Post on 29-Jan-2021
i
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN INOVASI PRODUK TERHADAP
LOYALITAS KONSUMEN
(Studi kasus pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo, Kudus)
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata Satu
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Taufan Yunanda Ersa
NIM 7311409015
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi
ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Agustus 2013
Taufan Yunanda Ersa
NIM 7311409015
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Waktu Anda sangat terbatas. Jangan
terperangkap oleh dogma yang membuat
Anda hidup di pemikiran orang lain.
Jangan biarkan gangguan dari opini
orang lain mengalahkan suara hati
Anda. (Steve Jobs : 2005)
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini saya persembahkan untuk
kedua orang tua saya yang telah
memberikan doa dan dukungan selama
ini, serta keluarga dekat saya yang juga
selalu memberikan motivasi.
.
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat
terselesaikan.Skripsi ini mengambil judul “Pengaruh Diferensiasi Produk dan
Inovasi Produk Terhadap Loyalitas Konsumen“.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan,
bimbingan, saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas
Negeri Semarang.
2. Dr. S.Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan
pelaksanaan penelitian.
3. Dra. Palupiningdyah, M.Si, Sekretaris Jurusan Manajemen yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan
penelitian.
4. Sri Wartini, SE., MM, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan Skripsi.
5. Anindya Ardiansari, SE, MM Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan Skripsi.
6. Segenap dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.
7. Seluruh keluarga yang selalu memberikan dorongan dan doa baik secara
moral maupun material.
8. Teman-teman yang telah membantu dan memotivasi dalam pembuatan
Skripsi ini.
9. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu dan telah turut
membantu kelancaran dalam pembuatan Skripsi ini.
vii
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas segala
kebaikannya dan tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.
Semarang, Agustus 2013
Penulis,
Taufan Yunanda Ersa
NIM 7311409015
viii
SARI
Ersa, Taufan Yunanda, 2013. “Pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk
Terhadap Loyalitas Konsumen”. Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Sri Wartini, SE., MM. Pembimbing
II. Anindya Ardiansari, SE, MM.
Kata Kunci : diferensiasi produk, inovasi produk, loyalitas konsumen
CV. Labonita Makmur Raharjo merupakan sebuah usaha konveksi yang
berdomisil di kota Kudus yang berupaya meingkatkan loyalitas konsumen untuk
kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Konveksi CV. Labonita
telah melakukan usaha untuk selalu meningkatkan loyalitas konsumen, diantaranya
adalah dengan strategi diferensiasi produk dan inovasi produk yang selalu
dikembangkan oleh CV. Labonita untuk mengikat konsumen. Permasalahan
penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh diferensiasi produk dan
inivasi produk terhadap loyalitas konsumen baik secara parsial maupun secara
simultan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh diferensiasi
produk dan inovasi produk terhadap loyalitas konsumen.
Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen konveksi CV. Labonita
Makmur Raharjo dengan teknik pengambilan semple menggunakn ramdom
sampling dengan menggunakan rumus slovin sehingga menghasilkan 76 orang.
Metode analisis yang digunakan uji asumsi klasik, analisis deskriptif, dan regresi
linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan persamaan struktural Y = 4.458 + 0,127X1 +
0,387X2 . Artinya hasil ini membuktikan penerimaan hipotesis yang berbunyi ada
pengaruh diferensiasi produk baik secara parsial maupun simultan.
Simpulan penelitian ini adalah terbukti ada pengaruh diferensiasi produk dan
inovasi produk terhadap loyalitas konsumen, artinya semakin tinggi diferensiasi dan
inovasi produk dilakukan akan dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Saran
penelitian ini hendaknya CV. Labonita meningkatkan diferensiasi produk dan
inovasi produk agar lebih selektif dalam memilih bahan produk, mengembangkan
model produk sesuai dengan tren waktu yang berlaku, serta menghasilkan produk
ix
yang benar-benar baru selain pakaian jadi seperti aneka aksesoris wanita (bross,
bando, karet gelang), serta menghasilkan produk pendukung perabotan rumah
tangga seperti sarung tisu, sarung dispenser sehingga konsumen lebih tertarik dan
tetap loyal terhadap produk CV. Labonita Makmur Raharjo.
x
ABSTRACT
Ersa, Taufan Yunanda. 2013. “Influence of Product Differentiation and Product
Innovation Toward Consumers Loyalty”. Marketing Management Major of
Semarang State University.Lecturer I, Sri Wartini, SE. MM.. Lecturer II, Anindya
Ardiansari, SE, MM.
Keywords : Product Differentiation, Product Innovation, Consumers Loyalty
CV. Labonita Raharjo Makmur is a convection which is the Kudus that seeks
to improving the consumer loyalty to the company's survival in the long term.
Convection CV. Labonita has made attempt to always improve customer loyalty,
such as the strategy of product differentiation and product innovation are always
developed by CV. Labonita to bind consumers. But, these efforts are not enough to
stabilize the level of consumer loyalty. It is seen from the fluctuations of consumer
purchases during the year 2012, which in February, March, October, November,
and December tend to decrease. Formulation of the problem in this study is
whether there is a direct and indirect effect of product differentiation and product
innovation on consumer loyalty..
The study population was all consumers convection CV. Labonita Makmur
Raharjo with Semple retrieval technique using a random sampling menggunakn
Slovin formula resulting in 76 people. The method of analysis used classical
assumption test, descriptive analysis, and multiple linear regression.
The results showed structural equation Y = 4,458 + 0.127 X1 + 0.387 X2. It
means that these results prove the acceptance of the hypothesis there is the
influence of product differentiation either partially or simultaneously.
The conclusions of this study are shown no effect of product differentiation
and product innovation, of consumer loyalty, meaning that the higher product
differentiation and innovation will be done to increase consumer loyalty. This
research should advice CV. Labonita increase product differentiation and product
innovation to be more selective in choosing products, to develop models of the
product in accordance with the prevailing trend of the time, as well as products
that are completely new in addition to apparel accessories such as various women
xi
(Bross, headbands, elastic bands), as well as supporting products such as bags of
household furniture wipes, gloves dispenser so that consumers are more interested
and remain loyal to the product CV. Labonita Makmur Raharjo.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii
PERNYATAAN .......................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
PRAKATA ................................................................................................. v
SARI ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ............................................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9
2.4.1. Manfaat Praktis ................................................................................. 9
2.4.2. Manfaat Teoristis ............................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 10
2.1. Diferensiasi Produk ............................................................................. 10
2.2. Inovasi Produk ..................................................................................... 13
xiii
2.3. Loyalitas Konsumen ............................................................................. 17
2.4. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 19
2.5. Kerangka Berfikir ................................................................................. 21
2.6. Hipotesis .............................................................................................. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 24
3.1. Populasi .............................................................................................. 24
3.2. Sampel ................................................................................................ 24
3.3. Variabel Penelitian ............................................................................. 25
3.4. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 27
3.4.1. Observasi ....................................................................................... 27
3.4.2. Wawancara ................................................................................... 27
3.4.3. Angket atau Kueisioner ................................................................. 28
3.5. Uji Instrumen Penelitian ` ................................................................... 28
3.5.1. Uji Validitas .................................................................................. 28
3.5.2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 32
3.6. Metode Analisis Data .......................................................................... 33
3.6.1. Analisis Deskriptif ........................................................................ 33
3.6.2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 35
3.6.2.1. Uji Normalitas ............................................................................... 35
3.6.2.2. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 36
3.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 36
3.6.3. Uji Regresi Berganda ................................................................... 37
3.6.4. Uji Hipotesis ................................................................................. 38
xiv
3.6.4.1. Uji Statistik t (uji parsial) .............................................................. 38
3.6.4.2. Uji statistik f (uji simultan) ............................................................ 39
3.6.5. Uji Koefisien Diterminasi ............................................................ 40
3.6.5.1. Uji Koefisien Diterminasi Simultan (R2) ...................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 41
4.1. Hasil Penelitian ................................................................................... 41
4.1.1. Analisi Deskriptif Responden .......................................................... 41
4.1.1.1. Jenis Kelamin ................................................................................ 41
4.1.1.2. Umur Responden .......................................................................... 42
4.1.1.3. Tingkat Pendidikan ....................................................................... 42
4.1.1.4. Pekerjaan ....................................................................................... 43
4.1.2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ........................................... 44
4.1.3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 63
4.1.3.1. Uji Normalitas ................................................................................ 63
4.1.3.2. Uji Multikolinearitas ...................................................................... 65
4.1.3.3. Uji Heterokedastisitas .................................................................... 66
4.1.4. Analisis Regresi Linier Berganda .................................................. 68
4.1.5. Uji Hipotesis .................................................................................. 69
Uji t ................................................................................................ 69
Uji F ................................................................................................ 70
4.1.6. Koefisien Diteminasi .................................................................... 71
4.2. Pembahasan ........................................................................................ 72
xv
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 75
5.1. Simpulan ............................................................................................. 75
5.2. Saran ................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 77
LAMPIRAN ............................................................................................... 79
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Data Pembelian Konsumen Pada Tahun 2012 .............. 7
Tabel 2.1 Penelitian Terdahuu .................................................................. 19
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Diferensiasi Produk .......................................29
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Inovasi Produk .............................................. 30
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen ..................................... 31
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 32
Tabel 3.5 Jenjang Kriteria Penilaian Angket .............................................. 35
Table 4.1. Deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin ......................... 41
Table 4.2.deskriptif responden berdasarkan umur ...................................... 42
Table 4.3. Deskriptif responden berdasarkan tingkat pendidikan ................ 43
Table 4.4. Deskriptif responden berdasarkan pekerjaan ............................. 44
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel ...................... 44
Tabel 4.6. Deskriptif Persentase Indikator bentuk ...................................... 46
Tabel 4.7.Deskriptif Persentase Indikator Keistimewaaan/fungsi ............... 47
Tabel 4.8.Deskriptif Persentase Indikator kualitas kinerja ......................... 48
Tabel 4.9.Deskriptif Persentase Indikator Kualitas kesesuaian .................. 49
Tabel 4.10.Deskriptif Persentase Indikator Daya tahan .............................. 50
Tabel 4.11.Deskriptif Persentase Indikator keandalan .............................. 51
Tabel 4.12.Deskriptif Persentase Indikator Mudah Memperbaiki ............... 52
Tabel 4.13.Deskriptif Persentase Indikator gaya .......................................... 53
Tabel 4.14.Deskriptif Persentase Indikator rancangan.................................. 54
xvii
Tabel 4.15. Deskriptif Persentase Variabel Inovasi produk....................... 55
Tabel 4.16. Deskriptif Persentase Indikator Perluasan Lini ........................ 56
Tabel 4.17. Deskriptif Persentase Indikator produk baru ............................ 57
Tabel 4.18. Deskriptif Persentase Indikator produk benar-benar baru .…… 58
Tabel 4.19. Deskriptif Persentase Variabel Loyalitas Konsumen ............. 59
Tabel 4.20. DeskriptifPersentaseIndikatorpembelianulangproduk ............. 61
Tabel 4.21. Deskriptif Persentase Indikator Ketahanan terhadap pengaruh negative
tentang produk ..................................................................... 62
Tabel 4.22. Deskriptif Persentase Indikator Mereferensikan Kepada Orang Lain
.................................................................................................. 63
Tabel4.23. One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ..................................... 64
Tabel4.24. Hasil uji Nilai tolerance dan VIF ............................................. 66
Tabel4.25. Hasil uji Glejser ......................................................................... 68
Tabel4.26. Hasil Regresi Linier Berganda .................................................. 68
Tabel 4.27 Hasil Uji Parsial (Uji t) ............................................................. 70
Tabel4.28. Hasil Uji Simultan (Uji F) ....................................................... 71
Tabel4.29. Hasil Koefisien Determinasi .................................................... 72
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ......................................................................... 22
Gambar4.1. Diagram Batang Variabel Diferensiasi produk ............................. 45
Gambar4.2. Diagram Batang Variabel Inovasi produk .................................... 56
Gambar4.3. Diagram Batang Variabel Loyalitas Konsumen ........................... 60
Gambar 4.4. Hasil Uji Normalitas .................................................................... 65
Gambar 4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 67
xix
LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian ......................................................................... 80
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Diferensiasi Produk ...................... 85
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Inovasi Produk .............................. 86
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Loyalitas Konsumen ...................... 87
Lampiran 5 Hasil data uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 88
Lampiran 6 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................. 90
Lampiran 7 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 94
Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian .............................................................. 95
Lampiran 9 Surat Penelitian ............................................................................ 105
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan
tidak cukup mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar
baru. Tantangan pemasaranyang sedang dihadapi saat ini adalah meningkatkan
loyalitas pelanggan untuk tetap menjaga kestabilan penjualan. Pemasaran sendiri
harus luas dan tidak sekedar hanya menunggu bola tetapi perusahaan harus
menjemput bola guna mendapatkan konsumen yang lebih banyak. Strategi
pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan sangat berfariasi sesuai dengan
keunggulan produk yang di pasarkan dan selera konsumen pada suatu daerah.
Persaingan pada busana zaman sekarang mendorong perusahaan konveksi
untuk menciptakan pemikiran – pemikiran baru dari segi desain dalam membuat
rancangan baru untuk mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru.Dengan
kondisi persaingan yang semakin ketat antar perusahaan sejenis, setiap perusahaan
harus mampu berlomba untuk mempertahankan konsumen agar tidak beralih ke
perusahaan pesaing.Harapan perusahaan dari mempertahankan konsumen adalah
untuk menstabilkan bahkan bisa meningkatkan penjualan pada periode masa
penjualan disaat menurun, sehingga perusahaan memerlukan loyalitas pelanggan
pada startegi pemasaranya.
Loyalitas Pelanggan merupakan hal yang terpenting dalam kegiatan suatu
usaha. Dengan adanya tingkat loyalitas konsumen yang tinggi, maka
2
konsumenakan melakukan pembelian secara terus – menerus danmembawa dampak
yang menguntungkan bagi perusahaan.Pada umumnya perusahaan ingin memiliki
rencana jangka panjang dalam mempertahankan konsumen, (kotler, 1997 dalam
Chaula Anwar, 2007) mengemukakan bahwa loyalitas konsumen merupakan suatu
kondisi yang dapat dicapai dalam jangka panjang sebagai tujuan perusahaan dalam
perencanaan strategik. Secara garis besar perusahaan ingin mengikat konsumen
selama-lamanya untuk perencanaan jangka panjang perusahaan dalam
meningkatkan sikap positif dalam setiap produk dari perusahaan, seperti yang
diungkapkan (Dharmmesta, 1999 dalam Chaula Anwar, 2007) bahwa konsumen
yang loyal memiliki sikap positif terhadap sebuah produk tertentu dengan
memandang semua atribut yang melekat pada produk tersebut. Deangan kata lain
konsumen memiliki komitmen yang pasti pada penggunaan produk yang dipilih.
Tujuan perusahaan dalam meningkatkan loyalitas konsumen adalah untuk
meningkatkan penjualan, maka perusahaan harus bisa mempunyai strategi khusus
dalam mencapainya, dimana konsumen sekarang semakin mempunyai banyak
pilihan dalam berpakaian. Perilaku konsumen harus selalu di perhatikan dimana
dari masa ke masa semakin banyak fariasi dari permintaan konsumen untuk
memberikan rasa puas pada suatu produk.Dimana Kotler (1997) mengemukakan
bahwa perilaku konsumen adalah ungkapan rasa suka atau tidak suka serta
penilaian yang diberikan terhadap suatu yang didapatkan dalam usaha memenuhi
kebutuhan yang diinginkan. Pemahaman tentang perilaku konsumen dapat terjadi
jika dikaitkan dengan strategi diferensiasi produk dalam membentuk loyalitas
konsumen.Konsumen loyal karena memiliki kepuasan tersendiri dari suatu produk
3
dan mereka membandingkan kepuasan dari pengalaman sebelumnya (prior
experion) tentang produk yang telah digunakan. Untuk membuat para konsumen
menjadi loyal, strategi perussahaan yang di terapkan dalam produknya seperti
diferensiasi produk dan inovasi produk sangat penting, untuk membuat persaingan
di pasar menjadi lebih berfariasi.
Perusahaan harus memiliki perbedaan tersendiri pada produknya dari para
pesaing, sehingga konsumen mempunyai alasan untuk menentukan pilihan dalam
memilih suatu produk. Ketika perusahaan meiliki perbedaan dari pesaing dan
merasa perbedaan tersebut lebih baik dari pesaing maka konsumen akan setia pada
produk tersebut. Menurut Minastitik (2000, dalam Chaula Anwar, 2007) langkah-
langkah yang diambil suatu perusahaan untuk mendiferensiasikan diri dari pesaing,
apabila produk tersebut memiliki keunikan dan nilai tinggi bagi konsumen. Begitu
juga apa yang diumgkapkan oleh Lewit (1983) diferensiasi merupakan salah satu
jenis keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan untuk memenangkan
persaingan di pasar global.
Diferensiasi produk dapat dilakukan melalui bentuk, keistimewaan, kualitas
kerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, dan
rancangan, sehingga hasil diferensiasi tersebut memberikan kontribusi yang saling
terkait dengan keloyalan konsumen karena puas akan produk yang digunakan telah
sesuai dengan yang diharapkan serta memberikan dampak pada peningkatan
penjualan perusahaan.
Kualitas kesesuaian produk sendiri mengacu pada tingkat dimana semua
unit yang di produksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan,
4
artinya semua produk yang di produksi memiliki kualitas yang standart dan sama
semua, dan sesuai apa yang di janjikan kepada sasaran yang dituju. Sedangkan
untuk bentuk produk sendiri bisa di diferensiasikan pada bentuk, ukuran atau
struktur fisik produk tersebut, jadi perusahaan membuat produk tersebut beda
secara fisik dari perusahaan lain.
Dengan ciri khas yang dimiliki perusahaan, maka keunggulan dalam
bersaing di pasar sangan tinggi, sehingga perusahaan harus mempunyai keunggulan
yang kompetitif di mata konsumen dan konsumen bisa kembali memakai produk
dari perusahaan tersebut.
Begitu pula dengan inovasi produk yang dilakukan perusahaan memberikan
peranan penting bagi keberlangsungan aktivitas penjualan melalui pelanggan yang
tetap loyal. Inovasi produk di terapkan karena konsumen menginginkan sesuatu
yang berbeda dengan beberapa inovasi yang di berikan oleh perusahaan. Song dan
Parry (1997 dalam Dewi, 2006) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing suatu
produk merupakan salah satu faktor penentu darikesuksesan produk baru (hingga
suatu produk inovasi harus mempunyai keunggulan dibanding dengan produk
lainsejenis). Hal ini juga sejalan dengan pendapat Cooper (2000 dalam Dewi, 2006)
bahwa keunggulan produk baru sangat penting dalam lingkaran pasar global yang
sangat bersaing. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengembangan produk
inovasi yang dihasilkan sehingga akan mempunyai keunggulan dipasar yang
selanjutnya akan menang dalam persaingan
Inovasi juga dipandang sebagai mekanisme perusahaan dalam beradaptasi
dengan lingkungannya yang dinamis.Perubahan-perubahan yang terjadi dalam
5
lingkungan bisnis telah memaksa perusahaan untuk mampu menciptakan
pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru, dan menawarkan produk-produk
inovatif pada konsumen. Dengan demikian inovasi semakin memiliki arti penting
bukan saja sebagai suatu alat untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan melainkan juga untuk persaingan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Adapun inovasi yang dapat dilakukan terhadap produk dengan menciptkan
perluasan lini, produk baru, dan produk benar-benar baru untuk membuat inovasi
lebih unik dan unggul sesuai dengan selera konsumen yang serba modern dan
bergengsi.
Dengan strategi tersebut maka perusahaan dapat mengolah sebuah
produknya yang benar-benar unik dan disukai konsumen dengan tujuan
mendapatkan loyalitas yang tinggi pada produk perusahaan dalam situasi yang
serba modern seperti ini.
Penelitian sebelumnya yang lakukan pada sektor industri otomotif antara
lain pada penelitian Chaula Anwar (2007:185) dimana permasalahan yang di hadapi
terkait tentang diferensiasi produk yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
pada pengguna sepeda motor Honda yang berada di kabupaten sleman. Pengaruh
terbesar yaitu pada kualitas kesesuaian produk yang begitu berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas konsumen. Dari hasil penlitian ini terbukti bahwa Ada pengaruh
secara simultan penerapan strategi diferensiasi produk terhadap loyalitas konsumen
pada pengguna sepeda montor Honda. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh
Mariana (2009)pada industri makanan kripik tempe di kota Malang, dan dari hasil
penelitian tersebut terbukti bahwa penelitian ini telah menunjukan pengaruh tidak
6
langsung dari diferensiasi produk kripik tempe terhadap loyalitas konsumen melaui
kepuasan konsumen.dari penelitian diatas, muncul ketertarikan untuk melakukan
penelitian pada industri konveksi.
Penelitian dari Forooz et al., (2013:4) bahwa orientasi konsumen
mempengaruhi baik terhadap inovasi produk dan perilaku inovasi. Perilaku inovasi
meningkatkan kinerja keuangan dan retensi pelanggan, yang berarti bahwa inovasi
pada penelitian ini cukup berpengaruh terhadap konsumen sehingga bisa
meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan. Sedangkan penelitian pada
Kambiz et al., (2012:3232) menerangkan bahwa dalam penelitian ini, hubungan
orientasi pasar dengan kinerja inovasi telah dikonfirmasi.
CV. Labonita Makmur Raharjo yang merupakan sebuah usaha konveksi
ternama di daerah Kudus dan sekitarnya yang telah berjalan selama hampir 10
tahun, dimana usaha yang sekarang penuh dengan persaingan yang ketat di tuntut
untuk selalu memberikan produk terbaiknya sesuai dengan permintaan dan selera
konsumen. Namun harapan tersebut belum optimal tercapai karena dari hasil
observasi awal terlihat bahwa terjadi fluktuatif tingkat pembelian konsumen untuk
produk-produk CV. Labonita.
Untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat loyalitas konsumen maka
dapat dilihat pada data pembelian konsumen selama tahun 2012 dari konveksi
Labonita.
7
Tabel 1.1
Jumlah Data pembelian Konsumen Pada Tahun 2012
Bulan Jumlah
Pembeli
Selisih Persentase
Januari 25 0
Februari 21 -4 -16%
Maret 18 -3 -14%
April 19 1 5%
Mei 21 2 10%
Juni 26 5 23%
Juli 30 4 15%
Agustus 38 8 26%
September 37 -1 -2%
Oktober 32 -5 -13%
November 27 -5 -15%
Desember 23 -4 -14%
TOTAL 317
Sumber : CV. Labonita Makmur Raharjo tahun 2013
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah konsumen yang
melakukan pembelian pada konveksi labonita mengalami fluktuatif, utamanya
pembelian pada bulan Februari, Maret, Oktober, November, dan Desember
cenderung mengalami penurunan.
8
Sementara CV. Labonita dalam mengahadapi persaingan usaha di bidang
konveksi telah melakukan berbagai upaya penciptaan produk dengan berbagai
keunikanuntuk menarik perhatian yang lebih baik. Begitu pula dalam menciptakan
produk baru CV. Labonita juga telah melakukan inovasi produk dengan berbagai
rancangan yang khas dan unggul untuk menarik perhatian agar menjadi gaya
tersendiri di kalangan konsumen.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN
INOVASI PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (STUDI
KASUS PADA KONVEKSI CV. LABONITA MAKMUR RAHARJO)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalah
penelitian sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen pada
konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus?
2. Adakah pengaruh Inovasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen pada
konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus?
3. Adakah pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk secara simultan
terhadap Loyalitas konsumen pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo
Kudus?
9
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas
Konsumenpada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh Inovasi Produk terhadap Loyalitas
Konsumenpada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi
Produk secara simultan terhadap Loyalitas Konsumenpada konveksi CV.
Labonita Makmur Raharjo Kudus.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat praktis
a. Bagi CV. Labonita Makmur Raharjo
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pihakCV. Labonita Makmur Raharjo sebagai pertimbangan dalam
mengembangkan uahanyadalam meningkatkan loyalitas
konsumen melalui penciptaan diferensiasi dan inovasi produk.
b. Bagi Konsumen
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
konsumen agar lebih detail untuk memilih suatu produk konveksi
yang unik dan unggul dari produk perusahaan lainnya.
10
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan dan referensi
pengetahuan mengenai ilmu pemasaran dalam kajian tentang
diferensiasi produk yang memiliki relevansinya terhadap loyalitas
konsumen. diferensiasi dan inovasi produk dalam loyalitas
konsumen dan berguna untuk membuat refrensi.
b. Bagi Pembaca
Bagi pembaca diharapkan Penelitian ini bermanfaat untuk
memperdalam dan mengaplikasikan teori pemasaran yang sudah
diperoleh, terutama mengenai diferensiasi dan inovasi produk
dalam loyalitas konsumen.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Diferensiasi Produk
Diferensiasi merupakan tindakan merancang serangkaian perbedaan yang
berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Disini
perusahaan membuat perbedaan melalui ukuran dari pesaing (Kotler, 2000:
328).Adapun menurut Mowen dan Miror (2005:55) pengertian diferensiasi adalah
proses manipulasi bauran pemasaran untuk menempatkan sebuah merek sehingga
para konsumen dapat merasakan perbedaan yang berarti antara merek tersebut
dengan pesaing.
Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang
cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk
menarik konsumen (Griffin,2003:357).Secara tradisional, diferensiasi didefenisikan
sebagai tindakan merancang seperangkat perbedaan yang bermakna didalam
tawaran perusahaan.
Indikator utama diferensiasi produk menurut Kotler (2003:385) adalah
sebagai berikut:
1. Bentuk (Form)
Produk bisa dideferensiasikan dalam bentuk, ukuran atau struktur fisik
produk.
12
2. Keistimewaan/fungsi (Feature)
Produk dapat ditawarkan dengan beberapa keistimewaan, karakteristik
yang melengkapi fungsi dasar produk.
3. Kualitas kinerja (Performance Quality)
Kualitas kinerja mengacu pada tingkat dimana karakteristik produk itu
beroperasi.Yang ditetapkan sebagai satu dari empat tingkatan kualitas;
rendah, rata-rata, tinggi, atau sangat tinggi.
4. Kualitas kesesuaian (Conformance Quality)
Kualitas kesesuaian mengacu pada tingkat dimana semua unit yang
diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.
5. Daya Tahan (Durability)
Adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi
normal dan atau berat, yang menjadikan atribut bernilai bagi beberapa
produk.
6. Keandalan (Reliability)
Adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal
dalam suatu periode waktu tertentu.
7. Mudah diperbaiki (Repairability)
Adalah ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau
gagal.
13
8. Gaya (Style)
Menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi pembeli.Gaya
memiliki keunggulan kompetitif yang sukar ditiru. Disisi negatif, gaya
yang menarik tidak selalu menciptakan kinerja yang tinggi.
9. Rancangan (Design)
Adalah totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan
dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan. Dengan
semakin ketatnya persaingan, rancangan akan menjadi salah satu cara
yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat simpulkan bahwa diferensiasi
produk merupakan suatu rancangan baru yang sangat berbeda dari pesaing untuk
memberikan produk unggul di mata konsumen. untukl memberikan perbedaan yang
unggul dapat melalui indukator bentuk, keistimewaan, kualitas kinerja, kualitas
kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, dan rancangan.
2.2 Inovasi Produk
Menurut Wahyono (2002, dalam Dewi:16) menjelaskan bahwa inovasi yang
berkelanjutandalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan dasar yang pada
gilirannya akanmengarah pada terciptanya keunggulan kompetitif. Secara
konvensional, istilahinovasi dapat diartikan sebagai terobosan yang berkaitan
dengan produk-produkbaru.
14
Definisi mengenai pengertian inovasi produk menurutCrawford & De
Benedetto (2000: 9) inovasi produk adalah Inovasi yang digunakan dalam
keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produkbaru diciptakan dan
dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsionil/ kegunaannya.
Dalam sisi lain inovasi produk menurut Galbraith, 1973; Schon, 1967
(dalam Lukas dan Ferrel, 2000: .240) didefinisikan sebagai proses dari penggunaan
teknologi baru kedalam suatu produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai
tambah. Inovasi dapat dilakukan pada barang, pelayanan, atau gagasan-gagasan
yang diterima oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru, sehingga mungkin saja
suatu gagasan telah muncul di masa lampau, tetapi dapat dianggap inovatif bagi
konsumen yang baru mengetahuinya. Seringkali orang berpendapat bahwa dengan
melakukaninovasi pada suatuhal maka seseorang telah melakukan perubahan yang
bersifat positif yang mengarah pada kemajuan.Pendapat tersebut memang benar
adanya, tetapi perubahan tersebut bagi sebagian konsumen sesuatu yang sulit
diterima begitu saja.
Menurut Kotler (2002: 406-408) ada 4 faktor yang mempengaruhi proses
penerimaan inovasi produk yaitu:
1. Kesiapan orang-orang untuk mencoba produk baru sangat berbeda. Sampai
titik mana seseorang lebih dini menerima gagasan baru dibandingkan
anggota masyarakat lainnya.
2. Pengaruh pribadi dalam penerimaan produk baru. Dampak yang dapat
ditimbulkan oleh seseorang terhadap orang lain dalam hal probabilitas sikap
dan pembelian.
15
3. Karakteristik inovasi mempengaruhi tingkat penerimaannya. Beberapa
produk dapat langsung disukai, sedangkan produk lain memerlukan waktu
yang lama untuk diterima.
Ada 4 karakteristik yang sangat penting yang mempengaruhi tingkat
penerimaan suatu inovasi yaitu:
a. Keunggulan relatif (relative advantage)
Sampai tingkat mana inovasi itu tampak lebih ungguldaripada
produk yang sudah ada.
b. Kesesuaian (compatibility)
Yaitu sejauh mana inovasi tersebut sesuai dengan nilai dan
pengalaman perorangan dalam masyarakat.
c. Kerumitan (complexity).
Yaitu sejauh mana inovasi itu relatif sukar dimengerti atau
digunakan.
d. Kemampuan berkomunikasi (communicability)
Yaitu sampai sejauh mana manfaat yang diperoleh dari penggunaan
inovasi tersebut dapat diamati atau dijelaskan kepada orang lain.
4. Perbedaan kesiapan organisasi untuk mencoba produk baru. Penerimaan
(adopsi) akan terkait dengan berbagai variabel di lingkungan organisasi
(kemajuan masyarakat, pendapatan masyarakat), organisasi itu sendiri
(ukuran, laba, tekanan untuk berubah) dan pengelolaannya (level
pendidikan, umur, kecanggihannya).
16
Inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah dibanding
produk sejenis(keunggulan produk) sehingga dapat menjadikan perusahaan
memilikikeunggulan dibandingkan pesaingnya. Lukas dan Ferrell (2000, dalam
Dewi :18)menjelaskan ada beberapa indikator inovasi produk, yaitu:
1. Perluasan lini (line extensions) yaitu produk yang dihasilkan
perusahaantidaklah benar-benar baru tetapi relatif baru untuk sebuah pasar.
2. Produk baru (me too – product) yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi
tidakbaru bagi pasar.
3. Produk benar – benar baru (new – to – the – world - product) adalah
produkyang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.
Dari pengertian diatas, disimpulkan bahwa inovasi produk merupakan
sebuah produk yang memiliki nilai tambah di mata konsumen dan seakan-akan
produk tersebut merupakan produk baru. Inovasi produk juga belum tentu
sepenuhnya diterima oleh konsumen. Konsumen bisa manilai inovasi tersebut bisa
membuat konsumen merasa kesulitasn dalam beradapasi dengan produk baru atau
sebagainya. Sehingga terdapat teori tentang penerimaan suatu inovasi pada produk
untuk bisa di mengerti oleh konsumen dan perusahaan. Untuk itu inovasi produk di
perlukan adanya indikator perluasan lini, produk baru, dan produk benar-benar
baru.
17
2.3 Loyalitas Konsumen
Kotler(1997) mengemukakan bahwa loyalitas konsumen merupakan suatu
kondisi yang dapat dicapai dalam jangka panjang sebagai tujuan perusahaan dalam
perencanaan strategik. Sedangkan Lovelock (1991:44) menjelaskan bahwa tingkat
kesetiaan dari para konsumen tarhadap suatu barang atau jasa merek tertentu
tergantung pada beberapa factor, besarnya biaya untuk berpindah ke merek barang
atau jasa yang lain, adanya kesamaan mutu, kuantitas atau pelayanan dari jenis
barang atau jasa pengganti, adanya risiko perubahan biaya akibat barang atau jasa
pengganti dan berubahnya tingkat kepuasan yang didapatdari merek baru dibanding
dengan pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernahdipakai.
Loyalitas bukan tentang persentase dari konsumen yang sebelumnya
membeli darianda, tetapi tentang pembelian ulang.Loyalitas adalah tentang
persentase dari orang yangpernah membeli dalam kerangka waktu tertentu dan
melakukan pembelian ulang sejakpembeliannya yang pertama.
MenurutKotler (1997:262), loyalitas konsumen berdasarkan pola
pembeliannyadapat dibagi menjadi empat golongan:
1. Golongan Fanatik Adalah konsumen yang selalu membeli satu merek
sepanjang waktu, sehingga polamembelinya adalah X, X, X, X, yaitu setia
pada merek X tanpa syarat
2. Golongan Agak Setia Adalah konsumen yang setia pada dua atau tiga
merek. Di mana kesetiaan yangterpecah antara dua pola (X dan Y) dapat
dituliskan dengan pola membeli X, X, Y, Y,X, Y
18
3. Golongan Berpindah Kesetiaan Adalah golongan konsumen yang bergeser
dari satu merek ke merek lain, maka bilakonsumen pada awalnya setia pada
merek X tetapi kemudian pada saat berikutnyaberpindah ke merek Y. Pola
membelinya dapat dituliskan X, X, X, Y, Y
4. Golongan Selalu Berpindah-pindah Adalah kelompok konsumen yang sama
sekali tidak setia pada merek apapun, makapola membelinya dapat
dituliskan X, Y, Z, S, Z
Untuk memperjelas penelitian ini, terdapat Indikator dari loyalitas
pelanggan menurut Kotler & Keller (2006:23) adalah
1. Repeat Purchase (Pembelian ulang produk)
2. Retention (Ketahanan terhadap pengaruh negatif tentang
produk )
3. referalls (Mereferensikan kepada orang lain)
Kesimpulan dari pengertian tersebut adalah Loyalitas konsumen merupakan
kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas
konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam
menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan dari pihak
perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Indikator
yang terkait adalah pembelian ulang produk, ketahanan terhadap pengaruh negatif
tentang produk, dan mereferensikan kepada orang lain.
19
2.4 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang memiliki relevansi
dalam penelitian ini seperti terlihat pada tabel 2.1 :
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No
Judul
Penelitian
Terdahulu
Peneliti
dan Tahun
Penelitian
Variabel Hasil
1. A. Pengaruh
Diferensiasi
Produk Kripik
Tempe
Terhadap
Loyalitas
Konsumen di
Kota Malang
Rina Rifqie
Mariana
(2009)
1. Diferensiasi
produk
2. Kepuasan
konsumen
3. Loyalitas
konsumen
Penelitian ini telah
menunjukan bahwa
terdapat pengaruh
tidak langsung dari
diferensiasi kripik
tempe terhadap
loyalitas konsumen
melaui kepuasan
konsumen
2. Analisis strategi
membangun
loyalitas
konsumen
melalui
diferensiasi
produk
Chaula
Anwar
(2007)
1. Diferensiasi
produk
2. Loyalitas
konsumen
Ada pengaruh
secara simultan
penerapan strategi
diferensiasi produk
terhadap loyalitas
konsumen pada
pengguna sepeda
montor “Honda” di
kabupaten seleman
20
3 The Effect of
Market
Orientation,
Innovation and
Customer
Loyalty on
Firm's
Performance.
(Case Study:
Islamic
Clothing
Manufacturing
Company)
Kambiz
Heidarzade
h Hanzaee
(2012)
1.market
orientation
2. innovation
3. customer loyalty
Dalam penelitian
ini, hubungan
orientasi pasar
dengan kinerja
inovasi telah
dikonfirmasi.
Oleh karena itu,
disarankan untuk
lebih
memperhatikan
manajer perusahaan
manufaktur pakaian
Islam seperti Manto
untuk mencapai
indikator
keunggulan dalam
kinerja inovasi
4 B. The impact of
Product
Innovation on
Costumer
Satisfaction and
Customer
loyalty
Forooz
Pishgar
(2013)
1.Customer
orientation
2.customer
Satisfaction
3. customer loyalty
4. innovation
Orientasi konsumen
mempengaruhi baik
terhadap inovasi
dan perilaku
inovasi. perilaku
inovasi
meningkatkan
kinerja keuangan
dan retensi
pelanggan.
21
2.5 Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir menggambarkan pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat, yaitu pengaruh diferensiasi produk, dan inovasi produk terhadap
Loyalitas konsumen.
Untuk meningkatkan Loyalitas konsumen banyak hal yang dilakukan dalam
bidang pemasaran diantaranya adalah dengan melakukan diferensiasi produk dan
inovasi produk. Diferensiasi produk dapat dilakukan melalui bentuk, keistimewaan,
kualitas kerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya,
dan rancangan, sehingga hasil diferensiasi tersebut memberikan kontribusi yang
saling terkait dengan keloyalan konsumen karena puas akan produk yang
digunakan. Begitu pula Inovasi produk dengan menciptkan perluasan lini, produk
baru, dan produk benar-benar baru untuk membuat inovasi lebih unik dan unggul
sesuai dengan selera konsumen yang serba modern dan bergengsi, Sehingga
mampu merangsang konsumen untuk tetap loyal terhadap produk yang dibelinya.
Dengan demikian Loyalitas konsumen melalui pembelian ulang produk,
ketahanan terhadap pengaruh negatif tentang produk, dan mereferensikan kepada
orang lain, sangat di butuhkan oleh perusahaan untuk kelangsungan hidup
perusahaan dalam mengikat konsumen lebih lama.
Dari paparan di atas maka dapat dibuat kerangka pikir teoritis seperti pada
gambar 2.1 berikut ini :
22
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Diferensiasi Produk (x1) 1. Bentuk 2. Keistimewaan/fungsi 3. Kualitas kinerja 4. Kualitas kesesuaian 5. Daya Tahan 6. Keandalan 7. Mudah diperbaiki 8. Gaya 9. Rancangan
Kotler (2003:385)
Inovasi Produk (X2) 1. Perluasan lini 2. Produk baru 3. Produk benar – benar
baru
Lukas dan Ferrell (2000)
Loyalitas Konsumen (Y) 1. pembelian ulang
produk 2. ketahanan terhadap
pengaruh negatif tentang produk
3. mereferensikan kepada orang lain
Kotler & Keller (2006)
23
2.6 Hipotesis
Menurut Suharsimi (2006) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data
yang terkumpul, setelah menetapkan anggaran dasar, dengan demikian kebenaran
dari teori ini masih perlu diuji. Hipotesis yang akan di ajukan dalam penelitian ini
adalah :
H1 : Ada pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas konsumen pada
CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus
H2 : Ada pengaruh Inovasi Produk terhadap Loyalitas konsumen pada CV.
Labonita Makmur Raharjo Kudus
H3 : Ada pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk secara simultan
terhadap Loyalitas konsumen pada CV. Labonita Makmur Raharjo
Kudus
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006:130). Yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari konveksi CV.
LabonitaMakmur Raharjo yaitu sebanyak 317orang
3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,
2006:109). Teknik pengambilan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
random sampling. Pengertian random sampling menurut Sugiyono (2007:76)
adalah teknik sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel. Karena jumlah populasi yang akan diteliti sudah diketahui secara
pasti yaitu sebanyak 317 orang, maka penelitian ini menggunakan rumus Slovin
dalam Husein (1998:78) yaitu:
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
21 Ne
Nn
25
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang ditolerir, dalam penelitian ini sebanyak 10%
Perhitungannya adalah :
21 Ne
Nn
2%103171
317
n
21.03171
317
n
019.763.171
317
n
Dengan menggunakan rumus diatas dapat diketahui jumlah sampel yang
diperlukan untuk dijadikan responden adalah 76,019. Oleh karena itu peneliti
membulatkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 76
orang.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian/apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi, 2006:118). Dalam penelitian ini variabel- variabelnya
adalah sebagai berikut:
26
1. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dalam
penelitian ini adalahloyalitas konsumen di CV. Labonita Makmur
Raharjo. Indikator dari loyalitas konsumen menurut Kotler & Keller
(2006:23) adalah : Repeat Purchase (kesetiaan terhadap pembelian
produk), Retention (Ketahanan terhadap pengaruh yang negatif
mengenai perusahaan), referalls (mereferensikan secara total esistensi
perusahaan)
2. Variabel bebas (X)
Adalah sesuatu yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam
penelitian ini, variabel bebasnya adalah :
a. Diferensiasi Produk (X1)
Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra
produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar
dengan maksud untuk menarik konsumen. Indikator-indikator dari
diferensiasi produk adalah : Bentuk (Form), Keistimewaan/fungsi
(Feature), Kualitas kinerja (Performance Quality), Kualitas kesesuaian
(Conformance Quality), Daya Tahan (Durability), Keandalan
(Reliability, Mudah diperbaiki (Repairability), Gaya (style), Rancangan
(Design)
27
c. Inovasi Produk (X2)
Inovasi produk adalah Inovasi yang digunakan dalam
keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produkbaru diciptakan
dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsionil/
kegunaannya. Indikator-indikator dari inovasi produk adalah :
Perluasan lini (line extensions), Produk baru (me too – product), Produk
benar – benar baru (new – to – the – world - product).
3.4 Metode Pengumpulan Data
Di dalam suatu penelitian, metode pengumpulan data merupakan suatu
faktor yang penting, karena perhitungan diperoleh dari data yang didapatkan dalam
penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
3.4.1 Observasi (Pengamatan Langsung)
Observasi adalahPeneliti melakukan pengamatan langsung ke
lapangan untuk mengadakan pengamatan dan pengumpulan data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini.
3.4.2 Wawancara
Wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden yang memiliki
relevansi dengan penelitian ini.caranya adalah dengan bercakap-cakap
secara tatap muka (Prabowo 1996).
28
3.4.3 Angket/kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 2006: 151). Dalam
penelitian ini kuesioner (angket) yang digunakan sebagai metode utama
untuk memperoleh data yang diberikan kepada konsumen CV. Labonita
Makmur Raharjo.Metode angket digunakan karena lebih praktis dan
dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
Penilian dilakukan menggunakan skala Lichter Dimana disediakan
5 alternatif jawaban : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR),
Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS). Dimana setiap jawaban di
beri skor masing-masing sebagai berikut :
a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4
c. Jawaban Ragu-Ragu (RR) diberi skor 3
d. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
e. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
3.5 Uji Instrumen Penelitian
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid suatu
kueisioner (Ghozali, 2011:52). Suatu kueisioner dikatakan valid jika
kueisioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
29
diukur. Kriteria untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan
cara membandingkan dengan r hitung dengan r tabel untuk degree of
freedom (df) n-2 ,dimana n adalah jumlah sempel yaitu 30 sehingga
diperoleh df – 28. Dengan menggunakan nilai a-0,05 maka diperoleh r tabel
0,361 dengan membandingkan r hitung > r tabel maka diperoleh data
sebagai berikut :
a. Variabel Diferensiasi Produk
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Diferensiasi Produk
No. Item Keterangan
1 0,636 0,361 Valid
2 0,530 0,361 Valid
3 0,594 0,361 Valid
4 0,728 0,361 Valid
5 0,571 0,361 Valid
6 0,685 0,361 Valid
7 0,702 0,361 Valid
8 0,585 0,361 Valid
9 0,602 0,361 Valid
10 0,529 0,361 Valid
11 0,529 0,361 Valid
12 0,615 0,361 Valid
30
13 0,481 0,361 Valid
14 0,565 0,361 Valid
15 0,760 0,361 Valid
16 0,734 0,361 Valid
17 0,558 0,361 Valid
18 0,654 0,361 Valid
19 0,423 0,361 Valid
20 0,479 0,361 Valid
21 0,499 0,361 Valid
22 0,607 0,361 Valid
23 0,580 0,361 Valid
24 0,493 0,361 Valid
25 0,608 0,361 Valid
26 0,588 0,361 Valid
b. Variabel Inovasi Produk
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Inovasi Produk
No. Item Keterangan
1 0,832 0,361 Valid
2 0,785 0,361 Valid
3 0,480 0,361 Valid
4 0,584 0,361 Valid
31
5 0,554 0,361 Valid
6 0,590 0,361 Valid
7 0,775 0,361 Valid
8 0,803 0,361 Valid
9 0,414 0,361 Valid
c. Variabel Loyalitas Konsumen
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen
No. Item Keterangan
1 0,551 0,361 Valid
2 0,731 0,361 Valid
3 0,582 0,361 Valid
4 0,816 0,361 Valid
5 0,634 0,361 Valid
6 0,820 0,361 Valid
7 0,550 0,361 Valid
8 0,498 0,361 Valid
Berdasarkan ketiga tabel hasil uji validitas di atas, dapat dijelaskan
bahwa diperoleh r hitung di semua variabel item instrumen penelitian > r
table yang ditetapkan (0,361), hal ini menunjukkan bahwa semua item
instrumen yang digunakan dinyatakan valid.
32
3.5.2 Reliabilitas
Menurut Ghozali (2009: 45) reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama
memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedangkan yang kedua
lebih memperhatikan masalah ketepatan. Kuesioner yang reliable adalah
kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok
yang sama akan menghasilkan data cenderung tidak berbeda. SPSS
meyediakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (α).
Menurut Ghozali (2009:46) “kuesioner dikatakan reliabel jika nilai α
(alpha) yang diperoleh > 0,60”. Pengujian reliabilitas ini menggunakan
bantuan program komputer SPSS. Berdasarkan hasil uji dengan SPSS
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach
Alpha
Cronbach
Alpha yang
disyaratkan
Kesimpulan
1. Diferensiasi Produk 0,929 > 0,60 Reliabel
2. Inovasi Produk 0,885 > 0,60 Reliabel
3. Loyalitas Konsumen 0,801 > 0,60 Reliabel
33
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas dapat dijelaskan bahwa semua
nilai Crobach Alpha variabel penelitian > Cronbach Alpha yang
diisyaratkan, hal ini menunjukkan bahwa hasil uji instrumen ketiga variabel
diatas dikatakan reliabel.
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Deskriptif
Ghozali (2009:19) statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, dan skewness
(kemencengan distribusi). Dalampenelitian ini menggunakan SPSS dalam
menganalisis uji deskriptif.
Metode analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan
masing-masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah dalam
memahaminya. Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan:
n : nilai yang diperoleh
Ν : jumlah total responden
% : persentase
34
Untuk mengetahui distribusi masing-masing variabel yang
pengumpulan datanya dengan menggunakan kuisioner (angket), setiap
indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan
diberi skor, yaitu:
a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4
c. Jawaban Ragu-Ragu (RR) diberi skor 3
d. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
e. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
Untuk menentukan kategori deskripsi presentase (DP) yang
diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan
sebagai berikut:
1. Menetapkan presentase maksimal yaitu (5/5) x 100% = 100%
2. Menetapkan presentase minimal yaitu (1/5) x 100% = 20%
3. Menetapkan rentang presentase
Rentangan % diperoleh dengan cara mengurangi % tertinggi
(100%) dengan % terendah (20%) yaitu 100% - 20% = 80%
4. Menetapkan interval kelas presentase
Interval % diperoleh dengan cara membagi rentangan % dengan
jenjang kriteria yaitu 80% : 5 = 16%
5. Menetapkan jenjang kriteria
35
Dalam jenjang kriteria ini penulis mengelompokkan menjadi 5
kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat
rendah.
Tabel 3.5
Jenjang Kriteria Penilaian Angket
No Interval Presentase Kriteria
1 85% < skor ≤ 100% Sangat tinggi
2 69% < skor ≤ 84% Tinggi
3 53% < skor ≤ 68% Sedang
4 37% < skor ≤ 52% Rendah
5 20% ≤ skor ≤ 36%
Sangat rendah
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi, dependent variabel dan independent variabel keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
dan uji statistik. (Ghozali,2009:149). Uji normalis dengan grafik P
Plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola
distribusi yang menceng (skewness) ke kiri dan tidak normal, dan
36
yang kedua menggunakan grafik Kolmogorov-Smirnov. Penelitian
ini dibantu dengan menggunakan program SPSS.
3.6.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas
(Ghozali 2001). Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance
dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel dependen lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama
dengan nilai VIF > 10 (Ghozali 2009:95).
3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskesatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Uji
Heteroskedastisitas yang dilakukan adalah dengan uji glejser.
37
Glejser digunakan untuk meregres nilai absolute residul terhadap
variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi
terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali 2009:129). Uji
Heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program SPSS.
3.6.3 Uji Regresi Berganda
Untuk mengukur hubungan yang terjadi antar variabel dapat
dilakukan dengan metode analisis regresi.Terdapat dua macam variabel
yang digunakan dalam analisis regresi yaitu variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y), dengan menggunakan analisis regresi dapat diukur perubahan
variabel terikat berdasarkan perubahan variabel bebas (Umar, 2002:305).
Dalam penelitian ini variabel bebas (X) lebih dari satu variabel
sehingga menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan
persamaan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Y = variabel loyalitas
a = bilangan konstanta
b1, b2, = koefisien regresi; diferensiasi produk, inovasi produk
X1 = variabel diferensiasi produk
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
38
X2 = variabel inovasi produk
e = variabel gangguan
(Umar, 2002:307)
3.6.4 Uji Hipotesis
3.6.4.1 Uji Statistik t (uji parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independent secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependent . Hipotesis nol (Ho) yang
hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol,
atau:
Ho : bi = 0
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (HA) para meter suatu variabel tidak sama dengan nol,
atau
HA : bi ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2006: 88).
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a. Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20
atau lebih, dan derajat kepercayaan 5%, maka Ho yang
menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2
39
(dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima Ha, yang
menyatakan bahwa suatu variabel independent secara
individual mempengaruhi variabel dependent.
b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut
tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel, maka menerima hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen
3.6.4.2 Uji Statistik F (uji simultan)
Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel independent atau bebas yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependent/terikat (Ghozali, 2006: 88).
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho
dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa
semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
40
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai
F, maka Ho ditolak dan menerima HA.
3.6.5 Uji Koefisien Diterminasi
3.6.5.1 Koefisien Diterminasi Simultan (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapaa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar
penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Oleh karena
itu menggunakan nilai Adjusted R² karena nilai Adjusted R² dapat
naik atau turn apabila satu variabel independen ditambahkan
kedalam model.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Ada tiga analisis yang digunakan dalam skripsi ini yaitu analisis
deskriptif persentase, analisis deskriptif responden dan analisis regresi. Analisis
deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel Diferensiasi produk
,inovasi produk, dan loyalitas konsumen . Analisis berikutnya adalah analisis
regresi yang menggambarkan pengaruh Diferensiasi produk daninovasi produk
terhadap loyalitas konsumen. Hasil penelitian tampak sebagai berikut :
4.1.1 Analisis Deskriptif Responden
4.1.1.1 Jenis kelamin
Deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin responden Konveksi
CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam table berikut
ini.
Table 4.1. Deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 45 responden atau 59,2%
dibandingkan dengan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40,8%
Jenis Ke lamin
31 40.8 40.8 40.8
45 59.2 59.2 100.0
76 100.0 100.0
Laki-laki
Perempuan
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
42
responden. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen CV. Labonita adalah para
wanita.
4.1.1.2 Umur Responden
Deskriptif responden berdasarkan umur responden Konveksi CV.
Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam table berikut ini.
Table 4.2. deskriptif responden berdasarkan umur
Berdasarkan table di atas sebagian besar responden berumur antara
31 – 40 tahun sebanyak 32 responden atau 42,1% dibandingkan dengan
responden yang berumur kurang dari 20 tahun sebanyak 8 responden atau
10,5%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen CV. Labonita adalah berumur
produktif.
4.1.1.3 Tingkat Pendidikan
Deskriptif responden berdasarkan tingkat pendidikan responden
Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam
table berikut ini.
Umur
8 10.5 10.5 10.5
8 10.5 10.5 21.1
32 42.1 42.1 63.2
28 36.8 36.8 100.0
76 100.0 100.0
< 20 tahun
20 - 30 tahun
31 - 40 tahun
> 40 tahun
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
43
Table 4.3. Deskriptif responden berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar
responden dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 24 responden atau
31,6%, dan sebanyak 15 responden berpendidikan SMP. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan minimal konsumen CV. Labonita adalah
SMA.
4.1.1.4 Pekerjaan
Deskriptif responden berdasarkan pekerjaan responden Konveksi
CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam table berikut
ini.
Table 4.4. Deskriptif responden berdasarkan pekerjaan
Pendidikan
17 22.4 22.4 22.4
15 19.7 19.7 42.1
24 31.6 31.6 73.7
20 26.3 26.3 100.0
76 100.0 100.0
SD
SMP
SMA
PT
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
44
Berdasarkan table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar
responden bekerja sebagai ibu rumah tanggal sebanyak 24 responden atau
31,6%, kemudian seles sebanyak 17 responden atau 22,4% dibandingkan
dengan yang bekerja sebagai karyawan, pegawai sebanyak 10 responden atau
22,4% orang. Hal ini meunjukkan bahwa sebagian besar konsumen CV.
Labonita adalah ibu rumah tangga
4.1.2 Analisis DeskriptifVariabel Penelitian
a. Variabel Diferensiasi produk
Hasil analisis deskriptif pada data variabel Diferensiasi produk dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel
Diferensiasi produk
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1
2
3
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
12
31
20
15,79%
40,79%
26,32%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Pekerjaan
24 31.6 31.6 31.6
10 13.2 13.2 44.7
2 2.6 2.6 47.4
10 13.2 13.2 60.5
6 7.9 7.9 68.4
17 22.4 22.4 90.8
7 9.2 9.2 100.0
76 100.0 100.0
ibu rumah tangga
karyawan
pedagang
pegawai
pelajar
seles
wirausaha
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
45
4
5
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
13
0
17,11%
0,00%
Rendah
Sangat Rendah
Jumlah 76 100%
Sumber: Data Diolah, 2013
Terlihat dari tabel 4.5 di atas, sebanyak 40,79% menyatakan bahwa
Diferensiasi produk yang terbentukdi Konveksi CV. Labonita Makmur
Raharjo Kudus tergolong tinggi, serta sebanyak 17,11% tergolong rendah.
Hal ini memberikan gambaran bahwa deferensiasi produk yang dilakukan
oleh Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus tergolong tinggi, dari
data diatas terlihat bahwa konsumen sutuju dengan diferensiasi produk pada
CV. Labonita.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 4.1. Diagram Batang Variabel Diferensiasi produk
Secara lebih rinci gambaran tentang Diferensiasi produk ditinjau
dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut:
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
45.00%
SangatTinggi
Tinggi Sedang Rendah SangatRendah
15.79%
40.79%
26.32%
17.11%
0.00%
Diferensiasi produk
46
1) Bentuk
Produk bisa dideferensiasikan dalam bentuk, ukuran atau struktur
fisik produk.Hasil analisis deskriptif persentase indikator produk di
Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.6. Deskriptif Persentase Indikator bentuk
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
31
16
18
6
5
40,79%
21,05%
23,68%
7,89%
6,58%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut sebanyak 40,79%konsumen
menyatakan bahwa produk di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo
Kudus termasuk dalam kategori tinggidan sebanyak 6,58% yang
menyatakan kategori sangat rendah. Data ini menunjukkan bahwa sebagian
besar konsumen setuju dengan bentuk dari produk konveksi CV. Labonita
Makmur Raharjo Kudus, dimana bentuk dari produk CV. Labonita memiliki
model yang terbaru dan ciri yang khas dapat menarik perhatian konsumen.
47
2) Keistimewaan/fungsi (Feature)
Produk dapat ditawarkan dengan beberapa keistimewaan,
karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.Hasil analisis deskriptif
persentase keistimewaan/fungsi diKonveksi CV. Labonita Makmur Raharjo
Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Deskriptif Persentase Indikator Keistimewaaan/fungsi
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
20
21
24
8
3
26,32%
27,63%
31,58%
10,53%
3,95%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.7 tersebut masih ada31,58% konsumen
yangmenyatakan keistimewaan/fungsi barang yang ada di Konveksi CV.
Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk dalam kategori sedang, dan
selebihnya 3,95%konsumen menyatakan sangat rendah, yang artinya
sebagian besar konsumen setuju dengan keistimewaan/fungsi produk pada
Konveksi CV. Labonita.
48
3) Kualitas kinerja
Kualitas kinerja mengacu pada tingkat dimana karakteristik produk
itu beroperasi.Yang ditetapkan sebagai satu dari empat tingkatan kualitas;
rendah, rata-rata, tinggi, atau sangat tinggi.Hasil analisis deskriptif
persentase kualitas kinerja di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo
Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8. Deskriptif Persentase Indikator kualitas kinerja
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
12
18
39
5
2
15,79%
23,68%
51,32%
6,585
2,63%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.8 tersebutsebanyak 51,32% konsumen
Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus menyatakan kualitas
kinerja termasuk dalam kategori sedang, dan hanya 2,63% yang menyatakan
bahwa kualitas Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk
dalam kategori sangat rendah. Dari data tersebut dapat disimpulkan
sebagian besar konsumen CV. Labonita setuju dengan kualitas kinerja
produk CV. Labonita.
49
4) Kualitas kesesuaian
Kualitas kesesuaian mengacu pada tingkat dimana semua unit yang
diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.Hasil
analisis deskriptif persentase indikator kualitas kesesuaian di Konveksi CV.
Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9. Deskriptif Persentase Indikator Kualitas kesesuaian
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
15
25
12
22
2
19,74%
32,89%
15,79%
28,95%
2,63%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.9 tersebut sebanyak 32,89% konsumen
menyatakan bahwa kualitas kesesuaian Konveksi CV. Labonita Makmur
Raharjo Kudus termasuk dalam kategori tinggi, dan hanya sebanyak 2,63%
yang menyatakan kategori sangat rendah. Data data ini menunjukkan bahwa
sebagian besar konsumen kurang setuju dengan kualitas kesesuaian pada
produk CV. Labonita.
50
5) Daya Tahan
Daya tahan Adalah suatu ukuran usia operasi produk yang
diharapkan dalam kondisi normal yang menjadikan atribut bernilai bagi
beberapa produk.Hasil analisis deskriptif persentase daya tahan produk
Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.10. Deskriptif Persentase Indikator Daya tahan
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
11
15
35
13
2
14,47%
19,74%
46,05%
17,11%
2,63%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.10 tersebut sebanyak 46,05% konsumen yang
menyatakan daya tahan barang yang ada di Konveksi CV. Labonita Makmur
Raharjo Kudus termasuk dalam kategori sedang, dan hanya 2,63%
konsumen menyatakan sangat rendah. Hal ini memberikan gambaran bahwa
konsumen kurang setuju dengan daya tahan dari produk CV. Labonita.
51
6) Keandalan
Keandalanadalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan
rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.Hasil analisis deskriptif
persentase indikator keandalan di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo
Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11. Deskriptif Persentase Indikator keandalan
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
32
9
19
12
4
42,11%
11,84%
25,00%
15,79%
5,26%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.11 tersebut sebanyak 42,11% konsumen
menyatakan bahwa keandalam di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo
Kudus termasuk dalam kategori sangat tinggi, dan sebanyak 15,79% yang
menyatakan kategori rendah. Dari data ini menunjukkan bahwa konsumen
sangat setuju dengan keandalan pada produk CV. Labonita.
52
7) Mudah diperbaiki
Mudah diperbaiki Adalah ukuran kemudahan memperbaiki suatu
produk yang rusak atau gagal.Hasil analisis deskriptif persentase mudah
memperbaiki pada Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12. Deskriptif Persentase Indikator Mudah Memperbaiki
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
16
27
27
4
2
21,05%
35,53%
35,53%
5,26%
2,63%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.12 tersebut masih ada 2,63% konsumen yang
menyatakan indikator mudah memperbaiki barang yang ada di Konveksi
CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk dalam kategori sangat
rendah, sebanyak 35,53% konsumen menyatakan kategori tinggi dan
sebagian menyatakan sedang. Hal ini menggambarkan bahwa konsumen
setuju dengan produk yang mudah diperbaiki pada konveksi CV. Labonita.
53
8) Gaya (Style)
Menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi
pembeli.Gaya memiliki keunggulan kompetitif yang sukar ditiru. Disisi
negatif, gaya yang menarik tidak selalu menciptakan kinerja yang
tinggi.Hasil analisis deskriptif persentase gaya (style) di Konveksi CV.
Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13. Deskriptif Persentase Indikator gaya (Style)
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
15
32
23
5
1
19,74%
42,11%
30,26%
6,58%
1,32%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.13 tersebut sebanyak 42,11% konsumen
Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus menyatakan gaya (style)
termasuk dalam kategori tinggi dan hanya 1,32% yang menyatakan bahwa
gaya (style) Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk
dalam kategori sangat rendah. Data diatas menyatakan bahwa konsumen
setuju dengan gaya pada produk CV. Labonita
54
9) Rancangan (Design)
Rancangan (Design) adalah totalitas dari keistimewaan yang
mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal
kebutuhan pelanggan. Dengan semakin ketatnya persaingan, rancangan akan
menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan suatu
produk dan menggambarkan penampilan bagi konsumen.Hasil analisis
deskriptif persentase rancangan (design) di Konveksi CV. Labonita Makmur
Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14. Deskriptif P