asma pada anak.docx

6
Pengertian Penyakit Asma Penyakit asma / asthma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu sehingga menimbulkan peradangan dan  penyempitan pada saluran pernafasan ( bronkial / bronchial). Meskipun peyempitan ini bersifat sementara namun bagi orang yang terkena serangan asma akan mengalami sesak nafas yang  berulang disertai dengan dengan nafas yang berbunyi, batuk terutama pada malam hari karena otot-otot polos ranting-ranting tenggorok dalam kondisi mengejang sehingga butuh penanganan khusus bagi penderita yang terkena serangan asma Cir i -cir i Penyaki t as ma pa da anak   perlu secepatnya untuk di ketahui. Dengan kita banyak tahu tentang ciri-ciri penyakit asma pada anak tentunya kita sebagai orang tua juga bisa lebih tanggap dalam mencari alternatif pengobatanya. Penyakit asma meskipun tidak begitu berbahaya namun penyakit ini cukup mengganggu  penderitanya. Bagaimana tidak, di tengah masa kanak-kanak yang seharusnya di lewati dengan kegiatan bermain dan belajar terganggu oleh serangan asma yang mendadak. Serangan asma tidak memperdulikan umur, kegiatan/aktifitas penderita kapan saja dapat menyerang secara tiba- tiba.  Nah berangkat dari pengalaman itu sebaiknya sebagai orang tua anda juga perlu mengetahui ciri- ciri penyakit asma pada anak, harapanya yaitu anda bisa lebih cepat tanggap dalam mengobati  penyakit asma. Ciri-ciri penyakit asma pada anak:   Batuk atau sesak nafaspada malam hari atau bisa juga terjadi pada musiman. Setelah selesai aktivitas batuk akan menghilang sendiri dengan atau tanpa obat.  Ada riwayat alergi baik pada pasien atau keluarga.  Anak yang terkena asma biasanya sesak nafas dan nafasnya cepat. Sakit di bagian dada dan biru disekitar mulut serta susah berkata-kata.  Dada sesak,hal ini dapat merasa seperti ada sesuatu yang meremas atau duduk di dada anda.

description

asma pada anak

Transcript of asma pada anak.docx

Pengertian Penyakit AsmaPenyakit asma / asthma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu sehingga menimbulkan peradangan dan penyempitan pada saluran pernafasan ( bronkial / bronchial). Meskipun peyempitan ini bersifat sementara namun bagi orang yang terkena serangan asma akan mengalami sesak nafas yang berulang disertai dengan dengan nafas yang berbunyi, batuk terutama pada malam hari karena otot-otot polos ranting-ranting tenggorok dalam kondisi mengejang sehingga butuh penanganan khusus bagi penderita yang terkena serangan asmaCiri-ciri Penyakit asma pada anak perlu secepatnya untuk di ketahui. Dengan kita banyak tahu tentang ciri-ciri penyakit asma pada anak tentunya kita sebagai orang tua juga bisa lebih tanggap dalam mencari alternatif pengobatanya.Penyakit asma meskipun tidak begitu berbahaya namun penyakit ini cukup mengganggu penderitanya. Bagaimana tidak, di tengah masa kanak-kanak yang seharusnya di lewati dengan kegiatan bermain dan belajar terganggu oleh serangan asma yang mendadak. Serangan asma tidak memperdulikan umur, kegiatan/aktifitas penderita kapan saja dapat menyerang secara tiba-tiba.Nah berangkat dari pengalaman itu sebaiknya sebagai orang tua anda juga perlu mengetahui ciri-ciri penyakit asma pada anak, harapanya yaitu anda bisa lebih cepat tanggap dalam mengobati penyakit asma.Ciri-ciri penyakit asma pada anak: Batuk atau sesak nafaspada malam hari atau bisa juga terjadi pada musiman. Setelah selesai aktivitas batuk akan menghilang sendiri dengan atau tanpa obat. Ada riwayat alergi baik pada pasien atau keluarga. Anak yang terkena asma biasanya sesak nafas dan nafasnya cepat. Sakit di bagian dada dan biru disekitar mulut serta susah berkata-kata. Dada sesak,hal ini dapat merasa seperti ada sesuatu yang meremas atau duduk di dada anda. sesak napas,beberapa orang mengatakan mereka tidak bisa menangkap nafas mereka atau mereka merasa sesak nafas atau kehabisan nafas.anda mungkin merasa seperti anda tidak bisa mendapatkan cukup udara keluar dari paru-paru anda. Epidemiologi Penyakit asma merupakan kelainan yang sangat sering ditemukan dan diperkirakan 45% populasi penduduk di Amerika Serikat terjangkit oleh penyakit ini. Asma bronkial terjadi pada segala usia tetapi terutama dijumpai pada usia dini. Sekitar separuh kasus timbul sebelum usia 10 tahun dan sepertiga kasus lainnya terjadi sebelum usia 40 tahun. Pada usia kanak-kanak terdapat predisposisi laki-laki : perempuan = 2 : 1 yang kemudian menjadi sama pada usia 30 tahun. Asma merupakan 10 besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, hal itu tergambar dari data studi Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia. SKRT 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke 5 dari 10 penyebab kesakitan bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Pada SKRT 1992, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian ke 4 di Indonesia atau sebesar 5,6%. Tahun 1995, prevalensi asma di Indonesia sekitar 13 per 1.000 penduduk, dibandingkan bronkitis kronik 11 per 1.000 penduduk dan obstruksi paru 2 per 1.000 penduduk. Kira-kira 220% populasi anak dilaporkan pernah menderita asma. Belum ada penyelidikan menyeluruh mengenai angka kejadian asma pada anak di Indonesia, namun diperkirakan berkisar antara 510%. Dilaporkan di beberapa negara angka kejadian asma meningkat, misalnya di Jepang. Australia dan Taiwan. Di poliklinik Subbagian Paru Anak FKUI-RSCM Jakarta, lebih dari 50% kunjungan merupakan penderita asma. Jumlah kunjungan di poliklinik Subbagian Paru Anak berkisar antara 12.00013.000 atau rata-rata 12.324 kunjungan pertahun. Pada tahun 1985 yang perlu mendapat perawatan karena serangan asma yang berat ada 5 anak, 2 anak di antaranya adalah pasien poliklinik paru. Sedang yang lainnya dikirim oleh dokter luar. Tahun 1986 hanya terdapat 1 anak dan pada tahun 1987 terdapat 1 anak yang dirawat karena serangan asma yang berat.PatogenesisAsma merupakan inflamasi kronik saluran napas. Berbagai sel inflamasi berperan, terutama sel mast, eosinofil, limfosit T, makrofag, neutrofil, sel epitel. Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau pencetus inflamasi saluran napas pada penderita asma. Inflamasi terdapat pada berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma persisten. Inflamasi dapat ditemukan pada berbagai bentuk asma seperti asma alergik, asma nonalergik, asma kerja dan asma yang dicetuskan aspirin. 1. Inflamasi akutPencetus serangan asma dapat disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain virus, iritan, alergen yang dapat menginduksi respons inflamasi akut. Reaksi asma tipe cepat dan spasmogenikJika ada pencetus terjadi peningkatan tahanan saluran napas yang cepat dalam 1015 menit. Alergen akan terikat pada IgE yang menempel pada sel mast dan terjadi degranulasi sel mast tersebut. Degranulasi tersebut mengeluarkan performed mediator seperti histamin protease dan newly generated mediator seperti leukotrien, prostaglandin dan platelet activating factor yang menyebabkan kontraksi otot polos, sekresi mukus dan vasodilatasi. Reaksi tersebut dapat hilang segera, baik secara spontan maupun dengan bronkodilator seperti simpatomimetik. Perubahan ini dapat dicegah dengan pemberian kromoglikat atau antagonis H1 dan H2 sebelumnya. Keadaan ini tidak dipengaruhi oleh pemberian kortikosteroid beberapa saat sebelumnya. Tetapi pemberian kortikosteroid untuk beberapa hari sebelumnya dapat mencegah reaksi ini. Reaksi fase lambat dan lamaReaksi ini timbul antara 69 jam setelah provokasi alergen dan melibatkan pengerahan serta aktivasi eosinofil, sel CD4+, netrofil dan makrofag. Patogenesis reaksi yang tergantung pada IgE, biasanya berhubungan dengan pengumpulan netrofil 48 jam setelah rangsangan. Reaksi lamabat ini mungkin juga berhubungan dengan reaktivasi sel mast. Leukotrien, prostaglandin dan tromboksan mungkin juga mempunyai peranan pada reaksi lambat karena mediator ini menyebabkan kontraksi otot polos bronkus yang lama dan edema submukosa. Reaksi lambat dapat dihambat oleh pemberian kromiglikat, kortikosteroid, dan ketotifen sebelumnya.1. Inflamasi kronikAsma yang berlanjut yang tidak dobati atau kurang terkontrol berhubungan dengan inflamasi di dalam dan disekitar bronkus. Berbagai sel terlibat dan teraktivasi, seperti limfosit T, eosinofil, makrofag, sel mast, sel epitel, fibroblas dan otot polos bronkus. Pada otopsi ditemukan infiltrasi bronkus oleh eosinofil dan sel mononuklear. Sering ditemukan sumbatan bronkus oleh mukus yang lengket dan kental. Sumbatan bronkus oleh mukus ini bahkan dapat terlihat sampai alveoli. Infiltrasi eosinofil dan sel-sel mononuklear terjadi akibat factor kemotaktik dari sel mast seperti ECF-A dan LTB4. Mediator PAF yang dihasilkan oleh sel mast, basofil dan makrofag yang dapat menyebabkan hipertrofi otot polos dan kerusakan mukosa bronkus serta menyebabkan bronkokonstriksi yang lebih kuat. Kortikosteroid biasanya memberikan hasil yang baik. Diduga, ketotifen dapat juga mencegah fase ketiga ini. Airway remodelingPada asma terdapat saling ketergantungan antara proses inflamasi dan remodeling. Infiltrasi sel-sel inflamasi terlibat dalam proses remodeling, juga komponen lainnya seperti matriks ekstraselular, membran retikular basal, matriks interstitial, fibrogenic growth factor, protease dan inhibitornya, pembuluh darah, otot polos, kelenjar mukus. Perubahan struktur yang terjadi : 21. Hipertrofi dan hiperplasia otot polos jalan napas.2. Hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus3. Penebalan membran retikular basal4. Pembuluh darah meningkat5. Matriks ekstraselular fungsinya meningkat6. Perubahan struktur parenkim7. Peningkatan fibrogenic growth factor menjadikan fibrosisAirway remodeling merupakan fenomena sekunder dari inflamasi atau merupakan akibat inflamasi yang terus menerus. Konsekuensi klinis airway remodeling adalah peningkatan gejala dan tanda asma seperti hiperreaktivitas jalan napas, masalah distenbilitas/regangan jalan napas dan obstruksi jalan napas. Sehingga pemahaman airway remodeling bermanfaat dalam manajemen asma terutama pencegahan dan pengobatan dari proses tersebut.Penyakit Asma Anak: Penyebab, Gejala, Mengobati, dan PencegahanJanuary 1st, 2013 produkcantik 0 Comments Penyakit asma dalam bahasa Inggris disebut Reactive Way Disease (RAD) atau orang awam biasanya menyebut penyakit ini dengan bengekan. Penyakit asma merujuk pada sebuah kelainan dalam bentuk alergi yang memicu ketegangan, peradangan, dan iritasi pembuluh bronchial sehingga berakibat timbulnya sesak napas, batuk, atau nafas yang berbunyi.Penyakit asma dapat digolongkan sebagai berikut: Penyakit Asma akibat aspirin, yakni penyakit asma yang dipicu karena mengkonsumsi aspirin dan zat yang sejenis lainnya. Penyakit Asma intrinsik, yakni penyakit asma yang disebabkan oleh infeksi dengan kombinasi rangsangan dari luar. Penyakit Asma ekstrinsik, yaitu penyakit asma ini disebabkan oleh alergen yang sifatnya dihirup seperti serbuk bunga, bulu, jamur, dan lain-lain. Penyakit Asma campuran, merupakan gabungan antara penyakit asma intrinsik dan penyakit asma ekstrinsik. Penyakit Asma okupasi, yaitu penyakit asma yang dipicu oleh alergi debu, gas, dan berbagai asap buangan industri.Apakah Penyebab Penyakit Asma Anak?Penyakit Asma yang terjadi pada anak-anak sangat unik. Anak yang cenderung mengalami penyakit asma adalah anak-anak yang membawa gen tertentu dan anak ini pada usia tertentu terpapar zat alergen dengan jumlah tertentu pula sehingga hal ini menyebabkan alergi pada paru-paru mereka.

Penyakit Asma pada AnakApabila salah satu dari orang tua memiliki riwayat penyakit asma ataupun alergi, maka resiko salah satu penyakit ini diturunkan ke anak mereka adalah 50%. Namun demikian jika keduanya pernah mengalami salah satu dari dua jenis penyakit itu maka resiko diturunkan pada anak akan meningkat menjadi 80%.Alergen yang memicu terjadinya asma yang umum terjadi pada anak-anak adalah debu, udara dingin, serbuk sari, bulu binatang peliharaan, jamur dan lainnya. Setiap anak memiliki kepekaan yang berbeda terhadap alergen tersebut.Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya penyakit asma adalah adanya infeksi virus. Infeksi sinus juga menjadi salah satu pemicu penyakit asma yang tidak boleh dianggap sepele.Gejala Penyakit Asma: Pada awalnya anak akan menderita sesak napas namun kondisi ini terjadi secara periodik, bukan hanya itu sesak napas ini juga akan disertai dengan napas yang berbunyi. Rasa gatal mulai menyerang daerah dada atau tenggorokan. Batuk kering mulai menyerang di malam hari disertai pula dengan pilek. Gejala lebih lanjut dan parah adalah penderita sulit bernafas, terjadinya letargi yaitu kesadaran yang mulai menurun, dan timbulnya warna biru pada kulit akibat kurang oksigen.Mengobati Penyakit AsmaPenyakit Asma ringan pada anak yang tidak terlalu sering berhadapan dengan alergen, biasanya dokter akan memberikan obat untuk menghilangkan gejala napas berbunyi, napas pendek, dan batuk. Bronchodilator biasanya diberikan pada anak dengan gejala penyakit asma ringan untuk melonggarkan aliran udara yang tersumbat.Penyakit Asma yang lebih akut dan sering kambuh dimungkinkan sudah mulai terjadi peradangan. Oleh sebab itu obat anti radang biasa ditambahkan sebagai terapi pengobatan. Obat anti radang yang dipilih umumnya dari jenis steroid atau cortisteroid.Pengobatan penyakit asma harus menyeluruh dan terukur. Kenapa? Pengobatan yang ala kadarnya hanya akan meninggalkan sesak napas, batuk serta napas berbunyi. Asma yang tidak diobati bisa menimbulkan kerusakan paru-paru.Pencegahan Penyakit asma pada anakSebagai orang tua maka Anda harus mengetahui kondisi penyakit asma pada anak, jenis yang memicunya, dan apa saja alternatif pengobatannya. Pencegahan asma yang pertama selalu dilakukan dengan menghindari alergen yang memicu terjadinya alergi, sebagai contoh jika anak alergi terhadap bulu kucing maka jangan perbolehkan anggota keluarga untuk memelihara binatang tersebut.Yang kedua adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kebersihan ini akan mencegah anak terhindar dari serangan infeksi saluran pernafasan jika asma mulai menyerang.Bagaimana jika alergen sulit untuk dihindari? Alergen seperti serbuk bunga atau cuaca sangat sulit untuk bisa dihindari, oleh sebab itu maka penggunaan obat-obatan untuk asma mutlak diperlukan.Beberapa tindakan pencegahan lain yang bisa Anda lakukan apabila anak Anda terserang penyakit asma: Hindarkan rumah dari asap rokok, bau bahan kimia yang tajam, asap obat nyamuk, dan berbagai bahan-bahan yang menyengat hidung. Hindari makan goreng-gorengan, minuman dingin, kacang-kacangan dan minuman bersoda. Aktifitas anak harus dibatasi terutama kegiatan yang menguras tenaga. Hindari penggunaan pil tidur saat asma menyerang.