BAB I READY

8
PROPOSAL PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI POSYANDU SEMANGKA DESA KRAS KABUPATEN KEDIRI PENELITIAN KEBIDANAN OLEH : YUYUN WAHYUNI NIM : 13.05.2.042.1 PROGRAM STUDI D-III ILMU KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GANESHA HUSADA

description

Karya tulis ilmiah

Transcript of BAB I READY

Page 1: BAB I READY

PROPOSAL

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG

BALITA DI POSYANDU SEMANGKA DESA KRAS KABUPATEN KEDIRI

PENELITIAN KEBIDANAN

OLEH :YUYUN WAHYUNINIM : 13.05.2.042.1

PROGRAM STUDI D-III ILMU KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GANESHA HUSADA

KEDIRI

2015

Page 2: BAB I READY

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu bangsa dapat dikatakan semakin maju jika tingkat pendidikan penduduknya

tinggi, derajat kesehatan tinggi, usia harapan hidupnya panjang, dan pertumbuhan

fisiknya optimal. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan

berkelanjutan merupakan tujuan pembangunan nasional. Tujuan utama

pembangunan nasional kemudian direalisasikan dalam tujuan Pembangunan

Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs). Targed utama MDGs

dalam hal menurunkan angka kematian anak adalah menurunkan angka kematian

balita sebesar dua pertiganya antara tahun 1990 hingga tahun 2015. (Depkes RI,

2010).

Kecukupan gizi dan pangan merupakan salah satu factor terpenting dalam

mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia. Hal mana merupakan factor

kunci dalam keberhasilan pembangunan suatu bangsa (Almatsier, 2009).

Untuk menurunkan angka kematian balita pemerintah mempunyai target

menurunkan pravalensi gizi buruk menjadi <3,5% dan gizi kurang <15% (Depkes

RI, 2010).

Secara nasional sudah terjadi penurunan prevalensi kurang gizi (berat badan

menurut umur) pada balita dari 18,4% tahun 2007 menjadi 17,9% tahun 2010.

Penurunan terjadi pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4% pada tahun 2007

menjadi 4,9% tahun 2010. Tidak terjadi penurunan pada prevalensi gizi kurang,

Page 3: BAB I READY

yaitu tetap 13,0%. Prevalensi pendek pada balita adalah 35,7% menurun dari

36,7% pada tahun 2007. Penurunan terutama terjadi pada prevalensi balita pendek

yaitu dari 18,0% tahun 2007 menjadi 17,1% tahun 2010. Sedangkan prevalensi

balita sangat pendek hanya sedikit menurun yaitu dari 18,8% tahun 2007 menjadi

18,5% tahun 2010. Penurunan juga terjadi pada prevalensi anak kurus, dimana

prevalensi balita sangat kurus menurun dari 13,6% tahun 2007 menjadi 13,3%

tahun 2010 (Depkes RI, 2010). Menurut WHO, kelompok usia balita adalah 0-60

bulan. Terbagi dalam usia 0-3 tahun (infancy toddlerhood), usia 3-6 tahun (early

childhood) dan usia 6-12 tahun (middle childhood).

Periode tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini

pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak

selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa,

kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan

merupakan landasan perkembangan berikutnya (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

Terdapat beberapa masalah gizi terutama pada anak yang dapat mengganggu

perkembangan optimal fisik dan mental anak. Sementara orang tua terkadang

tidak tahu mengapa anaknya yang sehat harus ditimbang setiap bulan. Oleh karena

itu, pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan

tingkat pengetahuan seseorang. Karena dengan pendidikan yang baik, maka orang

tua menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pemberian gizi

yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya. Pendidikan ibu sangat

berperan penting karena dapat berpengaruh terhadap perkembangan gizi anaknya,

Page 4: BAB I READY

karena dengan pengetahuan gizi maka diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui

pertambahan berat badan/gizi balita setiap bulan (Almatsier, 2009).

Solusi Untuk menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Bayi dan Balita Di

Indonesia maka perlu ditingkatkan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) serta

penempatan bidan-bidan desa di Pos Persalinan Desa (Polindes), mengingat beban

wilayah Indonesia yang sangat luas. Untuk itu, program pemerintah dalam

memperbanyak bidan desa merupakan hal yang sangat “urgent” untuk memantau

dan membantu kesehatan bayi dan balita yang jauh dari fasilitas kesehatan. Harus

diaktifkan pusat-pusat pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan, termasuk

bidan ditingkat desa yang dapat menjangkau masyarakat luas untuk memantau

tumbuh kembang bayi dan balita (Mayunani, 2010).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah

yaitu “adakah Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang kebutuhan Gizi

Terhadap Tumbuh Kembang Balita Di Posyandu Semangka Desa Kras kabupaten

kediri?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mempelajari Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang kebutuhan Gizi

Terhadap Tumbuh Kembang Balita Di Posyandu Semangka Desa Kras kabupaten

kediri.

Page 5: BAB I READY

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang kebutuhan Gizi Terhadap

Tumbuh Kembang Balita

2. Menganalisa Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang kebutuhan Gizi

Terhadap Tumbuh Kembang Balita

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

1. Menambah pengetahuan peneliti tentang Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang kebutuhan Gizi Terhadap Tumbuh Kembang Balita.

2. Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah di

masyarakat.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan

khususnya tentang Gizi dan Tumbuh Kembang pada Balita bagi pembaca dan juga

menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya.

Page 6: BAB I READY

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M, Wirjatmadi, B. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Depkes RI. 2010. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Available : http://www.gizikia.depkes.go.id/ 02 Oktober 2015 jam 12.15 WIB

Mayunani, A., 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media.