ASKEP UROLITHIASIS
-
Upload
maulana-rahmat-hidayatullah -
Category
Documents
-
view
50 -
download
3
Transcript of ASKEP UROLITHIASIS
ASKEP
TRIGGER 1
Tuan K (59 tahun) di rawat di bangsal bedah dengan keluhan rasa tidak nyaman pada perut
bagian bawah. Pasien juga mengeluh kadang-kadang tidak bisa menahan kencing dan BAK
kadang keluar sebelum sampai di kamar mandi, merasa tidak lampias saat BAK, sering
merasa ingin BAK tapi keluar sedikit-sedikit. Dari hasil pengkajian didapatkan riwayat
kesehatan klien adalah seorang sopir, jarang minum dan sering menahan BAK, TD : 120/80
mmHg, Nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu : 37 C, terdapat nyeri tekan dan teraba massa
keras pada area suprapubik. Setelah dilakukan pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran
(terlampir). Saat ini perawat sedang menyiapkan klien untuk menjalani prosedur ESWL.
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
N a m a : Tn. K N a m a :
U m u r : 59 tahun U m u r :
Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin :
A g a m a : - A g a m a :
Pendidikan : - Pekerjaan :
Pekerjaan : Sopir A l a m a t :
Gol. Darah : - Hubungan dengan Klien :
A l a m a t : -
II. KELUHAN UTAMA
1. Keluhan Utama Saat MRS
Klien dibawa ke Rumah Sakit dengan keluhan rasa tidak nyaman pada perut bagian
bawah. Pasien juga mengeluh kadang-kadang tidak bisa menahan kencing dan BAK
kadang keluar sebelum sampai di kamar mandi, merasa tidak lampias saat BAK, sering
merasa ingin BAK tapi keluar sedikit-sedikit.
2. Keluhan Utama Saat Pengkajian.
terdapat nyeri tekan dan teraba massa keras pada area suprapubik.
III. DIAGNOSA MEDIS
Urolithiasis
IV. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien dibawa ke Rumah Sakit dengan keluhan rasa tidak nyaman pada perut bagian
bawah. Pasien juga mengeluh kadang-kadang tidak bisa menahan kencing dan BAK
kadang keluar sebelum sampai di kamar mandi, merasa tidak lampias saat BAK,
sering merasa ingin BAK tapi keluar sedikit-sedikit.
2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
klien adalah seorang sopir, jarang minum dan sering menahan BAK.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga : -
V. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN
1. Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)
klien adalah seorang sopir (monoton, pekerjaan dimana klien terpajan pada
lingkungan bersuhu tinggi) , jarang minum dan sering menahan BAK.
2. Pola Eliminasi
Klien sering merasa ingin BAK tapi keluar sedikit-sedikit. Ditandai dengan
perubahan pola berkemih.
3. Pola makanan/cairan
Klien mengatakan jarang minum (ketidakcukupan pemasukan air)
4. Riwayat nyeri/ketidaknyamanan
Klien mengeluh rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah. Pasien juga mengeluh
kadang-kadang tidak bisa menahan kencing dan BAK kadang keluar sebelum sampai
di kamar mandi, merasa tidak lampias saat BAK, sering merasa ingin BAK tapi
keluar sedikit-sedikit. Terdapat nyeri tekan dan teraba massa keras pada area
suprapubik.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg,
Nadi 88x/menit,
RR 20x/menit,
Suhu : 37 C
B. Pemeriksaan ekstremitas / musculoskeletal
Terdapat nyeri tekan dan teraba massa keras pada area suprapubik.
VII. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik
a. Pemeriksaan Radiologi
Terlampir
VIII. Tindakan dan terapi :
Perawat menyiapkan prosedur ESWL untuk klien
ANALISA DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
i. Tn. K , 59 tahun
ii. Mengeluh tidak nyaman pada perut
bagian bawah
iii. Mengeluh kadang tidak bisa menahan
kencing dan BAK kadang keluar
sebelum sampai kamar mandi
iv. Tidak lampias saat BAK
v. BAK keluar sedikit-sedikit
vi. Riwayat kesehatan : seorang sopir dan
jarang minum, sering menahan BAK
a. TD : 120/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37 C
b. Nyeri tekan dan teraba massa keras
pada area suprapubik
c. Hasil pemeriksaan radiologi
(terlampir)
d. Perawat menyiapkan pasien untuk
prosedur ESWL
Diagnosa Keperawatan 1 : Gangguan eliminasi urinarius b.d obstruksi anatomis dan terjadi
infeksi pada saluran urinary.
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS :
- Pasien kadang
mengeluh tidak bisa
menahan BAK
- BAK tidak lampias
- BAK kadang keluar
sebelum sampaikamar
mandi
- Sering ingin merasa
BAK tapi keluar
sedikit-sedikit
DO :
- Pemriksaan radiologi
ditemukan adanya
massa pada area
suprapubik
Faktor Predisposisi
Endapan zat-zat tertentu di
traktus urinarius
Stasis Urine
Peningkatan tekanan
hidrostasis dan distensi pada
ginjal dan ureter
Iritasi dan abrasi organ
sekitar (ginjal)
Nyeri kolik (renal/ureter)
Kerusakan nefron ginjal
Retensi Urin
Gangguan eliminasi urine
1. Gangguan eliminasi urine
Diagnosa Keperawatan 1 : Gangguan eliminasi urinarius b.d obstruksi anatomis dan terjadi
infeksi pada saluran urinary.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan 2x24 jam pola eliminasi klien membaik
Kriteria Hasil :
- Berkurangnya retensi urine
- Klien dapat melakukan BAK secara mandiri
- Tidak mengalami tanda obstruksi
Intervensi Rasional
1. Kaji keluaran urin dan sistem 1. Retensi dapat terjadi karena spasme
katteter / drainase
2. Tentukan betrkemih normal pasien
dan perhatikan variasi
3. Dorong menngkatkan masukan cairan
4. Ambil urin untuk kultur dan
sensitivitas
5. Kolaborasi : Beriakan obat sesuai
indikasi
- Asetazalamid (diamox),
aluprinol (zioprin)
- Amonium klorida
VU
2. Kalkulus dapat menyebbkan
eksitabilitas saraf yang menyebabkan
sensasi kebutuhan berkemih segera.
Biasanya frekuensi dan urgensi
meningkat bila kalkulus mendekati
uretrovesical
3. Peningkatan hidrasi dapat membilas
bakteri, darah dan dan debris, serta
dapat membantu ewatnya batu
4. Menentukan adanya ISK, yang
penyebab/gejala komlikasi
5. Obat-obat :
- Meningkatkan pHurin
(alkalinitas) untuk
menurunkan pembentukan
batu asam
- Menurunkan pembentukan
batu fosfat
Diagnosa Keperawatan 2 : Inkontinensia urinarius aliran berlebih b.d obstruksi uretral
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS :
- Tn.K, 59 tahun
- Mengeluh tidak
nyaman pada perut
bagian bawah
- Pasien kadang
mengeluh tidak bisa
menahan BAK
- BAK tidak lampias
Faktor Predisposisi
Endapan zat-zat tertentu di
traktus urinarius
Stasis Urine
Peningkatan tekanan
hidrostasis dan distensi pada
Inkontinensia Urinarius
- Sering ingin merasa
BAK tapi keluar
sedikit-sedikit
- Riwayat
kesehatan:sopir dan
jarang minum, sering
menahan BAK.
DO :
- Pemeriksaan radiologi
- Nyeri tekan teraba
adanya massa pada
area suprapubik
ginjal dan ureter
Inkontinensia Urinarius
Diagnosa Keperawatan 2 : Inkontinensia urinarius aliran berlebih b.d obstruksi uretral
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam klien mampu berkemih secara
mandiri.
Kriteria Hasil :
- Pakaian dalam klien tetap kering.
- Klien mampu berkemih secara mandiri.
Intervensi Rasional
1. Identifikasi penyebab inkontinensia
multifactor
2. Pantau eliminasi urine, termasuk
frekuensi, konsistensi, bau, volume,
dan warna
3. Lakukan kultur urine dan tes
sensitivitas sesuai kebutuhan
1. Untuk menentukan terapi yang akan
diberikan
2. Untuk mengetahui ketidakabnormalan
dalam urine
3. Untuk mengetahui ketidaknormalan
dalam urine.
Diagnosa Keperawatan 3 : Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) b.d obstruksi saluran kemih.
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS :
- Tn.K, 59 tahun
- Mengeluh tidak
nyaman pada perut
bagian bawah
- BAK tidak lampias
- Sering ingin merasa
BAK tapi keluar
sedikit-sedikit
DO :
- Nyeri tekan teraba
adanya massa pada
area suprapubik
Faktor Predisposisi
Endapan zat-zat tertentu di
traktus urinarius
Stasis Urine
Peningkatan tekanan
hidrostasis dan distensi pada
ginjal dan ureter
Iritasi dan abrasi
Nyeri
Gangguan rasa nyaman
Gangguan rasa nyaman
Diagnosa Keperawatan 3 : Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) b.d obstruksi saluran kemih.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam nyeri berkurang
Kriteria Hasil :
- Klien melaporkan nyeri hilang/berkurang dengan spasme terkontrol, tampak rileks,
mampu istirahat/ tidur dengan tepat.
Intervensi Rasional
1. Catat lokasi, lama intensitas (skala 0
– 10 ) dan penyebaran nyeri
2. Jelaskan penyebab nyeri dan
pentingnya lapor
1. Membantu mengevaluasi tempat
obstruksi dan kemajuan gerakan
kalkulus
2. Memberikan kesempatan untuk
3. Berikan tindakan rasa nyaman,
contoh pijatan punggung
KOLABORASI
4. Berikan obat sesuai indikasi
(meperidin, morfin)
5. Berikan kompres air hangat pada
punggung
6. Pertahankan patrensi kateter bila
digunakan
pemberian analgesic sesuai indikasi
3. Meningkatkan relaksasi, menurunkan
tegangan otot dan meningkatkan
koping
4. Biasanya diberikan selama periode
akut untuk menurunkan kolik uretral
dan meningkatkan relaksasi
otot/mental
5. Menghilangkan tegangan otot dan
dapat menurunkan reflex spasme
6. Mencegah retensi urine, menurunkan
peningkatan tekanan ginjal dan
infeksi