2014 JAWA JAWA Annual Report 2014
description
Transcript of 2014 JAWA JAWA Annual Report 2014
Wisma BSG Lantai 8Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta pusat - 10160
T. +62 21 350 5410 F. +62 21 350 5415
1 TemaTheme
Visi Dan MisiVision And Mission
Kinerja 20142014 Performance
Profil PerusahaanCompany Profile
Analisa Dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion And Analysis
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Lembar Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2014Responsibility For 2014 Annual Report
Laporan KeuanganFinancial Statement
Daftar IsiTable Of Content
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 2
3
5
31
65
107
157
167
170
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk1
Tahun 2014 merupakan tahun penuh tantangansekaligus peluang. Perseroan terus berjuangmemanfaatkan peluang yang muncul di tahun inidan mengatasi segala tantangan yang datang, untukmeraih kinerja yang terbaik dan tetap bertumbuh dimasa mendatang.
Berjuang Meraih Peluang Terbaik Di TahunPenuh Tantangan.
2014 was a year full of challenges and opportunities.
The Company continues to struggle taking advantage
of opportunities that arise in this year and overcome
all the challenges that come to achieve the best
performance and keep growing in the future.
Gearing up for the best opportunities
in the year full of challenges
TemaTheme
Pembibitan Karet - Perkebunan Gunung Intan, Kalimantan Selatan.Rubber Nursery - Gunung Intan Estate, South Kalimantan.
VISIONTo be a leading agribusiness company providing high quality products and to beenvironmentally responsible.
MISSION• To be a reliably dedicated company with strong commitments towards environmental
preservation.
• To have a management acutely aware of our employees walfare.
• To increase value for our shareholders.
• To contribute to the national development by providing high quality products to satisfy
demand of domestic and export markets as well our commitment to improving living
standards of the local people.
VISIMenjadi perusahaan agribisnis terdepan yang menghasilkan produk bermutu tinggi danbertanggungjawab secara lingkungan.
MISI• Menjadi perusahaan yang dapat dipercaya dengan komitmen yang kuat untuk memelihara
lingkungan.• Memiliki manajemen yang sangat peduli terhadap kesejahteraan karyawan.• Meningkatkan nilai pemegang saham.• Berpartisipasi dalam pembangunan nasional melalui produk bermutu tinggi untuk
memenuhi permintaan pasar lokal dan ekspor sebagaimana komitmen perusahaanuntuk meningkatkan standar kehidupan masyarakat sekitar.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 4LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk3
Visi dan MisiVission and Mission
Profil Perkebunan Sawit. / Palm Plantation Profile
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 6LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk5
Kinerja 20142014 Performance
Pengumpulan Tandan Buah Segar - Perkebunan Wanajaya, Kalimantan Selatan.Fresh Fruit Bunch Collecting - Wanajaya Estate, South Kalimantan.
Rasio-Rasio KeuanganFinancial Ratios
Uraian
RASIO PERTUMBUHAN (%)Penjualan BersihLaba BersihJumlah hari pembayaran utang usaha
Jumlah hari tertagihnya piutang usahaJumlah hari persediaanPertumbuhan penjualan bersih terhadappertumbuhan kas yang dihasilkandari operasiTotal AsetTotal LiabilitasTotal Ekuitas
RASIO USAHA (%)Laba Bersih / Penjualan BersihLaba Bersih / Total EkuitasLaba Bersih / Total AsetJumlah kas yang dihasilkan dari operasi/ Laba bersihEBITDA / Beban keuangan bersihModal kerja bersih / Penjualan bersih
RASIO KEUANGAN (kali)Aset Lancar / Liabilitas Jangka PendekTotal Liabilitas / Total EkuitasTotal Liabilitas / Total Aset
Modal Kerja BersihPengeluaran Modal
2013 2012
31 Desember / December 31st
Description
(4,89)(54,96)
75
1673
0,17
18,6740,231,68
10,455,462,550,81
4,45(0,22)
0,651,090,52
(139.986)514.925
GROWTH RATIO (%)Net SalesNet IncomeNumber of days trade payables payment
Number of days on collection of accounts receivableNumber of Days InventoriesNet of sales growth to net cash generatedfrom operations
Total AssetsTotal LiabilitiesTotal Equity
BUSINESS RATIO (%)Net Income / Income from OperationsNet Income / Total EquityNet Income / Total AssetsNet cash provided by OperatingActive / Net IncomeEBITDA / Net financing expensesNet working capital / Sales
FINANCIAL RATIO (times)Current Assets / Current LiabilitiesTotal of Liabilities / EquityTotal of Liabilities / Assets
Working Capital -NetCapital Expenditure
2014
17,28(25,50)
52
734
2,79
15,1726,163,24
6,643,931,651,89
2,95(0,28)
0,531,330,57
(211.196)408.265
Laporan Laba Rugi KonsolidasianConsolidated Income Statement
Aset LancarCurrent assets
Aset Tidak LancarNon Current assets
Total AsetTotal Asset
Total LiabilitasTotal Liabilities
Total EkuitasTotal Equity
Total Liabilitas dan EkuitasTotal Liabilities and Equity
Laba KotorGross Profit
Laba BersihNet Income
Laba Bersihyang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas IndukNet Income Attributable toOwners of the Company
20142013
236.785
2012
256.003
336.804
dalam jutaan rupiah/in million rupiah
20142013
2.825.705
2012
2.403.035
1.903.875
dalam jutaan rupiah/in million rupiah
20142013
3.062.490
2012
2.659.037
2.240.679
dalam jutaan rupiah/in million rupiah
20142013
1.746.832
2012
1.384.666
987.398
dalam jutaan rupiah/in million rupiah
20142013
1.315.658
2012
1.274.372
1.253.281
dalam jutaan rupiah/in million rupiah
20142013
3.062.490
2012
2.659.037
2.240.679
dalam jutaan rupiah/in million rupiah
20142013
215.893
2012
220.204
252.179
dalam jutaan rupiah/in million rupiah
20142013
51.686
2012
70.035
153.731
dalam jutaan rupiah/in million rupiah
20142013
50.498
2012
67.778
150.489
dalam jutaan rupiah/in million rupiah
Posisi Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Position
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 8LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk7
Ikhtisar SahamShares Highlights
5,38(16,96)
95
853
0,73
15,3522,2210,47
22,0712,346,721,64
6,72(0,10)
0,820,790,44
(71.496)576.610
Ikhtisar SahamShares Highlights
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 10LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk9
Kinerja Saham Setahun Penuh(Dalam Rupiah)
Harga Penawaran PerdanaHarga TertinggiHarga TerendahHarga Pada Akhir TahunLaba Bersih Per Saham
Full Year Share Performance(In IDR)
IPO PriceHighest PriceLowest Price
Year End PriceEarning per Share
2014
500385342378
13
2013
500480330380
18
Pembukaan/Opening
2014
375360361369
355342353350
385380380384
360380370378
Terendah/Lowest
Tertinggi/Highest
Penutupan/Closing
Harga Saham / Share PriceDalam Rupiah / in IDR
Triwulan ITriwulan IITriwulan IIITriwulan IV
1st Quarter2nd Quarter3rd Quarter4th Quarter
Pembukaan/Opening
2013
370
375
375
390
355
335
330
350
385
480
395
390
370
365
390
380
Terendah/Lowest
Tertinggi/Highest
Penutupan/Closing
Harga Saham / Share PriceDalam Rupiah / in IDR
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
1st Quarter
2nd Quarter
3rd Quarter
4th Quarter
666721
2.3593.589
29.341.50030.006.70024.739.80076.203.595
Frekuansi (X)/Frequency (x)
Volume/Volume
Triwulan ITriwulan IITriwulan IIITriwulan IV
1st Quarter2nd Quarter3rd Quarter4th Quarter
Jumlah Total7.335 160.291.595
2014 Peredaran Saham / Share DistributionUnit
2.5204.6212.125
427
126.235.000191.129.000167.965.000
24.862.000
Triwulan ITriwulan IITriwulan IIITriwulan IV
1st Quarter2nd Quarter3rd Quarter4th Quarter
Jumlah Total9.693 510.191.000
Frekuansi (X)/Frequency (x)
Volume/Volume
2013 Peredaran Saham / Share DistributionUnit
Kronologis Pencatatan Saham
Sebelum Penawaran Umum PerdanaPenawaran Umum PerdanaJumlah
-30 Mei 2011
2.642.280.0001.132.405.5003.774.685.500
Prior to Initial Public Offering
Initial Public Offering
Total
Tanggal/Date
Jumlah Saham/Number of Shares
Chronology of stock Listing
Harga Penutupan / Closing Price
PebruariJanuari Maret April Mei JuliJuni Agustus September Oktober November Desember
1.07M
Volume Saham / Share Volumes
2.14M3.21M4.29M5.36M6.43M7.50M8.57M9.64M10.7M11.8M
349.3350.8352.4353.9355.5357358.5360.1361.6363.2364.7366.3367.8369.4370.9372.5374375.5377.1378.6380.2381.7383.3384.8
Pengumpulan TBS - Perkebunan Wanajaya, Kalimantan Selatan.FFB Collecting - Wanajaya Estate, South Kalimantan.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 12LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk11
Kinerja OperasionalOperational Highlights
Area Tertanam
Planted Area
Keterangan
Inti TertanamTMTBMSub Jumlah
Plasma TertanamTMTBMSub Jumlah
Jumlah TertanamTMTBMJumlah
Unit 2012 Description
hahaha
hahaha
hahaha
Planted NucleusMature
ImmatureSubtotal
Planted PlasmaMature
ImmatureSubtotal
Total PlantedMature
ImmatureTotal
14.87218.39733.269
-4.0004.000
14.87222.39737.269
8 %-6 %2 %
332 %-9 %
17 %
14 %-6 %4 %
2013
20.69816.76237.461
3724.5984.970
21.07121.36042.431
Produksi Dan Penjualan
Production And Sales
Keterangan
ProduksiTBS IntiCPOKernelKaret - IntiKopiTeh-Pucuk
EfisiensiHasil TBSTingkat Ekstraksi CPOTingkat Ekstraksi KernelHasil CPOHasil KaretHasil kopiHasil Teh - Pucuk
UtilitasiSIRRSSTBS
Volume PenjualanCPOKernelSIRRSSKopiTeh
Harga Rata - rataCPOKernelSIRRSSKopiTeh
Unit 2012
Pertumbuhan14 vs 13 (%)
Description
tontontontontonton
ton/ha%%
ton/haton/haton/haton/ha
%%%
tontontontontonton
Rp’000/tonRp’000/tonRp’000/tonRp’000/tonRp’000/tonRp’000/ton
ProductionFFB-Nucleus
CPOKernel
Rubber-NucleusCoffee
Tea
EfficiencyFBB Yield
CPO Extraction RateKernel Extraction Rate
CPO YieldRubber YieldCoffee Yield
Tea Yield
UtilizationSIR
RSSFFB
Sales VolumeCPO
KernelSIR
RSSCoffee
Tea
Average PriceCPO
KernelSIR
RSSCoffee
Tea
136.45746.2988.5676.646
2802.980
15,6121,634,003,381,300,535,91
57,1869,5083,46
45.3578.1157.8132.292
1402.983
7.0803.061
30.66031.96927.5631.533
0 %7 %
12 %13 %
-44 %-20 %
-8 %0 %6 %
-8 %5 %
-44 %-20 %
-9 %-12 %-6 %
2 %10 %41 %29 %-6 %
-20 %
17 %65 %
-20 %-19 %-10 %29 %
2013
127.74038.7657.4207.422
2702.787
9,6321,234,062,041,160,515,53
40,0062,0871,18
39.8747.6669.1332.398
2442.787
7.1122.883
26.85628.89826.2531.649
2014
127.68241.4098.3258.423
1512.231
8,8121,334,291,881,220,294,42
43,7969,8475,70
40.7618.428
12.9123.092
2302.231
8.3244.760
21.50623.53523.7202.122
Growth14 vs 13 (%)
2014
22.41715.82338.240
1.6084.1925.800
24.02520.01544.040
Pertumbuhan14 vs 13 (%)
Growth14 vs 13 (%)
“With good performance, we have managed to get through
the challenges that exist in the year 2014.”
“Dengan kinerja perusahaan yangbaik, kami telah berhasil melewatitantangan-tantangan yang ada ditahun 2014.”
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 14LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk13
Pemegang Saham yang terhormat,
Selaku wakil dari Dewan Komisaris, Sayamenyampaikan terima kasih dan penghargaankepada para Pemegang Saham, Direksi, serta JajaranManajemen, atas dedikasi, kerja keras dan dukunganmasing-masing pihak selama tahun 2014 sehinggaPerseroan tetap gigih dan terus memberikan yangterbaik di tengah tantangan dan peluang yang ada.
Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangansekaligus peluang. Keadaan ekonomi global secarakeseluruhan belum sepenuhnya pulih terutama Eropadan Amerika dan melambatnya pertumbuhanekonomi di China dan India membuat hargakomoditas karet masih mendapat tekanan dan belumdapat kembali ke harga normalnya.
Pemilihan presiden Indonesia yang diselesaikandengan aman memberi harapan baru untuk Indonesiauntuk terus bertumbuh seiring dengan peningkatanpertumbuhan ekonomi dan ini merupakan peluangbagi Perseroan untuk turut serta dalam pertumbuhanekonomi Indonesia khususnya dan dunia.
Dengan tantangan dan peluang tersebut, DireksiPerseroan tetap memberikan kinerja yang terbaikdengan mencatat penjualan bersih konsolidasimeningkat sebesar 17% dibandingkan penjualanbersih konsolidasi tahun 2013. Laba bersih Perseroanturun sebesar 26% jika dibandingkan laba bersihtahun 2013, yang terutama disebabkan olehpenurunan harga rata-rata karet dunia danmeningkatnya beban bunga Perseroan.
Kinerja operasional Perseroan tetap memperlihatkanpertumbuhan dimana produksi karet meningkatsebesar 11%, yang disebabkan oleh meningkatnya
Respectable Shareholders,
On behalf of the Commissioners' Board, I need to
express my gratitude and appreciation to all our
Shareholders, the Board of Directors, and the Board
of Management, for their hard work, dedication and
support for each other during the year 2014 which
has made the Company able to survive amid
persistent challenges and opportunity.
2014 was the year full of challenges as well as
opportunities. The State of the global economy as
a whole has not yet fully recovered mainly European
and American and slowed economic growth in China
and India make rubber commodity prices still got
pressure and have not been able to return to its
normal price.
Indonesia's presidential election was resolved safely
gives new hope for Indonesia to continue growing
in line with the increase in economic growth and this
is an opportunity for the company to participate in
the economic growth of Indonesia in particular and
of the world.
With these challenges and opportunities, the Board
of Directors of the company while delivering the best
performance with record consolidated net sales
increased by 17% compared to consolidated net
sales in 2013. The company's net profit decreased
by 26% if compared to the net profit for the year
2013, which is mainly due to decreased world rubber
price and increased of The Company's interest
expense.
The Company's operational performance still shows
strong growth and an increase in the production of
rubber by 11%, contributed by increased production
Laporan Dewan KomisarisReport of The Board of Commisioners
produksi kebun inti dan pembelian ke pihak ketiga.Produksi minyak kelapa sawit di tahun 2014mengalami kenaikan sebesar 7% dibandingkan tahun2013 yang terutama disebabkan oleh meningkatnyapembelian kepada pihak ketiga. Pencapaian ini telahmembuktikan komitmen Perseroan untuk tetapmempertahankan pertumbuhan di tengah peluangdan tantangan yang ada.
Perseroan juga telah berhasil menanami lahan seluas460 hektar (ha) untuk tanaman karet dan 320 hauntuk tanaman kelapa sawit di tahun 2014. Denganpenanaman tersebut, luas tertanam di tahun 2014untuk kebun karet dan kelapa sawit mengalamipertumbuhan masing-masing sebesar 3% untukkebun karet dan 1,5% untuk kebun kelapa sawit. Inisemua dilakukan dengan kerja keras dan dedikasiyang tinggi untuk menjamin pertumbuhan pendapatandan arus kas Perseroan di masa mendatang.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telahmenunjukkan dedikasi dan kinerja yang baik dalammeneguhkan posisi Perseroan di tahun 2014 ditengah kondisi pasar komoditas karet yang sedangberkontraksi.
Dengan praktik manajemen perkebunan yang terbaiktelah ditunjukkan oleh Direksi Perseroan, antara lainterwujud melalui ekspansi lahan dan tanaman,pertumbuhan produksi, serta tetap menjaga posisikeuangan yang sehat, Perseroan siap memanfaatkanpertumbuhan ekonomi global dengan sikap kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap tantangan yangmungkin akan timbul, dan pada akhirnya akanmeningkatkan permintaan atas industri kelapa sawitdan karet dalam jangka panjang.
of nucleus plantation and purchases of third party.
Palm oil production in 2014 increased by 7%
compared to 2013 mainly due to increased purchase
from third party. This achievement has been another
prove the Company's commitment to maintain growth
amid all the opportunity and challenges.
The Company has also successfully expanded the
plantation by 460 hectares (ha) for rubber and another
320 ha for palm oil in 2014. With the new planting,
in 2014 total planted area for rubber and palm oil
grew respectively by 3% for rubber plantations and
1.5% for palm oil plantations. This is all done with
hard work and dedication to ensure revenue growth
and cash flows in the future.
The Board of Commissioners therefore believes that
the Board of Directors has shown their dedication
and good performance in confirming the position
of the Company in 2014 in the midst of contracted
conditions of rubber commodity markets.
With the best estate management practices already
put in place and demonstrated by the Board of
Directors, among others, evidenced in the cultivated
land and plant expansion, production growth, and
maintain a healthy financial position, we believe the
Company is in a position to be ready to take
advantage of global economic growth with prudence
and vigilance of the challenges that may be arise,
and will ultimately increase the demand for palm oil
and rubber industry in the long run.
Berdasarkan hasil RUPS Tahunan tahun buku 2013,di tahun 2014, tidak terdapat perubahan susunanDewan Komisaris Perseroan.
Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi sebagaipenasehat dan pengawas pada ruang lingkup strukturtata kelola perusahaan (GCG) yang termasukdidalamnya meningkatkan penerapan pedoman bakuoperasional dan pedoman perilaku (Panca Krida)Perseroan, yang diterapkan pada seluruh anakperusahaan Grup JAW. Dewan komisaris jugamemonitor keputusan manajemen yang dilakukanoleh Direksi dan memberikan nasehat atas dasarinformasi yang diterima dari komite audit. KomiteAudit telah melakukan fungsi pengawasan melaluipembahasan laporan keuangan Perseroan denganauditor eksternal dan melakukan pertemuan berkaladengan internal audit Perseroan.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjaPerseroan, Dewan Komisaris berkomitmen untukterus mendukung peningkatan kualitas di semuasektor, seperti peningkatan prosedur operasional,pertumbuhan produksi, penegakan dan penerapanpedoman perilaku yang tertuang dalam Panca Kridadan pengembangan kualitas sumber daya manusia,yang sangat penting untuk meraih pencapaian yanglebih baik di masa yang akan datang. Kamiberkeyakinan bahwa sumber daya manusia di dalamGrup JAW adalah aset yang sangat berharga bagiPerseroan untuk berkembang dan bertumbuh dalambisnis.
Dewan Komisaris menyambut baik rencana danstrategi pengembangan usaha yang telah disusunoleh Dewan Direksi dalam rangka menghadapitantangan dan manfaatkan setiap peluang yang akanmuncul di tahun 2015.
Based on the results of the Annual General Meeting
the financial year 2013, in the year 2014, there were
no changes in the composition of the Board of
Commissioners
The Board of Commissioners has also done their
best to perform the function as advisor and supervisor
for the good corporate governance (GCG) which
includes improving operational application based on
standard guidelines and the codes of conduct (Panca
Krida) of the Company, applied to all subsidiaries
under JAW Group. The Board of Commissioners
also monitors management decisions made by the
Board of Directors and gives advice on the basis of
information received from the audit committee. The
Audit Committee performs their functions supervision
on the Company's financial statements through
discussion with external auditors and Regular
meetings with the Company's internal audit.
To maintain and increase the performance of the
Company, the Board is committed to supporting
quality improvement in all sectors, such as increased
operational procedures, production growth,
enforcement and application of the code of conduct
set out in the Panca Krida and development of human
resources, which is essential to ensure higher
achievements in the future. We believe that human
resources represent an invaluable asset for the
Company and JAW Group in order to expand and
grow in the business.
The Board of Commissioners welcomes the business
development plans and strategies that have been
prepared by the Board of Directors in order to face
the challenges and take advantage of any
opportunities that will emerge in 2015.
Laporan Dewan KomisarisReport of The Board of Commisioners
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 16LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk15
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepadapara Pemegang Saham, Direksi dan jajaranmanajemen, serta seluruh karyawan atas kerja kerasdan dedikasinya di tahun yang penuh tantangansekaligus peluang ini.
Kami yakin dengan semangat dan kerjasama sertastrategi yang dilaksanakan oleh Direksi dan karyawan,maka PT Jaya Agra Wattie Tbk. akan terus tumbuhdan berkembang di masa yang akan datang.
Atas nama Dewan Komisaris PT Jaya Agra Wattie TbkOn behalf of the Board of Commissioners of PT Jaya Agra Wattie Tbk
Soetikno Soedarjo
Komisaris UtamaPresident Commissioner
The Board of Commissioners would again like to
express gratitude to the Shareholders, the Board of
Directors and top management, as well as all
employees for their dedication and hard work in this
challenging year as well as a year with great
opportunity.
We believe that with our spirit and cooperation, as
well as strategies implemented by the Board of
Directors, PT Jaya Agra Wattie Tbk. will continue to
grow and flourish in the future.
Pengumpulan getah karet - Perkebunan Tebing Siring, Kalimantan Selatan.Latex collecting - Tebing Siring Estate, South Kalimantan.
Laporan Dewan KomisarisReport of The Board of Commisioners
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 18LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk17
“Dalam kondisi pasar yang tidakstabil, kami berhasil untuk tetapbertahan. Semua ini berkat kerjakeras dari seluruh elemenperusahaan.”“In volatile market conditions, we managed to stay afloat.
All this is thanks to the hard work of all elements of the
company.”
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Tahun 2014 merupakan tahun yang penuhtantangan sekaligus peluang, keadaan ekonomiglobal secara keseluruhan belum sepenuhnya pulihterutama Eropa dan Amerika sehingga hargakomoditas karet masih mendapat tekanan danbelum dapat kembali ke harga normalnya.
Indonesia dengan populasi sekitar 250 juta orangyang mencerminkan 40% dari total populasi negaraASEAN menjadi bagian penting atas dinamikapasar dunia.
Proyek pemerintah Indonesia akan mobil murahramah lingkungan (LCGC) di tahun 2014memberikan peluang besar bagi Indonesia untukmembuka peluang investasi baru danmeningkatkan volume penjualan kendaraan.Volume produksi kendaraan di Indonesiadiestimasikan akan berjumlah sekitar 2 juta unit di2016. Industri ban di Indonesia diprediksi akantumbuh dengan CAGR sekitar 15% dari 2013-2018 karena pertumbuhan penjualan kendaraandan permintaan akan ban pengganti kendaraanyang beredar saat ini.
Seiring dengan peningkatan penjualan ban, makadibutuhkan juga pasokan yang cukup akan karetalami sebagai bahan pembuat ban. Hal inimerupakan peluang bagi Perseroan untuk turutserta dalam memasok kebutuhan akan pasokankaret alami seiring dengan pertumbuhan penjualankendaraan di Indonesia khususnya dan dunia padaumumnya.
Respected Shareholders,
2014 was a year with opportunity, full of challenges
at the same time, as in overall the global economy
has not fully recovered, especially Europe and America
where the commodity prices has so much been
under pressure and not yet strong enough to rebound
to fair price.
Indonesia with around 250 million of population with
40% of ASEAN's population has recognized as one
of the most important and dynamic market.
The Low Cost Green Car (LCGC) project in 2014
already allow Indonesia to win new investments and
add volumes to the market. The volume of car
production estimate 2,0 million of units by 2016. The
tyre industry in Indonesia is expected to grow at the
CAGR of around 15% during 2013-2018 due to
continuous increase in automobile sales along with
the demand for tyres in the replacement market.
Concurrent with an increase in sales of tires, it is
necessary also to be an adequate supply of natural
rubber as a material for tires. This is an opportunity
for the Company to participate in supplying demand
for natural rubber supply in line with growth in vehicle
sales in Indonesia in particular and the world in
general.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 20LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk19
Laporan Dewan DireksiReport of The Board of Directors
Di tengah tantangan dan peluang tersebut,Perseroan tetap memberikan yang terbaik dantetap tumbuh dengan terus meningkatkan produksidan terus mengembangkan lahan perkebunanPerseroan untuk menjamin pertumbuhan di masamendatang.
Perseroan masih dalam proses menyelesaikanpembangunan pabrik kelapa sawit kedua diKalimantan Selatan yang telah memasuki tahapakhir penyelesaian di akhir tahun 2014 dengankapasitas produksi 45 ton/jam dan direncanakanakan mulai beroperasi di tahun 2015. Dengan akanmulai beroperasinya pabrik baru ini, akanmenciptakan pertumbuhan produksi dan kinerjaoperasional serta keuangan di masa mendatang.
Untuk meningkatkan pertumbuhan, Perseroanterus memperluas area tanamannya melalui adanyapenanaman baru sekitar 780 ha di tahun 2014,terdiri dari 320 ha untuk tanaman kelapa sawit dan460 ha tanaman karet. Dengan penanamantersebut, luas tertanam di tahun 2014 untuk kebunkaret dan kelapa sawit adalah masing-masing15.794 ha dan 21.407 ha (tidak termasuk kebunplasma).
Dengan penanaman baru tersebut, luas areatertanam kebun karet perseroan tumbuh 3%, dari15.334 ha di tahun 2013 menjadi 15.794 ha ditahun 2014. Sedangkan luas area tertanam kebunkelapa sawit tumbuh 1,5%, dari 21.088 ha di tahun2013 menjadi 21.407 ha di tahun 2014.
Selain itu, kebijakan Perseroan untuk melakukanreplanting 1-2% setiap tahun untuk tanaman karetmemastikan komposisi tanaman karet, baik yangmenghasilkan maupun yang belum menghasilkan,tetap terpelihara.
In the midst of so much challenges and opportunity,
the Company retains growth and strive to perform
the best by continuing to increase production and
to continue the development of our plantation which
will ensure the Company's future growth
The Company was in progress of construction of
the second Palm Oil mill in South Kalimantan which
was in the stage of completion in the end of 2014
with production capacity of 45 tons/hour, which will
operate in 2015. The operation of the new mills will
accelerate the growth in production and operational
and financial performance in the future.
To boost the growth, the Company continues to
expand the area through the planting of new crops
around 780 ha in 2014, consists of 320 ha for palm
oil and 460 ha for rubber plantations. With the
planting, widely planted in 2014 for rubber and palm
oil are respectively 15,794 ha and 21,407 ha (not
including plasma estate).
With the new plantings, planted area of rubber
plantation owned by the Company has grown 3%,
from 15,334 ha in 2013 to 15,794 ha in 2014. While
palm oil planted area grew 1.5%, from 21,088 ha in
2013 to 21,407 ha in 2014.
In addition, the Company's policy to conduct
replanting 1-2% every year to ensure the composition
of the rubber plant rubber plant, both of which
produce or not produce, be maintained.
Pendapatan bersih konsolidasi Perseroanmengalami peningkatan sebesar 17% dari Rp 648milyar di tahun 2013 menjadi Rp 760 milyar ditahun 2014. Kondisi pasar komoditas karet duniayang sedang berkontraksi dan lebih rendah dariasumsi harga karet yang dianggarkan, membuatLaba Bersih Perseroan di tahun 2014 tertekansehingga mengalami penurunan 52% dibandingkanLaba bersih pada anggaran tahun 2014. Hal inijuga berdampak pada turunnya Laba bersih ditahun 2014 sebesar 26% jika dibandingkan Lababersih di tahun 2013.
Di tahun 2014, Perseroan tetap menjagapertumbuhan produksi. Produksi karet mengalamipeningkatan sebesar 11% dari 13.257 ton di 2013menjadi 14.758 ton di 2014. Peningkatan initerutama disebabkan oleh meningkatnya produksikebun inti sebesar 13% dan peningkatan pembeliankepada pihak ketiga sebesar 9%.
Peningkatan produksi juga terjadi untuk komoditasminyak kelapa sawit yang meningkat sebesar 7%dari 38.765 ton di 2013 menjadi 41.409 ton di2014. Peningkatan ini terutama disebabkan olehpeningkatan pembelian tandan buah segar daripihak ketiga sebesar 21%.
Pertumbuhan Pasar
Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggarakhususnya Indonesia, serta pertumbuhan ekonomidi kawasan Korea Selatan, Brazil, Rusia, India danChina yang meningkat, dan pasar Amerika danEropa sebagai pasar utama - walaupun belumpulih sepenuhnya, membuat permintaan akankomoditi terutama karet dan minyak kelapa sawittetap bertumbuh di masa mendatang.
Berdasarkan riset Perusahaan, konsumsi karetdunia tahun 2014 adalah 11,9 juta ton dan diprediksiakan meningkat menjadi 12,4 juta ton di 2015,atau naik sebesar 4,2%. Konsumsi karet dunia
The Company's consolidated net income increased
by 17% from Rp 648 billion in 2013 to Rp 760 billion
in 2014. Less favorable world commodity market for
rubber as well as the lower actual price from the
budgeted price, has put a pressure on the Company
Net Profit in 2014 which was decrease by 52%
compared to net income of 2014 budget. This
condition also impact to the Company's net income
in 2014 which is lower by 26% if compared to the
net income of 2013.
2014, the Company keep maintain production growth.
Rubber production increased by 11% from 13,257
tonnes in 2013 to 14,758 tons in 2014. The increase
was primarily due to increased production of nucleus
of 13% and an increase in purchase to third parties
amounted to 9%.
Increased production also occurs for palm oil
commodities rose by 7% from 38,765 tons in 2013
to 41,409 tons in 2014. The increase was primarily
due to increased purchases of fresh fruit bunches
from third parties amounted to 21%.
Market Growth
Economic growth in Southeast Asia, especially
Indonesia, economic growth in South Korea, Brazil,
Russia, India and China is so promising, as well as
the American and European markets as the main
market although not yet fully recovered, have been
making strong demand for commodities, especially
rubber and palm oil which will remain strong to the
future.
Based on the Company's research, the global
consumption of rubber in 2014 reached 11.9 million
tons and it is predicted to rise to 12.4 million tons
in 2015, reflecting an increase of 4.2%. The world's
Laporan Dewan DireksiReport of The Board of Directors
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 22LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk21
selama tahun 2011 sampai 2014 mengalamipeningkatan dengan CAGR (compound annual
growth rate) sebesar 2,1% seiring denganmeningkatnya kebutuhan dunia akan produkberbahan dasar karet.
Produksi karet dunia selama tahun 2011 sampai2014 mengalami peningkatan dengan CAGR(compound annual growth rate) sebesar 4%.Diperkirakan di tahun 2015 produksi karet duniamenjadi sekitar 12,5 juta ton atau meningkatsebesar 2% dibandingkan produksi tahun 2014sekitar 12,3 juta ton.
Pertumbuhan akan permintaan karet dunia,terutama dipicu oleh konsumsi bahan baku bankendaraan bermotor, suku cadang kendaraanbermotor lainnya yang berbahan dasar karet alam,seperti flexible hub, hose dan aksesoris lainnya,serta dengan bertambahnya populasi duniamembutuhkan lebih banyak alas kaki berupa sepatudan sandal berbahan dasar karet (sol sepatu),terutama alas kaki jenis olahraga dan kasual.
Industri lainnya yang juga membutuhkan cukupbanyak karet alam, karena keunikan sifatnya, antaralain adalah industri kasur, sarung tangan, peralatankedokteran, dan suku cadang kendaraan bermotor.
Sementara itu, konsumsi minyak sawit (CPO) didunia meningkat dengan CAGR sebesar 4% pertahun sepanjang 2011 hingga 2014. Saat ini, Chinadan India merupakan negara konsumen minyaksawit terbesar di dunia.
Total produksi CPO dunia selama tahun 2011hingga 2014 meningkat seiring tingginya kebutuhandunia, dengan CAGR 4,4%. Peningkatan tersebut
total consumption of rubber from 2011 to 2014 has
grown at CAGR (compound annual growth rate)
index by 2.1%, consistent with the rising global
demand for rubber-based goods.
The world's total production of rubber from 2011 to
2014 has grown at CAGR (compound annual growth
rate) index by 4%. It has been predicted that global
rubber production in 2015 will reach 12,5 million
tons or increase by 2% from 2014 production at
12,3 million tons.
The growth in global demand for natural rubber is
particularly driven by the rise in tire consumption, in
addition to other automobile spare parts which use
rubber as their base material, such as flexible hubs,
hoses and other accessories. In addition, as the
world's population continues to grow, the demand
for footwear especially sport or casual ones such as
slippers and shoes, of which partly are made from
rubber, will also be on the rise.
Other industries that require natural rubber in large
quantities due to its unique characteristics are
manufacturers of mattresses, gloves, medical
equipment and automobile spareparts.
Meanwhile, the consumption of palm oil (CPO) in
the world increased at CAGR of 4% per year from
2011 to 2014. Today, China and India are the largest
palm oil consuming nations in the world.
Global CPO production from 2011 and 2014 has
increased along with higher market demand, at
CAGR of 4.4%. The increase was also due to the
disebabkan oleh semakin banyaknya arealperkebunan dan peningkatan umur tanamanmemasuki usia produktif.
Strategi Perseroan
Dalam kaitannya dengan pertumbuhan konsumsikaret dan minyak kelapa sawit, Perseroan telahmenetapkan sejumlah strategi di tahun 2015,sebagai berikut:• Tetap konsisten melaksanakan dan
mengembangkan kegiatan usaha di bidangperkebunan, dengan fokus pada tanamankelapa sawit dan karet.
• Terus mengembangkan areal kebun yangdimiliki. Di tahun 2015 Perseroan berencanamelakukan penanaman karet dan kelapa sawitmasing-masing seluas 855 ha karet dan 670ha kelapa sawit.
• Menjaga hubungan baik dengan pelanggandan senantiasa menjaga kualitas produk hasilperkebunan dan produksi.
• Menyelesaikan pembangunan pabrik karetlembaran di Jawa Barat dengan kapasitasproduksi 1,5 ton/hari, untuk meningkatkankapasitas produksi.
• Melaksanakan program-program sosial dankemasyarakatan, sebagai bentuk tanggungjawab sosialnya terhadap masyarakat danpelestarian lingkungan hidup di sekitarperkebunan dan pabrik Grup JAW.
Perseroan akan senantiasa memanfaatkan semuapeluang yang timbul secara optimal dan diiringidengan penerapan strategi-strategi yang efektifuntuk meningkatkan dan mempertahankanpertumbuhan yang berkelanjutan dan imbal balikinvestasi yang menguntungkan.
increasing number of plantations and increasing age
of the plants at productive age.
Corporate Strategy
In line with the growth in the global consumption of
rubber and palm oil, the Company has formulated
a number of strategies for 2015, as follows:
• Consistently implement and develop business
operations in the plantation sector, focus on
palm oil and rubber.
• Continue the development of its plantations. In
2015, the Company plans to plant 855 ha and
670 ha of its rubber and palm oil areas,
respectively.
• Maintain a good relationship with customers
and maintain product quality from the Company's
plantations and factories.
• Complete the construction of RSS rubber
processing mill in West Java with capacity of
1.5 ton/day, to increase the Company's overall
production capacity of both commodities.
• Implement social and community development
programs as part of the Company's social
responsibility to local communities and toward
environmental conservation to the surrounding
areas of plantation estates and processing mills
operated by JAW Group.
The company will also continue to make use of every
business opportunity to its optimum level by
implementing effective business strategies to increase
and maintain sustainability growth and profitable
investment return.
Laporan Dewan DireksiReport of The Board of Directors
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 24LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk23
Tata Kelola Perusahaan
Dalam rangka penerapan prinsip tata kelolaperusahaan yang baik, Perseroan telah menerapkanPedoman Perilaku yang tertuang di dalam PancaKrida dan berlaku untuk seluruh jajaran Manajemendan karyawan, penegakan sistem pengendalianinternal Perseroan oleh tim internal audit besertakomite audit yang tertuang di dalam piagam KomiteAudit dan Piagam Internal Audit.
Penerapan pedoman perilaku Panca Krida secaraberkesinambungan disosialisasikan dan di terapkandi seluruh jajaran Manajemen dan Karyawan untuksemakin meningkatkan pengendalian internal yangpada akhirnya meningkatkan akuntabilitasPerseroan kepada Pemegang Saham, Pemerintah,karyawan, dan masyarakat.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang SahamTahunan Tahun Buku 2013, tidak ada perubahansusunan dewan direksi di tahun 2014.
Perseroan telah menunaikan komitmennya kepadapara Pemegang Saham dengan membagikandividen tunai sebesar Rp 1,80 /saham atau 10%dari laba bersih tahun buku 2013 yang dibayarkandi bulan September 2014. Komitmen ini akan terusPerseroan pertahankan untuk menunjukkan bahwaPerseroan tetap memperhatikan imbal balikinvestasi dan patuh terhadap peraturan yangberlaku.
Atas nama Dewan Direksi, Saya mengucapkanterima kasih kepada para Pemegang Saham,pelanggan, dan relasi bisnis Perseroan, atasdukungan dan kerjasamanya yang telah terjalinselama ini.
Kami juga berterima kasih kepada rekanmanajemen dan segenap karyawan ataspengabdian dan kerja kerasnya dan dedikasinya
Corporate Governance
In the application of the principles of good corporate
governance, the Company has implemented a Code
of Conduct contained in Panca Krida and applied it
to all levels of management and employees,
enforcement of the Company's internal control system
to members of the internal audit team and its audit
committee as set out in the Audit Committee Charter
and the Internal Audit Charter.
The Application of the code of conduct of “Panca
Krida” continuously promoted and applied in the
whole range of management and employees to
further enhance internal control, which in turn
increases the accountability of the Company to the
Shareholders, Government, employees, and
communities
Based on the Annual General Meeting of Shareholders
for the Book Year 2013, there were no change on
the Board of Directors in 2014.
The Company has fulfilled its commitment to
shareholders to distribute a cash dividend of Rp
1.80/share or 10% from fiscal year 2013 net income
and is paid in the month of September 2014. This
commitment will continue to maintain the Company
to demonstrate that taking into account the
Company's investment returns and comply with
regulations.
On behalf of the Board of Directors, I am to thank
the shareholders, customers, and business associates
of the Company, for their support and cooperation
that has been established so far.
We also grateful to the co- management and all
employees for the devotion and hard work and
dedication during the year 2014 that remains strong
selama tahun 2014 yang penuh dengan peluangdan tantangan dengan terus mempertahankanpertumbuhan. Pencapaian ini tentunya tidak akanterwujud tanpa kerja keras dan dedikasi manajemenbeserta seluruh karyawan.
Kami berharap dengan optimisme dengan penuhkehati-hatian untuk menghadapi segala peluangandan tantangan yang akan muncul di tahunmendatang, Perseroan tetap terus meningkatkankinerjanya, tetap kuat di tengah tantangan danmencapai pertumbuhan dengan tetapmemperhatikan tanggung jawab kepadamasyarakat dan lingkungan serta patuh terhadapperaturan yang berlaku.
Atas nama Direksi PT Jaya Agra Wattie TbkOn behalf of the Board of Directors of PT Jaya Agra Wattie Tbk,
Harijadi Soedarjo
Direktur UtamaPresident Director
in the midst of opportuniy and challenges while
maintaining growth. Achieving this would certainly
not be possible without the hard work and dedication
of the management and all employees.
We look forward with optimism and caution to face
any opportunity and challenges that will arise in the
coming year, the Company still continues to improve
its performance, remains strong in the midst of
challenges and achieve growth while maintaining
responsibility to society and the environment and
adhere to regulatory applicable
Laporan Dewan DireksiReport of The Board of Directors
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 26LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk25
Peristiwa Penting 2014Significant Events In 2014
Desember 2014Pabrik Minyak Kelapa Sawit kedua Perseroan di Kalimantan Selatan dalam tahap akhirpenyelesaian.
December 2014The Company’s second Crude Palm Oil mill in South Kalimantan was in completionstage.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 28LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk27
Mei 2014Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2013
June 2014Annual General Meeting Shareholder for the period of 2013
Lembaran Karet - Perkebunan Bayah, Propinsi Banten.Latex sheet - Bayah Estate, Banten Province.
Penghargaan & SertifikasiAwards & Certifications
Plantation Valuation and Reclassification
Rubber PlantationPT Kaliduren Estate
Clas I
Oil Palm PlantationPT Kintap Jaya Wattindo
Clas I
Rubber PlantationPT Banjoemas Landen
Class I
Rubber PlantationPT Perkebunan Biting
Class I
Rubber PlantationPT Indo Java Planting Co.
Class I
Awards
Rubber PlantationPT Perkebunan Kroewoek
Clas I
Product Certification for SNI (Indonesia National Standard) Usage
Rubber ProductsPT Banjoemas Landen
Rubber ProductsPT Perkebunan Kroewoek
Rubber ProductsPT Kaliduren Estate
Rubber ProductsPT Perkebunan Biting
Rubber ProductsPT Indojava Rubber Planting Co.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 30LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk29
ISO 9001 : 2008 CERTIFICATION
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 32LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk31
Profil PerusahaanCompany Profile
Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. Kintap Jaya Wattindo - Kalimantan Selatan.PT. Kintap Jaya Wattindo CPO Mill - South Kalimantan.
Established under the name Handel MaatschappijJames Alexander Wattie and Company Limited,starting as a trading company that evolved intooperating and managing its own rubber, coffeeand tea plantations in Java. Since itsestablishment, the Company has operated andmanaged rubber and coffee processing factories.
The Company’s name becamePT Jaya Agra Wattie
Development of palm oil plantationsin South Kalimantan.
Construction of the Company’s first palm oilrefinery mill in Kintap, South Kalimantan.
Successfully held the Initial Public Offering, inwhich the Company is now listed in IndonesiaStock Exchange.
PT Sinar Kasih Abadi (SKA) selaku salah satupemegang saham mayoritas di Perseroan
membeli 30% kepemilikan saham PT Aji LeburSeketi (ALS) di Perseroan sehingga
kepemilikan saham SKA di Perseroan menjadi51% dan kepemilikan saham ALS di
Perseroan menjadi 19%.
PT Sinar Kasih Abadi (SKA) as one of themajority shareholder in the Company, bought30% ownership of share from PT Aji LeburSeketi (ALS) hence SKA ownership in Companynow becomes 51% and ALS ownershipbecame 19%.
Didirikan dengan nama Handel MaatschappijJames Alexander Wattie And Company Limitedsebagai perusahaan dagang yang mengelolaperkebunan karet, kopi dan coklat di daerah
Jawa. Sejak berdirinya, Perseroan telah memilikipabrik pengolahan karet dan kopi.
Nama Perusahaan kemudian berubahmenjadi PT. Jaya Agra Wattie
Pengembangan perkebunan kelapasawit di Kalimantan Selatan.
Pembangunan pabrik pengolahan sawitpertama di Kintap, Kalimantan Selatan.
Perseroan berhasil melakukanPenawaran Perdana Saham yang
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
1997
2008
2011
2012
1987
SKA membeli 19 % kepemilikan saham ALS diPerseroan sehingga kepemilikan saham SKA di
Perseroan menjadi 70,5% dan ALS tidak lagimenjadi pemegang saham di Perseroan.
2013SKA bought 19% ownership of share from ALShence SKA ownership in the Company became70,5% and ALS is no longer the shareholderof the Company.
Tonggak SejarahMilestone
Keunggulan KompetitifCompetitive Advantages
• Diversifikasi tanaman (khususnya karet dan kelapasawit) untuk menjamin pertumbuhan yangberkelanjutan dan menjaga profitabilitas yang baik.
• Pengalaman selama lebih dari 90 tahun dalampengembangan dan pengolahan karet padakhususnya.
• Pengembangan ragam tanaman jenis unggulan(karet, dan kelapa sawit).
• Umur tanaman yang sebagian besar merupakantanaman muda dan memiliki potensi produktivitasyang terus meningkat.
• Produk-produk yang dihasilkan telah memenuhistandar nasional Indonesia (SNI) dan internasional(ISO 9001:2008).
• Diversification of plants (particularly rubber andPalm Oil), to maintain growth and profitability.
• With 90 years of experience in rubber developmentand processing business management.
• Development of superior types of commodityplants (rubber and palm oil).
• Currently with most plants at developing ages theyhave an increasing productivity potentials.
• Our products meet national (SNI) and internationalstandards (ISO 9001:2008).
19211921
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 34LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk33
Sekilas PerusahaanThe Company in Brief
PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAW) is a publicly listedcompany that engages in the agribusiness industry,whose business encompasses planting,manufacturing processes, shipping and marketingactivities. With an experience in the agricultural sectorfor more than 90 years, we continually reinforce ourbusiness through the diversification of high-performance crops, such as rubber and Palm Oil.
As a holding company, JAW manages the businessoperations of its subsidiaries which also ownplantations and processing plants.
THE COMPANY’S PRODUCT
RubberJAW Group manages location permit and cultivationrights for rubber plantations in Java and SouthKalimantan with a total area of 39,334 hectares, locatedthroughout the islands of Java and Kalimantan.
As of 31 December 2014, the area of 6,898 hectaresof rubber plants are already mature and productive,while another 8,895 hectares are at developing ages,with a total planted area of 15,794 ha.
In each hectare of the plantations, on average 476rubber trees are planted, with an annual replantingrate of 1-2%.
In addition, JAW also operates 6 RSS rubber processingmills with total capacity of 13.5 tons/day and 3 SIRrubber processing mills with total capacity of 6tons/hour.
PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAW) adalah perusahaanpublik yang bergerak di bidang agribisnis, meliputipenanaman, proses pabrikasi, pengiriman, danpenjualan. Dengan pengalaman di sektor agrikulturselama lebih dari 90 tahun, kami secara terus-menerusmemperkuat bisnis kami melalui diversifikasi tanamanunggulan, seperti karet dan kelapa sawit.
JAW sebagai perusahaan induk mengelola kegiatanusaha operasional dari anak perusahaan yang memilikiperkebunan-perkebunan dan pabrik-pabrikpengolahan hasil kebun.
KOMODITAS PERSEROAN
KaretJAW memiliki izin lokasi dan Hak Guna Usaha untukperkebunan karet di pulau Jawa serta KalimantanSelatan dengan luas total 39.334 hektar (ha).
Sampai dengan 31 Desember 2014, seluas 6.898 hakebun karet milik Perseroan berisi tanaman yangmenghasilkan, sedangkan sebesar 8.895 ha belummenghasilkan, dengan total luas perkebunan yangditanami sebesar 15.794 ha.
Dalam setiap hektar kebun rata-rata ditanami 476pohon karet, dengan tingkat penanaman kembali pertahun sebesar 1-2%.
Selain itu, JAW juga memiliki 7 pabrik karet lembarandengan kapasitas total 15,5 ton/hari, dan 3 pabrikkaret remah dengan kapasitas total 6 ton/jam.
Palm OilJAW Group manages location permit and cultivationrights of Palm Oil plantations located in Kalimantanwith a total area of 29,528 ha. In each hectare of theplantations, on average 126-136 Palm Oil trees areplanted.
As of 31 December 2014, as many as 27,207 ha ofthe Company's Palm Oil plantations (include Plasma)had been planted, consisting of 21,407 ha of nucleusplantations and 5,800 ha of plasma plantations.
In addition, JAW also operates a palm oil processingfactory in South Kalimantan, with a total capacity of45 tons/hour.
In the end of 2014, The Company, was in stage ofcompletion of the construction of the second PalmOil processing factory in South Kalimantan, with atotal capacity of 45 tons/hour.
OthersJAW Group manages coffee plantations in East Javawith a total area of 535 hectares. Each hectare iscurrently planted with averagely 1,200-1,500 coffeeplants (robusta) or 2,500-3,000 coffee plants (arabica).JAW also operates 2 (two) coffee processing factorieswith a total capacity of 1,200 tons/year.
JAW Group manages a tea plantation covering anarea of 504 hectares, all of which contain matureplants. Currently, JAW only sells tips of the tea leavesdue to profitability-related reasons.
Kelapa SawitJAW memiliki izin lokasi dan Hak Guna Usaha untukperkebunan kelapa sawit yang berada di KalimantanSelatan dengan luas kebun 29.528 ha. Dalam setiaphektar kebun rata-rata ditanami 126-136 pohon kelapasawit.
Per 31 Desember 2014, lahan Perseroan (termasukPlasma) seluas 27.207 ha telah ditanami kelapa sawit,yang terdiri dari kebun inti seluas 21.407 ha dan kebunplasma seluas 5.800 ha.
Pabrik pengolahan kelapa sawit milik Perseroan terletakdi Kalimantan Selatan dengan kapasitas total 45ton/jam.
Di akhir tahun 2014, Perseroan masih dalam tahappenyelesaian pembangunan Pabrik pengolahankelapa sawit yang kedua di Kalimantan Selatandengan kapasitas total 45 ton/jam
Lain-lainGrup JAW memiliki perkebunan kopi yang terletak diJawa Timur dengan luas total kebun 535 ha. Dalamsetiap hektar kebun rata-rata ditanami 1.200-1.500tanaman kopi (robusta) atau 2.500-3.000 tanamankopi (arabica). Grup JAW juga mengelola 2 (dua)pabrik pengolahan kopi dengan kapasitas total 1.200ton/tahun.
Grup JAW memiliki perkebunan teh di Jawa Baratdengan luas total kebun 504 ha, seluruhnya merupakantanaman menghasilkan. Saat ini JAW hanya menjualpucuk daun dengan alasan profitabilitas.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 36LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk35
Subsidiaries
PT Agri Bumi Sentosa (ABS) is a subsidiary thatengages in the plantation businesses. Founded in2008, currently ABS manages Palm Oil plantationand CPO processing plant in South Kalimantan, aswell as rubber plantations in Banten, West Java.
PT Banjoemas Landen (BL) is a subsidiary thatengages in plantation business. Operating since1910, BL manages rubber plantations and an RSSprocessing plant in Central Java.
PT Corah Mas Keputren Estates (CMK) is a subsidiarythat engages in plantation business. Operating since1910, CMK manages rubber and coffee plantationsand an RSS processing plant in East Java.
PT Cipanyusuhan (CP) is a subsidiary that engagesin the plantation business. Established in 1961, CPmanages rubber plantations and an RSS processingplant in Banten.
PT Indo Java Rubber Planting Company (IJR) is asubsidiary that engages in plantation business.Established in 1907, IJR manages rubber plantationsand SIR processing plant in Central Java.
PT Kaliduren Estates (KE) is a subsidiary that engagesin plantation business. Established in 1905, KEmanages rubber, coffee and tea plantations, alsoSIR and RSS processing plants in its operationalareas in West Java and East Java.
Entitas Anak
PT Agri Bumi Sentosa (ABS) merupakan entitas anakyang bergerak di bidang perkebunan. Berdiri padatahun 2008, saat ini ABS mengelola perkebunandan pabrik kelapa sawit di Kalimantan Selatan danperkebunan karet di Banten Jawa Barat.
PT Banjoemas Landen (BL) merupakan entitas anakyang bergerak di bidang perkebunan. Beroperasisejak tahun 1910, kini BL mengelola perkebunankaret dan pabrik pengolahan karet lembaran di JawaTengah.
PT Corah Mas Keputren Estates (CMK) merupakanentitas anak yang bergerak di bidang perkebunan.Beroperasi sejak tahun 1910, kini CMK mengelolaperkebunan karet dan kopi serta pabrik pengolahankaret lembaran di Jawa Timur.
PT Cipanyusuhan (CP) merupakan entitas anak yangbergerak di bidang perkebunan. Didirikan pada tahun1961, kini CP melakukan usaha perkebunan danpabrik pengolahan karet lembaran di Banten.
PT Indo Java Rubber Planting Company (IJR)merupakan entitas anak yang bergerak di bidangperkebunan. Didirikan pada tahun 1907, saat ini IJRmelakukan usaha perkebunan karet dan pabrikpengolahan karet remah di Jawa Tengah.
PT Kaliduren Estates (KE) merupakan entitas anakyang bergerak di bidang perkebunan. Berdiri padatahun 1905, saat ini KE melakukan usaha pengelolaanperkebunan karet, kopi, dan teh, serta pabrikpengolahan karet remah dan karet lembaran diwilayah operasionalnya di Jawa Barat dan JawaTimur.
Sekilas PerusahaanThe Company in Brief
Pembibitan karet - Perkebunan Gunung Intan, Kalimantan Selatan.Rubber Nurseries - Gunung Intan Estate, South Kalimantan.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 38LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk37
PT Kintap Jaya Wattindo (KJW) is a subsidiary thatengages in the plantation business. Operate since2004, currently KJW manages Palm Oil and rubberplantations and a CPO and SIR processing plant inSouth Kalimantan.
PT Mulyaningsih (MN) is a subsidiary that engagesin the plantation businesses. Operate since 1962,currently MN manages coffee and rubber plantations,as well as a coffee and RSS processing plant in EastJava.
PT Perkebunan Biting (PB) is a subsidiary thatengages in the plantation businesses. Establishedin 1918, currently PB manages rubber plantationsand an RSS processing plant in Central Java.
PT Perkebunan Kroewoek (PK) is a subsidiary thatengages in the plantation businesses. Establishedin 1910, currently PK manages rubber plantationsand an RSS processing plant in Banten.
PT Bumi Prada (BP) is a subsidiary that engages inthe plantation businesses. Established in 1993, BPis still undergoing the development stage of its rubberand Palm Oil plantations in South Kalimantan.
PT Anugerah Wattiendo (AW) is a subsidiary thatengages in plantation businesses. Currently AW isstill developing its rubber and Palm Oil plantationsin its operational area in South Kalimantan.
PT Kintap Jaya Wattindo (KJW) merupakan entitasanak perusahaan yang bergerak di bidangperkebunan. Beroperasi sejak 2004, saat ini KJWmengelola perkebunan karet dan kelapa sawit sertapabrik minyak kelapa sawit dan karet remah diKalimantan Selatan.
PT Mulyaningsih (MN) merupakan entitas anak yangbergerak di bidang perkebunan. Beroperasi sejak1962, saat ini MN mengelola perkebunan kopi dankaret serta pabrik pengolahan kopi dan karetlembaran (RSS) di Jawa Timur.
PT Perkebunan Biting (PB) merupakan entitas anakyang bergerak di bidang perkebunan. Berdiri sejak1918, saat ini PB mengelola perkebunan karet danpabrik pengolahan karet lembaran di Jawa Tengah.
PT Perkebunan Kroewoek (PK) merupakan entitasanak yang bergerak di bidang perkebunan. Berdirisejak 1910, saat ini PK mengelola perkebunan karetdan pabrik pengolahan karet lembaran di Banten.
PT Bumi Prada (BP) merupakan anak entitas anakyang bergerak di bidang perkebunan. Didirikan padatahun 1993, saat ini BP masih dalam tahappengembangan perkebunan karet dan kelapa sawitdi Kalimantan Selatan.
PT Anugerah Wattiendo (AW) merupakan entitasanak yang bergerak di bidang perkebunan. Saat iniAW masih melakukan pengembangan perkebunankaret dan kelapa sawitnya di Kalimantan Selatan.
Sekilas PerusahaanThe Company in Brief
Pembibitan karet - Ciseru, Jawa Tengah.Rubber nurseries - Ciseru, Central Java.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 40LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk39
Struktur Organisasi PT J.A. Wattie TbkOrganizational Structure PT J.A. Wattie Tbk
Soetikno SoedarjoSoedarniati Harnyoto Sudrajat
Ratna Widjaja(Komisaris Independen)
Direktur Utama
SekretarisPerusahaan
InvestorRelations
Internal Audit
DirekturIndependen
Dewan Komisaris
Harijadi Soedarjo
Komite Audit
Sudarmanto
Sahat Simamora Bambang S. Ibrahim
Yosef
Ratna WidjajaYeti Suhandi
Nia Budhyanti
ManagerGA
Sekilas PerusahaanThe Company in Brief
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 42LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk41
ManagerLegal
ManagerProyek
ManagerTanaman
danProduksi
ManagerTanaman
danProduksi
ManagerPabrik/Teknik
ManagerInternal
AuditPupuk
ManagerHRD
ManagerPemasaran
ManagerPengadaan
ManagerAkuntansi
ManagerPerpajakan
ManagerKeuangan
GM HRD
Nuryanto
GM PemasaranMulyawan
Djajadikarta
GM AkuntingZufri
Simamora
GM Tanamandan Produksi
WilayahKalimantan
GM Tanamandan Produksi
WilayahSulawesidan Jawa
GMPengembangan
DirekturLegal & GA
Rohadi MarcellinusHendro Restanto
DirekturPengembangan
Andi Hariyanto
DirekturProduksi
DirekturKeuangan
Bambang S. Ibrahim
Struktur PerusahaanCorporate Structure
Keluarga Soedarjo sebagai Pemegang Saham Utama / Soedarjo Family as Ultimate Beneficiary
Ny. Jeanne Soedarjo Rudianto Soedarjo Harijadi Soedarjo Soetikno Soedarjo Soeharjo Soedarjo Soederniati HarnyotoSudrajat
Publik
13,00 % 12,14 % 37,58 % 13,00 % 12,14 % 12,14 %
70,51 % 29,49 %
97,80 % 99,68 % 98,00 % 99,95 % 96,70 % 99,10 % 99,90 %
ABS : PT Agri Bumi SentosaAW : PT Anugrah WattiendoBL : PT Banjoemas LandenBP : PT Bumi PradaCMK : PT Corah Mas Kaputren EstatesCP : PT Cipanyusuhan
95,10 % 99,37 % 98,78 % 98,00 % 97,75 %
ABS IJRBPAW BL CMK CP
KE KJW MUL PB PK
IJR : PT Indo Java Planting CompanyKE : PT Kaliduren EstatesKJW : PT Kintap Jaya WattindoMUL : PT MulyaningsihPB : PT Perkebunan BitingPK : PT Perkebunan Kroewoek
Daftar Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan DireksiList of Share Ownership of Board of Directors and Commissioners
Nama / Name
Harijadi Soedarjo
Bambang S. Ibrahim
Andi Hariyanto
Marcellinus Hendro Restanto
Rohadi
Direktur Utama /President DirectorDirektur Keuangan /Finance DirectorDirektur Produksi /Production DirectorDirektur Pengembangan /Development DirectorDirektur Legal & GA /GA & Legal DirectorJumlah / Subtotal
Jumlah Seluruh Saham /
Total Numbers of Shares
13.560.000
2.500.000
800.000
237.500
132.500
17.230.000
3.774.685.500
No. Jabatan / Position Jumlah Saham / Shares %
1.
2.
3.
4.
5.
0,359 %
0,066 %
0,021 %
0,006 %
0,004 %
0,456 %
100,00 %
Nama Entitas Anak /Subsidiary Name
PT Agri Bumi Sentosa (ABS)
ABSABS
PT Banjoemas Landen (BL)
PT Corah Mas Keputren Estate (CMK)
CMK
PT Cipanyusuhan (CP)
PT Indo Java Rubber PlantingCompany (IJR)PT Kaliduren Estate (KE)
KE
PT Kintap Jaya Wattindo (KJW)
KJW
KJW
KJW
PT Mulyaningsih (MN)
PT Perkebunan Biting (PB)
PT Perkebunan Kroewoek (PK)
PT Anugerah Wattindo (AW)
AW
Perkebunan Wanajaya
Perkebunan CilelesUPK Cikembar
Perkebunan Kaliminggir
Perkebunan Keputren
Perkebunan Corah MasKeputrenPerkebunan Cilaki / PasirPariPerkebunan Ciseru / Cipari
Perkebunan Tugu /CimentengPerkebunan Tugusari
Perkebunan Kintap
Perkebunan Pelaihari
Perkebunan TebingSiringPabrik Karet Remah Bati-Bati
Perkebunan Durjo
Perkebunan Biting
Perkebunan Bayah
Perkebunan Mekarjaya
Perkebunan Gunung Intan
No. Perkebunan / Plantation Lokasi / Location
1.
2.3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Pabrik / Plant
Kalimantan Selatan /South KalimantanBantenJawa Barat /West JavaJawa Tengah /Central JavaJawa Timur /East JavaJawa Timur /East JavaBanten
Jawa Tengah /Central JavaJawa Barat /West JavaJawa Timur /East Java
Kalimantan Selatan /South KalimantanKalimantan Selatan /South KalimantanKalimantan Selatan /South KalimantanKalimantan Selatan /South KalimantanJawa Timur /East Java
Jawa Tengah /Central javaBanten
Kalimantan Selatan /South KalimantanKalimantan Selatan /South Kalimantan
Pabrik minyak kelapa sawit /CPO Processing Plant
Pabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing PlantPabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing Plant
Pabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing PlantPabrik pengolahan karet remah/ SIR Processing PlantPabrik pengolahan karet remah/ SIR Processing PlantPabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing PlantPabrik pengolahan kopi/Coffee Processing PlantPabrik minyak kelapa sawit/ CPO Processing Plant
Pabrik pengolahan karet remah /SIR processing plantPabrik pengolahan kopi/Coffee Processing PlantPabrik pengolahan karet lembaran/RSS Processing PlantPabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing PlantPabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing Plant
Entitas anak Perseroan berikut ini memiliki perkebunandan pabrik-pabrik pengolahan hasil kebun di ProvinsiBanten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, danKalimantan Selatan.
The following subsidiaries of the Company ownplantations and commodity processing mills locatedin the Banten, West Java, Central Java, East Java,and South Kalimantan provinces.
Selain kegiatan utama di atas, Entitas anak Perseroan,ABS, memanfaatkan kayu tanaman tua pada lahanyang akan diremajakan (replanting) untuk diolah menjadiveneer (lembaran kayu) dan plywood (kayu lapis).Pabrik pembuatan veneer mulai beroperasi secarakomersial sejak 2008 sedangkan pembuatan plywoodmulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2012.
In addition to the above primary activities, a subsidiaryof the Company, ABS, utilizes old rubber timber fromfields that will be replanted to be processed intoveneer (wood sheets) and plywood. These veneermanufacturing plants have been commerciallyoperated since 2008 and plywood manufacturingplants have been commercially operated since 2012.
Daftar Kepemilikan Saham Perseroan Di Atas 5%List of Share Ownership above 5%
Nama / Name
PT Sinar Kasih AbadiRBC (Asia) LTD
Jumlah / Subtotal
Jumlah Seluruh Saham /Total Numbers of Shares
2.661.438.000198.360.500
2.859.798.500
3.774.685.500
No. Jumlah Saham / Shares %
1.2.
70,51 %5,26 %
75,77 %
100,00%
Sekilas PerusahaanThe Company in Brief
PT Sinar Kasih Abadi
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 44LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk43
Profil Dewan KomisarisProfiles of The Board of Commissioners
Soetikno SoedarjoKomisaris UtamaPresident Commissioner
Soedarniati Harnyoto SudradjatKomisarisCommissioner
Ratna WidjajaKomisaris IndependenIndependent Commissioner
1.
2.
3.
Warga Negara Indonesia 58 tahun. Lahir di Jakarta22 Agustus 1957. Meraih gelar Master of Financedari University of San Fransisco pada tahun 1981.Menjabat Komisaris Utama Perseroan sejak bulanMei 2012. Beliau pernah menjabat sebagai ManajerKeuangan di Goodyear Indonesia, dan seorangpengusaha yang mendirikan dan sebagai CEO GrupMugi Rekso Abadi (MRA).
Beliau adalah salah satu pemegang saham PT SinarKasih Abadi (SKA) yang memiliki porsi kepemilikansebesar 70,5% atas Perseroan.
Soetikno Soedarjo
Komisaris Utama / President Commissioner
Indonesian citizen. 58 years old. Born in Jakarta, 22August 1957. Received his Master of Finance fromthe University of San Fransisco, United States in1981. Has been serving as Commissioner of theCompany since May 2012. Previously served asFinance Manager in Goodyear Indonesia and privateenterprenur who established Mugi Rekso Abadi(MRA) Group where he currently serves as the CEO.
He is a shareholder of PT Sinar Kasih Abadi (SKA)with 70,5% ownership of the Company.
Warga Negara Indonesia, 61 tahun. Lahir di Jakarta,25 April 1954. Meraih gelar D1 Sekretaris dari ASMIJakarta pada tahun 1973. Menjabat KomisarisPerseroan sejak 2006. Saat ini juga menjabat Direkturdi PT Promas Daya dan Manajer Impor di PT INALimited. Sebelumnya menjabat Direktur di PT ThoriqSejahtera Abadi.
Beliau adalah salah satu pemegang saham PT SinarKasih Abadi (SKA) yang memiliki porsi kepemilikansebesar 70,5% atas Perseroan.
Soedarniati Harnyoto Sudradjat
Komisaris / Commissioner
Indonesian citizen. 61 years old. Born in Jakarta, 25April 1954. Received her Secretarial Diploma 1 degreefrom ASMI Jakarta in 1973. Has been serving asCommissioner of the Company since 2006.Concurrently serving as Director of PT Promas Dayaand Import Manager of PT INA Limited. Previouslyshe served as Director of PT Thoriq Sejahtera Abadi.
She is a shareholder of PT Sinar Kasih Abadi (SKA)with 70,5% ownership of the Company.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 46LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk45
123
1. Harijadi SoedarjoDirektur Utama / President Director
2. Bambang Sugianto IbrahimDirektur Keuangan / Finance Director
3. Andi HariyantoDirektur Produksi / Production Director
16
4 2 53
4. RohadiDirektur Legal & GA /Legal & GA Director
5. Marcellinus Hendro RestantoDirektur Pengembangan / Development Director
6. SudarmantoDirektur Independen / Independent Director
Ratna Widjaja
Komisaris Independen / Independent
Commissioner
Warga Negara Indonesia. 56 tahun. Lahir diTanjungkarang, 28 Juli 1959. Meraih gelar SarjanaEkonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1985.Menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak2011. Saat ini merangkap jabatan sebagai PimpinanKAP Ratna Widjaja. Sebelumnya menjabat sebagaiDirektur PT Orientama Infokom, Manager KAPPrakarsa, Permana, dan Rekan, dan GeneralManager, Financial Controller di PT Oriental KomputerBahtera.
Beliau adalah profesional yang tidak mempunyaihubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritasPerseroan yang mempunyai pengendalian atasPerseroan.
Indonesian citizen. 56 years old. Born in Tanjungkarang,28 July 1959. Obtained her Bachelor’s degree inEconomics from University of Indonesia in 1985. Hasbeen serving as Independent Commissioner of theCompany since 2011. Concurently also serving asHead of the Ratna Widjaja Public Accountant Firm.Previously served as Director of PT Orientama Infokom,Manager with the Public Accountant Firm of Prakarsa,Permana, dan Rekan, and General Manager, andFinancial Controller at PT Oriental Komputer Bahtera.
She is a professional without affiliated relationshipwith Major Shareholder who controls the Company.
Profil DireksiProfiles of The Board of Directors
Profil Dewan KomisarisProfiles of The Board of Commissioners
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 48LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk47
Harijadi Soedarjo
Direktur Utama / Presiden Director
Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Lahir di Jakarta, 9Oktober 1962. Meraih gelar Bachelor of Science dariUniversity San Fransisco, Amerika Serikat, pada tahun1985 dan Master of Business Administration dari GoldenGate University, San Fransisco, Amerika Serikat padatahun 1987. Menjabat Direktur Utama Perseroan sejak1990.
Beliau adalah salah satu pemegang saham PT SinarKasih Abadi (SKA) yang memiliki porsi kepemilikansebesar 70,5% atas Perseroan.
Indonesian Citizen, 53 years old. Born in Jakarta,9 October 1962, Received his Bachelor of Sciencefrom the University of San Fransisco, United States in1985, and his Master of Business Administration fromthe Golden Gate University, San Fransisco, UnitedStates in 1987. Has been serving as the PresidentDirector of the Company since 1990.
He is a shareholder of PT Sinar Kasih Abadi (SKA) with70.5% ownership of the Company.
Bambang Sugianto Ibrahim
Direktur Keuangan / Finance Director
Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Lahir di Bandung, 18Oktober 1956. Meraih gelar Drs. dari UniversitasParahyangan jurusan Manajemen pada tahun 1981 danjurusan Akuntansi pada tahun 1986, serta MagisterManajemen jurusan Akuntansi Manajemen dari UniversitasIndonesia pada tahun 1996. Menjabat Direktur KeuanganPerseroan sejak 2005. Pernah menjabat Partner padaDeloitte Touche/Hans Tuanakotta & Mustofa (member ofDeloitte Touche Tohmatsu).
Beliau adalah profesional yang tidak mempunyaihubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritasPerseroan yang mempunyai pengendalian atasPerseroan.
Indonesian citizen, 59 years old. Born in Bandung, 18October 1956. Obtained his Bachelor’s degree inManagement from the University of Parahyangan in1981 and in Accounting in 1986, as well as Master ofManagement in Management Accounting from theUniversity of Indonesia in 1996. Has been serving asFinance Director since 2005. Previously served asPartner with Deloitte Touche/Hans Tuanakotta & Mustofa(Member of Deloitte Touche Tohmatsu).
He is a professional without any affiliated relationshipto the Major Shareholder who controls the Company.
Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Lahir di Serang,Provinsi Banten, 6 April 1962. Beliau lulus dari AkademiPertanian Nasional Bandung pada tahun 1986. MenjabatDirektur Legal & GA Perseroan sejak tahun 2013.
Beliau adalah profesional yang tidak mempunyaihubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritasPerseroan yang mempunyai pengendalian atasPerseroan.
Indonesian citizen, 53 years old. Born in Serang, Provinceof Banten, 6 April 1962. Obtained his Bachelor degreefrom National Agriculture Academy, Bandung on 1986,he has been serving as Legal & GA Director of theCompany since 2013.
He is a professional without any affiliated relationshipto the Major Shareholder who controls the Company.
Rohadi
Direktur Legal & GA / Legal & GA Director
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Lahir di Sidoarjo,8 Mei 1966. Meraih gelar Sarjana Hama PenyakitPertanian Universitas Brawijaya pada tahun 1989.Menjabat Direktur Pengembangan di Perseroan sejak2011.
Beliau adalah profesional yang tidak mempunyaihubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritasPerseroan yang mempunyai pengendalian atasPerseroan.
Indonesian citizen, 49 years old. Born in Sidoarjo, 8May 1966. Obtained his Bachelor’s degree in AgriculturalPests from the University of Brawijaya in 1989. Hasbeen serving as Business Development Director of theCompany since 2011.
He is a professional without any affiliated relationshipto the Major Shareholder who controls the Company.
Andi Hariyanto
Direktur Produksi /Production Director
Profil DireksiProfiles of The Board of Directors
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 50LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk49
Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Lahir di Medan,26 April 1961. Meraih gelar Sarjana dari FakultasPertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UniversitasPadjadjaran Bandung, pada tahun 1987. MenjabatDirektur Pengembangan sejak tahun 2013.
Beliau adalah profesional yang tidak mempunyaihubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritasPerseroan yang mempunyai pengendalian atasPerseroan.
Indonesian citizen, 54 years old. Born in Medan, 26April 1961. Obtained his Bachelor degree from theFaculty of Agriculture - Social Economy of Agriculture,University of Padjajaran Bandung on 1987. He hasbeen serving as Development Director of the Companysince 2013.
He is a professional without any affiliated relationshipto the Major Shareholder who controls the Company.
Marcellinus Hendro Restanto
Direktur Pengembangan /
Development Director
The Company's vision, mission, and business strategywill be achieved when employees have the capabilityto carry out each of their functions and roles. Toensure that the employees are able to fulfill theseroles, the Company sets out the requirements foreach position, conducts career counseling, anddevelops the competencies of its employees throughvarious integrated training and education programs.
In 2014, the Company decided to continue theexpansion of the plantation estates. The decisionprovides ample of adequate opportunities for theemployees to develop themselves. To facilitate this,the Company has been focusing on human resourcemanagement through the employee mentoringprograms, development initiatives, and apprenticeshipprograms or On-the-Job-Training (OJT) for newemployees.
Kantor Pusat Perseroan di Jakarta / The Company’s Head Office in Jakarta
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Visi, misi, dan strategi bisnis Perseroan dapat tercapaiapabila Sumber Daya Manusia (SDM) yang adamampu menjalankan fungsi dan perannya denganbaik pada jabatan dan bagian masing-masing. Untukmenjamin agar karyawan mampu memenuhi peranantersebut, maka Perseroan menetapkan persyaratanjabatan, melakukan pembinaan karir, danmengembangkan kompetensi karyawan melaluiprogram pelatihan dan pendidikan yang terpadu.
Pada tahun 2014, Perseroan memutuskan untuk terusmelakukan ekspansi atau pengembangan denganmenambah areal penanamannya. Kondisi ini memberipeluang kepada karyawan untuk turut berkembang.Oleh karena itu, Perseroan memfokuskan pengelolaanSDM melalui program kaderisasi, programpengembangan, dan program magang atau On TheJob Training (OJT) bagi karyawan baru.
Sudarmanto
Direktur Independen / Independent Director
Warga Negara Indonesia, 61 tahun. Lahir di Solo, 15 September1954. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi IlmuEkonomi Indonesia pada tahun 1989 dan Program PascasarjanaFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kekhususan Administrasidan Kebijakan Perpajakan Universitas Indonesia pada tahun 2006.Menjabat Direktur Independen Perseroan sejak 2011. Saat ini jugamenjabat Anggota Komite Audit pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk.Pernah menjabat sebagai Komisaris PT Chandra Asri, SekretarisForum Akuntan Pasar Modal, Partner KAP Hans Tuanakotta &Mustofa (member of Deloitte Touche Tohmatsu), serta Managerpada KAP Drs. Hans Kartikahadi & Co.Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai hubungan afiliasidengan pemegang saham mayoritas Perseroan yang mempunyaipengendalian atas Perseroan.
Indonesian citizen, 61 years old. Born in Solo, 15 September 1954.Obtained his Bachelor’s degree in Economics from the IndonesianAcademy of Economics in 1989 and his postgraduate degree fromthe Faculty of Social and Political Sciences of the University ofIndonesia in 2006, where he majored in Tax Administration andPolicies. Has been serving as the Independent Director of theCompany since 2011. Concurrently also serving as Member of theAudit Committe of PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Previously servedas Commissioner of PT Chandra Asri, Secretary of the CapitalMarket Accountants’ Forum, Partner with the Public AccountantFirm of Hans Tuanakotta & Mustofa (member of Deloitte ToucheTohmatsu), and Manager with the Public Accountant Firm of Drs.Hans Kartikahadi & Co.He is a professional without any affiliated relationship to the MajorShareholder who controls the Company
Profil DireksiProfiles of The Board of Directors
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 52LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk51
Mentoring Programs
The mentoring programs are implemented acrossall levels of work. In order to work well, the programsare carried out simultaneously at every level, and instages in an integrated fashion, with emphasis onthe technical aspects for lower levels, managerialaspects for middle levels, and leadership aspectsfor top levels. With emphasis on these three aspects,the Company expects to increase its employees'competence along with job promotion program.
Recruitment and Development Programs
Recruitment of new employees is conducted by theCompany across many platforms and systems, sothat potential, high quality employees aligned withthe culture of the plantations can be acquired. TheCompany also maintain partnerships with a numberof local universities and plantation academy, or bycampus visits, also to open doors for universitystudents to conduct field internships in the plantationindustry.
Apprenticeship or On The Job program for newemployees is of great importance to the benefit of theemployees themselves. These programs provideemployees with an overview of the real working worldby studying the functions and roles of the positionthey are training for, and also to understand thecorporate culture of the Company. This overview willhelp form the mindset of the new employees, so theycan help the Company achieve business sustainabilityand address business challenges that lie ahead.
Employee Development Programs
The employee development programs are carriedout with emphasis on providing education and trainingcourses according to each employee's position andfield of work. For estate management, the Company
Program Kaderisasi
Program kaderisasi dilaksanakan di semua lini jabatan.Agar dapat berjalan dengan baik, maka program inidilakukan secara simultan di setiap level secaraberjenjang. Program ini dilaksanakan secaraterintegrasi dengan menekankan pada aspek teknisuntuk level bawah, aspek manajerial untuk levelmenengah, dan aspek kepemimpinan pada levelatas. Dengan penekanan ketiga aspek ini, diharapkankompetensi akan meningkat sejalan denganpeningkatan jabatannya.
Program Perekrutan dan Pengembangan
Program perekrutan bagi calon karyawan barudilakukan oleh Perseroan dengan berbagai sistemagar dapat menjaring calon-calon karyawan yangberkualitas dan sesuai dengan budaya kebun.Perseroan juga melakukan kerjasama denganberbagai Perguruan Tinggi dan Lembaga PendidikanPerkebunan, melalui program kunjungan ke kampusdan menyediakan tempat bagi mahasiswa yang akanmelakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bidangperkebunan.
Program pemagangan atau OJT bagi karyawan barusangat perlu dilakukan. Program ini membekalikaryawan dengan gambaran dunia kerja yang nyatamelalui fungsi dan perannya, dan juga budaya diPerseroan. Gambaran ini akan sangat membantumembentuk pola pikir karyawan baru, sehinggamereka dapat membantu Perseroan mencapaikesinambungan dan tantangan pengembangan bisniske depan.
Program Pengembangan Karyawan
Program pengembangan karyawan dilakukan denganmemberikan pendidikan dan pelatihan sesuai jabatandan bidang masing-masing. Untuk bidang tanaman,Perseroan melakukan kerjasama dengan Lembaga
works together with the Education Institute ofPlantation (LPP) which is competent in the subject.The courses range from Plantation ManagementBasic Course, Plantation Management IntermediateCourse, Estates Management Course, to theAdvanced Plantation Management Course. Inaddition, refresher courses are also conductedregularly.
Other programs, such as courses for accountingstaff are conducted in collaboration with theIndonesian Institute of Accountants. Taxation coursesare managed by agencies licensed for such trainingservices. In addition, In House Training or ComparativeStudies are also held regularly by inviting source-person from external competent authorities, such asPPKS or LPP, as well as coaches from within theCompany.
Remuneration System
The remuneration system applied at the Companyis aimed at attracting quality workforce, retaininghigh-performing employees, and increasing allemployees' work motivation. To that end, theCompany provides entitlements for the employeescommensurate with their respective duties andresponsibilities and according to their own fields ofspecialty. To maintain loyalty and improve employees'motivation, high-performing individuals will be amplyrewarded according to their performance quality, bynormal pay raise, special pay raise, or exceptionalpay raise.
Promotion System
The Company applies a promotion system dividedinto certain stages. The initial stage is selection ofpotential candidates by taking into account groupcriteria, evaluation of work, tenure, and on-siteverification. The next stage is psychotest and health
Pendidikan Perkebunan (LPP) yang berkompetendalam bidang tanaman. Program kursus jenjangjabatan dimulai dari Kursus Manajemen PerkebunanDasar (KMPD), Kursus Manajemen PerkebunanMadya (KMPM), Kursus Manajemen Perkebunan(KMP), sampai Kursus Manajemen PerkebunanLanjutan (KMPL). Di samping itu juga dilakukankursus yang bersifat penyegaran.
Program yang lainnya seperti kursus untuk karyawanbagian akuntansi, dilakukan dengan kerjasama antaralain dengan Ikatan Akuntan Indonesia. Kursus bidangperpajakan dilakukan dengan lembaga atauperusahaan yang bergerak dalam jasa pelatihanperpajakan. Di samping itu, juga dilakukan In HouseTraining atau Studi Banding dengan mengundangpelatih dari luar atau eksternal seperti PPKS atauLPP maupun dengan pelatih dari dalam sendiri atauinternal.
Sistem Remunerasi
Sistem remunerasi bertujuan untuk menarik karyawanyang berkualitas, membuat karyawan yangberprestasi tinggi dapat merasa kerasan bekerja,dan juga meningkatkan motivasi kerja. Oleh karenaitu Perseroan memberikan imbalan kepada karyawandisesuaikan dengan bobot pekerjaan sesuai denganbidangnya masing-masing. Dan untuk menjagaloyalitas dan meningkatkan motivasi karyawan, makabagi karyawan yang berprestasi akan diberikanpenghargaan sesuai dengan tingkatan prestasinya,mulai dari kenaikan normal, kenaikan khusus, dankenaikan istimewa.
Sistem Promosi
Proses promosi yang diterapkan oleh Perseroandilakukan dalam beberapa tahap. Tahap awal yaitudengan melakukan seleksi calon denganmempertimbangkan kriteria golongan, hasil penilaiankarya, masa kerja, dan juga hasil verifikasi langsung
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 54LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk53
examination for selected candidates. If they havepassed these examinations, they undergo an interviewor a written test conducted by the selectioncommittee. With these processes in place, it isexpected that the Company can acquire leadingworkers with competencies that are in line with theposition they shall soon assume.
Facilities and Pension Program
The Company also provides a number of facilities tosupport the welfare of its employees, in order forthem to work in peace and security, thus increasingtheir loyalty to the Company. These facilities includeadequate housing, family health care includingpurchase of eyeglasses, education benefits andfacilities, as well as scholarships for outstandingstudents (employees' children).
To further ensure their peace of mind at work, theCompany also provides interest-free loan for thepurchase of motorcycles, education tuition, andhome ownership program for staff and higher level.To ensure their welfare throughout retirement period,employees from the level of staff and up are alsoincluded in the DPLK Pension Fund program.
As of the end of 2014, a total of 15,056 people areemployed by the Company, of whom 84 people or0.56% are stationed at the Headquarter Office and14,972 people or 99.44% working in variousplantation estates. Details of the composition of theCompany's are as follows:
di lapangan. Tahapan berikutnya adalah calon yangterpilih akan mengikuti psikotes dan tes kesehatan.Jika lulus, maka proses yang terakhir adalah teswawancara atau tertulis yang dilakukan oleh timpenyeleksi. Dengan proses ini diharapkan akandidapatkan pemimpin-pemimpin yang mempunyaikompetensi yang sesuai dengan jabatan yang akandiembannya.
Fasilitas dan Program Pensiun
Perseroan juga memberikan beberapa fasilitas bagikesejahteraan karyawan, agar karyawan dapatbekerja dengan tenang dan aman, sehinggaloyalitasnya terhadap Perseroan meningkat. Beberapafasilitas tersebut adalah fasilitas perumahan layak,kesehatan bagi keluarga termasuk pembelian kacamata, tunjangan dan fasilitas pendidikan, sertapemberian beasiswa bagi siswa berprestasi.
Untuk lebih menjamin ketenangan saat bekerja, jugadiadakan program pinjaman tanpa bunga untukpembelian sepeda motor, biaya pendidikan, danpembelian rumah bagi karyawan setara staf ke atas.Untuk menjamin hari tua, karyawan setara staf keatas juga diikutsertakan dalam program Dana PensiunLembaga Keuangan (DPLK).
Per akhir tahun 2014, karyawan yang bekerja diPerseroan mencapai 15.056 orang, di mana 84orang atau 0,56% bertugas di Kantor Pusatdan14.972 orang atau 99,44% bekerja di kebunatau lapangan. Rincian data karyawan Perseroanadalah sebagai berikut:
“Program pengembangan karyawan dilakukandengan memberikan pendidikan dan pelatihansesuai jabatan dan bidang masing-masing.”
“The employee development programs are carried out withemphasis on providing education and training coursesaccording to each employee's position and field of work.”
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Kantor Pusat Perseroan di Jakarta.The Company’s Head Office in Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 56LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk55
Data Komposisi Karyawan PT JA Wattie TBK Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per 31 Desember 2014PT JA Wattie Tbk Employees Composition, by Education as of 31 December 2014
Tingkat Pendidikan Formal / Formal Education
Kantor Pusat / Head Office
31 December/December 31 2013
< SMA / High School: 3.8 % (3)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 21.3 % (17)
D3 / Diploma Degree: 15 % (12)
S1 / Bachelor: 50 % (40)
S2 / Master: 10 % (8)
Tingkat Pendidikan Formal / Formal Education
Anak Perusahaan / Subsidiaries
31 December/December 31 2012
31 December/December 31 2013
< SMA / High School: 88.9 % (16.391)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 10.2 % (1.876)
D3 / Diploma Degree: 0.2 % (46)
S1 / Bachelor: 0.7 % (127)
31 December/December 31 2012
< SMA / High School: 1.3 % (1)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 25.3 % (19)
D3 / Diploma Degree: 18.7 % (14)
S1 / Bachelor: 45.3 % (34)
S2 / Master: 9.3 % (7)
< SMA / High School: 83.2 % (16.167)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 16.0 % (3.108)
D3 / Diploma Degree: 0.2 % (38)
S1 / Bachelor: 0.7 % (130)
Data Komposisi Karyawan PT JA Wattie TBK Berdasarkan Jabatan per 31 Desember 2014PT JA Wattie Tbk Employees Composition, by Position as of 31 December 2014
Jenjang Jabatan / Position
Kantor Pusat / Head Office
31 December 2012/December 31 2012
31 December 2013 /December 31 2013
Manajer / Manager: 42.5 % (34)
Staf / Staff: 36.3 % (29)
Non Staf / Non Staff: 21.3 % (17)
Jenjang Jabatan / Position
Entitas Anak / Subsidiaries
31 December 2012 /December 31 2012
31 December 2013 /December 31 2013
Manajer / Manager: 0.1 % (23)
Staf / Staff: 1.7 % (331)
Non Staf / Non Staff: 98.2 % (19.089)
Manajer / Manager: 25.3 % (19)
Staf / Staff: 50.7 % (38)
Non Staf / Non Staff: 24.0 % (18)
Manajer / Manager: 0.2 % (29)
Staf / Staff: 0.8 % (149)
Non Staf / Non Staff: 99.0 % (18.262)
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
31 December/December 31 2014
< SMA / High School: 3.6 % (3)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 23.8 % (20)
D3 / Diploma Degree: 14.3 % (12)
S1 / Bachelor: 48.8 % (41)
S2 / Master: 9.5 % (8)
31 December/December 31 2014
< SMA / High School: 85.1 % (12.744)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 13.0 % (1.948)
D3 / Diploma Degree: 1.0 % (157)
S1 / Bachelor: 0.8 % (123)
31 December 2014 /December 31 2014
Manajer / Manager: 40.5 % (34)
Staf / Staff: 36.9 % (31)
Non Staf / Non Staff: 22.6 % (19)
31 December 2014 /December 31 2014
Manajer / Manager: 0.2% (24)
Staf / Staff: 1.1 % (166)
Non Staf / Non Staff: 98.7 % (14.782)
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 58LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk57
Didik Saptoto
Zufri Simamora
Lutfi Virliansah
Lutfi Virliansah
Yansen Wiranata
Abdul Halim
Ika Prasetiyawati
Mulyawan Djajadikarta
Asep Darmawan
Yansen Wiranata
Suryadi
Sahat TM. Simamora
Bayu Eka Yuliantoro
Agathuszon Akbar
Lutfi Virliansah
Didik Saptoto
Sudiharto
Bejo Utomo
Rifan Fristanto
Abdul Halim Ismail
Bayu Eka Yuliantoro
Bejo Utomo
Yosef
Lutfi Virliansah
Sonny Sofyan Bachtiar
Abdul Halim Ismail
Suryadi
Ang Yansen Wiranata
Suryadi
Mulyawan Djajadikarta
Achmad Mustolih
Estate
Accounting
Accounting
Accounting
IT
IT
Purchasing
Marketing
Estate
IT
IT
Internal Audit
HRD
HRD
Accounting
Estate
Estate
Estate
Estate
IT
HRD
Estate
Investor Relation
Accounting
Accounting
IT
IT
IT
IT
Marketing
Marketing
Manager
Gen. Manager
Asst. Mgr
Asst. Mgr
Asst. Mgr
Staff
Staff
Gen. Manager
Asst. Mgr
Asst. Mgr
Staff
Manager
Staff
Staff
Asst. Mgr
Manager
Manager
Asst.Mgr
Staff
Staff
Staff
Asst.Mgr
Manager
Asst.Mgr
Asst.Mgr
Staff
Staff
Asst.Mgr
Staff
Gen. Manager
Staff
15 Jan 2014
20 Feb 2014
14 Mar 2014
18 Mar 2014
20-21 Mar 2014
25-28 Mar 2014
15-17 Apr 2014
24 Apr 2014
29 Apr 2014
07 May 2014
20 May 2014
22 May 2014
22-23 May 2014
26-28 May 2014
03-05 Jun 2014
03 Jun 2014
03 Jun 2014
04 Jun 2014
11 Jun 2014
12 Aug 2014
Roundable Workshop on Developing a Road Map for the Tea Sector in
Indonesia.
Sosialisasi XBRL (eXtensible Business Reporting Language) / XBRL
(eXtensible Business Reporting Language) Socialization.
Sosialisasi Pungutan OJK.
Seminar-Microsoft Technology Center.
Strategic Vendor Management.
China Rubber Conference & China Rubber Expo 2014.
Strategi Menuju Hijau Sektor Agroindustri /
Strategy Towards Green Agro-Industry Sector.
Konferensi CIO 2014 / CIO Conference 2014.
Seminar-Upaya meningkatkan kinerja emiten melalui penerapan
peraturan GCG / Seminar-Efforts to improve the performance of listed
companies through the implementation of GCG rules.
Workshop-Engaging People In Chalengging Time.
Sosialisasi SIPO dan SPE-OJK / SIPO and SPE-OJK Socialization.
Seminar Pengaruh cuaca ekstrim 2014 dan efeknya terhadap
produktifitas komoditi khususnya perkebunan karet / The influence of
extreme weather in 2014 and its effect on the productivity of commodities,
especially rubber plantations seminar.
Pelatihan Fotografi Jurnalistik / Journalism Photography Training.
konferensi & pameran minyak sawit internasional / International
Conference & Exhibition on Palm Oil.
Certified Investor Relations (CIR)
Sosialisasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Peraturan OJK / Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and
the FSA Rules Socialization.
Wireshark Technology Roadshow 2014.
Dell Solutions Tour 2014.
Mempercepat Kinerja dengan Modernisasi Alat Bisnis Anda / Accelerating
Performance by Modernizing Your Business Tools.
Musyawarah Anggota Gapkindo cab.Jawa / Gapkindo Java branch
members meeting.
Data Komposisi Karyawan PT JA Wattie TBK Berdasarkan Usia per 31 Desember 2014PT JA Wattie Tbk Employees Composition, by Age as of 31 December 2014
Jenjang Usia / Age
31 December 2012 /December 31 2012
Nama / NameNo. Tanggal Pelaksanaan/ Date of Training
Jenis Training / Kind of TrainingJabatan/ Position
Berikut adalah rekapitulasi dari Pelatihan dan Seminaryang diikuti oleh Manajemen dan karyawan KantorPusat Perseroan di tahun 2014:
The following is a summary of the Trainings andSeminars attended by people from the Managementand Head Office Employees in 2014:
31 December 2013 /December 31 2013
Usia > 50 7.7 % (1.505)
Usia 41 - 50 19.2 % (3.724)
Usia 31 - 40 38.3 % (7.439)
Usia 21 - 30 34.8 % (6.775)
Usia > 50 5.5 % (1.017)
Usia 41 - 50 17.0 % (3.126)
Usia 31 - 40 36.8 % (6.781)
Usia 21 - 30 40.8 % (7.516)
Usia > 50 21.3 % (17)
Usia 41 - 50 28.8 % (23)
Usia 31 - 40 33.8 % (27)
Usia 21 - 30 16.3 % (13)
Usia > 50 10.7 % (8)
Usia 41 - 50 40.0 % (30)
Usia 31 - 40 29.3 % (22)
Usia 21 - 30 20.0 % (15)
Kantor Pusat / Head Office
31 December 2012 /December 31 2012
31 December 2013 /December 31 2013
Entitas Anak / Subsidiaries
Jenjang Usia / Age
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
31 December 2014 /December 31 2014
Usia > 50 20.2 % (17)
Usia 41 - 50 27.4 % (23)
Usia 31 - 40 34.5 % (29)
Usia 21 - 30 17.9 % (15)
Usia > 50 6.5 % (978)
Usia 41 - 50 20.9 % (3.122)
Usia 31 - 40 40.3 % (6.036)
Usia 21 - 30 32.3 % (4.836)
31 December 2014 /December 31 2014
Jabatan/ Position
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 60LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk59
Program Alokasi Saham Karyawan
Berdasarkan Akta No. 09/2011, para pemegangsaham Perseroan telah menyetujui pelaksanaanprogram alokasi saham kepada manajemen dankaryawan Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah sahamyang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana.
Tujuan utama Program Kepemilikan SahamManajemen dan Karyawan Perseroan atau MESAadalah untuk meningkatkan rasa kepemilikanterhadap Perseroan oleh manajemen dan karyawanPerseroan, sehingga diharapkan dapat meningkatkanproduktivitas kerja masing-masing karyawan yangpada akhirnya akan meningkatkan kinerja Perseroansecara keseluruhan, sehingga terjadi peningkatannilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh semuapemangku kepentingan Perseroan.
Pihak-pihak yang dapat berpartisipasi dalam programMESA adalah:
1. Anggota Dewan Komisaris kecuali KomisarisIndependen;
2. Anggota Direksi kecuali Direktur Independen;
3. Karyawan yang memenuhi ketentuan berikut: a. Staf yang tercatat pada tanggal 31 Desember 2010;
b. Staf yang tidak memiliki sanksi administratif.
Jumlah saham yang dimiliki oleh Manajemen danKaryawan pada saat Penawaran Saham UmumPerdana adalah 113.340.500 saham dengan nilaiRp 11.234.050.000 atau setara dengan 3% darijumlah saham Perseroan.
Management and Employee Stock Allocation—
MESA
Pursuant to the Deed No. 9/2011, the Company'sshareholders has approved the implementation of ashare allocation program for the benefit of theCompany's management and employees for amaximum of 10% (ten percent) of the total SharesOffered in the Initial Public Offer.
The main objective of the Management and EmployeeStock Allocation (MESA) program is to promotehigher sense of belonging among the Company'smanagement and employees, which is expected toincrease their work productivity and ultimately it willlead to the improvement of the Company's overallperformance. This will in turn increase the Company'svalue for the benefit of all its stakeholders.
The parties that are eligible to participate in the MESAprogram are:
1. Members of the Board of Commissioners exceptthe Independent Commissioner;
2. Members of the Board of Directors except theIndependent Director;
3. Employees complying to the following provisions:a. Staff as of 31 December 2010;b. Staff with no administrative sanctions
Total shares offered to the management andemployees during the IPO are amounted to113,340,500 shares with a total value of Rp11,234,050,000, or equivalent to 3% of theCompany’s total shares.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Sementara itu, sepanjang tahun 2014 sebanyak 6karyawan entitas anak dari berbagai jabatan mengikuti5 program seminar/pelatihan.
Meanwhile, throughout 2014 as many as 6employees of the Company's subsidiaries fromvarious positions participated in 5 seminars ortrainings.
Yusuf Harsono
Mulyawan Djajadikarta
Achmad Mustolih
Trisno Antarikso
Mulyawan Djajadikarta
Gemi Miranti
Ang Yansen Wiranata
Abdul Halim
Nuryanto
Yosef
Gobang Saptoaji
Edi Sukmayadi
Agathuszon Akbar
Ang Yansen Wiranata
Abdul Halim
Mulyawan Djajadikarta
Gemi Miranti
Sonny Sofyan Bachtiar
Haryanto Sukini
Mulyawan Djajadikarta
Legal
Marketing
Marketing
Legal
Marketing
Marketing
IT
IT
HRD
Investor Relation
Estate
HRD
HRD
IT
IT
Marketing
Marketing
Acct
Acct
Marketing
Staff
Gen. Manager
Staff
Asst.Mgr
Gen. Manager
Staff
Asst.Mgr
Staff
Gen. Manager
Manager
Sr. Mgr.
Manager
Staff
Asst.Mgr
Staff
Gen. Manager
Staff
Asst.Mgr
Asst.Mgr
Gen. Manager
20 Aug 2014
20-22 Agu 2014
21-22 Agu 2014
28 Aug 2014
09 Sep 2014
09 Sep 2014
17-18 Sep 2014
18 Sep 2014
03 Nov 2014
20 Nov 2014
26-28 Nov 2014
24 Nov 2014
04 Dec 2014
Diskusi Pengguna Perizinan Online Kehutanan /
Online Users Licensing Forestry Discussion.
Rakernas Gapkindo 2014 / Gapkindo National Meeting 2014.
Social Mapping dan Pembentukan Program CSR Perusahaan /
Social Mapping and Establishment of the Company's CSR program.
Informasi Persyaratan Teknis Negara Tujuan Ekspor /
Technical Requirements Information for Export Destination Countries.
Memaksimalkan Nilai Aplikasi Bisnis dengan fastAgri /
Maximizing the Value of Business Applications with fastAgri.
SDM Perkebunan Menghadapi AFTA 2014 / Plantations human resources
Facing AFTA 2014.
Investor Summit and Capital Market Expo 2014.
Workshop Nasional - Kiat Sukses Meningkatkan Produktivitas Karet /
National Workshop - Ways to Increase Rubber Productivity.
Penyesuaian Gaji Tahunan / Annual Salary Adjustment.
Menyederhanakan keamanan dan backup dengan layanan dari
Symantec Clouds / Simplify your security and backup with services from
Symantec Clouds.
Konferensi Minyak Sawit Indonesia ke-10 dan Pandangan Harga 2015
/ 10th Indonesian Palm Oil Conference and 2015 Price Outlook.
Sosialisasi Kepatuhan dan penegakan hukum Emiten dan Perusahaan
Publik terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal. / Compliance and enforcement of the Issuer and Public Companies
legislation in the capital market Socialization.
Economy Outlook Tahun 2015 dan Perhatian Pemerintah terhadap
Industri Perkebunan Khususnya Karet Kedepan / 2015 Economy Outlook
and government attention to the future Plantation Industries Specially
Rubber.
Nama / NameNo. Tanggal Pelaksanaan/ Date of Training
Jenis Training / Kind of TrainingJabatan/ Position
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Jabatan/ Position
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 62LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk61
Penelitian dan Pengembangan
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan pada tahun2014 secara ringkas diuraikan seperti berikut:
1. Lingkup Agronomi
Pada kegiatan operasional dalam pencapaianproduktivitas tinggi yang berkelanjutan diupayakanselalu memberikan masukan kepada kebun. Padatanaman kelapa sawit, hal yang telah rutin dilakukanadalah :
• Pengaturan hasil pangkasan pelepah untukmencegah erosi & aliran air permukaan.
• Aplikasi tandan kosong setebal satu lapisan disekitar perakaran aktif untuk mengurangi stressair di musim kemarau.
• Pengaliran limbah cair dari pabrik minyak kelapasawit setelah BOD diturunkan.
Pada tanaman karet, hal yang telah rutin dilakukanadalah :
• Pengabutan belerang ketika pembentukan daunbaru untuk mencegah penyakit daun.
• Pemanfaatan hasil pangkasan gulma dan gugurandaun untuk menambah bahan organik danpengisian lubang rorak.
• Penanaman tanaman penutup tanah kacanganMucuna bractetata untuk perbaikan sifat fisikatanah di perkebunan Tugu Cimenteng.
• Pemanfaatan bahan (hormon) untukpenyembuhan kekeringan alur sadap.
Hal yang masih dalam taraf pemantauan adalah :
RESEARCH AND DEVELOPMENT
The Research and Development activities by theCompany in 2014 can be briefly described as follows:
1. Agronomic Area
Under the objective to achieve sustainably highproductivity, every Company's operational activity atestate level is also accompanied by providingfeedback to the estate management. For palm oilplantation, the followings have been done routinely:
• Arranging old stem clipping to prevent soilerosion and to manage surface water runoff.
• Application of empty fruit bunches into one thicklayer around the active root zone to reduce riskof water scarcity during dry season.
• Streaming wastewater from palm oil mill tosettling pond after the BOD is reduced.
For rubber plantation, the following routines havebeen done:
• Suplhur fogging on new tree leaves to preventleaf disease.
• utilization of crop weeds and fallen leaves toincrease organic matter and as filling to rorakholes.
• Planting cover crops of Mucuna bracteata beansto improve soil physical properties in TuguCimenteng estate.
• The use of additional ingredients (hormones) tocure dried up tapping flow on tree trunk.
Other activities currently at the stage of testing andmonitoring are:
•Pemanfaatan kascing dan cacing untukmemperbaiki kesuburan fisik tanah.
• Pemanfaatan mikroba yang bermanfaat padapenyerapan dan penyediaan unsur hara.
• Penerapan Best management Practice untukmemperkecil selisih antara potensi produksiterhadap produksi aktualnya.
Penggunaan pupuk anorganik sehemat mungkindengan menerapkan :
• Prinsip daur ulang hara sebagai bahan pertimbangan.
• Secara berkala dilakukan pengambilan contohdaun untuk dianalisis, sebagai sarana diagnosastatus unsur hara di dalam tubuh tanaman secarablok per blok, untuk penentuan dosis pupuk.
• Dosis pupuk per blok per tahun tanam diberikansecara rasional sesuai kebutuhan tanamansehingga tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan.
2. Konservasi tanah dan air
Erosi tanah yang berawal dari mengumpulnyabeberapa aliran permukaan, selalu diwaspadai dandicegah. Pembukaan lahan selalu dilakukan tanpapembakaran, sehingga bahan organik dan mikrobiatanah dapat dipertahankan kelestariannya.
Pembuatan teras berikut pemeliharaannya secaraberkala adalah bagian utama yang selalu dilakukandi lahan miring dan bergelombang. Pada tempatyang peka erosi dilakukan penanaman tanamanpenahan erosi sekaligus sebagai penambah bahanorganik, misal rumput Vertiver dan Flemingia congestaatau Moghania macrophylla. Begitu pula penanamanpenutup tanah kacangan (legume cover crops) sepertiMucuna bracteata.
• use of vermicompost and earthworms to improvesoil physical fertility.
• use of beneficial microbes to increase nutrientuptake and supply.
• implementation of Best Management Practicesto minimize differences between potentialproduction and actual production volume.
The use of inorganic fertilizers is sparingly appliedas possible, by applying:
• principles of natural nutrient recycling.
• periodical leaf sampling for analysis, as a meansof diagnosis of nutrient status in the plant bodyper plot of plantation, to determine the rightdose of fertilizer.
• Annual fertilizer application per plot based onrational planting crops as needed to ensure noexcess or shortage otherwise.
2. Fertile soil and water conservation
Soil erosion begins with congregating surface flowand this risk is always monitored and prevented.Land clearing is never done by arson, to maintainthe natural balance of soil organic matter and microbialsustainability.
Terracing and its regular maintenance is the mainpart of land job to be done on slopes and bumpyterrain. In an erosion-sensitive area, planting hardwoodplant for erosion barriers as well as additions oforganic matter, such as Vertiver grass and Flemingiacongesta or Moghania macrophylla is always partof the procedure. Similarly, planting legume covercrops such as Mucuna bracteata is recommendedwhenever applicable.
Penelitian dan PengembanganResearch and Development
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 64LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk63
Pada perkebunan kelapa sawit pemberian mulsadan tandan kosong di lahan pasiran dan lahan lateritselalu diupayakan dengan kuantum 2 kali lebih banyakdari pada lahan normal.
3. Teknologi GIS/GPS dan Automatic Multi
Levelling
Dalam manajemen operasional telah dilakukanpemanfaatan teknologi GPS/GIS. Misal dalam bentukpeta topografi, garis kontour, dan peta kondisi vegetasi.Selain itu juga untuk mengetahui status lahan terhadaprencana tata ruang dan rencana tata wilayah khusunyayang berkaitan dengan hutan produksi dan hutanlindung. Melalui teknologi ini terus dilakukan penerapantitik-titik koordinat pada peta untuk mengetahui jenistanah, lokasi rawa, rendahan dan genangan sehinggabiaya pengelolaan kebun dapat diefisienkan.Pemanfaatan teknologi ini juga telah dilakukan untukmengetahui bentuk muka lahan. Dengan teknologi inidapat diketahui tinggi permukaan tanah dan arah aliranair untuk memperlancar aliran drainase.
4. Layanan Survei Tanah
Telah dilakukan penyediaan informasi dan saran darihasil evaluasi pra survei kesesuaian lahan dankelayakan lahan, terutama pada lahanpengembangan. Hasil evaluasinya meliputi proyeksipotensi produksi dan faktor pembatas produksi.
Survei tanah secara detail untuk setiap kebun yangtujuannya untuk mengetahui potensi produksi tiapsatuan peta tanah, sedang dipersiapkan pelatihannyaoleh intruktur dari dalam perusahaan. Membandingkanproduksi aktual, jika produksi lebih rendah dari potensiproduksinya dilakukan identifikasi masalah dandiupayakan pemecahan masalahnya. Informasi sifatfisika dan kimia tanah tiap satuan peta tanah dari hasilsurvei tanah juga diperlukan untuk diagnosa kebutuhanpupuk.
For palm oil plantation, empty fruit bunches andmulching are put on idle sandy soil and laterite soilat 2 times the quantity more than application at thenormal land.
3. GIS/GPS Technology and Automatic Multi
Levelling
In today's operational management the use ofGPS/GIS technology is already part of the work. Forexample to create topographic maps, contour lines,and vegetation mapping on the estates. In addition,to determine the status of land and spatial planningareas especially related to production forests andprotected forests, the technology is very helpful.Such application of technology continues with otherbenefits like determining the type of soil, location ofthe swamp, and puddles to further streamline thefarm management cost. Utilization of this technologyhas also made possible to determine the landcountour and both the height and direction of groundwater flow to facilitate the drainage flow around theestates.
4. Land survey services
The company has also gathered information andadvice from pre-survey evaluations of land suitabilityand feasibility, especially land development. Theresults of the evaluation include projection ofproduction potential and limiting factors to it.
Detailed soil survey for each estates helps todetermine potential production per land plot in themaps, as prepared by the Company's traininginstructor. Comparing to actual production, whenthe production volume is lower then it is possible toidentify any potential problems and any solution forit. Information concerning soil physical and chemicalproperties of each land plot unit on the map is alsorequired to diagnose how much fertilizer is actuallyneeded.
Penelitian dan PengembanganResearch and Development
Laboratorium pengendalian kualitas CPO - PKS Kintap, Kalimantan SelatanCPO Quality control Laboratory - Palm Oil Mill Kintap, South Kalimantan
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 66LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk65
5. Pemanfaatan agronomi dari limbah dan
produk samping
Berkaitan dengan konsep ramah lingkungan yangberkelanjutan, semua limbah dari kebun dimanfaatkansebagai pembenah tanah (soil conditioner) untukmeningkatkan produktivitas agar sesuai denganpotensi tanahnya.
Tandan kosong kelapa sawit dari pabrik minyak kelapasawit dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburantanah, mengurangi penggunaan pupuk anorganik,dan mengurangi dampak cekaman air di musimkemarau. Limbah cair dari pabrik minyak kelapa sawitdialirkan untuk land aplication sebagai pupuk organik.
Limbah dari pabrik karet setelah melalui prosespenurunan BOD dan COD di kolam pengolahanlimbah, dialirkan kembali ke tanaman karet di sekitarpabrik pengolahan karet. Limbah kopi, kakao danpangkasan tanaman teh, dikembalikan ke lahan untukmeningkatkan kadar bahan organik tanah.
6. Perlindungan tanaman
Kegiatan perlindungan tanaman dilakukan secaraterpadu dengan sasaran produksi dan mutu hasiltanaman meningkat, penggunaan pestisida kimiaberkurang, bebas residu pestisida dan dapatmempertahankan kelestarian lingkungan.Pelaksanaannya memperhatikan keseimbangan antarakeuntungan ekonomi dan dampaknya terhadapmasyarakat maupun pencemaran lingkungan.
Pemahaman tentang organisme pengganggukhususnya pada bagian terlemah dari siklus hidupnyasebagai titik kritis untuk pengambilan keputusanpengendaliannya. Deteksi dini (Early Warning System)mengacu hasil pemahaman ini. Deteksi dini mutlakharus dilaksanakan karena memudahkanpencegahan, meringankan pengendalian, mencegahterjadi ledakan serangan yang tak terkendali, dansecara ekonomis jauh lebih murah dari pada jika
5. Agronomy use of production waste and by-
products
Related to the concept of environmental sustainabilityof the estate, all wastes from the estate is convertedinto soil conditioner substance to increase productivitywhich matches the potential of the land plot.
Palm oil's empty fruit bunches from the mills areused to improve soil fertility, reduce the use ofinorganic fertilizers, and also the impact of waterscarcity during dry season. After processing, liquidwaste from the mills is discharged to the land as anorganic fertilizer aplication.
Waste of a rubber factory after reducing its BOD andCOD in wastewater treatment pond is pumped backinto the rubber plantation around the rubberprocessing mills. Any waste of coffee, cocoa andtea plant prunings is usually returned to the soil toincrease soil organic levels.
6. Protection for the plants
Activities are also carried out in an integrated cropprotection with target on increase of production andquality crop yield, and reduce of chemical pesticideuse, to make our estates pesticide residue-free andenvironmentally sustainable. Such implementationrepresents the balance between economic benefitsand its impact on society and toward the environment.
Understanding pest organism especially in theweakest part of their life cycle is seen as critical pointfor pest control decision-making. Such understandingis the underlying concept of our early warning systemin the plantation business. While early detection isabsolute to ease prevention, pest control, and preventexplosion of uncontrolled attacks on the plant, thisis also economically much cheaper than taking anymitigation measure once such attack is already
serangan terlanjur menyebar luas. Sampai saat inipenerapan sistem deteksi dini, dapat memperkecilpenggunaan pestisida kimia.
Dengan cara hampir sama, demikian pula yangdilakukan pada pengendalian gulma. Ilalangdikendalikan secara khemis, sedangkan rerumputandan gulma berkayu dikendalikan secara manual.Pengendalian secara khemis pada rerumputan dangulma berkayu hanya dilakukan bila terpaksa. Kondisigulma yang harus dikendalikan, adalah : (1) ilalangdi gawangan, di barisan tanaman pada karet dan dipiringan pada kelapa sawit, (2) rerumputan di barisantanaman karet dan di piringan kelapa sawit, (3) gulmaberkayu dan tumbuhan pengganggu di gawangan.
Pada perkebunan karet, area yang sering terserangjamur akar (Rigidoporus lignosus) diberi Trichodermaviridis sebagai musuh alaminya. Penyakit daun(Oidium heveae dan Colletotrichum gloeosporoides)dicegah dengan pengabutan belerang ketikapembentukan daun baru.
Pada perkebunan kelapa sawit dilakukan manualdengan pengutipan ulat jika ditemukan 3-5 ekor ulatper pelepah. Jika terlanjur meluas diupayakanpengendalian secara biologis misal dengan larutanyang mengandung bakteri Basillus thuringiesis. Ulatyang terinfeksi virus, dihaluskan dan dilarutkan dalamair lalu disemprotkan ke area yang terserang hamaserupa. Begitu pula jamur Paecilomyces fumosoroseusyang berasal dari ulat api yang terinfeksi secara alamidimanfaatkan untuk pengendalian ulat api.
Pemanfaatan pestisida nabati misalnya nimba(Azandiracchta indica), mindi (Mellia azedarach) dantuba (Derris ellepatica). Penggunaan pestisida kimiahanya dilakukan bila sangat terpaksa terutama bilacara pengendalian hayati sudah tidak efektif.
widespread in the estate. To date the principle ofpest attack early warning system is also used tominimize the use of chemical pesticides.
In almost the same manner, the Company also controlweeds from getting out of control. Chemical controlof weeds is used, while grasses and woody weedsare manually trimmed. Use of herbicide is limited tothe last option. Some weeds are considered adisturbance such as: (1) weeds in the ditches, inbetween rows of rubber plants and on the estatebrim of palm oil, (2) grass growing along the rows ofrubber and palm oil trees, (3) woody weeds andother nuisance plants growing on the ditches.
In rubber plantations root fungus (Rigidoporuslignosus) were often found and Trichoderma Viridisis then introduced as their natural enemies. Leafdisease (Oidium heveae and Colletotrichumgloeosporoides) can be eliminated using sulfur fogduring new leaves formation.
In palm oil plantations some weed controls are donemanually such as by hand-picking the worms if 3-5 worms are found per stem. If the worms are alreadywidespread then biological control can be introduced,e.g. by spraying solution containing BasillusThuringiesis bacteria. The caterpillars will be infectedwith the virus, crushed and dissolved in water andsprayed onto other similarly affected areas. Similarly,the Paecilomyces fumosoroseus fungus from infectedfire caterpillar can be harvested and used as biologicalpest control to stop the catepillars from spreading.
Use of biological pest control such as neem(Azandiracchta indica), Mindi (Mellia azedarach) andtuba (Derris ellepatica) is similarly important andpracticed widely in the estates. Chemical pesticidesis considered only to be used when there is no otheroption, especially when the biological control methodsis no longer effective.
Penelitian dan PengembanganResearch and Development
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 68LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk67
Informasi PerusahaanCorporate Information
Nama Perusahaan:
PT Jaya Agra Wattie Tbk.
Didirikan:20 Januari 1921Saham Tercatat:Bursa Efek IndonesiaKode Saham:JAWA
Alamat:Wisma BSG Lantai 8Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta 10160Telepon: (62-21) 350 5410Faksimili: (62-21) 350 5415Website: www.jawattie.com
Auditor Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan(Anggota dari Crowe Horwarth International)Wisma 46 – Kota BNI Lantai 37Jalan Jenderal Sudirman Kavling 1Jakarta 10220, Indonesia
NotarisYulia, SHPuri Imperium Office Plaza LG– 12Jalan Kuningan Madya Kav 5-6 (Jl. H.R. Rasuna Said)Jakarta 12980Telepon: (021) 8378 4141 / 7071 0005Faksimili: (021) 8305 223
Biro Administrasi EfekPT Datindo EntrycomLocate behind Wisma Diners Club AnnexJalan Jenderal Sudirman Kavling 34-35Jakarta 10220Telepon: (021) 5709009Faksimili: (021) 5709026
Konsultan HukumAnak PerusahaanKantor Advokat – Penasihat HukumH.Giyanto, SH & AssociatesJalan Flamboyan I Nomor 1 KayutangiBanjarmasin, Kalimantan Selatan
Sekretaris PerusahaanBambang S. IbrahimEmail: [email protected]
Hubungan [email protected]
Anak PerusahaanSeluruh anak perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantorberalamat di Wisma BSG Lantai 8 Jln Abdul Muis No. 40 Jakarta
Name of Company:
PT Jaya Agra Wattie Tbk.
Incorporated:20 January 1921Shares Listed:Indonesia Stock ExchangeShares Code:JAWA
Address:Wisma BSG 8th FloorJl. Abdul Muis No. 40 Jakarta 10160Phone: (62-21) 350 5410Facsimile: (62-21) 350 5415Website: www.jawattie.com
AuditorPublic Accountant Firm Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & (Memberof Crowe Horwarth International) PartnersWisma 46 – Kota BNI Lantai 37Jalan Jenderal Sudirman Kavling 1Jakarta 10220, Indonesia
NotaryYulia, SHPuri Imperium Office Plaza LG– 12Kuningan Madya Kav 5-6 (Jl. H.R. Rasuna Said)Jakarta 12980Telephone: (021) 8378 4141 / 7071 0005Facsimile: (021) 8305 223
Share RegistrarPT Datindo EntrycomLocate behind Wisma Diners Club AnnexJalan Jenderal Sudirman Kavling 34-35Jakarta 10220Telephone: (021) 5709009Facsimile: (021) 5709026
Legal CounselSubsidiariesKantor Advokat – Legal AdvisorH.Giyanto, SH & AssociatesJalan Flamboyan I Nomor 1 KayutangiBanjarmasin, Kalimantan Selatan
Corporate SecretaryBambang S. IbrahimEmail: [email protected]
Investor [email protected]
SubsidiariesAll the subsidiaries are domiciled in Jakarta with its office locatedat Wisma BSG 8th Floor, Jln Abdul Muis No. 40 Jakarta
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 70LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk69
Panel Kontrol Nut dan Kernel - PMKS Kintap, Kalimanta Selatan.Nut and Kernel Control Panel - Palm Oil Mill Kintap, South Kalimantan.
Kantor Pusat Perseroan - JakartaThe Company’s Head Office - Jakarta
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 72LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk71
Situasi Pasar Global
Karet
Spesifikasi dan KonsumsiKomoditas karet alam dunia dikategorikan menjaditiga kategori utama, yaitu Liquid Rubber berupa LateksPekat, VGR (Visually Graded Rubber) dengan produkdiantaranya RSS (Ribbed Smoked Sheet), serta TSR(Technically Specified Rubber) yang di Indonesiaberskema SIR (Standard Indonesia Rubber).
Sistem grading VGR didasarkan pada pengelompokankelas kualitas berdasarkan pengamatan visual denganberpedoman pada Green Book Rubber. Sedangkanskema kualitas TSR didasarkan pada ketetapan SNIRubber melalui penerapan teknis laboratorium.
RSS dan TSR terutama digunakan untuk bahan bakuban kendaraan bermotor. Semakin tingginya mobilitasmanusia, pertumbuhan ekonomi di kawasan BRIC(Brazil, Rusia, India dan China) membuat produksimobil meningkat yang berdampak pada konsumsiban yang juga terus meningkat, diikuti oleh sukucadang mobil lainnya yang berbahan dasar karet alam,seperti flexible hub, hose, serta aksesoris lainnya.Oleh karena itu, karet alam-sebagai salah satu bahanbaku pembuatan ban serta suku cadang kendaraan,dan beragam barang jadi lainnya-permintaannya terusmeningkat.
Berdasarkan riset Perusahaan, konsumsi karet alamdunia selama periode 2011-2015 (Proyeksi) dalamjutaan ton adalah sebagai berikut:
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Global Market Overview
Rubber
Specification and ConsumptionGlobal natural rubber commodity is so far divided intothree main categories: Liquid Rubber in the form ofDense Latex, VGR (Visually Graded Rubber) and somein-between products including RSS (Ribbed SmokedSheet), and TSR (Technically Specified Rubber), which,in Indonesia, it must be SIR (Standard IndonesiaRubber) compliant.
The grading system applied to VGR is based on qualityclassification from visual inspection by referring to theGreen Book Rubber. The grading of TSR is based onSNI through laboratory tests.
RSS and TSR are largely used as raw material for themanufacturing of motor vehicle tires. Increasing humanmobility, and economic growth in BRIC (Brazil, RusiaIndia and China) areas which elevated car productionrate has also impacted on increasing tyre consumption,as well as that of other automobile spare parts whichuse rubber as their base material, such as flexiblehubs, hoses and other accessories. Accordingly,natural rubber-the basic raw material in themanufacturing of tire and other spare parts, as wellas various other final products-also experiences anever-increasing demand.
Based on the Company's research, the world's rubberconsumption for the period of 2011-2015 (Forecast)in millions tonnes is as follows:
2011 2012 2013
*) Angka aktual sampai dengan September 2014 denganestimasi Q4 2014/ Actual Figures up to September 2014with estimate of 4Q14.
F) Proyeksi/ Forecast.
Sumber/Source: Riset Perusahaan/ Company's Research.
Tingkat pertumbuhan majemuk (CAGR) konsumsikaret alam dunia selama tahun 2011 hingga 2014adalah 2,1%. Negara dengan konsumsi produk karetalam terbesar di dunia adalah China denganpertumbuhan dan volume penjualan kendaraanbermotor yang meningkat tiap tahunnya.
Produksi
Mulai pulihnya ekonomi Eropa dan Amerikamendorong pertumbuhan penjualan kendaraanbermotor yang memerlukan pasokan karet untukpasokan ban kendaraan bermotor. Selain itupertumbuhan ekonomi di kawasan BRIC (Brazil,Rusia, India dan China) juga mendorong pertumbuhanpenjualan kendaraan bermotor di Negara-negaratersebut yang juga membutuhkan pasokan karetuntuk ban kendaraan bermotor. Kebutuhan yangsangat besar atas pertumbuhan kendaraan bermotormembuka peluang besar bagi dua produsen karetalam terbesar di dunia, yakni Thailand dan Indonesia.
Berdasarkan riset Perusahaan, produksi karet alamdunia selama periode 2011-2015 (Proyeksi) dalamjutaan ton adalah sebagai berikut:
The compound annual growth rate (CAGR) of globalconsumption for natural rubber from 2011 to 2014is approximately 2,1%. China is currently the countrywith the highest rate of natural rubber consumptionin the world as their growth and volume of car salesyear by year is also increasing.
Production
As EU and US markets are recovering from economicturndown, sales of vehicles are increasing, and thishas led to higher demand for tire production for thevehicles. In addition, economic growth in BRIC (Brazil,Russia, India and China) region has also stimulatedthe market for motorized vehicles in the countries,and in turn, a growing demand for rubber supply tomanufacture the tires. Such a huge demand of rubbertire has opened lucrative opportunity for the twolargest producer countries of natural rubber in theworld; Thailand and Indonesia.
Based on the Company's research, the world'srubber production for the period of 2011-2015(Forecast) in millions tonnes is as follows:
*) Angka aktual sampai dengan September 2014 denganestimasi Q4 2014/ Actual Figures up to September 2014with estimate of 4Q14.
F) Proyeksi/ Forecast.
Sumber/Source: Riset Perusahaan/ Company's Research.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 74LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk73
2015 F2014 *)
11.0
11,4
11,9
11.0
12,4
2011 2012 2013 2015 F2014 *)
10,9
12,0
12,3
11,6
12,5
Tingkat pertumbuhan majemuk (CAGR) produksikaret alam dunia selama tahun 2011 hingga 2014adalah 4%. Negara yang memproduksi karet alamterbesar di dunia adalah Thailand dan Indonesia.
Penetapan Harga
Harga karet alam mengalami fluktuasi berdasarkanpasokan yang ada dan kebutuhannya. Umumnya,patokan harga jual beli adalah harga pasarinternasional di bursa-bursa komoditas sepertiSingapore Commodity Exchange atau TokyoCommodity Exchange.
Berdasarkan data dari SICOM, perkembangan hargakaret alam (dalam USD Sen/kg) di SingaporeCommodity Exchange dalam periode Januari 2012hingga Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The compound annual growth rate (CAGR) of theworld's production of natural rubber from 2011 to2015 is approximately 4%. Thailand and Indonesiaare currently known for two countries with the highestrate of natural rubber production in the world.
Pricing
The price of natural rubber is subject to fluctuationscaused by available supply and demand for suchcommodity. In general, the pricing uses internationalmarket price as indicated by some major commodityexchanges such as Singapore Commodity Exchangeor Tokyo Commodity Exchange, as reference.
According to SICOM data, natural rubber prices (inUSD Cent/kg) at Singapore Commodity Exchangeduring the period of January 2012 to December2014 have been as follows:
F) Proyeksi / ForecastSumber / Source: Riset Perusahaan / Company’s Research
sabun, deterjen dan kosmetika, juga bahanpendukung dalam industri pemrosesan logam, plastik,tekstil, dan lain-lain. Kegunaannya yang sangatberagam membuat kelapa sawit merupakan salahsatu komoditas penting di dunia.
Konsumsi minyak sawit di dunia meningkat denganCAGR 4,4% per tahun untuk periode 2011-2014,dengan China dan India sebagai negara yangmengonsumsi minyak sawit dalam jumlah terbesardi dunia.
Konsumsi minyak sawit dunia dari tahun 2011 sampaidengan 2015 (Proyeksi) dalam jutaan ton adalahsebagai berikut:
detergent and cosmetics, as well as supportingmaterials in the processing of metals, plastics, textileand other products. Being a highly versatilecommodity, palm oil has become one of the mostimportant commodities in the world.
Global consumption of palm oil has increased witha CAGR of 4.4% per annum for the period of 2011-2014, with China and India currently known as thetwo largest consumer countries of palm oil in theworld.
Global consumption of palm oil from 2011 to 2015(Forecasted) in millions of tonnes is as follows:
Produksi
Total produksi CPO dunia selama tahun 2011 hingga2014 meningkat seiring tingginya kebutuhan duniaakan CPO beserta produk turunannya dengan CAGR4%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh semakinbanyaknya areal perkebunan. Dua negara penghasilCPO terbesar di dunia adalah Indonesia dan Malaysia
Production
Total global CPO production during the period of20110-2014 has increased in line with the increasingdemand of CPO and its derivative products withCAGR of 4%. Such raise was due to the expandingplanted area of estates. The world's two largest CPOproducing countries remains Indonesia and Malaysia.
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Kelapa Sawit
KonsumsiKelapa sawit merupakan bahan baku utama untukpembuatan crude palm oil (CPO) yang diolah melaluiproses penyulingan. Hasilnya dapat digunakan untukberbagai bahan dasar pembuatan produk makananseperti minyak goreng, lemak nabati, margarin, eskrim, serta produk-produk konsumsi lainnya seperti
Oil Palm
Consumption
Palm Oil is the primary raw material in the manufactureof crude palm oil (CPO), which is processed throughdistillation process. Output from such process canbe used as base material for a variety of food productssuch as cooking oil, vegetable oil, margarine and icecream, other consumer products such as soap,
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 76LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk75
2010/2011 2011/2012 2012/2013 2014/2015 F2013/2014
48,9
56,1 58,4
51,1
60,7
Sumber / Source: SICOM
0.00
SIC
OM
- U
S /
KG
SICOM - RSS3
Dec’14June’14Dec’13June’13Dec’12June’12
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
Berikut ini adalah grafik produksi CPO dunia (dalamjutaan ton), selama tahun 2011 sampai dengan 2015(proyeksi).
The following figure presents the total production ofCPO (in millions of tonnes), from 2011 to 2015(forecast).
Penetapan Harga
Harga CPO berfluktuasi dan dipengaruhi terutamaoleh tingkat permintaan dan pasokan dunia.Permintaan dipengaruhi oleh faktor-faktor permintaanproduk-produk akhir yang menggunakan CPO. Selainitu, harga CPO juga dipengaruhi oleh tingkat pasokandan permintaan jenis minyak nabati lainnya, terutamaminyak kedelai, yang merupakan produk substitusiCPO.
Berdasarkan data dari Malaysia Palm Oil Futuresperkembangan harga minyak kelapa sawit (dalamUSD/ton) dalam periode Januari 2012 hinggaDesember 2014 adalah sebagai berikut:
Pricing
The price of CPO tends to fluctuate and is affectedmainly by global demand and supply situation. Thedemand level is influenced by various end products'demand which use CPO as raw material. Additionally,the price of CPO is also affected by the levels ofsupply and demand for other types of vegetable oils,including soy bean oil, which is a substitute productfor CPO.
Based on data from Malaysia Palm Oil Futures, CPOprice movements (in USD/ton) during the period ofJanuary - 2012 to December - 2014 were as follows:
F) Proyeksi / ForecastSumber / Source: Riset Perusahaan / Company’s Research
Tinjauan Operasional / Operational Review
Ringkasan Produksi / Production Summary
Ringkasan Penjualan / Sales Summary
(ton/tahun / ton/years)
Karet / Rubber
TBS / FFB
CPO / CPO
Inti Sawit / Palm Kernel
Kopi / Coffee
Teh / Tea
20122013(Produk/ Products)
Inti / Nucleus
Pihak Ketiga / Small Holder
Jumlah / Total
Nucleus
Pihak Ketiga / Small Holder
Jumlah / Total
2014
8.423
6.335
14.758
127.682
66.486
194.168
41.409
8.325
151
2.231
Karet / Rubber :Pendapatam/Sales (Juta/million Rp)Volume (ton)
CPO / CPO:Pendapatan / Sales (Juta/million Rp)Volume (ton)
Inti Sawit / Palm Kernel :Pendapatan / Sales (Juta/million Rp)Volume (ton)
Teh / Tea :Pendapatan / Sales (Juta/million Rp)Volume (ton)
Kopi / Coffee:Pendapatan / Sales (Juta/million Rp)Volume (ton)
Lain-lain / Others (Juta/million Rp)
20122013Jenis Pendapatan / Type of Revenue 2014
356.41316.299
339.31140.761
40.1168.428
4.7342.231
5.463230
14.575
760.611Jumlah / Total (Juta / millon RP)
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 78LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk77
2011 2012 2013 2015 F2014
50,556,1
59,153,7
61,9
6.646
3.708
10.354
136.457
77.614
214.072
46.298
8.567
280
2.980
7.422
5.835
13.257
127.740
54.838
182.579
38.765
7.420
270
2.787
319. 51110.381
321.10545.357
24.8378.115
4.5722.983
3.856140
7.984
681.864
319. 65811.726
283.56439.874
22.0987.666
4.5972.787
6.451244
12.148
648.516
Harga Minyak Kelapa Sawit Dunia (USD/Ton)/ World Palm Oil Price (USD/Ton)
Jan
12
Mar
12
May
12
Jul 1
2
Sep
12
Nov
12
Jan
13
Mar
13
May
13
Jul 1
3
Sep
13
Nov
13
Jan
14
Mar
14
May
14
Jul 1
4
Sep
14
Nov
14
1,500
1,000
500
Karet
Jumlah produksi karet Perseroan di tahun 2014meningkat sebesar 11% atau setara dengan 1.497ton, dari 13.257 ton di tahun 2013 menjadi 14.758di tahun 2014. Kenaikan jumlah produksi ini terutamadisebabkan oleh peningkatan produksi kebun intisebesar 13% atau 1.000 ton dari 7.422 ton di 2013menjadi 8.423 ton di 2014. Selain itu terjadipeningkatan pembelian kepada pihak ketiga sebesar9% dari 5.835 ton di 2013 menjadi 6.335 ton ditahun 2014.
Sebanyak 16.299 ton karet dijual oleh Perseroan ditahun 2014, meningkat sebesar 39% dari penjualandi tahun 2013 sebesar 11.726 ton. Nilai penjualankaret di tahun 2014 meningkat sebesarRp 36.755 juta atau sekitar 11%, dari Rp 319.658juta di tahun 2013 menjadi Rp 356.413 juta di tahun2014. Kenaikan nilai penjualan yang tidak seiringdengan kenaikan volume penjualan terutamadisebabkan oleh menurunnya harga jual rata-ratakaret di tahun 2014 sebesar sekitar 20%, dari Rp27.300/kg di tahun 2013 menjadi Rp 21.870/kg ditahun 2014.
Rubber
The Company's total production of rubber in 2014increased by 11% or 1,497 tonnes, from 13,257 tonin 2013 to 14,758 tons in 2014. This increase wasdue to increased of nucleus plantation by 13% or1,000 tons from 7,422 ton in 2013 to 8,423 tons in2014 as well as increase of purchase from thirdparties by 9% from 5,835 ton in 2013, to 6,335 tonsin 2014 .
As many as 16,299 tons of rubber was sold by theCompany in 2014, or increasing by 39% from 2013rubber sale at 11,726 tons. In terms of sales value,revenue from sales in 2014 was increasing by Rp36,755 millions, or by 11%, from Rp 319,658 millionsin 2013 to Rp 356,413 million in 2014. The increaseof sales values that is not in inline with sale volumewas mainly due to lower rubber average selling priceby 20% which was at Rp 21,870/kg in 2013,compared to 2013 average rubber price at Rp27,300/kg.
Produksi Karet / Rubber Production
Penjualan Karet / Rubber Sales
Volume dalam ton
Produksi Kebun sendiri
Pembelian Pihak Ketiga
Jumlah
6.646
3.708
10.354
20122013Keterangan 2014
7.422
5.835
13.257
Volume in ton
Own Production
Purchase from Third Parties
Total
Description
Nilai (Jutaan Rupiah)
Volume (ton)
319.511
10.381
319.658
11.726
Value (millions of Rupiah)
Volume (ton)
Kantor Pusat Perseroan - JakartaThe Company’s Head Office - Jakarta
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 80LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk79
20122013Keterangan 2014 Description
8.423
6.335
14.758
356.413
16.299
Karet Lembaran
Alur produksi yang digunakan oleh Perseroan dalammemproduksi produk karet lembaran adalah sebagaiberikut:
Ribbed Smoked Sheet
The production process adopted by the Companyin producing ribbed smoked sheet is as follows:
Klasifikasi / Classification
Penggilingan/Milling
Sortir & Packing /Sortir & Packing
Penerimaan Bahan Baku /Receipt of Raw Materials
Pengeringan/Drying
Pengiriman/Shipping
Pengiriman/Shipping
Pengeringan/ PengasapanDrying/ Smoking
Lump (Field Coagulum) Latex
Pembekuan / Coagulation
Penggilingan / Milling
Perseroan memiliki 7 (tujuh) unit pabrik pengolahankaret lembaran yang terletak di Cilaki, Bayah (Banten),Kaliminggir, Biting (Jawa Tengah), Tugusari, CorahMas dan Durjo (Jawa Timur) dengan perkembangankapasitas selama 3 tahun terakhir sebagai berikut:
The Company has seven ribbed smoked sheetprocessing plants located in Cilaki, Bayah (Banten),Kaliminggir, Biting (Central Java), Tugusari, CorahMas and Durjo (East Java) whose capacities havedeveloped over the past threeyears as follows:
*)Asumsi dalam setahun 310 hari kerja, dan total kapasitas pabrik 15,5 ton/hari Assumption in a year with 310 working days, and total mills capacity of 15,5 tonnes/day.
Total Kapasitas Terpasang *)
Total Kapasitas Terpakai
Persentase
4.185
2.909
69,50 %
4.805
2.983
62,08 %
Design Capacity
Utilization
Percentage
terdapat 2 jenis bahan baku, latex(high grade) dan lump/membekualami di kebun (low grade).
latex dibekukan dalam bak dengantambahan formic acid,formalinedan dibiarkan selamasekitar 16 jam agar meratabekunya.
latex yang membeku alami dikebun, dengan jumlah sekitar 10 - 15%.
bekuan, dipipihkan, dibentuklembaran (sheet) oleh mesin agarmudah dalam pengeringan.
lump/bekuan alami, dibuatlembaran compo dengan MesinMangel.
compo digantung/digulung,dikeringkan alami dengan udaraselama 1-2 minggu.
lembaran (sheet) dikeringkanbertahap dengan pengasapanselama 4-5 hari (untuk mengurangikadar air dan anti jamur).
sortir dilakukan untuk memilah bilaada kontaminasi yang menempel,mengklasifikasi mutu secara visualhasil olah (RSS-1/RSS2)/karetlembaran ditumpuk dan di-pressmenjadi Ball 113 kg.
pengiriman brown crepe dalambentuk gulungan ke pabrik crumbrubber sebagai bahan SIR 10.
dikirim ke gudang pembelimenggunakan truk.
Klasifikasi:
Pembekuan (koagulasi):
Lump (field coagulum):
Penggilingan:
Penggilingan:
Pengeringan:
Pengeringan/Pengasapan:
Sortir and Packing:
Pengiriman:
Pengiriman:
Two types of raw materials, namelylatex (high grade) and lump/fieldcoagulum (low grade).
Latex is coagulated in a containerusing formic acid, formaldehyde andleft alone for about 16 hours for aneven coagulation.
Latex which coagulates naturally inthe field, with a quantity of 10 - 15%.
The coagulants are flattened andmade into sheets by the machine tofacilitate drying.
Lump/field coagulum is made intocrepes using the Crapper machine.
Crepes are dried/rolled, naturally driedusing air for 1-2 weeks.
Sheets are gradually dried by insmoked house for 4-5 days (to reducewater content and prevent fungusformation).
sorting is done to the products in caseof contaminants that may be attached,classify quality based on visual inspectionof the processed rubber (RSS-1/RSS2)/the sheet rubber is piled andpressed into balls weighing 113 kg.
shipping of brown crepe in rolls to thecrumb rubber plants as raw materialSIR 10.
Brown crepes are delivered to thecrumb rubber factories.
Classification:
Coagulation:
Lump (field coagulum):
Milling:
Milling:
Drying:
Drying/Smoking:
Sorting & Packing:
Shipping:
Shipping:
Keterangan Notes
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 82LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk81
(ton / tahun) 2014 2013 2012 (ton / year)
4.805
3.356
69,84 %
Penggilingan / Milling
Karet Remah
Berikut ini adalah alur produksi yang digunakan olehPerseroan dalam memproduksi produk karet remah:
Crumb Rubber
The following production flowchart illustrates theCompany’s crumb rubber production process:
Penggilingan/Milling
Penerimaan Bahan Baku /Receipt of Raw Materials
Lump (Field Coagulum) Latex
Pembersihan Awal /Pre Cleaning
Pengeringan/Drying
Pembekuan / Coagulation
Pengeringan / Drying
Pengiriman/Shipping
Analisis Laboratorium/Laboratory Analysis
Sortir & Packing /Sortir & Packing
Perseroan memiliki 3 unit pabrik pengolahan karetremah yang terletak di Tugu Cimenteng (Jawa Barat),Ciseru Cipari (Jawa Tengah) dan Bati-BatiBanjarmasin (Kalimantan Selatan), denganperkembangan kapasitas selama 3 tahun terakhirsebagai berikut:
The Company has on its own two crumb rubberprocessing facilities located in Tugu Cimenteng (WestJava), Ciseru Cipari (Central Java), and Bati-BatiBanjarmasin (South Kalimantan), whose capacitieshave beed expanded over the past three years asfollows:
* Asumsi dalam setahun 310 hari kerja, 14 jam kerja per hari dan total kapasitas pabrik 6 ton/jam di 2014 dan 2013, 3 ton /jam di 2012 / Assumptionin a year with 310 working days, 14 working hours a day and total mills capacity of 6 ton/hour in 2014 and 2013, 3 ton/hours in 2012.
Total Kapasitas Terpasang *)
Total Kapasitas Terpakai
Persentase
13.020
7.445
57,18 %
26.040
10.274
39,45 %
Design Capacity
Utilization
Percentage
Terdapat 2 jenis bahan baku, latex(high grade) dan lump/membekualami di kebun (low grade).
Latex dibekukan dalam bak dengantambahan formic acid,SMBS(pemucat), dan dibiarkanselama sekitar 16 jam agar meratabekunya.
Sebelum masuk ke penggilingan, lump (yang dibeli dari pihak ketiga)terlebih dahulu di bersihkan untukmeningkatkan kualitas lump.(Tahap ini hanya ada di PabrikPengolahan Karet Remah Perseoranyang berada di Kalimantan Selatan yangselesai di akhir tahun 2012).
Karet yang membeku dipipihkanlalu diremah oleh mesin, agarmudah dalam pengeringan.
Karet remahan dimasukkan kedalam mesin pengering untukmengurangi kadar airnya.
Sortir adalah memilah produk bilaada kontaminasi yang menempel,kemudian karet hasil pengeringandi-press menjadi ball dan dikemasdalam pallet (1.260 kg/pallet).
Melakukan analisis terhadapsample untuk mengetahui kadarkotoran, plastisitas dan beberapaparameter lain untuk menentukanklasifikasi mutu SIR 3L/SIR5 (bahanlatex) dan SIR10/SIR 20 (bahanlump).
Dikirim ke gudang pembeli denganmenggunakan truk.
Klasifikasi:
Pembekuan (koagulasi):
Pembersihan Awal:
Penggilingan:
Pengeringan:
Sortir and Packing:
Analisis Laboratorium:
Pengiriman:
Two types of raw materials, latex (highgrade) and lump/field coagulum (lowgrade).
Latex is coagulated in a flat bedcontainer using formic acid,formaldehyde and put in storage forabout 16 hours for an evencoagulation.
Before processed into milling machine,lump (purchased from third parties)is pre cleaned to increase its quality.(This step is only available at CrumbRubber Processing Mill in SouthKalimantan which has beencompleted on last 2012).
Coagulants are flattened andshredded by the machine to facilitatedrying.
Crumb rubber is placed into the dryingmachine to lower its water content.
Sorting is done to avoid contaminants,followed by bale processing andpacked onto pallets (1,260 kg/pallet).
Analysis performed on samples toidentify levels of contaminant, plasticityand other parameters in order todetermined the quality classificationof SIR 3L/SIR5 (latex) and SI R1 0/SIR20 (lump).
Shipped to the buyer's warehouseusing trucks.
Classification:
Coagulation:
Pre-Cleaning:
Milling:
Drying:
Sorting & Packing:
Laboratory Analysis:
Shipping :
Keterangan Notes
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 84LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk83
(ton / tahun) 2014 2013 2012 (ton / year)
26.040
11.403
43,79 %
Kelapa SawitDi tahun 2014, produksi minyak kelapa sawit (CPO)Perseroan meningkat sebesar 7% atau sebesar 2.644ton jika dibandingkan tahun 2013. Hal ini terutamadisebabkan oleh meningkatnya pembelian dari pihakketiga.
Peningkatan produksi CPO dan Palm Kernel di tahun2014 terutama disebabkan oleh meningkatnyapembelian TBS dari pihak ketiga sebesar 21% dari54.838 ton di tahun 2013 menjadi 66.486 ton di tahun2014, walaupun jumlah produksi TBS kebun inti turundari 127.740 ton di tahun 2013 menjadi 127.682 tondi tahun 2014, atau sebesar 0,05%.
Peningkatan nilai penjualan CPO di tahun 2014 sebesarRp 55.747 juta atau 19.6% dari Rp 283.654 juta ditahun 2013 menjadi Rp 339.311 juta di tahun 2014,terutama disebabkan oleh peningkatan volumepenjualan di tahun 2014 serta terdapat sedikit kenaikanharga jual rata-rata CPO sebesar 17% dari Rp 7.112/kgdi tahun 2013 menjadi Rp 8.320 di tahun 2014.
Oil PalmIn 2014, the Company's CPO production increasedby 7% or by 2,644 tons compared to 2013. It wasmainly due to increase of purchase from third parties.
Increased production of CPO and Palm Kernel in2014 occured due to the increasing number ofpurchases of FFB from third parties by 21% from54,838 tons in 2013 to 66,486 tons in 2014eventhough Nucleus FFB production declined from127,740 tons in 2013 to 127,682 tons in 2014, or by0,05% .
The Increase in sales value of CPO in 2014 at Rp55,747 millions or by 19,6 % from Rp 283,564 millionsin 2013 to Rp 339.311 millions in 2014 was mainlydue to the increase in sales volume in 2014 as wellas increase of the average selling price by 17% fromRp 7,112 /kg in 2013 to Rp8,320/kg in 2014.
Produktivitas & Produksi Sawit / Oil Palm Productivity & Production
Indikator / IndicatorsProduktivitas / Productivity :- CPO extraction rate- PK extraction rate- Hasil/Yield CPO (ton/ha) Produksi/Production (ton) :- Minyak kelapa sawit (CPO)- Palm Kernel (PK)
2013
21,23%4,06%
2,04
38.7657.420
2012
21,63%4,00%
3,38
46.2988.567
Produksi TBS / FFB Sales(ton/tahun / (ton/year))
Keterangan / Description
Inti/NucleusPihak Ketiga / Small HolderJumlah
2013
127.74054.838
182.579
2012
136.45777.614
214.072
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Jerengan Karet - Bati Bati, Kalimantan Selatan.Raw Material Storage - Bati Bati, South Kalimantan.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 86LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk85
2014
21,33%4,29%
1,88
41.4098.325
2014
127.68266.486
194.168
Penjualan CPO / CPO Sales
Keterangan / Description
Nilai / Value (jutaan/million Rupiah)Volume (ton)
2013
283.56439.874
2012
321.10545.357
Penjualan Inti Sawit / Palm Kernel Sales
Berikut ini adalah alur produksi yang digunakan olehPerseroan untuk minyak kelapa sawit (CPO):
The following is the production flowchart whichillustrates the Company’s crude palm oil productionprocess:
Penebahan /Stripping
Pelumatan /Digesting
Pengempaan /Pressing
Minyak Sawit /Crude Palm oil
Pemurnian minyak /Clarification
Penyimpanan CPO /CPO storage
Pembersihan dan pemisahan /Cleaning and separation
Berikut ini ringkasan mengenai kegiatan produksi CPO:
1. Penerimaan bahan baku (TBS): penerimaan TBSdari pemasok/kebun di loading ramp;
2. Perebusan (sterilizer): proses perebusan denganudara bertekanan tinggi, untuk menghentikanoksidasi enzimatis, dan agar buah brondol mudahlepas dari tandan;
3. Penebahan/stripper: proses pelepasan buahbrondol dari tandan;
4. Pelumatan (digester): proses pengadukan,pencampuran untuk melumatkan buah agar mudahdiekstraksi di mesin press;
5. Pengempaan (pressing): proses pengempaan agarminyak terekstrasi/terperas keluar menjadi crude oil;
6. Pengolahan inti sawit:- Pembersihan dan pemisahan: pembersihan serat di
cangkang dan pemisahan cangkang dari inti sawit;- Penyimpanan palm kernel (kernel bunker): inti
sawit dikeringkan dalam kernel silo dryerlaludisimpan di kernel bunker;
- Pengiriman: inti sawit dikirimkan untuk dijualdalam bentuk bulk/curah ke KCP (kernel crushingplant) atau ke pelabuhan;
7. Pengolahan minyak sawit:- Pemurnian minyak (clarification): proses pemurnian
minyak dari kontaminasi air dan kotoran;- Penyimpanan CPO (CPO storage tank): minyak
sawit yang baik disimpan di tangki CPO;- Pengiriman: minyak sawit dikirimkan dengan
menggunakan mobil tangki CPO ke pabrikrefinery atau pelabuhan.
Perseroan juga memiliki instalasi pembangkit listrikdengan turbin uap yang menggunakan bahan bakudari limbah serat buah kelapa sawit.
Below is a summary of the CPO production line:
1. Receipt of raw materials (FFB): receipt of FFB fromsuppliers/plantations through the loading ramp;
2. Boiling (sterilizer): boiling using high pressure air,to halt enzymatic oxidizing, and to make the fruiteasily detach from the bunch;
3. Stripping: removal of the fruits from the bunch;
4. Digesting: stirring to soften the fruit for easierextraction and placement into the pressing machine;
5. Pressing: to extract/wring out oil to be made intocrude oil;
6. Palm Kernel processing:- Cleaning and separation: cleaning of fibers from the
shell and separation of the shell from the kernel;- Storage of the palm kernel (in the kernel bunker):
the palm kernel is dried in the kernel silo dryerand then stored in the kernel bunker;
- Shipping: the palm kernel is shipped to be sold inbulk to KCPs (kernel crushing plant) or to sea ports.
7. Palm oil processing:- Clarification: purifying the oil from water and dirt
contaminants;- Storage of CPO in storage tanks: the palm oil is
stored in CPO tanks;- Shipping: the palm oil is transported using CPO
tankers to refineries or seaports.
The Company owns electric power plants that usessteam turbine fueled by waste fibers from palm fruits.
Penerimaan Bahan Baku (TBS)/Receipt of Raw Materials (FFB)
Pengiriman/Shipping
Pengiriman/Shipping
Penyimpananpalm kernel(kernel silo) /
Storage of PalmKernel in
Inti Sawit / Palm Kernel
Perebusan/Sterilizer
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 88LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk87
Keterangan / Description
Nilai / Value (jutaan/million Rupiah)Volume (ton)
2013
22.0987.666
2012
24.8378.115
2014
339.31140.761
2014
40.1168.428
Perseroan memiliki 1 (satu) pabrik pengolahan CPOyang terletak di Kintap (Kalimantan Selatan) denganperkembangan kapasitas selama 3 tahun terakhirsebagai berikut:
The Company has one CPO refinery mill located inKintap (South Kalimantan) whose capacity hasdeveloped during the past three years as follows:
Pengendalian Mutu
Perseroan senantiasa menjaga kualitas produk-produk yang dihasilkannya, dengan melakukanpengawasan dan pengendalian melalui sortir setelahproses produksi dilaksanakan. Perseroan jugamemiliki fasilitas laboratorium untuk memeriksa mutuproduk.
Seluruh produk karet lembaran (RSS) dan karetremah (SIR) dari Perseroan telah memenuhi StandarNasional Indonesia (SNI), yang menjamin kualitasproduksi karet Perseroan untuk pasar dalam negeridan luar negeri.
Perseroan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 mengenai Sistem Manajemen Mutu untukproduksi karet remah, dan berencana untukmendapatkan sertifikat ISO 14000 tentang StandarManajemen Lingkungan untuk produksi MinyakKelapa Sawit.
Quality Control
The Company continuously maintains the quality ofits products by conducting oversight and controlthrough sorting following the production process.The Company’s laboratories also can inspect thequality of its products.
All Rubber Sheet (RSS) and Crumb Rubber (SIR)products produced by the Company are incompliance with Indonesia National Standard (SNI)to meet quality requirements for rubber productsboth for local and export markets.
The Company obtained ISO 9001: 2008 certificationconcerning Quality Management ManagementSystem for Crumb Rubber Production, and plans toobtain ISO 14000 certification for EnvironmentalManagement Standard for Crude Palm Oil production.
*)Asumsi dalam setahun 285 hari kerja, 20 jam kerja per hari dan total kapasitas pabrik 45 ton/jam /Assumption in a year with 285 working days, 20 working hours a day and total mills capacity of 45 ton/hour.
Lokasi / Location
Kintap. Kalimantan Selatan
(ton/tahun / (ton/year))
Nama Perusahaan/
Company Name
KJW:Kapasitas Terpasang/Design Capasity *)Kapasitas Terpakai/Utilization
Persentase
2013
256.500182.579
71,2%
2012
256.500214.072
83,5%
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Panel Kontrol Sterilizer - PMKS Kintap, Kalimanta Selatan.Sterilizer Control Panel - Palm Oil Mill Kintap, South Kalimantan.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 90LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk89
2014
256.500194.168
75,7%
Tinjauan Keuangan
a. Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan Perseroan secara ringkasdapat dilihat dalam tabel berikut ;
Financial Review
a. Financial Position
Company's financial position is reported in summarywhich is presented in the following table;
Dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah
Penjelasan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31Desember 2013
Aset
Aset lancar
Aset lancar Perseroan tercatat sebesar Rp 236.785juta pada akhir tahun 2014, mengalami penurunanRp 19.217 juta atau 7,5% dari akhir tahun 2013.Penurunan tersebut antara lain disebabkan olehpenurunan pada kas dan setara kas sebesar Rp13.512 juta karena penerimaan dari hasil perolehanpenawaran umum perdana saham di bulan Mei 2011serta pinjaman bank baru di tahun 2014 dari BankBNI dan Bank Exim telah digunakan untukpengembangan lahan, infrastuktur, pembangunanpabrik, dan penanaman tanaman kebun Perseroan.
The explanation for the comparison between theyear ended 31 December 2014 and the year ended31 December 2013 is provided as follows.
Asset
Current asset
Current assets of the Company was at Rp 236,785million by the end of 2014, a decrease of Rp 19,217million or 7.5 % from end of year 2013. The decreaseoccurred was due to decrease in cash and equivalentamounting to Rp 13,512 million, because the proceedfrom the initial public offering in the month of May2011 and new loan proceed in 2014 from Bank BNIand Exim Bank was used for land development,infrastructure, plant construction, and planting TheCompany's estate.
Uraian
ASET
Aset LancarAset Tidak lancarTOTAL ASET
LIABILITAS
Liabilitas Jangka PendekLiabilitas Jangka PanjangTOTAL LIABILITAS
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2013
256.0032.403.0352.659.037
395.989988.677
1.384.666
32.632
1.274.372
2.659.037
Item
ASSETS
Current assetNon-Current assetTOTAL ASSETS
LIABILITY
Current LiabilityNon-Current LiabilityTOTAL LIABILITY
NON-CONTROLLING INTERESTS
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITY DAN EQUITY
31 Desember / December 31
Piutang usaha mengalami penurunan signifkan yaitudari Rp 29.257 juta pada akhir tahun 2013 menjadiRp 13.759 juta di akhir 2014, turun sebesar Rp15.499 juta atau 52,9 % yang terjadi karenapercepatan pembayaran pelanggan di akhir tahundi akhir tahun yang juga mengakibatkan jumlah harirata-rata piutang usaha turun dari 16 hari di tahun2013 menjadi 7 hari di tahun 2014.
Persediaan mengalami penurunan sebesar Rp 34.672juta atau 40,05% dari Rp 86.574 juta di tahun 2013menjadi Rp 51.902 juta di tahun 2014. Penurunanini terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualanPerseroan di tahun 2014 sebesar 17% dibandingkanpenjualan di tahun 2013.
Aset tidak lancar
Aset tidak lancar Perseroan meningkat sebesarRp 422.670 juta, atau 17,6%, dari Rp 2.403.035juta pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 2.825.705juta pada akhir tahun 2014. Kenaikan pada asettidak lancar Perseroan terutama disebabkan olehkenaikan pada tanaman belum menghasilkan danmenghasilkan di mana terjadi kenaikan sebesar Rp231.615 juta dari Rp 1.520.199 juta pada akhir tahun2013 menjadi Rp 1.751.814 juta pada akhir tahun2014 yang disebabkan oleh investasi Perseroanpada tanaman belum menghasilkan. Aset tetap jugamengalami kenaikan sebesar Rp 152.885 juta yangnaik dari Rp 821.239 juta di tahun 2013 menjadiRp 974.123 di tahun 2014 yang bertujuan untukpembangunan pabrik kelapa sawit dan karet besertainfrastrukurnya.
Liabilitas
Liabilitas jangka pendek
Pada tahun 2014, Perseroan mencatat liabilitasjangka pendek sebesar Rp 447.982 juta atau naiksebesar Rp 51.993 juta, atau sebesar 13,1%dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp395.989 juta. Kenaikan ini disebabkan terutama
Account Receivables decreased significantly byRp 15,499 million or 52.9%, from Rp 29,257 in theend of 2013 to Rp 13,759 in the end of 2014 whichwas due to increased customer payment in the endof the year of 2014 resulting a decrease of averageaccount receivables day from 16 days in 2013 to 7days in 2014.
Inventories decreased by Rp 34,672 million or 40.05%from Rp 86,574 million in 2013 to Rp 51,902 millionin 2014. The decrease was mainly due to increasein sales by 17% in 2014 compared to 2013 sales.
Non-current asset
Company's non-current assets has increased byRp 422,670 million, or 17.6%, from Rp 2,403,035million by the end of 2013 to Rp 2,825,705 millionby the end of 2014. Increase in non-current assetsof the Company is primarily due to increases innumber of immature plants which increased by Rp231,615 million from Rp 1,520,199 million by theend of 2013 to Rp 1,751,814 million by the end of2014 due to Company investment in immature plants.Fixed assets also increased by Rp 152,885 million,from Rp 821,239 million in 2013 to Rp 974,123 in2014 aiming to construct palm oil and rubber millsas well as their supporting infrastructure.
Liabilities
Current liabilities
In 2014, the Company recorded a short-term liabilitiesamounted to Rp 447,982 million or was increasedby Rp 51,993 million, or 13.1% compared to theyear 2013 which was recorded at Rp 395,989 million.
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
2012
336.8041.903.8752.240.679
408.300579.098987.398
34.173
1.253.281
2.240.679
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 92LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk91
2014
236.785
2.825.705
3.062.490
447.982
1.298.850
1.746.832
30.215
1.315.658
3.062.490
dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah
Uraian
Penjualan BersihBeban Pokok PenjualanLaba Kotor
BEBAN USAHABeban PenjualanBeban Umum dan AdministrasiJUMLAH BEBAN USAHA
LABA USAHA
PENDAPATAN OPERASI LAINPenghasilan bunga dan jasa giroPenjualan produk sampinganJasa ManajemenLaba (rugi) penjualan aset tetapLain-lain - bersih
BEBAN OPERASI LAINBeban bungaKerugian kurs mata uang asing - bersihBeban pajakRugi penghapusan investasiLain-lain bersihPENGHASILAN (BEBAN)OPERASI LAIN
Bagian Rugi Perusahaan Asosiasi
LABA SEBELUM BEBAN PAJAKPENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILANPajak kiniPajak tangguhanBeban pajak bersih
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
LABA BERSIH YANG DAPATDIATRIBUSIKAN KEPADAPemilik Entitas IndukKepentingan nonpengendali
2013
648.516428.311220.204
(9.398)(44.066)(53.483)
166.721
6.5862.6651.215
6783.497
(48.413)(12.389)
(1.956)(6.896)
(519)(55.532)
-
111.189
(29.661)(11.492)(41.154)
70.035
67.778
31 Desember / December 31
2012
681.864429.685252.179
(10.404)(43.790)(54.194)
197.986
19.6747.352-
23.8506.445
(42.364)(5.690)(7.709)
-(558)1.000
(64)
198.922
(35.506)(9.685)
(45.191)
153.731
150.489
Description
Net SalesCost of Goods Sold
Gross Profit
OPERATING EXPENSESSelling Expenses
General and administrativeTOTAL OPERATING EXPENSES
INCOME FROM OPERATIONS
OTHER OPERATION INCOMEInterest income and finance charges
Sales of other productsManagement Fee
Gain (loss) on sales of fixed assetsOthers - net
OTHER OPERATING EXPENSESInterest expense
Loss on foreign exchange - netTax Expenses
Impairment loss on investmentOthers - net
OTHER OPERATINGINCOME (EXPENSES)
Share in Loss of associated Company
INCOME BEFORE INCOMETAX EXPENSE
INCOME TAX EXPENSECurrent
DeferredIncome Tax Expense- Net
NET INCOME
NET INCOME ATTRIBUTABLE TO
Owners of the Company
karena kenaikan utang bank jangka panjang yangjatuh temp dalam satu tahun sebesar 52,5% atauRp 68.704 juta dari Rp 130.755 juta di tahun 2013menjadi Rp 199.460 juta di tahun 2014 Peningkatantersebut diantaranya adalah peningkatan utang bankjangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahunkepada kepada Bank Negara Indonesia, Bank Mandiridan Bank Permata.
Liabilitas jangka panjang
Pada sisi liabilitas jangka panjang, tercatat adanyakenaikan sebesar Rp 310.173 juta, atau 31,4 %,dari Rp 988.677 juta pada akhir tahun 2013 menjadiRp 1.298.850juta pada akhir tahun 2014. Kenaikanterutama terjadi pada utang bank jangka panjangyang meningkat sebesar Rp 254.866 juta, atau28,9%, dari Rp 882.555 juta pada akhir tahun 2013menjadi Rp 1.137.422 juta pada akhir tahun 2014yang terutama disebabkan oleh perolehan utangbaru dari Bank Exim dan penarikan kredit investasidari Bank BNI di entitas anak.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2014 mengalamipeningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitusebesar Rp 41.287 juta atau 3,2%, dari Rp 1.274.372juta pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 1.315.658juta pada akhir tahun 2014 yang terutama disebabkanoleh peningkatan saldo laba sebesar Rp 43.703 juta,atau 10,2%, dari Rp 430.354 juta pada akhir tahun2013 menjadi Rp 474.057 juta pada akhir tahun2014.
b. Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Tabel berikut ini menjelaskan data hasil operasionalPerseroan.
This increase was due to increase on current portionof long term loan by 52.5% or Rp 68,704 million,from Rp 130,755 million in 2013 to Rp 199,460million in 2014. Those increase was due to an increasein current portion of long term bank lon to the BankNegara Indonesia, Bank Mandiri, and Bank Permata.
Non-current liabilities
The Company recorded an increase of non-currentliabilities amounted to Rp 310,173 million, or 31.4%,from Rp 988,677 million by the end of 2013 to Rp1,298,850 million by the end of 2014. The increasemainly occurred in long-term bank loan with increaseof Rp 254,866 million, or 28.9%, from Rp 882,555million by the end of 2013 to Rp 1,137,422 millionby the end of 2014 mainly due to new loan proceedfrom Bank Exim and withdrawal of investment loanfrom Bank BNI in subsidiaries.
Equity
Equity of the Company as of 31 December 2014was increased by Rp 41,287 million or 3.2%, fromRp 1,274,372 million in 2013 to Rp 1,315,658 millionby the end of 2014, primarily due to an increase inretained earnings of Rp 43,703 million, or 10.2%,from Rp 430,354 million in 2013 to Rp 474,057million by the end of 2014.
b. Consolidated Income Statement
The table below presents the data of the Company’sbusiness income.
Penjualan Bersih
Penjualan bersih Perseroan meningkat sebesar Rp112.096 juta atau 17%, dari penjualan bersih tahun2013 sebesar Rp 648.516 juta menjadi sebesarRp 760.611 juta pada tahun 2014. Peningkatanpenjualan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya
Net Sales
Net sales was increased by 17% or Rp 112,092million, from Rp 648,516 million in 2013 to Rp760,611 million in 2014. The Increased was mainlydue to increase on CPO sales by 20% from Rp283,564 million in 2013 to Rp 339,311 million in
Penjelasan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31Desember 2013.
The explanation for comparison between the yearended 31 December 2014 and the year ended 31December 2013 is provided as follows.
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 94LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk93
2014
760.611544.718215.893
(19.435)(51.991)(71.425)
144.468
2.3613.9752.900
1156.904
(76.081)(1.360)(6.830)
-(424)
(68.440)
-
76.028
(9.202)(15.140)(24.342)
51.686
50.498
tahun 2013 menjadi Rp 19.435 juta pada tahun2014, terutama disebabkan oleh naiknya biayapengiriman CPO dan karet seiring dengan naiknyajumlah penjualan CPO dan karet.
Beban Umum dan Administrasi
Beban umum dan administrasi Perseroan naiksebesar Rp 7.905 juta, atau 18%, dari Rp 44.086juta pada tahun 2013 menjadi Rp 51.991 juta padatahun 2014. Peningkatan yang terjadi pada bebanumum dan administrasi terutama disebabkan olehmeningkatnya beban gaji, upah dan tunjangankaryawan, akibat dari kenaikan upah karyawan danpenambahan karyawan seiring denganpengembangan dan pertumbuhan Perseroan.
Kerugian Selisih Kurs - Bersih
Kerugian selisih kurs - bersih Perseroan menurunsebesar Rp 11.029 juta dari sebelumnya sebesarRp 12.389 juta pada tahun 2013 menjadi Rp 1.360juta pada tahun 2014. Penurunan kerugian yangterjadi terutama disebabkan oleh di tahun 2013,kerugian kurs atas utang bank jangka panjang padabank Permata dan JP Morgan International Bankyang disebabkan melemahnya nilai tukar Rupiahterhadap Dolar sepanjang tahun 2013 secarasignifikan dari Rp 9.670/1 USD menjadi Rp 12.189/1USD atau melemah sebear 26%, sedangkan di tahun2014, tidak terjadi penurunan nilai tukar Rupiahterhadap Dolar secara signifikan.
Penghasilan Bunga
Penghasilan bunga Perseroan menurun sebesar Rp4.225 juta dari Rp 6.586 juta di tahun 2013 menjadiRp 2.361 juta di tahun 2014. Penurunan ini terutamadisebabkan oleh rata-rata penempatan dana diDeposito di tahun 2014 sejumlah Rp 42 miliar yanglebih rendah dibandingkan dengan rata-ratapenempatan deposito di tahun 2013 sejumlah Rp121 miliar, sehingga pendapatan bunga di tahun2014 lebih rendah dibandingkan di tahun 2013.
in 2013 to Rp 19,435 million in 2014, primarily dueto incresed shipping costs as increased CPO andrubber sales numbers.
General and Administrative Expenses
The Company's general and administrative expensesincreased by Rp 7,905 million, or 18%, from Rp 44,086million in 2013 to Rp 51,911 million in 2014. Theincrease occurred in general and administrativeexpenses primarily due to increased salaries, wagesand employee benefits as a result of employee wageincreases and additional number of employees tomatch the business development and growth of theCompany.
Loss on Foreign Exchange - Net
Loss on foreign exchange - net of the Company hasincreased by Rp 11,029 million from Rp 12,389 millionin 2013 to Rp 1,360 million in 2014. The increase inloss is mainly due to in 2013, foreign exchange losseson long-term bank loan at Bank Permata amountingdebt to JP Morgan International Bank due to significantweakening rupiah against US dollar during the year2013 from Rp 9.670/1 USD to Rp 12.189/1 USD ordrop by 26%, while in 2014, there was no significantRupiah weakening against US Dollar.
Interest Income
Interest income of the Company has decreased byRp 4,225 million from Rp 6,586 million in 2013 to Rp2,361 million in 2014. This decrease was primarilydue to the average placement of funds on deposit bythe end of 2014 amounting to Rp 42 billion is lowerthan the average placement of deposits in 2013amounting to Rp 121 billion, so the interest incomein 2014 was lower than in 2013.
penjualan CPO sebesar 20% dari Rp 283.564 jutapada tahun 2013 menjadi Rp 339.311 juta padatahun 2013 serta peningkatan penjualan karet sebesar11% dari Rp 319.658 di tahun 2013 menjadi Rp356.413 di tahun 2014.
Walaupun volume penjualan karet meningkat sebesar39% dari 11.725 ton di tahun 2013 menjadi 16.299ton di tahun 2014, namun harga jual rata-ratakomoditas karet menurun 20%. Dengan penurunanharga jual ini, peningkatan volume penjualan karettidak memberi kontribusi peningkatan nilai penjualansecara signifikan.
Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan Perseroan naik sebesar Rp116.406 juta, atau 27%, dari Rp 428.311 juta padatahun 2013 menjadi Rp 544.718 juta pada tahun2014. Kenaikan pada beban pokok penjualanPerseroan terutama disebabkan oleh meningkatnyaproduksi CPO dan Karet masing-masing sebesar7% dan 11% jika dibandingkan dengan produksitahun 2013, seperti dibahas di tinjauan bisnis sertakenaikan upah dan gaji karyawan.
Persentase kenaikan beban pokok penjualan yangtidak seiring dengan persentase kenaikan penjualandisebabkan oleh penurunan harga jual rata-ratakomoditas karet sehingga kenaikan volume penjualankaret tidak memberi pengaruh yang signifikanterhadap nilai penjualan oleh karena itu persentasekenaikan penjualan tidak seiring dengan persentasekenaikan beban pokok penjualan.
Laba Kotor
Laba kotor Perseroan menurun sebesar Rp 4.311juta, atau 2%, dari Rp 220.204 juta di tahun 2013menjadi Rp 215.893 juta di tahun 2014 yang terutamadisebabkan oleh penurunan harga jual rata rata karet.
Beban Penjualan
Beban penjualan Perseroan meningkat sebesar Rp10.037 juta, atau 107%, dari Rp 9.398 juta pada
2014 as well as rubber sales increased by 11% fromRp 319,658 in 2013 to Rp 356,413 in 2014.
Eventhough the rubber sales volume was increaseby 39% from 11,725 tons in 2013 to 16,299 tons in2014, its average selling price drop by 20%. Due tothis price drop, the sales volume increase of rubberdidn't contribute significanly to the sales value intotal.
Cost of Sales
Cost of sales of the Company has increased by Rp116,406 million, or 27%, from Rp 428,311 million in2013 to Rp 544,718 million in 2014. The increase inthe Company's cost of sales was primarily due toincreased production palm oil and rubber by 7% and11% respectively, compared to 2013 production, asdiscussed in the business review as well as increaseof The Company's employee salary and wages.
The Increase percentage of cost of sales is howevernot in line with the decrease percentage in sales dueto significant lower average selling price of rubberso the increase in sales volume of rubber failed togive any significant impact on the value of sales.Therefore the increase percentage of the sales wasnot in line with the increase percentage of cost ofsales.
Gross Profit
Gross profit has decreased by Rp 4,311 million, or2%, from Rp 220,204 million in 2013 to Rp 215,893million in 2014 primarily due to lower average sellingprices of rubber.
Sales Expenses
Sales Expenses of the Company has increased byRp 10,037 million, or 107%, from Rp 9,398 million
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 96LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk95
menjadi Rp 1.188 juta pada tahun 2014 yangterutama disebabkan oleh meningkatnya persentasekepemilikan Perseroan terhadap entitas anak danpenurunan laba bersih Perseroan.
Laba bersih atas Pemilik Entitas Induk
Laba bersih atas Pemilik Entitas Induk Perseroanturun sebesar Rp 17.280 juta , atau 25%, dari Rp67.778 juta pada tahun 2013 menjadi Rp 50.498juta pada tahun 2014 yang terutama disebabkanoleh menurunnya laba usaha sebesar 13% danmeningkatnya beban bunga sebesar 57%.
c. Laporan Arus Kas
Penjelasan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31Desember 2013.
million in 2014 primarily due to increase percentageof The Company's ownership in it's subsidiaries anddecrease of The Company's net income.
Net income attributable to the owner of the Company
Net income attributable to the owner of the Companyhas decreased by Rp 17,280 million, or 25%, fromRp 67,778 million in 2013 to Rp 50,498 million in2014 was mainly due to decrease of operating profitby 13% and increase of interest expenses by 57%.
c. Cash flow Statement
The explanation on comparison between the yearended 31 December 2014 and the year ended 31December 2013 is as follows.
dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas diperoleh dari aktivitas operasi Perseroanmeningkat sebesar Rp 40.192 juta, atau 73% dariRp 55.194 juta di tahun 2013 menjadi Rp 95.385juta di tahun 2014. Peningkatan ini terjadi terutamadisebabkan oleh peningkatan penerimaan daripelanggan sebesar 24% karena peningkatanpenjualan di tahun 2014.
Cash Flow from Operating Activities
Cash flows from the Company's operating activitieshas increased by Rp 40,192 million, or 73%, fromRp 55,194 million in 2013 to Rp 95,385 million in2014. This increase was mainly due to increase ofcustomer payment by 24% related to increase ofsales in 2014.
Uraian
Arus Kas Dari Aktivitas OperasiArus Kas Dari Aktivitas InvestasiArus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIHKAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWALTAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIRTAHUN
2013
55.194(509.911)
319.467
(135.250)
221.227
85.976
31 Desember / December 31
Description
Cash Flow from Operating ActivitiesCash Flow from Investing Activities
Cash Flow from Financing Activities
NET INCREASE (DECREASE) INCASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTSAT BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTSAT END OF YEAR
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Beban Bunga
Beban bunga Perseroan naik sebesarRp 27.667 juta, atau 57%, dari Rp 48.413 juta padatahun 2013 menjadi Rp 76.081 juta pada tahun2014. Kenaikan pada beban bunga terutama karenameningkatnya utang bank jangka panjang.
Laba penjualan aset tetap menurun sebesar Rp 563 juta atau 83% dari Rp 678 juta di 2013 menjadi Rp115 juta di 2014 disebabkan pada tahun 2013terdapat penjualan aset tetap yang sudah usangmilik entitas anak Perseroan yang yang lebih banyakkuantitasnya dibandingkan di tahun 2014.
Beban Pajak
Beban Pajak Perseroan naik sebesar Rp 4.875 jutaatau sebesar 249% dari Rp 1.956 juta di tahun 2013menjadi Rp 6.830 juta di tahun 2014 disebabkanoleh denda pajak di tahun 2014 yang jumlahnyalebih banyak dibanding di tahun 2013.
Rugi Penghapusan Investasi
Rugi penghapusan investasi berkurang sebesar100% dari Rp 6.896 juta di tahun 2013 menjadi nihildi tahun 2014, disebabkan oleh di tahun 2014 tidakterdapat penghapusan investasi.
Beban Pajak- Bersih
Beban pajak Perseroan mengalami penurunansejumlah Rp 16.811 juta, atau 26%, dari Rp 41.154juta pada tahun 2013 menjadi Rp 24.342 juta padatahun 2014. Penurunan pada beban pajak terutamadisebabkan oleh penurunan laba sebelum pajakPerseroan pada tahun 2014 sebesar Rp35.160 jutaatau 31% dari Rp 111.189 juta ditahun 2013 menjadiRp 76.028 juta di tahun 2014.
Kepentingan Non Pengendali atas laba bersih
Anak Perusahaan.
Kepentingan non pengendali atas laba bersih AnakPerusahaan Perseroan menurun sebesar Rp 1.069juta, atau 47%, dari Rp 2.257 juta pada tahun 2013
Interest Expense
Company's interest expense has increased by Rp27,677 million, or 57%, from Rp 48,413 million in2013 to Rp 76,081 million in 2014. The increase ininterest expense is primarily due to increased of longterm bank loan.
Gain on sales of fixed assets was decreased byRp 563 million or 83% from Rp 678 million in 2013to Rp 115 million in 2014 was mainly due to salesof The Company's subsidiary obsolete fixed assetsin 2013 is higher than in 2014.
Tax-Expense
Tax expenses has increased by Rp 4,875 million or249% from Rp 1,956 million in 2013 to Rp 6,830million in 2014 because tax penalty in 2014 is higherthan in 2013.
Impairment loss on investment
Impairment loss on investment has decreased by100%, from Rp 6,896 million di 2013 to nil in 2014,because of no Impairment loss on investment in2014 occured.
Tax Expense- Net
Company's tax expense has decreased by Rp 16,811million, or 26%, from Rp 41,154 million in 2013 toRp 41,154 million in 2014. The decrease in incometax expense was primarily due to decrease in theCompany's profit before tax in 2014 amounted toRp 35,160 million or 31%, from Rp 111,189 millionin 2013 to Rp 76,028 million in 2014.
Non-Controlling interest in net income of
Company's subsidiaries
Non-controlling interest in net income of the Companysubsidiaries has decreased by Rp 1,069 million, or47%, from Rp 2,257 million in 2013 to Rp 1,188
2012
246.306(532.369)
11.595
(274.468)
495.695
221.227
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 98LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk97
2014
95.386(426.586)
317.688
(13.512)
85.976
72.464
Penerimaan kas dari pelanggan naik sebesar Rp154.361 juta, atau 24% dari Rp 637.249 juta padaakhir tahun 2013 menjadi Rp 791.611 juta padaakhir tahun 2014 disebabkan oleh meningkatnyapenjualan bersih Perseroan sebesar 17% di tahun2014.
Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan danlain-lain meningkat Rp 48.832 juta, atau 10%, dariRp 475.896 juta pada tahun 2013 menjadi Rp524.728 juta pada tahun 2014 terutama disebabkanoleh kenaikan gaji, upah, dan tunjangan sertapembayaran utang kepada pihak ketiga ataspembelian bahan olah karet dan bahan pembantu.
Pembayaran beban bunga Perseroan meningkatsebesar Rp 55.308 juta atau sebesar 73% dari Rp75.764 juta pada akhir tahun 2013 menjadi Rp131.073 juta pada akhir tahun 2014 yang disebabkanoleh naiknya tingkat suku bunga atas utang bankdan bunga dari pencairan baru utang bank.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas digunakan untuk aktivitas investasi menurunsebesar Rp 83.325 juta, atau 16% dari Rp 509.911 juta pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 426.586juta pada akhir tahun 2014. Penurunan ini terjaditerutama penurunan penerimaan bunga danpenurunan pengeluaran modal di tahun 2014.
Penggunaan kas untuk penambahan tanaman belummenghasilkan menurun sebesar Rp 35.739 juta, atau15% dari Rp 238.093 juta pada akhir tahun 2013menjadi Rp 202.354 juta pada akhir tahun 2014yang disebabkan oleh di tahun 2014 penanamanuntuk tanaman baru kelapa sawit dan karet lebihsedikit dibandingkan dengan penanaman di tahun2013.
Perolehan aset tetap menurun sebesar Rp 89.119juta atau 34%, dari Rp 259.744 juta di tahun 2013menjadi Rp 170.625 juta di tahun 2014 terutamadisebabkan oleh di tahun 2014, pembangunan PabrikMinyak Kelapa Sawit ke dua Perseroan di KalimantanSelatan mendekati masa penyelesaiannya.
Cash receipts from customers has increased byRp 154,361 million, or 24% from Rp 637,249 millionby the end of 2013 to Rp 791,611 million by the endof 2014 due to increased net sales of the Companyby 17% in 2014.
Cash payments to suppliers, employees and othershas increased by Rp 48,832 million, or 10%, fromRp 475,896 million in 2013 to Rp 524,728 million in2014 primarily due to increases in salaries, wages,and other benefits as well as repayment of debt tothird party for the purchase of rubber raw materialsand auxiliary materials.
Payment of the Company's interest expense hasincreased by Rp 55,308 million or 73% from Rp75,764 million by the end of 2013 to Rp 131,073million by the end of 2014 due to the increase ofinterest of existing bank loan and interest of newbank loan drawdown.
Cash Flow from Investing Activities
Cash flow used in investing activities has decreasedby Rp 83,325 million, or 16% from Rp 509,911 millionby the end of 2013 to Rp 426,586 million by the endof 2014. This decrease occurred primarily becauseof decrease in interest received and decrease ofcapital expenditure in 2014.
The cash flow for of immature plantation hasdecreased by Rp 35,739 million, or 15% from Rp238,093 million by the end of 2013 to Rp 202,354million by the end of 2014 because of rubber andpalm oil new plantation in 2014 is lesser than 2013new plantation.
Fixed assets acquisition has decreased by 34% oramounted to Rp 89,119 million, from Rp 259,744million in 2013 to Rp 170,625 million in 2014, wasmainly due to the construction of the second OilPalm Processing Mill in Kalimantan Selatan in 2014has reached its completion stage.
Penerimaan bunga mengalami penurunan sebesar64% atau Rp 4.225 juta, dari Rp 6.586 juta di tahun2013 menjadi Rp 2.361 juta di tahun 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh rata-rata penempatandana di Deposito di tahun 2014 sejumlah Rp 42miliar, yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata penempatan deposito di tahun 2013 sejumlahRp 121 miliar, sehingga penerimaan bunga di tahun2014 lebih rendah dibandingkan di tahun 2013.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Perolehan kas bersih dari aktivitas pendanaanPerseroan sepanjang tahun 2014 berkurang sebesarRp 1.779 juta dari Rp 319.467 juta pada akhir tahun2013 menjadi Rp 317.688 juta pada akhir tahun2014, yang terutama disebabkan berkurangnyaperolehan utang bank di tahun 2014 dibandingkandengan perolehan utang bank di tahun 2013.
Pembayaran dividen kepada pemegang sahammenurun sebesar Rp 38.367 juta, atau 85% dari Rp45.145 pada tahun 2013 menjadi Rp 6.778 jutapada tahun 2014 disebabkan di tahun 2014Perseoran melakukan pembayaran dividen kepadapemegang saham sebesar Rp 1,80/saham atau10% dari laba bersih setelah pajak, sesuai dengankeputusan RUPS Tahunan tahun buku 2013,sedangkan di tahun 2013 pembayaran dividen adalahsebesar 11,96/saham atau 30% dari laba setelahpajak.
Pada tahun 2014, Perseroan melakukan penerimaandan pembayaran atas utang bank, dengan jumlahbersih masing-masing sebesar Rp 483.196 juta danRp (171.335) juta. Sedangkan di tahun 2013, jumlahbersih atas pembayaran dan penerimaan dari bankmasing-masing sebesar Rp 511.683 juta dan Rp(146.688 ) juta. Pada tahun 2014, Perseroanmendapat pinjaman dari Bank BNI Tbk, dan BankExim dan melakukan pembayaran pinjaman kepadaBank BNI Tbk, ank Mandiri Tbk dan Bank PermataTbk
Interest received was decrease by 64% or Rp 4,225million, from Rp 6,586 million in 2013 to Rp 2,361million in 2014. This decrease was primarily due tothe average placement of funds on deposit by theend of 2014 amounting to Rp 42 billion is lower thanthe average placement of deposits in 2013amounting to Rp 131 billion, so the interest incomein 2014 was lower than in 2013.
Cash Flow from Financing Activities
Net cash flow from financing activities of the Companyduring the year 2014 has decreased by Rp 1,779million, from Rp 319,467 million by the end of 2013to Rp 317,688 million by the end of 2014, whichwas mainly due to decrease of bank loan acqusitionin 2014 compared to 2013 bank loan acquisition.
Dividend payment to shareholders has decreasedby Rp 38,367 million, or 85%, from Rp 45,145 millionin 2013 to Rp 6,778 million in 2014 since in 2013the Company paid dividends to shareholdersamounting to Rp 1.80/shares or 10% of the net profitafter tax, in accordance with the decision of theAnnual General Meeting for fiscal year of 2013, whilein 2013, the dividen payment was Rp 11.96/sharesor 30% of the net profit after tax.
In 2014, the Company made payment and alsoreceipt of new bank loans, and the net amount wasamounted to Rp (171,335) million and Rp 483,196million, respectively. While in 2013, the net amountreceived upon the payment and the received fromthe bank was amounted to Rp 511,683 million andRp (146,688) million, respectively. In 2014, TheCompany received loans from Bank BNI, Tbk andBank Exim and made loan repayments to the BankBNI Tbk, Bank Mandiri Tbk and Bank Permata Tbk.
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 100LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk99
d. Investasi Belanja Modal d. Capital Expenditure
dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah
Di tahun 2015, Perseroan menganggarkan danasebesar Rp 341 miliar untuk alokasi dana belanjamodal yang didanai dari hasil Penawaran SahamUmum Perdana dan kas internal Perseroan. 68%dari jumlah dana atau sebesar Rp 233 miliardigunakan untuk pembelian bibit, penanaman danperawatan tanaman belum menghasilkan dan sisanyasebesar Rp 108 miliar digunakan untuk pembelianaktiva tetap Perseroan.
Realisasi belanja modal dapat berbeda denganrencana karena berbagai faktor termasuk diantaranyakenaikan biaya di luar perkiraan, kemampuanPerseroan untuk menghasilkan arus kas yangmemadai dari operasi Perseroan dan kemampuanPerseroan untuk mendapatkan pendanaan yangmencukupi dari pihak ketiga untuk rencana belanjamodal.
In 2015, the Company has budgeted Rp 341 billion for its capital expenditures, with the funding comingfrom the proceeds of the Initial Public Offering aswell as from the Company's internal cash. As muchas 68% of the total fund, or Rp 233 billion will beused to purchase nurseries, planting and maintenanceof immature plants, whereas the balance ofRp 108 billion will be used to purchase fixed assets.
Realization of Capital Expenditure could be significantlydifferent with the amount planned due to variousfactors including unexpected cost increase fromestimate, The Company's ability to generate sufficientcash flow from business operations and TheCompany's ability to obtain sufficient financing fromthird parties for planned capital expenditure.
31 Desember / December 31
Hasil Aktual 2014 dibandingkan Anggaran 2014*) / Actual 2014 Versus Budget 2014*)
Penjualan bersih Perseroan lebih rendah sekitar 33%dibandingkan anggaran tahun 2014 yang terutamadisebabkan oleh berkurangnya penjualan Karetsebesar 7.810 ton atau 32 % dan turunnya hargajual rata-rata karet sebesar 16 % atau Rp 4.203/kg.Penjualan minyak kelapa sawit juga menurun sebesar12.850 ton atau 24 % walaupun harga jual rata-rataminyak kelapa sawit sedikit naik sebesar 4% atausebesar Rp 324/kg.
Produksi karet di tahun 2014 terealisasi sebesar14.754 ton, lebih rendah sekitar 39% jika dibandingkandengan anggaran tahun 2014 sebesar 24.109 ton,yang terutama disebabkan oleh penurunan pembeliankaret dari pihak ketiga sebesar 60% dari 15.687 tonyang dianggarkan di tahun 2014 dibandingkan denganreliasasi pembelian sebesar 6.335 ton di tahun 2014.
The Company net sales was lower by 33% comparedto the 2014 budget primarily due to reduced salesby 7,810 tons of rubber or 32% as well as the declineof the average selling price of rubber by 16% or Rp4,203/kg. Sales of palm oil also decreased by 12,850tons, or 24%, eventhough the average selling priceof palm oil increased by 4% or Rp 324/kg.
Rubber production in 2014 was realized at 14,754tonnes or lower by 39% when compared to thebudget 2014 at 24,109 tons, which was primarilydue to a decrease in the purchase of rubber fromthird party amounting to 60% of the budgeted 15,687tonnes in 2014 compared with realization of purchaseat 6,335 tons in 2014.
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 102LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk101
Uraian
Bibitan
Tanaman Belum Menghasilkan
Aset Tetap
Tanah
Bangunan, Jembatan dan Jalan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Perlengkapan kantor
Aset dalam penyelesaian:
•Bangunan, Jembatan dan jalan
•Mesin dan peralatan
Hak atas tanah
Jumlah
2013
12.308
238.093
32.844
106.761
17.570
7.610
932
81.863
12.163
4.780
514.925
Description
Nurseries
Immature Plantations
Fixed Assets
Lend
Bulidings, bridges and roads
Machinery and tools
Motor vehicles
Office equipment
Constructions in progress:
•Building, bridges and roads
•Machinery and tools
Land rights
Total
2012
37.499
278.369
79.004
73.710
6.839
5.194
1.036
72.095
22.865
-
576.610
Deskripsi / Description
(dalam jutaan rupiah/in Rupiah million)Keuangan / FinancialPenjualan Bersih / Net SalesLaba Kotor / Gross ProfitHasil Operasi / Operating IncomeLaba Bersih - Pemilik Entitas Induk/Net Income-Owners of the Company
(dalam ton / in ton)Produksi / ProductionKaret/RubberKebun Inti / NucleusPihak Ketiga / small HolderTandan Buah Segar/Fresh Fruit BunchKebun Inti / NucleusPihak Ketiga / Small HolderPlasma / PlasmaMinyak Kelapa Sawit / Crude Palm OilInti Kelapa Sawit / Kernel
Harga Jual Rata-rata per kg/Average Sales Price per kgKaret/RubberMinyak Kelapa Sawit / Crude palm OilInti Kelapa Sawit / Kernel
2014 Aktual /Actual 2014
Anggaran 2014 /Budget 2014
Perbedaan 2014 aktual dan anggaran 2014 /
Different 2014 vs 2014 budget (%)2014
10.378
202.354
7.019
79.878
11.022
3.376
1.324
71.127
20.710
1.077
408.265
760.611 215.893 144.468 50.498
14.758 8.423 6.335 194.168 127.682 59.433 7.054 41.409 8.325
21.867 8.324 4.760
1.131.909263.202190.826106.148
24.1098.422
15.687249.098154.593
86.4088.097
53.61110.213
26.0708.0003.429
-33%-18%-24%-52%
-39%0%
-60%-22%-17%-31%-13%-23%-18%
-16%4%
39%
Produksi minyak kelapa sawit lebih rendah sebesar23% dari 53.611 ton yang dianggarkan di anggaran2014, tercapai produksi sebesar 41.409 ton di akhirtahun 2014. Tidak tercapainya target produksi minyakkelapa sawit disebabkan oleh tidak tercapainya targetproduksi inti, pembelian pihak ketiga dan plasmamasing-masing sebesar 17%, 31% dan 13%.
Penurunan harga komoditas merupakan hal yangtidak bisa dikendalikan oleh Perseroan. Penjualanbersih sangat ditentukan oleh harga komoditasinternasional yang volatilitasnya sangat sulit untukdiprediksi baik dalam jangka pendek maupun jangkapanjang. Walaupun faktor permintaan dan penawaranakan komoditas sangat berpengaruh terhadap hargakomoditas karet dan minyak kelapa sawit, banyakfaktor lain yang mempengaruhi pergerakan hargatersebut.
Tidak tercapainya anggaran 2014 untuk laba bersihPerseroan sebesar 52%, terutama disebabkan olehpenurunan nilai penjualan karet karena faktoreksternal yang tidak dapat Perseroan kendalikan,yaitu penurunan harga komoditas karet dunia sekitar16% dari harga yang di anggarkan di tahun 2014.Selain itu juga tidak tercapainya anggaran 2014,disebabkan oleh tidak tercapainya volume penjualanminyak kelapa sawit dan karet di 2014 yang terutamadisebabkan oleh tidak tercapainya target pembeliankepada pihak ketiga.
Realisasi tanam untuk karet maupun kelapa sawit ditahun 2014 belum tercapai sesuai dengan anggaran2014. Target tanam untuk karet terealisasi sebesar13% atau 460 ha dari target seluas 3.500 ha,sedangkan target tanam kelapa sawit terealisasisebesar 19% atau 320 ha dari target 1.652 ha. Tidaktercapainya target tanam tersebut disebabkan olehsulitnya proses pembebasan lahan dan perolehanizin lokasi baru.
Palm oil production under the target by 23% fromthe 53,611 tonnes budgeted in 2014 budget, thusachieved a total production of 41,409 tonnes at theend of 2014.The unachieved palm oil productiontarget was due to unachieved production target fornucleus, small holder and plasma by 17%, 31% and13%, respectively.
The decline in commodity prices are matters that liebeyond the control of the Company. Net sales is verymuch determined by international commodity priceswhose volatility is very hard to predict in short andlong term. Although supply and demand factors willgreatly influence on the commodity prices of rubberand palm oil, many other factors also play their rolewhich influence the price movement.
The reason for unachieved of the 2014 budget forthe Company's net profit at 52% was due to externalfactor that the Company couldn't control i.e thedecliling of world rubber price about 16% from the2014 rubber budgeted price. In addition, theunachieved 2014 budget was mainly due tounachieved sales volume of palm oil and rubber in2014 because of unachieved budget of purchasefrom third parties.
The 2014 realization for planting new crops of rubberand palm oil was not achieved as 2014 budget.Rubber crop planting was realized by 13% or 460hectares from the targeted 3,500 hectares, while thepalm oil was realized by 19% or 320 hectares fromthe targeted 1,652 ha. The unachieved plantingtarget was mainly due to diffculty on landrelinquishmen as well as diffculty on new locationpermit acquisition.
Anggaran 2015 / Budget 2015
Berikut ini adalah penjelasan dari Ringkasan AnggaranPerseroan tahun 2015.
Peningkatan perkiraan produksi karet sebesar 66%dari 14.758 ton di 2014 menjadi 24.543 ton dianggaran 2015 disebabkan oleh kenaikan proyeksiproduksi karet inti sebesar 12% dari 8.423 ton ditahun 2014 menjadi 9.425 ton di anggaran 2015selain itu juga karena peningkatan pembelian karetdari pihak ketiga sebesar 139% dari 6.335 ton ditahun 2014 menjadi 15.118 ton di anggaran tahun2015. Peningkatan signifikan pembelian kepadapihak ketiga di tahun 2015 disebabkan oleh pabrikkaret remah Perseroan di Kalimantan Selatan yangberoperasi penuh di tahun 2015
Kenaikan produksi minyak kelapa sawit sebesar 62%dari 41.409 ton di tahun 2014 menjadi 66.896 tondi anggaran 2015 yang juga diiringi oleh kenaikanproduksi kernel sebesar 59%, disebabkan olehpeningkatan proyeksi produksi TBS kebun inti sebesar24% dari 127.682 ton di tahun 2014 menjadi158.705 ton di anggaran 2015 dan peningkatanperkiraan pembelian TBS dari pihak ketiga sebesar138% dari 59.433 ton di tahun 2014 menjadi 141.414ton di anggaran tahun 2015 serta peningkatanproduksi kebun plasma sebesar 90% dari 7.054 ton
The following is the brief summary of 2015 Company'sBudget
Increase in rubber production forecast by 66% from14,754 tons in 2014 to 24,543 tons in 2015 budgetis mainly due to higher projected nucleus rubberproduction by 12% from 8,423 tons in 2014 to 9,425ton in 2015 budget as well as increase of purchasefrom third parties by 139% from 6,335 tons in 2014become 15,118 tons in 2015 budget. The significantincrease of purchase from third parties is contributedto the a full operation of the Company's crumb rubberprocessing facilities in South Kalimantan in 2015.
The increase in palm oil production by 62% from41,409 tons in 2014 to 66,896 tons as budgetedfor 2015 will also be accompanied by an increase inkernel production by 59%, due to the projectedincrease in FFB production from nucleus plantationby 24% from 127,682 tons in 2014 to 158,705 tonsin 2015 and the increase in third-party purchase ofFFB by 138% from 59,433 tons in 2014 to 141,414tonnes in 2015 budget, as well as increasingproduction by 90% of plasma plantations from 7,054
2014 Aktual /Actual 2014
760.611 215.893 144.468 50.498
14.758 8.423 6.335 194.168 127.682 59.433 7.054 41.409 8.325
21.867 8.324 4.760
Deskripsi / Description
(dalam jutaan rupiah/in Rupiah million)Keuangan / FinancialPenjualan Bersih / Net SalesLaba Kotor / Gross ProfitHasil Operasi / Operating IncomeLaba Bersih - Pemilik Entitas Induk/Net Income-Owners of the Company
(dalam ton / in ton)Produksi / ProductionKaret/RubberKebun Inti / NucleusPihak Ketiga / small HolderTandan Buah Segar/Fresh Fruit BunchKebun Inti / NucleusPihak Ketiga / Small HolderPlasma/PlasmaMinyak Kelapa Sawit / Crude Palm OilInti Kelapa Sawit / Kernel
Harga Jual Rata-rata per kg/Average Sales Price per kgKaret/RubberMinyak Kelapa Sawit / Crude palm OilInti Kelapa Sawit / Kernel
Perbedaan anggaran 2015dan aktual 2014 /
Different 2015 budgetvs 2014 actual (%)
51%14%12%
3%
66%12%
139%61%24%
138%90%62%59%
-2%-4%
-16%
Anggaran 2015 /Budget 2015
1.147.840245.287161.959
51.835
24.5439.425
15.118313.509158.705141.414
13.39066.89613.271
21.4008.0004.000
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 104LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk103
di tahun 2014 menjadi 13.390 ton di tahun 2015.Peningkatan produksi minyak kelapa sawit tersebutsalah satunya ditunjang oleh estimasi Perseroanbahwa pabrik minyak kelapa sawit Perseroan yangkedua di Kalimantan Selatan akan mulai beroperasidi 2015.
Penurunan asumsi harga jual rata-rata minyak kelapasawit dari Rp 8.324 per kg di tahun 2014 menjadiRp 8.000 di tahun 2015 atau penurunan sebesar4%, karena sampai dengan akhir tahun 2014,hargaminyak kelapa sawit berkisar di Rp 8 ribuan yangPerseroan asumsikan akan stabil sampai di akhirtahun 2015.
Asumsi harga jual rata-rata karet turun sebesar 2%dari Rp 21.867 di tahun 2014 menjadi Rp 21.400 dianggaran 2015 disebabkan oleh harga rata-ratakaret sepanjang tahun 2014 berada di kisaran Rp21 ribuan, yang Perseroan asumsikan akan stabilsampai di akhir tahun 2015.
Peningkatan Laba bersih di anggaran 2015 sekitar3% dari aktual 2014 dari Rp 50.498 di 2014 menjadiRp 51.835 di anggaran 2015, terutama disebabkanoleh peningkatan penjualan bersih sebesar 51%.Peningkatan laba bersih yang tidak signifikandibandingkan dengan peningkatan penjualan bersihterutama disebabkan oleh penurunan asumsi hargajual rata-rata komoditas karet dan kelapa sawit sertatambahan beban bunga Perseroan atas tambahanpinjaman bank.
Perseroan menargetkan penanaman pohon karetdan kelapa sawit masing -masing seluas 855 hadan 670 ha di tahun 2015
Informasi Material
1. September 2014 - Pembagian dividen tunaikepada pemegang saham Perseroan dengannilai Rp 1,80/ saham atau setara dengan 10%dividen payout ratio.
tons in 2014 to 13,390 tons in 2015. Increasingproduction of palm oil is contributed by, one of them,the Company estimates that the second palm oil millin South Kalimantan will be in operation in 2014.
Decrease in the assumption of palm oil's averageselling price from Rp8,324 per kg in 2014 to Rp8.000 in 2015 or representing 4% decrease, becauseuntil the end of 2014 the price of CPO is about Rp8 thousands which the Company assumed that theprice will relatively stable until the end of year 2015.
The assumption of rubber average selling price whichdecreased by 2% from Rp 21,867 in 2014 to Rp21,400 in 2015 budget, because in the 2014 theaverage selling price of rubber was at the averageprice of Rp 21 thousands which The Companyassumed that the price will relatively stable until theend of year 2015.
The increased 2015 budgeted Net Income around3% compared to 2014 actual Net income, from Rp50,498 in 2014 to Rp 51,835 in 2015 budget, ismainly due to increased net sales by 51%. Theincreased of net income that is not significantcompared to increase of net sales is mainly due todeclined estimated average sales price of Rubberand Palm oil in 2015 as well as additional interesexpense resulting from additional loan from bank.
The company targets new crop planting of rubberand palm oil for 855 ha and 670 ha, respectively, in2015.
Material Information
1. September 2014 - Distribution of cash dividendpayment to the shareholders at value of Rp 1.80/shares, equivalent to 10% of the dividend payoutratio.
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca
Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampakcukup material terhadap keadaan keuangan danhasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggallaporan Auditor Independen tertanggal 27 Maret2015 atas laporan keuangan yang berakhir padatanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit olehKantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo& Rekan (anggota dari Crowe Horwath International)dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil PenawaranUmum
Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tentang Laporan Realisasi PenggunaanDana Hasil Penawaran Umum dan Keputusan DireksiPT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-306/BEJ/07-2004 tentang Peraturan BEI No. 1-E tentangKewajiban Penyampaian Informasi, berikut ini adalahLaporan Realisasi Penggunaan Dana HasilPenawaran Umum periode 31 Desember 2014.
Subsequent Events
There are no important events that have a materialimpact on the financial condition and profit of theCompany occurring after the date of the IndependentAuditor's report of March 27, 2015 on the financialstatements for the year ended 31 December 2014as audited by the Public Accounting Office of Kosasih,Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (a member of CroweHorwath International), with an unqualified opinion.
Use Of Initial Public Offering Proceeds
According Bapepam-LK Regulation No. X.K.4Attachment to the Decision of the Chairman ofBapepam-LK No. Kep-27/PM/2003 on the Reportof Use of Initial Public Offering Proceeds, and theDecision of the Directors of PT Bursa Efek IndonesiaNo. Kep-306/BEJ/07-2004 regarding BEI RegulationNo. 1-E concerning Information Disclosure, thefollowing is the report of use of IPO proceeds for theperiod ending 31 December 2014.
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 106LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk105
Perusahaan
PT Agri Bumi Sentosa (ABS)
PT Anugrah Wattiendo (AW)
PT Bumi Prada (BP)
PT JA WATTIE Tbk.
PT Kintap Jaya Wattiendo (KJW)
PT Mulyaningsih (MN)
Jumlah / Total
Rencana Penggunaan DanaMenurut Prospektus
No.
1
2
3
4
5
6
Realisasi PenggunaanDana
Sisa Dana
-
-
17.638.935.272
-
-
-
17.638.935.272
197.523.048.965
172.832.667.845
98.761.524.483
54.867.513.602
14.814.228.672
9.876.152.448
548.675.136.015
197.523.048.965
172.832.667.845
81.122.589.211
54.867.513.602
14.814.228.672
9.876.152.448
531.036.200.743
Kebijakan Dividen
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlakudi Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, lababersih setelah pajak Perseroan dapat dibagikankepada Pemegang Saham sebagai dividen setelahpenyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkanundang-undang. Pembagian dividen harus disetujuioleh Pemegang Saham melalui keputusan RUPSTahunan berdasarkan rekomendasi Perseroan.
Sesuai dengan hasil RUPS Tahunan pada tanggal 3Juni 2013, Perseroan mengubah kebijakan dividentunai Perseroan yang semula dividen tunai maksimum30% dari Laba Bersih Setelah Pajak menjadi minimum10% dari Laba Bersih Setelah Pajak dan maksimumtidak terbatas jumlahnya.
Direksi Perseroan akan membayarkan dividen,dengan persetujuan para pemegang saham dalamRUPS.
Perseroan tidak memiliki perikatan negatif yang dapatmempengaruhi rencana pembagian dividen kepadapemegang saham.
Dalam beberapa perjanjian antara Perseroan denganbank, tidak terdapat pembatasan pembagian dividen.
Dividend Policy
In accordance with the prevailing laws in Indonesiaand the Company's Articles of Association, theCompany's earnings net of tax is allowed to bedistributed to Shareholders as Dividends afterprovision already made for the reserve funds asrequired by law. Such distribution of dividend mustbe approved by the Shareholders by way of aresolution of an Annual GMS based upon theCompany's recommendation.
In accordance with the results of the Annual GeneralMeeting held on 3 June 2013, the Company changedtheir dividend policy from originally setting themaximum cash dividend of 30% from the Net ProfitAfter Tax to a minimum of 10% of Net Profit AfterTax with unlimited maximum amount.
The Company's Board of Directors shall pay thedividend subject to the approval of the shareholdersacting through a GMS.
The Company has no negative covenant that mayaffect dividend distribution to the shareholders.
There is no restriction on dividend distribution in itsbanks loan agreements.
Perubahan Undang-undang Dan Dampaknya
Terhadap Perseroan
Sepanjang tahun 2014 tidak ada perubahan dalamUndang-Undang yang berlaku di wilayah negaraRepublik Indonesia yang berdampak signifikanterhadap kegiatan usaha Perseroan.
Regulatory Changes And Their Impacts On The
Company
Throughout 2014 there were no changes in the Lawsor Regulations prevailing in the legal jurisdiction ofthe Republic of Indonesia that were of material impacton the Company’s business.
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya
Terhadap Perseroan
Di tahun 2014, Dewan Standar Akuntansimengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi baru,perubahan serta interpretasi yang berlaku efektifsejak tanggal 1 Januari 2015 dan tidak memilikipengaruh signifikan terhadap laporan keuangankonsolidasian Perusahaan dan entitas anak padalaporan keuangan tahun 2014.
Prospek dan Strategi Usaha 2015
Sebagai bentuk dari strategi usahanya, Perseroanakan melakukan hal-hal sebagai berikut di tahun2015 dan selanjutnya:
• Senantiasa menjaga kualitas produk hasilperkebunan dan produksi, yang ditentukanberdasarkan standar nasional dan internasional,serta meningkatkan produktivitas tanaman.
• Menjaga hubungan baik dengan pelanggan denganmemberikan harga penjualan kompetitif dengantetap mengacu kepada harga komoditas yangberlaku di pasar internasional, serta melakukanpengiriman produk sesuai kontrak penjualan tepatpada waktunya.
• Konsisten melaksanakan dan mengembangkankegiatan usaha di bidang perkebunan danpengolahan hasil-hasil kebun, terutama denganfokus pada karet dan kelapa sawit.
• Terus mengembangkan areal kebun yang dimilikibaik dengan memanfaatkan lahan cadangan yangdimiliki saat ini, maupun dengan mengakuisisilahan-lahan lain yang berpotensi. Di tahun 2015Perseroan berencana melakukan penanamanuntuk karet dan kelapa sawit masing-masingseluas 855 ha karet dan 670 ha kelapa sawit.
Changes in Accounting Policy and Their Impacts
on The Company
In 2014, the Accounting Standards Board publishedthe new Accounting Standards, including someamendments and interpretations effective on January1st, 2015 which has no significant impact to the 2014Company and its subsidiaries’s 2014 consolidatedfinancial statements as well.
2015 Prospects and Strategies
As a manifestation of its business strategies, in 2015and the coming years the Company will implementthe following plans:
• At all times maintaining the quality of productsgenerated by the Company's plantations andproduction processes, which quality is determinedbased on national and international standards,and strive to enhance the quality of its crops.
• Maintaining good relationship with customers byapplying competitive pricing while referring to thecommodity prices prevailing at the internationalmarket, and ship products in a timely manneraccording to the relevant sale contract.
• Consistently implementing and developing businessoperations in the plantation sector and in theprocessing of plantation products, with a specialfocus on rubber and Palm Oil.
• Continuing the development of its plantations,whether by using its landbank or by acquiring newpotential lands. In 2015, the Company plans touse another 855 and 670 hectares for theexpansion of its rubber and palm oil plantations,respectively.
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 108LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk107
Tahun Buku
Fiscal Year
2011
2012
2013
Nilai Total (dalam Rupiah)
Total (in Rupiah)
36.236.980.800
45.145.238.580
6.777.824.456
Deviden per saham (dalam Rupiah)
Devidend per share (in Rupiah)
9,6
11,961,8
Tanggal Pembagian Deviden
Date of Devidend Payment
05 Juli 2012
30 Agutus 2013
17 September 2014
• Membangun pabrik kelapa sawit dan karetlembaran yang ada saat ini untuk meningkatkankapasitas pengolahan secara keseluruhan.Menyelesaikan pembangunan pabrik kelapa sawitdengan kapasitas 45 ton/jam di KalimantanSelatan, serta pabrik karet lembaran di Jawa Baratdengan kapasitas produksi 1,5 ton/hari untukmeningkatkan kapasitas produksi di masamendatang.
• Mengembangkan infrastruktur, khususnya jalandan pelabuhan CPO.
• Senantiasa melakukan program-program sosialdan kemasyarakatan sebagai tanggung jawabsosialnya terhadap masyarakat dan pelestarianlingkungan hidup di sekitar perkebunan dan pabrikpengolahan Grup JAW.
Aspek Pemasaran
Sistem Pemasaran dan Penjualan
Pemasaran seluruh komoditi yang dihasilkan olehPerseroan dilaksanakan dengan cara penjualanbebas, kecuali untuk produk Minyak Kelapa Sawit(CPO) yang dijual dengan sistem tender.
Karet
Secara khusus, untuk produk karet, Perseroanmelakukan penjualan bebas dengan rata-rata forwardsales untuk 3 (tiga) bulan ke depan sejumlah 75%dari estimasi produk bulanan. Sisanya dijual secaraspot, sesuai dengan persediaan yang ada padabulan yang bersangkutan.
Minyak Kelapa Sawit (CPO)
Untuk produk CPO, Perseroan melakukan penjualandengan metode tender. Umumnya, Perseroan akanmengundang calon-calon pembeli yang telah terbiasauntuk mengangkut secara FOB dari KalimantanSelatan. Untuk produk palm kernel dijual oleh
• Constructing a new Palm Oil mill and a rubbersheet processing plant to enhance overallproduction capacity. The Completion forconstruction of palm oil mill with a capacity of 45tons/hour in south of Kalimantan, as well as theconstruction of rubber sheet factories in WestJava with capacity of 1,5 tons/day to increase theoverall production capacity in the future.
• Expanding the infrastructure, primarily roads anddocks for CPO.
• Implementing social and community developmentprograms as part of its social responsibility to thecommunities and to the preservation of theenvironment surrounding the plantations andprocessing plants and mills operated by JAWGroup
Marketing Aspects
Marketing and Sales System
The marketing of all the commodities produced bythe Company is done through free trade, except forCPO, which is sold via a tender system.
Rubber
Specifically for rubber products, the Companyconducts free trade with an average of forward salesfor the upcoming 3 (three) months of 75% of theestimated monthly product. The remaining productsare sold on spot basis, depending on the availablestock available for the given month.
Crude Palm Oil (CPO)
In the case of CPO, the Company adopts the tendermethod of sales. In general, the Company wouldinvite regular potential buyers to transport the productson an FOB basis from South Kalimantan. Palmkernels are sold by the Company using free trade
Perseroan dengan penjualan bebas dan kondisiharga franco di gudang pembeli.
Kopi
Penjualan biji kopi khusus untuk Grade-1 Robustajenis Large dan Medium, dilakukan oleh Perseroandengan sistem C&F (cost and freight), secara forwardsales, yang disesuaikan untuk pengiriman setelahmasa panen selesai. Sedangkan untuk produkdengan jenis lainnya dijual dengan penjualan bebasdi pasar domestik.
Teh
Penjualan pucuk teh oleh Perseroan hanya dilakukanuntuk memenuhi kebutuhan pabrik-pabrik teh dengansistem kontrak jangka panjang.
Penetapan Harga
Perseroan menetapkan harga berdasarkan hargapasar internasional. Untuk produk karet, Perseroanmenggunakan patokan harga dari SingaporeCommodity Exchange (SICOM), Tokyo ExchangeCommodity (TOCOM), serta kondisi pasar karetsecara umum. Untuk produk CPO dan inti sawit,Perseroan menggunakan patokan harga dari BursaMalaysia, Tender Astra Agro Lestari dan PTPN.Sedangkan untuk harga kopi, Perseroanmenggunakan acuan harga dari Bursa Malaysia danBursa New York.
Konsumen
Produk Perseroan di pasar merupakan produk yangberkualitas dan dikenal oleh para pelanggannya.Penjualan produk dilakukan melalui pedagangbesardomestik dan internasional yang merupakan pihakketiga. Untuk pasar lokal, pelanggan Perseroan adalahpara pedagang karet, pabrik ban, serta industri sepatukecil dan menengah di wilayah Jakarta, Tangerang,Bandung, Semarang dan Surabaya. Sedangkan untukpasar ekspor, pelanggan Perseroan merupakanpedagang karet di wilayah Jepang, China, Hong Kong,Singapura, Amerika Serikat, Kanada, Eropa dan Rusia.
method and franco at the buyer’s warehouse.
Coffee
Sale of Grade-1 Robusta of the large and mediumtypes is carried out so far using C&F (cost and freight)system, by forward sales, adjusted for shipmentfollowing completion of the harvesting period.Whereas the sale of other classifications is done byfree trade at the domestic market.
Tea
The sale of tea by the Company is done only to meetthe needs of the tea processing facilities under longterm contracts.
Pricing
The Company determines the prices for its productsby taking into account the prices in the internationalmarkets. For rubber, the Company uses the guidelinesfrom the Singapore Commodity Exchange (SICOM),Tokyo Exchange Commodity (TOCOM), and theprevailing general conditions in the rubber market.For its CPO and Palm Kernel products, the Companyuses the guideline from the Malaysia Exchange, AstraAgro Lestari Tender, and PTPN Tender. For its coffeeproducts, the Company uses the price guidelinesfrom Malaysia Exchange and New York Exchange.
Customers
The Company’s products available in the market arequality products well known to its customers. Saleis done through large domestic and internationalthird party traders. For the local market, theCompany’s customers are rubber traders, tiremanufacturers, and small medium shoesmanufacturers in Jakarta, Tangerang, Bandung,Semarang and Surabaya. For the export market, theCompany’s customers are rubber traders from Japan,China, Hong Kong, Singapore, United States ofAmerica, Canada, Europe and Russia.
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 110LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk109
Tabel berikut adalah komposisi pasar tujuan di tahun2014 dan 2013.
The following table lists the Company’s salesdestinations in 2014 and 2013.
Tabel berikut mencatat perkembangan jumlahpelanggan Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir.
The following table records the growth in the numberof customers for the past three years.
PT Sinar Mas Agro Resources
and Technology Tbk
PT Bitung Guna Sejahtera
PT Wilson Tunggal Perkasa
270.488
100.478
99.542
218.005
36.004
50.515
35,56%
13,21%
13,09%
Eksport/Export
Lokal/Local
Jumlah/Total
12.042
748.569
760.611
2 %
98 %
100 %
12 %
88 %
100 %
Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
33,62%
5,55%
7,79%
76.025
572.491
648.516
The following table lists the Company’s sales whichindividually account for more than 10% of theCompany’s total net sales:
Tabel berikut ini adalah daftar penjualan Perseroanyang masing-masing melebihi 10% dari jumlahpenjualan bersih.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 112LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk111
2014Dalam Jutaan
Rupiah/in Rupiah Million
2013Dalam Jutaan
Rupiah/in Rupiah Million
2014
%
2013
%
2014Dalam Jutaan
Rupiah/in Rupiah Million
2013Dalam Jutaan
Rupiah/in Rupiah Million
2014
%
2013
%
Keterangan/Description
Karet/Rubber
CPO/Crude Palm Oil
2014
39
5
2013
39
5
2012
39
5
Proses Pengolahan Karet Remah - Bati-bati, Kalimantan SelatanCrumb Rubber Processing - Bati-bati, South Kalimantan
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 114LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk113
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Perkebunan Kelapa Sawit Wanajaya - Kalimantan Selatan.Wanajaya Palm Oil estate - South Kalimantan.
2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroantahun buku 2013 yang telah diaudit oleh KantorAkuntan Publik "Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo &Rekan" dengan pendapat “wajar tanpapengecualian” sebagaimana ternyata darilaporannya tertanggal 27 Maret 2014 Nomor:KNT&R-C/0054/14
2. Ratified the Financial Report for the Financial year2013 which were audited by Public AccountingFirm "Kosasih, Nurdiyaman Tjahjo & Partners"with "unqualified" opinion as evident from thereport dated March 27, 2014 Number: KNT & R-C / 0054/14
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) menjadikebutuhan sekaligus tuntutan yang tidak dapatdihindari dalam perkembangan bisnis danpeningkatan citra perusahaan. PT JA Wattie Tbkdan seluruh Entitas Anak (JAW Group) bertekaduntuk melaksanakan prinsip-prinsip praktik TataKelola Perusahaan yang baik yang dilaksanakan atasdasar transparansi, tanggung jawab, akuntabilitas,kesetaraan, dan kepatuhan, guna mencapaipengambilan keputusan yang efektif.
Perseroan berupaya untuk terus menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik di antarasemua anggota Dewan Komisaris, Direksi dankaryawan, untuk meningkatkan akuntabilitas danmenjaga nama baik Perseroan di masa mendatang.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
A. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memegangkekuasaan tertinggi dalam struktur organisasiPerusahaan. RUPS memiliki semua kekuasaan yangtidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisarisseperti penyelesaian untuk mengubah AnggaranDasar Perusahaan, merger atau akuisisi,kebangkrutan, dan pembubaran Perusahaan.Wewenang tersebut pada dasarnya hanya dibatasioleh Undang-Undang tentang Perseroan Terbatasdan Anggaran Dasar Perseroan
Pada tanggal 22 Mei 2014 Perseroan mengadakanRUPS Tahunan (RUPST), yang hasilnya adalahsebagai berikut:
Agenda Rapat I:
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan TahunanPerseroan untuk tahun buku 2013; dan;
Implementation of Good Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) is undoubtedlya crucial aspect in the development of a global-aiming company and in the enhancement of thecorporate image. PT JA Wattie Tbk and itsSubsidiaries (JAW Group) strives to implement theprinciples of Good Corporate Governance on thebasis of transparency, responsibility, accountability,equality and compliance in order to ensure an effectivedecision-making process.
The Company continuously implements the principlesof good corporate governance among all theCommissioners, Directors and employees, to maintainand improve its accountability and corporate imagein the future.
Good Corporate Governance Implementations
A. General Meeting Of Shareholders
The General Meeting of Shareholders (GMS) holdsthe highest authority in the Company's organizationstructure. The GMS has all the powers not renderedto the Board of Directors nor the Board ofCommissioners such as resolution to amend Articleof Association of the Company, merger or acquisition,bankruptcy and dissolution of the Company. Suchauthorities shall be bound and limited by the Lawson Limited Liability Company and the Articles ofAssociation of the Company.
On May 22, 2014, the Company held its AnnualGeneral Meeting of Shareholders (AGMS) with thefollowing results:
Meeting Agenda I:
1. Approved and accepted well the Annual Reportfor the Financial year 2013; and;
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Kantor Pusat Perseroan - JakartaThe Company’s Head Office - Jakarta
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 116LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk115
3. Sisanya, akan menambah saldo laba/RetainedEarning untuk mendukung operasional danpengembangan usaha Perseroan.
Agenda Rapat III:
Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroanuntuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akanmelakukan audit terhadap laporan keuanganPerseroan untuk tahun buku 2014 dan periode-periode lainnya dalam tahun buku 2014 (apabiladiperlukan), serta menetapkan honorarium AkuntanPublik beserta persyaratan-persyaratan lainnya.
Agenda Rapat IV
1. Memberikan kewenangan kepada DewanKomisaris untuk menetapkan besarnya gaji dantunjangan bagi anggota Direksi untuk TahunBuku 2014, dengan memperhatikan peraturandan perundangan yang berlaku;
2. Menetapkan gaji atau honorarium dan tunjanganbagi anggota Dewan Komisaris untuk tahunbuku 2014 dengan memberikan kuasa danmelimpahkan wewenang kepada DewanKomisaris Peseroan untuk menetapkan besarnyarenumerasi dan/atau tunjangan lain bagi anggotaDewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku2014, dan memberikan kewenangan kepadaKomisaris Utama untuk menetapkan pembagianbagi 1 Komisaris Utama dan 2 KomisarisPerseroan, dengan ketentuan bilamana terjadipenambahan anggota komisaris pada tahunbersangkutan maka jumlah honorarium dantunjangan akan disesuaikan secara proporsional.
Agenda Rapat VLaporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumPerdana Saham Perseroan pada tahun 2013.
3. The rest will be added to Retained Earnings tosupport the Company's operations and businessdevelopment.
Meeting Agenda III:
Authorize the Board of Directors to appoint a PublicAccounting Firm to audit the financial statements ofthe Company for the financial year 2014 and otherperiods in the Financial year 2014 (if necessary), anddetermine the honorarium of the Public AccountingFirm along with other requirements.
Meeting Agenda IV:1. Provide authority to the Board of Commissioners
to determine the salary and benefits for membersof the Board of Directors for the Financial year2014, regarding to the applicable rules andregulations;
2. Establish a salary or honorarium and allowancefor members of the Board of Commissioners forthe Financial year 2014, by authorizing anddelegation authority to the Board ofCommissioners to determine the remunerationand/or other benefits for members of the Boardof Commissioners of the Company for theFinancial year 2014, and gives authority to theManaging Commissioner to determine thedistribution of 1 Managing Commissioner and 2Commissioners, with provisions in case of addition of commissioners during the year the amount ofhonorarium and allowances will be adjustedproportionally.
5th Meeting Agenda:Report on the use of proceed from the Initial PublicOffering of Company in 2013.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
3. Memberikan pelunasan dan pembebasansepenuhnya kepada setiap anggota Direksi danDewan Komisaris atas tindakan pengurusan danpengawasan yang telah dijalankan selama tahunbuku yang berakhir pada tanggal 31 Desember2013, sejauh tindakan tersebut tercermin dalamLaporan Tahunan 2013 Perseroan, yang didalamnya termasuk Laporan KeuanganKonsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaanuntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember2013.
Agenda Rapat II:
Menyetujui penggunaan Laba Bersih Setelah PajakPerseroan Tahun Buku 2013:
1. Sebesar Rp 6.777.824.469 (enam milyar, tujuh ratustujuh puluh tujuh juta, delapan ratus dua puluh empatribu, empat ratus enam puluh sembilan rupiah) atau10% (sepuluh persen) dari Laba bersih setelah PajakPerseroan tahun buku 2013 atau sebesar Rp 1,80(satu koma delapan kosong rupiah) per sahamditetapkan sebagai Dividen sesuai dengan kebijakanDividen Perseroan.
Dividen akan dibagikan pada tanggal 17 September2014 kepada para pemegang saham Perseroanyang namanya tercatat dalam Daftar PemegangSaham Perseroan (Recording Date) pada tanggal 3September 2014 pukul 16:15 Waktu Indonesia Barat.
2. Sebesar Rp 3.388.912.234 (tiga milyar, tiga ratusdelapan puluh delapan juta, sembilan ratus duabelas ribu, dua ratus tiga puluh empat rupiah)atau 5% (lima persen) dari Laba Bersih SetelahPajak Perseroan tahun buku 2013 ditetapkansebagai Cadangan untuk memenuhi ketentuanpasal 70 Undang Undang Perseroan TerbatasNo. 40 Tahun 2007, yang akan digunakan sesuaidengan pasal 20 Anggaran Dasar Perseroan;
3. Provide fully release and discharge to any memberof the Board of Directors and Board ofCommissioner for the actions of managementand supervision that have been implementedduring the Financial year ended in December 31,2013, to the extent such actions are reflected inthe Company's 2013 Annual Report, whichincludes the Consolidated Financial Statementsof the Company and subsidiaries for the yearended December 31, 2013.
Meeting Agenda II:
Approved the use of net profit after tax for Financialyear 2013:
1. As much as IDR 6,777,824,469 (six billion, sevenhundred and seventy-seven million, eight hundredand twenty four thousand, four hundred and sixty-nine rupiahs) or 10% (ten percent) of the net profitafter tax for the financial year 2013, amountingto IDR 1.80 (one point eight zero rupiahs) pershare is defined as dividends in accordance withthe dividend policy of the Company.
Dividends will be distributed on 17 September2014 to the shareholders of the Company whosenames are recorded in the Register ofShareholders (Recording Date) on 3 September2014 at 16:15 pm
2. As much as IDR 3,388,912,234 (three billion,three hundred and eighty-eight million, ninehundred and twelve thousand, two hundred andthirty-four rupiahs) or 5% (five percent) of the netprofit after tax for the financial year 2013 is setas a backup to comply with the provisions ofarticle 70 of Act of Limited Liability Company No.40 of 2007, which will be used in accordancewith Article 20 of Articles of Association of theCompany;
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 118LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk117
Board of Commissioners' Composition in 2014President Commissioner : Soetikno SoedarjoCommissioner : Soedarniati Harnyoto SudradjatIndependent Commissioner : Ratna Widjaja
Duties and authorities of the Board ofCommissioners• To provide inputs to the management concerning
the Company's strategies, to evaluate annualbudgeting plan, to monitor the management'spolicies and administration of the Company, andto provide advices to the Board of Directors.
• To stipulate remuneration for the Board of Directors.• To observe and study the annual report prepared
by the Board of Directors.
Board of Commissioners' MeetingsThe Company's Articles of Association do not specifythe minimum requirements in organizing the Boardof Commisioners' meeting. In the meeting, the Boardof Commissioners also reserves the right to invitethe Board of Directors, in accordance with the agendaof the meeting.
The Board of Commissioners and Directors held 5meetings in 2014, with the agenda to discuss theCompany's Financial and Operational Performance,and other important issues related to the Company.
Susunan Dewan Komisaris 2014Komisaris Utama : Soetikno SoedarjoKomisaris : Soedarniati Harnyoto SudradjatKomisaris Independen : Ratna Widjaja
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
• Memberi masukan ke manajemen perihal strategiperusahaan, mengevaluasi rencana anggarantahunan, melakukan pengawasan atas kebijakanpengurusan, jalannnya pengurusan dan memberinasehat kepada Direksi.
• Menetapkan remunerasi Direksi.• Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang
disiapkan Direksi.
Rapat Dewan KomisarisAnggaran Dasar Perusahaan tidak menentukanadanya persyaratan minimum dalam rangkamenyelenggarakan rapat Dewan Komisaris. Dalamrapat tersebut Dewan Komisaris juga berhakmengundang Direksi sesuai agenda rapat.
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun2014 dilaksanakan sebanyak 5 kali dengan agendaantara lain pembahasan Kinerja keuangan danOperasional Perseroan, dan isu penting lainnya yangrelevan dengan situasi Perseroan.
Kehadiran Dewan Komisaris dalam RapatBoard of Commissioners’ Meeting Attendances
Soetikno Soedarjo
Soedarniati Harnyoto Sudrajat
Ratna Widjaja
No.
1.
2.
3.
Komisaris /Commissioner
Jumlah Rapat /Number of Meetings
Jumlah Kehadiran /Number of
Meetings Attended
Tingkat Kehadiran /Level ofAttended
5
5
5
5
5
5
100 %
100 %
100 %
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Agenda Rapat VI1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitungsejak ditutupnya rapat ini serta memberikanpembebasan dan pelunasan tanggung jawabsepenuhnya (acquit et de charge) atas tindakanpengurusan dan pengawasan yang telah dilakukanselama masa jabatannya, sepanjang tindakan tersebuttidak bertentangan dengan Anggaran DasarPerseroan dan peraturan perundang-undangan yangberlaku dan seketika itu juga mengangkat Direksidan Dewan komisaris sehingga terhitung sejakditutupnya Rapat ini, susunan anggota Direksi danDewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
Dir. Utama : Bpk Harijadi Soedarjo Dir. : Bpk Bambang Sugianto Ibrahim Dir. : Bpk Andi Hariyanto Dir. : Bpk Rohadi Dir. : Bpk Marcellinus Hendro Restanto Dir. Independen : Bpk Sudarmanto
Kom. Utama : Bpk Soetikno Soedarjo Kom. : Ibu Soedarniati Harnyoto Sudrajat Kom. Independen : Ibu Ratna Widjaja
2. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untukmenyatakan keputusan ini dalam suatu aktanotaris dan untuk itu dikuasakan menghadapNotaris, menandatangani akta, dokumen atausurat-surat serta melakukan segala sesuatuyang diperlukan untuk tercapainya maksudtersebut di atas tanpa ada yang dikecualikansekaligus memberitahukan perubahan ini kepadainstansi yang berwenang.
B. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari seorangKomisaris Utama, dan dua anggota Komisaris yangsalah satunya adalah Komisaris Independen.
6th Meeting Agenda:1. Dismiss with respect all members of the Board
of Directors and Board of Commissioners as ofthe close of this meeting and to release anddischarge (acquit et de charge) for the actions ofmanagement and supervision that has been doneduring his tenure, all the action is not contrary toArticles Association and the legislation in forceand instantly appoint the Board of Directors andBoard of Commissioners so that as of the closeof the Meeting, the composition of the Board ofDirectors and Board of Commissioners is asfollows:
Managing Dir. : Harijadi Soedarjo Dir. : Bambang Sugianto Ibrahim Dir. : Andi Hariyanto Dir. : Rohadi Dir. : Marcellinus Hendro Restanto Independent Dir. : Sudarmanto
Managing Comm. : Soetikno Soedarjo Comm. : Soedarniati Harnyoto Sudrajat Independent Comm. : Ratna Widjaja
2. Authorize the Board of Directors to declare thisdecision in a notarial deed and for it authorizednotary, signed the deed, documents or lettersand do everything necessary to achieve suchpurposes without being excluded also informedthis change to relevant authorities.
B. Boards of Commissioners
The Company's Board of Commissioners comprisesof one (1) President Commissioner, and two memberswhich one of them is an Independent Commissioner.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 120LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk119
Susunan Direksi 2014
Direktur Utama : Harijadi SoedarjoDirektur Keuangan : Bambang S. IbrahimDirektur Produksi : Andi HariyantoDirektur Legal & GA : RohadiDirektur Pengembangan : Marcellinus Hendro RestantoDirektur Independen : Sudarmanto
Dalam pelaksanaan tugasnya, Direksi terbagi menjadilima bidang, yakni:
• Perkebunan dan Produksi• Keuangan• Legal & GA• Pengembangan• Pemasaran
Bidang Perkebunan dan Produksi dengan tugasutama untuk memastikan kegiatan operasionalperkebunan berjalan sebagaimana mestinya sehinggatercapai kualitas dan kuantitas produksi yang optimumpada saat ini dan di masa mendatang.
Bidang Keuangan bertanggung jawab penuh dalamhal pengelolaan keuangan Perseroan sertamemastikan penyajian laporan keuangan sertakewajiban perpajakan dilakukan sesuai denganperaturan yang berlaku.
Bidang Legal & GA bertanggung jawab penuh dalamhal perizinan dan memastikan Perseroan telahmemenuhi seluruh aspek legal sesuai denganperaturan yang berlaku.
Bidang Pengembangan bertugas untuk mencarilahan baru yang potensial dan memastikanpenanaman serta pengelolaan kebun baru dilakukansesuai dengan standar yang ditetapkan.
Board of Directors' Composition in 2014
President Director : Harijadi SoedarjoFinance Director : Bambang S. IbrahimProduction Director : Andi HariyantoLegal & GA Director : RohadiDevelopment Director : Marcellinus Hendro RestantoIndependent Director : Sudarmanto
In carrying out their duties, the Board of Directors'responsibilities is to oversee five areas of operation,namely:
• Plantation and Production• Finance• Legal & GA• Development• Marketing
The Plantation and Production Department isresponsible for overseeing the operational activitiesof the plantations and the smooth running of theseactivities and also for ensuring the consistence ofoptimum production in terms of both quality andquantity at all times.
The Finance Department is fully responsible formanaging the Company finance and to ensure thatthe financial reports and taxation liability shall beexecuted in accordance with the applicable regulation.
Legal & GA is fullly responsible in terms of licensingand ensuring that the Company has complied withall relevant legal aspects in accordance with applicableregulations.
The Development Department is responsible forseeking new potential areas and ensuring plantingand proper management of the new plantations andthat such actions are done in accordance with thedefined standards.
C. Direksi
Direksi Perseroan terdiri dari seorang Direktur Utamaempat orang Direktur dan satu orang DirekturIndependen.
Tugas utama Direksi adalah bertanggung jawab atasjalannya kegiatan Perseroan dan atas pelaksanaantugasnya kepada Pemegang Saham melalui RapatUmum Pemegang Saham.
Sesuai dengan hasil RUPS Tahunan di tahun 2014,Susunan Direksi Perseroan adalah sebagaiberikut :
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
C. Board of Directors
The Board of Directors of the Company shall compriseof one President Director, four other Directors andone Independent Director.
The main functions of the Board of Directors are tobe responsible for the daily management of theCompany's business activities. The Board shall alsobe accountable for the performance of their dutiesto the Shareholders through the General Meeting ofShareholders.
In accordance with the General Annual Meeting ofShareholders' resolutions in 2014, the Company'sBoard of Director is as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 122LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk121
Kantor Pusat Perseroan - Jakarta / The Company’s Head Office - Jakarta
Bidang pemasaran bertanggungjawab untukmelakukan kegiatan pemasaran dan penjualan ataskomoditas yang dihasilkan Perseroan.
Rapat Dewan Direksi
Direksi secara berkala mengadakan pertemuaninternal untuk membahas hal-hal yang memerlukanpertimbangan Direksi dan juga membahas rencanastrategis lainnya.
Rapat Direksi selama tahun 2014 dilaksanakansebanyak 14 kali dengan agenda antara lainpembahasan Kinerja keuangan dan OperasionalPerseroan dan isu penting lainnya yang relevandengan situasi Perseroan.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Kehadiran Direksi dalam Rapat / Board of Directors’ Meeting Attendances
Harijadi Soedarjo
Bambang S. Ibrahim
Andi Haryanto
Rohadi
Marcellinus Hendro Restanto
Sudarmanto
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Direktur /Director
Jumlah Rapat /Number of Meetings
Jumlah Kehadiran /Number of
Meetings Attended
Tingkat Kehadiran /Level ofAttended
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
The Marketing department is responsible to managesales and marketing of The Company's products.
Board of Directors' Meetings
The Board of Directors regularly holds internalmeetings to discuss matters requiring theconsideration of the Board of Directors, as well asto discuss other strategic plans.
In total the Board of Directors held 14 meetings in2014, mostly to discuss the Company's Financialand Operational Performance and other importantissues related to the Company.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 124LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk123
Panen Tandan Buah Segar - Perkebunan Kintap, Kalimantan Selatan.Fresh Fruit Bunch Harvest - Kintap Estate, South Kalimantan.
D. Komite Audit
Komite Audit merupakan komite yang bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris. Ketua Komite Auditdirangkap oleh Komisaris Independen. Komite Auditterdiri dari pihak independen dan profesional yangdipilih sesuai kompetensinya.
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memilikitugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publikdan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan,proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasikeuangan Perseroan.
2. melakukan penelaahan atas ketaatan terhadapperaturan perundang-undangan yang berhubungandengan kegiatan Perseroan.
3. memberikan pendapat independen dalam hal terjadiperbedaan pendapat antara manajemen danAkuntan atas jasa yang diberikannya.
4. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisarismengenai penunjukan Akuntan yang didasarkanpada independensi, ruang lingkup penugasan, danfee.
5. melakukan penelaahan atas pelaksanaanpemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasipelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuanauditor internal.
6. melakukan penelaahan terhadap aktivitaspelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan olehDireksi.
7. menelaah pengaduan yang berkaitan denganproses akuntansi dan pelaporan keuanganPerseroan.
8. menelaah dan memberikan saran kepada DewanKomisaris terkait dengan adanya potensi benturankepentingan Perseroan.
9. menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasiPerseroan.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 726bulan Oktober 2011, susunan Anggota Komite Auditadalah sebagai berikut:
Ketua : Ratna Widjaja (Ketua sekaligus Komisaris Independen)
Anggota : Yeti SuhandiAnggota : Nia Budhyanti
D. Audit Committee
The Audit Committee is directly responsible to theBoard of Commissioners. The Audit Committee ischaired by an Independent Commissioner of theCompany. The Audit Committee comprises highlyqualified professionals with established reputation intheir respective fields of competency.
In carrying out its functions, the Audit Committee hasduties and responsibilities are as follows:1. reviewing of the financial information that will be
issued by the Company to the public and / orauthorities such as the financial statements,projections, and other statements relating to theCompany's financial information.
2. reviewing of adherence to laws and regulationsrelating to the Company's activities;
3. provide an independent opinion in the event ofdisagreements between management andaccounting for services rendered.
4. provide recommendations to the Board on theappointment of an accountant that is based onindependence, the scope of the assignment, andfees.
5. undertake a review of the implementation of theexamination by the internal auditors and overseethe implementation of the follow-up by the Boardof Directors on the findings of the internal auditor.
6. carry out the review of the implementation of riskmanagement activities undertaken by the Board ofDirectors.
7. examine complaints relating to accounting processesof the Company financial reports.
8. reviewing and providing advice to the Board inrelation to the potential Company conflict of interest.
9. maintain the confidentiality of documents, data andthe Company nformations.
Based on the decision of the Board of CommissionersNo. 726 in October 2011, the structure of the AuditCommittee is as follows:
Chairman : Ratna Widjaja (Chairman and Independent Commissioner)
Member : Yeti SuhandiMember : Nia Budhyanti
Rakapitulasi Seminar, Pelatihan, Konferensi yang dihadiri oleh Direksi PT JA Wattie, Tbk /Recapitulation of Seminar, Training and Conference of Director PT JA Wattie Tbk
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
27 Januari 2014
12 - 13 Februari 2014
25 - 27 Maret 2014
03 Juni 2014
18 Agustus 2014
09 September 2014
01 Oktober 2014
09 Oktober 2014
26-28 November 2014
12 November 2014
Bambang S. Ibrahim
Bambang S. Ibrahim
Harijadi Soedarjo
Bambang S. Ibrahim
Bambang S. Ibrahim
Andi Hariyanto
Bambang S. Ibrahim
Bambang S. Ibrahim
Rohadi
Bambang S. Ibrahim
Andi Haryanto
Rohadi
Direktur Keuangan/Finance Director
Direktur Keuangan/Finance Director
Direktur Utama/President Director
Direktur Keuangan/Finance Director
Direktur Keuangan/Finance Director
Direktur Produksi / Production Director
Direktur Keuangan/Finance Director
Direktur Keuangan/Finance Director
Direktur Legal & GA / Legal & GA Director
Direktur Keuangan/Finance Director
Direktur Produksi / Production Director
Direktur Legal & GA / Legal & GA Director
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
No. Tanggal/ Date
Nama/ Name
Jabatan/ Position
Perihal/ Description
Sosialisasi Surat Keputusan Direksi PT. BursaEfek Indonesia Perihal Perubahan PeraturanNo. 1-A tentang Pencatatan Saham dan EfekBersifat Ekuitas Selain Saham yang diterbitkanoleh Perusahaan tercatat.Socialization for Indonesia Stock ExchangeDirectors Decree : Amendment to the Rule No.I-A Concerning Listing of Shares (Stock) andEquity - Type Securities Other Than StockIssued by the Listed Company.
Undangan Workshop Pasar Modal AngkatanXXI : Intermediate Level Corporate Action :Konsep, Ketentuan dan Prosedur Pelaksanaan.Capital Market Workshop Invitation for LevelsXXI : Intermediate Level Corporate Action :Concept, Provisions and ImplementationProcedures.
China Rubber Conference 2014
Undangan Musyawarah Anggota AsosiasiEmiten (AEI) : Laporan Kegiatan & LaporanKeuangan serta pemilihan Ketua Umum AEIperiode 2014-2017.Discussion of Indonesia Public Listed CompanyAssociation Members : Report of Activities &Financial Statements of AEI and Election of AEIChairman for Period 2014-2017.
Halal Bil Halal & Workshop "Economic OutlookPasca PEMILU 2014".Halal Bil Halal & Economic Outlook Post Election2014.
SDM Perkebunan Menghadapi AFTA 2014.Agrobisnis Human Resources on preparationof AFTA 2014
Corporate Banking Customer Gathering:Political Economic Outlook & Review 2014 -2015
Business Gathering Indonesia Exim Bank
10th Indonesian Palm Oil Conference and 2015Price Outlook
Economic Outlook 2015 (New Era for BetterOpportunities)
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 126LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk125
Nia Budhyanti
Anggota Komite Audit /
Member of The Audit Committee
Born in Jakarta, 23 September 1980. Obtained herMaster's degree in Management from Bina NusantaraUniversity in 2006 and Bachelor's degree in Accountingfrom Atmajaya University in 2002. Has been serving asmember of the Audit Committee since October 2011.Concurrently serving as Asisstant Manager of InternalAudit of PT Aji Lebur Seketi and Finance & AccountingManager of PT Baturona Adimulya. Previously servedas Accounting Supervisor in PT Scientek Computindo,Auditor of Public Accountant Firm Hans TuanakottaMustofa Halim (Member of Deloitte) and AccountingStaff in PT Mitra Adi Perkasa.
She is a professional with no affiliated relationship tothe Major Shareholder with control over the Company
Lahir di Jakarta, 23 September 1980. Meraih gelarMagister Manajemen dari Universitas Bina Nusantaradan Sarjana Akuntansi dari Universitas Atmajaya.Menjabat Anggota Komite Audit Perseroan sejakOktober 2011. Saat ini juga menjabat sebagai AsistenManajer Internal Audit PT Aji Lebur Seketi dan ManagerFinance & Accounting PT Baturona Adimulya.Sebelumnya menjabat Supervisor Accounting di PTScientek Computindo, Auditor KAP Hans TuanakottaMustofa Halim (Member of Deloitte) dan Staf Akuntansidi PT Mitra Adi Perkasa.
Beliau adalah profesional yang tidak mempunyaihubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritasPerseroan yang mempunyai pengendalian atasPerseroan.
Ratna Widjaja
Ketua sekaligus Komisaris Independen /
Chairman and Independent Commissioner
Yeti Suhandi
Anggota Komite Audit /
Member of The Audit Committee
Profil Anggota Komite Audit Profile of the Members of the Audit Committee
Lahir di Tanjungkarang, 28 Juli 1959. Meraih gelar SarjanaEkonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1985.Menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak 2011.Saat ini juga menjabat sebagai Pimpinan KAP RatnaWidjaja. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur di PTOrientama Infokom, Manager KAP Prakarsa, Permana,dan Rekan, dan General Manager, Financial Controller diPT Oriental Komputer Bahtera.
Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai hubunganafiliasi dengan pemegang saham mayoritas Perseroanyang mempunyai pengendalian atas Perseroan.
Born in Tanjungkarang, 28 July 1959. Obtained herBachelor’s degree in Economics from the University ofIndonesia in 1985. Has been serving as IndependentCommissioner of the Company since 2011. Concurrentlyserving as Head of the Public Accountant Firm of RatnaWidjaja. Previously served as Director of PT OrientamaInfokom, Manager with the Public Accountant Firm ofPrakarsa, Permana, dan Rekan, and General Manager,Financial Controller at PT Oriental Komputer Bahtera.
She is a professional without any affiliated relationship tothe Major Shareholder who controls the Company
Lahir di Jakarta, 30 Agustus 1956. Meraih gelar SarjanaHukum dari Universitas Tarumanegara pada tahun 1982.Menjabat Anggota Komite Audit Perseroan sejak Oktober2011. Sebelumnya menjabat Corporate Legal SeniorOfficer di PT Bank Ina Perdana, Kepala Divisi Umum PTBank Bahari Tbk, Sekretaris PT Bank Danahutama, KepalaBiro Hukum dan Sekretariat PT Bank Artha Graha, danKepala Seksi Pembinaan Kredit PT Bank Umum Nasional.
Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai hubunganafiliasi dengan pemegang saham mayoritas Perseroanyang mempunyai pengendalian atas Perseroan.
Born in Jakarta, 30 August 1956. Obtained her Bachelor’sdegree in Law from Tarumanegara University in 1982. Hasbeen serving as member of the Audit Committee sinceOctober 2011. Previously served as Corporate LegalSenior Officer at PT Bank Ina Perdana, Head of GeneralAffairs at PT Bank Bahari Tbk, Secretary of PT BankDanahutama, Head of Legal Affairs at PT Bank ArthaGraha, and Head of Credit Advisory at PT Bank UmumNasional.
She is a professional without any affiliated relationship tothe Major Shareholder who controls the Company
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 128LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk127
Dalam hal penelaahan maupun pengawasan yangberkaitan dengan operasional dan Laporan KeuanganPerseroan, Komite Audit berpendapat bahwa tidakditemukan adanya hal-hal yang kurang sesuai maupunbertentangan dengan ketentuan Perseroan danstandar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Susunan Anggota Komite Audit Perseroan adalah:
Ketua : Ratna Widjaja (Komisaris Independen)Anggota : Yeti SuhandiAnggota : Nia Budhyanti
Laporan ini dibuat dan ditandatangani oleh KomiteAudit PT JA.Wattie, Tbk:
In the event of review and supervision related to theCompany's operations and Financial Statements,the Audit Committee believes that there were nomatters that were not appropriate and contrary tothe Company's policy and generally acceptedaccounting principles in Indonesia.
Members of the Audit Committee are as follows:
Chairman : Ratna Widjaja (Independent Commissioner)Member : Yeti SuhandiMember : Nia Budhyanti
This report is submitted and signed by the AuditCommittee of PT JA.Wattie Tbk:
Ratna Widjaja
Ketua / ChairmanYeti Suhandi
Member / Member
Nia Budhyanti
Member / Member
Audit Committee’s Meetings
During the year 2014, the Committee has held fivemeetings on various agenda to include a discussionof the Company's consolidated financial statements,financial and operational performance of theCompany, and audit in 2014.
Audit Committee’s Report
The Audit Committee is a committee established bythe Board of Commissioners to assist the executionof their supervisory functions, by relying on theinformation received from the Board of Directors, theManagement, the Internal Audit, and ExternalAuditors.
Independently, the Audit Committee has held reviewsrelated to the information on the Company's financialstatements and the operational activities conductedby the Company and its subsidiaries, as well assupervisory functions in accordance with applicableregulations and other matters deemed relevant tothe conditions of the Company in 2014.
The review held by Audit Committee during the year2014 include the following topics:
1. The financial and operational performance of theCompany
2. Independency and objectivity of public accountantsImplementation of Internal Audit function
3. The adequacy of the examination conducted bypublic accountants to ensure all significant riskshave been considered
4. The implementation of Internal Audit function.
5. Stock price volatility
Rapat Komite Audit
Selama tahun 2014, telah diselenggarakan 5 rapatKomite Audit dengan agenda antara lain pembahasanmengenai laporan keuangan konsolidasi Perseroan,kinerja keuangan dan operasional Perseroan, danaudit di tahun 2014.
Laporan Komite Audit
Komite Audit adalah Komite yang dibentuk olehDewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisarisdalam menjalankan fungsi pengawasan yang efektifdengan mengandalkan informasi yang diterima dariDireksi, Manajemen, Internal Audit serta Auditoreksternal.
Komite Audit, secara independen, telah melakukanpenelaahan yang berkaitan dengan informasi laporankeuangan Perseroan dan kegiatan operasionalPerseroan dan anak perusahaannya serta fungsipengawasan sesuai dengan peraturan yang berlakudan hal-hal lain yang dianggap relevan dengan kondisiPerseroan di tahun 2014.
Penelaahan yang telah dilakukan oleh Komite Auditselama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1. Kinerja finansial dan operasional Perseroan.
2. Independensi dan objektivitas akuntan publik.
3. Kecukupan pemeriksaan yang dilakukan olehakuntan publik untuk memastikan semua risikoyang penting telah dipertimbangkan.
4. Pelaksanaan fungsi Internal Audit.
5. Pergerakan harga saham.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 130LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk129
Tugas pokok Sekretaris Perusahaan adalah:
• Mengikuti perkembangan pasar modal khususnyaperaturan-peraturan yang berlaku di bidang PasarModal.
• Memberikan pelayanan kepada masyarakat atassetiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau PerusahaanPublik.
• Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalampelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:1) keterbukaan informasi kepada masyarakat,
termasuk ketersediaan informasi pada SitusWeb Emiten atau Perusahaan Publik.
2) penyampaian laporan kepada Otoritas JasaKeuangan tepat waktu.
3) penyelenggaraan dan dokumentasi RapatUmum Pemegang Saham.
4) penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksidan/atau Dewan Komisaris.
5) pelaksanaan program orientasi terhadapperusahaan bagi Direksi dan/atau DewanKomisaris.
• Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Masyarakat.
Sekretaris Perusahaan dibantu oleh HubunganInvestor dalam melaksanakan tugasnya. Selamatahun 2014, Sekretaris Perusahaan telahmelaksanakan berbagai aktivitas yang terkait denganpenyampaian informasi mengenai kinerja Perseroan,antara lain penyampaian laporan keuangan daninformasi lain yang relevan kepada otoritas jasakeuangan (OJK) dan bursa efek indonesia (IDX),pertemuan dengan analis pasar modal dan investordan memenuhi undangan road show.
Berikut ini adalah daftar pelatihan/seminar/konferensi,yang telah diikuti oleh Sekretaris Perusahaan di tahun2014:
The primary tasks of the Corporate Secretary
are as follows:
• Observing the developments of the capital market,especially the regulations prevailing therein.
• Offering services for any information required bythe investors in related with the conditions of theCompany.
• Assisting the Directors and the Board ofCommisioners in the implementation of corporategovernance include:
1) clarity of information to the pubic; includinginformation availibility of Emiten or Public Companywebsite.
2) submission of reports to the Financial ServicesAuthority on time.
3) Holding & dokumenting of the General Meeting ofShareholders.
4)Holding & dokumenting of the Board of Directorsmeeting and / or the Board of Commissioners.
5) the implementation of the orientation program forthe company for the Board of Directors and / orBoard of Commissioners.
• Acting as a contact person of the Company forOtoritas Jasa Keuangan (OJK) and the Public.
The Corporate Secretary is assisted by the InvestorRelations in order to carry out his duties andresponsibilities. In 2014, the Corporate Secretarydisseminated information related to the Company'sperformance through submission of financialstatements and other relevant informations to Financialservices authority (OJK) and Indonesia Stock Exchange(IDX), meetings with Capital Market Analysts andinvestors and accepted road shows invitations.
The followings are the training/seminar/conferencethat has been attended by Corporate Secretary in2014:
Kebijakan Remunerasi
Besarnya pembagian remunerasi dan kompensasimasing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksiditentukan oleh Presiden Komisaris.
Penentuan remunerasi dan kompensasi Direksiterutama didasarkan pada faktor-faktor fundamentalkinerja operasional, seperti pencapaian produksiserta target penanaman baru dan strategis jangkapanjang Perusahaan.
Kinerja keuangan hanyalah salah satu faktor yangdigunakan dalam penentuan remunerasi dankompensasi Direksi. Hal ini dilakukan mengingatkinerja keuangan sangat dipengaruhi oleh fluktuasiharga CPO dan Karet dalam jangka pendek,sementara sifat alamiah bisnis perkebunan adalahbisnis dengan orientasi investasi jangka panjang.
Remunerasi bagi Komisaris ditentukan dalam RUPS,sedangkan remunerasi bagi Direksi ditetapkan olehKomisaris setelah menerima mandat dari RUPS.Untuk periode 2014, remunerasi bagi DewanKomisaris dan Direksi adalah sebesar Rp15.544.446.224
E. Sekretaris Perusahaan
Sesuai dengan Peraturan IX.I.4 juncto KeputusanDireksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep.305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, berdasarkan SuratKeputusan Direksi Perseroan No. CONF/S/015tanggal 18 Maret 2011, Perseroan telah mengangkatBambang Sugianto Ibrahim sebagai SekretarisPerusahaan yang juga menjabat sebagai DirekturPerseroan.
Remuneration Policy
The total distribution of remuneration andcompensation for the Board of Commissioners andthe Board of Directors shall be determined by thePresident Commissioner.
Provisions concerning remuneration andcompensation for the Directors shall be based withthe focus on operational performance, such asachievements of production targets, new plantingtargets, and the Company's long-term strategies.
Financial performance shall the one and only factorbeing in stipulating remuneration and compensationfor the Directors. The consideration is that that thefinancial performance of the Company is greatlyinfluenced by fluctuations in CPO and Rubber priceson the short term, while the nature of the plantationbusiness is that of a long-term-oriented investment.
Remuneration for the Commissioners shall be definedin the GMS, while remuneration for the Directors tobe defined by the Board of Commissioners upon thegranting of authorization by the GMS. For the periodof 2014, the remuneration for the Board ofCommissioners and the Board of Directors totaledto Rp 15,544,446,224
E. Corporate Secretary
Pursuant to the Regulation No. IX.I.4 in conjunctionwith the Decision of the Board of Directors of PTBursa Efek Jakarta No. Kep.305/BEJ/07-2004 dated19 July 2004, based on the Decree of the Board ofDirectors of the Company No. CONF/S/015 dated18 March 2011, the Company appointed BambangSugianto Ibrahim, a Director of the Company, as theCorporate Secretary.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 132LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk131
Investor Relations berperan aktif dalam melakukankomunikasi antara Perseroan dengan Pihak yangberkepentingan. Selain itu juga bertugas untukmengikuti perkembangan bursa saham, menyediakaninformasi tentang kondisi perusahaan kepada Pihakyang berkepentingan, dan memberikan jawabanterhadap pertanyaan terkait dengan Perseroan.
Efektif pada bulan Januari 2012, Perseroan telahmengangkat Saudara Yosef sebagai Head of InvestorRelations.
Investor Relations' main role is to proactively maintaineffective communication between the Company andits stakeholders. In addition, the Investor Relationsis also responsible for following the developmentsof the stock market, providing information on thecondition of the Company to its stakeholders, aswell as providing answers to questions related to theCompany's information.
In January 2012, the Company has appointed Mr.Yosef as its Head of Investor Relations.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Sosialisasi Surat Keputusan Direksi PT. Bursa EfekIndonesia Perihal Perubahan Peraturan No. 1-A tentangPencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas SelainSaham yang diterbitkan oleh Perusahaan tercatat.Socialization for Indonesia Stock Exchange DirectorsDecree : Amendment to the Rule No. I-A ConcerningListing of Shares (Stock) and Equity - Type SecuritiesOther Than Stock Issued by the Listed Company.
Undangan Workshop Pasar Modal Angkatan XXI :Intermediate Level Corporate Action : Konsep,Ketentuan dan Prosedur Pelaksanaan.Capital Market Workshop Invitation for Levels XXI :Intermediate Level Corporate Action : Concept,Provisions and Implementation Procedures.
Undangan Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten (AEI): Laporan Kegiatan & Laporan Keuangan sertapemilihan Ketua Umum AEI periode 2014-2017.Discussion of Indonesia Public Listed CompanyAssociation Members : Report of Activities & FinancialStatements of AEI and Election of AEI Chairman forPeriod 2014-2017.
Halal Bil Halal & Workshop "Economic Outlook PascaPEMILU 2014".Halal Bil Halal & Economic Outlook Post Election 2014.
Corporate Banking Customer Gathering: PoliticalEconomic Outlook & Review 2014 - 2015.
Business Gathering Indonesia Exim Bank.
Economic Outlook 2015 (New Era for BetterOpportunities).
No Tanggal /Date
Diselenggarakan oleh /Held By
Perihal/Description
27 Jan 14
12-13 Feb 14
18 Aug 14
01 Oct 14
09 Oct 14
12 Nov 14
01
02
03
04
05
06
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange
Granada Investama Capital
KPEI (Kliring Penjaminan Efek
Indonesia), IDX (Indonesia
Stock Exchange), KSEI
(Indonesia Central Securities
Depository)
BNI Bank
Exim Bank
Permata Bank
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 134LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk133
Profil Kepala Audit Internal
Lahir di Simalungun, 12 Maret 1968. Meraih gelarSarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas SumatraUtara pada tahun 1993. Menjabat sebagai KepalaAudit Internal Perseroan sejak tahun 2006.Sebelumnya menjabat Supervisor di Divisi AuditKantor Akuntan Publik Osman Ramli Satrio danRekan (Anggota dari Deloitte).
Fungsi Internal Audit Perseroan adalah:
1. Memastikan bahwa sistem pengendalian intern(internal control system) perusahaan telahmemadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan.
2. Menjadi mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan, memberikan nilaitambah melalui rekomendasi atas hasil audit yangdilakukannya.
3. Menjadi konsultan dalam penerapan manajemenrisiko dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaanyang baik.
Sahat Simamora
Kepala Internal Audit
Head of the Internal Audit
Profile of Head of Internal Audit
Born in Simalungun, 12 March 1968. Obtained hisBachelor degree in Accounting from University ofNorth Sumatra in 1993. Has been serving asChairman of Internal Audit of the Company since2006. Previously served as Supervisor in Audit Divisionof Public Accounting Firm Osman Ramli Satrio andPartners (Member of Deloitte).
The function of Internal Audit of the Companyencompasses the following:
1. To provide assurance that the Company’s internalcontrol system has been properly designed and implemented in accordance with the prevailing policies.
2. As a partner to improve the Company’s operationalperformance as well as to give added value throughthe recommendations on audit results.
3. As a consultant in the implementation of risk management and Good Corporate Governance principles.
Profil Kepala Hubungan Investor
Lahir di Tanjungkarang, 20 September 1979. Meraihgelar Sarjana Sistem Komputerisasi Akuntansi dariUniversitas Bina Nusantara. Menjabat sebagai KepalaHubungan Investor sejak Januari 2012. Sebelumnyamenjabat Financial Analyst Department Head di PTBank CIMB Niaga Tbk dan Senior Financial AnalystOfficer di PT Astra Otoparts Tbk.
F. Unit Audit Internal
Perseroan memiliki bagian Internal Audit yang telahmengikuti Keputusan Kepala Badan Pengawas PasarModal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)tentang Pembentukan dan Pedoman PenyusunanPiagam Audit Internal No. KEP-496/BL/2008.
Unit Audit Internal Perseroan dipimpin oleh seorangkepala Unit Audit Internal. Auditor yang duduk dalamUnit Audit Internal bertanggung jawab secara langsungkepada kepala Unit Audit Internal. Kepala Internal Auditbertanggung jawab kepada Direktur Utama Perseroan.
Saat ini Kepala Internal Audit Perseroan dijabat olehSahat Simamora.
Profile of Head of Investor Relations
Born in Tanjungkarang, 20 September 1979. Obtainedhis Bachelor’s degree in Computerized AccountingSystem from Bina Nusantara University. Serving asHead of Investor Relations since January 2012.Previously worked as Head of Financial AnalystDepartment at PT Bank CIMB Niaga Tbk and SeniorFinancial Analyst Officer at PT Astra Otoparts Tbk.
F. Internal Audit Unit
The Company has established an Internal Audit Unitas result of the Decision of the Chairman of theCapital Market and Financial Institutions SupervisoryAgency (Bapepam-LK) regarding the Guidelines forthe Establishment and Formulation of Internal AuditCharter No. Kep-496/BL/2008.
The Internal Audit Unit of the Company is led by aChairman. Auditors within the Internal Audit Unitanswers directly to the Chairman of the Internal AuditUnit, who in turn is responsible directly to the PresidentDirector of the Company.
Sahat Simamora is currently the Chairman of theInternal Audit Unit.
Yosef
Kepala Hubungan InvestorHead of Investor Relations
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 136LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk135
G. Auditor Eksternal
Berikut ini adalah daftar nama auditor eksternalyang memberikan jasa audit atas laporan keuanganPerseroan dari tahun 2011 sampai tahun 2014.
G. External Auditor
The following is the list of external auditor whoconduct audit services of The Company’s FinancialStatements from 2011 to 2014.
H. Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal Perseroan diadopsidari sistem pengendalian internal menurut COSO(Commitee Of Sponsoring Organization of TreadwayCommision) yaitu komite yang bergerak di bidangmanajemen organisasi. Pengendalian internal menurutCOSO mengandung 5 unsur pengendalian yaitulingkungan pengendalian, peniliaian risiko, kegiatanpengendalian, informasi dan komunikasi sertapemantauan pengendalian.
Tujuan dari penerapan sistem pengendalian internalyaitu untuk membantu Perseroan mencapai tujuanoperasional yaitu efektivitas dan efisiensi kegiatan,keterandalan laporan keuangan, dan kepatuhanpada peraturan yang berlaku.
Sistem pengendalian internal ini dikomunikasikankepada seluruh karyawan, karena sistem inimerupakan sistem yang terintegrasi dan merupakantanggung jawab bersama untuk mewujudkan tujuanPerseroan. Berikut ini adalah unsur pengendalianintern menurut COSO yang diterapkan di Perseroan.
H. Internal Control
Internal Control System
The Company's internal control system is adoptedfrom COSO (Committee Of Sponsoring Organizationof the Treadway Commission), a committee engagedin organizational management. COSO Internal Controlconsists of 5 elements, namely control environment,risk assessment, control activities, information andcommunication & internal control monitoring.
The purpose of implementation of the internal controlsystem is to ensure the Company achieve theiroperational objectives, namely higher effectivity andefficiency, reliability of financial reporting, andcompliance with applicable regulations.
The internal control system is already communicatedto all employees, because this is an integrated systemand represents a shared responsibility to realize theCompany's objectives. Each of the followingcomponents according to COSO and alreadyimplemented in the Company is further described indetails.
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwarth International)
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwarth International)
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwarth International)
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member of Geneva Group International)
Tahun/
Year
2014
2013
2012
2011
Nama Auditor /
Public Accounting Firm
Jenis Jasa /
Type of
Service
Total Biaya /
Total Cost
Audit
Audit
Audit
Audit
Rp. 950.000.000
Rp. 900.000.000
Rp. 765.000.000
Rp. 755.000.000
Berdasarkan Piagam Internal Audit Perseroan yangtelah disetujui oleh Direksi dan Dewan KomisarisPerseroan pada tanggal 1 Oktober 2011 dinyatakanbahwa tugas pokok Internal Audit adalah sebagaiberikut:
• Menyusun dan melaksanakan Audit Internal tahunan.
• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risikosesuai dengan kebijakan perusahaan.
• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efektivitasdi bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumberdaya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dankegiatan lainnya.
• Memberikan saran perbaikan dan informasi yangobjektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.
• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikanlaporan tersebut kepada Direksi.
• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
• Bekerja sama dengan Komite Audit.
• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan, dan
• Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlakukan.
Kepala Internal Audit secara rutin melakukan pertemuan/rapat, antara lain rapat bulanan dengan Direksi, danrapat kuartalan dengan Komite Audit untuk membahashasil audit dan tindakan korektif atas hasil temuan audit.
Sepanjang tahun 2014 telah dilakukan 8 penugasanaudit yang mencakup di seluruh unit bisnis di dalamGrup JAW.
Based on the company’s internal audit Charter, whichwas approved by the Board of Directors and Boardof Commissioner of the Company on October 1st2011, the main tasks of the internal audit are asfollows:
• Formulating and implementing an annual internalaudit plan;
• Perform Testing and evaluating of internal controlimplementation and Risk Management system inaccordance with the Company’s policy;
• Perform audit and review of effectivity in financial,accounting, operational, human resources, marketing,information technology and others activities;
• Provide recommendations and improvements onactivities which were inspected at all levels of management;
• Preparing audit reports and submitting the reportsto the Board of Directors;
• Monitoring, analyzing and reporting on theimplementation of follow-up actions that have been proposed;
• Liaise with the Audit Committee to support the duties of the Audit Committee;
• Prepare an audit program to evaluate the qualityof internal audit activities that has been performed;and
• Perform Special Audit upon request and when deemed necessary.
The Chairman of the Internal Audit Unit regularlyconducts meetings, including monthly meetings withthe Board of Directors and quarterly meetings withthe Audit Committee to discuss audit results andcorrective action upon audit result finding.
In 2014, 8 audits covering all business units in theGroup of companies were conducted.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 138LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk137
yang dapat menghambat dan menghalangiterwujudnya tujuan Perseroan. Setelah dilakukanidentifikasi maka dilakukan analisis terhadap risikomeliputi analisis secara kuantitatif (quantitative riskanalysis) dan kualitatif (qualitative risk analysis).Analisis risiko akan menentukan dampak kejadian,serta merupakan input untuk mendapatkan caramengelola risiko tersebut. Kemudian dilakukanpengelolaan risiko (risk management).
Hal yang terutama dalam penilaian risiko ini adalahadanya kesadaran (awareness) jajaran karyawandan pimpinan estate atau manajer bahwa setiapkegiatan pekerjaan, terutama kegiatan operasionaldi kebun Perseroan, memiliki risiko yang harusdikelola.
Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yangdiperlukan untuk mengatasi risiko, menetapkan danmelaksanakan kebijakan serta prosedur, sertamemastikan bahwa tindakan tersebut telahdilaksanakan secara efektif.
Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasirisiko yang dihadapi Perseroan dibagi menjadi 2jenis tindakan yaitu tindakan preventif dan tindakanmitigasi. Tindakan preventif adalah tindakan yangdilakukan sebelum kejadian yang berisikoberlangsung, sedangkan tindakan mitigasi adalahtindakan yang dilakukan setelah kejadian berisikoberlangsung, dalam hal ini tindakan mitigasi berfungsiuntuk mengurangi dampak yang terjadi.
Penetapan kebijakan dan prosedur di lingkunganpengendalian Perseroan erat kaitannya denganperundang-undangan, peraturan, dan ketetapan-ketetapan. Kebijakan dan Peraturan yang diterapkandi Perseroan tidak melanggar peraturan yang ada.Sedangkan prosedur disusun dan ditetapkan hinggake struktur terkecil di Perseroan, misalnya prosedurpekerjaan dalam satu unit/bagian kerja. Kebijakan
realization of the Company's business objectives.After the risk identification then comes risk analysiswhich includes quantitative and qualitative riskanalysis. The risk analysis will determine the level ofseverity of certain potential risk, as well as providean input on how to mitigate those risks. After thatcomes risk management measures.
One particular aspect to be consider in riskassessment whether or not consciousness(awareness) is established among the employeesand managers of the plantation estates that any workactivity, particularly the Company's operations in theestate, contains a risk that must be well managed.
Control Activity
Control activities are necessary measures to addresscertain risks, to establish and implement policies andprocedures related to risk mitigation, and to ensurethat these measures have been implementedeffectively.
Measures taken by the Company to address identifiedrisks are divided into prevention and mitigationmeasures. Whereas preventive action is action takenbefore any riskful incident ever takes place, mitigationare those taken after any incident takes place, inwhich case the measure is focused on mitigatingthe impact from becoming worse.
Establishment of policies and procedures at theCompany's control environment is closely related torelevant legislation, regulations, and statutes. Noneof the policy and regulation implemented by theCompany violates these rules. Procedures aredesigned and set up down to the smallest structurein the Company, such as work procedures applicable
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah kondisi yangdibangun dan diciptakan dalam Perseroan yang akanmempengaruhi efektivitas pengendalian. Perseroanterus berusaha menciptakan kondisi lingkunganpengendalian dengan adanya penegakan integritasdan etika seluruh jajaran manajemen dan karyawan,komitmen manajemen atas kompetensi,kepemimpinan manajemen yang kondusif,pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengankebutuhan, pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat, penyusunan dan penerapankebijakan yang sehat tentang pembinaan sumberdaya manusia, perwujudan peran pengawasan yangefektif dan hubungan kerja yang baik dengan pihakeksternal.
Dalam lingkup Perseroan maka lingkunganpengendalian terkait dengan integritas, etika, dankompetensi karyawan, kepemimpinan manajemen,serta pengawasan internal yang dilakukan olehinternal audit dan komite audit.
Karyawan Perseroan tidak hanya memilikipengetahuan, pendidikan, pengalaman danketerampilan sesuai dengan fungsi kerjanya, namunjuga memiliki integritas dan etika yang tinggi.Penegakan etika dan integritas ini tertuang dalampedoman perilaku Panca Krida Perseroan danperaturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama.Sehingga karyawan dan jajaran manajemen dapatmenerapkan hal tersebut di dalam kegiatan pekerjaansehari-hari dan membentuk budaya kerja yang baik.Sanksi dan penghargaan merupakan salah satusarana agar karyawan dapat terus mengembangkanintegritas dalam kegiatan pekerjaannya.
Penilaian risiko
Identifikasi terhadap risiko (risk identification)diperlukan untuk mengetahui potensi-potensi kejadian
Control Environment
The control environment is the working conditionsbuilt and created in the Company which will affectthe effectivity of the controls. The Company continuesto improve the environment of control by enforcementof the integrity and ethics among all the managementand employees, commitment of the top managementon competence, conducive management leadership,establishment of an organizational structure that suitsbusiness needs, appropriate delegation of authorityand responsibility, formulating and implementationof the right policy for human resource development,the realization of the role for effective monitoringpersonnel and good working relationships withexternal parties.
Within the scope of the Company, control environmentis related to integrity, ethics, and competence ofemployees, leadership management, and internalcontrol performed by internal audit and the auditcommittee.
Not only that the Company's employees shouldpossess the knowledge, education, experience andskills in accordance with each of their work function,but also they must maintain high integrity and ethics.Enforcement of ethics and integrity is specified inthe Company's code of conduct or Panca Krida aswell as Company regulations and collective laboragreement. The employees and line managementrefer to them in implementing the codes in their dailywork activities and establish a good working culture.Sanctions and rewards are other means to developindividual integrity at work.
Risk Assessment
Risk identification is required to determine any potentialoccurence that might hamper and obstruct the
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 140LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk139
going monitoring), evaluasi yang terpisah (seperateevaluation), dan tindak lanjut atas temuan audit.
Pemantauan berkelanjutan atau supervisi oleh atasanlangsung dilakukan setiap saat yang menggunakansarana laporan pekerjaan harian (daily activity),mingguan, dan laporan bulanan. Pemantauanmeliputi berbagai aspek kegiatan pekerjaan sesuaikebijakan dan prosedur yang ada. Pelaksanaanterhadap prosedur yang telah ditetapkan diharapkandapat mengurangi penyimpangan kegiatanpekerjaan.
Evaluasi terpisah adalah penilaian secara periodik(kuartal dan tahunan) atas kinerja operasional dankeuangan dengan standar anggaran yang telahditetapkan.
Peranan pemantauan (monitoring) pengendalianinternal memiliki peran yang penting dalam seluruhkomponen pengendalian internal. Setiap komponenpengendalian internal akan mendapatkanpemantauan dan pengawasan. Di sinilah peran daritim internal audit dan komite audit untuk selalumelakukan pengawasan dan evaluasi atas sistempengendalian internal yang selama ini dilaksanakan.
Selama tahun 2014, tidak ditemukan pelanggaranyang material terhadap sistem pengendalian internalPerseroan yang berdampak kepada kinerjaPerseroan secara keseluruhan. Perseroan terusberusaha memperbaiki proses operasional dankeuangan sehingga efektivitas dan efisiensi kinerjaPerseroan terus meningkat setiap tahunnya sertatetap taat pada seluruh perundangan dan ketentuan-ketentuan lainnya.
Manajemen Risiko
Perseroan menyadari bahwa risiko dapat timbuldalam setiap aspek kegiatan usaha yang dijalankanoleh Perseroan dan Anak Perusahaan pada saat
follow-up of audit findings.
Continuous monitoring by supervisor can be doneat any time using the daily activity report tools, aswell as weekly and monthly reports. Such monitoringcovers various aspects of the work according to thework policies and procedures. Implementation of theestablished procedure is expected to reduceirregularities in job activities.
Separate evaluation is a periodical assessment(quarterly and annual) to evaluate the operationaland financial performance in comparison to thespecified budget and work standard.
The role of internal monitoring is important acrossall components of internal control. Each componentof internal control will also be monitored andsupervised to avoid misuse of authority. This is wherethe role of the internal audit team and the auditcommittee is taken to constantly monitor and evaluatewhether the internal control system has beenimplemented as planned.
Throughout 2014, as a result of the monitorings, nomaterial violation was found within the Company'ssystem of internal control with any significant impacton the Company's overall performance. TheCompany continues to improve their operational andfinancial processes so that its effectivity and efficiencycontinues to increase every year while also improvingcompliance to all relevant laws and regulations.
Risk Management
The Company fully acknowledges that risks arepresent in every aspect of the business operationscurrently being run by the Company and its
dan prosedur ini sudah dalam bentuk tertulis sehinggasetiap karyawan dapat mengetahui dan melaksanakansetiap kebijakan dan prosedur yang ada.
Beberapa kegiatan pengendalian internal Perseroanmeliputi penelaahan kinerja, pembinaan sumber dayamanusia, pengendalian sistem informasi,pengendalian fisik aset, penetapan kinerja produksi,pemisahan fungsi/tugas (segregation of duties),otorisasi transaksi pembelian maupun penjualan,pencatatan oleh bagian akunting yang akurat dantepat waktu, pembatasan akses terhadap sumberdaya, akuntabilitas terhadap sumber daya, dandokumentasi atas sistem pengendalian internal.
Informasi dan komunikasi
Perseroan selalu memastikan keakuratan, ketepatanwaktu, kelengkapan dari informasi yangdikomunikasikan kepada pihak internal maupuneksternal Perseroan. Proses penelaahan kembaliinformasi sebelum disampaikan kepada pihakeksternal oleh jajaran manajemen selalu dilakukanuntuk memastikan informasi yang berkualitas.
Jajaran manajemen secara berkala mengkomunikasikantujuan dari Perseroan dan sistem pengendalian internalkepada segenap karyawan agar sistem pengendalianinternal dapat berjalan secara efektif. Dengan komunikasiini, segenap karyawan mendapatkan informasi secarajelas tujuan Perseroan, tugas dan tanggung jawabmasing – masing serta tanggung jawab mereka dalampengendalian internal. Hasil yang didapat adalah ketikaterdapat permasalahan di dalam operasional, makakaryawan dan pihak manajemen selalu tanggapberkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahantersebut secara cepat dan efektif.
Pemantauan Pengendalian Internal
Pemantauan yang dilakukan oleh Perseoran dilakukandengan 3 cara yaitu pemantauan berkelanjutan (on
for one unit of work. These policies and proceduresare in written so that employee can refer to themand implement them at any time.
Some of the Company's internal control activitiesinclude review of performance, human resourcedevelopment, information systems control, physicalcontrol on assets, determination on productionperformance, segregation of duties, authorizing thepurchase and sale transaction, accurate and preciserecord of transaction by the accounting, restrictionson access to resources, accountability for resourceuse, and documentation of the internal control system.
Information and Communication
The Company always takes elaborate measures toensure the accuracy, timeliness, completeness ofany information communicated to internal and externalparties. Information is always reviewed before beingtransmitted to external parties by the managementto ensure the information quality.
Management board periodically communicates theCompany's objective and the internal control systemto all employees in order the system can run effectively.With this communication, all employees are clearlyinformed about the Company's objectives, tasks andsense of responsibility for each other and theirresponsibility in internal control. Result of thiscommunication shows when a problem arises in theoperation, employees and the management alwaysreact with responsive coordination to resolve theseproblems quickly and effectively.
Internal Control Monitoring
Company monitoring is conducted in 3 ways: on-going monitoring, separate evaluation, and on the
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 142LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk141
manajemen risiko Perseroan telah dituangkan dalamsetiap lingkup aktivitas usaha yang dijalankan.Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedurtersebut telah sesuai dengan perkembangan bisnisyang ada, maka Perseroan melakukan evaluasisecara berkala sesuai dengan perubahan parameterrisiko yang dihadapi.
Dalam melakukan pengelolaan terhadap risikoPerseroan, Perseroan telah melakukan hal-halsebagai berikut:
1. Membentuk Audit Internal untuk memitigasi risikodari penggunaan seluruh sumber daya Perseroan;
2. Audit Pupuk yang bertugas untuk mengawasi jumlah pengadaan pupuk, dosis pupuk per pohon,jenis pupuk yang digunakan serta aplikasinya dilapangan;
3. Pengawasan secara berkala oleh masing-masingdepartemen terkait sesuai dengan fungsinya;
4. Untuk meminimalkan risiko suku bunga,Perusahaan dan anak perusahaan mengelolabiaya bunga melalui campuran kewajiban dengansuku bunga tetap dan variabel, denganmengevaluasi tingkat tren pasar. Manajemen jugamelakukan penilaian antara suku bunga yangditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan sukubunga yang paling menguntungkan sebelummengambil keputusan untuk mengambil pinjamanbaru;
5. Untuk meminimalkan risiko nilai tukar, perusahaanmemonitor risiko konsentrasi yang terjadi untuksetiap nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan konversi mata uang asing terhadapRupiah.
activities it operates. In order to ensure that thesepolicies and procedures are in accordance with thecurrent business development, the Companyconducts regular evaluation in line with changes inthe latest risk parameters.
In managing its risks, the Company has taken thefollowing steps:
1. Establishing an Internal Audit to mitigate risksbrought about by the utilization of the Company'sresources;
2. Conducting Fertilizer Audit, which is in charge ofsupervising the procurement of fertilizers, thequantity of fertilizers applied per tree, the type offertilizers used, and its application in the field.
3. Regularly conducting supervisory activities throughits various departments according to theirrespective functions;
4. Minimizing the interest rate risks by managing theinterest cost through a mixed of fixed-rate andvariable-rate debts, by evaluating market ratetrends. The Management also conductsassessment of the interest rates offered by creditorsto obtain the most favorable interest rate beforetaking any decision to enter a new loan agreement;
5. Minimizing the Company's foreign exchange raterisk by closely monitoring any concentration of riskrelated to foreign exchange transaction whichinvolves currency conversion.
ini. Kegagalan Perseroan dan Anak Perusahaandalam mengantisipasi risiko yang mungkin terjadidalam kegiatan usahanya, dapat memberikandampak yang sangat signifikan terhadap kinerjakeuangan maupun kelangsungan usaha Perseroan.
Pada saat ini, Perseroan telah mengidentifikasi danmengelompokkan seluruh risiko yang materialterhadap kegiatan dan kinerja usaha ke dalam 3(tiga) kelompok risiko utama, yakni risiko terkaitdengan kegiatan usaha Perseroan, risiko yangdisebabkan oleh kondisi ekonomi, politik dan sosialIndonesia, serta risiko terkait investasi pada sahamPerseroan.
Dalam mengurangi dampak negatif dari risiko yangdihadapi pada saat ini, Perseroan telah menjalankanserangkaian mitigasi risiko yang telah disesuaikandengan karakter dari masing-masing risiko. Perseroanmenjalankan sebuah pendekatan yang terstrukturdalam melakukan pengelolaan risiko, melaluiserangkaian pengembangan strategi dan pengelolaansumber daya secara optimal sehingga diharapkanhal ini dapat mengurangi maupun mencegah risikoyang dihadapi pada saat ini untuk memberikandampak secara material terhadap perkembangankegiatan usaha Perseroan. Selain itu, manajemenPerseroan meyakini bahwa penerapan sebuah sistemmanajemen risiko terpadu akan dapat membantuPerseroan menjadi sebuah perusahaan yang kokohdan tanggap pada setiap perubahan yang terjadidalam lingkungan bisnisnya.
Dalam rangka pengembangan sistem manajemenrisiko, Perseroan secara berkelanjutanmengembangkan dan meningkatkan kerangka sistempengelolaan risiko dan struktur pengendalian internalyang terpadu dan komprehensif, sehingga dapatmemberikan informasi adanya potensi risiko lebihdini dan mengambil langkah-langkah yang tepatdalam meminimalkan dampak yang akan ditimbulkandari risiko tersebut. Pada saat ini, kerangka
Subsidiaries. Failure to anticipate potential risks tothese operations may bring very significant effectsto its financial performance as well as the continuityof the Company's business.
The Company identifies and classifies all materialrisks to its operations and performances into threemain risk categories, namely risks related to theCompany's business, risks caused by the economic,political and social conditions in Indonesia, and risksrelated to investment in the Company's shares.
In mitigating the adverse effects of these risks, theCompany has taken a number of risk mitigationmeasures tailored to the characteristics of eachrespective risk. The Company is undertaking astructured approach in managing risks, through aseries of strategy developments and managementof resources in an optimum manner, which areexpected to be able to minimize or prevent theserisks in order to bring a material effect on thedevelopment of the Company's business operations.Additionally, the Company's management is of theconviction that the application of a holistic riskmanagement system would help to get the Companybecome a sound company responsive to any changewithin its business environment.
In order to develop a sound risk management system,the Company regularly develops and enhances itsintegrated and comprehensive risk managementsystem and internal control structure, thus allowingthem to provide early information on any potentialrisk and allowing the Company to take the appropriatesteps in minimizing the impact that would be renderedby these risks. Currently the Company's riskmanagement structure is applied to every scope of
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 144LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk143
Dengan demikian, manajemen Perseroan memilikikeyakinan untuk dapat terus menjagakesinambungan usaha Perseroan dalam jangkapanjang.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan danentitas anak akan mengalami kerugian yang timbuldari pelanggan atau pihak yang gagal memenuhiliabilitas kontrak mereka. Manajemen berpendapatbahwa tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yangsignifikan. Perusahaan dan entitas anak mengeloladan mengendalikan risiko kredit dengan hanyaberurusan dengan pihak yang diakui dan layakkredit, menetapkan kebijakan internal atas verifikasidan otorisasi kredit, dan secara teratur memonitorkolektibilitas piutang untuk mengurangi risiko kreditmacet.
Maksimum eksposur risiko kredit dari aset keuanganadalah sebagai berikut:
ensured to be able to conduct its business activitiesin the long run.
Credit Risk
Credit risk is the risk that the Company and itssubsidiaries will incur a loss arising from the customersor counterparties which fail to fulfill their contractualobligations. Management believes that there are nosignificant concentrations of credit risk. The Companyand its subsidiaries manage and control the creditrisk by dealing only with recognized and credit worthyparties, setting internal policies on verifications andauthorizations of credit, and regulary monitoring thecollectibility of receivables to reduce the exposureof bad debts.
The maximum exposures to credit risk of the financialassets are as follows:
Jumlah hari tertagihnya Piutang Usaha Perseroandi tahun 2014 adalah 7 hari sedangkan di tahun2013 adalah 16 hari, penurunan jumlah hari inidisebabkan oleh di tahun 2014 tidak adapeningkatan signifikan penjualan di akhir tahun 2014sedangkan di 2013, terdapat peningkatan signfikanpenjualan komoditas karet di akhir tahun 2013.Perseroan tidak pernah mengalami kesulitan ataskolektibilitas Piutang Usaha dikarenakan jumlah haritertagihnya Piutang Usaha dibawah 1 bulan.
Number of days for collection of account receivablesin 2014 is 7 days while in 2013 was 16 days. Thisdecrease because there was no a significant increaseof sales in the end of 2013, while in 2013, there wasa significant increase of rubber sales in the end of2013. The Company has no difficulty on collectionof account receivables as number of days oncollection of account receivables is less than 1 month.
Perseroan memiliki Komite Audit yang bertanggungjawab untuk memastikan bahwa kegiatan manajemenrisiko telah dijalankan dengan baik. Komite inimemahami setiap aspek kegiatan usaha yangdijalankan oleh Perseroan beserta dengan risiko yangmelekat di dalamnya sehingga Perseroan dapatmengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dalamlingkungan bisnisnya, mengembangkan goodcorporate governance, mengoptimalkan penyusunanstrategic management, dan mengamankan sumberdaya yang dimiliki.
Berikut ini adalah kebijakan manajemen risiko yangtelah diterapkan oleh Perseroan:
• Pemilihan jenis tanaman berdasarkan zona agroklimat sehingga adaptif terhadap perubahancuaca dan iklim dan tahan dari hama penyakit tanaman
• Untuk tanaman karet, untuk menanggulangi dampak La Nina berupa berkurangnya jumlah karet yang disadap perlu digunakan teknologi rainguard untuk menyelamatkan produksi karet
• Mengadopsi standar produksi yang berlaku baiknasional maupun internasional seperti penerapanStandar Nasional Indonesia (SNI) dan sertifikasi ISO 9000 agar menghasilkan produk berkualitassesuai permintaan pasar dengan harga optimum
• Perseroan telah mengasuransikan aset yang dimilikinya untuk menanggulangi dampak bencanaalam dan kebakaran
• Perseroan senantiasa memperhatikan proses AMDAL dan menjalankan kegiatan corporate socialresponsibility, sehingga mengurangi risiko yang terkait dengan lingkungan
Manajemen Perseroan memiliki komitmen yang tinggiuntuk selalu menerapkan prinsip-prinsip pengelolaanrisiko berdasarkan standar dan prosedur manajemenrisiko yang diterapkan dalam tubuh Perseroan.
The Company has an Audit Committee who isresponsible for ensuring that the risk managementactivities are properly implemented. The Committeehas good understanding of every aspect of thebusiness operation carried out by the Company aswell as the inherent risks of such activities, thusallowing the Company to anticipate any changesoccurring within its business environment, developcorporate governance, and optimize its formulationof strategic management, as well as to secure itsresources.
The following are the risk management policiespursued by the Company thus far:
• Selection of the types of crops based on the agro-climate zone, thus ensuring crops that are adaptiveto changes in weather and climate and resilient topests
• For its rubber plantations, in order to mitigate theeffects of La Nina, which resulted in a lower numberof trees that could be tapped, a rain guardtechnology is used to protect the rubber crops
• Adoption of production standards that applynationally as well as internationally, such as theadoption of Indonesian National Standard (SNI)and the ISO 9000 certificate in order to be able togenerate products with a quality in line with marketdemands at optimum prices
• The Company has insured its assets to mitigatethe effects of natural disasters and fire
• The Company takes into account environmentalimpact analysis processes and carries out corporatesocial responsibility activities, to mitigate risksrelated to the environment.
The Company's management is committed toapplying stringent risks management principles basedon the risk management standards and proceduresprevailing in the Company. Thus, the Company is
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 146LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk145
Jumlah Kotor/Gross Amount
72.463.829.06713.758.583.10411.593.886.40220.882.000.834
118.698.299.407
Jumlah Bersih/Net Amount
72.463.829.06713.758.583.10411.593.886.40220.882.000.834
118.698.299.407
Kas dan setara kasPiutang UsahaPiutang lain-lainPiutang Plasma
Total
Cash and cash equivalentsTrade receivablesOther receivables
Plasma receivables
Total
2014
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul ketika posisiarus kas Perusahaan dan entitas anak tidak cukupuntuk menutup liabilitas yang jatuh tempo.Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemenmemantau dan menjaga tingkat kas dan setara kasdianggap cukup untuk membiayai Perusahaan danentitas anak beroperasi dan untuk mengurangidampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga secaraberkala mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas,termasuk profil pinjaman yang akan jatuh tempo danterus menilai kondisi di pasar keuangan untukmendapatkan kesempatan memperoleh sumberpendanaan yang optimal.
Perusahaan dan entitas anak memantau likuiditasnyadengan menganalisis profil aset dan liabilitas yangakan jatuh tempo.
Liquidity Risk
Liquidity risk is a risk arising when the cash flowposition of the Company and its subsidiaries is notenough to cover the liabilities which become due.In the management of liquidity risk, managementmonitor and maintain a level of cash and cashequivalents deemed adequate to finance theCompany and its subsidiaries operations and tomitigate the effects of fluctiation in cash flows.Management also regularly evaluate the projectedand actual cash flows, including loan maturity profiles,and continuously assess conditions in the financialmarkets for opportunities to obtain optimal fundingresources.
The Company and its subsidiaries monitor theirliquidity by analyzing the maturity profile of their assetsand liabilities.
Pedoman Perilaku
Perseroan menyadari pentingnya nilai-nilai perilakudan etika bisnis dalam menjalankan usahanya. Untukitu, Perseroan mengatur pedoman berperilaku sertamenjunjung tinggi etika bisnis yang tertuang dalamPanca Krida. Lima unsur di dalam Panca Krida yangharus dipatuhi oleh seluruh jajaran Dewan Komisaris,Direksi Manajemen dan Karyawan adalah:
1. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan perwujudan nilai kerja kerasuntuk perbaikan terus menerus, loyalitas danintegritas. Kedisiplinan tinggi menggambarkankomitmen penuh atas kualitas pekerjaan, oleh sebabitu Perseroan menekankan kedisiplinan sebagaiakar dari pertumbuhan dan perkembanganPerseroan.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan perwujudan dari nilaisemangat kerja sama. Seluruh jajaran manajemendan karyawan harus selalu menghargai perbedaanpendapat, bertanggung jawab, meningkatkankomunikasi dengan rekan kerja, dan membinakoordinasi antar departemen kerja.
3. Sadar Biaya
Efisiensi biaya merupakan salah satu faktor penentupertumbuhan dan daya saing Perseroan. Seluruhjajaran Manajemen dan karyawan harus bekerjadengan sadar biaya yang diterapkan secara terus-menerus yang dimulai dari hal yang dasar sepertimengendalikan pemakaian listrik, air, sumber dayaalam, menggunakan telepon dan komputer secaraefisien dan efektif, memanfaatkan waktu kerja secaraoptimal, memanfaatkan fasilitas perusahaan secaraefektif dan memelihara tempat kerja.
4. Pelayanan Bermutu
Perseroan selalu berusaha meningkatkan kualitaspelayanan demi kepuasan pelanggan baik internal
Code Of Conduct
Fully aware of the importance of code of conductand business ethics in shaping the success of itsbusiness, the Company has established a code ofconduct that upholds business ethics as stipulatedin its credo, known as Panca Krida. The five elementsof Panca Krida to which the entire managementteam and employees have to abide to are:
1. Discipline
Discipline is the embodiment of hard work forcontinuous improvement, loyalty and integrity. A highlevel of discipline indicates full commitment to excellentwork quality, and so the Company emphasizesdiscipline as the foundation for its further growth anddevelopment.
2. Partnership
Partnership is the embodiment of collaboration spirit.The entire management team and employees haveto respect diversing opinions, be responsible, improveand maintain good communication among peer whilefostering inter-departmental coordination.
3. Cost-conscious
Cost efficiency is one of the determining factors forensuring the Company's growth and competitiveness.The entire management team and employees haveto work cost-consciously, starting at the very basicconduct of efficiently managing the consumption ofelectricity, water, natural resources, effective telephoneand computer usage, optimizing work time, andeffectively utilizing the Company's facilities andmaintaining the decency of the workplace.
4. Quality Service
The Company always strives to improve its qualityof service to achieve customer satisfaction, both
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Aset Keuangan
Pinjaman dan piutang:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Piutang Plasma
Tersedia untuk dijual:
Investasi jangka panjang lainnya
Total aset
Liabilitas Keuangan
Liabilitas Keuangan Lain-lain:
Utang bank
Utang usaha
Utang lain-lain
Akrual
Utang bank jangka panjang
Utang lain-lain jangka panjang
Total Liabilitas
Gap Likuiditas
Nilai tercatat/
Carrying value
72.463.829.067
13.758.583.104
11.593.886.402
20.882.000.834
3.418.575.000
122.116.874.407
106.500.000.000
79.382.674.669
9.773.838.517
23.491.581.459
1.336.881.581.417
37.200.000.000
1.593.229.676.062
(1.471.112.801.655)
Periode
jatuh tempo
tidak ditentukan/
No specific
maturity period
26.193.650.965
-
-
20.882.000.834
3.418.575.000
50.494.226.799
-
-
9.773.838.517
-
-
-
9.773.838.517
40.720.388.282
Kurang dari/
Less than
1 bulan/
month
46.270.178.102
13.758.583.104
-
-
-
60.028.761.206
-
-
-
-
-
-
-
60.028.761.206
1 - 3
bulan/
months
-
-
11.593.886.402
-
-
11.593.886.402
-
79.382.674.669
-
23.491.581.459
97.104.992.342
-
199.979.248.470
(188.385.362.068)
3 - 6
bulan/
months
-
-
-
-
-
-
106.500.000.000
-
-
-
49.267.516.481
-
155.767.516.481
(155.767.516.481)
6 - 12
bulan/
months
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
53.087.283.384
-
53.087.283.384
(53.087.283.384)
Lebih dari/
More than
12 bulan/
months
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.137.421.789.210
-
1.137.421.789.210
(1.137.421.789.210)
2014Periode Jatuh Tempo / Maturity Priod
Plasma receivables
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 148LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk147
maupun eksternal. Pelayanan bermutu mencakupsikap yang ramah, bertegur sapa sopan dan wajar,menjawab telpon secara sopan, cepat dan tanggapterhadap permintaan pelanggan dan mengurangikeluhan pelanggan.
5. Semangat BelajarDinamika persaingan bisnis, tuntutan konsumen danteknologi menuntut Perseroan selalu memperbaikidiri dalam segala aspeknya. Seluruh jajaranManajemen dan karyawan harus memiliki semangatbelajar yang tinggi dan menumbuhkan kebiasaanuntuk bertanya, membaca, mendengarkan, berpikirkreatif, dan berkarya.
Perseroan melakukan sosialisasi pedoman perilakuyang tertuang di dalam Panca Krida melalui distribusibuku pedoman perilaku Panca Krida yang wajibdimiliki oleh setiap Jajaran Manajemen dan karyawanGrup JAW.
Setiap pimpinan kebun Grup JAW, para manajer,bertanggungjawab untuk melaksanakan Panca Kridadan menegakkan pedoman tersebut kepada seluruhkaryawan yang berada di bawah kepemimpinannya.
Permasalahan Hukum
Selama tahun 2014, tidak ada kasus hukum yangdihadapi oleh Perusahaan, Dewan Komisaris danDireksi, baik perpajakan, pidana, perdata, dankomersial administrasi, hubungan industrial danarbitrase.
inwardly and outwardly. Good quality serviceencompasses sociable attitude, proper courtesy anddecorum, politeness in communicating, and quickresponse to customer's demands, with the aim ofminimizing complaints.
5. Spirit of LearningThe dynamics of business competition, consumerdemands and technology necessitate the Companyto continuously improve all its business aspects. Theentire management team and employees should beeager to learn more and cultivate the habit of asking,reading, listening, thinking creatively, and innovating.
The Company's Code of Ethics which are based onPanca Krida principles have been distributed in theform of Panca Krida Code of Conduct book of whomeach of members of the management boards andemployees of JAW Group must have.
Each JAW estate group leaders and managers shallbe responsible for implementing and enforcing thePanca Krida principle guidelines to all employeesunder their leadership.
Legal Disputes
Throughout 2014, the Company, its Board ofCommissioners, or its Board of Directors, faced nolegal disputes from any party with respect to taxation,criminal, civil, or commercial administration, nor anycases concerning industrial relations and arbitration.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Keterbukaan Informasi Information Disclosure
Tanggal Surat/
Letter Date
No. Surat/
No. Letter
Pengirim/
Sender
Jenis Surat /
Type of letter
Perihal/
Description
Penerima/
Receipient
001 - JAW-2014
014 - JAW-2014
015 - JAW-2014
S00299BEI.PPR.0
1-2014
112 - JAW-2014
122 - JAW-2014
159 - JAW-2014
04/BAE/JAW/KNT
R/XII-13
S-54/PM.22/2014
247 - JAW - 2014
256 - JAW-2014
266 - JAW-2014
020/AEI/KU/III/2014
03-Jan-14
09-Jan-14
09-Jan-14
24-Jan-14
24-Jan-14
03-Feb-14
07-Feb-14
14-Feb-14
28-Feb-14
03-Mar-14
04-Mar-14
07-Mar-14
10-Mar-14
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
BEI
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
OJK
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
AEI
Keluar/Out
Keluar/Out
Keluar/Out
Masuk/In
Keluar/Out
Keluar/Out
Keluar/Out
Keluar/Out
Masuk/In
Keluar/Out
Keluar/Out
Keluar/Out
In/Masuk
OJK
BEI
OJK, BEI
PT JA Wattie
Tbk
BEI
OJK
BEI
Datindo
PT JA Wattie
Tbk
OJK
OJK
BEI
PT JA Wattie
Tbk
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum PT JA Wattie Tbk periode
31 Desember 2013/ Realisation Report of
Proceeds from Initial Public Offering per
December 31 2013.
Permintaan Penjelasan Atas Volatitlias
Transaksi/ Explanation request of Volatility of
transaction.
Permintaan Penjelasan Atas Volatitlias
Transaksi/ Explanation request of Volatility of
transaction.
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Konfirmasi Pemegang saham JAW per 31
Des 2013/Shareholder confirmation of JAW
per 31 Des 2013.
Pengkinian Data dan Informasi Emiten/ Update
of Data and information of Public Company.
Pengkinian Data dan Informasi Emiten/ Update
of Data and information of Public Company.
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Pungutan OJK dan Listing Fee BEI/ OJK
annual fee and BEI listing fee.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 150LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk149
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggal Surat/
Letter Date
No. Surat/
No. Letter
Pengirim/
Sender
Jenis Surat /
Type of letter
Perihal/
Description
Penerima/
Receipient
354-JAW-2014
355-JAW-2014
402- JAW-2014
404- JAW-2014
414-JAW-2014
439 -JAW-2014
449 -JAW-2014
KSEI-
9488/JKS/0414
468 -JAW-2014
469-JAW-2014
28-Mar-14
01-Apr-14
04-Apr-14
08-Apr-14
11-Apr-14
17-Apr-14
23-Apr-14
23-Apr-14
30-Apr-14
30-Apr-14
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
KSEI
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
Keluar/ Out
Keluar/ Out
Keluar/Out
Keluar/Out
Keluar/Out
Keluar/Out
Keluar/ Out
Masuk/In
Keluar/ Out
Keluar/ Out
OJK
BEI
KSEI
KPEI
CAMEL
OJK
BEI
OJK
BEI
OJK
BEI
OJK
OJK
BEI
PT JA Wattie
Tbk
OJK
BEI
OJK
BEI
CAMEL
Penyampa ian Laporan Keuangan
Konsoilidasian dan Laporan Auditor
Independen PT Jaya AgraWattie,Tbk Yang
Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013
dan 31 Desember 2012/ Submission of
Consolidated Income Statement and
Independent Auditor's Report per 31
December 2013 and 31 December 2012.
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan
Konsolidasian PT Jaya Agra Wattie Tbk Yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
dan 31 Desember 2012/ Submission of
commerical proof of Consolidated Income
Statement PT Jaya Agra Wattie Tbk per 31
December 2013 and 31 December 2012.
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum PT JA Wattie Tbk periode
31 Maret 2014/ Realisation Report of Proceeds
from Initial Public Offering per March 31 2014.
Pemberitahuan Rencana RUPST 2013/
Announcement of 2013 RUPST Plan.
Bukti Iklan Pemberitahuan RUPS PT JA
Wat t i e Tbk /Commerc ia l P roo f o f
Announcement of RUPS of PT JA Wattie Tbk.
Jadwal RUPS Tahunan PT Jaya Agra Wattie,
Tbk/AGMS Schedule of PT Jaya Agra Wattie,
Tbk.
Penyampa ian Laporan Keuangan
Konsoilidasian PT Jaya Agra Wattie,Tbk Per
31 Maret 2014 / Submission of Consolidated
Income Statement per 31 March 2014.
Penyampaian Laporan Tahunan 2013 PT JA
Wattie Tbk/ Submission of 2013 Annual Report
of PT JA Wattie Tbk.
Tanggal Surat/
Letter Date
No. Surat/
No. Letter
Pengirim/
Sender
Jenis Surat /
Type of letter
Perihal/
Description
Penerima/
Receipient
470-JAW-2014
525-JAW-2014
526-JAW-2014
523-JAW-2014
524 -JAW-2014
531 -JAW-2014
573-JAW-2014
S-
209/PM.222/2014
604-JAW-2014
605-JAW-2014
606-JAW-2014
S-
30/PM.123/2014
30-Apr-14
06-May-14
07-May-14
07-May-14
07-May-14
08-May-14
16-May-14
16-May-14
23-May-14
23-May-14
23-May-14
30-May-14
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
OJK
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
OJK
Keluar/ Out
Keluar/Out
Keluar/Out
Keluar/ Out
Keluar/ Out
Keluar/ Out
Keluar/ Out
Masuk/In
Keluar/ Out
Keluar/ Out
Keluar/ Out
Masuk/In
OJK
OJK
BEI
OJK
BEI
BEI
Deperindag
BEI
PT JA Wattie
Tbk
OJK
BEI
CAMEL
OJK
BEI
BEI
PT JA Wattie
Tbk
Penyampaian Agenda RUPS PT JA Wattie
Tbk Tahun buku 2013/ Submission of GMS
of PT JA Wattie Tbk for period 2013.
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Bukti Iklan Panggilan RUPS PT JA Wattie
Tbk/ Commercial Proof of RUPS Call of PT
JA Wattie Tbk.
Pemberitahuan Public Expose PT JA Wattie,
Tbk/ Announcement of Public Expose of PT
JA Wattie Tbk.
Laporan Tahunan PT Jaya Agra Wattie,Tbk
Per 31 Desember 2012 / Annual Report of
PT Jaya Agra Wattie,Tbk per 31 December
2012.
Penyampaian Materi Public Expose PT JA
Wattie Tbk/ Submission of Public Expose
Material of PT JA Wattie Tbk.
Undangan Sosialisasi SIPO dan SPE-OJK/
Invitation of SIPO and SPE-OJK Socialization.
Penyampaian Ringkasan Hasil RUPS
Tahunan PT JA Wattie Tbk tahun buku 2013
dan penyampaian jadwal Pembagian Dividen
tahun buku 2013/ Submission of 2013 RUPS
Result of PT JA Wattie Tbk and submission
of dividen payment schedule.
Penyampaian Bukti Iklan Ringkasan Hasil
RUPS PT JA Wattie Tbk tahun buku 2013/
Submission of Commercial Proof 2013 RUPS
Result of PT JA Wattie Tbk.
Penyampaian Hasil Public Expose PT JA
Wattie Tbk tahun buku 2013/ Submission of
2013 Public Expose Result of PT JA Wattie
Tbk.
Focus Group Discussion Peraturan OJK dan
Sosialisasi tentang PSAK / Focus Group
Discusion and sosialization of new Accounting
Standards.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 152LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk151
Tanggal Surat/
Letter Date
No. Surat/
No. Letter
Pengirim/
Sender
Jenis Surat /
Type of letter
Perihal/
Description
Penerima/
Receipient
1033-JAW-2014
1038-JAW-2014
DE/IX/2014-6235
KSEI-
22077/JKS/0914
1068-JAW-2014
1069-AW-2014
S-
04313/BEI.PG1/09-
2014
1099-AW-2014
KSEI-
22925/JKU/0914
DE/X/2014-6796
DE/X/2014-6804
1179-JAW-2014
1182-JAW-2014
1192 -JAW-2014
1202 -JAW-2014
03-Sep-14
05-Sep-14
08-Sep-14
08-Sep-14
09-Sep-14
09-Sep-14
16-Sep-14
18-Sep-14
02-Oct-14
02-Oct-14
03-Oct-14
03-Oct-14
07-Oct-14
09-Oct-14
14-Oct-14
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
DATINDO
KSEI
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
BEI
PT JA Wattie
Tbk
KSEI
Datindo
Datindo
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
Keluar/
Out
Keluar/Out
Masuk/In
Masuk/In
Keluar/
Out
Keluar/
Out
Masuk/In
Keluar/Out
Masuk/In
Masuk/In
Masuk/In
Keluar/
Out
Keluar/Out
Keluar/Out
Keluar/Out
OJK
BEI
OJK
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
KSEI
KSEI
PT JA Wattie
Tbk
BEI
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
OJK
BEI
OJK
Datindo
OJK
BEI
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Laporan Pembayaran Dividen Final/ Final
Dividen payment Report.
Pembayaran Dividen Tunai/ Cash Dividen
Payment.
Form Instruksi Distribusi Cash Dividen/ Cash
Dividen Distribution Instruction Form.
Form Nomor Rekening Bank/ Bank Account
Number Form.
Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas
Transaksi/ Explanation request of Volatility of
transaction.
Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas
Transaksi/ Explanation request of Volatility of
transaction.
Laporan Pelaksanaan Dividen Tunai atas
saham JAWA/ Report of Cash Dividend of
JAWA shares.
Perhitungan Final Dividen/ Final Dividen
Calculation Report.
Tandatangan Bukti PPh dan Daftar Bukti
PPh/Witholding tax evidence.
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Pengembalian Dokumen Bukti Potong yang
telah ditandatangani/The return of Signed
Witholding Evidence.
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum PT JA Wattie Tbk periode
30 Sep 2014/ Realisation Report of Proceeds
from Initial Public Offering per Sept 30 2014.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggal Surat/
Letter Date
No. Surat/
No. Letter
Pengirim/
Sender
Jenis Surat /
Type of letter
Perihal/
Description
Penerima/
Receipient
647 -JAW-2014
648 -JAW-2014
S-254/D.04/2014
SE-06/D.05/2013
788-JAW-2014
792-JAW-2014
830 -JAW-2014
DE/VII/2014-3531
843 -JAW-2014
844 -JAW-2014
918-JAW-2014
919-JAW-2014
063/AEI/DE/VIII/2
014
1019-JAW-2014
05-Jun-14
06-Jun-14
11-Jun-14
17-Jun-14
04-Jul-14
07-Jul-14
14-Jul-14
21-Jul-14
23-Jul-14
23-Jul-14
07-Aug-14
07-Aug-14
18-Aug-14
22-Aug-14
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
OJK
OJK
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
Datindo
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
AEI
PT JA Wattie
Tbk
Keluar/ Out
Keluar/Out
Masuk/In
Masuk/In
Keluar/ Out
Keluar/Out
Keluar/Out
Masuk/In
Keluar/ Out
Keluar/ Out
Keluar/ Out
Keluar/Out
Masuk/In
Keluar/Out
OJK
BEI
OJK
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
OJK
BEI
OJK
OJK
BEI
PT JA Wattie
Tbk
OJK
BEI
CAMEL
OJK
BEI
OJK
BEI
OJK
PT JA Wattie
Tbk
AEI
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Pelaksanaan Annual Report Award 2013/
Annual Report Award 2013.
SE Tentang Tarif Premi Asuransi/ Circuler of
Insurance Premium Tariff.
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum PT JA Wattie Tbk periode
30 Juni 2014/ Realisation Report of Proceeds
from Initial Public Offering per June 30 2014.
Kebijakan standarisasi biaya tahunan pasar
sekunder/Secondary Market annual fee
standarization policy.
Penyampa ian Laporan Keuangan
Konsoilidasian Yang Berakhir Pada Tanggal
30 Juni 2014 / Submission of Consolidated
Income Statement per 30 June 2014.
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan
Konsolidasian PT Jaya Agra Wattie Tbk Yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 /
Submission of commerical proof of
Consolidated Income Statement PT Jaya Agra
Wattie Tbk per 30 June 2014.
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Pungutan OJK dan Listing Fee BEI/ OJK
annual fee and BEI listing fee.
Tanggapan atas Pungutan OJK dan Listing Fee
BEI/ Respond on OJK annual fee and BEI listing
fee.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 154LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk153
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tanggal Surat/
Letter Date
No. Surat/
No. Letter
Pengirim/
Sender
Jenis Surat /
Type of letter
Perihal/
Description
Penerima/
Receipient
1289-JAW-2014
1302- JAW-2014
S-
664/PM.22/2014
1314- JAW-2014
1315- JAW-2014
S-
699/PM.222/2014
1408-JAW-2014
KSEI-
5608/DIR/1114
1448-JAW-2014
1479-JAW-2014
S-
05986/BEI.PG1/1
2-2014
1517 - JAW-2014
S-
818/PM.222/2014
31-Oct-14
4-Nov-14
6-Nov-14
7-Nov-14
7-Nov-14
21-Nov-14
26-Nov-14
27-Nov-14
5-Dec-14
5-Dec-14
15-Dec-14
15-Dec-14
22-Dec-14
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
OJK
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
OJK
PT JA Wattie
Tbk
KSEI
PT JA Wattie
Tbk
PT JA Wattie
Tbk
BEI
PT JA Wattie
Tbk
OJK
Keluar/ Out
Keluar/ Out
Masuk/In
Keluar/Out
Keluar/Out
Masuk/In
Keluar/Out
Masuk/In
Keluar/ Out
Keluar/Out
Masuk/In
Keluar/Out
Masuk/In
OJK
BEI
OJK
PT JA Wattie
Tbk
BEI
OJK
OJK
PT JA Wattie
Tbk
OJK
PT JA Wattie
Tbk
OJK
BEI
OJK
PT JA Wattie
Tbk
BEI
PT JA Wattie
Tbk
Penyampa ian Laporan Keuangan
Konsoilidasian Yang Berakhir Pada
Tanggal 30 Sep 2014 / Submission of
Consolidated Income Statement per 30 Sep
2014.
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Pengkinian Data dan Informasi Emiten/ Update
of Data and information of Public Company.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Pengkinian Data dan Informasi Emiten/ Update
of Data and information of Public Company.
Penelaahan Laporan Keuangan Tengah
Tahunan PT J.A. Wattie, Tbk per 30 Juni 2014/
Interim Financial Report Review of PT J.A.
Wattie, Tbk per 30 Juni 2014.
Tanggapan atas penelaahan Laporan
Keuangan Tengah Tahunan PT J.A. Wattie,
Tbk per 30 Juni 2014/ Respond of Interim
Financial Report Review of PT J.A. Wattie,
Tbk per 30 Juni 2014.
Survei Kepuasan Pelanggan KSEI Tahun
2014/ 2014 KSEI Customer Satisfactory
Survey.
Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta
Asing/ Submission of Loan/liabilities in foreign
currency data.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/
Monthly report of Shareholders registration.
Permohonan Data NPWP Terkini Perusahaan
Tercatat/ Request of Updated NPWP data of
listed Company.
Tanggapan atas Permohonan Data NPWP/
Respond of Request of Updated NPWP data
of listed Company.
Verifikasi Kewajiban Biaya Tahunan/Annual
fee obligation verification.
Sebagai Perusahaan Terbuka, JAW patuh dantunduk terhadap Peraturan yang dikeluarkan olehOtoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesiatentang Keterbukaan Informasi.
Untuk memberikan nilai tambah kepada PemegangSaham dan Masyarakat, Perseroan juga memberikaninformasi terkini serta laporan kinerja keuangan danoperasional setiap triwulan kepada pihak investordan analyst pada website Perseroan.
As a Public Listed Company, JAW always ensuresfull compliance with the Indonesia's Financial ServicesAuthority and Indonesia Stock Exchange Regulationson Information Disclosure.
In an effort to always provide added value to theshareholders as well as stakeholders, the Companyprovides the most updated information related to itsbusiness on its corporate website, where it publishesfinancial statements and operational reports on aquarterly bases to investors and analysts.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 156LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk155
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Anak-anak bermain di perkebunan Tugusari - Jember, Jawa TimurChildren playing in Tugusari estate - Jember, East Java
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 158LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk157
Tanggung Jawab Lingkungan
Setiap perkebunan yang dimiliki Perseroanmenyediakan lahan untuk konservasi flora dan faunaasli setempat. Lahan tidak seluruhnya dibuka,sebagian dimanfaatkan sebagai daerah tangkapanair hujan untuk sumber mata air bersih.
Seluruh kegiatan operasional dilaksanakan denganmempertimbangkan aspek lingkungan hidup.Penggunaan herbisida untuk pengendalian gulmatidak dilakukan terus-menerus tetapi selalu diselingidengan pengendalian secara manual memakaicangkul dan garpu untuk mendongkel gulma perdu,atau memakai sabit untuk memotong gulma berdaunsempit dan berbatang lunak. Penggunaan insektisidadiminimalkan dan diganti dengan pengendaliansecara hayati melalui pemanfaatan musuh alaminya.
Ekstraksi minyak kelapa sawit tidak melibatkan bahankimia tetapi lebih memanfaatkan proses fisika danmekanika seperti perebusan, penguapan, danpemerasan.
Perseroan mengelola limbah cair Pabrik MinyakKelapa Sawit untuk digunakan kembali sebagaipupuk dari tanaman Kelapa Sawit. Limbah cair dariPabrik Minyak Kelapa Sawit di tampung dalam kolam- kolam limbah yang akan disalurkan ke tanamanKelapa Sawit menggunakan pompa melalui pipamenuju kebun Kelapa Sawit Perseroan. Pemanfaatanlimbah ini meningkatkan produktifitas tanaman kelapasawit.
Selain itu, Perseroan juga memanfaatkan limbahserat buah kelapa sawit untuk digunakan sebagaibahan bakar instalasi pembangkit listrik dengan turbinuap.
Responsibility for Enviroment
In each plantation the Company maintains the policyto set aside some conservation sites to let the localplants and animal flourish. Left untouched and notentirely cleared or opened, some of the sites alsofunction as as catchment areas where rainwaterturns into groundwater sources.
All the operational activities of the Company areconducted in consideration with the pertinentenvironmental aspects. The use of herbicides tocontrol and eliminate weeds is not continuous butrather interspersed with manual/biological controlmethods such as by plows and forks to get rid ofthe shrubbery weeds, or scimitars to cut narrow-leafed and soft-trunked weeds. Insecticide use isminimized and replaced by some biological controllingmechanisms through the utilization of naturalpredatory.
The extraction of crude palm oil does not involvechemical agents but rather employ physical andmechanical processes, such as boiling, evaporation,and pressing.
The Company also collects wastewater from its palmoil refinery mills and reuses them as fertilizer for thepalm oil estate. Liquid waste from the mills arecollected in wastewater ponds before pumped intopalm oil estates for better use. Such utilization ofwaste has been beneficial for the increasingproductivity of the Company's palm oil plantations.
The Company also makes use of palm fiber wasteto be burned up and to heat up the water whichcreates steam for the electricity generating steamturbine power plant.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Plasma Program
The Company has developed fields owned by thelocal communities, referred to as plasma plantations.The partnership with these plasma planters has sofar been implemented only to those within the areaof its palm oil plantations. For its rubber plantations,the Company manages its own plantations only.
Through the plasma program, the Company managesthe plasma plantations in terms of planting and fieldmaintenance. Yields from these plantations are thenpurchased entirely by the Company. Should theplasma farmers work at the fields, their salary will bepaid at the Minimum Regional Wage.
All of the Company's plasma plantations are underthe management of the respective village cooperativeunit (KUD), which strives to meet all the operationalneeds of the plasma plantations. These KUDs secureloans from banks and the the Company acts as theguarantor.
In 2014, the Company manages a total plasmaplantation area of 5,800 hectares for palm oil.
Program Plasma
Perseroan mengembangkan lahan-lahan kebun milikmasyarakat sekitar yang dikenal sebagai plasma.Program kemitraan dengan para petani plasma inidilakukan hanya di daerah perkebunan kelapa sawitPerseroan. Sedangkan untuk perkebunan karet,Perseroan hanya mengelola kebun milik sendiri.
Dalam program plasma, Perseroan melakukanpengelolaan atas kebun-kebun plasma, yaitupenanaman dan pemeliharaan kebun. Hasil panenkebun akan dibeli seluruhnya oleh Perseroan. Bilapetani plasma bekerja di kebun plasma, maka akandibayar dengan UMR yang berlaku.
Seluruh kebun plasma Perseroan berada di bawahnaungan suatu koperasi unit desa (KUD), yangberusaha untuk memenuhi seluruh kebutuhanoperasional plasma. KUD memiliki pinjaman kepadabank dimana Perseroan bertindak sebagaipenjaminnya.
Di tahun 2014, Perseroan mempunyai kebun Plasmaseluas 5.800 ha untuk perkebunan kelapa sawit.
Donor Darah PT. KINTAP JAYA WATTINDO - PKS Kintap, Kalimantan SelatanBlood Donor PT. KINTAP JAYA WATTINDO - Palm Oil Mill Kintap, South Kalimantan
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 160LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk159
Seluruh kegiatan tersebut memberikan nilai tambahdan citra yang baik bagi Perseroan di matamasyarakat sekitar. Selain itu, dengan menjalinhubungan baik, masalah keamanan serta masalah-masalah sosial yang mungkin timbul dapatdiminimalisasi, serta dapat menciptakan suasanakondusif di kebun yang selanjutnya dapatmeningkatkan kinerja karyawan sehingga berimbaskepada kenaikan produktivitas karyawan.
All these activities provided added value andenhanced the corporate image of the Company inthe local communities. In addition to establishinggood rapport with the communities, these measuresalso helped minimize security and social issues whichmay arise, and created a conducive atmosphere inthe plantation which can improve employeeperformance that may lead to increase in employeeproductivity.
Pabrik Minyak Kelapa Sawit Perseroan mendapatkanpenghargaan sebagai Pabrik berperingkat “Biru”dalam Program Peringkat Kinerja Perusahaan(PROPER) periode 2013 - 2014 oleh KementrianLingkungan Hidup Republik Indonesia.
Penghargaan ini menunjukkan bahwa Perseroantelah mematuhi Peraturan dari KementrianLingkungan Hidup mengenai pelaksanaan dokumenlingkungan (AMDAL/UKL-UPL), upaya pengendalianpencemaran air dan udara, serta pengelolaan limbahBahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Tanggung Jawab Pengembangan Masyarakat
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnyaterhadap masyarakat yang tinggal di sekitarperkebunan, Perseroan melakukan beberapakegiatan seperti:a. Menjalin kemitraan dengan kelompok tani karet
sekitar kebun milik Perseroan dengan jalan memberikan penyuluhan/pembinaan, penyediaanbibit dan sarana produksi serta pembelian hasil produksi.
b. Memberikan bantuan fasilitas seperti fasilitas transportasi, pembangunan rumah peribadatan,sarana jalanan, sarana umum, fasilitas kesehatan,pemberian pinjaman pemakaian lahan untuk kegiatan-kegiatan masyarakat, fasilitas dan peralatan olahraga.
c. Mengadakan kegiatan-kegiatan sosial seperti sunatan massal, beasiswa, pengobatan dan operasi / bedah gratis, pendidikan berupa pembangunan sekolah khususnya playgroup danTK serta fasilitas pendidikannya, pemberian bantuan bagi kegiatan-kegiatan hari besar nasionaldan agama, pemberian santunan kepada anak yatim dan orang jompo, donor darah, bantuan sosial untuk korban bencana alam, bantuan untukpelaksanaan acara-acara adat, dan lain-lain.
The Company's palm oil refinery mills was awardedwith "Blue" category under Government's CorporatePerformance Rating Program (PROPER) program inthe period of 2013 to 2014 by the Ministry ofEnvironment of the Republic of Indonesia.
This award further confirms the Company'scommitment to comply with regulations of the Ministryof Environment on the implementation ofenvironmental documents (AMDAL/UKL-UPL), aswell as adequate efforts to control air and waterpollution, and management of hazardous and toxicwaste (B3).
Responsibility for Community Development
As part of its social responsibility to the communitiessurrounding its plantations, the Company conductedvarious social activities such as:
a. Establishing partnerships with rubber farmerssurrounding the plantations by providingcounseling/coaching, provision of seeds andproduction facilities and purchase of goods.
b. Supporting the provision and establishment offacilities such as transportation, construction ofhouses of worship, roads, public facilities, healthfacilities, lending the use of land to the people toconduct their public activities, sports facilities andequipment.
b. Organizing social events such as: masscircumcision, scholarships,free medical andoperation/surgery education by constructing school,in particular play groups and kindergartens andeducational facilities, providing assistance foractivities of national and religious holidays, grantingcompensation to orphans and the elderly, blooddonors, social assistance to victims of naturaldisasters, assistance for the implementation oftraditional events, etc.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Taman kanak-kanak - Perkebunan Tugu, CimentengKindegarten - Tugu Estate, Cimentenga
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 162LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk161
Responsibility on Safety and Healthy
As part of the Company's policy to ensure the safety ofthe employees and workers, the management and workerrepresentatives have established safety and occupationalhealth units at workplace. Thru these units, themanagement and the worker rep have managed toensure total compliance of HES implementationthroughout the entire business operations within theCompany.
The Company also ensures ongoing support activitiesto increase the HES compliance. These activities includetoolbox meeting about safety before starting a job, whichshould include also any visitors coming into to the estatesand mills of the Company. All these carefully fosteredefforts are focused to minimize any hazard and risk atworkplace which might lead into accidents.
OCCUPATIONAL HEALTH
One important aspect in HES management is to maintainoccupational health, both in relation to the workers'health and the surrounding community. Suchimplementation of the occupational health is done bythe Company through various programs and activitiesto include prevention, treatment, maintaining good healthand health recovery.
Total medical treatment costs for mill, estate andheadquarter workers in 2014 reached Rp 5,4 billion.
To maintain a healthy working environment in mills andestates of the Company, periodical inspection on thephysical condition of the workplace is regularly performedon site. The monitoring and evaluation includes lightinglevels and water quality. The inspection also includeslaboratory cleanliness, indoor and office environment,and provision of waste bins.
Managing the occupational health is not only addressedto the employees, but also for their families andcommunities dwelling in the surrounding area of theCompany's locations. The Company is committed toparticipate in any effort to improve public health and thiscommitment is realized in collaboration with local healthcenter and the establishment of neighborhood healthcenter for local communities around the plantation estates.
Tanggung Jawab Atas Keselamatan Dan KesehatanKerja
Sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan untukmengutamakan keselamatan kerja, manajemen danperwakilan pekerja membentuk unit keselamatan kerjadan unit kesehatan kerja. Secara bersama-sama melaluiunit-unit tersebut, manajemen dan perwakilan pekerjamemastikan kepatuhan pelaksanaan K3 dalam seluruhkegiatan operasional maupun usaha di lingkunganPerseroan.
Perseroan juga memastikan berlangsungnya berbagaikegiatan pendukung yang bersifat mengingatkankepatuhan pada pelaksanaan K3. Kegiatan ini antaralain penyuluhan mengenai keselamatan kerja setiap kaliakan memulai pekerjaan dan untuk setiap tamu yangdatang ke lokasi Kebun dan Pabrik Perseroan. Semuabentuk kepatuhan pelaksanaan K3 ini ditujukanuntukmeminimalkan situasi yang bisa memicu terjadinyakecelakaan kerja.
Kesehatan Kerja
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan K3 adalahkesehatan kerja, baik yang terkait dengan kesehatanpegawai maupun lingkungan kerja. Penyelenggaraankesehatan kerja dilakukan melalui berbagai program dankegiatan yang meliputi upaya pencegahan, pengobatan,mempertahankan kesehatan serta pemulihan kesehatan.
Jumlah biaya pengobatan bagi pegawai pabrik, kebundan kantor pusat di tahun 2014 mencapai Rp 5,4 miliar.
Untuk menjaga kesehatan lingkungan kerja di unit pabrikdan kebun Perseroan, secara berkala dilakukan sejumlahpemeriksaan di Pabrik dan Kebun. Pemeriksaan meliputitingkat penerangan dan pemantauan kualitas air. Selainitu juga dilaksanakan pemeriksaan kebersihanlaboratorium, ruangan, lingkungan kantor, dan penyediaantempat sampah.
Penyelenggaraan kesehatan kerja tidak hanya ditujukankepada para pegawai, namun juga bagi keluarganyadan masyarakat di sekitar lokasi Perseroan. Perseroanberkomitmen untuk berperan serta dalam upayameningkatkan kesehatan masyarakat yang diwujudkanmelalui kerja sama dengan Puskesmas dan pembentukanposyandu di sekitar kebun Perseroan.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Balai Pengobatan - Perkebunan Ciseru / Clinic - Ciseru Estate
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan K3adalah kesehatan kerja, baik yang terkait dengankesehatan pegawai maupun lingkungan kerja.
One important aspect in HES management is to maintain occupational health, bothin relation to the workers’ health and the work environment.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 164LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk163
Pemberdayaan Masyarakat
Pada tahun 2014, PT JA Wattie Tbk beserta entitas-anak perusahaannya terlibat dalam berbagai kegiatanpemberdayaan masyarakat sebagai wujud dari tanggungjawab sosial perusahaan.
Jenis-jenis program pemberdayaan yang dilakukan disepanjang tahun 2014 di berbagai area perkebunanPerseroan antara lain:
1. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, bekerja sama dengan posyandu.
2. Khitanan massal gratis untuk anak-anak dari warga yang tinggal di sekitar perkebunan.
3. Donor darah, bekerja sama dengan Palang MerahIndonesia.
4. Pemberian bantuan hewan kurban kepada kalangan masyarakat yang membutuhkan.
5. Peringatan hari besar keagamaan, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW.
6. Silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan segenaplapisan masyarakat di sekitar perkebunan.
7. Perlombaan jalan santai, melibatkan karyawan,keluarga karyawan, dan masyarakat.
8. Menerima kunjungan dari berbagai kalanganmasyarakat, terutama siswa, ke daerah sekitarperkebunan untuk meningkatkan pemahamanmengenai pentingnya perkebunan.
9. Penyediaan lahan untuk fasilitas umum.
10.Pembangunan rumah layak huni bagi keluarga yang tidak mampu.
11.Pembangunan dan pemugaran berbagai fasilitas umum, seperti masjid, kantor desa, sekolah, lapangan olahraga, dan pasar desa.
12.Pemberian bantuan bagi korban bencana alam.
Jumlah biaya Tanggung Jawab Sosial yang dikeluarkanPerseroan selama tahun 2014 yang meliputi bantuanpendidikan, bantuan kesehatan, Fasilitas Umum, bantuanbencana alam dan kegiatan keagaamaan adalah Rp 2,5miliar.
Community Empowerment
Throughout 2014, PT JA Wattie Tbk and its subsidiarieswere involved in various community empowermentprograms as manifestation of its corporate socialresponsibility.
The range of empowerment programs conducted in theperiod of 2014 in different plantation areas owned andoperated by the Company covers the following:
1. Free health check-up and medication, in collaborationwith local integrated health posts.
2. Free circumcision for children from familiessurrrounding the Company's plantations.
3. Blood donation, in collaboration with the IndonesianRed Cross.
4. Donation of sacrificial animals to the less fortunatein the community.
5. Celebration of religious holidays, such as the birthof Muhammad SAW the Prophet.
6. Gathering with public figures and communities livingin the surroundings of the Company's plantations.
7. Fun Walk, involving employees, families of employees,and the public.
8. Welcoming visits from various groups of people,especially university/school students, to theCompany's plantations, to educate them on thebenefits and importance of plantations.
9. Provision of land for public facilities.
10. Construction of basic adequate housing for the poorin the community.
11. Construction and renovation of various public facilities,including mosques, village halls, schools, sportsvenues and village markets.
12. Donation to victims of natural disasters
Total CSR funds allocated and spent by the Companyin 2014 which includes educational assistance, medicalassistance, establishment of some public facilities, disasterrelief and support to religious activities was amountedto Rp 2.5 billion.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk165 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 166
Kegiatan Ibu-ibu KWM - Pabrik Karet Remah Bati-Bati, Kalimantan SelatanKWM Mothers Activities - Crumb Ruber Factory Bati-Bati, South Kalimantan
Laporan Keuangan Konsolidasi danLaporan Auditor Independen
Consolidated Financial Statements and Report ofIndependent Auditors
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Desember2014 dan 2013
For the years ended December 31, 2014 and 2013
Tandan Buah Segar / Fresh Fruit Bunches
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk 168LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk167
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT J.A. WATTIE Tbk169
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(MATA UANG RUPIAH) (INDONESIAN CURRENCY)
PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK
PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANDAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSAND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
FOR THE YEARS ENDEDDECEMBER 31, 2014 AND 2013
Daftar Isi/Table of ContentsHalaman/Pages
Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen Report of Independent Auditors
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2 Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi KomprehensifKonsolidasian 3
Consolidated Statements ofComprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 - 76 Notes to Consolidated Financial Statements
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2014 2013
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 4,34,35 72.463.829.067 85.976.108.463 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 5,12,16,34,35 13.758.583.104 29.257.440.048 Trade receivablesPiutang lain-lain 34,35 11.593.886.402 7.205.482.874 Other receivablesPiutang plasma 34,35 20.882.000.834 5.368.500.351 Plasma receivablePersediaan 6,12,16 51.901.872.225 86.573.748.467 InventoriesPajak dibayar dimuka 7 42.312.602.781 29.607.933.545 Prepaid taxesUang muka dan biaya dibayar dimuka 23.872.715.885 12.013.651.059 Advances and prepaid expenses
Total Aset Lancar 236.785.490.298 256.002.864.807 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSAset pajak tangguhan - bersih 29 1.701.030.363 2.827.263.794 Deferred tax assets - netInvestasi jangka panjang lainnya 34,35 3.418.575.000 3.418.575.000 Other long-term investmentsBibitan 8 19.304.760.893 25.328.201.784 NurseriesTanaman perkebunan: 9,12,16 Plantations:Tanaman menghasilkan - Mature plantations -setelah dikurangi akumulasi penyusutan net of accumulated depreciation ofsebesar Rp 149.260.392.256 tahun 2014 Rp 149,260,392,256 in 2014dan Rp 114.554.142.290 tahun 2013 855.660.228.631 792.371.999.131 and Rp 114,554,142,290 in 2013
Tanaman belum menghasilkan 896.154.479.663 727.826.997.032 Immature plantationsAset tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net of accumulatedakumulasi penyusutan depreciation ofRp 178.624.737.525 tahun 2014 Rp 178,624,737,525 in 2014dan Rp 138.061.251.322 tahun 2013 10,12,16 974.123.444.797 821.238.610.480 and Rp 138,061,251,322 in 2013
Uang muka perolehan aset 11 44.627.859.714 2.425.000.000 Advances for purchases of assetsGoodwill 30 17.979.322.415 17.979.322.415 GoodwillAset lain-lain 12.734.911.668 9.618.531.040 Other assets
Total Aset Tidak Lancar 2.825.704.613.144 2.403.034.500.676 Total Noncurrent Assets
TOTAL ASET 3.062.490.103.442 2.659.037.365.483 TOTAL ASSETS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian Accompanying Notes to Consolidated Financial Statementsyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. are an integral part of the consolidated financial statements.
1
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2014 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang bank 12,34,35 106.500.000.000 106.500.000.000 Bank loansUtang usaha 13,34,35 79.382.674.669 89.234.903.161 Trade payablesUtang lain-lain 34,35 9.773.838.517 7.866.733.759 Other payablesUang muka penjualan 13.978.616.350 - Sales advanceUtang pajak 14 15.288.539.852 37.730.695.477 Taxes payableAkrual 15,34,35 23.491.581.459 19.842.861.303 AccrualsUtang plasma 34 - 3.928.130.165 Plasma payableUtang jangka panjang jatuh tempodalam satu tahun Current maturity of long-term loansUtang bank 16,34,35 199.459.792.206 130.755.309.322 Bank loansUtang sewa pembiayaan 106.880.572 130.048.028 Obligations under finance lease
Total Liabilitas Jangka Pendek 447.981.923.625 395.988.681.215 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESUtang jangka panjang - setelah dikurangibagian jatuh tempo dalam satu tahun Long-term loans - net of current maturitiesUtang bank 16,34,35 1.137.421.789.210 882.555.940.632 Bank loansUtang sewa pembiayaan - 106.880.572 Obligations under finance leaseUtang lain-lain 17,34,35 37.320.000.000 - Other payable
Liabilitas imbalan kerja 18 50.294.410.589 46.214.583.871 Employee benefits liabilityLiabilitas pajak tangguhan - bersih 29 73.813.564.577 59.799.490.327 Deferred tax liabilities - net
Total Liabilitas Jangka Panjang 1.298.849.764.376 988.676.895.402 Total Noncurrent Liabilities
Total Liabilitas 1.746.831.688.001 1.384.665.576.617 Total Liabilities
EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per sharesModal dasar - 10.000.000.000 saham Authorized - 10,000,000,000 sharesModal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid -3.774.685.500 saham 19 377.468.550.000 377.468.550.000 3,774,685,500 shares
Tambahan modal disetor 20 433.917.673.015 433.917.673.015 Additional paid-in capitalSaldo laba Retained earnings
Telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum 21 27.184.994.732 23.796.082.498 Appropriated for general reserve
Belum ditentukan penggunaannya 446.872.445.654 406.557.775.593 Unappropriated
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to ownerskepada pemilik entitas induk 1.285.443.663.401 1.241.740.081.106 of the parent
Kepentingan nonpengendali 22 30.214.752.040 32.631.707.760 Non-controlling interest
Total Ekuitas 1.315.658.415.441 1.274.371.788.866 Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.062.490.103.442 2.659.037.365.483 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian Accompanying Notes to Consolidated Financial Statementsyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. are an integral part of the consolidated financial statements.
2
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2014 2013
PENJUALAN BERSIH 23 760.611.299.590 648.515.639.856 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 24 544.717.865.416 428.311.443.886 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 215.893.434.174 220.204.195.970 GROSS PROFIT
Beban penjualan 25 (19.434.554.502) (9.397.648.268) Selling expensesBeban umum dan administrasi 26 (51.990.899.154) (44.085.661.371) General and administrative expensesPendapatan operasi lain 27 16.255.054.249 14.640.504.484 Other operating incomeBeban operasi lain 28 (84.694.764.138) (70.172.593.361) Other operating expenses
LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE INCOMEPAJAK PENGHASILAN 76.028.270.629 111.188.797.454 TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 29 INCOME TAX EXPENSEPajak kini (9.201.835.659) (29.661.244.261) Current tax Pajak tangguhan (15.140.307.681) (11.492.274.807) Deferred tax
Beban Pajak - Bersih (24.342.143.340) (41.153.519.068) Income Tax Expense - Net
LABA BERSIH 51.686.127.289 70.035.278.386 NET INCOME
Pendapatan Komprehensif Lain Other Comprehensive IncomeTahun Berjalan - - For The Year
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMETAHUN BERJALAN 51.686.127.289 70.035.278.386 FOR THE YEAR
LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: NET INCOME ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk 50.498.016.195 67.778.244.685 Owners of the CompanyKepentingan nonpengendali 22 1.188.111.094 2.257.033.701 Non-controlling interest
Jumlah 51.686.127.289 70.035.278.386 Total
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMEYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk 50.498.016.195 67.778.244.685 Owners of the CompanyKepentingan nonpengendali 22 1.188.111.094 2.257.033.701 Non-controlling interest
Jumlah 51.686.127.289 70.035.278.386 Total
LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR 31 13 18 EARNINGS PER SHARE - BASIC
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian Accompanying Notes to Consolidated Financial Statementsyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. are an integral part of the consolidated financial statements.
3
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tambahan KepentinganModal Disetor/ Belum Ditentukan Nonpengendali/
Catatan/ Modal Saham/ Additional Cadangan Umum/ Penggunaannya/ Jumlah/ Non-controlling Jumlah Ekuitas/Notes Capital Stock Paid-in Capital Appropriated Unappropriated Total Interests Total Equity
Saldo per 1 Januari 2013 377.468.550.000 433.917.673.015 16.271.624.411 391.450.737.519 1.219.108.584.945 34.172.550.309 1.253.281.135.254 Balance as of January 1, 2013
Dividen 21 - - (45.146.748.524) (45.146.748.524) - (45.146.748.524) Dividend
Cadangan umum 21 - - 7.524.458.087 (7.524.458.087) - - - Appropriate for general reserve
Akuisisi kepentingan nonpengendali - - - - - (3.797.876.250) (3.797.876.250) Acquisition of non-controlling interest
Laba komprehensif tahun berjalan - - - 67.778.244.685 67.778.244.685 2.257.033.701 70.035.278.386 Total Comprehensive income for the year
Saldo per 31 Desember 2013 377.468.550.000 433.917.673.015 23.796.082.498 406.557.775.593 1.241.740.081.106 32.631.707.760 1.274.371.788.866 Balance as of December 31, 2013
Dividen 21 - - (6.794.433.900) (6.794.433.900) - (6.794.433.900) Dividend
Cadangan umum 21 - - 3.388.912.234 (3.388.912.234) - - - Appropriate for general reserve
Akuisisi kepentingan nonpengendali - - - - - (3.605.066.814) (3.605.066.814) Acquisition of non-controlling interest
Laba komprehensif tahun berjalan - - - 50.498.016.195 50.498.016.195 1.188.111.094 51.686.127.289 Total Comprehensive income for the year
Saldo per 31 Desember 2014 377.468.550.000 433.917.673.015 27.184.994.732 446.872.445.654 1.285.443.663.401 30.214.752.040 1.315.658.415.441 Balance as of December 31, 2014
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian Accompanying Notes to Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. are an integral part of the consolidated financial statements.
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Equity attributable to owners of the Company
Saldo Laba/Retained Earnings
4
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2014 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 791.610.706.070 637.249.715.529 Cash received from customersPembayaran kas kepada pemasok, Cash paid to suppliers, karyawan dan lain-lain (524.728.280.814) (475.896.777.729) employees and others
Kas dihasilkan dari operasi 266.882.425.256 161.352.937.800 Cash generated from operations
Pembayaran beban bunga (131.073.043.768) (75.764.856.404) Interest paidPenerimaan atas pajak lebih bayar Receipt of overpayment fromdari kantor pajak 6.440.129.850 - the tax officeTax restitution receive
Pembayaran pajak penghasilan (46.863.878.557) (30.394.179.697) Income tax paid
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 95.385.632.781 55.193.901.699 Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPenerimaan bunga 2.360.993.825 6.586.007.961 Interest receivedPenambahan bibitan (10.378.028.134) (12.308.493.262) Increase in nurseriesPenambahan tanaman belum menghasilkan 10 (202.354.276.378) (238.093.004.156) Increase in immature plantationsPerolehan aset tetap 11 (170.624.706.534) (259.743.814.910) Acquisition of fixed assets
Increase in advances for the purchase ofPenambahan uang muka pembelian aset tetap (44.627.859.714) (2.425.000.000) fixed assetsPenambahan beban tangguhan (1.076.937.259) (4.780.114.500) Increase in deferred chargesHasil penjualan aset 10 115.000.000 853.350.000 Proceeds from sale of assets
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (426.585.814.194) (509.911.068.867) Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPerolehan utang bank 13 - 22.000.000.000 Proceeds from bank loanPembayaran utang bank 13 - (57.500.000.000) Payment of bank loanPerolehan utang bank jangka panjang 17 483.196.236.427 489.683.041.377 Proceeds from long-term bank loansPembayaran utang bank jangka panjang 17 (171.335.221.834) (89.187.840.818) Payment of long-term bank loansPenerimaan utang lain-lain 37.320.000.000 - Proceeds of other payablePembayaran dividen 21 (6.794.433.900) (45.146.748.524) Payment of dividendPembayaran kepada plasma (19.441.630.648) - Payment to plasmaAkuisisi bagian non-pengendali pada Acquisition of non-controlling interestentitas anak yang dikonslidasi (5.127.000.000) - on consolodated subsidiary
Pembayaran utang sewa pembiayaan (130.048.028) (381.577.275) Payment of obligation under finance lease
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 317.687.902.017 319.466.874.760 Net Cash Provided by Financing Activities
NET DECREASE IN CASHPENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (13.512.279.396) (135.250.292.408) AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS ATKAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 85.976.108.463 221.226.400.871 BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS ATKAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 72.463.829.067 85.976.108.463 END OF YEAR
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Noncash activities:
Reklasifikasi dari bibitan ke tanaman Reclassification of nurseries
belum menghasilkan - - to immature plantations Kapitalisasi biaya pinjaman pada tanaman Capitalization of borrowing cost
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian Accompanying Notes to Consolidated Financial Statementsyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. are an integral part of the consolidated financial statements.
5
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6
1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Jaya Agra Wattie Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama Handel Maatschappij J.A. Wattie and Company Limited, suatu perseroan terbatas yang tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan akta pendirian Naamlooze Vennotschap No. 157, tanggal 20 Januari 1921 dari Pieter van der Meer, Notaris di Surabaya, telah memperoleh pengesahan dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda, sesuai dengan Daftar Petikan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Register der Besluiten van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie) No. 69 tanggal 4 Juni 1921, dan telah didaftarkan pada Daftar Panitera Pengadilan Negeri Surabaya (Raad van Justitie te Soerabaja) di bawah No. 232 pada tanggal 4 Agustus 1921, dan selanjutnya telah diumumkan dalam Berita Negara (Extra-Bijvoegsel der Javasche Courant) No. 90, tanggal 11 Nopember 1921, Tambahan No. 689. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 156 tanggal 13 Juni 2013 dari Ardi Kristiar, S.H, MBA., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.10-28645 tanggal 12 Juli 2013.
PT Jaya Agra Wattie (the "Company") was founded with the name Handel Maatschappij J.A. Wattie and Company Limited, a limited liability company subject to the laws of the Republic of Indonesia, located in Jakarta, pursuant to the deed Naamlooze Vennotschap No. 157 dated January 20, 1921 of Pieter van der Meer, Notary in Surabaya, which was approved by the Governor-General of the Dutch East Indies, according to the List Decision of the Governor-General of the Dutch East Indies (Register der Besluiten van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie) No. 69 dated June 4, 1921, and had been listed on the Surabaya District Court Clerk List (Raad van Justitie te Soerabaja) under No. 232 on August 4, 1921, and was published subsequently in the State Gazette (Extra-Bijvoegsel der Javasche Courant) No. 90, dated November 11, 1921, Supplement No. 689. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 156 dated June 13, 2013 of Ardi Kristiar, S.H, MBA., Notary in Jakarta, regarding changes in Company’s management. This change has been accepted and recorded by Department of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01. 10-28645 dated July 12, 2013.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah bertindak sebagai manajer umum dari entitas anak untuk mengatur dan mengendalikan produksi dan penjualan hasil perkebunan karet, kopi, teh, kakao, kelapa sawit dan produk-produk perkebunan lainnya.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in development, trading, industry, forwarding, agriculture, printing, workshop and provision of services. Currently, the Company, as its main activity acts as a general manager of its subsidiaries to manage and control the productions and sales of rubber, coffee, tea, cocoa, palm oil and other agriculture produce.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 20 Januari 1921.
The Company started commercial operations on January 20, 1921.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor beralamat di Wisma BSG Lt. 8, Jl Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160.
The Company is domiciled in Jakarta with its head office located at Wisma BSG 8th Floor, Jl. Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160.
b. Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir b. Parent and Ultimate Parent
PT Sinar Kasih Abadi adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan.
PT Sinar Kasih Abadi is the parent entity and ultimate parent entity of the Company.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan c. Public Offering of Shares of the Company Berdasarkan surat BAPEPAM No. S-5586/BL/2011 tanggal 20 Mei 2011, penawaran umum perdana saham biasa Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 1.132.405.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 500 per saham, telah menjadi efektif. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Based on BAPEPAM letter No. S-5586/BL/2011 dated May 20, 2011, the initial public offering of 1,132,405,500 shares with nominal value of Rp 100 per share at a price of Rp 500 per share, was deemed effective. All of the Company’s share were listed on the Indonesian Stock Exchange.
d. Karyawan, Direksi dan Komisaris d. Employees, Directors and Commissioners
Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak adalah 2.364 dan 2.282 karyawan masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
The Company and its subsidiaries have an average total number of permanent employees of 2,364 and 2,282, in 2014 and 2013, respectively.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebagai berikut:
The Company’s management as at December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 dan/and 2013
Komisaris Utama Soetikno Soedarjo President Commissioner Komisaris Soedarniati Harnyoto Sudrajat Commissioner Komisaris Independen Ratna Widjaja Independent Commissioner Direktur Utama Harijadi Soedarjo President Director Direktur Bambang Sugianto Ibrahim Directors Andi Hariyanto Rohadi Marcellinus Hendro Restanto Direktur Independen Sudarmanto Independent Director
2014 dan/and 2013
Komite Audit Audit Commitee Ketua Ratna Widjaja Chairman Anggota Yeti Suhandi
Nia Budhiyanti Members
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Corporate Secretary Perusahaan adalah Bambang Sugianto Ibrahim.
As of December 31, 2014 and 2013, the Corporate Secretary of the Company is Bambang Sugianto Ibrahim.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
e. Entitas anak yang Dikonsolidasikan e. Consolidated Subsidiaries
Perusahaan memiliki langsung saham entitas anak sebagai berikut:
The Company has direct ownership interest in the following subsidiaries:
TahunOperasi
Lokasi Komersial/Jenis Usaha Perkebunan/ Start of
Domisili/ Perkebunan/ The Estate Commercial
Domicile Nature of Estate 2014 2013 Location Operations 2014 2013% %
PT Kintap Jaya Wattindo (KJW) Jakarta Kelapa sawit, karet/ 99,37 97,91 Tanah Laut, 2004 1.273.721.952 1.146.848.003 Oil palm, rubber Banjarmasin
PT Mulyaningsih (MUL) Jakarta Kopi dan karet/ 98,78 98,78 Sukorambi, 1962 49.875.088 48.912.569 Coffee and rubber Jember
PT Bumi Prada (BP) Jakarta Pengembangan karet/ 99,95 99,95 Pulau Laut, 1993 89.672.868 61.118.114 Development of rubber Kalimantan Selatan
PT Kaliduren Estates (KE) Jakarta Teh dan karet/ 95,10 95,10 Lengkong, 1905 256.914.405 250.351.850 Tea and rubber SukabumiKopi dan karet/ Bangsal Sari,
Coffee and rubber JemberPT Banjoemas Landen (BL) Jakarta Karet/Rubber 98,00 98,00 Jeruk Legi, 1910 47.112.185 45.848.508
CilacapPT Perkebunan Biting (PB) Jakarta Karet/Rubber 98,00 98,00 Kendal, 1918 27.289.696 27.280.980
SemarangPT Corah Mas Keputren Jakarta Karet/Rubber 96,70 96,70 Silo, Jember 1910 25.676.298 23.172.698
Estates (CMK) Kopi/Coffee Panti, JemberPT Perkebunan Kroewoek (PK) Jakarta Karet/Rubber 97,75 97,75 Bayah, Lebak 1910 135.993.534 145.349.353 PT Indo Java Rubber
Planting Co. (IJR) Jakarta Karet/Rubber 99,90 99,90 Cipari, Cilacap 1907 186.640.152 182.753.337 PT Agri Bumi Sentosa (ABS) Jakarta Kelapa sawit, karet/ 97,80 97,80 Cileles, Lebak 2008 1.017.430.993 801.518.230
Oil palm, rubber Barito Kuala,Banjarmasin
PT Cipanyusuhan (CP) Jakarta Karet/Rubber 99,10 99,10 Cimarga, Lebak 1961 7.413.271 6.888.242 PT Anugerah Wattindo (AW) Jakarta Pengembangan 99,68 99,68 Mekarsari - 486.229.453 342.560.541
perkebunan sawit Anjir Pasardan karet/ Mandiangin
Development of palm oil plantations
and rubber
Percentage of Ownership
Jumlah Aset dalam '000
Persentase Pemilikan/
Entitas Anak/Subsidiaries
Total Assets in '000
(Sebelum Eliminasi)/
(Before Elimination)
f. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
f. Management Responsibility and Approval of Consolidated Financial Statements
Penyusunan dan penyajian secara wajar laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak merupakan tanggung jawab manajemen dan telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 27 Maret 2015.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries were the responsibilities of the management, and were authorized for issue by the Board of Directors on March 27, 2015.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan
a. Basis of Consolidated Financial Statement Measurement and Preparation and Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 tentang ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 dan Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik – Industri Perkebunan.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesia Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the statements and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Capital Market Supervisory Board (Bapepam) Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2011 and Circular Letter of Bapepam-LK No. SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002 regarding Guidelines for Financial Statements Presentation of Public Company in the Plantation Industry.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian berdasarkan biaya historis, biaya perolehan kini, nilai realisasi neto, nilai wajar atau jumlah yang dapat dipulihkan sesuai dengan SAK yang berlaku. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis of the consolidated financial statements were the historical costs, current cost, net realizable value, fair value or recoverable amount in accordance with relevant SAK. The consolidated financial statements were prepared based on accrual method, except for cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The accounting policies applied are consistent for the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2014 and 2013.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan SAK, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of consolidated financial statements in conformity with SAK requires the use of judgements, estimates and assumptions that affect:
penerapan kebijakan akuntansi; jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan,
dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian;
jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan.
the application of accounting policies; the reported amounts of assets and
liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements;
the reported amounts of income and expenses during the reporting year.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan (lanjutan)
a. Basis of Consolidated Financial Statement Measurement and Preparation and Statement of Compliance (continued)
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised and in any future period affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan dalam Catatan 3.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the consolidated financial statements are described in Note 3.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah).
b. Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control. Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity, except in the circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Under certain conditions, the control also exists when there is:
kekuasaan yang melebihi setengah hak
suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
the power that exceeds half of voting on an agreement with other investors;
the power to govern the financial and operating policies the entity under a statute or an agreement;
the power to designate or remove the
majority of the board of directors or board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or organization; or
the power to vote at meetings of directors and the majority of the board of directors or equivalent governing organization and control of the entity by that board and the board of commissioners or organization.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Changes in ownership of the parent entity in the subsidiaries which is not resulting loss of control is recognized as equity transaction.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control. The consolidated financial statements have been prepared using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antar entitas di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group has been eliminated in the consolidated financial statements.
Kepentingan non-pengendali (KNP) pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. KNP pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat KNP adalah jumlah KNP pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan non-pengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah laba komprehensif diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests (NCI) in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The NCI shareholders maybe initially measured either at fair value or at the NCI proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of NCI is the amount of those interests at initial recognition plus NCI share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to NCI having a deficit balance.
c. Perubahan atas Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
c. Changes to the statements of financial accounting standards (“PSAK”) and interpretations of statements of financial accounting standards (“ISAK”)
Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan konsolidasian periode berjalan: - ISAK 27 (revisi 2013) “Pengalihan aset dari
pelanggan” - ISAK 28 (revisi 2013) “Pengakhiran
liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas”
The adoption of the following revised interpretation of the accounting standards, which are effective from 1 January 2014, did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current period consolidated financial statements: - ISAK 27 (revised 2013) “Transfer of
assets from customers” - ISAK 28 (revised 2013) “Extinguishing
financial liabilities with equity Instruments”
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Perubahan atas Pernyataan Standard
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) (lanjutan)
c. Changes to the statements of financial accounting standards (“PSAK”) and interpretations of statements of financial accounting standards (“ISAK”) (continued)
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut: - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan
keuangan” - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan
tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada
entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
- PSAK 46 (revisi 2013) “Pajak penghasilan” - PSAK 48 (revisi 2013) "Penurunan nilai” - PSAK 50 (revisi 2013) “Instrumen keuangan:
Penyajian” - PSAK 55 (revisi 2013) “Instrumen keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”
- PSAK 60 (revisi 2013) “Instrumen keuangan: Pengungkapan”
- PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
- PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan
dalam entitas lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - ISAK 26 (revisi 2013) “Penilaian ulang
derivatif melekat” - Pencabutan PSAK 12 (revisi 2009) “Bagian
partisipasi ventura bersama” - Pencabutan ISAK 7 "Konsolidasi entitas
bertujuan khusus" - Pencabutan ISAK 12 "Pengendalian
bersama entitas: Kontribusi non moneter oleh venturer"
Revisi, standar baru dan pencabutan atas standar di atas akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 dan penerapan dini tidak diperkenankan. Pada tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2014 are as follows: - PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of
financial statements” - PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial
statements” - PSAK 15 (revised 2013) “Investment in
associates and joint ventures” - PSAK 24 (revised 2013) “Employee
benefits” - PSAK 46 (revised 2013) “Income taxes” - PSAK 48 (revised 2013) “Impairment” - PSAK 50 (revised 2013) “Financial
instrument: Presentation” - PSAK 55 (revised 2013) “Financial
instrument: Recognition and Measurement"
- PSAK 60 (revised 2013) "Financial instrument: Disclosure”
- PSAK 65 “Consolidated financial statements”
- PSAK 66 “Joint arrangements” - PSAK 67 “Disclosure of interests in other
entities” - PSAK 68 “Fair value measurement” - ISAK 26 (revised 2013) “Revaluation of
embedded derivative” - Withdrawal of PSAK 12 (revised 2009)
“Interest in joint venture” - Withdrawal of ISAK 7 "Consolidation -
special purpose entities" - Withdrawal of ISAK 12 "Jointly controlled
entities: Non monetary contribution by venturers"
The revised, new standards and withdrawal of standards above will become effective for the annual period beginning 1 January 2015 and early implementation is prohibited. As at the authorisation date of these consolidated financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised PSAK to its consolidated financial statements.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Kombinasi Bisnis d. Business Combinations
Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi dari pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the acquisition method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair values (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in the consolidated statements of comprehensive income. If the business combination is achieved in stages the equity interest of the acquirer in the acquire is remeasured to fair value of the acquisition date trough profit and loss.
Aset teridentifikasi dan liabilitas pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi - kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan.
The acquiree's identifiable assets and liabilities that meet the conditions for recognition under PSAK 22 (Revised 2010), Business Combination, are recognized at fair value, except for certain assets and liabilities that are measured using the relevant standards.
e. Goodwill e. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih biaya perolehan atas kepemilikan Grup terhadap nilai wajar aset neto teridentifikasi entitas anak, entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas pada tanggal akuisisi. Kepentingan nonpengendali diukur pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari nilai wajar aset neto yang diperoleh, perbedaan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Goodwill atas akuisisi entitas asosiasi disajikan di dalam investasi pada entitas asosiasi. Goodwill dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Group’s share of the net identifiable assets of the acquired subsidiary, associate or jointly controlled entity at the effective date of acquisition. Non-controlling interests are measured at their proportionate share of the net identifiable assets at the acquisition date. If the cost of acquisition is less than the fair value of the net assets acquired, the difference is recognised directly in the consolidated statements of comprehensif income. Goodwill on acquisitions of associates is included in investment in associates. Goodwill is carried at cost less accumulated impairment loss.
Goodwill atas akuisisi entitas anak diuji penurunan nilainya setiap tahun. Goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas untuk tujuan uji penurunan nilai.
Goodwill on acquisition of subsidiaries is tested for impairment annually. Goodwill is allocated to cash-generating units or groups of cash-generating units for the purpose of impairment testing.
Keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi termasuk nilai tercatat dari goodwill yang terkait dengan entitas yang dijual.
The profit or loss on disposal of subsidiariesand associates includes the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Transaksi dengan Pihak Berelasi f. Transactions With Related Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor) jika:
A party is considered to be related to the Company and its subsidiaries (reporting entity) if:
(1) langsung, atau tidak langsung yang melalui
satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan entitas anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan entitas anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan entitas anak;
(2) suatu pihak yang berelasi dengan
Perusahaan dan entitas anak; (3) suatu pihak adalah ventura bersama di
mana Perusahaan dan entitas anak sebagai venturer;
(1) directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company and its subsidiaries; (ii) has an interest in the Company and its subsidiaries that gives significant influence over the Company and its subsidiaries; or (iii) has joint control over the Company and its subsidiaries;
(2) the party is an associate of the Company
and its subsidiaries;
(3) the party is a joint venture in which the Company and its subsidiaries is a venturer;
(4) suatu pihak adalah anggota dari personil
manajemen kunci Perusahaan dan entitas anak atau induk;
(4) the party is a member of the key management personnel of the Company and its subsidiaries or its parent;
(5) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat
dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
(6) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
(7) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan entitas anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak.
(5) the party is a close member of the family of any individual referred to (1) or (4);
(6) the party is an entity that is controlled,
jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to (4) or (5); or
(7) the party is a post employment benefit
plan for the benefit of employees of the Company and its subsidiaries, or any entity that is a related party of the Company and its subsidiaries.
Saldo dan transaksi yang material antara entitas pelapor dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 33. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
All significant transactions and balances between reporting entity and related parties are disclosed in Note 33. The transactions to related parties are made based on agreed terms, whereas such terms may not be the same as those with the transactions to third parties.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Aset dan Liabilitas Keuangan g. Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang plasma dan investasi jangka panjang lainnya.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak terdiri dari utang bank, utang usaha, utang lain-lain, akrual, utang plasma dan utang bank dan utang lain-lain jangka panjang.
The Company and its subsidiaries’ financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, plasma receivables and other long-term investmenst. The Company and its subsidiaries’ financial liabilities consist of bank loans, trade payables, other payables, accruals, plasma payable, and long-term bank and other payable.
Klasifikasi Classification
Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Company and its subsidiaries classify their financial assets in the following categories at initial recognition:
(1) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
(1) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan kedalam kategori aset keuangan lainnya.
AFS financial assets consist of non-derivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in an other categories of financial assets.
(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(2) Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Perusahaan dan entitas anak tidak berniat untuk menjual segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Company and its subsidiaries does not intend to sell immediately or in the near term.
Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company and its subsidiaries classify their financial liabilities as financial liabilities measured at amortized cost.
Pengakuan Recognition
Perusahaan dan entitas anak mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontraktual instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui pada tanggal perdagangan dimana Perusahaan dan entitas anak memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
The Company and its subsidiaries recognize a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position, if and only if, the Company and its subsidiaries become a party to the contractual provisions of the instrument. Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Company and its subsidiaries commit to purchase or sell the asset.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets and Liabilities (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issue.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment. Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables” are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amout of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method and were recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Penghentian pengakuan Derecognition
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of similar financial assets) is derecognized when:
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir;
a. The rights to receive cash flows from the asset have expired;
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets and Liabilities (continued)
Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)
b. Perusahaan dan entitas anak tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau Perusahaan dan entitas anak telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut
b. The Company and its subsidiaries retain the right to receive cash flows from the asset, but have assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
The Company and its subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) have neither transferred or retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Ketika Perusahaan dan entitas anak telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan entitas anak.
When the Company and its subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the financial asset is recognized to the extent of the Company and its subsidiaries’ continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company and its subsidiaries could be required to repay.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when the contractual obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired.
Saling hapus Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offseted and the net amount reported in the consolidated statement of financial position, if and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan penurunan nilai.
Amortized cost measurement The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengukuran nilai wajar Fair value measurement Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal pelaporan adalah berdasarkan harga kuotasi pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini, dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the reporting date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.
h. Penurunan Nilai Aset Keuangan h. Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Company and its subsidiaries assess, at each reporting date, whether there is any objective evidence that a financial asset or a Company and its subsidiaries of financial assets is impaired.
Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih kejadian yang timbul setelah pengukuran awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan kejadian kerugian tersebut telah mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar.
A financial asset or a Company and its subsidiaries of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (an “incurred loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the Company and its subsidiaries of financial assets that can be reliably estimated. Evidence of impairment may include indications that the borrower or a Company and its subsidiaries of borrowers is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) h. Impairment of Financial Assets (continued)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan entitas anak pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and its subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and its subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a Company and its subsidiaries of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment for impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables that carried at amortized cost for individually assessed has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effectiveinterest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statements of comprehensive income is removed from equity and recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statements of comprehensive income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Kas dan Setara Kas i. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, bank, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya yang jatuh temponya tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks, deposits held at call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less.
j. Piutang Usaha dan Piutang Non-usaha j. Trade and Non-trade Receivables
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagilh dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam sikius operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for merchandise sold or services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih. dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukkan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilaitercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat SBE awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan disajikan dalam beban “beban penurunan nilai”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha. yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagilh pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapus bukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapus bukukan, dikreditkan terhadap 'beban penurunan nilai" pada laporan laba rugi.
Trade and non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.
Collectability of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Debts which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amounts dueaccording to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original EIR. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial. The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss within "impairment charges". When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against "impairment charges" in profit or loss.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Investasi pada Entitas Asosiasi k. Investments in Associated Company
Investasi Perusahaan dan entitas anak pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas dimana Perusahaan dan entitas anak mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, biaya perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan dan entitas anak atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
The Company and its subsidiaries’ investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company and its subsidiaries is an entity in which the Company and its subsidiaries have significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased, by the Company and its subsidiaries share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Perusahaan dan entitas anak menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan dan entitas anak menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan dan entitas anak menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan jumlah tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company and its subsidiaries determine whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on their investment in their associate. The Company and its subsidiaries determine at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company and its subsidiaries calculate the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
l. Aset Tidak Lancar yang Diklasifikasikan
Sebagai Dimiliki untuk Dijual l. Noncurrent Asset Classified as Held for
Sale
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual disajikan pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.
Noncurrent asset held for sale is presented at carrying amount or fair value less cost to sell, which ever is lower.
m. Persediaan m. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah dikurangi persediaan usang. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower, less any allowance for inventory obsolescence. Cost is determined using the weighted-average method.
n. Biaya Dibayar Dimuka n. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their benefiical periods using the straight-line method.
o. Bibitan o. Nurseries
Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit, dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman Belum Menghasilkan” pada saat siap ditanam.
Costs incurred in the preparation of the nursery, purchase of seedings and their maintenance are stated at cost. The accumulated costs are transferred to “Immature Plantations” account at the time of planting.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Tanaman Perkebunan p. Plantations
Tanaman perkebunan merupakan tanaman produksi yang dibedakan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan dan pemeliharaan, alokasi biaya tidak langsung berdasarkan luas hektar yang dikapitalisasi, termasuk pula kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya tidak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan.
Plantations include production plantations that can be classified as immature plantations and mature plantations. Immature plantations are stated at cost which consists of accumulated cost of plantation, seedling, fertilizing and maintenance, allocation of indirect cost capitalized based on the number of hectares, including capitalized borrowing costs and other indirect overhead costs up to the time the plantation is mature.
Tanaman belum menghasilkan tidak disusutkan. Tanaman belum menghasilkan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah menghasilkan. Tanaman perkebunan dinyatakan telah menghasilkan dihitung sejak masa tanam bila sudah berumur:
Immature plantations are not depreciated. Immature plantations will be reclassified to the mature plantations account when plantations are considered mature. From planting date, a pIantation is considered mature in:
Tahun/Years Kelapa sawit 4 Palm oil Karet 5 - 6 Rubber Kopi 4 - 5 Coffee Teh 4 - 5 Tea
Tanaman menghasilkan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat selama 25 tahun.
Mature plantations are depreciated using the straight-line method over estimated useful life of 25 years.
q. Aset Tetap q. Fixed Assets Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred.
Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pekerjaan konstruksi dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian.
Borrowing costs that are directly attributable to the activities of the construction progress is capitalized to the construction in progress.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Aset Tetap (lanjutan) q. Fixed Assets (continued)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan, jembatan dan jalan 15 - 20 Buildings, bridges and roads Mesin dan peralatan 5 - 8 Machinery and tools Kendaraan 4 - 5 Motor vehicles Perlengkapan kantor 5 Office equipment Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Land is stated at cost and is not depreciated. The estimated residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each financial year end and the effect of any changes in estimates is accounted for prospectively.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included the consolidated statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi seluruh biaya (termasuk biaya pinjaman) untuk membuat aset dalam penyelesaian dapat berfungsi dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost that consist of all costs (including borrowing cost) attributable to bringing the constructed asset to working condition and getting it ready for its intended use. Construction in progress is transferred to the respective fixed assets account when completed and ready for use.
r. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan r. Impairment of Non-financial Asset
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Company and its subsidiaries review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
(lanjutan) r. Impairment of Non-financial Asset
(continued Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
s. Utang Usaha s. Trade Payable
Utang usaha adalah kewajiban membayar atas barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
t. Pinjaman t. Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
Borrowing are recognized initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowing are subsequently carried at amortized cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognized in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya memperoleh pinjaman ditangguhkan sampai penarikan pinjaman terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya memperoleh pinjaman dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loanfacilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. the fee is capitalised as a pre-payment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates
u. Transaksi Sewa u. Lease Transactions
Sewa Pembiayaan - sebagai lesse Financial Lease - as lessee
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Transaksi Sewa (lanjutan)
u. Lease Transactions (continued)
Sewa Pembiayaan - sebagai lesse (lanjutan) Financial Lease - as lessee (continued) Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: a) Terdapat perubahan dalam persyaratan
perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
b) Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
c) Terdapat perubahan dalam penentuan
apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
d) Terdapat perubahan substansial atas aset
yang disewa.
A reassesment is made after inception of the lease only if one of the following applies: a) There is a change in contractual terms,
other than a renewal or extension of the arrangement;
b) A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c) There is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specificed asset; or
d) There is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaruan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Sewa pembiayaan yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan dan entitas anak, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Where a reassesment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassesment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b. Leases which transfer to the Company and its subsidiaries substantially all the risk and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charge and reduction of the lease liability so as to achieve s constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statements of comprehensive income.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Perusahaan dan entitas anak akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat atau masa sewa, mana yang lebih pendek.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimared useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Company and its subsidiaries will obtain ownership by the end of lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Transaksi Sewa (lanjutan) u. Lease Transactions (continued)
Sewa Operasi - sebagai lesse Operation Lease - as lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Leases are classified as operating leases if the lease does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership. Thus, the operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of the comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
v. Pengakuan Pendapatan dan Beban v. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan entitas anak dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, pajak ekspor dan pajak pertambahan nilai. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and its subsidiaries and the revenue can be reliable measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebated, export tax and value added taxes. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan barang Sale of goods Pendapatan dari penjualan barang jadi diakui pada saat risiko dan manfaat barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sales of finished goods is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to the customers.
Pendapatan/beban bunga Interest income/expense Untuk semua instrument keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa datang selama perkiraan umur dan instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat dari aset atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recording using EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts throught the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate to the net carrying value of the financial assets or liabilities.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). Expenses are recognized when incurred
(accrual basis).
w. Perkebunan Inti Plasma (Plasma) w. Nucleus Plasma Plantations (Plasma)
Plasma merupakan kebijakan pemerintah Indonesia berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Sebagai pihak inti, entitas anak berkewajiban untuk melatih dan mengawasi plasma dan membeli hasil perkebunan milik plasma.
Plasma is a government policy in relation of join venture in the development of plantations. As a major part of the project, the subsidiaries are obligated to train plasma farmer and monitor the plasma project as well as purchase plasma plantation crops.
Pengeluaran plasma didanai oleh bank dan apabila sementara ditalangi entitas anak menunggu pendanaan dari bank, diakui sebagai piutang plasma.
Expenditure on plasma are funded by bank, in the case, temporary advances are given by its subsidiaries until funded by the bank which are recognized as plasma receivables.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
x. Imbalan Kerja x. Employee Benefits
Imbalan Pasca Kerja Perusahaan dan entitas anak memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai peraturan Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak menempatkan pendanaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Post-employment Benefits The Company and its subsidiaries provide defined post-employment benefits to their employees based on the Company and its subsidiaries’ policy. The Company and its subsidiaries has place funding for this defined benefit plan at PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the Company’s and its subsidiaries defined benefit obligation are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.
Imbalan Kerja Jangka Panjang lainnya Perusahaan dan entitas anak memberikan program imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk penghargaan masa kerja untuk karyawan yang telah mencapai masa kerja tertentu.
Other Long-term Service Benefit The Company and its subsidiaries also provide long-term service award benefit for employees attaining a certain number of years of service.
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya menggunakan metode Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu langsung diakui. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan kerja jangka panjang disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The cost of providing other long–term service benefit is determined using the Projected Unit Credit Method. Actuarial gains or losses and past service cost is recognized immediately. The benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial positionrepresents the present value of the long-term service benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
y. Pajak Penghasilan y. Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan (jika ada) juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current tax expense is provided based on current estimated taxable income for the year using the prevailing tax rates. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carryforward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statements of financial positiondate. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to the current year’s operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perusahaan dan entitas anak mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company and its subsidiaries, when the result of the appeal is determined.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position in the same manner the current tax and liabilities are presented.
z. Dividen z. Dividend
Pembayaran dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dalam periode dimana pembagian dividen diumumkan.
Dividend distributions to the Company shareholders are recognized as a liability in the Company consolidated financial statements in the period in which the dividends are declared.
aa. Laba Bersih Per Saham aa. Earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
ab. Penjabaran Mata Uang Asing ab. Foreign Currency Translation
Mata uang fungsional dan pelaporan Functional and reporting currency Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Perusahaan dan entitas anak diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak.
Items included in the financial statements of each of entities within the Company’s and subsidiaries are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the the Company’s and subsidiaries functional currency.
Transaksi dan saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Transaction and balances Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing as at the date of the transaction.
Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar:
As at the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Bank of Indonesia middle rate prevailing as at that date. The exchange rates used as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 2013
Dolar Amerika Serikat (USD) 12.440 12.189 United States Dollar (USD)Euro (EUR) 15.133 20.097 Euro (EUR)Dolar Singapura (SGD) 9.422 9.628 Singapore Dollar (SGD)Yen Jepang (JPY) 104 116 Japan Yen (JPY)
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang sudah terealisasi maupun yang belum, baik yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing maupun penjabaran aset dan liabilitas moneter dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Realized and unrealized foreign exchange gains or losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the consolidated statements of comprehensive income for the year.
ac. Segmen Pelaporan ac. Reporting Segment
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambilan keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite pengarah yang mengambil keputusan strategis.
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision maker. The chief operating decision maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as the steering committee that makes strategic decisions.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
ad. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Peristiwa setelah periode pelaporan yang memberikan informasi tambahan tentang posisi Perusahaan dan entitas anak pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan apabila material.
ad. Events After the Reporting Date Post year-end events that provide additional information about the Company and its subsidiaries’ position at the reporting date (adjusting events) are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, ASUMSI DAN PERTIMBANGAN YANG SIGNIFIKAN
3. SIGNIFICANT USE OF ESTIMATES, ASSUMPTION AND JUDGMENTS
Dalam penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas, manajemen diharuskan membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi atas jumlah tercatat aset dan liabilitas. Estimasi dan asumsi dibuat berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor yang dipertimbangkan relevan. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi.
3. In the application of accounting policies as described above, the managements are required to make judgements, estimates and assumtions about the carrying amounts of assets and liabilities. The estimates and assumption are based of historical experience and factors that are consider to be relevant. Actual result may be different from the estimates.
4. Estimasi dan Asumsi 5. Estimation and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
3. Impairment Loss on Loans and Receivables
Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komrehensif konsolidasian, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 34.
The Company and its subsidiaries assess their loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Note 34.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan 3. Allowance for Impairment Loss on Inventories
Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan dan entitas anak. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 6.
The Company and its subsidiaries provide allowance for impairment loss on inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for impairment loss on inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for impairment loss on inventories, which ultimately will impact the result of the Company and its subsidiaries’ operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 6.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, ASUMSI DAN PERTIMBANGAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
6. 3. SIGNIFICANT USE OF ESTIMATES, ASSUMPTION AND JUDGMENTS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) 3. Estimation and Assumptions (continued)
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Tanaman dan Aset Tetap
3. Estimated Useful Lives of Plantations and Fixed Assets
Masa manfaat tanaman dan setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor tersebut di atas. Perubahan masa manfaat tanaman dan aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat tanaman dan aset tetap.
The useful life of the Company and its subsidiaries’ plantations and fixed assets are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
A change in the estimated useful life of any item of plantation and fixed assets would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of plantation and fixed assets.
Nilai tercatat tanaman dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 9 dan 10.
The carrying amounts of plantations and fixed assets is a disclosed in Notes 9 and 10.
Imbalan Kerja Karyawan 3. Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Company and its subsidiaries’ obligations and cost and liability for employee benefits are dependent on the selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak langsung diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi dari imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak diungkapkan dalam Catatan 18.
Actual results that differ from the Company and its subsidiaries’ assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Company and its subsidiaries believe that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and its subsidiaries’ actual experiences or significant changes in the Company and its subsidiaries’ assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Company and its subsidiaries’ estimated liabilities for employee benefits disclosed in Note 18.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, ASUMSI DAN PERTIMBANGAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
4. 3. SIGNIFICANT USE OF ESTIMATES, ASSUMPTION AND JUDGMENTS (continued)
Sumber Utama atas Ketidakpastian Estimasi 3. Key Sources of Estimation of Uncertainty
Goodwill 3. Goodwill 4. Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya memerlukan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi aliran kas masa depan yang diharapkan yang timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang sesuai dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini. Nilai tercatat goodwill diungkapkan dalam Catatan 30.
5. Determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cash-generating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value. The carrying value of goodwill is disclosed in Note 30.
Pajak Penghasilan 6. Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and its subsidiaries recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Aset pajak tangguhan yang direalisasi Recoveragebility of Deferred Tax Assets
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila terdapat kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang kemungkinan tidak memadai untuk mengkompensasi seluruh bagian dari aset pajak tangguhan. Namun, jika tidak terdapat keyakinan bahwa Perusahaan dan entitas anak akan menghasilkan laba fiskal yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan, aset tersebut tidak diakui di laporan posisi keuangan. Catatan 29 menyajikan nilai tercatat aset pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient future taxable profit will be available to allow all of part of the deferred income tax assets to be utilized. However, if there is no assurance that the Company and its subsidiaries will generate sufficient future taxable profit to allow all or part of deferred tax assets to be utilized, the assets are not recognized in the statement of financial position. Note 29 disclosed the carrying amount of deferred tax assets of the Company and its subsidiaries.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, ASUMSI DAN PERTIMBANGAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
4. 3. SIGNIFICANT USE OF ESTIMATES, ASSUMPTION AND JUDGMENTS (continued)
Pertimbangan Akuntansi Signifikan dalam Menerapkan Kebijakan Akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak
Significant Accounting Judgements in Applying the Company and its Subsidiaries’ Accounting Policies
Pertimbangan akuntansi signifikan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak meliputi:
Significant accounting judgments made in applying the Company and its subsidiaries accounting policies include:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan 25. Classification of Financial Assets and Liabilities Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi suatu aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company and its subsidiaries determine the classifications of certain financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and its subsidiaries’ accounting policies as disclosed in Note 2.
Provisi dan Kontinjensi 25. Provisions and Contingencies
Pertimbangan dilakukan oleh manajemen untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi.
Judgment is exercised by management to distinguish between provisions and contingencies.
Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anak memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan dan entitas anak diharuskan menyelesaikan liabilitas tersebut dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company and its subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company and its subsidiaries will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi berdasarkan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur dengan menggunakan arus kas yang diestimasi untuk menyelesaikan liabilitas kini tersebut, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk menyelesaikan provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2014 2013
Kas 26.193.650.965 6.088.029.475 Cash on hand
Bank - pihak ketiga Cash in banks - third partiesRupiah Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.994.525.196 12.583.430.462 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk 8.820.171.169 5.043.855.185 PT Bank Permata TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 7.719.997.843 3.490.430.213 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 3.126.787.873 2.169.940.057 (Persero) TbkPT Bank Ina Perdana Tbk 1.100.332.935 6.635.240.378 PT Bank Ina Perdana TbkPT Bank UOB Indonesia 277.760.126 21.644.785 PT Bank UOB IndonesiaPT Bank Central Asia Tbk 60.472.900 651.134.385 PT Bank Central Asia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 34.074.550 - PT Bank CIMB Niaga Tbk
Dolar Amerika Serikat U.S. DollarPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.863.764.076 1.785.222.393 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank UOB Indonesia 98.067.120 529.078.805 PT Bank UOB IndonesiaPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 84.108.208 82.669.577 (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk 50.719.248 4.718.592.484 PT Bank Permata TbkPT Bank Central Asia Tbk - 176.840.265 PT Bank Central Asia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 39.396.858 - PT Bank CIMB Niaga Tbk
Total Bank 46.270.178.102 37.888.078.988 Total Cash in Banks
Setara kas - Deposito berjangka Cash equivalents - Time depositsPT Bank Ina Perdana Tbk - 42.000.000.000 PT Bank Ina Perdana Tbk
Total 72.463.829.067 85.976.108.463 Total
Tingkat bunga deposito berjangka Interest rates per annumper tahun - 6,75% - 6,9% of time deposits
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing masing-masing sebesar USD 814.795 and USD 598.277.
As of December 31, 2014 and 2013, the cash and cash equivalents denominated in foreign currency amounted to USD 814,795 and USD 598,277, respectively.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35
5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES
2014 2013
a. Berdasarkan pelanggan a. By debtor
Pihak ketiga: Third parties:Pelanggan dalam negeri 13.751.600.325 24.898.403.549 Local debtors Pelanggan luar negeri 6.982.779 4.359.036.499 Foreign debtors
Total 13.758.583.104 29.257.440.048 Total
b. Berdasarkan umur b. By age category
0 - 30 hari 10.076.169.020 25.448.844.093 0 - 30 days31 - 60 hari 2.905.051.771 3.720.312.213 31 - 60 days> 60 hari 777.362.313 88.283.742 > 60 days
Total 13.758.583.104 29.257.440.048 Total
c. Berdasarkan mata uang c. By currency
Rupiah 8.595.252.764 16.380.539.225 RupiahDolar Amerika Serikat 5.163.330.340 12.876.900.823 U.S. Dollars
Total 13.758.583.104 29.257.440.048 Total Manajemen berpendapat bahwa piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak ditetapkan cadangan kerugian penurunan nilai pada 31 Desember 2014 dan 2013.
No allowance for impairment as of December 31, 2014 and 2013 were provided as management believes that all receivables are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentration of credit risk in third party receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang usaha yang dijadikan jaminan atas utang bank sebesar Rp 10.587.764.889 (Catatan 12 dan 16).
As of December 31, 2014, trade receivables are used as collateral for bank loans amounted Rp 10,587,764,889 (Notes 12 and 16).
6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES
2014 2013
Barang jadi Finished goodsKaret 16.958.979.713 53.052.352.260 RubberMinyak dan biji sawit 6.649.328.298 2.619.538.726 Palm oil and palm kernelKopi 3.326.719.344 4.067.502.626 CoffeeKayu lapis 1.922.031.428 726.988.993 Plywood
Bahan pembantu 23.044.813.442 26.107.365.862 Indirect materials
Total 51.901.872.225 86.573.748.467 Total
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36
6. PERSEDIAAN (lanjutan) 6. INVENTORIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 13.760.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2014, inventories were insured against fire and others with a coverage value of Rp 13,760,000,000. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover all the possible losses on insured inventories.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan tidak melebihi nilai yang diharapkan sebagai nilai pengganti atau pemulihan aset sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan penurunan nilai atas persediaan.
Management believes that the carrying value of inventories does not exceed the expected replacement cost or recoverable amount of the assets. Thus, no allowance for impairment on inventories is necessary.
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan dijadikan jaminan atas utang bank sebesar Rp 32.624.868.511 (Catatan 12 dan 16).
As of December 31, 2014, inventories are used as collateral for bank loans amounted Rp 32,624,868,511 (Notes 12 and 16).
7. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 7. PREPAID TAX
2014 2013
Pajak pertambahan nilai 15.169.366.703 6.621.765.735 Value-added tax
Pajak penghasilan pasal 28A Income tax article 28A
(Catatan 29) (Note 29)
2014 9.715.948.521 - 2014
2013 14.355.555.270 11.425.761.917 2013
2012 3.071.732.287 11.560.405.893 2012
Total 42.312.602.781 29.607.933.545 Total
8. BIBITAN 8. NURSERIES
2014 2013
Kelapa sawit 11.780.583.250 16.217.593.106 Palm oilKaret 6.591.287.367 8.207.418.448 RubberKopi 932.890.276 903.190.230 Coffee
Total 19.304.760.893 25.328.201.784 Total
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37
9. TANAMAN PERKEBUNAN 9. PLANTATIONS
a. Tanaman Menghasilkan a. Mature Plantations
Penambahan atauReklasifikasi/
Saldo awal/ Additions or Pengurangan/ Saldo akhir/Beginning balance Reclassifications Deduction Ending balance
Biaya perolehan CostKelapa sawit 585.082.537.889 73.915.807.868 - 658.998.345.757 Palm oil Karet 306.864.897.123 24.078.671.598 - 330.943.568.721 Rubber Kopi 12.251.105.557 - - 12.251.105.557 Coffee Teh 2.727.600.852 - - 2.727.600.852 Tea
Total 906.926.141.421 97.994.479.466 - 1.004.920.620.887 Total
AccumulatedAkumulasi penyusutan depreciation
Kelapa sawit 61.684.293.572 24.815.963.260 - 86.500.256.832 Palm oil Karet 44.711.598.847 9.383.043.488 - 54.094.642.335 Rubber Kopi 5.483.768.764 467.215.750 - 5.950.984.514 Coffee Teh 2.674.481.107 40.027.468 - 2.714.508.575 Tea
Total 114.554.142.290 34.706.249.966 - 149.260.392.256 Total
Nilai Tercatat 792.371.999.131 855.660.228.631 Net Carrying Amount
2014
Penambahan atauReklasifikasi/
Saldo awal/ Additions or Pengurangan/ Saldo akhir/Beginning balance Reclassifications Deduction Ending balance
Biaya perolehan CostKelapa sawit 331.084.301.989 253.998.235.900 - 585.082.537.889 Palm oil Karet 203.488.423.715 103.376.473.408 - 306.864.897.123 Rubber Kopi 12.072.679.440 178.426.117 - 12.251.105.557 Coffee Teh 2.727.600.852 - - 2.727.600.852 Tea
Total 549.373.005.996 357.553.135.425 - 906.926.141.421 Total
AccumulatedAkumulasi penyusutan depreciation
Kelapa sawit 40.983.521.206 20.700.772.366 - 61.684.293.572 Palm oil Karet 32.976.223.479 11.735.375.368 - 44.711.598.847 Rubber Kopi 5.018.582.960 465.185.804 - 5.483.768.764 Coffee Teh 2.664.794.121 9.686.986 - 2.674.481.107 Tea
Total 81.643.121.766 32.911.020.524 - 114.554.142.290 Total
Nilai Tercatat 467.729.884.230 792.371.999.131 Net Carrying Amount
2013
Status areal tanaman menghasilkan telah memiliki legalitas perijinan. Rincian nilai buku bersih berdasarkan lokasi penanaman:
The status of mature plantation are already has the legal licenses. Details of net book value based on planting location:
2014 2013
Jawa 177.269.070.317 181.237.876.775 JawaKalimantan 678.391.158.314 611.134.122.356 Kalimantan
Total 855.660.228.631 792.371.999.131 Total
Beban penyusutan dibebankan pada beban pokok penjualan (Catatan 24).
Depreciation expenses were charged to cost of goods sold (Note 24).
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38
9. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 9. PLANTATIONS (continued)
b. Tanaman Belum Menghasilkan b. Immature Plantations
2014 2013
Tanaman kelapa sawit Palm oil plantationsSaldo awal 404.124.735.920 481.701.289.037 Beginning balance Penambahan biaya 141.032.932.510 167.746.437.738 Additional costs Reklasifikasi dari bibitan 7.550.498.920 8.675.245.045 Reclassifications from nurseries Reklasifikasi ke tanaman Reclassifications to mature menghasilkan (73.915.807.868) (253.998.235.900) plantations
Saldo akhir 478.792.359.482 404.124.735.920 Ending balance
Tanaman karet Rubber plantationsSaldo awal 322.951.140.389 315.454.056.786 Beginning balance Penambahan biaya 108.822.513.634 100.474.524.384 Additional costs Reklasifikasi dari bibitan 8.850.970.105 10.399.032.627 Reclassifications from nurseries Reklasifikasi ke tanaman Reclassifications to menghasilkan (24.078.671.598) (103.376.473.408) mature plantations
Saldo akhir 416.545.952.530 322.951.140.389 Ending balance
Tanaman kopi Coffee plantationsSaldo awal 751.120.723 412.192.357 Beginning balance Penambahan biaya 65.046.928 260.654.203 Additional costs Reklasifikasi dari bibitan - 256.700.280 Reclassifications from nurseries Reklasifikasi ke tanaman Reclassifications to menghasilkan - (178.426.117) mature plantations
Saldo akhir 816.167.651 751.120.723 Ending balance
Total 896.154.479.663 727.826.997.032 Total
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp 42.871.108.416 dan Rp 27.387.595.251 masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
Borrowing cost capitalized to immature plantations amounted to Rp 42,871,108,416 and Rp 27,387,595,251, in 2014 and 2013, respectively.
c. Luas Areal Tertanam c. Planted Area
Rincian luas areal tertanam yang dimiliki entitas anak adalah sebagai berikut:
Details of the total planted area owned by the subsidiaries are as follows:
Tanaman Tanaman belum Jumlah arealmenghasilkan menghasilkan tertanam(dalam hektar)/ (dalam hektar)/ (dalam hektar)/
Mature Immature Totalplantations plantations planted area
(in hectares) (in hectares) (in hectares)
Banten 1.193,59 344,81 1.538,40 BantenJawa Barat 1.253,58 417,76 1.671,34 West JavaJawa Timur 1.776,48 534,63 2.311,11 East JavaJawa Tengah 2.550,78 442,38 2.993,16 Central Java
Kalimantan Selatan 15.642,61 14.082,92 29.725,53 South Kalimantan
Total 22.417,04 15.822,50 38.239,54 Total
2014
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39
9. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 9. PLANTATIONS (continued)
c. Luas Areal Tertanam (lanjutan) c. Planted Area (continued)
Tanaman Tanaman belum Jumlah arealmenghasilkan menghasilkan tertanam(dalam hektar)/ (dalam hektar)/ (dalam hektar)/
Mature Immature Totalplantations plantations planted area
(in hectares) (in hectares) (in hectares)
Banten 983,67 554,73 1.538,40 BantenJawa Barat 1.235,58 435,76 1.671,34 West JavaJawa Timur 1.657,75 561,10 2.218,85 East JavaJawa Tengah 2.473,06 612,35 3.085,41 Central Java
Kalimantan Selatan 14.348,51 14.597,49 28.946,00 South Kalimantan
Total 20.698,57 16.761,43 37.460,00 Total
2013
Pada tanggal 31 Desember 2014, perkebunan entitas anak digunakan sebagai jaminan atas utang bank sebesar Rp 1.324.769.050.820 (Catatan 12 dan 16).
As of December 31, 2014, plantations of the subsidiaries are used as collateral for bank loans amounted Rp 1,324,769,050,820 (Notes 12 and 16).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari tanaman perkebunan tidak melebihi jumlah yang diharapkan sebagai nilai pengganti (replacement cost) atau nilai pemulihan aset (recoverable amount) pada tanggal 31 Desember 2014, sehingga tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui.
Management believes that the carrying amount of plantation does not exceed the expected replacement cost or the recoverable amount as of December 31, 2014; thus, no impairment loss was recognized.
Dengan pertimbangan asas manfaat dan biaya dimana luasan areal yang tersebar di wilayah yang berbeda-beda yang dibandingkan dengan kemungkinan terjadinya risiko kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya, sebagian besar tanaman perkebunan tidak diasuransikan.
With consideration of the benefit and costs principles, whereby the total areas that are scattered in different regions, which is compared to the possibility of risk of fire, plight and other risks, most of the plantations are not insured.
10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/Beginning balance Additions Deductions Reclassifications Ending balance
Biaya perolehan Cost
Pemilikan langsung Direct acquisitionsTanah 246.797.874.161 7.018.807.525 - - 253.816.681.686 Land
Bangunan, jembatan dan jalan 408.035.251.162 79.877.964.215 - 22.580.457.633 510.493.673.010 Buildings, bridges and roadsMesin dan peralatan 128.467.855.217 11.022.061.117 - - 139.489.916.334 Machinery and toolsKendaraan 45.271.668.584 3.376.023.117 1.007.112.370 - 47.640.579.331 Motor vehiclesPerlengkapan kantor 9.978.214.291 1.323.871.535 - - 11.302.085.826 Office equipmentAset dalam penyelesaian Constructions in progress Bangunan, jembatan dan jalan 106.439.082.341 71.127.042.574 - (22.580.457.633) 154.985.667.282 Buildings, bridges and roads Mesin dan peralatan 13.776.116.046 20.709.662.807 - - 34.485.778.853 Machinery and tools
Aset sewa pembiayaan: Leased assets:Kendaraan 533.800.000 - - - 533.800.000 Motor vehicles
Total 959.299.861.802 194.455.432.890 1.007.112.370 - 1.152.748.182.322 Total
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Direct acquisitionsBangunan, jembatan dan jalan 54.450.849.550 21.288.989.325 - - 75.739.838.875 Buildings, bridges and roadsMesin dan peralatan 49.570.041.349 14.675.449.820 - - 64.245.491.169 Machinery and toolsKendaraan 26.149.989.134 4.621.706.499 1.007.112.370 - 29.764.583.263 Motor vehiclesPerlengkapan kantor 7.735.355.789 851.005.929 - - 8.586.361.718 Office equipment
Aset sewa pembiayaan: Leased assets:Kendaraan 155.015.500 133.447.000 - - 288.462.500 Motor vehicles
Total 138.061.251.322 41.570.598.573 1.007.112.370 - 178.624.737.525 Total
Nilai Tercatat 821.238.610.480 974.123.444.797 Net Carrying Amount
2014
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/
Beginning balance Additions Deductions Reclassifications Ending balance
Biaya perolehan Cost
Pemilikan langsung Direct acquisitionsTanah 213.952.932.477 32.844.941.684 - - 246.797.874.161 Land
Bangunan, jembatan dan jalan 242.585.738.931 116.278.825.202 - 49.170.687.029 408.035.251.162 Buildings, bridges and roadsMesin dan peralatan 86.187.416.184 17.570.069.074 329.655.477 25.040.025.436 128.467.855.217 Machinery and toolsKendaraan 33.620.288.044 7.609.580.540 - 4.041.800.000 45.271.668.584 Motor vehiclesPerlengkapan kantor 9.045.999.162 932.215.129 - - 9.978.214.291 Office equipmentAset dalam penyelesaian Constructions in progress Bangunan, jembatan dan jalan 73.747.155.723 81.862.613.647 - (49.170.687.029) 106.439.082.341 Buildings, bridges and roads Mesin dan peralatan 26.177.659.964 12.163.281.518 - (24.564.825.436) 13.776.116.046 Machinery and tools
Aset sewa pembiayaan: Leased assets:Kendaraan 4.264.600.000 311.000.000 - (4.041.800.000) 533.800.000 Motor vehiclesMesin dan peralatan 475.200.000 - - (475.200.000) - Machinery and tools
Total 690.056.990.485 269.572.526.794 329.655.477 - 959.299.861.802 Total
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Direct acquisitionsBangunan, jembatan dan jalan 42.064.167.521 12.386.682.029 - - 54.450.849.550 Buildings, bridges and roadsMesin dan peralatan 40.421.147.647 9.245.303.354 154.655.477 58.245.825 49.570.041.349 Machinery and toolsKendaraan 21.621.384.154 3.281.272.309 - 1.247.332.671 26.149.989.134 Motor vehiclesPerlengkapan kantor 6.987.667.041 747.688.748 - - 7.735.355.789 Office equipment
Aset sewa pembiayaan: Leased assets:Kendaraan 1.269.844.004 132.504.167 - (1.247.332.671) 155.015.500 Motor vehiclesMesin dan peralatan 58.245.825 - - (58.245.825) - Machinery and tools
Total 112.422.456.192 25.793.450.607 154.655.477 - 138.061.251.322 Total
Nilai Tercatat 577.634.534.293 821.238.610.480 Net Carrying Amount
2013
Dari sisi anggaran biaya konstruksi, pada tanggal 31 Desember 2014, aset dalam penyelesaian rata-rata telah mencapai persentase penyelesaian berkisar antara 70%-95% dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2015.
Based on the construction budget, as of December 31, 2014, the percentage of completion of the construction in progress is approximately 70%-95% which is estimated to be completed in 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kehilangan dan kerusakan dengan pertanggungan sebesar Rp 84.323.995.000 dan USD 106.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2014, fixed assets were insured against fire, theft and damage with a coverage value of Rp 84,323,995,000 and USD 106,000. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover all possible losses on fixed assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari aset tetap tidak melebihi nilai yang diharapkan sebagai nilai pengganti (replacement cost) atau nilai pemulihan aset (recoverable amount) pada tanggal 31 Desember 2014, sehingga tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui.
Management believes that the carrying amount of fixed assets does not exceed the expected replacement cost or the recoverable amount as of December 31, 2014; thus, no impairment loss was recognized.
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas utang bank sebesar Rp 404.080.180.746 (Catatan 12 dan 16).
Fixed assets are used as collateral on bank loans amounted Rp 404,080,180,746 (Notes 12 and 16).
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expenses were allocated as follows:
2014 2013Pemilikan langsung: Direct acquisitions:Beban pokok penjualan 35.704.385.152 21.695.392.897 Cost of goods sold
General and Beban umum dan administrasi 1.224.606.626 1.045.044.052 administrative expenses Tanaman belum menghasilkan 4.508.159.795 2.920.509.491 Immature plantation
Aset sewa pembiayaan: Leased assets:Beban pokok penjualan 133.447.000 116.754.167 Cost of goods sold Tanaman belum menghasilkan - 15.750.000 Immature plantation
Total 41.570.598.573 25.793.450.607 Total Berikut ini adalah perhitungan atas penjualan aset tetap:
The following is the calculation of the sale of fixed assets:
2014 2013
Hasil penjualan aset tetap - bersih 115.000.000 853.350.000 Proceed from sale of fixed assets - netNilai buku atas aset tetap yang dijual - 175.000.000 Net book value of fixed assets sold
Laba penjualan aset tetap 115.000.000 678.350.000 Gain on sale of fixed assets Beban bunga yang dikapitalisasi pada aset tetap adalah sebesar Rp 23.830.726.356 dan Rp 9.517.711.884 masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
Interest Expense capitalized to fixed assets amounted to Rp 23,830,726,356 and Rp 9,517,711,884 in 2014 and 2013, respectively.
11. UANG MUKA PEROLEHAN ASET 11. ADVANCES FOR PURCHASES OF ASSETS
Akun ini terutama merupakan uang muka perolehan tanah yang berlokasi di Desa Kintap, Pelaihari, Mandiangin Barat dan Wanajaya, Kabupaten Tanah Laut dan Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan serta Desa Matalibag Kabupaten Mahakam Hulu, Provinsi Kalimantan Timur.
This account mainly represents advances to acquired land located in the Village of Kintap, Pelaihari, Mandiangin Barat and Wanajaya, Regency of Tanah Laut and Barito Kuala, South Kalimantan and the Village of Matalibag, Regency of Mahakam Hulu, East Kalimantan.
12. UTANG BANK 12. BANK LOANS
2014 2013
PT Bank Ina Perdana Tbk 6.500.000.000 6.500.000.000 PT Bank Ina Perdana TbkIndonesia Eximbank Indonesia Eximbank
JAW 75.000.000.000 75.000.000.000 JAWKJW 25.000.000.000 25.000.000.000 KJW
Total 106.500.000.000 106.500.000.000 Total
Tingkat bunga pertahun 10% - 13% 10% - 13% Annual interest rate
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42
12. UTANG BANK (lanjutan) 12. BANK LOANS (continued)
PT Bank Ina Perdana Tbk PT Bank Ina Perdana Tbk
Pada tahun 2008, PK, entitas anak, mendapatkan fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Ina Perdana Tbk maksimum sebesar Rp 10.000.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 14% per tahun. Fasilitas ini dapat diperpanjang setiap tahunnya dan terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 12 September 2015. Pinjaman ini dijamin dengan:
Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna
Bangunan (SHGB) No. 1654 dan No. 1655 atas nama Perusahaan yang berlokasi di Petojo Selatan, Jakarta Pusat.
Tanah dengan SHGU No. 1, 2 dan 3 yang berlokasi di Margajaya, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten atas nama CP, entitas anak.
In 2008, PK, a subsidiary, obtained a working capital credit facility from PT Bank Ina Perdana Tbk maximum amounting to Rp 10,000,000,000 and bears an interest rate of 14% per annum. This facility could be renewed annually and the latest renewal extends until September 12, 2015.
The facility is secured by:
Land and building with building use right (SHGB) No. 1654 and No. 1655 on behalf of The Company located in South Petojo, Central Jakarta.
Land with SHGU No. 1, 2 and 3 located in Margajaya, Regency of Lebak, Banten on behalf of CP, a subsidiary.
Pinjaman ini mencakup persyaratan yang membatasi hak tertentu PK sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian yang dalam pelaksanaannya mensyaratkan pemberitahuan tertulis kepada PT Bank Ina Perdana.
The loan obtained by PK from PT Bank Ina Perdana contains negative covenants which among others, restrict certain right of PK as described in the loan agreement which any execution requires PK to provide written notice to PT Bank Ina Perdana.
Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank
JAW JAW
Pada bulan Maret 2007 sebagaimana diubah pada tanggal 8 Maret 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor dari Indonesia Eximbank dengan jumlah maksimum sebesar Rp 75.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10% per tahun (dievaluasi setiap 3 bulan).
On March 2007 as amended on March 8, 2012, the Company obtained an export working capital credit facility from Indonesia Eximbank with maximum credit of Rp 75,000,000,000. As of December 31, 2014, this facility bears interest rate of 10% per annum (subject to review every 3 months).
Pinjaman ini dijamin dengan:
Perkebunan karet, bangunan, sarana pelengkap,
mesin dan peralatan dengan Sertifikat No. 613/2007 dan No. 1248/2008 atas nama PB, entitas anak.
Fidusia atas kendaraan bermotor milik PB, entitas anak.
This facility is secured by the following: Rubber plantation, building, complementary
infrastructure, machinery and tools with certificate No. 613/2007 and No. 1248/2008 in the name of PB, subsidiary.
Fiduciary over motor vehicles of PB, subsidiary.
Fidusia atas piutang usaha Perusahaan.
Fidusia atas persediaan barang dagang Perusahaan.
Fiduciary over trade receivables of the Company.
Fiduciary over inventories of the Company.
Tanah dengan bukti Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 16 dan No. 11 seluas 610,17 hektar atas nama CMK, entitas anak.
Land with Certificase of Land Use Rights (SHGU) No. 16 and No. 11 measuring 610.17 hectares on behalf of CMK, subsidiary.
Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan 25 Maret 2016.
This facility has been extended until March 25, 2016.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43
12. UTANG BANK (lanjutan)
12. BANK LOANS (continued)
Indonesia Eximbank (lanjutan)
Indonesia Eximbank (continued)
JAW (lanjutan)
JAW (continued)
Pinjaman ini mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan untuk melakukan perubahan anggaran dasar, perubahan status Perusahaan, perubahan struktur permodalan, perubahan komposisi pemegang saham dan membagikan dividen harus menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Indonesia Eximbank, sedangkan untuk melakukan merger dan investasi di luar usaha membutuhkan persetujuan tertulis dari Indonesia Eximbank.
This facility contains negative covenants of the Company to changing the Article of Association, changing the status of the Company, changing its capital structure, changing the composition of stockholders, changing the boards and distribution of dividend should provide written notice to Indonesia Eximbank, while to undertake merger and investing in other fields need written approval from Indonesia Eximbank.
Disamping pembatasan di atas, Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio utang terhadap modal tidak lebih dari 2,5, dimana pada tanggal 31 Desember 2013, rasio tersebut adalah sebesar 0,83.
Aside from the above mentioned negative covenants, the Company is required to maintain debt to equity ratio of not more than 2.5, which as of December 31, 2013, the ratio is 0.83.
KJW KJW
Pada tahun 2012, KJW, entitas anak, mendapatkan fasilitas kredit modal kerja ekspor dari Indonesia Eximbank dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 25.000.000.000 dan fasilitas kredit ini dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Pinjaman ini dijamin dan mencakup persyaratan yang sama dengan fasilitas kredit investasi ekspor yang diperoleh KJW, entitas anak, dari Indonesia Eximbank (Catatan 16). Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tangal 20 Nopember 2014 dan telah diperpanjang sampai dengan 20 Nopember 2015.
In 2012, KJW, a subsidiary, obtained a working capital credit facility-export from Indonesia Eximbank amounted to Rp 25,000,000,000, the credit facility bears an interest rate of 10% per annum. The facility is secured and contains same covenants with export investment credit facility obtained by KJW, a subsidiary, from Indonesia Eximbank (Note 16). This facility will be due on November 20, 2014 and has been extended until November 20, 2015.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44
13. UTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES
Akun ini terutama merupakan utang atas pembelian tandan buah segar, pupuk, bibit dan sewa alat berat dengan rincian sebagai berikut:
This account mainly consist of amounts due to suppliers for purchases of fresh fruit bunch, fertilizer, nurseries and rental of heavy equipment, with detail as follows:
2014 2013
a. Berdasarkan pemasok a. By supplier
PT Semesta Mandiri Indonesia 11.016.649.460 19.017.557.000 PT Semesta Mandiri IndonesiaPT Tunas Jaya Pratama 10.480.627.475 14.346.016.748 PT Tunas Jaya PratamaPT Gresik Cipta Sejahtera 7.403.139.461 - PT Gresik Cipta SejahteraCV Gunung Putri 5.295.500.000 1.771.700.000 CV Gunung PutriPT Duta Marga Lestarindo 4.689.318.690 - PT Duta Marga LestarindoCV Jaya Mandiri 4.344.600.000 CV Jaya MandiriSinar Harapan Teknik 2.823.390.800 2.674.085.000 Sinar Harapan TeknikCV Sumber Jaya 2.513.899.709 1.709.453.525 CV Sumber JayaPT Karya Langgeng Abadi 2.396.800.000 - PT Karya Langgeng AbadiCV Tunas Jaya 2.373.294.000 3.129.088.695 CV Tunas JayaPT Manorian Mekanikal E S 1.948.560.922 - PT Manorian Mekanikal E SPT Panso Technology Limited 1.492.800.000 - PT Panso Technology LimitedCV Aulia Rizqi - 5.060.000.000 CV Aulia RizqiPT Citra Putra Kebun Asri - 4.926.517.386 PT Citra Putra keKun AsriPT Bina Cipta Pondasi - 4.747.636.080 PT Bina Cipta PondasiPT Tunas Teguh Mandiri - 1.656.517.500 PT Tunas Teguh MandiriPT United Tractors Tbk - 1.273.902.414 PT United Tractors TbkSdr. Ukun S - 1.117.835.100 Sdr. Ukun SCV Dea Sagati - 1.047.969.589 CV Dea SagatiLain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar) 22.604.094.152 26.756.624.124 Others (below Rp 1 billion each)
Total 79.382.674.669 89.234.903.161 Total
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45
13. UTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued)
2014 2013
b. Berdasarkan umur b. By age category
0 - 30 hari 51.241.845.652 45.168.465.176 0 - 30 days31 - 60 hari 6.948.984.455 7.782.476.330 31 - 60 days> 60 hari 21.191.844.562 36.283.961.655 > 60 days
Total 79.382.674.669 89.234.903.161 Total
c. Berdasarkan mata uang c. By currency
Rupiah 77.514.639.272 86.695.040.686 RupiahDolar Amerika Serikat 1.831.610.254 1.834.854.172 U.S. DollarEuro 14.007.355 656.036.160 EuroYen Jepang 22.417.787 - Japan YenDolar Singapura - 48.972.143 Singapore Dollar
Total 79.382.674.669 89.234.903.161 Total
14. UTANG PAJAK 14. TAXES PAYABLE
2014 2013
Pajak penghasilan badan Corporate income taxesPerusahaan - - The CompanyEntitas anak SubsidiariesKJW 4.690.740.606 4.690.740.606 KJWCP - 44.364.979 CP
Total utang pajak penghasilan badan 4.690.740.606 4.735.105.585 Total corporate income tax payable
Pajak penghasilan Income taxesPasal 4 (2) 208.721.085 104.494.781 Article 4 (2)Pasal 21 541.910.740 517.455.761 Article 21Pasal 23 606.664.343 2.095.909.338 Article 23Pasal 25 4.184.425.235 29.156.361.280 Article 25Pasal 26 217.095.764 9.288.051 Article 26
Pajak pertambahan nilai 4.838.982.080 1.112.080.681 Value added tax
Total 15.288.539.852 37.730.695.477 Total
15. AKRUAL 15. ACCRUALS
Akun ini terutama merupakan akrual atas gaji pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
This accounts mainly represents accruals of salary as of December 31, 2014 and 2013.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM BANKS LOANS
2014 2013
Bank BankRupiah RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) TbkKredit Investasi Investment CreditPengembangan Kebun Kelapa Sawit 72.421.007.500 92.784.538.000 Development of Palm Oil PlantationsBunga Selama Pembangunan (IDC) 38.620.154.902 48.674.229.191 Interest During Construction (IDC)Pengembangan Kebun Karet 46.168.800.000 56.730.000.000 Development of Rubber PlantationsPembiayaan Kebun yang telah ada - 12.188.480.000 Refinancing Existing PlantationsPabrik Minyak Kelapa Sawit - 1.062.362.000 Palm Oil Factory
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 221.565.410.571 232.701.418.112 Special Loan Transaction FacilityPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkKredit investasi 638.401.468.781 397.808.277.651 Investment credit
PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata TbkKredit Investasi (Term Loan 1) 6.000.000.000 12.000.000.000 Investment Credit (Term Loan 1)Kredit Investasi (Term Loan 3) 100.000.000.000 - Investment Credit (Term Loan 3)Kredit Pembiayaan Kembali Refinancing of Fixed Asset, Aset Tetap, Perkebunan dan Intercropping - 6.000.000.000 Plantation and intercropping
Pembiayaan Pembangunan Pabrik Karet 3.993.750.000 5.790.937.500 Financing of Rubber Factory Development Eximbank Indonesia Eximbank IndonesiaPembiayaan Pabrik Karet 32.305.289.662 34.000.000.000 Financing of Rubber FactoryPembiayaan Kembali Aset Tetap 128.050.000.000 - Refinancing of Fixed Assets
Dolar Amerika Serikat U.S. DollarPT Bank Permata Tbk PT Bank Permata TbkKredit Investasi (Term Loan 2) 49.355.700.000 77.004.007.500 Investment Credit (Term Loan 2)
JP Morgan International Bank JP Morgan International BankKredit Modal Kerja - 36.567.000.000 Working Capital Credit
Total 1.336.881.581.416 1.013.311.249.954 TotalDikurangi bagian yang jatuh tempodalam waktu satu tahun (199.459.792.206) (130.755.309.322) Less current maturities
Bagian Jangka Panjang 1.137.421.789.210 882.555.940.632 Long-term PortionTingkat bunga per tahun Interest rates per annumRupiah 11% - 12,25% 10,25% - 12% RupiahDollar 6,75% 0,54% - 6,5% Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kredit Investasi (KI) Investment Credit (IC)
Pada tahun 2007, KJW memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan rincian sebagai berikut: a. KI Pengembangan Kebun Kelapa Sawit dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 121.573.000.000 untuk membiayai pembangunan kebun kelapa sawit yang sudah ada dan pengembangan perluasan kebun kelapa sawit. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Pebruari 2017 dan dibayar secara triwulanan mulai tahun 2012.
In 2007, KJW obtained an investment credit facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with details as follows:
a. IC Development of Palm Oil Plantations with
maximum of Rp 121,573,000,000 to finance the development of existing palm oil plantations and its expansion. This facility will be due on February 27, 2017 and the loan principal is payable in quarterly installments starting in 2012.
b. KI bunga selama masa pembangunan (IDC) jumlah maksimum sebesar Rp 70.985.000.000 untuk menampung 65% beban IDC dari KI Pengembangan Kebun Kelapa Sawit, Pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit dan Pengembangan Kebun Karet.
Fasilitas ini akan jatuh tempo antara tahun 2014 - 2018 dan dibayar secara triwulanan mulai tahun 2009.
b. IC interest expense during the construction (IDC) with maximum of Rp 70,985,000,000 to finance 65% of IDC from IC Development of Palm Oil Plantations, Construction of Palm Oil Factory and Development of Rubber Plantations. This facility will be due on between 2014 – 2018 and the loan principal is payable in quarterly installments starting in 2009.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Kredit Investasi (KI) (lanjutan) Investment Credit (IC) (continued)
c. KI Pengembangan Kebun Karet dengan jumlah maksimum sebesar Rp 64.419.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Mei 2018 dan akan dibayar secara triwulanan mulai 2014.
d. KI pembiayaan kebun yang telah ada dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 76.178.000.000 untuk membiayai kembali kebun kelapa sawit yang telah dibiayai KJW sampai dengan 31 Desember 2006, termasuk pengambilalihan KI yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Fasilitas ini telah dilunasi pada tahun 2014.
c. IC Development of Rubber Plantations with maximum credit of Rp 64,419,000,000. This facility will be due on May 28, 2018 and the loan principal will be paid in quarterly installments starting in 2014.
d. IC Refinancing Existing Plantations with maximum of Rp 76,178,000,000 to refinance the existing palm oil plantations which were already financed by KJW until December 31, 2006, including the takeover of IC obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. This facility has been settled in 2014.
e. KI Pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit
dengan jumlah maksimum sebesar Rp 44.938.000.000. Fasilitas ini telah dilunasi pada tahun 2014.
e. IC Constructions of Palm Oil Factory with maximum credit of Rp 44,938,000,000. This facility has been settled in 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh fasilitas di atas, dikenakan bunga sebesar 11% per tahun.
As of Desember 31, 2014, all the above facilities bear interest rate at 11% per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan: a. Proyek yang dibiayai fasilitas KI, berupa:
These facilities are secured by: a. The project financed by IC facilities, which
consists of: Kebun kelapa sawit dengan SHGU No. 19
yang berlokasi di Desa Kintap dan Pandansari, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan atas nama KJW, entitas anak.
Kebun kelapa sawit dengan SHGU No. 29yang berlokasi di Desa Tabanio, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan atas nama KJW, entitas anak.
Palm oil plantation with SHGU No. 19 located in Kintap and Pandansari Village, Subdistrict of Kintap, Regency of Tanah Laut, South Kalimantan, on behalf of the KJW, a subsidiary.
Palm oil plantations with SHGU No. 29 located in Tabanio Village, Regency of Tanah Laut, South Kalimantan, on behalf of KJW, a subsidiary.
Pabrik kelapa sawit di desa Kintap. Palm oil factory in Kintap. Kebun karet dengan SHGU No. 32 di
Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, atas nama KJW, entitas anak.
Rubber plantations with SHGU No. 32 located in Subdistrict of Pelaihari, Regency of Tanah Laut, South Kalimantan, on behalf of KJW, a subsidiary.
Kendaraan dan alat berat milik KJW, entitas anak.
Vehicles and heavy equipment of KJW, a subsidiary.
b. Persediaan dari KJW, entitas anak. c. Piutang dari KJW, entitas anak. d. Corporate guarantee dari Perusahaan. e. Jaminan kas defisit dari Perusahaan.
b. Inventories of KJW, a subsidiary. c. Trade receivables of KJW, a subsidiary. d. Corporate guarantee from the Company. e. Cash deficit guarantee from the Company.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus
Special Loan Transaction Facility
Pada tahun 2014, KJW, entitas anak, juga memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang ditujukan pengembangan usaha sebesar Rp 235.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tahun 2019 dan diangsur secara triwulanan mulai tahun 2014. Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun.
In 2014, KJW, a subsidiary also, obtained special loan transaction facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for business development amounted to Rp 235,000,000,000. This facility will be due in 2019 and the loan principal is payable in quarterly installments starting in 2014. As of December 31, 2014, this facility bears interest rate at 11% per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan:
Kebun kelapa sawit perluasan di Pelaihari,
Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dengan SHGU No. 29 atas nama KJW, entitas anak.
Kebun kelapa sawit dengan SHGU No. 19 yang berlokasi di Desa Kintap dan Pandansari Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan atas nama KJW, entitas anak.
The facility is secured by:
Extention of palm oil plantations Pelaihari with Regency of Tanah Laut, South Kalimantan, SHGU No. 29, on behalf of KJW a subsidiary.
Palm oil plantations with SHGU No. 19 located in Kintap and Pandansari Village, Subdistrict of Kintap, Regency of Tanah Laut, South Kalimantan, on behalf of KJW, a subsidiary.
Kebun karet di Desa Tebing Siring, Kalimantan Selatan dengan SHGU No. 32
Pabrik kelapa sawit di desa Kintap. Kendaraan dan alat berat milik KJW, entitas
anak. Fidusia persediaan. Fidusia piutang usaha. Jaminan perusahaan dari Perusahaan. Jaminan kas defisit dari Perusahaan.
Rubber plantation in Tebing Siring, South Kalimantan with SHGU No. 32.
Palm oil factory in Kintap Vehicles and heavy equipment of KJW, a
subsidiary. Fiduciary inventories. Fiduciary accounts receivable. Corporate guarantee from the Company. Cash deficit guarantee from Company.
Pinjaman KJW dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencakup persyaratan yang membatasi hak tertentu KJW (negative covenants) sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian yang dalam pelaksanaannya membutuhkan pemberitahuan tertulis kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
The loan obtained by KJW from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk contain which among others, restrict certain rights as discussed in the loan agreement of which the execution requires written notice to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Disamping itu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga mensyaratkan beberapa pemenuhan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2014, KJW tidak memenuhi rasio laba operasi terhadap pembayaran utang bank, dan rasio laba operasi terhadap beban bunga dan utang jangka panjang yang akan jatuh tempo satu tahun, meskipun KJW belum memenuhi rasio keuangan tersebut, KJW belum pernah menerima pernyataan wanprestasi (default) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
In addition, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk also requires to comply with several financial ratios. As of December 31, 2014, KJW was not comply with debt service coverage ratio, and operating income to interest and current maturities ratio. Despite of non compliance, KJW has not received a statement of default from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Entitas anak memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan rincian sebagai berikut:
Subsidiaries obtain Investment Credit Facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with details as follows:
Tahun
PerolehanFasilitas/Year of
Entitas Anak/ Jenis Pembiayaan/ Facilities Periode Cicilan/ Fasilitas/ Maksimum/No. Subsidiaries Type of Financing Acquisition Installment Period Facilities Maximum 2014 2013
Rp Rp Rp
1. PK Pembiayaan Kembali 2010 2010 - 2017 Pokok/Principal 49.362.000.000 15.482.667.188 22.933.649.670 Perkebunan Karet/ (bulanan/monthly )Refinancing Rubber Plantation
2. ABS Pembiayaan Pembangunan 2009 2013 - 2019 Pokok/Principal 110.491.000.000 94.143.881.000 95.163.881.000 Kebun Kelapa Sawit/ (bulanan/monthly ) IDC 20.783.000.000 15.180.308.336 15.600.308.336 Financing Development ofPalm Oil Plantation
3. ABS Pembiayaan Pembangunan 2010 2015 - 2019 Pokok/Principal 29.281.000.000 23.607.794.000 21.834.794.000 Kebun Karet/ (bulanan/monthly ) IDC 10.885.000.000 4.186.106.136 2.458.778.439 Financing Development ofRubber Plantation
4. ABS Pembiayaan Pembangunan 2014 2017 - 2022 Pokok/Principal 105.257.723.000 67.190.000.000 34.485.000.000 Kebun Kelapa Sawit/ (bulanan/monthly ) IDC 16.069.000.000 4.750.512.471 1.414.054.733 Financing Development ofPalm Oil Plantation
5. ABS Pemeliharaan Lanjutan 2014 2015 - 2021 Pokok/Principal 25.598.667.000 25.598.667.000 21.460.000.000 Kebun Kelapa Sawit/ (bulanan/monthly ) IDC 2.638.234.000 2.638.233.999 946.226.124 Continued Maintenance ofPalm Oil Plantation
6. ABS Pembiayaan Pabrik 2014 2015 - 2020 Pokok/Principal 82.479.700.000 71.877.000.000 35.164.000.000 Kelapa Sawit/ (triwulanan/quarterly ) IDC 6.831.340.000 5.266.013.459 1.569.195.595 Financing of Palm Oil Factory
7. ABS Pembiayaan Pembangunan 2014 2015 - 2020 Pokok/Principal 15.405.000.000 7.468.000.000 6.033.000.000 Infrastuktur Penunjang/ (triwulanan/quarterly ) IDC 1.082.500.000 831.442.780 313.744.954 Financing Development ofSupporting Infrastructure
8. KE Pembiayaan Kembali Kebun 2013 2013 - 2021 Pokok/Principal 143.335.000.000 129.323.404.756 138.431.644.800 Karet Kopi dan Teh/ (bulanan/monthly )Refinancing of Rubber Coffie and Tea Plantations
9. BP Pembiayaan Pembangunan 2014 2021 - 2026 Pokok/Principal 66.380.000.000 6.683.432.013 - Kebun Karet/ (triwulanan/quarterly ) IDC 18.417.000.000 172.008.055 - Financing Development ofRubber Plantation
10. BP Pembiayaan Pembangunan 2014 2021 - 2026 Pokok/Principal 13.170.000.000 3.915.683.925 - Kebun Karet - Non Tanaman/ (triwulanan/quarterly ) IDC 5.460.000.000 108.216.570 - Financing Development ofRubber Plantation - Non Plantation
11. AW Pemeliharaan Lanjutan 2014 2017 - 2022 Pokok/Principal 29.649.000.000 17.605.947.694 - Kebun Kelapa Sawit/ (triwulanan/quarterly ) IDC 5.144.000.000 29.269.867 - Continued Maintenance of Palm Oil Plantation
12. AW Pembiayaan Pembangunan 2014 2017 - 2022 Pokok/Principal 17.423.000.000 6.578.467.402 - Kebun Kelapa Sawit - Non Tanaman/ (triwulanan/quarterly ) IDC 2.555.000.000 10.938.792 - Financing Development ofPalm Oil - Non Plantation
13. AW Pembiayaan Pembangunan 2014 2020 - 2026 Pokok/Principal 81.999.000.000 28.567.137.626 - Kebun Karet/ (triwulanan/quarterly ) IDC 22.674.000.000 881.323.091 - Financing Development ofRubber Plantation
14. AW Pemeliharaan Lanjutan 2014 2019 - 2025 Pokok/Principal 143.212.000.000 71.825.806.744 - Kebun Karet/ (triwulanan/quarterly ) IDC 36.745.000.000 1.598.108.025 - Continued Maintenance of Rubber Plantation
15. AW Pembiayaan Pembangunan 2014 2020 - 2026 Pokok/Principal 43.985.000.000 32.488.795.818 - Kebun Karet - Non Tanaman/ (triwulanan/quarterly ) IDC 17.881.000.000 392.302.034 - Financing Development ofRubber Plantation - Non Plantation
Jumlah Kredit Investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk/Total Investment Credit from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 638.401.468.781 397.808.277.651
Saldo/Balances
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh fasilitas di atas dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun.
As of December 31, 2014, all of the above facilities bears interest rate at 11.5% per annum.
Seluruh fasilitas di atas dijamin dengan: All of the above facilities are secured by :
Perkebunan karet seluas 1.012 hektar dan
infrastruktur perkebunan atas nama PK, entitas anak.
Perkebunan sawit seluas 4.943 hektar dan infrastruktur perkebunan atas nama ABS, entitas anak.
Perkebunan karet seluas 789 hektar dan infrastruktur perkebunan atas nama ABS, entitas anak.
Kebun kelapa sawit seluas 6.743 hektar yang berlokasi di Kecamatan Tabukan, Wanaraya, Barambai, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, milik ABS, anak perusahaan.
Perkebunan karet dengan SHGU No. 9,15,16,17,18,19,20,21,22,23 yang berlokasi di Desa Bantar Panjang dan Cilangkap, Kecamatan Lengkong, Sukabumi milik KE, anak perusahaan.
Perkebunan karet dan kopi dengan SHGU No. 4 yang berlokasi di Desa Curah Kalong, Kecamatan Bangsal Sari, Jember atas nama KE, anak perusahaan.
Kebun karet seluas 2.750 hektar yang berlokasi di Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan, milik BP, entitas anak.
Kebun kelapa sawit seluas 1.800 hektar yang berlokasi di Kecamatan Anjir Pasar, Anjir Muara dan Mekarsari, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan beserta bangunan dan infrastruktur, milik AW, entitas anak.
Kebun karet seluas 5.900 hektar yang berlokasi di Kecamatan Anjir Pasar, Karang Intan dan Aranio Kabupaten Barito Kuala dan Banjar, Kalimantan Selatan milik AW, entitas anak.
Fidusia atas piutang usaha dan persedian milik ABS dan PK, entitas anak.
Fidusia atas kendaraan dan alat berat milik ABS dan AW, entitas anak.
Mesin, kendaran dan alat berat BP, entitas anak terkait dengan proyek pembangunan kebun karet.
Persediaan ABS dan AW, entitas anak. Jaminan perusahaan dari Perusahaan, PK dan
ABS.
Rubber plantation measuring 1,012 hectares and infrastructures on behalf of PK, a subsidiary.
Palm oil plantation measuring 4,943 hectares and infrastructure on behalf of ABS, a subsidiary.
Rubber plantation measuring 789 hectares and infrastructure on behalf of ABS, a subsidiary.
Palm oil plantation measuring 6,743 hectares located in Tabukan, Wanaraya, Barambai, Marabahan Subdistrict, Barito Kuala South Kalimantan of ABS, a subsidiary.
Rubber Plantation with SHGU No. 9,15,16,17,17,18,19,20,21,22,23 located in Bantar Panjang and Cilangkap Village, Subdistrict of Lengkong, Sukabumi, of KE, a subsidiary.
Rubber and Coffe Plantation with SHGU No. 4 located Curah Kalong Village, subdistrict of bangsal, Jember of KE, a subsidiary.
Rubber plantation measuring 2,750 hectares located in subdistrict of Pulau Laut, Regency of Kotabaru, South Kalimantan, of BP, a subsidiary.
Palm Oil plantation measuring 1,800 hectares and building and infrastructure located in subdistrict of Anjir Pasar, Anjir Muara dan Mekarsari, Regency of Barito Kuala, South Kalimantan, on behalf of AW, a subsidiary.
Rubber plantation measuring 5,900 hectares located in Subdistrict of Anjir Pasar, Karang Intan dan Aranio, Regency of Barito Kuala and Banjar, South Kalimantan of AW, a subsidiary.
Fiduciary over trade receivables and inventories of ABS and PK, the subsidiaries.
Fiduciary over motor vehicles and heavy equipment of ABS and AW, the subsidiaries.
Machinery, vehicle and heavy equipment of BP, a subsidiary related to project development of rubber plantation.
Inventories of ABS and AW, the subsidiaries. Corporate guarantee from the Company, PK
and ABS.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
51
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (continued)
Pinjaman PK, ABS, KE, BP dan AW dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencakup persyaratan yang membatasi hak PK, ABS dan KE (negative covenants) yang dalam pelaksanaannya membutuhkan pemberitahuan tertulis kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PK, ABS, KE, BP and AW loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk contain negative covenants which among others, restrict the rights of PK, ABS and KE and which the execution requires written notice to PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Disamping itu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga mensyaratkan beberapa pemenuhan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2014, entitas anak sebagai berikut tidak memenuhi rasio keuangan sebagai berikut: PK
Rasio laba operasi terhadap pembayaran utang bank.
ABS
Rasio utang terhadap modal. KE
Rasio laba operasi terhadap pembayaran utang bank.
AW
- Rasio utang terhadap modal. - Rasio laba operasi terhadap pembayaran
utang bank. BP
- Rasio lancar. - Rasio laba operasi terhadap pembayaran
utang bank.
Meskipun belum memenuhi rasio keuangan tersebut, PK, ABS, KE, AW dan BP belum pernah menerima pernyataan wanprestasi (default) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
In addition, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk also requires to comply with several financial ratios. As of December 31, 2014, the following sudsidiaries were not comply with financial ratios as follows: PK
Debt service coverage ratio.
ABS
Debt to equity ratio. KE
Debt service coverage ratio.
AW
- Debt to equity ratio. - Debt service coverage ratio.
BP - Current ratio - Debt service coverage ratio.
Despite of non compliances, PK, ABS, KE, AW and BP have not received a statement of default from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk Kredit Investasi (Term Loan 1) Investment Credit (Term Loan 1) Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan dari PT Bank Permata Tbk yang ditujukan untuk ekspansi usaha entitas anak berupa lahan perkebunan dan tanaman perkebunan sebesar Rp 30.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 11 Oktober 2015 dan diangsur secara triwulan mulai Januari 2011. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 12,25% per tahun
In 2010, the Company obtained Term Loan from PT Bank Permata Tbk for business expansion of subsidiaries in land and plantation with a cost amounted to Rp 30,000,000,000. This facility will be due on October 11, 2015 and the loan principal will be paid in quarterly installments starting on January 2011. As of December 31, 2014, this facility bear interest rate at 12.25% per annum.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
52
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued) PT Bank Permata Tbk (lanjutan) PT Bank Permata Tbk (continued)
Kredit Investasi (Term Loan 2) Investment Credit (Term Loan 2)
Pada tahun 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan 2 dari PT Bank Permata Tbk dengan jumlah maksimum sebesar US$ 14.000.000 yang ditujukan untuk pembelian saham IJR sebanyak 50,3%.
Fasilitas ini diangsur secara triwulan selama 6 tahun, mulai Juni 2011. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo fasilitas ini masing-masing sebesar USD 3.967.500 dan USD 6.317.500. Pada tanggal 31 Desember 2014 fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 6,75% per tahun.
In 2011, the Company obtained a Term Loan 2 facility from PT Bank Permata Tbk for a maximum of US$ 14,000,000 designated for the purchase of IJR shares 50.3% ownership. This facility is to be paid in quarterly installments during 6 years, starting June 2011.
As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding facility amounted to USD 3,967,500 and USD 6,317,500, respectively. As of December 31, 2014 this facility bears interest rate at 6.75% per annum.
Kredit Investasi (Term Loan 3) Investment Credit (Term Loan 3) Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan 3 dari PT Bank Permata Tbk yang ditujukan untuk ekspansi usaha entitas anak berupa lahan perkebunan dan tanaman perkebunan sebesar Rp 100.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2019 dan diangsur secara triwulan mulai Juni 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 12,25% per tahun
In 2014, the Company obtained Term Loan 3 from PT Bank Permata Tbk for business expansion of subsidiaries in land and plantation amounted to Rp 100,000,000,000. This facility will be due on June 26, 2019 and the loan principal will be paid in quarterly installments starting on June 2015. As of December 31, 2014, this facility bear interest rate at 12.25% per annum.
Seluruh fasilitas kredit investasi PT Bank Permata Tbk dijamin dengan: Tanah SHGU No. 1 dan SHGU No. 9 atas nama
BL, anak perusahaan, seluas 490 hektar yang terletak di Desa Rawaheng, Prapagan, Citepus dan Jambusari, Kecamatan Wangon dan Jeruklegi, Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Propinsi Jawa Tengah.
Fidusia atas piutang usaha dan persediaan milik BL, anak perusahaan.
Piutang usaha dan persediaan milik IJR, anak perusahaan.
Perkebunan dan pabrik pengolahan karet milik IJR, anak perusahaan, di lokasi tanah SHGU No. 5 yang terletak di Desa Carui, Ciseru, Pengadingan dan Segaralangu, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
All credit facility from Bank Permata Tbk is secured by: Parcel of land with SHGU No. 1 and SHGU
No. 9 in the name of BL, a subsidiary, measuring 490 hectares located in Rawaheng, Prapagan, Citepus and Jambusari Village, Subdistrict of Wangon and Jeruklegi, Regency of Banyumas and Cilacap, Central Java.
Fiduciary over trade receivables and inventories of BL, a subsidiary.
Trade receivables and inventories of IJR, a subsidiary.
Rubber plantation and factory owned by IJR, a subsidiary with SHGU No. 5, which is located in Carui, Ciseru, Pengadingan and Segaralangu Village, Subdistrict of Cipari, Regency of Cilacap, Central Java.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
53
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)
PT Bank Permata Tbk (lanjutan) PT Bank Permata Tbk (continued)
Kredit Pembiayaan Kembali Aset Tetap, Perkebunan dan Intercropping
Refinancing Credit of Fixed Asset, Plantation and Intercropping
Pada tahun 2009, MUL, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Permata Tbk yang ditujukan untuk pembiayaan kembali aset tetap dan perkebunan serta pembiayaan intercropping tanaman belum menghasilkan karet dengan nilai sebesar Rp 15.000.000.000. Fasilitas ini telah dilunasi pada tahun 2014.
Pembiayaan Pembangunan Pabrik Karet
Pada tahun 2013, MUL, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Permata Tbk yang ditujukan untuk pembangunan pabrik karet sebesar Rp 8.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2016 dan diangsur secara triwulanan mulai September 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,25% per tahun.
In 2009, MUL, a subsidiary obtained Investment Credit (IC) facility from PT Bank Permata Tbk for refinancing MUL’s fixed assets and plantations and financing the intercropping immature rubber plantation with a cost amounted to Rp 15,000,000,000. This facility has been settled in 2014.
Financing of Rubber Factory Development
In 2013, MUL, a subsidiary obtained Investment Credit (IC) facility from PT Bank Permata Tbk for rubber factory development amounted to Rp 8,000,000,000. This facility will be due on May 29, 2016 and the loan principal is payable in quarterly installments starting on September 2013.
As of December 31, 2014, this facility bears interest rate at 12.25% per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan: Tanah SHGU No. 2 dan SHGU No. 15 atas
nama MUL, anak perusahaan seluas 625,01 hektar yang terletak di Desa Sukorambi dan Desa Panti, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur.
Tanah SHGU No. 14 yang terletak di Desa Carui, Ciseru, Pengandingan dan Segaralangu, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, atas nama IJR, anak perusahaan.
Fidusia atas seluruh persediaan MUL, anak perusahaan.
Fidusia atas semua piutang usaha MUL, anak perusahaan.
Fidusia atas mesin dan peralatan MUL, anak perusahaan.
Jaminan perusahaan dari Perusahaan. Blokir rekening assignment atas seluruh escrow
account.
This facility is secured by the following: Parcel of land with SHGU No. 2 and SHGU
No. 15 measuring 625.01 hectares located in Sukorambi and Panti Village, Subdistrict of Kemiri, Regency of Jember, East Java on behalf of MUL, a subsidiary.
Parcel of land with SHGU No. 14 located in Carui, Ciseru, Pengandingan and Segaralangu Village, Subdistrict of Cipari, Regency of Cilacap, Central Java, on behalf of IJR, a subsidiary.
Fiduciary for all inventories of MUL, a subsidiary.
Fiduciary of accounts receivable of MUL, a subsidiary.
Fiduciary of machinery and equipment of MUL, a subsidiary.
Corporate guarantee from the Company. Blocking assignment accounts for all escrow
accounts.
Pinjaman Perusahaan dan MUL dari PT Bank Permata Tbk mencakup persyaratan yang membatasi hak tertentu Perusahaan dan MUL sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian kredit (negative covenants) yang dalam pelaksanaannya membutuhkan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada PT Bank Permata Tbk.
The Company and MUL loans from PT Bank Permata Tbk contain negative covenants which among others, restrict certain rights of the Company and MUL as described in the loan agreement and which the execution requires written notice to PT Bank PermataTbk.
Disamping pembatasan di atas, Perusahaan dan MUL diwajibkan untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan dan MUL tidak memenuhi rasio keuangan sebagai berikut:
Beside the above mentioned negative covenants, the Company and MUL are required to maintain several financial ratios. As of December 31, 2014, the Company and MUL were not comply with financial ratios as follows:
Perusahaan - Rasio lancar. - Rasio laba operasi terhadap pembayaran
utang bank. MUL
- Rasio utang terhadap modal. - Rasio laba operasi terhadap pembayaran
utang bank.
The Company - Current ratio - Debt service coverage ratio.
MUL - Debt to equity ratio. - Debt service coverage ratio.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
54
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued) PT Bank Permata Tbk (lanjutan)
PT Bank Permata Tbk (continued)
Meskipun Perusahaan dan MUL belum memenuhi rasio keuangan yang diwajibkan oleh PT Bank Permata Tbk, Perusahaan dan MUL belum pernah menerima pernyataan wanprestasi (default) dari PT Bank Permata Tbk.
Despite of non compliance by the Company and MUL with the required financial ratio from PT Bank Permata Tbk, the Company and MUL have not received a statement of default from PT Bank Permata Tbk.
Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank Pada tahun 2012, KJW, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit investasi ekspor dari Indonesia Eximbank yang ditujukan untuk pembangunan dan pembelian mesin pabrik karet senilai Rp 34.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tahun 2018 dan diangsur secara triwulanan mulai tahun 2014. . Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun.
In 2012, KJW, a subsidiary, obtained export Investment Credit facility from Indonesia Eximbank for development and purchasing rubber factory machine amounted to Rp 34,000,000,000. This facility will be due in 2018 and the loan principal is payable in quarterly installments starting in 2014. As of December 31, 2014, this facility bears interest rate at 11% per annum.
Pinjaman ini dan fasilitas kredit modal kerja (Catatan 12) dijamin dengan: Mesin dan peralatan dari pabrik crumb rubber
atas nama KJW, entitas anak, berlokasi di Desa Liang Anggang, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan.
Fidusia persediaan karet. Fidusia piutang usaha penjualan karet. Hak tanggungan tingkat I atas Tanah,
Perkebunan, Bangunan dan sarana pelengkap lainnya.
The facility and working capital credit (Note 12) are secured by: Machinery and equipment of crumb rubber
plant of KJW, a subsidiary, located in the village of Liang Anggang, Bati-Bati District, Tanah Laut, South Kalimantan.
Fiduciary rubber supplies. Fiduciary accounts receivable sales of rubber. First rate mortgage over the Land, Agriculture,
Building and other auxiliary facilities.
Pada tahun 2014, KJW, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit investasi ekspor dari Indonesia Eximbank yang ditujukan pembiayaan kembali aset tetap yang digunakan untuk pengembangan usaha sebesar Rp 336.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tahun 2020 dan diangsur secara triwulanan mulai tahun 2015. . Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun.
In 2014, KJW, a subsidiary, obtained export Investment Credit facility from Indonesia Eximbank for refinancing of fixed assets to develop business amounted to Rp 336,000,000,000. This facility will be due in 2020 and the loan principal is payable in quarterly installments starting in 2015. As of December 31, 2014, this facility bears interest rate at 11% per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan: This facility are secured by: Tanah dengan SHGU No. 19 atas nama KJW,
anak perusahaan, berlokasi di desa Kintap, Pandansari, Muara Kintap, Asam-Asam, Birayang Atas, Birayang Bawah, Kecamatan Kintap, Jorong, Bumi Makmur dan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan
Tanah dengan SHGU No. 29 atas nama KJW, anak perusahaan, berlokasi di desa Ujung Batu, Panjaratan, Guntung Besar, Ranggang Dalam, Benua Tengah, Takisung, Pagatan Besar, Tabanio dan Raden Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan.
Land with SHGU No. 19 in the name of KJW, a subsidiary, located in the vilage of Kintap, Pandansari, Muara Kintap, Asam-Asam, Birayang Atas, Birayang Bawah, Kecamatan kintap, Jorong, Bumi Makmur, District of Kintap, Jorong, Bumi Makmur and Bati-bati, Tanah Laut, South Kalimantan.
Land with SHGU No. 29 in the name of KJW, a subsidiary, located in the vilage of Ujung Batu, Panjaratan, Guntung Besar, Ranggang Dalam, Benua Tengah, Takisung, Pagatan Besar, Tabanio and Raden, District of Takisung, Tanah Laut, South Kalimantan.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
55
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued) Indonesia Eximbank (lanjutan) Indonesia Eximbank (continued) Tanah dengan SHGU No. 32 atas nama KJW,
anak perusahaan, berlokasi di desa Tebing Siring, Tanjung, Martadah Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan
Tanah dengan SHGB No. 1 atas nama KJW, anak perusahaan, berlokasi di desa Kintap, Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan
Land with SHGU No. 32 in the name of KJW, a subsidiary, located in the vilage of Tebing Siring, Tanjung, Martadah, District of Pelaihari, Tanah Laut, South Kalimantan.
Land with SHGB No. 1 in the name of KJW, a
subsidiary located in the village of Kintap, District of Kintap, Tanah Laut, South Kalimantan
Fidusia persediaan KJW, anak perusahaan. Fidusia piutang usaha KJW, anak perusahaan.
Fidusia atas kendaraan dan alat berat KJW,
anak perusahaan. Jaminan Perusahaan dari Perusahaan Jaminan kas defisit dari Perusahaan
Fiduciary of inventory of KJW, a subsidiary Fiduciary of account receivables of KJW, a
subsidiary. Fiduciary of vehicle and heavy equipment of
KJW, a subsidiary Corporate guarantee of the Company Cash deficit guarantee of the Company
Pinjaman KJW dari Indonesia Eximbank mencakup persyaratan yang membatasi hak tertentu KJW sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian kredit (negative covenants) yang dalam pelaksanaannya membutuhkan pemberitahuan maupun persetujuan tertulis terlebih dahulu kepada Indonesia Eximbank.
The KJW loans from Indonesia Eximbank contain negative covenants which among others, restrict certain rights of the KJW as described in the loan agreement and which the execution requires written notice and written approval to Indonesia Eximbank.
Disamping itu Indonesia Eximbank juga mensyaratkan beberapa pemenuhan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2014, KJW tidak memenuhi rasio total persediaan karet dan piutang terkait karet terhadap outstanding fasilitas pembiayaan, meskipun KJW belum memenuhi rasio keuangan tersebut, KJW belum pernah menerima pernyataan wanprestasi (default) dari Indonesia Eximbank.
In addition, Indonesia Eximbank also requires to comply with several financial ratio. As of December 31, 2014, KJW was not comply with total inventory and account receivable related to rubber product of working capital facility ratios, despite of non compliance, KJW has not received a statement of default from Indonesia Eximbank.
JP Morgan International Bank JP Morgan International Bank Pada tahun 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari JP Morgan International Bank dengan jumlah maksimum sebesar USD 5.000.000. Saldo fasilitas ini sebesar USD 3.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012. Pada tahun 2014, fasilitas ini telah dilunasi.
In 2006, the Company obtained working capital credit facility from JP Morgan International Bank with a maximum credit of USD 5,000,000. The outstanding loans amounted to USD 3,000,000 as of December 31, 2013 and December 31, 2012, respectively. In 2014, this facility has been paid.
17. UTANG LAIN-LAIN 17. OTHER PAYABLE
Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh kredit modal kerja maksimum sebesar USD 3.000.000 dari Demeter Energies Corporation. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 April 2016 dan dikenakan bunga sebesar 6% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan Perusahaan dari PT Sinar Kasih Abadi.
In 2014, the Company obtained working capital credit facility with maximum amount of USD 3,000,000 from Demeter Energies Corporation. This facility will be due on April 1, 2016 and gears interest rate at 6.5% per annum.
The facility is secured with corporate guarantee from PT Sinar Kasih Abadi.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
56
18. IMBALAN KERJA 18. EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan dan entitas anak membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti dan imbalan kerja jangka panjang lainnya untuk pekerja sesuai dengan peraturan Perusahaan dan entitas anak. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah sebanyak 2.364 dan 2.282 karyawan masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company and its subsidiaries provide defined post-employment benefits and other long-term service benefits to its employees based on the Company and its subsidiaries’ policy. The number of employees entitled to the benefits were 2,364 and 2,282 in December 31, 2014 and 2013, respectively.
Beban imbalan kerja yang dibebankan ke beban pokok penjualan dan beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Employee benefits expense charged to cost of goods sold and general and administrative expenses are as follows:
2014 2013
Imbalan pasca kerja 6.893.682.926 6.978.298.924 Post-employment benefitsImbalan kerja jangka panjang Other long-term servicelainnya 1.444.358.039 1.730.728.078 benefits
Total 8.338.040.965 8.709.027.002 Total
Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The net liability recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014 2013
Imbalan pasca kerja 34.367.158.966 31.731.690.288 Post-employment benefitsImbalan kerja jangka panjang Other long-term service lainnya 15.927.251.623 14.482.893.583 benefits
Total 50.294.410.589 46.214.583.871 Total
Imbalan Pasca Kerja Post-employment Benefits
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income in respect of these post-employment benefits are as follows:
2014 2013
Biaya jasa kini 4.021.928.762 3.093.196.227 Current service costBiaya bunga 2.806.538.246 2.688.251.332 Interest costBiaya jasa lalu 441.942.025 757.775.472 Past service costHasil investasi yang Expected return ondiharapkan dari aset program (530.178.558) (292.318.560) plan assets
Kerugian aktuarial 153.452.451 731.394.453 Net recognized actuarial loss
Total 6.893.682.926 6.978.298.924 Total
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
57
18. IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) Post-employment Benefits (continued)
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:
2014 2013
Nilai kini kewajiban yang Present value of unfundedtidak didanai 46.913.614.010 41.201.070.562 obligations
Nilai wajar aset program (7.384.612.820) (5.744.022.262) Fair value of plan assetsKeuntungan aktuarial Unrecognizedyang belum diakui (836.008.941) 995.421.708 actuarial gains
Biaya jasa lalu yang Unrecognized pastbelum diakui (4.325.833.283) (4.720.779.720) service cost
Total 34.367.158.966 31.731.690.288 Total
Rekonsiliasi nilai kini kewajiban yang tidak didanai pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Reconcilliation of present value of defined benefit obligation at reporting date as follows:
2014 2013
Actual present value of obligation atNilai kini kewajiban awal periode 41.201.070.562 51.771.519.930 beginning of periodBiaya jasa kini 4.021.928.762 3.093.196.227 Current service costBiaya bunga 2.806.538.246 2.688.251.332 Interest costPerkiraan pembayaran manfaat (3.147.802.246) (4.820.817.323) Benefit payments - expectedKerugian (keuntungan) aktuarial 2.031.878.686 (11.531.079.604) Actuarial (gain) or loss on obligation
Actual present value ofNilai kini kewajiban akhir periode 46.913.614.010 41.201.070.562 obligation at end of period
Rekonsiliasi nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Reconcilliation of fair value of plan asset at reporting date as follows:
2014 2013
Nilai wajar dari kekayaan pada Fair value of plan asset atawal periode 211.874.442 3.716.487.902 beginning of period
Iuran Perusahaan yang dibayarkan (110.412.000) (3.212.294.900) Company contribution paidHarapan dari hasil investasi (530.178.558) (292.318.560) Return on plan asset - expected
Total (428.716.116) 211.874.442 Total
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Other Long-term Service Benefits
Beban imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income in respect of these other long-term service benefits are as follows:
2014 2013
Biaya jasa kini 1.168.264.035 1.012.670.695 Current service costBiaya bunga 1.204.746.737 2.688.251.332 Interest costKeuntungan aktuarial (928.652.733) (1.970.193.949) Net recognized actuarial gains
Total 1.444.358.039 1.730.728.078 Total
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
58
18. IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya (lanjutan)
Other Long-term Service Benefits (continued)
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the obligation in respect of these other long-term service benefits are as follows:
2014 2013
Nilai kini liabilitas yang Present value of unfundedtidak didanai 15.927.251.623 12.752.165.504 obligations
Keuntungan aktuarial Unrecognizedyang belum diakui - (140.353.353) actuarial gains
Biaya jasa lalu yang Unrecognized pastbelum diakui - 1.871.081.432 service cost
Total 15.927.251.623 14.482.893.583 Total
Rekonsiliasi nilai kini kewajiban yang tidak didanai pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Reconcilliation of present value of defined benefit obligation at reporting date as follows:
2014 2013
Actual present value of obligation atNilai kini kewajiban awal periode 12.752.165.505 15.018.406.092 beginning of periodBiaya jasa kini 1.168.264.035 1.012.670.695 Current service costBiaya bunga 1.204.746.738 2.688.251.332 Interest costPerkiraan pembayaran manfaat - (2.220.331.913) Benefit payments - expectedKerugian (keuntungan) aktuarial 802.075.345 (3.746.830.701) Actuarial (gain) or loss on obligation
Actual present value ofNilai kini kewajiban akhir periode 15.927.251.623 12.752.165.505 obligation at end of period
Manajemen berpendapat bahwa cadangan imbalan pasca kerja yang diakui pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah memadai dan memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 13 tahun 2003.
Management believes that the provision for post-employment benefits recognized as of December 31, 2014 and 2013 have been adequate and complies with the provisions of Law No. 13 Year 2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya dihitung oleh PT Adi Langgeng Rahayu, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits and other long-term service benefits are calculated by on independent actuary, PT Adi Langgeng Rahayu. The actuarial valuations were carried out using the following key assumptions:
Tingkat diskonto 8,40% pada/in Desember/
December 31, 2014 dan/and 9,00% pada/in Desember/December 31, 2013
Discount rate per annum
Tingkat kenaikan gaji 10% per tahun/per annum Salary increment rate per annum Tingkat kematian 10% dari/of TMI-2 Mortality rate Tingkat pengunduran diri 10% pada usia < 29 menurun secara
bertahap ke 0% pada usia > 55/10% at age < 29 and gradually decreases to 0%
at age > 55
Resignation rate
Usia pensiun normal 56 tahun/years pada tahun/in 2014 dan/and 55 tahun/years pada tahun/in 2013
Normal retirement age
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
59
19. MODAL SAHAM 19. CAPITAL STOCK
Jumlah Persentase Jumlah Modal Saham/ Kepemilikan/ Disetor/Number Percentage Total Paid-in
of Shares of Ownership Capital
PT Sinar Kasih Abadi 2.661.438.000 70,51% 266.143.800.000 PT Sinar Kasih AbadiRBC (Asia) Ltd-Client A/C 197.293.000 5,23% 19.729.300.000 RBC (Asia) Ltd-Client A/CTn. Harijadi Soedarjo 13.560.000 0,36% 1.356.000.000 Mr. Harijadi SoedarjoTn. Bambang Sugianto Ibrahim 2.500.000 0,07% 250.000.000 Mr. Bambang Sugianto IbrahimTn. Andi Hariyanto 800.000 0,02% 80.000.000 Mr. Andi HariyantoTn. Rohadi 132.500 0,00% 13.250.000 Mr. RohadiTn. Marcellinus Hendra Restanto 237.500 0,01% 23.750.000 Mr. Marcellinus Hendra RestantoMasyarakat (masing-masing dibawah 5%) 898.724.500 23,81% 89.872.450.000 Public (each below 5%)
Total 3.774.685.500 100,00% 377.468.550.000 Total
Nama Pemegang Saham
2014 dan/and 2013
Name of Stockholder
Pada tanggal 11 April 2013, seluruh saham PT Aji Lebur Seketi sebanyak 717.190.500 saham, dijual kepada PT Sinar Kasih Abadi.
On April 11, 2013, all shares of PT Aji Lebur Seketi amounted 717,190,500 shares were sold to PT Sinar Kasih Abadi.
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company and its subsidiaries capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Perusahaan dan entitas anak dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) berikutnya.
In addition, the Company and its subsidiaries is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered by the Company and its subsidiaries in their next Annual General Shareholders’ Meeting (“AGM”).
Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan entitas anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company and its subsidiaries manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company and its subsidiaries may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2014 and 2013.
Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company and its subsidiaries policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
60
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Agio saham Perusahaan pada Premium on shares issued atpenawaran umum perdana: initial public offering:Jumlah yang diterima untuk Total received from the issue of
pengeluaran 1.132.405.500 saham 564.685.837.000 1,132,405,500 sharesJumlah yang dikonversi sebagai Total converted as subscribed
modal ditempatkan dan disetor (113.240.550.000) and paid-up capitalBiaya emisi saham (17.527.613.985) Share issuance costs
Total 433.917.673.015 Total
2013 dan/and 2013
21. PENGGUNAAN LABA 21. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2014 dan 3 Juni 2013, telah ditetapkan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2013 dan 2012 sebagai berikut:
Based on the resolution of Annual RUPS on May 22, 2014 and June 3, 2013, the appropriation of retained earnings has been determined using net income in 2013 and 2012 as follows:
Laba tahun/ Laba tahun/
Income in 2013 Income in 2012
Dividen 6.794.433.900 45.146.748.524 DividendCadangan umum 3.388.912.234 7.524.458.087 General reserve
22. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 22. NON-CONTROLLING INTEREST
Akun ini merupakan bagian kepentingan non-pengendali atas aset bersih dan laba (rugi) bersih entitas anak dengan rincian sebagai berikut:
This account represents the share of non-controlling interest in the net assets and net income (loss) of the subsidiaries with details as follows:
2014 2013
a. Kepentingan nonpengendali atas a. Non controlling interests in aset bersih entitas anak net assets of subsidiariesABS 11.414.041.071 11.269.074.721 ABSKJW 8.361.087.448 11.048.263.590 KJWKE 4.622.413.140 4.530.876.588 KEPK 2.375.998.763 2.362.358.747 PKAW 982.896.709 982.469.109 AWBL 775.506.075 770.298.401 BLCMK 640.513.760 631.059.824 CMKPB 441.863.364 444.757.124 PBMUL 335.297.013 343.700.619 MULIJR 176.239.897 164.675.854 IJRCP 70.930.448 66.025.136 CPBP 17.964.353 18.148.047 BP
Total 30.214.752.041 32.631.707.760 Total
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
61
22. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI (lanjutan) 22. NON-CONTROLLING INTEREST (continued)
2014 2013
b. Kepentingan nonpengendali b. Non controling interests inatas laba (rugi) net income (loss)bersih entitas anak of subsidiariesABS 144.966.350 78.591.777 ABSKJW 917.890.671 1.394.375.669 KJWKE 91.536.552 504.273.548 KEPK 13.640.016 132.655.690 PKAW 427.600 48.598 AWBL 5.207.674 53.284.643 BLCMK 9.453.936 36.122.902 CMKPB (2.893.760) 9.966.903 PBMUL (8.403.606) 7.399.673 MULIJR 11.564.043 30.991.399 IJRCP 4.905.312 9.329.621 CPBP (183.694) (6.722) BP
Total 1.188.111.094 2.257.033.701 Total
23. PENJUALAN BERSIH 23. NET SALES
2014 2013Ekspor Export
Karet 10.904.305.894 72.414.911.765 Rubber Kopi 1.138.109.580 3.609.885.672 Coffee
Sub-jumlah 12.042.415.474 76.024.797.437 Subtotal
Lokal LocalMinyak dan biji sawit 379.426.851.611 305.662.418.687 Palm oil and palm kernel Karet 345.508.224.465 247.243.038.090 Rubber Teh 4.734.370.573 4.596.748.450 Tea Kakao 85.596.000 138.592.500 Cocoa Kopi 4.324.998.366 2.841.046.100 Coffee Lain-lain 14.488.843.101 12.008.998.592 Others
Sub-jumlah 748.568.884.116 572.490.842.419 Subtotal
Total 760.611.299.590 648.515.639.856 Total
Tidak terdapat penjualan kepada pihak berelasi pada tahun 2014 dan 2013.
There were no sales to related party in 2014 and 2013.
Rincian penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The above sales for the years ended December 31, 2014 and 2013 include sales to the following customers which represent more than 10% of the net sales of the respective years:
2014 2013 2014 2013
PT Sinar Mas Agro Resources PT Sinar Mas Agro Resourcesand Technology Tbk 270.487.759.169 218.005.042.021 35,56% 33,62% and Technology Tbk
PT Bitung Guna Sejahtera 100.478.319.581 36.004.068.475 13,21% 5,55% PT Bitung Guna SejahteraPT Wilson Tunggal Perkasa 99.542.216.542 50.515.215.727 13,09% 7,79% PT Wilson Tunggal Perkasa
jumlah penjualan/Persentase dari
Percentage of total sales
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
62
24. BEBAN POKOK PENJUALAN 24. COST OF GOODS SOLD
2014 2013
Pembelian karet, kayu dan Purchases of lump, log andtandan buah segar 206.190.563.030 184.129.025.018 fresh fruit bunches
Biaya pemupukan dan pemeliharaan 71.368.255.153 70.343.134.928 Upkeep and cultivation costs
Biaya penyusutan dan Depreciation and amortizationamortisasi 70.742.687.225 54.801.836.483 expense
Biaya panen 61.754.928.374 52.406.198.101 Harvesting costsAlokasi biaya tidak langsung 55.329.800.567 54.579.709.154 Allocation of indirect costsBiaya pabrikasi 47.722.307.245 36.764.805.535 Manufacturing costs
Total beban produksi 513.108.541.594 453.024.709.219 Total cost of production
Persediaan barang jadi Finished goodsAwal tahun 60.466.382.605 35.753.117.272 Beginning of the yearAkhir tahun (28.857.058.783) (60.466.382.605) End of the year
Beban Pokok Penjualan 544.717.865.416 428.311.443.886 Cost of Goods Sold Tidak terdapat pembelian kepada suatu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian. Tidak terdapat pembelian kepada pihak berelasi.
There were no purchases to a supplier of more than 10% of the total purchases. There were no purchases from related parties.
25. BEBAN PENJUALAN 25. SELLING EXPENSE
Akun ini terutama merupakan biaya pengiriman. This account mostly represents freight charges. 26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSE
2014 2013
Gaji, upah dan tunjangan 35.407.708.411 29.424.715.864 Salaries, wages and benefitsSewa 4.201.841.618 3.823.341.734 RentalJasa profesional 2.492.991.343 2.865.974.495 Professional feesKeperluan kantor 2.941.096.179 2.079.007.732 Office expensePerjalanan dinas dan transport 1.823.424.018 1.954.822.239 Travel and transportationPenyusutan 1.224.606.626 1.045.044.052 DepreciationImbalan kerja 667.646.812 846.536.463 Employee benefitsPerbaikan dan pemeliharaan 627.791.047 196.416.721 Repairs and maintenancePajak dan Perijinan 234.727.233 53.593.000 Tax and LicensePelatihan 177.944.534 251.248.643 TrainingLain-lain 2.191.121.332 1.544.960.428 Others
Total 51.990.899.154 44.085.661.371 Total
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
63
27. PENDAPATAN OPERASI LAIN 27. OTHER OPERATING INCOME
2014 2013
Penjualan produk sampingan 3.974.803.266 2.664.785.866 Sales of by productsJasa manajemen 2.900.189.730 1.214.792.498 Management feePenghasilan bunga dan jasa giro 2.360.993.825 6.586.007.961 Interest income and finance incomeLaba penjualan aset (Catatan 10) 115.000.000 678.350.000 Gain on sale of assets (Note 10)Lain-lain - bersih 6.904.067.428 3.496.568.159 Others - net
Total 16.255.054.249 14.640.504.484 Total
28. BEBAN OPERASI LAIN 28. OTHER OPERATING EXPENSE
2014 2013
Beban bunga 76.080.525.875 48.413.495.487 Interest expenseBeban pajak 6.830.468.327 1.955.810.776 Tax expensesKerugian kurs mata uang asing - Loss on foreign exchange - bersih 1.360.160.078 12.388.845.761 netRugi penurunan investasi - 6.895.779.204 Impairment loss on investmentLain-lain 423.609.858 518.662.133 Others
Total 84.694.764.138 70.172.593.361 Total Rugi penurunan investasi pada tahun 2013 merupakan penurunan investasi pada PT Nusantara Makmur Agra dikarenakan izin lokasi NMA tidak diperpanjang.
Impairment loss on investment in 2013 represents impairment on investment on PT Nusantara Makmur Agra due to the location permit is not renewed.
29. PAJAK PENGHASILAN 29. INCOME TAX Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan entitas anak terdiri dari:
Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consisted of:
2014 2013
Pajak kini Current tax Perusahaan - - The Company Entitas Anak Subsidiaries
KJW (2.694.714.750) (11.400.102.750) KJWIJR (4.214.608.500) (10.552.934.000) IJRKE (751.804.500) (3.267.212.250) KEPK (701.255.750) (2.685.763.500) PKBL (476.516.000) (986.332.875) BLPB (227.873.500) (277.136.750) PBCMK (109.951.500) (404.000.000) CMKCP (25.111.159) (87.762.136) CP
Total (9.201.835.659) (29.661.244.261) Total
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
64
29. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 29. INCOME TAX (continued)
2014 2013
Pajak tangguhan Deferred taxes Perusahaan - (115.423.952) The Company Entitas Anak Subsidiaries
KJW (12.836.034.452) (12.011.125.444) KJWIJR (1.742.083.435) 1.105.757.379 IJRKE (642.758.937) 98.773.962 KEPK 102.776.224 (425.083.553) PKBL 50.664.832 (248.904.723) BLPB 115.456.344 (114.907.424) PBCMK (188.328.257) 112.975.326 CMKCP - 105.663.622 CP
Total (15.140.307.681) (11.492.274.807) Total
Beban pajak - bersih (24.342.143.340) (41.153.519.068) Tax expense - net
Pajak Kini Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan estimasi laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax per consolidated statements of comprehensive income with estimated taxable income (fiscal loss) is as follows:
2014 2013
Laba sebelum pajak menurut Income before income tax expenselaporan laba rugi per consolidated statements ofkomprehensif konsolidasian 76.028.270.629 111.188.797.454 comprehensive income
Laba sebelum pajak penghasilan Income before income taxentitas anak (87.031.409.106) (137.829.954.749) of subsidiaries
Rugi sebelum pajak Loss before income taxpenghasilan Perusahaan (11.003.138.477) (26.641.157.295) of the Company
Perbedaan temporer: Temporary differences:Imbalan kerja 369.046.812 (414.196.837) Employee benefitsPenyusutan aset tetap (271.013.516) (25.157.896) Depreciation of fixed assets
Bersih 98.033.296 (439.354.733) Net
Perbedaan tetap: Permanent differences:Tunjangan karyawan 357.896.907 434.099.247 Benefits in kindPenghasilan bunga yang telah Interest income already dikenakan pajak final (2.643.400.175) (6.325.842.683) subjected to final taxLain-lain - 1.124.483.293 Others
Bersih (2.285.503.268) (4.767.260.143) Net
Estimasi rugi fiskal tahun Estimated fiscall lossberjalan Perusahaan (13.190.608.449) (31.847.772.171) for the year of the Company
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
65
29. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 29. INCOME TAX (continued)
Pajak Kini (lanjutan) Current Tax (continued)
Perhitungan beban periode dan tahun berjalan serta utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Current tax expense and payable are computed as follows:
2014 2013
Beban pajak kini dengan tarif Current tax expense based on yang berlaku prevailing tax rate Perusahaan - - The Company Entitas anak 9.201.835.659 29.661.244.261 Subsidiaries
Total 9.201.835.659 29.661.244.261 Total
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan dimuka Less payment of prepaid taxes Perusahaan 835.520.516 1.013.293.021 The Company Entitas anak 18.082.263.664 35.338.607.272 Subsidiaries
Sub-total 18.917.784.180 36.351.900.293 Sub-total
Estimasi utang Estimated current income tax pajak kini - bersih (9.715.948.521) (6.690.656.032) payable - net
Rincian utang pajak kini: Details of current tax payable: Perusahaan - - The Company Entitas anak 4.690.740.606 4.735.105.585 Subsidiaries
Total utang pajak kini 4.690.740.606 4.735.105.585 Total current tax payable
Rincian lebih bayar pajak: Details of tax overpayment Perusahaan 835.520.516 1.013.293.321 The Company Entitas anak 8.880.428.005 10.412.468.596 Subsidiaries
Total lebih bayar pajak 9.715.948.521 11.425.761.917 Total tax overpaymentBersih (5.025.207.915) (6.690.656.332) Net
Jumlah taksiran rugi fiskal Perusahaan tahun 2013 telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan badan tahun 2013, sedangkan jumlah rugi fiskal Perusahaan tahun 2014 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan.
The Company’s fiscal loss of 2013 is in conformity with the amount reported in its Annual Corporate Tax Return (SPT) for 2013. While the Company’s total fiscal loss in 2014 is on the basis of temporary calculation, because the Company has not yet submitted its Corporate Income Tax Return.
Berdasarkan Peraturan Perpajakan Indonesia, Perusahaan dan entitas anak menghitung, melaporkan dan menyetor pajak-pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak.
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company and its subsidiaries submit tax return on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes due.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
66
29. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 29. INCOME TAX (continued)
Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
The details of the Company and its subsidiaries’ deferred tax assets and liabilities are as follows:
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan liabilitas pajak tangguhan masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account respresents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows:
2014 2013
Perusahaan The Company Liabilitas imbalan kerja 1.221.730.260 1.129.468.557 Employee benefits liability Aset tetap 50.854.863 143.116.569 Fixed assets
Total 1.272.585.123 1.272.585.126 Total
Entitas anak Subsidiaries Liabilitas imbalan kerja 1.594.500.775 4.371.545.001 Employee benefits liability Akrual 119.520.538 268.430.481 Acruals Rugi fiskal 96.032.449 - Fiscal loss Beban tangguhan (1.790.317) (19.914.900) Deferred charges Aset sewa pembiayaan (70.161.177) (19.944.863) Assets under finance lease Aset tetap (67.034.396) (351.671.502) Fixed assets Tanaman perkebunan (1.242.622.632) (2.693.765.549) Plantations
Total 428.445.240 1.554.678.668 Total
Aset pajak tangguhan - bersih 1.701.030.363 2.827.263.794 Deferred tax assets - net
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak dapat dikompensasi dengan laba kena pajak periode mendatang.
Management believes that the Company and its subsidiaries’ deferred tax assets can be utilized against the taxable income for the future periods.
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Akun ini merupakan liabilitas pajak tangguhan entitas anak setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax assets of the same business entity as follows:
2014 2013
Entitas anak SubsidiariesLiabilitas imbalan kerja 8.631.158.750 4.368.602.373 Employee benefits liabilityAkrual 129.445.048 102.663.064 AccrualsBeban tangguhan (380.537.387) (212.367.638) Deferred chargesAset sewa pembiayaan (1.065.961.493) (957.233.128) Assets under finance leaseAset tetap (3.761.065.514) (1.574.394.408) Fixed assetsTanaman perkebunan (106.525.364.160) (61.522.145.881) PlantationsRugi Fiskal 29.158.760.179 - Fiscal lossLain-lain - (4.614.709) Others
Liabilitas pajak tangguhan - bersih (73.813.564.577) (59.799.490.327) Deferred tax liabilities - net
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
67
29. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 29. INCOME TAX (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)
Liabilitas Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax Liabilities (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak - bersih dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the tax expense - net and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows:
2014 2013
Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan menurut laporan expense per consolidated laba rugi konsolidasi 76.028.270.629 111.188.797.454 statements of income
Laba sebelum pajak entitas anak (87.031.409.106) (137.829.954.749) Income before tax of subsidiaries
Rugi sebelum pajak Perusahaan (11.003.138.477) (26.641.157.295) Loss before tax of the Company
Tax income based on prevailingManfaat pajak dengan tarif yang berlaku 2.750.784.619 6.660.289.324 tax rate Dampak pajak atas perbedaan tetap 571.375.817 1.191.815.036 Tax effect at permanent differenceRugi fiskal tidak dapat dikompensasi (3.322.160.436) - Fiscal loss could not bee utilizedPenyesuaian dasar pengenaan pajak - (7.967.528.312) Adjustment in tax base
Jumlah beban pajak Perusahaan - (115.423.952) Total tax expense of the CompanyBeban pajak entitas anak (24.342.143.340) (41.038.095.116) Total tax expenses of the subsidiaries
Beban pajak - bersih (24.342.143.340) (41.153.519.068) Tax expenses - net
Surat Ketetapan Pajak Pada tahun 2013, beberapa entitas anak telah menerima surat tagihan pajak penghasilan pasal 25 tahun pajak 2013 sebesar Rp 19.279.598.069 yang akan dibayarkan secara bulanan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.
Tax Assessments In 2013, subsidiaries has received tax collection letter for income tax article 25 fiscal year 2013 amounted to Rp 19,279,598,069, which be paid monthly from January 2014 until December 2014.
30. GOODWILL 30. GOODWILL
Akun ini merupakan Goodwill yang timbul atas akuisisi 50,3% saham IJR pada tanggal 1 Januari 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari goodwill tidak melebihi nilai yang diharapkan sebagai nilai pengganti (replacement cost) atau nilai pemulihan aset (recoverable amount), sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan penurunan nilai.
This account represent Goodwill arised from the acquisition IJR on January 1, 2011 Management believes that the carrying value of goodwill does not exceed the expected replacement cost or recoverable amounts; thus, no allowance for impairment is necessary.
31. LABA PER SAHAM DASAR 31. BASIC EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
The calculation of basic earnings per share is as follows:
2014 2013
Laba bersih yang dapat di atribusikan Net income attributable to ownerskepada pemilik entitas induk 50.498.016.195 67.778.244.685 of the company
Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted-average number of sharesberedar sepanjang periode 3.774.685.500 3.774.685.500 outstanding during the period
Laba bersih per saham dasar 13 18 Basic earnings per share
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
68
32. SEGMEN OPERASI 32. OPERATING SEGMENTS
Segmen usaha Business segments Grup mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi tiga segmen usaha yang terdiri atas karet, kelapa sawit dan lainnya. Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, pendanaan (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan pendanaan) dan pajak penghasilan Kelompok Usaha dikelola secara kelompok usaha dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi.
Group classifies its business activities into three business segments, consisting of rubber, oil palm and others. Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements. However, Group financing (including finance costs and finance income) and income taxes are managed on a group basis and are not allocated to operating segments.
Karet/ Kelapa Sawit/ Lainnya/ Tidak dapat dialokasikan/ Eliminasi/ Konsolidasian/
Rubber Palm Oil Other Cannot be allocated Elimination Consolidation
PENDAPATAN USAHA RevenuesPenjualan eksternal 356.412.530.359 379.426.851.611 24.771.917.621 - - 760.611.299.591 External sales
Hasil segmen 73.064.576.791 140.130.148.597 2.698.708.786 - - 215.893.434.174 Segment results
Beban usaha segmen 39.613.439.333 29.490.268.921 2.321.745.402 - - 71.425.453.656 Segment operating expensesLaba usaha segmen 33.451.137.458 110.639.879.676 376.963.384 - - 144.467.980.518 Segment operating incomePendapatan operasi lain 1.310.225.800 1.004.876.928 7.017.944.414 6.922.007.107 - 16.255.054.249 Other operating incomeBeban operasi lain (25.158.198.578) (48.652.269.362) (2.270.057.935) (8.614.238.263) - (84.694.764.138) Other operating expense
Laba segmen 9.603.164.680 62.992.487.242 5.124.849.863 76.028.270.629 Segment income
INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONPengeluaran modal 107.243.848.220 273.715.747.620 3.474.352.464 - - 384.433.948.304 Capital expendituresPenyusutan dan amortisasi 28.281.087.642 44.483.143.328 3.512.617.569 - - 76.276.848.539 Depreciation and amortization
CONSOLIDATEDLAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMETS OF FINANCIALKONSOLIDASI POSITION
Segmen aset 1.493.784.597.236 2.058.948.901.926 76.718.112.119 - (566.961.507.839) 3.062.490.103.442 Segment assetsSegmen liabilitas 596.574.194.046 1.002.322.869.138 294.916.481.049 - (146.981.856.232) 1.746.831.688.001 Segment liabilities
2014
Karet/ Kelapa Sawit/ Lainnya/ Tidak dapat dialokasikan/ Eliminasi/ Konsolidasian/
Rubber Palm Oil Other Cannot be allocated Elimination Consolidation
PENDAPATAN USAHA RevenuesPenjualan eksternal 319.657.949.857 305.662.418.687 23.195.271.312 - - 648.515.639.856 External sales
Hasil segmen 112.081.541.109 106.479.252.752 1.643.402.109 - - 220.204.195.970 Segment results
Beban usaha segmen 33.075.246.901 19.228.986.237 1.179.076.501 - - 53.483.309.639 Segment operating expensesLaba usaha segmen 79.006.294.208 87.250.266.515 464.325.608 - - 166.720.886.331 Segment operating incomePendapatan operasi lain 3.271.441.002 3.088.312.374 2.891.040.452 5.389.710.657 - 14.640.504.485 Other operating incomeBeban operasi lain (21.594.764.391) (24.645.193.951) (2.172.490.288) (21.760.144.732) - (70.172.593.362) Other operating expense
Laba segmen 60.682.970.819 65.693.384.938 1.182.875.772 111.188.797.454 Segment income
INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONPengeluaran modal 209.513.767.578 302.875.263.620 6.077.590.642 - - 518.466.621.840 Capital expendituresPenyusutan dan amortisasi 20.998.540.770 32.598.492.525 2.249.847.240 - - 55.846.880.535 Depreciation and amortization
CONSOLIDATEDLAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMETS OF FINANCIALKONSOLIDASI POSITION
Segmen aset 1.083.811.589.049 1.690.018.766.281 96.247.853.612 - (211.040.843.459) 2.659.037.365.483 Segment assetsSegmen liabilitas 414.112.769.527 819.200.593.260 218.616.328.233 - (67.264.114.403) 1.384.665.576.617 Segment liabilities
2013
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
69
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi wilayah geografis
Berikut ini adalah jumlah penjualan Perusahaan dan entitas anak berdasarkan pasar geografis:
Geographical information Below are the revenues of the Company and its subsidiaries by geographical market:
2014 2013
Negara domisili 748.568.884.116 572.490.842.419 Domicily country
Negara asing 12.042.415.474 76.024.797.437 Foreign country
Total 760.611.299.590 648.515.639.856 Total
Pasar geografis Geographical market
Penjualan berdasarkan pasar geografis/Revenue by geographical market
Seluruh aset berwujud Perusahaan dan entitas anak berada di Indonesia.
All tangible assets of the Company and its subsidiaries are located in Indonesia.
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI 33. NATURE OF RELATIONSHIP AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties, including the following:
a. PT Sinar Kasih Abadi merupakan entitas induk
dan entitas induk terakhir Perusahaan. PT Sinar Kasih Abadi memberikan jaminan Perusahaan atas utang lain-lain kepada pihak ketiga (Catatan 16).
a. PT Sinar Kasih Abadi is the parent entity and ultimate parent entity of the Company. PT Sinar Kasih Abadi provide corporate guarantee for Company’s payable to third party (Note 16).
b. Aset tertentu pemegang saham akhir
Perusahaan dijadikan jaminan atas pinjaman Perusahaan kepada JP Morgan International Bank (Catatan 16).
b. Certain assets of the ultimate stockholder of the Company are used as collateral for the loan of the Company to JP Morgan International Bank (Note 16).
c. PT Bank Ina Perdana Tbk dan PT Dwibina Prima
merupakan Perusahaan yang pemegang saham akhirnya sama dengan pemegang saham Perusahaan sampai dengan tanggal 11 April 2013 (Catatan 19), dan efektif tanggal tersebut PT Bank Ina Perdana Tbk dan PT Dwibima Prima bukan merupakan pihak hubungan istimewa.
c. PT Bank Ina Perdana Tbk and PT Dwibina Prima are Companies that have the same ultimate stockholders as the Company until April 11, 2013 (Note 19), and effective that date PT Bank Ina Perdana Tbk and PT Dwibima Prima were not related parties.
Sampai tanggal 11 April 2013, Perusahaan dan beberapa entitas anak mempunyai rekening koran, deposito berjangka dan fasilitas kredit dengan PT Bank Ina Perdana Tbk serta melakukan transaksi sewa kantor dengan PT Dwibina Prima.
Until April 11, 2013, the Company and some of its subsidiaries have current accounts, time deposits and credit facility in PT Bank Ina Perdana Tbk and entered into an office lease agreement with PT Dwibina Prima.
Menurut manajemen transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat yang normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
According to the management, these transactions were made at normal terms and conditions as those done with third parties.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
70
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi Pihak Berelasi (lanjutan) Transactions with Related Parties (continued)
d. Perusahaan dan entitas anak menyediakan
manfaat pada Komisaris dan Direktur Perusahaan dan entitas anak sebagaimana diungkap sebagai berikut:
d. The Company and its subsidiaries provide benefits to the Commissioners and Directors of the Company and its subsidiaries as follows:
2014 2013
Gaji, tunjangan dan bonus 14.474.590.838 11.530.411.146 Salaries, allowances and bonusesImbalan pasca kerja 946.754.357 841.559.428 Post-employment benefitsImbalan kerja jangka
panjang lainnya 123.101.029 107.511.816 Other long-term service benefits
Total 15.544.446.224 12.479.482.390 Total
34. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 34. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel dibawah ini adalah nilai tercatat dan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The table below sets out the carrying values and fair values of financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013 in the consolidated statements of financial position:
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value
Aset Keuangan Financial Assets
Pinjaman dan piutang: Loans and receivables:Kas dan setara kas 72.463.829.067 72.463.829.067 85.976.108.463 85.976.108.463 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 13.758.583.104 13.758.583.104 29.257.440.048 29.257.440.048 Trade receivablesPiutang lain-lain 11.593.886.402 11.593.886.402 7.205.482.874 7.205.482.874 Other receivablesPiutang plasma 20.882.000.834 20.882.000.834 5.368.500.351 5.368.500.351 Plasma receivables
Tersedia untuk dijual: AFS:Investasi jangka panjang lainnya 3.418.575.000 3.418.575.000 3.418.575.000 3.418.575.000 Other long-term investments
Total 122.116.874.407 122.116.874.407 131.226.106.736 131.226.106.736 Total
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Liabilitas keuangan lain-lain: Other financial liabilities:Utang bank 106.500.000.000 106.500.000.000 106.500.000.000 106.500.000.000 Bank loansUtang usaha 79.382.674.669 79.382.674.669 89.234.903.161 89.234.903.161 Trade payablesUtang lain-lain 9.773.888.517 9.773.888.517 7.866.733.759 7.866.733.759 Other payablesAkrual 23.491.581.459 23.491.581.459 19.842.861.303 19.842.861.303 AccrualsUtang plasma - - 3.928.130.165 3.928.130.165 Plasma payableUtang bank jangka panjang 1.336.881.581.416 1.336.881.581.416 1.013.311.249.954 1.013.311.249.954 Long-term bank loansUtang lain-lain jangka panjang 37.320.000.000 37.320.000.000 - - Long-term other payable
Total 1.593.349.726.061 1.593.349.726.061 1.240.683.878.342 1.240.683.878.342
2013
Total
2014
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
71
34. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dengan dasar sebagai berikut:
The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following:
Aset Keuangan Financial Assets Nilai wajar atas aset keuangan jangka pendek (umumnya kurang dari satu tahun) seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang plasma adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial assets that are short-term in nature (generally less than 1 year) such as cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and plasma receivables represent their carrying amounts as these approximates their fair values.
Aset keuangan tersedia untuk dijual seperti investasi jangka panjang lainnya yang tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dicatat sebesar biaya perolehan pada saat nilai wajar tidak dapat segera ditentukan.
Unquoted available for sale financial assets such as other long-term investment under investment in shares of stock is carried at cost since fair value cannot be readily determined.
Liabilitas Keuangan Nilai wajar liabilitas keuangan seperti utang bank, utang usaha, utang lain-lain, akrual dan utang plasma adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Financial Liabilities The fair values of financial liabilities such as bank loans, trade payables, other payables, accruals and plasma payable represent their carrying amounts as these approximates their fair values.
Nilai wajar pinjaman bank dan utang lain-lain jangka panjang diperkiraan mendekati nilai tercatat karena perubahan tingkat suku bunga dinilai secara berkala.
The fair values of long-term bank loans and other payable approximate their carrying amount due to their interest rates are frequently repriced.
35. MANAJEMEN RISIKO 35. RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas Perusahaan dan entitas anak menyebabkan Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Perusahaan dan entitas anak dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak.
The Company’s and subsidiaries activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Company’s and subsidiaries treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchanges rates and to minimize potential adverse effects on the Company’s and subsidiaries financial risk.
Faktor-faktor Risiko Keuangan a. Risiko Pasar
Financial Risk Factors a. Market Risk
Risiko Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko nilai tukar terutama berkaitan dengan pinjaman bank dan utang lain-lain jangka panjang dalam mata uang asing.
Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Company and its subsidiaries exposures to the foreign exchange risk relate primarily to long term bank loans and other payable denominated in foreign currency.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
72
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko Pasar (lanjutan) a. Market Risk (continued)
Risiko Mata Uang Asing (lanjutan) Foreign Exchange Rate Risk (continued)
Selain pinjaman bank jangka panjang, Perusahaan dan entitas anak memiliki eksposur mata uang transaksional yang dapat mengakibatkan penurunan pendapatan jika menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
Other than the long-term bank loans, the Company and its subsidiaries have transactional currency exposures resulting a decrease in revenue if the strengthening of the Rupiah against foreign currencies.
Mata Uang Asing/ Setara Rupiah/ Foreign Equivalent in
Currency Rupiah
Aset AssetsKas dan setara kas (Catatan 4) USD 814.795 10.136.049.800 Cash and cash equivalents (Note 4)Piutang usaha (Catatan 5) USD 415.059 5.163.330.340 Trade receivables (Note 5)
Total aset 15.299.380.140 Total assets
Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka panjang
(Catatan 16) USD 6.967.500 86.675.000.000 Long-term bank loans (Note 16)Utang lain-lain jangka panjang
(Catatan 17) USD 3.000.000 37.200.000.000 Long-term other payable (Note 17)Utang usaha (Catatan 13) USD 147.236 1.831.610.254 Trade payables (Note 13)
EUR 926 14.007.355 YEN 216 22.417.787
Total Liabilitas 125.743.035.396 Total Liabilities
Eksposure Bersih (110.443.655.256) Net Exposure
2014
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar mata uang USD dan JPY, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian:
The following table demonstrates the sensitivity reflecting possible changes in the exchange rate of the USD and JPY with all other variables deemed fixed, to the consolidated statements of comprehensive income of the:
Perubahan dalam nilai tukar USD
6,5%
Changes in USD exchange rate USD _
Dampak terhadap laba rugi konsolidasian Rupiah
173.612.150
Impact to the consolidated profit and loss Rupiah _
Risiko Suku Bunga
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan kontrak instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur risiko suku bunga kepada Perusahaan dan entitas anak terutama timbul atas pinjaman bank.
Interest Rate Risk
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Company and its subsidiaries exposures to the interest rate risk related primarily to bank loans.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan dan entitas anak mengelola biaya bunga melalui campuran liabilitas dengan suku bunga tetap dan variabel, dengan mengevaluasi tingkat tren pasar. Manajemen juga melakukan penilaian antara suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk mengambil pinjaman baru.
To minimize interest rate risk, the Company and its subsidiaries manage interest cost through a mix of fixed-rate and variable-rate debts, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessment among interest rate offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before takes any decision to enter a new loan management.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
73
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko Pasar (lanjutan) a. Market Risk (continued)
Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)
Tabel di bawah ini merangkum eksposur risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2014:
The table below summarizes exposure to interest rate risks as of December 31, 2014:
Periode Rata-rata jatuh tempo Kurang dari/ Lebih dari/
suku bunga/ tidak ditentukan/ Less than 1 - 3 3 - 6 6 - 12 More thanAverage No specific 1 bulan/ bulan/ bulan/ bulan/ 12 bulan/
interest rate maturity period month months months months months
Aset AssetsBunga mengambang: Floating interest rate:Kas dan setara kas 0,25% - 2,75% - 46.270.178.402 - - - - Cash and cash equivalents
Tanpa bunga: No interest:Kas 26.193.650.965 - - - - - CashPiutang usaha - 13.758.583.104 - - - - Trade receivablesPiutang lain-lain 11.593.886.402 - - - - - Other receivablesPiutang plasma 20.882.000.834 - - - - - Plasma receivable
Tersedia untuk dijual: AFS:Investasi jangka panjang lainnya 3.418.575.000 - - - - - Other long-term investment
Total Aset 62.088.113.201 60.028.761.506 - - - - Total Assets
Liabilitas LiabilitiesBunga mengambang: Floating interest rate:Utang bank 10% - 13% - - - - 106.500.000.000 - Bank loansUtang bank jangka panjang Long-term bank loansRupiah 11% - 12,25% - 40.910.759.878 41.577.228.465 41.963.284.907 45.774.518.958 1.117.300.089.210 RupiahDolar 6,75% - 7.308.500.000 7.308.500.000 7.308.500.000 7.308.500.000 20.121.700.000 Dollar
Utang lain-lain jangka panjang - Dolar - - - - - 37.200.000.000 Long-term other payable - DollarTanpa bunga: No interest:Utang usaha - - 79.382.674.669 - - - Trade payablesUtang lain-lain 9.773.838.517 - - - - - Other payablesAkrual - 23.491.581.459 - - - - Accruals
Total Liabilitas 9.773.838.517 71.710.841.337 128.268.403.134 49.271.784.907 159.583.018.958 1.174.621.789.210 Total Liabilities
Aset (Liabilitas) 52.314.274.684 (11.682.079.831) (128.268.403.134) (49.271.784.907) (159.583.018.958) (1.174.621.789.210) Assets (Liabilities)
Periode Jatuh Tempo/Maturity Period 2014
Tabel berikut menunjukkan analisis sensitivitas untuk suku bunga, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, dimana Perusahaan dan anak perusahaan terekspos pada akhir periode pelaporan yang mungkin dapat mempengaruhi laba rugi dan ekuitas (melalui dampak atas aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga mengambang yang didasarkan pada suku bunga LIBOR untuk nilai dalam Dolar Amerika Serikat dan suku bunga JIBOR untuk utang dalam Rupiah).
The following table shows the sensitivity to the possibility of changes in interest rates, with all of the other variables are deemed constant in which the Company and subsidiaries are exposed at the end of the reporting period that would affect profit and loss and equity to group’s consolidated statements of comprehensive income (through the impact on financial assets and liabilities at a floating rate based on the rate of LIBOR for balances denomidated in USD and JIBOR for liabilities denominated in Rupiah).
Kenaikan/penurunan basis poin: Increase/decrease in basis points: USD 5 USD Rupiah 50 Rupiah Dampak terhadap laba konsolidasian: The impact to the consolidated profit: USD 43.337.850 USD Rupiah 6.970.132.907 Rupiah
Manajemen melakukan survei di antara bank-bank Perusahaan untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga LIBOR dan JIBOR sampai dengan tanggal pelaporan Perusahaan berikutnya pada tanggal 31 Desember 2014. Perkiraan tersebut adalah suku bunga LIBOR dan JIBOR dapat bergerak 50 dan 5 basis poin, masing-masing lebih tinggi atau lebih rendah daripada suku bunga pada akhir periode 31 Desember 2014.
Management conducted a survey inter-banks of the Company to obtain an estimateof the rate of LIBOR and JIBOR until the next reporting date of the Company on December 31, 2014. The estimation of the rate of LIBOR and JIBOR could move 5 and 50 basis points, respectively higher and lower than the rate at the end of the period of December 31, 2014. .
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
74
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko harga b. Price risk Perusahaan dan entitas anak terekspos risiko harga komoditas yang berasal dari perubahan harga komoditas terutama minyak kelapa sawit dan karet. Kebijakan Perusahaan dan entitas anak pada umumnya adalah melakukan lindung nilai terhadap risiko harga komoditas. Dalam kondisi seperti di atas, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi forward contract untuk melakukan penjualan komoditas di masa depan pada tingkat harga tertentu.
The Company and subsidiaries is exposed to commodity price risk, arising from changes in commodity prices, primarily crude palm oil and rubber. The Company’s and subsidiaries policy is generally hedge commodity price risk. In such cases, the Company and subsidiaries enter into a forward contract to sell the commodity at a fixed price at a future date.
c. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan entitas anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak yang gagal memenuhi liabilitas kontrak mereka. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Perusahaan dan entitas anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya berurusan dengan pihak yang diakui dan layak kredit, menetapkan kebijakan internal atas verifikasi dan otorisasi kredit, dan secara teratur memonitor kolektibilitas piutang untuk mengurangi risiko kredit macet.
c. Credit Risk Credit risk is the risk that the Company and its subsidiaries will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Company and its subsidiaries manage and control the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regulary monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure of bad debts.
Maksimum eksposur risiko kredit dari aset keuangan adalah sebagai berikut:
The maximum exposures to credit risk of the financial assets are as follows:
Jumlah Kotor/ Jumlah Bersih/Gross Amount Net Amount
Kas dan setara kas 72.463.829.067 72.463.829.067 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 13.758.583.104 13.758.583.104 Trade receivablesPiutang lain-lain 11.593.886.402 11.593.886.402 Other receivablesPiutang plasma 20.882.000.834 20.882.000.834 Plasma receivables
Total 118.698.299.407 118.698.299.407 Total
2014
d. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul ketika posisi arus kas Perusahaan dan entitas anak tidak cukup untuk menutup liabilitas yang jatuh tempo.
d. Liquidity Risk
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Company and its subsidiaries is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas dianggap cukup untuk membiayai Perusahaan dan entitas anak beroperasi dan untuk mengurangi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga secara berkala mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas, termasuk profil pinjaman yang akan jatuh tempo dan terus menilai kondisi di pasar keuangan untuk mendapatkan kesempatan memperoleh sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitor and maintain a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company and its subsidiaries operations and to mitigate the effects of fluctiation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding resources.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
75
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)
d. Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Liquidity Risk (continued)
Perusahaan dan entitas anak memantau likuiditasnya dengan menganalisis profil aset dan liabilitas yang akan jatuh tempo.
The Company and its subsidiaries monitor their liquidity by analyzing the maturity profile of their assets and liabilities.
Periode jatuh tempo Kurang dari/ Lebih dari/
tidak ditentukan/ Less than 1 - 3 3 - 6 6 - 12 More thanNilai tercatat/ No specific 1 bulan/ bulan/ bulan/ bulan/ 12 bulan/
Carrying value maturity period month months months months months
Aset Keuangan Financial Assets
Pinjaman dan piutang: Loans and receivables:Kas dan setara kas 72.463.829.067 26.193.650.965 46.270.178.102 - - - - Cash and cash equivalentsPiutang usaha 13.758.583.104 - 13.758.583.104 - - - - Trade receivablesPiutang lain-lain 11.593.886.402 - - 11.593.886.402 - - - Other receivablesPiutang plasma 20.882.000.834 20.882.000.834 - - - - - plasma receivables
Tersedia untuk dijual: AFS:Investasi jangka panjang lainnya 3.418.575.000 3.418.575.000 - - - - - Other long-term investment
Total Aset 122.116.874.407 50.494.226.799 60.028.761.206 11.593.886.402 - - - Total Assets
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Liabilitas keuangan lain-lain: Other financial liabilities:Utang bank 106.500.000.000 - - - 106.500.000.000 - - Bank loansUtang usaha 79.382.674.669 - - 79.382.674.669 - - - Trade payablesUtang lain-lain 9.773.838.517 9.773.838.517 - - - - - Other payablesAkrual 23.491.581.459 - - 23.491.581.459 - - - AccrualsUtang bank jangka panjang 1.336.881.581.417 - - 97.104.992.342 49.267.516.481 53.087.283.384 1.137.421.789.210 Long-term bank loansUtang lain-lain jangka panjang 37.200.000.000 - - - - - 37.200.000.000 Long-term other payable
Total Liabilitas 1.593.229.676.062 9.773.838.517 - 199.979.248.470 155.767.516.481 53.087.283.384 1.174.621.789.210 Total Liabilities
Gap Likuiditas (1.471.112.801.655) 40.720.388.282 60.028.761.206 (188.385.362.068) (155.767.516.481) (53.087.283.384) (1.174.621.789.210) Liquidity Gap
Periode Jatuh Tempo/Maturity Period 2014
36. AKTIVITAS NON-KAS 36. NON-CASH ACTIIVITIES Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas sebagai berikut:
Non-cash investing and financing activities, are as follows:
2014 2013
Reklasifikasi dari bibitan ke Reclassification of nurseriestanaman belum menghasilkan 16.401.460.025 19.330.977.952 to immature plantations
Kapitalisasi biaya pinjaman pada Capitalization of borrowing costtanaman belum menghasilkan 42.871.108.406 27.387.595.251 to immature plantations
Penambahan tanaman belum menghasilkan dari kapitalisasi Increase in immature plantation throughpenyusutan 4.508.159.745 2.936.259.491 capitalization of depreciation
Penambahan tanaman belum menghasilkan kapitalisasi Increase of immature plantationamortisasi beban tangguhan-hak through amortization of deferredatas tanah 186.948.533 64.757.427 charges landrights
Kapitalisasi biaya pinjaman pada Capitalization of borrowing costaset tetap 23.830.726.356 9.517.711.884 to fixed assets
Penambahan aset tetap melalui Increase in fixed assetsutang sewa guna usaha - 311.000.000 through obligation under finance lease
Peningkatan utang bank timbul atas Increase in bank loans represent interestbunga selama tahap pengembangan 11.709.316.869 9.553.946.218 during construction
Reklasifikasi uang muka pembelian aset Reclassification of advance for theke aset lain-lain 2.425.000.000 840.000.000 purchase of assets to other assets
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
76
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN 37. COMMITMENTS AND AGREEMENTS
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, pemilik perkebunan kelapa sawit (selanjutnya dinyatakan sebagai Inti) diajak untuk membangun areal perkebunan inti rakyat (petani plasma) selain membangun perkebunan milik mereka sendiri. Bentuk bantuan terhadap petani plasma ini dikenal sebagai program KKPA dan program KPEN - RP. Pada program KKPA dan KPEN - RP ini, Inti diwajibkan untuk melaksanakan hal-hal berikut, antara lain:
Perjanjian utang dilakukan antara bank (tidak
harus bank milik pemerintah) dan koperasi (petani plasma).
Bertindak selaku operator atau kontraktor untuk
membangun perkebunan bagi petani plasma sebagaimana diatur pada perjanjian kerjasama antara Inti dan koperasi (petani plasma).
Membeli hasil produksi tandan buah segar (TBS) yang diproduksi perkebunan plasma pada tingkat harga yang telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia.
In accordance with existing Indonesian Government policy, oil palm plantation owners (referred to as the Nucleus) are encouraged to develop plantations for smallholders (plasma farmers) in addition to their own plantations. This form of assistance to the plasma farmers is known as the KKPA program and KPEN - RP Program. Under the KKPA program and KPEN - RP program, the Nucleus is required to perform the following, among others:
Ensure that the loan agreement shall be
made between a bank (not necessarily a state-owned bank) and cooperatives (the plasma farmers).
Act as operator or contractor to develop the plantation for smallholders based on the mutual agreement between the Nucleus and the cooperatives (smallholders).
Purchase the fresh fruit bunches (FFB) produced by plasma plantations at prices determined by the Indonesian Government.