Anfis Sistem Neurovaskuler
-
Upload
vivitputyapani -
Category
Documents
-
view
223 -
download
56
Transcript of Anfis Sistem Neurovaskuler
DISUSUN OLEH :KELOMPOK I
PROGRAM TRANSFER KELAS II.B
Ajeng Soleha Nur Aida UtamiAnissa Amtsalina Rendy RahmawanChintya Sweeta S SamanhudiDiah Setiawati Sri Wahyuningsih Endah Nurohmah Vivi Tri NovriyuniHendro Jaya Yetty MarlinaIis Sri Fatmawati Moch.HandokoIra Apriana
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTATAHUN AKADEMIK 2015-2016
Sistem Neurovaskuler
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM NEUROVASULER
Sistem neurovaskuler merupakan susunan dari dua sistem di dalam tubuh yaitu
sistem neurologi atau sistem persyarafan dan sistem vaskuler atau sistem pembuluh
darah. Sistem Neurologi terdiri dari sistem saraf pusat (otak, batang otak, dan otak
kecil), sistem saraf tepi (misalnya saraf otak), dan sistem saraf otonom.
A. Susunan sistem neurologi terdiri dari :
1. Tengkorak
Tulang-tulang yang membentuk dinding anterior, dinding lateral, dan basis cranii
diuraikan secara lengkap .
a. Tabula Cranii
Tulang – tulang tengkorak merupakan tulang padat yang tersusun atas tabula
externa dan tabula interna, dipisahkan oleh lapisan spongiosa disebut diploe.
Permukaan luar dan dalam tulang-tulang diliputi oleh periosteum.
b. Sutura Cranii
Tulang tulang tengkorak disatukan oleh sendi yang tidak bergerak disebut
sutura. Sutura coronalis terletak diantara os frontale dan os parietale, sutura
lambdoidea terletak diantara os parietale dan os occipitale, dan sutura sagittalis
terletak di antara kedua os parietale.
c. Fonticuli Cranii
Pada saat lahir, di antara tulang-tulang masih tetap ada daerah membranosa.
Area lunak ini disebut fonticulus. Fonticulus anterior dan fonticulus posterior.
d. Basis Cranii
Bagian dalam basis cranii dibagi dengan baik sekali dalam tiga fossa : fossa
crani anterior, fossa cranii media, dan fossa cranii posterior. Fossa cranii anterior
dipisahkan dari fossa cranii media oleh ala minor ossis sphenoidalis, dan fossa
cranii media dipisahkan dari fossa cranii posterior oleh pars petrosa ossis
temporalis. Fossa cranii anterior menampung lobus frontalis hemispherium
cerebri, bagian lateral fossa cranii media menampung lobus temporalis
hemispherium cerebri, dan bagian penting dalam fossa cranii posterior
menampung sebagian cerebellum, onsm dan medulla oblongata.
Os sphenoidale terletak ditengah basis cranii. Os sphenoidale mempunyai
corpus dibagian tengah dengan ala major dan ala minor terbantang pada setiap
sisi. Os sphenoidale menstabilkan bagian tengah tengkorak melalui perlekatan
sutura-sutura dengan os frontale, os parietale, os occip[itale, dan os ethmoidale.
Corpus ossis sphenoidalis berisi sinus spheinoidalis.
Di dalam fossa cranii anterior, lubang-lubang lamina cribriformis ossis
ethmoidalis dapat dilihat, lubang-lubang ini dilalui oleh nervus olfactorius.
Didalam fossa cranii media, di ala minor ossis sphenoidalis terdapat canalis
opticus yang dilalui oleh nervus opticus dan arteria opthihalmica. Fissura orbitalis
superior, yang berbentuk celah diantara ala major dan ala minor oscis sphenoidalis
silalui oleh nervus oculomotorius, nervus trochlearis, divisi opthalmica, nervus
trigeminus. Foramen ovale menembus ala major ossis sphenoidalis dan dilalui
oleh divisi mandibularis nervus trigeminus. Foramen spinosum yang kecil,
terdapat juga di ala major, dilalui oleh arteria meningea media. Foramen lacrum
yang lebih besar dan ireguler terletak diantara ala major ossis sphenoidalis dan
pars petrosa ossis temporalis, dilalui oleh arteria carotis interna dari canalis
caroticus masuk ke dalam cavitas cranii.
Di fossa cranii posterior, foramen magnum yang besar pada os occipitale dilaui
oleh medulla oblongata. Disini, medulla oblongata berlanjut sebagai medulla
spinalis. Foramen magnum dilalui juga oleh radices spinales nervi accesori dan
dua arteria vertebralis.
Canalis hypoglosus dilalui oleh nervus hypoglosus, dan foramen jugulare
dilalui oleh nervus glossopharyngeus, nervus vagus, dan nervus accesorius.
Disini, sinus venosus sigmoideus meninggalkan tengkorak menjadi vena jugularis
interna. Meatus acusticus internus menembus facies posterior pars petrosa ossis
temporalis dan dilalui oleh nervus vestibulocochlearis dan nervus facialis.
2. Bagian-Bagian Otak
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
komputer dari semua alat tubuh, bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam
rongga tengkorak (kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat. Pada otak
besar ditemukan beberapa lobus yaitu :
Lobus frontalis adalah bagian dari serebrum yang terletak di depan sulkus
sentralis.
Lobus parietalis, terdapat di depan sulkus sentralis dan dibelakangi olek karaco
oksipitalis.
Lobus temporalis, terdapat di bawah lateral dari fisura serebralis dan di depan
lobus oksipitalis.
Oksipitalis,yang mengisi bagian belakang dari serebrum.
Disamping pembagian dalam lobus dapat juga dibagi menurut fungsi dan
banyaknya area. Secara umum korteks serebri dibagi menjadi 4 bagian :
1) Korteks Frontalis
Merupakan area motorik yang bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan
volunter.
2) Korteks Parietalis
Mempunyai peranan utama pada kegiatan memproses dan mengintergrasi
informasi sensorik yang lebih tinggi tingkatnya.
3) Lobus Temporalis
Merupakan area sensorik reseptif untuk impuls pendengaran. Korteks
pendengaran primer berfungsi sebagai penerima suara. Korteks asosiasi
pendengaran penting untuk memahami bahasa ucap, dan lesi daerah ini
(terutama pada sisi dominan) dapat mengakibatkan penurunan hebat
kemampuan memahami serta mengerti suatu bahasa serta sulit mengulang
kata-kata.
4) Lobus oksipitalis
Mengandung korteks penglihatan primer, menerima informasi penglihatan
dan menyadari sensasi warna.
Otak adalah bagian susunan syaraf pusat yang terletak di dalam cavitas cranii.
Otak dilanjutkan sebagai medulla spinalis setelah melalui foramen magnum.
a. Cerebrum
Cerebrum adalah bagian terbesar otak dan terdiri dari dua hemisperium cerebri
yang dihubungkan oleh massa substansia alba yang disebut corpus collusum.
Setiap hemisphere terbentang dari os frontale sampai ke os occipitale, diatas fosa
cranii anterior dan media : dan di posterior, diatas tentorium cerebelli. Hemisphere
dipisahkan oleh sebuah celah dalam, yaitu fissura longitudinalis cerebri, dimana
ke dalamannya menonjol falx cerebri. Lapisan permukaan setiap hemispherium
cerebri disebut cortex dan disusun oleh substansia grisea. Cortex cerebri berlipat-
lipat, disebut gyri, yang dipisahkan oleh fisura atau sulci. Dengan cara demikian
permukaan cortex bertambah luas. Sejumlah sulci yang besar membagi
permukaan setiap hemiphere dalam lobus-lobus. Lobus – lobus diberi nama sesuai
dengan tulang tengkorak yang ada diatasnya. Lobus frontalis terletak didepan
sulcus centralis dan diatas sulcus lateralis. Lobus parietalis terletak dibelakang
sulcus centralis dan diatas sulcus lateralis. Lobus occipitalis terletak dibawah
sulcus parieto-occipitalis. Dibawah sulcus lateralis terletak lobus temporalis.
Gyrus precentralis terletak tepat anterior terhadap sulcus centralis dan dikenal
sebagai area motoris. Sel- sel saraf motorik besar didalam daerah ini mengatur
gerakan volunter sisi tubuh yang berlawanan. Hampir seluruh serabut saraf
menyilang garis ke sisi berlawanan di medulla oblongata pada saat menyilang
garis kesisi berlawanan di medulla oblongata pada saat mereka turun menuju ke
medulla spinalis.
Pada area motoris, tubuh dipresentasikan dalam posisi terbalik. Sel-sel saraf
yang mengatur gerakan kaki berlokasi dibagian atas, sedangkan yang mengatur
gerakan wajah dan tangan terletak dibagian bawah . Gyrus postcentralis terletak
tepat posterior terhadap sulcus centralis, dikenal sebagai area sensoris. Sel-sel
saraf kecil didalam daerah ini menerima dan menginterpretasikan sensari nyeri,
suhu, raba, dan tekanan dari sisi tubuh kontralateral.
Gyrus temporalis superior terletak tepat dibawah sulcus lateralis. Bagian
tengah ini menerima dan menginterpretasikan suara dan dikenal sebagai area
auditiva.
Area broca atau area bicara motoris, terletak tepat diatas sulcus lateralis. Area
ini mengatur gerakan bicara. Pada orang bertangan kanan, area broca hemipshere
kiri bersifat dominan, sedangkan pada orang kidal yang dominan adalah sisi
kanan.
Area visual terletak pada polus posterior dan aspek medial hemisphere cerebri
didaerah sulcus calcarinus . Area ini merupakan area penerima kesan visual.
Rongga yang terdapat di dalam setiap hemispherium cerebri disebut
ventriculus lateralis. Ventriculus lateralis berhubungan dengan ventriculus tertius
melalui foramen interventriculare.
b. Diencephalon
Diencephalon hampir seluruhnya tertutup dari permukaan otak. Terdiri dari
atas thalamus di dorsal dan hypotalamus di ventral. Thalamus adalah masa
substansia grisea besar, yang terletak di kanan dan kiri ventriculus tertius.
Thalamus merupakan stasiun perantara besar untuk jaras sensoris aferen yang
menuju ke cortex cerebri. Hypotalamus membentuk bagian bawah dinding lateral
dan dasar ventriculus tertius. Struktur-struktur berikut ini terdapat di dasar
ventrikulus tertius, dari depan ke belakang : chiasma opticum, tuber cinereum, dan
infundubulum, corpus mammilare, dan substansia perforata posterior.
c. Mesenchepalon
Mesenchepalon adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati incisura
tentorii dan menghubungkan otak depan dengan otak belakang. Menchepalon
terdiri dari dua belahan lateral yang disebut peunculus cerebri. Masing-masing
dibagi dalam pars anterior yaitu crus cerebri, dan bagian posterior yaitu
tegmentum, oleh sebuah pita substansia grisea berpigmen yang disebut substansia
nigra. Rongga sempit mesenchepalon disebut aqueductus cerebri, yang
menghubungkan ventriculus tertius dengan ventriculus quartus. Tectum adalah
bagian mesenchepalon yang terletak posterior terhadap aqueductus cerebri.
Tectum mempunyai empat tonjolan kecil, yaitu dua colliculus superior dan dua
colliculus inferior. Colliculus ini terletak profunda diantara cerebellum dan
hemispherium cerebri.
Corpus pineale adalah sebuah kelenjar kecil yang terletak di antara colliculus
superior. Kelenjar tersebut melekat melalui sebuah tangkai dinding posterior
ventrikulus tertius. Glandula pineale umumnya mengalami klasifikasi pada usia
pertengahan, dengan demikian dapat terlihat pada radiografi.
d. Otak Belakang (Cerebellum)
Pons terletak pada permukaan anterior cerebelum, dibawah mesenchepalon dan
di atas medulla oblongata. Pons terutama disusun oleh serabut-serabut saraf yang
menghubungkan kedua belahan cerebelum. Pons juga mengandung serabut-
serabut ascendens dan descendens yang menghubungkan otak depan,
mesenchepalon dan medulla spinalis. Beberapa sel saraf di dalam pons berfungsi
sebagai stasiun perantara, sedangkan yang lain membentuk inti saraf otak.
Medulla oblongata berbentuk kerucut dan menghubungkan pons diatas dengan
medulla spinalis dibawah. Fissura mediana terdapat pada permukaan anterior
medulla, dan pada setiap sisi terdapat benjolan yang disebut pyramis. Pyramis
tersusun dari berkas-berkas serabut saraf yang berasal dari sel-sel besar di dalam
gyrus precentralis cortex cerebri. Pyramis mengecil ke bawah, dan disini hampir
seluruh serabut-serabut descendens menyilang ke sisi lainnya, membentuk
decussatio pyramidum. Posterior terhadap pyramis terdapat oliva, yang
merupakan elevasi lonjong yang dibentuk oleh nucleus olivarius yang terletak
dibawahnya. Dibelakangnya oliva terdapat pedunculus cerebellaris inferior, yang
menghubungkan medulla dengan cerebellum.
3. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk menghantarkan impuls atau rangsangan.Satu sel
saraf tersusun dari badan sel,dendrite dan akson. Badan sel yang juga disebut
perikarion, adalah bagian neuron yang mengandung inti dan sitoplasma
disekelilingnya, dan tidak mencakup cabang - cabang sel. Badan sel terutama
merupakan pusat tropic,meskipun struktur ini juga dapat menerima impuls.
Perikarion dikebanyakan neuron menerima sejumlah besar ujung saraf yang
membawa stimulus eksitatorik atau inhibitorik yang datang dari sel saraf lain.
Kebanyakan sel saraf memiliki inti neukromatik (terpulas pucat) bulat dan sangat
besar, dengan anak inti yang nyata. Sel saraf binukleus terlihat dalam ganglia
simpatis dan sensorik. Kromatin halus tersebar rata, yang menggambarkan tingginya
aktivitas sistesis di sel - sel ini.
Badan sel mengandung suatu reticulum endoplasma kasar yang berkembang
sangat baik, berupa kelompok - kelompok siterna parallel. Didalam sitoplasma
diantara sisterna terdapat banyak poliribosom, yang member kesan bahwa sel - sel ini
menyintesis protein stuktural dan protein transport. Bila di pulas dengan pewarna
yang cocok, reticulum endoplasma kasar dan ribosom bebas tampak sebagai daerah
bergranul basofilik di bawah mikroskop cahaya, yang di sebut badan nasal. Jumlah
badan nasal bervariasi sesuai jenis neuron dan keadaan fungsionalnya. Badan nasal
sangat banyak di jumpai dalam sel saraf besar seperti neuron motorik. Kompleks
golgi hanya terdapat pada bagian sel dan terdiri atas banyak deretan parallel sisterna
licin yang tersusun di sekitar tepi inti. Mitokondria juga banyak di jumpai khususnya
dalam akson terminal. Mitokondria tersebar dalam sitoplasma badan sel. Neuro
filamen (filamen intermediat berdiameter lO mm) banyak di jumpai dalam perikarion
dan cabang sel. Neuron filament bergabung sebagi akibat dari kerja bahan fiksasi
tertentu.
Bila di impregnasi dengan perak, neurofilamen akan
membentuk neurofibril, yang tampak dengan mikroskop cahaya. Neuron juga
mengandung microtubulus yang identik dengan mikrotubulus yang terdapat banyak
sel lain. Sel saraf kadang – kadang mengandung iklusipigmen, seperti lipopoksin,
yakni suatu residu meteri yang tak tercerna oleh lisosom.
Kebanyakan sel saraf memiliki banyak dendrite, yang sangat memperluas daerah
penerimaan sel. Neuron bipolar, dengan hanya satu dendrite, tidak banyak dijumpai
dan hanya terdapat pada tempat khusus. Berbeda dari akson yang memiliki diameter
tetap dari satu ujung ke ujung lain, dendrite semakin mengecil setiap kali bercabang.
Komposisi sitoplasma dibasis dendrite,dekat dengan badan neuron mirip dengan
komposisi sitoplasma perikarion namun tak mengandung komplek golgi.
Kebanyakan
sinaps yang berkontak dengan neuron terdapat di spina (ujung-ujung) dendrite, yang
umumnya merupakan struktur berbentuk jamur (bagian kepala membesar),
dihubungkan dari batang dendrite oleh bagian leher yang lebih sempit) spinja ini
berfungsi penting dan berjumlah banyak. Spina dendrite merupakan tempat
pemrosesan pertama bagi sinyal sinaptik yang tiba di kumpuylan protein yang
melekat pada permukaan sitosol dari membrane pascasinapstik, yang tampak dengan
mikrosop electron dan disebut membrane pascasinaptik jauh sebelum fungsinya
diketahui. Spina ini berfungsi penting dsn berjumlah banyak. Spina dendrite
merupakan tempat pemrosesan pertama bagi sinyal sinaptik yang tiba di kumpuylan
protein yang melekat pada permukaan sitosol dari membrane pascasinapstik, yang
tampak dengan mikrosop electron dan disebut membrane pascasinaptik jauh sebelum
fungsinya diketahui. Spina dendrite ikut serta dalam perubahan plastis yang
mendasari proses adaptasi, belajar, dan mengingat. Spina-spina tersebut merupakan
struktur dinamis dengan plastisitas morfologi berdasarkan protein aktin sitoskeleton,
yang berhubungan dengan perkembanagn sinaps dan adaptasi fungsionalnya pada
orang dewasa.
Pada neuron yang membentuk akson yang bermielin, bagian akson diantara muara
akson dan titik awal mielinisasi disebut segmen inisial. Segmen ini merupakan
tempat berkumpulnya berbagai stimulus yang merangsang dan menghambat pada
neuron, yang dijumlahkan secara aljabar, dan menghasilkan keputusan untuk
meneruskan atau tidak meneruskan suatu potensial aksi, atau impuls saraf. Diketahui
beberapa jenis kanal ion terdapat pada inisial dan kanal tersebut penting untuk
mengadakan perubahan potensial listrik yang membentuk potensial aksi. Berbeda
dengan dendrite, akson memiliki diameter yang tetap dan tidak bercabang banyak.
Kadang-kadang segera setelah keluar dari badan sel, akson menghasilkan sebuah
cabang yang kembali kedaerah sel saraf. Semua cabang akson dikenal sebagai
cabang kolateral. Sitoplasma akson mengandung mitokondria, mikrotubulus,
neurofilamen dan sejumlah sisterna reticulum endoplasma halus.
Tidak adanya poliribosum dan reticulum endoplasma kasar memperjelas
kerergantungan akson pada perikardion untuk mempertahankan diri. Jika akson di
potong, bagian perifernya akan berdegenerasi dan mati. Terdapat lalu lintas dua arah
yang sibuk dari molekul besar dan kecil di sepanjang akson. Makromolekul dan
organel yang disentesis di dalam badan sel akan diangkut secara kontinu oleh suatu
aliran anterograd di sepanjang akson kebagian terminalnya. Bersamaan dengan
aliran anterograd, aliran retrograd dalam arah berlawanan mengangkut sejumlah
molekul ke badan sel, termasuk zat yang masuk melalui endositosis. Proses ini
digunakan untuk mempelajari jalur-jalur neuron : peroksidase atau zat penanda yang
lain disuntikkan ke daerah dengan akson terminal, dan penyebarannya diikuti dalam
selang waktu tertentu. Protein motorik yang terkait dengan aliran akson meliputi
dinein, suatu protein dengan aktivitas ATPase yang terdapat dalam mikrotubulus dan
kinesin, yakni suatu mikrotubulus yang beraktivasi ATPase yang mempercepat aliran
anterograd dalam akson ketika melekat pada vesikel.
1) Sistem Saraf Perifer
a. Susunan Saraf Somatic
Susunan saraf somatic adalah susunan saraf yang mempunyai peranan sfesifik
untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang. Otak dan sumsum tulang
belakang berkomunikasi dengan seluruh bagian tubuh melalui cranial nerves
(saraf-saraf kepala) dan spinal nerves (saraf saraf tulang belakang). Saraf-saraf
tersebut adalah bagian dari sistem saraf perifer yang membawa informasi
sensori ke sistem saraf pusat dan membawa pesan-pesan dari sistem saraf pusat
ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar di seluruh tubuh atau disebut juga dengan
sistem saraf somatik (somatic nervous system).
Bagian-bagian sistem saraf somatic:
Saraf-saraf Tulang Belakang (Spinal Nerves)
Saraf tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf somatik;
dimulai dari ujung saraf dorsal dan ventral dari sumsum tulang belakang
(bagian di luar sumsum tulang belakang). Saraf-saraf tersebut mengarah
keluar rongga dan bercabang-cabang di sepanjang perjalanannya menuju
otot atau reseptor sensoris yang hendak dicapainya. Cabang- cabang saraf
tulang belakang ini umumnya disertai oleh pembuluh-pembuluh darah.
Soma sel dari axon-axon saraf tulang belakang yang membawa informasi
sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang terletak di luar sistem saraf
pusat. Axon-axon yang datang membawa informasi sensoris ke susunan
saraf pusat ini adalah saraf-saraf afferent. Soma-soma sel dari axon yang
membawa informasi sensoris tersebut berkumpul di dorsal root ganglia.
Neuronneuron ini merupakan neuron-neuron unipolar. Batang axon yang
bercabang di dekat soma sel, mengirim informasi ke sumsum tulang
belakang dan ke organ-organ sensoris. Semua axon di dorsal root
menyampaikan informasi sensorimotorik.
Saraf-saraf Kepala (Cranial Nerves)
Saraf-saraf kepala terdiri dari 12 pasang saraf kepala yang meninggalkan
permukaan ventral otak. Sebagian besar saraf-saraf kepala ini
mengontrol fungsi sensoris dan motorik di bagian kepala dan leher. Salah
satu dari keduabelas pasang tersebut adalah saraf vagus (vagus nerves/saraf
yang "berkelana"), yang merupakan saraf nomor sepuluh yang mengatur
fungsi- fungsi organ tubuh di bagian dada dan perut. Disebut "vagus" atau
saraf yang berkelana karena cabang- cabang sarafnya mencapai rongga dada
dan perut.
2) Susunan Saraf Otonom
Saraf-saraf yang bekerja tidak dapat disadari dan bekerja otomatis. Oleh kerena
itu disebut Susunan Saraf Otonom Saraf-saraf yang bekerja tidak dapat disadari
dan bekerja otomatis. Oleh kerena itu disebut juga saraf tak sadar. Susunan saraf
motorik yang mengsarafi organ visceral umum, mengatur menyelaraskan dan
mengoordinasikan aktivitas visceral vital termasuk pencernaan,suhu
badan,tekanan
darah dan segi perilaku emosional lainnya. Sistem saraf otonom bergantung pada
sistem saraf pusat dan anatara keduanya dihubungkan oleh urat-urat saraf eferen
ini seolah-olah berfungsi sebagai sistem saraf pusa.saraf otonom terutama
berkenaan
dengan organ-organ dalam.
Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari 2 bagian:
Sistem Simpatis
Inti ( yang di bentuk oleh sekelompok badan sel saraf ) sistem simpatis
terletak di segmen toracal dan lumbal di medulla spinalis. Karenanya sistem
simpatis juga disebut Divisi toracolumbar dari sistem saraf otonom. Akson
neuron ini serat-serat praganglion meninggalkan SSP melalui radiks ventral
dan cabang- cabang (rami). Penghubung saraf spinal bagian toracall dan
lumbal. Mediator kimia dari serabut pasca ganglion sistem simpatis adalah
norepinefrin, yang juga di produksi oleh medulla adrenal. Serabut saraf yang
membebaskan neropinefrin disebut saraf adrenergic( kata yang berasal dari
noradrenalin, nama lain untuk norepinefrin). Serabut adrenergic
mempersarafi kelenjar keringat dan pembuluh darah otot rangka . sel-sel
medulla adrenal membebaskan epi nefrin dan noreepinefrin sebagai respon
terhadap stimulasi simpatis praganglion.
Sistem Parasimpatis
Sistem parasimpatis memiliki inti di medulla dan mesensepalon dan di bagian
sacral medulla spinalis. Serabut praganglion dari neuron ini keluar melalui 4
saraf cranial (III,VII,IX dan X) dan juga melalui saraf sacral ke dua, ke tiga
dan ke empat di medulla spinalis. Karenanya, sistem parasimpatis juga
disebut divisi craniosakral sistem otonom. Mediator kimia yang disebabkan
oleh ujung saraf praganglion dan pasca praganglion dari sistem parasimpatis,
yaotu acetilcolin, dinon aktifkan oleh asetil cholinesterase salah satu alas an
mengapa stimulasi parasimpatis memiliki kerja yang lebih jelas dan lebih
terlokalisir daripada stimulasi simpatis.
B. Susunan Neurovaskuler terdiri dari:
1. Sirkulasi Peredaran Darah Otak
Otak memperoleh darah dari dua pembuluh darah besar : karotis atau sirkulasi
anterior dan vertebra atau sirkulasi posterior. Masing-masing sistem terlepas dari
arkus aorta sebagai pasangan pembuluh : karotis komunis kanan dan kiri dan
vetebra kanan dan kiri. Masing-masing karotis membentuk bifurkasi untuk
membentuk arteri karotis interna dan eksterna. Arteri vetebra berawal dari arteri
subklavia. Vetebra bergabung membentuk arteri basiler, dan selanjutnya memecah
untuk membentuk kedua arteri serebral posterior yang mensuplai permukaan otak
inferior dan mediana juga bagaian lateral lobus oksipital.
Sirkulasi Willisi adalah area dimana percabangan areti basilar dan karotis
interna bersatu. Sirkulasi terdiri atas dua arteri serebral, arteri komunikans aterior,
kedua arteri serebral posterior, dan kedua arteri komunikans arterior.
Jaringan sirkulasi ini memungkinkan darah bersirkulasi dari satu hemisfer ke
hemisfer lain dan dari bagian anterior ke posterior otak. Ini merupakan sistem
yang memungkinkan sirkulasi kolateral jika satu pembuluh mengalami
penyumbatan. Namun bukanlah hal yang tidak, lazim untuk sebagian pembuluh di
dalam Sirkulasi Willisi mengalami atropi atau bahkan abses. Hal ini bertanggung
jawab terhadap perbedaan klinis diantara pasien dengan lesi yang sama. Misalnya
suatu sumbatan pada arteri karotis pada individu dengan Sirkulasi Willisi pasien
sempurna mungkin benar-benar asimptomatik, tetapi pada mereka dengan
Sirkulasi Willisi inkonplit dapat menunjukkan infark serebral masif.
2. Meningen
Cerebelum dan medulla spinalis diliputi oleh tiga membran, atau meningen
durameter, arachnoideameter, dan piameter.
a. Durameter encephali
Secara konvensional durameter terdiri dari dua lapis : lapisan endosteal dan
lapisan meningeal. Kedua lapisan ini berhubungan erat, kecuali sepanjang
tempat-tempat tertentu dimana mereka terpisah dan membentuk sinus venosus.
Lapisan endosteal tidak berbeda dengan periosteum yang meliputi permukaan
dalam tulang-tulang tengkorak.
Lapisan meningeal adalah durameter yan sebenarnya. Merupakan membrana
fibrosa padat dan kuat yang membungkus otak dan melanjutkan diri setelah
elalui foramen magnum sebagai durameter medulla spinalis. Lapisan
meningeal membentuk empat septum ke arah dalam yang membagi cavitas
cranii menjadi ruang-ruang yang saling berhubungan dengan bebas dan
menampung bagian-bagian otak.
Persyarafan durameter
Cabang-cabang nervus trigeminus, nervus vagus, dan nervus cervicalis1-3,
beserta cabang-cabang dari sistem simpatik berjalan ke durameter. Terdapat
banyak ujung-ujung syaraf sensoris pada durameter. Durameter peka
terhadap regangan, yang menimbulkan sensasi sakit kepala. Stimulasi ujung
sensoris nervus trigeminus diatas level tentorium cerebeli menimbulkan
nyeri alih pada area kulit di sisi yang sama kepala.
Perdarahan durameter
Banyak arteri yang mendarahi durameter, yaitu arteri carotis interna, arteri
maxilaris, arteri pharyngea ascendens, arteria occipitalis, dan arteria
vertebralis. Arteria meningea media berasal dari arteria maxilaris di dalam
fossa infratemporalis, arteria ini berjalan melalui foramen spinosum dan
terletak diantara lapisan meningeal dan endosteal durameter.
Aliran vena durameter
Vena-vena meningea terletak di dalam lapisan endosteal durameter. Vena
meningea media mengikuti cabang-cabang arteria meningea media dan
bermuara ke dalam plexus venosus atau sinus sphenoparietalis.
b. Arachnoideameter
Arachnoideameter adalah suatu membran lembut yang tidak emeabel yang
meliputi otak dan terletak diantara piameter disebelah dalam dan durameter
disebelah luar. Membran ini dipisahkan dari durameter oleh ruang potensial,
disebut spatium subdurale, dan dari piameter oleh spatium subarachnoideum
yang terisi oleh liquor cerebrospinalis.
Arachnoideameter membentuk jembatan – jembatan diatas sulcus-sulcus
pada permukaan otak dan dalam situasi tertentu, arachnoideameter dan
piameter terpisah lebar membentuk cisternae subarachnoideae.
c. Piameter
Piameter adalah membran vaskular yang dengan erat membungkus otak,
membungkus gyrus-gyrus dan masuk kedalam sulcus-sulcus yang terdalam.
Membran ini membungkus saraf otak dan menyatu dengan epineuriumnya.
Arteri-arteri yang masuk kedalam substansi otak juga diliputi oleh piameter.
3. Suplai Darah Otak
a. Arteri Otak
Otak disuplai oleh dua arteri carotis interna dan dua arteria vertebralis.
Keempat arteri ini beranastomosis pada permukaan inferior otak dan
membentuk circulus willisi.
Arteri Carotis Interna
Arteri carotis interna muncul dari sinus cavernosus pada sisi medial
procesus clinoideus anterior. Kemudian arteria ini membelok ke belakang
menuju ke sulcus cerebri anterior dan arteria cerebri media,
Arteria Vertebralis
Arteria vertebralis, cabang dari bagian pertama a. Subclavia, berjalan ke atas
melalui foramina pada processus tranversus vertebrae cervicalis I sampai
IV. Pembuluh ini masuk tengkorak melalui foramen magnum dan berjalan
ke atas, depan dan medial medulla oblongata. Pada pinggir bawah pons,
arteri ini bergabung dengan arteri dari sisi lainnya membentuk arteria
basilaris. Cabang-cabang cranial : a. Meningae, a. Spinalis anterior dan
posterior, a. Cerebelli posteroinferior, a. Medullares.
Arteri basilaris
Arteri basilaris, dibentuk oleh gabungan kedua arteri vertebralis, berjalan
naik di dalam alur pada permukaan anterior pons. Pada pinggir atas pons
bercabang dua menjadi a.cerebri posterior. Cabng-cabang : cabang- cabang
untuk pons, cerebellum, dan telinga dalam, a. Cerebri posterior. Arteri
cerebri posterior pada masing-masing sisi melengkung ke lateral dan
belakang di sekeliling mesencephalon. Cabang-cabang cortical mendarahi
permukaan inferolateral lobus temporalis dan permkaan lateral dan medial
lobus occipitalis. Cabang-cabang central menembus substantia grisea di
dalam hemispherium cerebri dan mesenchepalon.
b. Ciculus Willisi
Circulus willisi terletak di dalam fossa interpeduncularis basis cranii.
Circulus ini dibentuk oleh anastomosis antara kedua a. Carotis interna dan
kedua a. Vertebralis. A. Communicans anterior, a. Cerebri anterior, A.
Carotis interna, a.Comunicans posterior, a. Cerebri posterior, dan a. Basilaris
ikut membentuk circulus ini. Circulus willisi memungkinkan darah yang
masuk melalui a. Carotis interna atau a. Vertebralis untuk didistribusikan ke
setiap bagian dari kedua hemispherium cerebri. Cabang-cabang cortical dan
central dari circulus ini mendarahi substansi otak.
c. Vena Otak
Vena-vena otak tidak mempunya jaringan otot di dalam dindingnya yang
sangat tipis dan tidak mempunyai katup. Vena-vena ini muncul dari otak dan
bermuara ke dalam sinus venosus cranialis. Terdapat vena-vena cerebri,
cerebelli, dan batang otak. Terdapat vena cerebri magna dibentuk oleh
gabungan kedua v.cerebri interna dan bermuara ke dalam sinus rectus.
4. Sistem Ventrikel Otak
Sistem ventriel otak terdiri atas dua ventriculus lateralis, ventriculus tertius,
dan ventriculus quartus. Kedua ventriculus lateralis berhubungan dengan
ventriculus tertius melalui foramina interventricularis. Ventriculus tertius
berrhubungan dengan ventriculus quartus melalui aqueductus cerebri.
Selanjutnya, ventriculus quartus dilanjutkan oleh canalis centralis di medulla
spinalis, dan melalui tiga foramina di atap ventriculus quartus dengan spatium
subarachnoideum. Ventriculus berisi liquor cerebrospinalis.
DAFTAR PUSTAKA
Price, Sylvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi: Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit; alih bahasa, Brahm U. Pendit, dkk; editor
edisis bahasa Indonesia, Huriawan Hertanto, dkk. Volume 2. Edisi 6. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula; alih bahasa, James
Veldman, editor edisi bahasa Indonesia, Palupi Widyastuti. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
S.Snell,Richard.Anatomi Klinis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.