aRTikeL UTaMa Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise … Newsletter... · edisi 3 I...

8
INDEKS >> Menjaga Kualitas Layanan KPEI dengan ERM 1 Seputar RUPST KPEI 2016 3 Mengembangkan Transaksi Repo dengan Third Party Repo 5 Kegiatan KLIK Kuartal II Tahun 2016 Statistik Kilas Peristiwa 7 8 6 Likuiditas Pasar untuk Memenangkan Persaingan Global 4 paya KPEI dalam mengantongi persetujuan sebagai Central Counterparty (CCP) berstandar internasio- nal tinggal selangkah lagi. Tahun ini, KPEI telah mengajukan pendaftaran sebagai Qualified CCP kepada European Securities Markets Authority (ESMA). Dengan mengacu kepada prinsip-prinsip yang direkomendasikan Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan International Organization of Securities Com- missions (IOSCO), KPEI terus berbenah diri untuk mening- katkan kualitas layanan dan produknya di pasar modal Indonesia. Tahun 2015, hasil penilaian mandiri KPEI yang dibantu oleh pi- hak konsultan atas pemenuhan 23 prinsip PFMI di atas telah tersedia. Dan ternyata masih ada beberapa gap yang harus ditindaklanjuti, salah satunya terkait kerangka risk management yang belum ses- uai, dimana fungsi Enterprise Risk Management (ERM) dan internal audit di KPEI masih menjadi satu U Ketidakpastian akan risiko terjadinya gangguan kelangsungan bisnis KPEI, menjadi faktor dibutuhkannya unit khusus yang menangani Enterprise Risk Management (ERM), sehingga dapat fokus mengukur seluruh risiko serta mitigasi yang tepat dan sesuai untuk level Perusahaan. Menjaga Kualitas Layanan KPEI dengan Enterprise Risk Management Edisi 3 I Triwulan III l 2016 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 KPEI Newsletter Masih ada beberapa gap yang harus ditindaklanjuti, salah satunya terkait kerangka risk management yang belum sesuai. ARTIKEL UTAMA sehingga keberadaan internal audit tidak independen. Selain itu, KPEI juga direkomendasikan untuk menunjuk Chief Risk Officer (CRO) setingkat direksi yang khusus membawahi fungsi ERM. Kerangka risk management di KPEI saat dilakukan penilaian mandiri, masih terbagi menjadi ERM and Clearing Member Risk Management (CMRM), dimana ERM dibawah supervisi internal audit sedangkan CMRM dibawah divisi penjaminan dan pe- ngendalian risiko.

Transcript of aRTikeL UTaMa Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise … Newsletter... · edisi 3 I...

Page 1: aRTikeL UTaMa Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise … Newsletter... · edisi 3 I Triwulan iii l 2016 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI Newsletter 1 Masih ada beberapa

indeks >>Menjaga kualitas Layanan kPei dengan eRM1

seputar RUPsT kPei 20163

Mengembangkan Transaksi Repo dengan Third Party Repo5

kegiatan kLik kuartal ii Tahun 2016

statistik kilas Peristiwa7 86Likuiditas Pasar untuk Memenangkan

Persaingan Global 4

paya KPEI dalam mengantongi persetujuan sebagai Central Counterparty (CCP) berstandar internasio­nal tinggal selangkah lagi. Tahun ini, KPEI telah

me ngajukan pendaftaran sebagai Qualified CCP kepada European Securities Markets Authority (ESMA). Dengan mengacu kepada prinsip­prinsip yang direkomendasikan Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan International Organization of Securities Com­missions (IOSCO), KPEI terus berbenah diri untuk mening­katkan kualitas layanan dan produknya di pasar modal Indo nesia.

Tahun 2015, hasil penilaian mandiri KPEI yang dibantu oleh pi­hak konsultan atas pemenuh an 23 prinsip PFMI di atas telah tersedia. Dan ternyata masih ada beberapa gap yang harus ditindaklanjuti, salah satu nya terkait kerangka risk management yang belum ses­uai, dimana fungsi Enterprise Risk Management (ERM) dan internal audit di KPEI masih menjadi satu

U

ketidakpastian akan risiko terjadinya gangguan kelangsungan bisnis kPei, menjadi faktor dibutuhkannya unit khusus yang menangani Enterprise Risk Management (eRM), sehingga dapat fokus mengukur seluruh risiko serta mitigasi yang tepat dan sesuai untuk level Perusahaan.

Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise Risk Management

e d i s i 3 I Tr i w u l a n i i i l 2 0 1 6

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

1KPEI Newsletter

Masih ada beberapa gap

yang harus ditindaklanjuti,

salah satunya terkait kerangka

risk management yang belum

sesuai.

aRTikeL UTaMa

sehingga keberadaan internal audit tidak independen. Selain itu, KPEI juga direkomendasikan untuk menunjuk Chief Risk Officer (CRO) setingkat direksi yang khusus membawahi fungsi ERM. Kerangka risk management di KPEI saat dilakukan penilaian mandiri, masih terbagi menjadi ERM and Clearing Member Risk Management (CMRM), dimana ERM dibawah supervisi internal audit sedangkan CMRM dibawah divisi penjaminan dan pe­ngendalian risiko.

Page 2: aRTikeL UTaMa Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise … Newsletter... · edisi 3 I Triwulan iii l 2016 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI Newsletter 1 Masih ada beberapa

KPEI Newsletter2

Edisi 3 I Triwulan III l 2016

Direktur sekaligus sebagai CRO baru KPEI, Indriani Darmawati men­gatakan, salah satu fungsi KPEI yang penting adalah memastikan risk mana­gement berjalan sebagaimana mesti­nya. Berdasarkan model Pertahanan Tiga Lapis atau Three Lines of Defense dalam pengendalian dan pengelolaan risiko yang efek tif, disebutkan bahwa masing­ma sing lapis tersebut memi­liki peran yang berbeda dalam suatu organisasi. Ketiga lapis (fungsi) tersebut antara lain business unit (risk owner), risk management serta internal audit. Agar ketiga fungsi dapat ber­jalan secara optimal, maka harus dipisahkan. Business unit diwakili oleh seluruh divisi, risk management oleh ERM dan internal au­dit oleh Satuan Pemeriksa Internal.

Hal inilah yang mela­tar belakangi pembentuk­an unit khusus yang me­nangani ERM di KPEI. Dan juga seba gai salah satu bentuk komitmen KPEI dalam mengimplementa sikan good corporate governance (GCG). “Keha­diran Unit ERM tentu sangat penting karena bermanfaat dalam memonitor risiko di level Perusahaan. Semua level risiko ini harus diidentifikasi, termasuk perkiraan dampaknya, lalu dipastikan mitigasi risiko yang tepat. Jika Perusa­haan tidak menjalan kan prosedur ope­rasional tertentu, para pemakai jasa KPEI akan menghada pi risiko dengan tingkatan tertentu”, tambah Indriani. “Manajemen risiko juga memberikan kontribusi terhadap penerapan GCG melalui pemberian jaminan yang wa­jar terhadap pencapaian tujuan Per­usahaan”, tegas Indriani. Metodologi ERM yang diadopsi dan digunakan KPEI mengacu pada standar manaje­men risiko ISO 31000:2009 tentang Risk Management­Principles and Guidelines on Implementation. “ISO 31000:2009 menjelaskan tentang Prinsip Mana­jemen Risiko, Kerangka Manajemen Risiko, dan Proses Manajemen Risiko”, ungkap Listyarini Hikmaningrum, Ke­pa la Unit ERM.

Menurut Listyarini, untuk mendu­kung program Unit ERM melakukan update risk register seluruh kegiatan

A R T I K E L U TA M A

operasional Perusahaan, dibentuklah risk officer pada masing­masing unit. Risk officer merupakan perpanjangan­tangan dari risk owner yakni orang yang bertanggung jawab atas kegiat­an operasional pada masing­masing divisi”. Dalam tugas, para risk officer harus bisa fleksibel terhadap perubah­an risiko dan risk register. Karena itu, butuh kesadaran tinggi bagi siapapun, bahwa risiko apa pun harus dikelola

dengan mematuhi stan­dar prosedur yang ada se­optimal mungkin. Untuk meningkatkan awareness seluruh karyawan, Per­usahaan telah menga­dakan sosialisasi dengan mengundang pakar di bidang governance dan risk management sebagai pembicara dari Center Risk Management Studies (CRMS) Indo nesia. Selain sosialisasi, juga disedia­kan pelatihan khu sus terkait risk mana gement

yang bersertifikasi bagi risk officer.Saat ini, KPEI sudah mengimple­

mentasikan Business Continuity Ma na­gement System (BCMS) sebagai bagian dari penerapan ERM. BCMS merupa­kan salah satu langkah strategis untuk menjaga keberlangsungan bisnis da­lam memberikan layanan kepada para pemakai jasa, serta perlin dungan ter­hadap aset dan sumber daya Perusa­haan. Fungsi BCMS sendiri untuk me­mastikan bahwa KPEI seba gai LKP atas transaksi bursa tetap dapat berjalan meski dalam kondisi darurat. Bentuk BCMS yang sudah pernah dilakukan, dengan melakukan simulasi khusus peralihan sistem utama operasional KPEI ke alternate site system (Disaster Recovery Centre­DRC) dalam mengan­tisipasi adanya gangguan. Simulasi tersebut mengukur seluruh tahapan solusi mulai dari proses komando, keputusan, pengumuman, hingga me­mastikan DRC site dapat beroperasi dalam melayani pengguna jasa.

Pada 2016, KPEI juga tengah melakukan persiapan terkait assess­ment Sistem Manajemen Keaman­an Informasi dalam memenuhi ISO 270001:2013 tentang information se­curity management.F

[TiM Redaksi]

Kehadiran unit ERM tentu sangat penting karena bermanfaat dalam memonitor risiko di level Perusahaan.

“Risk comes from not know­ing what you`re doing” Warren Buffett.

Untuk meningkatkan pemaha­man risiko pada seluruh individu di perusahaan yang berfokus pada proses pengelolaan risiko perusa­haan, KPEI menerapkan sistem manajemen risiko yang kompre­hensif dan terintegrasi, yaitu En­terprise Risk Management (ERM), serta dengan mengoptimalkan ERM menjadi suatu unit kerja baru yang akan memberikan dukungan penuh kepada seluruh jajaran dan proses bisnis organisasi kerja.

KPEI Newsletter Edisi III tahun 2016 menyajikan gambaran leng­kap mengenai Penerapan ERM di KPEI pada bagian headline. Ada pula hasil pelaksanaan RUPST KPEI yang tersedia pada artikel khusus. Pada kolom edukasi, kami mengupas topik Pengembangan Third Party Repo yang akan disam­paikan secara berkala di beberapa edisi. Tersaji pula profil wajah baru Dewan Komisaris KPEI periode 2016­2019 sebagai salah satu hasil keputusan RUPST. Bagian seru lainnya, kegiatan sharing KLIK’ers selama triwulan II 2016 ikut mengisi edisi kali ini.

Semoga edisi ini dapat mem­berikan wawasan baru untuk lebih mengenal KPEI dengan segala aktifitas dan perannya sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan.

Hormat kami,Redaksi

E D I T O R I A L

Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Penasihat: Direksi PT KPEI

Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan

dewan Redaksi: Suryadi, Diah Sugiretno, Lisda Rumondang Sitohang, Arie Budieningsih, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia

alamat Redaksi & sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia,Menara I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52­53, Jakarta 12190, Telp. 021­5155115 Fax. 021­5155120Toll Free 0800­100­KPEI (5734)email: [email protected] www.kpei.co.id

Page 3: aRTikeL UTaMa Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise … Newsletter... · edisi 3 I Triwulan iii l 2016 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI Newsletter 1 Masih ada beberapa

3

Edisi 3 I Triwulan III l 2016

KPEI Newsletter

kPei menargetkan diri untuk menjadi Lembaga kliring Penjaminan (LkP) yang qualified atau Qualified CCP di tahun ini. sebuah pencapaian bagi lembaga CCP di dunia, yang telah memenuhi standar kualifikasi

internasional dalam hal kepatuhan, layanan, keanggotaan dan keuangan.

A R T I K E L K H U S U S

ajah baru yang sangat terke­nal di industri pasar modal mewarnai ruang komisaris

KPEI. Mereka adalah Abraham Bastari, James Tjahaja Riady dan Margeret Mu­tiara Tang. Ketiganya didapuk menjadi Dewan Komisaris KPEI untuk periode 2016­2019. Pengangkatan Dewan Ko­misaris baru KPEI menjadi agenda ke­tiga dalam agenda Rapat Umum Pe­megang Saham Tahunan (RUPST) KPEI yang berlangsung awal Juni.

Persetujuan Laporan Tahunan seka­ligus Pengesahan Laporan Keuangan Perusahaan 2015 menjadi agenda per­tama. Tahun 2015 merupakan tahun pengembangan infrastruktur, pengu­atan peran dan fungsi Perusahaan, serta peningkatan kualitas produk dan layanan KPEI. Terdapat 25 inisiatif uta­ma yang dijalankan KPEI, 5 diantaranya termasuk Program Pengembangan In­frastruktur Pasar Modal (PPIPM), yang dikerjakan bersama­sama dengan OJK dan SRO lain. Dalam PPIPM, inisiatif pertama berupa pengembangan infra­struktur sistem kliring yakni e­CLEARS, yang dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan performance dan kapa­sitas transaksi saham. Kedua, inisiatif efisiensi proses penyelesaian transak­si bursa untuk para nasabah institusi yang menyimpan asetnya di Bank Kus­todian (BK). “Kami memperkenalkan peran institutional delivery yakni BK sebagai settlement agent dalam siklus penyelesaian transaksi bursa,” papar Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI. “Melalui inisiatif ini, biaya Anggo­ta Bursa (AB) akan berkurang dalam menalangi penebusan saham sebelum diserahkan kepada KPEI, sehingga dana tersebut dapat dipergunakan un­tuk bertransaksi,” tegas Hasan. Ketiga, implementasi penuh terkait Peraturan OJK No.26/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. Dengan adanya ketentuan ini, terdapat proses

tahun 2015 dianggarkan penyisih an Ca­dangan Jaminan sebesar 5% dari la ba bersih, atau sekitar Rp1,06 mi li ar. Nilai ini menambahkan Cadangan Ja minan KPEI per akhir 2015 sebesar Rp138,19 miliar menjadi Rp139,25 mi li ar.

Bagaimana dengan tahun 2016? Ta­hun ini KPEI mempunyai target untuk memantapkan predikat sebagai lem­baga Central Counterparty (CCP) yang berkualifikasi internasio nal atau Quali­fied CCP, artinya, CCP yang memenuhi standar kualifikasi internasional dari segi kepatuhan, hukum, layanan, keanggotaan bahkan keuang an. Saat ini, KPEI sedang dalam proses menga­

jukan diri sebagai Third Country CCP kepada Eu­ropean Securities Mar­ket Association (ESMA). Pe ngakuan ini dapat membantu perusahaan sekuritas yang terafili­asi dengan perusahaan asal Uni Eropa yang melakukan transaksi dan kegiatan kliring di pasar modal Indonesia, untuk mendapatkan keringanan capital of

charge yang harus disediakan.“Tahun ini juga dila kukan asses­

ment dari Financial Sector Assessment Program (FSAP) terhadap 5 Responsi­bilities yang harus dipenuhi oleh Regu­lator (OJK dan Bank Indonesia) serta 23 Principles oleh Financial Market In­frastructure (KPEI dan KSEI). Kegiatan assesment tersebut dilakukan setiap 5 tahun sekali untuk seluruh lembaga pengawas dan fasilitator di pasar mo­dal. Diharapkan Indonesia akan mem­peroleh rating observed pada seluruh Responsibilities dan Principles” ujar Hasan.

Tahun 2016 merupakan tahun di­mu lai nya roadmap baru Perusahaan, dengan dibuatnya Strategic Business Plan untuk periode 2016­2020. Bebe­rapa rencana strategis tersebut, 3 di an­tara nya adalah finalisasi implementasi GCM, pemendekan siklus settlement dari T+3 menuju T+2, dan melahir­kan lembaga baru yaitu Securities Fi­nancing.F

[TiM Redaksi]

W penguatan posisi dan peran KPEI se­bagai LKP. Keempat, te lah diselesaikan pengembangan sistem General Clear­ing Member (GCM) di tahun 2015. Inisi­atif ini merupakan skema keanggotaan bertingkat, dimana AB dapat menyele­saikan kewajiban kliring dan penyele­saiannya melalui Anggota Kliring (AK) tertentu tanpa harus menjadi AK KPEI. “Kami sedang mempersiapkan peluncurannya di ta­hun ini, pararel dengan menunggu peraturan­nya disetujui oleh OJK”, tambah Hasan. Kelima, KPEI sedang menyiapkan fasilitas transaksi REPO. Di tahun 2016, dilakukan pengembangan sistem third party REPO yang sejalan de ngan pengem­bangan sistem REPO di KSEI.

asPek PenGeLoLaan keUanGanTahun 2015, transaksi bursa me­

ngalami penurunan dan berdampak pada pendapatan KPEI yang turun se­besar 3,01%. Awalnya, menurut Hasan, target transaksi efek harian tahun 2015 dipatok Rp7 triliun, lalu direvisi menja­di hanya Rp6 triliun. Sampai akhir 2015, hanya terealisasi Rp5,76 triliun, jauh di bawah target awal, bahkan tidak men­capai target revisi. Meskipun persen­tase penurunan terlihat kecil, lanjut Hasan, cukup mempengaruhi angga­ran pengembangan infrastruktur dan pos anggaran lain. Beban usa ha tidak mung kin turun, karena ada proyeksi beban yang naik. “Akhirnya manaje­men menerapkan efisiensi anggaran,” ungkap Hasan. Dengan strategi efisien­si tersebut, KPEI berhasil mencatat laba usaha tahun 2015 sebesar Rp37,51 mil­iar dan laba bersih Rp21,15 miliar.

Sesuai persetujuan RUPST dalam agen da kedua, berdasarkan laba bersih

seputar RUPsT kPei 2016

Page 4: aRTikeL UTaMa Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise … Newsletter... · edisi 3 I Triwulan iii l 2016 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI Newsletter 1 Masih ada beberapa

KPEI Newsletter4

Edisi 3 I Triwulan III l 2016

lah investor lokal ikut meningkat dan menjadi pemodal terbanyak di negeri sendiri. Per 31 Mei 2016, jumlah investor lokal berdasarkan SID di KSEI sebanyak 476.798 sedangkan investor asing ber­jumlah 10.592 (Data KSEI).

Jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh perbankan per April 2016 mencapai Rp4.478.409 miliar, se­

dangkan jumlah kepemilikan efek eku i tas serta obligasi korporasi yang tercatat di KSEI per Mei 2016 sebesar Rp3.110.255,15 miliar (Data Statistik OJK). Nilai kepemilikan efek pihak keti­ga yang dihimpun oleh pasar modal mempunyai potensi pertumbuhan yang tinggi. Adanya perpindahan portofolio dari perbankan menuju pasar modal berpotensi menjadikan pasar mo dal Indo nesia menjadi yang terbesar di ASEAN. Demikian dipaparkan James T. Riady.

Menurut James, agar pasar modal Indonesia bisa bersaing dengan pasar modal negara lainnya di ASEAN, ada 4 pilar yang harus terus dijaga dan di­tingkatkan, yakni meningkatkan jumlah emiten dan investor aktif, penguatan anggota bursa, penyediaan infrastruk­tur yang memadai serta penguatan ketahanan pasar modal Indonesia.

Sebagai wakil emiten, James meng­harapkan emiten yang ada saat ini memiliki credit rating. Credit rating di­gunakan emiten untuk mendapatkan fasilitas pendanaan dari perbankan. Jika

komposisi dewan komisaris kPei baru menjadi kombinasi yang sesuai untuk mengawal

perkembangan kPei.

emasuki paruh kedua 2016, KPEI mendapatkan semangat baru dengan hadirnya De­

wan Komisaris periode 2016­2019 yang ditetapkan RUPST awal Juni. Ketiga ko­misaris tersebut merupakan tokoh dan praktisi yang sudah sangat terkenal di pasar modal. Abraham Bastari sebagai komisaris utama, yang sebelum nya menjabat Deputi Komis­ioner Manajemen Strategis IB OJK. Abraham berperan mengawasi aktivitas per­dagangan di pasar modal. Dua komisaris lainnya yak­ni James Tjahaja Riady yang merupakan CEO kelompok Lippo Group dan Margeret Mutiara Tang adalah man­tan Direktur Utama KSEI. James aktif di Kadin Indo­nesia sebagai wakil Ketua Bidang Kes­ehatan dan Pendidikan. Putra pendiri Lippo Group, Mochtar Riady ini juga Pendiri dan Ke tua Yayasan Pelita Hara­pan. Sementara itu, profil Margeret M. Tang yang pernah menjadi Direksi KSEI selama dua periode ini, memiliki banyak pengalaman dalam dunia perbankan. Beliau dipercaya menjabat di sejumlah bank asing.

Perkembangan pasar modal Indo­nesia telah mencapai momentum yang menggembirakan. Sejak berlakunya UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, hingga 21 tahun perjalanannya, nilai kapitalisasi pasar BEI telah mencapai Rp7.219 trilun per 1 Juli 2016 (Data Statistik BEI) dibanding Rp310,9 triliun pada 1995 (Data Statistik OJK). Dari sisi jumlah emiten, juga terjadi peningkat­an dari sekitar 238 emiten pada 1995 (Data Statistik OJK) menjadi 530 emi­ten di 2016 (Data Statistik BEI), dengan nilai transaksi harian di BEI mencapai sekitar Rp7 triliun per hari. Kondisi lain juga terlihat pada jumlah investor asing yang terus bertambah, bahkan jum­

Likuiditas Pasar untuk Memenangkan Persaingan Global

bank menjadi alternatif pembiayaan jangka pendek, sebaliknya pasar mo­dal menjadi sumber pembiayaan al­ter natif jangka panjang bagi para emiten. “Dengan terjaminnya sumber pembiayaan jangka panjang, emiten dapat melakukan perencanaan usaha jangka panjang. Dengan rencana usaha yang berkelanjutan dari emiten, inves­tor ataupun pemegang saham publik akan ikut menikmati keuntungan per­usahaan berupa pe ningkatan nilai in­vestasi melalui ke naikan harga saham (capital gain) maupun dividen,” papar

James. Sejalan de ngan James, Marge ret menam­bahkan me rupakan ini­siatif yang baik, dengan dibentuknya biro kre dit anak perusahaan Pefin­do, emiten diharapkan segera mendapatkan cre­dit rating. Hal ini akan mempermudah emiten mendapatkan fasilitas dari perbankan.

“Selain itu, langkah terobosan yang saat ini dibutuhkan adalah agar emi­ten­emiten di BEI dapat masuk dalam indeks MSCI (Morgan Stanley Capital International), yang menjadi rujukan pemodal di pasar modal Internasional,” papar James. Hal tersebut akan meng­undang investor asing untuk berin­vestasi di Indonesia.

Terkait proses bisnis KPEI sendi­ri, sebagai salah satu SRO, lanjutnya KPEI mempunyai peran penting dalam perkembangan pasar modal di Indone­sia. “Sebagai institusi yang terpercaya, KPEI dapat menjadi katalisator dan mengambil peranan yang aktif dengan memberikan solusi untuk peningkatan volume (likuiditas) di pasar modal,” ujarnya. Salah satunya melalui layanan pinjam meminjam efek (securities bor­rowing and lending) serta pembiayaan saham (securities financing). Kedua layanan tersebut, kata James, dapat menjadi produk unggulan yang diinisia­si KPEI yang sangat berguna bagi pemo­dal dan anggota bursa yang bertransak­si di BEI. F [TiM Redaksi]

P R O F I LKomisaris KPEI

James Tjahaja RiadyMargeret Mutiara Tangabraham Bastari

M

Page 5: aRTikeL UTaMa Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise … Newsletter... · edisi 3 I Triwulan iii l 2016 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI Newsletter 1 Masih ada beberapa

5

Edisi 3 I Triwulan III l 2016

KPEI Newsletter

Mengembangkan Transaksi Repodengan Third Party Repo

Guna meramaikan pasar sekunder saham dan obligasi, pemerintah mendorong pengembangan pasar Repo di indonesia. Fasilitas Third Party Repo yang tengah

dikembangkan kPei diharapkan dapat membuat pasar Repo indonesia lebih termonitor dan mempunyai standar.

agi pelaku pasar, transaksi Re­purchase Agreement atau Repo bukan sesuatu yang asing lagi.

Transaksi ini sudah berlangsung sejak lama dan sudah menjadi salah satu instrumen dalam transaksi keuangan. Repo merupakan transaksi jual beli efek dengan perjanjian akan dibeli atau dijual kembali pada waktu dan harga yang sudah disepakati kedua be­lah pihak. Di Indonesia, transaksi Repo untuk instrumen keuangan bisa dibi­lang sudah likuid, namun pihak­pihak yang melakukannya masih terbatas dan belum termonitor dengan baik. Selain itu, Repo yang terjadi belum menggunakan standarisasi dan kurang transparan.

Guna menjawab belum adanya standarisasi, OJK telah meluncurkan Global Master Repurchase Agreement Indonesia (GMRA Indonesia) untuk mendorong pengembangan pasar Repo di Indonesia. GMRA Indonesia disusun dengan mengadopsi standar perjanjian GMRA yang diterbitkan oleh International Capital Market As­sociation (ICMA). GMRA Indonesia ini, telah dilengkapi dengan klausul yang menyesuaikan kondisi hukum dan ke­butuhan pasar di Indonesia. Aturan penggunaan GMRA Indonesia tertu­

bertransaksi Repo agar lebih termoni­tor dan lebih berstandar.

Manfaat lain dari transaksi Repo adalah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan jangka pendek dengan memanfaatkan portofolio efek dan sebagai sarana strategi investasi yang stabil, dengan tetap mempertahan­kan prinsipal dan likuiditas. Dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Unit Pinjam Meminjam Efek dan Repo, Rachmade­wi Sjahesti, adanya KPEI sebagai pihak ketiga dalam transaksi Repo nantinya tidak akan menghilangkan sifat tran­saksi ini yang sebenarnya bilateral.

Dalam pengembangan Third Party Repo ini, KPEI menyediakan sistem, sa­rana dan prasarana serta menyiapkan aturannya agar pihak­pihak yang ingin bertransaksi Repo tidak perlu investasi

sistem lagi karena semua sudah difasi litasi KPEI. Da­lam pengembangannya, KPEI bekerja sama dengan Korea Securities Deposi­tory (KSD). KSD dipilih KPEI karena in stitusi ini berhasil menyelenggarakan fasili­tas Thir d Party Repo di ne ga ra asal nya. “Kita me­lihat KSD di Asia memang bagus dalam menangani

transaksi Repo dan transak sinya likuid, sela in itu model KSD bisa diadopsi di sini karena sistem ini tidak menghilangkan nature bilateralnya namun tetap bisa termonitor,” kata Rachmadewi. KPEI dan KSD bersama­sama telah menyu sun konsep Third Party Repo yang telah di­sesuaikan dengan kondisi dan aturan di pasar modal Indonesia.

Fasilitas Third Party Repo ini di ha­rap kan dapat selesai akhir tahun 2016 dan diperkirakan pada awal 2017 su­dah mulai beroperasi. Untuk mewujud­kan konsep Third Party Repo tersebut, KPEI juga berkerjasama dengan KSEI sesuai peranan masing­ma sing. KPEI akan memfasilitasi proses konfirmasi, mark to market, margin management, dan income payment. Sedangkan KSEI akan menyediakan fasilitas settlement Repo.F [TiM Redaksi]

B ang dalam Peraturan OJK No.09/POJK.04/2015 tentang Pedoman Tran­saksi Repo Bagi Lembaga Jasa Keuang an dan Surat Edaran OJK No.33/SEO­JK.04/2015 tentang Glo­bal Master Repurchase Agreement Indonesia. Kedua aturan tersebut mulai berlaku per 1 Ja­nuari 2016.

Pengembangan pasar Repo meru­pakan salah satu cara pemerintah untuk meramaikan pasar sekunder obligasi. Latar belakangnya adalah pe­nerbitan Surat Berharga Negara (SBN) oleh pemerintah yang sudah banyak, namun tidak diikuti dengan frekuen­si transaksi di pasar sekunder, justru ha nya disimpan oleh pihak peme­gang SBN. Untuk mewujudkan pasar sekunder obligasi yang makin ramai dan likuid melalui transaksi Repo, KPEI menginisiasi proyek bersama dengan OJK dan SRO lain dengan membuat fasilitas Third Party Repo. Seperti di­sampaikan oleh Kepala Divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek, Antonius Herman Azwar, nan­tinya KPEI akan menjadi pihak ketiga (intermediary) bagi mereka yang ingin

E D U K A S I

KPEI akan menjadi pihak ketiga

(intermediary) bagi mereka yang ingin bertransaksi Repo agar lebih termonitor dan

lebih berstandar.

Page 6: aRTikeL UTaMa Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise … Newsletter... · edisi 3 I Triwulan iii l 2016 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI Newsletter 1 Masih ada beberapa

KPEI Newsletter6

Edisi 3 I Triwulan III l 2016

kegiatan kLik di kuartal ii Tahun 2016

jang sharing KLIK’ers di event Thanks KLIK It’s Friday pada kuartal kali ini hanya diada­

kan satu kali yaitu pada 24 Juni 2016. Acara yang dibawakan oleh salah satu pe ngurus KLIK technology ini meng­angkat materi terkait penggunaan KM Portal, yakni sebagai media ko­munikasi dan informasi. Sosialisasi de­ngan tema ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya dilakukan pada 1 April 2016 melalui sharing internal dengan peserta KLIK team dan seluruh PIC COP. Meski kegiatan ini diadakan pada bulan puasa, para KLIK’ers tetap semangat untuk menyimak dan aktif dalam bertanya serta memberikan ma­sukan kepada pembicara.

Selain diisi oleh KLIK team, sharing knowledge juga diadakan oleh PIC dan member COP. Diantaranya CoP Marco, yang mengadakan kegiatan RINGGO pada 26 Mei 2016. Kegiatan RINGGO mengupas tentang pembentukan unit baru Enterprise Risk Management (ERM) sekaligus menyampaikan pema­haman kepada risk owner di ma sing­masing unit untuk mendukung pro­gram kerja yang akan direncanakan oleh Unit ERM kedepannya.

Sementara itu, CoP Bahasa meng­adakan beberapa kegiatan yang seru dan dikemas penuh dengan fun, dian ta ranya English for Office Sup­port dan KPEI Fun Corner. English for

Office Support mendukung program pembela jaran bagi Office Support KPEI de ngan tema simple future tense, sim­ple present, simple future, conjunction, dan relative pronoun (which dan who) pada kalimat. Diharapkan, para Office Support ini dapat mempraktekkan Ba­ha sa Inggris dalam sehari­harinya di kan tor. English for Office Support telah di langsungkan sebanyak 6 kali pada 6, 20, 27 April dan 11, 18, 25 Mei 2016. Sedangkan KPEI Fun Corner dilakukan pada 29 April 2016, dimana tema yang dibahas mengenai kagiatan CSR yang dilakukan KPEI kepada 3 yayasan sosial binaan. Sharing CSR yang di bawakan oleh salah satu karyawan baru KPEI ter­sebut, bercerita kesan dan pe nga laman sebagai karyawan baru saat di li batkan dalam kegiatan sosial Peru sahaan.

CoP yang tidak kalah seru, dengan mendatangkan pembicara dari ekster­nal, CoP investasi (CoPin) menyeleng­garakan acara yang sangat informatif yaitu “Open Mind!!”. Pada 29 April 2016, dengan mengusung tema BNI Griya­KTA, perwakilan Bank BNI ber­

A

Memasuki pertengahan tahun, kegiatan sharing knowledge kembali dimeriahkan oleh kLik’ers. Beragam tema sharing yang menyenangkan mampu mengalihkan

perhatian kLik’ers.

bagi informasi terkait pinjaman Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang ber­tujuan untuk memberikan alternatif investasi (properti) serta cara pem­biayaannya, sehingga KLIK’ers dapat memulainya sedini mungkin. Sharing kedua bertemakan Entrenpreneur­ship yang diadakan pada 27 Mei 2016 oleh Bapak Bambang Suharno dari Indonesian Entrepreneur Soviet (IES). Tema yang dibawakan sangat berman­faat bagi karyawan yang akan me­rencanakan masa pensiunnya dengan kegiatan berwirausaha. Kedua kegiat­an di atas selaras dengan misi CoPIN, dalam rangka mempelajari berbagai produk investasi yang tersedia untuk kebahagian di masa pensiun nanti.

Terakhir, kegiatan yang diselengga­rakan oleh CoP Hobi, seperti CoP olah-raga dan CoP art station (CoPas), sela­ma triwulan II ini telah melaksanakan berbagai kegiatan rutin mingguan, seperti latihan modern dan traditional dance serta olahraga (futsal, squash, bulutangkis, tenis meja, tenis lapang­an). Selain itu, CoP Fotografi juga sempat melakukan kegiatan hunting foto dengan tema Street Photography yang mengambil suasana ‘ngabuburit’ Rama dhan di daerah Benhil­Jakarta pada 17 Juni 2016.F [TiM Redaksi]

E D U K A S I

Page 7: aRTikeL UTaMa Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise … Newsletter... · edisi 3 I Triwulan iii l 2016 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI Newsletter 1 Masih ada beberapa

7

Edisi 3 I Triwulan III l 2016

KPEI Newsletter

Posisi dana JaMinanJenis Pasar nilai (Rp) Prosentase

Ekuiti 2,150,844,501,011 65.34%

Derivatif­Kontrak Berjangka 596,213,204 0.02%

Surat Utang 1,087,103 0.00%

Hasil Pengelolaan Dana Jami­nan Ekuiti, Kontrak Berjangka dan Surat Utang

1,140,396,455,497 34.64%

Total 3,291,838,256,815 100.00%

nilai (Rp)

Cadangan Jaminan 139,247,833,382

Posisi CadanGan JaMinan

* Data sampai dengan 30 Juni 2016

Penggunaan (Rp) Biaya (Rp)

Total Penggunaan 82,995,058,972,886 2,305,418,305

Rata­Rata Bulanan 13,832,509,828,814 384,236,384

Rata­Rata Harian 669,314,991,717 18,592,083

FasiLiTas InTRaday

* Data sampai dengan 30 Juni 2016

S TAT I S T I K

aCs JUMLaH ak(ACS)

Volume (Lembar) nilai (Rp) ak serah

ak Terima

Total 43,821,100 30,594,591,250 29 106 Tertinggi harian 11,986,100 8,715,852,250 2 21 Rata­rata harian 353,396 246,730,575 0 1

Terendah harian ­ ­ ­ ­

aLTERnaTE Cash sETTLEMEnT (aCs)

* Data sampai dengan 30 Juni 2016

koMPosisi aGUnan OnLInE

* Data per 30 Juni 2016

Jenis instrumen nilai agunan (Rp) Prosentase

Uang 236,390,789,448 2.52%

Saham 8,973,228,329,071 95.69%

Obligasi 168,186,418,108 1.79%

Total 9,377,805,536,627 100.00%

* Data per 30 Juni 2016

koMPosisi aGUnan OFFLInEJenis instrumen nilai agunan (Rp) Prosentase

Bank Garansi 6,121,866,500,000 79.38%

Deposito 1,342,434,508,874 17.41%

Dana Minumum Kas 236,604,493,456 3.07%

Saham Bursa 11,500,000,000 0.15%

Total 7,712,405,502,331 100.00%

TRansaksi PinJaM MeMinJaM eFek

BulanTotal Rata-Rata Harian

Jumlah Harinilai

(Rp) Volume (lembar)

Frekuensi (kali)

nilai (Rp)

Volume (lembar)

Januari 13,934,556,000 8,645,800 10 449,501,806 278,897 31

Februari 9,182,783,000 5,893,200 13 316,647,690 203,214 29

Maret 10,049,055,000 1,544,700 10 324,163,065 49,829 31

April 9,406,630,200 347,200 4 313,554,340 11,573 30

Mei 6,602,756,000 1,803,400 6 212,992,129 58,174 31

Juni 2,807,669,500 751,200 12 93,588,983 25,040 30

Total 51,983,449,700 18,985,500 55 285,623,350 104,316 182 *Data sampai dengan 30 Juni 2016

PenYeLesaian TRansaksi BURsaTransaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi

Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%)

Total 29,848,785 661,335,363,730 715,519,427,123,293 215,493,696,500 302,736,523,233,300 52.96 43.99

Tertinggi harian 318,164 11,078,434,285 14,410,496,698,029 3,111,986,600 4,877,064,124,300 71.35 53.40

Rata-rata harian 240,716 5,333,349,708 5,770,317,960,672 1,737,852,391 2,441,423,574,462 52.13 43.98

Terendah harian 167,677 2,775,034,553 3,442,627,882,620 1,040,929,000 1,454,152,213,400 43.43 37.10* Data sampai dengan 30 Juni 2016

Page 8: aRTikeL UTaMa Menjaga kualitas Layanan kPei dengan Enterprise … Newsletter... · edisi 3 I Triwulan iii l 2016 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI Newsletter 1 Masih ada beberapa

KPEI Newsletter8

Edisi 3 I Triwulan III l 2016

kunjungan Bisnis ke Japan securities Clearing CorporationDalam rangka untuk mendapatkan pemahaman lebih mengenai bagai­mana menjadi Qualified Central Counterparty (QCCP), Direktur KPEI Indriani Darmawati melakukan kunjungan bisnis ke Japan Securities Clearing Cor­porationn (JSCC) pada 18 April 2016. JSCC sendiri merupakan perusahaan cross­market dan merupakan CCP untuk pasar keuangan Jepang.

K I L A S P E R I S T I w A

Peluncuran Unit Baru eRM dan Penunjukan CRo kPeiPada 28 Maret 2016 di Main Hall BEI, KPEI mengumumkan pembentukan unit baru yakni Unit Enterprise Risk Management sekaligus menunjuk Direktur KPEI Indriani Darmawati sebagai Chief Risk Officer. Tujuan pembentukan unit ini adalah sebagai bentuk komitmen Perusahaan untuk terus dapat meningkatkan kapabilitasnya sebagai CCP berstandar internasional di pasar modal Indonesia.

CCP12 Founding Conference and CCP Forum. Pada 7­9 Juni 2016, KPEI menghadiri per­temuan tahunan CCP12 Founding Conference and CCP Forum di Shanghai, China. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Roni Gunardi selaku Kepala Divisi Penjaminan & Pengelolaan Risiko beserta Satya Birawa selaku Kepala Satuan Pemeriksa Internal KPEI.

kunjungan Bisnis kPei ke Central securities depository of Iran. Direktur KPEI Indriani Darmawati, Komisaris KPEI Parikesit Suprapto dan Corporate Secretary Suryadi melakukan kunjungan bisnis ke Central Securities Depository of Iran pada 16­19 Mei 2016.

kunjungan Bisnis oJk, Bei, dan kPei ke JepangPada 4­6 April 2016, KPEI bersama dengan OJK dan BEI melakukan kunju­ngan ke Japan Financial Service Agency, Japan Securities Finance dan Japan Exchange di Tokyo dalam rangka rencana pengembangan Securities Financing di Indonesia.

Pelaksanaan RUPsT kPei 2016. Pada 2 Juni 2016, bertempat di The Dharmawangsa Hotel Jakarta, KPEI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2016. Dalam RUPST tersebut, terdapat 4 (empat) agenda yang diputuskan. Salah satu hasil keputusan RUPST 2016 adalah pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perusahaan untuk periode 2016­2019, dengan susunan Abraham Bastari sebagai Komisaris Utama, James Tjahaja Riady dan Margeret Mutiara Tang sebagai Komisaris.

The 8th aCG Cross Training seminar. Pada 24­25 Mei 2016, KPEI ikut berpartisipasi dalam kegiatan The 8th ACG Cross Training Seminar di Ho Chi Minh City, Vietnam. Kegiatan yang beragendakan presentasi singkat mengenai proyek terbaru ang­gota ACG, presentasi mengenai isu­isu terkini di bidang pasar modal, PFMI workshop serta diskusi grup ini diselenggarakan oleh Vietnam Securities Depository.

kunjungan Bisnis korea exchange ke kPeiKorea Exchange (KRX) mengunjungi KPEI pada 14 April 2016 dalam rangka mendapatkan pemahaman mengenai proses bisnis KPEI. Kunjungan tersebut dilakukan oleh 4 orang perwakilan KRX dan disambut baik oleh perwakilan dari KPEI.

kunjungan Bisnis ke Japan information Processing services Co., Ltd Perwakilan KPEI berkunjung ke Japan Information Processing Services Co., Ltd pada 6 April 2016 dalam rangka rencana pengembangan Securities Financing di Indonesia.

Pembukaan Festival Pasar Modal syariah 2016. Pada 30 Maret sampai 2 Februari 2016, SRO bersama dengan OJK menyelenggarakan kegiatan Festival Pasar Modal Syariah 2016 dengan tema “Yuk Nabung Saham Syariah.” Acara tersebut dihadiri oleh seluruh komunitas pa sar modal syariah. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini untuk meningkatkan awareness dan mengenalkan produk syariah yang dapat ditransaksikan di BEI kepada masyarakat umum.