ASKEP APENDISITIS AKUT

10
ASKEP APENDISITIS AKUT Juniartha Semara Putra ASKEP APENDISITIS AKUT BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Apendisitis akut adalah suatu radang yang timbul secara mendadak pada apendik dan merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering ditemui. Apendisitis akut merupakan radang bakteri yang dicetuskan berbagai faktor, diantaranya adalah hiperplasia jaringan limfe, fekalith, tumor apendiks dan cacing ascaris dapat juga menimbulkan penyumbatan. Insiden apendisitis akut lebih tinggi pada negara maju dibandingkan dengan negara berkembang. Namun dalam tiga sampai empat dasawarsa terakhir menurun secara bermakna, yaitu 100 kasus tiap 100.000 populasi mejadi 52 tiap 100.000 populasi. Kejadian ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola makan. Menurut data epidemiologi apendisitis akut jarang terjadi pada balita,sedangkan meningkat pada pubertas, dan mencapai puncaknya pada saat remaja dan awal usia 20- an, dan angka ini menurun padausia menjelang dewasa. Insiden apendisitis memiliki rasio yang sama antara wanita dan laki- laki pada masa prapubertas. Sedangkan pada masa remaja dan dewasa muda rasionya menjadi 3:2. I.2. Tujuan Mengetahui penyakit-penyakit dengan gejala abdominal pain yang termasuk kegawatdaruratan dan dengan epidemiologi tertinggi Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi apendiks Mampu menjelaskan etiologi dari apendisitis akut

description

apendisitis

Transcript of ASKEP APENDISITIS AKUT

Page 1: ASKEP APENDISITIS AKUT

ASKEP APENDISITIS AKUTJuniartha Semara Putra

ASKEP APENDISITIS AKUT

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Apendisitis akut adalah suatu radang yang timbul secara

mendadak pada apendik dan merupakan salah satu kasus akut

abdomen yang paling sering ditemui. Apendisitis akut merupakan

radang bakteri yang dicetuskan berbagai faktor,

diantaranya adalah hiperplasia jaringan limfe, fekalith, tumor apendiks

dan cacing ascaris dapat juga menimbulkan penyumbatan.

 Insiden apendisitis akut lebih tinggi pada negara

maju dibandingkan dengan negara berkembang. Namun dalam tiga

sampai empat dasawarsa terakhir menurun secara bermakna, yaitu

100 kasus tiap 100.000 populasi mejadi 52 tiap 100.000 populasi.

Kejadian ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola makan.

Menurut data epidemiologi apendisitis akut jarang terjadi pada

balita,sedangkan meningkat pada pubertas, dan mencapai puncaknya

pada saat remaja dan awal usia 20-an, dan angka ini menurun

padausia menjelang dewasa. Insiden apendisitis memiliki rasio yang

sama antara wanita dan laki-laki pada masa prapubertas. Sedangkan

pada masa remaja dan dewasa muda rasionya menjadi 3:2.

I.2. Tujuan

         Mengetahui penyakit-penyakit dengan gejala abdominal pain yang

termasuk kegawatdaruratan dan dengan epidemiologi tertinggi

         Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi apendiks

         Mampu menjelaskan etiologi dari apendisitis akut

         Mampu menjelaskan patofisiologi terjadinya apendisitis akut

         Mampu menjelaskan penegakan diagnosa dari apendisitis akut

         Mampu menjelaskan penatalaksanaan apendisitis akut

I.3. Manfaat

Page 2: ASKEP APENDISITIS AKUT

         Memberikan wawasan dan pengetahuan tentang penyakit

kegawatdaruratan dengan gejalaabdominal pain

         Memberikan pengetahuan tentang apendisitis akut dalam

kegawatdaruratan

BAB III. PEMBAHASAN

III.1. Anatomi dan Fisiologi Apendiks

               Apendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan

panjang kira-kira 10 cm dan berpangkal pada sekum. Apendiks

memiliki lumen sempit dibagian proximal dan melebar pada bagian

distal. Saat lahir, apendiks pendek dan melebar dipersambungan

dengan sekum. Selama anak-anak,pertumbuhannya biasanya berotasi

ke dalam retrocaecal tapi masih dalam intraperitoneal.

Pada apendiks terdapat 3 tanea coli yang menyatu

dipersambungan caecum dan berguna dalam menandakan tempat

untuk mendeteksi apendiks. Posisi apendiks terbanyak

adalah retrocaecal (74%), pelvic (21%), patileal(5%), paracaecal (2%),

subcaecal (1,5%) dan preleal (1%). Apendiks mendapat

vaskularisasioleh arteri apendicular yang merupakan cabang dari arteri

ileocolica. Arteri apendiks termasuk end arteri. Apendiks memiliki lebih

dari 6 saluran limfe melintangi mesoapendiks menuju ke nodus limfe

ileocaeca.

Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n.vagus yang

mengikuti a.mesenterika superior dan a.apendikularis, sedangkan

persarafan simpatis berasal dari n.torakalis X. Oleh karena itu, nyeri

visceral pada apendisitis bermula disekitar umbilikus.

Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml perhari. Lendir dicurahkan

ke caecum. Jika terjadi hambatan, maka akan terjadi apendisitis akut.

GALT ( Gut Assoiated

Lymphoid Tisuue) yang terdapat pada apendiks menghasilkan Ig-

A. Namun jika

apendiks diangkat, tidak ada mempengaruhi sistem imun tubuh karena

jumlahnya

yang sedikit sekali.

Page 3: ASKEP APENDISITIS AKUT

III.2. Etiologi Apendisitis Akut

               Apendisitis akut disebabkan oleh proses radang bakteria

yang dicetuskan oleh beberapa faktor pencetus. Ada beberapa faktor

yang mempermudah terjadinya radang apendiks, diantaranya :

         Faktor Obstruksi

            Sekitar 60% obstruksi disebabkan oleh

hiperplasia    jaringan lymphoid sub             mukosa, 35% karena stasis

fekal, 4% karena benda asing dan sebab lainnya          1% diantaranya

sumbatan oleh parasit dan cacing.

         Faktor Bakteri

            Infeksi enterogen merupakan faktor patogenesis primer pada

apendisitis akut.        Bakteri yang ditemukan

biasanya E.coli, Bacteriodes fragililis, Splanchicus,         Lacto-bacilus,

Pseudomonas, Bacteriodessplanicus.

         Kecenderungan familiar

            Hal ini dihubungkan dengan terdapatnya malformasi yang

herediter

            dari organ apendiks yang terlalu panjang, vaskularisasi yang

tidak baik dan

            letaknya yang memudahkan terjadi apendisitis.

         Faktor ras dan diet

            Faktor ras berhubungan dengan kebiasaan dan pola makanan

            sehari-hari.

III.3. Patofisiologi Apendisitis Akut

                        Apendisitis akut merupakan peradangan akut pada

apendiks yang disebabkan        oleh            bakteria yang dicetuskan

oleh beberapafaktor

pencetus. Obstruksi pada lumen       menyebabkan mukus yang

diproduksi mukosa mengalami bendungan. Makin lama            mukus

tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding apendiks

mempunyai         keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan

intralumen. Tekanan di dalam             sekum akan

meningkat. Kombinasi tekanan tinggi di seikum dan

Page 4: ASKEP APENDISITIS AKUT

peningkatan     flora kuman di kolon mengakibatkan sembelit, hal ini

menjadi pencetus radang di mukosa apendiks. Perkembangan dari

apendisitis mukosa menjadi    apendisitis komplit, yang meliputi semua

lapisan dinding apendiks tentu dipengaruhi   oleh     berbagai faktor

pencetus setempat yang menghambat pengosongan

lumen     apendiks          atau mengganggu motilitas normal apendiks.

                        Tekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkan

apendiks mengalami             hipoksia, menghambat aliran limfe, terjadi

ulserasi mukosa dan invasi bakteri. Infeksi            menyebabkan

pembengkakan apendiks bertambah (edema) dan semakin

iskemik    karena terjadi trombosis pembuluh darah intramural (dinding

apendiks). Pada saat   inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai

oleh nyeri epigastrium. Gangren dan             perforasi khas dapat

terjadi dalam 24-36 jam, tapi waktu tersebut dapat berbeda-

beda       setiap pasien karena ditentukan banyak faktor.

                        Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus

meningkat. Hal tersebut        akan menyebabkan obstruksi vena,

edema bertambah, dan bakteri akan menembus        dinding.

Peradangan timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat

sehingga        menimbulkan nyeri didaerah kanan bawah. Keadaan ini

disebut dengan apendisitis       supuratif akut. Bila kemudian arteri

terganggu akan terjadi infark dinding apendiks           yang diikuti

dengan gangrene. Stadium ini disebut dengan apendisitis

gangrenosa.         Bila dinding yang telah rapuh itu pecah, akan terjadi

apendisitis perforasi.

                        Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh

sempurna, tetapi akan             membentuk jaringan parut yang

menyebabkan perlengketan dengan jaringan      sekitarnya.

Perlengketan ini dapat menimbulkan keluhan berulang diperut

kanan          bawah. Pada suatu ketika organ ini dapat meradang akut

lagi dan dinyatakan             mengalami eksaserbasi akut

III.4. Penegakan Diagnosa Apendisitis Akut

            Gambaran klinis pada apendisitis akut yaitu :

Page 5: ASKEP APENDISITIS AKUT

         Tanda awal nyeri di epigastrium atau regio umbilicus disertai mual dan

anorexia. Demam biasanya ringan, dengan suhu sekitar 37,5 – 38,5C.

Bila suhu lebih tinggi, mungkin sudah terjadi perforasi.

         Nyeri berpindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan

peritoneum lokal di titik Mc Burney, nyeri tekan, nyeri lepas dan

adanya defans muskuler.

         Nyeri rangsangan peritoneum tak langsung nyeri kanan bawah pada

tekanan kiri (Rovsing’s Sign) nyeri kanan bawah bila tekanan di

sebelah kiri dilepaskan (Blumberg’s Sign) batuk atau mengedan

Pemeriksaan Fisik

         Inspeksi

– Tidak ditemukan gambaran spesifik.

– Kembung sering terlihat pada komplikasi perforasi.

–Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada masaa atau

abses periapendikuler.

–Tampak perut kanan bawah tertinggal pada pernafasan

         Palpasi

– nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, bisa disertai nyeri tekan

lepas.

– defans muscular menunjukkan adanya rangsangan peritoneum

parietale.

– pada apendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan palpasi dalam

untuk     menentukanadanya rasa nyeri.

         Perkusi

– pekak hati menghilang jika terjadi perforasi usus.

         Auskultasi

– biasanya normal

– peristaltik dapat hilang karena ileus paralitik pada peritonitis

generalisata akibat apendisitis perforata

         Rectal Toucher

– tonus musculus sfingter ani baik

– ampula kolaps

– nyeri tekan pada daerah jam 9 dan 12

Page 6: ASKEP APENDISITIS AKUT

– terdapat massa yang menekan rectum (jika ada abses).

         Uji Psoas

Dilakukan dengan rangsangan otot psoas lewat hiperekstensi sendi

panggul kanan atau fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha

kanan ditahan. Bila apendiks yang meradang menepel di m. poas

mayor, tindakan tersebut akan menimbulkan nyeri.

         Uji Obturator

Digunakan untuk melihat apakah apendiks yang meradang kontak

dengan m. obturator internus yang merupakan dinding panggul kecil.

Gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang

akan menimbulkan nyeri pada apendisitis pelvika. Pemeriksaan uji

psoas dan uji obturator merupakan pemeriksaan yang lebih ditujukan

untuk mengetahui letak apendiks.

         Alvarado ScoreCharacteristic ScoreM = Migration of pain to the RLQ 1A = Anorexia 1N = Nausea and vomiting 1T = Tenderness in RLQ 2R = Rebound pain 1E = Elevated temperature 1L = Leukocytosis 2S = Shift of WBC to the left 1Total 10

Dinyatakan appendisitis akut bila skor > 7 poin

Pemeriksaan Penunjang

1.Laboratorium

   a. Pemeriksaan darah

               – leukositosis pada kebanyakan kasus appendisitis akut

terutama pada                     kasus dengan komplikasi.

               -pada appendicular infiltrat, LED akan meningkat.

   b. Pemeriksaan urin untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan

bakteri di dalam urin. Pemeriksaan ini sangat membantu dalam

menyingkirkan diagnosis   banding seperti infeksi saluran kemih atau

Page 7: ASKEP APENDISITIS AKUT

batu ginjal yang mempunyai gejala    klinis yang hampir sama dengan

appendicitis.

2. Radiologis

   a. Foto polos abdomen

               Pada appendicitis akut yang terjadi lambat dan telah

terjadi             komplikasi         (misalnya peritonitis) tampak :

               – scoliosis ke kanan

               – psoas shadow tak tampak

               – bayangan gas usus kanan bawah tak tampak

               – garis retroperitoneal fat sisi kanan tubuh tak tampak

               – 5% dari penderita menunjukkan fecalith radio-opak

   b. USG

               Bila hasil pemeriksaan fisik meragukan, dapat dilakukan

pemeriksaan                      USG, terutama pada wanita, juga bila

dicurigai adanya abses. Dengan                      USG    dapat dipakai

untuk menyingkirkan diagnosis banding

seperti                        kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya.

   c.Barium enema

               Yaitu suatu pemeriksaan X-Ray dengan memasukkan barium

ke colon                   melalui anus. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan

komplikasi–                                     komplikasidari appendicitis pada

jaringan sekitarnya dan juga untuk               menyingkirkan diagnosis

banding.

   d. CT-Scan

               Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendicitis. Selain itu

juga dapat       menunjukkan komplikasi dari appendicitis seperti bila

terjadi abses.

  

e. Laparoscopi

               Yaitu suatu tindakan dengan menggunakan kamera fiberoptic

yang                dimasukkan dalam abdomen, appendix dapat

divisualisasikan secara                       langsung. Tehnik ini dilakukan di

bawah pengaruh anestesi umum.                     Bila pada saat

Page 8: ASKEP APENDISITIS AKUT

melakukan tindakan ini didapatkan peradangan

pada                 appendix maka pada saat itu juga dapat langsung

dilakukan                           pengangkatan appendix (appendectomy).

III.5. Penatalaksanaan Apendisitis Akut

            Perawatan Kegawatdaruratan

         Berikan terapi kristaloid untuk pasien dengan tanda-tanda klinis

dehidrasi atau septicemia.

         Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan apapun

melalui mulut.

         Berikan analgesik dan antiemetik parenteral untuk kenyamanan

pasien.

         Pertimbangkan adanya kehamilan ektopik pada wanita usia subur, dan

lakukan pengukuran kadar hCG

         Berikan antibiotik intravena pada pasien dengan tanda-tanda

septicemia dan pasien yang akan dilanjutkan ke laparotomi.

Antibiotik Pre-Operatif

         Pemberian antibiotik pre-operatif telah menunjukkan keberhasilan

dalam menurunkan tingkat luka infeksi pasca bedah.

         Pemberian antibiotic spektrum luas untuk  gram negatif dan anaerob

diindikasikan.

         Antibiotik preoperative harus diberikan dalam hubungannya

pembedahan.

            Tindakan Operasi

         Apendiktomi, pemotongan apendiks.

         Jika apendiks mengalami perforasi,maka abdomen dicuci dengan

garam fisiologis dan antibiotika.

Bila terjadi abses apendiks maka terlebih dahulu diobati dengan

antibiotika IV, massanya mungkin mengecil, atau abses mungkin

memerlukan drainase dalam jangka waktu beberapa hari.

BAB IV. PENUTUP

IV.1. Kesimpulan

         Lebih dari 10% kasus dengan keluhan nyeri abdomen merupakan

kasus kegawatdaruratan.

Page 9: ASKEP APENDISITIS AKUT

         Apendisitis akut merupakan salah satu penyakit dengan gejala nyeri

abdomen yang paling sering dijumpai dan merupakan salah satu

bentuk kegawatdaruratan.

         Apendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang

kira-kira 10 cm dan berpangkal pada seikum

         Apendiks mendapat vaskularisasioleh arteri apendicular yang

merupakan cabang dari arteri ileocolica.

         Apendiks mendapat persarafan parasimpatis berasal dari cabang

n.vagus dan persarafan simpatis berasal dari n.torakalis X.

         Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml perhari. GALT ( Gut Assoiated

Lymphoid Tisuue) yang terdapat pada apendiks menghasilkan Ig-A.

         Apendisitis akut merupakan peradangan akut pada apendiks

yang disebabkan oleh bakteria yang dicetuskan oleh beberapa faktor

pencetus.

         Faktor-faktor pencetus terjadinya apendisitis adalah obstruksi, bakteri,

kecenderungan familiardan faktor ras serta diet.

         Proses penegakan diagnose pada kasus apendicitis yaitu meliputi

anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

         Penatalaksanaan pada kasus apendisitis akut sebenarnya lebih

mengarah pada penanganan operatif yaitu dengan appendectomy.