cit, hal. 341. 17
Sugiyono, 2010, Loc.cit, hal. 341.
43
a. Data mengenai anak lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan
tinggi.
b. Data mengenai anak lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Penyajian data dalam bentuk naratif digunakan untuk menjelaskan semua
data yang telah di kumpulkan dan di reduksi sehingga pembaca penelitian ini
dapat memahami isi penelitian dengan lebih jelas, penyajian data merupakan
tahapan untuk memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan
selanjutnya, untuk dianalisis dan diambil tindakan yang dianggap perlu.
4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan penarikan
kesimpulan ini dilakukan sebagai upaya mencari berbagi hal yang berhubungan.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila ada bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kerdible.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah
dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan
akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.
44
“Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada”.18
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek
yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif hipotesis atau teori.
18
Sugiyono, 2010, Op.cit, hal. 345.