askep nutrisi
-
Upload
gede-juanamasta -
Category
Documents
-
view
123 -
download
0
description
Transcript of askep nutrisi
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 1/14
KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
A. PENGERTIAN
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energi
dan tenaga. Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan penting dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
B. ETIOLOGI
Kenapa bisa terjadi kekurangan nutrisi:
1. Mual dan muntah
2. Anoreksia
3. Diare
4. Kurangnya intake cairan
C. KLASIFIKASI
Klasifikasi berdasarkan ukuran lingkar lengan atas:
Usia Lingkaran Lengan Atas (LLA)
Tahun/Bulan 100%(standar) 85% 80%
6-8 bulan
9-11 bulan
1-2 tahun
2 tahun
3 tahun
4 tahun
5 tahun
6 tahun
7 tahun
8 tahun
9 tahun
10 tahun
11 tahun
12 tahun
14,75
15,5
16,0
16,25
16,5
16,75
17,0
17,25
17,75
18,5
19,0
19,75
20,5
21,25
12,5
13,25
13,5
13,75
14,0
14,25
14,5
14,75
15,0
15,5
16,0
16,75
17,5
18,0
11,75
12,0
12,75
13,0
13,25
13,5
13,6
13,75
14,25
14,75
15,25
15,75
16,5
17,0
1
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 2/14
13 tahun
14 tahun
22,25
23,25
19,0
20,0
17,75
18,5
Keterangan:
85% standar = Batas terendah gizi baik
80% standar = Batas terendah gizi kurang
<80% standar = Gizi buruk
D. TANDA DAN GEJALA KLINIS DEFISIENSI NUTRISI
Bagian tubuh Tanda klinis Kemungkinan kekurangan
Tanda umum Penurunan berat badan, lemah, lesu
Rasa haus adanya dehidrasi
Pertumbuhan terhambat
-Kalori
-Cairan
-Vitamin A
Rambut Kusut, kekuningan, kekurangan pigmen Protein
Kulit Adanya radang pada kulit atau
dermatitis
Sedangkan pada bayi terjadi dermatosis
adanya petechial hemorhagik
Eksema
-Niasin, riboflavin dan
biotinemak
-Asam asetat
-PirodoksinMata Fotofobia atau penglihatan ganda
Rabun senja
-Roboflavin
-Vitamin A
Mulut Stomatis
Glositis
-Riboflavin
-Niasin, asam volat,
sianokobalamin (vit B12) dan zat
besi
Gigi Karies gigi Fluorida
Sistemneuramuskular
KejangLemah otot
-Vitamin D-Kalium
Tulang Riketsia Vitamin D
Sistem
gastrointestinal
Anoreksia atau nafsu makan menurun
Mual dan muntah
-Tiamin
-Garam dapur
Sistem
endrokin
Gondok Iodium
Sistem
kardiovaskular
Adanya pendarahan
Penyakit jantung
Anemia
-Vitamin K
-Tiamin
-Piridoksin dan zat besi
2
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 3/14
Sistem saraf Kelainan mental
Kelainan saraf perifer
-Sianokobalamin
F. STRUKTUR DAN FUNGSI NUTRISI
Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam makanan yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh terdiri dari 6 kategori, yaitu : karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air. Nutrisi tersebut dikatakan esensial bagi tubuh karena
tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri sehingga harus dipenuhi dari sumber
makanan seperti karbohidrat, protein, lemak dan berbagai vitamin dan mineral.
Jadi, nutrisi esensial penting agar tubuh dapat memproduksi nutrisi nonesensial.
Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi utama dan merupakan
bahan bakar untuk otak,otot rangka selama latihan,eritrosit dan leukosit,dan
medula renal.
Sumber karbohidrat : beras, tepung-tepungan, gula, buah dan lain-lain.
Protein
Berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh, juga
bisa menghasilkan kalori, sintesa hormon, katalisator enzim (dari proses
absorpsi, metabolisme dan katabolisme) dan anti bodi.
Sumber protein : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe dan kacang-
kacangan.
Lemak
Fungsi lemak adalah untuk menyediakan kebutuhan kalori, menjaga temperatur
tubuh dan organ tubuh dengan lapisan lemak dan juga menjaga fungsi normal
dari kulit.
3
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 4/14
Sumber lemak : mentega, margarin, minyak kelapa, cream, lemak hewan dan
kacang-kacangan.
Vitamin
Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta kesehatan mata.
Vitamin A juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
infeksi. Sumber vitamin A : hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur,
buah dan sayuran berwarna.
Vitamin D
Membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor, membentuk dan
menjaga kesehatan tulang dan gigi. Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya,
kuning telur, hati ikan tuna, salem
Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot. Sebagai
antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan. Sumber
Vitamin E : kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau, margarin, roti,
kentang dan gandum.
Vitamin K
Penting untuk penggumpalan darah. Sumber vitamin K : sayuran hijau.
Vitamin C
- Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang
- Mempercepat penyembuhan luka
- Meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi
- Membantu penyerapan zat besi
Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar
Vitamin B Compleks
- Mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat
- Meningkakan selera makan
4
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 5/14
- Menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung dan sistem saraf
- Sumber Vitamin B Compleks : beras, daging, susu, kacang-kacangan, telur
dan kedelai.
H. ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN NUTRISI
A. Pengkajian
5
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 6/14
1. Status nutrisi seseorang dalam hal ini klien dengan gangguan status nutrisi
dapat dikaji :
a. Pengukuran antropometri (antropometri measurement)
b. Data biomedis (biomedical data)
c. Tanda-tanda klinis status nutrisi (clinical sign)
d. Diet (dietary)
Tujuan mengkaji kebutuhan nutrisi :
Mengidentifikasi adanya defisiensi nutrisi dan pengaruh terhadap
status kesehatan.
Mengumpulkan informasi khusus guna menetapkan rencana asuhan
keperawatan terkait nutrisi.
Menilai keefektifan asuhan keperawatan terkait nutrisi dan
kemungkinan untuk memodifikasi asuhan tersebut (Potter & Perry,
1992).
Mengidentifikasi kondisi kelebihan nutrisi yang berisiko menyebabkan
obesitas, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi.
Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien (Barkauskas, 1994).
# Pengukuran antropometri
a. Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan balita
dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi
dilakukan dalam posisi berbaring.
b. Berat badan
≅ Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali
menimbang.
≅ Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
≅ Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali
menimbang.
≅ Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah
makan.
c. Tebal lipatan kulit
6
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 7/14
≅ Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada
hasil pengukuran.
≅ Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
≅ Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak dominan.
≅ Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara akromion dan
olekranon.
≅ Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
≅ Alat yang digunakan adalah kaliper
d. Lingkaran tubuh : umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran
ini adalah kepala, dada dan otot bagian tengah lengan atas.
# Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik
yang berhubungan dengan masalah malnutrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah
head to toe yaitu dari kepala sampai ke kaki.
Area pemeriksaan Tanda-tanda normal Tanda-tanda abnormal
Penampilan umumdan vitalis
Gesit,energik,mampu beristirahatdengan baik
Apatis,lesu,tampak lelah
Berat badan Dalam rentang normal,sesuai
dengan usia dan tinggi badan
Berat badan kurang atau
berlebih
Rambut Rambut bercahaya,berminyak,tidak
kering
Rambut
kering,kusam,pecah-pecah
tipis,rapuh
Kulit Lembut,sedikit lembap,turgor kulit
baik
Kering,kusam pecah-pecah
pucat atau berpigmen,ada
petekia atau memar lemak
subkutan sedikit
Kuku Merah muda, keras Rapuh,pucat,bentuk seperti
sendok
Mata Berbinar,jernih,lembap,konjungtiva
merah muda
Kering,konjungtiva pucat
atau merah kornea lembut
Lidah Merah muda,lembap Berwarna merah atau
magenta,tampilan halus
bengkak,ukuran lidah
7
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 8/14
bertambah atau berkurang
Bibir Lembap,merah muda Bengkak,pecah-pecah pada
sudut bibir
Gusi Merah muda, lembap Bengkak,meradang,mudah
berdarahOtot Kenyal,berkembang dengan baik Tonus buruk,lembek dan
tidak berkembang
Sistem
kardiovaskuler
Nadi dan tekanan darah normal Frekuensi nadi
meningkat,tekanan darah
meningkat
Sistem pencernaan Nafsu makan baik Anoreksia
Sistem pernafasan Refleks normal,emosi stabil Refleks menurun,emosi
tidak stabil
# Pemeriksaan biokimia
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah kadar total
limfosit, albumin serum, zat besi, transferin serum, kreatinin, hemoglobin,
hemotokrit, keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit (Barkaukas, 1995).
Berikut ini adalah faktor yang menyebabkan gangguan nutrisi
1. Riwayat diet
o Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan
o Asupan makanan tidak adekuat
o Diet yang salah atau ketat
o Kurangnya persediaan bahan makanan selama 10 hari atau lebih
o Pemberian nutrisi melalui intravena selama 10 hari atau lebih
8
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 9/14
o Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan bahan makanan
o Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan makanan
o Tidak adekuatnya fasilitas penyimpanan bahan makanan
o Ketidakmampuan fisik
o Lansia yang tinggal dan makan sendiri
2. Riwayat penyakit
o Adanya riwayat berat badan berlebih atau berkurang
o Penurunan berat badan dan tinggi badan
o Mengalami penyakit tertentu
o Riwayat pembedahan pada sistem gastrointestinal
o Anoreksia
o Mual dan muntah
o Diare
o Alkoholisme
o Gangguan yang mengenai organ tertentu (kanker)
o Disabilitas mental
o Kehamilan remaja
o Terapi radiasi
3. Riwayat pemakaian obat-obatan : aspirin, antibiotik, antasida, anti-
depresan, agens anti-hipersentivitas, agens anti-imflamasi, agens anti-
neoplastik, digitalis, laksatif, diuretik, natrium klorida dan vitamin atau
preparat nutrien lain.
B. Penetapan Diagnosis
Menurut NANDA, diagnosis keperawatan terkait masalah nutrisi dibagi
menjadi tiga (Kozier, 2004) :
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang
dari kebutuhan tubuh
9
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 10/14
Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari
kebutuhan tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi : potensial
lebih dari kebutuhan tubuh.
C. Perencanaan dan Implementasi
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.
Yang berhubungan dengan :
♦ Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan pada mulut, mual, muntah.
♦ Penurunan absorpsi nutrisi
♦ Muntah, anoreksia, gangguan digesti
♦ Depresi, stres, isolasi sosial
Kriteria hasil
Klien akan mengonsumsi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan tingkat
aktivitas dan kebutuhan metabolik.
Indikator
Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
Mengidentifikasi kekurangan atau defisiensi dalam asupan sehari-hari
Menyebutkan metode-metode untuk meningkatkan nafsu makan
Intervensi umum
Mandiri
Menjelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral dan cairan yang adekuat.
Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori
harian dan jenis makanan yang sesuai dengan klien.
Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu
makan.
Anjurkan klien untuk istirahat sebelum makan.
Tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering.
10
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 11/14
Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat
makan dan hindari mengonsumsi cairan satu jam sebelum dan sesudah
makan.
Dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang baik.
Atur agar posisi makanan tinggi kalori dan tinggi protein disajikan saat
klien biasanya paling lapar.
Lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan nafsu makan
Tentukan makanan kesukaan klien dan atur agar makanan
tersebut tersaji apabila memungkinkan.
Hilangkan bau dan pemandangan yang tidak sedap dari area
makan.
Kontrol rasa nyeri dan mual sebelum makan.
Anjurkan orang terdekat klien untuk membawa makanan yang
diperbolehkan dari rumah apabila memungkinkan.
Ciptakan lingkungan yang santai saat makan.
Beri klien daftar materi nutrisi diet yang terdiri atas :
Asupan tinggi karbohidrat kompleks dan serat.
Pengurangan asupan gula, garam, kolesterol, lemak total dan
lemak jenuh.
Penggunaan alkohol hanya dalam jumlah sedang.
Asupan kalori yang sesuai untuk mempertahankan berat badan
ideal.
2. Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan
Yang berhubungan dengan :
♦ Perubahan pada indera pengecapan dan penciuman.
♦ Medikasi (Kortikosteroid, antihistamin, estrogen).
♦ Risiko peningkatan berat badan sebesar 12,5-15 kg selama kehamilan.
♦ Penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan metabolik.
11
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 12/14
Kriteria hasil
Klien akan menjelaskan mengapa dia berisiko mengalami peningkatan
berat badan.
Indikator
▪ Menjelaskan alasan peningkatan asupan pada kondisi defisit
pengecapan atau panciuman.
▪ Mendiskusikan kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
▪ Mendiskusikan pengaruh olah raga terhadap pengontrolan berat badan.
Intervensi umum
▪ Kaji adanya faktor penyebab peningkatan berat badan, seperti
penurunan indera pembau dan perasa pengaruh medikasi, atau riwayat
penambahan berat badan lebih dari 15 kg selama kehamilan.
▪ Jelaskan pengaruh penurunan indera perasa dan pembau pada persepsi
kenyang setelah makan. Anjurkan klien untuk mengevaluasi asupan
berdasarkan penghitungan jumlah kalori, bukan perasaan kenyang.
▪ Jelaskan rasional peningkatan selera makan akibat penggunaan obat-
obatan tertentu (misalnya, steroid, androgen).
▪ Diskusikan tentang asupan nutrisi dan peningkatan berat badan selama
kehamilan.
▪ Tingkatkan kesadaran klien mengenai berbagai tindakan yang bisa
menyebabkan peningkatkan asupan makanan.
Minta klien menuliskan seluruh makanan yang dikonsumsinya
dalam 24 jam terakhir.
Instruksikan klien untuk membuat buku harian diet selama 1
minggu yang menjelaskan hal-hal berikut : jenis makanan,
kapan, dimana, dan mengapa klien makan, serta kehadiran
orang lain saat makan.
Tinjau kembali buku harian diet untuk mengetahui pola makan
klien yang mempengaruhi asupan makannya.
▪ Ajarkan teknik-teknik modifikasi prilaku untuk mengurangi asupan
kalori, seperti :
12
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 13/14
Jangan makan pada saat melakukan kegiatan.
Minum satu gelas air sesaat sebelum makan.
Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak,
makanan manis dan alkohol.
Siapkan makanan dalam porsi kecil yang hanya cukup untuk
satu kali makan dan buang sisanya.
Makan dengan perlahan dan kunyah makanan hingga
sempurna.
▪ Instrusikan klien untuk memperbanyak aktivitas guna membakar
kalori.
3. Ketidakseimbangan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan
Pada dasarnya diagnosis keperawatan ini mirip dengan risiko ketidakseimbangan
nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh. Diagnosis ini menggambarkan individu yang
memiliki riwayat obesitas pada keluarga, yang juga memperlihatkan pola berat badan
yang lebih tinggi serta individu yang pernah memiliki riwayat peningkatan berat
badan yang berlebihan (misalnya, kehamilan sebalumnya). Sampai penelitian klinis
membedakan diagnosis tersebut ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (aktual
atau risiko) atau risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh untuk
memberikan penyuluhan langsung guna mambantu klien dan keluarga
mengidentifikasi pola diet yang tidak sehat.
Evaluasi
Asuhan keperawatan yang kita berikan dikatakan berhasil bila :
1. Klien mampu mengatasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diet.
2. Klien mampu mengontrol pola makannya.
3. Klien merasa nyaman saat makan.
13
7/16/2019 askep nutrisi
http://slidepdf.com/reader/full/askep-nutrisi-5634fa6f0ba5d 14/14
REFERENSI
1. Potter & Perry.2006. Fundamental Keperawatan volume II.Jakarta:EGC
2. Mubarak,W .I & Chayatin,Nurul.2007. Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:EGC
3. NANDA.2005-2006. Nursing Diagnosis:Definition and Classification
14