BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya · 9 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya...
Transcript of BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya · 9 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya...
-
9
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
NAMA JUDUL TEORI
METODOLOGI
HASIL
Fatimah Diah Eka Syanah
1201004430
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Pengaruh program acara musik dahsyat terhadap minat menonton ( studi kasus terhadap minat mahasiswa Binus university )
Teori Komunikasi
Teori Use and Gratification
Pendekatan : kuantitatif
Jenis penelitian : kuantitatif eksplanasi
Metode : survey
Program musik Dahsyat memberikan pengaruh besar terhadap minat menonton sebesar 78,7%
Aditya Antakusuma
1301015593
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Pengaruh program Inbox di SCTV terhadap minat menonton (studi kasus mahasiswa broadcasting semester enam kelas 06 PIO dan 06 PFO di Binus University)
Teori Komunikasi Massa
Teori Minat
Pendekatan : kuantitatif
Jenis penelitian : kuantitatif eksplanasi
Metode : survey
Tak ada pengaruh significant antara program Inbox di SCTV terhadap minat menonton mahasiswa Binus Univrsity sebesar 0,019 atau sebesar 1,9%.
Derby Juniarenata Lacandu
1301029043
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Pengaruh variety show running man di Kshownow.net terhadap minat menonton ( studi pada anggota
Teori Komunikasi
Teori S-O-R
Teori Minat
Pendekatan :
kuantitaif
Metode : Kuantitatif
Jenis penelitian :
Ada hubungan kuat yang terlihat berdasarkan koefisien korelasi 71,7% antara pengaruh
-
10
group Running Man Kaskus di Facebook)
eksplanatif survey
variety show Running Man terhadap minat.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Komunikasi Massa
2.2.1.2 Definisi Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar
melaui banyak saluran komunikasi (West dan Turner, 2008 : 41). Seiring dengan
berkembangnya teknologi maka berkembang juga saluran komunkasi atau dalam hal
ini disebut dengan media massa. Media massa adalah saluran / cara pengiriman pesan
yang ada di dalam komunikasi massa. Pada awalnya hanya surat kabar, radio, televisi
yang dikenal sebagai media massa, sekarang terdapat media baru yang berbasis
teknologi komputer seperti email, internet, televisi streaming, DVD, instant
messanging, bioskop, video.
2.2.1.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pesan
Faktor faktor yang mempengaruhi pesan dibagi menjadi empat yaitu
penerima,pesan,sumber,dan media (Cangara, 2006:144).
a. Penerima : ketrampilan berkomunikasi, kebutuhan, tujuan yang diinginkan,
sikap, nilai, kepercayaan dan kebiasaan kebiasaan, kemampuan untuk
menerima, kegunaan pesan.
b. Pesan : tipe dan model pesan, karakteristik fungsi pesan, strukrur
pengelolaan pesan, kebahuruan ( aktualitas) pesan.
c. Sumber : krediblitas dan kompetensi dalam bidang yang disampaikan,
kedekatan dengan penerima, motivasi dan perhatian, kesamaan dengan
penerima, cara penyampaian, daya tarik.
d. Media : tersedianya media, kehandalan (daya liput) media, kebiasaan
menggunakan media, tempat dan situasi
-
11
Faktor faktor diatas dapat dipenuhi oleh ANTV dan Campur Campur. Hal
tersebut dapat dicontohkan dengan audiens menonton Canpur Campur karena butuh
hiburan (faktor penerima), dalam Campur Campur terdapat konten meramal bintang
tamu dengan media lukis pasir sehingga makin menarik (faktor pesan). Kegiatan
meramal tersebut dilakukan oleh magician terkenal sekaligus pelukis pasir pertama
di Indonesia Denny Darko (Sumber), Campur Campur disiarkan oleh ANTV ( faktor
media)
2.2.1.4 Elemen Komunikasi Massa
Terdapat delapan elemen dalam komunikasi massa (Nurudin,2007:96)
1. Komunikator
Komunikator dalam komunikasi massa bukan perorangan seperti dalam
komunikasi lain, melainkan gabungan beberapa individu dalam sebuah lembaga
media massa ( stasiun televisi, stasiun radio, perusahaan media cetak).
Hiebert , Ungurait dan Bohn mengatakan ada lima karakterisitik yang harus dimilki oleh komunikator komunikasi massa yaitu daya sain (memiliki daya saing yang besar), ukuran dan kompleksitas ( jumlah sumber daya manusia dan struktur yang berlaku), industrialisasi (sistem pengelolaan yang berlaku), spesialisasi (pembagian tugas dan wewenang internal) dan perwakilan (perwakilan di tempat lain seperti biro/koresponden).
Jadi tidak semua orang bisa menjadi komunikator dalam komunikasi massa.
Walaupun seseorang berbicara kepada khalayak, dirinya tidak bisa disebut
komunikator komunikasi massa karena dirinya hanya satu individu. ANTV
merupakan komunikator komunikasi massa, karena ANTV merupakan gabungan
dari individu individu yang terstukruktur dan bekerja sama untuk menyebarkan
pesan ke masyarakat.
2. Isi
Media massa memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam, makan isi media
massa pun beragam. Bagi Ray Eldon (1985) ada enam kategori isi media massa :
beita dan informasi, analisis dan interpretasi, pendidikan dan sosialisasi, hubungan
masyarakat dan persuasi, iklan dan bentuk penjualan lainya, hiburan.
-
12
ANTV adalah media massa yang menyebarkan pesan pesan sesuai enam
kategori isi media massa, namun lebih memfokuskan pada kategori hiburan sehingga
program program hiburan ANTV mampu meraih penghargaan ( program Campur
Campur menjadi nominasi Program Variety Show Terbaik Panasonic Gobel Award
2014, program Pesbuker menjadi pemenang Program Komedi Terbaik Panasonic
Gobel Award 2014 dan 2013).
3. Audiens
Audiens dalam komunikasi massa bukan perorangan melainkan sangat beragam.
Hiebert mengatakan ada lima karakteristik audiens komunikasi massa :
- Audiens memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi
kesadaran.
- Audiens tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa.
- Audiens berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial (heterogen).
- Audiens anonim dan tidak saling mengenal satu sala lain.
- Audiens secara fisik ( jarak dan tempat) terpisah oleh komunikator.
Audiens program Campur Campur memenuhi kriteria diatas. Motivasi audiens
untuk menonton program Campur Campur yaitu untuk melepas penat,
menghilangkan kebosanan, mencari hiburan. Audiens program Campur Campur
tersebar di seluruh Indonesia dan mereka tidak saling mengenal satu dengan yang
lain.
4. Umpan balik
Umpan balik merupakan bahan yang direfleksikan kepada sumber setelah
dipertimbangkan dalam waktu tertentu untuk dikirimkan. Teradapat dua umpan balik
yaitu langsung dan tidak langsung.
Umpan balik langsung terjadi saat komunikan dan komunikator saling bertatap
muka. Umpan balik tidak langsung terjadi saat komunikan memberikan reaksi
kepada komunikator dalam jangka waktu tertentu dan tidak langsung, dengan
kemajuan teknologi dapat memperpendek jangka waktu yang dibutuhkan.
Umpan balik yang ada dalam program Campur Campur adalah umpan balik
tidak langsung dengan cara audiens memberikan pujian melalui fanpage program
Campur Campur atau kritik melalui www.kpi.go.id.
-
13
5. Gangguan
Terdapat dua jenis gangguan yaitu gangguan saluran dan gangguan sematik.
Gangguan saluran saluran selalu ada seperti gambar yang tidak jelas pada televisi.
Cara mengatasinya dengan mempertajam saluran komunikasi seperti membeli
pesawat televisi yang baru, mengganti kamera yang ada di studio dengan yang lebih
baik.
Gangguan sematik adalah gangguan yang berhubungan dengan bahasa seperti
salah ucap oleh presenter, perbedaan budaya dan bahasa, terlalu cepat dalam
mengucapkan kata kata. Cara penyelesainya adalah pemillihan kata yang umum
dipakai masyarakat, tempo jangan terlalu cepat atau lambat.
Selama proses produksi program Campur Campur pun tidak lepas dari gangguan
saluran dan sematik. Gangguan saluran contohnya suara tidak keluar dari sound
mixer dan wireless handmic sehingga harus dibetulkan terlebih dahulu alatnya baru
proses perngambilan gambar dilanjutkan, sedangkan gangguan sematiknya adalah
pembawa acara yang mengucapkan kata kata bermakna ambigu, yang dilarang atau
konotasi negatif sehingga harus ditegur oleh tim kreatif atau produser.
6. Gatekeeper
John R. Bitnerr (1996) mengistilahkan gatekeeper sebagai individu-individu atau
sekelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah komunikasi (massa).
Mereka yang disebut gatekeeper diantaranya adalah editor, reporter, layouter.
Gatekeeper berfungsi untuk menyiarkan informasi, membatasi informasi dengan
mengeditnya sebelum disebarkan, memperluas kuantitas informasi dengan
menambahkan fakta dan pandangan lain, menginterpretasikan informasi. Suatu pihak
bisa saja menjadi gatekeeper dan komunikator dalam waktu yang sama.
Gatekeeper dalam program Campur Campur adalah editor bersama tim
prodduction assistant yang bertugas untuk melakukan on line edting (menyelekasi
gambar, memotong gambar sesuai dengan durasi, menggabungkan gambar gambar
supaya memiliki alur cerita ) dan off line editing (memberikan efek supaya makin
menarik) apa bila syuting dilakukan secara tapping
7. Pengatur
-
14
Pengatur dalam media massa berarti mereka yang secara tidak langsung ikut
mempengaruhi proses aliran pesan. Pengatur berasal dari luar media massa itu,
seperti pengadilan, pemerintah, konsumen, organisasi professional, dan kelompok
penekan termasuk narasumber dan pengiklan. Aturan untuk mengatur berupa hukum,
pelarangan, tekanan informal yang bisa mengontrol isi media atau struktur di dalam
media tersebut. Walaupun pengatur memiliki pengaruh tidak langsung, namun
kekuatannya cukup besar hingga bisa membuat suatu media massa mati.
Program Campur Campur pun mengikuti aturan yang ada, hal ini dapat diliahat
dari jam penanyangan aksi Rendy Kendo pasti diatas jam 22:00 WIB. Jam
penyangan tersebut sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Penyiaran bab IV pasal 1 dimana program / promo program yang mengandung
kekerasan eksplisit dan vulgar hanya bisa ditayangkan pada jam 22.00 – 03.00 ( saat
anak anak tidak menonton televisi ) sesuai waktu stasiun penyiaran yang
menayangkan (Sunarto, 2009 : 114).
8. Filter
Filter adalah kerangka berpikir melalui mana audiens menerima pesan. Saat
khalayak menerima pesan dari berbagai sumber maka secara sadar atau tidak akan
menyaring pesan tersebut. Proses menyaring pesan tersebut dipengaruhi tiga hal
a.Budaya
Pesan yang disampaikan komunikator akan diartikan berbeda beda seusai latar
belakang budaya komunikan.
b.Psikologi
Pesan yang disampaikan komunikator akan diartikan berbeda beda sesuai
referensi dan pengalaman yang dimiliki komunikan.
c.Fisik
Kondisi fisik yang dimaksud bisa berupa internal maupun eksternal. Kondisi
fisik internal adalah kesehatan dan suasana hati komunikan, sedangkan kondisi
-
15
eksternal adalah keadaan lingkungan saat komunikan meneriman pesan
tersebut.
Audies program Campur Campur memiliki latar belakang dan kondisi yang
berbeda beda sehingga memiliki perbedaan persepsi dalam menerima pesan
yang disampaikan misalnya saat konten program Campur Campur membahas
tentang Dewinta Bahar yang ingin melepas nama Bahar karena merasa tidak
diperlakukan secara adil, ada audiens yang merasa hal tersebut tidak baik untuk
dibahas di publik, ada yang merasa tertarik, ada yang merasa tidak peduli dan
menganggap bahwa hal tersebut hanya untuk mencari sensasi.
2.2.1.5 Karakteristik Komunikasi Massa
Terdapat enam karakterisitik komunikasi massa (Ardianto dan Komala, 2009:6-
11)
1. Komunikator terlembagakan
Sesuai dengan pendapat Gerbner tentang komunikasi massa, komunikator dalam
komunikasi massa bukan satu orang melainkan kumpulan orang yang bekerja sama
satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga tersebut menyerupai sebuah sistem
yang berkaitan, berinteraksi dan memiliki ketergantungan secara keseluruhan.
Komunikator dalam komunikasi massa memiliki ciri - ciri : 1) Merupakan
kumpulan individu, 2) Dalam berkomunikasi individu – individu itu dibatasi peranya
dengan sistem dan media massa, 3) Pesan yang disampaikan atas nama media yang
bersangkutan bukan atas nama pribadi atau unsur unsur yang terlibat, 4) apa yang
dikemukakan komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan
laba (Nurudin, 2007 : 20).
Ciri-ciri komunikator komunikasi massa terdapat di ANTV karena ANTV
merupakan kumpulan individu yang memikiki struktur dan sistem berisi kewenangan
dan tugas masing masing individu, pesan yang disampaikan melalui program
Campur Campur meupakan atas nama ANTV dan ditampilkan dengan semenarik
mungkin (melalui media lukis pasir, sulap, lagu dangdut) sehingga memiliki rating
yang tinggi dan iklan yang banyak dengan tarif yang mahal.
-
16
2. Pesan bersifat umum
Komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk
sekelompok tertentu, oleh karena itu pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan
komunikasi massa dapat berupa fakta, opini, peristiwa yang dikemas dalam bentuk
apapun harus memenuhi kriteria menarik dan penting bagi sebagian besar
komunikan.
Pesan yang disampaikan dalam program Campur Campur berupa hiburan yang
bersifat umum sehingga bisa dinikmati siapa pun tanpa ada maksud menyinggung
kelompok tertentu dan dengan cara yang tidak biasa seperti memakai VTR,
kompetisi panco melawan JCC.
3. Komunikanya anonim dan heterogen
Dalam komunikasi massa, komunikatornya tidak mengenal komunikan atau
anonim (tidak mengetahui nama, pendidikan, sikap, pekerjaan) karena komunikasi
tidak bertatap muka secara langsung. Selain itu, komunikan juga heterogen karena
terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokan
berdasarkan faktor : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang
budaya, agama dan tingkat ekonomi.
Hal ini dapat kita lihat dengan program, Campur Campur yang ditayangkan
ANTV yang ditonton oleh banyak pemirsa di Indonesia yang tersebar di berbagai
kota, antar audiens tidak tahu nama, pendidikan, sikap dan pekerjaan karena tidak
saling mengenal secara dekat, memiliki latar belakang yang berbeda beda.
4. Media massa menimbulkan keserempakan
Effendy (1981) mengartikan keserempakan media massa itu sebagai
keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak jauh dari
komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainya dalam keadaan terpisah.
Contohnya adalah acara Campur Campur yang ditonton banyak permirsa.
Mereka secara serempak pada waktu yang sama namun berada di lokasi yang
berbeda menonton acara Campur Campur selama 90 menit.
5. Stimulasi alat indra terbatas
Kelemahan komunikasi massa adalah stimulasi alat indra terbatas tergantung
medianya. Pada surat kabar dan majalah pembaca hanya bisa melihat, pada radio
-
17
khalayak hanya bisa mendengar, pada televisi khalayak hanya bisa memakai indra
penglihatan dan pendengaran.
Program Campur Campur menampilkan pembawa acara dan bintang tamu
dengan pakaian yang mengikuti trend, bagus namun tetap sopan dan tidak jarang
mahal,audiens yang menontonya terkadang ingin menyentuhnya untuk merasakan
bahan pakaian tersebut atau saat bintang tamunya adalah artis yang sedang naik daun
atau artis kesukaanya seperti Al-Ghazali maka penonton ada yang merasa ingin
mencubit pipinya karena gemas, atau sekedar bersalaman namun sayangnya hanya
bisa melihatnya dari layar tekevisi.
6. Umpan balik tertunda dan tidak langsung.
Umpan balik merupakan hal penting dalam berkomunikasi karena bisa
mengukur seberapa efektif komunikasi yang terjadi. Namun, sayanganya dalam
komunikasi massa umpan balik bersifat tertunda dan tidak langsung.
Komunikator tidak bisa mengetahui reaksi komunikan saat itu juga terhadap
pesan yang disampaikan. Contohnya adalah ketika seorang audiens memberikan
tanggapan melalui telepon / email, pemakaian telepon menunjukan bahwa umpan
balik bersifat tidak langsung dan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan
telepon / email menunjukan umpan balik tertunda.
Hal tersebut juga terjadi saat audiens program Campur Campur memberi pujian
melalui fanpage program Campur Campur atau kritik melalui www.kpi.go.id
membutuhkan waktu untuk membuka website dan mengetik kata kata.
2.2.1.6 Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat
Menurut Dominick (2001) fungsi komunikasi massa adalah (Ardianto dan
Komala, 2009:17)
a. Pengawasan
Fungsi pengawasan terbagi dua yaitu pengawasan peringatan dan pengawasan
instrumental. Pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan
tentang ancaman seperti angin topan, tayangan inflasi, serangan militer.
Fungi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi
yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari –
hari. Berita tentang film apa yang akan tayang, harga harga saham di bursa efek, ide
ide tentang mode adalah contoh dari pengawasan instrumental.
-
18
Pogram Campur Campur menjalankan fungsi pengawasan lebih mengarah
kepada pengawasan instrumental. Pada tanggal 15 April 2014 program Campur
Campur menampilkan bintang tamu Denny Sumargo, Shandy Aulia, Saykoji yang
melakukan promosi film terbaru mereka yaitu Mall Klender.
b. Penafsiran
Organisasi / industri media tidak hanya tidak hanya memberikan data dan fakta ,
tetapi juga memberikan penafsiran. Tujuanya yaitu mengajak khalayak untuk
memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersona
atau kelompok. Contohnya saat Campur Campur Spesial Hari Kartini menampilkan
Sri Hartati, atlet angkat besi Indonesia yang mampu meraih emas di kejuaraan dunia
di Norwegia tahun 2013 dan di Puerto Rico tahun 2012, hal tersebut dapat
membentuk penafsiran tentang kartini modern dan bagaimana sosok seorang wanita
pada jaman sekarang.
c. Pertalian
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga
membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
Contohnya adalah pada hari Kamis 17 Oktober 2013, acara Campur Campur terdapat
adegan melempar whipped cream memiliki rating 2 ,5 dan share 9,9 berada di posisi
ke 12.
Hal tersebut menunjukan bahwa kelompok kelompok masyarakat yang berbeda
secara geografis, demografis dipertalikan oleh media massa untuk menonton acara
Campur Campur.
d. Penyebaran nilai nilai
Fungsi ini disebut juga dengan sosialisasi. Media massa yang mewakili
gambaran masyarakat, ditonton, didengar, dibaca dan memperlihatkan bagaimana
cara bertindak dan apa yang diharapkan. Diantara semua media massa, televisi sangat
berpotensi untuk digunanakan dalam menyebarkan nilai kepada khalayak terutama
yang berusia 16 tahun ke atas.
Bahasa yang digunakan atau lelucon yang dilontarkan oleh pembawa acara
program Campur Campur adalah yang sering didengar dalam kehidupan sehari hari
seperti “Keleus”, “Lo - Gue”. Baju yang dipakai pun sesui trend yang berkembang
masa kini yaitu dress dan high heels untuk wanita, kemeja atau jas dengan skinny
jeans untuk pria.
-
19
e. Hiburan
Walaupun hampir semua media massa memiliki fungsi hiburan, televisi adalah
yang utama dengan hampir tiga perempat bentuk siaranya adalah hiburan. Menurut
AGB Nielsen Media Reasearch secara umum pada tahun 2009, porsi tayangan
hiburan ( variety show, reality show, musik, kuis, dan sebagainya ) dan berita adalah
yang terbesar yaitu 21 % dari total jam tayang .
Porsi ini meningkat 3% dari tahun 2008. Tahun 2009 penonton terlihat
menambah porsi menonton program hiburan sebanyak 4% dan berita 2%. Maka dari
itu tahun 2013 ANTV menyiapkan “Resep Awet Muda” yang berisi lima program
hiburan yaitu Twitteran, Ngobrol Asik, Campur Campur, Fenomena Hits, Rute
Keren. Hery Purba seorang Deputy Director Production ANTV mengatahakan bahwa
program ANTV lebih kompetitif dengan program hiburan maupun reality show
2.2.1.7 Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi massa tidak seperti komunikasi pada umumnya yang dapat
terjadi secara dua arah baik dengan komunikasi verbal maupun non verbal,
komunikasi yang terjadi pun tidak ada tatap muka secara langsung melainkan
memakai media tertentu. Lebih lengkapnya ada lima hal yang harus diperhatikan
dalam proses komunikasi massa (Bungin, 2008 : 74-75)
1. Melakukan distribusi dan penerimaan pesan dalam skala besar. Contohnya
saat siaran Campur Campur tentang meninggalnya pelawak senior Jojon,
maka pesan tersebut diterima oleh khlayak dalam jumlah yang besar secara
serentak.
2. Komunikasi massa dilakukan satu arah walaupun terdapat peluang melakukan
komunikasi dua arah tapi sangat terbatas. Contohnya ANTV melakukan
komunikasi dengan memberi pesan bersifat hiburan dan informasi melalui
program Campur Campur, di sisi lain penonton hanya bisa menerima secara
pasif atau hanya memiliki sarana yang terbatas untuk memberi tanggapan dan
tidak bisa secara langsung.
3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator
dan komunikan, menyebabkan komunikasi diantara mereka berlangsung
datar dan sementara. Contohnya ANTV mengirim pesan bersifat hiburan dan
-
20
informasi melalui program Campur Campur hanya selama program tersebut
tayang yaitu selama satu setengah jam.
4. Proses komunikasi massa berlangsung secara non personal. Jadi komunikasi
yang terjadi memanfaatkan media tertentu dalam hal ini ANTV memberikan
pesan bersifat hiburan dan informasi memalui program Campur Campur
tanpa ada interaksi secara probadi dengan audiensme memanfaatkan media
penyiaran (televisi) untuk menyampaikan pesan tersebut.
5. Proses komunikasi massa berlangsung berdasarkan hubungan kebutuhan
(market) di masyarakat. Hal tersebut menyebabkan pemberitaan atau
pemberian pasar disesuaikan dengan permintaan pasar (khalayak). Contohnya
saat sedang masyarakat ramai membicarakan Dewinta Bahar yang ingin
melepas nama Bahar, maka Campur Campur mengundang Dewinta Bahar,
Juwita Bahar, Jelita Bahar, Seruni Bahar untuk memberikan konfirmasi
tentang hal tersebut.
2.2.1.8 Efek Pemakaian Media Massa Dalam Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan komunikasi menggunakan media massa yang
ditujukan kepada khalayak banyak atau yang bisa disebut dengan massa. Tujuan
utama pemakaian media massa sangat berkaitan dengan audiens karena pesan yang
diberikan akan mempengaruhi audiens sehingga terdapat perubahan di audiens.
Efek yang ditimbulkan bisa berdampak negatif maupun positif, contohnya adalah
ketika menonton suatu program variety show seseorang yang sedang bosan menjadi
merasa semangat kembali karena terhibur, ketika menonton program berita tentang
tokoh politik menjadi tidak suka dengan tokoh politik tersebut.
Efek pesan media massa dapat mengubah kognitif, afektif dan konatif khalayak. Efek kognitif mengubah nilai yang terpelihara di masyarakat, nilai tersebut terbentuk berdasarkan pengetahuan masyarakat. Proses afektif sehubungan dengan emosi dan perasaan (berhubungan dengan ketidakpekaan, kegelisahan, dan ketakutan). Adapun efek perilaku atau konatif berhubungan dengan dengan hasil perluasan efek kognitif dan afektif. Ketiga efek psikologis tersebut kemudia mempengaruhi perubahan fungsi fungsi informasi di masyarakat dan kadar perubahan stabilitas struktur masyarakat (Wiryanto, 2004:78).
Maka dari itu setiap sumber / komunikator media massa harus merencanakan
dengan baik pesan apa yang akan diberikan dan bagaimana bentuk dan cara
-
21
penyampainya, bahkan bila perlu pesan tersebut disaring terlebih dahulu dan dicek
kebenaranya.
2.2.2 Penyiaran
2.2.2.1 Pengertian Penyiaran
Biasanya orang orang beranggapan bahwa penyiaran sebatas kegiatan
menyiarkan suatu program oleh komunikator (stasiun radio, stasiun televisi) kepada
masyarakat. Padahal penyiaran adalah rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir
materi dapat diterima masyarakat.
Penyiaran atau dalam bahasa inggris dikenal dengan broadcasting adalah
keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi
produksi, produksi, penyiaran bahan siaraan, kemudian pemancaran sampai kepada
penerimaan siaran tersebut oleh pendengar/pemirsa di suatu tempat (Djamal dan
Fachruddin, 2011:45).
Lembaga penyiaran tidak boleh sembarangan dalam melaksanakan fungsinya
sehingga disepakatilah kode etik yang berbeda beda tiap wilayah. Dunia penyiaran di
Indonesia sendiri pun belandaskan kode etik ABU (Asian-Pacific Broadcasting
Union) yang dirumuskan di Konferensi Broadcaster se Asia IV, Kuala Lumpur 1962.
Kode etik ABU berisi :
1. Kita menyadari bahwa siaran radio dan televisi, memiliki kekuatan sangat
besar, baik untuk kebaikan maupun kejahatan, dan semua broadcaster harus
menempatkan kesadaran itu sebagai tanggung jawab utama
2. Untuk itu kita yakin, bahwa prinsip dasar itu harus diterapkan dalam
kebijaksanaan dan praktik bagi badan penyiaran dan semua bentuk siaran,
yaitu :
a. Menjamin/memastikan penyajian berita secara jujur, dan tidak
memberikan opinin pribadi (unbiased comment), ke dalam berita itu.
b. Mengutamakan peningkatan pendidikan dan kebudayaan.
c. Memperbaiki dan meningkatkan norma norma ( adat istiadat) yang berlaku
dan kesopanan (etika) di dalam semua acara siaran.
d. Menyediakan berbagai cara untuk generasi muda, dengan isi yang
bervariasi dan mampu menanamkan prinsip-prinsip bermasyarakat yang
baik.
-
22
e. Meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang harmonis
(selaras,serasi,seimbang), tolerasni beragama dan salong pengertian
internasional.
f. Mengurangi isu isi kontroversial di masyarakat dengan sikap tidak
memihak dan menyalahkan salah satu kelompok dalam masyarakat.
g. Menghargai martabat dan harkat manusia.
2.2.2.2 Pengklasifikan Media Penyiaran Berdasarkan Wilayahnya
Media penyiaran di Indonesia sangat banyak jumlahnya, ada yang hanya bisa
didengarkan di wilayah tertentu, ada juga yang bisa didengarkan sampai ke luar
negeri. Terdapat pengklasifikan media penyiaran berdasarkan cakupan wilayahnya
(Djamal dan Fachrudin, 2011:58):
a.Media penyiaran lokal
Media penyiaran yang cakupan wilayahnya sebatas wilayah perkotaan seperti
Rajawali TV di Bandung, IAIN TV di Banten, siaran radio FM.
b.Media penyiaran regional
Media penyiaran yang cakupan wilayahnya satu perkotaan seperti radio MW
c.Media penyiaran nasional
Media penyiaran yang cakupan wilayahnya nasional seperti ANTV, TV ONE,
RRI dari Statsiun Jakarta Pusat
d.Media penyiaran internasional
Media penyiaran yang cakupan wilayahnyanya secara internasional seperti
VOI.
2.2.2.3 Programming
Jadwal stasiun televisi merupakan hal penting baik bagi audiens maupun bagi
stasiun tv tersebut. Cara untuk melihat jadwal tayang stasiun televisi sangat mudah,
bisa melalui website resmi stasiun televisi tersebut atau di tabloid tertentu seperti
Bintang dan Citra. Penyusunan jadwal stasiun televisi tersebut dinamakan
programming
Programming atau lengkapnya broadcast program adalah pengorganisasian
program radio atau televisi dalam periode harian, mingguan atau satu bulan (Djamal
dan Facharudin, 2011:135). Jadi dengan kata lain programming adalah pengaturan
jadwal untuk program program yang ada di statiun televisi maupun radio.
-
23
Penyusunan jadwal siaran tidak dilakukan sembarangan, malainkan terdapat
caranya sehingga masyarakat loyal terhadap stasiun tv tersebut. Sepuluh macam
strategi dalam merancang program yang di guanakan oleh hampir seluruh stasiun
penyiaran didunia (Djamal dan Facharudin, 2011:136):
1. Dayparting
Membagi satu hari dalam beberapa slot waktu yang dinilai cocok dan pas
untuk diudarakan. Pertimbanganya adalah target audiencs terutama untuk slot
tertentu seperti pagi, siang, sore, atau malam hari.
2. Theming
Penentuan tema tertentu yang diudarakan pada saat khusus seperti hari
liburan, atau menentukan satu minggu dengan tema tertentu.
3. Stripping
Penayangan satu program sindikasi (program berjaringan yang ditayangkan
tidak langung atau merupakan delay programme) jenis series setiap hari
dalam seminggu .
4. Stacking
Mengelompokan bersama beberapa program dengan tema yang mirip dalam
rangka melihat (sweep) penonton selama penayangan satu program dengan
program berikutnya.
5. Counterprogramming.
Perancangan satu program tandingan terhadap satu program yang berhasil
dari stasiun penyiaran lain pada satu periode tayang terntentu dengan tujuan
menarik audience dari stasiun pesaing tersebut.
6. Bridging
Kegunaanya adalah untuk mencegah audience berpindah kanal dalam satu
jeda waktu (the main evening break), dimana semua stasiun peyiaran berhenti
dengan program. Langkah ini efektif dengan berbagai cara :
a. Telah siap dengan satu program yang disiarkan pada saat jeda.
b. Menyiarkan satu program agak terlambat sehingga para pemirsa ‘gugup’
dan kehilangan permulaan dari satu program lain.
c. Mengiklankan program berikutnya (setelah waktu jeda) dalam slot waktu
penyiaran program yang digemari penonton.
7. Tentpoling
-
24
Perencanaan slot waktu bagi program acara yang baru, sebelum dan sesudah
satu program unggulan yang mempunyai audience cukup besar. Penempatan
program baru akan membuat audience memiliki kesempatan untuk melihat
cuplikanya sehingga diharapakan audience akan menontonnya.
8. Hammocking
Mirip seperti tentpoling, namun program baru tersebut ditempatkan diantara
dua program berbeda.
9. Crossprogramming
Pemilihan jenis progam berikut dalam urutan jadwal dari penayangan satu
program yang punya relevansi tema. Langkah ini dapat diperoleh dengan
mengevaluasi jalan cerita dari dua episode atau dua program yang berbeda.
10. Hotswitching
Penentuan jeda komersial yang tepat oleh programmer pada satu program
sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan audience berganti channel
karena jeda iklan tersebut.
2.2.3. Televsi
2.2.3.1 Pengertian Televisi, Stasiun Televisi dan Siaran Televisi.
Menurut ensiklopedia Indonesia (Parwadi, 2004 : 28) dinyatakan bahwa televisi
adalah sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar
melalui tenaga listrik. Gambar tersebut ditangkap dengan kamera televisi, diubah
menjadi sinyal listrik, dan dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat
penerima.
Jadi televisi bukan hanya sekedar alat yang dipakai menonton program yang
diproduksi stasiun televisi melainkan sebuah sistem yang terdiri dari pengambilan
gambar memakai kamera, lalu gambar tersebut dikirim dengan kabel ke pesawat
penerima/ masyarakat sehingga bisa gambarnya bisa ditonton oleh siapapun dan
dimanapun.
Sedangkan stasiun televisi adalah tempat kerja yang sangat kompleks yang
melibatkan banyak orang dengan berbagai jenis keahlian. Juru kamera, editor
gambar, reporter, ahli grafis, dan staf operasional lainnya harus saling berintraksi dan
berkomunikasi dalam upaya untuk menghasilkan siaran yang sebaik mungkin
(Moriisan, 2004 : 9).
-
25
Siaran televisi adalah merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologial, dan dimensi dramatikal. Verbal, berhubungan dengan kata-kata yang disusun secara singkat, padat, efektif. Visual lebih banyak menekankan pada bahasa gambar yang tajam, jelas, hidup, memikat. Teknologikal, berkaitan dengan daya jangkau siaran, kualitas suara, kualitas suara dan gambar yang dihasilkan serta diterima oleh pesawat televisi penerima di rumah-rumah. Dramatikal berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatikal yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang dihasilkan secara simultan (Sumadiria, 2006 : 5).
Jadi stasiun televisi adalah tempat kerja yang rumit,lengkap, namun terstruktur
dan bersistem terdiri dari banyak pekerja yang mengolah unsur visual, vebal,
dramatikal, teknologikal untuk hasilkan siaran yang baik.
2.2.3.2 Siaran Televisi Di Indonesia
Kegiatan siaran televisi di Indonesia bukanlah hal baru, namun saat itu jumlah
stasiun televisi yang ada tidak sebanyak sekarang dan hanya dimiliki oleh pemerintah
yaitu TVRI. Hal hal yang disiarkan TVRI mayoritas berita. Pengawasan kegiatan
penyiaran hanya dari satu pihak yaitu pemerintah.
Kegiatan televisi di Indonesia tepatnya dimulai pada tanggal 24 Agusuts 1962,
saat berlangsungnya ASEAN GAMES di Senayan. Sejak saat itu pula TVRI
digunakan sebagai panggilan stasiun atau station call (Ardianto dan Komala, 2009 :
136). Namun, sekarang sudah terdapat stasiun televisi swasta seperti SCTV, TPI,
ANTV, Indosiar, Metro TV, dan lain lain. Pengawasan pun tidak hanya dilakukan
pemerintah tetapi juga ada lembaga khusus yang bernama Komite Penyiaran
Indonesia (KPI).
2.2.3.3 Jenis Program Televisi
Banyak sekali informasi dan hiburan yang didapat hanya dari menonton televisi,
contohnya adalah berita tentang bus tingkat untuk pariwisata di Jakarta, pembacaan
para pemenang Grammy Award, konser musik Gala XXI. Hal itu terjadi karena
terdapat banyak sekali jenis program televisi yang disiarkan yaitu soft news, hard
news, documenter, variety show, reality show, air magazine, feature, quiz, music,
drama.
-
26
Program program televisi tersebut dapat dikelompok kedalam dua kelompok
besar yaitu program karya artistik dan program karya jurnalistik (Djamal dan
Fachruddin,2011:163).
Tabel 2.2
Ciri Ciri Program Jurnalistik dan Artistik
Program Jurnalistik Program Artistik
1.Menekankan pada aspek aktualitas 1.Menekankan pada keindahan
2.Sumbenya dari permasalah yang
sedang terjadi
2.Sumbernya dari ide / gagasan
3.Isi pesan pasti fakta 3.Isi pesan bisa fiksi / non fiksi
4.Penyajianya terikat waktu 4.Penyajianya tidak terikat waktu
5.Sasarannya kepercayaan dan kepuasan pemirsa
5.Sasarannya kepuasan pemirsa
6.Memenuhi rasa ingin tahu 6.Memenuhi rasa kagum
7.Improvisasi terbatas 7.Improvisasi tidak terbatas
8.Isi pesan terikat pada kode etik 8.Isi pesan terikat pada kode moral
9.Memakai bahasa jurnalistik 9.Memakai bahasa sehari hari
2.2.3.4 Format Acara TV
Suatu program televisi disukai banyak orang disebabkan oleh banyak faktor
seperti pembawa acara, informasi yang diberikan, talent, lelucon set panggung
program tersebut Namun ada hal penting lainya yang harus dipikirkan benar benar
yaitu konsep program. Konsep suatu program tidak jarang berubah walaupun nama
programnya tetap sama sehingga penonton tetap setia terhadap program tersebut
bahkan bisa menjaring penontn baru.
Menurut Naratama kunci keberhasilan program televisi adalah perencanaan
dasar konsep acara televisi yang akan jadi landasan kreativitas dan desain produksi
yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan
target permirsa tersebut atau yang biasa disebut format acara tekevisi (Djamal dan
Fachrudin, 2011:168).
-
27
Format acara televisi terbagi menajdi tiga yaitu:
a. Drama / fiksi ( timeless dan imajinatif )
Tragedi, aksi, komedi, cinta/romantisme, legenda, horor.
b. Nondrama ( timeless dan faktual )
Musik, air magazine show, talk show, variety show, repackaging, game show,
kuis, talent show, competition show.
c. Berita ( aktual dan faktual )
Berita, current affairs program, sport, magazine news, feature.
2.2.3.5 Karakter Televisi
Tiga karakterisik televisi yaitu ( Ardianto dan Komala, 2009:137-139):
1. Audiovisual
Kelebihan televisi yaitu dapat mendengar suara ( audio ) sekaligus melihat
gambar (visual) sehingga kedua hal tersebut harus memiliki proporsi yang seimbang
dan sesuai satu sama lain. Gambarnya bisa berupa foto, video, grafik, sedangkan
suara bisa berupa natural sound, sound effect, backsound.
2. Berpikir dalam gambar
Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama
adalah visualisasi yakni menerjemahkan kata kata yang mengandung gagasan
menjadi gambar secara individual. Contoh dalam rundown Campur Campur
disebutkan bahwa istri Bang Sapri kesal, maka visualisasinya adalah istri Bang Sapri
dengan ekspresi cemberut dan jutek.
Kedua adalah proses penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar gambar
individual sedimikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.
Angle yang digunakan bisa long shoot, close up, medium close up, dengan
perpindahan gambar secara menyamping ( panning ), atas bawah ( tilting ).
Contoh dalam acara Campur Campur ada segment menghipnotis anggota
boyband S4, maka dalam proses pengambilan gambar adalah di saat mereka duduk
setelah menyanyikan “She’s My Girl”, lalu berbincang bincang dengan Denny
Darko, anggota boyband S4 dihipnotis menjadi penyanyi dangdut, anggota boyband
S4 menyanyikan lagu dangdut, anggota boyband S4 disadarkan kembali.
3. Pengeoperasian lebih kompleks
-
28
Untuk menghasilkan suatu siaran, butuh koordinasi dari banyak kru untuk yang
terdiri dari produser, cameraman, sound man, production assistant, floor director,
driver, creative, scriptwriter, dan sebagainya. Hal tersebut ditambah dengan
pengoperasian alat yang banyak dan rumit sehingga butuh orang yang terampil.
2.2.3.6 Faktor Faktor Yang Harus Diperhatikan
Ada empat faktor yang harus diperhatikan disamping isi pesan yang
disampaikan, supaya program televisi dapat diterima oleh masyarakat (Ardianto dan
Komala, 2009:140-142):
1. Pemirsa
Komunikator harus memahami kebiasaan dan minat pemirsa baik yang termasuk
kategori anak – anak, remaja, dewasa maupun orang tua, karena hal ini berkaitan
dengan materi pesan dan jam penayangan. Bila hal tersebut diteliti dengan baik
maka, stasiun tv bisa menayangkan program yang sesuai kebutuhan audiencenya
bukan asal menayangkan saja.
Maka dari itu konten program Campur Campur disesuaikan dengan minat yaitu
masyarkat Indonesia yang sangat familiar dengan musik dangdut, menyukai gosip,
juga tertarik dengan hipnotis dan sulap karena membuat penasaran.
2. Waktu
Faktor waktu patut dipertimbangkan agar setiap acara dapat diterima sesuai
target. Berikut adalah pembagian waktu siaran menurut Nielsen :
Tabel 2.3
Pembagian Waktu Siaran Berdasarkan Nielsen
Waktu Pembagian Penonton
02.00 – 4.59 Early morning Kelas A-B,
Pria
Usia 40 tahun ke atas
Jumlah audiens seditkit
05.00 – 08.59 Morning time Kelas A-B
Semua umur
-
29
Jumlah audiens banyak
09.00 – 11.59 Day time Kelas C-E
Anak anak dan perempuan, semua umur
Jumlah audiens banyak
12.00 – 15.59 Noon time Kelas C,D,E
Anak anak dan perempuan, semua umur
Jumlah audiens sedikit
16.00 – 17.59 Evening time Kelas A-E,
Anak anak dan perempuan
Semua umur
Jumlah audiens mulai besar
18.00 – 18.59 Early prime time Kelas A-E
Anak anak, pria dan wanita jumlah audience banyak
19.00 – 20.59 Central prime time Kelas A-E
Anak anak, pria, wanita
Jumlah audiens banyak
21.00 – 22.59 Late prime time Kelas A-E
Anak anak, pria, wanita
Jumlah audiens banyak
22.30 -23.59 Night time Kelas A-B
Pria
Jumlah audiens mulai menurun
24.00 -01.59 Midnight time Kelas A-B
Pria
Jumlah audiens sedikit
Program Campur Campur menargetkan jam tayang late prime time karena
konten atau pesan yang disampaikan bisa dinikmati oleh semua orang, walaupun ada
-
30
beberapa konten yang membutuhkan bimbingan orang tua seperti kompetisi adu
panco melawan Jagoan Campur Campur, hipnotis bintang tamu oleh Denny Darko,
dan terutama sulap ekstrim ( Rendy Kendo, Master Oge Arthemeus, Lady Diana dan
Russel).
3. Durasi
Durasi menurut kamus besar bahasa Indonesia online adalah lamanya sesuatu
berlangsung ; rentang waktu. Jadi durasi pasti berkaitan dengan waktu ; jumlah menit
tiap program tayang di televisi. Contohnya adalah Campur Campur yang berdurasi
90 menit.
Faktor yang mempengaruhi durasi adalah jenis acara dan tuntutan skrip. Durasi
tidak boleh terlalu singkat karena audiens tidak bisa mendapatkan informasi yang
cukup maupun terlalu lama karena audiens akan bosan.
4. Metode penyajian
Fungsi utama televisi menurut khalayak adalah menghibur, setelah itu informasi.
Padahal ke dua fungsi tersebut harus seimbang. Maka dari itu produser harus mencari
cara untuk mengemas pesan non hiburan supaya menjadi menarik.
Ada dua cara, yang pertama membuat pesan non hiburan yang mengandung
unsur hiburan contohnya hal yaitu saat tv berbayar VIVA Plus melalukan promosi
selama seminggu di Campur Campur, promosi tersebut dilakukan dengan cara
menampilkan sketsa yang dilakukan oleh dua host Campur Campur.
Cara kedua adalah pesan non hiburan ditempelkan ke acara hiburan contohnya
dengan menampilkan Sri Hartati (seorang juara angkat besi dunia yang mampu
mengangkat 547 kg di Norwegia tahun 2013) melakukan angkat besi 140 kg pada
Campur Campur special Hari Kartini untuk menyampaikan pesan bahwa Indonesia
punya kartini modern yang mampu mengharumkan nama Indonesia di dunia
2.2.4 Audiens
Persaingan antar media sebenarnya adalah persaingan untuk merebut perhatian
audience, jadi dengan kata lain audience adalah pasar sedangkan program televisi
adalah produknya. Menurut Kottler (1980) Hal hal yang perlu diketahui supaya dapat
menarik perhatian audiens adalah segmentasi, positioning, dan demografi (Morrisan,
2013:174).
-
31
Penentuan segmentasi, positioning, demografi harus dilakukan dengan benar
supaya dalam perencanaan pembuatan program dapat fokus dan sesuai dengan
kebutuhan audiens. Audiens yang merasa kebutuhanya dapat terpenuhi dengan
menonton suatu program akan menyukai dan loyal terhadap program tersebut.
2.2.4.1 Segmentasi Audiens
Eric Berkowitz dan rekanya mendifinisikan segmen pasar sebagai “dividing up a
market into distinct grups that (1) have common needs and (2)will respond similarly
to market action ( membagi suatu pasar ke dalam kelompok kelompok yang jelas
yang (1) memiliki kebutuhan yang sama dan (2) memberikan respon yang sama
terhadap tindakan pemasaran (Morrisan, 2013:178).
Tiap audiens memiliki kebutuhan yang berbeda beda, contohnya adalah anak
kecil butuh tayangan hiburan seperti kartun sedangkan orang dewasa lebih
membutuhkan tayangan berita. Namun, stasiun televisi tidak mungkin membuat
suatu program yang dapat melayani semua kebutuhan audiens.
Maka dari itu segmentasi diperlukan, sehingga stasiun televisi bisa melayani
dan mempersuasif golongan tertentu lebih baik. Segmentasi sendiri dibagi menjadi
tiga yaitu demografis, geografis, psikografis.
2.2.4.2 Demografis
Demografis berarti kependudukan, maka segmentasi dilakukan berdasarkan usia,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan (Morrisan, 2013:181-187) :
a. Usia
Berikut ini adalah tabel segmentasi usia berdarkan Nielsen
Tabel 2.4
Segmentasi Usia Berdasarkan Nielsen
No Target Audience
1 5-9 tahun
2 10-19 tahun
3 20-29 tahun
-
32
4 30-39 tahun
5 40 Tahun
b. Jenis Kelamin
Ada perbedaan baik dari segi kebutuhan maupun hobi antara pria dan wanita
dan hal tersebut pun tidak luput dari perhatian ketika akan membuat suatu program.
Contohnya pria biasanya suka melakukan kegiatan yang berbau kompetisi dan
mempunyai nilai macho, seperti sepak bola, balapan mobil, tinju maka program
olahraga dan otomotif biasanya lebih ditujukan kepada pria.
Sedangkan wanita lebih suka membangun relasi, tidak terlalu mementingkan
kompetisi, dan hal hal yang bernilai kecantikan, maka program masak, fashion,
infotainment ditujukan kepada wanita.
c. Pekerjaan
Konsumen dengan jenis pekerjaan tertentu akan mengkonsumsi produk / media
massa tertentu karena memiliki perbedaan selera. Misalnya para pengacara lebih
menyukai program yang memiliki nilai berita, menambah ilmu pengetahuan untuk
membantu mengambil keputusan ( berita, talk show/debat, ) sedangkan desainer
lebih menyukai program yang menampilkan fashion (air magazine, fashion show,
pemilihan ratu kecantikan).
d. Pendidikan
Pendidikan berbanding lurus dengan pendapatan dan kelas sosial, pendidikan
juga menentukan tingkat intelektualitas seseorang, pada akhrnya intelektualitas akan
menentukan pilihan produk, dalam hal ini media massa, sebagai pemenuh kebutuhan.
Hal tersebut dapat dicontohkan pihak pihak berpendidikan tinggi akan lebih
menyukai talk show yang bersifat lebih serius dimana lebih banyak mewawancarai
narasumber dibanding unsur hiburan ( narasumbernya mayoritas tokoh politik, orang
orang berprestasi, para ahli ), sedangkan pihak pihak yang memiliki pendidikan
rendah akan lebih menyukai program talk show yang tidak terlalu serius dan lebih
banyak mengandung unsur hiburan dibanding mewawancarai narasumber
(narasumbernya mayoritas artis).
e. Pendapatan
-
33
Kecenderungan seseorang mengkonsumsi media dan kemampuanya mengakses
sumber daya sangat dipengaruhi kelas sosialnya yang ditentukan oleh pendapatanya.
Menurut Lyod Warner kelas sosial dapat dibagi menjadi enam yaitu :
1. Kelas atas atas ( A+)
2. Kelas atas bagian bawah (A)
3. Kelas menengah atas (B+)
4. Kelas menengah bawah (B)
5. Kelas bawah bagian atas (C+)
6. Kelas bawah bagian bawah ( C )
Sedangkan dalam perencanaan program, di Indonesia memanfaatkan penelitian
Nielsen tentang SES (Social Economic Status). Angka angka yang tertera
berdasarkan jumlah pengeluaran suatu rumah tangga. Berikut ini adalah data SES
Indonesia
Tabel 2.5
Data SES di Indonesia Berdasarkan Nielsen
SES Besarnya Pengeluaran
A1 Lebih dari Rp 3.000.000,00
A2 Rp 2.000.001- Rp 3.000.000,00
B Rp 1.500.001,00 – Rp 2.000.000,00
C1 Rp 1.000.001,00 –Rp 1.500.00,00
C2 Rp 700.001 – Rp 1.000.000,00
D Rp 500.001 – Rp 700.000,00
E Kurang dari Rp 500.00,00
-
34
d. Agama
Awalnya memang agama tidak terlalu diperhatikan namun saat ini segmentasi
agama digunakan untuk membuat suatu program, jadi tiap stasiun televisi pasti
memiliki paling tidak satu atau dua program bertema agama seperti sinetron religius,
ceramah atau diskusi agama.
Hal ini pun tidak luput dari perhatian ANTV, maka dari itu ANTV memiliki
Cahaya Hati untuk umat Islam, Gema Bimbingan Rohani Hindu untuk umat Hindu,
Pemulihan Bagi Anda untuk umat Kristen, Pelita Hati bagi umat katolik.
e. Suku dan Kebangsaan
Pengelola program penyiaran dapat pula melakukan segmentasi berdasarkan
suku dan kebangsaan sepanjang suku dan kebangsaan tersebut memiliki perbedaan
yang mencolok dalam hal kebiasaan dan kebutuhan. Hal ini biasanya dilakukan oleh
stasiun penyiaran lokal.
2.2.4.3 Segmentasi Geografis
Mengelompokan khalayak berdasarkan jangkauan geografis mencakup wilayah
negara, kabupaten, kota, hingga lingkungan perumahan (Morissan, 2013:187).
Penduduk yang tinggal di wilayah yang berbeda juga memiliki kebutuhan yang
berbeda Hal tersebut dapat dicontohkan dengan penduduk yang tinggal di
desa/perkampungan butuh program hiburan yang bersifat lebih tradisional dan
merakyat seperti ketoprak, dangdut sedangkan penduduk di kota besar lebih butuh
program hiburan yang lebih modern seperi program yang menampilkan film film
yang pernah tayang dibioskop, membahas tentang lifestyle.
2.2.4.4 Segementasi Psikografis.
Segmentasi psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup dan
kepribadian manusia yang akan mempengaruhi pilihan seseorang dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya (Morissan, 2013:189).
Joseph Plumer (1974) mengatakan segmentasi psikografis mengukur aktivitas
aktivitas manusia dalam hal :
1. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya (pekerjaan, hobi, liburan,
olahraga, dan lain lain)
2. Minat mereka ; apa yang dianggap penting (keluarga, rumah, karier,
makanan, dan lain lain)
-
35
3. Pandangan terhadap diri sendiri maupun orang lain (isu politik, sosial, masa
depan, dan lain lain)
4. Karakter dasar
Contohnya seorang masih percaya hal mistis akan memilih Jejak Parannormal
sebagai program favorit, sedangkan, sedangkan seseorang yang memiliki hobi jalan
jalan akan lebih memilih program Travelezza.
2.2.4.5 Targeting
Targeting maksudnya adalah memilih satu segmen audiens yang akan menjadi
fokus suatu program (Morissan, 2013:193). Suatu program harus memiliki target
audiens yang jelas sehingga dapat mementukan konten dan treatment apa saja yang
digunakan.
Clancy dan Shulman (1991) menjelaskan ada empat kriteria yang harus dipenuhi pengelola media penyiaran untuk mendapatkan audience yang optimal. Peratama adalah responsif (audience harus responsif terhadap program yang ditayangkan). Kedua potensi penjualan (program yang akan disiarkan harus memiliki potensi penjualan yang cukup besar, yang ditentukan bukan hanya dari populasi masyarakat tetapi juga dari daya beli). Ketiga pertumbuhan memadai (audience akan bertambah pelan pelan sampai akhirnya meningkat pesat), jangkauan iklan (pemasang iklan biasanya sangat memikirkan media penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan prouduknya) (Morissan, 2013:194).
Pada awalnya targeting Campur Campur yang direncanakan/ingin dicapai
adalah anak muda baik perempuan dan laki laki berumur 10–14 tahun dan wanita
dewasa berumur 35-44 tahun dengan alternatif penonton wanita dewasa berumur 15-
24 tahun dan berasal dari kelas A,B,C,D,E. Namun, data bulan Februari 2014
menunjukan penonton didominasi wanita berumur 25-44 tahun dan berasal dari
C,D,E.
2.2.4.6 Positioning
Hiebing dan Cooper (1997) mendifinisikan positioning sebagai membangun
persepsi produk di dalam pasar sasaran relatif terhadap persaingan (Morissan,
2013:196). Jadi dapat disimpulkan positioning adalah bagaimana audience menilai
program.
Positioning dibentuk berdasarkan konten suatu program, siapa host dan
bagaimana caranya membawakan program tersebut, siapa saja bintang tamunya, baju
-
36
yang dikenakan dan bahasa yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka
positioning Campur Campur adalah program hiburan yang terdiri dari berbagai
macam pertunjukan sesuai kesukaan masyarakat Indonesia yang dikemas sedemikian
rupa sehingga menarik.
2.2.5 Variety Show
Variety show saat ini sedang berkembang dengan baik di Indonesia, tetapi
sebenarnya variety show bukanglah hal baru dalam dunia hiburan. Supaya bisa
menghibur seluruh lapisan masyarakat yang memiliki perbedaan budaya maka dunia
hiburan berusaha untuk mencampurnya menjadi satu, terutama dunia hiburan yang
berkembang di perkotaan. Pada jaman dahulu variety show tidak ditampilkan di
televisi melainkan di panggung atau music hall .
Pada abad kedelapan belas dan kesembilan belas, variety show dikembangkan secara intensif ke berbagai level sosial, dan salah satu bentuk khas dari perkembangan indsutri perkotaan ialah tumbuhnya pertunjukan music hall yang menghadirkan percampuran antara nyanyian, tarian, pertunjukan fisik, dan jenis jenis komedi yang baru. Percampuran kultural yang dikembangkan dalam pertunjukan variety show dan kemudian di dalam pertunjukan music hall ini dalam banyak hal merupakan pendahulu yang penting bagi televisi (Williams, 2009:83-84)
Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai
format lainnya, seperti talkshow, magazine show, quiz, game show, konser musik,
drama, dan sitkom (komedi situasi). Variasi acara tersebut dipadukan dalam sebuah
pertunjukan dalam bentuk siaran langsung maupun siaran rekaman. (Naratama,
2004:190).
Penjelasan tentang variety show tersebut sesuai dengan konten program Campur
Campur yang terdiri dari konser musik, tarian, sketsa, games, kuis, sulap, ramalan,
kompetisi, drama supaya bisa menarik bagi seluruh lapisan masyarakat.
2.2.6 Teori kegunaan dan gratifikasi
Perkembangan teori kegunaan dan gratifikasi media dibedakan dalam tiga fase
(dalam Rosengren dkk., 1974), yaitu:
1. Fase pertama ditandai oleh Elihu Katz dan Blumler (1974) memberikan
deskripsi tentang orientasi subgroup audiens untuk memilih dari ragam isi
-
37
media. Dalam fase ini masih terdapat kelemahan metodologis dan konseptual
dalam meneliti orientasi audiens.
2. Fase kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan operasionalisasi variabel-
variabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh terhadap
perbedaan pola–pola konsumsi media. Fase ini juga menandai dimulainya
perhatian pada tipologi penelitian gratifikasi media.
3. Fase ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan data gratifikasi untuk
menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi, dimana harapan dan motif
audiens mungkin berhubungan.
Teori kegunaan dan gratifikasi adalah perluasan dari teori kebutuhan dan
motivasi (Maslow, 1970). Menurut Maslow, orang secara aktif akan berusaha
memenuhi hierarki kebutuhanya dari yang terbawah yaitu kebutuhan fisik hingga
teratas yaitu aktualisasi diri. Setelah mereka bisa mencapai tujuannya pada satu
hierarki, maka mereka akan bergerak ke tahap berikutnya (West dan Turner, 2010 :
101).
Gambar 2.1
Hierarki Kebutuhan Maslow
Wilbur Schram (1954) menjelaskan bahwa anggota masyarakat menilai tingkat
penghargaan ( gratifikasi ) yang mereka harapkan dari sebuah media atau pesan yang
diberikan terhadap seberapa banyak usaha yang harus mereka buat untuk melindungi
penghargaan itu (West dan Turner, 2010:101).
1. Aktualisasi diri
2. Penghargaan diri
3. Sosial
4. Rasa aman
5. Biologi / fisik
-
38
McQuail seorang ahli yang punya perngaruh besar di bidang komunikasi
berpendapat bahwa seorang individu memilih media massa untuk memenuhi
kebutuhanya berdasarkan motif tertentu yang terdiri dari empat hal. Denis McQuail’s
long list of uses was heavily social and functional : for information, personal
identity, integration, and social interaction, and entertaintment (Staiger, 2005 : 54)
Motif informasi yaitu kebutuhan akan informasi peristiwa peristiwa sekitar,
kebutuhan untuk memperkuat keputusan dan pendapat yang diambil. Motif identitas
pribadi yaitu dorongan untuk memperkuat nilai pribadi, dorongan untuk mencari
model perilaku bagi individu di kehidupan sehari hari.
Motif integrasi dan interaksi sosial adalah dorongan untuk berinteraksi dengan
orang lain, mengidentifikasi diri dengan orang lain, meningkatkan rasa memiliki.
Motif hiburan adalah dorongan untuk melepaskan kejenuhan, dorongan mengisi
waktu luang.
2.2.6.1 Asumsi Teori Kegunaan dan Gratifikasi
Katz, Blumler, Guverich ( 1974 ) menyatakan bahwa terdapat lima asusmsi
dasar teori kegunaan dan gratifikasi (West dan Turner, 2010:104)
1. Khalayak aktif dan penggunaan mediaanya berorientasi pada tujuan.
2. Inisiatif dalam menghubungkan pemuasan kebutuhan dengan pilihan media
terdapat pada anggota khalayak.
3. Media berkompetisi dengan sumber lainya untuk kepuasan kebutuhan.
4. Orang punya kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat dan motif
sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai
kegunaan kepada peneliti.
McQuail memiliki teori sendiri tentang use and gratification. Dirinya
menyebutkan lima asumsi tentang teori use and gratification.
Communication Modern and History (The First LSPR Communication Reasearch Conference 2010), dalam teori use and gratification terdapat (1) sumber sumber psikologis dan sosial (2) dari kebutuhan kebutuhan yang melahirkan (3) harapan harapan terhadap terhadap media dan sumber lainya, yang menyebabkan (4) pola terpaan media, sehingga menghasilkan kepuasan media (5) dan mungkin juga menghasilkan konsekuensi (Renold dan Rendro, 2010 : 164)
-
39
2.2.6.2 Proses Internal
Adapun proses internal yang dialami khalayak dalam mencari kepuasan dari
media (Kim & Rubin, 1997 dalam Miller, 2002:244-245) :
1. Seorang konsumen media akan melakuka proses seleksi. Kepuasan yang
diinginkan akan disesuaikan dengan media yang akan digunakan.
2. Selanjutnya adalah proses memperhatikan dimana seorang konsumen media
akan mengalokasikan usaha kognitif untuk mengkonsumsi media.
3. Terakhir adalah proses keterlibatan, dimana seorang konsumen media akan
terlibat lebih dalam dengan media yang dipilihnya seakan akan punya “
hubungan personal yang spesial ”.
2.2.6.3 Khalayak Aktif
Mark Levy dan Sven Windahl ( 1985 ) menjelaskan apa yang dikatakan sebagai
khalayak aktif , yaitu perasaan sukarela dan kegiatan selektif oleh khalayak terhadap
proses komunikasi (West dan Turner, 2010:107).
Jay G. Blumler (1979) menawarkan beberapa jenis aktivitas khalayak yang dapat
dilakukan oleh konsumen media. Pertama adalah kegunaan, karena menggunakan
media untuk menyelesaikan tugas tertentu. Kedua adalah kesengajaan, yang
terbentuk karena motivasi awal seseorang akan menentukan penggunaan media.
Ketiga adalah selektivitas, bahwa media digunakan untuk merefleksikan
ketertarikan dan preferensi mereka. Keempat adalah kesulitan untuk mempengaruhi,
menyatakan bahwa khalayak membentuk pemahaman mereka sendiri dari isi dan
bahwa makna mempengaruhi apa yang mereka pikirkan dan lakukan.
Teori use and gratification pun membedakan antara aktifitas dan keaftifan.
Aktifitas adalah apa yang dilakukan konsumen media, contohnya ia lebih memilih
menonton tv daripada membaca koran untuk mendapatkan informasi. Keaktifan
adalah seberapa banyak kebebasan yang dimiliki khalayak dihapadan media massa,
karena tidak semua konsumen media aktif maka keaktifan bersifat relatif (West dan
Turner, 2010 : 108).
-
40
2.2.7 Teori minat :
Apa yang dilakukan, dipilih, dan dipikirkan seseorang itu biasanya berdasarkan
minat yang dimiliki. Menurut Crow and Crow (1984) minat dapat menunjukan
kemampuan untuk memberi stimuli yang mendorong kita untuk memperhatikan
seseorang , sesuatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh
terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain,
minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam
kegiatan itu (Khairani, 2013:137)
Minat adalah (1) suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memolakan
perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya (2)
perasaan yang menyatakan bahwa suatu aktivitas, pekerjaan, atau objek berharga
atau berarti bagi individu, (3) suatu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang
menuntun tingkah laku menuju arah tertentu (Chaplin, 2008 : 255).
Berdasarkan kedua pendapat dari para ahli,maka dapat disimpulkan bahwa minat
adalah perasaan yang mendorong seseorang untuk memperhatikan sesuatu yang
menarik dan berguna bagi dirinya sehingga mampu mempengaruhi sikap dan pola
pikir seseorang. Contohnya seseorang yang menyukai musik dangdut akan memilih
menonton program Campur Campur dan ikut bernyanyi saat bintang tamu bernyanyi
sebagai hiburan, dibanding menonton program berita distasiun televisi lain.
2.2.7.1 Macam macam minat :
Ada tiga jenis minat menurut Dewa Ketut Sukardi mengutiip Carl Safran (Khairani, 2013 : 139)
a. Minat yang diekspresikan.
Seseorang dapat mengungkapkan minat / pulihan dengan kata kata tertentu
seperti seseorang mengatakan dirinya tertarik dalam mengumpulkan uang
logam.
Contohnya saat seorang penggemar program Campur Campur atau yang
biada disebut Capers mengatakan kepada temanya bahwa ia suka menonton
Campur Campur untuk menghilangkan kebosanan dimalam hari.
b. Minat yang diwujudkan.
Seseorang mengungkapkan minat melalui tindakan atau perbuatan yaitu turut
aktif dalam suatu kegiatan seperti kegiatan olahraga dan pramuka. Contohnya
-
41
saat seseorang penggemar Campur Campur yang gemar berolahraga dan
merasa kuat mengikuti kompetisi melawan Jagoan Campur Campur.
c. Minat yang diinventariskan.
Seorang menilai minat agar dapat diukur dengan menjawab sejumlah
pertayaaan tertentu atau urutan pilihan oleh kelompok tertentu. Pertanyaan
untuk mengukur minat disusun dengan angket. Contohnya yaitu saat warga
RT 06/011 KP Pulo Gede diminta tolong untuk mengisi kuesioner tentang
program Campur Campur.
2.2.7.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Minat :
Terdapat tiga macam faktor yang mempengaruhi minat menurut Crow and Crow
(1973) dalam buku (Khairani, 2013:141) :
a. Faktor inner usage
Rangsangan yang datang dari lingkungan / ruang lingkup yang sesuai dengan
keinginan / kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat seperti
kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang punya rasa ingin
tahu. Contohnya seorang penonton program Campur Campur yang menyukai
lagu dangdut ingin belajar bermain gitar dengan baik supaya bisa
membunyikan nada untuk lagu dangdut saat sedang kumpul bersama teman
temanya.
b. Faktor social motive
Minat seseorang terhadap obyek/sesuatu hal disamping itu juga dipengaruhi
oleh faktor dari dalam diri manusia dan sosial, seperti seseorang berminat
pada presetasi tinggi supaya memiliki status sosial yang tinggi. Contohnya
seorang penonton program Campur Campur ingin melawan melawan Jagoan
Campur Campur sehingga bila sanggup mengalahkanya akan menjadi
terkenal paling tidak di lingkungan sekitarnya.
c. Emosional faktor
Faktor perasaan dan emosi punya pengaruh terhadap obyek misalnya
-
42
perjalanan sukses dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula
membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat
dalam kegiatan tersebut. Contoh adanya rasa penasaran saat Ayana (Floor Director
Campur Campur) dan Luna Maya dibuat segment khusus tentang kabar kedekatan
mereka membuat minat menonton program Campur Campur makin besar.
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Penelitian dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh konten program
terhadap minat menonton, untuk mengetahuinya dapat terlihat dari efek yang timbul
dan motif ada. Efek pesan media massa (konten program) terhadap penonton adalah
kognitif (mengubah nilai yang terpelihara di masyarakat, nilai tersebut terbentuk
berdasarkan pengetahuan manusia), afektif (sehubungan dengan emosi dan
perasaan), konatif (berhubungan dengan perilaku).
Sedangkan motif yang melatarbelakangi yaitu hiburan (dorongan untuk
melepaskan kejenuhan,mengisi waktu luang), informasi (kebutuhan akan informasi
peristiwa sekitar, kebutuhan untuk memperkuat keputusan dan pendapat yang
diambil), identitas (dorongan untuk memperkuat nilai pribadi, dorongan untuk
mencari model perilaku bagi kehidupan sehari hari).
Minat Konten
Program
Kognitf
Afektif
Konatif
Motif
Hiburan
Informasi
Identitas Personal
Integrasi dan Interaksi Sosial
-
43
2.4 Operasional Konsep
Tabel 2.6
Opersional Konsep Variabel X
Variabel X Dimensi Indikator Skala
Program Campur Campur di ANTV
1.Hiburan 1. Bintang tamuya adalah penyanyi dangdut terkenal, magician, pemain sinetron, boyband, girlband,band, artis, komedian.
1= STS
2=TS
3=RR
4=S
5=SS
2. Meramal kehidupan bintang tamu dengan media lukis pasir oleh magician terkenal Denny Darko.
3. Terdapat kompetisi melawan Jagoan Panco Campur Campur dan bagi pemenangnya akan diberi hadiah Rp 20.000,000,00
4. Terdapat pertunjukan sulap oleh magician terkenal baik yang tidak ekstrim ( Romedal, Denny Darko, “Riana The Sacred”) dan ekstrim (Master Oge, Rendy Kendo, Lady Dhiana).
1= STS
2=TS
3=RR
4=S
5=SS
5. Terdapat games seru ( Goyang
-
44
Berkait, Campur Campur Lima Dasar, Bercampur dalam Melody) yang mampu menghibur pemirsa.
6.Terdapat goyang Campur Campur yang mudah diikuti, theme song Campur Campur dan lagu Ciye Ciye dengan irama riang sehingga makin menghibur.
7. Presenter mampu menghibur ( baik bernyanyi, komentar,memberi lelucon, berjoget, berakting).
1= STS
2=TS
3=RR
4=S
5=SS
8.Antar presenter mampu berinteraksi dengan baik dan profesional.
2.Informasi 9. Durasi program Campur Campur ( satu setengah jam) tidak terlalu panjang tidak terlalu pendek)
-
45
10.Program Campur Campur ditayangkan secara live jam 21:00 WIB - 22.30 WIB
3.Identitas personal
11.Bintang tamu dan presenter memakai baju sesuai tema namun mengikuti tren yang ada dan tetap sopan.
12.Penyanyi dangdut melakukan pertunjukan dengan tidak seronok dan sesuai aturan yang berlaku.
4.Integrasi dan interaksi sosial
13.Presenter memakai bahasa sehari hari yang mudah dimengerti sedang menjadi tren.
1= STS
2=TS
3=RR
4=S
5=SS
14.Lelucon yang dilontarkan tidak mengandung unsur SARA
-
46
15.Presenter mampu berinteraksi dengan penonton, bintang tamu dan mengajak untuk ikut berpartisipasi dengan baik.
16. Program Campur Campur tidak membosankan dan menghibur
Tabel 2.7
Operasional Konsep Variabel Y
Variabel Y Dimensi Sub Dimensi Indikator Skala
1.Kognitif Pengetahuan 1.Penonton mengetahui lagu dangdut yang pernah terkenal, sedang terkenal,baru.
1= STS
2=TS
3=RR
4=S
5=SS
2.Penonton mengetahui penyanyi dangdut yang pernah terkenal, sedang terkenal, baru.
3.Penonton mengetahui fakta fakta yang dimiliki bintang tamu dan kemungkianan masa depan
-
47
bintang tamu tersebut.
4.Penonton mengetahui film Indonesia yang akan tayang di bioskop.
5.Penonton mengetahui siapa saja magician di Indonesia dan apa saja trik yang dimiliki
1= STS
2=TS
3=RR
4=S
5=SS
6.Penonton mengetahui cara menyanyikan lagu dangdut dengan benar
7.Penonton mengetahui bahwa musik dangdut tidak harus ditunjukan secara vulgar.
2.Afektif Perasaaan 8.Penonton tidak merasa bosan saat menonton Campur
Campur
9.Penonton
-
48
menyukai konten program Campur Campur
10.Penonton merasa terhibur
11.Penonton merasa tegang saat Rendy Kendo,Master Oge melakukan sulap.
12.Penonton merasa penasaran saat Denny Darko meramal dan menghipnotis bintang tamu.
13.Penonton merasakan keseruan saat ada pertandingan melawan Jagoan Campur Campur
1= STS
2=TS
3=RR
4=S
5=SS
3.Konatif Sikap 14.Penonton terpengaruh untuk tidur lebih malam karena menonton Campur Campur
15.Penonton terpengaruh
-
49
untuk bernyanyi lagu dangdut.
16. Penonton terpengaruh untuk bergoyang.
-
50