125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

23
LAPORAN PENDAHULUAN ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura) A. Definisi ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purupura) adalah suatu kelainan pada sel  pembekuan darah yakni trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan  perdarahan. Perdarahan yang terjadi umumnya pada kulit berupa bintik merah hingga ruam kebiruan. Karena jumlah trombosit sangat rendah, maka pembentukan bekuan tidak memadai dan konstriksi pembuluh yang terlukan tidak adekuat.  Klasifikasi ITP (Idiopathic Thrombocytopenia Purpura).  ITP juga dapat dibagi menjadi dua, yakni akut ITP dan kronik ITP. Batasan yang dipakai adalah waktu jika dibawah 6 bulan disebut akut ITP dan diatas 6 bulan disebut kronik ITP. Akut ITP sering terjadi pada anak-anak sedangkan kronik ITP sering terjadi pada dewasa. (Imran, 2008) Tabel Perbedaan ITP akut dengan ITP kronik ITP akut ITP Kronik Awal penyakit 2-6 tahun 20-40 tahun Rasio L:P 1:1 1:2-3 Trombosit <20.000/ml 30.000-10.000/ml Lama Penyakit 2-6 minggu Beberapa tahun Perdarahan Berulang Beberapa hari/ minggu B. Etiologi Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi dikemukakan berbagai kemungkinan diantaranya ialah hipersplenisme, infeksi virus (demam berdarah, morbili, varisela dan sebagainya), intoksikasi makanan atau obat ( asetosal, PAS, fenibultazon, diamox, kina, sedormid) atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi,  panas), kekurangan faktor pematangan ( misalnya malnutrisi), DIC ( misalnya pada DSS, leukimia, respiratory distress syndrome pada neonatus) dan terakhir dikemukakan bahwa ITP ini terutama yang menahun merupakan penyakit autonium.

Transcript of 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 1/23

LAPORAN PENDAHULUAN

ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura)

A. Definisi

ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purupura) adalah suatu kelainan pada sel

 pembekuan darah yakni trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan

 perdarahan. Perdarahan yang terjadi umumnya pada kulit berupa bintik merah hingga

ruam kebiruan. Karena jumlah trombosit sangat rendah, maka pembentukan bekuan

tidak memadai dan konstriksi pembuluh yang terlukan tidak adekuat.

 Klasifikasi ITP (Idiopathic Thrombocytopenia Purpura). 

ITP juga dapat dibagi menjadi dua, yakni akut ITP dan kronik ITP. Batasan

yang dipakai adalah waktu jika dibawah 6 bulan disebut akut ITP dan diatas 6 bulan

disebut kronik ITP. Akut ITP sering terjadi pada anak-anak sedangkan kronik ITP

sering terjadi pada dewasa. (Imran, 2008)

Tabel Perbedaan ITP akut dengan ITP kronik 

ITP akut ITP Kronik 

Awal penyakit 2-6 tahun 20-40 tahun

Rasio L:P 1:1 1:2-3Trombosit <20.000/ml 30.000-10.000/ml

Lama Penyakit 2-6 minggu Beberapa tahun

Perdarahan Berulang Beberapa hari/ minggu

B. Etiologi

Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi dikemukakan berbagai

kemungkinan diantaranya ialah hipersplenisme, infeksi virus (demam berdarah,

morbili, varisela dan sebagainya), intoksikasi makanan atau obat ( asetosal, PAS,

fenibultazon, diamox, kina, sedormid) atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi,

 panas), kekurangan faktor pematangan ( misalnya malnutrisi), DIC ( misalnya pada

DSS, leukimia, respiratory distress syndrome pada neonatus) dan terakhir 

dikemukakan bahwa ITP ini terutama yang menahun merupakan penyakit autonium.

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 2/23

Hal ini diketahui dengan ditemukannya zat anti terhadap trombosit dalam darah

 penderita. Pada neonatus kadang-kadang ditemukan trombositopenia neonatal yang

disebabkan inkompatibilitas golongan darah trombosit antara ibu dan bayi

(isoimunisasi).

C. Patofisiologi

ITP adalah salah satu gangguan perdarahan di dapat yang paling umum

terjadi. ITP adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah trombosit

yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal. Kerusakan trombosit pada ITP

melibatkan autoantibody terhadap glikoprotein yang terdapat pada membrane

trombosit. Penghancuran terjadi terhadap trombosit yang diselimuti antibody, hal

tersebut dilakukan oleh magkrofag yang terdapat pada limpa dan organ retikulo

endotelial lainnya. Megakariosit pada sum-sum tulang bisa normal atau meningkat

 pada ITP. Sedangkan kadar tromboproitein dalam plasma, yang merupakan

 progenitor proliferasi dan maturasi dari trombosit mengalami penurunan yang berarti,

terutama pada ITP kronis. Adanya perbedaan secara klinis maupun epidemologis

antara ITP akut dan kronis, menimbulkan dugaan adanya perbedaan mekanisme

 patofisiologi terjadinya trombsitopenia diantara keduanya. Pada ITP akut, telah

dipercaya bahwa penghancuran trombosit meningkat karena adanya antibody yang

dibentuk saat terjadi respon imun terhadap infeksi bakteri, virus, atau pada imunisasi,

yang bereaksi silang dengan antigen dari trombosit. Mediator lainnya akan meningkat

selama terjadinya respon imun terhadap produksi trombosit. Sedangkan pada ITP

kronis mungkin telah terjadi gangguan dalam regulasi sistem imun sepertipada

 penyakit autoimun lainnya yang berakibat terbentuknya antibodi spesifik terhadap

antibodi.

D. Manifestasi Klinis

  Masa prodormal, keletihan, demam dan nyeri abdomen.

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 3/23

  Bintik-bintik merah pada kulit (terutama di daerah kaki), seringnya

 bergerombol dan menyerupai rash. Bintik tersebut ,dikenal dengan petechiae,

disebabkan karena adanya pendarahan dibawah kulit .

  Memar atau daerah kebiruan pada kulit atau membran mukosa (seperti di

 bawah mulut) disebabkan pendarahan di bawah kulit. Memar tersebut

mungkin terjadi tanpa alasan yang jelas. Memar tipe ini disebut dengan

 purpura. Pendarahan yang lebih sering dapat membentuk massa tiga-dimensi

yang disebut hematoma.

  Hidung mengeluarkan darah atau pendarahan pada gusi. Beberapa macam

 pendarahan yang sukar dihentikan dapat menjadi tanda ITP. Termasuk 

menstruasi yang berkepanjangan pada wanita. Pendarahan pada otak jarang

terjadi, dan gejala pendarahan pada otak dapat menunjukkan tingkat

keparahan penyakit.

  Menoragia.

  Anemia terjadi jika banyak darah yang hilang karena perdarahan.

  Hematuria.

  Melena.

E. Pemeriksaan Fisik 

-  Tipe perdarahan termasuk perdarahan retina, beratnya perdarahan.

-  Perabaan hati, limpa, kelenjar getah bening.

-  Infeksi

-  Gambaran dismorfik yang diduga kelainan kongenital termasuk kelainan

tulang, kehilangan pendengaran.

F. Pemeriksaan Diagnostik 

Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah :

1. Pada pemeriksaan darah lengkap. Pada pemeriksaan ini ditemukan bahwa :

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 4/23

  Hb sedikit berkurang, eritrosit normositer, bila anemi berat hypochrome

mycrosyter.

  Lekosit meninggi pada fase perdarahan dengan dominasi PMN.

  Pada fase perdarahan, jumlah trombosit rendah dan bentuknya abnormal.

  Lymphositosis dan eosinofilia terutama pada anak 

2. Pemeriksaan darah tepi.

Hematokrit normal atau sedikit berkurang

3. Aspirasi sumsum tulang

Jumlah megakaryosit normal atau bertambah, kadang mudah sekali

morfologi megakaryosit abnormal (ukuran sangat besar, inti nonboluted,

sitoplasma berfakuola dan sedikit atau tanpa granula).

Hitung (perkiraan jumlah) trombosit dan evaluasi hapusan darah tepi

merupakan pemeriksaan laboratorium pertama yang terpentong. Karena

dengan cara ini dapat ditentukan dengan cepat adanya trombositopenia dan

kadang-kadang dapat ditentukan penyebabnya.

G. Penatalaksanaana.  ITP Akut

-  Ringan: observasi tanpa pengobatan → sembuh spontan.

-  Bila setelah 2 minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum naik,

maka berikan kortikosteroid.

-  Bila tidak berespon terhadap kortikosteroid, maka berikan immunoglobulin

 per IV.

-  Bila keadaan gawat, maka berikan transfuse suspensi trombosit.

 b.  ITP Menahun

-  Kortikosteroid diberikan selama 5 bulan. Missal: prednisone 2  –  5

mg/kgBB/hari peroral. Bila tidak berespon terhadap kortikosteroid berikan

immunoglobulin (IV).

-  Imunosupressan: 6 – merkaptopurin 2,5 – 5 mg/kgBB/hari peroral.

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 5/23

1)  Azatioprin 2 – 4 mg/kgBB/hari per oral.

2)  Siklofosfamid 2 mg/kgBB/hari per oral.

3)  Splenektomi.

4)  Indikasi:

-  Resisten terhadap pemberian kortikosteroid dan imunosupresif selama

2 – 3 bulan.

-  Remisi spontan tidak terjadi dalam waktu 6 bulan pemberian

kortikosteroid saja dengan gambaran klinis sedang sampai berat.

-  Penderita yang menunjukkan respon terhadap kortikosteroid namun

 perlu dosis tinggi untuk mempertahankan klinis yang baik tanpa

 perdarahan.

H. Komplikasi

1.  Reaksi tranfusi

2.  Relaps.

3.  Perdarahan susunan saraf pusat (kurang dari 1% kasus yang terkena)

4.  Efek samping dari kortikosteroid

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan

A. PENGKAJIAN

1.  Tanda-tanda perdarahan.

1)  Petekie terjadi spontan.

2)  Ekimosis terjadi pada daerah trauma minor.

3)  Perdarahan dari mukosa gusi, hidung, saluran pernafasan.

4)  Menoragie.

5)  Hematuria.

6)  Perdarahan gastrointestinal.

2.  Aktivitas / istirahat.

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 6/23

  Gejala : - keletihan, kelemahan, malaise umum.

-  toleransi terhadap latihan rendah.

  Tanda : - takikardia / takipnea, dispnea pada beraktivitas / istirahat.

- kelemahan otot dan penurunan kekuatan.

3.  Sirkulasi.

  Gejala : - riwayat kehilangan darah kronis, misalnya perdarahan GI

kronis, menstruasi berat.

- palpitasi (takikardia kompensasi).

  Tanda : - TD: peningkatan sistolik dengan diastolic stabil.

4.  Integritas ego.

  Gejala : keyakinan agama / budaya mempengaruhi pilihan pengobatan,

 penolakan transfuse darah.

  Tanda : depresi.

5.  Eliminasi.

  Gejala : Hematemesis, feses dengan darah segar, melena, diare,

konstipasi.

  Tanda : distensi abdomen.

6.  Makanan / cairan.

  Gejala : - penurunan masukan diet.

- mual dan muntah.

  Tanda : - turgor kulit buruk, tampak kusut, hilang elastisitas.

7.   Neurosensori.

  Gejala : - sakit kepala, pusing.

- kelemahan, penurunan penglihatan.

  Tanda : - epistaksis.

- mental: tak mampu berespons (lambat dan dangkal).

8.   Nyeri / kenyamanan.

  Gejala : - nyeri abdomen, sakit kepala.

  Tanda : - takipnea, dispnea.

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 7/23

9.  Pernafasan.

  Gejala : - nafas pendek pada istirahat dan aktivitas.

  Tanda : - takipnea, dispnea.

10. Keamanan

  Gejala : penyembuhan luka buruk sering infeksi, transfuse darah

sebelumnya.

  Tanda : petekie, ekimosis.

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 8/23

PENYIMPANGAN KDM

Idiopathic, infeksi virus, hipersplenisme

↓ 

Antigen (makrofag) menyerang trombosit

↓ 

Destruksi trombosit dalam sel penyaji antigen (dipicu oleh antibody)

↓ 

Pembentukan neoantigen

↓ 

Trombositopeni

↓ 

Nyeri  ← Merangsang reseptor nyeri ←  Perdarahan → Splenomegali 

↓ 

Gg. Pemenuhan keb. O2  ← ↓ Hemoglobin  ← Anemia → ↓ nafsu makan

Gg. Perfusi jaringan  Gg pemenuhan nutrisi 

Kebutuhan Pengobatan ← mudah lelah

Kurang terpajan /

informasi kurang pembelajaran Intoleransi aktivitas 

↓ 

Salah interprestasi informasi ↓  ↓  Gg. Integritas kulit 

Tidak mengenai sumber informasi

↓  Resiko Tinggi Infeksi 

Kurang Pengetahuan

Perb. Stat kes.

 purpura 

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 9/23

  ↓ 

Respon psikologis

↓ 

Ansietas

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.   Nyeri akut berhubungan dengan cedera agen (biologis, psikologi, kimia,

fisik).

2.  Gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan kurang dari kebutuhan tubuh

 berhubungan dengan anoreksia yang ditandai dengan kelemahan, berat

 badan menurun, intake makanan kurang, kongjungtiva.

3.  Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan Anemia.

4.  Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen berhubungan dengan penurunan

kapasitas pembawa oksigen darah ditandai dengan hypoxia, takikardi.

5.  Resiko infeksi berhubungan dengan luka.

6.  Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan

imobilisasi

7.  Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan factor 

imunologis ditandai dengan immobilisasi, kelemahan, hipertermi,

 perubahan turgor kulit.

8.  Ansietas berhubungan denga perubahan status kesehatan

9.  Kurang pengetahuan pada keluarga tentang kondisi dan kebutuhan

 pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi informasi ditandai

dengan keterbatasan belajar, tidak familiar dengan sumber informasi.

Diagnose prioritas :

Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen berhubungan dengan penurunan

kapasitas pembawa oksigen darah ditandai dengan hypoxia, takikardi.

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 10/23

INTERVENSI KEPERAWATAN

 Dx 1 : Nyeri akut berhubungan dengan cedera agen (biologis, psikologi,

kimia, fisik).

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam diharapkan nyeri yang

dirasakan klien berkurang dengan tujuan :

Melaporkan nyeri yang dialaminya

Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas

Mengikuti program pengobatan

Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri

melalui aktivitas yang mungkin.

Kriteria Hasil :

 Nyeri yang dirasakan dapat berkurang

Intervensi Rasional

1) Tentukan riwayat nyeri, lokasi,durasi dan intensitas

2) Evaluasi therapi: pembedahan,

radiasi, khemotherapi, biotherapi,

ajarkan klien dan keluarga tentang

cara menghadapinya.

3) Berikan pengalihan seperti reposisi

dan aktivitas menyenangkan seperti

mendengarkan musik atau nonton

TV

4) Menganjurkan tehnik penanganan

stress (tehnik relaksasi, visualisasi,

1) 

Memberikan informasi yangdiperlukan untuk merencanakan

asuhan.

2)  Untuk mengetahui terapi yang

dilakukan sesuai atau tidak, atau

malah menyebabkan komplikasi.

3)  Untuk meningkatkan kenyamanan

dengan mengalihkan perhatian

klien dari rasa nyeri.

4)  Meningkatkan kontrol diri atas

efek samping dengan menurunkan

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 11/23

 bimbingan), gembira, dan berikan

sentuhan therapeutik.

5) Evaluasi nyeri, berikan pengobatan

 bila perlu.

6) Diskusikan penanganan nyeri

dengan dokter dan juga dengan

klien

7) Berikan analgetik sesuai indikasi

seperti morfin, methadone, narkotik 

dll.

stress dan ansietas.

5)  Untuk mengetahui efektifitas

 penanganan nyeri, tingkat nyeri

dan sampai sejauhmana klien

mampu menahannya serta untuk 

mengetahui kebutuhan klien akan

obat-obatan anti nyeri.

6)  Agar terapi yang diberikan tepat

sasaran.

7)  Untuk mengatasi nyeri.

 Dx 2 : Gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan anoreksia.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam diharapkan pemenuhan nutrisi

klien terpenuhi dengan tujuan: Menghilangkan mual dan muntah

Kriteria hasil:

Menunjukkan berat badan stabil

Intervensi Rasional

1) Berikan makanan dalam porsi kecil

tapi sering.

2) Pantau pemasukan makanan dan

timbang berat badan setiap hari.

1)   porsi lebih kecil dapat

meningkatkan masukan yang

sesuai dengan kalori.

2) anoreksia dan kelemahan dapat

mengakibatkan penurunan berat

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 12/23

 

3) Lakukan konsultasi dengan ahli

diet.

4) Libatkan keluarga pasien dalam

 perencanaan makan sesuai dengan

indikasi.

 badan dan malnutrisi yang serius.

3) sangat bermanfaat dalam

 perhitungan dan penyesuaian diet

untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi pasien.

4) meningkatkan rasa

keterlibatannya, memberikan

informasi pada keluarga untuk 

memahami kebutuhan nutrisi

 pasien. 

 Dx 3 : Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan Anemia

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam diharapkan kembali kebentuk 

normal dengan Tujuan: Tekanan darah normal, Pangisian kapiler baik.

Kriteria hasil:

Menunjukkan perbaikan perfusi yang dibuktikan dengan

TTV stabil.Intervensi Rasional

1) Awasi TTV, kaji pengisian kapiler.

2) Tinggikan kepala tempat tidur sesuai

toleransi.

3) Kaji untuk respon verbal melambat,

mudah terangasang.

4) Awasi upaya parnafasan, auskultasi

1) memberikan informasi tentang

derajat/ keadekuatan perfusi

 jaringan dan membantu

menentukan kebutuhan intervensi.

2) meningkatkan ekspansi paru dan

memaksimalkan oksigenasi untuk 

kebutuhan seluler.

3) dapat mengindikasikan gangguan

fungsi serebral karena hipoksia.

4) dispne karena regangan jantung

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 13/23

 bunyi nafas. lama / peningkatan kompensasi

curah jantung.

 Dx 4 : Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen berhubungan dengan

 penurunan kapasitas pembawa oksigen darah.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam diharapkan tujuan:

Mengurangi distress pernafasan.

Kriteria Hasil :

Mempertahankan pola pernafasan normal / efektif 

Intervensi Rasional

1) Kaji / awasi frekuensi pernafasan,

kedalaman dan irama.

2) Tempatkan pasien pada posisi yang

nyaman.

3) Beri posisi dan Bantu ubah posisi

secara periodic.

4) Bantu dengan teknik nafas dalam.

5) Pemberian O2 sesuai indikasi.

1)   perubahan (seperti takipnea,

dispnea, penggunaan otot

aksesoris) dapat menindikasikan

 berlanjutnya keterlibatan /

 pengaruh pernafasan yang

membutuhkan upaya intervensi.2)  memaksimalkan ekspansi paru,

menurunkan kerja pernafasan

dan menurunkan resiko aspirasi.

3)  meningkatkan areasi semua

segmen paru dan mobilisasikan

sekresi.

4)  membantu meningkatkan difusi

gas dan ekspansi jalan nafas

kecil.

5)  Pemberian O2 sesuai indikasi

dapat memenuhi kebutuhan O2 

klien

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 14/23

 

 Dx 5 : Resiko infeksi berhubungan dengan luka.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses

keperawatan diharapkan pasien tidak mengalami tanda-tanda infeksi.

Kriteria hasil :

 pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi

mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang

mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya.

menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya

infeksi

 jumlah leukosit dalam batas normal

menunjukkan perilaku hidup sehat

Intervensi Rasional

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 15/23

1)  Awasi suhu.

2)  Dorong keseimbangan antara

aktivitas dan istirahat.

3)  Diskusikan kebutuhan masukan

nutrisi adekuat.

4)  Berikan terapi antibiotik bila

 perlu.

1)  Demam dapat terjadi karena

infeksi atau dehidrasi.

2)  menurunkan

konsumsi/kebutuhan

keseimbangan oksigen dan

memperbaiki pertahanan pasien

terhadap infeksi.

3)  Malnutrisi dapat mempengaruhi

kesehatan umum dan

menurunkan tekanan darah

terhadap infeksi.

4)  Dapat diberikan untuk 

organisme khusus yang

teridentifikasi dengan kultur.

 Dx 6 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam diharapkan klien dapat

melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan dari orang lain dengan tujuan:

Meningkatkan partisipasi dalam aktivitas.

Kriteria hasil:

Menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas.

Intervensi Rasional

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 16/23

1)  Kaji kemampuan pasien untuk 

melakukan aktivitas normal, catat

laporan kelemahan, keletihan.

2)  Awasi TD, nadi, pernafasan.

3)  Berikan lingkungan tenang.

4)  Ubah posisi pasien dengan perlahan

dan pantau terhadap pusing.

1)  mempengaruhi pilihan

intervensi.

2)  manifestasi kardiopulmonal

dari upaya jantung dan paru

untuk membawa jumlah

oksigen ke jaringan.

3)  meningkatkan istirahat untuk 

menurunkan kebutuhan

oksigen tubuh.

4)  hipotensi postural / hipoksin

serebral menyebabkan

 pusing, berdenyut dan

 peningkatan resiko cedera.

 Dx 7 : Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan factor 

imunologisTujuan : Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam diharapkan kerusakan bisa

 berkurang dengan tujuan :

Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan

dengan kondisi spesifik 

Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan

 penyembuhan.

Kriteria Hasil :

Kerusakan Kulit dapat berkurang

Intervensi Rasional

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 17/23

1)  Kaji integritas kulit untuk 

melihat adanya efek samping

therapi kanker, amati

 penyembuhan luka.

2)  Anjurkan klien untuk tidak 

menggaruk bagian yang gatal.

3)  Ubah posisi klien secara teratur.

4)  Berikan advise pada klien untuk 

menghindari pemakaian cream

kulit, minyak, bedak tanpa

rekomendasi dokter.

1)  Memberikan informasi untuk 

 perencanaan asuhan dan

mengembangkan identifikasi

awal terhadap perubahan

integritas kulit.

2)  Menghindari perlukaan yang

dapat menimbulkan infeksi.

3)  Menghindari penekanan yang

terus menerus pada suatu

daerah tertentu.

4)  Mencegah trauma berlanjut

 pada kulit dan produk yang

kontra indikatif 

 Dx 8 : Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

Ditandai dengan :

  Depresi

  Adanya ancaman kematian

Tujuan : pasien akan mengalami penurunan rasa ketakutan dan ansietas.

Intervensi Rasional

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 18/23

1)  Kaji tingkat

kecemasan (ringan,

sedang, berat).

2)  Berikan dorongan

emosional.

3)  Beri dorongan

mengungkapkan

ketakutan/masalah

4)  Jelaskan jenis

 prosedur dari

 pengobatan

5)  Beri dorongan

spiritual

1)  Dengan mengetahui tingkat

kecemasan klien, sehingga

memudahkan tindakan selanjutnya.

2)  Dukungan yang baik memberikan

semangat tinggi untuk menerima

keadaan penyakit yang dialami.

3)  Mengungkapkan masalah yang

dirasakan akan mengurangi beban

 pikiran yang dirasakan

4)  Penjelasan yang tepat dan memahami

 penyakitnya sehingga mau

 bekerjasama dalam tindakan

 perawatan dan pengobatan.

5)  Diharapkan kesabaran yang tinggi

untuk menjalani perawatan dan

menyerahkan pada TYME atas

kesembuhannya.

 Dx 9 : Kurang pengetahuan pada keluarga tentang kondisi dan kebutuhan

 pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi informasi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam diharapkan keluarga mengerti

akan penyakit klien dengan tujuan: Pemahaman dan penerimaan terhadap

 program pengobatan yang diresepkan.

Kriteria hasil:Menyatakan pemahaman proses penyakit.

Faham akan prosedur dagnostik dan rencana pengobatan.

Intervensi Rasional

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 19/23

 

1) Berikan informasi tntang

ITP. Diskusikan

kenyataan bahwa terapi

tergantung pada tipe dan

 beratnya ITP.

2) Tinjau tujuan dan

 persiapan untuk 

 pemeriksaan diagnostic.

3) Jelaskan bahwa darah

yang diambil untuk 

 pemeriksaan laboratorium

tidak akan memperburuk 

ITP.

1)  memberikan dasar pengetahuan sehingga

keluarga / pasien dapat membuat pilihan

yang tepat.

2)  ketidak tahuan meningkatkan stress.

3)  merupakan kekwatiran yang tidak 

diungkapkan yang dapat memperkuat

ansietas pasien / keluarga.

4.  IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Pelaksanaan sesuai dengan ITP dengan intervensi yang sudah

ditetapkan (sesuai dengan literature).

5.  EVALUASI 

Hal-hal yang perlu dievaluasi dalam pemberian asuhan keperawatan

 berfokus pada criteria hasil dari tiap-tiap masalah keperawatan dengan

 pedoman.

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 20/23

LEMBAR KERJA 

1.  Klasifikasi Kata Sulit : -

2.  Kata Kunci

3.  Pertanyaan – pertanyaan Penting

1.  Apa yang menyebabkan terjadinya bintik-bintik merah pada lengan, tungkai,

dan badan pada penderita?

2.  Mengapa pada penderita terdapat darah yang keluar dari anusnya?

3.  Mengapa tidak terjadi demam?

4.  Mengapa pada penderita ITP sebelumnya mengalami batuk dan pilek?

4.  Jawaban Pertanyaan

1.  Petekie adalah bintik merah kecil di kulit yang merupakan akibat keluarnya

sejumlah kecil darah. Petekie sering sulit dibedakan dengan bekas gigitan

nyamuk. Untuk membedakannya, regangkan kulit, jika bintik merah pada

kulit tersebut hilang maka bukan petekie. Petekie merupakan tanda

 perdarahan yang sering ditemukan.Petekie terjadi akibat pecahnya pembuluh

darah. 

Penyakit yg

berhubungan dgn

Perdarahan

Kata Kunci

Bintik” Merah Keluar darah dr anus Tidak demam

AIDS + - -

DIC + - +Hemophilia + - -

Thalasemia - + -

ITP + + +

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 21/23

2.  Perdarahan dari anus dengan warna merah segar dinamakan hematochezia.

Penyebab dari hematochezia ini adalah berasal dari saluran cerna bagian

 bawah. Nama penyakit yang mendasarinya adalah hemoroid (wasir), infeksi

kuman seperti amuba, tifus, disentri yang berat, kanker usus besar, radang

usus besar menahun oleh sebab penyakit autoimun (inflammatory bowel

disease).

Pemeriksaan awal yang harus dilakukan adalah pemeriksaan tinja dan colok 

dubur. Pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan adalah kolonoskopi.

Perdarahan merah segar dari anus ini lebih sering pada usia lanjut dari pada

usia yang lebih muda.

Pengobatan yang dilakukan adalah perbaikan keadaan umum, karena pada

 penderita ini keadaan badan agak lemas karena kekurangan darah dalam

waktu yang lama. Pengobatan definitif disesuaikan dengan penyebabnya.

Pada beberapa kasus dapat terjadi perdarahan yang banyak sehingga

diperlukan tindakan bedah untuk mencari sumber perdarahan dan

menghentikannya atau pada kasus yang tidak dapat dioperasi perlu tindakan

radiologi intervensi untuk memberikan injeksi koagulasi pada fokus

 perdarahan. 

3.  Menurunnya jumlah trombosit pada penderita ITP, orang awam sering

menyalah tafsirkan sebagai demam berdarah. Hal itu terjadi sebab penyakit

 popular yang ditandai penurunan trombosit ialah demam berdarah. Meski

sama-sama ditandai gejala penurunan jumlah trombosit, tetapi keduanya

sangat berbeda. Karena itu jangan sampai salah membedakan ITP dengan

demam berdarah. 

Yang membedakan antara keduanya ialah proses terjadinya kerusakan

trombosit. Kerusakan trombosit pada demam berdarah disebabkan adanya

infeksi kuman dengue. Kuman ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aides

aegypti betina. Sedangkan kerusakan trombosit pada ITP karena diserang oleh

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 22/23

zat antibody yang dibentuk oleh tubuh itu sendiri sehingga jumlah trombosit

menjadi berkurang. 

Pembeda lainnya, pada ITP gejalanya berupa bercak-bercak 

kemerahan atua ruam kebiruan di kulit. Sedangkan demam berdarah bila

sudah parah berupa bintik-bintik merah terutama di badan.

Sementara pada demam berdarah, penderita mengalami demam dan

 penurunan trombosit tapi berangsur normal dalam delapan hari. Jika trombosit

rendah lebih dari delapan hari, harus dipikirkan kemungkinan yang lain. Salah

satunya adalah ITP.

4.  Infeksi bakteri/virus pada saluran napas atas menyebabkan batuk pilek.

Bakteri/virus tersebut tidak dapat dihancurkan oleh imunitas seluler sehingga

imunitas humoral diaktifkan. Akhirnya, dibentuk IgG. IgG tersebut memiliki

reseptor pada membran trombosit. Trombosit yang dihancurkan oleh

 pembentukan antibodi yang diakibatkan oleh autoantibodi (antibodi yang

 bekerja pada jaringannya sendiri). Antibodi IgG yang ditemukan pada

membran trombosit akan mengakibatkan gangguan agregasi trombosit dan

meningkatkan pembuangan dan penghancuran trombosit oleh sistem

makrofag yang membawa reseptor membran untuk IgG dalam limpa dan hati.

Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah trombosit sehingga

terjadi trombositopenia. Trombositopenia tersebut menimbulkan gejala-gejala

 perdarahan seperti gejala pada kasus. 

7/29/2019 125276470 ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura

http://slidepdf.com/reader/full/125276470-itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura 23/23