AMENORE SEKUNDER POWER GZMH.pptx
-
Upload
itcidwijayanti -
Category
Documents
-
view
62 -
download
6
Transcript of AMENORE SEKUNDER POWER GZMH.pptx
HAID
Haid pada wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologik (normal), sebagai akibat perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesteron
Siklus menstruasi normal pada manusia dapat dibagi menjadi dua segmen :
siklus ovarium dan siklus uterus
siklus ovarium :phase follikular dan phase luteal
siklus uterus :Phase menstruasi, phase proliferasi, phase sekresi
DEFINISI AMENORE
Amenorea adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa pubertas kehamilan dan menyusui dan setelah menopouse
Amenorea terbagi 2 :1. Amenorea primer adalah tidak terjadinya
menstruasi pada wanita usia 16 tahun dengan tanda-tanda seks sekunder atau wanita usia 14 tahun tanpa ditemukan tanda-tanda seks sekunder.
2. Amenorea sekunder adalah berhentinya haid setelah menarche atau pernah haid tapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan,dapat pula diartikan tidak haid selama 6 bulan pada wanita yang sebelumnya haid teratur atau selama 12 bulan pada wanita yang haidnya teratur, dan bukan pada wanita hamil,menyusui,atau menopause
I. KELAINAN HIPOTALAMUS
Psikhogenik: Defisiensi/disfungsi GnRH
Gangguan Prolaktin Inhibiting Factor (PIF) :hiperprolaktinemia.
Hipertiroidisme Konsumsi obat-obatan (bisulfan,
klorambusil, siklofosfamid, fenotiazin, pil kontrasepsi, hormon terapi)
Gangguan psikis:stress dan Cemas
II. KELAINAN HIPOFISIS
Tumor hipofisis Adenoma laktotrop: Amenorea
galaktorea atau hiperprolaktinemia Sindrom Sheehan :tidak efisiennya
fungsi hipofisis Penyakit cushing sindrom akibat
hipersekresi cortisol
GEJALA
Sakit kepala Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak
hamil dan tidak sedang menyusui) Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa) Penambahan berat badan yang berarti Vagina yang kering Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang
mengikuti pola pria)
DIAGNOSA
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah :
A. Tes kehamilan B. Progestin withdrawal C. Biopsi endometrium D. Kadar prolaktin E. Kadar hormon (misalnya testosteron) F.Tes fungsi tiroid G. Kadar FSH (follicle stimulating hormone) LH (luteinizing
hormone), TSH (thyroid stimulating hormone) H. CT scan kepala
PENATALAKSANAAN
Prinsip dari penatalaksanaan dari amenorea sekunder adalah induksi ovulasi dan mengatasi kelainan yang menyertai.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.YUmur : 23 tahunJenis kelamin : PerempuanAgama : IslamAlamat : Kebon Sari RT 05/03 CandiPendidikan : SMANo RM : 1463472Tgl Pmx : 26-11-2011
Keluhan Utama: Tidak datang menstruasi selama lebih dari 3 bulan
Pasien datang ke poli Kandungan RSUD Sidoarjo pada tanggal 26-11-2011 dengan keluhan tidak mengalami menstruasi lebih dari 3 bulan.Sebelumnya haid px teratur.
Riwayat persalinan: - Riwayat perkawinan: menikah selama 6 bulan Riwayat kontrasepsi: KB (-) HPHT = 08-08-2011
PEMERIKSAAN FISIK
Status general Keadaan umum: baik Kesadaran: compos mentis Tensi: 120/80 mmHg Nadi; 80 x/menit
Status ginekologi Vulva/Vagina : fluxus (-), fluor (-) Portio : licin, tertutup Corpus Uteri : anteflexi Adnexa Kanan&Kiri : nyeri (-/-), massa (-/-) Cavum Douglas : menonjol (-) Inspeculo : erosi (-) Rectal Toucher : tidak dilakukan
UJI PROGESTERON
Dilakukan setelah pemeriksaan Dilakukan hanya pada wanita dengan amenore yang
penyebabnya bukan karena kehamilan. Jadi sebaiknya dilakukan uji kehamilan dahulu
Berikan progesteron (MPA, nortestosteron asetat atau didrogesteron) 5-10 mg/hari selama 7-10 hari.
Perdarahan akan terjadi 3-4 hari setelah obat habisUji positif
Uji negatif bila tidak terjadi perdarahan
UJI P POSITIF BERARTI
Diagnosis: wanita ini adalah disregulasi hipotalamus- hipofisis.
Penyebab amenorea kemungkinan besar gangguan pada sistem umpan balik
Bila FSH dan PRL normal dengan LH yang tinggi kemungkinan besar menderita Sindroma ovarium polikistik (SOPK)
Bila tidak ada tumor hipofisis maka diagnosis adalah disregulasi hipotalamus-hipofisis dan kemungkinan besar gangguan sistem umpan balik
Uji Estrogen + Progesteron (Uji E+P)
Pada wanita dengan uji progesteron negatif, dilakukan uji E + P E diberikan selama 21 hari Hari ke 12 – 21 : beri P 5-10 mg/hari: Boleh berikan Pil KB Uji (E+P) positif bila terjadi perdarahan 3 hari setelah obat habis dan negatif bila tidak terjadi perdarahan. Uji E+P (+) hipoestrogen kelainan
hipotalamus/hipofisis Uji E+P (-) normogonadotrop defek
endometrium
PENANGANAN AMENOREA(SPEROFF)
Step11. Ukur TSH2. Ukur PRL3. Uji P4. Periksa Sella Turcica Hipotiroidisme galaktorea, hiper PRL Distorsi sella turcica hiperplasia/hipertropi hipofisis atau karena hiper gonadotropin,
dan premature ovarian failure
Step-2 Uji P(-) Lakukan Uji E-P: Estradiol 2 mg/E konjugasi 1,25 mg
selama 21 hari Lanjutkan dengan MPA 5 mg selama 5 hari
Step-3 Untuk memeriksa apakah kelainan
fungsi gonadotropin atau gangguan pertumbuhan
folikel Tunggu 2 minggu setelah step-2 Periksa kadar FSH dan LH
PEMBAHASAN
Diagnosis amenore sekunder pada pasien ini didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium
Dari gejala yang didapat pada wanita ini mengalami amenore sekunder, karena tidak terdapatnya tiga siklus menstruasi atau tidak adanya perdarahan menstruasi selama 3 bulan, selanjutnya hal yang pertama harus dilakukan ketika seorang wanita datang dengan keluhan amenore adalah memastikan bahwa wanita tersebut hamil atau tidak dan dalam pemeriksaan telah jelas bahwa pemeriksaan PP negative yang berarti wanita tersebut tidak hamil
Pada pemeriksaan fisik didapati pasien anemis, tensi dan nadi normal. Status ginekologi Vulva/vagina didapatkan fluxus (-), potio tertutup, tidak teraba massa, corpus uteri anteroflexi kesan biasa, Adnexa parametrium dekstra dan sinistra massa (-), nyeri tekan (+), cavum douglas tidak menonjol, pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan nyeri tekan
Melalui pemeriksaan ginekologis diatas, data yang kita dapat semua sesuai dengan teori yang telah dikemukan, sehingga dapat membuat kita lebih mengarah kepada diagnosa utama seperti amenore sekunder
Berdasarkan anamnesa kemungkinan besar gangguan terjadi pada sistem umpan balik
KESIMPULAN
Gangguan yang ada bisa terjadi pada gangguan pada uterus, gangguan pada ovarium, gangguan pada hipofisis anterior atau pada gangguan pada sistem syaraf pusat
Amenore sekunder juga bisa disebabkan oleh penyakit- penyakit tertentu
Penatalaksanaan amenore tergantung pada penyebab dan keinginan pasien. Tetapi terbaik diarahkan pada latar belakang penyebab