Artikel Konsep Kurikulum
-
Upload
ratna-sari -
Category
Documents
-
view
58 -
download
12
Transcript of Artikel Konsep Kurikulum
KONSEP KURIKULUM
Oleh Ratnasari (1105339) Pendidikan Kimia B
Kurikulum dan pendidikan merupakan dua konsep yang harus dipahami terlebih
dahulu. Sebab, dengan pemahaman yang jelas atas kedua konsep tersebut diharapkan para
pengelola pendidikan, terutama pelaksana kurikulum, mampu melaksanakan tugasnya dengan
sebaik-baiknya. Pendidikan, sebagai usaha dan kegiatan manusia dewasa terhadap manusia
yang belum dewasa, bertujuan untuk menggali potensi-potensi tersebut agar menjadi aktual
dan dapat dikembangkan. Dengan demikian, pendidikan adalah alat untuk memberikan
rangsangan agar potensi manusia tersebut berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kurikulum merupakan alat sentral dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Hal ini menjadi
kunci bagaimana pendidikan akan diarahkan dan berkaitan erat dengan proses pembelajaran
sebagai ruang beraktivitas belajar anak didik supaya mereka mendapat pengetahuan yang
baik dan mampu membangun kekuatan kecerdasan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktek
pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Di
Indonesia, istilah kurikulum menjadi populer sejak tahun 1950-an yang diperkenalkan oleh
sejumlah kalangan pendidik lulusan Amerika Serikat. Sebelumnya, kita lebih akrab dengan
istilah rencana pembelajaran. Hakekatnya, kurikulum sama dengan rencana pembelajaran dan
yang membedakan hanya cara pandangnya.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan Pengembangan
kurikulum adalah istilah yang komprehensif, yang mana didalamnya mencakup beberapa hal
diantaranya adalah: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah
langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan
mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan
peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum
berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional.
Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan
sebagai bidang studi.
Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi. Kurikulum dipandang sebagai
suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat
tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang
berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi.
Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan
bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan
masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu
kabupaten, propinsi, ataupun seluruh negara.
Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum yang
merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat.
Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara
menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil
dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem
kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap danamis.
Mauritz Johnson membedakan antara kurikulum dengan pengajaran. Yang
membedakan antara keduanya yaitu pengajaran merupakan interaksi siswa dengan
lingkungan sekitar, sedangkan kurikulum adalah rentetan hasil belajar yang diharapkan atau
sebagai tujuan.
Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum yang
merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan
kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem
kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum, mempelajari konsep-konsep dasar
tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan
percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat
bidang studi kurikulum.
Kurikulum (curriculum) merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau
pegangan dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum juga sering dibedakan antara
kurikulum sebagai rencana (curriculum plan) dengan kurikulum yang fungsional (functioning
curriculum). Menurut Beauchamp “A curriculum is a written document which may contain
many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment
in given school”. Beauchamp lebih memberikan tekanan bahwa kurikulum adalah suatu
rencana pendidikan atau pengajaran. Pelaksanaan rencana itu sudah masuk pengajaran.
Selanjutnya, Zais menjelaskan bahwa kebaikan suatu kurikulum tidak dapat dinilai dari
dokumen tertulisnya saja, melainkan harus dinilai dalam proses pelaksanaan fungsinya di
dalam kelas. Kurikulum bukan hanya merupakan rencana tertulis bagi pengajaran, melainkan
sesuatu yang fungsional yang beroperasi dalam kelas, yang memberi pedoman dan mengatur
lingkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas. Untuk lebih memahami lebih jelas
dapat dilihat pada gambar dibawah:
Menurut George A. Beauchamp, kurikulum sebagai bidang studi membentuk suatu
teori, yaitu teori kurikulum. Beauchamp mendefinisikan teori kurikulum sebagai ... a set of
related statements that give meaning to a schools, curriculum by pointing it the relationships
among its elements and by directing its development, its use, and its evaluation.
Menurut pandangan Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat
ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
1. kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2. kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai
suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan
waktu.
3. kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum
sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.
4. kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai
suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya
perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu”.
Sumber:
Anonim. (2012). Konsep Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://superthowi.wordpress.com/2012/08/17/konsep-kurikulum-2/. [5 Februari 2013].
Asrori, Ardiansyah. (2012). Pengertian dan Konsep Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/prinsip-prinsip-pembelajaran.html. [5 Februari 2013].
Beauchamp, George A. ( 1975). Curriculum Theory. Wilmette, Illinois: The KAGG Press.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.