1.2 Askep Keluarga Atun 2 Preeklampsi Fix
-
Upload
jajang-jamaludin -
Category
Documents
-
view
79 -
download
0
description
Transcript of 1.2 Askep Keluarga Atun 2 Preeklampsi Fix
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA Tn. A. S DENGAN PREEKLAMPSI DI RT 02 RW 06
KELURAHAN ANDIR KECAMATAN BALEENDAH
KABUPATEN BANDUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Penugasan Mata Kuliah Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Komunitas
DISUSUN OLEH :
SRI ATUN, S.Kep J. 0105.13.060
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN III
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDILUHUR CIMAHI
2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. A. S DENGAN PREEKLAMPSI
DI RT 02 RW 06 KELURAHAN ANDIR KECAMATAN BALEENDAH
KABUPATEN BANDUNG
A. PENGKAJIAN
a. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. A.S
b. Umur : 39 Tahun
c. Agama : Islam
d. Suku/ Bangsa : Sunda/ Indonesia
e. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
f. Telepon :
g. Pekerjaan Kepala Keluarga : Karyawan Swasta
h. Alamat : Andir RT 02 RW 06 Kecamatan Baleendah
i. Komposisi Keluarga :
No
Nama
JK
Hub. Dng KK
Umur
Pekerjaan Pendidikan
Status Imunisasi
Ket BCG
Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn. A.S L KK 39 Swasta SMP - - - - - - - - - - - - Sehat
2 Ny. T P Istri 30 IRT SMP - - - - - - - - - - - - Sakit
3 An. A p Anak 10 Pelajar SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat
b. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
: Perempuan : Tinggal serumah
: Garis nMenikah : Meninggal
c. Tipe keluarga
Keluarga Tn. A.S termasuk kedalam tipe Nuclear Family (Keluarga inti), dimana
dalam keluarga terdapat suami, istri dan anak saja.
d. Suku Bangsa
Keluarga Tn. A.S berasal dari suku sunda, adat dan norma yang dianut sesuai
dengan adat dan norma yang umum berlaku pada suku sunda. Menurut Tn. A.S
tidak ada pantangan dalam keluarga yang bertentangan dengan kesehatan kecuali
untuk Ny. T menurut keluarga ia tekanan darahnya kadang – kadang tingg
semenjak dia hamil sehingga konsumsi garam di kurangi. Dalam kehidupan sehari
– hari menggunakan bahasa sunda.
e. Agama
Keluarga Tn. A.S beragama Islam dan taat menjalankan ibadah sholat 5 waktu,
biasanya dilakukan sendiri-sendiri tidak berjamaah.
f. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Hubungan Dengan Orang lain
Hubungan dengan orang lain cukup baik, klien mengatakan selalu berinteraksi
dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
b. Kegiatan Organisasi Sosial
Tn. A.S dan Ny. T selalu mengikuti kegiatan sosial di masyarakat atau di
sekitar rumahnya seperti kegiatan pengajian dan selalu menghadiri undangan
kumpul rt/rw di kelurahan. Selain itu Ny. T juga aktif sebagai kader kesehatan
yang selalu aktif dalam kegiatan posyandu.
c. Keadaan Ekonomi
Tn. A.S bekerja di sebuah percetakan , walaupun penghasilannya tidak terlalu
besar setiap bulannya tetapi datap mencukupi kebutuhan keluarga.
g. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. A.S jarang melakukan rekreasi ke tempat-tempat wisata. Biasanya
hanya pada saat liburan atau lebaran. Aktivitas rekreasi dalam rumah dilakukan
dengan menonton televisi bersama terutama malam hari karena pada siang hari
masing – masing anggota keluarga melakukan aktivitasnya sendiri.
h. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada keluarga dengan anak
sekolah yaitu dimulai pada saat anak pertama masuk sekolah pada usia enam
tahun dan berakhir pada saat usia dua belas tahun.
b. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuni yaitu membantu
sosialisasi anak dalam bertetangga, di sekolah maupun lingkungan dan tugas
dalam memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
c. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Tn. A.S, yang mengalami masalah kesehatan yaitu Ny. T yaitu
semenjak usia kandungannya masuk usia 7 bulan tekanan darahnya kadang –
kadang meningkat.
d. Riwayat Keluarga sebelumnya
Baik dari orang tua Tn. A.S maupun orang tua Ny. T tidak terdapat penyakit
hipertensi, diabetes, maupun TBC.
e. Sumber Pelayanan Kesehatan yang digunakan
Keluarga Tn. A.S biasanya berobat puskesmas atau ke dokter praktek yang
terdekat dengan tempat tinggalnya. Tetapi untuk kehamilannya Ny. T memilih
memeriksakannya ke Rumah Bersalin Teja Fatimah.
B. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Pada hasil observasi keluarga Tn. A.S tinggal di rumah permanen, dengan dinding
terbuat dari tembok beton dengan luas tanah ± 28 m2 dan luas bangunan ± 24
m2 (6 x 4m) terdiri dari dua lantai yaitu lantai atas dan lantai bawah. Pada lantai
bawah lantai hanya di plester dengan semen tidak dipasang keramik karena
alasan sering tergenang banjir sedangkan pada lantai atas terpasang keramik.
Dinding tampak kotor bekas banjir, dan cat tampak etrkelupas. Rumah memiliki
beberapa ruangan yaitu untuk lantai bawah terdapat ruang tamu,warung, ruang
keluarga ( terdapat tempat tidur ukuran no 3 ), kamar mandi dan dapur sedangkan
pada lantai atas terdapat 1 kamar tidur dan ruang keluarga. Ventilasi cukup baik.
Pada malam hari penerangan dengan lampu listrik. Persediaan air bersih untuk
minum dan masak menggunakan sumur bor dengan kondisi air jernih, tidak berasa
, dan tidak berbau. Sampah rumah tangga diangkut oleh petugas. Limbah
keluarga langsung mengalir ke selokan di belakang rumah. WC terletak di dalam
rumah dengan kondisi terawat baik.
2. Denah Rumah
a. Lantai Bawah b. Lantai Atas
Pintu
Dapur
R. Tamu
R.
Keluarga
Kamar Kamar
mandi R.
Keluarga
Tangga
Warung
3. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Karakteristik rumah sekitar rumah Tn. A.S rata – rata permanen,tetapi sudah
dalam kondisi rusak karena banjir, jarak rumah berdekatan terpisah oleh gang
kecil, lingkungan tetangga Tn. A.S relative aman dan secara sosial dan emosional
sangat dekat satu dengan yang lainnya. Ny. T merupakan kader kesehatan di RW
06 yang aktif dalam kegiatan seperti posyandu.
4. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. A.S merupakan penduduk asli dan telah tinggal di rumahnya
sekarang sejak pernikahan Tn. A.S dengan Ny. T, keluarga Tn. A.S tidak punya
rencana untuk pindah, walaupun sebetulnya sering mengeluh pada saat bencana
banjir tetapi keluarga tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk membeli rumah
baru, mereka merasa bersyukur dengan tempat tinggalnya walaupun sering
mengalami bencana banjir tahunan.
5. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. A.S biasanya kumpul pada malam hari setelah pulang kerja dan
pada hari libur. Hubungan dengan masyarakat cukup baik dan selalu menjaga
komunikasi dengan ikut kegiatan seperti pengajian atau kegiatan kerja bakti di
wilayahnya. Tn. A. S juga terlibat dalam kegiatan rona malam sedangkan Ny. T
merupakan Kader.
6. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. A.S belum memiliki kartu jaminan kesehatan apapun atau asuransi
kesehatan seperti BPJS, setiap ada anggota keluarganya yang sakit maka akan
membawanya ke puskesmas atau dokter praktek terdekat dengan rumahnya.
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga Tn. A.S sangat terbuka, semua masalah keluarga
dibicarakan bersama secara musyawarah sebelum mengambil keputusan.
Komunikasi selalu diupayakan walaupun suami bekerja komunikasi tetap dapat
dilakukan memalui telepon genggam.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn. A.S dan Ny. T saling mencintai dan menghargai, memeahami
perbedaan yang ada, saling membantu memecahkan permasalahan yang ada
dalam keluarga. Tn. A.S cukup mampu mempengaruhi dan mengendalikan
perilaku istri dan anaknya. Tn. A.S tidak hanya mampu memberi nasehat verbal
namun mampu memberikan contoh perilaku yang baik kepada keluarganya.
Adapun keputusan dominan ada pada Tn. A.S.
3. Struktur Peran
Tn. A.S sebagai suami berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah bagi
keluarganya. Ny. T juga berperan sebagai pengasuh anak dan pengatur keuangan
keluarga serta mengelola warung kecil – kecilan miliknya.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga masih memegang adat istiadat sunda. Ny. T memperlakukan Tn. A.S
sebagai suami yang wajib di hormati dan di taatinya. Segala keputusan selalu di
bicarakan dan di musyawarahkan. Keluarga Tn. A.S percaya bahwa kesehatan
sangatlah penting, sehingga berusaha menjaganya dengan baik. Praktek-praktek
pencegahan penyakit seperti cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan
kamar mandi dan kamar tidur, serta mandi dan menggosok gigi 2 kali sehari
dilaksanakan setiap hari.
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, mencintai dan saling memiliki. Anggota
keluarga saling mendukung. Jika ada persoalan dibicarakan bersama dan
dicarikan jalan keluarnya. Tn. A.S dan Ny. T berusaha saling menghargai
pendapat atau sikap masing-masing. Kepada anaknya juga diajarkan bagaimana
menghargai orang lain.
2. Fungsi Sosialisasi
Tn. A.S dan Ny. T mampu menjalankan fungsi sosialisasi dengan mengikuti
kegiatan perkumpulan rutin RT, kerja bakti, yasinan dan tahlilan serta arisan ibu-
ibu dan terlibat aktif sebagai kader kesehatan. Keluarga mampu berinteraksi
sesuai dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat. Tn. A.S dan Ny. T juga
mengajarkan pada anaknya tentang disiplin, norma, budaya dan perilaku yang
dapat diterima masyarakat serta tidak melarang anaknya bergaul dengan teman-
teman sebayanya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga mampu menyediakan makanan, pakaian dan perlindungan bagi
anggotanya. Jika ada yang sakit dibawa ke Puskesmas namun bila belum sembuh
juga dibawa ke praktik dokter terdekat atau bahkan Rumah Sakit dan dirawat
secara baik oleh anggota yang sehat. Keluarga meyakini bahwa sehat adalah
kenikmatan dan sakit adalah cobaan dari Tuhan yang harus dihadapi dengan
berusaha mencari pengobatan.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. A.S memiliki 1 anak permpuan berusia 10 tahun duduk di bangku
sekolah dassar kelas 5, Saat ini Nt. T sedang mengandung anak kedua yang
berusia 36 – 37 minggu.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. A.S secara ekonomi telah mampu memenuhi kebutuhan hidup
keluarga sehari-hari. Namun keluarga Tn. A.S belum mempunyai tabungan untuk
persiapan masa.
E. TUGAS PERAWATAN KELUARGA
1. Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga belum mengenal masalah kesehatan dalam keluarganya yaitu tentang
peningkatan tekanan darah Ny. T yang dirasakan semenjak hamil. Keluarga Tn.
A.S hanya dapat mengenal masalah – masalah gangguan kesehatan yang
sederhana seperti, diare, muntah, maag, dan demam.
2. Mengambil Keputusan untuk Mengatasi masalah
Keluarga belum dapat mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarganya
yang menderita hipertensi dan bagaimana caranya agar Ny. T tekanan darahnya
normal serta mampu melahirkan dengan selamat.
3. Merawat Anggota Keluarga yang sakit
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang menderita hipertensi
masih sangat terbatas, belum sampai pada upaya pencegahan persalinan ber
resiko.
4. Memelihara Lingkungan
Keluarga mengatakan setiap hari bersih – bersih, menyapu rumah dan halaman,
adapun sampah kadang di bakar kadang di angkut petugas.
5. Menggunakan dan Memanfaatkan Fasilitas Layanan Kesehatan
Cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan belum optimal. Keluarga hanya
datang ke Puskesmas atau praktek dokter terdekat jika ada anggota keluarga
yang dianggap sakit serius.
F. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stress Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
Stressor Jangka Pendek
Keluarga berharap agar Ny. T cepat sembuh dan normal tekanan darahnya
Stressor Jangka Panjang
Keluarga mengatakan takut dengan kondisi penyakit yang di derita Ny. T dan
menghawatirkan kondisi janin yang di kandungnya serta proses
persalinannya nanti. Keluarga berharap agar Ny. T dapat segera pulih dan
terkontrol darah tingginya dan berharap seluruh anggota keluarga selalu
sehat.
2. Kemampuan Koping Keluarga
Keluarga memberikan respon pada stresor dengan berusaha mencari pertolongan
tenaga kesehatan jika ada anggota keluarganya yang sakit. Dan apabila ada
permasalahan Tn. A.S selalu menyampaikan dan merundingkannya dengan
keluarga.
3. Strategi Koping yang Digunakan
Bila ada permasalahan, baik Tn. A.S maupun Ny. T berusaha mencari
pemecahannya dengan dimusyawarahkan bersama.
4. Strategi Adaptasi Fungsional
Jika ada masalah sejauh ini tidak pernah muncul strategi yang disfungsional dalam
keluarga Tn. A.S.
G. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
1. Pemeriksaan fisik pada Keluarga
No Pemeriksaan Tn. A.S An. A
1 Penampilan Bersih dan Sehat Bersih dan Sehat
2 Kesadaran dan keadaan umum Compos Mentis Compos Mentis
3 Tanda-tanda Vital Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu BB
120/80 mmHg 84 x/mnt 20 x/mnt 36,5 0C 60 Kg
110/70 mmHg 80 x/mnt 24 x/mnt 36,2 0C 36 Kg
4 Kepala Bentuk Rambut
Kulit kepala
Simetris Distribusi merata, warna hitam Tidak ada luka, tampak bersih
Simetris Distribusi merata, warna hitam Tidak ada luka, tampak bersih
5 Mata Bentuk Konjungtiva Sclera Fungsi penglihatan
Simetris Tidak anemis Tidak ikteric Baik
Simetris Tidak anemis Tidak ikteric Baik
6 Hidung Bentuk hidung Fungsi penciuman
Simetris Fungsi Penciuman baik
Simetris Fungsi Penciuman baik
7 Telinga Bentuk Fungsi pendengaran
Simetris Fungsi pendengaran baik
Simetris Fungsi pendengaran baik
8 Mulut dan Tenggorokan Bentuk Bibir Gigi
Simetris Mukosa lembab Tidak ada caries dan gigi tanggal
Simetris Mukosa lembab Tidak ada caries dan gigi tanggal
9 Leher Bentuk JVP KGB Pergerakan
Simetris Tidak meninggi Tidak membesar Bebas
Simetris Tidak meninggi Tidak membesar Bebas
10 Dada Pergerakan Bunyi nafas Bunyi jantung
Simetris Vesikuler Regular
Simetris Vesikuler Regular
No Pemeriksaan Tn. A.S An. A
11 Abdomen / Perut Bentuk Bising usus
Datar lembut 12 x / menit
Datar lembut 5 x / menit
12
Ekstrimitas Atas
Pergerakan Bawah
Pergerakan
Kekuatan otot
Pergerakan bebas Pergerakan bebas 5 5 5 5
Pergerakan bebas Pergerakan bebas 5 5 5 5
13 Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2. Pemeriksaan Pada Individu yang Sakit
a) Pemeriksaan Khusus Ibu Hamil
(1) Riwayat Ginekologi
(a) Riwayat Menstruasi
Siklus haid 28 hari, teratur, lamanya 3-4 hari, 1 hari mengahabiskan
pembalut 1-2 buah, Ny. T menarche saat usia 15 tahun.
(b) Riwayat Perkawinan
Ny. T pertama kali menikah saat usia 19 tahun lama pernikahannya
dan suaminya berusia 28 tahun usia pernikahannya sekarang sekitar
11 tahun.
(c) Riwayat KB
Ny. T mengatakan setelah kelahiran anak pertamanya ia
menggunakan alat kontrasepsi IUD yang 8 tahun yaitu coper T. Saat
dikaji ia sudah mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi dari bidan, Ny.
T belum memutuskan alat kontarsepsi apa yang akan ia pakai setelah
melahirkan.
(2) Riwayat Obstetri
(a) Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
Ny. T mengatakan kehamilan pertamanya tidak ada keluhan-
keluahan, mendapatkan imunisasi TT 2 kali, melahirkan normal
spontan di bidan praktek 10 tahun yang lalu. Dengan berat badan
bayi 3000gram dan panjang badan 50 cm , jenis kelamin perempuan
dan langsung menangis kuat
(b) Riwayat Kehamilan Sekarang
Gravida 2 Partus 1 abortus tidak ada hamil 36-37 minggu, HPHT 06-
11-2013, taksiran persalinanya 13-08-2014 , ia melakukan
pemeriksaan kehamilannya pertama saat usia kehamilannya 2 bulan
ke bidan swasta, ia memeriksakan kehamilannya rutin tiap 1 bulan
sampai usia kehamilan 6 bulan, kemudian 2 bulan sekali saat usia
kehamilannya 9 bulan sampai sekarang jumlah pemeriksaannya
sudah 10 kali, ia sudah mendapatkan imunisasi TT 2 x. Ny. T
mengatakan akhir-akhir ini sering mengeluh BAK dan mulas-mulas,
Ny. T juga mengeluh pusing, kaki menjdai bengkak. Ny. T
mengatakan hipertensi merupakan penyakit peningkatan tekanan
darah, penyebabnya adalah keturunan, serta tanda dan gejalanya
adalah pusing. Ny. T mengatakan selama memeriksakan
kehamilannya di awal – awal tidak terjadi peningkatan tekanan darah
namun semenjak usia kehamilannya menginjak 8 bulan tekanan
darahnya meningkat disertai bengkak pada kedua kakinya, Ny. T
mengatakan ini pengalaman nya yang pertama kali karena pada saat
kehamilannya yang pertama tidak mengalami hal demikian. Ny. T
mengatakan tidak tahu penyebab peningkatan tekanan darahnya, Ny.
T hanya di beritahu bidan untuk mengurangi asupan garam. Ny. T
mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita hipertensi.
Ny. T mengatakan selalu membersihkan payudara pada saat mandi,
Ny. T juga mengatakan tidak tahu mengenai senam hamil. Ny. T
mengatakan dia mengetahui tanda-tanda menjelang kelahiran yaitu
sering BAK, mulas yang terus menerus, dan ia juga mengatakan
mengetahui teknik untuk mengurangi nyeri pada saat persalinan yaitu
dengan tarik nafas dan mengusap-ngusasp bagian punggung. Ny. T
berencana akan melahirkan di bidan swasta yaitu Klinik bersalin Teja
Fatimah dan berharap tidak terjadi kesulitan pada saat persalinannya
dan dapat berjalan dengan lancar.
b) Pemeriksaan Fisik Individu yg sakit
No Pemeriksaan Ny. T
1 Penampilan Bersih dan Sehat
2 Kesadaran dan keadaan umum Compos Mentis
3 Tanda-tanda Vital Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu BB
150 / 90 mmHg 88 x/mnt 20 x/mnt 36,5 0C 68 Kg
No Pemeriksaan Ny. T
4 Kepala Bentuk Rambut
Kulit kepala
Simetris Distribusi merata, warna hitam Tidak ada luka, tampak bersih
5 Mata Bentuk Konjungtiva Sclera Fungsi penglihatan
Simetris Tidak anemis Tidak ikteric Baik
6 Hidung Bentuk hidung Fungsi penciuman
Simetris Fungsi Penciuman baik
7 Telinga Bentuk Fungsi pendengaran
Simetris Fungsi pendengaran baik
8 Mulut dan Tenggorokan Bentuk Bibir Gigi
Simetris Mukosa lembab Tidak ada caries dan gigi tanggal
9 Leher Bentuk JVP KGB Pergerakan
Simetris Tidak meninggi Tidak membesar Bebas
10 Dada Pergerakan Bunyi nafas Bunyi jantung
Simetris Vesikuler Regular
11 Payudara Bentuk
Simetris, membesar dan bengkak, areola mamae hitam kecoklatan pada saat di pijit keluar asi warna bening
12 Abdomen / Perut Bentuk Bising usus Leopold
Cembung lembut 12 x / menit Leopold I: Tinggi fundus uteri pertengahan
prosesus xifoideus dan pusat, saat diukur dengan
cara Mc. Donald 28 cm, lingkar perut 94 cm, usia
kehamilan 36-37 minggu.
Leopold II: Letak punggung disebelah kanan dan
bagian-bagian kecil terabadisebelah kiri,
denyut jantug janin + teratur 140x / menit.
No Pemeriksaan Ny. T Leopold III: Bagian terendah ( kepala )sudah
masuk ke pintu atas panggul
Leopold IV : Convergent sebagian kecil bagian
terendah sudah masuk ke pintu atas panggul
3/5
13 Perineum Vagina tampak bersih, tidak terdapat keputihan,
disekitar daerah pantat terdapat bekas garukan, klien
mengganti celana dalamnya setiap habis mandi.
14 Ekstrimitas Atas
Pergerakan Bawah
Pergerakan
Kekuatan otot
Pergerakan bebas Pergerakan bebas 5 5 5 5 Pada ekstermitas bawah tampak oedema pada saat di palpasi oedema ( ++ )
15 Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan protein urine hasil ( - )
H. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN
Keluarga Tn. A.S mengatakan senang bila ada petugas kesehatan yang melakukan
kunjungan rumah . keluarga sangat berharap masalah yang berhubungan dengan
kesehatan yang dialami keluarga dapat teratasi dengan diberikannya informasi yang
dibutuhkan oleh keluarganya serta keluarga berharap agar Ny. T dapat melahirkan
dengan normal dan seelamat. Keluarga berharap agar selalu ada petugas kesehatan
yang berkunjung ke rumah untuk meningkatkan kesehatan seluruh anggota keluarga.
Bandung, September 2014
Mahasiswa
Sri Atun, S.Kep
ANALISA DATA
Nama Klien : Ny. T
NO KELOMPOK DATA MASALAH ETIOLOGI
1 DS :
Ny. T mengatakan suka pusing
Ny. T mengatakan takut akan
proses persalinannya
DO :
Ny. T tampak lemah dan nyeri
Ny. T tampak cemas saat
mengatakan keluhannya
G2 P1 A0 Hamil 36-37 minggu
HPHT 06-11-2013
TD : 150/100 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 20 x/mnt
R : 36,3 0C
BB : 68 Kg
Oedema Extermitas bawah
( ++ )
Protein Urine ( - )
Resiko tinggi terjadinya penyulit pada saat persalinan.
Ketidakmampuan keluarga dalam memgenal masalah kesehatan pada ibu hamil resiko tinggi.
2 DS :
Klien mengatakan pusing dan
kedua kakinya bengkak
Klien mengatakan tidak tahu
tentang hipertensi
Keluarga tidak bisa
menyebutkan saat ditanya
mengenai pengertian, tanda
dan gejala dari hipertensi
Keluarga tidak dapat
menyebutkan penyebab
terjadinya hipertensi.
Keluarga tidak dapat
menyebutkan faktor yang
mempengaruhi masalah
hipertensi
Gangguan rasa
nyaman nyeri
kepala
Ketidaktahuan
keluarga mengenal
dan merawat keluarga
hamil dengan
preeklampsia
Keluarga mengatakan tidak
tahu akibat hipertensi
Keluarga mengatakan tidak
tahu cara melakukan
perawatan pada klien hamil
dengan hipertensi
Keluarga hanya diam ketika
ditanya tentang sarana apa
saja yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah Ny. T
Ny. T mengatakan tidak tahu
makanan apa yang harus
dihindari
DO :
TD : 150/100 mmHg
N : 88 x/mnt
S : 20 x/mnt
R : 36,3 0C
BB : 68 Kg
Oedema Extermitas bawah
( ++ )
Protein Urine ( - )
Keluarga tidak bisa menjawab
ketika ditanya bahaya
hipertensi terhadap sistem
tubuh lain terutama dengan
kondisi kehamilan Ny. T
Keluarga tidak mengetahui
bahaya proses persalinan
dengan ibu Hipertensi
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Resiko tinggi terjadinya penyulit pada saat persalinan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam memgenal masalah kesehatan pada ibu hamil
resiko tinggi dengan preeklampsia.
2. Gangguan Rasa nyaman Nyeri akibat hipertensi pada Ny. T berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal dan merawat keluarga preeclampsia dengan
hipertensi dalam kehamilan
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
( BAILON DAN MAGLAYA, 1978 )
1. Resiko tinggi terjadinya penyulit pada saat persalinan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu hamil resiko
tinggi.
NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN JUSTIFIKASI
1 Sifat masalah
Skala:
Aktual
(tidak/kurang
sehat)
Ancaman
kesehatan
Keadaan
sejahtera
3
2
1
1
3 / 3 x 1 = 1
Aktual, Keluarga
belum mengetahui
cara merawat
anggota keluarga
yang mempunyai
penyakit
preeklampsia
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala:
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2
1 / 2 x 2 = 1
Mudah, Keluarga
belum memiliki
pengetahuan yang
cukup tentang cara
merawat penyakit
hipertensi dan
preeclampsia
dalam kehamilan
sumber dan
tindakan untuk
memecahkan
masalah dapat di
jangkau oleh
keluarga
3 Potensial masalah
untuk dicegah
Skala:
Tinggi
Cukup
3
2
1
1
3 / 3 x 1 = 1
Tinggi, Keluarga
mau diajak kerja
sama dan anggota
keluarga
mendukung dan
perduli terhadap
Rendah anggota keluarga
yang sakit
4 Menonjolnya masalah
Skala:
Masalah berat,
harus segera
ditangani
Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani
Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1
2 / 2 x 1 = 1
Masalah Berat,
Keluarga
menyadari penyakit
hipertensi dapat
menyebabkan
komplikasi ke struk
dan butuh
penanganan
segera
TOTAL JUMLAH SKORE 4
2. Resiko terjadi komplikasi penyakit akibat hipertensi pada Ny. T berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal dan merawat keluarga dengan hipertensi dalam
kehamilan
NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN JUSTIFIKASI
1 Sifat masalah
Skala:
Aktual
(tidak/kurang
sehat)
Ancaman
kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1
2 / 3 x 1 = 0,6
Ancaman
kesehatan, yang
memerlukan
tindakan yang
cepat dan tepat
untuk menghindari
bahaya lebih
lanjut karena
masalah yang
terjadi dapat
semakin berisiko
apabila tidak
segera ditangani
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala:
Mudah
Sebagian
2
1
2
2 / 2 x 1 = 2
Tindakan mudah
dilakukan tetapi
risiko komplikasi
bisa terjadi
mengingat klien
Tidak dapat 0 dan keluarga tidak
mengetahui cara
pencegahan
3 Potensial masalah
untuk dicegah
Skala:
Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1
3 / 3 x 1 = 1
Masalah dapat
dicegah jika klien
merubah
kebiasaan makan
klien dan
mengikuti anjuran
dari petugas
kesehatan
4 Menonjolnya masalah
Skala:
Masalah berat,
harus segera
ditangani
Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani
Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1
2 / 2 x 1 = 1
Keluarga
menyadari adanya
masalah yang
harus di tangani
TOTAL JUMLAH SKORE 4,6
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA BERDASARKAN SKALA PRIORITAS
1. Gangguan Rasa nyaman Nyeri akibat hipertensi pada Ny. T berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal dan merawat keluarga dengan preeklampsia
dalam kehamilan
2. Resiko tinggi terjadinya penyulit pada saat persalinan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam memgenal masalah kesehatan pada ibu hamil
resiko tinggi yaitu preeklampsia.
FAMILY COPING INDEX
Legend : Coping Capacity
1. Poor ( Totally unable to manage family care)
2. Fair
3. Satisfactory
4. Good
5. Excellent (able to handle care without help from community sources)
Areas 1 2 3 4 5 Justification Statement
Physical indepedence √
Therapeutic competence √
Knowledge of health condition √
Aplication of principles Of
general hygiene
√
Health attitudes √
Emotional competence √
Family living √
Physical environment √
Use of community facilities √
Score total for coping capacity = .................................
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. A.S
Nama anggota keluarga yang sakit : Ny. T
Tgl No No DX
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
04
Agus
tus
2014
1 DX 1 Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 minggu
maka Tidak
terjadi
komplikasi akibat
hipertensi
Setelah 3x30’, keluarga
mampu:
1. Mengenal masalah
hipertensi dengan:
1.1. Menyebutkan
pengertian
hipertensi
1.2. Menyebutkan
penyebab
hipertensi dan
faktor pemicu
hipertensi
1.1. Respon verbal
(menyebutkan
pengertian
hipertensi)
1.2. Respon verbal
(menyebutkan
minimal 3 faktor
penyebab
hipertensi dan
faktor
pemicunya)
1.1. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan
darah melebihi normal (sistolik >160 mmHg dan
diastole >95 mmHg)
1.2. Faktor penyebab hipertensi adalah:
a. Penuaan
b. Merokok
c. Sering memakan makanan berlemak
d. Sering minum kopi
e. Stress/ banyak pikiran
Faktor pemicu hipertensi:
a. Yang tidak dapat dikontrol seperti usia, jenis
1.1
Kaji sejauh
mana
keluarga
memahami
pengertian
hipertensi
Berikan
pujian atau
respon positif
terhadap
ungkapan
yang tepat
Diskusikan/
informasikan
1.3. Menyebutkan
tanda dan gejala
hipertensi
1.3. Respon verbal
(menyebutkan
minimal 5 tanda
dan gejala
hipertensi)
kelamin, dan keturunan
b. Yang dapat dikontrol: kegemukan, kurang
olahraga, merokok, konsumsi alcohol, konsumsi
garam , dan kolesterol tinggi
1.3. Tanda dan gejala hipertensi :
a. Sakit kepala/ pusing
b. Sukar tidur
c. Telinga berdengung
d. Mata terasa berat dan pandangan kabur
e. Mudah lelah
f. Dada berdebar
g. Berat pada tengkuk
dengan
keluarga
tentang
pengertian
hipertensi
yang tepat
1.2
Diskusikan/
berikan
informasi
kepada
keluarga
tentang :
a. Penyebab
hipertensi
b. Faktor
pemicu
hipertensi
1.3
Diskusikan
dengan
keluarga
tentang tanda
dan gejala
hipertensi
Tanyakan
pada klien,
gejala apa
saja yang
dirasakan
oleh klien
sesuai
dengan materi
penyuluhan
Beri
reinforcement
positif bila ada
tanda dan
gejala yang
dirasakan
mirip
2. Mengambil keputusan
untuk menanggulangi
hipertensi dengan:
1.1 Menyebutkan
akibat hipertensi
2.1 Respon verbal
(menyebutkan
minimal 3 akibat
hipertensi)
2.1 Akibat hipertensi :
a. Stroke
b. Perdarahan
c. Gagal jantung
d. Gagal ginjal
e. Gangguan pada mata
f. Penyempitan pembuluh darah
2.1
Diskusikan
pada klien
tentang akibat
yang muncul
dari hipertensi
Observasi
respon klien
1.2 Keluarga
mengatakan mau
menanggulangi
hipertensi
2.2 Respon verbal
(mengatakan
mau
menanggulangi
hipertensi
2.2 Adanya kesdaran untuk mengambil keputusan dalam
menyelesaikan hipertensi
setelah
mengetahui
akibat
hipertensi
2.2
Berikan
motivasi dan
dorongan
agar keluarga
mau
menanggulan
gi masalah
hipertensi
3. Memodifikasi
lingkungan
3.1 Respon verbal
(keluarga) dapat
menyebutkan
lingkungan yang
aman)
3.1 Lingkungan yang aman meliputi:
a. Pencahayaan yang tidak terlalu terang atau tidak
terlalu gelap
b. Lantai tidak licin, jika menggunakan karpet tepinya
direkatkan
c. Benda-benda tidak berserakan
d. Perabot rumah tangga diletakkan teratur
e. Kursi atau tempat tidur tidak terlalu tinggi
f. Permukaan tangga datar dan tepinya diberi tanda
g. Pinggir kamar mandi diberi pegangan, lantai kamar
mandi tidak licin, toilet tidak terlalu tinggi
h. Alat dapur dan kompor aman
Beri informasi
kepada
keluarga
tentang
lingkungan
yang aman
bagi klien.
Diskusikan
dengan
keluarga
tentang
lingkungan
yang aman
bagi klien.
Tanyakan
kembali
kepada
keluarga
tentang
lingkungan
yang aman
bagi klien.
Berikan
reinforcement
positif bila
keluarga
mampu
menyebutkan
kembali
lingkungan
yang aman
bagi klien.
4. Memanfaatkan
pelayanan kesehatan
yang ada
4.1. Respon verbal
(keluarga dapat
menyebutkan
pentingnya
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan yang
ada)
4.2. Respon
4.1. Pentingnya memanfaatkan pelayanan kesehatan:
a. Mendapatkan pengobatan yang tepat dan benar
b. Mencegah komplikasi lebih lanjut
c. Dapat berkonsultasi langsung dengan petugas
kesehatan sehingga klien memperoleh informasi
yang benar
d. Dapat obat yang tepat dan dosisnya sesuai dengan
sakit yang dialami
Mendiskusikan
dengan
keluarga
tentang
pentingnya
pemeriksaan
ulang serta
pemeriksaan
diri dan
nonverbal
(keluarga
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan yang
ada)
keluarga ke
pelayanan
kesehatan
Memotivasi
keluarga untuk
membawa
seluruh
anggota
keluarga untuk
melakukan
check-up atau
kontrol ke
pelayanan
kesehatan
04
Agus
tus
2014
2
Dx 2
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1 minggu
maka gangguan
rasa nyaman
nyeri dapat
teratasi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3-4 x
kunjungan, keluarga
mampu Merawat anggota
keluarga dengan hipertensi
dengan kriteria hasil :
1.1 Menyebutkan
perawatan anggota
keluarga yang
hipertensi
1.2 Menyebutkan prinsip
1.1 Respon verbal
(menyebutkan
minimal 3 cara
perawatan
hipertensi)
1.2 Respon verbal
1.1 Perawatan hipertensi:
a. Istirahat yang cukup, hindari kerja berat.
b. Saat pusing muncul, jangan melakukan aktifitas
c. Hindari hal-hal yang dapat mengakibatkan jatuh
d. Kontrol tekanan darah secara teratur ke
pelayanan kesehatan yang ada
e. Berobat ke dokter bila keadaan bertambah parah
f. Menggunakan obat-obatan tradisional: bawang
putih, mentimun, mengkudu, daun seledri yang
tidak berdampak pada kehamilan
1.2 Prinsip diet hipertensi :
1.1
Berikan
informasi
tentang cara
perawatan
anggota
keluarga
dengan
hipertensi
Tanyakan
pada klien
bagaimana
diet dan makanan
yang harus dihindari
oleh penderita
hipertensi
(menyebutkan
minimal 3 jenis
makanan yang
harus dihindari
pada penderita
hipertensi)
a. Makanan beraneka ragam dengan gizi seimbang
b. Jumlah garam yang dikonsumsi sesuai kebutuhan
penderita (¼ - ½ sendok perhari)
Makanan yang harus dihindari klien :
a. Makanan berlemak tinggi (otak, paru, minyak
kelapa, gajih)
b. Makanan yang diolah dengan garam natrium
(biscuit, craker, keripik)
c. Makanan dan minuman kaleng (sarden, sosis,
kornet, soft drink)
d. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan, ikan
asin, pindang, udang kering, telur asin, selai)
e. Susu full cream, mentega, margarine, keju,
mayonaise)
f. Bumbu-bumbu (saus, tauco, penyedap)
g. Makanan dan minuman yang mengandung alohol
(tape, duren, minuman beralkohol)
cara
perawatan
hipertensi
sesuai materi
yang
diberikan
Berikan
reinforcement
positif
1.2
Tanyakan
pada klien
tentang
makanan apa
saja yang
harus dihindari
penderita
hipertensi
Berikan
reinforcement
positif atas
jawaban yang
tepat
Diskusikan
dengan klien
tentang prisip
diet pada
penderita
hipertensi
Setelah 3x30’, keluarga
mampu:
1.3 Mengenal masalah
preeklampsia
dengan:
Menyebutkan
pengertian
Preeklampsia
1.4 Menyebutkan
penyebab
preeklampsia dan
faktor pemicu
Preeklampsia
1.5 Menyebutkan tanda
dan gejala
1.3 Respon verbal
(menyebutkan
pengertian
Preeklampsia)
1.4 Respon verbal
(menyebutkan
minimal 3 faktor
penyebab
Preeklampsia
dan faktor
pemicunya)
1.5 Respon verbal
(menyebutkan
1.3 Pengertian Preeklampsia
Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul
pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang
terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema,
tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler
atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya
biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28
minggu atau lebih.
1.4 Penyebab preeclampsia
Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna
diperkirakan adanya racun di dalam darah ibu hamil.
Meski teori ini sudah dibantah, tetapi penyebab pre-
eklamsia hingga kini belum diketahui. Penyebab lain
yang diperkirakan terjadi, adalah :
a. Kelainan aliran darah menuju rahim.
b. Kerusakan pembuluh darah.
c. Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.
d. Diet atau konsumsi makanan yang salah
1.5 Tanda dan gejala preeclampsia
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam
Kaji sejauh
mana
keluarga
memahami
pengertian
preeklampsia
Berikan
pujian atau
respon positif
terhadap
ungkapan
yang tepat
Diskusikan/
informasikan
dengan
keluarga
tentang
pengertian
Preeklampsia
yang tepat
dan cara
penanganan
serta
1.6 Menyebutkan factor
resiko terjadinya
preeclampsia
minimal 5 tanda
dan gejala
Preeklampsia)
1.6 Secara verbal
mampu
menjelaskan
factor resiko
terjadinya
preeclampsia
urutan : pertambahan berat badan yang berlebihan,
diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria.
Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala –
gejala subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan
gejala sebagai berikut :
a. sakit kepala di daerah prontal.
b. diplopia, penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada
cahaya silau.
c. nyeri di daerah epigastrium.
d. mual atau muntah.
Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre
eklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk
bahwa eklampsia akan timbul.
1.6 Faktor resiko terjadinya preeclampsia
Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang
pertama kali, kehamilan di usia remaja dan kehamilan
pada wanita diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain
adalah :
a. Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis
sebelum kehamilan.
b. Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.
c. Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara
perempuan.
d. Kegemukan/obesitas.
penanggulan
gannya
1.7 Menjelaskan tentang
pencegahan dan
penanganan
preeklampsia
1.7 Secara verbal
mampu
menjelaskan
pencegahan dan
penanganan
preeklampsia
e. Mengandung lebih dari satu orang bayi.
f. Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus
atau rematoid arthritis.
1.7 Pencegahan dan Penanganan Preeklampsia
a. Diet yang tepat dan sesuai
b. Periksalah kehamilan secara teratur, untuk
mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklamsia
yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan
dokter menyarankan terapi yang tepat untuk ibu
dan janinnya.
c. Perbanyak minum
d. Bed rest
e. Pengobatan sesuai anjuran dokter
f. Control teratur
Tujuan Umum :
Tidak terjadi
penyulit saat
Persalinan
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan
penyuluhan selama 30
menit keluarga mengenal
masalah kehamilan risiko
tinggi dengan kriteria
evaluasi keluarga dapat :
1. Menjelaskan kembali
pengertian risiko tinggi
kehamilan
2. Menyebutkan kembali
3 dari 5 jenis
kehamilan risiko tinggi.
Respon verbal 1. Kehamilan risiko tinggi adalah suatu keadaan pada
ibu hamil yang perlu diwaspadai karena terdapat salah
satu faktor risiko yang mungkin berpengaruh terhadap
timbulnya kesulitan pada kehamilan atau persalinan.
2. Jenis kehamilan risiko tinggi yaitu :
- Ada penyulit pada kehamilan sebelumnya (persalinan
lama, kelahiran caesarian, posisi janin abnormal,
hipertensi karena kehamilan, perdarahan).
- Kelainan anatomis
- Gangguan metabolisme dan endokrin (diabetes,
gangguan tiroid)
- Gangguan kardiovaskuler (hipertensi, penyakit jantung
bawaan)
1. Berikan
penyuluhan
tentang risiko
tinggi
kehamilan.
2. Berikan
penyuluhan
tentang jenis
kehamilan
risiko tinggi.
3. Berikan
penjelasan
mengenai
3. Menjelaskan kembali 3
dari 7 faktor yang
termasuk kehamilan
risiko tinggi.
4. Membandingkan
keadan ibu hamil
berisiko tinggi dengan
keadaan yang normal
(standar)
5. Menerima keadaan
anggota keluarga yang
sakit/ kurang sehat
yaitu kehamilan risiko
Menyebutkan 3 dari 6
tanda dan bahaya dari
kehamilan risiko tinggi.
6. Menyebutkan kembali
alternatif untuk
mengatasi masalah
kehamilan risiko tinggi
7. Mengambil keputusan /
tindakan yang tepat
untuk mengatasi
masalah kehamilan
risiko tinggi tinggi
- Ganggaun darah { anemia dimana hb kurang dari 10
gr %,
3. Faktor Yang temasuk kehamilan risiko tinggi adalah
- Umur ibu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
- Jumlah anak lebih dari 4 orang
- Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan
kurang dari 2 tahun
4. Pada ibu hamil risiko tinggi ditemukan anemia, lingkar
lengan atas kurang dari 23,5 cm. Sedangkan pada
keadaan normal tidak ditemukan anemia, lingkar
lengan atas 23,5 cm lebih.
5. Kondisi ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi. dapat
diterima di keluarga.
faktor yang
termasuk
kehamilan
risiko tinggi.
4. Bandingkan
hasil
pemeriksaan
pada ibu
hamil risiko
tinggi
kehamilan
dengan
kondisi fisik
ibu hamil
normal.
(standar).
5. Berikan
kesempatan
pada
keluarga
untuk
menerima
keadaan
anggota
keluarga
yang sakit/
kurang sehat
yaitu an
Berikan
penyuluhan
mengenai
tanda dan
bahaya
kehamilan
risiko tinggi
6. Berikan
alternatif
penyelesaian
masalah
kehamilan
risiko tinggi
7. Berikan
kesempatan
pada
keluarga
untuk
memilih dan
memutuskan
alternatif
penyelesaian
terhadap
kehamilan
risiko tinggi
emia pada
ibu hamil
8. Tanda dan
bahaya
kehamilan
dengan risiko
tinggi yaitu :
- Muntah
terus
menerus
dan tidak
bisa makan
- Perdarahan
waktu hamil
meskipun
hanya
sedikit
- bengkak
pada tangan
dan wajah
- Tekanan
darah tinggi
- Pusing
- Mata
berkunang
kunang
- Demam
tinggi lebih
dari 2 hari
- keluar
cairan
berlebih
lewat jalan
lahir dan
kadang
berbau
keluar
cairan
ketuban
sebelum
waktunya
- Letak
lintang atau
sungsang
pada
kehamilan
tua
- Ibu hamil
mengidap
penyakit
kronis yang
menyertai
seperti TBC,
jantung,
kencing
manis
- Anemia
berat Hb< 8
gr %.
9. Alternatif
penyelesaian
masalah
untuk
mencegah
kehamilan
dengan risiko
tinggi yaitu
dengan :
- Memeriksak
an
kehamilan
sedini
mungkin
secara
teratur ke
posyandu,
puskesmas,
rumah sakit,
bidan atau
dokter
praktek
setidaknya 4
kali selama
masa
kehamilan
- Dapatkan
imunisasi
TT (tetanus
toksoid) 2
kali
- Segera ke
posyandu
puskesmas,
rumah sakit,
bidan
terdekat bila
ditemukan
tanda-tanda
kehamilan
dengan
risiko tinggi.
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. T
TGL NO DX
IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
04
Agust
su
2014
1 Membina hubungan saling percaya
Menjelaskan maksud dan tujuan
pertemuan
Menanyakan kepada klien dan
keluarga apa yang diketahuinya
tentang hipertensi
Menanyakan kepada klien dan
keluarga apa yang diketahuinya
tentang hipertensi kaitannya
dengan kehamilan
Menjelaskan kepada klien dan
keluarga tentang pengertian dan
penyebab hipertensi pada
kehamilan
Menjelaskan tentang tanda dan
gejala hipertensi dan
penanganannya
Menanyakan kepada klien gejala
yang dirasakan bila tekanan
darahnya naik
Menjelaskan kepada klien dan
keluarga makanan apa saja yang
boleh dikonsumsi dan yang
dilarang untuk dikonsumsi
Memotivasi klien dan keluarga
untuk menerapkan pola hidup
sehat
Menanyakan kepada klien dan
keluarga akibat lanjut bila
hipertensi tidak diobati
Memberikan reinforcemen yang
positif atas keberhasilan keluarga
Menjelaskan kepada keluarga
S : Keluarga mengatakan tidak tahu
pengertian penyakit hipertensi
Keluarga mengatakan senang
diberikan penyuluhan tentang
hipertensi
O :
Keluarga mampu
menyebutkan 3 dari 6
gejala hipertensi
Keluarga antusias
mendengar dan aktif
bertanya seputar materi
penyuluhan
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Atun
akibat/ dampak lanjut dari
hipertensi
Memotivasi keluarga untuk terlibat
dalam perawatan klien di rumah
07
Agust
us
2014
2 Mendiskusikan dengan keluarga cara
merawat Ny. T yang mempunyai
penyakit hipertensi dalam kondisi hamil
dengan
Mengurangi asupan garam dan
lemak
Mengurangi asupan alkohol
Berhenti merokok
Menurunkan berat badan bagi yang
kegemukan
Olahraga teratur ( senam Hamil )
Menghindari stress dan Istirahat
Hidup tenang
Melakukan terapi musik
Tidak melakukan kegiatan yang
terlalu berat
Kontrol kehamilan secara teratur
S : Keluarga mengatakan mau
berusaha menjaga dan merawat
anggota keluarga yang
mengalami hipertensi dalam
kehamilan
O : Tampak keinginan keluarga
untuk menjaga dan merawat
anggota keluarganya
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Atun
10
Agust
us
2014
1 Memberikan pendidikan kesehatan
tentang :
Pengertian preeclampsia
Penyebab preeclampsia
Tanda dan gejala preeclampsia
Factor resiko terjadinya
preeclampsia
Cara pencegahan dan
penanggulangan preeklampsia
S : Klien dan keluarga mengatakan
mengerti tentang apa yang telah
di jelaskan petugas
O : Klien dan keluarga mengatakan
akan mengikuti anjuran petugas
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Atun
2 Mendiskusikan bersama keluarga
prinsip diet dan makanan yang harus
dihindari pada penderita hipertensi :
Makanan yang beraneka ragam
dengan gizi yang seimbang
Jenis makanan disesuaikan
denagn kondisi penyakit
Jumlah garam sesuai kebutuhan
S :
Keluarga mengatakan akan
mengurangi garam dan
makanan yang berlemak
Keluarga mengatakan akan
menjaga pola hidup yang sehat
dengan makan makanan yang
bergizi dan seimbang
penderita
(1/4 – ½ sendok teh perhari)
Makanan yang harus dihindari :
Makanan yang berlemak tinggi
( otak, paru, minyak kelapa, dlln)
Makanan yang diolah
menggunakan garam natrium
( biskuit, krakers, kripik,dlln)
Makanan dan minuman dalam
kaleng ( sosis, sarden, kornet, soft
drink)
Makanan yang diawetkan
( dendeng, asinan, ikan asin, udag
asin telur asin, dlln)
Susu ful cream, mentega,
margarin, keju, mayonaise)
Bumbu dapur seperti tauco, saus,
penyedap
Alkohol ( makanan yang
mengandung banyak alkohol
seperti durian)
O :
Klien dan keluarga tampak
antusias bertanya dan sharing
tentang masalah kesehatan
yang dihadapi di keluarganya
Keluarga dapat menyebutkan
cara merawat yang menderita
hipertensi
Keluarga dapat menyebutkan
diet pada penderita hipertensi
Klien tampak senang dan selalu
bertanya tentang kesehatannya
A : Masalah sudah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
12
Agust
us
2014
Mengontrol klien dan keluarga
Mengobservasi tanda – tanda vital
Menanyakan kembali kepada klien
dan keluarga tentang apa itu
hipertensi dan hal – hal yang
berkaitan dengan hipertensi
Mengontrol kegiatan yang sudah
dilakukan klien dan keluarga dalam
mengurangi dan mencegah
terjadinya komplikasi akibat
hipertensi
Menanyakan kembali diet yang
baik untuk penderita hipertensi
Menanyakan kembali bahaya rokok
bagi kesehatan
S :
Klien dan keluarga mengatakan
sudah melakukan anjuran yang
diberikan perawat
Klien mengatakan rajin
berolahraga yaitu jalan – jalan
sekitar rumahnya
Klien mengatakan control
teratur ke Rumah Bersalin
Klien dan keluarga mengatakan
akan melahirkan dan telah
mempersiapkan segala
sesuatunya untuk proses
persalinan anak keduanya
O :
Klien dan keluarga menjelaskan
tentang hipertensi dengan
Atun
benar
TD klien 130 / 90 mmHg
Klien tampak segar
Klien menjawab pertanyaan
tentang diet bagi penderita
hipertensi dengan benar
A : Masalah Terastasi
P : Hentikan Intervensi
18
Agust
us
2014
2 Mengontrol klien dan keluarga
Mengobsrvasi tekanan tarah
Mengobservasi bayi baru lahir
Memberikan penyuluhan tentang
perawatan bayi baru lahir
Memberikan pendidikan kesehatan
tentang ASI eklusif
Memberikan pendidikan kesehatan
tentang nutrisi pada ibu nifas
S :
Klien mengatakan telah
melahirkan putri keduanya pada
tgl 16 Agustus 2014 dengan BB:
3100gr dan PB 49 cm dalam
kondisi sehat dan normal di RB
Teja Fatimah
O :
Klien tampak tenang, sehat dan
bahagia
TD : 120 / 80 mmhg
N : 86 x/mnt
BBL : 3100gram
PB : 49 cm
Bayi tampak sehat, talipusat
masih basah tidak ada tanda –
tanda infeksi
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan intervensi