ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN...

download ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH  TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN  KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

of 97

Transcript of ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN...

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    1/97

    ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH

    TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN

    KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    Oleh

    NUR FITRIANA

    H24070039

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2011

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    2/97

    ABSTRAK

    Nur Fitriana. H24070039. Analisis Pengaruh Promosi Word of Mouth Terhadap

    Brand Image dan Proses Keputusan Kunjungan Kebun Raya Bogor. Dibawah

    bimbingan Muhammad Syamsun dan R. Dikky Indrawan.

    Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan salah satu objek wisata yang

    berada di kabupaten Bogor. Kebun Raya Bogor didirikan pada tahun 1817

    dengan luas areal 87 Ha. Selain sebagai tempat wisata, Kebun Raya Bogor

    memiliki peran penting sebagai tempat melestarikan, mendayagunakan dan

    mengembangkan potensi tumbuhan melalui kegiatan konservasi ex-situ,

    penelitian, pendidikan, serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap Kebun

    Raya Bogor. Meskipun demikian, Kebun Raya Bogor merupakan tempat wisatayang masih minim akan promosinya dibandingkan dengan tempat wisata lainnya.

    Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi word

    of mouth terhadap brand image Kebun Raya Bogor, menganalisis pengaruh

    promosi word of mouth terhadap proses keputusan kunjungan Kebun Raya

    Bogor, menganalisis pengaruh brand image terhadap proses keputusan kunjungan

    Kebun Raya Bogor, dan menganalisis pengaruh promosi word of mouth dan

    brand image terhadap proses keputusan kunjungan Kebun Raya Bogor (KRB).

    Informasi dan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data

    primer dan data sekunder yang dilakukan pada bulan April sampai Mei 2011.

    Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner dan wawancara langsung di

    Kebun Raya Bogor. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalahpengunjung Kebun Raya Bogor sejumah lebih dari 100 pengunjung. Data

    sekunder berupa studi literatur, buku dan browsingdi internet. Metode analisis

    yang digunakan dalam pengolahan data adalah analisis regresi linier berganda, uji

    F, uji t, dengan alat pengelolaan data MINITAB 14 dan SPSS 16.0.

    Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa pada regresi pertama

    dimana pengaruh variabel Word of Mouth (WOM) terhadap brand image KRB

    tidak signifikan, dibuktikan dengan nilai R2 sebesar 8,6% dan hanya variabel

    Xtaking part yang berpengaruh secara signifikan karena thitung Xtaking part (2,27) > dari

    ttabel (1,96) atau sig. (0,025) alpha (0,05), regresi kedua pengaruh variabel

    WOM terhadap proses keputusan kunjungan KRB memiliki nilai R2 sebesar

    39,0% dan hanya variabel Xtalker dan Xtools yang berpengaruh secara signifikankarena thitung Xtalker(3,08) > dari ttabel (1,96) atau sig. (0,003) alpha (0,05) dan

    thitung Xtools (2,01) > dari ttabel (1,96) atau sig. (0,047) alpha (0,05), regresi ketiga

    adalah pengaruh variabel brand image terhadap proses keputusan kunjungan

    KRB memiliki nilai R2 sebesar 62,8% dan variabel Xgeografis dan Xpesaing yang

    berpengaruh signifikan karena thitung Xgeografis (3,80) > dari ttabel (1,96) atau sig.

    (0,000) alpha (0,05) dan thitung Xpesaing (8,77) > dari ttabel (1,96) atau sig. (0,000)

    alpha (0,05) sedangkan regresi terakhir yaitu pengaruh variabel WOM dan

    brand image terhadap proses keputusan kunjungan KRB memiliki nilai R2 sebesar

    52,4% dimana kedua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

    keputusan kunjungan KRB.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    3/97

    ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH

    TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN

    KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    SKRIPSI

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    SARJANA EKONOMI

    Pada Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh

    NUR FITRIANA

    H24070039

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2011

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    4/97

    Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Promosi Word Of Mouth Terhadap Brand

    Image Dan Proses Keputusan Kunjungan Kebun Raya Bogor

    Nama : Nur Fitriana

    NIM : H24070039

    Menyetujui,

    Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

    Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc. R. Dikky Indrawan, SP, MM

    NIP 19500727 197412 1 001

    Mengetahui

    Ketua Departemen,

    Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.

    NIP 19610123 198601 1 002

    Tanggal Lulus :

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    5/97

    v

    RIWAYAT HIDUP

    Nur Fitriana dilahirkan di Banjarmasin pada tanggal 5 Februari 1989 anak

    ke dua dari empat bersaudara pasangan Adrianto dan Fauziah. Pada tahun 2001

    lulus dari pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Pagi Kebayoran Lama

    Utara Jakarta Selatan, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama

    (SMP) Negeri 31 Jakarta dan lulus tahun 2004, selanjutnya lulus dari Sekolah

    Menengah Umum Negeri (SMAN) 32 Jakarta pada tahun 2007.

    Pada tahun 2007, diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI

    (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor) yang pada akhirnya masuk ke

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen Manajemen. Selama masa

    perkuliahan aktif dalam Dewan Eksekutif COM@ (Center of Management)

    sebagai anggota POB (Production Operation and Business) periode 2008-2009,

    kemudian sebagai Secretary Corporate periode 2009-2010. Selain itu, aktif juga

    dalam FEMous Teater sebagai anggota pada tahun 2008-2010. Dan bergabung

    dengan kepanitiaan beberapa acara himpunan profesi maupun acara dari Badan

    Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM). Pada

    tahun 2009 dipercaya sebagai bendahara kegiatan Kompetisi Simulasi Bisni dalam

    Integrated Business Simulation yang diadakan Center of Management.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    6/97

    vi

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

    dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai

    syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

    Kuatnya promosi Word Of Mouth di kawasan Kebun Raya Bogor memicu

    penelitian mengenai pengaruh promosi Word Of Mouth terhadapBrand Image dan

    Proses Keputusan Kunjungan Kebun Raya Bogor perlu dilakukan dan

    dikembangkan. Dengan mengetahui pengaruh yang ada, diharapkan pihak

    pengelola Kebun Raya Bogor mampu memanfaatkan peluang yang terbentuk pada

    pasar pariwisata Kebun Raya Bogor dan mampu melayani wisatawan dengan

    lebih baik untuk mengenali tanggapan pengunjung. Skripsi ini berjudul Analisis

    Pengaruh Promosi Word of Mouth TerhadapBrand Image dan Proses Keputusan

    Kunjungan Kebun Raya Bogor.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

    kekurangan. Untuk itulah mengharapkan saran yang membangun dari berbagai

    pihak demi perbaikan skripsi ini selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini

    menjadi bahan referensi dan berguna bagi semua pihak. Dan berharap semoga

    skripsi ini bermanfaat bagi kemaslahatan umat dan bernilai ibadah dalam

    pandangan ALLAH SWT. Amin, Ya Rabbal Alamin.

    Bogor, Juni 2011

    Penulis

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    7/97

    vii

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Skripsi ini tidak dapat tersusun tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena

    itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Dr. Ir. Muhammad Syamsun M.Sc. dan R. Dikky Indrawan SP. MM sebagaidosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk

    memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis

    dalam penyusunan skripsi.

    2. Dra. Siti Rahmawati M.Pd. atas ketersediaannya untuk meluangkan waktumenjadi dosen penguji. Semua saran maupun kritik Ibu merupakan hal yang

    sangat berharga dalam penyempurnaan skripsi ini.

    3. Abah dan Mama tercinta yang telah memberikan dukungan moril, semangat,kasih sayang dan doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan program

    Sarjana ini. Sampai kapanpun tidak akan dapat terlupakan semua kebaikan

    yang diberikan.

    4. Seluruh staf pengajar, staf tata usaha, staf perpustakaan, dan karyawan/iDepartemen Manajemen FEM IPB yang telah banyak membantu selama masa

    perkuliahan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah memberikan

    pengetahuan sampai penulisan ini selesai.

    5. Keluargaku tersayang Kak Eka, Aa Wendy, Novi dan Rizky yang telahmemberikan semangat dan dukungan serta keceriaan di sela-sela kesibukan

    menyusun skripsi. Semoga karya sederhana ini bisa menjadi persembahan

    yang terbaik. Serta Biyan ponakan tercinta yang selalu memberikan canda

    tawa yang menghibur selama ini.

    6.

    Elis, Assyifa, Rari, Cipa dan Indri wanita-wanita superku, terima kasih telahmemberikan warna dalam hidup dimasa perkuliahan baik suka maupun duka.

    7. Teman-teman satu bimbingan (Irma, Ochi, Adi dan Gerry) atas kerjasama dandukungan serta doanya selama bimbingan dan penyusunan skripsi.

    8. Keluarga Masasi (Pak Dedy, Pak Asep, Bang JW, Bang Ojan, Kak Afif, KakWiwid, Kak Ikbal dan Kakak-kakak lainnya) yang telah memberikan banyak

    ilmu, semangat, dorongan dansharingselama pembuatan skripsi.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    8/97

    viii

    9. Teman-teman Kosan WJ (Fery, Santi, Dila, Mba Ires, Ikke, Tipa, Uthu, Atik,Nita, Endang, Wasi, Rini, dan teman-teman lainnya) yang telah memberikan

    warna dalam hidup, tempat sharing, doa, dorongan, semangat, dan kasih

    sayang yang sangat berkesan selama perkuliahan.

    10. Sahabat-sahabatku tersayang Siti, Sisil, Ayung, Pasha, Sri, Fajar, Kiki terimakasih untuk segala semangat dan dukungan.

    11. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen 44 dan Angkatan 44 IPB yang telahbanyak melukiskan kenangan indah dan kebersamaan selama masa

    perkuliahan, semoga silaturahmi kita akan tetap terjaga..

    12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantudalam menyelesaikan skripsi ini.

    Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan

    saran sangat diperlukan agar dapat menjadi lebih baik. Akhirnya, berharap skripsi

    ini dapat manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan memberikan

    kemaslahatan bagi orang lain.

    Bogor, Juni 2011

    Penulis

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    9/97

    ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    ABSTRAK

    RIWAYAT HIDUP ................................................................................. v

    KATA PENGANTAR............................................................................. vi

    UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................. vii

    DAFTAR ISI........ .................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR............................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiii

    I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

    1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

    1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

    1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

    1.5. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 4

    II TINJAUAN PUSTAKA

    ................................................................... 52.1. Pemasaran ................................................................................... 5

    2.2. Pariwisata .................................................................................... 5

    2.2.1 Ekowisata ........................................................................... 6

    2.3. Bauran Promosi ........................................................................... 7

    2.4. Word of Mouth ............................................................................ 8

    2.5. Merek (Brand) ............................................................................. 9

    2.6. Citra Merek (Brand Image) ......................................................... 11

    2.7. Konsumen ................................................................................... 11

    2.8. Keputusan Pembelian .................................................................. 12

    2.8.1 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian ........................ 12

    2.9. Penelitian Terdahulu ................................................................... 14

    III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 16

    3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................... 16

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 18

    3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 18

    3.4. Pengumpulan Data ...................................................................... 18

    3.4.1 Metode Penarikan Sampel ................................................. 18

    3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 19

    3.5. Pengelolaan dan Analisa Data ..................................................... 21

    3.5.1 Analisis Deskriptif ............................................................. 21

    3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 21

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    10/97

    x

    3.5.3 Uji F dan Uji t .................................................................... 24

    3.5.4 Uji Hipotesis ...................................................................... 24

    3.5.5 Analisis Kolerasi Kanonik ................................................. 25

    IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 27

    4.1. Gambaran Umum Kebun Raya Bogor ........................................ 27

    4.1.1 Visi Misi dan Tujuan Kebun Raya Bogor ......................... 28

    4.2. Struktur Organisasi Kebun Raya Bogor ...................................... 29

    4.3. Karakteristik Pengunjung ............................................................ 30

    4.4. Pengaruh Word of Mouth TerhadapBrand Image ...................... 38

    4.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 38

    4.4.2 Uji F dan Uji t .................................................................... 40

    4.4.3 Uji Hipotesis ...................................................................... 41

    4.4.4 Analisis Kolerasi Kanonikal .............................................. 42

    4.5. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Proses Keputusan

    Kunjungan ..................................................................................... 474.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 48

    4.5.2 Uji F dan Uji t .................................................................... 49

    4.5.3 Uji Hipotesis ...................................................................... 51

    4.6. PengaruhBrand Image Terhadap Proses Keputusan

    Kunjungan ................................................................................... 52

    4.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 53

    4.6.2 Uji F dan Uji t .................................................................... 54

    4.6.3 Uji Hipotesis ...................................................................... 56

    4.7. Pengaruh Word of Mouth danBrand Image terhadap Proses

    Keputusan Kunjungan ................................................................. 57

    4.7.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 58

    4.7.2 Uji F dan Uji t .................................................................... 59

    4.7.3 Uji Hipotesis ...................................................................... 61

    4.8 Implikasi Manajerial ................................................................... 61

    KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 65

    Kesimpulan ......................................................................................... 65

    Saran .................................................................................................. 65

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 67

    LAMPIRAN ........................................................................................... 69

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    11/97

    xi

    DAFTAR TABEL

    No Halaman

    1. Data statistik kunjungan wisatawan KRB tahun 2007-2010 ...................... 22. Fungsi merek bagi konsumen .................................................................... 103. Tabulasi silang domisili pengunjung dengan citra Kebun Raya Bogor ..... 364. Hasil analisis regresi linier berganda Word of Mouth terhadap

    Brand Image ................................................................................................ 39

    5. Matriks kolerasi antar peubah dependent (Y) dengan peubahindependent (X) .......................................................................................... 41

    6. Matriks kolerasi antar peubah dependen (Y) ............................................. 447. Bobot kanonik dan beban kanonik ............................................................. 468. Hasil analisis regresi linier berganda Word ofMouth terhadap Proses

    Keputusan Kunjungan ................................................................................ 489. Hasil analisis regresi linier bergandaBrand Image terhadap Proses

    Keputusan Kunjungan ................................................................................ 53

    10. Hasil analisis regresi linier berganda Word of Mouth danBrand Imageterhadap Proses Keputusan Kunjungan ...................................................... 58

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    12/97

    xii

    DAFTAR GAMBAR

    No Halaman

    1. Proses Pengambilan Keputusan .................................................................. 122. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................... 173. Jenis kelamin responden ............................................................................. 304. Usia responden ............................................................................................ 315. Status pernikahan responden ....................................................................... 316. Jumlah keluarga inti responden ................................................................... 317. Pekerjaan utama responden ......................................................................... 328. Pendidikan terakhir responden .................................................................... 329. Rata-rata pengeluran total per bulan responden .......................................... 3310. Rata-rata pengeluaran total hiburan per bulan responden ........................... 3311. Tempat tinggal / Domisili responden .......................................................... 3412. Tarif Pelayanan KRB responden ................................................................. 3413. Transportasi pengunjung ............................................................................. 3514. Dengan siapa berkunjung ............................................................................ 3515. Citra KRB ................................................................................................... 3616. Sumber informasi responden ...................................................................... 3717. Merekomendasikan KRB ............................................................................ 3718. Kerangka hipotesis Word of Mouth terhadapBrand Image ........................ 3819. Kerangka hipotesis Word of Mouth terhadap Proses Keputusan

    Kunjungan ................................................................................................... 4720. Kerangka hipotesisBrand Image terhadap Proses Keputusan Kunjungan . 5221. Kerangka hipotesis Word of Mouth danBrand Image terhadap

    Proses Keputusan Kunjungan ..................................................................... 57

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    13/97

    xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    No Halaman

    1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 702. Struktur Organisasi Kebun Raya Bogor .................................................... 723. Kuesioner penelitian .................................................................................. 734. Hasil pengolahan data Regresi Linier Berganda untukWord of

    Mouth terhadapBrand Image ..................................................................... 775. Hasil pengelolaan data kolerasi kanonik untukWord Of Mouth dan

    Brand Image ............................................................................................... 796. Hasil pengolahan data Regresi Linier Berganda untukWord of

    Mouth terhadap Proses Keputusan Kunjungan ........................................... 817. Hasil pengolahan data Regresi Linier Berganda untukBrand image

    terhadap Proses Keputusan Kunjungan ....................................................... 838. Hasil pengolahan data Regresi Linier Berganda untukWord of Mouth

    danBrand Image terhadap Proses Keputusan Kunjungan .......................... 85

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    14/97

    1

    I. PENDAHULUAN

    1.1.Latar BelakangRekreasi merupakan aktivitas manusia untuk beristirahat dari

    pekerjaan, yang memberikan perubahan (selingan hiburan), dan memulihkan

    kembali agar bisa kembali bekerja (De Grazia dalam Brockman dan Merriam,

    1973). Adapun motivasi orang untuk berpartisipasi dalam rekreasi alam

    ditimbulkan oleh keinginan untuk santai, mencapai kepuasan diri sendiri,

    melepaskan diri sendiri dari kehidupan sehari-hari dan keinginan untuk

    melakukan perjalanan (Douglass, 1970).

    Rekreasi alam merupakan salah satu bentuk rekreasi yang

    memanfaatkan tempat-tempat terbuka untuk mendapatkan penyegaran dan

    menikmati keindahan alam. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan

    berekreasi, obyek-obyek alam yang menarik semakin banyak dikunjungi dan

    dijadikan daerah tujuan wisata yang menyenangkan. Adapun faktor-faktor

    yang mempercepat pertumbuhan pariwisata adalah pertumbuhan demografi,

    kemajuan teknologi, perubahan politik dan keamanan, adanya keinginan

    terhadap pariwisata ramah lingkungan, dan faktor kesehatan (Yoeti, 2006).

    Hal ini mendorong pariwisata menjadi sektor industri yang dapat berkembang

    dengan pesat dan cepat. Disamping itu sektor pariwisata juga

    menyumbangkan devisa yang cukup besar untuk Indonesia.

    Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan salah satu objek wisata yang

    berada di kabupaten Bogor. Kebun Raya Bogor didirikan pada tahun 1817

    dengan luas areal 87 Ha atas prakarsa Prof. Dr. Reinwadt, seorang ahli botani

    dari Jerman. Koleksi di Kebun Raya Bogor terdiri dari tanaman tropis dengan

    jenis tanaman lebih dari 20.000 tanaman yang tergolong dalam 6.000 spesies

    (www.kotabogor.go.id). Kebun Raya Bogor termasuk salah satu kebun raya

    tertua di Asia Tenggara dalam bidang koleksi dan kegiatan ilmiah. Disamping

    itu KRB juga merupakan aset Kota Bogor yang perlu dilestarikan.

    Berikut adalah data statistik kunjungan wisatawan yang datang

    berkunjung di Kebun Raya Bogor pada Tahun 2007-2010:

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    15/97

    2

    Tabel 1. Data statistik kunjungan wisatawan Kebun Raya Bogor tahun

    2007-2010

    Tahun Wisatawan Nusantara(orang)

    Wisatawan Mancanegara(orang)

    Total Wisatawan(orang)

    2007 938.973 15.124 954.097

    2008 783.654 16.057 799.711

    2009 779.510 17.538 797.048

    2010 824.803 20.218 845.021

    Sumber : Jasa informasi Kebun Raya Bogor (diolah)

    Pada Tabel 1 diperoleh informasi bahwa jumlah kunjungan wisatawan

    Kebun Raya Bogor mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya dari

    tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Jumlah pengunjung terbanyak berada

    pada tahun 2007 yaitu sebesar 954.097 wisatawan dan paling sedikit beradapada tahun 2009 yaitu sebesar 797.048 wisatawan.

    Saat ini tempat wisata alam di Kabupaten Bogor mengalami

    peningkatan dan persaingan yang cukup ketat. Namun tidak menyurutkan

    minat wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk

    mengunjungi Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu

    tempat wisata yang berbasis ekowisata, dimana diposisikan sebagai lawan

    dari tempat wisata missal. Hal ini disebabkan selain sebagai tempat wisata,Kebun Raya Bogor memiliki peran penting sebagai tempat melestarikan,

    mendayagunakan dan mengembangkan potensi tumbuhan melalui kegiatan

    konservasi ex-situ, penelitian, pendidikan, serta peningkatan apresiasi

    masyarakat terhadap Kebun Raya Bogor. Keunggulan Kebun Raya Bogor

    telah diakui tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat

    internasional. Bahkan KRB disejajarkan dengan Kebun Raya besar lainnya

    seperti Royal Botanic Gardens of Kew (Inggris) dan New York Botanical

    Gardens (Amerika Serikat). Faktor-faktor itu juga yang menyebabkan Kebun

    Raya Bogor tetap diminati. Meskipun Kebun Raya Bogor merupakan tempat

    wisata yang masih minim akan promosinya dibandingkan dengan tempat

    wisata lainnya.

    Promosi dari mulut ke mulut sering dikenal juga dengan Word of

    Mouth (WOM). WOM tidak membutuhkan biaya yang begitu besar, namun

    dapat memperoleh efektivitas yang sangat besar. Didukung lagi dengan

    kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang berkumpul dan bersosialisasi

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    16/97

    3

    untuk bercerita akan hal-hal yang mereka sukai dan alami. Penelitian ini

    bermaksud untuk melihat pengaruh promosi Word of Mouth sebagai bauran

    promosi yang disampaikan oleh pengirim pesan (sender) yaitu pihak Kebun

    Raya Bogor terhadap brand image dan proses keputusan pengunjung untuk

    mengunjungi Kebun Raya Bogor.

    1.2.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka perumusan

    masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana pengaruh promosi Word of Mouth terhadap Brand ImageKebun Raya Bogor?

    2. Bagaimana pengaruh promosi Word of Mouth terhadap proses keputusankunjungan Kebun Raya Bogor?

    3. Bagaimana pengaruh Brand Image terhadap proses keputusan kunjunganKebun Raya Bogor?

    4. Bagaimana pengaruh promosi Word of Mouth dan Brand Image terhadapproses keputusan kunjungan Kebun Raya Bogor?

    1.3.Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian

    ini adalah:

    1. Menganalisis pengaruh promosi Word of Mouth terhadap Brand ImageKebun Raya Bogor.

    2. Menganalisis pengaruh promosi Word of Mouth terhadap proses keputusankunjungan Kebun Raya Bogor.

    3. Menganalisis pengaruhBrand Image terhadap proses keputusan kunjunganKebun Raya Bogor.

    4. Menganalisis pengaruh promosi Word of Mouth danBrand Image terhadapproses keputusan kunjungan Kebun Raya Bogor.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    17/97

    4

    1.4.Manfaat PenelitianBerdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini diharapkan

    akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan yaitu:

    1. Bagi pengelola Kebun Raya Bogor, penelitian ini bisa dijadikan sebagaimasukan dalam pengelolaan pengaruh promosi Word of Mouth terhadap

    Brand Image dan proses keputusan kunjungan Kebun Raya Bogor.

    Sehingga, akhirnya dapat meningkatkan pendapatan.

    2. Bagi mahasiswa, penelitian ini merupakan sarana pengembangan wawasandan pengembangan kemampuan analisis tentang pengaruh promosi Word

    of Mouth terhadap Brand Image dan proses keputusan kunjungan Kebun

    Raya Bogor, dan juga sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mendapat

    gelar sarjana.

    3. Bagi Institut Pertanian Bogor, penelitian pengaruh promosi Word of MouthterhadapBrand Image dan proses keputusan kunjungan Kebun raya Bogor

    diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan, informasi, serta bahan

    referensi dalam melakukan penelitian lanjutan.

    1.5.Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian ini terbatas pada menganalisis pengaruh

    promosi Word of Mouth terhadap Brand Image dan proses keputusan

    kunjungan Kebun Raya Bogor. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang

    diberikan kepada pengunjung Kebun Raya Bogor dan dilakukan di area

    Kebun Raya Bogor.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    18/97

    5

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Pemasaran

    American Marketing Association dalam Tjiptono (2008)

    mendefinisikan pemasaran sebagai fungsi organisasi dan serangkaian proses

    menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi para

    pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga

    memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakholdernya.

    Menurut Kotler (2004), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang

    didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan

    diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

    mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

    2.2. Pariwisata

    Pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar domisili untuk melepaskan

    diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain (Damanik dan Weber,

    2006). Sedangkan menurut Yoeti (2006) suatu perjalanan dapat dikatakan

    pariwisata jika memenuhi syarat sebagai berikut:1. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain (from one place to

    another places), diluar tempat kediaman orang itu biasanya tinggal.

    Perjalanan yang dilakukan minimal 24 jam atau lebih (more than 24

    hours).

    2. Tujuan perjalanan semata-mata untuk bersenang-senang, dan tidakmencari nafkah atau bekerja ditempat atau negara yang dikunjunginya.

    3. Orang tersebut semata-mata sebagai konsumen di tempat yangdikunjunginya dan uang yang dibelanjakannya dibawa dari negara asalnya

    atau tempat tinggalnya semula dan bukan dicari atau diperoleh di tempat,

    di kota, atau di negara yang dikunjunginya.

    Menurut Suwantoro (2001) Pariwisata adalah suatu proses kepergian

    sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat

    tinggalnya. Wisatawan (tourist) adalah seseorang atau sekelompok orang

    yang melakukan suatu perjalanan wisata selama sekurang-kurangnya 24 jam

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    19/97

    6

    di daerah atau negara yang di kunjungi. Namun apabila kurang dari 24 jam

    atau tidak bermalam, maka disebut sebagai pelancong (excursionist atau

    sameday visitor).

    Menurut Wahab (1989), Pariwisata merupakan suatu abstrak yang

    melukiskan kepergian orang-orang dalam negaranya sendiri (pariwisata

    domestik) atau penyeberangan orang-orang melalui tapal batas suatu Negara

    (pariwisata internasional). Selanjutnya dinyatakan pula bahwa orang asing

    yang datang pada suatu Negara dapat dikelompokkan atas empat kelompok

    penting, yaitu: imigran (immigrant), pengunjung (visitors), penduduk

    (residents), dan staf atau anggota diplomat asing dan tenaga militer.

    2.2.1 Ekowisata

    Ekowisata adalah bentuk industri pariwisata berbasis lingkungan

    yang memberikan dampak kecil bagi kerusakan alam dan budaya lokal

    sekaligus menciptakan peluang kerja dan pendapatan serta membantu

    kegiatan konservasi alam itu sendiri (Damanik dan Weber, 2006).

    Adapaun tiga konsep dasar yang lebih operasional tentang

    ekowisata, yaitu sebagai berikut:

    1. Perjalanan outdoor dan di kawasan alam yang tidak menimbulkankerusakan lingkungan.

    2. Wisata ini mengutamakan penggunaan fasilitas transportasi yangdiciptakan dan dikelola masyarakat kawasan wisata itu.

    3. Perjalanan wisata ini menaruh perhatian besar pada lingkungan alamdan budaya lokal.

    Responsible tourism dikenal juga sebagai pariwisata yang

    bertanggung jawab. Konsep ini merupakan hasil evolusi danpengembangan dari konsep-konsep terdahulu, sepertisustainable

    tourism (pariwisata berkelanjutan) dan ecotourism (ekowisata). Tujuan

    yang ingin dicapai oleh responsible tourism sama dengan kedua konsep

    sebelumnya yaitu pariwisata yang berusaha meminimalkan dampak

    negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Tetapi responsible

    tourism lebih menekankan pilihan yang diambil oleh konsumen dalam

    menentukan tujuan wisata, akomodasi, model transportasi dan cara

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    20/97

    7

    melakukan perjalanan, misalnya memilih mengatur sendiri

    perjalanannya dibandingkan mengikuti kelompok tur. Responsible

    tourism juga menekankan kesadaran wisatawan itu sendiri untuk

    meminimalkan dampak-dampak negatif dari kunjungannya ke suatu

    tempat (www. io.ppijepang.org).

    Mass tourism atau yang biasa dikenal dengan pariwisata massal

    adalah tindakan mengunjungi sebuah tujuan (tempat wisata) dengan

    jumlah besar orang pada satu waktu, dan studi efek bahwa sejumlah

    besar orang dapat memiliki tujuan tertentu, atau tujuan tertentu yang

    telah terpapar oleh wisatawan tunggal telah ada berulang kali. Wisata

    ini juga membantu bisnis lain seperti layanan telekomunikasi.

    Edu-tourism atau pariwisata pendidikan merupakan suatu

    program di mana peserta kegiatan wisata melakukan perjalanan wisata

    pada suatu tempat tertentu dalam suatu kelompok dengan tujuan utama

    mendapatkan pengalaman belajar secara langsung terkait dengan lokasi

    yang dikunjungi. Program pariwisata pendidikan dapat berupa

    ekowisata (ecotourism), wisata warisan (heritage tourism), wisata

    pedesaan/pertanian (rural/farm tourism), wisata komunitas (community

    tourism) dan pertukaran siswa antar institusi pendidikan (student

    exchanges) (www.munir.staf.upi.edu).

    2.3. Bauran Promosi

    Bauran promosi (promotional mixs) adalah kegiatan-kegiatan yang

    digunakan untuk memberitahu, membujuk, atau mengingatkan tentang

    produk wisata budaya (Militina. 2005).

    Bauran promosi yang dimaksud dalam penelitian ini diadaptasi dari

    pendapat Payne dalam Militina (2005), terdiri atas:

    1. Periklanan (Advertising) adalah memperkenalkan produk wisata-wisatabudaya yang menggunakan tulisan-tulisan, pesan dan gambar yang

    menarik disurat kabar, majalah, tv, dan radio.

    2. Penjualan personal (Personal Selling) adalah komunikasi langsung atautatap muka antara wisatawan dengan perantara penjualan untuk

    menawarkan produk.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    21/97

    8

    3. Hubungan masyarakat (Public Relations) adalah upaya komunikasimenyeluruh dari suatu perusahaan, agen dan pemerintah untuk

    mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap wisatawan untuk

    mengunjungi/dan atau membeli produk wisata budaya, kegiatan public

    relations dapat dilakukan melalui seminar, sponsor, peringatan pariwisata

    tertentu dan berita.

    4. Promosi penjualan (Sales Promotion) adalah suatu bentuk persuasilangsung melalui berbagai cara (kupon, diskon, kontes, undian dan

    sampel) untuk merangsang/meningkatkan penjualan.

    5. Surat langsung (Direct Mail) adalah komunikasi langsung daripenjual/perantara dengan calon pelanggan melalui surat, undangan,

    pajangan, leaflet, dan atau telepon untuk member informasi tentang

    produk.

    6. Rekomendasi personal (Word of Mouth) adalah komunikasi langsungantar individu, individu dengan kelompok maupun antar kelompok, untuk

    menyampaikan informasi produk.

    2.4. Word of Mouth

    Dalam pemasaran promosi dari mulut ke mulut sering dikenal juga

    dengan Word of Mouth (WOM). WOM tidak membutuhkan biaya yang

    begitu besar namun dapat memperoleh efektivitas yang sangat besar.

    Didukung lagi dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang

    berkumpul dan bersosialisasi untuk bercerita akan hal-hal yang mereka sukai

    dan alami.

    Menurut Sernovitz (2008), terdapat lima T yang harus diperhatikan

    dalam mengupayakan WOM yang menguntungkan, yaitu Talker, Topics,

    Tools, Taking Part, dan Tracking. Pertama, Talkeryang mengacu pada siapa

    orang yang memberikan informasi mengenai produk. Talker bisa saja

    konsumen atau pelanggan, komunitas yang memiliki minat tertentu, maupun

    profesional. Kedua, Topics yaitu informasi atau topik yang dibicarakan

    mengenai produk. Ketiga yaitu Tools yang mengarah pada perlengkapan yang

    diperlukan untuk mempermudah konsumen dalam melakukan WOM.

    Keempat, Talking part yang menuntut partisipasi perusahaan dalam proses

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    22/97

    9

    WOM ini. Terakhir yang kelima adalah Tracking yaitu pengawasan dari

    perusahaan terhadap proses WOM yang terjadi sehingga perusahaan dapat

    mengantisipasi terjadinya WOM negatif mengenai produk(www.wordofmouthbook.com).

    Sumarwan (2003) mengartikan Word of Mouth sebagai pertukaran

    ide, pikiran, dan komentar antara dua atau lebih konsumen, dan tidak satu pun

    dari mereka adalah pemasar. Beberapa faktor yang mendorong terjadinya

    komunikasi lisan adalah sebagai berikut :

    1. Kebutuhan dari si pemberi informasi.a. Untuk memperoleh perasaan prestise dan serba tahu.

    b. Untuk menghilangkan keraguan tentang pembelian yang telahdilakukannya.

    c. Untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang-orang yangdisenanginya.

    d. Untuk memperoleh manfaat yang nyata.2. Kebutuhan dari si penerima informasi.

    a. Untuk mencari informasi dari orang yang dipercaya dari pada orangyang menjual produk.

    b. Untuk mengurangi kekhawatiran tentang resiko pembelian.1)Risiko produk karena harga dan rumitnya produk.2)Risiko sosial-kekhawatiran konsumen tentang apa yang dipikirkan

    orang lain.

    3)Risiko dari kurangnya kriteria objektif untuk mengevaluasi produk.c. Untuk mengurangi waktu dalam mencari informasi.

    2.5. Merek (Brand)

    Angipora (2002), merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain,

    atau gabungan dari keempatnya yang mengidentifikasikan produk para

    penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan menurut

    Tjiptono (2008), merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang,

    desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang

    diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk

    pesaing. Pada dasarnya, merek merupakan janji penjual untuk secara

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    23/97

    10

    konsisten menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan mutu. Merek

    digunakan untuk beberapa tujuan:

    a. Sebagai identitasb. Sebagai alat promosic. Untuk membina citrad. Untuk mengendalikan pasar

    Selain memiliki tujuan, merek juga menyampaikan enam makna, yaitu

    atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, kepribadian dan pemakainya. American

    Marketing Association dalam Kotler (2005) mendefinisikan merek sebagai

    nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi semuanya, yang

    dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau

    sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa

    pesaing.

    Adapun fungsi merek bagi konsumen menurut Tjiptono (2005) adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 2. Fungsi Merek bagi Konsumen

    No. Fungsi Manfaat bagi Pelanggan

    1. Identifikasi Bisa dilihat dengan jelas, memberikan makna bagi produk,

    gampang mengidentifikasi produk yang dibutuhkan ataudicari.

    2. Praktikalisasi Memfasilitasi penghematan waktu dan energy melaluipembelian uang identik dan loyalitas.

    3. Jaminan Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisamendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembelian

    dilakukan pada waktu dan di tempat yang berbeda.

    4. Optimalisasi Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membelialternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan

    terbaik untuk tujuan spesifik.

    5. Karakterisasi Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen ataucitra yang ditampilkannya kepada orang lain.

    6. Kontinuitas Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi dengan

    merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelangganselama bertahun-tahun.

    7. Hedonistik Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo, dankomunitasnya.

    8. Etis Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawabmerek bersangkutan dalam hubungannya denganmasyarakat.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    24/97

    11

    2.6. Citra Merek (Brand Image)

    Citra merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau

    produknya. Citra yang baik tentang produk akan menguntungkan perusahaan

    karena konsumen secara tidak disadari akan merekomendasikan produk

    kepada orang lain. Sebaliknya citra yang buruk tentang produk akan membuat

    konsumen menyebarkan informasi tersebut kepada orang lain. Menurut

    Tjiptono (2005), citra merek adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan

    terhadap merek tertentu. Citra merek (asosiasi merek) adalah pencitraan suatu

    merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya

    hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-

    lain. Kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan

    semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu

    merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam

    strategi komunikasi. Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi, biasanya

    terangkai dalam berbagai bentuk yang bermanfaat.

    Menurut Kotler (2004) citra yang efektif melakukan tiga hal. Pertama,

    memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan

    karakter tersebut dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan

    dengan karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih

    dari sekedar citra mental. Supaya citra berfungsi dengan baik, maka harus

    disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dengan kontak

    merek.

    2.7. Konsumen

    Pelanggan dan konsumen memang sangat sulit untuk dibedakan,

    namun terdapat perbedaan nyata dalam frekuensi penggunaan suatu produk

    dan jasa. Konsumen menggunakan jasa atau produknya hanya untuk

    memenuhi kebutuhan sesaat, sedangkan pelanggan merupakan konsumen

    yang melakukan pembelian ulang atas produk dan jasa yang dihasilkan

    perusahaan (Yamit, 2004). Sedangkan menurut Kotler (2005) konsumen

    adalah individu atau kelompok yang berusaha untuk memenuhi atau

    mendapat barang atau jasa untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    25/97

    12

    Sumarwan (2003) mengartikan konsumen menjadi dua jenis yaitu :

    konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli

    barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Sedangkan konsumen organisasi

    meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan

    lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit). Semua jenis

    organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk

    menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.

    2.8. Keputusan Pembelian

    Keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang

    terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian

    informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian,

    keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian(Kotler, 2004)

    2.8.1 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian

    Menurut Kotler dan Armstrong (2004), proses

    pengambilan keputusan pembelian suatu produk dapat digambarkan

    dalam bentuk proses kegiatan pembelian dengan tahapan sebagai

    berikut:

    Gambar 1. Proses pengambilan keputusan

    1. Pengenalan KebutuhanProses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan

    dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli

    merasakan perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang

    diinginkan.

    2. Pencarian InformasiKonsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak

    informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat

    dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen

    Pengenalan

    kebutuhan

    Perilaku setelah

    pembelian

    Pencarian

    informasi

    Pengevaluasian

    alternatif

    Keputusan

    Pembelian

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    26/97

    13

    mungkin akan membelinya kemudian. Jika tidak, konsumen

    bisa menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya atau

    melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan

    kebutuhan. Konsumen yang tergerak oleh stimulus akan

    berusaha mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam

    pencarian akan kebutuhan. Sumber informasi konsumen terdiri atas

    empat kelompok, yaitu:

    a. Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.b. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, wiraniaga,

    situs Web, pedagang perantara, kemasan.

    c. Sumber publik meliputi media massa, organisasi rantingkonsumen, pencarian internet.

    d. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan,penggunaan produk.

    3. Pengevaluasian AlternatifEvaluasi alternatif yaitu cara konsumen memproses

    informasi untuk mengevaluasi merek alternatif yang menghasilkan

    berbagai pilihan merek. Bagaimana konsumen mengevaluasi

    alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing

    individu dan situasi membeli spesifik.

    4. Keputusan PembelianKeputusan pembelian merupakan tahap konsumen akan

    membeli atau tidak. Konsumen mungkin juga akan membentuk

    suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang paling

    disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul di antar kecendrunganpembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap

    orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasi yang tak terduga.

    Konsumen mungkin membentuk kecendrungan pembelian berdasar

    pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang

    diharapkan.

    5. Perilaku setelah pembelianTugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    27/97

    14

    berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian

    produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan

    atau ketidakpuasan. Kepuasa atau ketidakpuasan pembeli dengan

    produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya.

    Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan

    peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan

    berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung

    mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang

    bersangkutan kepada orang lain. Apabila konsumen dalam

    melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah

    dibelinya ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh

    konsumen. Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak

    mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi

    tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan

    pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga

    ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi.

    2.9. Penelitian Terdahulu

    Annisa Amalia (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis

    Hubungan Antara Word of Mouth Positif dan Negatif Terhadap Emosi,

    Sikap, dan Purchase Intentions Bukan Konsumen Macaroni Panggang

    Bogor. Dari hasil pengolahan data didapat bahwa faktor yang berkorelasi

    paling kuat pada WOM positif yaitu antara sikap terhadap Makaroni

    Panggang dengan niatnya melakukan pembelian. Ketika penerima pesan

    memiliki sikap yang positif terhadap perusahaan, maka akan berpengaruh

    terhadap keputusannya. Pada WOM negatif faktor yang berkorelasi yang

    paling kuat yaitu antara perasaan penerima pesan terhadap Makaroni

    Panggang. Sehingga ketika penerima pesan memperoleh informasi negatif,

    maka sikapnya terhadap Makaroni Panggang menjadi negatif pula.

    Ahmad Jihan Tamami (2010) mengenai Analisis Segmentasi

    Wisatawan Kebun Raya Bogor dengan Pendekatan Gaya Hidup AIO

    (Activities, Interest, Opinion). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

    dan analisis cluster (K-means cluster) dengan bantuan SPSS versi 16.0 for

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    28/97

    15

    windows. Analisis cluster digunakan untuk menganalisis variabel psikografi

    A.I.O (Activity, Interest, Opinion) meliputi aktivitas, minat dan pendapat.

    Hasil dari pengolahan data didapat bahwa Wisatawan Kebun Raya Bogor

    terbagi dalam tiga kelompok berdasarkan gaya hidup dalam berwisata.

    Pertama yaitu kelompok 1 General Visitoryang berjumlah 31 persen dengan

    karakteristik tidak menyukai dengan aktivitas yang banyak menguras tenaga

    dan menyukai untuk mempelajari koleksi dari Kebun Raya Bogor, kedua

    adalah kelompok 2 Back to Nature berjumlah 44 persen yang menyukai

    produk wisata alam yang ditawarkan Kebun Raya Bogor dan menyukai untuk

    berwisata dengan keluarga, dan terakhir kelompok 3 Quiet Lovely berjumlah

    25 persen yang menyukai ketenangan untuk istirahat dan mempertimbangkan

    biaya dalam berwisata.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    29/97

    16

    III. METODOLOGI PENELITIAN

    3.1.Kerangka Pemikiran PenelitianPerkembangan industri pariwisata sangat dinamis dan terus diperkuat

    oleh kemajuan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat, sehingga mampu

    mengambil peran penting bagi pertumbuhan ekonomi. Termasuk yang telah

    dilakukan pemerintah Indonesia. Semua negara yang memiliki potensi objek

    wisata dunia. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah berusaha keras untuk

    menarik para calon wisatawan agar berbondong-bondong datang ke

    Indonesia.

    Word of Mouth Marketing biasa dilakukan baik di perusahaan besar

    maupun perusahaan kecil. WOM tidak luput juga dari pemasaran industri

    pariwisata. Pemasaran yang simple, tidak membutuhkan biaya besar namun

    efektifitasnya sangat besar. Walaupun dianggap sebagai strategi pemasarantradisional, cara ini cukup ampuh untuk meyakinkan para konsumen. Dengan

    kekuatan rekomendasi pribadi dari rekan maupun orang terdekat, ternyata

    dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Tak

    heran jika dengan adanya pemasaran dari mulut ke mulut, dapat

    meningkatkan penjualan sampai dua kali lipat.

    Menurut Sernovitz (2008), terdapat lima T yang harus diperhatikan

    dalam mengupayakan WOM yang menguntungkan, yaitu Talker, Topics,

    Tools, Taking Part, dan Tracking. Pertama, Talkeryang mengacu pada siapa

    orang yang memberikan informasi mengenai produk. Talker bisa saja

    konsumen atau pelanggan, komunitas yang memiliki minat tertentu, maupun

    profesional. Kedua, Topics yaitu informasi atau topik yang dibicarakan

    mengenai produk. Ketiga yaitu Tools yang mengarah pada perlengkapan yang

    diperlukan untuk mempermudah konsumen dalam melakukan WOM.

    Keempat, Talking part yang menuntut partisipasi perusahaan dalam proses

    WOM ini. Terakhir yang kelima adalah Tracking yaitu pengawasan dari

    perusahaan terhadap proses WOM yang terjadi sehingga perusahaan dapat

    mengantisipasi terjadinya WOM negatif mengenai produk.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    30/97

    17

    Unsur-unsurword of mouth inilah nantinya yang akan mempengaruhi

    brand image dan pada akhirnya mempengaruhi proses keputusan kunjungan

    Kebun Raya Bogor. Keseluruhan unsur tersebut merupakan unsur

    pengupayaan word of mouth agar menguntungkan yang akan dianalisis

    pengaruhnya dengan tingkat persepsi konsumen terhadap brand image Kebun

    Raya Bogor.

    Hasil penelitian didapatkan data mengenai beberapa alasan penyebab

    proses keputusan kunjungan konsumen dalam mengunjungi Kebun Raya

    Bogor dan data mengenai hubungan word of mouth dengan brand image yang

    ada dibenak konsumen terhadap Kebun Raya Bogor. Setelah terciptanya

    brand image produk yang baik, calon konsumen akan tertarik untuk

    mengunjungi tempat wisata tersebut. Merek yang sudah memiliki brand

    image atau posisi baik di benak konsumen akan menghasilkan loyalitas

    konsumen, sehingga menimbulkan kecenderungan mempengaruhi orang-

    orang di sekitarnya agar ikut mengunjungi Kebun Raya Bogor.

    Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian

    Uji Regresi

    Uji Regresi dan

    Uji KanonikUji Regresi

    Kebun Raya Bogor

    Strategi Promosi Kebun Raya

    Word of Mouth :

    1. Talker2. Topics3. Tools4. Taking Part5. Tracking

    Rekomendasi Word Of Mouth pada Kebun Raya Bogor

    Proses keputusan kunjungan1. Pengenalan Kebutuhan2. Pencarian Informasi3. Pengevaluasian Alternatif4. Keputusan kunjungan5. Perilaku Setelah Kunjungan

    Brand Image1. Gaya Hidup2. Manfaat3. Geografis4. Harga5. Pesaing

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    31/97

    18

    3.2.Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di kawasan Kebun Raya Bogor yang berlokasi

    di jalan Ir. H. Juanda No. 13 Bogor. Penelitian dilakukan secara convenience,

    hal ini didasarkan untuk kenyamanan dan ketersediaan pengunjung Kebun

    Raya Bogor saat diwawancarai. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April

    2011 sampai dengan bulan Mei 2011.

    3.3.Jenis dan Sumber DataJenis data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis, yaitu data primer

    dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan

    pengunjung, yaitu melalui pembagian kuesioner kepada pengunjung. Data

    primer ini digunakan untuk mendapatkan data aktual yang dibutuhkan dalam

    penelitian. Sedangkan data sekunder merupakan kumpulan data yang

    berisikan informasi yang telah ada dan sebelumnya telah dikumpulkan untuk

    tujuan yang lain. Data ini diperoleh melalui studi literatur yang terkait dengan

    topik penelitian, dari Perpustakaan Lembaga Sumberdaya Informasi IPB,

    Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Perpustakaan Kebun Raya

    Bogor, serta browsing di internet. Data sekunder ini digunakan untukmembantu dan mendukung data primer yang didapatkan.

    3.4.Pengumpulan Data3.4.1 Metode Penarikan Sampel

    Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara

    nonprobability samplingsehingga probabilitas masing-masing anggota

    populasi tidak diketahui. Dengan cara ini semua elemen populasi belum

    tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota

    sampel karena misalnya ada bagian tertentu secara sengaja tidak

    dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili populasi. Metode yang

    digunakan adalah metode convenience sampling. Sampel ini digunakan

    untuk mendapatkan unit sampel menurut kemudahan dalam

    memperoleh pengunjung. Pada umumnya, peneliti menggunakan

    metode ini untuk memperoleh daftar pertanyaan dalam jumlah besar

    dan lengkap secara cepat dan hemat dimana penentuan pengunjung

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    32/97

    19

    berdasarkan pada ketersediaan sampel menjadi pengunjung. (Kuncoro,

    2003).

    Penentuan jumlah contoh dari populasi dalam penelitian ini

    dilakukan berdasarkan metode Slovin dengan asumsi bahwa populasi

    berdistribusi normal (Umar, 2005) berikut:

    ..................................................... (1)Keterangan :

    n = jumlah contoh

    N = jumlah populasi

    e = galat, tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Jasa informasi

    Kebun Raya Bogor , jumlah wisatawan yang berkunjung selama bulan

    Februari 2011 berjumlah 68.648orang (N). Dengan nilai e sebesar 10

    persen, diperoleh nilai:

    686481 68648 10 persen 99,85 100Didapatkan jumlah pengunjung yang diwawancarai minimal sebanyak

    100 orang.

    3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

    Penelitian ini menggunakan uji kuesioner seperti uji validitas

    dan uji reliabilitas. Hal ini dilakukan agar kuesioner yang digunakan

    memang akurat dan layak untuk disebarkan kepada pengunjung.

    Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

    keabsahan suatu instrumen penelitian. Instrumen dianggap valid apabila

    mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu memperoleh datayang tepat dari variabel yang diteliti. Uji validitas digunakan untuk

    menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan

    suatu variabel dengan variabel lain. Untuk mengukur korelasi antara

    pertanyaan dengan skor total digunakan rumus kolerasiproduct moment

    (Umar, 2005) yaitu :

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    33/97

    20

    22 2 2. (2)

    Keterangan :

    r = Koefisien validitas yang dicari

    N = Jumlah pengunjung

    X = Skor masing-masing pertanyaan X

    Y = Skor masing-masing pertanyaan Y

    Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat

    signifikan () 0,05 maka pertanyaan pada kuisioner dinyatakan validatau terdapat konsistensi internal dalam pertanyaan tersebut dan layak

    digunakan.

    Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi

    suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat

    pengukuran seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil

    pengukuran yang konsisten (Umar, 2005). Uji reliabilitas alat dalam

    penelitian ini menggunakan teknikcronbach.

    Metode cronbach digunakan untuk reliabilitas instrument yang

    skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai 0-10 atau 0-100atau bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7. Rumus ini ditulis sebagai berikut

    (Umar, 2005)

    1 (3)

    Jumlah varian butir dicari terlebih dahulu dengan cara mencari

    nilai variasi tiap butir kemudian jumlahkan (Umar, 2005) seperti yang

    dipaparkan dalam rumus berikut ini:

    2

    22

    (4)Keterangan :

    = Koefisien reliabilitas yang dicari = Nilai tengah kuadrat antara subyek

    2

    = Nilai tengah kuadrat kesalahan

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    34/97

    21

    2 = Ragam total = Jumlah skor jawaban subyek butir pertanyaan ke-n

    Kuesioner diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya

    sebelum disebarkan, agar instrumen atau peubah pertanyaan yang

    digunakan terbukti sahih dan reliabel. Oleh karenanya, dilakukan uji

    coba terlebih dahulu di lapangan dengan memberikan kuesioner kepada

    30 orang pengunjung. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat

    pada Lampiran 1.

    3.5.Pengelolaan dan Analisis Data3.5.1 Analisis Deskriptif

    Dalam penelitian ini dilakukan analisis deskriptif untuk data

    yang bersifat kualitatif. Analisis deskriptif adalah bentuk

    analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian

    berdasarkan satu contoh. Analisis deskriptif digunakan untuk

    menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner. Data

    dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam tabel. Setelah

    data dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban-jawaban di

    persentasekan berdasarkan jumlah pengunjung. persentase tersebut

    merupakan jawaban yang paling dominan dari masing-masing peubah

    yang diteliti. Dirumuskan sebagai berikut:

    fi

    fi (5)

    Keterangan:

    P = persentase pengunjung yang memilih kategori tertentu

    fi = Jumlah pengunjung yang memilih kategori tertentu

    fi = Total jawaban

    3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda

    Analisis regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang

    akan melihat hubungan antara lebih dari satu variabel independentyang

    mempengaruhi suatu variabel dependent. Koefisien determinasi atau R

    Square (R2), nilai ini digunakan untuk melihat seberapa jauh model

    yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Dapat

    P = x 100

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    35/97

    22

    diartikan juga sebagai ukuran ketepatan atau kecocokan garis regresi

    yang diperoleh dari hasil pendugaan terhadap data hasil observasi.

    Hal ini diinterpretasikan sebagai proporsi (presentase) dari

    keragaman Y yang diterangkan oleh model regresi untuk mengukur

    besar sumbangan dari variabel bebas X terhadap keragaman varabel

    tidak bebas Y. Adapun yang dinamakan dengan Adjusted R Square,

    yaitu sebagai R2 yang disesuaikan. Nilai ini menyatakan bahwa

    Adjusted R Square adalah sebuah statistik yang berusaha mengoreksi R2

    untuk lebih mendekati ketepatan model dalam populasi. Model regresi

    linier berganda dikatakan layak dipakai untuk penelitian, jika sebagian

    besar variabel dependent dijelaskan oleh variabel independent yang

    digunakan dalam model. Nilai R2 dikatakan baik jika diatas 0,5, nilai R2

    berkisar antara 0 sampai 1.

    Pada penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan

    sebanyak empat kali. Analisis pertama variabel dependent yang

    dimaksud adalah Brand Image (Ybi), sedang variabel-variabel

    independentnya (Xwom) adalah : Talker, Topics, Tools, Talking partdan

    Tarcking.

    Rumus analisis regresi linier berganda untuk lima variabel

    independent yaitu :

    bi = a + bbi1Xwom1 + bbi2Xwom2 + bbi3Xwom3 + bbi4Xwom4 + bbi5Xwom5(6)

    Dimana:

    Ybi =Brand Image

    Xwom1 = Talker

    Xwom2 = TopicsXwom3 = Tools

    Xwom4 = Talking Part

    Xwom5 = Tracking

    a, bbi1-5 = Koefisien regresi

    Analisis regresi linier berganda kedua terdiri atas variabel

    dependent yakni Proses keputusan kunjungan (Ykk) dan variabel-

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    36/97

    23

    variabel independentnya sama dengan diatas. Rumus analisis regresi

    linier berganda untuk lima variabel independentyaitu :

    kk= a + bkk1Xwom1 + bkk2Xwom2 + bkk3Xwom3 + bkk4Xwom4 + bkk5Xwom5.(7)

    Dimana:

    Ykk = Proses keputusan kunjungan

    Xwom1 = Talker

    Xwom2 = Topics

    Xwom3 = Tools

    Xwom4 = Talking Part

    Xwom5 = Tracking

    a, bkk1-5 = Koefisien regresi

    Analisis regresi linier berganda ketiga terdiri atas variabel

    dependent yakni Proses keputusan kunjungan (Ykk) dan variabel-

    variabel independentnya (Xbi) adalah gaya hidup, manfaat, geografis,

    harga dan pesaing. Rumus analisis regresi linier berganda untuk lima

    variabel independent yaitu :

    kk= a + bkk1Xbi1 + bkk2Xbi2 + bkk3Xbi3 + bkk4Xbi4 + bkk5Xbi5(8)

    Dimana:

    Ykk = Proses keputusan kunjungan

    Xbi1 = Gaya Hidup

    Xbi2 = Manfaat

    Xbi3 = Geografis

    Xbi4 = Harga

    Xbi5 = Pesaing

    a, bkk1-5 = Koefisien regresiAnalisis regresi linier berganda keempat terdiri atas variabel

    dependent yakni Proses keputusan kunjungan (Ykk) dan variabel-

    variabel independentnya adalah Word of mouth (Xwom) dan Brand

    Image (Xbi). Rumus analisis regresi linier berganda untuk dua variabel

    independent yaitu :

    kk= a + bkk1Xwom + bkk2Xbi .(9)

    Dimana:

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    37/97

    24

    Ykk = Proses keputusan kunjungan

    Xwom = Word of Mouth

    Xbi =Brand Image

    a, bkk1-2 = Koefisien regresi

    3.5.3 Uji F dan Uji t

    Mengetahui apakah suatu persamaan regresi yang dihasilkan

    baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen, maka perlu dilakukan

    uji simultan (uji F) dan uji parsial (uji t). Uji simultan bertujuan untuk

    mengetahui apakah semua peubah independen mempunyai pengaruh

    yang sama terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap pengaruh

    peubah independen secara bersama-sama (simultan) terhadap perubahan

    nilai peubah dependen dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya

    perubahan nilai peubah dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

    nilai semua peubah independen.

    Uji F dinyatakan memiliki pengaruh secara simultan jika F

    hitung lebih besar dari F tabel dan signifikan F kurang dari sama

    dengan alpha yang ditetapkan adalah sebesar 5 persen. Sedangkan uji t

    dinyatakan memiliki pengaruh secara parsial adalah jika t hitung lebih

    besar dari t tabel dan signifikan t hitung kurang dari sama dengan alpha.

    3.5.4 Uji Hipotesis

    Kriteria pengujian untuk melihat pengaruh variabel independent

    terhadap variabel dependent secara simultan dan secara parsial adalah

    sebagai berikut:

    1. Uji secara simultanHo : Semua variabel independent tidak mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap variabel dependent.

    H1 : Semua variabel independent mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap variabel dependent.

    Kriteria pengujian

    Dengan level of significance ( = 0,05Degree of freedom = (k-1)(n-k)

    Ho diterima, jika F hitung F tabel, atau Sig >

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    38/97

    25

    H1 diterima, jika F hitung > F tabel, atau Sig 2. Uji secara parsial

    Ho : Semua variabel independent tidak mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap variabel dependent.

    H1 : Semua variabel independent mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap variabel dependent.

    Kriteria pengujian

    Dengan level of significance ( = 0,05Degree of freedom = (n-k)

    Ho diterima, jika t hitung t tabel, atau Sig > H1 diterima, jika t hitung > t tabel, atau Sig

    3.5.5 Analisis Korelasi Kanonikal

    Analisis ini merupakan suatu analisis atau teknik yang

    digunakan untuk menentukan tingkat hubungan antara dua kelompok

    variabel yang masing-masing terdiri dari beberapa variabel. Metode ini

    cocok digunakan apabila ada dua atau lebih kriteria variabel terikat dan

    banyak digunakan variabel bebas. Analisis kanonikal merupakan

    lanjutan dari regresi berganda yang berfokus pada hubungan antara dua

    kelompok variabel berskala interval (Kuncoro, 2003).

    Uji korelasi Kanonikal adalah teknik statistik yang digunakan

    untuk mengidentifikasi hubungan antara dua gugus peubah. Dalam

    penelitian, gugus peubah dependen (Y) adalah brand image Kebun

    Raya Bogor yang diwakili dengan gaya hidup (Y1), manfaat (Y2),

    geografis (Y3), harga (Y4) dan pesaing (Y5). Peubah independennya (X)

    adalah unsur-unsurword of mouth, yaitu Talker(X1), Topics (X2), Tools(X3), Taking Part(X4) dan Tracking(X5). Analisis ini dilakukan untuk

    mencari unsur word of mouth apa yang berhubungan dengan brand

    image Kebun Raya Bogor.

    Prinsip dari metode ini adalah membentuk suatu kombinasi

    linear dari setiap gugus peubah (dependen dan independen) sedemikian

    sehingga korelasi di antara kedua gugus peubah tersebut menjadi

    maksimum. Nilai korelasi Kanonikal didapat dari operasi aritmatika

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    39/97

    26

    matriks korelasi kedua himpunan peubah (variat Kanonikal). Kekuatan

    korelasi antara peubah yang tergabung dalam variat kanonikal yang

    sama dinyatakan dalam varians bersama (shared variance), sedangkan

    hubungan antara variat kanonikal yang berbeda dinyatakan dalam

    indeks redundansi (redundancy index).

    Interpretasi koefisien variat kanonikal, mencakup tiga besaran,

    bobot kanonikal (canonical weights), muatan kanonikal (canonical

    loadings) dan muatan-silang kanonikal (canonical cross-loadings).

    Analisis dilengkapi dengan uji sensitivitas peubah. Peubah yang diduga

    tidak memberi pengaruh dihapus dan nilai besaran hasil analisis

    dibandingkan. Uji sensitivitas peubah bertujuan menguji kestabilan

    fungsi linear yang dihasilkan.

    Terdapat dua kolom vektor X = (x1, , xn) dan Y = (y1, ,

    ym) dari random peubah, lalu dapat ditentukan kovariansi silang xy

    = cov (X,Y) menjadi n x m matriks, (i, j) entry adalah kovariansi

    cov(xi,yj). Dalam prakteknya, akan diperkirakan kovarian matriks

    didasarkan pada data contoh dari X dan Y (yaitu dari sepasang matriks

    data). Analisis Canonical correlation mencari vektor a dan b seperti

    bahwa peubah acak sebuah a'X dan b'Y memaksimalkan korelasi =

    cor (X, bY).

    Peubah acak U = a'X dan V = b'Y adalah pasangan pertama

    peubah Kanonik. Kemudian salah satu vektor berusaha memaksimalkan

    korelasi sama, tunduk pada batasan yang akan berkorelasi dengan

    pasangan peubah kanonik pertama, sehingga memberikan pasangan

    kedua peubah kanonik. Prosedur ini dapat dilanjutkan sampaidengan min {m, n} kali.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    40/97

    27

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Gambaran Umum Kebun Raya Bogor

    Bermula dari Prof. Dr. C.G.C. Reinwardt, Botanis asal Jerman.

    Memohon sebidang tanah untuk penelitian manfaat berbagai tumbuhan serta

    koleksi tanaman yang bernilai ekonomi yang berasal dari kawasan Indonesia

    juga yang berasal dari mancan negara. Pada tanggal 18 Mei 1817, dilakukan

    pemancangan patok pertama, kemudian tanggal tersebut menandai berdirinya

    Kebun Raya Bogor yang dahulu diberi nama slands Plantentuin atau Hortus

    Botanicus Bogoriensis seluas 47 hektar dan setelah mengalami beberapa kali

    perkembangan kini luasnya 87 hektar letaknya berdampingan dengan Istana

    Gubernur Jenderal di Bogor, sekarang terkenal dengan nama Istana Presiden

    di Bogor.

    Kebun Raya Bogor selama ini dipimpin oleh Dr. Carl Ludwig Blume

    (1822), J. E. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den

    Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer

    (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger

    (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949),

    yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin

    lembaga penelitian yang bertaraf internasional.

    Kebun Raya Bogor (KRB) terletak di tengah-tengah kota Bogor

    dengan ketinggian 260 m dpl., dengan curah hujan yang tinggi antara 3.000

    4300 mm pertahun, sehingga kota Bogor dikenal juga dengan sebutan kota

    hujan. KRB dilengkapi perpustakaan, bank biji, museum biji, pembibitan

    tanaman, rumah kaca dan laboratorium. KRB juga memiliki bangunan-

    bangunan peninggalan masa lalu sebagai bukti sejarah seperti komplek

    kuburan Belanda, Lady Raffles Memorial, tugu J.J. Smith dan patung Sudjana

    Kassan.

    Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai

    berbagai nama dan julukan, seperti:

    a.s'Lands Plantentiun te Buitenzorgb. Syokubutzuer(zaman Pendudukan Jepang)

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    41/97

    28

    c.BotanicalGardenofBuitenzorgd.BotanicalGardenofIndonesiae. Kebun Gedef. Kebun Jodoh

    Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 23 Agustus 1967

    membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam struktur

    organisasi LIPI, Lembaga Biologi Nasional (LBN) bersama Lembaga

    Oseanologi Nasional (LON) dan Lembaga Geologi dan Pertambangan

    Nasional (LGPN) berada dalam Kedeputian Ilmu Pengetahuan Alam. Sejak

    itu Kebun Raya Bogor beserta cabang-cabangnya berada dalam naungan LIPI

    melalui induk lembaganya LBN.

    4.1.1 Visi, Misi dan Tujuan Kebun Raya Bogor

    Visi Kebun Raya Bogor adalah menjadi kebun raya terbaik kelas

    dunia, terutama dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan

    tropika, pendidikan lingkungan dan pariwisata.

    Misi Kebun Raya Bogor adalah:

    1. Melestarikan tumbuhan tropika.2. Mengembangkan penelitian bidang konservasi dan pendayagunaan

    tumbuhan tropika.

    3. Mengembangkan pendidikan lingkungan untuk meningkatkanpengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap tumbuhan dan

    lingkungan.

    4. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.Tujuan Kebun Raya Bogor adalah:

    1.Mengkonservasi tumbuhan Indonesia khususnya dan tumbuhantropika umumnya.

    2. Melakukan reintroduksi atau pemulihan tumbuhan langka.3. Memfasilitasi pembangunan kawasan konservasi ex situ tumbuhan.4. Meningkatkan jumlah dan mutu terhadap konservasi dan

    pendayagunaan tumbuhan.

    5. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan bidang konservasi exsitu tumbuhan.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    42/97

    29

    6. Meningkatkan pendidikan lingkungan.7. Meningkatkan pelayanan jasa dan informasi perkebunrayaan.

    4.2.Struktur Organisasi Kebun Raya BogorStruktur Organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor

    tercantum dalam Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 dan

    Keputusan Ketua LIPI Nomor 1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

    Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI dipimpin oleh

    seorang Kepala Pusat yang membawahi Bidang Manajemen Konservasi Ex-

    Situ, Kelompok Penelitian dan Bagian Tata Usaha. Bidang Manajemen

    Konservasi Ex-Situ dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang membawahi

    empat Kepala Sub Bidang, yaitu:

    1. Sub Bidang Pemeliharaan Koleksi2. Sub Bidang Registrasi Koleksi3. Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan4. Sub Bidang Perbanyakan dan Reintroduksi Tumbuhan

    Kelompok Peneliti (Non Struktural) dipimpin oleh seorang

    Koordinator Peneliti. Ruang lingkup kegiatan penelitian didasarkan pada tiga

    pendekatan yaitu konservasi, kajian potensi serta pengembangan dan

    pemberdayagunaan. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian

    yang membawahi empat Kepala Sub Bagian, yaitu:

    1. Sub Bagian Kepegawaian2. Sub Bagian Umum3. Sub Bagian Keuangan4. Sub Bagian Jasa dan Informasi

    UPT Balai Konservasi tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Purwodadi

    dan Bali masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang

    membawahi Subbagian Tata Usaha, Seksi Konservasi Ex-Situ dan Kelompok

    Jabatan Fungsional. Bagan struktur organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan

    Kebun Raya Bogor dapat dilihat di Lampiran 2.

    Perbedaan Kebun Raya Bogor dibandingkan dengan yang lainnya

    terletak pada Kebun Raya Bogor memiliki program unggulan yang tidak

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    43/97

    30

    dimiliki oleh lembaga lainnya seperti reintroduksi memiliki bagian penting

    sebagai upaya penyelamatan tumbuhan dari kepunahan. Kegiatan ini adalah

    salah satu kekuatan karena dilakukan dengan berbasis kajian ilmiah.

    Tingginya laju kerusakan hutan di Indonesia sangat memerlukan upaya

    penyelamatan secepat mungkin karena harus terpacu dengan kecepatan

    perusakan hutan. Kebun Raya Bogor juga tidak memiliki struktur promosi

    atau humas, hanya ada jasa informasi untuk meningkatkan pengunjung. Hal

    ini disebabkan Kebun Raya Bogor hanya fokus untuk penelitian dibandingkan

    wisata untuk banyak orang.

    4.3.Karakteristik PengunjungProfil yang digunakan dalam penelitian di Kebun Raya Bogor ini

    meliputi jenis kelamin, usia, status pernikahan, jumlah anggota keluarga inti,

    pekerjaan utama, jenjang pendidikan, rata-rata pengeluaran per bulan, rata-

    rata pengeluaran per bulan untuk hiburan, tempat tinggal, tarif pelayanan

    Kebun Raya Bogor, transportasi yang digunakan pengunjung Kebun Raya

    Bogor, dengan siapa pengunjung datang, citra Kebun Raya Bogor, sumber

    informasi Kebun Raya Bogor, dan tingkat rekomendasi pengunjung terhadap

    Kebun Raya Bogor kepada orang lain.

    Gambar 3. Jenis Kelamin

    Pada Gambar 3, menurut jenis kelamin, sebaran jenis kelamin bagi

    pengunjung laki-laki sebanyak 40 persen dan untuk jenis kelamin perempuan

    yaitu sebesar 60 persen.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    44/97

    31

    Gambar 4. Usia

    Pada Gambar 4, dapat dilihat bahwa berdasarkan usia, paling banyak

    pengunjung adalah berusia 18-22 tahun dengan persentase sebanyak 37

    persen, kemudian yang berusia 23-35 tahun sebanyak 29 persen, usia 35-55

    tahun sebanyak 21 persen, usia lebih dari 55 tahun sebanyak 4 persen danyang paling sedikit berusia kurang dari 14 tahun yaitu sebanyak 2 persen.

    Mayoritas pengunjung adalah umur 18-22 tahun.

    Gambar 5. Status Pernikahan

    Gambar 5 menjelaskan tentang status pernikahan dari pengunjung,

    dimana 64 persen pengunjung belum menikah, 34 persen pengunjung telah

    menikah, sedangkan 2 persen pengunjung duda/janda. Dari data tersebut

    dapat dilihat jika mayoritas pengunjung atau pengunjung belum menikah.

    Gambar 6. Jumlah Keluarga Inti

    Gambar 6 menunjukkan jumlah anggota keluarga inti pengunjung,

    dari yang berjumlah 2 hingga lebih dari 5 anggota keluarga. Anggota

    keluarga yang berjumlah 4 memiliki jumlah pengunjung terbanyak yaitu 30

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    45/97

    32

    persen. Anggota keluarga berjumlah 5 hanya 29 persen, anggota keluarga

    berjumlah lebih dari 5 sebanyak 15 persen, anggota keluarga berjumlah 3

    sebanyak 22 persen dan anggota keluarga yang berjumlah 2 hanya 4 persen.

    Gambar 7. Pekerjaan Utama

    Jenis pekerjaan pengunjung cukup bervariasi, mulai dari pelajar

    hingga ibu rumah tangga. Mahasiswa merupakan pengunjung terbanyak yaitu

    33 persen. Selanjutnya, jumlah pengunjung dari karyawan swasta 27 persen,

    pelajara sebanyak 14 persen, pegawai negeri sebesar 12 persen, ibu rumah

    tangga sebesar 6 persen, wirausahawan 7 persen dan lainnya yang merupakan

    guru taman kanak-kanak sebesar 1 persen.

    Gambar 8. Pendidikan Terakhir

    Banyak dari pengunjung Kebun Raya Bogor telah memahami

    pentingnya pendidikan. Seperti kita lihat dalam Gambar 8, rata-rata

    pengunjung dengan persentase terbanyak dari lulusan SMA / MA yaitu 38

    persen. Adapun pengunjung lulusan S2 sebanyak 16 persen, S1 sebanyak 23

    persen, D1 / D3 sebanyak 16 persen, SMP / MTs sebanyak 11 persen dan SD

    / MI sebanyak 7 persen. Dalam pengambilan data pengunjung tidak

    ditemukan pengunjung yang belum menamatkan pendidikan dasar atau SD.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    46/97

    33

    Gambar 9. Rata-rata pengeluaran total per bulan

    Wisatawan Kebun Raya Bogor berasal dari berbagai kalangan, mulai

    dari kalangan bawah hingga kalangan menengah ke atas. Hal ini dapat kita

    lihat dari Gambar 9 dimana persentase pengeluaran terbanyak sebesar 21

    persen diperoleh dari pengunjung dengan pengeluaran kurang dari Rp500.000,00. Pengunjung dengan pengeluaran rata-rata diantara Rp

    500.000,00-Rp 999.999,00 sebanyak 25 persen. Selanjutnya pengunjung

    dengan pengeluaran rata-rata Rp 1.000.000,00-Rp 1.499.999,00 sebesar 14

    persen, pengunjung dengan pengeluaran rata-rata Rp 1.500.000,00-Rp

    1.999.999,00 sebesar 7 persen, pengunjung dengan pengeluaran rata-rata Rp

    2.000.000,00-Rp 2.499.999,00 sebanyak 8 persen dan pengunjung dengan

    pengeluaran rata-rata diatas Rp 2.500.000,00 sebanyak 25 persen. Dalam

    penelitian mengenai rata-rata pengeluaran hidup total per bulan pengunjung

    di dominasi oleh pengunjung yang memiliki pengeluaran rata-rata diantara Rp

    500.000,00-Rp 999.999,00 dan pengeluaran lebih dari Rp 2.500.000,00.

    Gambar 10. Rata-rata pengeluaran total hiburan per bulan

    Dilihat dari rata-rata pengeluaran total untuk hiburan per bulan

    pengunjung yang berwisata di Kebun Raya Bogor sangat beragam.

    Pengunjung terbanyak sebesar 35 persen mengeluarkan Rp 100.000,00-Rp

    200.000,00 per bulan untuk keperluan hiburan. Pengunjung dengan

    pengeluaran hiburan kurang dari Rp 100.000,00 sebesar 18 persen.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    47/97

    34

    Selanjutnya pengunjung dengan pengeluaran hiburan Rp 200.000,00-Rp

    300.000,00 sebesar 18 persen, pengunjung dengan pengeluaran hiburan Rp

    300.000,00-Rp 400.000,00 sebesar 6 persen, pengunjung berpengeluaran

    untuk hiburan Rp 400.000,00-Rp 500.000,00 sebesar 8 persen, sedangkan

    pengunjung dengan pengeluaran hiburan lebih dari Rp 500.000,00 sebesar 17

    persen. Mayoritas pengunjung yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor

    memiliki pengeluaran untuk hiburan per bulan antara Rp 100.000,00 sampai

    dengan Rp 200.000,00.

    Gambar 11. Tempat tinggal/domisili

    Wisatawan Kebun Raya Bogor sangat beragam, sebagaimana

    ditunjukkan Gambar 11. Pengunjung terbanyak berasal dari daerah Bogor

    yaitu sebesar 55 persen. Selanjutnya pengunjung dari daerah Jakarta yaitusebesar 23 persen, pengunjung dari daerah Tangerang sebesar 9 persen, dari

    Depok sebesar 3 persen, pengunjung dari Bekasi sebesar 2 persen dan dari

    luar Jabodetabek ada 8 persen yaitu dari Banten dan Bandung. Dari data

    tersebut dapat diketahui jika mayoritas pengunjung datang dari daerah Bogor.

    Gambar 12. Tarif pelayanan Kebun Raya Bogor

    Gambar 12, harga tarif pelayanan Kebun Raya Bogor (Rp 9.500,00)

    dinilai sedang oleh kebanyakan pengunjung, yaitu sebesar 48 persen

    pengunjung berpendapat demikian. Selanjutnya 26 persen pengunjung

    berpendapat harga masuk ke Kebun Raya Bogor murah, 21 persen

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    48/97

    35

    berpendapat mahal, 3 persen berpendapat sangat murah, dan sedikit sekali

    pengunjung yang mengatakan jika harga masuk ke Kebun Raya Bogor sangat

    mahal yaitu sebanyak 2 persen. Mayoritas pengunjung memberikan jawaban

    sedang mengenai tarif pelayanan yang diberlakukan oleh Kebun Raya Bogor.

    Gambar 13. Transportasi pengunjung

    Transportasi yang digunakan oleh pengunjung dapat dilihat dari

    Gambar 13. Naik angkutan umum menjadi alat transportasi umum sebesar 51

    persen, paling banyak digunakan oleh pengunjung atau pengunjung Kebun

    Raya Bogor. Selanjutnya naik mobil pribadi sebesar 25 persen, naik motor

    sebesar 19 persen, jalan kaki sebesar 2 persen dan lainnya seperti naik bus

    rombongan dan kereta api sebesar 3 persen. Dari data tersebut dapat dilihat

    jika pengunjung Kebun Raya Bogor lebih senang menggunakan saranaangkutan umum untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor.

    Gambar 14. Dengan siapa berkunjung

    Gambar 14 dapat dilihat jika berkunjung dengan teman atau rekan

    maupun kerabat banyak dilakukan oleh pengunjung yaitu sebesar 65 persen.

    Dan sisanya datang bersama keluarga sebesar 35 persen. Dari data tersebut

    tidak ditemukan pengunjung yang hanya sendirian atau tanpa ditemani

    siapapun, sehingga dapat disimpulkan jika mayoritas pengunjung yang datang

    tidak sendirian.

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    49/97

  • 7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR

    50/97

    37

    Gambar 16. Sumber informasi

    Pengunjung yang mengetahui informasi tentang keberadaan Kebun

    Raya Bogor terbanyak berasala dari keluarga dan teman yaitu masing-mas