10.bab 1
-
Upload
rhido-pangestu -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
description
Transcript of 10.bab 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian balita. Imunisasi diberikan kepada
seluruh balita agar memperoleh kekebalan tubuh terhadap beberapa penyakit
infeksi yang dapat menimbulkan kesakitan dan kematian bagi balita. Ada
beberapa jenis imunisasi yang diberikan kepada balita, yaitu Polio, Campak,
Dipteri, Hepatitis dan Tetanus.
WHO (2002) memperkirakan, separuh dari kematian yang terjadi pada balita
adalah diakibatkan oleh batuk rejan, sepertiganya Polio, dan seperempat
disebabkan oleh Campak. Hasil laporan mengenai angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31),
diketahui bahwa pada tahun 2002 angka kesakitan penyakit Tetanus adalah
sebanyak 83 orang, 9 diantaranya meninggal. Angka kesakitan akibat penyakit
Campak di Rumah Sakit dan Puskesmas pada tahun 2002 sebesar 20.123
orang dengan jumlah kematian sebanyak 5 orang. Angka kesakitan akibat
penyakit Dipteri sebanyak 202 orang dengan 2 orang diantaranya meninggal.
Sedangkan untuk penyakit Pertusis, diketahui pada tahun 2002 jumlah kasus
sebanyak 2622 orang. Dan angka kesakitan penyakit Hepatitis diperoleh data
sebanyak 12.884 orang dengan jumlah kematian sebanyak 32 orang.
Sedangkan untuk angka kejadian Acute Flaccid Paralysis (AFP) sebagai
indikator keberhasilan program prediksi Polio, target yang ingin dicapai tahun
2010 sebesar 0,9 per 100.000 anak usia < 15 tahun, untuk AFP tahun 2002
sebesar 1,322 Per 100.000 anak usia < 15 tahun (Ditjen PPM PLP, Depkes RI,
2004).
Sedangkan data yang yang di dapat dari DinKes Provinsi Banten 2011 jumlah
bayi yang didapat sebanyak 7564 bayi dengan persentase yang mendapatkan
imunisasi HB (0>7Hari) cakupan sebesar 80%, BCG cakupan sebesar 67,7%,
STIKes Faletehan
1
2
Polio sebesar 94,2%, DPT/HB1 sebesar 91,6%, Polio II 92,8%, DPT/HB 2
sebesar 79,4 %, Polio 3 sebesar 90,6%, DPT/HB 90%, Polio 91,2% dan
Campak 82,4%.
Sedangkan data yang yang di dapat dari DinKes Kabupaten Pandeglang 2011
jumlah bayi yang didapat sebanyak 24601 bayi dengan persentase yang
mendapatkan imunisasi HB (0>7Hari) cakupan sebesar 70%, BCG cakupan
sebesar 93,7%, Polio sebesar 97,2%, DPT/HB1 sebesar 96,6%, Polio II
95,8%, DPT/HB 2 sebesar 84,4 %, Polio 3 sebesar 93,6%, DPT/HB 90,8%,
Polio 4 90,2% dan Campak 88,4%.
Dengan melihat kenyataan bahwa masih tingginya angka kesakitan balita < 1
tahun akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dan masih
terdapatnya beberapa provinsi yang belum mencapai target universal child
imunitation (UCI), maka pemerintah bekerja sama dengan jajaran kesehatan
menggalang kegiatan agar program imunisasi dapat dimanfaatkan oleh seluruh
balita < tahun yang menjadi sasaran imunisasi di Indonesia, sehingga akan
tercapai status kesehatan masyarakat yang optimal.
Dalam kaitannya dengan program imunisasi, fokus utama yang dapat
diberikan pertimbangan adalah terhadap ibu balita < 1 tahun. Dengan
tingginya kesadaran ibu untuk membawa balita diimunisasi, maka secara
langsung atau tidak akan membantu menurunkan angka kesakitan dan
kematian balita < 1 tahun akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi Kendala utama yang timbul adalah, ada sebagian dari ibu yang tidak
mau membawa anaknya untuk diimunisasi. Salah satu alasan utama mengapa
para orang tua tidak mau membawa anaknya untuk memperoleh imunisasi
ialah karena anak mereka sedang deman, batuk, pilek, diare, atau sakit lainnya
(WHO, 2002). Oleh sebab itu cukup penting untuk dapat mengubah perilaku
ibu balita < 1 tahun agar mau memanfaatkan dan membawa anaknya untuk
diimunisasi.
STIKes Faletehan
3
Hasil temuan di lapangan masih ada ibu dan Balita < 1 tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Majasari terutama yang tergolong umur kurang dari 20 tahun, juga
berpendidikan rendah, dan ibu yang bekerja tidak rutin setiap bulannya
membawa anaknya untuk mendapatkan imunisasi ke Posyandu.
Puskesmas Majasari Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu Puskesmas
yang terletak di kawasan dataran tinggi pegunungan Dalam kaitannya dengan
pelaksanaan Program Imunisasi, hasil Laporan Tahunan Puskesmas diperoleh
data bahwa bayi dan balita yang mendapatkan imunisasi kurang memenuhi
target pencapaian UCI tingkat Desa / Kelurahan (90 %) pada beberapa jenis
imunisasi. Dari jumlah sasaran bayi yang diimunisasi di Kecamatan Majasari
yaitu sebanyak 80orang, hasil imunisasi BCG sebesar 77orang (97%), DPT3
sebesar 58orang (73%), Polio 4 sebesar 37orang (47%), campak sebesar 72
orang (90%), Hepatitis B3 sebesar 43orang (54%). (Profil Puskesmas Majasari
Tahun 2012).
Dari data diatas, diketahui bahwa ada beberapa jenis imunisasi yang kurang
mencapai target (90%), yaitu untuk jenis imunisasi DPT 3 (73%). POLIO 4
(47%) dan HB 3 (54%). Hal ini menggambarkan cukup signifikannya angka
Drop Out (DO) bayi untuk beberapa jenis imunisasi, yang biasanya
dipengaruhi oleh perilaku ibu bayi tersebut.
Oleh sebab itu, mengingat cukup pentingnya perilaku ibu untuk membawa
anaknya diimunisasi, mendorong penulis untuk melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan imunisasi balita <
1 tahun di wilayah kerja Puskesmas Majasari Kabupaten Pandeglang Tahun
2013.
STIKes Faletehan
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi, hasil pencapaian target imunisasi di wilayah
kerja Puskesmas Majasari Kabupaten Pandeglang, kurang memenuhi target
(90%) untuk beberapa jenis imunisasi, seperti imunisasi polio 4 (47%) DPT 3
(73%) dan imunisasi HB 3 (54%). Hal tersebut dipengaruhi oleh perilaku ibu
bayi yang tidak membawa anaknya diimuniasi secara lengkap ke tempat
pelayanan kesahatan.
Sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan
imunisasi balita < 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas Majasari Kabupaten
Pandeglang tahun 2013.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
cakupan imunisasi balita < 1 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Majasari
Kabupaten Pandeglang Tahun 2013
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran (umur, pengetahuan, pendidikan,
dukungan tenaga kesehatan) yang mempunyai balita < 1 tahun di
Wilayah Kerja Puskesmas Majasari Kabupaten Pandeglang Tahun
2013
b. Untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan cakupan imunisasi
balita usia < 1 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Majasari Kabupaten
Pandeglang Tahun 2013
c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan cakupan
imunisasi balita < 1 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Majasari
Kabupaten Pandeglang Tahun 2013
STIKes Faletehan
5
d. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan cakupan
imunisasi balita < 1 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Majasari
Kabupaten Pandeglang Tahun 2013
e. Untuk mengetahui hubungan dukungan tenaga kesehatan dengan
cakupan imunisasi balita < 1 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas
Majasari Kabupaten Pandeglang Tahun 2013
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas Majasari Kabupaten Pandeglang
Mendapatkan masukan mengenai perilaku ibu dalam memanfaatkan
imunisasi bagi balita, < 1 tahun dan sebagai salah satu rekomendasi untuk
langkah perencanaan program pencegahan penyakit selanjutnya.
2. Bagi STIKes FALETEHAN
Skripsi dijadikan suatu audit internal kualitas pengajaran, bahan masukan
terhadap pengembangan program peningkatan kualitas penelitian dan
bahan referensi bagi peneliti lainnya.
3. Bagi Peneliti
Memperoleh pengalaman konkrit dalam melakukan penelitian mengenai
perilaku ibu dalam memanfaatkan imunisasi balita < 1 tahun sebagai salah
satu program pencegahan penyakit.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang berhubungan dengan cakupan imunisasi pada balita < 1 tahun di wilayah
kerja puskesmas majasari tahun 2013 penelitian akan di laksanakan pada
bulan desember di wilayah kerja puskesmas majasari data penelitian di
peroleh dari data sekunder dan data primer dengan cara observasi dan
wawancara dengan kuesioner.
STIKes Faletehan