Bab III Anprod
-
Upload
aditya-p-fatqul-alfian -
Category
Documents
-
view
74 -
download
0
Transcript of Bab III Anprod
BAB III
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
3.1 Kriteria Produktivitas
Dalam melakukan pengukuran produktivitas produksi listrik yang akan didistribusikan
kepada masyarakat Samarinda pada bulan Oktober 2010, dilakukan pengumpulan data-
data masa lalu yaitu selama 6 bulan sebelumnya yaitu bulan April-September 2010.
Sebelum melakukan pengukuran maka dilakukan penentuan kriteria produktivitas,
berikut ini adalah beberapa kriteria produktivitas yang akan diukur:
1. Kriteria Efisiensi, yaitu kriteria yang menunjukkan bagaimana penggunaan sumber
daya perusahaan, seperti tenaga kerja, energi, material serta modal yang sehemat
mungkin.
2. Kriteria Inferensial, menunjukkan suatu kriteria yang tidak secara langsung
mempengaruhi produktivitas tetapi bila diikutsertakan dalam dalam matriks dapat
membantu memperhitungkan variabel yang mempengaruhi faktor-faktor yang
mayor.
Berdasarkan dua kriteria di atas kemudian akan dilaksanakan pengukuran produktivitas
dengan menggunakan matriks OMAX.
3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengambilan data sekunder dari
perusahaan langsung untuk data aktual yang ada pada perusahaan, dan wawancara
secara langsung dengan para pekerja dan staff kepegawaian di perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah data-data 6 bulan terakhir perusahaan yang akan dijadikan bahan
dalam menghitung rasio-rasio untuk masing-masing kriteria produktivitas, mulai dari
bulan April-September 2010, yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Data Perusahaan Bulan April-September 2010
BulanProduksi
(Kwh)
Tenaga Kerja
(Orang)
Pemakaian Sendiri (Kwh)
Jam Kerja Tersedia
Jam Kerusakan
Mesin
Jam Mesin
Normal
Bahan Bakar (Liter)
Pelumas(cc)
Jumlah Hari
Absen
Hari Kerja
Tersedia
April 5984700 65 229293.75 720 963.5 2122 1597775 15395 7 824
Mei 6203375 65 231820.5 744 768 2015 1648105 15605 10 833
Juni 4519650 65 191526.75 720 1080 1580 1200460 13305 27 938
Juli 3879200 65 170005.5 744 1147.55 1364 1037600 11295 35 908
Agustus 6953675 65 249353.25 744 1252.466667 2448 1877880 22040 35 916
September 6240675 65 224829.75 720 1025.716667 2118 1665030 17390 22 848
Data 6 bulan di atas akan digunakan sebagai pembanding dengan bulan aktual yaitu
bulan Oktober 2010. Sedangkan untuk data bulan Oktober 2010 dapat dilihat pada
Tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Data Bulan Oktober 2010
No Faktor Jumlah1 Produksi Listrik 6995675 KWH2 Tenaga Kerja 65 Orang3 Pemakaian Sendiri 251755.5 KWH4 Jam Kerja Tersedia 744 Jam5 Jam Kerusakan Mesin 720 Jam6 Jam Mesin Normal 2457 Jam7 Bahan Bakar 1876230 Liter8 Pelumas 20985 CC9 Jumlah Hari Absen 63 Hari10 Hari Kerja Tersedia 924 Hari
3.3 Pengolahan Data
Langkah awal dalam melakukan pengolahan data menggunakan matriks OMAX adalah
menentukan rasio-rasio yang akan digunakan di dalam matriks tersebut. Berikut ini
adalah perhitungan masing masing rasio:
1. Rasio 1
Rasio 1 merupakan perbandingan antara total produksi listrik dengan jam kerja
tersedia. Rasio ini termasuk dalam kriteria efisiensi karena berkaitan dengan
penggunaan sumber daya perusahaan. Dalam menghitung rasio 1 untuk bulan
Oktober 2010 dapat dilakukan sebagai berikut:
Rasio (1) = Total Produksi
Jam KerjaTersedia=6995675
744=9402,789 KWH/jam
Artinya dalam satu jam PT. PLN Kelurahan Karang Asam menghasilkan listrik
sebesar 9402,789 KWH.
2. Rasio 2
Rasio 2 merupakan perbandingan antara total produksi listrik dengan pemakaian
listrik sendiri. Adapun jumlah pemakaian listrik yang digunakan untuk
menggerakkan mesin dan menghasilkan listrik untuk didistribusikan diasumsikan
sebesar 75% dari total pemakaian sendiri listrik oleh PT. PLN (merupakan hasil
wawancara dengan pihak PLN secara langsung), karena sekitar 25% digunakan
untuk pemakaian penerangan kantor dan listrik kantor lainnyya. Rasio ini termasuk
dalam kriteria efisiensi karena berkaitan dengan penggunaan sumber daya
perusahaan. Dalam menghitung rasio 2 untuk bulan Oktober 2010 dapat dilakukan
sebagai berikut:
Rasio (2) = Total Produksi
Pemakaian KWH= 6995675
251755,5=27,78758
Artinya nilai perbandingan antara total produksi dan pemakaian sendiri adalah
sebesar 27,78758.
3. Rasio 3
Rasio 3 merupakan perbandingan antara total produksi listrik dengan pemakaian
bahan bakar. Rasio ini termasuk dalam kriteria efisiensi karena berkaitan dengan
penggunaan sumber daya perusahaan. Dalam menghitung rasio 3 untuk bulan
Oktober 2010 dapat dilakukan sebagai berikut:
Rasio (3) = Total Produksi
Pemakaian BahanBakar=6995675
1876230=3,728581 KWH/liter
Artinya dari tiap liter bahan bakar yang digunakan akan menghasilkan listrik sebesar
3,728581 KWH.
4. Rasio 4
Rasio 4 merupakan perbandingan antara total produksi listrik dengan pelumas yang
digunakan. Rasio ini termasuk dalam kriteria efisiensi karena berkaitan dengan
penggunaan sumber daya perusahaan. Dalam menghitung rasio 4 untuk bulan
Oktober 2010 dapat dilakukan sebagai berikut:
Rasio (4) = Total Produksi
Pelumas=6995675
20985=333,3655KWH/CC
Artinya dari tiap CC pelumas digunakan untuk menghasilkan 333,3655 KWH
listrik.
5. Rasio 5
Rasio 5 merupakan perbandingan antara total produksi listrik dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan. Rasio ini termasuk dalam kriteria efisiensi karena berkaitan
dengan penggunaan sumber daya perusahaan. Dalam menghitung rasio 5 untuk
bulan Oktober 2010 dapat dilakukan sebagai berikut:
Rasio (5) = Total Produksi
JumlahTenagaKerja=6995675
65=107625,8 KWH/orang
Artinya satu orang tenaga kerja dibutuhkan untuk menghasilkan 107625,8 KWH
listrik.
6. Rasio 6
Rasio 6 merupakan perbandingan antara total jam kerusakan mesin dengan jumlah
jam kerja mesin normal yang beroperasi. Rasio ini termasuk dalam kriteria
inferensial. Dalam menghitung rasio 6 untuk bulan Oktober 2010 dapat dilakukan
sebagai berikut:
Rasio (6) = Total JamKerusakanJamMesin Normal
×100 %= 7202457
×100 %=29,30403 %
Artinya perbandingan total jam kerja rusak dengan jam kerja mesin normal adalah
sebesar 29,30403 %.
7. Rasio 7
Merupakan perbandingan antara total hari pekerja absen (tidak hadir) dengan jumlah
hari tersedia tenaga kerja. Rasio ini termasuk dalam criteria inferensial. Dalam
menghitung rasio 6 untuk bulan Oktober 2010 dapat dilakukan sebagai berikut:
Rasio (7) = jumlahhari Absen
jumla hharitersedia tenagakerja×100 %= 63
924×100%=6,818182%
Artinya perbandingan total hari pekerja absen dengan jumlah hari tersedia tenaga
kerja adalah sebesar 6,818182 %
Hasil perhitungan rasio-rasio di atas kemudian digunakan sebagai data aktual rasio atau
performance masing-masing rasio. Sedangkan untuk data 6 bulan (April-September)
dilakukan perhitungan rasio dengan cara yang sama seperti di atas, kemudian dirata-
ratakan untuk mendapatkan performance rata-rata (level 3 pada matriks OMAX).
Sedangkan data terburuk selama bulan April-Oktober digunakan sebagai nilai pada
level 2 matriks OMAX, dan untuk level 10 menggunakan data target yang diperoleh
dari wawancara dengan pihak perusahaan.
Selanjutnya untuk data keperluan nilai pada matriks OMAX lainnya, dapat dilihat pada
Tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3 Nilai Tahap Awal, Target, dan Bobot Tiap Rasio
Rasio
Tahap Awal (Rata-rata Dari Nilai Rasio
Bulan April-September)
Target Bobot
1 7692.527 9600 0.12 25.82004 29 0.13 3.744029 3.8 0.354 357.296 450 0.155 86618.65 120000 0.16 55.93275 20 0.157 2.533064 1.5 0.05
Dari data-data yang telah diolah di atas, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan
perhitungan menggunakan matriks OMAX yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai
berikut:
Gambar 3.1 Matriks OMAX
Adapun untuk mencari nilai rasio antara level dapat dilakukan menggunakan cara
interpolasi. Dari perhitungan matriks OMAX di atas, maka dapat dihitung hasil Index
Produktivitas PT. PLN Kelurahan Karang Asam sebagai berikut:
IP = Total Nilai Produktivitas−3
3×100 %=4,35−3
3×100 %=45 %
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai Index Produktivitas PT. PLN
Kelurahan Karang Asam Samarinda untuk bulan Oktober adalah sebesar 45%.
4.3 Analisa dan Pembahasan Usulan Perbaikan
Dari perhitungan yang telah dilakukan menggunakan matriks OMAX di atas maka
dapat dianalisis rasio-rasio pengukuran sebagai berikut:
1. Rasio 1
Pada Rasio 1 perhitungan yang dilakukan yaitu perbandingan antara total produksi
listrik dengan jam kerja tersedia. Dari dari tabel matriks omax di dapatkan nilai
produktivitas sebesar 0,9 dengan skor aktual yaitu sebesar 9 dan dikategorikan baik
sekali dengan nilai 9327,504 karena mendekati nilai target sebesar 9600. Dari
pehitungan rasio 1 ini maka dapat disimpulkan bahwa antara total produksi listrik
dan jam kerja yang tersedia telah di optimalkan dengan sangat baik pada PLTD
karang asam.
2. Rasio 2
Perhitungan yang dilakukan pada rasio 2 yaitu perbandingan antara total produksi
dan pemakaian Kwh Listrik. nilai target yang ingin dicapai pada rasio 2 ini yaitu 29
dan skor aktual yang didapatkan yaitu 7 dengan nilai yang didapatkan 27,64.
Sedangkan untuk nilai produkktifitas yang didapatkan yaitu sebesar 0,7. Pada rasio
2 ini maka dapat disimpulkan bahwa pada PLTD karang asam tersebut memiliki
produktivitas yang baik.
3. Rasio 3
Pada rasio 3 perhitungan menggunakan perbandingan antara total produksi dan
pemakaian bahan bakar. Nilai target yang ingin dicapai yaitu sebesar 3,8 dan skor
aktual yang didapatkan yaitu 2 dengan nilai 3,73. Nilai produktivitas yang
didapatkan yaitu 0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa produktivitas untuk
perbandingan total produksi dan pemakaian bahan bakar masih buruk.
4. Rasio 4
Perhitungan pada rasio 4 menggunakan perbandingan antara total produksi dan
pemakaian pelumas. Nilai target yang ingin dicapai yaitu sebesar 450 dan skor
aktual yang didapatkan yaitu 1 dengan nilai 329,43. Nilai produktivitas yang
didapatkan yaitu 0,15 sehingga dapat disimpulkan bahwa produktivitas untuk
perbandingan total produksi dan pemakaian pelumas pada PLTD Karang Asam
masih buruk.
5. Rasio 5
Pada rasio 5 perhitungan menggunakan perbandingan antara total produksi dan
Jumlah tenaga Kerja. Nilai target yang ingin dicapai yaitu sebesar 120000 dan skor
aktual yang didapatkan yaitu 7 dengan nilai 105693,7. Nilai produktivitas yang
didapatkan yaitu 0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa produktivitas untuk
perbandingan total produksi dan Jumlah Tenaga Kerja adalah baik.
6. Rasio 6
Pada rasio 6 perhitungan menggunakan perbandingan antara total jam kerusakan
dan jam mesin normal. Nilai target yang ingin dicapai yaitu sebesar 20 dan skor
aktual yang didapatkan yaitu 8 dengan nilai 30,27. Nilai produktivitas yang
didapatkan yaitu 1,2 sehingga dapat disimpulkan bahwa produktivitas untuk
perbandingan total jam kerusakan dan jam mesin normal adalah baik.
7. Rasio 7
Perhitungan pada rasio 7 menggunakan perbandingan antara jumlah hari absen dan
jumlah hari tersedia tenaga kerja. Nilai target yang ingin dicapai yaitu sebesar 1,5
dan skor aktual yang didapatkan yaitu 0 dengan nilai 6,8. Nilai produktivitas yang
didapatkan yaitu 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa produktivitas untuk
perbandingan jumlah hari absen dan jumlah hari tersedia tenaga kerja sangat buruk.
Dari analisa dan pembahasan diatas maka daapat disimpulkan bahwa terdapat
produktivitas yang masih dibawah rata-rata antara lain rasio 3, raasio 4, dan rasio 7
sehingga dapat dioberikan usulan perbaikan sebagai berikut:
1. Pada rasio 3 itu berhubungan dengan total produksi dan pemakain bahan bakar
dengan usulan untuk optimalisasi pemakaian dan supply bahan bakar agar
menghasilkan produksi Kwh listrik yang optimal. Untuk optimalisasi pemakaian
dan supply bahan bakar dapat dilakukan salah satunya dengan metode forecasting
karena dari observasi dan interview yang dilakukan terhadap karyawan PLTD
Karang asam diketahui bahwa sistem persediaan bahan bakar belum berjalan dengan
baik.
2. Pada rasio 4 memiliki permasalahan yang sama seperti rasio 3 yaitu berhubungan
dengan total produksi listrik dan pemakaian pelumas, sehingga usulan perbaikan
yang ditawarkan yaitu sama dengan usulan perbaikan pada rasio 1.
3. Untuk usulan perbaikan pada rasio 7 berhubungan dengan absensi karyawan. Dari
data yang di dapatkan dapat dilihat ternyata terdapat banyak data absen sehingga
usulan yang diberikan yaitu untuk lebih memperketat absen karyawan karena dapat
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, misalkan dengan memberikan sanksi
kepada karyawan yang tidak masuk.
Sedangkan untuk rasio-rasio yang sudah baik atau bahkan baik sekali juga semestinya
dapat dipertahankan untuk bulan-bulan ke depannya, sehingga produktivitas PT. PLN
Kelurahan Karang Asam menjadi baik dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan utama
perusahaan yaitu memenuhi kebutuhan pasokan listrik warga masyarakat Samarinda.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari perhitungan dan analisa yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari 7 rasio yang telah ditetapkan terdapat 4 rasio yang memiliki nilai produktivitas
yang baik yaitu rasio 1 yang berhubungan dengan total produksi listrik dengan jam
kerja tersedia, rasio 2 berhubungan dengan antara total produksi dan pemakaian
Kwh Listrik, rasio 5 yang berhubungan dengan total produksi dan Jumlah tenaga
Kerja dan rasio 6 yang berhubungan dengan antara total jam kerusakan dan jam
mesin normal.
2. Untuk rasio yang memiliki nilai produktivitas di bawah rata-rata antara lain adalah
rasio 3 yang berhubungan dengan pemakain bahan bakar, rasio 4 yang berhubungan
pemakaian palumas, dan rasio 7 yang berhubungan absensi karyawan.
3. Usulan perbaikan yang dapat diberikan adalah optimalisasi pemakaian dan supply
bahan bakar dan pelumas salah satunya dengan metode forecasting karena dari
observasi dan interview yang dilakukan terhadap karyawan PLTD Karang asam
diketahui bahwa sistem persediaan bahan bakar belum berjalan dengan baik. Selain
itu perusahaan juga harus lebih memperketat absensi karyawan karena dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan.
4.2 Saran
Saran yang kami berikan untuk penelitian selanjutnya yaitu dalam proses pengumpulan
data, selain mengambil data data yang telah disiapkan oleh pihak manajemen
perusahaan, kita juga sebaiknya melakukan observasi langsung dan interview terhadap
karyawan PLTD Karang Asam agar kita bisa lebih mudah untuk mengidentifikasi
permasalahan, kendala dan penyebab permasalahan yang ada pada perusahaan.
Dokumentasi PT. PLN Kelurahan Karang Asam Samarinda