bab 1 dr sugma

download bab 1 dr sugma

of 30

Transcript of bab 1 dr sugma

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah1.1.1. Gambaran Umum Wilayah1.1.1.1 Keadaan GeografisDaerah Khusus Ibukota Jakarta mempunyai luas wilayah 661,52 km2 atau 65.000 km2 termasuk wilayah daratan Kepulauan Seribu yang tersebar di teluk Jakarta.Secara geografis wilayah DKI Jakarta terletak antara 106 48 BT dan 6 12 LS.Batas-batas wilayah DKI Jakarta, sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Berdasarkan Pasal 6 UU No. 5/1974 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 25 tahun 1978 wilayah DKI Jakarta dibagi dalam 5 wilayah kota yang setingkat dengan Kotamadya Daerah Tingkat II dan berada langsung di bawah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari 44 Kecamatan dan 267 Kelurahan.Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah Kotamadya dan satu Kabupaten administratif, yakni Kotamadya Jakarta Pusat dengan luas 48,17 km2, Kotamadya Jakarta Utara dengan luas 142,20 km2, Kotamadya Jakarta Barat dengan luas 126,15 km2, Kotamadya Jakarta Selatan dengan luas 145,73 km2 dan Kotamadya Jakarta Timur dengan luas 187,73 km2 serta Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dengan luas 11,81 km2.Keadaan topografi wilayah DKI Jakarta dikategorikan sebagai daerah datar dan landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal berkisar antara 0 m sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol Tanjung Priok. Sedangkan dari banjir kanal sampai batas paling Selatan dari wilayah DKI antara 5 m sampai 50 m di atas permukaan laut. Daerah pantai merupakan daerah rawa atau daerah yang selalu tergenang air pada musim hujan. Di daerah bagian selatan banjir kanal terdapat perbukitan rendah dengan ketinggian antara 50 m sampai 75 m. Sungai-sungai yang ada di wilayah DKI Jakarta antara lain,Sungai Grogol, Sungai Krukut, Sungai Angke, Sungai Pesanggrahan dan Sungai Sunter.Wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara mempunyai luas146,66 km2. Berdasarkanposisi geografisnya, Kota Administrasi Jakarta Utara memiliki batas-batas, di sebelah utara membentang pantaiLaut Jawadari Barat sampai ke Timur sepanjang 35 km, sementara di sebelah selatanberbatasan denganwilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat danJakarta Timur,di sebelah timurberbatasan dengan Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi, sebelah barat denganKabupatenTangerang dan Jakarta Barat.Ketinggian wilayah dari permukaan laut antara 0 sampai dengan 2 meter, pada beberapa tempat tertentu berada di bawah permukaan laut yang sebagian besar terdiri dari rawa-rawa atau empang air payau.

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kecamatan Jakarta Utara

Luas wilayah daratan Jakarta Utara saat Ini mencapai 155,01 km2 dan secara administratif dibagi menjadl 6 Wilayah Kecamatan, yaitu Penjaringan, Tanjung Priuk, Pademangan, Cilincing, Kojadan Kelapa Gading serta 31 Wilayah Kelurahan.Batasan wilayah Kecamatan Koja adalah sebagai berikut :a. Sebelah Utara : Laut Jawa / Kecamatan Cilincing dan Kabupaten Administrasi Pulau Seribu. b. Sebelah Selatan : Kali Betik / Kecamatan Kelapa Gading. c. Sebelah Barat : Jl. Sulawesi/Jl. Yos Sudarso / Kecamatan Tanjung Priok. d. Sebelah Timur : Jl. Kramat Jaya / Kali Cakung Lama, Kecamatan Cilincing.Kali Sunter adalah sebuah kanal yang mengalir ke laut melalui Koja, dengan muara yang terletak di perbatasan antara Kecamatan KojadanKecamatan Cilincing.Koja terdiri dari 6 kelurahan antara lain Koja, Lagoa, Tugu Utara, Tugu Selatan, Rawa Badak Utara dan Rawa Badak Selatan.

1.1.1.2 Keadaan DemografiKecamatan Koja Jakarta Utara memiliki luas 1.224,62 Ha, yang terbagi dalam 6 Kelurahan, 82 RW, 905 RT dengan total jumlah penduduk 331.755 jiwa, dan dengan kepadatan penduduk 27.090 jiwa/km2.

Tabel 1.1 Data Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Pada Masing-Masing Kelurahan Di Kecamatan Koja Tahun 2013

(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Tahun 2013)

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Pada Masing-Masing Kelurahan di Kecamatan Koja Tahun 2013

(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Tahun 2013)Berdasarkan tabel 1.2 jumlah jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan yaitu berjumlah 171.652 jiwa. Sedangkan kelompok umur terbanyak di kecamatan Koja pada tahun 2013 adalah kelompok umur produktif yang berada pada usia 15 tahun 44 tahun.

Tabel 1.3 Data Pekerjaan Penduduk Pada Masing-Masing Kelurahan di Kecamatan Koja Tahun 2013

(Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Koja Tahun 2013)Berdasarkan tabel 1.3 penduduk kecamatan Koja banyak bekerja sebagai karyawan swasta/negeri/ABRI yaitu sebanyak 84.007 orang. Disusul kemudian dengan pekerjaan sebagai pedagang yaitu sebanyak 45.474 orang.Angka pengangguran tertinggi di kecamatan Koja terdapat di kelurahan Lagoa yaitu sebanyak 25.436 orang.

Tabel 1.4 Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada Masing-Masing Kelurahan di Kecamatan Koja Tahun 2013NOKELURAHANPENDIDIKAN

Tidak SekolahTidak Tamat SDTamat SDTamat SLTPTamat SLTATamat PT

1Koja6365316362939547141082335

2Lagoa066139701128901686417825

3Rawa Badak Selatan428055481097113389109802945

4Rawa Badak Utara31596758163967840100266870

5Tugu Selatan313348286568867492157259

6Tugu Utara10729877725855011567999

TOTAL464462872047654608907276038233

(Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Koja 2013)Berdasarkan tabel 1.4 sebanyak 72.760penduduk kecamatan Koja telah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan hanya sebanyak 46.446 orang penduduk yang tidak sekolah. Dari 46.446 orang penduduk yang tidak sekolah ini, 31.596 orang diantaranya berada di kelurahan Rawa Badak Utara.

1.1.2 Gambaran Umum PuskesmasA. Definisi PuskesmasPuskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya (Kurikulum & Modul Pelatihan Manajemen Puskesmas, Departemen Kesehatan RI, tahun 2000).

B. Tujuan Pembangunan Kesehatan Oleh PuskesmasTujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan Nasional yakni meningkatkan kesehatan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2025.

C. Fungsi PuskesmasFungsi dari Puskesmas antara lain :1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.Disamping itu Puskesmas juga aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat.Puskesmas selalu berupaya supaya perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan serta kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas,meliputi :a. Pelayanan Kesehatan Perorangan.Pelayanan ini bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utamanya menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan.b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat.Pelayanan ini bersifat publik (public goods)yang bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

D. Kondisi Geografi Dan DemografiPuskesmas Kecamatan Koja yang berlokasi di Jln. Walang Permai No. 39.Kelurahan Tugu Utara adalah Puskesmas tingkat Kecamatan di wilayah Kecamatan Koja yang membawahi 8 Puskesmas Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Koja.Seluruh Puskesmas tersebut memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Koja. Nama dan alamat Puskesmas-Puskesmas di wilayah Kecamatan Koja terdapat pada table 1.5 dibawah, yaitu sebagai berikut

Tabel 1.5 Daftar Alamat Puskesmas Kelurahan di Kecamatan Koja Tahun 2014

(Sumber :Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2013)

Gambar 1.2 Peta Wilayah Kecamatan Koja

Dari tahun ke tahun pelayanan Puskesmas-Puskesmas di wilayah Kecamatan Koja semakin baik apalagi didukung oleh sarana, prasarana dan pelayanan dibidang manajemen yang semakin memadai.Perbaikan sarana, prasarana dan manajemen tersebut ditunjukkan dengan bangunan dan peralatan kesehatan Puskesmas yang semakin memenuhi syarat serta SDM yang berkualitas.Selain itu di bidang manajemen, Puskesmas Kecamatan Koja pada saat ini menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sesuai dengan SK Gubernur No. 237 tahun 2013 tentang :Penetapan Puskesmas Kecamatan Koja Kota Administrasi Jakarta Utara Sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Secara Penuh.Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD) memiliki 5 pola kinerja yang harus disinkronisasi dengan Kegiatan Pelayanan bidang Kesehatan Puskesmas antara lain :1) . Pola Penghitungan Satuan Biaya2) . Pola Standard Pelayanan Minimal3) . Pola Tata Kelola4) . Pola Rencana Bisnis Anggaran5) . Pola Remunerasi.

E. PROFIL PUSKESMAS KECAMATAN KOJAStruktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Koja pada tahun 2013 memiliki 1 Subbagian Tata Usaha dan 2 Koordinator yang berperan dalam pelaksanaan pelayanan kepada pelanggan internal dan pelanggan eksternal sesuai Pergub No. 4 tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas.

1. Koordinator Penunjang dan KesmasPenunjang dan Kesmas yang dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2013 meliputi kegiatan :a. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Penyakit Menular (PM)b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Penyakit Tidak Menular (PTM)c. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Penyehatan Lingkungan danKesehatan Kerjad. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Gizi Komunitas & Peningkatan Peran Serta masyarakat (PPSM)e. Promosi Kesehatan (Promkes).f. Pelayanan Laboratorium.g. Pelayanan Gizi.h. Pelayanan Farmasi.Kegiatan-kegiatan tersebut harus mengacu pada Pola Standard Pelayanan Minimal sesuai dengan Permenkes No. 1457 tentang Standard Pelayanan Kesehatan dan SK Gubernur Nomor 12 tahun 2006 tentang Standard Pelayanan Minimal daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Koordinator YankesPelayanan kesehatan dalam gedung (Yankes) yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kecamatan Koja meliputi :a. Pelayanan Kesehatan Dasar1. Poli Umum2. Poli Gigi3. Poli MTBS4. Poli Paru5. Poli Spesialis6. Layanan 24 Jam.b. Pelayanan Kesehatan Penunjang Medik1. Radiologi2. Laboratorium3. USG (Ultra Sono Grafi)4. ECG (Electro Cardio Gram)5. Ambulance6. Klinik Gizi7. Apotek / Depo Obat.c. Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana dan Kesehatan Ibu dan Anak1. Klinik KI dan KA.2. Klinik KB.3. Klinik Imunisasi.d. Pelayanan Kesehatan Rumah Bersalin (RB)e. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap (Ranap)f. Pelayanan Kesehatan Lain Lain1. Pelayanan Kesehatan bagi keluarga miskin (Gakin)2. Pelayanan untuk Lansia3. Klinik Jiwa dan Napza4. Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM).g. Pelayanan Kesehatan Gadar Bencana1. Gadar Banjir2. Gadar Kebakaran dan Bencana Lain3. Gadar Hari Besar.

3. Subbagian Tata Usaha dan Keuangana. Kepegawaian dan Umumb. Keuanganc. Mutud. Pemegang / Pengurus & Pemeliharaan Barang Inventarise. Administrasi Perkantoranf. Pengadaan Barang dan Jasag. Pendidikan dan Pelatihanh. Perencanaan dan Pelaporan.

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada masyarakat, jam kerja Puskesmas dibagi 2 sesuai dengan SK Kepala Dinas tentang pengaturan jam kerja Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai berikut :a) Untuk Puskesmas KecamatanPelayanan Puskesmas Kecamatan Koja dimulai dari pukul 07.30 - 16.00 dari hari Senin hingga Jumat, untuk layanan sore dari jam 16.00 s/d 20.00. Dan untuk layanan 24 jam dilaksanakan oleh Unit Layanan 24 Jam. b) Untuk Puskesmas KelurahanPelayanan Puskesmas Kelurahan pada hari Senin sampai dengan Kamis dimulai daripukul 07.30 s/d 16.00 WIB, hari Jumat dimulai pukul 07.30 s/d 16.30 dan di hari Sabtu pelayanan dimulai pukul 07.30 s/d 12.00 WIB.Pasien yang dilayani di Puskesmas Kecamatan Koja dan di Puskesmas Kelurahan, antara lain :a) Pasien Umumb) Pasien KJS (Kartu Jakarta Sehat)c) Pasien BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)Selain itu Puskesmas Kecamatan Koja juga menjalin mitra dengan layanan kesehatan lainnya baik negeri maupun swasta yang ada di wilayah Kecamatan Koja untuk memudahkan pasien jika harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih memadai (harus dirujuk), mitra tersebut antara lain :a) Rumah Sakit Kojab) Rumah Sakit Umum Pelabuhan (RS Tugu)c) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Sarosod) Rumah Sakit Sukmul e) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (tersier).

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Koja, tenaga kesehatan yang melaksanakan tugas pelayanan tersebut merupakan faktor utama yang memegang peranan, karena itu tenaga kesehatan yang dimiliki Puskesmas Kecamatan Koja dituntut memiliki kemampuan dan keahlian yang Profesional.Komposisi tenaga kesehatan tahun 2014 yang ada di Puskesmas Kecamatan Koja dan di Puskesmas Kelurahan dapat dilihat pada tabel 1.6 dibawah.Pembagian tenaga kesehatan diatur pula dalam Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Koja untuk memudahkan koordinasidan pendelegasianserta pembagian tugas dan tanggung jawab sehingga nilai-nilai organisasi tetap berlaku dan terkendali.

Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Koja Jakarta Utara disajikan secara lengkap dalam bagan 1.1 dibawah ini, sebagai berikut :

Bagan 1.1 Struktur Organisasi Pusekesmas Kecamatan KojaBerdasarkan Pergub No.4 Tahun 2011

(Sumber :Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2013)

Tabel 1.6 Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Se-Kecamatan Koja Tahun 2013

(Sumber :Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2013)

F. VISI, MISI & MOTTO PUSKESMAS KECAMATAN KOJA1. VISITerwujudnya Puskesmas Kecamatan Koja Yang Memberikan Pelayanan Prima, Berorientasi Pada Kepuasan Pelanggan Menuju Masyarakat Sehat Dan Mandiri.

2. MISIa. Memberikan Pelayanan Kesehatan Prima dan Merata.b. Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kesehatan Medis dan Non Medis Puskesmas.c. Menggalang Kemitraan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas.d. Mengembangkan Upaya Kemandirian Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan.

3. MOTTOMotto Puskesmas Kecamatan Koja adalah :PRIMA SEHAT MANDIRI UNTUK SEMUA

Diharapkan masyarakat di wilayah Kecamatan Koja dapat menjadikan Puskesmas Kecamatan Koja sebagai pilihan dan dambaan dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah Kecamatan Koja.Untuk mengevaluasi upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Koja dan jajarannya di bidang pelayanan kesehatan maka dibutuhkan data-data pencapaian pelayanan kesehatan selama kurun waktu 1 (satu) tahun dari kegiatan pelayanan kesehatan baik yang bersifat Publikmaupun Perorangan.

1.1.3 Program Kesehatan Lingkungan Yang Diselenggarakan Di Kecamatan KojaKesehatan lingkungan masuk ke dalam program dasar puskesmas atau yang dikenal dengan basic seven dikarenakan kesehatan lingkungan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap penyelesaian masalah-masalah kesehatan masyarakat. Dan juga masih terdapat penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan. Pengendalian faktor lingkungan yang baik sangat berguna dalam upaya penurunan angka kesakitan (morbidity rate) maupun menurunkan angka kematian (mortality rate) yang berhubungan dengan penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.Puskesmas Kecamatan Kojamerupakan salah satu Puskesmas yang memasukkan kesehatan lingkungan ke dalam program wajib puskesmas dan melaksanakan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah kesehatan lingkungan yang terdapat di wilayah kerjanya. Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan Kojatahun2014 meliputi:a. Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu.b. Pemantauan dan Pemeriksaan Kepemilikan Sanitasi Dasar.c. Pembinaan Tempat Tempat Umum (TTU). d. Pemeriksaan Instalasi Pengelolaan Makanan.e. Pemeriksaan Sarana Pendidikanf. Pemantauan Biopori.Dari enam program kegiatan tersebut, empat program yaitu program pembinaan tempat-tempat umum, pemantauan dan pemeriksaan kepemilikan sanitasi dasar, pemeriksaan instalasi pengelolaan makanan, pemeriksaan sarana pendidikan adalah program-program yang tidak dijalankan oleh puskesmas kecamatan koja, dikarenakan tidak adanya dana yang diberikan dari suku dinas kepada puskesmas kecamatan sehingga pengumpulan data dan evaluasi program selama periode Januari April 2014 tidak dilakukan.Namun untuk program pemeriksaan kepemilikan sanitasi dasar hanya berjalan sampai akhir periode 2013, sehingga program ini dapat dievaluasi pada periode tersebut.Program yang dapat dievaluasi dari program kesehatan lingkungan puskesmas kecamatan Koja pada periode Januari April 2014 adalah program Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu dan Pemantauan Biopori.

a. Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu.Pengendalian vektor dapat dilakukan melalui Pemeriksaan Jentik Berkala (jumantik), PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dan Larvitrap. Kegiatan program Pengendalian Vektor ini meliputi :1. Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)Pemberantasan sarang nyamuk ke pemukiman penduduk kecamatan Koja setiap hari Jumat serta dilakukan pemeriksaan jentik. Pemeriksaan jentik yang dilakukan oleh kader jumantik dilakukan setiap minggu untuk mendapatkan data ABJ (angka bebas jentik).Kader jumantikbekerja di bawah pengawasan kelurahan dan bertanggung jawab ke kelurahan. ABJ adalah angka yang menggambarkan persentase jumlah bangunan yang bebas jentik.Indikator Puskesmas Kecamatan Koja untuk Angka Bebas Jentik (ABJ) yaitu >95 %.

Tabel 1.7 Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes yang Diperiksa oleh Jumantik di Kecamatan Koja Bulan Januari April 2014NOKelurahanRata-Rata Angka Bebas JentikJanuari April 2014

Bangunan Yang DiperiksaBangunan Dengan Jentik( + )Bangunan Dengan Jentik ( - )%

1Koja130585122093,48

2Lagoa6138450568892,66

3Rawabadak Selatan187318498,39

4Rawabadak Utara272052266898,08

5Tugu utara4493641391,98

6Tugu Selatan203942199797,94

Sumber : Laporan Bulanan Program Kesehatan Lingkungan Periode Januari 2014 April 2014 Dari tabel 1.7 dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 kelurahan yang tidak mencapai target ABJ, yaitu Kelurahan Koja, Kelurahan Lagoa, Kelurahan Tugu Utara.

2. Pemeriksaan jentik berkala dan abatisasia) Target kegiatanPemeriksaan jentik berkala dan abatisasi, dengan pemeriksaan jentik berkala pada hari jumat di bulan ketiga pada masing-masing triwulan yang dilakukan oleh petugas kesehatan lingkungan puskesmas Kecamatan Koja beserta beberapa staff perawat dari puskesmas Kelurahan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel 100 bangunan secara acak. Pemberian larvasida dikhususkan untuk bangunan-bangunan yang memiliki tempat penampungan air yang sulit untuk dikuras, seperti bangunan yang memiliki torrent.b) Pembahasan hasil kegiatan.Jika terjadi peningkatan jumlah kasus, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab tujuh tatanan, yaitu :1) Fasilitas kesehatan2) Institusi pendidikan3) Pemukiman4) Industri dan perkantoran5) Tempat-tempat umum (TTU)6) Tempat pengelolaan makanan (TPM), Fasilitas olahraga.

Tabel 1.8 Angka Bebas Jentik NyamukAedesHasil Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) Triwulan (Januari Maret 2014) Puskesmas Kecamatan KojaNOKELURAHANHASIL PEMERIKSAANABJ

JUMLAH BANGUNAN DIPERIKSAJUMLAH BANGUNAN POSITIF JENTIKJUMLAH BANGUNAN NEGATIF JENTIK

1Koja100118989.00

2Lagoa10099191.00

3Rawabadak Utara10079393.00

4Rawabadak Selatan10069494.00

5Tugu Utara100128888.00

6Tugu Selatan10069494.00

JUMLAH6005154991.50

Sumber : Laporan Bulanan Program Kesehatan Lingkungan Periode Januari 2014 April 2014 Dari tabel 1.8 dapat disimpulkan bahwaABJ dari hasil PBJ di Kecamatan Koja serta kelurahan-kelurahan yang terdapat di Kecamatan Koja tidak memenuhi target 95 %.Hasil kegiatan program-program ini diarahkan kepada upaya pelaksanaan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) pada program pemantauan jentik berkala, dan program Non DPA-SKPD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk 30 menit.

3. LarvitrapLarvitrap adalah program yang dilakukan dengan meletakan sebuah alat perangkap larva di tempat-tempat yang disenangi jentik seperti tempat-tempat yang teduh dan gelap. Angka keberhasilan program ini adalah 100%.

Tabel 1.9 Hasil Pemantauan Larvitrap Triwulan (Bulan Januari Maret 2014) Puskesmas Kecamatan KojaNoKelurahanLarvitrapJanuari April 2014

Jumlah Larvitrap Bangunan Dengan Jentik( + )Bangunan Dengan Jentik ( - )%

1PKM Kel. Koja505100

IKel. Koja505100

2PKM Kel. Rawabadak Utara I808100

3PKM Kel. Rawabadak Utara II202100

IIKel. Rawabadak Utara10010100

IIIKel. Rawabadak Selatan0000

4PKM Kel. Tugu utara I808100

5PKM Kel. Tugu utara III808100

6PKM Kec. Koja303100

IVKel. Tugu Utara19019100

7PKM Kel. Tugu Selatan808100

VKel. Tugu Selatan808100

8PKM Kel. Lagoa808100

VIKel. Lagoa808100

Jumlah50050100

Sumber : Laporan Bulanan Program Kesehatan Lingkungan Periode Januari 2014 April 2014 Dari tabel 1.9 dapat disimpulkan bahwa angka keberhasilan program Larvitrap di Kecamatan Koja serta di kelurahan-kelurahan yang terdapat di Kecamatan Koja telah mencapai target.

b. Pemantauan dan Pemeriksaan Kepemilikan Sanitasi Dasar.Program Pemeriksaan Kepemilikan sanitasi dasar dijalankan oleh petugas kesehatan lingkungan dari puskesmas kecamatan dibantu oleh petugas kesehatan lingkungan dari puskesmas kelurahan.Program ini dijalankan setiap 3 bulan sekali.Variabel yang diperiksa dalam program ini adalah kepemilikan air bersih, kepemilikan jamban sehat dan kepemilikan rumah sehat. Dikatakan program ini berhasil jika persentasenya mencapai 80%. Untuk mencapai indikator keberhasilan program ini, maka program ini memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi dari setiap bangunan yang diperiksa. Syarat- syarat yang diperiksa antara lain :1. Kepemilikan Air bersih yang memenuhi syarat.Diantara kegunaan kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum (termasuk masak) air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit berupa, a) Syarat fisik : air bening (tidak berwarna), tidak berbau dan tidak berasa.b) Syarat Bakteri : cara mengetahui air bebas dari kontaminasi bakteri yaitu dengan cara diambil air sempel kemudian diperiksa di laboratorium. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E.Coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan. c) Syarat Kimia : air yang sehat harus mengandung zat zat tertentu dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Zat kimia yang terdapat dalam air yang ideal antara lain, Flour (F) : 1 1,5 ; Chlor (Cl) : 250; Arsen (As) : 0,05 ; Tembaga (Cu) : 1 ; Besi (Fe) : 0,3 ; Zat Organik : 10 ; Ph (keasamaan) : 6,5 9,0 ; CO2 : 0. 2. Kepemilikan Jamban Sehat yang memenuhi syarat.a) Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut.b) Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya.c) Tidak mengotori air tanah di sekitarnya.d) Tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa, dan binatang binatang lainnya.e) Tidak menimbulkan bau.f) Mudah digunakan dan diperlihara.g) Sederhana desainnya.h) Murah.i) Dapat diterima oleh pamakainya.Agar persyaratan persyaratan ini dapat dipenuhi, maka perlu diperhatikan antara lain :1) Sebaiknya jamban tersebut tertutup, artinya bangunan jamban terlindung dari panas dan hujan, serangga dan binatang binatang lain, terlindung dari pandangan orang (privacy) dan sebagainya. 2) Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat tempat berpijak yang kuat, dan sebagainya. 3) Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan, tidak menimbulkan bau, dan sebagainya.4) Sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air atau kertas pembersih. 3. Kepemilikan Rumah sehat yang memenuhi syarat.Syarat - syarat rumah yang sehat yaitu :a) Bahan Bangunan : i. Lantai berupa Ubin atau Semen. Tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan.ii. Dinding yang digunakan berupa tembok.iii. Atap berupa genteng. b) Ventilasi :Memiliki ventilasi alami (baik jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding) ataupun ventilasi buatan (kipas angina tau AC [air conditioner]).

c) Cahaya :Cahaya yang masuk harus cukup ke dalam rumah. Baik cahaya alamiah , yaitu matahari yang umumnya didapatkan dari jendela yang sekurang-kurangnya 15% sampai 20% dari luas lantai yang terdapat di dalam rumah maupun cahaya buatan seperti lampu atau lampu minyak tanah. d) Luas bangunan rumah.Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuasikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 x 3 m untuk tiap orang (tiap anggota keluarga)e) Fasilitas-fasilitas dalam rumah Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas fasilitas sebagai berikut :i. Penyediaan air bersih yang cukup.ii. Pembuangan tinja.iii. Pembuangan limbah. iv. Pembuangan sampah. v. Fasilitas dapur.vi. Ruang berkumpul keluarga. Tabel 1.10 Data Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar per Tiga Bulan Puskemas Kecamatan Koja Periode Oktober Desember 2013

Dari tabel 1.10 dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 kelurahan yang tidak mencapai target, yaitu Kelurahan Lagoa dan Kelurahan Rawabadak Selatan.

c. Pemantauan BioporiBiopori adalah lubang sedalam 80-100 cm dengan diameter 10-30 cm, dimaksudkan sebagai lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkan kembali ke dalam tanah. Biopori memperbasar daya tampung tanah terhadap air hujan, mengurangi genangan air yang salanjutnya mengurangi limpahan air hujan turun ke sungai. Dengan demikian mengurangi juga aliran dan volume air sungai ketempat yang lebih rendah. Adapun angka keberhasilan program ini adalah 100 %.

Tabel 1.11 Hasil Rekapitulasi Data Pembuatan Ulang Resapan Biopori (LRB) SKPD/UKPD Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari April 2014NoLokasiJumlah titik LRB yang dibuatKondisi Lubang

Lubang yang TertutupFungsi Lubang

TertutupTidak tertutupBerfungsiTidak Berfungsi

1Puskesmas Kecamatan Koja66060

2Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I44040

3Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III33030

4Puskesmas Kelurahan Lagoa44040

5Puskesmas Kelurahan Rawabadak Utara I33030

Sumber : Laporan Bulanan Program Kesehatan Lingkungan Periode Januari 2014 April 2014 Dari tabel 1.11 dapat disimpulkan bahwa angka keberhasilan program Biopori di Kecamatan Koja serta di kelurahan-kelurahan yang terdapat di Kecamatan Koja telah mencapai target.

1.2 Identifikasi MasalahDari berbagai hasil pencapaian program kegiatan kesehatan lingkungan yang dievaluasi di Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari April 2014, program pemantauan Biopori dan pemantauan Larvitrap merupakan program Puskesmas Kecamatan Koja yang berhasil karena sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 100%. Dari program pemeriksaan jentik berkala dijalankan di Puskesmas Kecamatan Koja, terdapat 3 kelurahan yang belum memenuhi standar Angka Bebas Jentik pada bulan Januari April 2014yaitukelurahan Koja Utara (93,48%), Lagoa (92,66%), dan Tugu Utara (91,98%).Selain kelurahan yang disebutkan diatas, maka selanjutnya kelurahan tersebut akan dilakukan evaluasi. Didapatkan angka bebas jentik yang diperiksa tiap tiga bulan sekali (PJB triwulan) sebesar 91,50% yang masih dibawah diindikator keberhasilan sebesar 95% .Dari program pemeriksaan kepemilikan sanitasi dasar yang dijalankan di Puskesmas Kecamatan Koja, terdapat 2 kelurahan yang belum mencapai standar jamban sehat yaitu di Kelurahan Lagoa (76,50%) dan di Kelurahan Rawabadak Selatan (78,39%) yang masih dibawah target keberhasilan 80%.Program tersebut dievaluasi karena adanya masalah pada program tersebut yaitu belum mencapai target yang sudah ditetapkan, adanya kemudahan dalam mengakses data serta pencatatan dan pelaporan yang lengkap.

Adapun identifikasi masalah yang didapatkan antara lain :1. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes yang diperiksa oleh jumantikdi Wilayah Kelurahan Kojabulan Januari - April 2014 sebesar 93,48%%.2. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes yang diperiksa oleh jumantikdi Wilayah Kelurahan Lagoa bulan Januari - April 2014 sebesar 92,66%.3. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes yang diperiksa oleh jumantikdi Wilayah Kelurahan Tugu Utara bulan Januari - April 2014 sebesar 91,98%%.4. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk AedesHasil Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) Triwulan (Januari Maret 2014)di Wilayah Puskesmas KecamatanKojabulan Januari Maret 2014 sebesar 91,50%.5. Cakupan Kepemilikan Sanitasi Dasar Berupa JambanSehat per Tiga Bulan di Wilayah Kelurahan Lagoabulan Oktober Desember 2013 sebesar 76,50%6. Cakupan Kepemilikan Sanitasi Dasar Berupa Jamban Sehat per Tiga Bulan di Wilayah Kelurahan Rawabadak Selatan bulan Oktober Desember 2013 sebesar 78,39%1.3 Rumusan MasalahSetelah identifikasi masalah dari Angka Bebas Jentik pada Pemeriksaan Sarang Nyamuk di wilayah puskesmas kecamatan Koja periode Januari 2014 April 2014 terdapat tiga kelurahan yang belum mencapai target. Kemudian dilakukan perhitungan dan pembandingan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang telah terjadi (observed), dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah dari program kesehatan lingkungan di puskesmas kecamatan Koja adalah sebagai berikut :1. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes yang diperiksa oleh jumantik pada keluarga di Wilayah Kelurahan Koja bulan Januari - April 2014 sebesar 93,48%kurang dari terget 95%.2. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes yang diperiksa oleh jumantik pada keluarga di Wilayah Kelurahan Lagoa bulan Januari - April 2014 sebesar 92,66%kurang dari terget 95%.3. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes yang diperiksa oleh jumantik pada keluarga di Wilayah Kelurahan Tugu Utara bulan Januari - April 2014 sebesar 91,98% kurang dari terget 95%.4. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk AedesHasil Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) Triwulan (Januari Maret 2014) pada keluarga di Wilayah Puskesmas KecamatanKojabulan Januari Maret 2014 sebesar 91,50%kurang dari terget 95%.5. Cakupan Kepemilikan Sanitasi Dasar Berupa Jamban Sehat per Tiga Bulan pada keluarga di Wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa bulan Oktober Desember 2013 sebesar 76,50% kurang dari target 80%.6. Cakupan Kepemilikan Sanitasi Dasar Berupa Jamban Sehat per Tiga Bulan pada keluarga di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawabadak Selatan bulan Oktober Desember 2013 sebesar 78,39% kurang dari target 80%.Page 30