8_BAB-I.pdf
-
Upload
stephani-astrid -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
Transcript of 8_BAB-I.pdf
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Daerah
ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota
Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º
Lintang Selatan. Dengan Iklim asli yang dipengaruhi oleh iklim pegunungan di
sekitarnya, namun
pada beberapa
Tahun belakangan
mengalami
peningkatan suhu
karena polusi dan
meningkatnya suhu
global akibat efek
rumah kaca.
Keadaan
geologis dan tanah
yang ada di Kota
Bandung dan sekitarnya terdiri atas lapisan aluviall hasil letusan Gunung Tangkuban
Perahu. Jenis material di bagian Utara umumnya merupakan jenis andosol, sedangkan
di bagian Selatan serta Timur terdiri atas sebaran jenis aluviall kelabu dengan bahan
endapan liat. Di bagian Tengah dan Barat tersebar jenis tanah andosol.
Kota Bandung secara administratif berbatasan dengan daerah kabupaten/kota
lainnya yaitu :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung
Barat (KBB);
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi;
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung;
K
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 2
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung.
Berdasarkan posisi tersebut, maka Kota Bandung berada pada lokasi yang cukup
strategis, dilihat dari segi komunikasi dan potensi perekonomian. Hal tersebut
disebabkan Kota Bandung terletak pada pertemuan poros jalan utama di Pulau Jawa,
yaitu :
1. Barat – Timur, pada posisi ini Kota Bandung menjadi poros tengah yang
menghubungkan antara Ibukota Provinsi Banten dan Jawa Tengah.
2. Utara – Selatan, selain menjadi penghubung utama Ibukota Negara dengan wilayah
Selatan, juga menjadi lokasi titik temu antara daerah penghasil perkebunan dengan
peternakan dan perikanan.
Kota Bandung terdiri dari 30 Kecamatan, 151 Kelurahan, 1.561 RW, 9.691 RT
dan mempunyai Luas wilayah 16.729,65 Ha. Luas tersebut didasarkan pada Peraturan
Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung yang merupakan
tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dengan Kabupaten
Daerah Tingkat II Bandung.
Penduduk
Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya didominasi oleh etnis Sunda. Pada Tahun2012, Kota Bandung memiliki penduduk sebanyak 2.455.517 jiwa (BPS Kota Bandung 2012), dengan laju pertumbuhan penduduk 1,26 % dan tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.676 orang per km2. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kota Bandung hampir merata, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak
1.246.175 orang, dan penduduk perempuan sebanyak 1.209.342 orang seperti terlihat pada Gambar 1.1.
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 3
Gambar 1.1 Komposisi Penduduk Kota Bandung Tahun2012 Menurut Jenis Kelamin
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung
Grafik 1.1
Tingkat Pengangguran Periode 2011 -‐ 2012 Kota Bandung
*angka sementara
50,75% 49,25%
Laki-‐laki
Perempuan
10.34
9.17
8.4 8.6 8.8 9.0 9.2 9.4 9.6 9.8 10.0 10.2 10.4 10.6
900,000
950,000
1,000,000
1,050,000
1,100,000
1,150,000
1,200,000
2011 2012*
Angkatan
Kerja
(Oan
g)
Jumlah yg Bekerja Jumlah Pengangguran Tingkat Pengangguran
Tk. P
engangguran (%
)
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 4
Tenaga Kerja
Dari jumlah penduduk sebanyak 2.455.517 orang, jumlah angkatan kerja Kota
Bandung Tahun 2012 sebanyak 1.171.551 orang dan tingkat partisipasi angkatan kerja
90,83%. Jumlah angkatan kerja ini meningkat 3,70% dari tahun sebelumnya yang hanya
1.129.744 orang. Peningkatan penyerapan kerja yang terus meningkat seiring
meningkatnya investasi dan pertumbuhan ekonomi Kota Bandung menyebabkan
turunnya tingkat pengangguran pada Tahun 2012 menjadi sebesar 9,17% dari Tahun
lalu sebesar 10,34% seperti terlihat pada Grafik 1.1.
Pembangunan manusia
Dalam konsep pembangunan manusia, pembangunan dianalisis dan dipahami
dari sudut manusianya, bukan hanya dilihat dari pertumbuhan
ekonominya.Pembangunan diharapkan dapat membentuk manusia yang berharga dan
diakui kemanusiaanya. Tujuan utama dari pembangunan manusia, yaitu untuk
memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki manusia.
Pembangunan manusia dalam dimensi ekonomi, pendidikan dan sosial yang
diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ini dapat menjadi indikasi bahwa
kesejahteraan masyarakat Kota Bandung dari waktu ke waktu mengalami peningkatan.
Grafik 1.2 Indeks Pembangunan Manusia Kota Bandung periode 2008 – 2012
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 5
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung
Untuk mengukur tingkat pembangunan manusia digunakan indikator Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). IPM Kota Bandung terus mengalami peningkatan
sebagaimana terlihat pada grafik 1.2, indeks pembangunan manusia Kota Bandung
tahun 2012 adalah 79,32.
Peningkatan IPM merupakan indeks komposit yang merupakan hasil
penggabungan dari beberapa indeks.Indeks-indeks tersebut adalah indeks pendidikan
yang dihitung berdasarkan angka melekhuruf dan angka rata-rata sekolah, indeks
kesehatan yang dihitung berdasarkan angka harapan hidup serta indeks ekonomi yang
dihitung berdasarkan kemampuan/paritas daya beli. Hal ini memberikan indikasi bahwa
potensi yang ada di Kota Bandung memiliki keunggulan yang relatif lebih baik dan
patut untuk terus dipelihara dan dikembangkan dalam peningkatan pembangunan di
segala bidang secara berkelanjutan.
Perekonomian
Pada awalnya kota Bandung dan sekitarnya secara tradisional merupakan
kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi menjadikan lahan pertanian
menjadi kawasan perumahan serta kemudian berkembang menjadi kawasan industri dan
bisnis, sesuai dengan transformasi ekonomi kota pada umumnya. Sektor perdagangan
dan jasa saat ini memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi Kota
Bandung, disamping terus berkembangnya sektor industri.
78.33
78.71
78.99 79.12
79.32
77.8
78.0
78.2
78.4
78.6
78.8
79.0
79.2
79.4
2008 2009 2010 2011* 2012**)
Nilai Ind
eks
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 6
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bandung, pertumbuhan ekonomi
Kota Bandung terus mengalami peningkatan, dari 7,83% pada tahun 2006, menjadi
9,40% pada tahun2012 seperti terlihat pada grafik 1.3.
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 7
Grafik 1.3
Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung Periode Tahun 2008 – 2012
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung.
Perekonomian Kota Bandung ditunjang terutama oleh sektor pariwisata. Hawa
Kota Bandung yang sejuk menjadi daya tarik utama para wisatawan luar Kota Bandung
yang ingin menghabiskan liburannya.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung memiliki kaitan yang erat
dengan berkembangnya pembangunan manusia dan terdapat hubungan timbal balik
(two-way relationship) antara modal manusia (Human capital) dan pertumbuhan
ekonomi. Perekonomian mempengaruhi pembangunan manusia, khususnya melalui
aktivitas rumah tangga dan pemerintah, dimana semakin tingginya pembangunan
manusia, maka akan mempengaruhi ekonomi melalui peningkatan kemampuan atau
kapabilitas masyarakat.
8.17 8.45
8.58
3
4
5
6
7
8
9
10
2008 2009 2010 2011 2012
Persen
tase (%
)
Rerata LPE Bandung : 8,42%
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 8
Gambar 1.2 Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Kota Bandung Tahun 2012
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung
Pada tahun 2012, kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi
ditunjukkan oleh kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 41,55%***,
dengan nilai sebesar Rp. 15,66 trilyun. Di samping pariwisata, industri pengolahan dan
jasa menjadi andalan berikutnya untuk mendorong ekonomi Kota Bandung. Industri
pengolahan memberikan kontribusi sebesar 23,09%, dan sektor jasa memberikan
kontribusi sebesar 10,43%, seperti terlihat pada gambar 1.2.
Keuangan Daerah
Pelaksanaan pembangunan Kota Bandung, di samping faktor sumber daya
manusia, membutuhkan pembiayaan yang relatif besar, terlebih dengan
diberlakukannya desentralisasi dimana sebagian besar kewenangan pemerintah pusat
dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah. Untuk menyelenggarakan urusan pemerintah
yang dilimpahkan kepada pemerintah daerah tersebut, diperlukan sumber-sumber
penerimaan daerah untuk membiayai penyelenggaraan urusan daerah tersebut. Realisasi
pendapatan Kota Bandung terus mengalami kenaikan seiring dengan membaiknya
Pertanian,Peternakan dan Perikanan
0.19% Industri Pengolahan
23.09% Listrik, Gas dan Air
Bersih 2.48%
Konstruksi 5.55%
Perdagangan, Hotel dan Restoran 41.55%
Pengangkutan dan Komunikasi 11.55%
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
5%
Jasa-‐jasa 10.43%
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 9
kondisi ekonomi, dari 3,11 trilyun pada tahun 2011, menjadi 3,66 trilyun pada tahun
2012.
B. Latar Belakang Sebagaimana dimaklumi bahwa untuk mewujudkan “good governance”
(Pemerintahan yang baik), diperlukan adanya transparansi, partisipasi dan akuntabilitas
sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat selaku pemberi amanat dan
pemilik kekuasaan serta kedaulatan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna serta berhasilguna. Untuk itu
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur dan legitimate. Upaya pengembangan tersebut sejalan dengan Undang-undang
Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Untuk melaksanakan amanat Undang-undang tersebut, Pemerintah Pusat telah
mengeluarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dimana tata cara penyusunannya diatur dalam Keputusan
Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
kemudian diperbaharui dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun2011 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa
Pemerintah Daerah maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah
Daerah diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) untuk memberikan pertanggungjawaban mengenai kinerja satuan kerja
perangkat daerah serta Pemerintah Daerahnya sesuai dengan program dan kegiatan
yang dilaksanakan pada setiap tahunnya.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, dalam rangka upaya untuk memenuhi
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Dalam hal ini Pemerintah Kota Bandung menyusun media
pertanggungjawaban kinerja yang dituangkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Kota Bandung Tahun2012 yang diharapkan dapat
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 10
memberikan informasi mengenai kinerja Pemerintah Kota Bandung bagi pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholder).
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Bandung
Tahun2011, mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013
yang merupakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan, Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun2012 serta Kebijakan Umum Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (KUAPBD) Kota Bandung Tahun 2012 yang
merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah Kota Bandung.
C. Maksud Dan Tujuan Maksud disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Bandung
Tahun2012 adalah melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta memenuhi Surat Edaran Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2012 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013, dalam rangka
mengkomunikasikan capaian kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun2012.
Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Bandung
Tahun2012adalah :
1) Mempertanggungjawabkan kinerja/ pencapaian tujuan dan sasaran Pemerintah
Kota Bandung dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Kota Bandung kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholder) guna mewujudkan pemerintahan yang baik (good
governance).
2) Memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan yang
diperlukan.
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 11
D. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota
Bandung berdasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12Tahun 2008;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
9. Instruksi Presiden Nomor 05 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
korupsi;
10. Keputusan Presiden RI Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II periode 2009-2014;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 12
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
14. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 23Tahun2012 tentang Penyampaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun2012 dan
Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013;
15. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2005 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung;
17. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Kota Bandung;
18. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kota Bandung dan Sekretariat DPRD
Kota Bandung, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota
Bandung Nomor 11 Tahun 2009.
19. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Inspektorat Kota Bandung;
20. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2009;
21. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009;
22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah
Kota Bandung;
23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Rumah sakit Umum daerah Kota Bandung;
24. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2009;
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 13
25. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung;
26. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025;
27. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-
2013;
28. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09Tahun2013 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2013;
29. Peraturan Walikota Bandung Nomor 542 Tahun 2008 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Walikota Bandung Nomor 940 Tahun 2009;
30. Peraturan Walikota Bandung Nomor 487Tahun 2011 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2012.
E. Lingkungan Strategis Yang
Berpengaruh
Lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap kinerja Pemerintah Kota
Bandung, adalah sebagai berikut :
1. Komitmen Walikota Bandung untuk melaksanakan tata kelola Pemerintahan yang
baik (good governance);
2. Sumber Daya Manusia (SDM) Aparat Pemerintah Kota Bandung yang secara
kualitatif dan kuantitatif cukup memadai dalam menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan Daerah Kota Bandung;
3. Kejelasan tanggungjawab pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing
Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung;
4. Suasana kondusif di wilayah Kota Bandung yang menunjang terselenggaranya
Pemerintahan secara berkesinambungan;
5. Kejelasan urusan yang menjadi kewenangan Daerah Kota Bandung sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 14
Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung sebagai konsekuensi dilaksanakannya
Otonomi Daerah secara luas, nyata dan bertanggungjawab;
6. Tekad aparat Pemerintah Kota Bandung untuk menyelenggarakan Pemerintahan
yang baik (good governance);
7. Hubungan yang terjalin secara harmonis dan sinergis antara Pemerintah Kota
Bandung dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung yang
mendukung pelaksanaan kebijakan-kebijakan Pemerintah Kota Bandung yang
tertuang dalam program-program pembangunan daerah dalam rangka untuk
mensejahterakan masyarakat Kota Bandung.
F. Sistematika Penulisan Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun2012
disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah,sebagai berikut :
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 15
Ringkasan Eksekutif Berisi ringkasan pencapaian kinerja/ tujuan dan
sasaran Pemerintah Kota Bandung Tahun2012.
BAB IPendahuluan
Bab ini menguraikan tentang Gambaran Umum
Daerah, latar belakang, maksud dan tujuan,
landasan hukum penyusunan, Lingkungan Strategis
yang berpengaruh dan sistematika penyusunan
LAKIP.
BAB IIPerencanaan dan Perjanjian
Kinerja Bab ini menguraikan tentang Visi dan Misi Kota
Bandung, Tujuan, Sasaran, cara mencapai Tujuan
dan Sasaran, serta Penetapan Kinerja Tahun2012
yang menjadi acuan penilaian kinerja.
BAB IIIAkuntabilitas Kinerja Pengukuran Kinerja, Evaluasi dan Analisis
Capaian Kinerja, Akuntabilitas Keuangan dan
Strategi Pemecahan Masalah.
BAB IVPenutup Mengemukakan tinjauan secara umum dengan
mengemukakan keberhasilan/ kegagalan,
permasalahan dan kendala yang berkaitan dengan
kinerja Pemerintah Kota Bandung.
Lampiran Berisi lampiran hasil pengukuran kinerja
Pemerintah Kota Bandung Tahun2012, dan
lampiran lainnya