BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1.repository.ump.ac.id/4916/3/SRI UTAMI BAB...
Transcript of BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1.repository.ump.ac.id/4916/3/SRI UTAMI BAB...
-
9
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Deskripsi Konseptual
1. Persepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2010 persepsi adalah
tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Menurut Philip Kotler dalam
Riadi, 2012 Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur, dan menginterpretasikan memasuk-masukkan informasi untuk
menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Menurut Robbin dalam NA
Kerinci 2015 persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan
menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada
lingkungan mereka.
Dari beberapa pendapat di atas maka persepsi adalah suatu proses
memberikan tanggapan dengan menerima, menyeleksi, mengatur, mengolah,
mengelola, dan menafsirkan dalam rangka pemberian makna.
2. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013
Sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, maka kedudukan
Bahasa Indonesia lebih tinggi, jika sebelumnya hanya sebagai salah satu alat
untuk mempersatukan suku-suku bangsa Indonesia saja, maka sekarang harus
memperkokoh persatuan bangsa yang telah ada. Dalam hal ini dapat
9
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
10
dikatakan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
(Muh.Faisal Kajian Bahasa Indonesia Unit 3: 7).
Dalam Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta tahun 1988
diperkenalkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memuat 62.100 butir
masukan termasuk ungkapan dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yang
disusun di bawah koordinasi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Kedudukan Bahasa Indonesia kini semakin mantap sebagai wahana
komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal.
Dalam hal ini UUD 1945 bab XV, pasal 36, telah ditetapan Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Negara
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dalam
kurikulum 2013 sangat berperan penting. Bahasa Indonesia tidak hanya
sebagai mata pelajaran yang harus diajarkan, akan tetapi juga sebagai
penghela dan penghubung antar mata pelajaran, serta penghubung antar tema
yang terpadu.
Model pembelajaran terpadu menurut Fogarty (1991) dalam Trianto
(2010: 110) terdapat sepuluh model pembelajaran yaitu 1) the fragmented
model (model tergambarkan), 2) the connected model (model terhubung, 3)
the nested (model tersarang), 4) the squenced model (model terurut), 5) the
shared model (model terbagi), 6) the webbed model (model terjaring), 7) the
threaded model (model tertali), 8) the integrated model (model terpadu), 9)
the immersed model ( model terbenam), 10) the networked model ( model
jaringan).
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
11
Dari sepuluh model pembelajaran terpadu di atas Fogarty 1991
dalam Trianto (2010: 117), yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah
the integrated model (model terpadu). Pembelajaran terpadu tipe integrated
(keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan
sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi.
Keunggulan tipe integrated (keterpaduan) menurut Trianto (2010:
118) adalah: 1) adanya kemungkinan pemahaman bidang studi, karena
dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berfikir, keterampilan sosial
dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi,
sehingga siswa pembelajar menjadi semakin diperkaya dan berkembang; 2)
memotifasi siswa dalam belajar; dan 3) tipe terintegrasi juga memberikan
perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam suatu saaat, tipe ini tidak
memerlukan penambahan waktu untuk kerja dengan guru lain. Dalam tipe ini
guru tidak perlu mengulang kembali materi yang umpang-tindih, sehingga
tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Sedangkan Kekurangan tipe integrated (keterpaduan) menurut
Trianto (2010: 118) adalah: 1) guru harus menguasai konsep, sikap, dan
keterampilan yang diprioritaskan; 2) sulit menerapkan tipe ini secara penuh;
3) memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaannnya; dan 4) pengitegrasian kurikulum dengan konsep-konsep
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
12
dari masing-masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang
beraneka ragam.
Pembelajaran tematik menurut Trianto (2015: 147) dimaknai sebagai
pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Pembelajaran
tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis daripada
model pembelajaran terpadu. Istilah model pembelajaran tematik pada
dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa.
Pembelajaran tematik menurut Hosnan ( 2014: 364) adalah
pembelajaran yang lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan
terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang
dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-
konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain
yang telah dipahaminya. Karena itu, pembelajaran tematik lebih menekankan
pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Guru perlu
mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi
kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan
unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan
konseptual antarmata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema,
sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.
Selain itu dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan
sangat membantu siswa , karena sesuai dengan tahap perkembangannya,
siswa melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.
Dengan pendekatan tema menurut Hosnan (2014: 365) diharapkan
akan memberikan banyak keuntungan. Keuntungan pendekatan tematik
diantaranya sebagai berikut.
a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema yang sudah dipelajari.
b. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran dalam tema serupa.
c. Pemahaman atas materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
13
d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
e. Siswa lebih mampu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
f. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata
pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lainnya.
g. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga
pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remidial,
pemantapan, atau pengayaan.
Kelebihan pembelajaran tematik menurut Hosnan (2014: 365) adalah
sebagai berikut.
a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.
b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama, membantu mengembangkan
keterampilan berfikir siswa.
d. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
e. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Manfaat pembelajaran tematik menurut Hosnan (201: 365) adalah :
a. dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi
dapat dikurangi, bahkan dihilangkan.
b. siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan
tujuan akhir.
c. pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.
d. dengan adanya pemaduan antaramata pelajaran, maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
14
Karakteristik pembelajaran tematik menurut Hosnan (201: 366)
adalah sebagai berikut.
a. Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered) hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih
banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih
banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan-
kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung. Pembelajara tematik bisa memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini,
siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata kongkret sebagai dasar
memahai hal-hal yang lebih absrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajara tematik pemisahan antarmata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus
pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan kehidupan siswa sesuai dengan kurikulum.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Pembelajara tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu
proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-
konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa
dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel. Pembelajara tematik bersifat luwes dimana guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lainnya, bahkan mengkaitkannya dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai
dengan minat dan kebutuhannya.
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Pembelajaran di keas tidak hanya diarahkan pada prinsip belajar
konvensional, lebih banyak menggunakan teknik mengajar ceramah, tetapi
guru ebih utama menggunakan teknik bermain yang membuat suasana
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik menurut Trianto
(2015: 154) dapat diklasifikasikan menjadi: (1) prinsip penggalian-tema; (2)
prinsip Pengelolaan pembelajaran; (3) prinsip evaluasi; dan (4) prinsip reaksi
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
15
3. Materi Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013
Kompetensi Bahasa Indonesia yang tertuang dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 dikelompokkan
menjadi 3 yaitu: 1) kompetensi untuk kelas I dan II, 2) kompetensi untuk
kelas III dan IV, dan 3) kompetensi untuk kelas V dan VI. Kompetensi itu
dirinci sebagaimana dalam Permendikbud Nomor 64 (2013: 49) adalah:
a. Kompetensi untuk kelas I dan II meliputi :
1) memiliki kepedulian, rasa percaya diri, perilaku santun, sikap kasih
sayang, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan Bahasa
Indonesia;
2) mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta
unsur paralinguistik dalam penyajian teks;
3) mengenal bentuk dan ciri teks deskriptif serta teks laporan sederhana;
dan
4) menyajikan secara lisan dan tulis berbagai teks sederhana
b. Kompetensi untuk kelas III dan IV meliputi :
1) memiliki kepedulian, rasa percaya diri, perilaku santun, sikap kasih
sayang, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan Bahasa
Indonesia;
2) mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta
unsur paralinguistik dalam penyajian teks;
3) mengenal bentuk dan ciri teks berbagai teks sederhana;
4) menganalisis informasi di dalam berbagai teks sederhana;
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
16
5) menyajikan berbagai teks sederhana secara lisan; dan
6) menyusun berbagai teks sederhana secara tulis
c. Kompetensi untuk kelas V dan VI meliputi :
1) memiliki kepedulian, rasa percaya diri, perilaku santun, sikap kasih
sayang, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan Bahasa
Indonesia; dan
2) mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta
unsur paralinguistik dalam penyajian teks.
Kompetensi yang telah diuraikan di atas, dituangkan dalam ruang
lingkup materi Bahasa Indonesia dalam Permendikbud Nomor 64 (2013: 49)
sebagai berikut :
b. Materi Bahasa Indonesia untuk kelas I dan kelas II
1) Bentuk dan ciri teks faktual (deskriptif, petunjuk/arahan, laporan
sederhana), teks tanggapan (ucapan terima kasih, permintaan maaf,
diagram/tabel), teks cerita (narasi sederhana, puisi) teks cerita non-
naratif (cerita diri/personal, buku harian)
2) Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi
lahirnya jenis teks
3) Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)
4) Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana dua kata pola SP
c. Materi Bahasa Indonesia untuk kelas III dan kelas IV
1) Bentuk dan ciri teks genre faktual (teks laporan informatif hasil
observasi, teks arahan/petunjuk, teks instruksi, teks surat tanggapan
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
17
pribadi), genre cerita (cerita petualangan, genre tanggapan, teks
dongeng, teks permainan/dolanan daerah (teks wawancara, ulasan
buku)
2) Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi
lahirnya jenis teks.
3) Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana pola SPO dan SPOK,
kata, dan kelompok kata Penanda kebahasaan dalam teks.
d. Materi Bahasa Indonesia untuk kelas V dan kelas VI
1) Bentuk dan ciri teks genre faktual (teks laporan buku, laporan
investigasi, teks penjelasan tentang proses, teks paparan iklan), genre
cerita (teks narasi sejarah, teks pantun dan syair), dan genre tanggapan
(pidato persuasif, ulasan buku, teks paparan, teks penjelasan)
2) Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi
lahirnya jenis teks
3) Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana pola SPPel, SPOPel,
SPOPelK, kata, frasa, pilihan kata/diksi
4) Penanda kebahasaan dalam teks
5) Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)
4. Implementasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang tematik terpadu
dalam Kurikulum 2013
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
18
Implementasi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2005: 441)
adalah implementasi/impleméntasi/ E pelaksanaan: pertemuan kedua ini
bermaksud mencari bentuk – dari apa yang telah disepakati dulu.
Jadi implementasi pembelajaran tematik adalah pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan tema sebagai pengikat antar mata
pelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran tematik, menurut Hosnan (2014: 366)
perlu dilakukan kegiatan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi
dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus, penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
a. Menentukan tema
1) Mempelajari standar kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-
masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang
sesuai.
2) Menetapkan lebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan. Untuk
menentukan tema tersebut, guru bekerja sama dengan peserta didik
sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
b. Prinsip penentuan tema
1) Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa
2) Dari yang termudah menuju yang sulit
3) Dari yang sederhana menuju yang kompleks
4) Dari yang kongkrit menuju ke yang abstrak
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
19
5) Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berfikir pada
diri siswa.
6) Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa,
termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.
c. Menetapkan jejaring tema
Buatlah jejaring tema yang menghubungkan kompetensi dasar
dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan
terlihat kaitan antartema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata
pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi
waktu setiap tema. Untuk jejaring tema pada kurikulum 2013 sudah
dibuatkan jejaring oleh tim penyusun buku kurikulum 2013.
d. Tahap kegiatan
Pelaksanaan pebelajaran tematik setiap hari dapat dilakukan
dengan menggunakan tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan
pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang
lebih satu jam pelajaran (1 X 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 X
35 menit), dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 X 35 menit).
Untuk tahapan kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 sudah
dibuatkan alur pembelajaran yang ada dalam buku pegangan guru. Sebagai
contoh sebagai berikut.
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
20
Tujuan Pembelajaran Kelas I sesuai dengan buku Tema 1 Diriku
Sub Tema 1 Aku dan Teman Baru Pembelajaran 1 Kemendikbud RI
(2014: 5-6) adalah:
Tabel 2.1 Pembelajaran tematik kelas I
KEGIA
TAN DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiata
n
pendah
u-luan
a) Pada awal pelajaran, guru memberi salam dan mengucapkan selamat datang kepada siswa.
b) Guru menyapa beberapa siswa dan menanyakan namanya. c) Guru lalu menanyakan, “Apakah kalian sudah berpamitan
kepada orang tua masing-masing saat hendak ke sekolah?” (lihat
buku siswa halaman 2) “Bagaimana cara kalian berpamitan
kepada orang tua?”
d) Guru menerima jawaban siswa yang beragam. Ada yang mengucapkan salam saja, ada yang mengucapkan salam sambil
mencium tangan, dan ada juga yang tidak berpamitan kepada
orang tua.
e) Guru menyampaikan kepada siswa pentingnya berpamitan kepada orang tua. Guru meminta siswa agar besok berpamitan
kepada orang tua saat hendak berangkat ke sekolah.
Kegiata
n inti
a) Guru mengajak siswa untuk saling berkenalan. b) Guru menunjukkan cara berkenalan. (guru mencontohkan seperti
yang dilakukan Edo dan Beni di buku siswa halaman
c) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok d) Siswa diajak untuk saling berkenalan melalui permainan lempar
bola dan guru menjelaskan aturan bermainnya. (siswa diminta
membentuk posisi berbaris, boleh duduk atau berdiri, lalu guru
mencontohkan cara melempar dan menangkap bola dengan
tepat).
e) Permainan dimulai dari guru dengan memperkenalkan diri, “Selamat pagi, nama saya Ibu...biasa dipanggil Ibu... kemudian,
melempar bola pada salah satu siswa (melempar bola dengan
pelan, hindari dengan keras)
f) Siswa yang menangkap lemparan bola harus menyebutkan nama lengkap dan panggilannya. Kemudian dia melempar bola kepada
teman yang lain. Teman yang menangkap lemparan bola, juga
menyebutkan nama lengkap dan panggilannya. Demikian
seterusnya hingga seluruh siswa memperkenalkan diri.
g) Setelah semua siswa memperkenalkan diri, guru mengajak siswa untuk bernyanyi sambil menyebutkan kembali nama masing-
masing. Guru menggunakan lagu yang ada di buku siswa
halaman 6.
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
21
h) Siswa tetap berada pada posisi lingkaran. Guru mencontohkan cara menyanyi lagu “Siapa Namamu?” sambil menepuk bahu
salah satu siswa, lalu siswa itu menyebutkan namanya. Siswa
tersebut kemudian menyanyikan kembali lagu “Siapa
Namamu?” sambil menepuk bahu teman di sebelah kanannya,
lalu teman tersebut menyebutkan namanya sambil mengikuti
irama lagu. Begitu seterusnya.
i) Selain menigngat nama teman, saat bernyanyi, minta siswa juga untuk mengingat suara teman masing-masing.
j) Kegiatan dilanjutkan dengan meminta siswa mengamati buku siswa halaman 3–6. Guru lalu bertanya pada siswa, apakah
mereka sudah berkenalan seperti yang dilakukan Edo dan teman-
teman.
k) Kegiatan berkenalan dengan berbagai cara memudahkan siswa untuk mengingat nama teman-teman di kelas.
Penutu
p
a) Kegiatan ditutup dengan diskusi pentingnya saling mengenal. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Upayakan guru
memberikan penguatan tentang pentingnya saling mengenal.
b) Setelah diskusi tentang pentingnya saling mengenal, guru menutup kegiatan di hari itu dengan mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “Siapa namamu?” sekali lagi. Guru dan siswa
sama-sama menyanyikan bait “Siapa namamu? Namaku…”
setelah itu guru dan siswa secara bergiliran menyebutkan nama
masing-masing hingga selesai.
c) Guru memberi salam penutup. Siswa boleh pulang. d) Guru meminta siswa untuk berpamitan dan memberi salam
kepada guru saat pulang.
Tabel 2.2. Pembelajaran Kelas II
Tema : 1 (Hidup Rukun)
Sub Tema : 1 (Hidup Rukun di Rumah)
Pembelajaran : 1 (Satu)
KEGIA
TAN DESKRIPSI KEGIATAN
Pendah
uluan
Guru memberikan salam dan mengajak berdoa Mengecek kehadiran siswa Mengkondisikan peserta didik untuk belajar dan memotivasi
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
22
peserta didik terkait tema Hidup Rukun dan sub tema Hidup
Rukun di Rumah
Apersepsi: Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini
Menuliskan pertanyaan beserta jawaban berdasarkan gambar pada buku siswa.
Guru memperkenalkan alat musik ritmis kepada siswa (mengamati).
Siswa menyanyikan lagu “Ruri Abangku” secara bersamasama dengan percaya diri (mencoba).
Siswa memperhatikan guru menyanyikan lagu “Ruri Abangku” sesuai ketukan dengan menggunakan alat musik ritmis
(mengamati).
Siswa dibimbing memainkan alat musik ritmis (mengamati). Siswa menyanyikan lagu “Ruri Abangku” dengan memainkan alat
musik ritimis (mencoba).
Siswa diajak menyanyikan lagu lain yang mempunyai birama 2/4 (mencoba)
Siswa mengidentifikasi pola irama pada lagu yang dinyanyikan tersebut menggunakan alat musik ritmis (menalar).
Siswa memainkan pola irama pada lagu berbirama 2/4 menggunakan alat musik ritmis (mencoba).
Siswa membedakan pola irama pada lagu “Ruri Abangku” dengan lagu lain berbirama 2/4 yang telah dinyanyikan tersebut (menalar).
Siswa membaca nyaring syair lagu (mengamati). Siswa menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa (menalar). Siswa dan guru melakukan tanya jawab sebutan kakak laki-laki
dan perempuan di daerah setempat (menanya).
Siswa menyebutkan sebutan kakak laki-laki dan perempuan yang ada dalam keluarganya (mengomunikasikan).
Siswa membaca teks buku harian Udin (mengamati). Siswa menjawab pertanyaan dari teks buku harian Udin (menalar). Siswa mengidentifikasi contoh sikap hidup rukun dan tidak rukun
dalam kemajemukan keluarga (menalar).
Siswa membaca contoh ucapan permohonan maaf yang ada pada buku siswa (mengamati).
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang ucapan permohonan maaf yang santun (menanya).
Guru menjelaskan kalimat permohonan maaf yang santun kepada siswa, kemudian siswa dibimbing memperagakan ucapan
permohonan maaf (mengamati).
Siswa memperagakan ucapan permohonan maaf di depan kelas (mencoba).
Siswa diajak mengamati rak buku yang ada di dalam kelas atau perpustakaan sekolah (mengamati).
Siswa menghitung jumlah buku pada rak yang diamati (menalar).
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
23
Siswa mengamati gambar susunan buku yang ada pada buku siswa (mengamati).
Siswa mengamati gambar cara menghitung jumlah buku dengan menggunakan sistem blok dienes (mengamati).
Siswa bertanya tentang gambar yang telah diamati(menanya). Siswa menyebutkan banyak benda berdasarkan pengamatan
(mengomunikasikan).
Siswa membilang banyak benda berdasarkan gambar kubus satuan pada buku siswa (menalar).
Dari kegiatan membilang yang telah dilakukan, siswa menyebutkan banyak benda berdasarkan gambar yang diamati
(mengomunikasikan).
Siswa membuat kalimat dengan menggunakan salah satu lambang bilangan dari lima bilangan pada kegiatan membilang yang telah
dilakukan sebelumnya (menalar).
Siswa menyalin kalimat yang telah dibuat dalam huruf tegak bersambung (mencoba).
Siswa mengamati gambar tumpukan buku pada beberapa rak (mengamati).
Siswa membandingkan banyak buku yang ada pada masingmasing rak (menalar).
Siswa mengamati sebuah barisan bilangan yang ada pada buku siswa (mengamati).
Siswa menyebutkan pola bilangan pada barisan bilangan yang diamati (mengomunikasikan).
Siswa melengkapi barisan bilangan berpola +1 (menalar). Siswa menulis teks buku harian tentang kegiatan bersama anggota
keluarga dengan menggunakan EYD yang tepat (mencoba).
Siswa menyebutkan keberagaman anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin pada teks buku harian yang ditulis (mencoba).
Siswa menceritakan kebersamaan dengan anggota keluarga yang berbeda jenis kelamin pada teks buku harian yang ditulis
(mengomunikasikan)
Penutu
p
Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang diikuti
Guru melakukan penilaian Pengayaan
Siswa menyanyikan kembali lagu Ruri Abangku sesuai ketukan dengan menggunakan alat musik ritmis.
Guru menugaskan siswa menulis contoh kalimat permohonan maaf.
Siswa diminta menceritakan kembali keberagaman anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin.
Siswa diberikan latihan tentang membilang dengan menggunakan
kubus satuan .
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
24
Remedial
Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam memainkan alat musik ritmis diberikan bimbingan, bimbingan dapat diberikan di
luar jam pelajaran.
Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis kalimat permohonan maaf diberikan bimbingan berupa latihan dan
contoh-contoh kalimat permohonan maaf yang lebih beragam.
Bagi siswa yang kesulitan dalam menulis teks buku harian tentang kebersamaan dengan anggota keluarga diberikan bimbingan
secara berkala.
Bagi siswa yang kesulitan dalam membilang dengan menggunakan kubus satuan diberikan latihan tambahan.
Salam dan doa penutup
Tabel 2.3 Pembelajaran Kelas III
Tema : 1. Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar
Subtema : 1. Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar
Pembelajaran : 1 (satu)
KEGIAT
AN DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahu-
luan
Mengajak semua siswa berdo’a menurutAgama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang syair lagu, mengapa
saling mengucap salam. Dan apa bedanya di kalau pagi
Meminta informasi dari siswa mengenai kegiatan piket yang telah dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya tentang hubungan
antara kebersihan kelas dengan kenyamanan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan . Inti PPKn
Disajikan tayangan dalam bentuk gambar mengenai contoh sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan sesuai dengan
ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari di rumah
Secara berkelompok menanggapi tayangan yang telah disajikan Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan dan diskusi BHS. Indonesia
Mendengarkan pembacaan doa dengan sikap tertib (menjaga keheningan), seperti doa akan belajar, makan, melakukan suatu
pekerjaan, dan lain-lain
Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
25
Membaca teks doa dengan jelas dan intonasi yang sesuai Mengucapkan doa (tanpa teks) dengan jelas dan intonasi yang
sesuai
Memberikan saran perbaikan terhadap pengucapan doa yang dilakukan teman
Mencari informasi tentang hewan dan tumbuhan dari berbagai sumber informasi melalui membaca di perpustakaan,
mendengarkankan radio, atau menonton televisi
Menulis pokok-pokok berbagai informasi yang dibaca, didengar, atau dilihat/ditonton
Mendiskusikan pokok-pokok informasi yang ditulis Membuat ringkasan berbagai informasi yang dibaca, didengar
atau dilihat/ditonton
Menyajikan ringkasan yang dibuat Matematika
Melakukan kegiatan eksplorasi dalam kelompok melalui pengamatan pola penjumlahan menggunakan benda-benda
konkrit untuk menemukan sifat komutatif penjumlahan
Mengkomunikasikan sifat komutatif penjumlahan yang ditemukan menggunakan kata-kata sederhana sesuai dengan
sebagai sifat komutatif penjumlahan
Melakukan kegiatan eksplorasi dalam kelompok melalui pengamatan pola perkalian menggunakan benda-benda konkrit
untuk menemukan sifat komutatif perkalian
Mengkomunikasikan sifat komutatif perkalian yang ditemukan menggunakan kata-kata sederhana sesuai dengan pemahaman
siswa dan mendefinisikannya sebagai sifat komutatif perkalian
Penjasorkes
Menyebutkan bentuk permainan kombinasi gerak dasar lokomotor, non lokomotor, kombinasi pola gerak dasar
lokomotor dan manipulatif.
Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar jalan, lari dan lompat dalam permainan sederhana, ( misal: berjalan zigzag,
berlari melewati lintasan, kemudian melompati rintangan).
Bermain secara berpasangan dan beregu, mengkombinasikan gerak mengayun, membungkuk dan menekuk dengan berbagai
variasi (misal: saling menggendong berpasangan, meliukkan
badan berpasangan menggunakan alat simpai, tali, ban bekas,
kain, dll)
Mempraktikkan permainan yang dimodifikasi dengan gerak dasar melempar, menangkap, memukul bola (Bermain kasti, slag
ball, boy/melempar tumpukan lempengan dengan bola yang
dilakukan secara beregu, masing-masing regu terdiri atas 5 orang
peserta
Seni Budaya dan Prakarya
Mencari tahu karya seni melalui membaca buku, majalah atau
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
26
media lain yang ada di sekolah
Mengamati berbagai karya seni Membandingkan ciri khas karya seni Menjelaskan perbedaan ciri khas karya seni Membuat karya seni dan karya kreatif serta merawatnya Mempresentasikan hasil karya sendiri di depan kelas Penilaian proses: Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam mengerjakan
tugas.
Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb)
Menilai dengan lembar pengamatan perilaku. Gambar-gambar untuk Example non Example
Kelompok gambar kebersihan kelas • Gambar kegiatan menyapu kelas
• Gambar kegiatan membersihkan debu
• Gambar kegiatan menata buku
• Membersihkan jendela kelas
Kelompok gambar kebersihan rumah • Gambar kegiatan menyapu rumah
• Gambar kegiatan mengepel lantai
• Gambar kegiatan menata tempat tidur
• Gambar kegiatan membersihkan/menyapu kebun
Kelompok gambar kebersihan lingkungan/kerja bakti kampung • Gambar kegiatan membersihkan selokan
• Gambar kegiatan membersihkan sampah di jalanan
• Gambar kegiatan membuang sampah
• Gambar kegiatan merawat tanaman peneduh
Diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan kebersihan lingkungan, ruang, kelas, rumah, sekolah akan
berdampak pada kesehatan. Kegiatan membersihkan lingkungan
merupakan cerminan dari kerukunan dan saling membantu, dan
bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi (berpikir
berpasangan) akan berdampak pada kerjasama yang baik, dan
hasilnya merupakan cerminan dari sikap bertanggung jawab.
Semua kelompok mengamati, memikirkan dan menganalisis gambar dikaitkan dengan tema yang sedang dipelajari.
Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya (mengkomunikasikan dan konfirmasi),
Memberi kesempatan kelompok lain untuk mendengarkan dan memberikan pendapatnya
Mengajak semua siswa berdiri dan menyanyikan lagu ” Oh Ibu dan Ayah ” untuk mencairkan suasana dan kepenatan setelah
belajar beberapa jam:
Guru mengamati sikap siswa dalam menyanyikan lagu Memberi contoh sikap yang benar dalam menyanyi
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
27
Menilai siswa dalam menyanyikan lagu: (lafal syair lagunya, cara menyanyi, sikap menyanyi, semangatnya dsb)
Menggunakan format pengamatan Guru mengajak bertanya jawab tentang makna lagu. Bahwa
salah satu dampak dari rumah yang tidak sehat, adalah banyak
nyamuk, rumah kotor, tidak sehat, mendatangkan penyakit. Dsb
Menugaskan siswa untuk bercerita (berdasarkan gambar) (mengkomunikasikan)
Guru Mengamati cara siswa dalam BERCERITA (penilaian proses)
Guru dan siswa bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang rumah yang bersih dan sehat
Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa ditempel di papan pajangan Dilanjutkan dengan menasehati siswa agar membiasakan hidup
sehat
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Melakukan penilaian hasil belajar Mengajak semua siswa berdo’a menurutAgama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikap duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb)
Apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang sempurna dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a, langsung
diberi nasehat agar besok kalau berdoa lebih disempurnakan
Tabel 2.4 Pembelajaran Kelas IV
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema : 1. Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran : 1 (satu)
KEGIAT
AN DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahul
uan
Guru memberikan salam dan mengajak berdoa Mengecek kehadiran siswa Mengkondisikan peserta didik untuk belajar dan memotivasi
peserta didik terkait tema Indahnya Kebersamaan dan sub tema
Keragaman Budaya Bangsa : menyanyikan lagu Indonesia Raya
Apersepsi: bernyanyi lagu Indonesia Raya Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini
Inti Siswa mengamati peta budaya perbedaan pakaian adat, rumah adat, tarian adat, dan alat musik tradisional
Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
28
Guru berkeliling untuk mengetahui apakah siswa memiliki kesulitan dalam menyelesaikan tugas
Siswa mendiskusikan jawaban secara berkelompok (satu kelompok terdiri atas 5 siswa). (Penilaian no. 3)
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa membaca teks “Mengenal Suku Minang”. Siswa mengambil informasi penting dari teks yang dibacanya
dan menuliskannya dalam bentuk peta pikiran. (Penilaian no. 1,
lihat di bagian penilaian)
Siswa berpasangan mendiskusikan jawaban dengan temannya. Guru dan siswa mendiskusikan hasil jawaban tersebut di depan
kelas.
Setelah membuat peta pikiran dan mendiskusikannya, siswa secara individu menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.
Untuk menggiring siswa pada pelajaran selanjutnya, guru secara klasikal dapat mengajukan pertanyaan berikut.
-Dari manakah asal daerah kalian?
-Apakah ciri khas daerah asalmu?
Siswa mencari asal-usul daerah teman-temannya di kelas melalui kegiatan bertanya-jawab tentang suku, agama, dan ciri khas
daerah masing-masing. Ciri khas daerah dapat dilihat dari
berbagai sisi (bangunan, pakaian, rumah adat, bahasa, upacara
adat, dan lain-lain).
Siswa membuat kesimpulan dari tabel hasil wawancara. Guru membantu siswa dengan mengajukan pertanyaan yang ada
pada buku siswa.
Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa. Siswa mengisi tabel tentang sikap yang berkaitan
dengan keberagaman. (Penilaian no. 2)
Guru menunjukkan cara menyanyikan lagu tersebut sesuai dengan notasi lagu dan tinggi rendah nada.
Siswa bernyanyi bersama. (Penilaian no. 4) Guru memberikan perhatian kepada mereka yang belum bisa
menyanyikan lagu sesuai notasi yang benar.
Siswa mendiskusikan isi dan makna lagu “Aku Anak Indonesia” dalam kelompoknya.
Setiap kelompok berpresentasi di depan kelas. Siswa diberi penguatan tentang pentingnya memiliki kebanggaan
menjadi anak Indonesia.
Semua siswa menceritakan alasan mengapa harus bangga menjadi anak Indonesia.
Siswa juga menuliskan perilaku yang menunjukkan rasa bangga menjadi anak Indonesia.
Siswa menunjukkan tulisannya kepada seorang teman. Siswa menjawab pertanyaan perenungan yang ada pada buku
siswa.
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
29
Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman 150.
Penutup Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran Guru Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang diikuti
Guru melakukan penilaian Pengayaan siswa dapat mencari tambahan informasi tentang
keberagaman di Indonesia melalui internet, koran, narasumber,
atau majalah.
Remedial kegiatan remedial diberikan kepada siswa yang masih memiliki kesulitan dalam memahami peta pikiran. Kegiatan ini
dapat dilakukan secara kelompok atau individu selama 30 menit.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan.
Beri siswa peta pikiran kosong.
Mintalah siswa menuliskan topik yang akan dibahas di lingkaran
tengah.
Bimbing siswa untuk membahas subtopik di setiap lingkaran
dengan mengajukan pertanyaan pengarah
Salam dan doa penutup
Tabel 2.5 Pembelajaran Kelas V
Tema : 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Subtema : 1. Wujud Benda dan Cirinya
Pembelajaran : 1
KEGIAT
AN DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahul
uan
Guru memberikan salam dan mengajak berdoa Mengecek kehadiran siswa Mengkondisikan peserta didik untuk belajar dan memotivasi
peserta didik terkait tema Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Apersepsi: Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini
Inti Siswa dibagi dalam lima kelompok. Siswa diajak untuk menonton video mengenai pencemaran
lingkungan.
Setelah mengamati tayangan video, guru memberi kesempetan kepada siswa untuk mengemukakan apa yang sudah di lihat
dalam tayangan video tersebut.
Selanjutnya siswa diminta untuk mengamati gambar yang ada pada buku siswa halaman 34. (mengamati)
Siswa menyimak hal-hal yang terdapat pada gambar dan menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku siswa halaman
34-35.
Setelah selesai menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa,
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
30
siswa diberi kesempatan untuk saling mengoreksi jawaban
temannya dalam satu kelompok. (mengasosiasi).
Selanjutnya guru bercerita tentang dampak rusaknya lingkungan akibat pencemaran bagi kehidupan, diantaranya yang
diakibatkan oleh pestisida.
Guru menunjuk satu siswa untuk membacakan teks yang berjudul Dampak Negatif Penggunaan Pestisida dan meminta
siswa lain untuk menyimak.
Selesai membaca, siswa diminta untuk menggali informasi dari bacaan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa.
Siswa diminta untuk mengerjakan secara mandiri. Guru berkeliling dan memandu siswa yang mengalami kesulitan. Guru memberikan narasi sebagai penghubung antar kompetensi .
Dalam hal ini yang menjadi kalimat kuncinya adalah
keseimbangan alam yang terganggu yang pada akhirnya juga
mengakibatkan perubahan pada perilaku manusia.
Selanjutnya siswa berdiskusi dan guru bertindak sebagai moderator. Jawaban dan pendapat siswa ditulis di papan tulis.
Guru memberikan narasi sebagai penghubung antarkompetensi atau untuk melanjutkan materi berikutnya. Dalam hal ini yang
menjadi kalimat kuncinya adalah Perilaku dan sikap saling
memenuhi kebutuhan dalam hidup bertetangga dapat dimulai
dengan melakukan hal-hal kecil. Seperti saling bersilaturahmi,
bertukar makanan, membantu tetangga yang sedang kesulitan
membantu tetangga yang sedang menyelenggarakan hajatan.
Dalam sebuah hajatan, biasanya disajikan makanan yang berupa
jenang atau dodol. Perlu diketahui, dalam membuat adanan
jenang merah diperlukan perbandingan bahan-bahan adaonan
yang sesuai. Hal ini dilakukan agar menghasilkan jenang yang
enak dan awet (tidak mudah berjamur).
Guru memberikan penjelasan cara melakukan operasi perkalian berbagai bentuk pecahan.
Siswa diminta mengerjakan soal latihan perkalian dalam bentuk pecahan secara mandiri.
Guru berkeliling dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.
Guru mengkonfirmasi dan mengapresiai setiap jawaban siswa. Penutup Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
Guru Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
diikutiGuru memberikan tugas untuk
Guru melakukan penilaian Pengayaan mengisi pada lembar pengayaan. Remedial
Memberikan soal-soal tambahan pada siswa yang belum mahir
melakukan perkalian pecahan decimal, yaitu siswa yang hanya
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
31
mengerjakan 50% benar dari semua soal.
Salam dan doa penutup
Tabel 2.6 Pembelajaran Kelas VI
KEGIAT
AN DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahu-
luan
Guru mengucapkan salam, dan menugaskan salah satu siswa untuk memimpin berdoa
Siswa dan guru menyanyikan lagu “Menanam Jagung” Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran Guru memberikan orientasi pembelajaran :
Perhatikan lingkungan di sekitarmu. Berbagai jenis tumbuhan
ada di sekitarmu. Apa manfaat tumbuhan bagi kehidupan?
Yuk, kita cari tahu!
Inti Siswa diminta mengamati gambar yang terdapat pada buku siswa.
Siswa membuat 2 pertanyaan mengenai tanaman sebagai sumberkehidupan berdasarkan gambar yang telah mereka
amati.
Secara berpasangan, siswa meminta temannya untuk saling menjawab.
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, kemudian menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku.
Jawaban yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1) Hewan dan manusia memperoleh manfaat dari tumbuhan. 2) Manfaat tumbuhan bagi manusia, antara lain sebagai
berikut.
• Sumber energi bagi manusia.
• Sumber vitamin untuk menjaga kesehatan tubuh.
• Sumber oksigen untuk bernapas.
• Pengikat air tanah.
• Peneduh dan memperidah kehidupan di bumi.
3) Manfaat tumbuhan bagi hewan, yaitu sebagai sumber energi bagi hewanuntuk tumbuh berkembang menjadi besar.
4) Ya, tumbuhan merupakan sumber bagi kehidupan manusia dan hewan, karena tumbuhan adalah produsen penghasil
cadangan makanan dan sumber oksigen untuk bernapas dan
melindungi bumi dari sengatansinar matahari.
5) Beberapa hal yang akan terjadi jika tidak ada tumbuhan adalah manusia dan hewan tidak memiliki sumber makanan dan bumi
akan gersang,sehingga kehidupan akan berakhir.
Siswa menyampaikan jawaban hasil diskusi di depan kelompok yang lain.
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
32
Siswa membaca teks singkat tentang kisah si Udin yang melakukan investigasi tentang perkembangbiakan tanaman
jagung, yaitu mewawancaraipamannya, mengamati tanaman
jagung, serta melakukanstudi pustaka dengan mencari beragam
gambar tentang tanaman jagung.
Siswa membaca teks laporan investigasi yang dibuat Udin berdasarkanhasil investigasi yang dilakukan tentang
perkembangbiakan tanaman jagung.
Siswa menjawab pertanyaan terkait teks laporan investigasi yang telah dibaca.
Jawaban yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1) Udin mencari informasi tentang perkembangbiakan tanaman jagung dengan melakukan wawancara,
mengamati, dan mencari gambar saat liburan sekolah.
2) Pak Umar adalah paman Udin, ia seorang petani jagung. 3) Udin ingin mempelajari tentang perkembangbiakan
tanaman jagung dari Pak Umar.
4) Untuk mengumpulkan informasi, yang akan Udin tulis dalam bentukteks laporan.
5) Udin melakukan investigasi untuk membuat tugas laporannya.
Siswa mendiskusikan hasil jawabannya dengan teman. Guru memberikan pemahaman pada siswa bahwa laporan yang
Udin hasilkan mengenai perkembangbiakan jagung merupakan
laporan investigasi. Isi dari laporan investigasi berupa fakta,
bukan rekaan. Untuk menghasilkan laporan ini, Udin harus
melakukan pengamatan di lokasi, melakukan wawancara, serta
melengkapi informasi dari berbagai sumber agar diperoleh data
yang lengkap.
Guru menunjukkan contoh tebel laporan investigasi sebagai berikut :
Secara berpasangan, siswa mencari informasi umum, fakta-fakta, dan kesimpulan dari teks investigasi yang dibaca.
Siswa menyajikan hasil diskusi di depan kelas. Siswa mengamati gambar bagian-bagian reproduksi pada
bunga dan membaca proses perkembangbiakan generatif.
Siswa mengamati proses perkembangbiakan generatif dan manfaat dari perkembangbiakan generatif.
Siswa mengamati bagian-bagian bunga sempurna, dengan media gambar berikut :
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
33
Siswa mencari informasi dari berbagai sumber mengenai proses perkembangbiakan generatif tumbuhan.
Siswa mendiskusikan hasilnya dengan kelompoknya. Siswa mencari bunga di lingkungan sekolah dan mengamati
bagian-bagiannya, kemudian menggambar bagian-bagian
bunga tersebut.
Siswa membandingkan hasil gambarnya dengan gambar teman yang lain untuk mencari persamaan dan perbedaannya.
Siswa mengamati gambar proses penyerbukan. Siswa memperhatikan gambar yang ditunjukkan guru untuk
mencari informasi mengenai jenis penyerbukan.
Siswa menuliskan informasi mengenai penyerbukan tersebut pada tabel yang telah disediakan.
Siswa mengamati lingkungan di sekitarnya untuk menemukan satu jenis tanaman dan cara penyerbukannya. Kemudian siswa
menuliskan hasilnya pada kolom yang tersedia.
Siswa mengerjakan soal cerita berdasarkan bacaan (tentang persen, decimal dan campuran)
Guru memastikan semua siswa mengerjakan dengan teliti dan mandiri serta tidak ada siswa yang melihat hasil hitungan
teman yang lain.
Guru melakukan penilaian sikap saat siswa mengerjakan latihan dengan kriteria yang ditentukan, seperti tekun, teliti,
jujur, dan mandiri.
Guru membahas jawaban bersama siswa dan siswa saling mengoreksi jawaban teman lainnya.
Siswa mengisi daftar periksa untuk mengetahui tanggung jawab mereka terhadap tugas-tugas sekolah selama satu hari
ini. Ingatkan kepada siswa untuk menjawab dengan jujur.
Siswa diminta menuliskan kesimpulan sikap mereka berdasarkan daftar periksa, dan menuliskan rencana selanjutnya
untuk memiliki sikap jujur dan bertanggung jawab dengan
lebih baik lagi.
Penutup Siswa dengan bimbingan guru mencatat hal-hal penting Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran Guru memberikan tugas rumah kepada siswa sebagai beriktu :
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
34
Amati jenis tumbuhan yang ada di rumah dan tuliskan
sebanyak mungkin manfaat tumbuhan tersebut bagi kehidupan.
Melaksanakan evaluasi Siswa memimpin do’a di akhir pembelajaran
B. Penelitian yang relevan
Hasil penelitian Khanifah menyatakan bahwa 1) Penerapan model
pembelajaran tematik dapat meningkatkan motifasi belajar siswa, hal ini
terlihat dari hasil pernyataan ekpresi siswa yang ada di setiap bagian LKS
dimana jumlah siswa yang memilih ekpresi senang belajar tematik
meningkat. Berdasarkan hasil wawancara siswa menyatakan senang belajar
tematik karena guru menggunakan guru menggunakan berbagai metode yang
bervariatif sehingga siswa tidak merasa bosan atau jenuh dan seluruh
pembelajaran berkaitan dengan tema. 2) Pembelajaran tematik meningkatkan
aktivitas pembelajaran siswa karena prinsip pembelajaran ini adalah sebuah
pembelajaran yang memiliki karakteristik perberdayaan peserta didik,
aktivitas, pemodelan, demontrasi, bernyanyi, menghasilkan karya, dan
terintegrasi dengan kehidupan nyata peserta didik. Jadi setiap pembelajaran
yang lebih berperan aktif adalah siswa. Peningkatan aktivitas belajar
matematika ini dapat terlihat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa
rata-rata presentasi aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 58,44% dan
meningkat pada siklus II menjadi 76,47%, 3) Seiring dengan meningkatnya
aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran tematik maka hasil belajar juga
mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari hasil ter
akhir siklus I dan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat, meskipun hanya
3,29 yaitu dari yang sebelumnya 86,71 menjadi 90.
Demikian halnya penelitian Suranto Hariadi menyatakan bahwa
penggunaan permainan kartu kata bergambar dapat meningkatkan
keterampilan membaca dan menulis siswa serta memberikan nuansa belajar
yang menyenangkan. Melalui kartu kata bergambar siswa dapat membuat 5
kalimat sederhana dan membuat cerita sederhana. Saran kepada guru, dalam
mengajar hendaknya tidak sekedar mengajarkan buku dan menggunakan
teknik pembelajaran yang monoton melainkan lebih cermat dalam memilih,
menata, dan merepresentasikan materi pembelajaran.
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017
-
35
Penelitian Sungkono menyatakan bahwa pembelajaran tematik
dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan utuh. Pembelajaran
tematik ini memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
perhatian, aktivitas belajar, dan pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada siswa,
memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan mata pelajaran
tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam
suatu proses pembelajaran., bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat
berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Pembelajaran
tematik agar berhasil dengan baik perlu dilakukan dengan menempuh
tahapan perencanaan, penerapan, dan evaluasi.
C. Kerangka pikir
Berdasarkan uraian di atas, kerangka berfikir penulis sebagai
berikut: Tabel 2.7 Kerangka Berfikir
Materi Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Persepsi
Guru
Kedudukan Bahasa
Indonesia Implementasi
Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Hubungan Persepsi Guru
dengan Implementasi
Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Kedudukan dan Materi Bahasa...,Sri Utami, FKIP UMP 2017