Post on 18-Jan-2016
description
PRIMARY SURVEY
Pembimbing : dr. Jhonny, Sp.B
Penyusun :Keyne Christa Monintja (2013-061-111)Angelina (2013-061-112)
INITIAL ASSESMENT
1. Persiapan.2. Triage.3. Primary Survey (ABC).4. Resusitasi.5. Secondary survey (dari kepala sampai kaki).6. Monitoring dan re-evaluasi.7. Definitive care.
PRIMARY SURVEYAirway (cervical spine control)
Breathing and ventilation
Circulation with hemorrhage control
Disability: Neurologic status
Exposure/Environmental Control
AIRWAY
Kelancaran jalan napas Ajak pasien bicara Airway tidak baik bila: Suara tidak
jelas, gargling, parau, sengau, pasien tidak sadar
Sianosis
Airway Obstruction – Objective Signs
LOOK Agitated Obtunded Cyanosis Retractions and the use of accessory
muscle of ventilation ↓ / no air movement Deformity Airway debris
Airway Obstruction – Objective Signs
FEEL Crepitus Tracheal deviation
LISTEN Abnormal sound
› Stridorous breath partial obstruction
Management
Kepala dan leher tidak boleh ekstensi, hiperfleksi atau terotasi
Stabilisasi/imobilisasi leher Jaw thrust, chin lift, oral/nasal airways, ETT,
krikotirotomi, trakeostomi, laryngealmask airway.› Indikasi ETT, krikotirotomi, trakeostomiObstruksi
jalan napas• Gangguan kesadaran : GCS < 8• Fraktr maksilofasial berat• Resiko aspirasi• Cedera laringotrakeal
Breathing
LOOK Symmetrical chest movement Tachypnea
FEEL Crepitus Tenderness Tracheal deviation
LISTEN Asymmetrical breath sound
Management
Berikan oksigen dan bantuan ventilasi Bag valve mask Lakukan pemasangan thoracic tube
atau paracardiocentesis (bila perlu)
Circulation
Warna kulit --> hipovolemia (wajah dan ekstremitas pucat)
Nadi, tekanan darah, CRT --> kekuatan, kecepatan, irama
Penanganan :• Hentikan jika terjadi perdarahan• Resusitasi cairan : Pada syok untuk penganan tahap awal :› bolus 1-2 liter dewasa, 20cc/kg/BB anak› Pasang splinting pada fraktur› Kalau perlu vena sectie atau intraosseus
Disability assesment
Tingkat kesadaran Ukuran dan reaksi pupil Tanda-tanda lateralisasi Tingkat cedera spinal
Exposure
1. Membuka Keseluruhan baju pasien untuk evaluasi vulnus dan memar
2. Menjaga suhu tubuh pasien agar tidak hipotermia
3. Suhu tubuh dipantau
Monitoring EKG
Terutama dipasang pada pasien dengan :› Disritmia› Fibrilasi atrium› Nyeri dada dengan ST-elevasi maupun
non-Elevasi› Tension pneumothorax› Hipovolemia berat
Kateter Kateter Urin Merupakan salah satu indikator untuk menilai
kondisi perfusi ginjal Tidak dipasang pada kecurigaan ruptur uretra
yang biasa ditandai: Darah di orifisium, Ecchymosis diskrotum dan perineum.
Kateter Lambung Berfungsi untuk mengurangi distensi lambung dan
kemungkinan muntah, dan Untuk mengevaluasi cms, apakah ada darah atau
tidak, warna dan kepekatan
Pulseoxymetry
Untuk mengukur kadar O2 saturasi, bukan PaO2.
Biasanya dibandingkan dengan analisa gas darah.
Pemeriksaan X-ray
Pemakaian foto rontgen dilakukan secara selektif dan dilakukan dengan mengutamakan proses resusitasi terlebih dahulu, bila tidak memungkinkan dan mengganggu proses resusitasi, foto bisa dilakukan sebagai survey sekunder