Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
-
Upload
sendy-begenius -
Category
Documents
-
view
49 -
download
0
description
Transcript of Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
-
5/28/2018 Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
1/9
Amniocentesis dan Percobaan pada Fetus (Ashley, HCE 248-252)
Pengantar
Perkembangan dunia teknologi sangat pesat serta mempengaruhi kehidupan manusia.
Pengaruh ini tentu ada begitu banyak manfaat dan dampak bagi manusia. Contohnya
teknologi reproduksi yang berkaitan dengan masalah seksual manusia dan usaha memperoleh
keturunan, dengan berbagai kemungkinan konsukuensi yang terjadi. Kehadiran teknologi
reproduksi sangat membantu, namun juga dapat mengancam martabat manusia itu sendiri.
Hal ini nyata dengan kehadiran berbagai masalah-masalah kesehatan.
Dalam makalah ini penulis akan membahas persoalan teknologi reproduksi yang berkaitan
dengan Amniocentesis dan percobaan pada fetus. Teknik ini dipakai untuk mendiagnosa janin
apakah memiliki penyakit-penyakit bawahan keturunan atau tidak. Dan kalau ada apakah
janin tersebut dihambat perkembangannya atau bagaimana?. Ada pun seruan moral yang
dikeluarkan oleh paus sendiri, tentang mempertanyakan teknik tersebut. Sehingga apakah
teknik ini mendukung kesehatan janin dan ibu atau tidak? Kalau tidak, apa tindakan etis yang
diambil oleh mereka yang berkepetingan dalam persoalan ini.
Apa itu Amniocentesis?
Pengertian amniocentesis berasal dari bahasa yunani yaitu amnos dan kentesis.
Amniocentesis berarti kantong amnion atau rahim, sedangkan kentesis berarti penusukan, jadi
arti harafiah amniocentesis adalah penusukan kantong amnion. Amniocentesis dapat
dikatakan sebagai sebuah prosedur kandungan dimana sejumlah cairan ketuban diaspirasi dari
dalam kantong amnion untuk keperluan analisa. Mengapa harus meneliti cairan amnion ?
cairan amnion seorang ibu ternyata memilki sel yang sama dengan janin yang sedang di
kandungnya (Bdk Richard H. Schwas., Amniocentesis, Maryland: Harper & Row Publisher,
1975).
Amniocentesis adalah sebuah teknik untuk mendiagnosa janin dalam rahim seorang ibu
hamil. Pendiagnosaan ini bertujuan sedini mungkin untuk mengetahui apakah janin yang ada
dalam rahim ibu itu sehat atau cacat. Tes ini merupakan cara untuk mengetahui kesehatan
janin yang ada. Teknik ini memiliki kosukuensi-kosukuensi yang dapat mengambat
perkembangan janin tersebut. Karena sala satu tujuan dari teknik ini untuk mengetahui
apakah dalam janin ada penyakit pembawahan genetik atau tidak.
Amniocentesis termasuk metode diagnosis prakelahiran invasif . Amniocentesis secara
umum digunakan untuk mendeteksi kelainan yang terjadi seputar kehamilan ibu yang
-
5/28/2018 Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
2/9
termasuk di dalamnya adalah kelainan yang dialami oleh janin. Sasaran diagnosis ini adalah
cairan ketuban si ibu. Cairan amnion yang diaspirasi tersebut mengandung sel-sel janin yang
akan dikultur atau diperiksa di laboratorium untuk mengetahi kemungkinan kelainan
kromosom maupun penyakit pada janin. Teknik yang sering digunakan dalam mendiagnosa
karakteristik genetik dan seksual anak yang belum lahir dapat ditentukan dengan memeriksa
cairan ketuban di mana janin mengapung di dalam rahim. Teknik lain adalah chorionoc vili
sampling, di mana kateter plastik dimasukkan melalui leher rahim untuk biopsi vili atau
proyeksi mirip rambut dari plasenta. Tes ini dapat dilakukan sekitar delapan minggu lebih
awal dari amniosentesis, dan hasil tes kromosom dari jaringan ini berkembang pesat tersedia
dalam beberapa hari (Holder, `1985, Khan, 1987) Chorionoc Vili Sampling
Biasanya disingkat CVS merupakan Sala satu jenis diagnosis prakelahiran yang dilakukan
pada minggu kedelapan dan kesepuluh kehamilan, kelemahannya terletak ketika prosedur uji
genetik yang mengambil materi vilus korionik atau jaringan dari pusat plasenta. Jaringan
plasenta yang diambil tersebut memiliki sel yang sama dengan janin yang berada di dalam
kandungan.
Pengambilan vilus terdiri atas dua cara, yakni; CVS transabdominal dan CVS trans servikal.
Kedua cara ini memiliki perbedaan yang terletak pada saat penusukan jarum spinal. CVS
transabdominal cara pengambilanya yakni jarum spinal ditusuk pada posisi perut ibu hamil.
Sedangkan CVS trans servikal cara pengambilanya yakni jarum spinal ditusuk dibagian
vagina ibu hamil. Teknik ini memiliki keuntungan dimana prosesnya lebih cepat dari
amniocentesis karena hasilnya dapat diketahui 24 jam. Biopsy Kulit Janin (Biopsy Vili)
Merupakan sala satu bagian dari pendiagnosis prakelahiran, dimana teknik ini dipakai untuk
mendeteksi kecacatan serius pada genetika kulit yang berasal dari keluarga. Teknik ini
dilakukan saat kandungan berumur 15-22 minggu. Prosedur pengambilan sampel yakni
menyisipkan perangkat pengambilan sampel melalui perut ibu kedalam kantong kehamilan
dan menghilangkan beberapa kulit janin.
Tujuan Amniocentesis
Tujuan Dari amniocentesis yakni mendiagnosis dan Terapeutik. Tujuan dari amniocentesis
terapeutik yakni janin yg memiliki kelainan menjadi sasaran aborsi terapeutik untuk itu
tujuan-tujuan yang ada tidak terlepas pula dari resiko. Sehingga resiko amniocentesis tersebut
dapat terjadi pada ibu maupun janin, resiko itu dipengeruhi oleh dua hal keadaan masing-
-
5/28/2018 Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
3/9
masing ibu dan keahlian teknis pihak medis. Resiko keahlian medis ini dapat dikurangi
dengan terus mengasah ketrampilan teknis nya.
Tahap-Tahap Amniocentesis
Tahap pratest Amniocentesis perlu diawali dengan tahap ini supaya setiap pasien perlu
menyiapkan diri sebelum dilakukannya pengambilan aspirasi cairan amnion.
Tahap konseling genetik dimana pihak keluarga perlu mengetahui informasi amniocentesis
tentang prosedur, kelebihan, serta kekurangannya. Mengenai juga kesepakatan dokter dan
pasien.
Tahap Aspirasi Cairan Amnion, setelah pasien mengetahui berbagai informasi dan
menyetujui kesepakatan tes amniocentesis yang ada kemudian pasien diperbolehkan
melakukan tes tersebut, antara lain;
1. Pasien dipersilakan berbaring (telentang) di tempat tidur, kemudian perut ibudibersihkan dengan cairan antiseptik.
2. Tim medis memberikan bius local yang di suntik di area perut ibu. Bius local iniberfungsi untuk membuat area yang akan dijadikan tempat penusukan jarum menjadimati rasa.
3. Dengan bantuan ultrasonografi tim medis akan memeriksa letak janin. Sehinggadiharapkan agar jarum tidak mengenai plasenta, tali pusat dan janin (menetukan zona
aman). Selanjutnya jarum spinal amniocentesis ditusuk pada dinding abdomen di
tempat yang sudah ditentukan sebelumnya. Jarum spinal tersebut diarahkan tegak
lurus menuju pusat rongga uterus. Setalah masuk dalam rongga rahim(cavum uteri),
mandarin atau kawat kaku pada bagian dalam kawat dan cairan amnion diaspirasi
sebanyak 1-2 ml). Alasanya yaitu hasil aspirasi awal mudah terkontaminasi dengan
darah ibu (yang jika tercampur akan mempengaruhi hasil tesnya).
4. Jarum spinal dicabut setelah proses aspirasi selesai. Tim medis akan membersihkantempat bekas penusukan. Pasien dipersilakan beristirahat sebentar selalam 1 menit.
secara keseluruhan, proses aspirasi cairan amnion ini memakan waktu 10-15 menit.
Kebutuhan untuk mengembangkan terapi yang memuaskan untuk cacat gen secara
medis penting, seperti terbukti dari statistik berikut. Ada sekitar 3.000 penyakit yang
berbeda yang dikenal untuk melibatkan gen yang cacat tunggal (Ngyan dan Sahat,
-
5/28/2018 Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
4/9
1987). Hari ini, 33 persen kematian bayi yang berhubungan dengan penyebab genetik.
Lebih dari 100 gejala-gejala genetik (keturunan) dapat didiagnosis sebelum
melahirkan. Orangtua pembawa gen cacat mungkin memiliki sebanyak 50 persen
resiko menghasilkan anak dengan cacat genetik. Berbagai kondisi poligenik, seperti
diabetes melitus, asam urat, dan beberapa alergi, terjadi pada 1,7 sampai 2,6 persen
dari semua yang lahir hidup. Ada macam-macam peristiwa kelainan keturunan yang
setelah lahir hidup kira-kira 5 persen (Khan, 1987; Osmundsen, 1973; Taysi 1983).
Keistimewaan medis mendiagnosis dan mencoba untuk mengobati cacat genetik
(keturunan), serta konseling pasangan suami-istri yang sedang atau mungkin menjadi
orang tua dari anak-anak cacat, semakin berkembang pesat (Capron, 1984; 1993b,
Clark A., 1994). Sayangnya, meskipun beberapa obat untuk konsekuensi dari cacat
genetik yang sedang dikerjakan, sehingga prospek metode untuk memperbaiki gen
yang rusak dengan rekombinasi DNA tampak mendung dan umumnya melibatkan
IVF tidak etis (Hendren dan Lillehi, 1988; NIH, 1987). Sementara ada beberapa dari
aborsi yang disengaja akibat amniosentesis atau chorionic vili dari pengambilan
sampel, sehingga sebelum kelahirann janin, mereka menentukan apakah keputusan
tersebut memiliki tujuan lain yakni aborsi atau tidak.
Amniocentesis diperbolehkan jika dilakukan untuk tujuan terapeutik dan persiapan
orang tua untuk menerima anaknya. Namun, jika amniocentesis dilakukan dalam
hubungan dengan aborsi eugenik, maka Gereja melarangnya. Argumen Gereja katolik
terkait dengan diagnosis prakkelahiran dengan tujuan aborsi eugenik secara khusus
dibahas dalam dokumen Donum Vitae dan evagelium Vitae. Pertama, dokumen
donum vitae (I,2) memandang aborsi eugenik sebagai tindakan yang salah secara
berat. Maka dari itu diagnosis yang mengindikasi adanya cacat atau penyakit
keturunan, tak boleh sama dengan penjatuhan hukuman mati. Dengan demikian,
adalah tindakan salah secara berat bila perempuan mengingini diagnosis dengan
maksud melaksanakan aborsi bila hasilnya menunjukan adanya cacat atau anomali.
Lebih lanjut lagi, dokumen donum vitae tidak hanya memberi penilaain moral kepada
perempuan yang melakukan aborsi eugenik. Penilaian moral juga diberikan kepada
mereka yang menghanjurkan aborsi eugenik kepada para ibu hamil. Demikian pula
pasangan, orang tua atau siapa pun yang bertindak melawan moral, bila mereka ini
menganjurkan atau memerintahkan diagnosis itu kepada orang yang hamil dengan
maksud melanjutkannya dengan aborsi. Demikian pula spesialis ikut bersalah ketika
ikut serta memberi bantuan yang tak dibenarkan , bila ia dalam menjalankan diagnosis
-
5/28/2018 Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
5/9
itu dan memberitahukan hasilnya dengan sengaja menyebabkan orang itu
mengadakan hubungan antara diagnosis prakelahiran dan aborsi. Akhirnya kebijakan
atau program otoritas sipil dan kesehatan dan organisasi ilmiaah yang dengan suatu
cara mendukung hubungan antara diagnosis prakelahiran dan aborsi, bahkan
mendesak perempuan yang hamil untuk menjalani diagnosis prakelahiran dengan
maksud untuk menghancurkan fetus yang terkena cacat atau penyakit turunan, harus
ditolak sebagai pelanggaran atas hidup yang dipunyai anak yang akan lahir, dan
sebagai pemerkosaan hak dan kewajiban orang tua (Donum Vitae I,2).
Evangelium Vitae Art 14 Mengungkapkan: diagnosis prakelahiran tiada keberatan
morilnya bila dijalankan untuk menentukan perawatan medis yang barangkali
dibutuhkan oleh anak dalam rahim. Tetapi sering sekali menjadi peluang untuk
mengusulkan dan melakukan pengguguran. Pengguguran eugenis itu oleh pendapat
umum dibenarkan berdasarkan mentalitas, yang disalah artikan seolah-olah konsisten
dengan tuntutan campurtangan terapeutis, dan hanya menerima kehidupan dengan
syarat-syarat tertentu, tetapi menolak kehidupan bila itu terkena oleh keterbatasan,
cacat atau penyakit.
Erik Parens dan Adriene Asch dalam buku prenatal testing and Disability Right
setidaknya mencatat berdasarkan kritik dari orang-orang cacat, dua alasan mengapa
diagnosis prakelahiran dengan tujuan aborsi eugenik secara moral bermasalah.
Pertama, aborsi eugenik merupakan suatu sikap yang diskriminatif terhadap mereka
yang cacat maupun orang tuanya yang memiliki faktor gen yang buruk. Kedua, aborsi
eugenik merupakan isyarat dari sikap intoleran terhadap keragaman ( termasuk
mereka yang cacat), yang tidak hanya terjadi dalam masyarakat tetapi juga dalam
keluarga. Sikap orang tua yang dapat saja dirusak oleh sikap intoleran tersebut ketika
berhadapan dengan anak-anak mereka.
Beberapa ilmuwan etika berpendapat; Jika hanya orang-orang yang dirinya menderita
penyakit genetik tertentu dicegah dari reproduksi, maka hal ini tidak menghilangkan
heterozigot , karena dia terus melanjutkan kecacatan yang ada pada gen resesif (
Thompson dan tomphoson, 1988 ). Saat ini kemampuan teknologi belum mampu
untuk dapat mendeteksi semua hal tentang karies ini. Jika ilmu pengetahuan
memiliki kemampuan ini, usaha penghapusan atau pemberantasan hal tersebut akan
meluas ke banyak orang. Mungkin ini juga berarti bahwa hal ini akan dihapus dari
kolam gen banyak orang, karena orang yang sama akan membawa sifat baik dan
buruk yang kadang-kadang secara genetik masih memiliki sifat bawaan yang tidak
-
5/28/2018 Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
6/9
dapat dihilangkan (Andrews,1994). Sehingga program eugenetik negatif dari
pengetahuan akan mencapai tujuan, namun mereka agak terlambat, karena hanya pada
beberapa generasi saja. Karena hal ini mugkin memiliki efek yang lebih buruk dari
pada kejahatan yang telah mereka lakukan. Cacat gen dapat dikeluarkan dari kolam
gen, selain itu juga, mereka harus secara konstan atau terus-menerus akan sukar
mengantikan mutasinya karena disebabkan oleh faktor lingkungan.
Hal ini sangatlah berpengaruh, karena informasi genetik tidak boleh digunakan orang
untuk menahan diri dari reproduksi, tetapi mungkin akan diberikan kepada mereka
yang kemungkinan dapat membuat keputusan pribadi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Bahkan disini, bagaimanapun perigatan yang diberikan
publik perlu diperhatikan. Beberapa Negara memiliki penyaringan yang wajib diambil
dari bayi yang baru dilahirkan untuk mendeteksi apakah mereka menderita
fenilketonuria (PKU) penyakit metabolic genetik yang berbasis pada hasil
keterbelakangan mental yang dapat diobati dengan diet (Andrews, 1985). Setelah
program ini dibentuk, beberapa ahli menetapkan secara positif bahwa mereka yang
melakukan pengobatan keterbelakangan mental dengan program diet sangat
berbahaya (Barden et. Al., 1984). Sehingga program pegujian genetik yang dirancang
harus dengan hati-hati. Maka kelompok penelitian dalam keahlian teknik tentang isu
etis, sosial, dan hukum dalam konseling genetik ( pusat lembaga hastings, 1972) telah
meyarankan pedoman yang dapat diringkas sebgai berikut;
1. Program ini bertujuan untuk melakukan protes kepada proyek-proyek percobaan
pada studi lainnya dan program ini terus dievaluasi dan diperbaharui.
2. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dalam melaksanakan program harus
dijamin agar dapat mendidik masyarakat tentang signifikansi yang benar sehingga
dapat dipergunakan secara benar dan sesuai dengan informasi yang diperoleh.
3. Informasi yang diperoleh harus disediakan sesuai dengan kebijakan yang jelas yang
dinyatakan dan diketahui oleh mereka yang berpartisipasi sebelum disetujui oleh
mereka, dan privasi mereka harus dijaga dan dilindungi.
4. Program skrining (penyaringan) harus bersifat sukarela. Orang tua berhak membuat
keputusan sendiri tentang penggunaan informasi dalam keluarga berencana harus
dilindungi dan dijaga untuk terhindar dari stigma mereka atau keturunan mereka
sendiri.
5. Informasi tentang skrining harus terbuka dan tersedia bagi semua, dengan
-
5/28/2018 Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
7/9
memberikan prioritas kepada mereka yang digolongkan baik maupun bagi mereka
yang menderita cacat.
6. Program ini tidak dapat dilaksanakan kecuali jika melalui tes, sehingga dapat
memberikan informasi yang jelas dan tepat walaupun masi bersifat relatif.
7. Pandangan umum mengenai sebuah penelitian seperti itu, harus diberikan isin serta
perlindungan dan resiko yang telah diamati.
8. Perlindungan bagi orang yang telah memiliki anak akan diinformasikan sebelum
mereka menyetujuinya karena secara alamiah terapi memiliki resiko, sehingga mereka
tidak menggikuti terapi yang telah ada.
9. Nasehat ini membantu setiap pribadi agar dapat mengerti informasi tentang
kesepakatan yang telah di buat.
Bagaimana setiap orang dapat mengadministrasikan program ini, sehingga dapat
memberikan kepada mereka sebuah prioritas yang tinggi dalam meninjau atau melihat
hal yang jarang dilihat yang sebagian besarnya berada dalam kondisi-kondisi seperti
ini ( e. g. PKU), menguji setiap orang sehingga dapat menghitung kerugian biaya
perawatan yang dilakukan sendiri sehingga lebih murah dari pada biaya perawatan
yang dilakukan pada lembaga anak cacat mental yang mungkin sangat lebih tinggi.
Beberapa ahli ilmu pengetahuan menganjurkan nama obat pencegahan penyokong
sebelum lahir atau setelah kelahiran dari genetik screening yang terdiri dari empat
maksud populasi:
1. Mencari kembali kemajuan ilmiah, sejak mencari seperti itu perlu mencapai suatu
pengertian dan kontrol warisan kemanusiaan.
2. Memberi tanggung jawab orang tua bahwa pembawahan cacat keturunan tidak
tepat pada mereka.
3. Mungkin membuat kemudahan terapi yang cepat sebelum cacat keturunan dari
kegagalan pemakaian yang disebabkan oleh kerusakan yang lebih besar.
4. Memberikan kepada orang tua, pilihan pengaborsian anak ketika dalam keadaan
cacat yang serius dan tidak terapi sebelum diketahui (Macklin 1985, Murray at. Al
1984).
Pertimbangan Dan Keberatan Ilmu Medis
Diskusi tentang maksud etis yang tak dapat diterima, tetapi yang dapat dipercaya
secara logis;
Pertama: Mencari kembali maksud dari genetik screening yang harus diatur dalam
jalan yang sama seperti tipe yang lain dari percobaan kembali pribadi manusia (see p
-
5/28/2018 Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
8/9
324) maka resiko keguguran dari hasil amniocentesis akan dikurangi dengan bantuan
dari sonography yang kurang dari 1 persen, hal itu tidak bisa digunakan karena ada
manfaat yang sebanding untuk membantu janin yang kurang baik saat lahir.
Beberapa manfaat etika dari amniocentesis yakni memelihara janin karena itu
menolong orang tua lebih mampu untuk mempersiapkan kelahiran janin (Dube,
1983). Amniocentesis menunjukan hanya suatu kehamilan yang dapat menambah
resiko (Kahn, 1987). Screening sebelum lahir adalah sebuah persoalan etis yang besar
(Roy, 1984). Sehingga diagnosa sebelum lahir memerlukan pengetahuan untuk dapat
memberi pelatihan bermacam-macam kualitas kontrol dari luar sebelum janin
dilahirkan.
Kedua: penggunaan penyaringan ini umumnya untuk tanggung jawab dari orang tua
yang bertujuan menjaga serta melindungi dari cacat keturunan. Orang tua bakal
bertugas mencari informasi ilmiah yang bermanfaat seperti keputusan-keputusan
sehingga dapat memberi dorongan kepada mereka untuk menemukan informasi yang
baik (Jhon Fletcher 1982). Selain pasangan yang sudah menikah, mereka perlu juga
menjaga kondisi anak-anak dari kemampuan yang mengancam (NCCB, 1973, p-6).
Ilmu kedokteran modern membantah akan adanya gangguan keseimbangan ekologis
dari penyelamatan hidup sehingga seseorang terlebih dahulu mengetahui cacat yang
akan meninggal sebelum mereka bereproduksi, dan beban dari pembawahan yang
kurang baik (cacat) kedalam kelompok yang jumlahnya lebih tinggi penyakit kelainan
keturunan bisa segera terjadi dalam jumlah penduduk (Lappe, 1972).
Persetujuan yang paling baik dari medis tentang pendapat kelainan keturunan
merupakan segala kelainan yang terjadi melalui pilihan atau dukungan yang lemah
secara alamiah sehingga menjadi meningkat ketika membandingkan perubahan-
perubahan lingkungan yang masuk melalui dukungan medis.
Hanya ada pribadi-pribadi yang menderita penyakit keturunan khusus yang harus dicegah
dari kelahiran. Hal ini belum menghilangkan pembawahan heterozygote yang terus
menjangkit pada pembawahan yang terpendam (Thompson, 1988) saat ini teknologi jauh dari
kesanggupan untuk menemukannya. Jika ilmu pengetahuan memiliki kemapuan ini, sungguh
akan memberikan pengisihan kepada banyak orang. Kadang-kadang kelainan keturunan dapat
melalui jalan yang sangat tak jelas. Program-program negatif pokok eugenik dalam
kemampuan saat ini akan mencapai sasaran mereka yang sangat lemah.Teknik amniocentesis dapat membantu manusia sekaligus memiliki manfaat yang bersifat
-
5/28/2018 Amniocentesis Dan Percobaan Pada Fetus
9/9
negatif yakni penyalahgunaan teknik ini sebagai teknik aborsi yang menghandalkan tujuan
atau hasil. Akhirnya teknik ini menjadi bagian dari teknologi reproduksi yang memanjakan
manusia dewasa ini dengan berbagai aspek kemungkinan. Lalu apakah kehadiran teknik ini
sudah 100 persen membantu atau merugikan kehidupan manusia, atau belum?. Kalau belum
mengapa teknik ini masih saja mendapat perhatian oleh gereja pada umumnya dan manusia
secara universal. Dengan demikian kehadiran teknologi reproduksi bukannya membantu
melainkan memperbudak manusia itu sendiri, sebagai mahkluk yang bermartabat.