Post on 03-May-2018
Disusun Oleh :
Ketut Sukadana ( 14310007)
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
POLITEKNIK GANESA GURU SINGARAJA
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang begitu dalam penulis panjatkan
karena atas rakhmat dan bimbingan Tuhan Yang Maha
Esa, penulis diberikan kesehatan dan inspirasi dalam
menyelesaikan Makalah yang berjudul “JARINGAN
HIPERLAN“.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan serta menjadi referensi dalam merancang
sebuah jaringan Nirkabel bagi para pembaca. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak luput
dari berbagai kekurangan. Maka dari itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini.
Singaraja, 15 April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantra ........................................................i
Daftar Isi............................................................... . .ii
Bab I Pendahuluan...................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................2
1.3 Tujuan ...............................................................2
Bab II ......................................................................3
2.1 Pengertian Hiperlan...........................................3
2.2 Sejarah Hiperlan ................................................4
2.3 Jaringan Hiperlan ..............................................5
2.4 Lapisan Fisik dan Topologi...............................7
Bab III Penutup......................................................16
Daftar Pustaka........................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan teknologi wireless pada jaringan komputer
memungkinkan pengguna (user) untuk dapat mengakses
jaringan dimana saja selama berada dalam jangkauan
sinyal dari access point. Hal tersebut meningkatkan
mobilitas dari pengguna tersebut. Pada saat ini, standar
yang banyak digunakan untuk wireless local area
network (WLAN) adalah standar IEEE 802.11b yang
bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan memiliki kecepatan
transfer data hingga 11 Mbps. Seiring dengan semakin
banyaknya pemakai frekuensi 2,4 GHz dan makin
tingginya permintaan akan kebutuhan teknologi
komunikasi yang mampu memberikan kecepatan transfer
data yang lebih tinggi, maka dikembangkan sebuah
standar baru untuk wireless local area network. Standar
HIPERLAN/2 yang merupakan singkatan dari High-
Performance Radio Local Area Network type 2
dikembangkan oleh European Telecommunications
Standards Institute (ETSI) merupakan standar yang
bekerja pada band 5 GHz dan mampu memberikan
kecepatan tranfer data hingga 54 Mbps sehingga
memungkinkan untuk memberikan layanan multimedia
yang memudahkan para penggunanya untuk pengiriman
informasi audio, visual dan berbasis-teks yang beragam.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Hiperlan?
1.2.1 Bagaimana Sejarah HiperLAN?
1.2.3 Bagaimana bentuk jaringan HiperLAN?
1.2.4Bagaimana bentuk lapisan fisik jaringan
HiperLAN?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mampu mengenal perkembangan
jaringan HiperLAN
1.3.2 Mahasiswa mampu mengetahui jaringan hiperlan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hiperlan
High Performance Radio Local Area Network
(HIPERLAN) merupakan suatu sistem radio yang dapat
melayani broadband pada Local Area Network (LAN).
HIPERLAN ini merupakan jaringan pribadi yang
dimiliki dan dioperasikan sesuai yang diinginkan oleh
pemakai. Performansi layanan yang dapat diberikan
sama dengan jaringan lokal pada umumnya seperti
Ethernet 10 Mbits/s. Sistem HIPERLAN dapat dibagi
menjadi tiga generasi, Tipe 1, Tipe 2 dan Tipe 3. Tipe 1
dan 2 dibuat untuk menggantikan jaringan lokal yang fix
dan beroperasi pada band 5 GHz, tipe tiga dirancang
beroperasi pada band 17 GHz. HIPERLAN tipe 1
menyediakan dua layanan utama : layanan jaringan lokal
tanpa kabel dan layanan ad-hoc. Pada jaringan ad-hoc,
mobile terminal dapat berkomunikasi tanpa adanya base
station atau infrastrukur fix lainnya, hubungan pada
jaringan ini hanya bersifat sementara sehingga tidak
perlu adanya infrastruktur yang fix. Spesifikasi dari
HIPERLAN tipe 1 terdiri dari dua lapis terbawah layer
OSI, sistem dirancang untuk beroperasi pada band 5.15-
5.30 dan 17.1-17.3 GHz. Transfer data yang ditawarkan
20 Mbit/s untuk asinchronous dan 2 Mbit/s untuk
sinchronous. HIPERLAN tipe 2 diharapkan dapat
memberikan layanan seperti yang ditawarkan oleh ATM
LAN. Standarisasi untuk HIPERLAN tipe 2 ini belum
dibuat, sedangkan pita frekuensi yang digunakan pada 17
GHz.
2.2 Sejarah HiperLANPada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan
mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR,
perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji
WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya
mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi
standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka
produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun
1985, Federal Communication Commission (FCC)
menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM
band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-
5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga
pengembangan WLAN secara komersial memasuki
tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat
dipasarkan dengan produk yang menggunakan
teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi
terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data
rate >1 Mbps.Pasar yang menjadi targetnya adalah
pabrik, kantor-kantor yang mengalami kesulitan dalam
pengkabelan (seperti kantor dengan interior marmer dll),
perkulakan, laboraturium, tempat-tempat yang bersifat
sementara (seperti ruang kuliah, rapat, konfrensi dll) dan
kampus. Perkiraan sementara yang dihasilkan
menunjukkan bahwa kira-kira 5-15 % pasar LAN akan
dikuasi oleh WLAN .Dengan adanya berbagai merek
perangkat keras dan lunak, maka diperlukan suatu
standar, di mana perangkat-perangkat yang berbeda
merek dapat difungsikan pada perangkat merek lain.
Standar-standar WLAN adalah IEEE 802.11,
WINForum dan HIPERLAN.Wireless Information
Network Forum (WINForum) dilahirkan oleh Apple
Computer dan bertujuan untuk mencapai pita Personal
Communication Service (PCS) yang tidak terlisensi
untuk aplikasi data dan suara dan
mengembangkan spectrum etiquette (spektrum yang
menawarkan peraturan-peraturan yang sangat minim dan
akses yang adil). High Performance Radio Local Area
Network (HIPERLAN) dilahirkan oleh European
Telekommunications Standards Institute (ETSI) yang
memfokuskan diri pada pita 5.12-5.30 GHz dan 17.1-
17.3 GHz. IEEE 802.11 dilahirkan oleh Institute
Electrical and Electronics Engineer (IEEE) dan berfokus
pada pita ISM dan memanfaatkan teknik spread
spectrum (SS) yaitu Direct Sequence (DS)
dan Frequency Hopping (FH), standar ini adalah yang
paling banyak dipakai .
2.3 Jaringan HiperLAN
Jaringan HIPERLAN secara umum mempunyai topologi
seperti yang tampak pada gambar Terminal bergerak
(MT) berkomunikasi dengan access point (AP) melalui
antarmuka udara. Pengguna terminal bergerak dapat
berpindah tempat secara bebas selama berada dalam
jaringan HIPERLAN. Sebuah MT hanya terhubung
dengan sebuah access point.
reonal13.blogspot.com/.../high-performance-local-area
High Performance Radio Local Area Network
(HIPERLAN) merupakan suatu sistem radio yang dapat
melayani broadband pada Local Area Network (LAN).
HIPERLAN ini merupakan jaringan pribadi yang
dimiliki dan dioperasikan sesuai yang diinginkan oleh
pemakai. Performansi layanan yang dapat diberikan
sama dengan jaringan lokal pada umumnya seperti
Ethernet 10 Mbits/s. Sistem HIPERLAN dapat dibagi
menjadi tiga generasi, Tipe 1, Tipe 2 dan Tipe 3. Tipe 1
dan 2 dibuat untuk menggantikan jaringan lokal yang fix
dan beroperasi pada band 5 GHz, tipe tiga dirancang
beroperasi pada band 17 GHz. HIPERLAN tipe 1
menyediakan dua layanan utama : layanan jaringan lokal
tanpa kabel dan layanan ad-hoc. Pada jaringan ad-hoc,
mobile terminal dapat berkomunikasi tanpa adanya base
station atau infrastrukur fix lainnya, hubungan pada
jaringan ini hanya bersifat sementara sehingga tidak
perlu adanya infrastruktur yang fix. Spesifikasi dari
HIPERLAN tipe 1 terdiri dari dua lapis terbawah layer
OSI, sistem dirancang untuk beroperasi pada band 5.15-
5.30 dan 17.1-17.3 GHz. Transfer data yang ditawarkan
20 Mbit/s untuk asinchronous dan 2 Mbit/s untuk
sinchronous. HIPERLAN tipe 2 diharapkan dapat
memberikan layanan seperti yang ditawarkan oleh ATM
LAN. Standarisasi untuk HIPERLAN tipe 2 ini belum
dibuat, sedangkan pita frekuensi yang digunakan pada 17
GHz.
2.4 Lapisan Fisik dan Topologi
WLAN atau HiperLAN menggunakan standar
protokol Open System Interconnection (OSI) . OSI
memiliki tujuh lapisan di mana lapisan pertama adalah
lapisan fisik. Lapisan pertama ini mengatur segala hal
yang berhubungan dengan media transmisi termasuk di
dalamnya spesifikasi besarnya frekuensi, redaman,
besarnya tegangan dan daya, interface, media
penghubung antar-terminal dll. Media transmisi data
yang digunakan oleh hiperLAN adalah IR atau RF.
• Infrared (IR)
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat,
contoh paling umum pemakaian IR adalah remote
control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat,
harganya murah, lebih bersifat directional, tidak dapat
menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi
daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya
matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light
Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD).
WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena
IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps),
konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN
dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed
Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi
Diffused IR (QDIR).
1. Diffused IR (DFIR)
Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan
Gambar 1
Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight
(LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan
portabelitas terminal. Kelemahannya adalah
membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh
multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko
interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.
2. Directed Beam IR (DBIR).
Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah
radiasinya harus diatur
Gambar 2
Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data
rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya
adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus
LOS.
3. Quasi Diffused IR (QDIR).
Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul
Gambar 3
sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara
DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR
dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
• Radio Frequency (RF)
Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh
penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV,
telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah
spektrum yang terbatas, sehingga harus dipertimbangkan
cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN
menggunakan RF sebagai media transmisi karena
jangkauannya jauh, dapat menembus tembok,
mendukung teknik handoff, mendukung mobilitas yang
tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR dan
dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini,
menggunakan pita ISM dan memanfaatkan teknik
spread spectrum (DS atau FH).
• DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi
secara langsung dengan kode-kode tertentu (deretan
kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
• FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi
dengan frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan).
Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kode-kode
tertentu (PN).
• Tersentralisasi
Nama lainnya adalah star network atau hub based.
Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal
pengguna , di mana komunikasi antara terminal harus
melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah
daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain
terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan
ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar
dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
• Terdistribusi
Dapat disebut peer to peer (di mana semua terminal
dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan
pengontrol (servers). Di sini, server diperlukan untuk
mengoneksi WLAN ke LAN lain. Topologi ini dapat
mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal
untuk jaringan ad hoc. Keunggulannya jika salah satu
terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya
kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim.
Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol
jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
• Jaringan selular
Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan
cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan ini
memanfaatkan konsep microcell, teknik frequency reuse
dan teknik handover. Keunggulannya adalah dapat
menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan
dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah
memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
High Performance Radio Local Area Network
(HIPERLAN) merupakan suatu sistem radio yang dapat
melayani broadband pada Local Area Network (LAN).
HIPERLAN ini merupakan jaringan pribadi yang
dimiliki dan dioperasikan sesuai yang diinginkan oleh
pemakai. Performansi layanan yang dapat diberikan
sama dengan jaringan lokal pada umumnya seperti
Ethernet 10 Mbits/s.
3.2 Saran
Karena keterbatasan pengetahuan dan waktu penulis
sangat menyadari bahwa karya tulis ini mempunyai
banyak kekurangan, maka penulis sangat mengharapkan
saran- saran dari pembaca yang sifatnya guna
pengembangan dari makalah ini. Dan untuk
meningkatkan kualitas karya tulis ini penulis
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Https :// xa.yimg.com/kq/groups/23109569/.../name/Tugas+Jar+WIreless.doc ( diakses pada tanggal 15 April 2016)
https://enggar10ips2.wordpress.com/2009/11/19/lan/ ( diakses pada tanggal 15 April 2016)
http://sucinurlestari.blogspot.co.id/2012/11/pendukung-wireless-hardware-dan-software.html ( diakses pada tanggal 15 April 2016)