ANALISIS KETERAMPILAN ATTENDING CALON KONSELOR DALAM MEMBANGUN RAPPORT.pptx

19
Oleh : Wardah Nisa 1303251 ANALISIS KETERAMPILAN ATTENDING CALON KONSELOR DALAM MEMBANGUN RAPPORT DENGAN KONSELI LOGO

Transcript of ANALISIS KETERAMPILAN ATTENDING CALON KONSELOR DALAM MEMBANGUN RAPPORT.pptx

ANALISIS KETERAMPILAN ATTENDING CALON KONSELOR DALAM MEMBANGUN RAPPORT DENGAN KONSELI

Oleh : Wardah Nisa1303251ANALISIS KETERAMPILAN ATTENDING CALON KONSELOR DALAM MEMBANGUN RAPPORT DENGAN KONSELI

LOGOwww.themegallery.comCompany LogoLATAR BELAKANGGuru bimbingan dan konseling sebagai bagian dari tenaga kependidikan yang diberi julukan konselor sekolah secara profesional dituntut mampu menjalankan profesinya dengan baikDalam profesionalitas guru pembimbing, ada beberapa syarat penting yang hendaknya juga dipenuhi. Syarat tersebut adalah karakteristik guru pembimbing, pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan konseling, serta penguasaan keterampilan konseling. Proses identifikasi dan seleksi keterampilan khusus pendekatan konseling yang disebut microskills. Keterampilan dasar microskills termasuk menerima (attending), mendengarkan (listening), dan mempengaruhi (influencing).www.themegallery.comCompany LogoAttendingCara yang menunjukan bagaimana konselor menyiapkan diri, bersikap atau berperilaku, mendengarkan, memberikan perhatian kepada klien sehingga klien merasa aman, nyaman, diperhatikan oleh konselor di dalam komunikasi dengan konseliDengan menguasai keterampilan attending, diharapkan konselor dapat membangun rapport yang baik dengan konseli. Rapport adalah suatu hubungan (relationship) yang ditandai dengan keharmonisan, kesesuaian, kecocokan, dan saling tarik menarik. Rapport dimulai dengan persetujuan, kesejajaran, kesukaan, dan persamaan (Willis, 2004:46). Jika sudah terbangun, konseli akan merasa aman dan dipahami oleh konselor (Jones, 2012). 3Content LayoutsASPEK ATTENDINGPribadi konselor harus empati, merasakan apa yang dirasakan konseli. Konselor harus mampu membaca perilaku non verbal konseliAdanya rasa kebersamaan, intim, akrab, kejujuran dan minat membantu tanpa pamrih.Kontak mata dan bahasa tubuh merupakan aspek mendasar dari perilaku fisik pada penerimaan awal (attending behavior).Nada suarawww.themegallery.comCompany LogoNamun..Sebagian guru pembimbing yang lain (53%) belum dapat menggunakan keterampilan konseling secara optimal (Kusmaryani, 2010:186). kemampuan Attending merupakan keterampilan yang paling sering digunakan, sekaligus keterampilan yang paling tidak dikuasai oleh konselor (Ramdana, 2011:5)Respons yang tidak sesuai dengan pernyataan klien menunjukkan respon attending rata-rata 9,33 % (Hafina, 1999)Kurangnya hubungan yang baik, mungkin menjelaskan fakta bahwa setengah dari semua konseli keluar dari terapi atau mengakhiri konseling oleh kunjungan keempat (Sharpley, 2000:101)bahwa faktor utama yang terkait tampaknya fokus konselor pada pengumpulan data daripada membangun hubungan baik (dalam Sharpley, 2000:112) www.themegallery.comCompany Logowww.themegallery.comCompany LogoConversation Analysis studi tentang percakapan dalam interaksi dan bagaimana melalui percakapan tersebut, individu mencapai tindakan dan memahami dunia di sekitar mereka (Madil, 2001:414). GramatikaBentukKodeSintaksisa3 Fitur CA dalam menganalisis skrip konselingDengan menggunakan metode CA ini, diharapkan penelitian ini dapat memotret keterampilan Attending para calon konselor ketika membangun Rapport dengan konseli. Sehingga dapat dianalisis sejauh mana keterampilan Attending calon konselor, pemaknaan rapport yang dilakukan calon konselor dalam perspektif konseli, analisis dalam perspektif Gender dan Multikultur, serta kaitan antara keterampilanAttending calon konselor dalam membangun Rapport dengan konseli dengan keberhasilan konseling itu sendiri. Kesemua analisis tersebut dapat dilakukan dengan tiga fitur kunci dari analisis percakapan (Forrester, 2002:5), yakni : identifikasi tindakan yang dilakukan dalam dialog, misalnya, formulasi; melalui turn-by-turn analisis ketika dialog berlangsung; yang berfokus pada pemahaman konseli sendiri, melalui makna percakapan seperti yang ditunjukkan melalui pembicaraan mereka. Fokus KajianBagaimana potret Keterampilan Attending Calon Konselor Dalam Membangun Rapport Dengan Konseli?Bagaimana pemaknaan Rapport yang dilakukan calon konselor dalam perspektif konseli?Bagaimana Analisis Keterampilan Attending Calon Konselor Dalam Membangun Rapport dengan Konseli ditinjau dari perspektif Gender dan Multikultur?Apakah ada kaitan antara keterampilan Attending calon konselor dalam membangun Rapport dengan konseli dengan keberhasilan konseling itu sendiri?

www.themegallery.comCompany LogoTujuan PenelitianMengetahui potret Keterampilan Attending Calon Konselor Dalam Membangun Rapport Dengan Konseli.Mengetahui pemaknaan Rapport yang dilakukan calon konselor dalam perspektif konseli.Melakukan Analisis Keterampilan Attending Calon Konselor Dalam Membangun Rapport dengan Konseli ditinjau dari perspektif Gender dan Multikultur.Menganalisis kaitan antara keterampilan Attending calon konselor dalam membangun Rapport dengan konseli dengan keberhasilan konseling itu sendiri.

www.themegallery.comCompany LogoManfaatManfaat teoretisPenelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian teoretis dibidang bimbingan dan konseling khususnya dalam dunia pendidikan mengenai keterampilan konseling, khususnya keterampilan Attending.

www.themegallery.comCompany LogoManfaat praktisHasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan sekaligus evaluasi bagi pembelajaran keterampilan konseling individual di Jurusan Bimbingan dan konseling, khususnya keterampilan Attending. Sehingga dapat dilakukan pengembangan program mata kuliah praktikum konseling individu yang sesuai dengan analisis kebutuhan mahasiswa. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran sejauh mana kemampuan Attending calon konselor sebagai persiapan untuk terjun ke lapangan menjadi guru BK.www.themegallery.comCompany LogoMetode PenelitianMetode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan EthnomethodologyEthnomethodology berfokus pada penyediaan analisis rasional struktur, prosedur dan strategi yang digunakan masyarakat sendiri ketika mereka membuat rasa keluar dari dunia sehari-hari mereka sendiri dan tindakan dan interaksi.CA memfokuskan diri pada kompetensi-kompetensi yang mendukung aktivitas sosial keseharian. CA berupaya untuk menguraikan dan menjelaskan praktik-praktik kolaboratif yang dilakukan dan diyakini oleh penutur ketika mereka melakukan aktivitas interaksi logis.

www.themegallery.comCompany LogoPARTISIPANPenelitian ini dilakukan di Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.Partisipan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta yang sedang mengambil mata kuliah Praktikum Konseling Individu. Peneliti membagi kelompok partisipan dalam penelitian ini kepada tiga karakter yang berbeda yakni : Dibedakan sesuai Gender, Domisili (Kos dan tidak Kos), serta Suku (Jawa dan Non-Jawa). Jumlah partisipan dalam penelitian sebanyak 10 orang. dan partisipan yang diambil terdiri dari 5 orang perempuan, dan 5 orang laki-laki.

www.themegallery.comCompany LogoInstrumen PenelitianDigunakan sebagai alat / instrumen dalam penelitian ini sesuai dengan fokus penelitian yaitu peneliti sendiri dibantu dengan menggunakan pedoman wawancara serta dokumentasi dan oservasi. Instrumen tersebut disusun berdasarkan fokus penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya.

www.themegallery.comCompany LogoProsedur PenelitianTahap Perencanaan penelitian, pada tahap ini dilakukan pengkajian secara mendalam tentang tema dan arah penelitian yang direncanakan. Pada tahap ini ditemukan sejumlah masalah yang kemudian menjadi dasar dilakukannya penelitian ini, oleh karena itu dirumuskan dalam rumusan pertanyaan penelitian. Keseluruhan maksud yang terkandung dalam penelitian sebagaimana dikemukakan pada bab I.Tahap Orientasi dan peninjauan, pada tahap ini dilakukan sejumlah penjajakan penelitian terhadap lokasi dan subyek penelitian. Di tahap ini dilakukan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 30 Mei 2014 dengan melakukan wawancara di lokasi penelitian. Sebagian hasil dari tahap ini sebagaimana dipaparkan pada permulaan bab I.

www.themegallery.comCompany LogoTahap eksplorasi penelitian dilakukan merupakan rangkaian pelaksanaan pengumpulan data penelitian. Dalam tahap ini dilakukan pelaksanaan penelitian. Kegiatan utama yang dilakukan pada tahap ini adalah :Penyusunan kajian pustaka yang berkenaan dengan topik penelitian Pembuatan kisi-kisi pedoman penelitian sebagai dasar ketika mengumpulkan dan mengolah dataPembuatan koding untuk analisis sesuai dengan standar CAPelaksanaan pengumpulan data secara intensif melalui berbagai teknik pengumpulan data.

www.themegallery.comCompany LogoTerakhir sebagai kegiatan penutup ditahap ini adalah penyusunan lembar observasi, membuat ekstrak dan script dari data audio/video, dokumentasi transkrip dan deskripsi wawancara yang dilakukan. Tahap kajian konseptual, tahap ini sebenarnya bukanlah kelanjutan secara berurutan dari tahap sebelumnya ini dikarenakan dalam penelitian kualitatif pengeksplorasi data berjalan berbarengan dengan penganalisaan data.Tahap perumusan laporan, sebagai kelanjutan dari tahap sebelumnya maka tahap ini tidak lepas dari tahap 3 dan 4. Pada tahap ini pelaporan hasil penelitian dibahas dan dianalisis menjadi suatu kesimpulan.

www.themegallery.comCompany LogoAnalisis Datawww.themegallery.comCompany Logowww.themegallery.com Thank You !