Anemia Pada Kehamilan

download Anemia Pada Kehamilan

of 23

description

puskesmas

Transcript of Anemia Pada Kehamilan

STATUS PASIENA. Identitas PasienNama : Ny. NJenis kelamin: PerempuanUmur: 29 tahun Alamat : RT 004/006, Kelurahan Galur, Jakarta PusatPekerjaan: Ibu Rumah TanggaPendidikan: SLTPAgama: Islam No.Rekam medis: 839/15Puskesmas: Puskesmas Kelurahan GalurTanggal berobat: 07 Agustus 2015

B. AnamnesaAutoanamnesa yang dilakukan pada tanggal 07 Agustus 2015 :1. Keluhan UtamaBadan terasa lemas sejak 2 minggu.

2. Keluhan TambahanNyeri kepala sejak 3 hari yang lalu.

3. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Puskesmas Kelurahan Galur dengan keluhan badan lemas sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan disertai nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku sedang mengandung anak kedua dimana usia kehamilan pasien menginjak 8 bulan atau sekitar 33 minggu. Keluhan lemas badan pasien mengakibatkan aktivitas pasien terganggu. Pasien sehari-hari melakukan aktivitas seperti menyapu lantai, mengepel lantai, mencuci baju, memasak, menyiapkan masakan, dan mengurus anaknya yang masih kecil berusia 5 tahun. Sejak 1 minggu terakhir pasien jadi lebih sering beristirahat dahulu sebelum melakukan aktivitas dan sesudah melakukan aktivitas. Anak pasien juga sering rewel apabila pasien tidak mau menemani anaknya bermain di luar rumah. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Saat kehamilan anak pertama pasien mengaku selalu sehat, dan tidak mengalami keluhan. Riwayat perdarahan disangkal pasien. Riwayat banyak makan, banyak minum, banyak berkemih juga disangkal pasien. Riwayat sakit gula di keluarga dibantah pasien.Keluhan selama kehamilan muda maupun tua tidak ada seperti mual-mual disertai muntah-muntah selama kehamilan, perdarahan dari jalan lahir, ataupun keluar cairan dari jalan lahir.Pasien mengaku akhir-akhir ini makan secara tidak teratur. Pasien juga makan seadanya seperti tahu, tempe, dan sayuran rebus karena ekonomi keluarga yang tidak mencukupi untuk membeli makanan seperti daging dan ayam. Pasien juga kurang beristirahat karena harus menyiapkan perlengkapan anaknya sekolah setiap harinya. Terkadang pasien juga harus mengantar dan menjemput anaknya sekolah.Selama kehamilan pasien rutin kontrol di Puskesmas Kelurahan Galur. Pasien khawatir keluhan ini menjadi semakin berat sehingga berpengaruh terhadap janin yang sedang dikandungnya. Pasien merasa sakit yang diderita saat ini tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter Puskesmas.Pasien berharap dapat sembuh sempurna dari penyakit yang dideritanya dan dapat beraktifitas dengan baik, serta mendapat informasi yang cukup tentang penanganan dan pencegahan terhadap penyakitnya.4. Riwayat Penyakit Dahulua. Riwayat Hipertensi : disangkalb. Riwayat DM: disangkalc. Riwayat Asma: disangkald. Riwayat Penyakit jantung: disangkale. Riwayat Alergi obat: disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluargaa. Riwayat Hipertensi : disangkalb. Riwayat DM: disangkalc. Riwayat Asma: disangkald. Riwayat Penyakit jantung: disangkale. Riwayat Alergi obat: disangkal

6. Riwayat Sosial EkonomiBiaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan suami pasien yang bekerja sebagai tukang ojek. Penghasilan suami pasien Rp.800.000/bulan. Jumlah tersebut dirasakan kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena harga makanan pokok yang terus meningkat.

7. Riwayat KebiasaanPasien mengaku untuk makan sehari-hari terkadang hanya menggunakan lauk seadanya seperti tahu, tempe, dan sayuran rebus. Untuk telur, pasien dan keluarga dapat membeli 3 kali dalam seminggu. Pasien dan keluarga jarang mengkonsumsi daging maupun ayam. Mereka mengkonsumsi ayam 1 bulan sekali dan daging 3 bulan sekali. Jika penghasilan keluarga sedang banyak, pasien dan kelurga dapat mengkonsumsi ikan dan telur secara bergantian.

8. Riwayat Pernikahan : Tn. A, 33 tahun, SLTP, Tukang ojek Ny. A, 29 tahun, SLTP, Ibu Rumah Tangga

9. Riwayat Obstetri : Laki-laki/5 tahun/hidup/spontan/bidan/aterm/2800 gram10. Riwayat Haid : menarche usia 13 tahun, teratur, lamanya haid setiap bulan 6-7 hari 11. HPHT: 18 Desember 2014TP: 25 September 2015TUK: 32-33 minggu

12. Riwayat ANC: Bidan Puskesmas Kelurahan Galur

13. Riwayat Imunisasi: TT 2 kali, TT1 pada usia kehamilan 20 minggu, TT2 28 minggu

14. Riwayat Kontrasepsi: Suntik 3 bulan

C. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik tanggal 07 Agustus 2015: Pasien G2P1A0

1. Keadaan Umum : Tampak Sakit RinganKesadaran: Compos mentis

2. Vital Signa. Tekanan darah: 100/70 mmHgb. Nadi: 80 kali/menitc. Respirasi: 24 kali/menitd. Suhu: 36,30 C

3. Status Generalisa. Berat badan: 64 kgb. Tinggi badan: 155 cmc. IMT: BB/TB2 = 26,6 kg/m2 (Obese I : 25,0 s/d 29,9)d. LILA: 25 cme. Kepala: Normocephalf. Rambut: Hitam, tidak mudah dicabutg. Mata : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-), pupil bulat, Isokor 3mm ODSh. Hidung: Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekreti. Telinga: Dalam batas normalj. Mulut: Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1k. Leher: Tidak terdapat pembesaran KGBl. Paru-paru Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri Palpasi: Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiriPerkusi: Sonor seluruh lapang paru Peranjakan paru-hati (+)Auskultasi: Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)m. JantungInspeksi: Iktus kordis tidak terlihatPalpasi: Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistraPerkusi: Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran jantungAuskultasi: Bunyi jantung I dan II normal, murmur (-)n. Abdomen: Inspeksi: Terlihat perut membuncit simetris, Linea Alba (+), pelebaran Vena (-)Auskultasi: Bising usus normalPalpasi: Hepar dan Lien sulit dinilai o. Genitalia: Tidak diperiksa p. Ekstrimitas: Akral hangat, edema (-), sianosis (-)

4. Status Obstetrik Pemeriksaan LuarKepala/Muka: Chloasma gravidarum (-)Thorax: Hiperpigmentasi areola mamae dan papilla mamae (+), Papila mammae menonjolAbdomen : Membesar, striae gravidarum (+)Leopold I: TFU 30 cm, bagian teratas teraba massa lunak, kesan bokong.Leopold II: Letak memanjang, teraba lengkung kontinu dan tahanan terbesar di sebelah kanan. Kesan punggung janin di sebelah kanan ibu.Leopold III: Teraba bagian terbawah janin bulat, keras, presentasi kepala, kepala masih bias digerakkan.Leopold IV: 5/5, kepala janin belum masuk PAP.Auskultasi: Janin tunggal, Hidup, DJJ 132x/menit, normal regulerHis: (-)

InspekuloTidak dilakukan Pemeriksaan fornisesTidak dilakukan Pemeriksaan dalam Vulva: Tidak ada kelainan Vagina: Tidak ada kelainan Vaginal Thoucher : Tidak dilakukan Pemeriksaan panggulTidak dilakukan

D. Pemeriksaan PenunjangLaboratorium:Golongan darah: BHb: 9,9 mg/dlLeukosit: 9.300/mm3Trombosit: 360.000/mm3Hematokrit: 29 %Eritrosit: 4,10 juta/lGDS: 130 g/dlUrin lengkap: Proteinuria -, Glukosuria -HBsAg: (-)HIV: Non reaktifE. Pemeriksaan Penunjang yang Dianjurkan(-)

F. Diagnosis Diagnosis Kerja : G2P1A0 Gravida 32-33 Minggu dengan Anemia pada Kehamilan Diagnosis Banding : (-)

BERKAS KELUARGAA. Profil Keluarga1. Karakteristik Keluargaa. Identitas Kepala Keluarga: Tn. Ab. Identitas Pasangan : Ny. Nc. Struktur Komposisi Keluarga:

Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal serumahNoNamaKedudukan dalam keluargaGender(L/P)Umur(tahun)PendidikanPekerjaanKeterangan Tambahan

1Tn. AKepala KeluargaL33SLTPTukang ojek

2Ny. NIstri P29SLTPIbu rumah tangga

3An. MFAnakL5PAUD-

Tn. A (33 tahun) dan Ny. N (29 tahun) sudah menikah selama 6 tahun. Mereka memiliki 1 orang anak yang bernama An. MF (5 tahun).

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidupa. Lingkungan Tempat TinggalTabel 3. Lingkungan Tempat TinggalStatus kepemilikan rumah: Milik sendiriDaerah perumahan: Padat Bersih

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah: 5x4 m2Keluarga tinggal di rumah yang berlingkungan padat. Rumah tersebut cukup nyaman untuk ditempati oleh seluruh anggota keluarga dan belum memenuhi syarat-syarat rumah sehat.

Jumlah penghuni dalam satu rumah: 3 orang

Luas halaman rumah: Tidak ada

Bertingkat/tidak bertingkat: Tidak bertingkat

Lantai rumah terbuat dari: Keramik

Dinding rumah terbuat dari: Tembok

Jamban keluarga: Ada

Tempat bermain: Tidak ada

Penerangan listrik: 800 watt

Air bersih: Ada (PAM)

Tempat pembuangan sampah: Ada

b. Kepemilikan Barang-Barang BerhargaNy. N memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain, satu buah televisi berwarna berukuran kecil, satu buah kipas angin, satu buah kompor dan satu buah kulkas berukuran kecil. Kemudian, keluarga Tn. A juga memiliki satu buah sepeda motor yang biasa digunakan oleh Tn. A untuk bekerja yang dibeli dengan cara kredit. Keluarga Ny. E merupakan keluarga dengan ekonomi mengah ke bawah.

c. Denah RumahGambar 1. Denah rumah Tn. A

Keterangan:: jendela: pintu

Kamar mandi Dapur

Ruang keluarga Kamar Utama

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Tempat Berobat : Puskesmas Kelurahan Galurb. Balita : Posyanduc. Asuransi/Jaminan Kesehatan: KJS

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 4. Pelayanan KesehatanFaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan(-)Pasien berobat ke Puskesmas dengan berjalan kaki, karena tidak terlalu jauh dari tempat tinggal pasien. Seluruh anggota keluarga memiliki jaminan kesehatan yaitu kartu KJS. Pasien merasa puas dengan pelayanan puskesmas.

Tarif pelayanan kesehatanTerjangkau

Kualitas pelayanan kesehatanCukup Memuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan MakanKeluarga A mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga kali sehari, yaitu makan pada pagi, siang dan malam hari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. A selalu dibeli dan dimasak sendiri oleh sang istri, Ny. N. karena penghasilan suami yang sedikit, keluarga ini hanya makan makanan seadanya. Keluarga ini membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.

b. Penerapan Pola Gizi SeimbangMenu makanan sehari-hari yang sering dibeli oleh Tn A antara lain nasi, tahu, tempe, sayuran, terkadang telur, dan ikan. Sedangkan menu lainnya seperti daging, ayam, dan buah-buahan jarang sekali dikonsumsi, pasien juga jarang minum susu, sehingga pola gizi seimbang belum diterapkan di keluarga ini.

Tabel 5.Food RecallHariWaktuMenuJumlah Kalori

07 Agustus 2015Pagi 1 piring nasi (242 kal) dengan 1 tempe goreng (208 kal), sayur asam (40 kkal), dan 1 gelas air mineral490 kal

Siang 1 piring nasi (242 kal) dengan 1 telor ceplok (110 kal) 1 gelas air mineral352 kal

1 tempe goreng (208 kal), dan 1 gelas teh manis (70 kal) 278 kal

Total : 1120 kal

08 Agustus 2015Siang

1 piring mie instan (360 kal), 1 gelas air mineral, telor rebus (162 kal)522 kal

Malam 1 piring nasi putih (242 kal) dengan 1 buah ikan peda (140 kal), 1 gelas teh manis (70 kal)452 kal

Total : 974 kal

29 Juni 2015

Pagi 1 piring nasi putih (242 kal) dengan 1 buah telur balado (110 kal), 1 gelas air mineral352 kal

Siang 1 piring nasi putih (242 kal) dengan 1 buah perkedel jagung (190 kal), 1 gelas teh manis (70 kal)

502 kal

Malam 1 buah perkedel jagung (190 kal), 1 gelas air mineral190 kal

Total : 1044 kal

Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim Ali (2009) adalah:BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )BBI = (TB 100 ) = 155 100 = 55 kg, maka:BBIH = 55 + ( 33 x 0,35 ) = 66.55 kg

Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict adalah:BEE= 655 + (9,6 x BBIH) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)BEE= 655 + (9,6 x 66,55) + (1,8 x 155) (4,7 x 29)BEE= 655 + 638,8 + 279 136,3 = 1436,5 kalori = 1500 kalori

Kebutuhan Zat Gizi :a . Protein 10% dari total kalori = ( 15% X 1500) : 4 = 56 grb. Lemak 20% dari total kalori = ( 35% X 1500) : 9 = 58 grc. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak = ( 60% X 1500) : 4 = 225 gr

Interpretasi terhadap food recall pasien: Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. N mendapat total kalori per hari :Tanggal 7 Agustus 2015: 1120 kkalTanggal 8 Agustus 2015: 974 kkalTanggal 9 Agustus 2015: 1044 kkalTotal kalori : 1120 + 974 + 1044 / 3 = 1046 kalori Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi atau kalori serta kebutuhan zat gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari setelah datang ke Puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien kurang dari jumlah energi atau kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakup gizi yang seimbang untuk kehamilannya.

6. Pola Dukungan Keluargaa. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluargaa) Suami pasien senantiasa memberi dukungan dalam menghadapi penyakit yang diderita pasien dengan cara :i. Suami pasien bekerja keras untuk menambah penghasilan keluarga agar dapat membeli makanan sehari-hari yang lebih bergiziii. Suami pasien terkadang ikut menemani pasien dalam memeriksakan kandungannya ke Puskesmasiii. Suami pasien mengingatkan pasien untuk selalu makan dan beristirahat agar kandungan pasien senantiasa sehatb) Ibu pasien senantiasa memberi dukungan dalam menghadapi penyakit yang diderita pasien dengan cara :i. Ibu pasien mengingatkan pasien untuk menjaga kondisi fisik pasienii. Ibu pasien mengingatkan pasien untuk memeriksakan kandungan secara rutin di Puskesmasb. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluargaPasien mengurusi pekerjaan rumah tangga dan mengurusi anak sehingga pasien sering makan tidak tepat waktu dan pasien menjadi kurang beristirahat.

A. Genogram1. Bentuk KeluargaBentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family). Keluarga terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. N sebagai istri. Keluarga ini tinggal dalam satu rumah.

2. Tahapan Siklus KeluargaMenurut Duvall (1967), keluarga Tn. A berada pada tahapan siklus keluarga yang ketiga, yaitu tahap ini dimulai ketika pasien dan suami menikah dan telah memiliki satu anak berusia 5 tahun, anak usia prasekolah (family with pre-school children). Pernikahan dari sepasang insan menandai dimulainya keluarga baru. Ketika dua orang diikat dalam satu pernikahan, maka mereka membangun satu kehidupan bersama yang baru. Membangun perkawinan yang saling memuaskan juga berarti menyesuaikan diri dengan perbedaan-perbedaan yang ada, jangan sampai terjadi konflik. Untuk mencegah konflik, perlu dikembangkan sikap empati, saling mendukung, serta komunikasi secara terbuka dan sopan.

3. Family Map

Tn. I, 65 th Ny. Y, 55 th

Ny. S 32th Tn. T 38 th Tn. S 32 th Ny. N 29th Tn. A 33th

An.MF 5th An. R 8th An. R 3th

Keterangan Gambar :: Laki-laki: Pasien, ibu hamil: Perempuan: Meninggal: Keturunan: PernikahanPasien adalah seorang istri yang tinggal bersama suami dan anaknya. Pasien memiliki seorang anak yang berusia 5 tahun. Suami pasien selalu memberikan dukungan kepada pasien agar rajin memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas dan selalu mengingatkan pasien untuk makan serta beristirahat yang cukup.

4. Dinamika KeluargaNy. N selalu berpergian sendirian jika berobat atau memeriksakan kehamilan ke Puskesmas, namun terkadang suami dan anak pasien turut menemani pasien.

5. Fungsi Keluarga menurut Friedman (1981):a. Fungsi BiologisTn. A dan Ny. N mempunyai satu orang anak berusia 5 tahun. Anaknya lahir dengan persalinan normal yang ditolong oleh bidan dan lahir sehat. Fungsi biologis baik.b. Fungsi PsikologisNy. N mendapat perhatian yang cukup dari sang suami. Ia mengatakan suaminya adalah seorang kepala rumah tangga yang bijaksana. Suami Ny. N juga memberi dukungan kepada dirinya untuk terus menjaga kesehatan dan kandungannya.c. Fungsi EkonomiTn. A merupakan kepala keluarga. Penghasilan keluarga dihasilkan oleh Tn. A yang bekerja sebagai tukang ojek dengan penghasilan total keluarga per bulan sekitar Rp 800.000,- dan dirasa kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga karena harga bahan makanan yang terus meningkat.d. Fungsi SosialTn. A dan Ny. N sering berinteraksi dengan anaknya terutama saat sarapan. Dalam keluarga Tn. A bertindak sebagai kepala keluarga dan sebagai pengambil keputusan. Keluarga Ny. N tidak memiliki masalah dengan tetangga dan keluarga yang lain. Mereka selalu menjalin hubungan silaturahmi yang baik dengan keluarga besar maupun tetangga.Tn. A dan Ny. N sudah mulai mengajarkan norma-norma agama dan sopan santun terhadap orang lain sejak kecil kepada anaknya, memberikan pemahaman bahwa dirinya akan memiliki seorang adik sehingga nantinya anaknya dapat menyayangi adiknya tanpa ada rasa kecemburuan.e. Fungsi PendidikanTn. A dan Ny. N hanya menempuh pendidikan hingga tingkat SLTP karena terbentur masalah biaya. Kaena pendidikan meeka yang tidak terlalu tinggi, sehingga susah untuk mencari pekerjaan. Tn. A dan Ny. N beharap dapat menyekolahkan anak-anaknya kelak melebihi pendidikan yang mereka tempuh.

B. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga1.Masalah dalam organisasi keluarga : pola makan pasien tidak terkontrol atau tidak teratur dikarenakan pasien seorang istri yang mengurusi seluruh pekerjaan rumah dan mengurusi kebutuhan suami dan anaknya. Terkadang pasien juga harus mengantar dan menjemput anaknya sekolah.

2.Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan : sumber penghasilan keluarga berasal dari suami pasien yang bekerja sebagai tukang ojek. Pasien merasa penghasilan suami kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga pasien dan keluarga makan makanan seadanya yang tidak memenuhi kriteria makanan bergizi.

C. Diagnosis Holistik1. Aspek Personala. Alasan kedatanganPasien datang berobat ke puskesmas atas kesadaran pasien sendiri, dan dukungan dari keluarga, karena pasien dan keluarga ingin memiliki anak yang lahir dalam keadaan sehat dan ibu yang selamat saat melahirkan.b. Harapan Pasien memiliki harapan untuk sehat, tidak lemas, dan tidak nyeri kepala lagi, agar pasien dapat fokus dalam mengurusi rumah tangga dan mengurusi anaknya.c. Kekhawatiran Pasien memiliki kekhawatiran jika penyakitnya akan mempengaruhi anak yang dikandungnya.2. Aspek KlinikBerdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik disimpulkan sebagai berikut :a. Diagnosis kerja : Anemia pada kehamilanb. Diagnosis banding : -

3. Aspek Risiko Internala. Genetik Tidak terdapat riwayat penyakit anemia pada kehamilan saat kehamilan anak pertama. Tidak terdapat riwayat gangguan selama kehamilan dan persalinan seperti perdarahan, mual, muntah hebat, riwayat sering pingsan di kehamilan anak pertama.b. Pola makan Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang.c. Kebiasaan Pasien mempunyai kebiasaan makan makanan yang kurang bergizi dan pola makan yang tidak teratur. Pasien juga kurang beristirahat.d. SpiritualPasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya merupakan teguran agar pasien lebih memperhatikan kesehatannya.

4. Aspek Eksternal & Psikososial Pasien harus mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurusi anaknya, terkadang pasien juga mengantar ataupun menjemput anaknya jika suami pasien sedang berada di luar. Pekerjaan yang banyak membuat pasien makan secara tidak teratur dan kurang beristirahat.Suami pasien selalu mengingatkan pasien untuk makan dan beristirahat agar kandungannya tetap sehat.

5. Aspek FungsionalMenurut skala ICFC pasien termasuk derajat 2 dimana dalam beraktivitas sehari-hari pasien mulai merasa terganggu.

D. Rencana Pelaksanaan

AspekKegiatanSasaranWaktuHasil yang diharapkan

Aspek Personala. Memberikan penyuluhan tentang penyakit yang di deritanya, mulai dari gejala penyakit, pengobatan serta komplikasi yang dapat diakibatkan oleh penyakit yang diderita pasien.b. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya kontrol kehamilan agar dapat mendeteksi dini komplikasi yang menyertai kehamilanc. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya makan-makanan bergiziPasienSaat di Puskesmas dan kunjungan rumah Pasien dapat memahami dengan baik tentang penyakit yang sedang dideritanya sehingga dapat mengupayakan penanganan yang tepat untuk menghindari komplikasi yang berat bagi ibu dan janinnya di kemudian hari. Pasien rutin memeriksakan kehamilannya. Pasien menjaga pola makan.

Aspek Klinika. Memberikan penyuluhan tentang vitamin yang harus dikonsumsi pasien selama hamil untuk mencegah penyakitb. Memberikan vitamin zat besi-asam folat yang dikonsumsi 3x/hariPasienSaat di PuskesmasPasien mengalami perbaikan dalam status kesehatannya dan mengurangi keluhan pasien serta kualitas hidup pasien meningkat

Aspek Risiko Internala. Memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien pentingnya makan makanan bergizi dan istirahat yang cukupb. Memberikan penyuluhan tentang manfaat makan makanan bergizi terhadap pencegahan penyakit terutama anemia c. Mengajarkan pasien untuk menghitung kebutuhan kalori sehari-hari sehingga pasien dapat merencanakan pola makan sehari-hari sesuai dengan kebutuhan kalori.Pasien dan seluruh anggota keluarga Saat kunjugan rumahPasien dapat menerapkan hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup

AspekEksternal& Psikososial a. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga efek sampng dari penyakit anemia terhadap anak yang dikandungb. Menganjurkan kepada suami pasien untuk terus memberi semangat kepada pasien untuk menjaga kondisi fisik dirinya dan anak yang dikandungnyaPasien dan suami pasienSaat kunjungan rumahPasien dan suami lebih mengetahui apa itu anemia dan efek terhadap kehamilan dan kandungan

Aspek FungsionalMenyarankan pasien untuk tetap melakukan olah raga dan aktivitas sehari-hari seperti biasa sesuai kemampuannyaPasienSaat di Puskesmas dan kunjungan rumahPasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya

E. Prognosis1. Ad vitam: dubia ad bonam2. Ad sanasionam: dubia ad bonam3. Ad fungsionam: dubia ad bonam

Lampiran 1. Contoh menu makan sehari 1500 kalori

Tabel 9. Contoh menu makan sehari 1500 kaloriWaktuBahan makananPenukarGramUkuranContoh menu

PagiRotiTelur ayamKacang merahSayuran 1 karbohidrat1 hewani1 nabatisayuran705510502 ptg1 butir1 sdm mangkukRoti panggangOmelet Sup kacang merah + wortel

SelinganBuah1 buah1102 buahJeruk

SiangNasiIkan TempeSayuranBuah2 karbohidrat1 hewani1 nabati1 sayuran1 buah20040501001101 gelas1 ptg sedang2 ptg sedang1 mangkuk1 ptg besarNasiPepes ikanTempe bacemLalapanPepaya

SelinganBuah1 buah851 buahApel

MalamNasiAyam tanpa kulitTahuSayuranBuah1 karbohidrat1 hewani

1 nabatisayuran1 buah10040

11050 190 gelas1 ptg sedang

1 bj besarmangkuk1 ptg besarNasiAyam bakar

Tahu isiSayur bacemMelon

Sumber: Cara mudah mengatur makanan sehari-hari (FKUI, 2011)

24