Post on 27-Aug-2020
RENCANA STRATEGIS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI
PERIODE TAHUN 2015 – 2019 (REVISI)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI Jl. Jend. A.H. Nasution. No. G-14 Anduonohu, Kota Kendari 93232
Telp. (0401) 390492 Fax. (0401) 393339 e-mail: poltekkeskendari@yahoo.com
KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI
NOMOR : HK.01.07/1/ 345 /2019
TENTANG
PENETAPAN PEMBERLAKUAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KENDARI TAHUN 2015-2019
(REVISI 1)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KENDARI
Menimbang : a. bahwa Rencana Strategis (Renstra) sebagai acuan
kegiatan mewujudkan visi dan misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kendari perlu disusun secara
cermat, menyeluruh sebagai arah kebijakan pada tahun
2015-2019;
b. bahwa seiring berjalannya waktu Renstra Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2015 -2019, telah direvisi
mengikuti kaidah dan penjabaran dari Rencana Aksi Program Badan PPSDMK Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2015 – 2019;
c. bahwa untuk pemberlakuan Renstra Reviu dimaksud
perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025.
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
5. Instruksi Presiden Nomor 7/1999 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Publik Instansi
Pemerintah. 6. Peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan
Reformasi Birokrasi nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1988/Menkes/Per/IX/2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Politeknik Kesehatan.
1
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan
institusi Politeknik Kesehatan Kemenkerian Kesehatan untuk periode 5
(lima) Tahun, dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 sebagai
penjabaran dari Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun 2015 – 2019.,
dokumen Renstra merupakan salah satu dasar penyusunan Laporan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah setiap tahun.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor
40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional mengamatkan bahwa Pimpinan Kemeterian/Lembaga,
termasuk unit kerja dibawahnya, untuk menyusun rencana strategis
unit kerja.
Sehubungan dengan hal tersebut Politeknik Kesehatan
(Poltekkes) Kemenkes Kendari selaku salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI terus telah
menyusun Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019 yang berpedoman
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke
III Tahun 2015 – 2019 dan Rencana Aksi Program Badan PPSDM
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 – 2019.
Terima kasih diucapkan kepada semua pihat yang telah terlibat
dan berkontribusi dan bekerjasama untuk penyusunan Rencana
Strategis Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2015 – 2019 (Revisi 1)
Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2015 –
2019 (Review) diharapkan dapat menjadi pedoman bagi Pegelola
Instititusi, Jurusan dan unit kerja dilingkungan Poltekkes Kemenkes
Kendari, termasuk dalam penetapan kegiatan dan anggaran.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. 1
DAFTAR ISI ......................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. ........3
A. Sejarah.....................................................................................5
B. Landasan Hukum Organisasi....................................................7
C. Visi...........................................................................................9
D. Misi.........................................................................................11
E. Tujuan....................................................................................11
BAB II ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS........................................13
A. Faktor Eksternal.....................................................................13
B. Faktor Internal........................................................................20
C. Analisis SWOT........................................................................45
D. Asumsi-Asumsi.......................................................................68
E. Isu Strategis............................................................................71
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI ........................................................................... .77
A. Arah Kebijakan.......................................................................77
F. Rancangan Sasaran Program Kerja.........................................78
G. Indikator Kinerja.....................................................................80
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI ........................................... 82
BAB V PENUTUP ............................................................................ 89
LAMPIRAN ........................................................................................ 90
3
BAB I PENDAHULUAN
Pembangungan kesehatan nasional diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan. Pembangunan
kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar
upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya
yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Oleh karena itu
perlu disusun rencana pembangunan kesehatan yang
berkesinambungan.
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah
Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN
2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan
anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses
dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan
pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan
tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan
responsivitas system kesehatan.
4
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pada
pasal 21 menyatakan bahwa “Pemerintah mengatur perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu
SDM Kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN), pengembangan dan pemberdayaan SDM
Kesehatan diselenggarakan melalui 4 (empat) upaya pokok, yaitu (1)
perencanaan SDM Kesehatan, (2) pengadaan SDM Kesehatan, (3)
pendayagunaan SDM Kesehatan serta (4) pembinaan dan pengawasan
mutu SDM Kesehatan”.
Dalam upaya memperlancar pelaksanaan upaya pengembangan
dan pemberdayaan SDM Kesehatan perlu disusun suatu rencana
strategis yang berisi tujuan, sasaran, strategis dan berbagai kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam pengembangan dan pemberdayaan
SDM Kesehatan pada Tahun 2015- 2019.
Sehubungan dengan hal tersebut Politeknik Kesehatan
(Poltekkes) Kemenkes Kendari selaku salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI telah
menyusun Rencana Strategis (Renstra) Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI Tahun 2015 -2019 yang berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke III Tahun 2015
– 2019 dan Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 – 2019.
Renstra Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2015-2019
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat
program-program pengembangan Sumber Daya Manusia kesehatan
yang akan dilaksanakan oleh institusi Poltekkes Kemenkes Kendari
dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan.
Penyusunan Renstra Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2015-2019
5
dilaksanakan melalui pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif,
atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up).
Rencana strategis ini dibangun berdasarkan visi Poltekkes
Kemenkes Kendari yang merupakan kristalisasi cita-cita dan komitmen
bersama tentang kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dengan
mempertimbangkan potensi yang dimiliki, permasalahan yang dihadapi
danberbagai kecenderungan (perubahan lingkungan) yang sedang dan
akan berlangsung.
Berdasarkan visi tersebut, selanjutnya dirumuskan berbagai
tujuan dan sasaran yang akandicapai lima tahun kedepan.
Berdasarkan tujuan dan sasaran tersebut, selanjutnya dirumuskan
skenario untuk mencapainya. Skenario yang dimaksud meliputi
strategi dan program pengembangan yang perlu ditempuh, beserta
indikator-indikator keberhasilannya.
Titik berat perencanaan strategis pengembangan Poltekkes
Kemenkes Kendari ini adalah aspek-aspek strategis dalam
penyelenggaraan dan pengembangan Poltekkes Kemenkes Kendari.
Aspek-aspek strategis yang dimaksud meliputi (1) Kinerja
Penyelenggaraan Pendidikan, (2) Kinerja Penyelenggaraan Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat, (3) Kinerja Manajemen Politeknik
KesehatanKemenkes Kendari yang meliputi bidang manajemen sumber
daya manusia (kepegawaian), keuangan, sumber daya fisik,
pengembangan kampus, administrasi umum.
A. Sejarah
Awalnya di wilayah Sulawesi Tenggara terdapat beberapa
institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan bergelar Akademi
Kesehatan baik dari Depkes maupun dari Pemda. Khusus institusi
pendidikan tinggi kesehatan dibawah naungan Depkes terdapat 3
6
institusi yaitu : Akademi Keperawatan , Akademi Gizi dan Akademi
Kebidanan.
Untuk mengefisienkan penggunaan sumberdaya dan dana yang
tersedia, maka Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Kesehatan
RI menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesehatan Sosial
RI. Nomor 298/MENKES-KESSOS/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001
untuk menyatukan seluruh institusi pendidikan tinggi kesehatan
dibawah satu institusi pendidikan tinggi yaitu Politeknik Kesehatan
Deskes RI. Keputusan tersebut sebagai dasar didirikannya Politeknik
kesehatan di 27 Provinsi Indonesia. Di Sulawesi Tenggara institusi
Pendidikan Tinggi Kesehatan tersebut bernama Politeknik Kesehatan
Depkes Kendari (Poltekkes Depkes Kendari).Kedudukan Akademi
tersebut di dalam Poltekkes Depkes Kendari menjadi Jurusan,
sehingga Poltekkes Kendari memiliki 3 Jurusan yaitu : (1) Jurusan
Keperawatan, (2) Jurusan Kebidanan, (3) Jurusan Gizi.
Setiap Jurusan di Poltekkes Depkes Kendari terdiri dari Prodi D-
III Reguler berasal dari lulusan SMU dan Program Khusus (berasal dari
pegawai dengan latar belakang pendidikan Jenjang Pendidikan
Menengah (Sejalur) dan Prodi D-IV (Sarjana Terapan).
Seiring perubahan nomenklatur Departemen Kesehatan menjadi
Kementerian pada tahun 2010, maka Politenik Kesehatan Depkes
Kendari berubah nama menjadi Politeknik Kesehatan (Poltekkes)
Kemenkes Kendari.
Dalam perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Sulawesi Tenggara terhadap peminatan institusi
pendidikan kesehatan yang lebih besar maka pada tahun 2011
diusulkan persetujuan pembentukan institusi tiga baru yaitu Jurusan
Analis Kesehatan, Jurusan Farmasi dan Jurusan Tehnik Gigi.
7
Pada tahun 2012 diterbitkan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 355/E/O/2012 tanggal 10
Oktober 2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Prodi pada Poltekkes
Kemenkes RI dari Kementerian Kesehatan kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya seluruh kegiatan
administrasi akademik Poltekkes Kemenkes Kendari pembinaannya
dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedang
kegiatan pengelolaan sumber daya, adminitrasi umum dan keuangan
tetap dalam pembinaan Kementerian Kesehatan RI.
Pada SK Alih Bina tersebut dinyatakan bahwa pengelolaan Prodi
D-III di Poltekkes Kemenkes Kendari menjadi 4 (empat) Jurusan
dengan 4 (empat) Prodi D-III masing-masing Prodi D-III Keperawatan,
Prodi D-III Kebidanan, Prodi D-III Gizi, Prodi D-III Analis kesehatan
dan 2 (dua) Prodi D-IV yaitu : Prodi D-IV Kebidanan dan Prodi D-IV Gizi
Saat ini Poltekkes Kemenkes Kendari menyelenggarakan 4
Program Studi Diploma III, yaitu D-III Keperawatan , D-III Kebidanan,
D-III Gizi dan D-III Analis Kesehatan serta 2 Program Studi Diploma
IV, yaitu D-IV Kebidanan, dan D-IV Gizi berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 355/E/O/2012 tanggal
10 Oktober 2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Prodi pada
Poltekkes Kemenkes RI dari Kementerian Kesehatan kepada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
B. Landasan Hukum Organisasi
1) Undang-undang No.: 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
2) Undang-undang No.: 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
3) Undang-Undang No.: 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi
8
4) Peraturan Pemerintah No.: 20 Tahun 2004 Tentang
Rencana Kerja Pemerintah.
5) Peraturan pemerintah No.: 21 Tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian
Negara/Lembaga.
6) Peraturan Pemerintah No.: 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
7) Peraturan Presiden No.: 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
8) Intruksi Presiden No.: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
9) Peraturan Menteri Kesehatan No.: 1575 Tahun 2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No.: 1295/Menkes/ Per/XII/2007.
10) Peraturan Menteri Kesehatan No.: 890 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Poltekkes Kementerian
Kesehatan.
11) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 1988/ Menkes/Per/
IX/2011 tanggal 27 September 2011 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 890// Menkes/
Per/VII/ 2007 tentang Pedoman Organisasi dan Tata
Laksana Politeknik Kesehatan.
12) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.:
OT.02.03/ I/4/03440.1 tentang Pedoman Organisasi dan
Tata Laksana Poltekkes
13) Keputusan Menteri Kesehatan No :
HK.03.051.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis
Organisasi Tata Laksana Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan.
14) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor
355/E/O/2012 tanggal 10 Oktober 2012, tentang Alih
9
Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI dari Kemenkes RI kepada
Kemendikbud RI.
15) Keputusan Menteri Kesehatan No.
HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategik
Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019
16) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
HK.03.05/I.2/03086/2012 tahun 2012, tentang Petunjuk
Tehnis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan
17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
18) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
19) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor
87 tahun 2014 tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi
20) Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan No.
HK.00.06.1.1.13154.1 Tentang Rencana Aksi Program
Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2010-2014
C. Visi
Poltekkes Kemenkes Kendari sebagai Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Badan PPSSDM Kesehatan Kemenkes RI mendukung Rencana
Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI. Pelaksanan
kegiatan Tri dharma PT yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes
Kendari merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya visi dan
misi serta agenda pembangunan pemerintah tahun 2015 s/d 2019.
Kaitan antara Visi -Misi Presiden dengan kegiatan yang di lakukan oleh
Poltekkes Kemenkes Kendari adalah sebagai berikut :
10
Visi dan Misi Presiden RI
Joko Widodo dan JK Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
Misi Ke-4 Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju
dan sejahtera. Agenda Prioritas pemangunan
(Nawa Cita Pembanguan) Meningkatnya kualitas hidup manusia Indonesia.
(Nawa cita ke-5)
Renstra Kemenkes RI Strategi Pembangunan kesehatan
Meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga
kesehatan (Peningkatan produksi SDM Kesehatan yang bermutu)
Visi Poltekkes Kemenkes Kendari
“Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul,
menghasilkan lulusan yang professional, mandiri, inovatif, kompetitif,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berwawasan
kemaritiman di Indonesia pada Tahun 2028”
RAK Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan RI Sasaran 1: Pelaksaaan Pendidikan Tenaga Kesehatan di
Poltekkes Kemenkes RI Indikator : jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Poltekkes
Kemenkes RI Sasaran 2: Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Indikator : Jumlah Kegiatan Pegabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh civitas academika Poltekkes Kemenkes RI yang
ditujukan kepada masyarakat yang bersifat non profit
Sasaran 3: Pelaksanaan penelitian bagi tenaga pendidikan di Poltekkes Kemenkes RI . Indikatornya adalah jumlah penelitian
yang di susun oleh tenaga pendidik di Poltekkes Kemenkes RI
11
D. Misi
1) Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang
kesehatan Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar
dan sistem manajemen secara berkelanjutan dengan
didukung Teknologi Informasi.
2) Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai
perkembangan IPTEK.
3) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang
kesehatan
4) Melaksanakan manajemen yang profesional dalam
mengelola perguruan tinggi
5) Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi
pengguna baik nasional, dan international dalam rangka
memperluas pasar kerja.
6) Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana prasarana
sesuai standar nasional pendidikan tinggi.
E. Tujuan
1) Terselenggaranya kegiatan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat di bidang kesehatan yang
profesional berwawasan maritim.
2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan
publikasi ilmiah yang bermanfaat bagi pengembangan
IPTEK dan kesehatan masyarakat.
3) Terlaksananya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
yang berkualitas kepada masyarakat berdasarkan IPTEK
Kesehatan.
4) Meningkatkan kapasitas institusi pendidikan sesuai
standar Nasional baik kelembagaan maupun sarana
prasarana secara berkesinambungan.
12
5) Terlaksananya Pengembangan kemitraan dengan institusi
pendidikan tinggi kesehatan atau lembaga lainnya yang
sinergis dan pemerintah daerah.
6) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia baik pendidikan dan kependidikan.
13
BAB II ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
Poltekkes Kemenkes Kendari perlu melakukan analisis
lingkungan terhadap faktor-faktor eksternal maupun internal yang
mempengaruhi yang dapat mempengaruhi perkembangan institusi.
Analisis lingkungan internal digunakan untuk menilai kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Kendari.
Analisis ini juga untuk mengendalikan faktor internal sehingga
kelemahan dapat diperbaiki dan kekuatan dapat ditingkatkan.
A. Faktor Eksternal
1. Regulasi
Dasar hukum yang menjadi regulasi yang di acu oleh Poltekkes
Kemenkes Kendari disesuaikan dengan kebutuhan, sebagai berikut :
a. Regulasi yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan :
1) Undang-undang nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem
Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
2) Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan
3) Undang-undang nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi
6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian
14
7) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007 Standar Pengelolaan
8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun
2007 Standar Sarana Prasarana
9) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
b. Regulasi yang berkaitan dengan pengembangan SDM :
1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
2) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun
2007 tentang Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidikan
3) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen
4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun
2009 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar bagi
Pegawai Negeri Sipil
c. Regulasi yang berkaitan dengan kegiatan keuangan :
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara
3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
15
2. Segmen Pasar (Pengguna)
Segmen pasar yang menjadi pengguna lulusan Poltekkes
Kemenkes Kendari, diantaranya :
Tabel 1. Kelompok Pengguna Poltekkes Kemenkes Kendari
NO. KELOMPOK PENGGUNA CONTOH
1. Institusi Pemerintah :
Institusi lain milik Pemerintah
Dinkes Prov, Dinkes, BPOM, Panti Wredha
Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit Prov dan RSUD, Puskesmas, Klinik, RS.
Bersalin, Laboratorium Kesehatan
2. Institusi Swasta :
Institusi lain milik Swasta Laboratorium Klinik
Fasilitas Kesehatan Swasta Rumah Sakit Swasta, Praktek
Dokter Swasta, RSB. Permata Bunda, RS. Aliyah, RSB.
Sartika. Klinik Sarlina Saff
3. Lembaga lain Restauran, Apotik, Bank
3. Kompetitor
Institusi yang dianggap sebagai kompetitor Poltekkes Kemenkes
Kendari, adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Kompetitor dan Kekuatan Pesaing
NO. JENIS
KOMPETITOR
CONTOH
LEMBAGA
KEKUATAN PESAING
1. Perguruan
tinggi Pemerintah
Universitas Halu
Oleo (UHO)
Lebih kuat secara
popularitas UHO lebih populer.
Pilihan Fakultas/bidang
peminatan ilmu lebih luas
Sistem manajemen
pendukung lebih banyak.
16
Namun : Dari segi pembiayaan
UHO lebih mahal Bidang ilmu/peminatn
Poltekkes KemenkesKendari lebih
spesifik bidang Kesehatan
2. Perguruan
tinggi Swasta
Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan
Avicenna Kendari, Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan
Kendari Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan
Mandala Waluya Kendari, Akademi
Keperawatan PPNI Kendari,
Akademi Kebidanan
(Akbid) Pelita Ibu, Kendari
Kekuatan pesaing
dalam segi promosi dan
jejaring.
4. Suplier
Supplier tetap diperlukan dalam organisasi Poltekkes Kemenkes
Kendari, berikut kekuatan daya tawar dan peran supplier :
Tabel 3. Kekuatan Daya Tawar dan Peran Supplier
Kekuatan Daya Tawar
Supplier
Peran Supplier Bagi Pemasok
Sangat Penting Penting Kurang Penting
Kuat Apotik Saranani
PT. Segi Tiga
Mas
Toko Kalam
Hidup
Sedang Swalayan Marina Toko Sentral
Kasur Toko Asia Center
Priangan Bordir
Lemah PT. Rilan
Pratama
17
5. Stakeholder
Tabel 4. Daftar Stakeholders Poltekkes Kemenkes Kendari
NO. STAKE HOLDERS MANFAAT
1. Institusi Pemeritah :
Walikota Kendari Sharing program lintas sektoral
Pemanfaatan Lahan PKL mahasiswa Pemanfaatan lokasi penelitian dosen
dan mahasiswa Pemanfaatan lokasi pengabdian
masyarakat bagi dosen dan mahasiswa.
Bupati Konawe
Bupati Konawe Selatan Bupati Konawe
Kepulauan Bupati Konawe Utara
Bupati Kolaka Bupati Kolaka Timur
Bupati Kolaka Utara Bupati Muna
Bupati Muna Barat
Walikota Bau-bau Bupati Buton
Bupati Buton Utara Bupati Buton Selatan
Bupati Buton Tengah Bupati Wakatobi
Bupati Bombana
Sharing program lintas sektoral
Rekrutan Alumni Pemberian beasiswa
Pemanfaatan Lahan PKL mahasiswa Pemanfaatan lokasi penelitian dosen
dan mahasiswa Pemanfaatan lokasi pengabdian
masyarakat bagi dosen dan
mahasiswa.
Dinas Kesehatan
Provinsi Sultra
Sharing Program
Pengembangan SDM Kerja sama penelitian
Kerjasama iven Pemanfaatan sarana dan prasarana
Dinas Kesehatan
Kesehatan Kota Kendari
Sharing Program
Pengembangan SDM
Kerja sama penelitian Kerjasama iven
Pemanfaatan sarana dan prasarana Pemanfaatan lokasi Praktek Klinik
mahasiswa di 15 Puskesmas wialayah Kota Kendari.
Pemanfaatan Lahan PKL mahasiswa Pemanfaatan lokasi penelitian dosen
dan mahasiswa
Pemanfaatan lokasi pengabdian masyarakat bagi dosen dan
mahasiswa.
18
Rumah Sakit Umum Daerah Bahtera Mas
Rumah Sakit Umum Kota Kendari
Rumah Sakit Bayangkara
Rumah Sakit Ismoyo
Rekrutmen Alumni Pengembangan SDM
Kerja sama penelitian Kerjasama iven
Pemanfaatan sarana dan prasarana Pemanfaatan lokasi Praktek Klinik
mahasiswa Pemanfaatan Lahan PKL mahasiswa
Pemanfaatan lokasi penelitian dosen
dan mahasiswa Pemanfaatan lokasi pengabdian
masyarakat bagi dosen dan mahasiswa.
6. Produk Subsitusi
Layanan subsitusi yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes
Kendari masih terbatas pada layanan subsitusi individual seperti :
- Layanan konsultasi membuat kemasan jajanan tradisional
kearifan lokal.
- Layanan konsultasi usaha jajanan tradisional
- Layanan pembuatan cookies
- Layanan konsultasi penyusunan menu B2SA (Beragam,
Bergizi Seimbang dan Aman)
- Layanan pelatihan pembuatan produk pangan maritim
- Layanan konseling menyusui
- Layanan konseling MP-ASI
- Layanan Konsultasi Statistik
7. Faktor Eksternal Lainnya (MEA, dll)
Faktor-faktor lingkungan lain yang mempengaruhi Poltekkes
Kemenkes Kendari :
a. Globalisasi dan Teknologi Informasi
Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi
dan ilmu pengetahuan, selalu diikuti dengan
19
perkembangan nilai diadopsi dari internasional untuk
peningkatan pendidikan nasional. Era globalisasi saat ini
merupakan faktor utama yang mempengaruhi mutu
pendidikan tinggi termasuk Poltekkes Kemenkes Kendari.
Masuknya tenaga kesehatan asing dan lembaga
pendidikan asing akan sangat mempengaruhi
perkembangan institusi.
b. Kebijakan Pemerintah dan Kebijakan Perguruan Tinggi
Kebijakan Pemerintah dan Kebijakan Perguruan
Tinggi dalam menetapkan parameter untuk penilaian
kualitas, instruksi, kualifikasi fakultas, strategi yang
diterapkan untuk menjamin kualitas pendidikan,
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan Poltekkes Kemenkes Kendari.
c. Faktor Ekonomi dan Industri
Fenomena pertumbuhan ekonomi dan langkah-
langkah kebijakan ekonomi merupakan faktor mendukung
proses perkembangan penyelenggaraan pendidikan di
Poltekkes Kemenkes Kendari yakni peningkatan kesadaran
pentingnya pendidikan untuk peningkatan taraf hidup
masyarakat.
d. Faktor Tuntutan Masyarakat dan Pengguna Alumni
Sebuah perguruan tinggi yang memiliki “produk”
berkualitas, tentu saja akan diincar oleh
masyarakat. Pengguna alumni memberi pengaruh besar
terhadap proses pelaksanaan mutu pendidikan.
e. Pengembangan Mutu
Evaluasi mutu pelayanan sejak perencanaan ,
proses, out put dan outcome ini merupakan salah satu
20
mekanisme untuk meningkatkan akuntabilitas Poltekkes
Kemenkes Kendari dan Perlunya menjalin kerjasama
dengan pengguna alumni/lulusan mengenai masukan dan
kritikan dalam pelaksanaan pendidikan, sebagaimana
pengalaman yang diperoleh dari alumni yang bergabung di
perusahaan tertentu (spesifikasi kepuasan dari
konsumen).
B. Faktor Internal
1) Aktivitas Utama
a. Pra Pelayanan Kampus
1) Penerimaan Mahasiswa Baru
Pola seleksi penerimaan mahasiswa baru yang
dikembangkan oleh Poltekkes Kemenkes Kendari meliputi
seleksi jalur Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP) dan
Kegiatan penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi
nasional yang dikembangkan oleh Pusdiklat Nakes Badan
PPSDM Kesehatan.
Trend penerimaan mahasiswa baru selama kurun
waktu lima tahun terakhir adalah sbb :
Tabel 5. Jumlah Pendaftar, Lulus Tes dan Registrasi Ulang
Jalur PMDP di Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2015 – 2019
No. Tahun Jumlah
Pendaftar
Lulus
Tes
Registrasi Rasio Lulus
Tes : Registrasi
1. 2015 46 19 19 1:1
2. 2016 91 60 58 1:1
3. 2017 185 98 93 1:1
21
Grafik 1. Trend Perkembangan Penerimaan Mahasiswa Baru di
Poltekkes Kemenkes Kendari Melalui Jalur PMDP Tahun 2015 –2017
2) Jumlah Pendaftar, Lulus Tes dan Registrasi Jalur Uji
tulis
Jumlah pendaftar, lulus tes dan jumlah peserta yang
melakukan registrasi ulang jalur uji tulis di Poltekkes
Kemenkes Kendari tahun 2015 – 2019
Tabel 6. Jumlah Pendaftar, Lulus Tes dan Registrasi Ulang
Jalur uji tulis di Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2013 – 2017
No. Tahun Jumlah
Pendaftar Lulus Tes
Registrasi
Rasio
Lulus Tes :
Registrasi
1. 2013 1.012 300 300 1:1
2. 2014 917 307 307 1:1
3. 2015 1119 479 479 1:1
4. 2016 951 482 482 1:1
5. 2017 1018 612 612 1:1
46
91
185
19
60
98
19
58
93
0
50
100
150
200
2015 2016 2017 2018 2019
Trend Perkembangan Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur PMDP di Poltekkes Kemenkes Kendari Kurun Waktu 3
Tahun Terakhir
Jumlah Pendaftar Lulus Tes Registrasi
22
Grafik 2. Trend Jumlah Pendaftar, Lulus Tes dan Registrasi Ulang Jalur uji tulis di Poltekkes Kemenkes Kendari
Tahun 2013 – 2017
3) Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru
Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa
Baru (PKKMB) adalah serangkaian kegiatan pemberian
informasi akademik dan kegiatan kemahasiswaan dalam
rangka mempersiapkan mahasiswa baru untuk memasuki
kehidupan kampus sehingga terjadi percepatan adaptasi
dengan lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari dan wajib
diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Poltekkes Kemenkes
Kendari.
Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi
Mahasiswa Baru di Poltekkes Kemenkes Kendari yang
dilaksanakan adalah Program Pengenalan Studi (PPS) dan
Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK).
0
200
400
600
800
1000
1200
2013 2014 2015 2017 2018
1,012
917
1119
951 1018
300 307
479 482 612
300 307
479 482 612
Jumlah Pendaftar, Lulus Tes dan Registrasi Ulang Jalur uji tulis di Poltekkes Kemenkes Kendari
Tahun 2013 – 2018
Jumlah Pendaftar Lulus Tes Registrasi
23
PPS dilaksanakan mengacu pada SK Dirjen Dikti No.
038/D/2000 tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan
Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi dan Surat Edaran
Dirjen Dikti Nomor 1016/E/T/2011 perihal Masa Orientasi
Mahasiswa Baru. PPS diisi dengan kegiatan yang memberi
pemahaman mahasiswa terhadap Pilar Kebangsaan yaitu
Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka
Tunggal Ika yang dilaksanakan dengan berbagai metoda
yang menyenangkan.Pelaksanaan PP SPoltekkes Kemenkes
Kendari dilaksanakan secara bersama pada tingkat
Direktorat selama 2 (dua) hari dan 1 (satu) hari berikutnya
dilaksanakan di kampus masing-masing Jurusan/Prodi.
Latihan Dasar Kepemimpinan yang dilaksanakan di
Poltekkes Kemenkes Kendari didasari pemahaman bahwa
mahasiswa sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk
menjadi pemimpin di muka bumi,meskipun tidak menjadi
pemimpin dalam sebuah birokrasi maupun institusi
minimal mahasiswa mampu memimpin dirinya sendiri.
Mengingat pentingnya sebuah jiwa kepemimpinan
dengan kemantapan dari segala aspek argumentasi yang
realis. Untuk itu perlu adanya sebuah fasilitas dan
pendukung untuk mewujudkan hal tersebut, maka
Poltekkes Kemenkes Kendari menetapkan seluruh
mahasiswa baru wajib mengikuti Latihan Dasar
Kepemimpinan LDK yang dilaksanakan setiap tahun
ajaran baru.
24
Tabel 7. Kegiatan Pengenalan Kampus Bagi Mahasiswa Baru
Poltekkes Kemenkes Kendari
No. Kegiatan Tujuan
1. Program
Pengenalan Kehidupan
Kampus Mahasiswa
Baru (PPKMB)
Agar mahasiswa dapat lebih cepat beradaptasi
dengan kehidupan pendidikan tinggi di lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari,
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.
Mendekatkan keakraban antara mahasiswa
baru dengan mahasiswa yang sudah berada di dalam kampus, agar terjadi transfer
pengetahuan tentang unit kegiatan mahasiswa, kreativitas mahasiswa dan organisasi
kemahasiswaan yang resmi di dalam kampus.
2. Latihan Dasar Kepemimpinan
(LDK)
Menanamkan semangat bersatu , lebih mengenal satu sama lain, dan membentuk jiwa
kepemimpinan yang tinggi sehingga
diharapkan dapat memotivasi mahasiswa dalam mengikuti berbagai macam kegiatan dan
organisasi. Membentuk jiwa kepemimpinan dan
kedisiplinan yang tinggi sehingga diharapkan dapat memotivasi dalam berbagai macam
organisasi.
b. Proses Pelayanan Pendidikan, Penelitian dan Pengabmas
1) Proses Pelayanan Pendidikan
a) Persiapan Administrasi
Pada Tahun Ajaran, Proses Belajar Mengajar (PBM) di
Poltekkes Kemenkes Kendari diawali dengan penerbitan Kalender
Akademik oleh Sub. Bagian Adaministrasi Akademik,
Perencanaan dan Sistem Informasi (Sub bag ADAK) Poltekkes
Kemenkes Kendari dan di sahkan oleh Direktur Poltekkes
Kemenkes Kendari. Kalender tersebut menjadi acuan bagi
semua institusi pendidikan di lingkup Poltekkes Kemenkes
Kendari terutama unit Akademik Jurusan/Prodi dalam
menyusun rencana kegiatan belajar mengajar pada level
Jurusan/Prodi. Lebih lanjut pihak Jurusan/Prodi kemudian
mengadopsi, menyesuaikan, serta memperjelas waktu/jadwal
kegiatan belajar mengajar, terutama jadwal kuliah, praktik
25
laboratorium, praktik lapangan, ujian semester (Ujian Tengah
Semester dan ujian Akhir/UAS ) dll. Dokumen kalender
akdemik level jurusa/Prodi disahkan oleh Ketua Jurusan dan
diketahui Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.
b) Registrasi Mahasiswa Baru dan Her Registrasi
Mahasiswa
Registrasi dan her registrasi mahasiswa meliputi kegiatan
registrasi administrasi dan registrasi akademik.
Tujuan dilaksanakannya Registrasi dan Her Registrasi agar
mahasiswa yang bersangkutan terdaftar sebagai mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari pada semester yang
akan berjalan.
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh mahasiswa yang akan
mengikuti pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari pada semester yang akan berjalan.
Pada awal semester setiap Tahun Ajaran (TA) Registrasi
mahasiswa dilaksanakan 1-2 minggu sebelum kegiatan
perkuliahan dimulai yaitu :
- Her Registrasi Semester Ganjil dilaksanakan pada Bulan
Agustus tahun berjalan
- Her Registrasi Semester Genap dilaksanakan pada Bulan
Februari tahun berjalan
Mahasiswa yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran, sehingga menjadi manusia yang
berkualitas sesuai dengan Visi dan Misi institusi Poltekkes
Kemenkes Kendari pada tahun 2015 – 2019 adalah sebagai
berikut :
26
Tabel 8. Trend Jumlah Mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2014 – 2017
No. Jurusan T a h u n
2014 2015 2016 2017
1. Keperawatan 306 297 332 386
2. Kebidanan
Prodi D-III 293 286 443 303
Prodi D-IV 77 119 140 379
3. Gizi
Prodi D-III 235 182 162 129
Prodi D-IV 55 73 153 150
4. Analis Kesehatan 80 127 138 198
c) Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran di Poltekkes Kemenkes Kendari
dilaksanakan dalam bentuk kuliah tatap muka, tutorial,
praktikum, praktik kerja lapangan, praktik klinik, kuliah lintas
prodi, studium general, dan kuliah tamu.
Pada setiap awal masa perkuliahan setiap dosen
melakukan kontrak mata kuliah kepada mahasiswa peserta
kuliah tentang Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Modul
Praktikum, dan sistem serta bobot penilaian yang dipakai serta
passing gradeyang ditetapkan.
Pada setiap kegiatan perkuliahan, Dosen memeriksa
kehadiran mahasiswa dan mengisi jurnal pengajaran. Apabila
dosen berhalangan hadir, dosen yang bersangkutan
memberitahukan hal tersebut kepada pihak program studi dan
peserta kuliah, menggantikan perkuliahan pada waktu lain atau
menggantinya dengan kegiatan terstruktur ekuivalen melalui
kesepakatan dengan peserta kuliah.
27
Setiap dosen memberikan bahan ajar, hasil penilaian
tugas, dan ujian.Perkuliahan diselenggarakan minimal 75%
untuk teori dan 100 % untuk Praktikum dan Praktik
Klinik/Lapangan dari jadwal yang ditetapkan.
Pada masa perkuliahan, dosen dapat memberikan
remedial bagi mahasiswa yang tidak memenuhi sistem dan
bobot penilaian mata kuliah sebelum nilai akhir dikeluarkan.
Pada tabel 9 menunjukan trend jumlah Dosen, Tenaga
Instruktur dan Jumlah Mahasiswa di Poltekkes Kemenkes
Kendari Tahun 2013 – 2018.
Tabel 9. Trend Jumlah Dosen, Instruktur, Mahasiswa
di Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2015-2017
No. Jurusan T a h u n
2015 2016 2017
1. Keperawatan
Dosen
Instruktur
Mahasiswa
18
6
297
14
6
332
15
6
386
2. Kebidanan
Prodi D-III
Dosen Instruktur
Mahasiswa
19 7
286
20 6
443
11 3
303
Prodi D-IV
Dosen
Instruktur Mahasiswa
19
7 119
20
6 140
9
3 379
3. Gizi
Prodi D-III
Dosen
Instruktur Mahasiswa
24
12 182
26
10 162
14
5 129
Prodi D-IV
Dosen Instruktur
Mahasiswa
24 12
73
26 10
153
12 4
150
4. Analis Kesehatan
Dosen Instruktur
Mahasiswa
5 3
127
5 3
138
6 2
198
28
d) Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian keberhasilan pendidikan yang
diukur melalui prestasi belajar mahasiswa.Pada setiap akhir
semester, mahasiswa akan dievaluasi untuk setiap mata kuliah
yang ditempuhnya.Komponen evaluasi, terdiri atas : Ujian
Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang
merupakan keharusan. Komponen lain dapat berupa: kehadiran,
partisipasi dalam kelas dan tugas–tugas (seperti tes kecil/kuis,
makalah, pekerjaan rumah, praktek kerja, kerja lapangan, atau
tugas laboratorium).
Ujian Tengah Semester dilaksanakan apabila perkuliahan
mencapai 7 (tujuh) kali tatap muka. UTS mengikuti jadwal yang
telah ditetapkan yaitu selama 1 minggu, setelah pelaksanaan
UTS berakhir maka perkuliahan dilanjutkan kembali hingga
mencukupi 14 kali tatap muka dengan pencaian materi tiap
mata kuliah 100 % sebagai syarat pelaksanaan UAS (Ujian Akhir
Semester). Namun apabila dalam pelaksanaannya terdapat mata
kuliah yang belum memenuhi 100% maka dosen yang
bersangkutan dapat melaksanakan tatap muka tambahan
dengan koordinasi bagian pembelajaran untuk penjadwalan.
Bentuk tes untuk UTS dan UAS ditentukan oleh dosen
pengampu dengan memilih salah satu dari tiga bentuk jenis tes,
yaitu:
- Jenis test (baik tulis, lisan, maupun praktek)
- Jenis non test (angket, portofolio, paper, kontrak studi,
skala likert)
- Gabungan dari kedua jenis tes tersebut.
29
Ujian Akhir Program (UAP) adalah ujian dalam bentuk
komprehensif atau bentuk ujian lain yang sesuai dengan
tuntutan profesi yang dikemas dalam satu bentuk paket ujian.
Ujian Akhir Program adalah pengukuran keberhasilan
pencapaian kompetensi kritis yang meliputi ranah psikomotor,
kognitif dan afektif (PKA) peserta didik.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari telah memiliki
program pemberian beasiswa terhadap mahasiswa berprestasi
dan beasiswa dari keluarga miskin / tidak mampu.
Adapun trend beasiswa pada terhadap mahasiswa
berprestasi dan beasiswa dari keluarga miskin / tidak mampu
pada 3 – 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut
No Tahun Jenis Beasiswa Jumlah Penerima
1 2013 Beasiswa Prestasi 44
2 2014 Beasiswa Prestasi 36
3 2015 Beasiswa Prestasi 60
4 2016 Beasiswa Prestasi 36
5 2017 Beasiswa Prestasi 60
Grafik 2. Trend Jumlah Beasiswa Mahasiswa Berprestasi Poltekkes Kemenkes Kendari 2013 - 2017
0 10 20 30 40 50 60 70
Beasiswa Prestasi
Beasiswa Prestasi
Beasiswa Prestasi
Beasiswa Prestasi
Beasiswa Prestasi
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penerima
30
No Tahun Jenis Beasiswa Jumlah Penerima
1 2015 Beasiswa Gakin 37
2 2016 Beasiswa Gakin 95
3 2017 Beasiswa Gakin 79
Grafik 3. Trend Jumlah Beasiswa Mahasiswa Gakin
Poltekkes Kemenkes Kendari 2013 - 2017
Jumlah lulusan tepat waktu dan jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,
memiliki sertifikat kompetensi atau mengikuti ujian kompetesi selama
3-5 tahun terakhir, dapat terlihat pada tabel berikut :
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
BeasiswaGakin BeasiswaGakin BeasiswaGakin
2015 2016 2017
Jumlah Penerima
31
Tabel 10. Trend Jumlah Lulusan tepat waktu, Lulusan dengan IPK ≥ 3, tersertifikasi UKOM di Poltekkes
Kemenkes Kendari Tahun 2013 – 2017
No. Keterangan T a h u n
2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah
Mahasiswa
849 951 1084 1368 1545
2. Jumlah Lulusan
232 235 265 267 350
3. Jumlah
Lulusan Tepat Waktu
198 216 245 240 334
4. Jumlah
lulusan IPK
minimal ≥ 3
190 200 182 225 310
5. % Lulusan per tahun
85,92% 83,33% 83,59%
6. % Lulusan
tepat waktu
85% 92% 92,4% 89,8% 95,6 %
% Lulusan
min IPK ≥ 3
81,89% 92,6% 68,67% 84,26% 88,57%
% Jumlah lulusan
UKOM
Tabel 11. Trend Jumlah Lulusan Yang Terserap di Pasar
Kerja selama < 6 bulan setelah lulus per Kategori
Industri dalam tahun 2013 – 2017
No. Jenis Industri T a h u n
2013 2014 2015 2016 2017
1. Pelayanan
Kesehatan
86 62 78 86 59
2. Institusi Pendidikan 2 1 1 1 0
3. Institusi Pemerintah 9 3 0 4 5
4. Industri Farmasi 0 0 1 0 0
5. Food Production 0 0 0 0 0
6. Laboratorium Klinik 0 0 0 0 0
7. Bidang Militer 0 0 0 0 0
8. Lain-lain 8 9 12 10 6
Jumlah 105 75 92 101 70
32
1) Penelitian
Poltekkes Kemenkes Kendari berkewajiban mengelola
penelitian, mulai dari perencanaan sampai dengan penanganan
pengaduan. Pengelolaan penelitian di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Kendari mengacu kepada Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pen elitian dan Pengabmas Poltekkes Kemenkes RI
yang di terbitkan oleh Badan PPSDM Kesehatan RI. Adapun
pembiayaan penelitian bersumber dari DIPA tahun berjalan dan
swadaya.
Gambaran trend penelitian dan publikasi ilmiah di
Poltekkes Kemenkes Kendari pada tahun 2013 -2017 , sebagai
berikut :
Tabel 12. Trend Jumlah Penelitian di Poltekkes Kemenkes
Kendari pada tahun 2013 -2017
No. Jurusan/Jenis
Penelitian
T a h u n
2013 2014 2015 2016 2017
1. Jurusan Keperawatan DIPA
Mandiri
1
17
0
13
4
4
7
0
0
15
2. Jurusan Kebidanan DIPA
Mandiri
1
30
0
27
1
20
9
0
6
1
3. Jurusan Gizi
DIPA Mandiri
Sumber Dana Lain
4 0
0 2
2
3 4
1
8 0
0
9 0
0
4. Jurusan Analis Kesehatan
DIPA Mandiri
- -
0 5
1 1
3 0
2 2
33
Tabel 13. Trend Jumlah Publikasi Ilmiah di Poltekkes
Kemenkes Kendari pada tahun 2013 -2017
No. Jurusan/Jenis
Penelitian
T a h u n
2013 2014 2015 2016 2017
1. Jurusan Keperawatan Nasional
Internasional
-
-
-
-
1
-
4
-
9
3
2. Jurusan Kebidanan Nasional
Internasional
-
-
-
-
-
-
3
-
1
1
3. Jurusan Gizi
Nasional Internasional
- -
1 -
- -
3 1
5 4
4. Jurusan Analis
Kesehatan Nasional
Internasional
-
-
-
-
2
-
4
2
6
2
2) Pengabmas
Secara umum sebagaimana pelaksanaan penelitian
sebagaimana dijelaskan di atas berlaku juga pada pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat. Namun, kegiatan pengabdian
kepada masyarakat seluruhnya dikelola langsung Unit
Pengabmas, termasuk proses seleksi dan penilaian proposal.
Pengelolaan pendanaan pengabdian kepada masyarakat
mengikuti pola pendanaan penelitian, yaitu dengan
mengelompokkan Jurusan didasarkan pada kinerja pengabdian
kepada masyarakat di masing-masing Jurusan.
34
Tabel 14. Trend Jumlah Pengabmas di Poltekkes Kemenkes
Kendari pada tahun 2013 -2017
No. Jurusan T a h u n
2013 2014 2015 2016 2017
1. Jurusan Keperawatan : DIPA
Mandiri
0
3
2
20
7
2
7
0
5
0
2. Jurusan Kebidanan : DIPA
Mandiri
0
0
2
0
6
0
5
0
10
0
3. Jurusan Gizi :
DIPA Mandiri
0 0
4 0
7 3
6 2
9 0
4. Jurusan Analis Kesehatan
: DIPA
Mandiri
0 0
2 0
2 0
2 0
3 0
2) Aktivitas Pendukung
a. Mutu Pendidikan
Berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM
Dikti), SPM Dikti ini meliputi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau yang lebih
dikenal dengan Akreditasi. Sebagaimana Perguruan Tinggi lainnya
Penetapan penjaminan mutu (quality assurance) di Poltekkes
Kemenkes Kendari maka menetapkan mutu pendidikan dikembangkan
dalam 2 (dua) sistem penjaminan mutu yaitu :
1. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
SistemPenjaminan Mutu Internal telah dibentuk mulai tahun
2017, dengan maksud memberikan keyakinan yang memadai bagi
tercapainya efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan, keandalan pelaporan keuangan,
pengamatan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan.
35
Sistem pengedalian Interen Pemerintah yang berlaku di Poltekkes
Kemenkes Kendari meliputi 5 (lima) unsur yaitu : lingkungan
pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan
komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern.
2. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau yang lebih dikenal
dengan Akreditasi.
Saat ini Poltekkes Kemenkes Kendari telah di akreditasi oleh
lembaga Akreditasi BAN PT/LAM PT institusi dan Program Studi
Tabel 15. Status Akreditasi Poltekkes Kemenkes Kendari
No. Institusi
/Jurusan/Prodi
Akreditasi
Status Keterangan
1. Rektorat C Saat akreditasi institusi
Poltekkes Kendari belum menjalin
kerjasama internasional Sarana dan Prasarana
Pendidikan belum lengkap
Segera reakreditasi
Karya penelitian dosen belum mendapatkan
HaKI
2.
Jurusan Keperawatan : Prodi D-III
B
Mutu tidak terintegrasi
disemua standar Mutu belum jalan
sesuai standar Pelaksanaan
Kurikulum teori 40 %
dan praktek 60 %, tidak terlaksana dengan baik,
yang terlaksana adalah teori 60 % dan praktek
40 %
36
3. Jurusan Kebidanan : Prodi D- III
C
Strategi pencapaian misi tidak memiliki kegiatan
yang jelas Tidak terdapat dokumen
registrsi mahasiwa yang lulus
SDM bidang laboratorium masih
kurang
Bentuk Silabus dan SAP masih menggunakan
metode lama.Buku perpustakaan kurang
variatif. Karya peelitian belum
mendapatkan HAKI
Prodi D-IV
B
PS memiliki Visi Misi dan
Tujuan Tata Pamong menggunak
5 pilar strategi Ketersediaan dan
pelaksanaan standar mutu berdasarkan
pedoman kebijakan SPMI
Poltekkes. Pemanfaata teknologi
komunikasi dan iformasi untuk proses
pengambilankeputusan dalam pengembangan
institusi masih manual komputer.
4. Jurusan Gizi : Prodi D- III
Prodi D-IV
B
B
Data sudah ada tinggal isi di PUDIR II
5. Jurusan Analis Kesehatan :
Prodi D-III
C
Saat akreditasi, Prodi Analis kesehatan baru
berusia 2 (dua) tahun sehingga belum memiliki
alumni.
Reakreditasi sementara
berproses dan akan dilaksanakan pada
tahun 2018
37
3. Pangkalan Data (PD) Dikti.
Saat ini Poltekkes Kemenkes Kendari telah terkoodinasi dengan
Pangkalan Data (PD) Dikti sejak Alih Bina pada Tahun 2012, sistem
yang terbangun pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT)
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan merupakan pangkalan data
secara nasional keberadaan perguruan tinggi yang ada. Mulai dari
Program studi (prodi), profil PT, Profil Dosen dan bahkan tersedia juga
data profil Mahasiswa. Seluruh data yang tercover .
Pengelolaan Pangkalan data di Poltekkes Kemenkes Kendari telah
didukung dengan sistem informasi yang terkomputerisasi, dan di
kerjakan oleh tenaga profesional dalam bidang komputer.
b. Sumber Daya Manusia
Trend jumlah tenaga yang melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi pada Poltekkes Kemenkes Kendari terlihat pada tabel 15
berikut :
Tabel 16. Trend Jumlah Tenaga Pendidik Yang melanjutkan
Studi Ke Jenjang Lebih Tinggi Pada Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2013 -2017
No. Kegiatan
Pengembangan SDM
Jumlah Tenaga Pendidik
2013 2014 2015 2016 2017
1. Studi ke Jenjang S2 0 0 0 0 0
2. Studi ke Jentjang S3 3 0 0 1 1
3.
Sertifikasi Tenaga
Pendidik 8 0 0 0 0
4. Mengikuti Pelatihan 5 5 6 6 2
6. Jumlah Pertukaran Dosen 0 0 0 0 0
Dari tahun 2013 – 2017 jumlah tengan pendidik yang
melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi S-3 terdapat 6 (enam) orang,
38
Tahun 2013 terdapat 3 (tiga) orang terdiri dari Jurusan Kebidanan 2
(dua) orang, Jurusan Gizi 1 (satu) orang, tahun 2014 terdapat 1 (satu)
orang dari Jurusan Gizi. Tahun 2015 terdapat 0 orang. Tahun 2016
terdapat 1 (satu) orang dari Jurusan Gizi dan Tahun 2017 terdapat 1
(satu) orang dari Jurusan Keperawatan.
Jumlah tenaga pendidik yang tersertifikasi sejak tahun 2013 –
2017 terdapat 8 (delapan) orang masing-masing terdiri dari Jurusan
Kebidanan 4 (empat) orang dan 2 (dua) orang dari Jurusan Gizi dan 2
(dua) orang Jurusan Keperawatan.
Dari tahun 2013 -2017 Jumlah tenaga Pendidik yang mengikuti
Pelatihan sebanyak 24 orang.
Dari tahun 2013- 2017 Jumlah dosen berprestasi terdapat 5
(lima) orang dari jurusan kebidanan 1 (satu) orang, Jurusan
Keperawatan 1 (satu) orang, Jurusan Analis Kesehatan 1 (Satu) orang
dan Jurusan Gizi 2 (dua) orang.
Trend jumlah dan jenis tenaga yang direkrut pada Poltekkes
Kemenkes Kendari terlihat pada tabel 16 berikut :
Tabel 17. Trend Jumlah Tenaga Yang di Rekrut Pada Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2013 -2017
No. Kegiatan
Pengembangan SDM
Jumlah Tenaga Pendidik
2013 2014 2015 2016 2017
1. Studi ke Jenjang S2 0 0 0 0 0
2. Studi ke Jentjang S3 3 0 0 1 1
3. Sertifikasi Tenaga Pendidik 8 0 0 0 0
4. Mengikuti Pelatihan 5 5 6 6 2
6.
Jumlah Pertukaran
Dosen 0 0 0 0 0
39
Dari tahun 2013- 2017 Jumlah Jenis Tenaga yang direkrut pada
Poltekkes Kemenkes Kendari sebanyak 9 (sembilan) orang, meliputi
Dosen JFU 4 (empat) orang dengan rincian 2 (dua) orang dosen
Jurusan Keperawatan dan 2 (dua) orang Dosen Jurusan Analis
Kesehatan.
Sementara Instruktur direkrut sebanyak 3 (tiga) orang meliputi 1
(satu) orang di Jurusan Gizi dan 2 (dua) orang di Jurusan Analis
Kesehatan.
Jumlah Pengolah Data dan Pramu Bakti yang direkrut sebanyak
2 (dua) orang dengan masing-masing penempatan di Direktorat
Poltekkes Kemenkes Kendari di SubBag ADAK 1 (satu) orang dan di
Bagian Umum 1 (satu) orang.
c. Sumber Daya Keuangan
Sumber Daya keuangan Poltekkes Kemenkes Kendari dari tahun
2013 – 2017, berasal dari 2 (dua) sumber utamg yaitu APBN dan
PNBP, secara rinci dapat dilihat pada tabel 18 berikut :
40
Tabel 18. Jenis Pendapatan Berdasarkan Sumber Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2013 -2017
No. Jenis Pendapatan Sumber Pendapatan Dalam Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
1. Pendapatan Pelayanan
APBN PNBP
23.184.098. 4.430.377.000
14.168.417.000 6.020.793.000
15.241.096.000 9.822.942.000
30.414.393.000 8.360.727.000
27.236.227.000 9.992.658.000
2. Pendapatan Kerjasama - - - - -
3. Pendapatan Hibah - - - - -
41
5 (lima) biaya terbesar di Poltekkes Kemenkes Kendari selama
tahun 2013 – 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 19. 3 (tiga) Belanja terbesar beserta penjelasannya di Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2013 -2017
No. Jenis Belanja Keterangan
1. Belanja Barang dan Jasa
Di Poltekkes Kemenkes Kendari setiap tahun selama tahun 2013 – 2017. Jenis
belanja barang dan jasa merupakan alokasi pengeluaran terbesar pertama.
Dapat dipahami sebagai institusi yang bergerak dalam bidang Pendidikan
Tinggi maka Itembelanja barang dan
jasa untuk kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, Kegiatan
kemahasiswaan,pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan serta belanja
perjalanan mendapat prioritas dalam pengalokasiannya.
2. Belanja Pegawai Prioritas kedua setelah belanja barang
dan jasa adalah belanja
pegawai.Pembelanjaan pegawai yang dikeluarkan untuk seluruh pegawai dan
tenaga kontrakseperti Gaji, Honor, Tunjangan Kinerja, Insetif Lauk Pauk,
insentif tidak rutin dan sejenisnya
3. Belanja Modal Selanjutnya prioritas ketiga setelah Belanja Pegawai adalah pengeluaran
belanja modal.
Anggaran yang digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap
dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih. Aset tetap tersebut dipergunakan
untuk operasional kegiatan sehari-hari di Poltekkes Kemenkes Kendari dan
bukan untuk di jual.
d. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang mendukung kegiatan belajar
mengajar yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar di
42
Poltekkes Kemenkes Kendari belum sepenuhnya berbasis digital.
Sarana dan prasarana pada setiap tahap belajaran mulai dari
proses pembelajaran teori, praktek laboratorium, praktek klinik
dan Praktek Kerja Lapangan sebagian besar masih dalam bentuk
manual.
Dalam rangka pengembangan sistem instruksionalpada
kegiatan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, perlu
merubah pola kegiatan kelas. Hal ini dapat dilaksanakan dengan
menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan
kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-cara
yang baru (non tradisional) yang paling sesuai untuk mencapai
tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional
yang direncanakan lainnya. Menyadari kekurangan tersebut,
maka pengelola Poltekkes Kemenkes Kendari menjalin kerjasama
dengan beberapa instansi/lembaga pemerintah dan swasta yang
memiliki sarana dan prasarana dengan fasilitas modern untuk
dijadikan lokasi praktikum dan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
untuk masing-masing jurusan dalam rangka memenuhi tuntutan
kurikulum institusi.
e. Pengembangan Jejaring
Pembagian tugas antara Kementerian Kesehatan RI dengan
Poltekkes Kemenkes Kendari dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Tentang Petunjuk
Teknis Organisasi Dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Nomor : HK.03.05/I.2/03086/2012
43
tanggal 26 Februari 2012, maka Tugas dan Fungsi Poltekkes
Kemenkes Kendari, yaitu:
Kedudukan Poltekkes Kemenkes Kendari adalah unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab pada Kepala Badan
PPSDM Kesehatan RI. Poltekkes Kemenkes Kendari dipimpin oleh
seorang direktur, dan dalam melaksanakan tugas sehari-hari
secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan.
Tugas Poltekkes Kemenkes Kendari ; sesuai dengan
peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:
1988/MENKES/PER/IX/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Politeknik Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor : HK.03.05/I.2/03086/2012 Tanggal 26 April 2012 tentang
Petunjuk Teknis Organisasi dan Tata Laksana Politeknik
Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Kendari mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan vokasi dalam bidang kesehatan pada
jejang program Diploma III dan atau program Diploma IV/S1
Terapan/Sarjana Sains Terapan, serta program lain sesuai
peraturan perundang-undangan. Sementara fungsi Poltekkes
Kemenkes Kendari adalah :
1. Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam bidang
kesehatan
2. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan
3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan
bidang yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya
4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika
5. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi
44
Pengembangan Jejaring per Proses Layanan di Poltekkes Kemenkes
Kendari :
1) Pra Pelayanan :Pengembangan jejaring pra pelayanan dengan
instasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota berupa
pengembangan kerjasama saat penerimaan mahasiswa baru kelas
pegawai dan Rekognisi PembelajaranLampau (RPL).
2) Proses Pendidikan : Pengembangan jejaring dengan Poltekkes
Kemenkes Lain dalam program kegiatan Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM), seperti kegiatan Pekan Olahraga dan Seni
Pornimakes, Kegiatan Debat Bahasa Inggris, Kegiatan
Kepramukaan. Selain itu Poltekkes Kemenkes Kendari melalui
BEM juga menggalang jejaring kerjasama dalam bidang olahraga
dan seni dengan seluruh institusi pendidikan tinggi di Kota
Kendari dan sekitarnya.
3) Pengabdian Masyarakat : Poltekkes Kemenkes Kendari
Mengembangkan jejaring kerjasama pengabdian masyarakat di
seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sasaran Pelaksanaan Kegiatan Pengabmas adalah masyarakat dan
institusi. Pelaksana kegiatan pengabmas adalah tim dosen
dengan melibatkan mahasiswa.
4) Paska Lulus : Pengembangan jejaring paska lulus di Poltekkes
Kemenkes Kendari melalui fasilitasi pembentukan wadah alumni
dan keikutsertaan beberapa dosen dalam keanggotaan organisasi
profesi.
45
C. Analisis SWOT
Analisis perencanaan strategis merupakan bagian penting dalam
penentuan strategi organisasi. Pada prinsipnya analisis ini mencakup
peninjauan dan evaluasi atas masalah-masalah dan potensi yang dianggap
sebagai kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Hal ini diperlukan agar organisasi dapat menetapkan
strategi yang sesuai melalui diskusi secara profesional dan mendalam
berdasarkan informasi-informasi yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Kendari
dalam melakukan evaluasi diri secara jujur, keterbukaan dan keberanian.
1. Kekuatan (strengths)
a. Bidang Pendidikan
1) Merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri vokasi
bidang kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
2) Memiliki 6 Program Studi Diploma (Prodi), terdiri dari 4
Program Studi Diploma III dan 2 program Studi Diploma
IV.Program Diploma III dimulai sejak 2001 dan Diploma IV
telah dimulai sejak 2008.
3) Semua Prodi telah terakreditasi oleh BAN - PT Nomor:
1862/E/T/2011 tanggal 22 November 2011 dimana 3 Prodi
Diploma III mendapatkan akreditasi“B”, 2 Prodi Diploma
IV mendapatkan akreditasi“B”dan LAM – PT Kes.
4) Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI dari Kemenkes RI kepada
Kemendikbud RI. Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 355/E/O/2012 tanggal 10 Oktober
2012
46
5) Pemanfaatan lulusan sesuai dengan harapan
6) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan rata-rata adalah
3,27
7) Terdapat 62 naskah kerjasama atau kemitraan dengan 24
ruang lingkup kerjasama atau kemitraan, yaitu
pendidikan,pengajaran, pengabdian kepadamasyarakat,
penelitian, pemanfaatanlulusan, pengembangan institusi.
8) Kegiatan penelitian sudah menjadi tradisi dikalangan dosen
dengan rata-rata jumlah karya penelitian mencapai 32,5
judul penelitian pertahunnya.
9) Kegiatan pengabdian masyarakat sudah menjadi kewajiban
bagi dosen dengan rata-rata jumlah karya pengabdian
masyarakat mencapai 26,00 judul pengabdian
masyarakat pertahunnya
10) Telah memiliki 2 jurnal ilmiah institusi untuk menampung
karya penelitian dosen dan sivitas akademika lainnnya.
11) Telah menyelenggarakan Uji Kompetensi untuk calon
lulusan yang bekerjasama dengan Organisasi Profesi dan
LembagaPengembanganUji Kompetensi(LPUK).
12) Terlaksananya sistem penjaminan mutu internal
b. Bidang Organisasi dan SDM
1) Memiliki dosen berkualifikasi S3 6 orang
2) Sebagian besar dosen (86 %) mempunyai jabatan fungsional
Lektor dan Lektor Kepala
3) Sebagian besar dosen (79 %) sudah memilki sertifikat dosen
4) Rasio Dosen : Mahasiswa telah memenuhi kualifikasi
standar dosen yaitu sebesar 1 : 22
47
5) Memiliki dosen yang pernah menjadi narasumber dalam
event ilmiah nasional
6) Memiliki dosen dan tenaga kependidikan yang berprestasi
tingkat nasional dalam event nasional
7) Memiliki 5 unit kegiatan Mahasiswa yang di kordinir oleh
BEM
8) Memiliki mahasiswa yang berprestasi tingkat regional dan
nasional
9) Sudah menjalin Kerjasama dengan institusi dalam negeri
dan luar negeri dalam bidang pendidikan, pengabdian
masyarakat dan penelitian.
c. Bidang Kinerja Keuangan
1) Dana Bersumber dari APBN dan PNBP.
2) Pengelolaan Keuangan telah mengacu pada PMK yang
berlaku.
3) Biaya pendidikan SPP Poltekkes Kendari termurah di
Sulawesi Tenggara
d. Bidang Jenis Sarana dan Prasarana
1) Jenis laboratorium dan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM)
yang memadai
2) Sarana pembelajaran dikelas telah memadai
3) Selalu terjadi penambahan referensi di perpustakaan tiap
tahunnya
4) Memiliki sarana prasarana ruang kelas belajar yang
memadai dan milik sendiri
48
5) Memiliki sarana penunjang yang memadai berupa Pusat
kegiatan mahasiswa (PKM) dan sarana olahraga
6) Memiliki Alat transportasi dalam bentuk bis, roda 4 dan
roda 2
7) Memiliki 35.416 m2 tanah bersertifikat
8) Memiliki 32 bangunan dengan luas bangunan keseluruhan
9.691 m2
2. Kelemahan (waknesses)
a. Bidang Pendidikan
1) Review kurikulum belumsemuanya terdokumentasi
2) Sistem recruitment mahasiswa baru masih menggunakan
sitem manual
3) Pelayanan administrasi akademik belum sepenuhnya
terlaksana sesuai target hari (1 hari)
4) Pengisian KRS masih manual
5) Belum memiliki jurnal online untuk publikasi hasil
penelitian
6) Benchmarking pengelolaan pendidikan belum maksimal
dilakukan terutama dengan institusi luar negeri
b. Bidang Organisasi dan SDM
1) Pengadaan tenaga kependidikan (instruktur, laboran,
administrasi pendidikan) sangat kecil;
2) Jumlah tenaga kependidikan belum mencapai target.
3) Pengembangan dosen masih tergantung pada tugas belajar
49
4) Pengembangan Dosen dan tenaga kependidikan dalam
bentuk pelatihan masih kurang
5) Kurangnya akses keilmuan diluar negeri bagi dosen
6) Tenaga Teknologi Informasi disetiap jurusan belum ada.
7) Adanya pegawai yang tidak disiplin .
8) Adanya tenaga dosen yang merangkap tugas administrasi.
9) Lingkungan Eksternal
c. Bidang Kinerja Keuangan
1) Penerimaan PNBP bergantung pada jumlah mahasiswa.
2) SDM Pengelola Keuangan terbatas.
3) Masih ada item pembiayaan kegiatan di Poltekkes yang
belum tercantum dalam SBU seperti lahan praktik
d. Bidang Jenis Sarana dan Prasarana
1) Peralatan praktikum belum mampu sesuai standar mata
kuliah
2) Belum berlangganan e-jurnal
3) Lokasi kampus belum terpusat dan terpadu
4) Jumlah dan jenis buku perpustakaan belum standar
5) Belum berlangganan jurnal internasional.
6) Belum tersedianya sarana prasarana bangunan
laboratorium terpadu dan tambahan Ruang kelas belajar
3. Peluang (opportunities)
a. Bidang Pendidikan
1) Undang-UndangNo.:36Tahun2009tentangKesehatan
50
2) Undang-Undang No.: 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
berpeluang untuk meningkatkanstatus kelembagaan.
3) Undang-UndangNo.:12Tahun2012tentangPendidikanTinggi
memungkinkan untuk mengembangkan Pendidikan Diploma
III,Diploma IV,Profesi,Magister Terapan,dan Doktor Terapan
4) PermendikbudNo.:49 tahun 2014 tentang Standar nasional
Pendidikan Tinggi(SNPT)
5) PermenkesNo.:1796 Tahun 2012 tentang Registrasi Tenaga
Kesehaan,yang menjamin tenaga kesehatan yang teregistrasi
secara nasional
6) Permenkes No.:46 Tahun 2013 tentang Sertifikasi Tenaga
Kesehatan, yang menjamin tenaga ksesehatan yang
berkompeten.
7) Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidang
Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
8) Perkembangan teknologi informasi dapat membantu
memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat
meningkatkan daya serap lulusan.
9) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar
Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) yang secara praktis dan
pragmatis berdasarkan kebutuhan user hingga dapat
meningkatkan peluang pasar kerjadan level kepuasan bagi
stake holder (pengguna lulusan).
10) Adanya kebijakan pengembangan daerah dalam bidang
Peningkatan SDM kesehatan
51
b. Bidang Organisasi dan SDM
1) Undang-Undang No.: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, mendorong Pengembangan pendidikan dosen sesuai
kualifikasi dan kompetensi akademik
2) Undang-Undang No. :5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
3) Undang-Undang No.:25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik
4) Peraturan Presiden No. :8 Tahun 2012 tentang Kerangka
kualifikasi nasional Indoensia(KKNI)
5) SMMISO9001:2008 mendorong terlaksananya program
penjaminan mutu. Sertifikasi Dosen,menjamin
pengembangan profesionalitas dosen
6) Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkan
jejaring ditingkat Nasional maupun Internasional, antara
lain Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
7) Pengembangan karir dosen dapat mencapai profesor/guru
besar
8) Kepmenkes No.HK.03.05/1.2/03086/2012, tahun 2012
tentang Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI.
c. Bidang Kinerja Keuangan
a. Sesuai PP No. 23 Tahun 2003 Tentang BLU Berpotensi
untuk menjad satker BLU.
52
d. Bidang Jenis Sarana dan Prasarana
1) Masih memiliki lahan yang cukup luas, berpeluang untuk
dikembangkan.
2) Pemanfaatan aula dan fasilitas lain oleh pihak ketiga
menjadi potensi bisnis yang masih dapat dikembangkan
4. Ancaman (threats)
a. Bidang Pendidikan
1) Munculnyapendidikantinggikesehatanbaiknegerimaupunsw
astadi Provinsi Sultra
2) Belummenjadiprioritasutamaolehmasyaraktdalampemilihan
pendidikanyangdituju
3) Meningkatnya jumlah institusi pendidikan sejenis baik
vokasi maupun akademik.
4) Berdirinya institusi pendidikan sejenis dengan strata lebih
tinggi
b. Bidang Organisasi dan SDM
1) Adanya MEA dapat memicu persaingan penyerapan tenaga
kerja kesehatan.
2) Tenaga yang tidak disiplin terancam aturan kepegawaian.
3) Sejumlah alumni yang bekerja tidak sesuai dengan bidang
keilmuan kesehatan dapat menurunkan minat pendaftar.
53
c. Bidang Kinerja Keuangan
1) Proporsi Anggaran dari APBN mulai dibatasi
2) Biaya praktik, dll cenderung meningkat sementara pola
tarif PNBP masih tetap (tarif tidak naik).
d. Bidang Jenis Sarana dan Prasarana
1) Pesatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi
alat kesehatan yang berdampak pada kurangnya
pencapaian skill mahasiswa sehingga menuntut adanya
pengadaan peralatan baru.
2) Tingginya tuntutan pasar terhadap kompetensi lulusan
Tabel 20. Analisis SWOT Hasil Evaluasi Diri di Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2013 – 2017
1. Kekuatan
URAIAN Faktor
Sub
Faktor Rating Nilai
a b c axbxc
a. Bidang Pendidikan 0,35
1) Merupakan satu-satunya perguruan
tinggi negeri vokasi bidang kesehatan
di Provinsi Sulawesi Tenggara.
0,1 4 0,14
2) Memiliki 6 Program Studi Diploma
(Prodi), terdiri dari 4 Program Studi Diploma III dan 2 program Studi
Diploma IV. Program Diploma III dimulai sejak 2001 dan Diploma IV
telah dimulai sejak 2008.
0,1 5 0,18
54
3) Semua Prodi telah terakreditasi oleh BAN – PT Nomor :
1862/E/T/2011 tanggal 22 November 2011 dimana 3 Prodi Diploma III
mendapatkan akreditasi “B”, 2 Prodi
Diploma IV mendapatkan akreditasi “B”dan LAM – PT Kes nomor
:…………… diman 2 prodi Diploma III mendapatkan akreditasi ‘C”
0,05 5 0,09
4) Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI dari Kemenkes RI kepada Kemendikbud RI.Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 355/E/O/2012 tanggal 10
Oktober 2012
0,1 5 0,18
5) Pemanfaatan lulusan sesuai dengan
harapan 0,06 5 0,11
6) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan rata-rata adalah 3,27
0,08 5 0,14
7) Terdapat 19 naskah kerjasama atau
kemitraan dengan 6 ruang lingkup kerjasama atau kemitraan, yaitu
pendidikan, pengajaran, pengabdian kepada masyarakat, penelitian,
pemanfaatan lulusan, pengembangan
institusi.
0,1 5 0,18
8) Kegiatan penelitian sudah menjadi tradisi di kalangan dosen dengan rata-
rata jumlah karya penelitian mencapai 32,5 judul penelitian pertahunnya
0,1 5 0,18
9) Kegiatan pengabdian masyarakat
sudah menjadi kewajiban bagi dosen dengan rata-rata jumlah karya
pengabdian masyarakat mencapai 26,00 judul pengabdian masyarakat
pertahunnya
0,08 5 0,14
10) Telah memiliki 2 jurnal ilmiah
institusi untuk menampung karya penelitian dosen dan sivitas akademika
lainnnya.
0,05 5 0,09
55
11) Telah menyelenggarakan Uji
Kompetensi untuk calon lulusan yang bekerjasama dengan Organisasi Profesi
dan Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi (LPUK).
0,1 5 0,18
12) Terlaksananya sistem penjaminan
mutu internal 0,08 5 0,14
Sub Jumlah
1,00
1,72
b. Bidang Organisasi dan SDM 0,25
1) Memiliki dosen berkualifikasi S3 6
orang
0,1 4 0,1
2) Sebagian besar dosen (86 %)
mempunyai jabatan fungsional Lektor
dan Lektor Kepala
0,2 5 0,25
3) Sebagian besar dosen (79 %) sudah memilki sertifikat dosen
0,1 5 0,125
4) Rasio Dosen : Mahasiswa telah memenuhi kualifikasi standar dosen
yaitu sebesar 1 : 22
0,1 5 0,125
5) Memiliki dosen yang pernah menjadi narasumber dalam event ilmiah
nasional
0,1 4 0,1
6) Memiliki dosen dan tenaga
kependidikan yang berprestasi tingkat
nasional dalam event nasional
0,1 4 0,1
7) Memiliki 5 unit kegiatan Mahasiswa
yang di kordinir oleh BEM 0,1 5 0,125
8) Memiliki mahasiswa yang
berprestasi tingkat regional dan nasional
0,1 4 0,1
9) Sudah menjalin Kerjasama dengan institusi dalam negeri dan luar negeri
dalam bidang pendidikan, pengabdian masyarakat dan penelitian.
0,1 5 0,125
Sub Jumlah
1
1,15
c. Bidang Keuangan 0,2
56
1) Dana Bersumber dari APBN dan
PNBP.
0,4 5 0,4
2) Pengelolaan Keuangan telah mengacu pada PMK yang berlaku
0,3 5 0,3
3) Biaya pendidikan SPP Poltekkes
Kendari termurah di Sulawesi Tenggara
0,3 4 0,24
Sub Jumlah
1
0,94
d. Bidang Sarana Dan Prasarana 0,35
1) Jenis laboratorium dan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) yang
memadai
0,2 4 0,28
2) Sarana pembelajaran dikelas telah
memadai 0,1 4 0,14
3) Selalu terjadi penambahan referensi
di perpustakaan tiap tahunnya 0,1 3 0,105
4) Memiliki sarana prasarana ruang
kelas belajar yang memadai dan milik sendiri
0,1 4 0,14
5) Memiliki sarana penunjang yang
memadai berupa Pusat kegiatan mahasiswa (PKM) dan sarana olahraga
0,1 3 0,105
6) Memiliki alat transportasi dalam
bentuk bis, roda 4 dan roda 2 0,1 4 0,14
7) Memiliki 35.416 m2 tanah bersertifikat
0,2 5 0,35
8) Memiliki 32 bangunan dengan luas
bangunan keseluruhan 9.691 m2 0,1 5 0,175
Sub Jumlah
1
1,44
TOTAL JUMLAH
5,24
57
2. Kelemahan
URAIAN Faktor
Sub
Faktor Rating Nilai
a b c axbxc
a. Bidang Pendidikan 0,35
1) Review kurikulum belum semuanya
terdokumentasi 0,2 4 0,28
2) Sistem rekruitmen mahasiswa baru masih menggunakan sitem manual
0,2 3 0,21
3) Pelayanan administrasi akademik
belum sepenuhnya terlaksana sesuai
target hari (1 hari)
0,1 4 0,14
4) Pengisian KRS masih manual
0,2 3 0,21
5) Belum memiliki jurnal on line untuk publikasi hasil penelitian
0,2 4 0,28
6) Benchmarking pengelolaan pendidikan belum maksimal dilakukan
terutama dengan institusi luar negeri
0,1 4 0,14
Sub Jumlah
1,00
1,26
b. Bidang Organisasi dan SDM
0,25
1) Undang-Undang No.: 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, mendorong Pengembangan pendidikan
dosen sesuai kualifikasi dan kompetensi akademik
0,1 5 0,125
2) Undang-Undang No. : 5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara 0,1 4 0,1
3) Undang-Undang No.: 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik 0,1 4 0,1
4) Peraturan Presiden No. : 8 Tahun 2012 tentang Kerangka kualifikasi
nasional Indoensia (KKNI)
0,1 5 0,125
5) SMM ISO 9001:2008 mendorong terlaksananya program penjaminan
mutu. Sertifikasi Dosen, menjamin pengembangan profesionalitas dosen
0,2 5 0,25
58
6) Pasar bebas membuka peluang
untuk meningkatkan jejaring di tingkat
Nasional maupun Internasional, antara lain Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
0,1 5 0,125
7) Pengembangan karir dosen dapat
mencapai profesor / guru besar 0,1 4 0,1
8) Kepmenkes No.HK.03.05/1.2/
03086/2012, tahun 2012 tentang Organisasi dan Tatalaksana
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI.
0,2 5 0,25
Sub Jumlah
1,00
1,18
c. Bidang Keuangan 0,2
1) Penerimaan PNBP bergantung pada jumlah mahasiswa.
0,4 4 0,32
2) SDM Pengelola Keuangan terbatas.
0,3 4 0,24
3) Masih ada item pembiayaan kegiatan di Poltekkes yang belum
tercantum dalam SBU seperti lahan praktik
0,3 4 0,24
Sub Jumlah
1,00
0,80
d. Bidang Sarana dan Prasarana
0,2
1) Peralatan praktikum belum mampu
sesuai standar mata kuliah
0,2 4 0,16
2) Belum berlangganan e-jurnal
0,2 3 0,12
3) Lokasi kampus belum terpusat dan terpadu
0,1 4 0,08
4) Jumlah dan jenis buku perpustakaan belum standar
0,1 4 0,08
5) Belum berlangganan jurnal
internasional.
0,2 3 0,12
6) Belum tersedianya sarana prasarana bangunan laboratorium terpadu dan
tambahan Ruang kelas belajar .
0,2 5 0,2
Sub Jumlah
1
0,76
TOTAL JUMLAH
4,00
59
3. Peluang
URAIAN Faktor Sub
Faktor Rating Nilai
a b c axbxc
a. Bidang Pendidikan 0,35
1) Undang-Undang No.: 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
0,2 5 0,35
2) Undang-Undang No.: 20 Tahun
2003 tentang Sisdiknas berpeluang untuk meningkatkan status
kelembagaan.
0,1 4 0,14
3)Undang-Undang No.: 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
memungkinkan untuk mengembangkan Pendidikan Diploma
III, Diploma IV, Profesi, Magister Terapan, dan Doktor Terapan
0,1 4 0,14
4) Permendikbud No.: 49 tahun 2014
tentang Standar nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)
0,1 4 0,14
5) Permenkes No.: 1796 Tahun 2012 tentang Registrasi Tenaga Kesehaan,
yang menjamin tenaga kesehatan yang
teregistrasi secara nasional
0,1 5 0,175
6) Permenkes No.: 46 Tahun 2013 tentang Serifikasi Tenaga Kesehatan,
yang menjamin tenaga ksesehatan yang berkompeten.
0,2 5 0,35
7) Perkembangan IPTEK mendorong
peningkatan bidang Pendidikan,penelitian dan pengabdian
masyarakat
0,2 5 0,35
8) Perkembangan teknologi informasi dapat membantu memperpendek masa
tunggu kerja sekaligus dapat meningkatkan daya serap lulusan.
0,1 5 0,175
60
9) Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional
Perguruan Tinggi (SNPT) yang secara praktis dan pragmatis berdasarkan
kebutuhan user hingga dapat meningkatkan peluang pasar kerja dan
level kepuasan bagi stake holder (pengguna lulusan).
0,1 5 0,175
10) Adanya kebijakan pengembangan daerah dalam bidang Peningkatan
SDM kesehatan
0,1 5 0,175
Sub Jumlah
1,00
2,17
b. Bidang Organisasi dan SDM 0,25
1. Undang-Undang No.: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, mendorong Pengembangan pendidikan dosen sesuai kualifikasi
dan kompetensi akademik
0,2 5 0,25
2. Undang-Undang No. : 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
0,1 4 0,1
3. Undang-Undang No.: 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
0,1 4 0,1
4. Peraturan Presiden No. : 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
kualifikasi nasional Indoensia (KKNI)
0,1 4 0,1
5. Pengembangan karir dosen dapat
mencapai profesor / guru besar
0,1 5 0,125
6. Program Penjaminan mutu
0,2 5 0,25
7. Kepmenkes
No.HK.02.03/1.2/08810/2013, tahun 2013 tentang Organisasi
dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI
0,2 5 0,25
Sub Jumlah
1,00
1,18
61
c. Bidang Keuangan 0,2
1) Sesuai PP No. 23 Tahun 2003
Tentang BLU Berpotensi untuk menjad
satker BLU.
1 5 1
Sub Jumlah
1,00
1,00
d. Bidang Sarana dan Prasarana 0,2
1) Masih memiliki lahan yang cukup luas, berpeluang untuk dikembangkan.
0,6 5 0,6
2) Pemanfaatan aula dan fasilitas lain
oleh pihak ketiga menjadi potensi bisnis yang masih dapat
dikembangkan.
0,4 4 0,32
Sub Jumlah
1
0,92
TOTAL JUMLAH
5,27
4. Ancaman
URAIAN Faktor
Sub
Faktor Rating Nilai
a b c axbxc
a. Bidang Pendidikan 0,35
1) Munculnya pendidikan tinggi kesehatan baik negeri maupun swasta
di Provinsi Sultra
0,25 2 0,175
2) Belum menjadi prioritas utama oleh
masyarakt dalam pemilihan pendidikan yang dituju
0,25 3 0,263
3) Meningkatnya jumlah institusi
pendidikan sejenis baik vokasi maupun akademik.
0,25 3 0,263
4) Berdirinya institusi pendidikan sejenis dengan strata lebih tinggi
0,25 2 0,175
Sub Jumlah
1,00
0,88
62
b. Bidang Organisasi dan SDM 0,25
1) Adanya MEA dapat memicu
persaingan penyerapan tenaga kerja kesehatan.
0,3 4 0,3
2) Tenaga yang tidak disiplin terancam
aturan kepegawaian. 0,4 5 0,5
3) Sejumlah alumni yang bekerja tidak
sesuai dengan bidang keilmuan kesehatan dapat menurunkan minat
pendaftar.
0,3 4 0,3
Sub Jumlah
1,00
1,1
c. Bidang Keuangan 0,2
1) Proporsi Anggaran dari APBN mulai
dibatasi 0,5 3 0,3
2) Biaya praktik, dll cenderung
meningkat sementara pola tarif PNBP masih tetap (tarif tidak naik)
0,5 3 0,3
Sub Jumlah
1,00
0,60
d. Bidang Sarana dan Prasarana 0,2
1) Pesatnya perkembangan
teknologi khususnya teknologi alat kesehatan yang berdampak pada
kurangnya pencapaian skill mahasiswa
sehingga menuntut adanya pengadaan peralatan baru .
0,6 5 0,6
2) Tingginya tuntutan pasar terhadap
kompetensi lulusan 0,4 4 0,32
Sub Jumlah
1
0,92
TOTAL JUMLAH
3,50
63
Rekapitulasi Perhitungan SWOT :
NO URAIAN KEKUATAN
(S)
KELEMAHAN
(W)
PELUANG
(O)
ANCAMAN
(T)
1. Pendidikan 1,72 1,26 2,17 0,88
2.
Organisasi
dan SDM 1,15 1,18 1,18 1,1
3. Keuangan 0,94 0,8 1 0,6
4. Sarana dan Prasaranan 1,44 0,76 0,92 0,92
TOTAL 5,25 4 5,27 3,5
Gambar Posisi Kuadran :
Sumbu X ( S - W ) = (5,25 – 4) = 1,25
Sumbu Y ( O - T) ) = (5,27 – 3,5) = 1,77
Peluang/
Opportunity
Kekuataan/ Strenght
Kelemahan/ Weakness
Ancaman/ Threats
Stabil
(Kuadran
II)
Agresif
(Ku
adran I)
Bertahan
(Kuadran
III)
Diversifikasi
(Kuadran
IV)
1
.77
64
Anatomi Kuadran :
1. Kuadran I : Pengembangan dan Pertumbuhan
2. Kuadran II : Stabilisasi dan Konsolidasi Intern
3. Kuadran III : Bertahan
4. Kuadran IV : Diversifikasi produk
Berdasarkan rekapitulasi hasil analisis SWOT tersebut dapat disimpulkan
bahwa :
a. Poltekkes Kementerian Kesehatan Kendari berada pada posisi kuadran I
(Agresif) masih berada di atas pesaing-pesaingnya, hal ini dapat dilihat
dari strategi-strategi yang digunakan oleh Poltekkes Kemenkes Kendari
lebih tanggap/responsif terhadap berbagai situasi/faktor eksternal dan
internal instutusi di mana dari hasil pembobotan total nilai yang
didapat masih berada di atas nilai rata-rata dengan pengertian bahwa
pengembangan dan pertumbuhan Poltekkes Kemenkes Kendari secara
agresif sangat dimungkinkan karena memiliki kekuatan-kekuatan untuk
memanfaatkan peluang yang ada, sehingga dapat menekan kelemahan
dalam menghadapi tantangan.
b. Berdasarkan tabel rekapitulasi perhitungan internal strategic factors (S)
diperoleh skor 5,25 dan dari tabel external strategic factors (O) diperoleh
skor 5,27 yang berarti upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Poltekkes
Kemenkes Kendari dalam menghadapi persaingan adalah sangat baik
dan bahkan mendekati sempurna dalam upaya menghadapi faktor-
faktor eksternal strategis mereka.
c. Diharapkan bahwa dengan menerapkan strategi-strategi yang didapat
dari matriks SWOT yakni:
65
1) Strategi SO
a. Mengoptimalkan kinerja Poltekkes Kemenkes Kendari
untuk pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran.
b. Meningkatkan kerjasama dengan institusi pemerintah dan
pihak swasta di Kawasan Indonesia Timur.
c. Meningkatkan kapasitas Poltekkes Kemenkes Kendari
untuk mencapai keunggulan.
d. Pengembangan inovasi-inovasi teknologi agar menjadi daya
tarik bagi masyarakat.
e. Memperkuat Basis mahasiswa yang berasal dari Indonesia
Bagian Timur dengan mengintensifkan komunikasi antara
Poltekkes Kemenkes Kendari dengan stakeholders..
f. Memanfaatkan teknologi informasi untuk promosi Poltekkes
Kemenkes Kendari.
g. Melakukan studi banding dengan program studi sejenis
h. Meningkatkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) lulusan
sehingga dapat terserap di pasar kerja
i. Meningkatkan jenjang akademik dosen dan tanaga
pendukung
j. Peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian dosen
k. Peningkatan profesionalias dosen
l. Peningkatan keterlibatan stakeholder diperlukan dalam
penyusunan kurikulum program studi
2) Strategi ST
a. Meningkatkan kualitas pelayanan penyelengaraan
pendidikan
b. Evaluasi diri berkelanjutan sesuai dengan perkembangan
informasi dan teknologi serta kebutuhan pengguna lulusan.
66
c. Menyebarkan Alumni di penggguna lulusan menunjukkan
tingkat kepercayaan masyarakat sangat baik, maka
eksistensi institusi Poltekkes Kemenkes Kendari tidak
terpengaruh dengan kebijakan pemerintah memberi peluang
kepada lulusan yang berasal dari seluruh wilayah yang ada
di Indonesia.
d. Merekrut dosen baru yang berkualitas sebagai regenerasi
e. Meningkatkan kemampuan global dosen(kebahasaan,
penulisan jurnal internasional, peneltian bertaraf
internasional, penulisan buku)
f. Peningkatan kerjasama dalam pemanfaatan sumber daya
dari pihak lain
3) Strategi WO
a. Penyediaan sarana IT dan ICT yang cukup
b. Melakukan penyelerasan visi, misi, tujuan dan sasaran
sesuai dengan kebutuhan stakeholders.
c. Memanfaatkan berbagai peluang hibah kompetisi(penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat) untuk peningkatan
kemampuan penelitian dan publikasi ilmiah nasional .
d. Melakukan peningkatan kerjasama penelitian dan
pertukaran tenaga peneliti dengan institusi PTN lain dan
intitusi terkait.
e. Pemberdayaan sumberdaya manusia Poltekkes Kemenkes
Kendari dalam mengembangkan dan menghasilkan inovasi-
inovasi teknologi yang berdayaguna bagi masyarakat.
f. Optimalisasi mekanisme evaluasi internal
g. Pengembangan kapasitas staf dosen dan tenaga penunjang
h. Optimalisasi koordinasi internal Program sudi
i. Penyesuaian perangkat peraturan kerja
67
j. Meningkatkan wawassan kelembagaan melalui forum
internal dan eksternal.
k. Mengikutsertakan staf dosen dan tenaga kependidikan dalam
pelatihan-pelatihan
l. Pengembangan dan peningkatan sistem penjaminan mutu
pendidikan
m. Pemberian beasiswa kepada mahasiswa baru pada prodi
dengan tingkat keketatan penerimaan maba yang masih
rendah
n. Peningkatan kemampuan tenaga adminsitarsi dan laboran
o. Memberikan stimulus bagi peningkatan kinerja dosen dan
tanaga pendukung
p. Peningkatan keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam
kegiatan ilmiah pada forum nasional dan internasional sama
dalam peningkatan keterampilan mahasiswa.
q. Terbukanya kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk
mengikuti kegiatan ilmiah yang dilaksanakan oleh berbagai
pihak.
4) Strategi WT
a. Perencanaan sosialisasi dan implementasi program melalui
pelibatan seluruh sivitas akademika.
b. Penggalangan dana untuk meningkatkan fasilitas sarana
dan prasarana pembelajaran
c. Peningkatan manajerial sumberdaya manusia
d. Evaluasi diri secara menyeluruh untuk perbaikan
penyelenggaraan pendidikan
e. Menerapkan jaminan mutu secara baik
f. Peningkatan penguatan bahasa asing bagi mahasiswa
melalui penambahan jumlah SKS matakuliah bahasa Inggris
68
dan bahasa Arab yang ditempuh selama 6 semester untuk
memenuhi kebutuhan pasar kerja
g. Persaingan lulusan di pengguna kerja semakin ketat
menuntut penyediaan anggaran kemahasiswaan untuk
meningkatkan nalar dan prestasi mahasiswa melalui
berbagai kegiatan ilmiah
h. Optimalisasi potensi SDM yang ada secara terencana
i. Sistem reward dan punishment untuk meningkatkan
kemampuan personal
j. Meningkatkan suasana kehidupan kampus yang sehat
dalam aktualisasi diri dari civitas akademika
k. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana
teknologi informasi dalam proses pembelajaran
D. Asumsi-Asumsi
Asumsi yang digunakan Poltekkes Kemenkes Kendari untuk menghitung
proyeksi kinerja organisasi adalah sebagai berikut :
a. Asumsi Makro :
1. Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS per tanggal 27 mei 2018
adalah Rp. 9.700,- (Sumber : Bank Indonesia).Trend dan asumsi nilai
tukar rupiah dari tahun 2014 sampai 2018 ialah sebagai berikut :
Tabel 21 . Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar
No Tahun Nilai Tukar Rupiah terhadap dollar AS (
rupiah)
1 2014 9.700
2 2015 9.700
3 2016 9.800
4 2017 9.750
5 2018 9.700
69
Dari tabel di atas, terlihat trend nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
dari tahun 2014 – 2018 mengalami penguatan. Kondisi ini memberikan
asumsi adanya kontribusi keuangan pada APBN yang lebih baik.
b. Asumsi Mikro :
Tabel 22. DATA LULUSAN SMA / MA /SMK DI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017/2018
No Kabupaten/Kota Jumlah lulusan (orang)
1 Kota Kendari
2 Kabupaten Konawe
3 Kabupaten Konawe Selatan
4 Kabupaten Konawe Utara
5 Kabupaten Kolaka Timur
6 Kabupaten Kolaka
7 Kabupaten Kolaka Utara
8 Kabupaten Bombana
9 Kota Bau-bau
10 Kabupaten Buton
11 Kabupaten Buton Selatan
12 Kabupaten Buton Utara
13 Kabupaten Muna
14 Kabupaten Muna Barat
Tabel di atas menunjukkan asumsi lulusan siswa SMA+MA+ SMK di
Sulawesi Tenggara pada tahun 2017/2018 sebanyak 134.021 orang. Jumlah
yang sangat besar untuk menjadi peluang banyaknya calon-calon siswa yang
akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara,
termasuk juga ke Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari. Untuk tahun 2018,
hasil pengumuman kelulusan ujian nasional SMA di wilayah Sulawesi
Tenggara pada 28 Mei 2018 yang lalu, menyatakan jumlah siswa yang lulus
sebanyak 152.293 orang (Dinas Pendidikan Provinsu Sultra). Angka kelulusan
tersebut (152.293) jauh lebih besar dibandingkan tahun 2017 (134.021).
Kajian ini menjadi dasar asumsi bahwa dalam jangka waktu 5 tahun ke depan,
masih banyak calon-calon mahasiswa yang berasal dari lulusan SMA /
sederajat yang akan mendaftar ke Politeknik Kesehatan Kendari.
70
1. Daya Beli Masyarakat
Daya beli masyarakat yang stabil menjadi asumsi positif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Konsumsi masyarakat saat ini masih mendominasi
aktivitas perekonomian. Data dari Kepala Badan Pusat Rencana Strategis
Poltekkes Kemenkes Banten 2012 - 2016 53 Statistik menyebutkan bahwa
pada triwulan pertama tahun 2011, konsumsi masyarakat mencapai Rp 808,4
triliun atau 62,2 % dari total produk domestik bruto yaitu sebesar Rp 1.300,3
triliun. Dari keadaan ini diasumsikan bahwa dengan naiknya tingkat
konsumsi masyarakat akan cenderung mempengaruhi kenaikan tingkat
kemampuan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan bagi lulusan SMA
sederajat ke jenjang perguruan tinggi, termasuk untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi ilmu kesehatan.
c. Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja yang akan dikembangkan di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari untuk 1 tahun sampai dengan 5 tahun yang akan datang
adalah berorientasi pada hasil berupa indikator outcome (program) dan
indikator output (kegiatan) dengan memperhatikan kondisi lingkungan
internal dan eksternal. Pengukuran indikator outcome dan output
merupakan hal yang penting untuk menilai keberhasilan atau kegagalan dari
program / kegiatan sesuai dengan kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari Pengukuran kinerja berdasarkan empat perspektif
pelayanan yang terdiri dari :
1. Pemangku Kepentingan Menggambarkan manfaat yang diperoleh
pemangku kepentingan dari setiap kegiatan / keberhasilan yang dicapai.
71
2. Manajemen Administrasi dan Keuangan, menggambarkan pelayanan
administrasi dan pengelolaan keuangan dalam memanfaatkan sumber
dana secara efisien dan efektif serta akuntabel.
3. Proses Pendidikan dan Pengembangan Menggambarkan tingkat kualitas
pelayanan proses pendidikan serta pengembangannya, dalam
mendukung keberhasilan pencapaian kinerja manajemen administrasi
dan keuangan serta memenuhi kepuasan pemangku kepentingan.
4. Etos dan Budaya Kerja Menggambarkan potensi sumber daya manusia
sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan
proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta
memenuhi kepuasan pemangku kepentingan
Keempat pespektif tersebut merupakan dasar logika perencanaan yang
akan menjabarkan visi misi ke dalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program
yang lebih terukur, sehingga akan memudahkan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun
waktu 5 tahun ke depan.
E. Isu Strategis
Memasuki millenium tantangan yang dihadapi adalah gejala semakin
menguatnya arus globalisasi, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan perubahan arah kebijakan pendidikan, khususnya pendidikan
tinggi. Millenium ketiga merupakan era globalisasi dan informasi, dalam
kaitannya dengan globalisasi, Indonesia merupakan salah satu negara yang
ikut menyetujui dan terlibat aktif dalam berbagai kesepakatan global, seperti
WTO, GATT, APEC, MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), MDG’s (Millenium
Development Goal’s) dan sebagainya. Di era globalisasi dan informasi, hampir
semua faktor produksi seperti uang, teknologi, jasa, pabrik dan peralatan
72
dapat bergerak melintasi tapal batas negara tanpa kesulitan berarti. Dunia
terasa menjadi semakin sempit, jarak terasa semakin dekat, waktu terasa
berjalan semakin cepat dan mobilitas orang dan barang semakin tinggi.
Kondisi tersebut akan mempunyai implikasi langsung terhadap
penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional. Implikasi-implikasi yang
dimaksud adalah: Pertama, tenaga kerja terdidik dari luar negeri yang masuk
ke Indonesia akan semakin besar, sehingga persaingan dunia kerja bagi
lulusan perguruan tinggi semakin ketat. Kedua, perguruan tinggi dalam dan
luar negeri akan semakin mudah menyelenggarakan pendidikan di Indonesia,
sehingga calon mahasiswa mempunyai peluang yang tinggi untuk memilih
perguruan tinggi yang berkualitas. Hal demikian berarti bahwa persaingan
antar perguruan tinggi untuk menarik mahasiswa akan semakin ketat.
Persaingan tersebut tidak hanya menyangkut output, melainkan juga biaya
penyelenggaraan perguruan tinggi dan kinerja penyelenggaraan pendidikan
tinggi, baik yang terkait dengan sumberdaya manusia, fasilitas maupun
manajemen. Berkaitan dengan tersebut penyelenggara pendidikan harus
memperhatikan kualitas calon mahasiswa sesuai standar yang telah
ditetapkan.
Indonesia sebagai anggota ASEAN harus siap menghadapi penerapan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015. Melalui MEA, pasar besar
kawasan ASEAN yang dalam bidang kesehatan akan menyebabkan terbukanya
pasar baru bagi jasa pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan terampil di
kawasan ASEAN. Untuk itu, Indonesia harus bekerja keras untuk
meningkatkan daya saing dan profesionalisme tenaga kesehatan agar dapat
bersaing dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Tentunya,
profesionalitas tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan tersebut
ditunjukkan dengan tingkat kompetensi dan ketaatan prosedur. Isu lain yang
perlu mendapatkan perhatian dalam penyusunan Rencana Strategis adalah
implementasi otonomi pendidikan. Pemberlakuan otonomi perguruan tinggi
mempunyai implikasi-implikasi sebagai berikut:
73
1. Pengurangan subsidi pemerintah terhadap perguruan tinggi negeri
(PTN),
2. strategi yang ditempuh oleh PTN dalam menggali sumber dana lain di
luar subsidi pemerintah, dan
3. strategi yang ditempuh oleh perguruan tinggi (PTN dan PTS) dalam
memenangkan persaingan antar perguruan tinggi, terutama dalam
menjaring calon mahasiswa.
Berkaitan dengan implementasi otonomi pendidikan tinggi, Perguruan
Tinggi Negeri berada dalam posisi lebih diuntungkan daripada Perguruan
Tinggi Swasta, karena dua alasan.Pertama, pemerintah masih memberikan
subsidi yang berupa gaji pegawai negeri, sehingga Perguruan Tinggi Negeri
tidak perlu mencari dana untuk menggaji karyawan. Kedua, rata-rata
Perguruan Tinggi Negeri telah memiliki Sumber Daya Manusia yang lebih baik
daripada rata-rata Perguruan Tinggi Swasta, terutama dalam aspek jabatan
akademik dosen, meskipun dalam hal kewirausahaan (entrepreneurship) rata-
rata Perguruan Tinggi Swasta secara relatif telah memiliki pengalaman lebih
baik daripada rata-rata Perguruan Tinggi Negeri.
Strategi yang ditempuh oleh perguruan tinggi lain dalam
mengimplementasikan otonomi pendidikan tinggi, terdapat kecenderungan
bahwa sebagian besar perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi negeri,
akan menambah daya tampung mereka agar lebih banyak calon mahasiswa
yang diterima di perguruan tinggi yang bersangkutan. Kecenderungan
penggunaan strategi ini mulai terlihat secara signifikan sejak tahun akademik
2015/2016, ketika berbagai Perguruan Tinggi Negeri, telah menerapkan
program BLU seperti Universitas Haluoleo dan Politeknik Kesehatan Makasar,
meningkatkan daya tampung mereka dan strategi tersebut berkonsekuensi
logis pada menurunnya jumlah pendaftar pada sebagian besar Perguruan
Tinggi Swasta Se-Provinsi Sulawesi Tenggara pada tiga tahun terakhir. Strategi
ini cenderung ditempuh karena berkaitan dengan upaya Perguruan Tinggi
74
Negeri untuk dapat mandiri, baik dalam penggalian maupun pengelolaan
dana, sehingga Perguruan Tinggi Negeri tidak lagi banyak tergantung pada
kemampuan pembiayaan pemerintah, terutama pada pembiayaan operasional
penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pemeliharaan berbagai fasilita
pembelajaran. Peningkatan daya tampung ini berkaitan erat dengan jumlah
dana yang bisa diperoleh dari calon mahasiswa. Konsekuensinya adalah
bahwa jumlah spill-over (limpahan) calon mahasiswa dari Perguruan Tinggi
Negeri yang selama ini menjadi konsumen utama Perguruan Tinggi Swasta
menjadi semakin kecil, sehingga perolehan calon mahasiswa Perguruan Tinggi
Swasta juga semakin kecil dan keberlangsungan Perguruan Tinggi Swasta
dapat terancam.
Strategi yang ditempuh oleh Perguruan Tinggi Negeri dalam
memenangkan persaingan antar perguruan tinggi terutama dalam menjaring
calon mahsiswa, terdapat kecenderungan bahwa masing-masing perguruan
tinggi akan bersikap proaktif, terutama dalam membangun berbagai jaringan
(networking) dengan berbagai intitusi untuk berbagai keperluan, baik
pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. Konsekuensinya
adalah bila Perguruan Tinggi Negeri tidak siap dengan langkah-langkah
serupa, maka dapat diperkirakan bahwa Perguruan Tinggi Negeri akan selalu
tertinggal di belakang dan tidak mampu mengakses berbagai resources yang
ada di berbagai institusi. Berdasarkan Undang Undang RI No 36 Tahun 2014
tentang tenaga kesehatan bahwa dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, dalam rangka melakukan upaya kesehatan tersebut perlu
didukung dengan sumber daya kesehatan, khususnya Tenaga Kesehatan yang
memadai, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun penyebarannya. Upaya
pemenuhan kebutuhan Tenaga Kesehatan sampai saat ini belum memadai,
baik dari segi jenis, kualifikasi, jumlah, maupun pendayagunaannya,
Tantangan pengembangan Tenaga Kesehatan yang dihadapi dewasa ini dan di
masa depan adalah : pengembangan dan pemberdayaan Tenaga Kesehatan
belum dapat memenuhi kebutuhan Tenaga, kualitas hasil pendidikan dan
75
pelatihan Tenaga Kesehatan pada umumnya masih belum memadai,
pendayagunaan Tenaga Kesehatan, pemerataan dan pemanfaatan Tenaga
Kesehatan berkualitas masih kurang, pengembangan profesi yang
berkelanjutan masih terbatas. Berdasarkan hal tersebut Perlu adanya upaya
pengembangan pendidikan profesi.
Standar Nasional Perguruan Tinggi yang tertuang dalam Permendikbud
no 49 tahun 2014. Pasal 2 ayat 1 menyebutkan bahwa Standar Nasional
Perguruan Tinggi terdiri dari: Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional
Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian masyarakat. Masing-masing
Standar tersebut memiliki ruang lingkup standar yang harus dipenuhi dan
dilaksanakan oleh penyelenggara perguruan tinggi.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) disebutkan bahwa Politeknik
dapat menyelenggarakan pendidikan sampai tingkat program doctoral terapan.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara pendidikan untuk
mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan penyelenggaraan tersebut,
diantaranya tenaga pendidik dan kependidikan maupun sarana prasananya.
Berdasarkan KKNI tersebut kurikulum pendidikan berbasis kompetensi.
Dengan demikian untuk pencapaian kompetensi tersebut harus ditunjang
dengan kualitas pendidik yang memadai, tenaga kependidikan yang handal,
sarana prasarana yang menunjang (e-learning, e-library, teleconference, e-
academic, laboratorium dll).
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan, Majelis Tenaga Kesehatan
Indonesia (MTKI) merupakan lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan. Dalam
melaksanakan tugas, MTKI melakukan beberapa fungsi antara lain uji
kompetensi, sertifikasi dan registrasi bagi peserta didik di perguruan tinggi
bidang kesehatan. Penyelenggaraan uji kompetensi dilakukan oleh MTKI
76
bekerja sama dengan insititusi penyelenggara pendidikan. Oleh sebab itu
sebagai salah satu penyelenggara pendidikan bidang kesehatan harus
mempersiapkan diri dan menfasilitasi terlaksananya uji kompetensi tersebut
baik persiapan peserta didik maupun sarana prasarana lainnya.
77
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
A. Arah Kebijakan
Arah kebijakan dan strategi pengembangan institusi Poltekkes
Kemenkes Kendari tahun 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana
Aksi Program Badan PPSDMK Kemenkes RI 20015-2019.
Arah kebijakan dan strategi pengembangan Badan PPSDMK
Kemenkes RI Tahun 2015 -2019, yang dijadikan acuan dalam
menentukan program arah kebijakan dan strategi pengembangan
institusi Poltekkes Kemenkes Kendari tahun 2015-2019 sesuai tugas
pokok dan fungsi institusi, maka arah kebijakan dan strategi
pengembangan yang di kembangkan adalah : Pembinaan dan
Pengelolaan Pendidikan Tinggi.
Indikator pencapaian sasaran melalui pelaksanaan kegiatan
pembinaan dan pengelolaan pendidikan tinggi yang diselenggarakan
oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes RI meliputi :
a. Jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Poltekes Kemenkes RI
sebanyak 100.000 orang.
b. Jumlah satuan kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
sebanyak 38 satker.
c. Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat sebanyak 760 kegiatan.
d. Jumlah penelitian oleh tenaga pendidik yang diterbitkan pada
jurnal yang terakreditasi nasional/internasional sebanyak 395
penelitian.
78
F. Rancangan Sasaran Program Kerja
Berdasarkan issu strategis dan arah kebijakan, maka disusun
beberapa program yang telah diidentifikasi pada 7 bidang kegiatan
untuk mencapai visi Poltekkes Kemenkes Kendari. Rancangan sasaran
program kerja yang dapat dilihat sebagai berikut :
1. Bidang Pendidikan
a. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu
b. Kualitas sistem penerimaan mahasiswa baru (SIPENMARU)
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan tepat waktu
d. Meningkatnya kelulusan Uji Kompetensi (UKOM)
e. Meningkatnya Lulusan dengan IPK ≥ 3,25
f. Pengembangan perkuliahan berbasis E-Learning
g. Meningkatakan serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6
bulan
2. Bidang Penelitian
a. Peningkatan kualitas penelitian dosen
b. Peningkatan Kinerja Pengelola Penelitian
c. Melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian
d. Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil penelitian yang
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional/internasional
e. Mewujudkan hak patent atas HAKI
3. Bidang Pengabdian Kepada Masdyarakat
a. Peningkatan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
berbasis wilayah dan berbasis penelitian
b. Peningkatan Kinerja Pengelola Program Pengabdian Kepada
Masyarakat
c. Kegiatan Melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pengabmas
79
4. Bidang Kemahasiswaan
a. Meningkatkan program kreativitas kegiatan mahasiswa
b. Kegiatan kemahasiswaan berbasis Tridharma Perguruan
Tinggi
c. Bantuan dana Pendidikan
5. Bidang Tata Kelola
a. Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan efektif, efisien
dan akuntabel
b. Meningkatkan pelayanan adminstrasi kepegawaian
c. Meningkatkan pelayanan administrasi aset/BMN
d. Meningkatkan pelayanan administrasi umum
e. Pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi (TIK)
6. Bidang Pengembangan Kerjasama
a. Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam
bidang penelitian dan Pengabmas
b. Meningkatkan peran alumni dan organisasi profesi
7. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, sarana prasarana
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
baik pendidikan dan kependidikan
b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana
sesuai perkembangan IPTEK.
c. Mengembangkan program studi baru ke jenjang sarjana
terapan, profesi dan magister saint terapan sesuai
kebutuhan masyarakat
80
G. Indikator Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan di setiap unit kerja harus dapat
dipertangungjawabkan secara akuntabel dan trasparan sehingga dalam
menyusun program dan kegiatan harus memenuhi kriteria berikut:
1. Specific yakni sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan
jelas;
2. Measurable yakni target kinerja dinyatakan dengan jelas dan
terukur;
3. Achievable yakni target kinerja dapat dicapai terkait dengan
kapasitas dan sumberdaya yang ada;
4. Relevant yakni mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target
outcome dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan;
dan
5. Time Bond yaitu waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan
Poltekkes Kemenkes Kendari setiap awal tahun menetapkan Perjanjian
Kinerja yang berisikan Indikator Kinerja Utama yang digunakan, yakni:
1. Persentase lulusan tepat waktu ≥ 90 %
2. Persentase kelulusan Uji Kompetensi meningkat setiap tahun
3. Persentase lulusan dengan mendapatklan IPK ≥ 3.25 meningkat
setiap tahun
4. Persentase Pembelajaran berbasis E-Learning meningkat setiap
tahun
5. Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja (masa tunggu
kurang dari 6 bulan) meningkat setiap tahun
6. Jumlah kegiatan penelitian (jumlah penelitian yang dilakukan
dosen dalam 1 tahun) setiap dosen melakukan kegiatan penelitian
setiap tahun
7. Jumlah karya ilmiah (jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan
dalam jurnal dalam satu tahun, meningkat setiap tahun
81
8. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis
wilayah (jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan
dalam 1 tahun (setiap dosen melakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat setiap tahun)
9. Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis
penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun (setiap dosen
melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat setiap tahun)
10. Pesentase PNBP terhadap biaya opersional meningkat setiap tahun
11. Jumlah Pendapatan PNBP
12. Rasio dosen terhadap mahasiswa maksimal 1 : 20
13. Karya Ilmiah yang diusulkan mendapat HKI ≥ 30 %
14. Pesentase jumlah dosen berkualifikasi S-3 ≥ 5 %
15. Indeks Kepuasan Masyarakat meningkat setiap tahun
16. Persentase mahasiswa dari masyarakat yang berpenghasilan
rendah yang mendapat bantuan dana pendidkan. ≥ 5 % setiap
tahun
Untuk menjawab indikator kinerja kegiatan tesebut maka Poltekkes
Kemenkes Kendari menetapkan Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes
Kendari Tahun 2015 -2019 dan Rencana Opersional Poltekkes Kemenkes
Kendari Tahun 2015 -2019, seperti terlampir.
82
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI
Perencanaan dan desain yang baik tiadak menjamin hasil yang baik,
maka monitoring dan evaluasi perlu dilakukan untuk memberikan data atau
fakta bagi tindakan korektif. Sebaliknya, monitoring seintensif apapun juga
tidak dapat menjamin membaiknya rencana, pelaksanaan program maupun
hasil yang buruk. Oleh karenanya perencanaan, monitoring dan evaluasi
semuanya harus didesain dan dilaksanakan dengan baik agar tujuan masing-
masing fase inti tercapai.
Monitoring adalah proses yang secara regular memantau pencapaian-
pencapaian sementara, untuk mengetahui apakah sesuai dengan yang
direncanakan. Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan secara ketat dan
independent terhadap kegiatan yang sudah selesai maupun yang masih
berjalan, untuk menentukan sejauhmana kegiatan-kegiatan tersebut telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta sejauh mana berkontribusi
terhadap pengambilan keputusan.
Renstra Poltekkes Kemenkes Kendari Tahun 2015 -2019 dimonitoring
dan di evaluasi secara berkala per (6) enam bulan dalam tahun berjalan
hasilnya dijadikan masukan untuk perbaikan, disaat program masih sedang
berjalan.. Pendekatan yang dilakukan pada kegiatan monitoring dan evaluasi
tersebut yaitu :
83
1. Kegiatan Monitoring :
a. Monitoring implementasi program ; pemantauan hanya sebatas
membandingkan antara perencanaan dengan pelaksnaan
program.
b. Monitoring pencapaian program ; pemantauan dilakukan bukan
hanya membandingkan rencana dengan pelaksanaan, namun
juga hasilnya apakah sesuai dengan target atau tidak.
2. Kegiatan Evaluasi : dilakukan pada aspek, aktivitas, program, strategi
dan kebijakan yang dilakukan secara independent dan obyektif.
84
Tabel 23. Form Rencana Monitoring :
Hasil yang diharapkan (outcom &
output)
Indikator (dengan
baseline & target
Indikatif) dan area lain untuk
dimonitor
Even M&E dengan metode
pengumpulan data
Waktu dan jadwal
Frekuensi
Penanggung jawab
Cara verifikasi : Sumber dan
Jenis Data Sumber daya Risiko
Diperoleh dari rencana pengembangan dan kerangka kerja hasil
Dari kerangka kerja hasil Indikator juga harus menotret prioritas-prioritas kunci, misalnya pengembangan kapasitas dan e-learning Sebagai tambahan area kunci lain juga perlu dimonitor misalnya resiko yang teridentifikasi saat perencanaan dan kebutuhan kunci manajemen lainnya
bagaimana data di kumpulak ? Misalnya melaui survey, review, rapat stakeholders dan sebagainya
Tingkat kerincian yang dapat digunakan tergantung pada kebutuhan praktis
Siapa yang bertanggungjawab dalam mengumpulkan, memperivikasi kualitas dan sumber data
Lokasi dan sumber data sistematis yang dibutuhkan, misalnya BPS
Estimasi sumber daya yang dibutuhkan dan yang benasr-benar dialokasikan untuk melaksanakan monitoring
Risiko dan asumsi asumsi apa yang dapat muncul jika melakukan minitoring seperti yang telah direncanakan Seberap jauh hal tersebut mempengaruhi aktivitas monitoring dan kualitas data
85
Tabel 24. Form Rencana Evaluasi :
Judul Evaluasi Partner (Jika
ada) Area Hasil
Renstra Rencana Tanggal
Penyelesaian Stakeholder
kunci evaluasi Sumber dana
untuk evaluasi Evaluasi Mandatori
Evaluasi Outcome
…...
…...
…...
Evaluasi Program
…...
…...
…...
Evaluasi ….
…...
…...
…...
86
Instrumen untuk melakukan Monitoring dan Evaluasi
1. Pertanyaan untuk evaluasi implementasi SPMI dan SPME :
a. Bagaimana analisis penyebab tidak tercapainya standar,
mekanisme pelaporan dan feedback/follow upmya, ?
b. Bagaiman strategi perbaikan standar
c. Sejauhmana persiapan untuk akreditasi dan apa yang sudah
dikerjakan.
Tabel 24. Form Implementasi SPMI dan SPME
No Produk baru
Rencana
(Tahun, Kapasitas)
Realisasi
(Tahun Kapasitas)
Keterangan
2. Pencapaian indikator berbasis Balanced Scorecard :
Tabel 25. Pencapaian indikator berbasis Balanced Scorecard
Perspektif Indikator Target Realisasi per …… (tahun)
Pertumbuhan dan Pembelajaran
1.
2.
Proses Pelayanan 1.
2.
3.
4.
87
Kepuasan Pengguna 1.
2.
3.
4.
Keuangan 1.
2.
3.
4.
5.
3. Pencapaian Target Kinerja :
Tabel 26 Pencapaian Target Kinerja Pendidikan
No Jurusan/
Area Target Jumlah Mahasiswa Masuk
Realisasi Jumlah Mahasiswa Masuk
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Tabel 27 Pencapaian Target Kinerja Penelitian
No Jurusan/
Area Target Jumlah Penelitian Realisasi Jumlah Penelitian
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
88
Tabel 28 Pencapaian Target Kinerja Pengabdian Kepada Masyarakat
No Jurusan/
Area
Target Jumlah Pengabdian Kepada Masyarakat
Realisasi Jumlah Pengabdian Kepada Masyarakat
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
4. Pelaksanaan Program Tahunan
Tabel 29 Pencapaian Target Kinerja Pelaksanaan Program Tahunan
No Program Target Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
5. Anggaran
Tabel 30 Pencapaian Target Kinerja Keuangan
No Anggaran Kegiatan
Target Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
89
BAB V PENUTUP
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Poltekkes Kemenkes Kendari
Tahun 2015- 2019 (Revisi 1) didasarkan pada perubahan yang terjadi pada
lingkungan internal dan eksternal yang kini sedang dihadapi dan ke depan
yang dapat diprediksi akan dihadapi oleh Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Kendari. Selanjutnya disusunlah tujuan, strategi, sasaran dan
program - program kegiatan yang akan dilaksanakan pada kurun waktu 1
(satu ) tahun 2019.
Renstra ini disusun dengan memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah.
Renstra ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Poltekkes Kemenkes
Kendari.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Rencana
Strategis Poltekkes Kemenkes Kupang 2015 – 2019 ini diucapkan penghargaan
yang setinggi-tingginya dan semoga upaya pengembangan Poltekkes Kemenkes
Kendari kedepan menjadi lebih unggul dapat terwujud.
90
LAMPIRAN
L a m p i r a n
Lembaga Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Visi
1
2
3 Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat bidang kesehatan
4 Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan tinggi
5 Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik nasional, dan international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6 Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana prasarana sesuai standar nasional pendidikan tinggi.
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
1 Mendorong
pelaksanaan Workshop
Penyusunan standar
mutu pendidikan untuk
masing-masing prodi
1 Workshop Penyusunan standar
mutu Akademik untuk masing-
masing prodi
2 Mengalokasikan
anggaran Workshop
penyusunan standar
mutu untuk masing-
masing prodi
2 Penyusunan anggaran
Workshop Penyusunan standar
mutu Akademik untuk masing-
masing prodi
2 Meningkatnya Jumlah
mahasiswa yang mendaftar ke
Poltekkes Kemenkes Kendari
3 Mendorong
pelaksanaan
penerimaan
mahasiswa baru
yang profesional
3 Promosi Institusi
3 Meningkatnya Persentase
hasil seleksi Sipensimaru
dengan kelulusan 4 L (lulus
seluruh mata Uji) meningkat
4 Melaksanakan kegiatan
SIPENMARU
4 Seleksi penerimaan mahasiswa
baru jalur undangan dan jalur
test secara manual (PBT)
“Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, menghasilkan lulusan yang professional, mandiri, inovatif, kompetitif, beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berwawasan kemaritiman di Indonesia pada Tahun 2028”
Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara berkelanjutan dengan
didukung Teknologi Informasi.
Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
Jl. Jend AH. Nasution No. G 14 Anduonohu Kota Kendari
1
MISI
Tersedianya dokumen standar
mutu Akademik pada
institusi dan masing-masing
prodi
1
Misi
Menyelenggarakan
Pendidikan
Vokasional bidang
kesehatan
Berwawasan Maritim
melalui perbaikan
standar dan sistem
manajemen secara
berkelanjutan dengan
didukung Teknologi
Informasi.
1
Kualitas sistem
penerimaan mahasiswa
baru (SIPENMARU)
Terselenggaranya kegiatan
pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan yang
profesional berwawasan
maritim.
1 Meningkatkan kualitas
pendidikan dan
pengajaran bidang
kesehatan
2
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI
TAHUN 2015 - 2019 (REVISI 1)
TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
4 Meningkatnya Rasio
mahasiswa yang diterima
terhadap pendaftar
5 Melaksanakan Kegiatan
Sosialisasi SIPENMARU
di Tingkat Kab/Kota Se
Prov Sultra
5 Program kembali ke SMA bagi
mahasiswa untuk promosi.
6 Program promosi Prodi melalui
media cetak dan elektronik
7 Program promosi melalui
kegiatan seminar, bazar, expo
dengan peserta siswa kelas XII
SMA
6 Meningkatnya Jumlah
pendaftaran ( PMDP)
7 Pengembangan
Pendaftaran Sipenmaru
Online
8 Melaksanakan Pendaftaran
Sipenmaru Online
9 Workshop pengembangan
implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) dan
sesuai KKNI di seluruh jurusan
/prodi lingkup Poltekkes
Kemenkes Kendari
10 Penyusunan RPS dan RPP
berbasis KBK /KKNI dengan
pendekatan metode
pembelajaran inovatif
11 Mengevaluasi kesesuaian
kurikulum agar sesuai dengan
kebutuhan pengguna/pasar.
9 Mewajibkan semua
dosen penanggunjawab
mata kuliah membuat
modul mata kuliah
teori dan praktikum
12 Pengembangan Bahan
Ajar/Modul Praktek
10 Mengalokasikan
anggaran penyusunan
modul mata kuliah
teori dan praktikum
13 Penyusunan modul mata
kuliah teori dan praktikum
9 Ketersediaan dokumen
standar mutu akademik dan
non akademik sesuai standar
nasional pendidikan
11 Menyusun dokumen
standar mutu
akademik dan non
akademik
14 Menyediakan dokumen standar
mutu akademik dan non
akademik
8 Meningkatnya Persentase
ketersediaan modul ajar teori
dan modul ajar praktikum
1 Menyelenggarakan
Pendidikan
Vokasional bidang
kesehatan
Berwawasan Maritim
melalui perbaikan
standar dan sistem
manajemen secara
berkelanjutan dengan
didukung Teknologi
Informasi.
1
Kualitas sistem
penerimaan mahasiswa
baru (SIPENMARU)
Terselenggaranya kegiatan
pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan yang
profesional berwawasan
maritim.
2
3 Meningkatkan
implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi
(KBK) dan sesuai KKNI di
seluruh jurusan /prodi
lingkup Poltekkes
Kemenkes Kendari
Alokasi dan
perencanaan Program
promosi Prodi melalui
media cetak dan
elektronik
5 Jumlah mahasiswa baru
sesuai kuota
6
7 Meningkatnya Persentase
ketersediaan RPS dan RPP
tiap mata kuliah / semester di
masing-masing program studi
8 Mewajibkan semua
dosen penanggunjawab
mata kuliah menbuat
RPS dan RPD
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
10 Ketersediaan sistem dan
instrumen evaluasi
perkuliahan
12 Membuat kebijakan
Program evaluasi dan
monitoring kegiatan
Pendidikan dan
Pengajaran secara rutin
mulai dari persiapan,
pelaksanaan dan
evaluasi
15 Program evaluasi dan
monitoring kegiatan Pendidikan
dan Pengajaran secara rutin
mulai dari persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi
11 Persentase ketersediaan SOP
layanan administrasi
akademik dan non akademik
13 Menyusun dokumen
SOP layanan
administrasi akademik
dan non akademik
16 Menyediakan dokumen SOP
layanan administrasi akademik
dan non akademik
12 Persentase ketersediaan
pedoman akademik
14 Mengalokasikan
anggaran Workshop
penyusunan dokumen
buku panduan
akademik
17 Workshop penyusunan
dokumen buku panduan
akademik
13 Persentase kehadiran dosen
dalam tatap muka
15 Kebijakan untuk wajib
melakukan Monitoring
dan evaluasi
perkuliahan pada
masing-masing prodi
18 Monitoring dan evaluasi
perkuliahan pada masing-
masing prodi
14 Persentase kehadiran
mahasiswa dalam kuliah
16 Penyediaan sarn dan
prasarana untuk
Metode Belajar e-
learning
19 Pengembangan Metode Belajar e-
learning
15 Persentase Kuliah Tamu per
Tahun Ajaran
17 Perencanaan jadwal
Kuliah Tamu minimal
1x per semester
20 Pelaksanaan Kuliah Tamu
minimal 1x per semester
16 Persentase review kurikulum 18 Workshop review
kurikulum bersama
stakeholder
21 Workshop review kurikulum
bersama stakeholder
17 Rasio ketersediaan ABBM bagi
mahasiswa di masing-masing
program studi
19 Penyediaan ABBM agar
sesuai dengan rasio
mahasiswa di masing-
masing program studi
22 Penyediaan ABBM agar sesuai
dengan rasio mahasiswa di
masing-masing program studi
18 Jumlah penambahan buku
perpustakaan
20 Penyediaan anggaran
penunjang ABBM dan
buku perpustakaan
secara proporsional
23 Penambahan buku
perpustakaan, jurnal nasional
terakreditasi, jurnal
internasional bereputasi dan
prosiding
4 Meningkatkan lulusan
tepat waktu
19 Persentase lulusan tepat
waktu
21 Meningkatkan kualitas
pembelajaran sesuai
standar
24 Penyusunan standar mutu
pendidikan
1 Menyelenggarakan
Pendidikan
Vokasional bidang
kesehatan
Berwawasan Maritim
melalui perbaikan
standar dan sistem
manajemen secara
berkelanjutan dengan
didukung Teknologi
Informasi.
1 Terselenggaranya kegiatan
pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan yang
profesional berwawasan
maritim.
3 Meningkatkan
implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi
(KBK) dan sesuai KKNI di
seluruh jurusan /prodi
lingkup Poltekkes
Kemenkes Kendari
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
5 Meningkatnya kelulusan
Uji Kompetensi (UKOM)
20 Persentase Kelulusan UKOM 22 Penyelengaaraan try
out pada masing-
masing Jurusan
25 Pelaksanaan ujian try out pada
semester 5 dan 6
6 Meningkatnya Lulusan
dengan IPK ≥ 3,25
21 Persentase IPK > 3,25 23 kebijakan Pemberian
penilaian untuk semua
dosen mata kuliah
26 Penyusunan standar penilaian
7 Meningkatnya
pembelajaran berbasis E-
Learning
22 Pesentase pembelajaran
berbasis E- Learning
meningkat setiap tahun
24 Menyediakan anggaran
untuk kegiatan
pengembangan mutu
layanan E-Learning
27 Peningkatan mutu layanan E-
Learning bagi mahasiswa
dilingkungan Poltekkes
Kemenkes
28 Pelaksanaan PBM terintegrasi
dengan user
29 MoU dengan pengguna lulusan
30 Program Penawaran Lulusan
kepada user
31 Melaksanakan Expo, bazar,
seminar dan bursa kerja
9 Meningkatkan kualitas
Sumber Daya Dosen
Dosen dengan kualifiksi S-3 Menyediakan alokasi
anggara untuk
pengembangan sumber
daya tenaga pendidik
32 Program Pengembangan Tenaga
Pendidik
11 Indeks Kepuasan
Masyarakat
24 Indeks kepuasan pengguna
terhadap kualitas lulusan
26 Tracer Study dan
Kemitraan dengan User
33 Kegiatan tracer study dan
survey kepuasan lulusan oleh
pengguna
25 Meningkatkan program
kreativitas kegiatan
mahasiswa
27 Menyediakan anggaran
untuk kegiatan
kreativitas
kemahasiswaan
34 Kegiatan Kewirausahaan
35 Kegiatan Latihan Dasar
Kepemimpinan (LDK)
36 Kegiatan Pornimakes
37 Kegiatan Debat Bahasa Inggris
1 Menyelenggarakan
Pendidikan
Vokasional bidang
kesehatan
Berwawasan Maritim
melalui perbaikan
standar dan sistem
manajemen secara
berkelanjutan dengan
didukung Teknologi
Informasi.
1 Terselenggaranya kegiatan
pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan yang
profesional berwawasan
maritim.
Promosi lulusan kepada
stakeholder
Persentase rata-rata masa
tunggu lulusan kurang dari 6
bulan setelah wisuda tiap
tahun
23
12 Menghasilkan lulusan
yang unggul dan
berkarakter
26 Persentase ketersediaan
program kemahasiswaan
28 Monitoring kegiatan
kemahasiswaan/UKM
25Meningkatnya penyerapan
lulusan di pasar kerja
kurang dari 6 bulan
setelah wisuda setiap
tahun
8
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
38 Kegiatan Kepramukaan (Bakti
Husada)
39 Kegiatan Kerohanian (KMK,
PMK, HMI)
40 Kegiatan Expo Mahasiswa
40 Program seleksi kegiatan
penelitian mahasiswa
41 Kegiatan Riset Mahasiswa
42 Program seleksi kegiatan
pengabmas mahasiswa
43 Kegiatan Pengabdian kepada
Masyarakat oleh Mahasiswa
44 Program seleksi mahasiswa
berprestasi
45 Pemberian Beasiswa Mahasiswa
Berprestasi
46 Program seleksi mahasiswa
Mahaiswa GAKIN
47 Pemberian Beasiswa Mahasiswa
GAKIN
1 Ketersediaan road map
penelitian setiap jurusan
1 Mengalokasikan
anggaran Workshop
Penyusunan Road map
penelitian di masing-
masing jurusan
1 Workshop penyusunan road
map Penelitian masing-masing
Jurusan/Prodi
2 Persentase dosen yang terlibat
dalam penelitian dari jumlah
total dosen
2 Mengalokasikan
anggaran Program
Risbinakes Penelitian
sesuai jenis dan
kelompok penelitian
2 Program Risbinakes Poltekkes
Kemenkes Kendari
3 Jumlah proposal penelitian
yang diusulkan program studi
tiap semester
3 Mendorong dosen
untuk menyusun
proposal penelitian
unggulan dengan pakar
3 Pembinaan dosen untuk
menyusun proposal penelitian
unggulan dengan pakar
1 Menyelenggarakan
Pendidikan
Vokasional bidang
kesehatan
Berwawasan Maritim
melalui perbaikan
standar dan sistem
manajemen secara
berkelanjutan dengan
didukung Teknologi
Informasi.
1 Terselenggaranya kegiatan
pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan yang
profesional berwawasan
maritim.
12 Menghasilkan lulusan
yang unggul dan
berkarakter
26 Persentase ketersediaan
program kemahasiswaan
28 Monitoring kegiatan
kemahasiswaan/UKM
13 Kegiatan kemahasiswaan
berbasis Tridharma
Perguruan Tinggi
27 Kegiatan kemahasisswaan
berbasis Penelitian
29 Menyediakan anggaran
untuk Kegiatan riset
mahasiswa
28 Kegiatan kemahasisswaan
berbasis Penelitian
30 Menyediakan anggaran
untuk Kegiatan
pengabdian kepada
masyarakat oleh
mahasiswa
Jumlah mahasiswa
berprestasi tingkat nasional
dan internasional
31 Menyediakan anggaran
untuk bantuan
pendidikan mahasiswa
berprestasi dan
mahasiswa keluarga
miskin
30 Jumlah mahasiswa keluarga
Miskin (GAKIN)
32 Menyediakan anggaran
untuk bantuan
pendidikan mahasiswa
berprestasi dan
mahasiswa keluarga
miskin
1 Meningkatkan kegiatan
penelitian oleh dosen
14 Bantuan dana pendidikan 29
2 Menyelenggarakan
penelitian terapan
sesuai perkembangan
IPTEK.
2 Meningkatkan kuantitas
dan kualitas penelitian dan
publikasi ilmiah yang
bermanfaat bagi
pengembangan IPTEK dan
kesehatan masyarakat
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
4 Tersedianya sistem informasi
penelitian
4 Memantapkan
ketersediaan sistem
informasi penelitian
4 Ketersediaan sistem informasi
penelitian
5 Jumlah dana penelitian per
dosen dalam juta rupiah
5 Menyediakan anggaran
untuk kegiatan
penelitian dan
pelatihan
5 Kegiatan penelitian dan
pelatihan bagi dosen
6 Jumlah penelitian yang
pendanaan berasal dari dana
hibah kompetitif dari luar
Poltekkes.
6 Meningkatkan kualitas
dan kegiatan dosen
dalam penelitian
6 Kerja sama dengan lembaga
donor untuk memperoleh dana
hibah penelitian
7 Jumlah pelatihan di bidang
penelitian tiap tahun
7 Membuat mapping
kegiatan perencanaan,
pelaksanaan,
pengawasan dan
penilaian kegiatan
penelitian
7 Pelaksanaan mapping kegiatan
perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan penilaian
kegiatan penelitian
8 Ketepatan waktu seleksi
proposal
8 Menyediakan anggaran
dan alokasi waktu
Seminar Proposal
Penelitian
8 Seminar Proposal Penelitian
9 Monitoring dan Evaluasi
kegiatan penelitian semester
9 Menyusun Jadwal
Pelaksanaan
Monitoring dan
Evaluasi penelitan
9 Melaksanakan Monitoring dan
Evaluasi penelitan
3 Melibatkan mahasiswa
dalam kegiatan penelitian
10 Jumlah kegiatan penelitian
yang mengikutsertakan
mahasiswa
10 Membuat kebijakan
yang mewajibkan
mahasiswa ikut serta
dalam kegiatan
penelitian unggulan
dosen
10 Mengikutsertakan mahasiswa
dalam kegiatan penelitian
unggulan dosen
11 Kemampuan dosen menulis
jurnal dalam bentuk monograf
meningkat
11 Menyediakan alokasi
anggaran workshop
penulisan monograf
hasil penelitian
11 Workshop penulisan monograf
hasil penelitian
12 Jumlah dosen melakukan
seminar hasil penelitian di
forum nasional
12 Menyediakan alokasi
anggaran untuk
persentase hasil
penelitian tingkat
nasional
12 Laporan hasil penelitian yang
dipresentasikan di forum
nasional
13 Jumlah dosen melakukan
seminar hasil penelitian di
forum internasional
13 Menyediakan alokasi
anggaran untuk
persentase hasil
penelitian tingkat
internasional
13 Laporan hasil penelitian yang
dipresentasikan di forum
intrnasional
1 Meningkatkan kegiatan
penelitian oleh dosen
2 Peningkatan Kinerja
Pengelola Penelitian
4 Meningkatkan kuantitas
dan kualitas hasil
penelitian yang
dipublikasikan dalam
jurnal ilmiah
nasional/internasional
2 Menyelenggarakan
penelitian terapan
sesuai perkembangan
IPTEK.
2 Meningkatkan kuantitas
dan kualitas penelitian dan
publikasi ilmiah yang
bermanfaat bagi
pengembangan IPTEK dan
kesehatan masyarakat
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
14 Meningkatkan status
akreditasi nasional jurnal
institusi menuju open journal
system OJS
14 Menyedianak alokasi
anggaran untu
peningkatan Status
akreditasi nasional
jurnal institusi menuju
open journal system
OJS
14 Status akreditasi nasional
jurnal institusi menjadi open
journal system OJS
15 Pesentase hasil penelitian
yang dipublikasikan dalam
jurnal ilmiah
nasional/internasional
meningkat setiap tahun
15 Alokasi dana publikasi
hasil penelitian dalam
jurnal ilmiah nasional/
internasional
15 Melaksanakan publikasikan
hasil penelitian dalam jurnal
ilmiah nasional/internasional
5 Mewujudkan hak patent
atas HAKI
16 Persentase jumlah hak paten
yang dihasilkan
16 Menyediakan anggaran
untuk pengurusan hak
paten
16 Memfasilitasi proses
pengurusan hak paten hasil
penelitian dan karya ilmiah
lainnya
1 Ketersediaan road map
pengabdian Kepada
Masyarakat setiap prodi
berbasis wilayah
1 Alokasi anggaran untuk
kegiatan Workshop
penyusunan road map
Pengabmas masing-
masing Prodi berbasis
wilayah
1 Workshop penyusunan road
map Pengabmas masing-masing
Prodi berbasis wilayah
2 Jumlah dosen yang terlibat
dalam Pengabmas berbasis
wilayah
2 Menetapkan nama-
nama dosen dosen
yang melakukan
kegiatan pengabmas
berbasis wilwyah pada
masing-masing jurusan
setiap semester
2 Melakukan maping dosen dan
Menetapkan materi dan karya
untuk pengabdian kepada
masyarakat berbasis wilayah
Ketersediaan road map
pengabdian Kepada
Masyarakat setiap prodi
berbasis hasil penelitian
3 Alokasi anggaran untuk
kegiatan Workshop
penyusunan road map
Pengabmas masing-
masing Prodi berbasis
hasil penelitian
3 Workshop penyusunan road
map Pengabmas masing-masing
Prodi berbasis hasil penelitian
Jumlah dosen yang terlibat
dalam Pengabmas berbasis
hasil penelitian
4 Menetapkan nama-
nama dosen dosen
yang melakukan
kegiatan pengabmas
berbasis hasil
penelitian pada masing-
masing jurusan setiap
semester
4 Melakukan maping dosen dan
Menetapkan materi dan karya
untuk pengabdian kepada
masyarakat berbasis hasil
penelitian
1
Peningkatan Kegiatan
pengabdian kepada
masyarakat berbasis
berbasis hasil penelitian
3 Terlaksananya kegiatan
Pengabdian Kepada
Masyarakat yang
berkualitas kepada
masyarakat berdasarkan
IPTEK Kesehatan
2 3
Menyelenggarakan
pengabdian kepada
masyarakat bidang
kesehatan
3 Peningkatan Kegiatan
pengabdian kepada
masyarakat berbasis
wilayah
4 Meningkatkan kuantitas
dan kualitas hasil
penelitian yang
dipublikasikan dalam
jurnal ilmiah
nasional/internasional
2 Menyelenggarakan
penelitian terapan
sesuai perkembangan
IPTEK.
2 Meningkatkan kuantitas
dan kualitas penelitian dan
publikasi ilmiah yang
bermanfaat bagi
pengembangan IPTEK dan
kesehatan masyarakat
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
4 total Jumlah kegiatan
pengabdian masyarakat yang
dilakukan program studi tiap
semester
5 Menyediakan anggaran
untuk kegiatan
pengabmas
5 Membuat mapping kegiatan
perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan penilaian
kegiatan pengabmas
5 Frekuensi pelatihan
metodologi Pengabmas dalam
setahun
6 Menyediakan anggaran
untuk kegiatan
pelatihan metodologi
kegiatan pengabmas
6 Mengirim dosen dan pengelola
pelatihan metodologi
pengabmas kerja sama dengan
lembaga pelatihan
4 Kegiatan Melibatkan
mahasiswa dalam kegiatan
pengabmas
6 Jumlah kegiatan penelitian
yang mengikutsertakan
mahasiswa
7 Membuat kebijakan
untuk mmenmgikut
sertakan mahasiswa
pada kegiatan
pengabmas dosen
7 Mengikutsertakan mahasiswa
dalam kegiatan pengabmas
dosen
1 Tersedianya dokumen
perencanaan program dan
anggaran
1 Peningkatan layanan
adminstrasi keuangan
sesuai dengan SAP
1 Rapat Kerja Tahunan
2 Tersedianya sarana layanan
administrasi keuangan
2 Penyusunan SOP
layanan adminsitrasi
keuangan
2 Pelaksanaan layanan
adminsitrasi keuangan sesuai
SOP
3 Persentase Kesesuaian waktu
penyusunan anggaran
3 Pembentukan Unit
Layanan Perencanaan
3 Perencanaan Anggaran sesuai
waktu penyusunan anggaran
4 Persentase Kesesuaian waktu
pencairan anggaran
4 Unit Layanan
Perencanaan mengikuti
Workshop dan Desk
anggaran
4 Penyusunan RBA dan RKAKL
5 Persentase Kesesuaian usulan
dan realisasi anggaran
5 Kebijakan pembuatan
SPM sesuai usulan
dan realisasi anggaran
5 Penyusunan SPM
6 Persentase Kesesuaian revisi
program dan anggaran (revisi
POK)
6 Penyusunan pelaporan
akuntabilitas keuangan
dan kinerja lembaga
6 Penyusunan pelaporan
akuntabilitas keuangan dan
kinerja lembaga
7 Persentase Kesesuaian
pertanggung jawaban
pelaksanaan anggaran
7 Deks anggaran tiap tiga
bulan sekali
7 Deks anggaran tiap tiga bulan
sekali
1
3 Peningkatan Kinerja
Pengelola Program
Pengabdian Kepada
Masyarakat
Meningkatkan kinerja
Pengelolaan keuangan
efektif, efisien dan
akuntabel
3 Terlaksananya kegiatan
Pengabdian Kepada
Masyarakat yang
berkualitas kepada
masyarakat berdasarkan
IPTEK Kesehatan
Menyelenggarakan
pengabdian kepada
masyarakat bidang
kesehatan
3
4 Melaksanakan
manajemen yang
profesional dalam
mengelola perguruan
tinggi
4 Meningkatkan kapasitas
institusi pendidikan sesuai
standar Nasional baik
kelembagaan maupun
sarana prasarana secara
berkesinambungan
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
8 Kebijakan
dilakukannya
Pemeriksaan/audit
laporan keuangan
internal oleh SPI
8 Pemeriksaan/audit laporan
keuangan internal oleh SPI
9 Kebijakan
Pemeriksaan/audit
laporan keuangan
eksternal
9 Pemeriksaan/audit laporan
keuangan eksternal
10 Kebijakan Membuat
program sistem
informasi keuangan
(SIM-KEU)
10 Membuat program sistem
informasi keuangan (SIM-KEU)
11 Kebijakan Pelaporan
target dan realisasi
anggaran tiap bulan
11 Pelaporan target dan realisasi
anggaran tiap bulan
10 Ketersediaan sistem pelaporan
keuangan
12 Kebijakn Menyusun
laporan sesuai SAI dan
SAP
12 Menyusun laporan sesuai SAI
dan SAP
11 Tersusunnya LAKIP tepat
waktu
13 Kebijakan untuk
Menyusun LAKIP
setiapa tahun
13 Menyusun LAKIP
12 Jumlah bantuan dari APBN
per tahun
14 Menggunakan dana
bantuan dari APBN
secara optimal
14 Menciptakan iklim investasi
untuk pendayagunaan idle aset
13 Persentase pendapatan dari
mahasiswa dan Masyarakat
dari total bantuan APBN tiap
tahun
15 Kebijakan penarikan
dana masyarakat dan
Mahasiswa berupa
Pendapatan Negara
Bukan Pajak (PNBP)
15 Pelaksanaan penarikan dana
masyarakat dan Mahasiswa
berupa Pendapatan Negara
Bukan Pajak (PNBP)
14 Persentase pendapatan dari
mahasiswa dari total bantuan
APBN tiap tahun
16 Kebijakan dan
penyusunan SOP
penarikan dana
masyarakat dan
Mahasiswa berupa
Pendapatan Negara
Bukan Pajak (PNBP)
sesuai peraturan yang
berlaku
16 Pelaksanaan penarikan dana
masyarakat dan Mahasiswa
berupa Pendapatan Negara
Bukan Pajak (PNBP) sesuai
peraturan yang berlaku
15 Terintegrasinya semua barang
milik negara dalam SIMAK-
BMN
17 pengelolaan aset BMN 17 Pelaporan aset BMN tiap
triwulan, semesteran dan
tahunan
2 Meningkatkan pelayanan
administrasi aset/BMN
1 Meningkatkan kinerja
Pengelolaan keuangan
efektif, efisien dan
akuntabel
8 keterbukaan informasi
program anggaran dan
realisasi anggaran
9 Penyerapan realisasi anggaran
4 Melaksanakan
manajemen yang
profesional dalam
mengelola perguruan
tinggi
4 Meningkatkan kapasitas
institusi pendidikan sesuai
standar Nasional baik
kelembagaan maupun
sarana prasarana secara
berkesinambungan
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
16 Persentase ketersediaan
pedoman penyusunan
kebutuhan sarana dan
prasarana
18 Pengadaan barang/jasa
pemerintah sesuai
Perpres 70/2012
18 Pembentukan unit layanan
pengadaan
17 Persentase kesesuaian antara
rencana dengan kebutuhan
Sarpras
19 Koordinasi antara
pengelola BMN dan
bagian pelaporan
19 Pengusulan Belanja Modal
18 Persentase ketepatan
pengadaan barang dan jasa
20 Menyusun SOP
pengadaan barang dan
jasa pemerintah
20 Pengadaan barang dan jasa
19 Persentase perbaikan dan
pemeliharaan Sarpras
21 kebijakan Rekonsilisasi
aset BMN
21 Rekonsilisasi aset BMN
20 Persentase terlaksananya
monitoring aset/BMN
22 Update data SIMAK
BMN
22 Data SIMAK BMN terapdate
21 Persentase terlaksananya usul
penghapusan aset
23 Kebijakan penghapusan
BMN
23 Penghapusan BMN
22 Persentase ketersediaan
sarana layanan administrasi
kepegawaian yang memadai
24 Peningkatan kinerja
layanan administrasi
kepegawaian
24 Penyediaan Sarana dan tenaga
yang kompeten
23 Frekuensi pelatihan tenaga
administrasi kepegawaian
setiap tahun
25 Percepatan ABK, uraian
jabatan dan peta
jabatan
25 Mengirim tenaga untuk
mengikuti pelatihan
24 Persentase ketersediaan ABK
pegawai
26 Kebijakan untuk
mengikut sertakan
pegawai dalam kegiatan
workshop analisis
beban kerja pegawai
26 Analisis beban kerja pegawai
25 Persentase Ketersediaan SOP
penerimaan, seleksi, mutasi,
retensi pegawai
27 kebijakan Penyusunan
SOP rekrutmen,
seleksi, mutasi dan
retensi pegawai
27 Rekrutmen, seleksi, mutasi dan
retensi pegawai sesui SOP
26 Persentase ketepatan
pemrosesan administrasi
kepegawaian
28 Kebijakan penyusunan
SOP pemrosesan
administrasi
kepegawaian
28 Pemrosesan administrasi
kepegawaian sesuai SOP
27 Persentase ketersediaan
sistem pengembangan pegawai
(mapping Diklat dan dikjut)
29 Kebijakan pelatihan
sistem pengembangan
pegawai (mapping
Diklat dan dikjut)
29 Program sistem pengembangan
pegawai (mapping Diklat dan
dikjut)
28 Persentase adanya sistem
reward dan punishment)
30 Kebijakan pemberian
reward dan punishment
30 Mapping Diklat dan Dikjut
pegawai
3 Meningkatkan pelayanan
adminstrasi kepegawaian
2 Meningkatkan pelayanan
administrasi aset/BMN
4 Melaksanakan
manajemen yang
profesional dalam
mengelola perguruan
tinggi
4 Meningkatkan kapasitas
institusi pendidikan sesuai
standar Nasional baik
kelembagaan maupun
sarana prasarana secara
berkesinambungan
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
29 Ketersediaan data dan
informasi kepegawaian
31 Kebijakan mengikut
sertakan staf
kepegawaian mengikuti
pelatihan Aplikasi data
dan informasi
kepegawaian
31 Aplikasi data dan informasi
kepegawaian
30 Persentase ketersediaan
laporan pengelolaan pegawai
32 Kebijakan mengikut
sertakan staf
kepegawaian mengikuti
pelatihan Pengadaan
program sistem
informasi kepegawaian
(SIMPEG)
32 Pengadaan program sistem
informasi kepegawaian
(SIMPEG)
31 Persentase ketersediaan
sarana layanan administrasi
umum yang memadai
33 Peningkatan kualitas
layanan administrasi
umum, persuratan,
kearsipan dan rumah
tangga
33 Menyusun SOP layanan
umum, persuratan, kearsipan
dan rumah tangga
32 Persentase ketersediaan
pedoman persuratan dan
kearsipan
34 Kebijakan Pengelolaan,
pemeliharaan dan
pemusnaah arsip
sesuai batas retensi
arsip
34 Pengelolaan, pemeliharaan dan
pemusnaah arsip sesuai batas
retensi arsip
33 Ketepatan dan kecepatan
pendistribusian surat masuk
dan keluar dalam hari
35 Penyusunan SOP
pendistribusian surat
masuk dan keluar
dalam hari
35 Pengadaaan sistem informasi
persuratan (SISURAT)
34 Persentase ketepatan dan
kecepatan penyusutan dan
usul penghapusan arsip
36 Penyusunan SOP
penyusutan dan usul
penghapusan arsip
36 Ketepatan dan kecepatan
penyusutan dan usul
penghapusan arsip
35 Persentase kecepatan dan
ketepatan waktu pelayanan
kebersihan, keamanan,
keindahan, ketertiban dan
kenyamanan kantor
37 Perekrutan tenaga
kontrak sebagai tenaga
pelayanan kebersihan,
keamanan, keindahan,
ketertiban dan
kenyamanan kantor
37 Kebersihan kantor dan
halaman, tenaga pengamanan,
dan tenaga sopir
36 Persentase kecepatan dan
ketepatan waktu layanan
pimpinan terhadap tamu
lembaga
38 Peningkatan layanan
terhadap tamu lembaga
38 Menyusun SOP layanan
keprotokoleran penerimaan
tamu lembaga
37 Persentase ketersediaan data
penerimaan tamu
39 Peningkatan layanan
hukum dan humas
39 Menyusun SOP layanan hukum
dan humas
4 Meningkatkan pelayanan
administrasi umum
3 Meningkatkan pelayanan
adminstrasi kepegawaian
4 Melaksanakan
manajemen yang
profesional dalam
mengelola perguruan
tinggi
4 Meningkatkan kapasitas
institusi pendidikan sesuai
standar Nasional baik
kelembagaan maupun
sarana prasarana secara
berkesinambungan
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
38 Persentase kecepatan dan
ketepatan pelayanan rapat
dinas, upacara, wisuda dan
seminar
40 Kebijakan pelaksanaan
kecepatan dan
ketepatan pelayanan
rapat dinas, upacara,
wisuda dan seminar
40 Pelaksanaan rapat dinas,
upacara, wisuda dan seminar
39 Persentase ketersediaan
himpunan peraturan
perundang-undangan yang
mendukung pelaksanaan
tugas lembaga
41 Mendokumentasikan
himpunan peraturan
perundang-undangan
yang mendukung
pelaksanaan tugas
lembaga
41 Tersediaan himpunan
peraturan perundang-undangan
yang mendukung pelaksanaan
tugas lembaga
40 Persentase ketersediaan
struktur organisasi dan
tatalaksana
42 Peningkatan layanan
organisasi dan tata
laksana
42 Menyusun dan
mendistribusikan struktur
organisasi dan tatalaksana ke
Jurusan dan Prodi
41 Rasio bandwidth per user
(mahasiswa, dosen dan
karyawan)
43 Pemantapan
penggunaan layanan
SIM akademik dan non
akademik
43 Optimalisasi layanan SIM
akademik dan non akademik
42 Persentase pemanfaatan SIM
akademik dan non akademik
44 Kebijakan Penambahan
peralatan IT untuk
percepatan
penambahan layanan
SIM keuangan,
administrasi umum
dan BMN
44 Penambahan peralatan IT
untuk percepatan penambahan
layanan SIM keuangan,
administrasi umum dan BMN
43 Kecepatan pengumuman nilai
ujian melalui SIAKAD
45 Penggunaan program
SIAKAD pada
pengumuman nilai
ujian
45 Pengumuman nilai ujian
melalui SIAKAD
Meningkatkan
kerjasama kemitraan
dengan lembaga,
perguruan tinggi,
kabupaten/ kota, dan
lembaga donor asing
termasuk PT asing
untuk meningkatkan
kompetensi mahasiswa
dan dosen serta
lembaga.
1 Memperluas jejaring kerjasama
dengan membuat nota
kesepahaman (MoU)
4 Meningkatkan pelayanan
administrasi umum
5 Pengembangan Sistem
Informasi dan Teknologi
(TIK)
Meningkatkan program
kemitraan antar lembaga
dalam bidang penelitian
dan Pengabmas
1 Jumlah MoU yang
dilaksanakan institusi tiap
tahun
15 Mengembangkan
kemitraan dengan
berbagai institusi
pengguna baik
nasional, dan
international dalam
rangka memperluas
pasar kerja.
5 Terlaksananya
Pengembangan kemitraan
dengan institusi pendidikan
tinggi kesehatan atau
lembaga lainnya yang
sinergis dan pemerintah
daerah
1
4 Melaksanakan
manajemen yang
profesional dalam
mengelola perguruan
tinggi
4 Meningkatkan kapasitas
institusi pendidikan sesuai
standar Nasional baik
kelembagaan maupun
sarana prasarana secara
berkesinambungan
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
Monev ruang lingkup
kegiatan jejaring
dengan mitra
2 Program Monev ruang lingkup
kegiatan jejaring dengan mitra
2 Jumlah wadah alumni yang
aktif
2 Meningkatkan
partisipasi alumni
dalam penyerapan
lulusan di pasar kerja
3 Program Tahunan Kegiatan
Alumni
3 Tersedianya Wadah Pusat
Karir alumni
3 Pembentukan Wadah
Pusat Karir Alumni
yang mampu
memberikan informasi
lowongan kerja untuk
alumni
4 Wadah Pusat Karir Alumni yang
mampu memberikan informasi
lowongan kerja untuk alumni
4 Terbentuknya forum
kerjasama dengan OP
4 Membentuk forum
pengembangan dan
pendayagunaan lulusan
dengan organisasi
profesi
5 Pengembangan forum dan
pendayagunaan lulusan dengan
organisasi profesi
1 Ratio dosen dibanding
mahasiswa 1 : 20
1 Peningkatan kualitas
kompetensi dan
keahlian dosen
1 Penambahan jumlah tenaga
pendidik sesuai bidang keahlian
2 Persentase dosen bergelar
doktor/berkualifikasi S-3
2 Mapping pendidikan
lanjut tenaga dosen ke
pendidikan S-3
2 Program pendidikan lanjut bagi
dosen
3 Jumlah dosen yang mengikuti
pelatihan dan kegiatan ilmiah
lainnya di luar Prodi
3 Mapping tenaga dosen
yang mengikuti
pelatihan dan kegiatan
ilmiah lainnya diluar
prodi
3 Pelatihan tenaga pendidik
pelatihan dan kegiatan ilmiah
lainnya diluar prodi
4 Persentase dosen yang
memiliki sertifikat pendidik
4 Pelatihan kompetensi
dan sertifikasi dosen
4 Sertifikasi dosen
5 Jumlah kegiatan ilmiah;
pelatihan, workshop,
lokakarya, seminar dan
sejenisnya yang di laksanakan
prodi
5 Pengalokasian
anggaran dan waktu
untuk kegiatan
kegiatan ilmiah;
seminar, lokakarya,
dan sejenisnya
5 Menyelenggarakan kegiatan
ilmiah; seminar, lokakarya, dan
sejenisnya
6 Jumlah pusat unggulan 6 Membentuk pusat-
pusat studi unggulan di
Jurusan
6 Pembentukan pusat-pusat studi
unggulan di masing-masing
program studi
2
Meningkatkan program
kemitraan antar lembaga
dalam bidang penelitian
dan Pengabmas
1 Jumlah MoU yang
dilaksanakan institusi tiap
tahun
1
Meningkatkan peran
alumni dan organisasi
profesi
5 Mengembangkan
kemitraan dengan
berbagai institusi
pengguna baik
nasional, dan
international dalam
rangka memperluas
pasar kerja.
5 Terlaksananya
Pengembangan kemitraan
dengan institusi pendidikan
tinggi kesehatan atau
lembaga lainnya yang
sinergis dan pemerintah
daerah
1
6 Meningkatkan
Sumber Daya
Manusia, sarana
prasarana sesuai
standar nasional
pendidikan tinggi
6 Meningkatkan kuantitas
dan kualitas sumber daya
manusia baik pendidikan
dan kependidikan
1 Meningkatkan
kemampuan tenaga dosen
sesuai keahlian dan
kompetensi
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
7 Jumlah tenaga kependidikan
yang mengikuti pelatihan dan
kegiatan ilmiah lainnya di luar
Prodi
7 Mapping tenaga
kependidikan yang
mengikuti pelatihan
dan kegiatan ilmiah
lainnya diluar prodi
7 Pelatihan tenaga kependidikan
pelatihan dan kegiatan ilmiah
lainnya diluar prodi
8 Ratio tenaga kependidikan
dengan mahasiswa
8 Peningkatan kualitas
kompetensi tenaga
kependidikan
8 Penambahan jumlah tenaga
kependidikan sesuai bidang
keahlian
7 Jumlah tenaga kependidikan
yang memiliki sertifikat
keahlian
9 Pengembangan tenaga
kependidikan yang
memiliki sertifikat
keahlian
9 Pelatihan dan Pendidikan
Jabatan Fungisonal selain
dosen (PLP, Arsiparis, Analisis
kepegawaian, PBJ)
8 Persentase penggunaan
sarana dan prasarana fisik
kampus
10 Pengembangan sarana
dan prasarana
pembelajaran
10 Penambahan alat laboratorium
9 Rasio bahan pustaka terhadap
mahasiswa
11 Pengalokasian
anggaran untuk
Penambahan buku
perpustakaan
11 Penambahan buku
perpustakaan
10 Lama layanan perpustakaan 12 Penyediaan fasilitas
layanan perpustakaan
terpadu
12 Penambahan alat bantu belajar
mengajar
4 Rasio luas ruang
laboratorium dengan jumlah
mahasiswa
13 Pengalokasian
anggaran untuk
Pembangunan
Laborarorium/Perpusta
kaan Terpadu
13 Pembangunan
Laborarorium/Perpustakaan
Terpadu
5 Persentase Kecukupan alat
dan bahan untuk setiap
praktikum mata kuliah
14 Pengisisan aplikasi
Apkal oleh semua
jurusan/prodi
14 Standarisasi jumlah dan sarana
laboratorium
6 Persentase kecukupan sarana
penunjang ruang laboratorium
15 Pengisisan aplikasi
Apkal oleh semua
jurusan/prodi
15 Standarisasi jumlah dan sarana
laboratorium
7 Rasio luas ruang kelas
dengan jumlah mahasiswa
16 Pembanguan ruang
kelas baru
16 Proporsional anggaran untuk
kegiatan penunjang pendidikan
8 Rasio luas ruang perkantoran
dengan jumlah tenaga
administrasi
17 Pengendalian ASET
sarana dan prasarana
17 Proposional luas ruang kelas
dengan jumlah tenaga
administrasi
9 Rasio luas ruang dosen
dengan jumlah tenaga dosen
18 Pengendalian ASET
sarana dan prasarana
18 ProposionalRasio luas ruang
dosen dengan jumlah tenaga
dosen
6 Meningkatkan
Sumber Daya
Manusia, sarana
prasarana sesuai
standar nasional
pendidikan tinggi
6
2 Meningkatkan
kemampuan tenaga
kependidikan sesuai
keahlian dan kompetensi
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas sumber daya
manusia baik pendidikan
dan kependidikan
3 Meningkatkan kuantitas
dan kualitas sarana
prasarana sesuai
perkembangan IPTEK.
INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
10 Rasio luas ruang ibadah
dengan jumlah mahasiswa
19 Pengendalian ASET
sarana dan prasarana
19 Proposional Rasio luas ruang
ibadah dengan jumlah
mahasiswa
11 Rasio luas ruang toilet
dengan jumlah mahasiswa
20 Pengendalian ASET
sarana dan prasarana
20 Proposional Rasio luas ruang
toilet dengan jumlah mahasiswa
12 Persentase kelas dengan
fasilitas IT
21 Pengendalian ASET
sarana dan prasarana
21 Proposional Persentase kelas
dengan fasilitas IT
22 Pemeliharaan sarana gedung
dan halaman
23 Pemeliharaan sarana
prasarana perkantoran
14 Tersedianya dokumen
kebijakan umum
penyelengaraan kelembagaan
23 Pelaksanaan
manajemen lembaga
yang bersih dari
korupsi dan tindak
gratifikasi
24 penegakkan aturan jaga diri
jaga teman dan jaga Kemenkes
15 Opini WTP oleh BPK Penyusunan Dokumen
dalam rangka WTP
25 Kesuapan meraih opini WTP
16 Penilaian LAKIP Pembentukan Tim
Lakip dan Sakip
26 Penyusunan LAKIP
27 Penyusunan LAKIP sesuai
standar pelaporan kinerja
institusi layanan publik
28 Pembentukan Satgas SPIP
18 Persentase pengendalian dan
pencegahan tindak korupsi
dan gratifikasi
26 Penetapan unit
pencegahan tindak
korupsi dan
pengendalian gratifikasi
29 Pembentukan unit pencegahan
tindak korupsi dan
pengendalian gratifikasi
27 Meningkatkan status
akreditasi program
studi menjadi A
sehingga bisa
mendirikan prodi DIV,
Profesi dan Prodi
Magister saint terapan
30 Akreditasi LAM-PT KES/BAN-PT
masing-masing program studi
Mengembangkan program
studi baru ke jenjang
sarjana terapan, profesi
dan magister saint terapan
sesuai kebutuhan
masyarakat
6 Meningkatkan
Sumber Daya
Manusia, sarana
prasarana sesuai
standar nasional
pendidikan tinggi
6
19 Jumlah pendidikan sarjana
saint terapan , profesi dan
magister terapan yang
terwujud
Desk SAKIP17
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas sumber daya
manusia baik pendidikan
dan kependidikan
3
4
5
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas sarana
prasarana sesuai
perkembangan IPTEK.
Mewujudkan good
governance dalam sistem
manajemen kelembagaan
13
25 Pembentukan Tim
Lakip dan Sakip
24
Persentase anggaran untuk
pengadaan penunjang
pembelajaran
22 Penyusunan anggaran
sesuai kebutuhan
dengan berpedoman
pada Renstra