Bab 4 Absori Revisi
-
Upload
laboransmpn187 -
Category
Documents
-
view
224 -
download
2
description
Transcript of Bab 4 Absori Revisi
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Data penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data skor
motivasi belajar dan data skor hasil belajar Kimia. Data skor motivasi belajar
hanya digunakan untuk menentukan tingkat (Level) analisis. Sesuai dengan
konstelasi penelitian yang ada di Bab III maka deskripsi data hasil belajar Kimia
yang diperoleh dari responden dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel 4.1. Deskriptif Data
Level : Motivasi
Belajar (B)
Treatment : Penggunaan Media Pembelajaran (A) ∑B
CD Interaktif (A1) Konvensional (A2)
Tinggi (B1)
ny = 16
11 = 86,75
∑Y11 = 1388
∑ = 121289
ny = 16
12 = 72,5
∑Y12 = 1160
∑ = 85250
ny = 32
B1 = 79,31
∑YB1 = 2538
∑ = 204889
Rendah (B2)
ny = 16
21 = 71,88
∑Y21 = 1150
∑ = 83600
ny = 16
22 = 66,41
∑Y22 = 1062
∑ = 71581,25
ny = 32
B2 = 69.45
∑YB2 = 2222,5
∑ = 156831
∑A ny = 32
A1 = 79.63
∑YA1 = 2548
ny = 32
A2 = 69,14
∑YA2 = 2212,5
ny = 64
= 74,11
∑Y = 4761
∑Y2 = 361720,25
70
71
∑ = 206539 ∑ = 155181
Keterangan :
YA1 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan
menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif
YA2 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran konvensional
YB1 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang mempunyai motivasi
belajar tinggi
YB2 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang mempunyai motivasi
belajar rendah
Y11 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan
menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai
motivasi belajar tinggi
Y12 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan
menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai
motivasi belajar rendah
Y21 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai
motivasi belajar tinggi
72
Y22 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai
motivasi belajar rendah.
1. Penentuan Tingkat (Level) Motivasi Belajar
Setelah dilakukan pemeringkatan data skor motivasi belajar yang diperoleh
dari responden, maka pada masing-masing kelas atau sampel atau kelompok
perlakuan kemudian dilakukan pembagian kelompok menurut motivasi belajar
yaitu menjadi kelompok dengan motivasi belajar level tinggi dan kelompok dengan
motivasi belajar level rendah. Pembagian ke dalam kelompok level tinggi dan
rendah pada masing-masing kelompok perlakuan dengan cara membagi dua sama,
karena pada masing-masing kelas tersebut respondennya berjumlah 32 siswa, maka
setiap level beranggotakan 16 responden. Adapun deskripsi data skor motivasi
belajar dan penentuan level bisa dilihat pada Tabel 4.2.
73
Tabel 4.2. Deskripsi Data Motivasi Belajar (MB) Kelompok A1 dan A2 dan Penentuan Levelnya
A1 A2No. Responden Skor MB Level No. Responden Skor MB Level
1 113 Rendah / B2 33 163 Tinggi / B12 152 Tinggi / B1 34 156 Tinggi / B13 168 Tinggi / B1 35 147 Rendah / B24 145 Rendah / B2 36 148 Rendah / B25 156 Tinggi / B1 37 123 Rendah / B26 126 Rendah / B2 38 183 Tinggi / B17 139 Rendah / B2 39 141 Rendah / B28 178 Tinggi / B1 40 171 Tinggi / B19 172 Tinggi / B1 41 131 Rendah / B210 146 Rendah / B2 42 149 Rendah / B211 148 Rendah / B2 43 173 Tinggi / B112 170 Tinggi / B1 44 158 Tinggi / B113 118 Rendah / B2 45 134 Rendah / B214 153 Tinggi / B1 46 151 Tinggi / B115 157 Tinggi / B1 47 136 Rendah / B216 140 Rendah / B2 48 177 Tinggi / B117 159 Tinggi / B1 49 152 Tinggi / B118 142 Rendah / B2 50 175 Tinggi / B119 161 Tinggi / B1 51 154 Tinggi / B120 164 Tinggi / B1 52 138 Rendah / B221 181 Tinggi / B1 53 143 Rendah / B222 133 Rendah / B2 54 180 Tinggi / B123 135 Rendah / B2 55 166 Tinggi / B124 121 Rendah / B2 56 116 Rendah / B225 166 Tinggi / B1 57 111 Rendah / B226 175 Tinggi / B1 58 168 Tinggi / B127 150 Rendah / B2 59 145 Rendah / B228 137 Rendah / B2 60 128 Rendah / B229 144 Rendah / B2 61 119 Rendah / B230 154 Tinggi / B1 62 155 Tinggi / B131 130 Rendah / B2 63 160 Tinggi / B1
74
32 184 Tinggi / B1 64 140 Rendah / B2Rata-rata 150.53 Rata-rata 149.72Simp. Baku 18.62 Simp. Baku 19.16Median 151 Median 150Data Terkecil 113 Data Terkecil 111Data Terbesar 184 Data Terbesar 183
2. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 dan A2
Tabel 4.3. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia (HBK) Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media CD Interaktif (A1) dan Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media Konvensional (A2)
A1 A2No. Responden HBK Level MB No. Responden HBK Level MB
1 75 Rendah / B2 33 72.5 Tinggi / B12 87.5 Tinggi / B1 34 67.5 Tinggi / B13 90 Tinggi / B1 35 75 Rendah / B24 72.5 Rendah / B2 36 77.5 Rendah / B25 80 Tinggi / B1 37 70 Rendah / B26 65 Rendah / B2 38 77.5 Tinggi / B17 72.5 Rendah / B2 39 52.5 Rendah / B28 95 Tinggi / B1 40 57.5 Tinggi / B19 95.5 Tinggi / B1 41 62.5 Rendah / B2
10 82.5 Rendah / B2 42 67.5 Rendah / B211 62.5 Rendah / B2 43 77.5 Tinggi / B112 72.5 Tinggi / B1 44 70 Tinggi / B113 70 Rendah / B2 45 80 Rendah / B214 92.5 Tinggi / B1 46 70 Tinggi / B115 97.5 Tinggi / B1 47 67.5 Rendah / B216 60 Rendah / B2 48 62.5 Tinggi / B117 95 Tinggi / B1 49 65 Tinggi / B118 75 Rendah / B2 50 72.5 Tinggi / B119 85 Tinggi / B1 51 75 Tinggi / B120 75 Tinggi / B1 52 72.5 Rendah / B221 90 Tinggi / B1 53 72.5 Rendah / B222 70 Rendah / B2 54 80 Tinggi / B123 85 Rendah / B2 55 82.5 Tinggi / B124 80 Rendah / B2 56 55 Rendah / B225 87.5 Tinggi / B1 57 65 Rendah / B226 77.5 Tinggi / B1 58 75 Tinggi / B127 77.5 Rendah / B2 59 57.5 Rendah / B228 87.5 Rendah / B2 60 60 Rendah / B229 57.5 Rendah / B2 61 57.5 Rendah / B230 82.5 Tinggi / B1 62 85 Tinggi / B1
75
31 67.5 Rendah / B2 63 60 Tinggi / B132 85 Tinggi / B1 64 70 Rendah / B2
Rata-rata 79.63 Rata-rata 69.14
Simpangan Baku 10.86 Simpangan Baku 8.44
a. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1
Tabel 4.4. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif (A1)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation
A1 32 57.50 97.50 79.6250 80 10.86
Valid N (listwise) 32
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif mempunyai
rata-rata 79,625 dengan simpangan baku 10,86, median sebesar 80, skor minimum
57,5 dan skor maksmum 97,5. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
Kimia dari responden termasuk tinggi. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar,
dimana siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini
KKM mata pelajaran Kimia kelas X di sekolah tempat penelitian adalah 72, maka
banyaknya responden yag tuntas sebanyak 25 orang atau 78,12%. Jadi jika dilihat
dari ketuntasan belajar, maka hasil belajar responden pada mata pelajaran kimia
dari responden juga termasuk tinggi. Skor simpangan baku 10,96 atau sama dengan
13,64% dari rata-rata, menunjukkan perbedaan kemampuan antar responden
termasuk sedang. Hal in menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia responden dari
kelompok yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif
cukup beragam.
76
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 79,63 dan 80. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 8, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Histogram Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang
Diajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif (A1)
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
77
dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif dalam penelitian ini
memiliki sebaran yang cenderung normal.
b. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2
Tabel 4.5. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional (A2)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation
A2 32 52.50 85.00 69.1406 70 8.44
Valid N (listwise) 32
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional mempunyai
rata-rata 69,14 dengan simpangan baku 8,44, median sebesar 70, skor minimum
52,5 dan skor maksmum 85. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
Kimia dari responden termasuk sedang. Jika mempertimbangkan ketuntusan
belajar, dimana siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh di atas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian
ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di sekolah tempat penelitian adalah 72,
maka banyaknya responden yag tuntas sebanyak 14 orang atau 43,75%. Jadi jika
dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil belajar responden pada mata pelajaran
Kimia dari responden juga termasuk sedang. Skor simpangan baku 8,44 atau sama
dengan 12,21% dari rata-rata, menunjukkan perbedaan kemampuan antar
responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia
responden dari kelompok yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran
konvensional cukup beragam.
78
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 69,14 dan 70. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 8, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional (A2)
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
79
dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dalam penelitian ini
memiliki sebaran yang cenderung normal.
3. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok B 1 dan B2
Tabel 4.6. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia (HBK) Kelompok Dengan Motivasi Belajar Tinggi (B1) dan Motivasi Belajar Rendah (B2)
B1 B2No. Responden HBK Skor MB No. Responden HBK Skor MB
2 87.5 152 1 75 1133 90 168 4 72.5 1455 80 156 6 65 1268 95 178 7 72.5 1399 95.5 172 10 82.5 146
12 72.5 170 11 62.5 14814 92.5 153 13 70 11815 97.5 157 16 60 14017 95 159 18 75 14219 85 161 22 70 13320 75 164 23 85 13521 90 181 24 80 12125 87.5 166 27 77.5 15026 77.5 175 28 87.5 13730 82.5 154 29 57.5 14432 85 184 31 67.5 13033 72.5 163 35 75 14734 67.5 156 36 77.5 14838 77.5 183 37 70 12340 57.5 171 39 52.5 14143 77.5 173 41 62.5 13144 70 158 42 67.5 14946 70 151 45 80 13448 62.5 177 47 67.5 13649 65 152 52 72.5 13850 72.5 175 53 72.5 14351 75 154 56 55 11654 80 180 57 65 11155 82.5 166 59 57.5 14558 75 168 60 60 12862 85 155 61 57.5 119
80
63 60 160 64 70 140Rata-rata 79.31 Rata-rata 69.45
Simpangan Baku 10.77
Simpangan Baku 8.93
a. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok B1
Tabel 4.7. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi (B1)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation
B1 32 57.50 97.50 79.3125 78,75 10,77
Valid N (listwise) 32
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai rata-rata 79,31 dengan
simpangan baku 10,77, median sebesar 78,75, skor minimum 57,5 dan skor
maksmum 97,50. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari
responden termasuk tinggi. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana
siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata
pelajaran Kimia kelas X di sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya
responden yag tuntas sebanyak 25 orang atau 78,13%. Jadi jika dilihat dari
ketuntasan belajar, maka hasil belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari
responden juga termasuk tinggi. Skor simpangan baku 10,77 atau sama dengan
13,58% dari rata-rata, menunjukkan perbedaan kemampuan antar responden
termasuk sedang. Hal in menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia responden dari
kelompok yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi cukup beragam.
81
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 79,31 dan 78,75. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 9, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi (B1)
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang
82
mempunyai motivasi belajar yang tinggi dalam penelitian ini memiliki sebaran
yang cenderung normal.
b. Deskripsi Statistik Data Hasil belajar Kimia Kelompok B2
Tabel 4.8. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi Belajar Rendah (B2)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation
B2 32 52.50 87.50 69.4531 70 8,93
Valid N (listwise) 32
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden yang
mempunyai motivasi belajar rendah mempunyai rata-rata 68,45 dengan simpangan
baku 8,93, median sebesar 70, skor minimum 52 dan skor maksmum 87,5. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk tinggi.
Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas belajar
jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di
sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas
sebanyak 14 orang atau 43,75%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka
hasil belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk
rendah. Skor simpangan baku 8,93 atau sama dengan 12,86% dari rata-rata,
menunjukkan perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in
menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang
mempunyai motivasi belajar yang rendah cukup beragam.
83
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 68,45 dan 70. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 9, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi
Belajar Rendah (B2)
84
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang
mempunyai motivasi belajar yang rendah dalam penelitian ini memiliki sebaran
yang cenderung normal.
4. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1–B1, A1–B2, A2–B1,
dan A2–B2
Tabel 4.9. Deskripsi Data Hasil belajar Kimia (HBK) Kelompok A1–B1, A1–B2, A2–B1, dan A2–B2
A1 - B1 A1 - B2 A2 - B1 A2 - B2
No. Responden HBK No.
Responden HBK No.
Responden HBM No. Responden HBK
2 87.5 1 75 33 72.5 35 753 90 4 72.5 34 67.5 36 77.55 80 6 65 38 77.5 37 708 95 7 72.5 40 57.5 39 52.59 95.5 10 82.5 43 77.5 41 62.512 72.5 11 62.5 44 70 42 67.514 92.5 13 70 46 70 45 8015 97.5 16 60 48 62.5 47 67.517 95 18 75 49 65 52 72.519 85 22 70 50 72.5 53 72.520 75 23 85 51 75 56 5521 90 24 80 54 80 57 6525 87.5 27 77.5 55 82.5 59 57.526 77.5 28 87.5 58 75 60 6030 82.5 29 57.5 62 85 61 57.532 85 31 67.5 63 60 64 70
Rata-rata 86.75 Rata-rata 72.5 Rata-rata 71.88 Rata-rata 66.41Simpangan Baku 7.66 Simpangan
Baku 8.76 Simpangan Baku 7.93 Simpangan
Baku 8.26
Median 87.5 Median 72.5 Median 72.5 Median 67.5Data Terkecil 72.5 Data
Terkecil 57.5 Data Terkecil 57.5 Data
Terkecil 52.5
Data Terbesar 97.5 Data
Terbesar 87.5 Data Terbesar 85 Data
Terbesar 80
85
a. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 – B1
Tabel 4.10. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 – B1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation
A1_B1 16 72.50 97.50 86.75 87.5 7.65942
Valid N (listwise) 16
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan
mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai rata-rata 86,75 dengan simpangan
baku 7,66, median sebesar 87,5, skor minimum 72,5 dan skor maksmum 97,50.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk
tinggi. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas
belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di
sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas
sebanyak 16 orang atau 100%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil
belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk tinggi.
Skor simpangan baku 7,66 atau sama dengan 8,83% dari rata-rata, menunjukkan
perbedaan kemampuan antar responden termasuk rendah. Hal in menunjukkan
bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan
86
menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi belajar
yang tinggi tidak banyak beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 86,75 dan 87,5. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan
Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif dan Mempunyai Motivasi Belajar
Tinggi (A1 – B1)
87
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi
belajar tinggi dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.
b. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 – B2
Tabel 4.11. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 – B2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation
A1_B2 16 57.50 87.50 72.50 72.50 8.75595
Valid N (listwise) 16
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan
mempunyai motivasi belajar rendah mempunyai rata-rata 72,5 dengan simpangan
baku 8,76, median sebesar 72,5, skor minimum 57,5 dan skor maksmum 87,50.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk
sedang. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas
belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di
sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas
sebanyak 9 orang atau 56,25%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil
belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk sedang.
Skor simpangan baku 8,76 atau sama dengan 12,08% dari rata-rata, menunjukkan
perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan
bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan
88
menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi belajar
yang rendah cukup beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) sama, yaitu 72,5 dan 72,5. Hal ini menunjukkan bahwa data
skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif. Sedangkan skor
yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di bawah rata-rata,
menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi lebih banyak
dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan
Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif dan Mempunyai Motivasi Belajar
Rendah (A1-B2)
89
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi
belajar rendah dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.
c. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2 – B1
Tabel 4.12. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2 – B1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation
A2_B1 16 57.50 85.00 71.8750 72.5 7.93200
Valid N (listwise) 16
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan
mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai rata-rata 71,86 dengan simpangan
baku 7,93, median sebesar 72,5, skor minimum 57,5 dan skor maksmum 8. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk sedang.
Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas belajar
jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di
sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas
sebanyak 9 orang atau 56,25%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil
belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk sedang.
Skor simpangan baku 7,93 atau sama dengan 11,04% dari rata-rata, menunjukkan
perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan
bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan
90
menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi belajar
yang tinggi cukup beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 71,86 dan 72,5. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional dan Mempunyai Motivasi Belajar
Tinggi (A2-B1)
91
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi
belajar tinggi dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.
d. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2 – B2
Tabel 4.13. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2 – B2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation
A2_B2 16 52.50 80.00 66.4062 67.5 8.26482
Valid N (listwise) 16
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan
mempunyai motivasi belajar rendah mempunyai rata-rata 66,41 dengan simpangan
baku 8,26, median sebesar 67,5, skor minimum 52,5 dan skor maksmum 80. Hal
ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk
sedang. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas
belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di
sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas
sebanyak 5 orang atau 31,25%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil
belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk sedang.
Skor simpangan baku 8,26 atau sama dengan 12,45% dari rata-rata, menunjukkan
perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan
92
bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi belajar
yang rendah cukup beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 66,41 dan 67,5. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional dan Mempunyai Motivasi Belajar
Rendah (A2-B2)
93
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi
belajar rendah dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.
B. Pengujian Persaratan Analisis
Pengujian persyaratan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah pengujian normalitas data dan homogenitas sampel.
1. Pengujian Normalitas
a. Pengujian Normalitas Data Kelompok A1 dan A2
Pengujian normalitas data masing-masing sampel diuji melalui hipotesis
berikut :
H0 : data pada sampel tersebut berdistribusi normal
H1 : data pada sampel tersebut tidak berdistribusi normal
Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program aplikasi
SPSS 17. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka kriteria dari
normalitas data adalah “jika p value (sig) > 0.05 maka H0 diterima”, yang berarti
data pada sampel tersebut berdistribusi normal. Nilai p value (sig) adalah bilangan
yang tertera pada kolom sig dalam tabel hasil/output perhitungan pengujian
normalitas oleh program SPSS. Dalam hal ini digunakan metode Kolmogorov-
Smirnov. Hasil perhitungan bisa dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14. Normalitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan
Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif (A1) dan Kelompok Yang Diajar
dengan Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional (A2)
94
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
A1 .096 32 .200* .972 32 .560
A2 .103 32 .200* .975 32 .655
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode
Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0
diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada tersebut
berdistribusi normal.
Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut maka ditampilkan Grafik
Normal Q-Q Plot untuk setiap sampel.
Gambar 4.9. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Diajar
dengan Menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif (A1)
95
Gambar 4.10. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Diajar
dengan Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional (A2)
b. Pengujian Normalitas Data Kelompok B1 dan B2
Tabel 4.15. Normalitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang
Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi (B1) dan Kelompok
Yang Mempunyai Motivasi Belajar Rendah (B2)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
B1 .076 32 .200* .976 32 .663
B2 .087 32 .200* .982 32 .845
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode
Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0
diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada tersebut
berdistribusi normal.
96
Gambar 4.11. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai
Motivasi Belajar Tinggi (B1)
Gambar 4.12. Normal Q – Q Plot Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai
Motivasi Belajar rendah (B2)
97
c. Pengujian Normalitas Data Kelompok A1–B1, A1–B2, A2–B1, dan A2–B2
Tabel 4.16. Normalitas Data Hasil belajar Kimia Semua Kelompok
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
A1_B1 .109 16 .200* .952 16 .529
A1_B2 .075 16 .200* .981 16 .972
A2_B1 .094 16 .200* .979 16 .951
A2_B2 .115 16 .200* .968 16 .799
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode
Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0
diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada tersebut
berdistribusi normal.
Gambar 4.13. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A1–B1
98
Gambar 4.14. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A1–B2
Gambar 4.15. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A2–B1
99
Gambar 4.16. Normal Q – Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A2–B2
2. Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas dalam penelitian ini digunakan hipotesis berikut :
H0 : varians data homogen
H1 : varians data tidak homogen
Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program aplikasi
SPSS 17. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka kriteria dari
normalitas data adalah “jika p value (sig) > 0.05 maka H0 diterima”, yang berarti
bahwa sampel-sampel tersebut berasal dari populasi yang homogen. Nilai p value
(sig) adalah bilangan yang tertera pada kolom sig dalam tabel hasil/output
perhitungan pengujian homogenitas oleh program SPSS.
a. Pengujian Homogenitas Data Antara Kelompok A1 Dan A2
100
Tabel 4.17. Homogenitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang
Diajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif
(A1) dan Kelompok Yang Diajar dengan Menggunakan Media
Pembelajaran Konvensional (A2)
Test of Homogeneity of Variances
Hasil_Belajar_Menulis
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.573 1 62 .114
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig adalah 0,114 lebih
besar dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan kata lain bahwa sampel-sampel
tersebut berasal dari populasi yang homogen.
b. Pengujian Homogenitas Data Antara Kelompok B1 Dan B2
Tabel 4.18. Homogenitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok
Yang Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi (B1) dan Kelompok Yang
Mempunyai Motivasi Belajar Rendah (B2)
Test of Homogeneity of Variances
Hasil_Belajar_Menulis
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.438 1 62 .235
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig adalah 0,235 lebih
besar dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan kata lain bahwa sampel-sampel
tersebut berasal dari populasi yang homogen.
c. Pengujian Homogenitas Data Antara Kelompok A1–B1, A1–B2, A2–B1,
dan A2–B2
101
Tabel 4.19. Homogenitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok A1–B1, A1–B2, A2–B1, dan A2–B2
Test of Homogeneity of Variances
Hasil_Belajar_Menulis
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.093 3 60 .964
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig adalah 0,964 lebih
besar dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan kata lain bahwa sampel-sampel
tersebut berasal dari populasi yang homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis-hipotesis seperti yang tertulis di akhir Bab III
digunakan bantuan komputer dengan aplikasi program SPSS 17.0. Analisis yang
digunakan adalah Anova Dua Arah. Keputusan signifikansinya adalah dengan
memperhatikan output program SPSS yaitu nilai pada kolom Sig tabel Tests of
Between-Subjects Effects untuk baris yang bersesuaian dengan masing-masing
variabel dan interaksi dua variabel tersebut. Kriterianya adalah jika Sig < 0.05
maka hasil pengujiannya adalah signifikan. Dengan kata lain ada pengaruh untuk
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan ada pengaruh interaksi
dua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.
102
Hasil perhitungan pengujian Anova Dua Arah tersebut seperti terlihat pada
Tabel 4.20.
Tabel 4.20. Deskripsi Data Penelitian
A-1 A-2 ∑B
B-1
ny = 16
11 = 86,75
∑Y11 = 1388
∑ = 121289
ny = 16
12 = 72,5
∑Y12 = 1160
∑ = 85250
ny = 32
B1 = 79,31
∑YB1 = 2538
∑ = 204889
B-2
ny = 16
21 = 71,88
∑Y21 = 1150
∑ = 83600
ny = 16
22 = 66,41
∑Y22 = 1062
∑ = 71581,25
ny = 32
B2 = 69.45
∑YB2 = 2222,5
∑ = 156831
∑A
ny = 32
A1 = 79.63
∑YA1 = 2548
∑ = 206539
ny = 32
A2 = 69,14
∑YA2 = 2212,5
∑ = 155181
ny = 64
= 74,11
∑Y = 4761
∑Y2 = 361720,25
Tabel 4.21. Pengujian Hipotesis Interaksi
103
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable : Hasil_Belajar_ Menulis
SourceType III Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
Corrected Model 3622.512a 3 1207.504 18.120 .000
Intercept 354099.379 1 354099.379 5313.670 .000
Penggunaan_Media_Pembelajaran
1758.754 1 1758.754 26.392 .000
Motivasi_Belajar 1555.316 1 1555.316 23.339 .000
Penggunaan_Media_Pembelajaran * Motivasi_Belajar
308.441 1 308.441 4.629 .035
Error 3998.359 60 66.639
Total 361720.250 64
Corrected Total 7620.871 63
Corrected Model
1. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Hasil belajar Kimia
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :
H0 : μA1 = μA2 terdapat perbedaan antara hasil belajar Kimia yang
diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD
Interaktif dengan hasil belajar Kimia yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran
konvensional
H1 : μA1 ≠ μA2 tidak Terdapat perbedaan antara hasil belajar Kimia
yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran
CD Interaktif dengan hasil belajar Kimia yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran
konvensional
104
Berdasarkan ketentuan di atas maka untuk pengujian hitopesis ini adalah
dengan memperhatikan nilai Sig pada tabel Tests of Between-Subjects Effects untuk
baris Penggunaan_Metode_Pembelajaran dengan ketentuan jika kurang dari
0,05 maka hasil pengujian tersebut signifikan atau H0 ditolak.
Pada Tabel 4.20 terlihat bahwa nilai Sig untuk baris
Penggunaan_Metode_Pembelajaran adalah 0,000, kurang dari 0,05 maka H0
ditolak sehingga H1 diterima. Dengan kata lain terdapat perbedaan antara hasil
belajar Kimia yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif
dengan hasil belajar Kimia yang diajar dengan media pembelajaran konvensional,
atau memang ada pengaruh penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar
Kimia.
2. Pengaruh Motivasi belajar terhadap Hasil belajar Kimia
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :
H0 : μB1 = μB2 terdapat perbedaan antara hasil belajar Kimia yang
mempunyai motivasi belajar tinggi dengan hasil belajar
Kimia yang mempunyai motivasi belajar rendah
H1 : μB1 ≠ μB2 tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar Kimia yang
mempunyai motivasi belajar tinggi dengan hasil belajar
Kimia yang mempunyai motivasi belajar rendah
Berdasarkan ketentuan di atas maka untuk pengujian hitopesis ini adalah
dengan memperhatikan nilai Sig pada tabel Tests of Between-Subjects Effects untuk
baris Penguasaan_Kosa_Kata dengan ketentuan jika kurang dari 0,05 maka hasil
pengujian tersebut signifikan atau H0 ditolak.
105
Pada Tabel 4.20. terlihat bahwa nilai Sig untuk baris motivasi belajar
adalah 0,000, kurang dari 0,05 maka H0 ditolak sehingga H1 diterima. Dengan kata
lain terdapat perbedaan hasil belajar Kimia siswa yang mempunyai motivasi
belajar tinggi dengan hasil belajar Kimia siswa yang mempunyai motivasi belajar
rendah, atau memang ada pengaruh motivasi belajar yang dimiliki siswa terhadap
hasil belajar Kimia siswa.
3. Pengaruh Interaksi Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi
belajar yang dimiliki Siswa terhadap Hasil belajar Kimia
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :
H0 : A x B = 0 Tidak terdapat pengaruh interaksi motivasi belajar dan
penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar
Kimia
H1 : A x B ≠ 0 Terdapat pengaruh interaksi motivasi belajar dan
penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar
Kimia
Berdasarkan ketentuan di atas maka untuk pengujian hitopesis ini adalah
dengan memperhatikan nilai Sig pada tabel Tests of Between-Subjects Effects
untuk baris Penggunaan_Metode_Pembelajaran * Penguasaan_Kosa_Kata
dengan ketentuan jika kurang dari 0,05 maka hasil pengujian tersebut signifikan
atau H0 ditolak.
Pada Tabel 4.20 terlihat bahwa nilai Sig untuk baris motivasi belajar adalah
0,035, kurang dari 0,05 maka H0 ditolak sehingga H1 diterima. Dengan kata lain
106
memang ada pengaruh interaksi penggunaan Media Pembelajaran dan motivasi
belajar siswa terhadap hasil belajar Kimia siswa.
4. Pengujian Lanjut
a. Teknik Pengujian
Pengujian lanjut ini dilakukan untuk pengujian perbandingan antar baris
dan kolom, yaitu antara kelompok A1 – B1 dengan A2 – B1, antara kelompok
A1 – B2 dengan A2 – B2, antara kelompok A1 – B1 dengan A1 – B2, dan antara
kelompok A2 – B1 dengan A2 – B2.
Teknik uji lanjut yang digunakan sesuai yang dibahas di Bab III, yaitu
dengan menggunakan rumus Fisher (Sudjana , 1996: 242) sebagai berikut :
dimana
dan: X1 = rata-rata variabel pertama
X2 = rata-rata variabel kedua
n1 = jumlah sampel I
n1 + n2 – 2 = derajat kebebasan
n2 = jumlah sampel I
s1 = varian sampel II
s2 = varian sampel II
Nilai t yang diperoelh dari rumus di atas disebut thitung . Kesimpulan atas
pengujian hipotesis digunakan kriteria pengujian dengan derajat kebebasan n1 + n2
– 2 dan taraf signifikan sebesar 5 % sebagai berikut :
107
Tolak H0 apabila t hitung > t tabel
b. Hasil Uji Lanjut
1) Antara Kelompok A1 – B1 dengan A2 – B1
Tabel 4.22.
Perhitungan Nilai thitung Perbandingan Antara Kelompok A1 – B1 dengan A2 – B1
ParameterKelompok
EksperimenKelompok
KontrolJumlah
n 16 16 1/n 0.0625 0.0625 0.125
n - 1 15 15 X (Rata-rata) 86.75 71.88
S 7.66 7.93
S2 58.66666667 62.91666667
(n-1)*S2 880 943.75 1823.75
Sg2 60.79166667
Sg 7.796901094
X1 - X2 14.875
A = 0.353553391
A*Sg 2.756620818
thitung 5.396099421
Taraf Nyata 5%dk = n - 2 58
t tabel 1.67
Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah
ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 5,3961, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena
thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa
pada kelompok dengan motivasi yang tinggi, hasil belajar Kimia yang diajar
dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif lebih tinggi dari yang
108
diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional, atau memang ada
pengaruh penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar Kimia.
2) Antara Kelompok A1 – B2 dengan A2 – B2
Tabel 4.23.
Perhitungan Nilai thitung Perbandingan Antara Kelompok A1 – B2 dengan A2 – B2
ParameterKelompok
EksperimenKelompok
KontrolJumlah
n 16 16 1/n 0.0625 0.0625 0.125
n - 1 15 15 X (Rata-rata) 72.50 66.41
S 8.76 8.26
S2 76.66666667 68.30729167
(n-1)*S2 1150 1024.609375 2174.609375
Sg2 72.48697917
Sg 8.513928539
X1 - X2 6.09375
A = 0.353553391
A*Sg 3.010128302
thitung 2.02441537
Taraf Nyata 5%dk = n - 2 58
t tabel 1.67
Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah
ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 2,0244, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena
thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa
pada kelompok dengan motivasi yang rendah, hasil belajar Kimia yang diajar
dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif lebih tinggi dari yang
109
diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional, atau memang ada
pengaruh penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar Kimia.
3) Antara kelompok A1 – B1 dengan A1 – B2
Tabel 4.24.
Perhitungan Nilai thitung Perbandingan Antara Kelompok A1 – B1 dengan A1 – B2
ParameterKelompok
EksperimenKelompok
KontrolJumlah
n 16 16 1/n 0.0625 0.0625 0.125
n - 1 15 15 X (Rata-rata) 86.75 72.50
S 7.66 8.76
S2 58.66666667 76.66666667
(n-1)*S2 880 1150 2030
Sg2 67.66666667
Sg 8.22597512
X1 - X2 14.25
A = 0.353553391
A*Sg 2.908321394
thitung 4.899733581
Taraf Nyata 5%dk = n - 2 58
t tabel 1.67
Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah
ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 4,8997, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena
thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa
pada kelompok yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD
Interaktif, hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang tinggi lebih tinggi
110
dibanding hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang rendah, atau memang
ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Kimia.
4) Antara kelompok A2 – B1 dengan A2 – B2
Tabel 4.25.
Perhitungan Nilai thitung Perbandingan Antara Kelompok A2 – B1 dengan A2 – B2
ParameterKelompok
EksperimenKelompok
KontrolJumlah
n 16 16 1/n 0.0625 0.0625 0.125
n - 1 15 15 X (Rata-rata) 71.88 66.41
S 7.93 8.26
S2 62.91666667 68.30729167
(n-1)*S2 943.75 1024.609375 1968.359375
Sg2 65.61197917
Sg 8.10012217
X1 - X2 5.46875
A = 0.353553391
A*Sg 2.863825657
thitung 1.909595993
Taraf Nyata 5%dk = n - 2 58
t tabel 1.67
Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah
ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 1,9096, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena
thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa
pada kelompok yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran
konvensional, hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang tinggi lebih tinggi
111
dibanding hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang rendah, atau memang
ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Kimia.
D. Pembahasan / Intepretasi Hasil Penelitian
1. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Hasil belajar Kimia
Dari deskripsi data penelitian diperoleh bahwa pada kelompok pertama,
yaitu kelas yang diajar dengan menggunakan CD Interaktif, dari 32 siswa
responden diperoleh rata-rata nilai tes sebesar 79,63 dengan simpangan baku
10,86, dan siswa yang tuntas belajar sebanyak 25 orang atau 78,13%. Sedangkan
pada kelompok kedua, yaitu kelas yang diajar dengan menggunakan media
pembelajaran konvensional, dari 32 siswa responden diperoleh rata-rata skor tes
sebesar 69,14 dengan simpangan baku 8,44 dan siswa yang tuntas belajar sebanyak
14 orang atau 43,75%. Dari data tersebut telah dibuktikan bahwa dua buah sampel
yang telah dipilih mempunyai distribusi normal dan homogen.
Setelah dilakukan analisis perbandingan dengan menggunakan pengujian
Anova Dua Arah melalui bantuan program SPSS 17.0 ternyata menunjukkan
bahwa diterimanya hipotesis tandingan (H1) yang menyatakan bahwa rata-rata
hasil belajar Kimia yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD
Interaktif lebih tinggi dibanding rata-rata hasil belajar Kimia yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran konvensional. Hal ini mengandung arti bahwa
penggunaan Media Pembelajaran lebih efektif dibanding dengan yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran konvensional pada materi yang sama.
Menurut kajian teori, media pembelajaran dapat menyampaikan informasi
secara langsung dan membuat pengalaman siswa menjadi kenyataan. Melalui
112
media pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa lebih menjadi konkret dan
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan semangat belajar siswa yang akan
mendukung efektivitas proses belajar mengajar yang lebih baik.
Salah satu jenis media yang digunakan dalam pengajaran
adalah CD interaktif. Media pembelajaran CD Interaktif punya nilai
lebih karena dapat memberi siswa pengalaman langsung. Media
pembelajaran CD Interaktif dapat digunakan sebagai alat
instruksional pengajaran yang merupakan pelengkap pengajaran
kelas yang sedang berlangsung. Dalam media pembelajaran CD
Interaktif banyak materi pelajaran yang dapat disampaikan
secara efisien. Secara teoritis juga diduga ada pengaruh yang
signifikan penggunaan media pembelajaran terhadap hasil
belajar.
Hasil penelitian membuktikan bahwa hasil belajar Kimia yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif lebih tinggi dibanding
dengan hasil belajar Kimia yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran
konvensional. Pembuktian tersebut sesuai dengan kajian teori yang ada. Hal ini
berarti bahwa bahwa penggunaan media Pembelajaran CD Interaktif berpengaruh
terhadap hasil belajar Kimia siswa.
2. Pengaruh Motivasi belajar terhadap Hasil belajar Kimia
113
Dari deskripsi data penelitian diperoleh bahwa hasil belajar Kimia pada
kelompok yang mempunyai motivasi belajar tinggi, dari 32 siswa responden
diperoleh rata-rata nilai tes sebesar 79,31 dengan simpangan baku 10,77, dan siswa
yang tuntas belajar sebanyak 25 orang atau 78,13%. Sedangkan pada kelompok
kedua, yaitu kelompok yang mempunyai motivasi belajar rendah, dari 32 siswa
responden diperoleh rata-rata skor tes sebesar 69,45 dengan simpangan baku 8,93
dan siswa yang tuntas belajar sebanyak 14 orang atau 43,75%. Dari data tersebut
telah dibuktikan bahwa dua buah sampel yang telah dipilih mempunyai distribusi
normal dan homogen.
Setelah dilakukan analisis perbandingan dengan menggunakan pengujian
Anova Dua Arah melalui bantuan program SPSS 17.0 ternyata menunjukkan
bahwa diterimanya hipotesis tandingan (H1) yang menyatakan bahwa rata-rata
hasil belajar Kimia yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih tinggi dibanding
rata-rata hasil belajar Kimia yang mempunyai motivasi belajar rendah. Hal ini
mengandung arti bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar Kimia
siswa.
Menurut kajian teori, motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan
motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Hal ini sesuai dengan pendapat para penganut teori belajar behavioristik,
yang berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran atau
penguatan dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat
jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulusnya. Sehingga
114
timbul dorongan untuk aktif belajar : keinginan yang besar untuk hadir didalam
kelas, aktif mengerjakan tugas yang diberikan guru, aktif berdiskusi dengan
teman /kelompok belajar dikelas, aktif dalam mengerjakan praktek dilaboratorium
untuk pelajaran IPA khususnya ilmu kimia, aktif mencari bahan pustaka atau
internet yang ditugaskan guru. Dorongan melakukan kegiatan ini merupakan
respon dalam rangka berusaha mencapai tujuan hasil belajar yang diharapkan
secara optimal.
Hasil penelitian membuktikan bahwa hasil belajar Kimia yang mempunyai
motivasi belajar tinggi lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar Kimia yang
mempunyai motivasi belajar rendah. Pembuktian tersebut sesuai dengan kajian
teori yang ada. Hal ini berarti bahwa bahwa motivasi belajar yang dimiliki siswa
berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa.
3. Pengaruh Interaksi Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi
belajar terhadap Hasil belajar Kimia
Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan pengujian Anova Dua
Arah melalui bantuan program SPSS 17.0 ternyata menunjukkan bahwa
diterimanya hipotesis tandingan (H1) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
interaksi antara penggunaan Media Pembelajaran dengan motivasi belajar. Dengan
kata lain bahwa penggunaan Media Pembelajaran dan motivasi belajar secara
bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar Kimia siswa. Dalam hal ini
Penggunaan Media Pembelajaran dan motivasi belajar yang tinggi menyebabkan
hasil belajar Kimia siswa lebih baik dibanding penggunaan Media Pembelajaran
Konvensional dan motivasi belajar yang rendah.
115
Menurut kajian teori, peranan media yang semakin meningkat sering
menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi,
masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara
individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus
terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi
siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat
berbagi peran dengan media. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai penasehat,
pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk
menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke
siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada
akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Pengaruh media
pembelajaran tersebut menjadikan penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan,
proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa,
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan
sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah
yang lebih positif dan produktif.
Hal tersebut tentunya sesuai dengan hasil penelitian, dimana hasil penelian
membuktikan bahwa terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan media
pembelajaran CD Interaktif dengan motivasi belajar. Dengan kata lain bahwa
penggunaan media pembelajaran CD Interaktif dan motivasi belajar secara
bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa.