5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik
-
Upload
sat-rahayuwati -
Category
Environment
-
view
481 -
download
3
Transcript of 5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3 Kelainan Genetik
5. Penyakit Kelapa Sawit Non Infeksius 3
Kelainan Genetik
Sat Rahayuwati SP. MSi.
Penyakit Tajuk Crown DiseaseGejala1. Daun tombak tidak membuka sempurna2. Adanya pembusukan jaringan pada daun tombak, warna
coklat, menyebabkan anak-anak daun rusak3. Bagian yang busuk sering ditumbuhi cendawan saprofitik
dan patogen lemah yang memperberat kerusakan jaringan4. Setelah daun tombak membuka pertengahan pelepah
membengkok dengan anak-anak daun rusak
Penyebab• Faktor genetis• Sawit Deli lebih rentan dari sawit Afrika• Kasus crown disease berkisar 5-15% pada persilangan DP
Faktor Pendorong Crown DiseaseFaktor bawaan (genetis) ditambah dengan faktor pendorong menyebabkan gejala semakin parah yaitu1. Tanaman yang di pupuk N berlebihan2. Tanaman yang mengalami defisiensi Mg3. Masuknya cendawan pada bagian yang busuk:
Aspergillus, Fusarium, Phytophthora, Colletotrichum, Pestalotiopsis
Crown Disease di Pembibitan1. Bibit diafkir tidak
dipakai2. Pertengahan pelepah
membengkok
Gejala khas Crown Disease: pertengahan pelepah membengkok
Pengendalian1. Pengendalian jangka panjang: melalui program pemuliaan
tanaman. Tidak menggunakan tetua yang menurunkan penyakit crown disease
2. Cara pengendalian: memotong pupus dan pelepah rusak, disemprot dengan Captan 0,2%, rotasi 14 hari, menggunakan pompa punggung
3. Tindakan agronomis: pemupukan, penyiangan gulma dll tetap dilakukan baik pada tanaman sakit maupun tanaman sehat.
4. Tanaman sakit diberi tambahan Mg 25% sedangkan pupuk N dikurangi 15%
Pendapat praktisi Eko Zulkifli MSc. PT Anugerah Sawit Andalan Banjarmasin tentang Crown Disease• Tanaman sawit TBM 1-3 terserang Crown Disease (CD)
tidak perlu dibongkar dan diganti tanaman baru• Penyakit bisa sembuh dengan sendirinya hanya saja
pertumbuhannya terhambat• Tanaman pasca sembuh dari CD mampu berproduksi
normal• Penyakit CD dipicu oleh herbisida bahan aktif Glifosat
Sumber : linkedin.com/pulse/crown-disease
Palma Steril ( Sterile Palm) Ada kelapa sawit tertentu tidak mengeluarkan bunga sama
sekali atau bunga mengalami aborsi setelah antesis. Aborsi bunga berkelanjutan sehingga tidak menghasilkan
buah sama sekali Palma steril terjadi pada: Pisifera, persilangan tertentu
antara Tenera X Pisifera, keturungan Dura Deli Palma steril menunjukkan vigur vegetatif luar biasa, batang
lebih besar dan lebih tinggi, tajuk sangat besar dan pelepah daun hijau gelap
Karena tidak ada buah yang dihasilkan maka tidak ada pelepah yang dibuang oleh pemanen. Pelepah, bunga dan tandan buah kecil kering tetap di tempatnya
Sumber ipni.netPalma Steril
Palma Steril Cendawan Marasius kerap ditemukan Tanaman menjadi sarang tikus Karena tidak ada manfaatnya sebaiknya palma steril di
musnahkan saja Pembongkaran palma steril mendorong tanaman terdekat
tumbuh dengan baik, tidak lagi berkompetisi memperebutkan hara, air dan cahaya matahari
Palma steril
Sumber PPKS
Batang Banyak (Vivipary)
1. Tanaman abnormal mempunyai batang lebih dari 12. Dari setiap ketiak pelepah muncul satu tunas, mula-mula
tumbuh ke samping, selanjutnya berkembang menjadi batang baru
3. Batang baru: berputar, daun rapat dan salah bentuk4. Dengan bertambahnya umur, semua batang saling
berdesakan dan tampak gejala etiolasi5. Pelepah yang sedemikian rapat meyebabkan pelepah
bagian dalam terlindung dari matahari sehingga menjadi pucat lalu mati
6. Tanaman vivipary menghasilkan bunga sedikit, tandan buah kecil dan busuk terserang cendawan Marasmius
Batang Banyak ( Vivipary) Tanaman vivipary sebaiknya dimusnahkan, mendorong
pertumbuhan sawit disekitarnya, tidak berebut hara, air dan cahaya matahari
Batang banyak sumber PPKS
Batang banyak (vivipary)
Sumber PPKS
Daun Belang / Kimera (Chimaera)
Kimera disebabkan oleh mutasi genetik Kimera pada kelapa sawit terjadi secara alami dan tingkat
kejadian sangat rendah Kimera dengan gejala berat mampu menurunkan produksi
hingga 100% Kimera pada bibit dicirikan: daun bergaris kuning, bintik
hijau kuning, tepi daun kering hingga mati Kimera sudah terlihat sejak di pembibitan namun
terkadang terbawa ke lapangan
Kimera sedang
Kimera menunjukkan perkembangan gejala semakin berat dengan menjadi klorosis dan nekrotik
1. Berat 2. Sedang
3,4: Ringan
Foto PPKS 2013
Daun Belang (Chimaera) Tingkat keparahan kimera dibagi menjadi: ringan, sedang
dan berat Bibit kimera tingkat keparahan berat dan sedang
disarankan untuk diafkir dan tidak ditanam di lapangan. Jika ditemui kimera di lapangan, dilihat terlebih dahulu
tingkat keparahannya Produksi TBS dari sawit bergejala kimera ringan tidak
berbeda dengan tanaman normal sehingga tanaman ini tidak perlu dibongkar.
Jika kimera menunjukkan gejala semakin berat serta mempengaruhi produksi tandan, sebaiknya tanaman dibongkar dan disisip.
Daftar PustakaPurba RY, Susanto A, Akiyat. 2005. Buku 2 Penyakit-Penyakit Non-Infeksi Pada Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit: Medan
Purba RY. 2009. Penyakit-Penyakit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia. Pusat Penelitian Kelapa Sawit: Medan.
Rahmadi H, Supena N, Faizah R, Yenni Y. 2013. Fenomena abnormalitas Kimera Bibit Kelapa Sawit. Kumpulan Poster Pertemuan Teknis Kelapa Sawit: Medan