Post on 21-Dec-2015
description
Water Seal Drainage
Apa Itu Water Seal Drainage ?
WSD Tindakan invasif yang dilakukan untuk
mengeluarkan udara, cairan dari rongga
pleura, rongga dada dan mediastinum
menggunakan pipa penghubung atau chest tube
(Ediawati, 2009).
Pemasangan WSD bertujuan untuk membuat tekanan intrapleural yang positif menjadi negatif kembali
Indikasi
Pneumothoraks Hematothoraks Chylothoraks Empyema Pasca thoracotomy Efusi pleura
Kontraindikasi
Gangguan koagulopati Perlengketan paru-paru ke dinding dada
Chest tube
Ukuran chest tube berdasarkan usia:
Bayi dan anak kecil 8-12 Fr
Remaja dan dewasa muda 16-20 Fr
Dewasa 24-32 Fr
Berdasarkan fungsinya:
Untuk drainase cairan 28-30 Fr
Untuk drainase Udara 20-24 Fr
Tipe WSD Tipe 1 Botol
Tipe ini menggunakan 1 botol yang sama untuk 2 tujuan yang berbeda yaitu untuk menampung dan sebagai water seal.
Tipe ini memiliki Kerugian:
Jika sejumlah besar cairan keluar dari rongga pleura pasien, maka cairan akan semakin bertambah pada tipe 1 botol sehingga tekanan yang diperlukan untuk menarik cairan dari rongga pleura menjadi semakin besar.
Cont…
Tipe 2 Botol
Pada tipe ini botol pertama berfungsi sebagai tempat menampung drainase dan botol kedua sebagai water seal
Pada tipe ini jumlah drainase dapat di ukur secara tepat.
Cont… Tipe 3 Botol
Pada tipe ini digunakan tiga botol, dimana botol ke 1 sebagai tempat penampungan drainase, botol ke 2 sebagai water seal, dan botol ke 3 sebagai pengatur hisapan.
Botol ke 3 merupakan botol tertutup yang mempunyai tabung manometer yang berfungsi untuk mengatur mesin penghisap yang digunakan
Tempat Insersi Chest Tube
Insersi biasanya dilakukan di ICS 5 mid axillary line
Pengalaman ahli menunjukan bahwa tube dengan ukuran yang sesuai, di masukkan melalui ICS 5 mid axillary line dapat mendrainase secara efektif.
Teknik pemasangan chest tube
Pasien dalam posisi ½ duduk (+ 450) kemudian tangan pasien diletakkan dibelakang kepala
Dilakukan desinfeksi lapangan operasi dengan betadine, kemudian tutup lapangan operasi dengan doek steril.
Dilakukan anestesi lokal dengan lidocaine 2% secara infiltrasi pada daerah kulit sampai pleura
Dilakukan incisi pada ICS V anterior midaxilari line diatas kosta VI, incisi dibuat sepanjang + 2cm searah dengan costa
Dilakukan jahitan matras vertical miring dengan benang side 1.0
Kemudian incisi di perdalam secara tumpul dengan menggunakan klem tumpul sampai menembus pleura
Gunakan jari untuk memperlebar lubang sambal meraba ada tidaknya perlengketan antara paru dan rongga paru
Cont…
Kemudian chest tube yang bagian distalnya sudah di klem, dimasukkan ke rongga pleura dengan bantuan klem bengkok ke arah cranio lateral
Lalu chest tube didorong masuk sambil diputar sedikit ke arah lateral sampai ujung chest tube kira-kira ada di bawah apex paru.
Setelah posisi chest tube dirasakan cukup, chest tube difiksasi dengan menggunakan benang pengikat berputar ganda dan di ikat dengan simpul hidup.
Kemudian chest tube di hubungkan dengan system botol penampung atau mesin WSD dan buka klem pada bagian distal chest tube.
Amati ada tidaknya undulasi pada chest tube dan selang pengubung, ada tidaknya gelembung udara pada mesin WSD
Tutup luka tempat masuknya chest tube dengan kasa steril
Lakukan foto thorax untuk kontrol pemasangan WSD
Komplikasi
Trauma pada neurovascular bundle pada ICS Trauma pada parenkim paru Trauma pada diagfragma Trauma pada jantung dan pembuluh darah Edema paru karena pengeluaran cairan yang terlalu
cepat dari rongga pleura Empyema Emphisema subkutis Inflamasi pada kulit
Perawatan pasca pemasangan WSD
Kapan WSD di lepas?
Pada Pneumothoraks