Anemia Aplastik Khonsa

download Anemia Aplastik Khonsa

of 33

description

sdfgh

Transcript of Anemia Aplastik Khonsa

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Masuk RS Tanggal: 27-06-2015II. ANAMNESIS Keluhan Utama

Sering mimisan sejak 7 hari SMRS Riwayat Penyakit Sekarang Mimisan terjadi hampir setiap hari terutama bila terlalu lelah. Setiap kali mimisan menghabiskan kurang lebih 10 helai tisu. Gusi berdarah sering terjadi sejak 7 hari SMRS. Muntah darah disangkal. Os merasa sering lelah dan pusing. Os lebih sering pingsan sejak 7 hari SMRS. Luka berdarah sukar berhenti disangkal. Gampang lebam disangkal. Os sering memuntahkan apa yang dimakan sejak 2 hari SMRS. Demam disangkal, batuk disangkal, flu disangkal, tidak mau makan dan minum, BAB dalam batas normal, BAK dalam batas normal, penurunan berat badan disangkal. Riwayat Penyakit Dahulu Sering mimisan sebelumnya disangkalSering sakit sebelumnya disangkal Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat Pengobatan Belum pernah berobat kemanapun dan diberikan obat apapun sebelumnya Riwayat Alergi Os menyangkal adanya riwayat alergi Status GiziBB/U = 76% (Gizi Baik)

TB/U = 68% (Gizi Baik)

BMI = 20.8

BMI/U = 76% (Gizi Baik)

III. PEMERIKSAAN FISIKA. Pemeriksaan umum

Keadaan umum

: LemahKesadaran

: Compos mentis

Pernapasan

: 20 x/ menit

Nadi

: 100 x/ menit

Suhu

: 36oCBerat badan

: 50 kg

Tinggi Badan

: 155 cm Mata

: Ikterik (-/-), Anemis (+/+),

Konjungtiva Bleeding (-/-)Hidung

: Napas cuping hidung (-), epistaksis(+), deviasi septum(-)Telinga

: Sekret (-/-)Mulut

: Kering (+), Pucat (+)Leher

: Pembesaran KGB (-)Thorax

Cor

: Inspeksi: Ictus Cordis Tidak terlihat Palpasi: Ictus Cordis Tidak Teraba

Perkusi: Atas : ICR III sinistraKanan : Linea parasternal dextraKiri : ICR V Linea Mid Clavicularis Auskultasi : BJ I/BJ II tunggal, gallop -,

murmur Abdomen : Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris

Palpasi: vokal fremitus kiri kanan sama

Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi: vesikuler, ronkhi -/-, whezzing -/- Abdomen

:Inspeksi: Datar

Auskultasi: bising usus +

Perkusi: timpani

Palpasi : supel, lembut, turgor kulit kembali cepat, pembesaran organ -Ekstremitas

: Inspeksi: Hematom - Palpasi: akaral dingin, CRT>2

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Laboratorium PemeriksaanHasilNilai RujukanSatuan

Hematologi Lengkap

Haemoglobin1.612-16g/dL

Hematokrit5.037-47%

Eritrosit0.494.2-5410^6/uL

Leukosit2.9

*sudah diulang manual4.8-10.810^3/uL

Trombosit8

*sudah dikonfirmasi dengan SADT150-45010^3/uL

MCV102.280-94fL

MCH32.727-31Pg

MCHC32.033-37%

RDW-SD7637-54fL

PDW1.69-14fL

MPV5.08-12fL

PemeriksaanHasilNilai RujukanSatuan

Differential

LYM%23.426-36%

MXD%5.10-11%

NEU%68.540-70%

EOS%2.21-3%

BAS%0.82. Pemeriksaan laboratorium didapatkan pansitopeni.VI. DIAGNOSAAnemia AplastikVII. PENATALAKSANAAN Tampon kassa

Infus NaCl 50x 60 = 22 tpm

96

PRC 250 cc Trombosit 10 unit

FWB 250 cc

Metil prednisone 3x1 vial Ranitidine 2x1/2 ampul Diit timTINJAUAN PUSTAKAAnemia aplastik adalah kelainan hematologik yang ditandai dengan penurunan komponen selular pada darah tepi yang diakibatkan oleh kegagalan produksi di sumsum tulang. Pada keadaan ini jumlah sel-sel darah yang diproduksi tidak memadai. Penderita mengalami pansitopenia, yaitu keadaan dimana terjadi kekurangan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.1,2,3

Konsep mengenai anemia aplastik pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988 oleh Paul Ehrlich. Ia melaporkan seorang wanita muda yang pucat dan panas dengan ulserasi gusi, menorrhagia, anemia berat dan leukopenia. Sewaktu dilakukan autopsi ditemukan tidak ada sumsum tulang yang aktif, dan Ehrlich kemudian menghubungkannya dengan adanya penekanan pada fungsi sumsum tulang. Pada tahun 1904, Chauffard memperkenalkan istilah anemia aplastik.1,2,4

Insidensi anemia aplastik bervariasi di seluruh dunia, berkisar antara 2 sampai 6 kasus persejuta penduduk pertahun.2 Insidensi anemia aplastik diperkirakan lebih sering terjadi dinegara Timur dibanding negara Barat. Peningkatan insiden mungkin berhubungan dengan faktor lingkungan seperti peningkatan paparan terhadap bahan kimia toksik dibandingkan faktor genetik. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya peningkatan insiden pada penduduk Asia yang tinggal di Amerika. Penelitian yang dilakukan di Thailand menunjukkan peningkatan paparan dengan pestisida sebagai etiologi yang tersering.3,5

Ketersediaan obat-obat yang dapat diperjualbelikan dengan bebas merupakan salah satu faktor resiko peningkatan insiden. Obat-obat seperti kloramfenikol terbukti dapat mensupresi sumsum tulang dan mengakibatkan aplasia sumsum tulang dan mengakibatkan aplasia sumsum tulang sehingga diperkirakan menjadi penyebab tingginya insiden.6Diagnosis anemia aplastik dapat ditegakkan berdasarkan gejala subjektif, gejala objektif, pemeriksaan darah serta pemeriksaan sumsum tulang. Gejala subjektif dan objektif merupakan manifestasi pansitopenia yang terjadi. Namun, gejala dapat bervariasi dan tergantung dari sel mana yang mengalami depresi paling berat. Diagnosa pasti anemia aplastik adalah berdasarkan pemeriksaan darah dan pemeriksaan sumsum tulang. Penegakkan diagnosa secara dini sangatlah penting sebab semakin dini penyakit ini didiagnosis kemungkinan sembuh secara spontan atau parsial semakin besar.6,7Hampir semua kasus anemia aplastik berkembang ke kematian bila tidak dilakukan pengobatan. Angka kelangsungan hidup tergantung seberapa berat penyakit saat didiagnosis, dan bagaimana respon tubuh terhadap pengobatan.8 Semakin berat hipoplasia yang terjadi maka prognosis akan semakin jelek. Dengan transplantasi tulang kelangsungan hidup 15 tahun dapat mencapai 69% sedangkan dengan pengobatan imunosupresif mencapai 38%.9

Mengingat kasus anemia aplastik ini memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi dan pentingnya diagnosis lebih dini diharapkan tinjauan pustaka ini dapat menjadi salah satu sumber referensi.

Definisi Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah suatu sindroma kegagalan sumsum tulang yang ditandai dengan pansitopenia perifer dan hipoplasia sumsum tulang.4 Pada anemia aplastik terjadi penurunan produksi sel darah dari sumsum tulang sehingga menyebabkan retikulositopenia, anemia, granulositopenia, monositopenia dan trombositopenia.9 Istilah anemia aplastik sering juga digunakan untuk menjelaskan anemia refrakter atau bahkan pansitopenia oleh sebab apapun. Sinonim lain yang sering digunakan antara lain hipositemia progressif, anemia aregeneratif, aleukia hemoragika, panmyeloptisis, anemia hipoplastik dan anemia paralitik toksik.1

Epidemiologi

Anemia aplastik jarang ditemukan. Insidensi bervariasi di seluruh dunia, berkisar antara 2 sampai 6 kasus persejuta penduduk pertahun.2 Analisis retrospektif di Amerika Serikat memperkirakan insiden anemia aplastik berkisar antara 2 sampai 5 kasus persejuta penduduk pertahun.9 The Internasional Aplastic Anemia and Agranulocytosis Study dan French Study memperkirakan ada 2 kasus persejuta orang pertahun.2,9 Frekuensi tertinggi anemia aplastik terjadi pada orang berusia 15 sampai 25 tahun; peringkat kedua terjadi pada usia 65 sampai 69 tahun. Anemia aplastik lebih sering terjadi di Timur Jauh, dimana insiden kira-kira 7 kasus persejuta penduduk di Cina, 4 kasus persejuta penduduk di Thailand dan 5 kasus persejuta penduduk di Malaysia. Penjelasan kenapa insiden di Asia Timur lebih besar daripada di negara Barat belum jelas.9 Peningkatan insiden ini diperkirakan berhubungan dengan faktor lingkungan seperti peningkatan paparan dengan bahan kimia toksik, dibandingkan dengan faktor genetik. Hal ini terbukti dengan tidak ditemukan peningkatan insiden pada orang Asia yang tinggal di Amerika.5Klasifikasi Anemia AplastikAnemia aplastik umumnya diklasifikasikan sebagai berikut :

A. Klasifikasi menurut kausa2 :

1. Idiopatik : bila kausanya tidak diketahui; ditemukan pada kira-kira 50% kasus.

2. Sekunder : bila kausanya diketahui.

3. Konstitusional : adanya kelainan DNA yang dapat diturunkan, misalnya anemia FanconiB. Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan atau prognosis (lihat tabel 1).

Tabel 1. Klasifikasi anemia aplastik berdasarkan tingkat keparahan.3,9,10Anemia aplastik berat

Anemia aplastik sangat berat

Anemia aplastik bukan berat- Seluraritas sumsum tulang