Analisis Kawasan Perumahan Bank Niaga, Kecamatan Ngaliyan, Semarang

download Analisis Kawasan Perumahan Bank Niaga, Kecamatan Ngaliyan, Semarang

of 5

Transcript of Analisis Kawasan Perumahan Bank Niaga, Kecamatan Ngaliyan, Semarang

  • 8/10/2019 Analisis Kawasan Perumahan Bank Niaga, Kecamatan Ngaliyan, Semarang

    1/5

  • 8/10/2019 Analisis Kawasan Perumahan Bank Niaga, Kecamatan Ngaliyan, Semarang

    2/5

  • 8/10/2019 Analisis Kawasan Perumahan Bank Niaga, Kecamatan Ngaliyan, Semarang

    3/5

    Izzah Khusna 21040113140123

    Morfologi dan Arsitektur Kota- TKP 347

    Gambar 1 Menara/ tandon air Gambar 2 Pintu utama Perum. Bank Niaga

    Semua bentuk rumah di perumahan Bank Niaga dibuat tidak seragam. Meskipun begitu,

    hal ini tidak mengurangi nilai estetika perumahan, sebab setiap kapling rumah disusun dan

    dibangun secara terencana (ciri khas perumahan). Bentuk rumah didominasi oleh bangunan

    bertingkat dua atau lebih.

    Gambar 3 Bentuk-bentuk rumah di perumahan Bank Niaga

    4. Analisis Hubungan Sosial

    Sebelum menjadi sebuah perumahan, daerah ini berupa lahan kosong dengan berbagai

    tanaman liar. Sebagian besar penduduk masih bekerja di sektor pertanian karena daerah lain

    masih berupa pertanian, khususnya pertanian Jambu Kluthuk. Setelah dijadikan perumahan,

    penduduk asli beralih pekerjaan di sektor industri yang semakin marak pada saat itu.

    Masyarakat pendatang yang menghuni perumahan Bank Niaga seluruhnya adalah karyawan

    maupun pensiunan karyawan Bank Niaga dengan status ekonomi menengah ke atas. Maka

  • 8/10/2019 Analisis Kawasan Perumahan Bank Niaga, Kecamatan Ngaliyan, Semarang

    4/5

    Izzah Khusna 21040113140123

    Morfologi dan Arsitektur Kota- TKP 347

    dari itu, untuk hubungan sosial antar penduduk di perumahan ini bisa dibilang individualis

    karena tuntutan berangkat kerja di pagi hari dan pulang di malam hari.

    Semakin banyaknya fasilitas publik, seperti sekolah, universitas, kantor kecamatan, pasar,

    dan sebagainya yang terdapat di sekitar perumahan meningkatkan jumlah demand dari pasar

    terhadap perumahan tersebut. Sampai pada akhirnya, perumahan Bank Niaga dibuka untuk

    umum. Semakin lama jumlah karyawan Bank Niaga berkurang dan digantikan dengan

    penghuni non-karyawan. Hingga saat ini, jumlah karyawan Bank Niaga yang ada berjumlah 9

    Kepala Keluarga.

    Warga penghuni perumahan rata-rata bekerja sebagai karyawan kantor, PNS, dan

    pengusaha. Dapat dipastikan bahwa mayoritas merupakan masyarakat ekonomi menengahke atas dilihat melalui bangunan fisik rumah yang ada di perumahan ini. Selain itu, sebagian

    besar warga perumahan juga memanfaatkan rumahnya untuk dijadikan rumah kos-kosan bagi

    mahasiswa. Mereka melihat peluang tersebut untuk menambah penghasilan. Rata-rata harga

    sewa kos di perumahan ini berkisar antara Rp.350.000 Rp.750.000 per bulan.

    Dengan beragamnya jenis pekerjaan di perumahan ini, hubungan sosial yang terjalin tidak

    se-individual yang terjadi pada masa sebelumnya. Masih ada pertemuan RT, kerja bakti, dan

    sebagainya yang menuntut mereka untuk saling bertemu dan bertegur sapa. Untukkesenjangan sosial, sejauh ini belum ditemukan adanya fenomena tersebut. Selain karena

    memiliki jenis rumah yang sama, perumahan Bank Niaga dihuni oleh warga yang masing-

    masing jumlah penghasilannya tidak jauh berbeda (dalam kisaran hampir sama).

    Gambar 4 Salah satu fasilitas umum berupa masjid di perumahan Bank Niaga

    (biasanya dipergunakan untuk pertemuan warga)

  • 8/10/2019 Analisis Kawasan Perumahan Bank Niaga, Kecamatan Ngaliyan, Semarang

    5/5