PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK BUKITTINGGI Skripsi, Mei 2010 Ledya Susmita Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Artitis Pada Lansia di Desa Tumpuk Tangah Wilayah Kerja Puskesmas Talawi Kota Sawahlunto Tahun 2010 V + 89 Halaman, tabel, 8 lampiran ABSTRAK Rematik merupakan penyakit sendi dan tulang yang menyebabkan rasa kaku, nyeri, pembengkakan pada sendi sehingga pergerakkan menjadi terbatas, atau bahkan tidak dapat digerakkan sama sekali. Yang lama kelamaan dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh karena persendian akan benjol-benjol, tidak dapat digerakkan, sampai tidak dapat berjalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Fakto-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Artitis Pada Lansia di Desa Tumpuk Tangah Wilayah Kerja Puskesmas Talawi Kota Sawahlunto Tahun 2010. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi dengan jumlah sample sebanyak 93 orang. Pemprosesan data dengan menggunakan paket program komputer. Hasil penelitian ditemukan 60,2% menderita atriris, 49,5% umur responden lansia akhir, 50,5% responden yang berjenis kelamin perempuan, 54,8% responden tidak gemuk, 58,1% responden bekerja. Berdasarkan uji Chi square dengan derajat kesehatan p < 0,05 di dapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian atritis dengan p = 0,001 dan OR = 4,860, jenis kelamin dengan kejadian atritis dengan p = 0,028 dan OR = 2,853, kegemukan dengan kejadian atritis dengan p = 0,027 dan OR = 2,931, pekerjaan dengan kejadian atritis dengan p = 0,032 dan OR = 2,771. Untuk memberikan alternative pemecahan masalah di atas, disarankan bagi responden agar lebih memperhatikan kesehatan dan waspada terhadap atritis. Namun dapat diminimalisasikan resiko dengan rajin olah raga, mengurangi aktivitas yang sering menggunakan sendi, menjaga berat badan agar badan ideal dan mengurangi aktivitas keras (menggunakan sendi yang berlebihan) yang dapat menyebabkan cidera pada sendisendi sehingga menyebabkan atritis. Bagi responden yang gemuk diharapkan mengurangi kelebihan energi yang dikonsumsi. Ini tidak terlepas dari peran petugas kesehatan setempat dalam memberikan informasi pada lansia. Daftar Bacaan : ( )