Appendisitis Akut - Pian
description
Transcript of Appendisitis Akut - Pian
Apendisitis AkutSiti Noor Fadhila1102009269
DEFINISI
•Peradangan pada apendiks vermiformis•Apendisitis akut adalah penyebab paling
umum untuk bedah abdomen darurat
Anatomi
Fisiologi
•Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml perhari
•Dinding appendiks terdiri dari jaringan lymphe yang merupakan bagian dari sistem imun dalam pembuatan antibodi
(Buku Ajar Ilmu Bedah, Wim De Jong – R. Sjamsuhidajat)
EPIDEMIOLOGI
•Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur namun <1 tahun jarang dilaporkan
•Insidens tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun
•Insidens laki-laki dan perempuan sebanding, utk kelompok usia 20-30 tahun lebih serin laki-laki
ETIOLOGI• Infeksi bakteri:
Bacteroides fragilis, bakteri anaerob, gram negatif dan Escherichia coli, bakteri gram negatif, facultative anaerob. Sedangkan bakteri lainnya yaitu: Peptostreptococcus, Pseudomonas, Klebsiela, dan Klostridium, Lactobacillus, dan B.splanchnicus.
• Erosi mukosa apendiks• Fekalit• Benda asing yang tertelan• Diet rendah serat
Patogenesis
FAKTOR PREDISPOSISI
•Sumbatan lumen apendiks•Asupan serat dalam makanan yang
rendah•Hiperplasia jaringan limfoid •Tumor apendiks•Cacing askaris
KlasifikasiKlasifikasi Apendisitis
Apendisitis Akut
Apendisitis Akut
Sederhana
Apendisitis Akut
Purulenta
Apendisitis Akut
Gangrenosa
Apendisitis Infiltrat
Apendisitis Perforasi
Apendisitis Abses
Apendisitis Kronik
Klasifikasi Apendisitis AkutAppendicitis Akut Sederhana (Cataral
Appendicitis) • Proses peradangan baru terjadi di mukosa dan
sub mukosa disebabkan obstruksi. Sekresi mukosa menumpuk dalam lumen appendiks dan terjadi peningkatan tekanan dalam lumen yang mengganggu aliran limfe, mukosa appendiks jadi menebal, edema, dan kemerahan. Gejala diawali dengan rasa nyeri di daerah umbilikus, mual, muntah, anoreksia, malaise, dan demam ringan
Appendicitis Akut Purulenta (Supurative Appendicitis)
• Tekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai edema menyebabkan terbendungnya aliran vena pada dinding appendiks dan menimbulkan trombosis. Keadaan ini memperberat iskemia dan edema pada apendiks. Mikroorganisme yang ada di usus besar berinvasi ke dalam dinding appendiks menimbulkan infeksi serosa sehingga serosa menjadi suram karena dilapisi eksudat dan fibrin.
• Ditandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti nyeri tekan, nyeri lepas di titik Mc Burney, defans muskuler, dan nyeri pada gerak aktif dan pasif. Nyeri dan defans muskuler dapat terjadi pada seluruh perut disertai dengan tanda-tanda peritonitis umum.
Appendicitis Akut Gangrenosa
• Bila tekanan dalam lumen terus bertambah, aliran darah arteri mulai terganggu sehingga terjadi infrak dan ganggren. Selain didapatkan tanda-tanda supuratif, appendiks mengalami gangren pada bagian tertentu. Dinding appendiks berwarna ungu, hijau keabuan atau merah kehitaman. Pada appendicitis akut gangrenosa terdapat mikroperforasi dan kenaikan cairan peritoneal yang purulen.
Appendicitis Infiltrat
• Appendicitis infiltrat adalah proses radang appendiks yang penyebarannya dapat dibatasi oleh omentum, usus halus, sekum, kolon dan peritoneum sehingga membentuk gumpalan massa flegmon yang melekat erat satu dengan yang lainnya.
Appendicitis Abses
• Appendicitis abses terjadi bila massa lokal yang terbentuk berisi nanah(pus), biasanya di fossa iliaka kanan, lateral dari sekum, retrocaecal, subcaecal, dan pelvic.
Appendicitis Perforasi
• Appendicitis perforasi adalah pecahnya appendiks yang sudah ganggren yang menyebabkan pus masuk ke dalam rongga perut sehingga terjadi peritonitis umum. Pada dinding appendiks tampak daerah perforasi dikelilingi oleh jaringan nekrotik.
Appendicitis Kronis
• Appendicitis kronis merupakan lanjutan appendicitis akut supuratif sebagai proses radang yang persisten akibat infeksi mikroorganisme dengan virulensi rendah, khususnya obstruksi parsial terhadap lumen. Diagnosa appendicitis kronis baru dapat ditegakkan jika ada riwayat serangan nyeri berulang di perut kanan bawah lebih dari dua minggu, radang kronik appendiks secara makroskopik dan mikroskopik.
Obstruksi Bendungan mukus
Tekanan intraluminal meningkat
Aliran limfe terhambat
Apendisitis akut lokal
nyeri epigastrium
Ekresi mukus berlanjut
Tekanan terus meningkat
Obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan
menembus dinding
Peradangan mengenai
peritoneum setempat nyeri
kanan bawah
Apendisitis supuratif akut
Aliran arteri terganggu
Infark dinidng
apendiks + gangren
Apendisitis gangrenos
a
Dinding pecah
Apendisitis perforasi
Manifestasi KlinisGejala• Nyeri samar-samar dan
tumpul di daerah epigastrium di sekitar umbilikus
• Mual muntah• Nafsu makan berkurang • Dalam beberapa jam nyeri
akan berpindah ke titik Mc.Burney
• Konstipasi
Tanda:• Demam• Kembung• Mc. Burney sign• Obturator sign • Rovsing sign• Psoas sign
Lokasi nyeri
• Dengan palpasi Mc Burney sign :▫ Nyeri tekan▫ Nyeri lepas▫ Defans muskular lokal,
defans muscular menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietal
• Rovsing sign : perut kiri bawah ditekan , akan terasa nyeri pd perut kanan bawah
• Obturator sign: fleksi dan endorotasi sendi panggul
• Psoas sign:Rangsangan m.psoas penderita dlm keadaan terlentang , tungkai kanan ditahan pemeriksa pasien diminta hiperekstensi atau fleksi aktif
Rectal touche • Nyeri abdomen kanan bawah pada jam 9-12
Pemeriksaan penunjang
•Laboratorium▫Leukositosis
•Penunjang lain:▫Appendicogram(foto barium usus buntu)▫USG ▫CT scan
Alvarado score
INTERPRETASI
•Skor 1-4: tidak dipertimbangkan mengalami apendisitis akut
•Skor 5-6: dipertimbangkan kemungkinan dx apendisitis akut tetapi tidak membutuhkan operasi segera atau dinilai ulang
•Skor 7-8: dipertimbangkan dx apendisitis akut
•Skor 9-10: hampir definitif mengalami dx apendisitis akut dan dibutukan tindakan bedah
Diagnosis banding• Gastroenteritis• Demam dengue• Kelainan ovulasi• Infeksi panggul• Kehamilan ektopik• Kista ovarium terpuntir• Endometriosis ovarium
externa• urolitiasis
• Divertikulitis Meckel• Perforasi tukak duodenum• Kolesistitis akut• Pankreatitis• Perforasi kolon• Karsinoid• Mucocele apendiks
PENATALAKSANAAN
•Open appendectomy: ▫Gridiron insisi▫Rocky-Davis insisi
•Antibiotik- Pada apendisitis gangrenosa/perforata- Preoperatif, antibiotik broad spectrum
intravena diindikasikan untuk mengurangi infeksi pasca bedah
•Post operatif, diteruskan selama 24 jam tanpa komplikasi, diteruskan selama 5-7 hari kasus apendisitis ruptur/dengan abses, diteruskan sampai 7-10 hari kasus apendisitis ruptur dengan peritonitis difus
•Pencegahan- Diet tinggi serat- Defekasi yang teratur
Komplikasi
•Perforasi•Peritonitis•Masa periependikuler
Prognosis
•Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi prognosisinya baik.
•Setelah operasi masih dapat terinfeksi pada 30% kasus apendiks perforasi/gangrenosa
•Serangan berulang dapat terjadi bila apendiks tidak diangkat
TERIMAKASIH