Aspek Psikososial Pada Kehamilan
-
Upload
ristiaangga -
Category
Documents
-
view
755 -
download
15
Transcript of Aspek Psikososial Pada Kehamilan
ASPEK PSIKOSOSIAL PADA KEHAMILAN
Elsi Dwi Hapsari, SKp.
Wenny Artanty Nisman, Skep.,Ns
Pokok Bahasan
• Persepsi kultural kehamilan• Pengaruh kehamilan bagi ibu dan pasangan• Penerapan proses keperawatan untuk aspek
psikososial pada kehamilan
KEHAMILAN DI DALAM KULTUR INDONESIA
• Aspek kultural memandang kehamilan sebagai masa krisis dalam masa-masa kehidupan– Masyarakat Jawa (Mitoni-Procotan-Brokohan)– Masyarakat Sumatera– Masyarakat Bali– Masyarakat Kalimantan
RUBIN (1975)
• Stase perkembangan seorang wanita hamil untuk persiapan menjadi ibu adalah :– Mencari jalan yang aman untuk dirinya sendiri dan
bayi selama melalui kehamilan ,persalinan dan kelahiran
– Berusaha untuk menerima anak sebagai seorang yang khusus dalam kehidupannya
– Menyatu dengan anak– Belajar untuk membagikan dirinya
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
• Tergantung beberapa hal antara lain :– Lingkungan di mana dia berada– Pesan tentang kehamilan yang dikomunikasikan
keluarganya sejak kecil– Sosial dan kultural di mana dia hidup dan dewasa– Apakah kehamilan datang pada saat yang tepat
dalam kehidupannya
Siapa yang mendapatkan dampak dari kehamilan ini ?
• Ibu• Ayah • Nenek, kakek• Sibling ( saudara
kandung )
Ibu Primipara
• Umumnya membutuhkan banyak informasi tentang semua topik
• Keinginan untuk tahu besar : perkembangan janin, nutrisi, vitamin dan tanda-tanda bahaya pada kehamilan
• Primipara membutuhkan motivasi peran menjadi ibu (Gottesman, 1992)
Ibu Multipara
• Mempunyai pengalaman perubahan fisik dan psikologis dihubungkan dengan kehamilannya.
• Mempunyai spesifik pandangan terhadap pengalaman tentang kelahiran
• Tehnik antisipasi
TUGAS PSIKOLOGIS SELAMA KEHAMILAN
• Trimester I : Menerima kehamilanWanita dan pasangan membutuhkan waktu untuk keluar dari shock , belajar untuk menerima dan berkonsentrasi terhadap yang mereka rasakan pada kehamilannya.
• Trimester II : Menerima bayiWanita dan pasangan mencoba melalui perubahan emosi seperti narcissim dan introversion dan mulai membayangkan menjadi orang tua
• Trimester III : Menyiapkan kelahiran bayi dan berakhirnya kehamilanWanita dan pasangan menerima kehamilan dengan kesabaran dan mereka siap dengan kelahiran
Pengaruh kehamilan terhadap ibu & pasangan
• Trimester I• Ibu
– Wanita Merasa belum siap dan terlalu cepat– Test kehamilan sederhana– Heath care visit– Respon emosional ambivalen
• Ayah– Menolak atau tidak tertarik akan kehamilan– Perlu pengakuan tentang pentingnya peran ayah & support– Wanita beradaptasi terhadap kehamilannya, suami juga mungkin
mengalami perubahan psikologis yang sama (Donovan 1996)
• Trimester II• Ibu
– Mulai merasakan quickening (pergerakan janin)– Ibu mulai memberikan identitas kepada janin– Membayangkan hal yang menarik
• Ayah– Melakukan upaya untuk mendukung – Tidak enjoy ( misinformasi tentang seksualitas kehamilan)– Ayah butuh fakta untuk mengkoreksi misinterpretasinya
• Trimester III• Pasangan memulai aktivitas “West Building”
– Menyiapkan dimana bayi tidur– Membeli pakaian bayi– Memilih nama– Belajar tentang kehamilan
• Efektif untuk prenatal Class
Respon Emosional Selama Kehamilan
• Ambivalence• Grief• Narcissism• Introvesion• Extroversion• Body Image• Stress• Cauvade Syndrome• Mood changes• Sexual desire changes
Ambivalence
• Wanita mungkin menginginkan kehamilan tetapi ia tidak dapat menikmati kehamilan ini
• Jika wanita tidak menemukan jalan keluar dari masalah ini perasaan ambivalen ini dapat bergeser menjadi perasaan bersalah
• Ambivalen pada pasangan( takut pendapat orang tentang kehamilan, tidak siap menjadi orang tua)
• Laki-laki mungkin lebih berat dari wanita karena ia tidak mempunyai pengalaman perubahan fisik dan psikologis pada kehamilan
Grief ( Kesedihan/ berduka)
• She will never be a daughter in exactly the same way again
• Wanita harus menyatu dengan peran sebagai ibu, istri dan teman bagi anaknya
• Pasangan harus menyatu dengan peran yang baru sebagai ayah
Narcissism
• Berpusat pada diri sendiri• Kehilangan ketertarikkan terhadap pekerjaan dan
komunitas karena wanita menganggap lingkungan kerja adalah tempat yang asing untuk bicara tentang perubahan yang terjadi pada tubuhnya
• Wanita berfikir bahwa ia hamil maka ia harus dilindungi• Pasangan : Mengurangi aktivitas yang beresiko
Mencoba menunjukkan peran sebagai ayah dari anak yang dikandung istri
Introversion Vs Extroversion
• Introversion (konsentrasi pada diri sendiri dan tubuhnya)
• Extroversion (terbuka, lebih aktif, ramah)
Body image
• Body image adalah cara seseorang memandang dirinya sendiri atau melihat dirinya sendiri
Cauvade Syndrome
• Khusus pada pasangan • Muncul gejala fisik seperti mual muntah, nyeri
punggung• Penyebab stress, kecemasan,dan empati pada
istri
Emotional Lability
• Sebagian karena manifestasi dari Narcissism dan sebagian karena perubahan hormonal yang terjadi
• Mood swings --- reaksi tidak dapat diprediksi
Perubahan Keinginan seksual
• Hastrat seksual bervariasi– Selama trimester I :
menurun– Selama trimester II :
meningkat– Selama Trimester III
menurun atau meningkat
Sibling• Saudara kandung• Adanya anggota keluarga baru dalam keluarga ---adaptasi anak
yang lebih tua • Sibling adaptasi tergantung pada :
– Usia– Kepribadian– Stabilitas hubungan antara orang tua dan anak
• Peran Sibling– Perkembangan peran sex– Sumber dukungan emosional– Sumber imitasi– Guru
Reaksi Sibling
• Dibawah usia 2 tahun– Tidak menyadari adanya kehamilan dan
tidak mengerti bahwa ia akan mempunyai saudara laki-laki atau perempuan yang baru
• Usia 2 – 4 tahun– Mungkin hanya berespon terhadap perubahan nyata
tubuh ibu dan mungkin tidak diingat mengapa perubahan itu bisa terjadi
• Usia 4-5 tahun– Senang mendengarkan denyut jantung janin dan
belajar tentang perkembangan bayi sesuai dengan tahap usianya
– Biasanya mempunyai harapan yang tidak realistis tentang “ teman sepermainan” saat bayi lahir
– Mungkin merasakan perubahan perhatian ibu
• Usia sekolah– Tertarik tentang bagaimana dan mengapa hamil dan
melahirkan?
Implikasi
• Adaptasi psikososial pada kehamilan adalah proses kompleks yang melibatkan kognitive, sosial, dan emosional seorang wanita dalam perannya sebagai ibu
Pengkajian
• Self Assessment• Pengkajian pasien dan keluarga• Beberapa informasi dasar : Age, sex, status
perkawinan, suku, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, bahasa
• Status perkembangan dan emosional wanita• Status kehamilan
• Respon wanita terhadap konfirmasi kehamilan• Hubungan dengan pasangan• Respon pasangan terhadap kehamilan• Status support sistem• Situasi tempat tinggal dan status financial
• 5 Kategori mayor faktor resiko :– Pengalaman negatif dalam mengasuh anak– Konflik dalam support sistem– Tidak adekuat persiapan mempunyai anak – Masalah kesehatan khusus– Respon negatif terhadap kehamilan
Diagnosis
• Ketakutan berhubungan dengan tidak familier dengan lingkungan
• Gangguan proses keluarga berhubungan dengan perubahan peran keluarga, perubahan status kesehatan salah satu anggota keluarga
• Kecemasan berhubungan dengan krisis maturasi , pengobatan atau perubahan status mental
• Defisit pengetahuan tentang perubahan normal prsikoseksual selama kehamilan berhubungan dengan kurang infor masi dan misinterpretasi informasi
Planning
• Membantu pasangan identifikasi stressor yang mungkin muncul dan sumber keluarga untuk mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
• Membantu pasangan membuka kesadaran terhadap ketersediaan sumber dan dukungan dalam membuat keputusan
• Meminimal stress karena transisi peran• Pasangan membutuhkan validasi terhadap apa yang
dialaminya
Evaluasi
• Rencana yang konkrit untuk menyambut kelahiran bayi
• Pasangan mempunyai persepsi positif dan realistik terhadap bayi yang akan lahir dan penyesuaian diri yang mungkin pada perubahan peran
TERIMA KASIH