BAB II GAMBARAN UMUM DESA KLINTING KECAMATAN …repository.ump.ac.id/1010/3/MUSA BAB II.pdf · 2...
Transcript of BAB II GAMBARAN UMUM DESA KLINTING KECAMATAN …repository.ump.ac.id/1010/3/MUSA BAB II.pdf · 2...
21
BAB II GAMBARAN UMUM DESA KLINTING KECAMATAN SOMAGEDE
KABUPATEN BANYUMAS A. Sejarah Pembangunan Desa Klinting
Sejarah pembangunan desa Klinting dimulai pada masa kepemimpinan
bapak Sawijaya, yang merupakan kepala desa Klinting yang ke-9. Adapun kepala
desa yang memimpin desa Klinting dari yang pertama sampai saat ini yaitu
sebagai berikut.
1. Ki Cemplong
2. Ki Cagati
3. Ki Anggadipa
4. Ki Dipanangga
5. Ki Bangsawijaya
6. Ki Karyadipa
7. Ki Dage
8. Ki Jayawikrama
9. KI Sawijaya (antara tahun 1949-1989)
10. Bapak Nano Martosuwiryo (antara tahun 1989-2001)
11. Bapak Sukarso (antara tahun 2001-2007)
12. Bapak Mardi, S.H (antara tahun 2007-2011)
13. Bapak Sudir (antara tahun 2011 sampai sekarang)
Inilah para tokoh yang pernah dan sedang memimpin desa Klinting,
adapun pembangunan desa Klinting sebelum pemerintahan Ki Sawijaya belum
terlihat, karena pada waktu itu negara Indonesia belum merdeka jadi masih belum
21 Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
22
memikirkan pembangunan, yang terpenting pada saat itu adalah merebut dan
memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia. Setelah kemerdekaan barulah
desa Klinting dibawah kepemimpinan Ki Sawijaya melakukan beberapa
pembangunan yang pada waktu itu memang masih cukup sederhana diantaranya.
1. Dibangunnya SD Inpres pada tahun 1950.
2. Pembentukan RT dan RW pada tahun 1950.
3. Pembangunan balai desa pada tahun 1954.
4. Pengerasan jalan lingkungan pada tahun 1969.
5. Jalan desa yang dinamakan Padat Karya pada tahun 1978.
6. Masuknya jaringan listrik pada tahun 1980.
Setelah Ki Sawijaya menjabat sebagai kepala desa Klinting selama kurang
lebih 40 tahun, kemudian pemilihan kepemimpinan selanjutnya dilakukan melalui
proses Pemilihan Kepala Desa (PILKADES) pada tahun 1989 yang dimenangkan
oleh bapak Nano Martosuwiryo. Bapak Nano Martosuwiryo sebagai kepala desa
Klinting menjabat selama 10 tahun dan pada kepemimpinannya kemajuan dalam
pembangunan diantaranya.
1. Pembangunan mushola dan masjid untuk tempat ibadah umat Islam antara
tahun 1994 sampai 1996.
2. Pembangunan Pura Pedaleman Giri Kendeng untuk tempat ibadah umat Hindu
pada tahun 1999, pembangunan Pura ini memang sudah direncanakan sejak
lama, tapi kerena minimnya dana dan tidak adanya lahan maka pembangunan
baru bisa terwujud pada tahun 1999, dengan bantuan dari pemerintah.
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
23
3. Dibangunnya jalan aspal yang menghubungkan desa Tanggeran, Sokawera,
Kemawi, dan Sumpiuh antara tahun 1999-2001.
4. Penambahan area balai desa Klinting pada tahun 1997.
5. Pembangunan TK Pertiwi Klinting pada tahun 1998
6. Pembangunan sarana air bersih pada tahun 2000.
7. Penataan wilayah RT dan RW pada tahun 2000.
8. Penyelamatan lingkungan hidup pada tahun 2000.
9. Pengadaan program kejar paket A pada tahun 2001.
10. Penataan kelembagaan desa pada tahun 2001.
Setelah masa jabatan Nano Martosuwiryo sebagai kepala desa berakhir,
kemudian diadakan pemilihan kepala desa kembali yang diselenggarakan pada
tahun 2001 dan yang terpilih adalah Sukarso. Dibawah kepemimpinan Sukarso
nampak adanya kemajuan pembangunan yang berupa.
1. Penyadaran warga pentingnya PBB pada tahun 2002.
2. Pembangunan jalan dengan konsep Rabat Beton pada tahun 2002-2003.
3. Di bidang pertanian memprakarsai berdirinya KLOMPECAP pada tahun
2005.
4. Memajukan kesenian daerah pada tahun 2006.
Setelah masa jabatan Sukarso berakhir, kemudian diadakan kembali
pemilihan kepala desa pada tahun 2007 dan yang terpilih adalah Mardi, S.H..
Semenjak dilantik menjadi kepala desa Klinting. Mardi memiliki semangat untuk
melanjutkan pembangunan di bidang sarana dan prasarana, program yang
dikembangkan antara lain.
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
24
1. Pembangunan sarana air bersih pada tahun 2008.
2. Pembangunan Polindes pada tahun 2009.
3. Pengembangan Posyandu Model atau PAUD pada tahun 2009.
4. Pembangunan jalan dengan konsep Rabat Beton pada tahun 2010-2011.
Namun jabatan Mardi tidak sampai dengan masa akhir jabatannya yang
berakhir pada tahun 2011, kemudian diisi penjabat sementara dari kecamatan
untuk menggantikan Mardi yaitu Suwarno. Walaupun hanya dalam beberapa
bulan Suwarno dapat mengembangkan program-program sebagai berikut.
1. Pembinaan perangkat dalam bidang administrasi.
2. Penerimaan bantuan LISDES di wilayah Dusun III desa Klinting.
Setelah diadakan kembali pemilihan kepala desa pada bulan Juli 2011, dan
kemudian terpilih dan dilantiknya Sudir sebagai kepala desa baru, beliau
melanjutkan program-program dan pembangunan dalam berbagai bidang. Mulai
dari pembangunan jembatan, rehabilitasi jembatan dan masih banyak lagi.
Program-programnya dari sektor sosial yang diantaranya memberikan bantuan
kecelekaan kepada penderes, kemudian untuk membantu para petani dan peternak,
mereka dibantu dengan diberikan bantuan berupa bibit pohon durian, bibit kelapa
hibrida, bibit jambu, bibit kedelai, kambing Etawa untuk di pelihara dan bantuan
pakan serta bibi ikan gurame.
Kepemimpinan bapak Sudir memang masih sampai sekarang dan semua
program-programnya juga belum sepenuhnya terlaksana. Tetapi tidak dipungkiri
bahwa kepemimpinan Sudir sebagai kepala desa Klinting, memang membawa
dampak yang nyata bagi kemajuan desa Klinting. Hal ini dapat dilihat dari
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
25
prestasi yang telah dicapai, yang membawa desa Klinting sebagai desa terbaik ke
2 dalam pelaksanaan program RASKIN tahun 2012 kabupaten Banyumas. Pada
baru-baru ini tepatnya tahun 2014, desa Klinting juga mendapat prestasi dan
keberhasilan dalam melunasi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun
2014 kabupaten Banyumas.
(Sumber: Profil Pembangunan Desa Klinting Tahun 2014)
B. Letak Geografis Desa Klinting
Desa Klinting merupakan desa yang berada di daerah pegunungan dan
termasuk dalam wiliyah kecamatan Somagede kabupaten Banyumas. Desa yang
berpenduduk 2.307 orang ini mempunyai luas wilayah 3,76 km2 dengan
ketinggian 300 meter dari permukaan laut (Data Monografi Desa Klinting
Kecamatan Somagede tahun 2013). Desa Klinting mempunyai konfigurasi
pegunungan, tergolong dataran sedang dan sebagian dataran tinggi. Terdapat dua
aliran sungai yang melintasi desa Klinting yaitu sungai Curug Gong dan sungai
Curug Gadung
Jarak desa Klinting berada pada 2 Km dari pusat pemerintahan kecamatan
Somagede dan 27 km dari ibukota kabupaten Banyumas. Desa ini relatif mudah
untuk dapat diakses melalui jalan darat dengan kendaraan umum atau dengan
kendaraan pribadi lainnya, dapat juga dijangkau dengan kendaraan bermotor
dalam waktu sekitar 20 menit dari pusat kecamatan Somagede dan sekitar 1 jam
dari pusat ibukota Banyumas.
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
26
Wilayah Klinting terdiri dari 20 RT, 2 RW, dan 4 dusun yaitu dusun
Wanasara, dusun Jumbul, dusun Karang Pucung, dan dusun Klinting, masing-
masing dusun dipimpin oleh seorang kepala dusun. Batas-batas administratif desa
Klinting kecamatan Somagede kabupaten Banyumas adalah sebagai berikut.
1. Sebelah Utara : Desa Somagede dan Desa Kanding
2. Sebelah Timur : Desa Kemawi
3. Sebelah Selatan : Desa Karang Gintung
4. Sebelah Barat : Desa Tanggeran
C. Keadaan Demografis Desa Klinting
1. Jumlah Penduduk
Desa Klinting dapat dikatakan sebagai wilayah yang tidak padat dengan
luas 3,76 km2 yang dihuni oleh 2.307 Jiwa yang terdiri dari 1.138 orang laki-laki
dan 1.169 orang perempuan dengan kepadatan penduduk 613,56 per km2.
Penduduk desa Klinting kecamatan Somagede kabupaten Banyumas secara
keseluruhan memiliki status kewarganegaraan sebagai warga negara Indonesia
(WNI). Komposisi penduduk berdasarkan struktur umur dan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut.
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
27
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur dan Jenis Kelamin
No Umur Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 1. 0-4 tahun 109 108 217 2. 5-9 tahun 102 91 193 3. 10-14 tahun 100 82 182 4. 15-19 tahun 60 64 124 5. 20-24 tahun 56 62 118 6. 25-29 tahun 63 74 137 7. 30-34 tahun 76 88 164 8. 35-39 tahun 97 88 185 9. 40-44 tahun 76 83 159 10. 45-49 tahun 78 93 171 11. 50-54 tahun 85 82 167 12. 55-59 tahun 66 81 147 13. 60-64 tahun 51 56 107 14. 65-69 tahun 46 39 85 15. 70-74 tahun 34 35 69 16. 75 tahun ke atas 39 43 82
Jumlah Total 1.138 1.169 2.307 Sumber: BPS kabupaten Banyumas, hasil proyeksi penduduk desa Klinting 2013
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Desa Klinting Kecamatan Somagede
No Jenis Kelamin Jumlah (orang)
Persentase (%)
1. Laki-laki 1.138 49 % 2. Perempuan 1.169 51 %
Jumlah Total 2.307 100 % Sumber: BPS kabupaten Banyumas, hasil proyeksi penduduk 2013
Bisa kita lihat pada Tabel 2.1 populasi umur yang paling banyak di desa
Klinting yaitu umur 0-4 tahun, dimana usia tersebut adalah usia anak-anak. Usia
ini menunjukan angka kelahiran anak dari penduduk semakin tinggi, jadi tidak
menutup kemungkinan untuk tahun kedepannya populasi masyarakat desa
Klinting pasti akan semakin meningkat setiap tahunnya. Untuk umur yang paling
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
28
sedikit populasinya adalah umur 70-74 tahun itu berarti sedikitnya usia yang
sudah tidak produktif, dimana usia tersebut pada umumnya masyarakat Indonesia
dianggap sebagai usia maksimal kerja atau pensiun. Pada desa Klinting untuk
jumlah penduduk perempuan memiliki populasi lebih banyak sebesar 51 %
dibandingkan penduduk laki-laki yang hanya 49 %.
2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan di desa Klinting tergolong sedang, hal ini didukung
adanya fasilitas pendidikan yaitu diantaranya telah tersediannya 2 PAUD, 2 TK, 2
Sekolah Dasar. Adapun komposisi penduduk desa Klinting berdasarkan tingkat
pendidikannya dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) 1. Tidak/belum tamat SD 72 3 % 2. Tamat SD 2.074 90 % 3. Tamat SLTP 72 3 % 4. Tamat SLTA 52 2 % 5. Akademi/Universitas 37 2 %
Jumlah Total 2.307 100 % Sumber: Data Monografi Desa Klnting, Somagede tahun 2013
Dari tabel 2.3 dapat dilihat mayoritas penduduk di desa Klinting mayoritas
berpendidikan tamat SD sebanyak 2.074 atau 90 % orang sedangkan di urutan
kedua penduduk yang tamat SLTP dan tidak atau belum tamat SD yaitu 3 %
berjumlah 72 orang. Urutan ketiga penduduk yang tamat SLTA sebanyak 52
orang, sedangkan di urutan keempat tingkat pendidikan akademi atau universitas
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
29
sebanyak 37 orang. Dari tingkatan itu dapat kita simpulkan bahwa masyarakat
desa Klinting merupakan masyarakat yang belum modern karena mereka belum
sadar akan pentingnya pendidikan. hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang yang
tingkat penddikannya putus dijenjang SD, dan berbanding terbalik dengan jumlah
lulusan dari akademi atau universitas yang masih sedikit. Faktor ini juga
dikarenakan lokasi pada wilayah desa Klinting memang di pegunungan yang
masih minim akan lembaga-lembaga pendidikan.
3. Pekerjaan Penduduk
Dalam aktivitas perekonomian warga, masyarakat pada desa Klinting
memiliki keragaman pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat. Jenis pekerjaan
penduduk yang cukup dominan adalah dalam bidang pertanian, yang kedua
dominannya adalah dalam bidang industri. Dan urutan ketiga terbanyak adalah
dalam perdagangan.
Tabel 2.4 Penduduk 15 Tahun Keatas Menurut Lapangan Pekerjaan
Desa Klinting
No Jenis Pekerjaan Jumlah/ Orang
Persentase (%)
1. Pertanian 863 50 % 2. Pertambangan dan Penggalian 5 0,3 % 3. Industri 434 25 % 4. Listrik, Gas, dan Air 1 0,1 % 5. Konstruksi 70 4 % 6. Perdagangan 162 9 % 7. Angkutan dan Komunikasi 72 4 % 8. Lembaga Keuangan 4 0,2 % 9. Jasa-jasa 104 6 %
Jumlah Total 1.715 100 % Sumber: BPS Kabupaten Banyumas Tahun 2013
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
30
Mayoritas mata pencaharian masyarakat di desa Klinting adalah pada
sektor pertanian, baik sebagai petani penggarap maupun buruh tani. Jenis
komoditas yang ada di desa Klinting lebih dominan pada komoditas pertanian
seperti padi, jagung, kedelai, kacang. Pertanian yang paling mendominasi yaitu
tanaman padi dan tanaman kedelai pada musim kemarau, karena sistem pengairan
sawahnya adalah tandah hujan sehingga sistem tanamnya dilakukan secara
bergantian sesuai musimnya.
Selain mata pencahariannya dalam sektor pertanian, masyarakat desa
Klinting khususnya dusun Wanasara yang mayoritas beragama Hindu juga
bekerja dalam sektor industri-industri kecil atau industri rumah tangga. Industri-
industri ini didukung dengan banyaknya jenis komoditas perkebunan seperti
kelapa dan cengkeh. Namun untuk cengkeh memang tidak terlalu diandalkan oleh
penduduk karena jarak dari proses penanaman sampai panen memang tergolong
lama.
Didukung dengan lokasi daerahnya yang berada di puncak pegunungan
Kendeng yang subur. Untuk umat Hindu yang berada di Dusun Wanasara
mayoritas bekerja mengambil air nira kelapa. Kelapa oleh penduduk tidak hanya
dicari hasil buah kelapanya saja, namun yang lebih utama dan paling banyak
adalah disadap atau diambil air niranya untuk dibuat menjadi gula kelapa. Gula
kelapa itu biasanya di jual ke luar daerah Klinting, karena memang di Klinting
belum ada pasar untuk jual beli, sehingga gula kelapa harus di bawa ke pasar
Somagede, yang tak jauh dari Klinting.
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
31
D. Jumlah Penduduk Desa Klinting Menurut Agama
Seperti yang diketahui bahwa agama memberikan motivasi kepada
masyarakat untuk menghidupkan rasa gotong royong. Harmonisasi hubungan
dalam keluarga rasa hormat-menghormati, dan motivasi lainnya yang ada dalam
masyarakat. Agama dapat memberikan motivasi bagi masyarakat agar mereka
dapat berusaha dalam hal pembangunan ekonomi keluarga sehingga mereka dapat
memelihara kesejahteraan rumah tangga dengan baik dan tepat. Berbicara tentang
agama, mayoritas dari penduduk masyarakat desa Klinting memeluk agama Islam,
tapi untuk agama Hindu di desa Klinting termasuk cukup banyak.
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama
Desa Klinting
No Agama Jumlah (orang)
Persentase (%)
1. Islam 2.132 92 % 2. Hindu 175 8 %
Jumlah Total 2.307 100 % Sumber: KUA Kecamatan Somagede Tahun 2013
Dapat disimpulkan mayoritas memang kaum muslim lebih banyak
pemeluknya dibanding dengan pemeluk agama Hindu. Namun adanya rumah
ibadah yang cukup beraneka ragam menunjukkan memang masyarakat desa
Klinting sangat saling menghargai antar umat beragama lainnya. Umat Hindu
klinting juga memiliki dua aliran yaitu Hindu-Jawa dan Hindu-Bali. Dari jumlah
175 umat Hindu diantaranya ada 50 % yang penganut Hindu-Jawa dan 50%
menganut Hindu-Bali.
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
32
E. Sarana dan Prasarana Desa Klinting
Sarana jalan angkutan merupakan salah satu penunjang tercapainnya
pemerataan pembangunan. Adapun pemerataan pembangunan dilaksanakan untuk
mencapai terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi
dan terjagannya stabilitas nasional. Karena memang pada hakekatnya masing-
masing rakyat memiliki hak yang sama untuk menikmati hal tersebut.
Demikian pula desa Klinting, pembangunan jalan sebagai lalu lintas
perhubungan antara Somagede sebagai kecamatan dan Purwokerto sebagai
ibukota kabupaten Banyumas, dihubungkan jalan darat dengan konstruksi jalan
beraspal. Sedangkan dari pusat desa menuju keseluruh dusun dihubungkan dengan
jalan yang diperkeras dengan batu dan sebagian sudah beraspal.
Keadaan jalan yang beraspal mampu mendukung mobilitas dalam kegiatan
sehari-hari masyarakat menjadi lebih tinggi, sehingga banyak masyarakat desa
Klinting yang melakukan urbanisasi, terutama kaum muda. Memang karena
kurang tersedianya lapangan pekerjaan di desa Klinting, mengakibatkan sebagian
besar penduduknya mencari kerja di luar desa untuk pergi ke kota-kota besar
untuk bebeberapa waktu bahkan beberapa tahun. Bagi penduduk desa Klinting
jalan beraspal sangat membantu proses kehidupan dalam sehari-hari, terutama
bagi pedagang dan para pekerja yang mempunyai pekerjaan di luar desa Klinting.
Hal itu juga mendorong peningkatan produksi dari hasil penduduk berupa gabah
maupun gula kelapa untuk dipasarkan di luar desa. Sarana prasarana dalam bidang
pendidikan bisa dibilang tergolong sedang, hal ini didukung adanya fasilitas
pendidikan di desa Klinting dengan tersedianya 2 PAUD, 2 TK, dan 2 SD.
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
33
F. Kelembagaan Desa Klinting
Kelembagaan desa adalah organisasi sebagai aturan main yang
menentukan ruang gerak dalam mencapai tujuan dalam lingkup desa. Aturan main
yang memberikan gerak berjalannya suatu organisasi diatur dalam undang-
undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, peraturan daerah serta
keputusan kepala daerah. Sedangkan lembaga masyarakat adalah suatu himpunan
yang mengatur norma-norma dari tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan
pokok di dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial yang ada di desa Klinting
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.6 Lembaga Sosial di Desa Klinting
No Jenis Kelembagaan Desa Jumlah Pengurus/Kader 1 Pemerintah Desa 14 orang 2 BPD 7 orang 3 LPMD 13 orang 4 PKK 18 5 Karang Taruna 32 6 Kelompok Tani 6 7 RT 20 8 RW 2 9 Kelompok Kesenian 15 kelompok 10 PAUD 2 11 TK 2 12 SD 2
Sumber: Profil Pembangunan Desa Klinting Tahun 2014
Selain menjadi kelengkapan struktur kelembagaan dalam pemerintahan
desa. Lembaga-lembaga yang berada di desa Klinting juga membantu
masyarakatnya dalam segala aspek kehidupan. Karena pada hakekatnya memang
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015
34
kelembagaan ini mucul guna membantu untuk menampung segala aspirasi dari
masyarakat, sehingga dapat memenuhi segala yang dibutuhkan dalam masyarakat.
Kehidupan Sosial dan..., Musa, FKIP UMP, 2015