BAB III
-
Upload
ainur-rahmah -
Category
Documents
-
view
215 -
download
1
description
Transcript of BAB III
![Page 1: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan, yaitu Pengambangan LKS
dengan Model GI pada Sub Materi Mollusca Kelas X SMA. Pengembangan LKS yang
digunakan adalah menggunakan desain model 4D (Define, Design, Develop) tanpa tahap
Disseminate.
B. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah LKS dengan model GI pada sub materi Mollusca. LKS ini
akan diujicobakan secara terbatas kepada 15 siswa kelas X SMAN 1 Gondang Mojokerto,
yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 perempuan. Penelitian ini dilakukan pada kelas yang
heterogen dan telah dianggap mewakili untuk mengetahui tingkat validitas, efektifitas, dan
kepraktisan LKS yang dikembangkan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Pengembangan LKS dengan model GI pada materi Filum Mollusca dilaksanakan di
Jurusan Biologi, FMIPA, UNESA pada bulan Januari-April 2015. Sekolah yang digunakan
sebagai tempat uji coba penelitian ini yakni di SMAN 1 Gondang Mojokerto. Uji coba
terbatas diujicobakan kepada 15 siswa Kelas X pada tanggal 28 Juli 2015.
D. Definisi Operasional
Peneliti menjabarkan definisi operasional dari variabel yang terdapat dalam penelitian
agar tidak menimbulkan berbagai penafsiran yang berbeda, adapun definisi operasional
tersebut yaitu:
1. Validitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan model GI pada sub materi Mollusca
Validitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan model Group Investigation (GI)
merupakan tingkat kualitas LKS yang diperoleh dari hasil validasi yang dilakukan oleh
seorang dosen ahli materi, seorang dosen ahli pendidikan biologi, dan seorang guru
![Page 2: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/2.jpg)
biologi SMAN Gondang 1 Mojokerto yang ditinjau dari beberapa aspek. Aspek tersebut
meliputi komponen isi, penyajian, dan kebahasaan LKS yang dikembangkan.
2. Kepraktisan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan model Group Investigation (GI)
Kepraktisan LKS dengan model Group Investigation (GI) merupakan tingkat kualitas
LKS yang diperoleh dari keterlaksanaan dan hambatan siswa selama menggunakan LKS
yang dikembangkan.
a. Keterlaksanaan LKS, merupakan keterlaksanaan kegiatan yang terdapat pada LKS
yang dikembangkan. Keterlaksanaan LKS diperoleh melalui lembar observasi
keterlaksanaan yang berisi kriteria pada lembar observasi berdasarkan aspek yang
sudah ditentukan untuk diamati.
b. Hambatan siswa, merupakan kendala yang dihadapi siswa dalam menggunakan LKS
yang dikembangkan. Hambatan siswa dapat diperoleh melalui hasil penyebaran
lembar hambatan siswa yang diberikan kepada siswa setelah pembelajaran dengan
menggunakan LKS yang dikembangkan.
3. Keefektivan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan model Group Investigation (GI)
Keefektivan LKS dengan model Group Investigation (GI) merupakan tingkat keefektivan
LKS yang diperoleh dari hasil belajar siswa, ketuntasan tujuan pembelajaran, dan
sensitivitas butir soal.
a. Hasil belajar siswa, merupakan hasil belajar yang diperoleh setelah menggunakan
LKS yang dikembangkan.
b. Ketuntasan tujuan pembelajaran, merupakan ketercapaian tujuan pembelajaran yang
mengacu pada indikator pembelajaran.
c. Sensitivitas butir soal, merupakan cara untuk mengetahui karakteristikbutir soal.
Hasil belajar siswa, ketuntasan tujuan pembelajaran, dan sensitivitas butir soal
diperoleh melalui tes setelah menggunakan LKS dengan model Group Investigation
(GI) yang dikembangkan.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian pengembangan LKS dengan model Group Investigation (GI) ini menggunakan
model pengembangan 4-D, namun tanpa tahap disseminate. Adapun tahapannya adalah seperti
gambar 3.1.
![Page 3: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/3.jpg)
Analisis Kurikulum
Analisis Siswa
Analisis Tugas
Perumusan Tujuan Pembelajaran
Telaah dan Validasi
Analisis Konsep
Seminar dan Revisi
Revisi
Penyususnan LKS
Desain Awal LKS dan Revisi
Uji Coba Terbatas
Draft Akhir
(LKS dengan model GI pada sub materi Mollusca)
Revisi
Define
Pra-draft
Draft I
Draft II
Design
Develop
![Page 4: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/4.jpg)
Gambar 3.1. Skema Pengembangan LKS dengan Model GI pada Sub Materi Mollusca Menggunakan Model 4D (diadaptasi dari Thiagarajan, 1974)
1. Tahap I Pendefinisian (Define)
Tahap pendefinisian bertujuan untuk mendefinisikan dan menetapkan syarat-
syarat pembelajaran. Tahap ini dilakukan dengan menganalisis tujuan dalam bahasan
materi pelajaran yang akan dikembangkan perangkatnya.
a. Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum dilakukan pada sub materi Mollusca berdasarkan
kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013. Peneliti melakukan analisis kompetensi
inti (KI), kompetensi dasar (KD), indikator, dan merumuskan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Sub materi Mollusca kelas X semester genap terdapat pada KI 3. yaitu,
memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah, dan
terdapat pada KI 4. yaitu, mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Sub materi Mollusca ini juga
terdapat pada KD 3.8 yaitu, Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan
hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta
mengaitkan peranannya dalam kehidupan, dan terdapat pada KD 4.8 Menyajikan
data tentang perbandingan kompleksitas jaringan penyusun tubuh hewan dan
perannya pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
Indikator yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
![Page 5: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/5.jpg)
1) Menunjukkan sikap ilmiah, peka terhadap lingkungan dan dapat menumbuhkan
rasa syukur terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan terhadap
keanekaragaman hewan Mollusca.
2) Menunjukkan sikap saling bekerja sama, berani mengemukakan pendapat,
saling menghargai, jujur, dan bertanggung jawab
3) Menjelaskan ciri diagnostik atau pembeda Filum Mollusca
4) Mengidentifikasi hewan-hewan anggota Kelas Gastropoda, Bivalvia, dan
Cephalopoda
5) Menjelaskan peranan Mollusca dalam kehidupan.
6) Membuat laporan tertulis hasil penyelidikan yang telah dilakukan
b. Analisis siswa
Tahap ini penting dilakukan awal perencanaan dengan memperhatikan ciri,
kemampuan, dan pengalaman siswa, baik sebagai individu maupun kelompok. Tahap
ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa terhadap materi
yang akan dipelajari. Hasil dari analisis ini akan digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan LKS yang akan dikembangkan.
Penelitian akan dilakukan di kelas X SMAN 1 Gondang Mojokerto dengan
jumlah 15 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 perempuan dengan kisaran
umur 15-16 tahun. Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan kemampuan
akademik, usia, jenis kelamin, dan jumlah siswa.
c. Analisis tugas
Analisis tugas adalah kemampuan prosedur untuk menentukan isi satuan
pelajaran. Analisis tugas dilakukan dengan merinci isi materi ajar dalam bentuk garis
besar.
d. Analisis konsep
Tahap ini dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan
diajarkan, menyusun secara sistematis dan merinci konsep-konsep yang yang
relevan.
e. Perumusan Tujuan Pembelajaran
![Page 6: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/6.jpg)
Langkah terakhir pada tahap define adalah merumuskan tujuan pembelajaran.
Adapun rumusan pembelajaran dari penelitian ini sebagai berikut.
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1) Setelah melakukan penyelidikan dan pengamatan berbagai hewan Mollusca,
siswa dapat menunjukkan sikap ilmiah, peka terhadap lingkungan dan dapat
menumbuhkan rasa syukur terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan.
2) Setelah melakukan penyelidikan dan pengamatan berbagai hewan Mollusca,
siswa dapat menunjukkan sikap saling bekerja sama, berani mengemukakan
pendapat, saling menghargai, jujur, dan bertanggung jawab
3) Setelah melakukan penyelidikan dan pengamatan berbagai hewan Mollusca,
siswa dapat menjelaskan ciri diagnostik atau pembeda Filum Mollusca minimal
dua ciri diagnostik
4) Setelah melakukan penyelidikan dan pengamatan berbagai hewan Mollusca,
siswa dapat mengidentifikasi hewan-hewan anggota kelas Gastropoda,
Bivalvia, dan Cephalopoda minimal dua ciri yang diamati.
5) Setelah melakukan study literature tentang peran positif dan negatif, siswa
dapat menjelaskan minimal tiga peranan Mollusca dalam kehidupan.
6) Setelah melakukan kegiatan sesuai petunjuk LKS, siswa dapat
mengkomunikasikan secara tertulis dalam bentuk laporan tertulis.
2. Tahap II Perencanaan (Design)
Pada tahap ini dilakukan perencanaan untuk merancang perangkat
pembelajaran. Tahap ini meliputi pemilihan media, yaitu menetukan media yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan LKS yang dikembangkan. Tahap
selanjutnya yaitu tahap pemilihan jenis instrumen yang tepat untuk mengukur
validitas LKS. Jenis instrumen meliputi lembar telaah dosen dan guru Biologi,
lembar observasi keterlaksanaan, serta lembar hambatan siswa. Pada tahap ini juga
dihasilkan desain awal LKS yang akan dikembangkan.
3. Tahap II Pengembangan (Develop)
![Page 7: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/7.jpg)
X O
Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar. Tahap ini
diawali dengan merevisi pra-draft 1 sehingga diperoleh draft 1 sebagai hasil dari
revisi pertama. Tahap pengembangan biasanya meliputi: (a) validasi oleh seorang
dosen ahli materi, seorang dosen ahli pendidikan biologi, dan seorang guru biologi
SMAN 1 Gondang Mojokerto kemudian diikuti dengan revisi (draf 2) (b) Simulasi
berupa kegiatan mengoperasionalkan rencana pembelajaran yang ditujukan untuk
mengecek keterlaksanaan perangkat, kecocokan waktu, kegiatan alat dan sebagainya
(c) uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya. Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) yang digunakan pada tahap simulasi dan uji coba digunakan sebagai hasil
akhir yang akan dilampirkan di dalam laporan.
F. Rancangan Uji Coba Terbatas
Penelitian ini menggunakan rancangan uji coba terbatas One-shot Case Study, yaitu
dengan memberikan perlakuan langsung kepada siswa dan pada akhirnya didapatkan hasil
akhir sebagai nilai akhir sebagai nilai atau hasil dari perlakuan. Rancangan percobaan
tersebut digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
X : perlakuan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan LKS dengan model Group
Investigation (GI).
O : Hasil belajar setelah perlakuan, yaitu dengan memberikan tes akhir pada akhir
pembelajaran.
G.Variabel Penelitian
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Validitas LKS, meliputi
a. Komponen isi
b. Komponen penyajian
c. Komponen kebahasaan
![Page 8: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/8.jpg)
2. Keprakrisan LKS
a. Keterlaksanaan LKS
b. Kesulitan atau hambatan yang muncul
3. Keefektivan LKS
a. Hasil belajar siswa
b. Ketuntasan tujuan pembelajaran
c. Sensitivitas butir soal
H.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data
penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Lembar Validasi LKS dengan model GI
Lembar validasi LKS merupakan lembar instrumen atau penilaian (validasi)
kelayakan berdasarkan penilaian para ahli. Lembar validasi digunakan untuk
mengetahui validitas LKS dengan model GI. Lembar validasi LKS GI berupa
pertanyaan-pertanyaan tertutup yang berisi kriteria untuk menilai validitas. LKS GI
meliputi isi, penyajian, dan kebahasaan. Pertanyaan ini digunakan oleh dosen ahli
media dan materi, serta guru Biologi sebagai acuan untuk menilai (validasi) LKS
yang dikembangkan.
2. Lembar Observasi Keterlaksanaan LKS
Lembar observasi keterlaksanaan LKS merupakan lembar instrumen atau
penilaian yang berisi kriteria pengamatan untuk menilai keterlaksanaan kegiatan
siswa dalam menggunakan LKS yang dikembangkan. Kriteria pada lembar observasi
sudah ditentukan berdasarkan aspek sesuai dengan kegiatan yang terdapat pada LKS.
3. Lembar Hambatan Siswa
Lembar hambatan siswa merupakan lembar instrumen atau penilaian yang
berupa tabel yang berisi kegiatan-kegiatan yang terdapat pada LKS, instrumen ini
![Page 9: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/9.jpg)
diisi oleh siswa sendiri dan diberikan kepada siswa setelah pembelajaran dengan
menggunakan LKS yang dikembangkan.
4. Lembar Tes
Lembar tes merupakan lembar instrumen atau penilaian yang berupa soal-soal
evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan LKS yang
dikembangkan, dengan menggunakan instrumen ini dapat mengetahui siswa yang
tuntas dan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya, selain itu juga dapat digunakan
untuk mengetahui ketuntasan tujuan pembelajaran dan sensitivitas butir soal.
Ketuntasan tujuan pembelajaran diperoleh dari hasil belajar siswa, sedangkan
sensitivitas butir soal diperoleh melalui analisis butir soal yang digunakan dalam
lembar tes.
I.Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Metode telaah
Lembar telaah digunakan untuk menelaah dan merevisi LKS sampai layak
untuk diujicobakan meliputi isi, penyajian, dan kebahasaan. Telaah dilakukan oleh
seorang dosen ahli materi, seorang dosen ahli perangkat pembelajaran, dan guru
Biologi SMAN 1 Gondang Mojokerto. Pemberian lembar telaah tersebut bertujuan
untuk mendapatkan informasi sebagai acuan terhadap validitas LKS yang ditinjau
dari aspek isi, penyajian, dan kebahasaan.
2. Metode observasi keterlaksanaan
Metode observasi keterlaksanaan dilakukan dengan cara mengamati proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersama siswa selama kegiatan pembelajaran
menggunakan LKS yang dikembangkan dengan bantuan observer.
3. Metode angket
Metode angket digunakan untuk mengetahui hambatan siswa selama
menggunakan LKS yang dikembangkan. Metode angket ini akan diberikan satu kali
pada pertemuan terakhir setelah kegiatan pembelajaran selesai yang akan diisi oleh
siswa secara individu dan siswa diminta untuk menjawab dengan sebenar-benarnya.
4. Metode tes
![Page 10: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/10.jpg)
Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa
yang diperoleh akan digunakan untuk menganalisis ketuntasan tujuan pembelajaran,
sedangkan butir soal dalam tes akan dianalisis menggunakan sensitivitas butir soal
untuk mengetahui karakteristik butir soal. Lembar tes tersebut diberikan satu kali
pada pertemuan terakhir setelah kegiatan pembelajaran selesai.
J. Teknik analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptif,
yaitu:
1. Validitas
Validitas LKS dengan model GI merupakan tingkat kualitas LKS yang diperoleh dari
hasil validasi yang dilakukan oleh seorang dosen ahli materi, seorang dosen ahli
pendidikan biologi, dan seorang guru biologi SMAN 1 Gondang Mojokerto. Data yang
diperoleh dari masing-masing validator berupa skor dari setiap komponen yang sudah
ditentukan meliputi isi, penyajian, dan kebahasaan yang terdiri dari beberapa kriteria.
Untuk mengetahui tingkat kualitas (validitas) setiap kriteria pada LKS yang telah
dikembangkan menggunakan rumus
Dengan menggunakan data tersebut, dapat diketahui tingkat validitas LKS yang ditinjau
dari setiap komponen dengan menggunakan rumus.
Skor yang dihitung menggunakan persamaan tersebut harus memiliki ketentuan bahwa
jumlah skor maksimal merupakan suatu perhitungan hasil dari persamaan berikut ini
(diadaptasi dari Riduwan, 2012):
Berdasarkan hasil analisis validasi, maka akan diperoleh empat kriteria skor yang
disajikan dalam Tabel 3.1
Tabel 3.1 Kriteria Interprestasi Data Hasil Validasi (Diadaptasi dari Riduwan, 2012)
Nilai setiap kriteria= jumlah skor kriteria yang diperoleh/ jumlah validator
Nilai setiap komponen= jumlah skor total dari penjumlahan setiap kriteria / jumlah skor maksimal
Jumlah skor total= skor tertinggi untuk setiap kriteria x jumlah kriteria
![Page 11: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/11.jpg)
Skor rata-rata Kategori
1,00-1,75
1,76-2,50
2,51-3,25
3,26-4,00
Tidak valid
Kurang valid
Cukup valid
Valid
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, maka dapat diketahui validitas LKS dengan
model GI diakatakan valid dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran, jika skor
rata-rata ≥3.26.
2. Kepraktisan (Keterlaksanaan LKS dan Hambatan Siswa)
Kepraktisan LKS dengan model GI yang dikembangkan dapat diukur menggunakan
lembar observasi keterlaksanaan LKS dan lembar hambatan siswa. Keterlaksanaan
merupakan aktifitas siswa pada saat proses pembelajaran menggunakan LKS yang
dikembangkan. Data keterlaksanaan disusun dalam lembar observasi keterlaksanaan
dalam bentuk tabel observasi dengan tipe pernyataan tentang keterlaksanaan aspek-aspek
tertentu yang akan diamati dengan jawaban “ya” atau “tidak”.
Hasil observasi yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan acuan skala
Guttman (tabel 3.2) (diadaptasi dari Riduwan, 2012)
Tabel 3.2 Kriteria skala Guttman
Keterlaksanaan Skor
Ya
Tidak
1
0
Dari data tersebut, dapat diketahui presentase kepraktisan LKS yang dikembangkan
dengan menggunakan persamaan berikut.
presentase (% )kepraktisan LKS= skor yangdiperolehjumlah skor total
x100
Berdasarkan hasil analisis keterlaksanaan LKS, maka akan diperoleh 4 kriteria skor rata-
rata.
Tabel 3.3 Kriteria interprestasi skor berdasarkan skala Likert (diadaptasi dari Riduwan,
2012)
![Page 12: BAB III](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083005/563db7bd550346aa9a8d7a71/html5/thumbnails/12.jpg)
Skor rata-rata (%) Kategori
0-24
25-49
50-74
75-100
Tidak praktis
Kurang praktis
Cukup praktis
Praktis
Berdasarkan presentase keterlaksanaan LKS yang dikembangkan dikatakan praktis dan
dapat digunakan sebagai bahan ajar jika presentase rata-rata penilaiannya ≥ 75%.
Kepraktisan LKS juga dapat diperoleh melalui lembar hambatan siswa dalam
menggunakan LKS yang dikembangkan. Hambatan dapat diperoleh melalui hasil
penyebaran lembar hambatan siswa yang diberikan kepada siswa setelah pembelajaran
dengan menggunakan LKS yang dikembangkan. Data yang diperoleh selanjutnya akan
dianalisis secara deskriptif.
3. Keefektivan (Hasil belajar dan Ketuntasan Tujuan Pembelajaran)
Keefektivan LKS yang dikembangkan dapat diukur dengan menggunakan hasil belajar
siswa, ketuntasan tujuan pembelajaran, dan sensitivitas butir soal. Hasil belajar siswa
diperoleh melalui metode tes, hasil belajar siswa dapat diukur dengan cara
membandingkan nilai yang diperoleh siswa dengan standar ketuntasan minimal (SKM)
yang telah ditetapkan oleh sekolah pada mata pelajaran biologi, yaitu sebesar 75%. Siswa
dapat dikatakan telah tuntas belajar apabila memperoleh nilai hasil belajar 75% atau
mendapat nilai ≥75.
Ketuntasan tujuan pembelajaran dapat diketahui melalui ketuntasan tiap-tiap tujuan
pembelajaran yang dapat diketahui dengan perhitungan.
Ketuntasan tujuan =