Trauma Maksilofacial PPDG

Post on 20-Jan-2016

58 views 1 download

description

presentasi dari dr. nico lumintang kepala bagian bedah FK Universitas Sam Ratulangi Manado

Transcript of Trauma Maksilofacial PPDG

Trauma Maksilofacial

dr. Nico A. Lumintang, SpB(K)KLDivisi Bedah Kepala LeherBagian Bedah Fakultas Kedokteran Unsrat / RSUP BLU Prof KandouManado

PENGERTIAN UMUM

• Trauma Maksilofacial merupakan trauma pada bagian wajah dan melibatkan jaringan lunak dan jaringan tulang.

• Orientasi trauma maksilofascial disini lebih pada Fraktur Maksilofacial.

Fraktur Maksilofacial

• Merupakan patah tulang pada daerah muka yang dapat mengenai tulang hidung, tulang zigoma, tulang rahang atas dan bawah serta tulang dahi.

• Dapat disebabkan oleh karena trauma atau proses patologis

ZONA PADA MAKSILOFASIAL DAN TOLOK UKURNYA

ZONA NASAL - JALAN NAFAS ATAS

- PENCIUMAN

ZONA DASAR TENGKORAK - JALAN NAFAS ATAS

- LIQUOR CEREBRI

- PENCIUMAN

ZONA ORBITAL - JALAN NAFAS ATAS

- PENGELIHATAN

- PENCIUMAN; LIQUOR CEREBRI

ZONA OKLUSAL - OKLUSI GIGI

- TRISMUS

- JALAN NAFAS ATAS

KLASIFIKASI FRAKTUR MAKSILOFACIAL

• Berdasarkan:* Lokasi* Keadaan luka* Sifat fraktur

Keadaan Luka• Closed fraktur (Patah tulang muka tertutup )

- Kulit atau mukosa diatasnya masih tetap intak• Open fraktur (Patah tulang muka terbuka )

-Kulit atau mukosa diatasnya terbuka • Blast injury (Patah tulang muka karena ledakan ).

- jaringan lunak dan tulang hancur dan banyakyang hilang.

LOKASIBerdasarkan 2 garis horizontal yaitu tepi atas orbita dan tepi bawah barisan gigi :• Sepertiga atas:

- Fraktur os frontalis, fraktur linea supra ciliaris, Fraktur glabella• Sepertiga Tengah:

- Fraktur os maxillae, fraktur os nasalis, fraktur, os zygomaticus complex

• Seperiga bawah:- Fraktur os mandibula

LOKASI

SIFAT FRAKTUR

• Single Fracture:- Terjadinya pada satu tempat dan biasanya unilateral

• Multiple Fracture / Segmental:- Terjadinya pada dua tempat atau lebih pada umumnya bilateral

• Simple Fracture:- Terjadi bila tulang yang patah tidak berhubungan dengan rongga mulut atau permukaan luar dari muka atau tidak ada hubungan sekresi dalam

rongga mulut

• Compound Fracture:- Terjadi bila tulang yang patah berhubungan

dengan rongga mulut atau permukaan luar muka melalui robekan pada mukosa mulut

atau kulit• Communited Fracture : - Terjadi dimana beberapa fragmen atau tulang

Khusus untuk fraktur maksilofacial sepertiga bagian tengah (Killey):

a. Fr.Dento Alveolarb. Fr.Zygomatico complexc. Fr.Nasal Complexd. Fr.Le Fort I (Guerins fractures, Low Level Fractures, Transverse Fractures)e. Fr.Le Fort II (Pyramidal fractures, infrazygomatic fractures)f. Fr.Le Fort III (Suprazygomatic Fractures, Maxillofacial dysjunction)

• Khusus untuk Mandibula (Bodine’s) a. Class I :

Fraktur dengan gigi pada masing- masing fragmen

b. Class II :Fraktur dengan gigi yang tanggal pada

fragmen posteriorc. Class III :

Fraktur dengan gigi yang tanggal seluruhnya

Fraktur sepertiga tengah mukaKlasifikasi dengan garis Le Fort

• Fraktur Le Fort I (Guerins Fraktur)Fraktur horizontal diatas level dasar hidung terdiri dari• Septum nasi sepertiga bawah• Fragmen palatum yang mobile• Processus Alveolaris Maxillaris• Plate pterygoid sepertiga bawah• Bagian dari tulang Palatina

Fraktur Le Fort I (Guerins Fraktur)

Fraktur Le Fort II (Pyramidal)

• Terdiri dari tulang maksilaris disisi tulang Nasal dari garis nasal ke arah sebelah medial orbita.

Fraktur Le Fort III

• Sejajar basis tulang tengkorak menunjukkan seluruh sepertiga tengah muka dari basis tulang tengkorak.

Fraktur maksila

• Fraktur Le Fort II• Fraktur Le Fort II• Fraktur Le Fort II

Fraktur Le Fort I

Fraktur Le Fort II

Fraktur Le Fort III

Le Fort IV

• Berupa Le Fort III disertai fraktur os kranial dan os temporal.

BIOMEKANIK MANDIBULA

• Gerakan tulang rahang bawah / biomekanik mandibula dipengaruhi oleh gerakan otot-otot pengunyah yakni:

1.Muskulus Masseter2. Muskulus Temporalis3. Muskulus Pterigoideus Lateral4. Muskulus Pterigoideus Medial5. Muskulus Digastrikus

Tulang Mandibula mempunyai titik-titik yang lemah :

• Foramen Mentale• Pada Angulus Mandibula dimana gigi Molar III

erupsinya hanya sebagian atau tidak ada erupsi sama sekali

• Pada kolom dari kondilus (trauma tidak langsung pada dagu) atau korpus mandibula.

PERANAN OTOT PENGUNYAH

• MUSKULUS MASSETERKontraksi otot Masseter menyebabkan mandibula terangkat ke atas dan gigi merapat dan gerakan memajukan mandibula kedepan.

• MUSKULUS TEMPORALISBila berkontraksi menyebabkan mandibula terangkat keatas dan tertarik ke belakang. Ikut berfungsi untuk menutup mulut.

• MUSKULUS PTERIGOIDEUS MEDIALIS (INTERNA)Kontraksi mandibula terangkat ke atas ginggiva merapat otot ini juga aktif mendorong mandibula ke depan.

• MUSKULUS PTERIGOIDEUS LATERAL (EKSTERNA)Menghasilkan gerakan sliding kedepan pada persendian temporo mandibular dan otot ini aktif waktu gerakan protrusi dan membuka mulut.

• MUSKULUS DIGASTRIKUSMuskulus digastrikus dan muskulus supra dan infra hyoid mengangkat os hyoid, keadaan ini penting untuk proses menelan.

Fungsi Mengunyah & Menelan yang baik dibutuhkan :

• Tulang mandibula yang utuh dan rigid• Oklusi yang ideal• Otot-otot pengunyah dan menelan beserta

persarafan yang normal• Persendian TMJ yang utuh.

Tulang Mandibula statis berbentuk seperti U merupakan tulang didaerah muka yang paling

kuat terdiri dari :

• Korpus dibagian tengah• Ramus / Rami dikanan / kiri• Kedua rami dihubungkan dengan M

Temporalis oleh sendi Temporo Mandibula• Tulang mandibula dihubungkan dengan tulang

kepala oleh otot-otot dan ligamen. Dihubungkan dengan maksila melalui perantara gigi dalam posisi oklusi.

PEMERIKSAAN FISIK PADA PENDERITA TRAUMA MAKSILOFASIA

Inspeksi

Palpasi pada penderita trauma maksilofasial

Palpasi dan evaluasi klusi intra oral

Floating maksila

Dolan’s & elephant line pada foto Waters

FRAKTUR NASAL

MODALITAS RADIOLOGI DALAM MAXILLOFACIAL TRAUMA :

• X Ray foto Kepala (Plain Foto)• Panoramic View• CT Scan• CT Scan III Dimensi• MRI

PILIHAN DIAGNOSTIK IMAGING TERGANTUNG :

• Klinis penderita• Jenis trauma (organ)• Berat / ringan trauma• Trauma lain sebagai penyerta• Ketersediaan peralatan diagnostik

Terima kasih