ASKEP DM kelompok
Transcript of ASKEP DM kelompok
-
8/7/2019 ASKEP DM kelompok
1/3
OLEH:
KELOMPOK I
MUHAMMAD KASBI
HAMIDAH
MIRNAWATI PAWENNARIRAHMAYANTI
SRI RAHMAWWATI
SURIANI
SYAMSUNUR S.
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2010
-
8/7/2019 ASKEP DM kelompok
2/3
Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam d
atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adpeningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Klasifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)2. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)3. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya4. Diabetes mellitus gestasional (GDM)
Etiologi
1. Diabetes tipe I:a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderun
genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki
antigen HLA.
b. Faktor-faktor imunologiAdanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tu
dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Y
otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
c. Faktor lingkunganVirus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe IIMekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II m
belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)b. Obesitasc. Riwayat keluarga
-
8/7/2019 ASKEP DM kelompok
3/3
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya
sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada
lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus t
gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglih
karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang ssembuh dengan pengobatan lazim.
Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :
1. Katarak. Glaukoma. Retinopati. Gatal seluruh badan. Pruritus Vulvae. Infeksi bakteri kulit. Infeksi jamur di kulit. Dermatopati. Neuropati perifer
10.Neuropati viseral11.Amiotropi12.Ulkus Neurotropik13.Penyakit ginjal14.Penyakit pembuluh darah perifer15.Penyakit koroner16.Penyakit pembuluh darah otak17.Hipertensi