3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds....

15
Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu PT. Ika Adya Perkasa 3-1 3.1. LOKASI SURVEI Kegiatan Survei Detail Konservasi dilaksanakan di Sub DAS Brantas Hulu yang secara administratif terletak di wilayah Kotamadya Batu dan sebagian Kabupaten Malang. Sub DAS Brantas Hulu secara geografis terletak di 115 0 17’0’’ hingga 118 0 19’0’’ Bujur Timur dan 7 0 55’30’’ hingga 7 0 57’30’’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah mencapai 17.343,77 Ha. Sub DAS Brantas Hulu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di bagian utara, Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang di bagian Timur, Kecamatan Dau Kabupaten Malang di bagian Selatan, dan Kecamatan Pujon Kabupaten Malang di Barat (Gambar 3.1.1). Gambar 3.1.1. Peta Administrasi Sub DAS Brantas Hulu KONDISI UMUM WILAYAH Fl amb oya n Song go riti Baru Brau Lebak Toyomarto Boro las ah Boro gon da ng Las ah Ngu di Brak Dur ek Sawa ha n Sabr ang be nd o Kedu ng Cem bo Ngu ju ng Dad ap an Pand an Tl og ore jo Bina ng un Beru Rek esa n Weta n Rek esa n Kul on Can ga r Gi ntun g Klir an Prumb un g Brau Cla ket Ta la ngs ari Nge bru k Page rsa ri Prambatan Page rgu nu ng Kapr u Kand an ga n Selekta Sido rej o Sumb erb ran ta s Ga be s Jun ggo Ge rdu Keke p Te ga lsa ri Seng on an Paya n Kung ku k Ge mbo l Sikorembug Ti nj omo yo Santrian Sumbersari Pesantren Pesa ng grah an Wunucari Srebet Barat Plam bo yan Ta mbu h Klum usa n Nge mul Nga gl ik Uta ra Medu ran Kali pu ti h Leb an Kraj an Kaja r Bana ran Ge mul o Ta la ngr ejo Go nd ang Segu nd u Punten To ng gol ari Sumb ere jo Srebet Timur Songgokerto Nga gl ik Se lata n Kraj an Bumi aji Ngu di Dad ap tu li s Utara Nga nd at Jed ing Rej oso Tl eku ng Ngu kir Kler ek Kali mal an g Dre sel Go nd ore jo Toyomerto Srebet Timur Kamp un gteh Gl on ggo ng Besu l Ge ne nga n Suko mul yo Kamp un gan yar Temas Barat Putuk Ge ntin g Medu ran Kamp un gan yar Nge mul Pend em Kaja ng Ga ng sira np utuk Beji Kraj an Oro -oro om bo Te mas Jun rejo Batu K a l i B r a n t a s DESA TULUNGREJO KEL. TEMAS DESA GIRIPURNO DESA BUMIAJI DESA PANDANREJO KEL. SISIR DESA BULUKERTO DESA SUMBERGONDO DESA BEJI DESA TAWANGARGO KEL. NGAGLIK DESA GUNUNGSARI DESA TORONGREJO DESA ORO-OROOMBO DESA PANDESARI DESA JUNREJO KEL. SONGGOKERTO AREAL KEHUTANAN DESA SIDOMULYO DESA PASANGGRAHAN DESA MOJOREJO DESA SUMBEREJO DESA PUNTEN DESA PENDEM DESA TLEKUNG DESA DADAPREJO KEL. PENCALUKAN DESA TOYOMARTO 663000 663000 666000 666000 669000 669000 672000 672000 675000 675000 9126000 9126000 9129000 9129000 9132000 9132000 9135000 9135000 9138000 9138000 9141000 9141000 9144000 9144000 PETA SITUASI SUB DAS BRANTAS HULU : Jalan Utama : Jalan Lokal : Jalan Lain : Sungai Tahunan : Sungai Tahunan Legenda : : Batas Sub - DAS : Batas Desa : Batas Kabupaten : Batas Kecamatan 2000 0 2000 4000 Meters U B T S

Transcript of 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds....

Page 1: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-1

3 KONDISI UMUM WILAYAH

3.1. LOKASI SURVEI

Kegiatan Survei Detail Konservasi dilaksanakan di Sub DAS Brantas Hulu yang secara administratif terletak di wilayah Kotamadya Batu dan sebagian Kabupaten Malang. Sub DAS Brantas Hulu secara geografis terletak di 115017’0’’ hingga 118019’0’’ Bujur Timur dan 7055’30’’ hingga 7057’30’’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah mencapai 17.343,77 Ha. Sub DAS Brantas Hulu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di bagian utara, Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang di bagian Timur, Kecamatan Dau Kabupaten Malang di bagian Selatan, dan Kecamatan Pujon Kabupaten Malang di Barat (Gambar 3.1.1).

Gambar ‎3.1.1. Peta Administrasi Sub DAS Brantas Hulu

KONDISI UMUM WILAYAH

Flamboyan

Songgoriti

Baru

Brau Lebak

Toyomarto

Boro las ah

Borogondang

Las ah

Ngudi

Brak

Dur ek

Sawahan

Sabr angbendo

Kedung

Cem bo

Ngujung Dadapan

Pandan

Tlogore jo

Binangun

Beru

Rek esan Wetan

Rek esan Kulon

Cangar

Gintung

Klir an

Prumbung

Brau

Claket

Talangs ari

Ngebruk Pagersari

Prambatan

Pagergunung

Kapr u Kandangan

Selekta

Sidorejo

Sumberbrantas

Gabes

Junggo

Gerdu

Kekep

Tegalsari

Sengonan

Payan

Kungkuk

Gembol

Sikorembug

Tinjomoyo

Santrian

Sumbersari

Pesantren

Pesanggrahan

Wunucari

Srebet Barat

Plam boyan

Tambuh

Klum usan

Ngemul

Ngagl ik Utara

Meduran

Kaliputih

Leban

Krajan

Kajar

Banaran

Gemulo

Talangr ejo

Gondang

Segundu

Punten

Tonggolari

Sumberejo

Srebet Timur

Songgokerto

Ngagl ik Selatan Krajan

Bumiaji

Ngudi

Dadaptu lis Utara

Ngandat

Jeding

Rejoso

Tlekung

Ngukir

Kler ek

Kalimalang

Dresel

Gondorejo

Toyomerto

Srebet Timur

Kampungteh

Glonggong

Besul Genengan

Sukomulyo

Kampunganyar

Temas Barat Putuk

Genting

Meduran

Kampunganyar

Ngemul

Pendem

Kajang

Gangsiranputuk

Beji

Krajan

Oro-oroom bo

Temas

Junrejo

Batu

Ka

li B

ranta

s

DESA T ULUN GREJO

KEL. TEMAS

DESA GIRIPU RN O

DESA BUM IAJI

DESA PAND ANREJO

KEL. SISIR

DESA BULU KERTO

DESA SUM BERGOND O

DESA BEJI

DESA T AW AN GAR GO

KEL. N GAGLIK

DESA GUN UN GSAR I

DESA T OR ONGREJO

DESA ORO-OR OOM BO

DESA PAND ESAR I

DESA JUNR EJO

KEL. SONGGOKERT O

AR EAL KEHU TANAN

DESA SIDOMU LYO

DESA PASANGGRAH AN

DESA MOJOREJO

DESA SUM BEREJO

DESA PUN TEN

DESA PEND EM

DESA TLEKU NG

DESA D AD APREJO

KEL. PENC ALUKAN

DESA T OYOMAR TO

663000

663000

666000

666000

669000

669000

672000

672000

675000

675000

91

26

00

0

91

26

00

0

91

29

00

0

91

29

00

0

91

32

00

0

91

32

00

0

91

35

00

0

91

35

00

0

91

38

00

0

91

38

00

0

91

41

00

0

91

41

00

0

91

44

00

0

91

44

00

0

PETA SITUASI SUB DAS BRANTAS HULU

: Jalan Utama

: Jalan Lokal

: Jalan Lain

: Sungai Tahunan

: Sungai Tahunan

Legenda :

: Batas Sub - DAS

: Batas Desa

: Batas Kabupaten

: Batas Kecamatan

2000 0 2000 4000 Meters

U

BT

S

Page 2: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-2

Lokasi survei terbagi dalam 5 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Bumiaji, Kecamatan Batu dan Kecamatan Junrejo di Kotamadya Batu, dan Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Pujon di Kabupaten Malang. Dalam 5 kecamatan tersebut terdapat 24 desa/kelurahan di Kotamadya Batu dan 2 desa di Kabupaten Malang, desa-desa tersebut seperti terlihat pada Tabel 3.1-1.

Tabel ‎3.1-1. Daftar Desa di Sub DAS Brantas Hulu

No Nama Desa / Kelurahan Kecamatan Kabupaten / Kotamadya

1 Ds. Pesanggrahan Batu Kotamadya Batu

2 Ds. Sidomulyo Batu Kotamadya Batu

3 Ds. Sumberrejo Batu Kotamadya Batu

4 Kel. Ngaglik Batu Kotamadya Batu

5 Kel. Sisir Batu Kotamadya Batu

6 Kel. Songgokerto Batu Kotamadya Batu

7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu

8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu

9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu

10 Ds. Giripurno Bumiaji Kotamadya Batu

11 Ds. Gunung Sari Bumiaji Kotamadya Batu

12 Ds. Pandan Rejo Bumiaji Kotamadya Batu

13 Ds. Punten Bumiaji Kotamadya Batu

14 Ds. Sumbergondo Bumiaji Kotamadya Batu

15 Ds. Persiapan Sumber Brantas Bumiaji Kotamadya Batu

16 Ds. Tulung Rejo Bumiaji Kotamadya Batu

17 Ds. Beji Junrejo Kotamadya Batu

18 Ds. Dadap Rejo Junrejo Kotamadya Batu

19 Ds. Junrejo Junrejo Kotamadya Batu

20 Ds. Oro-oro Ombo Junrejo Kotamadya Batu

21 Ds. Pendem Junrejo Kotamadya Batu

22 Ds. Torong Rejo Junrejo Kotamadya Batu

23 Ds. Mojorejo Junrejo Kotamadya Batu

24 Ds. Tlekung Junrejo Kotamadya Batu

25 Ds. Tawangargo Karang Ploso Kabupaten Malang

26 Ds. Pandesari Pujon Kabupaten Malang

Page 3: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-3

3.2. GEOLOGI

Secara umum tanah yang berkembang di DAS Brantas Hulu berkembang dari bahan volkanik hasil gunung api, yang dipengaruhi oleh Gunung Arjuno dan Anjasmoro di bagian utara, dan Gunung Panderman di bagian selatan. Sebaran geologi yang dijumpai di kawasan Sub DAS Brantas Hulu, secara umum masih menunjukkan banyak kesamaan, yaitu berupa bahan-bahan volkan yang berupa breksi gunungapi, tuf breksi, lava, tuf dan aglomerat. Namun, secara lebih detail masih dapat dibedakan berdasar bahan-bahan dominan yang dikandungnya, gambaran geologi DAS Brantas Hulu seperti tertuang dalam Gambar 3.2.1.

Gambar ‎3.2.1. Peta Geologi Sub DAS Brantas Hulu

Satuan geologi yang meliput daerah survai Sub DAS Brantas Hulu, tersebar dalam luasan yang tertuang dalam Tabel 3.2-1. Berdasarkan data luasan tersebut, nampak bahwa satuan geoloi Qvaw memiliki pengaruh besar dalam perkembangan tanah di Sub DAS Brantas Hulu. Hal ini nampak dari wilayah liputan yang mencapai 8646,887 Ha. Namun, satuan geologi Qpat dan Qpva juga memberikan pengaruh yang sama besar terhadap perkembangan tanah, karena satuan ini tersusun dari bahan induk yang sama, yaitu dari letusan gunung Anjasmoro. Pengaruh satuan geologi ini meliput daerah survai seluas 4720.6 Ha. Sedangkan Qpvkb menyusun sekitar 7.89 % luasan di Sub DAS Brantas Hulu. Bahan-bahan yang lain tersebar dengan luasan yang hampir sama.

662 000

662 000

664 000

664 000

666 000

666 000

668 000

668 000

670 000

670 000

672 000

672 000

674 000

674 000

676 000

676 000

91

24

00

0

91

24

00

0

91

26

00

0

91

26

00

0

91

28

00

0

91

28

00

0

91

30

00

0

91

30

00

0

91

32

00

0

91

32

00

0

91

34

00

0

91

34

00

0

91

36

00

0

91

36

00

0

91

38

00

0

91

38

00

0

91

40

00

0

91

40

00

0

91

42

00

0

91

42

00

0

91

44

00

0

91

44

00

0

N

EW

S

3000 0 3000 6000 Meters

PETA GEOLOGI DAS BRANTAS HULU

Legenda:

Qpat

QpkbQpva

Qvaw

Qvp

Page 4: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-4

Tabel ‎3.2-1. Luasan Satuan Geologi di Sub DAS Brantas Hulu

No GEOLOGI Luas_Ha %_Luas

1 Qpat 2735,145 15,77%

2 Qpvkb 1367,881 7,89%

3 Qpva 1985,455 11,45%

4 Qvaw 8646,887 49,86%

5 Qvp 2608,4 15,04%

Luas Total 17343,768 100,00%

Informasi satuan geologi di Sub DAS Brantas Hulu diperoleh dari peta Geologi Lembar Malang (Santosa, et.al., 1992). Berikut ini diuraikan mengenai batuan yang menyusun Sub DAS Brantas Hulu berdasarkan formasi geologinya, yaitu:

1. Batuan Gunungapi Anjasmoro Tua (Qpat), tersusun atas bahan breksi

gunungapi, tuf breksi, tuf dan lava. Satuan ini diduga sebagai alas dari Batuan

Gunungapi Kuarter Bawah dan diperkirakan berumur Plistosen Awal - Tengah; hal itu berdasarkan adanya singkapan dari Batuan Gunungapi Anjasmoro Tua yang tertindih takselaras langsung oleh Batuan Gunungapi Arjuna-Welirang yang berumur Plistosen Akhir. Batuan gunungapi ini tertindih oleh Batuan Gunungapi Anjasmoro Muda dan Batuan Gunungapi Panderman,

2. Batuan Gunungapi Kawi-Butak (Qpvkb), satuan ini termasuk dalam batuan gunungapi kuarter tengah yang tersusun atas bahan breksi gunungapi, tuf lava, aglomerat dan lahar. Batuan gunungapi ini diperkirakan berumur Plistosen Akhir bagian awal, tertindih oleh Batuan Gunungapi Kuarter yang lebih muda dan Tuf Malang,

3. Batuan Gunungapi Anjasmara Muda (Qpva), merupakan batuan gunungapi kuarter bawah yang tersusun atas bahan breksi gunungapi, tuf breksi, lava, tuf dan aglomerat. Lava yang menyusun merupakan sisipan melidah dalam breksi dengan tebal beberapa meter. Batuan gunungapi ini diperkirakan berumur Plistosen Tengah, berdasarkan kedudukan stratigrafinya yang tertindih oleh

Batuan Gunungapi Kuarter Tengah,

4. Batuan Gunungapi Arjuna Welirang (Qvaw), merupakan satuan geologi yang terbentuk dari bahan volkanik yang terdiri dari breksi gunungapi, lava, breksi

tufan dan tuf, dan

5. Batuan Gunungapi Panderman (Qvp), satuan ini termasuk ke dalam batuan gunung api kuarter atas yang tersusun atas bahan breksi gunungapi, lava, tuf, breksi tufan, aglomerat dan lahar. Batuan gunungapi ini diperkirakan berumur Plistosen Akhir-Holosen. Batuan Gunungapi Panderman merupakan parasit pada lereng timur laut dari Gunung Kawi-Butak, berbentuk kerucut (lateral eruption).

Page 5: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-5

3.3. FISIOGRAFI & BENTUK LAHAN (LANDFORM)

Pembuatan peta bentuk lahan didasarkan pada interpretasi foto udara, yang didukung oleh data lapang. Peta bentuk lahan disusun pada skala 1 : 16.000 yang nantinya digunakan sebagai peta kerja untuk melakukan survei tanah, survei kondisi lahan serta perencanaan penggunaan lahan pada lokasi studi. Peta tersebut memberikan informasi deskripsi umum dari 20 satuan bentuk lahan di lokasi studi yang kemudian dibagi dalam satuan yang lebih detail berdasarkan karakteristik lereng, erosi, tanah, dan kondisi drainase.

Peta bentuk lahan skala 1 : 16.000 merupakan dasar untuk peta bentuk lahan semi detil, skala 1 : 50.000. Secara umum Sub DAS Brantas Hulu merupakan wilayah perbukitan yang terdiri dari 4 relief makro, yaitu lembah aluvial dan lembah lahar, dataran intervolkanik dan plato, daerah berbukit, dan kompleks pegunungan volkanik. Bentukan lahan di lokasi studi tersebut membentuk suatu pola dalam 3

jalur (lihat Gambar 3.3.1), yaitu:

1. Jalur Komplek Arjuno Welirang – Sumbergondo – Bulukerto – Bumiaji – Batu,

2. Jalur Komplek Anjasmoro – Sumber Brantas – Tulung Rejo – Gunungsari – Batu, dan

3. Jalur Panderman – Songgokerto – Oro-oro Ombo – Tlekung – Junrejo.

Gambar ‎3.3.1. Jalur Transek Bentuk Lahan Sub DAS Brantas Hulu

Berdasarkan hasil interpretasi foto udara dan survei lapangan, terdapat 20

bentuk lahan di Sub DAS Brantas Hulu yang tersaji dalam Tabel 3.3-1. Bentuk

lahan Sub DAS Brantas Hulu ditentukan berdasarkan relief, satuan geologi, dan kelerengan lahannya. Hasil klasifikasi satuan bentuk lahan Sub DAS Brantas Hulu didapatkan 178 satuan bentuk lahan (landform). Berikut ini dijelaskan masing-masing satuan bentuk lahannya.

Page 6: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-6

Tabel ‎3.3-1.Bentuk lahan Tersebar di DAS Brantas Hulu

Kode Uraian Bentuk Lahan Luas_Ha Total

Ac Lembah-lembah alluvial dan colluvial 665,163 3,84%

Al Lembah-lembah aliran lahar 147,07 0,85%

Hc Colluvial kaki bukit dan kaki lereng, landai sam 1258,75 7,26%

Hd Bukit tertoreh dengan punggung tajam sejajar 784,848 4,53%

Hi Kerucut bukit vulkanik terisolir, curam sampai s 49,562 0,29%

Hp Bukit plato, crest dan spurs, landai sampai agak 653,798 3,77%

Hs Lereng bukit, curam sampai agak terjal 2573,921 14,84%

Mc Bahan tertimbun akibat longsoran di gunung 90,056 0,52%

Md Gunung tertoreh dengan punggung tajam sejajar 96,123 0,55%

Mi Kerucut gunung vulkanik terisolir, curam sampai 30,757 0,18%

Ml Bekas longsoran tanah di gunung 36,45 0,21%

Mp Plato, spurs dan punggung gunung 286,504 1,65%

Ms Lereng-lereng gunung curam 3721,429 21,46%

Mu Kerucut gunung vulkanik pada bagian lereng atas 166,09 0,96%

Pc Plato yang terdapat bahan colluvial, berlereng l 115,835 0,67%

Pd Plato tertoreh dengan punggung tajam sejajar 816,728 4,71%

Pl Dataran intervulkanik dan plato (dataran rendah) 1530,392 8,82%

Pm Dataran intervulkanik dan plato (dataran sedang) 2968,047 17,11%

Ps Lereng plato yang curam 583,533 3,36%

Pu Dataran intervulkanik dan plato (dataran tinggi) 768,712 4,43%

Total Luasan 17343,768 100,00%

3.3.1. Lembah Aluvial Dan Lembah Lahar

Sistem fisiografi ini berupa lembah-lembah alluvial, koluvial yang membujur sempit berbentuk U atau cekung dan tanpa teras, dan lembah-lembah lahar dingin. Lembah-lembah lahar dingin dicirikan oleh bentuknya yang U dan terdapat batu-batuan besar dari hasil penggelindingan dari letusan gunung berapi. Satuan-satuan bentuk lahan yang terdapat di dalam wilayah ini adalah (1). Ac (lembah-lembah alluvial dan koluvial), merupakan daerah transportasi bahan-bahan yang hanyut di sungai dan daerah pengendapan bahan pada tempat-tempat di daerah bawah, (2). Al (lembah-lembah aliran lahar), daerah ini umumnya terletak di bagian hulu dan sungai-sungai utama, dicirikan dengan bentuknya U dan berbatu dengan ukuran besar hasil dari letusan gunung berapi yang tersusun atas bahan induk koluvial dari abu volkanik dan batuan andesitik.

Page 7: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-7

Ac (Lembah-lembah alluvial dan koluvial)

Sistem fisiografi ini berupa lembah-lembah alluvial dan koluvial yang tersebar di daerah-daerah aliran sungai Sub DAS Brantas Hulu, dengan luas area kurang lebih 665,158 Ha. Daerah ini merupakan daerah transportasi bahan-bahan yang hanyut di sungai dan daerah pengendapan bahan pada tempat-tempat di daerah bawah. Oleh karena itu bentuk lahan Ac tersusun atas semua bahan dari bahan induk yang menyusun Sub DAS Brantas Hulu. Bahan-bahan tersebut berupa bahan breksi gunung api, tuf breksi, tuf dan lava.

Gambar 3.3.2. Peta Bentuk Lahan (Landform) Sub DAS Brantas Hulu

Fla mb oya n

So ng go riti

Ba ru

Br au L eba k

To yom ar to

Bo ro las ah

Bo ro go nd an g

Las ah

Ngu di

Br ak

Dur ek

Sa wa han

Sa br an gb en do

Ke du ng

Cem bo

Ngu jun g

Dad ap an

Pa nd an

Tlo go re jo

Bin an gu n

Be ru

Reke sa n W eta n

Reke sa n Ku lon

Can ga r

Gint un g

Klir an

Pr um b ung

Br au

Clake t

Ta lan gsa ri

Nge br uk Pa ge rs ar i

Pr am b ata n

Pa ge rg un un g

Ka pr u Ka nd an ga n

Se lek ta

Sid or ejo

Su m be rbr an ta s

Gab es

Jun gg o

Ger du

Ke ke p

Te ga lsar i

Se ng on an

Pa ya n

Ku ng ku k

Gem b ol

Sik or em bu g

Tin jom oyo

Sa nt ria n

Su m be rsa ri

Pe sa ntr en

Pe sa ng gra ha n

Wun uc ar i

Sr eb et Bar at

Pla m bo yan

Ta mb uh

Klu m usa n

Nge mu l

Nga glik Utar a

Me du ran

Ka lipu tih

Leb an

Kr aja n

Ka jar

Ba na ra n

Gem u lo

Ta lan gr ejo

Gon da ng

Se gu nd u

Pu nt en

To ng gola ri

Su m be rejo

Sr eb et T imu r

So ng go ker to

Nga glik Selat an Kr aja n

Bu m iaji

Ngu di

Dad ap tulis Uta ra

Nga nd at

Jed ing

Rejo so

Tle kun g

Ngu kir

Kle re k

Ka lim ala ng

Dre sel

Gon do re jo

To yom er to

Sr eb et T imu r

Ka m pu ngt eh

Glon gg on g

Be su l Gen en ga n

Su ko mu lyo

Ka m pu nga nya r

Te ma s Ba ra t Pu tu k

Gen tin g

Me du ran

Ka m pu nga nya r

Nge mu l

Pe nd em

Ka jan g

Gan gs ira npu tu k

Be ji

Kr aja n

Oro -o ro om bo

Te ma s

Jun re jo

Ba tu

K

ali B

rantas

DESA TULUNGREJO

KEL. TEMAS

DESA GIRIPURNO

DESA BUMIAJI

DESA PANDANREJO

KEL. SISIR

DESA BULUKERTO

DESA SUMBERGONDO

DESA BEJI

DESA TAWANGARGO

KEL. NGAGLIK

DESA GUNUNGSARI

DESA TORONGREJO

DESA ORO-OROOMBO

DESA PANDESARI

DESA JUNREJO

KEL. SONGGOKERTO

AREAL KEHUTANAN

DESA SIDOMULYO

DESA PASANGGRAHAN

DESA MOJOREJO

DESA SUMBEREJO

DESA PUNTEN

DESA PENDEM

DESA TLEKUNG

DESA DADAPREJO

Ms.1.7

Pm.1.1

Ms.1.6

Ms.2.5

Pl.1.2

Hs.1.6

Ms.2.7

Pl.4.3

Pm.5.1

Pd.1.7

Hc.1.4

Pm.1.4

Hc.3.7

Hs.3.7

Pm.1.3

Ms.5.7

Hd.1.5

Pd.4.3

Hd.1.6

Ps.3.5

Hs.5.6

Hd.1.7

Hp.1.6

Pu.1.3

Pd.5.4

Pu.3.3

Pm.5.3

Hs.1.4

Pm.5.2

Hc.3.5

Hd.3.6

Pu.2.4

Hp.3.4

Pl.1.1

Hs.5.5

Pd.4.4

Hs.2.6

Pm.3.2

Hs.1.5

Ms.4.3

Pl.5.3

Hp.1.5

Pd.1.3

Al.3.3

Pl.4.2

Hc.3.6

Ms.5.6

Pu.5.4

Mu.2.1

Ms.4.4

Pc.1.4

Ms.2.4

Hd.2.5

Pm.1.2

Ps.1.4

Pu.5.3

Hs.3.4

Hp.3.2

Hc.1.7

Md.1.6

Pl.4.4

Hd.1.4

Ps.5.3

Ms.4.7

Ps.1.7

Ac.1.5

Ms.5.3

Mp.1.5

Hp.1.4

Pu.1.4

Pm.4.3

Pm.1.5

Ps.3.3

Hs.4.7

Hc.1.6

Md.1.7

Ml.1.6

Hc.2.4

Mp.1.6

Pl.4.1

Ps.2.5

Hs.5.4

Ps.1.5

Mi.5.7

Ac.1.7

Mu.2.2

Hc.5.7

Hs.5.7

Ac.1.4

Hs.3.3

Mc.5.7

Pd.1.5

Al.3.5

Al.3.6

Mc.1.6

Pu.3.4

Ac.3.3

Ac.1.6

Hc.2.3

Ms.2.6

Hs.4.4

Pc.1.5

Ac.2.5Hs.2.5

Hp.1.3

Pd.1.2

Ac.1.3

Hc.5.3

Ac.3.4

Hc.5.5

Hp.3.1

Hs.5.3

Ac.4.3

Pl.1.3

Pd.4.5

Ac.4.2

Pm.3.1

Ac.1.2

Pm.3.3

Hs.1.2

Pl.5.4

Pu.5.5

Ps.3.4

Hc.5.4

Hc.1.5

Ps.1.3

Ac.4.6

Hi .1.5

Ps.4.6

Hs.2.4

Hc.1.3

Pm.5.4

Hs.4.6

Hs.4.3

Ms.5.5

Ms.2.3

Hc.3.3

Ms.4.6

Pm.1.6

Pl.1.4

Ps.2.7

Hp.5.4

Ps.5.4

Ps.4.3

Pu.3.5

Al.5.5

Ac.1.1

Ac.5.2

Ms.3.4

Hs.3.5Ps.1.6

Hp.2.1

Mp.4.1

Mp.5.2

Al.3.7

Hs.3.2

Al.1.2

Mc.4.7

Mc.5.6

Hs.1.7

Pl.5.2

Pc.3.4

Ac.5.3

Hi .1.4

Al.3.1

Ac.5.4

Ac.5.6

Ps.5.6

Mp.5.6

Pd.5.3

Hi .1.3

Hc.3.4

Pd.4.2

Hi .4.5

Hp.1.1

Ms.5.4

Hi .1.6

Pc.5.3

Ps.5.5

Ac.3.1

Hc.5.6

Pc.4.4

Hi .4.4

Pi.3.1

Pc.1.3

Hc.3.1

Hp.5.2

Hi .1.7

Hp.3.5

Mp.1.3

Pl.2.1

Pl.3.1

Pc.5.4

Al.5.4

Ms.2.6 Ms.2.7

Ms.2.6

Mu.2.1

Ms.2.7

Hs.2.6

Hs.2.6

Ms.2.7

Hs.3.6

Hs.2.6

Hd.3.6

Hs.3.6

Ps.3.5

Pc.1.5 Hd.1.4

Hc.1.4

Hs.3.7

Hs.3.4Ps.3.5

Pu.3.4

Hc.3.7

Hp.3.4

Hc.3.7

Hc.3.5

Al.3.3

Hs.3.4

Hs.3.4

Hs.3.7

Hc.3.5

Pm.1.1

Pm.3.2

Pm.1.1

Pm.5.1

Pm.5.3

Pm.5.1

Hs.5.6

Hs.5.5

Hc.5.5

Hs.5.6

Ms.5.7

Hs.5.6

Pu.5.4

Pu.5.4

Pu.5.4

Pd.5.4

Pu.5.4

Pu.5.4 Pu.5.4

Ps.5.3

Pd.5.4Ms.5.6

Hs.5.4

Pm.5.3

Pl.4.3Pl.4.3

Pl.4.2

Pd.4.4

Pl.1.2

Pl.4.3

Pd.1.2

Pl.1.2

Pl.1.2

Pl.1.3

Pl.1.2

Pm.1.4Pm.1.3

Ac.1.3

Ac.1.2

Pl.1.3

Pl.4.3

Ps.1.5

Hi .4.5Pl.1.2

Pl.1.2

Pm.1.3

Ac.1.5

Ac.1.6Ac.1.6

Al.1.2

Pm.1.2

Pm.1.3

Ac.1.4

Pm.1.5Ps.1.7

Pm.1.4

Ac.1.1

Pm.1.4

Pc.1.4Ps.1.4

Pd.1.4

Pm.1.3Pm.1.3

Pm.1.2

Pc.1.5

Pd.1.7

Pc.1.4

Ac.1.5

Pm.1.1

Pm.1.4

Ac.1.4Pc.1.4

Ac.1.4

Pm.1.1Pm.1.1

Pd.1.5

Pm.1.4

Pm.1.5

Pm.1.4

Pm.1.3

Ac.1.7

Pu.1.4

Hp.1.4

Hc.1.5

Hs.1.6

Hp.1.4

Hd.1.7

Hs.1.5

Hd.1.6

Pm.1.3

Ac.1.5

Hc.1.7

Hc.1.6

Hp.1.6Hd.1.7

Hs.1.6

Hs.1.6

Ac.1.7

Ac.1.7

Ac.1.7

Ac.1.6

Hs.1.5

Ms.1.7

Mp.1.6

Ms.1.7

Mp.1.6

Mp.1.6Mp.1.6

Mp.1.6

Ac.1.3

Ac.1.7

Ms.1.6

Hs.1.6

Hc.1.7

Mp.1.6

Ms.1.7

Ms.1.6

Mc.1.6

Mp.1.5

Ms.1.7

Ms.1.6

Hp.1.4

Ps.3.5

Pu.2.4

Hs.2.6

Hc.2.3

Hc.2.4

Hc.2.4

Hp.3.2

Ms.1.6

Ms.2.6

Hd.1.5 Hi .1.7

Hs.1.6

Hd.1.5

Ac.1.5

Hs.2.4

Pc.1.5

Ps.1.5

Hs.3.6

Hc.3.7

Ac.3.4

Pm.3.3

Pm.5.3

Pm.5.3

Hs.3.4

Hs.5.7

Hs.5.3

Ms.5.6

Ms.4.7

Ms.4.4

Mp.5.2Ps.5.3

Pm.5.2

Ac.4.2

Ac.4.2

Ac.1.6

Ac.4.3

Pl.5.3

Pm.1.3

Pm.1.3

Pm.3.1

Pm.3.2

Pm.1.1

Pm.3.2

Pm.1.4

Ps.1.4

Pm.1.4

Pd.1.7

Pd.1.4

Ac.1.3

Ac.1.4

Ac.1.5

Pm.1.3

Pd.1.7

Ac.1.5

Hp.1.6

Hp.1.6

Ac.1.6

Ms.1.7

Ms.1.6

Mp.1.6

Ms.1.7

Mp.1.5

Mc.1.6

Hi .1.6Hi .1.6

Hs.1.5

Hp.1.3

Pm.1.3

Pl.4.3

Pl.4.4

Ac.1.1

Pm.5.3Ms.5.3

Hc.5.7

Hs.3.4

Ac.3.3

Ac.3.3

Ac.3.3 Hs.3.3

Hc.3.5

Hp.3.4

Al.3.3

Al.3.6

Ms.1.6

Hi .1.5

Pl.4.2

Ac.1.2

Pl.4.4Pl.4.2

Ac.4.6

Ps.4.3

Pu.5.4

Pd.5.4

Pu.5.4

Pd.5.4

Pu.5.4

Hs.5.5

Mc.5.7

Ac.1.1

Ac.1.2

Ac.1.4

Hs.1.5

Hs.1.6

Ac.1.7

Ac.1.7

Hd.1.6

Hp.1.6

Md.1.7

Pc.1.4

Ps.1.5

Pm.1.4

Pl.1.1Pl.4.1

Pd.4.5

Ac.4.2

Hs.3.6

Pm.3.2

Pm.3.2

Pm.3.2

Hc.3.2

Hs.3.6

Pu.3.3

Ac.3.4

Hs.3.5

Ms.2.6

Ms.2.7

Ms.2.7

Ms.2.5

Ms.2.5

Ms.2.6

Ac.1.7

Pm.1.2

Pd.1.4

Pc.5.3

Pd.4.5Ac.1.5

Pm.1.1

Pm.1.1 Pm.1.2

Al.3.3

Hs.3.7

Hc.1.7

Hs.1.4

Ms.1.7

Hp.3.2

Hs.1.4

Hs.3.7

Hp.3.4

Hs.3.6

Pm.5.3

Pd.5.4

665 000

665 000

670 000

670 000

675 000

675 000

91

25

00

0

91

25

00

0

91

30

00

0

91

30

00

0

91

35

00

0

91

35

00

0

91

40

00

0

91

40

00

0

PETA LANDFROM DI SUB DAS BRANTAS HULU

Page 8: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-8

Al (Lembah-lembah aliran lahar)

Sistem fisiografi ini berupa lembah-lembah alluvial dan koluvial yang tersebar di daerah-daerah aliran sungai Sub DAS Brantas Hulu, dengan luas area kurang lebih 665,158 Ha. Daerah ini merupakan daerah transportasi bahan-bahan yang hanyut di sungai dan daerah pengendapan bahan pada tempat-tempat di daerah bawah. Oleh karena itu bentuk lahan Ac tersusun atas semua bahan dari bahan induk yang menyusun Sub DAS Brantas Hulu. Bahan-bahan tersebut berupa bahan breksi gunung api, tuf breksi, tuf dan lava.

3.3.2. Dataran Intervolkanik dan Plato

Fisiografi ini berupa dataran memanjang yang terbagi dalam beberapa bagian berdasarkan pada ketinggian tempat. Secara umum pada daerah survei terdapat dua dataran koluvial, yaitu dataran Junrejo yang agak landai, terletak di bawah kaki Panderman ke timur, dan dataran Bumiaji yang terletak di bawah kaki gunung Arjuno (ke timur), Anjasmara (ke selatan) dan Panderman (ke barat). Satuan bentuk lahan yang terdapat dalam daerah intervolkanik dan plato ini adalah (1). Pd (plato tertoreh dengan punggung tajam sejajar), (2). Pc (plato yang terdapat bahan koluvial, berlereng landai sampai agak curam), (3). Ps (lereng plato yang curam, (4). Pl (dataran intervolkanik dan plato/dataran rendah), (5). Pm (dataran intervolkanik dan plato/dataran sedang), dan (6). Pu (dataran intervolkanik dan plato/dataran tinggi).

Pd (Plato tertoreh dengan punggung tajam sejajar)

Fisiografi ini merupakan dataran tertoreh berlereng yang tersusun oleh bahan debu yang beragam. Ditemukan di sepanjang Sub DAS Brantas Hulu dengan luas sebesar 816,729 Ha. Material yang berada dalam sistem fisiografi ini berasal dari longsoran pada daerah bagian atasnya yang berakhir pada daerah lembah. Aliran longsoran yang membawa material hingga lembah, akan menyisakan bekas-bekas aliran yang disebut torehan. Karena pengaruh longsor yang cukup besar menyebabkan bentuk lahan memiliki punggung yang cukup curam sehingga disebut sebagai punggung tajam sejajar.

Pc (Plato yang terdapat bahan koluvial, berlereng landai sampai agak curam)

Sistem fisiografi ini juga dipengaruhi oleh faktor longsor yang cukup besar. Di Sub DAS Brantas Hulu, sistem fisiografi ini ditemukan pada luasan sebesar 115,834 Ha. Sistem ini berasal dari bahan koluvial, dan hasil bentukan lahan mempunyai lereng landai hingga agak curam.

Ps (Lereng plato yang curam)

Fisiografi ini ditemukan di Sub DAS Brantas Hulu seluas 583,532 Ha. Ditemukan banyak bekas erosi, sehingga lebih dikenal sebagai lembah erosi.

Pl (Dataran intervolkanik dan plato (dataran rendah))

Sistem fisiografi ini banyak digunakan sebagai lahan pertanian. Meski sering terjadi erosi, namun rata-rata fisiografi ini mempunyai lereng yang tidak terlalu curam. Di sepanjang Sub DAS Brantas Hulu, fisiografi ini ditemukan seluas 1.530,397 Ha. Bahan-bahan yang menyusun fisiografi ini berasal dari bahan pasir volkanik dan partikel pumice (batu apung).

Page 9: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-9

Pm (Dataran intervolkanik dan plato (dataran sedang))

Fisiografi ini juga masih banyak ditemui adanya penggunaan lahan pertanian. Faktor erosi juga berpengaruh meskipun tidak pada semua bagian. Luas sistem fisiografi adalah 2.968,047 Ha di sepanjang Sub DAS Brantas Hulu. Di lapangan, sistem ini banyak dijumpai adanya terasiring dan aliran irigasi.

Pu (Dataran intervolkanik dan plato (dataran tinggi)

Pada sistem fisiografi ini mulai sedikit ditemukan adanya penggunaan lahan pertanian. Hal ini dikarenakan keadaan lereng yang sudah mulai curam. Memiliki dataran yang berlereng dan banyak yang tererosi. Di Sub DAS Brantas Hulu, sistem fisiografi ini ditemukan seluas 768,711 Ha.

3.3.3. Daerah Berbukit

Sistem fisiografi ini terletak di antara dataran-dataran intervolkanik dan lereng gunung, yang terletak kira-kira 200-500 meter di atas dataran intervolkanik. Satuan bentuk lahan yang terdapat pada daerah ini adalah (1). Hd (Bukit tertoreh dengan punggung tajam sejajar), (2). Hi (kerucut bukit volkanik terisolir, curam sampai sangat curam), (3). Hc (Koluvial kaki bukit dan kaki lereng, landai sampai agak curam), (4). Hs (lereng bukit, curam sampai agak terjal), (5). Hp (bukit plato, crest dan spurs, landai sampai agak landai).

Hd (Bukit tertoreh dengan punggung tajam sejajar)

Di sepanjang Sub DAS Brantas Hulu ditemukan sistem fisiografi ini seluas 784,848 Ha. Sangat dipengaruhi oleh adanya erosi dan longsor, sehingga mempunyai bentuk lahan dengan punggung yang tajam sejajar. Secara visual di lapangan ditemui adanya torehan-torehan.

Hi (Kerucut bukit volkanik terisolir, curam sampai sangat curam)

Sistem fisiografi ini mempunyai tingkat lereng yang curam hingga sangat curam dengan permukaan yang halus. Luas yang ditemukan di Sub DAS Brantas Hulu adalah 49,563 Ha.

Hc (Koluvial kaki bukit dan kaki lereng, landai sampai agak curam)

Sistem fisiografi ini terbentuk oleh bahan-bahan koluvial yang mengendap di kaki lereng dan kaki bukit. Luasan sistem ini adalah 1.258,751 Ha sepanjang Sub DAS Brantas Hulu.

Hs (Lereng bukit, curam sampai agak terjal)

Sistem fisiografi ini mempunyai tingkat lereng yang curam sampai agak terjal. Ditemukan di Sub DAS Brantas Hulu seluas 2.573,921 Ha. Dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti erosi, denudasi dan tingkat pelapukan.

Hp (Bukit plato, crest dan spurs, landai sampai agak landai)

Luasan sistem fisiografi ini ditemukan di sepanjang Sub DAS Brantas Hulu seluas 653,800 Ha. Mempunyai lereng yang landai sampai agak landai.

Page 10: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-10

3.3.4. Kompleks Pegunungan Volkanik

Fisiografi ini terletak di atas sistem fisiografi daerah berbukit. Bentuk lahan bergunung-gunung sehingga menjadi satu kompleks pegunungan dengan bahan induk volkanik. Satuan bentuk lahan yang terdapat pada daerah ini adalah (1). Md (gunung tertoreh dengan punggung tajam sejajar), (2). Mi (Kerucut gunung volkanik terisolir, curam sampai sangat curam), (3). Ms (lereng-lereng gunung curam), (4). Ml (bekas longsoran tanah di gunung), (5). Mc (bahan tertimbun akibat longsoran di gunung, (6) Mp (Plato, spurs dan punggung gunung), (7). Mu (kerucut gunung volkanik pada bagian lereng atas.

Md (Gunung tertoreh dengan punggung tajam sejajar)

Sistem fisiografi ini mempunyai ketinggian yang lebih besar dari bukit. Akibat pengaruh erosi yang cukup besar menyebabkan terbentuknya alur-alur yang disebut torehan. Luas yang ditemukan di Sub DAS Brantas Hulu adalah 96,123 Ha.

Mi (Kerucut gunung volkanik terisolir, curam sampai sangat curam)

Fisiografi ini mempunyai tingkat lereng yang curam hingga sangat curam. Karena tingkat lereng tersebut, menyebabkan fisiografi ini rentan terhadap erosi. Luas yang ditemukan di Sub DAS Brantas Hulu adalah 30,757 Ha.

Ms (Lereng-lereng gunung curam)

Sistem fisiografi ini ditemukan dalam bentuk lereng yang berbeda-beda. Beberapa mempunyai bentuk lereng yang tunggal, adapula yang kompleks. Mempunyai lereng yang curam. Di Sub DAS Brantas Hulu sistem fisiografi ini ditemukan dalam luasan sebesar 3.721,428 Ha.

Ml (Bekas longsoran tanah di gunung)

Sistem fisiografi ini terbentuk akibat dari adanya longsoran di daerah pegunungan atau daerah-daerah di gunung yang mengalami longsoran. Longsoran yang terjadi biasanya tidak stabil, berbahan induk debu volkanik yang mudah bergerak, banyak dijumpai bahan-bahan yang tidak bersatu (unconsolidated), tanah, debris, batuan melapuk yang jatuh pada saat bersamaan. Di sepanjang Sub DAS Brantas Hulu, fisiografi ini mempunyai luas sebesar 36,450 Ha.

Mc (Bahan tertimbun akibat longsoran di gunung)

Berbeda dengan sistem fisiografi Ml, sistem fisiografi ini berasal dari bahan-bahan timbunan akibat longsor yang terjadi di gunung. Material yang berpindah tempat akibat longsoran di gunung akan tertimbun dan membentuk satuan lahan tersendiri. Luas yang ditemukan untuk sistem fisiografi ini adalah 90,055 Ha.

Mp (Plato, spurs dan punggung gunung)

Sistem fisiografi ini terletak diantara kaki-kaki gunung yang berada di lereng tengah dan atas. Luasan yang ditemukan di sepanjang Sub DAS Brantas Hulu adalah 286,504 Ha.

Mu (Kerucut gunung volkanik pada bagian lereng atas)

Fisiograsi ini berada di lereng atas kerucut gunung volkanik. Dijumpai di sepanjang Sub DAS Brantas Hulu dengan luas sebesar 166,090 Ha.

Page 11: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-11

3.4. LERENG

Sub DAS Brantas Hulu memiliki keragaman kelerengan di tiap bentuk lahannya. Keragamanan ini dimulai dari lereng 3 hingga > 60 % nilai lereng. Seperti tersaji dalam Lampiran 1. Pada relief bergunung dan berbukit (di bagian utara dan selatan Sub DAS Brantas Hulu) banyak dijumpai lereng-lereng yang terjal, sedangkan lereng bergelombang – landai tersebar di daerah-daerah dataran memanjang (plato, di bagian tengah Sub DAS Brantas Hulu).

Pada lahan-lahan yang masuk ke dalam lereng pegunungan di sebelah barat laut – timur laut – utara, memiliki tingkat kelerengan yang lebih curam jika dibandingkan lahan-lahan yang lain, yaitu sekitar 40 hingga 90 persen. Hal ini tampak pula dari tingkat torehan yang ada, yang umumnya membentuk V. Sedangkan di sebelah barat daya dijumpai kerucut anakan dengan kelerengan yang lebih landai, sekitar 25 hingga 60 persen. Daerah paling datar dijumpai di sebelah selatan dengan tingkat kelerengan 3 sampai 8 persen saja. Daerah-daerah inilah yang banyak dipakai untuk sawah-sawah irigasi.

3.5. PENGGUNAAN LAHAN

Penggunaan lahan di kawasan Sub DAS Brantas Hulu bisa dikategorikan dalam beberapa macam. Penggunaan lahan yang mendominasi kawasan ini adalah hutan, kebun, sawah, semak dan penggunaan lahan lain. Berikut ini disampaikan beberapa macam penggunaan lahan dan ciri-cirinya yang terkait dengan fungsi lahan untuk konservasi dan hidrologi.

Tabel ‎3.5-1. Luasan Penggunaan Lahan

No. Penggunaan Lahan Luas_Ha Luas_%

1 Hutan Alami 2569.88 14.8

2 Hutan Campuran 46.24 0.3

3 Hutan Produksi 469.31 2.7

4 Hutan Reboisasi 821.54 4.7

5 Lahan Terbuka 1161.31 6.7

6 Pemukiman 1226.17 7.1

7 Perkebunan 2220.5 12.8

8 Sawah 652.77 3.8

9 Sawah/Sayuran 1877.24 10.8

10 Sayuran 105.81 0.6

11 Semak 3024.38 17.4

12 Tegalan 3168.63 18.3

Luas Total 17343.77 100

3.5.1. Hutan

Penggunaan lahan hutan banyak dijumpai di kawasan ini, dicirikan dengan kerapatan dan keragaman jenis (spesies) pohon dan tajuk. Hutan banyak ditemui di bagian lereng-lereng yang agak curam hingga terjal, seperti pada bagian utara kawasan ini, dan sedikit di bagian selatan. Kategori hutan yang berada di kawasan

ini terdiri dari hutan alam dan hutan produksi. Hutan alam (Gambar 3.5.1) memiliki

sistem yang tertutup, permukaan tanah yang tertutup baik oleh tumbuhan bawah

Page 12: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-12

dan seresah, serta tidak ada ”pengelolaan” permukaan tanah seperti perataan sehingga masih memiliki relief mikro dan makro yang alami.

Gambar ‎3.5.1. Hutan Alam dapat dikenali dari kerapatan dan keragaman jenis dan tajuk (kiri) dan ketidak-teraturan relief dasar (kanan)

Hutan tanaman produksi (Gambar 3.5.2) merupakan pertanaman pepohonan

jenis timber, yang ditanam secara teratur dengan jenis yang seragam, yang umumnya diusahakan oleh negara melalui perusahaan hutan negara (Perum Perhutani). Jenis tanaman pohon yang dijumpai di kawasan hutan produksi ini adalah jenis pinus (Pinus mercusii). Di bawah tegakan pinus banyak dijumpai tanaman semusim, sehingga kondisi relief permukaan bawah tegakan banyak mengalami perubahan karena adanya pengelolaan tanah.

Gambar ‎3.5.2. "Hutan Pinus" dengan macam-macam umur pinus dan pengelolaan bawah tegakan pinus

(Foto-foto : Erick, Yoga)

Page 13: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-13

3.5.2. Kebun

Areal kebun ada di bagian tengah hingga selatan kawasan ini, merupakan area pertanian tadah hujan. Salah satu komoditi yang diusahakan oleh petani adalah jenis buah-buahan diantara pepohonan di lahan-lahan pertanian atau di pekarangan, yaitu tanaman apel. Selain komoditi tersebut banyak diusahakan tanaman sayuran, seperti kentang, wortel, kubis, tomat, serta tanaman palawija.

Dibawah ini disajikan (Gambar 3.5.3) contoh area yang diusahakan sebagai area

kebun dengan pengelolaan yang intensif.

Gambar ‎3.5.3. Lahan untuk pertanian tanaman semusim

3.5.3. Sawah Irigasi

Sawah irigasi banyak terdapat di selatan dari kawasan ini, khususnya pada lahan-lahan dengan lereng yang datar atau landai. Penggunaan lahan ini dicirikan dengan pemberian air dengan sistem penggenangan, sehingga permukaan tanah dibuat datar dan rata. Penggunaan lahan ini biasanya ditanami padi, dan terkadang ditanami palawija atau tanaman bunga saat air tidak mencukupi untuk padi. Seperti Bumiaji yang merupakan produsen bunga segar terbesar di Kota Batu (Gambar

3.5.4.).

Gambar ‎3.5.4. Lahan untuk pertanian dengan sistem irigasi tergenang

Foto-foto : Erick, Wied

Foto-foto : Erick, Wied

Page 14: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-14

3.5.4. Penggunaan Lahan Lain

Penggunaan lahan yang lain adalah padang rumput dan pemukiman. Dua penggunaan ini tidak terlalu mendominasi. Namun sebarannya cukup banyak tersebar di kawasan tersebut. Bukan hanya pada lahan-lahan di daerah datar, tapi juga di daerah-daerah yang berlereng. Lahan yang ditumbuhi rumput di bagian selatan merupakan lahan dengan kelerengan yang curam. Lahan-lahan seperti inilah yang memiliki potensi untuk mengalami longsor.

Penggunaan lahan untuk pemukiman atau bangunan merupakan salah satu bentuk penggunaan lahan yang menutup kawasan resapan dengan bangunan berupa gedung, jalan atau yang lainnya.

Gambar ‎3.5.5. Kawasan Pemukiman

3.5.5. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan

Pada sub-sub bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai sistem penggunaan lahan yang ada di Sub DAS Brantas Hulu. Identifikasi penggunaan lahan dilakukan dengan melakukan survei lapangan dan analisis citra satelit. Citra satelit yang digunakan untuk analisis penggunaan lahan adalah citra satelit Aster 2006. Selain itu juga dilakukan analisis penggunaan lahan pada tahun sebelumnya, yaitu tahun 1997 dan 2001 dengan menggunakan citra satelit Landsat, sebagai pembanding perubahan penggunaan lahan sebelum reformasi, saat reformasi dan pasca reformasi.

Berdasarkan analisis citra satelit nampak adanya perubahan penggunaan

lahan yang begitu kontras (Gambar 3.5.6). Hasil interpretasi citra satelit mulai dari

tahun 1997 (Landsat) – 2001 (Landsat) – 2006 (Aster), nampak bahwa perubahan penggunaan lahan paling luas terjadi antara tahun 1997 – 2001. Perubahan penggunaan lahan ini disebabkan karena adanya penjarahan masal yang dilakukan oleh petani setempat bersamaan dengan masa reformasi.

Page 15: 3.1. LOKASI SURVEI - stela2010.files.wordpress.com · 7 Kel. Temas Batu Kotamadya Batu 8 Ds. Bulukerto Bumiaji Kotamadya Batu 9 Ds. Bumiaji Bumiaji Kotamadya Batu 10 Ds. Giripurno

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

3-15

Gambar ‎3.5.6. Perubahan Penggunaan Lahan Berdasarkan Citra Satelit

Pada Gambar 3.5.7 nampak bahwa areal persawahan, perkebunan, semak, dan rumput semakin meningkat dari tahun 1997 ke tahun 2001. Peningkatan penggunaan lahan ini mencapai hampir 100 % dari luas lahan sebelumnya. Pembukaan lahan paling besar dialih gunakan menjadi lahan perkebunan yang mencapai hampir 150 % dari luas lahan sebelum dibuka. Akibatnya lahan hutan mengalami penyusutan menjadi 75 % dari luas sebelum dibuka.

Kemudian seiring dengan waktu (selama 5 tahun dari 2001 sampai 2006), pembukaan lahan hutan menjadi lahan pertanian semakin berkurang. Hal ini nampak dari prosentase luasan lahan hutan yang cenderung tetap selama kurun waktu lima tahun tersebut. Meskipun luas lahan hutan cenderung tetap, hutan alami yang selama ini dipertahankan mengalami penjarahan mencapai 40% luas lahan hutan alami di tahun 2001. Usaha reboisasi lahan hutan menunjukkan peningkatan, hal ini nampak pada prosentase luasan lahan yang direboisasi meningkat sampai 150 % bila dibandingkan tahun 2001, begitu pula dengan hutan produksi.

Gambar 3.5.7. Persentase Perubahan Penggunaan Lahan dari Tahun 1997 – 2006

Aster-2006 Landsat-2001 Landsat-1997